Anda di halaman 1dari 241







PUTRI NURAINI
18660049

Dosen Pembimbing : 1. ACHMAD GAT GAUTAMA, M.T


2. LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc

Program Studi Teknik Arsitektur


Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2022


Laporan tugas akhir ini telah dipertahankan di hadapan dosen pembimbing dan diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Arsitektur (S.Ars) di UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang
Oleh:

PUTRI NURAINI
18660049

Judul : Perancangan Creative Space sebagai Upaya Pemberdayaan


Penyandang Tuna Daksa
Tanggal Ujian : 16 Juni 2022

Disetujui Oleh :

1. Achmad Gat Gautama, M.T (Dosen Pembimbing 1)


NIP: 19760418 200801 1 009

2. Luluk Maslucha, S.T, M.Sc (Dosen Pembimbing 2)


NIP: 19800917 200501 2 003

Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Arsitektur

Dr. Nunik Junara, MT. ,


NIP. 19710426 200501 2 005

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa


ii


Laporan tugas akhir ini telah dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Arsitektur (S.Ars) di UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang
Oleh:

PUTRI NURAINI
18660049

Judul : Perancangan Creative Space sebagai Upaya Pemberdayaan


Penyandang Tuna Daksa
Tanggal Ujian : 16 Juni 2022

Disetujui Oleh :

1. Prof. Dr. Agung Sedayu M.T (Ketua Penguji)


NIP: 19781024 200501 1 003

2. Agus Subaqin, M.T (Anggota Penguji 1)


NIP. 19740825 200901 1 006

3. Achmad Gat Gautama, M.T (Anggota Penguji 2)


NIP: 19760418 200801 1 009

4. Luluk Maslucha, S.T, M.Sc (Anggota Penguji 3)


NIP: 19800917 200501 2 003

Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Arsitektur

Dr. Nunik Junara, MT. ,


NIP. 19710426 200501 2 005

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa


iii


Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa: Putri Nuraini


NIM : 18660049
Program Studi : Teknik Arsitektur
Fakultas : Sains dan Teknologi

Dengan ini saya menyatakan, bahwa isi sebagian maupun keseluruhan laporan Tugas
Akhir saya dengan judul:

PERANCANGAN CREATIVE SPACE SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN


PENYANDANG TUNA DAKSA

adalah benar-benar hasil karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa menggunakan


bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui
sebagai karya sendiri. Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara
lengkap pada daftar pustaka. Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Malang, 21 Juni 2022


Yang membuat pernyataan;

Putri Nuraini .
NIM. 18660049

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa iv




Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat , taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir yang berjudul “PERANCANGAN CREATIVE SPACE SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN PENYANDANG TUNA DAKSA”.

Adapun tujuan penulisan dari laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur (S.Ars). Selain itu, laporan Tugas Akhir ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak karena berkat bantuan, bimbingan, doa dan kerjasamanya, penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Adapun pihak-pihak tersebut diantaranya :
1. Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. Sri Harini, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
3. Dr. Nunik Junara, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
4. Achmad Gat Gautama, M.T, selaku dosen pembimbing 1 dan Luluk Maslucha, S.T, M.Sc selaku dosen pembimbing 2, yang telah memberikan
banyak bimbingan, arahan, saran, koreksi, ilmu serta pengetahuan yang tak ternilai selama masa kuliah, terutama saat proses penyusunan
laporan tugas akhir ini.
5. Prof. Dr. Agung Sedayu M.T dan Agus Subaqin, M.T, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, arahan serta pengetahuan yang tak
ternilai selama masa kuliah, terutama saat proses penyusunan laporan tugas akhir.
6. Seluruh praktisi, dosen dan karyawan Program Teknik Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
7. Orang tua, Keluarga serta kerabat yang telah mendoakan tiada henti, memberikan semangat, kasih sayang serta seluruh materi dan kerja
kerasnya dalam menyusun laporan tugas akhir ini.
8. Teman dan Sahabat yang senantiasa mendengarkan keluh kesah, membantu, memberikan motivasi, mendoakan dan menyemangati dalam
menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
9. Last but not least, I wanna thank me for believing in me, I wanna thank me for doing all this work, I wanna thank me for having no days off, I wanna
thank me for never quitting, for just being me at all times.

Penulis pun menyadari, bahwa laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan perlu penyempurnaan. Oleh karena itu, sangat diperlukan penelitian
yang berkelanjutan sesudahnya untuk menyumbangkan pengetahuan kepada penulis demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 22 Juni 2022

Penulis

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna[Date]


Daksa VIi
1


Nuraini, Putri. 2021. Perancangan Creative Space Sebagai Upaya


Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa.

Dosen Pembimbing Achmad Gat Gautama, M.T dan Luluk Maslucha S.T, M.Sc

Kata Kunci : Fasilitas, Penyandang tuna daksa, Creative Space

Kota Malang menduduki peringkat ke dua dengan penduduk terpadat


setelah kota Surabaya di Jawa Timur. Hal tersebut membuat pemerintah kota
Malang untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakatnya dengan
memperhatikan kembali terkait dengan fasilitas umum, khususnya bagi para
penyandang tuna daksa. Namun di kota Malang sendiri, masih terbilang kurang
terkait dengan sarana dan prasarana yang mampu mewadahi para
penyandang tuna daksa.Kehadiran para penyandang tuna daksa sendiri pun
seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum. Tak jarang dari
mereka pun sering menganggap rendah para penyandang tuna daksa. Melihat
dari kondisi tersebut, sebagian dari para penyandang tuna daksa ini lebih
memilih beralih profesi menjadi gelandangan, pengamen maupun pengemis di
jalanan karena tidak adanya ruang bagi mereka untuk berkreasi maupun
berinovasi.

Perancangan creative space yang ditujukan bagi para penyandang


tuna daksa ini, diharapkan bisa membantu keberadaan mereka untuk
memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Terlebih lagi dengan
menerapkan prinsip-prinsip arsitektur perilaku pada perancangan, diharapkan
mampu menyesuaikan kebutuhan para penyandang tuna daksa sesuai dengan
standar perilaku dan aktivitas dari penyandang tuna daksa itu sendiri. Selain
itu, perancangan creative space ini juga menyesuaikan dengan perkembangan
ekonomi kreatif di kota Malang, sehingga keberadaan creative space ini akan
selalu hidup seiring dengan perkembangan zaman.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa


[Date] viIi
1


Nuraini, Putri. 2021. Creative Space Design as an Effort to Empower People


with Disabilities.

\ Supervisor Achmad Gat Gautama, M.T dan Luluk Maslucha S.T, M.Sc

Keywords : Facility, Physically disabled, Creative Space

Malang is the second most populous city after Surabaya in East Java.
This makes the Malang city government to improve the social welfare of its
people by paying attention to public facilities, especially for people with physical
disabilities. However, in the city of Malang itself, it is still relatively lacking in
terms of facilities and infrastructure that can accommodate disabled people.
The presence of physically disabled people is often underestimated by the
general public. Not infrequently they also often underestimate the physically
disabled. Judging from these conditions, some of these physically disabled
people prefer to switch professions to become homeless, buskers or beggars
on the streets because there is no room for them to be creative or innovate.

The design of this creative space, which is intended for people with
physical disabilities, is expected to be able to help their existence to meet the
required facilities and infrastructure. Moreover, by applying the principles of
behavioral architecture to the design, it is hoped that it will be able to adjust the
needs of people with disabilities in accordance with the standards of behavior
and activities of people with disabilities themselves. In addition, the design of
this creative space also adapts to the development of the creative economy in
the city of Malang, so that the existence of this creative space will always live
in line with the times.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa


[Date] viiIi
2

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa


[Date] viiiIi
3


 
 

 

 

 

 

 

 


 

 
 
 
 
 
 

 
 

 
 
 
 
 
 
 

 
 



 Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa
 [Date] ixIi
1


 
  
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 

 
 
 
 
 

 

 Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa
[Date] xIi

1
I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Di dalam banyak literatur, disabilitas sendiri
tidak terlepas dari pembahasan tentang
STUDI AWAL Creative space merupakan suatu kesehatan, salah satunya penyandang tuna
ruang/tempat, baik fisik maupun nonfisik yang daksa. Tuna daksa yang menurut KBBI berasal
Kota Malang menjadi kota terpadat kedua menyatukan komunitas, memberi ruang dan dari kata “ Tuna “ yang berarti rugi atau kurang
setelah Surabaya dengan jumlah penduduk dukungan untuk komunitas atau orang yang dan “daksa“ berarti tubuh.
sebanyak 843 810 jiwa ditahun 2020[1]. Kota ini berkreasi mengumpulkan, mengembangkan
masih banyak kekurangan terkait dengan bisnis, serta dibidang lainnya seperti kreatifitas,
fasilitasnya, terutama bagi penyandang teknologi dan budaya. Perkembangan creative
disabilitas[2]. Hal tersebut menjadikan upaya space di Kota Malang sendiri belum begitu
bagi pemerintah Kota Malang untuk banyak. Padahal jika dilihat dari sisi ekonominya,
meningkatkan kesejahteraan sosial bagi creative space ini merupakan salah satu
penyandang disabilitas[3]. (Undang-Undang No. penunjang dari ekonomi kreatif yang mampu
4/1997 tentang Penyandang Disabilitas dan meningkatkan kesejahteraan bagi penyandang
Peraturan Pemerintah 43/1998 tentang Upaya disabilitas.
Meningkatkan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Disabilitas). Creative Tabel 1.2 Data Jumlah Penyandang Disabilitas Kota Malang (Jiwa), 2019
Space Sumber : BPS Kota Malang

Diambil dari data dinas sosial kota Malang,


penyandang tuna daksa di Kota Malang memiliki
angka 130 jiwa[4]. Kecamatan Sukun merupakan
peringkat pertama di Kota Malang dengan jumlah
Kreativitas Ekonomi penyandang terbanyak. Dari jumlah data diatas,
Pengguna Kreatif pemerintah Kota Malang memperkirakan masih
banyak penyandang disabilitas yang tidak
Diagram 1.1. Keterkaitan Creative Space dengan kreatifitas termasuk dalam data tersebut. Hal ini disebabkan
pengguna dan ekonomi kreatif
oleh argumen dari masyarakat yang menganggap
Tabel 1.1. Data Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Timur (Jiwa), 2020 bahwa disabilitas adalah sebuah aib/penyakit
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
yang harus ditutupi.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 1


Keterkaitan dengan pendekatan yang diambil yakni “Pendekatan
Masalah
Arsitektur Perilaku”, kesesuaian objek terhadap perilaku dari masing-masing ekonomi
penyandang tuna daksa dapat terimplementasi secara maksimal. Nilai
keislaman dalam rancangan ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an surah Sad ayat 27
yang artinya : “Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada ISSUE
diantara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-
Ketimpangan
orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk sosial
neraka.” (QS Sad : 27). Hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan
pendekatan arsitektur perilaku dalam objek perancangan ini sangat
bermanfaat bagi penyandang tuna daksa.
Pengembangan
Adapun dalam Al-Qur’an surah An-nahl ayat 90 yang berbunyi :” potensi
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran..” (QS An-nahl : 90). Dalam perancangan ini
pun membuktikan bahwasanya antara penyandang tuna daksa dengan
manusia lainnya dapat menjalin hubungan baik tanpa melihat sisi perbedaan
yang nampak sebagaimana makhluk sosial dengan nilai kebersamaannya.
FUNGSI OBJEK
Dalam surah Al-Insyiqaq Ayat 84 yang berarti: “Hai manusia, sesungguhnya
"Creative Space bagi Economy
kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti penyandang tuna
kamu akan menemui-Nya.” Kita diajarkan agar selalu giat dan bekerja keras. daksa" Creative

Pengembangan Kesejahteraan
kreativitas sosial

Diagram 1.2. Skema Issue dan Fungsi Objek

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 2


TUJUAN DESAIN Tak sebatas mengedepankan pengguna, pada
TUJUAN DESAIN perancangan objek ini pun menghadirkan konsep
Jika melihat dari permasalahan diatas, fasilitas
green and healthy building yang dimodifikasi secara
atau sarana di Kota Malang terkait dengan
kreatif sehingga menghasilkan bentuk rancangan
penyandang disabilitas masih banyak kekurangan.
yang mempunyai nilai healthy and friendly
Kurangnya wadah untuk berkreasi dan
environtment pada komponen secara mikro
mengembangkan potensi diri bagi penyandang
maupun makro.
tuna daksa membuat banyaknya angka Membangun
creative
pengangguran sehingga alih profesi menjadi economy Mengatasi Menggunakan Pendekatan
gelandangan dan turun ke jalan adalah kunci ketimpangan Arsitektur Perilaku
sosial yang
perekonomian mereka. Ketimpangan sosial pun Mengurangi terjadi
marak terjadi dengan keterbatasan yang populasi
pengangguran
dimilikinya, sehingga banyak dari penyandang tuna dan MATERIAL SISTEM PENCAHAYAAN
daksa memilih diam dirumah untuk menutupi aib gelandangan Mewadahi Penggunaan material & PENGHAWAAN
aktivitas dan yang ramah bagi Memaksimalkan
yang ada. penyandang disabilitas pencahayaan dan
kreativitas
penyandang penghawaan alami dalam
Oleh karena itu tujuan dari perancangan ini tuna daksa perancangan
adalah untuk memberikan fasilitas atau sarana bagi
penyandang tuna daksa berkreasi, berkarya dan
mengembangkan potensi dirinya. Selain itu Diagram 1.3. Tujuan Desain
Menyediakan fasilitas
perancangan ini juga bertujuan untuk mengatasi yang ramah bagi
penyandang tuna daksa
ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dan KRITERIA DESAIN
mendorong sektor ekonomi kreatif. Diharapkan
dengan perancangan objek dengan menerapkan Kriteria Desain perancangan ini merupakan
pendekatan arsitektur ini mampu mempermudah penerapan dari pendekatan “Arsitektur Perilaku”
penyandang tuna daksa untuk bebas berekspresi yang mana penyandang tuna daksa ini menjadi
KRITERIA
tanpa adanya kekhawatiran dengan keterbatasan objek dari perancangan ini. Diharapkan melalui
yang dimilikinya. pendekatan ini, perancangan objek mampu Menyediakan Menerapkan
mengatasi permasalahan fasilitas yang ramah tempat untuk konsep green
berlangsungnya and health
terhadap penyandang disabilitas, terlebih kepada
interaksi sosial building
penyandang tuna daksa.

Diagram 1.4. Skema Kriteria Desain

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 3


RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari perancangan objek ini
menggunakan pendekatan “Arsitektur Perilaku”
Dalam skala pengguna dari rancangan WORKSPACE & WORKSHOP yakni pendekatan yang sangat mempertimbangkan
objek ini diperuntukkan bagi masyarakat Kota dari penggunanya sehingga perancangan ini tepat
Area kerja dan
Malang dan luar Kota Malang. Fokus utama berkreasi sasaran dan sesuai dengan kebutuhan
rancangan objek ini lebih ditujukan kepada Area Pengembangan penggunanya. Penggabungan konsep green and
penyandang disabilitas khususnya tuna daksa, yang Pelatihan health building menunjang keberhasilan
mana di kota Malang sendiri masih kurangnya perancangan yang sesuai dengan kebutuhan di
fasilitas yang memperhatikan si pengguna. Tidak lokasi site.
adanya batasan usia sehingga siapapun dapat AMPITEATER
menggunakan atau sekedar mengunjungi objek ini
Area untuk RUANG
dengan bebas.
kegiatan berskala LINGKUP
besar OBJEK
CHILDREN

ADULT
Area UMKM,
TEENAGER OLD pemasaran Karya
PENUNJANG
PENGUNJUNG TENANT
Area Penunjang Ibadah,
PENGELOLA Kebutuhan Buang air,
RUANG LINGKUP Maintenance/Service
PENGGUNA
PEDAGANG
Diagram 1.6. Ruang Lingkup Objek
PENGGUNA
FASILITAS SEMUA ORANG
Terkait dengan fungsinya yang sebagai
edukasi dan pengembangan potensi, perancangan
ini mencakup workspace, tempat pengembangan
pelatihan, tenant untuk mewadahi umkm, dan
gedung serbaguna yang digunakan sebagai tempat
pertunjukan seni maupun galeri seni.
Diagram 1.5. Ruang Lingkup Pengguna

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 4


II DATA
DATA

TOKO/ SHOP
REFERENSI OBJEK DESAIN
 RUANG KERJA BERKREASI DAN  AREA UKM
Ruang kreatif atau yang saat ini dikenal BERINOVASI
 AREA UNTUK MEMAMERKAN
dengan sebutan Creative Space merupakan ruang  RUANG PENGEMBANGAN PELATIHAN HASIL KARYA KERAJINAN TANGAN
suatu atau berbagai komunitas sebagai cara
berproses kreatif untuk memberikan sebuah
BERSKALA KECIL
WORKSHOP AND WORSPACE
motivasi, pengalaman, ilmu maupun karya kepada
banyak orang [5].
PRIMER
Terkait dengan fungsi primernya sendiri,
creative space ini menjadi wadah bagi para
penyandang tuna daksa untuk menuangkan ide dan FUNGSI
kreativitas serta menjadi ruang bagi mereka untuk
berinovasi dengan kemampuan yang dimilikinya.
Disamping itu, fungsi primer dari creative space ini TERSIER
juga dimaksudkan sebagai ruang pelatihan untuk
berkarya serta mendorong sektor ekonomi kreatif di
MAINTENANCE ROOM SEKUNDER
Kota Malang.
 AREA PENGELOLA
Fungsi sekunder dari adanya creative space
 AREA SECURITY AMPHITEATER
ini membantu dari sisi psikologis penyandang tuna
 AREA PENYIMPANAN
daksa agar lebih percaya diri untuk berkarya dan  AREA UNTUK MEWADAHI
meminimalisir ketimpangan sosial yang terjadi serta SERVICE KEGIATAN SEPERTI SEMINAR
sebagai area untuk memamerkan hasil karya. Fungsi PELATIHAN, PAMERAN HASIL
tersier lainnya merupakan fasilitas penunjang lain  AREA UTILITAS
KARYA DENGAN SKALA BESAR
dari creative space ini seperti maintenance, service,  AREA PERIBADATAN
MAUPUN EVENT-EVENT LAINNYA.
ibadah, maupun kegiatan buang air.  AREA PARKING

Diagram 1.7. FUNGSI CREATIVE SPACE

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 5


REFERENSI OBJEK DESAIN Dimensi Ruang : Material

FASILITAS - Ringan dan terkesan rapih


- Tahan api, air, Jamur dan
DINDING benturan
1. WORKSHOP & WORKSPACE - Mampu menyerap suara
Semen Fiber dan panas dengan baik
Ruang kerja sekaligus ruang pelatihan yang - Tidak mengandung asbes
terdapat di creative space ini merupakan ruang sehingga aman untuk
pengguna
kerja berskala kecil yang mana hanya pekerjaan
ringan saja yang dilakukan seperti membuat roti
dan makanan lainnya, serta kerajinan tangan. - Ringan dan Panel – panel
Gypsumboard
Untuk ruang workshop dan workspace ini nya mudah diatur dan
tergabung, hal ini bertujuan untuk menarik angka dilubangi PLAFOND
minat pengunjung akan keahlian maupun - Tahan api, air, Jamur dan
benturan
ide/inovasi yang dimiliki penyandang tuna daksa
- Mampu menyerap suara
serta dapat melihat dan ikut serta berpartisipasi dan panas dengan baik
dalam kegiatan proses pembuatan. - Tidak mengandung asbes
Untuk standar kualitas ruang yang harus ada sehingga aman untuk
dalam ruang kerja ini sebagai berikut: pengguna
- LANTAI
1. Untuk ruang kerja membutuhkan
Keramik Bertekstur
penghawaan alami dan buatan yang cukup
dan efektif [6] - Aman bagi pengguna
2. Memiliki sistem pencahayaan alami dan difabel karena tidak
buatan yang cukup untuk menunjang kegiatan MATERIAL khawatir licin
[6] - Membantu keadaan
thermal ruang lebih
3. Terdapat alat untuk pemadam kebakaran dan
nyaman
persediaan P3k
4. Tersedianya kualitas utilitas yang baik Gambar 1.1. Dimensi Ruang kerja
5. Ruang dengan tingkat kenyamanan dan Sumber : Data Arsitek jilid 2 Diagram 1.8. Jenis Material untuk bangunan workshop dan workspace

keamanan yang tinggi bagi pengguna tuna


daksa

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 6


REFERENSI OBJEK DESAIN Dimensi Ruang

FASILITAS

2. TOKO/SHOP

Toko disini merupakan sebuah bangunan


yang nantinya akan disewakan kepada pengguna
guna melakukan kegiatan seperti berjualan dan
memamerkan seni, membuka cafeshop, florist
shop, barang souvenir maupun barang lain hasil
kreasi dan inovasi dari si penyewa.
Untuk standar kualitas ruang dari tenant ini
sebagai berikut :

1. Material yang digunakan harus aman dan


sehat agar menciptakan kenyamanan bagi si
pengguna
2. Warna dari bangunan diberi kesan putih
polos agar nantinya bangunan ini bisa di
kreasikan kembali oleh si penyewa
3. Memiliki bukaan yang lebar untuk
memaksimalkan pencahayaan dan
penghawaan alami
4. Tersedianya utilitas yang baik seperti
keamanan listrik, tersedianya alat pemadam
kebakaran serta air bersih.
Gambar 1.3. Dimensi Tenant Shop
Sumber : Data Arsitek jilid 2

Gambar 1.2. Dimensi Tenant Shop


Sumber : Data Arsitek jilid 2

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 7


REFERENSI OBJEK DESAIN

FASILITAS Dimensi Ruang

3. AMPITEATER - Terkait dengan Jarak Pandang dan Lighting.

Ampiteater ini nantinya akan digunakan


sebagai wadah untuk menampung kegiatan yang
Gambar 1.5. Dimensi Jarak Pandang dan Lighting
berskala besar. Fasilitas yang terdapat di dalam Sumber : Data Arsitek jilid 2
gedung ini berupa auditorium, toilet, gudang dan
ruang pengelola.
- Terkait dengan Penataan ruang
Untuk standar kualitas ruang dari
ampiteater ini sebagai berikut :

1. Menggunakan material yang kokoh dan


aman pengguna guna menciptakan
kenyamanan bagi pengguna
2. Memiliki alur sirkulasi ramah penyandang
tuna daksa
3. Area dibiarkan kosong dengan panggung di Gambar 1.4. Dimensi Jarak Pandang dan Lighting
Sumber : Data Arsitek jilid 2
depannya. Tidak diberi tempat duduk
permanen namun disesiakan space untuk
tempat duduk dan sirkulasi
4. Memaksimalkan jarak agar memudahkan
para penyandang tuna daksa bergerak
bebas
5. Tersedianya utilitas yang baik
Gambar 1.6. Dimensi Penataan Ruang
6. Karakteristik warna di dominasi oleh warna Sumber : Data Arsitek jilid 2
putih dan abu-abu agar terkesan netral
7. Mampu menampung 50-200 Orang

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 8


REFERENSI OBJEK DESAIN

FASILITAS

4. Maintenance dan Service

Maintenance ini merupakan ruang yang


terdiri atas ruang pengelola, ruang security dan
ruang penyimpanan barang seperti alat
kebersihan, sedangkan untuk Service sendiri
merupakan ruang yang terdiri atas Toilet,
Mushola dan Parkir Kendaraan.

Toilet Umum

Gambar 1.9. Dimensi Toilet Umum


Sumber : Data Arsitek jilid 2

Gambar 1.8. Dimensi Toilet Umum


Gambar 1.7. Dimensi Penataan Ruang Sumber : Data Arsitek jilid 2
Sumber : Data Arsitek jilid 2

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 9


Toilet Penyandang disabilitas Parking area

Gambar 2.1. Dimensi Toilet Penyandang Disabilitas Gambar 2.2. Dimensi Toilet Penyandang Disabilitas
Gambar 2.3. Dimensi Parking area
Sumber : Dimensi ruang & ruang interior (Panero.2003) Sumber : Dimensi ruang & ruang interior (Panero.2003) Sumber : Data Arsitek jilid 2

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 10


REFERENSI OBJEK DESAIN

SIRKULASI DAN JANGKAUAN BAGI Sirkulasi bagi penyandang kursi roda ini
PENYANDANG DISABILITAS harus memiliki lebar minimal 80 cm. Untuk area
dengan ketinggian level yang berbeda,
kemiringan ram maksimal adalah 7 derajat.
Selain untuk memudahkan si pengguna, hal ini
juga bertujuan untuk keamanan dan
kenyamanan pengguna. ram penyandang kursi
roda harus memiliki tekstur. Fungsi dari ram
yang bertkstur ini untuk keamanan si pengguna
agar tidak melaju sangat kencang/ tergelincir
saat menuruni ram. Adapun hal ini sangat
membantu bagi pengguna saat hujan turun,
karena tingkat keamanan pengguna jauh lebih
tinggi.

Gambar 2.4. Dimensi jangkauan


Gambar 2.4. Dimensi beda ketinggiandan jarak pandang Sumber : PMPU NO : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS
bagi penyandang disabilitas FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN
Sumber : Archify LINGKUNGAN

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 11


REFERENSI KEISLAMAN DESAIN Q.S. Sad : 27 IMPLEMENTASI KEISLAMAN DALAM DESAIN
(Kesesuaian objek rancangan
Q.S. Sad ayat 27 dengan tujuan pembangunan) 1. Q.S. Sad ayat 27

Tafsir Quraish Shihab


Pada ayat tersebut terdapat kandungan nilai
Kami tidak menciptakan langit dan bumi beserta semua yang kesesuaian objek dengan tujuan perancangan. Hal
ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu hanya sangkaan
Artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan orang-orang kafir sehingga mereka semena-mena
ini memiliki tujuan desain yang mampu
bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa memberikan keputusan sesuai hawa nafsunya. Dari itu, memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana bagu
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang- mereka akan memperoleh siksa yang pedih berupa api para penyandang tuna daksa. Adapun pada ayat
orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu neraka[6].
tersebut memiliki tujuan agar desain mampu
karena mereka akan masuk neraka”[6]. Q.S. An-Nahl : 90 mewadahi aktivitas penyandang tuna daksa
(Nilai Silaturahmi & berbuat baik dengan aman dan juga nyaman. Implementasi
terhadap sesama) desain pada ayat tersebut adalah sebagai berikut:
Surat An-Nahl ayat 90 Tafsir Quraish Shihab

Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk berlaku adil dalam setiap 1. Memperhatikan aksesibilitas yang aman dan
perkataan dan perbuatan. Allah menyuruh mereka untuk selalu berusaha
menuju yang lebih baik dalam setiap usaha dan mengutamakan yang
nyaman bagi si penggunanya, terutama bagi
terbaik dari lainnya. Allah memerintahkan mereka untuk memberikan apa penyandang tuna daksa dengan kebutuhan
yang dibutuhkan oleh para kerabat sebagai cara untuk memperkokoh
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, ikatan kasih sayang antar keluarga. Allah melarang mereka berbuat dosa,
kursi roda,
berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada lebih-lebih dosa yang amat buruk dan segala perbuatan yang tidak 2. Menggunakan material yang aman seperti
dibenarkan oleh syariat dan akal sehat. Allah melarang mereka menyakiti
kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, orang lain. Dengan perintah dan larangan itu, Allah bermaksud material lantai yang tidak licin,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran membimbing kalian menuju kemaslahatan dalam setiap aspek kehidupan, 3. Meminimalisir ruang sudut mati demi
agar kalian selalu ingat karunia-Nya dan menaati firman-firman-Nya. [7].
kepadamu agar kamu selalu ingat.”[7]. kenyamanan bergerak bagi penyandang
Q.S. Al-Insyiqaq : 84 tuna daksa.
(Bekerja keras dan Giat)
2. Q.S. An-Nahl ayat 90
Q.S. Al-Insyiqaq ayat 84 Tafsir Quraish Shihab

Wahai manusia, sesungguhnya kamu sangat giat dalam segala Pada ayat tersebut terdapat kandungan nilai
usaha demi menggapai tujuan, kemudian semua akan
menjumpai Tuhan dengan membawa amal perbuatanmu silaturahmi dan berbuat adil terhadap
Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya kamu masing-masing. Selanjutnya Allah akan memberimu balasan sesama.Hal ini memiliki tujuan desain yang
atas amal perbuatan itu[8]. mampu menciptakan hubungan sosial yang baik
telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka
kamu akan menemui-Nya”[8]. antar sesama manusia. Implementasi desain
Diagram 1.9. Nilai Keislaman Desain pada ayat tersebut adalah sebagai berikut:

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 12


1. Memberikan space disetiap massa
bangunan (outdoor space) dengan tujuan
agar interaksi sosial dapat terjalin dengan
bebas.

3. Q.S. Al-Insyiqaq ayat 84

Pada ayat tersebut terdapat kandungan nilai


Giat dan Bekerja Keras.Hal ini memiliki tujuan
desain yang mampu menciptakan suatu ruang
yang mampu membangun rasa semangat tinggi
untuk giat belajar dan bekerja keras.
Implementasi desain pada ayat tersebut adalah
sebagai berikut

1. Membuat area pedagang/ kerja dengan area


pengunjung berdekatan dengan tujuan
terjadinya hubungan sosial yang baik sesama
manusia serta mampu menghidupkan
semangat untuk giat bekerja.
2. Memaksimalkan pencahayaan dan juga
penghawaan alami agar ruangan lebih terasa
aman dan juga nyaman sehingga mamou
menghidupkan mood untuk semangat
bekerja.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 13


REFERENSI PENDEKATAN DESAIN PENERAPAN DALAM DESAIN
1
Desain rancangan mampu dipahami
1 Desain rancangan mampu dipahami
Pendekatan yang digunakan dalam oleh pengguna dan lingkungannya
oleh pengguna dan lingkungannya
perancangan ini adalah pendekatan Arsitektur
Perilaku yang mana nantinya perancangan ini ` 2 Menyediakan fasilitas yang ramah akan
lebih fokus terhadap kebutuhan si penggunanya Mewadahi aktivitas pengguna dengan penyandang tuna daksa dan mendesain area lanskap
yakni penyandang tuna daksa. Menurut aman dan nyaman sekitar bangunan menjadi tempat yang nyaman bagi
Menurut Y.B Mangun Wijaya dalam buku Wastu seluruh pengguna fasilitas.
3
Citra Arsitektur berwawasan perilaku adalah Memperhatikan kondisi dan perilaku
Arsitektur yang manusiawi, yang mampu pengguna Mewadahi aktivitas pengguna dengan
memahami dan mewadahi perilaku-perilaku 2 aman dan nyaman
manusia yang ditangkap dari berbagai macam Diagram 2.1. Prinsip pendekatan Arsitektur Perilaku
perilaku, baik itu perilaku pencipta, pemakai, Menggunakan material yang aman seperti
pengamat juga perilaku alam sekitarnya[9]. Sedangkan yang kedua yakni perilaku material lantai yang tidak licin, Meminimalisir ruang
pengguna fasilitas/ peminat ekonomi kreatif sudut mati demi kenyamanan bergerak bagi
Dalam pendekatan yang digunakan sebagaimana pada perancangan kali ini penyandang tuna daksa, dan Memberikan space
dalam perancangan ini, prinsip perilaku yang membahas mengenai creative space yang disetiap massa bangunan dengan tujuan agar
diterapkan yakni ada 2 perilaku. Yang pertama, merupakan bagian dari sektor ekonomi kreatif. interaksi sosial dapat terjalin dengan bebas.
terkait dengan perilaku penyandang tuna daksa
itu sendiri. Berikut ini terdapat beberapa prinsip Memperhatikan kondisi dan perilaku
3
desain menurut Carol Simon Weinstein dan pengguna
Thomas G David (dalam buku Spaces for
Children: The Built Environment and Child Memperhatikan sudut kemiringan ramp
Development) antara lain: yang dibuat pada ketinggian level bangunan,
memberikan jarak pandang dan jangkauan pada
ruang penyandang disabilitas serta memberikan
kesan berbeda di setiap massa bangunan agar
pengunjung memiliki daya tarik yang tinggi dan tidak 12
mudah bosan.
Diagram 2.2. Perilaku peminat ekonomi kreatif

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 14


STUDI PRESEDEN

1. Creative Space Outdoor


KUMULO CREATIVE COMPOUND
Kumulo Creative Compound merupakan
space kreatif luar ruangan yang terdiri dari 25
toko mikro pengrajin dan pekerja kreatif yang
menjunjung semangat kolaborasi. Bertempat di
dalam Breeze, BSD City, ini berfungsi sebagai
inkubator yang kondusif yang diharapkan akan
Gambar 2.6. Area Kumulo
melepaskan kreativitas tanpa batas dan
Sumber : Archify.com
memajukan merek residen dan tumbuh
bersama secara sehat dan kolaboratif. Kumulo
diambil dari bahasa latin "cumulus" yang artinya About Project[11]
kumpulan awan yang melambangkan impian
FIRM : DUA Studio
orang-orang kreatif[10].
TYPE : Other Community & Recreation
AREA SIZE : 4174 Sqm
DESIGN STYLE : Contemporary
Gambar 2.7. Site Plan Kumulo
CONTRACTOR : ACCOSSA Sumber : Kumulo.id
LOCATION : Tangerang Selatan
STATUS : Completed
Creative Space ini memiliki konsep dengan
YEAR : 2020
pendekatan ekologi yang mana penataan taman
dengan keadaan ruang hijau diterapkan. Adapun
ARCHITECT
kelebihan lainnya yang dimiliki dari creatif space ini
Principal Architect : Ardy Hartono adalah :

Design Team: Dimas Satria, Wilusty Tengara,


1. Memiliki jarak tiap bangunan tenant yang
Marco Victorio, Natasha
dimaksudkan agar memudahkan bagi si
Martawijana
Gambar 2.5. Kumulo Creative Compound pengguna ini bisa menghidupkan karakter
Sumber : Kumulo.id
Interior Design: by each tenant/ micro shop.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 15


sendiri sehingga terlihat kreativitas dan
inovasi di setiap bangunan.

KUMULO CREATIVE COMPOUND


2. Tempat hangout yang ramah bagi pengguna
sepeda
3. Menarik perhatian pengunjung khususnya
bagi para remaja untuk ikut serta berkreasi
di dalamnya karena konsep dari space ini
milenial dan kontemporer yang banyak
digemari para kaum remaja.
4. Salah satu pengembangan di sektor industri
kreatif lokal
5. Kesan outdoor dengan penataan yang
menarik

Namun dibalik itu, ada juga kekurangan yang


terdapat pada creative space ini : Gambar 2.8. Tenant Kumulo
Sumber : Kumulo.id
1. Tidak adanya tempat pengembangan
Gambar 2.9. Tenant Kumulo
pelatihan sehingga pengunjung yang datang
Sumber : Kumulo.id
hanya bisa membeli produk yang dijual dan
hanya bertujuan sebagai rekreasi saja.
2. Bangunan tenant yang cukup kecil sehinga
tidak mampu menampung lebih dari 5 orang
pengunjung tiap bangunan
3. Masih kurangnya pohon peneduh
4. Untuk area outdoor masih terbilang kurang
baik penataannya, karena jika siang hari
sangat panas dan kurang tepat dijadikan
sebagai ruang untuk bersantai dan
berdiskusi.

Gambar 3.1. Tenant Kumulo Gambar 3.2. Tenant Kumulo


Sumber : Kumulo.id Sumber : Kumulo.id

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 16


2. Community Center ramah difabel
“Yulin Alley”
Pendekatan yang digunakan dalam mendesain
community center ini adalah pedekatan dari peilaku
About Project[12] :
arsitektur. Kelebihan yang dimilik dari community
Architects : Nhoow Architects center ini adalah :

Area : 150 m² Gambar 3.4. Floor Plan Yulin Alley 1. Tatat letak bidang ruang yakni misalignment
Sumber : Archdaily.com
Year : 2019 cekung-cembung, yang mana dimaksudkan
agar ruang bebas sudut mati visual dan
City : Chengdu Yullin alley merupakan sebuah space yang
mengutamakan kenyamanan serta
dibangun oleh komunitas Yulin East Road dan
Country : China keamanan jarak bagi pengguna kursi roda
federasi penyandang disabilitas di Distrik Wuhou.
dalam berputar.
Client : Chengdu Yulin East Road Yulin Alley merupakan pusat komunitas untuk
Community 2. Ditujukkan sebagai tempat yang
menciptakan lingkungan yang cocok disemua
mendukung kewirausahaan dan partisipasi
Architect In Charge : Tang Zhang. kalangan tanpa ada keterbatasan sosial. Terlebih lagi
penyandang disabilitas.
bagi para penyandang disabilitas sangat didorong
3. Terkait dengan ruang & fasadnya:
untuk dating dan mengambil bagian dari kegiatan ini
a. Pemberian pohon dan kursi di
serta melakukan banyak kreasi dan inovasi.
bagian luar ruangan untuk
Pusat Komunitas ini diangkat dari issue menciptakan suasana yang nyaman
penyandang disabilitas yang menghindari kegiatan bagi pengguna untuk berinteraksi
komunitas, karena keterbatasan yang b. Untuk memenuhi tujuan ruang
dimilikinya[12]. terbuka dan bebas, terdapat ruang
kegiatan luar, ruang kegiatan
dalam dan ruang transisi antara
bangunan luar dan interior.
c. lantai Ruang luar ditinggikan untuk
membangun area tempat duduk di
luar, membentuk ruang terbuka
Gambar 3.3. Yulin Alley
Sumber : Archdaily.com baru yang memecah batas antara
ruang interior dan eksterior.
Gambar 3.5. Tampak Depan
Sumber : Archdaily.com

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 17


15
4. Terkait dengan struktur :
a. Menggunakan struktur membrane
pada bagian atap dengan tujuan
pengenalan dan pantulan cahaya
yang lembut
b. Material kayu diterapkan pada
bagian badan bangunan dan
pendukung interior.

Namun, dari kelebihan tersebut, terdapat Gambar 3.8. Olah massa Ruang
kekurangan yang ada dalam com,unity center ini: Sumber : Archdaily.com

1.

15 cm

Gambar 3.7. Ketinggian level area luar dengan jalan Yulin Alley
Sumber : Archdaily.com

2. Bukaan untuk ventilasi alami yang masuk ke


Akses masuk yang terdapat ramp untuk
pengguna kursi roda
dalam pada ruangan di bagian utara
terbilang kurang.
Akses masuk menuju ruang luar namun
tidak terdapat ramp dan memiliki
perbedaan level ketinggian 15 cm.

Terkait dengan akses bagi penyandang kursi roda


hanya mampu diakses melalui akses yang berada di
sebelah selatan saja. Sehingga apabila ada
pengunjung kursi roda yang hanya ingin menikmati
area luar ruangan saja harus memasuki area dalam
terlebih dahulu untuk mencapai area luar. Gambar 3.9. Fasad Yullin Alley
Gambar 3.7. Ruang Utara Yulin Alley Sumber : Archdaily.com
Sumber : Archdaily.com

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 18


15
DATA KAWASAN KONDISI FISIK

Secara geografis, Kecamatan Topografi


Kedungkandang berada di bagian Timur dari wilayah
Kota Malang. Kecamatan Kedungkandang terletak Kecamatan ini memiliki ketinggian rata-rata
pada 112o 36’14’’ – 112o 40’42’’ Bujur Timur dan 077o antara 440-660 meter dari permukaan air laut.
36’38’’ – 008o 01’57’’ Lintang Selatan[3]. Kemiringan dari kecamatan ini terbilang cukup curam
yakni berada pada angka 15% - < dari 45%.
Berdasarkan dari hasil analisis kajian dokumen KLHS
Administratif RPJMD Kota Malang Tahun 2018 (2018:41-42) bahwa
Luas wilayah dari Kecamatan Kecamatan Kedungkandang menjadi salah satu
Kedungkandang 39,89 km2 dengan jumlah kelurahan lokasi tertinggi berdasarkan klasifikasi dari
sebanyak 12 kelurahan[3]. Adapun batas-batas Gambar 4.1. Peta Kecamatan Kedungkandang
topografinya, yakni berada di Pegunungan Buring[3].
administratif dari Kecamatan Kedungkandang sendiri Sumber : Google Earth
antara lain : Geologi

Kecamatan Pakis, Kecamatan KedungKandang sendiri


Kabupaten Malang merupakan dataran tinggi namun memiliki kondisi
tanah yang cukup subur. Jenis tanah pada daerah ini
merupakan tanah alluvial dan litosol.

Kec.Klojen & Kec.Tumpang Klimatologi


Sukun, Kota & Tajinan,
Malang Kab. Malang Keadaan iklim pada Kecamatan
Kedungkandang ini dipengaruhi oleh letaknya yang
berada pada dataran tinggi dan pegunungan.
Kecamatan Pakisaji & Pajinan, Sehingga iklim yang dimiliki muson tropis dengan
Kabupaten Malang suhu berada pada 21o-36o Celcius dengan
Kelembapan berkisar antara 2000 mm-3000 mm.

Diagram 2.3. Batas Administrasi Kecamatan Kedungkandang Gambar 4.2. Peta Administrasi Kota Malang
Sumber : RPJMD Kota Malang 2020-2023

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 19


GEOLOGI huruf (b) berupa pengembangan sarana pelayanan
umum dan sarana penunjang kantor serta Pasal 7
Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk ayat (2) huruf (d) pengembangan barang dan jasa.
Strategi pengembangan sarana pelayanan umum dan
Tingkat Kepadatan pendududk di Kecamatan sarana penunjang perkantoran yang dimaksud dalam
Kedungkandang mengalami kenaikan 0,92% tiap pasal 7 ayat (2) huruf b meliputi pengembangan
tahunnya dengan jumlah penduduk 5.097 jiwa/km2 sarana pelayanan umum kesehatan, olahraga, sosial
pada tahun 2014 bertambah menjadi 5344 jiwa/km2 budaya, dan peribadatan di masing-masing
pada tahun 2018. Berdasarkan dari persebaran kelurahan dan pusat-pusat perumahan.
penduduk pada tahun 2018, Kecamatan
Kedungkandang menempati kedudukan tertinggi
dengan total 24% dari total jumlah penduduk di Kota
Malang. Jumlah penduduk yang tinggal di Kecamatan
Tabel 1.3 Jumlah Curah Hujan berdasarkan Pengamatan dari Kedungkandang berjumlah 202.514 jiwa menurut
Stasiun Kedungkandang
badan pusat statistik Kota Malang.
Sumber : BPS Kota Malang

Peraturan Ruang Daerah


Sumber Daya Air (Hidrologi)
Menurut PERDA Kota Malang No.4 Tahun
2011 Tentang RTRW Kota Malang Tahun 2010-2030
Berdasarkan hasil analisis kajian
bangunan untuk kegiatan perdagangan dan jasa yang
dokumen KLHS RPJMD Kota Malang Tahun 2018 terletak pada pusat lingkungan dan yang tersebar
(2018:42) Kota Malang memiliki CAT Brantas ditentukan KDB = 70 – 80 %, KLB = 0,7 – 1,6, dan TLB
yang terkandung potensi dan cadangan air tanah = 2 – 6 lanta dan RTH = 20-30%.
dengan kualitas yang sangat bagus untuk bahan
baku air minum. Adapun kecamatan Fungsi Kawasan
Kedungkandang ini dikelilingi oleh kali Amprong.
Kecamatan Kedungkandang berdasarkan
Perda Kota Malang No.4 Tahun 2016 Tentang
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Bagian Wilayah Perkotaan Malang Timur Tahun
2016-2036 yang terkandung dalam Pasal 7 ayat (2)
Gambar 4.3. Peta Rencana Tata Guna Lahan Kota Malang 2009-2029
Sumber : RTH Kota Malang 2009-2029

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 20


Sosial, Budaya & Ekonomi

Kecamatan Kedungkandang menjadi kecamatan dengan luas wilayah


terbesar di kota Malang dengan jumlah penduduk yang relatif banyak. Hal ini juga
mendeskripsikan bahwasanya penyandang disabilitas di kecamatan Kedungkandang
memiliki angka tertinggi selain kecamatan Sukun. Gambaran ini pun ditunjukkan
dengan adanya data dari badan pusat statistik kota Malang yang memaparkan
jumlah dari penyandang disabilitas di Kecamatan Kedungkandang sebanyak 136 Tabel 1.4. jumlah penyandang disabilitas di kota Malang
jiwa. Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Malang

Dari banyaknya jumlah penyandang tersebut, kecamatan Kedungkandang


sendiri masih minim terkait dengan fasilitas yang diperuntukkan bagi penyandang
disabilitas, khususnya penyandang tuna daksa. Hal tersebut tercatat dalam data
RPJMD Kota Malang tahun 2018-2023 yang memaparkan isue-strategi di Kota
Malang sendiri terkait dengan Masih minimnya penanganan dan sarana prasarana
bagi penyandang disabilitas.

Di kecamatan Kedungkandang sendiri, dalam kurun waktu 2020 akan


menjadi pusat perhatian bagi pemerintah kota Malang untuk fokus membangun
ekonomi kreatif, selain dari infrastruktur pembangunannya menurut sumber berita
Suryamalang. Hal ini terkait dengan akulturasi budaya yang begitu cepat, sehingga
masyarakat Kedungkandang mampu mendapatkan pengetahuan dan skill baru
dengan mudah. Melalui ekonomi kreatif ini nantinya diharapkan besar mampu
mengurangi angka pengangguran di kecamatan Kedungkandang. Adapun
konsentrasi penguatan terkait pembangunan di Kedungkandang ini dilakukan karena
masih banyak lahan yang tersedia serta jauh dari kata bencana.

Gambar 4.4. Peta Rencana Struktur Tata Ruang Kota Malang


Sumber : KIM Kota Malang

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 21


DATA TAPAK

Lokasi : Jalan Mayjen Sungkono, Desa/Kelurahan


Buring, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa ANAK KALI
AMPRONG
Timur
KALI AMPRONG
Luas Tapak : 22.555,92 m² & Keliling : 651,18m KANTOR BNN KOTA
MALANG
Bentuk Tapak : Tidak Simetris

Batas Tapak PERUM GRIYA


CAHAYA PERMAI

Utara : Berbatasan dengan Hutan Jati,


Timur : Berbatasan dengan Anak kali amprong &
Jalan Utama (Jalan Mayjen Sungkono),
Selatan : Berbatasan dengan Lahan Kosong dan KANTOR KECAMATAN
KEDUNGKANDANG
Perumahan The Palm Malang,
Barat : Berbatasan dengan Lahan Kosong JALAN MAYJEN SUNGKONO
LOKASI TAPAK (JALAN UTAMA)
View
PERUMAHAN
Potensi view yang terlihat bagus yakni berada di
sebelah barat yang terdapat keindahan dari gunung
Kawi serta view dari arah barat laut yang menghadap
gunung Arjuno.

Potensi Tapak BATAS TAPAK


Lokasi yang strategis dan mudah diakses dan Dekat
dengan berbagai fasilitas yang mampu menunjang
perancangan Creative Space.
VIEW
Issue Tapak
Sekeliling tapak masih berupa lahan kosong dan
Jalan menuju tapak hanya dapat diakses melalui Jalan TIMUR SELATAN UTARA BARAT
Mayjen Sungkono. BARAT
BARAT LAUT
Diagram 2.4. Data Tapak dan Kawasan Sekitar Tapak

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 22


Aksesibilitas & Sirkulasi

Dalam Cakupan Makro untuk mencapai


tapak mampu ditempuh dengan transportasi
kendaraan bus, kendaraan pribadi, kereta api dan
pesawat terbang. Estimasi perkiraan perjalanan daari
surabaya menuju tapak dengan melewati jalan tol
KERETA KENDARAAN PRIBADI,
PESAWAT Pandaan-Malang mampu ditempuh dengan waktu 1
BUS & TRAVEL jam 46 menit. Sedangkan dalam cakupan mikro,
hanya mampu dilewati oleh kendaraan roda empat
umum maupun pribadi, sepeda motor dan sepeda.
VEGETASI
Hal ini dikarenakan akses jalan Mayjen Sungkono
hanya memiliki lebar jalan ±6 meter yang terdiri atas
AKSESIBILITAS 1 jalur dengan 2 lajur.

TOPOGRAFI Kebisingan & Polusi

Tingkat kebisingan tertinggi berada di


sebelah timur tapak yang berasal dari jalan utama
KEBISINGAN & POLUSI
menuju tapak. Keadaan jalan tersebut cukup ramai
dilalui oleh kendaraan sepeda motor hingga
kendaraan truk muatan barang sehingga mampu
TINGGI
menyebabkan polusi suara dan udara.
(Kendaraan dan aktivitas Jalan Raya)
Vegetasi

Keadaan ditapak merupakan lahan bekas


SEDANG pertanian yang tidak terkelola, sehingga vegetasi
(Aktivitas masyarakat perumahan) yang dapat ditemukan hanya berupa semak liar dan
rumput dengan ditumbuhi oleh beberapa tumbuhan
talas. Di sekeliling tapak pun terdapat beberapa
RENDAH tanaman seperti pohon jati, pohon pisang dan pohon
trembesi.
( Aktivitas binatang di sekitar tapak)

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 23


Topografi Demografi Keadaan tapak yang masih dikelilingi oleh
lahan kosong memungkinkan pencahayaan alami
Pada daerah ini memiliki ketinggian rata- Kondisi Masyarakat yang ada di sekitar yang masuk sangat besar. Kondisi angin yang
rata antara 440 meter dari permukaan air laut tapak tersebar merata sesuai dengan etnis yang berhembus pada tapak yakni cenderung mengarah
dengan karakteristik tapak yang terbilang landai dianut. Etnis Jawa membangun pemukiman di sekitar dari timur laut menuju barat daya.
tanpa kemiringan curam. Jenis Tanah yang dimiliki di etnis Jawa, sedangkan etnis Madura hanya
Daylight : 12.06
area tapak yakni jenis tanah alluvial dan tanah litosol denganetnis Madura. Namun, ada sebagian dari
Sunrise : 05.34
dengan kestabilan landasan relatif sedang-tinggi. masyarakat yang mampu beradaptasi dengan baik
sehingga mampu berbaur antara etnis Jawa dengan Sunset : 17.40
Utilitas etnis Madura[13]. Tapak
Sumber daya air bersih yang dialokasiakn Kondisi Sosial dan Ekonomi
atau dialirkan kepada masyarakat setempat berasal
dari tandon Buring dan pelayanan dari PDAM Kota Pekerjaan penduduk sekitar merupakan
Malang[14]. Terkait dengan sumber listrik sendiri, seorang petani dan buruh industri[3]. Hal ini terlihat
berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang jelas pada daerah sekitar tapak dengan lahan
Gambar 4.7. Cuaca dan Arah angin di Kelurahan Buring
kemudian dialirkan kepada masyarakat sekitar. pertaniannya yang masih luas. Tanaman yang Sumber : Windy.com
Adapun di bagian timur tapak terdapat anak kali ditanam oleh petani sekitar antara lain yakni jagung,
amprong yang merupakan tempat pembuangan grey ketela pohon, sayur mayur hingga buah-buahan.
water oleh masyarakat setempat serta mampu
mengalirkan pembuangan air hujan sehingga
keadaan di daerah tapak tidak terjadi banjir.
Lahan
Pertanian Gambar 4.8. Diagram Sunpath di Kelurahan Buring
Lahan
Pertanian Sumber : Andrewmash.com
Perumahan
Tapak
Iklim
The Palm
Malang

Jalan Mayjen Sungkono 22

Gambar 4.6. Lahan Pertanian Sekitar Tapak


Sumber : Google earth Gambar 4.9. Diagram Cuaca per-Minggu Kelurahan Buring
Sumber : meteoblue.com
Gambar 4.5. Anak Kali Amprong di sisi timur tapak
Sumber : hasil pengamatan survei

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 24


III SKEMA PROSES & IDE DASAR
DESAIN
SKEMA SECARA GARIS BESAR

POTENSI
ISSUE
SKEMA PROSES DESAIN MENJADI DAERAH UNTUK FOKUS
MASALAH PEREKONOMIAN PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF
Issue-issue yang ada di Kota Malang
diangkat sebagai awal mula dari proses desain ini. KETIMPANGAN SOSIAL LOKASI YANG STRATEGIS DAN DEKAT DENGAN
Kemudian langkah yang diambil untuk KURANGNYA FASILITAS YANG MAMPU BERBAGAI FASILITAS PENUNJANG
mendapatkan solusi atau tujuan desain yakni MEWADAHI PENYANDANG DISABILITAS
dengan mencari dan menggali informasi seputar TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN
potensi yang ada di wilayah Kota Malang. DAN GELANDANGAN DIKALANGAN
PENYANDANG TUNA DAKSA
Setelah mendapatkan solusi dari hasil IDE
pengumpulan issue dan potensi yang ada di wilayah
CREATIVE SPACE BAGI PENYANDANG
Kota Malang, proses desain akan mendapatkan
TUNA DAKSA
pendekatan yang sesuai untuk di terapkan pada
TUJUAN DESAIN
desain perancangan Creative Space ini dengan
kesinambungan antara elemen integritas INTEGRITAS KEISLAMAN
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
keislaman. Pendekatan yang diambil yakni MELALUI EKONOMI KREATIF
pendekatan “Arsitektur Perilaku”, dimana nantinya
MENYEJAHTERAKAN PENYANDANG DISABILITAS
dari pendekatan ini diharapkan bisa menghasilkan
PENGEMBANGAN KREATIVITAS PENDEKATAN
rancangan desain yang mampu mewadahi sesuai
dengan target penggunanya. MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
DAN GELANDANGAN DENGAN PRINSIP ARSITEKTUR
Proses desain selanjutnya yakni
PERILAKU
pengumpulan data yang diambil berdasarkan hasil
studi pustaka dan mencari informasi melalui DATA
internet. Tak hanya itu, data yang diambil juga
berdasarkan hasil pengamatan dan survey tapak ke
lokasi secara langsung.
HASIL RANCANGAN
Dari hasil data yang dikumpulkan, tahap ANALISIS
selanjutnya yakni analisis dan konsep yang nantinya
dari pengembangan konsep mampu menghasilkan
PRINSIP ARSITEKTUR
gambaran rancangan desain dan sampai ke tahap PERILAKU
KONSEP
final hasil rancangan desain.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 25


Pencarian issue lain
Mencari issue yang
sebagai pendukung saran
Selalu ada di kota besar PENJABARAN RINCI SKEMA PROSES
dari dosen
DESAIN

`
Pencarian melalui data
Issue yang ada di statistik dan RPJMD kota
Kota Malang Pendukung Issue
Malang
untuk menguatkan
gagasan ide yang
muncul

Permasalahan fasiitas
disabilitas yang belum
memadai Menggali potensi daerah Penentuan lokasi
rancangan objek BAB PENDAHULUAN
wilayah Malang yang
sesuai dengan issue

Membuat rancangan
pusat terapi untuk
membantu Menemukan Ide dasar
permasalahan fasilitas “Perancangan Creative Menentukan
bagi disabilitas Space bagi penyandang Tujuan dan
Tuna Daksa Batasan Desain

Membaca arahan
referensi dan saran dari
dosen pembimbing

Mencari referensi terkait Bimbingan dengan Dosen


dengan ide gagasan Pembimbing
Menentukan
Menggali informasi lebih Pendekatan
lanjut terkait saran yang “Arsitektur Perilaku”
diberikan dengan integritas
keislaman

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 26


PENJABARAN RINCI SKEMA PROSES
DESAIN
Mencari referensi
standar dan ukuran
ruang yang dibutuhkan
melalui buku, jurnal dan
internet Melakukan kajian
Membuat daftar ruang Mengkaji dan
preseden dan
untuk creative space mengcari informasi
merangkum hasil kajian
mengenai lokasi
perancangan

Mencari referensi terkait Mencari Preseden


dengan creative space creative space bagi
penyandang tuna daksa

Merangkum dan
Mencari Standar & meringkas hasil Survei Tapak
Kebutuhan ruang bagi referensi bacaan Mencari data
penyandang tuna daksa informasi sekitar
wilayah tapak

Mencari referensi
keislaman dan pendekatan
Arsitektur Perilaku
BAB DATA

Bimbingan dengan Dosen


Pembimbing

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 27


PENJABARAN RINCI SKEMA PROSES
DESAIN
Melakukan analisis batas area, sirkulasi Melakukan analisis bentuk dan
dan aksesibilitas, iklim dan cuaca serta struktur mengikuti dari hasil
Menerapkan Prinsip
utilitas di tapak menggunakan data yang Arsitektur Perilaku analisis sebelumnya
telah diperoleh sebelumnya serta dari
Membuat konsep dasar
hasil zoneplan dan blok plan.
“PEDULI” dengan tagline yang
telah dibuat.
Menerapkan Prinsip
Arsitektur Perilaku
Bimbingan dengan Dosen  Konsep Tapak
Pembimbing Konsep  Konsep bentuk & Fasad
Melakukan analisis fungsi,
aktivitas dan pengguna, dan  Konsep Struktur
kebutuhan ruang di dasarkan  Konsep Ruang
dari data sebelumnya.  Konsep Utilitas

Tagline “Togetherness to
achieve equality”
Analisis
Ide Dasar Hasil Rancangan

Menambahkan sketsa ide


rancangan
Mengkaji ulang Issue dan
Potensi tapak, Pendekatan
yang diambil dan rancangan

Bimbingan dengan Dosen


Pembimbing Revisi tagline karena tidak
boleh menggunakan kata
ganti orang pertama/kedua/
Membuat dan menyesuaikan
ketiga
serta mematangkan tagline
sesuai dengan ide rancangan

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 28


IDE DASAR DESAIN Proses desain diawali dengan mengangkat space ini mampu mengatasi permasalahan
permasalahn di Kota Malang yang termuat dalam ketimpangan sosial di masyarakat dengan
data RPJMD dalam bagian perumusan strategi hasil membuktikan bahwa para penyandang tuna daksa
analisis SWOT mengenai masih kurangnya sarana pun mampu berkarya dan berkreasi di tengah-
KURANGNYA FASILITAS
dan prasarana yang diperuntukkan bagi tengah keterbatasan yang dimilikinya dan
KURANGNYA FASILITAS PENGEMBANGAN POTENSI penyandang disabilitas serta issue belum memotivasi semangat bagi siapapun untuk tetap
YANG LAYAK BAGI BAGI PENYANDANG TUNA
PENYANDANG DISABILITAS DAKSA
optimalnya perkembangan perekonomian di sektor berusaha dan bekerja keras sesuai dengan tagline
ekonomi kreatif. Pencarian informasi terkait yang telah dibuat yakni “Togetherness to achieve
KETIMPANGAN
SOSIAL ISSUE TINGGINYA ANGKA
potensi yang ada di wilayah Kota Malang pun equality”.
PENGANGGURAN DAN menjadi salah satu proses desain untuk mencapai
MASALAH GELANDANGAN
PEREKONOMIAN DIKALANGAN
solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada.
PENYANDANG TUNA DAKSA
Isue selanjutnya didapatkan dari lokasi
yang dipilih, yakni berada di kecamatan
Kedungkandang. Kecamatan Kedungkandang
POTENSI sendiri memiliki issue terkait jumlah penyandang
LOKASI YANG STRATEGIS MENJADI DAERAH UNTUK disabilitas yang cukup banyak namun kebutuhan
DAN DEKAT DENGAN FOKUS PEMBANGUNAN
BERBAGAI FASILITAS
akan sarana dan prasarananya masih minim.
EKONOMI KREATIF
PENUNJANG Adapun melihat dari rencana pemerintah setempat
yang akan menjadikan daerah di kecamatan
INTEGRASI KEISLAMAN Kedungkandang sebagai pusat pembangunan di
sektor ekonomi kreatif membuat hal tersebut
PENDEKATAN menjadikan potensi untuk mencapai solusi.
PRINSIP ARSITEKTUR PERILAKU Diharapkan dari perancangan creative
space yang diperuntukkan bagi penyandang tuna
BANGUNAN MAMPU
MEWADAHI MEMPERTIMBANGKAN daksa ini mampu membantu program pemerintah
AKTIVITAS NILAI KEISLAMAN
PENGGUNA DENGAN setempat dibidang ekonomi kreatif sekaligus
AMAN DAN GREEN AND HEALTH
NYAMAN
BUILDING
membantu para penyandang tuna daksa untuk
IDE DESAIN mengembangkan potensi dan inovasi yang
CREATIVE SPACE BAGI dimilikinya. Diharapkan pula, dari adanya creative
PENYANDANG TUNA DAKSA

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 29


IDE SASAR DESAIN

Togetherness to
CREATIVE SPACE
achieve equality
Pendekatan Arsitektur
Perilaku

Togetherness to achieve equality

Memiliki arti bahwa kebersamaan Ide desain lanskap bermula dari


di dalam suatu space mampu bentuk 2 orang yang sedang
menciptakan kesetaraan antara merangkul. Hal ini mencerminkan dari
seluruh kalangan masyarakat. Dari nilai tagline dan juga nilai keislaman
tagline ini bisa membantu para desain “nilai kebersamaan”.
penyandang tuna daksa untuk Area komunal
berkreasi dengan bebas agar bisa Outdoor space
menciptakan kreasi dan inovasi
sehingga mampu membuktikan
kepada masyarakat sekitar bahwa
di tengah keterbatasan yang
dimilikinya masih mampu Workspace + toko
berinovasi dan berkreasi seperti
masyarakat pada umumnya. Workshop

Kesimpulan :

Hasil desain lanskap utama ini menggambarkan nilai kebersamaan dan


Kemudian, tiap tiap lingkaran memiliki arti nilai kerja keras serta saling membantu. Pada area lanskap utama ini
saling membantu yang dilambangkan terdapat workspace dan toko yang tegabung dalam satu ruang dan
Konsep : Outdoor Creative
dengan kumpulan tangan yang saling workshop. Pada area belakang massa, nantinya akan dibuat outdoor
Space
menopang. space sebagai tempat terjadinya interaksi sosial secara bebas.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 30


Workspace yang
CREATIVE SPACE Fasad
berdampingan dengan
toko Workshop

Konsep dari workshop ini seperti stand/


tenda yang berbentuk dome.
Struktur

Penggunaan beton dan Kayu


Struktur yang digunakan sebagai material utama pada Gedung Serbaguna
untuk area toko, workspace fasad
dan gedung serbaguna
adalah beton bertulang

Penggunaan beton dan


Kayu sebagai material
utama pada fasad

Sedangkan struktur untuk area workshop


yakni membran Layout Landscape

Pada area taman, bagian penutup lahan & aksesbilitas


akan menggunakan material beton & Batu alam yang
bertekstur guna keamanan bagi penyandang kursi roda.
Dan juga penggunaan ramp untuk akses menanjak dengan
lebar minimal 80 cm dan kemiringan 7 derajat.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 31


IV ANALISIS
ANALISIS FUNGSI

ANALISIS FUNGSI

Creative space ini memiliki beberapa fungsi dengan fungsi utamanya yakni sebagai wadah bagi para penyandang tuna daksa untuk menuangkan ide dan kreativitas serta menjadi
ruang bagi mereka untuk berinovasi dengan kemampuan yang dimilikinya.

Workshop area Ruang Security


Toko/ Shop Ruang Pengelola dan Penyimpanan

- Sebagai wadah untuk menunjang fungsi primer dan


- Sebagai wadah untuk berkreasi dan
sekunder seperti kegiatan mengamankan dan menyimpan
berinovasi serta pelatihan
barang.
- Sebagai wadah untuk mempromosikan
dan memamerkan karya 5

PRIMER TERSIER

SEKUNDER SERVICE

- Sebagai wadah untuk kegiatan seminar - Sebagai wadah untuk menyediakan fasilitas pelayanan
pelatihan, pameran ataupun event dari fungsi primer seperti buang air, beribadah, dan parkir.
lainnya berskala besar
Mushola
Ampiteater
Toilet
Tempat Parkir

h
h 32
Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa
h
ANALISIS AKTIVITAS & PENGGUNA

ANALISIS AKTIVITAS

FUNGSI AKTIVITAS SIFAT DURASI PERILAKU AKTIVITAS RUANG


AKTIVITAS
Pengunjung:
Datang, duduk, mengobrol & berdiskusi, mendengarkan, berjalan
normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat bantu,
Melukis di media memperhatikan pemateri, mengambil cat, menuang dan mengaduk
cat, melukis, beristirahat, makan dan minum, pulang.
kanvas (Baju, Jaket, Semi
1-3 jam Workshop
Celana, tas dan Publik Pemateri:
Datang, duduk, menyapa pengunjung, mengobrol & berdiskusi,
Sepatu)
berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat
bantu, memberikan materi, beristirahat, makan dan minum, bersih-
bersih, pulang.
Melakukan
Pengunjung :
PRIMER

pelatihan dan Datang, duduk, mengobrol & berdiskusi, mendengarkan, berjalan


normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat bantu,
mengembangkan
memperhatikan pemateri, menyiapkan bahan kue, memasak kue,
kreativitas menghias kue, mengemas kue, beristirahat, makan dan minum, pulang.
Memasak dan Semi
1-3 jam Workshop
menghias cake Publik Penyelenggara:
Datang, duduk, menyapa pengunjung, mengobrol & berdiskusi,
berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat
bantu, memberikan materi, beristirahat, makan dan minum, bersih-
bersih, pulang.

Pengunjung:
Melukis/ membuat art Semi Datang, duduk, mengobrol & berdiskusi, mendengarkan, berjalan
15 menit -
normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat bantu, Workshop
latte Publik 1 jam
memperhatikan pemateri, menyiapkan bahan, membuat latte,
membuat art latte , beristirahat, makan dan minum, pulang.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 33


Pemateri:
Datang, duduk, menyapa pengunjung, mengobrol & berdiskusi,
berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat
bantu, memberikan materi, beristirahat, makan dan minum, bersih-
bersih, pulang.
Pengunjung:
Datang, duduk, mengobrol & berdiskusi, mendengarkan, berjalan
normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat bantu,
melihat dan memperhatikan pemateri, memotret objek, mengedit
objek gambar di laptop, beristirahat, makan dan minum, pulang.
Pembelajaran seni Semi
1-3 jam Workshop
fotografi Publik Pemateri:
Datang, duduk, menyapa pengunjung, mengobrol & berdiskusi,
berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat
bantu, memberikan materi, beristirahat, makan dan minum, bersih-
bersih, pulang.

Pengunjung:
Datang, duduk, mengobrol & berdiskusi, mendengarkan, berjalan
PRIMER

normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat bantu,


memperhatikan pemateri, mengambil tanah liat, membentuk tanah
Merangkai bunga dan
liat menjadi kerajinan, menjemur tanah liat, membakar tanah liat yang
belajar berkebun Semi sudah dibentuk, beristirahat, makan dan minum, pulang.
15 menit
Workshop
serta merawat Publik – 1 jam
Pemateri:
tanaman Datang, duduk, menyapa pengunjung, mengobrol & berdiskusi,
berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat
bantu, memberikan materi, beristirahat, makan dan minum, bersih-
bersih, pulang.

Mempromosikan  Menjual cake Pengunjung:


Datang, melihat, bertanya dan berdiskusi, berjalan normal, berjalan
dan menjual  Menjual gerabah/ Publik 5 menit – Shop
dengan kursi roda, berjalan dengan alat bantu, membeli, membayar,
30 menit
hasil karya keramik pulang.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 34


 Menjual baju, Penjual:
Datang, membuka toko, bersih-bersih, menata barang, berjalan
jaket, tas, celana
normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan alat bantu,
dan sepatu hasil menyiapkan barang-barang, mempromosikan barang, menjual barang,
mengobrol dan berdiskusi, beristirahat, mengemas barang, makan dan
lukisan sendiri.
minum, menutup toko, pulang.

Pengunjung:
Datang, melihat, mengobrol dan berdiskusi, memesan, duduk,
bersantai, berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan
dengan alat bantu, membayar, makan dan minum, mengerjakan tugas,
pulang.
Mempromosikan
karya art latte melalui Publik 15 menit Penjual: Coffee shop
– 3 jam Datang, membuka toko, berjalan normal, berjalan dengan kursi roda,
pemasaran caffeshop berjalan dengan alat bantu, bersih-bersih, menata barang, menyiapkan
barang-barang, mempromosikan barang, menerima pesanan,
membuat art latte, membuat makanan, mengantar pesanan,
mengobrol dan berdiskusi, beristirahat, makan dan minum, menutup
toko, pulang.

Pengunjung:
Datang, melihat, berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan
dengan alat bantu, mengobrol dan berdiskusi, berfoto, menunggu,
Mempromosikan jasa membayar, pulang.
layanan fotografi dan
Publik 15 menit Penjual: Shop
menjual hasil karya – 1 jam Datang, membuka toko, berjalan normal, berjalan dengan kursi roda,
berjalan dengan alat bantu, bersih-bersih, menata barang, menyiapkan
fotografi
barang-barang, mempromosikan jasa, memotret, mengedit objek
gambar, memberikan hasil gambar, beristirahat, makan dan minum,
menutup toko, pulang.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 35


Pengunjung:
Datang, Duduk, berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan
dengan alat bantu, memilih tempat, mengobrol dan berdiskusi,
Kegiatan seminar, memperhatikan dan mendengarkan pemateri, makan dan minum,
Melakukan pameran dan bertanya dan menjawab, mengikuti rangkaian acara, pulang.
SEKUNDER

event berskala pelatihan Publik 1 – 4 jam Penyelenggara: Amphiteater


besar pengembangan Datang, berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan
alat bantu, membersihkan area, menyiapkan peralatan, memberikan
kreativitas. materi, mengobrol dan berdiskusi, bertanya dan menjawab,
mempromosikan karya, menunjukan bakat dan keterampilan,
beristirahat, makan dan minum, pulang.

Security:
Datang, duduk, bersih- bersih, makan, berjalan, memeriksa keamanan, Ruang
Menjaga keamanan Publik 3 – 5 jam mengobrol, menjaga keamanan, beristirahat, membantu pengunjung,
Security
Menunjang dari makan dan minum, pulang
TERSIER

fungsi primer Pengelola:


dan sekunder Datang, duduk, mengobrol, mengecek dan memeriksa utilitas, Ruang
Menyimpan barang
Privat mengambil peralatan, bersih-bersih, menyimpan barang, Pengelola
Fleksibel
dan mengeola utilitas mengeluarkan dan mengambil barang, memperbaiki kerusakan, dan Gudang
beristirahat, makan dan minum, pulang. penyimpanan

Buang air besar dan 5-15 Masuk, buang air kecil/besar, berjalan normal, berjalan dengan kursi
Privat Toilet
buang air kecil menit roda, berjalan dengan alat bantu, mencuci tangan, keluar
Buang air, Masuk, berjalan normal, berjalan dengan kursi roda, berjalan dengan
SERVICE

Beribadah, bersuci 10 – 30
beribadah, dan Publik alat bantu, berwudhu, buang air kecil, sholat, berdoa, berdzikir, Mushola
dan berdoa menit
parkir beristirahat, menyimpan dan mengambil barang, berbicara, keluar
Memarkirkan 5 – 10 Datang, memarkirkan kendaraan, berjalan normal, berjalan dengan
Publik Parkir area
kendaraan menit kursi roda, berjalan dengan alat bantu, mengobrol, pulang.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 36


ANALISIS PENGGUNA
MENYELENGGA- MASUK KE DATANG
PARKIR
RAKAN WORKSPACE
1. PENYELENGGARA & PENJUAL PELATIHAN & WORKSHOP

BUANG PERGI KE RUANG


MEMBERSIKAN AIR PENYIMPANAN
& MENYIAPKAN MASUK KE
RUANGAN TOKO

MEMPROMOSI
Penyelenggara dan para penjual berasal dari KAN BARANG/
BERDISKUSI & MEMAMERKAN
para penyandang tuna daksa itu sendiri yang MENGOBROL HASIL
berkontribusi besar dalam creative space ini. PRODUKSI PERGI KE
PERGI KE
AMPITEATER TAMAN
- Penyelenggara dan pengelola workshop
- Penyelenggara pameran
- Penjual/ Produsen SHOLAT

BUANG
KATEGORI USIA AIR

- Remaja : 13 – 21 Tahun
- Dewasa : 22 – 45 Tahun
- Lansia : 46 – 65 Tahun

GENDER
KE TEMPAT PULANG
PARKIR
- Pria
- Wanita

Diagram 2.5. Diagram sirkulasi aktivitas penyelenggara dan penjual

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 37


ANALISIS PENGGUNA
MENGECEK DAN
MENJAGA
2. STAFF KEAMANAN DAN PENGELOLA MASUK KE
KONDISI
UTILITAS DI
RUANG
PENGELOLA PARKIR DATANG
AREA

MASUK KE
TOKO/SHOP BUANG
MASUK KE AIR
RUANG
MASUK KE
SECURITY MASUK KE
WORKSHOP
RUANG
& PENYIMPANAN
MENGECEK DAN WORKSPACE
MEMPERBAIKI PERGI KE
KERUSAKAN
TAMAN
MEMANTAU
KEAMANAN
Staff keamanan dan pengelola ini memiliki
SHOLAT MEMBERSIH
peranan menjaga keamanan dan ketertiban, BUANG
PERGI KE KAN TAMAN
menjaga dan mengelola area/ utilitas serta AIR
AMPITEATER
memperbaiki kerusakan utilitas di Creative
Space.

- Security MEMBERSIH
- Staff Kebersihan KAN AREA
- Staff Pengelola utilitas SEKITAR

KATEGORI USIA
KE TEMPAT
- Dewasa : 21 – 45 Tahun PULANG PARKIR

GENDER

- Pria & Wanita


Diagram 2.6. Diagram sirkulasi aktivitas security dan pengelola

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 38


MELIHAT DAN
ANALISIS PENGGUNA
MEMBELI
KARYA/
3. PENGUNJUNG BARANG HASIL
KREASI PARKIR DATANG
MASUK KE
TOKO

BERDISKUSI &
BUANG
MENGOBROL
AIR

MASUK KE
MENGIKUTI WORKSPACE
KEGIATAN & WORKSHOP
WORKSHOP
DUDUK
PERGI KE
PERGI KE TAMAN

Pengunjung yang datang ini memiliki beberapa AMPITEATER


aktivitas yang beragam. BERDISKUSI &
BUANG
AIR MENGOBROL
- Pengunjung dengan tujuan edukasi MELIHAT
PERTUNJUKAN MENGIKUTI
- Pengunjung dengan tujuan rekreasi
BAKAT & KEGIATAN
SHOLAT PAMERAN SEMINAR
KATEGORI USIA

- Anak-anak : 5 – 12 Tahun
- Remaja : 13 – 21 Tahun
- Dewasa : 21 – 45 Tahun
- Lansia : 46 – 65 Tahun
KE TEMPAT
PULANG PARKIR
GENDER

- Pria & Wanita


Diagram 2.7. Diagram sirkulasi aktivitas Pengunjung

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 39


ANALISIS PENGGUNA DAN AKTIVITAS

Berdasarkan hasil analisis pengguna dan aktivitasnya, bisa disimpulkan bahwa terdapat pembagian zonasi antara publik dan privat.

MAKRO HUBUNGAN MAKRO DAN MIKRO

RUANG RUANG AREA


PENYIMPAN PENYIMPAN PENGUNJUNG
AREA
AN AMPITEATER AN PANGGUNG
RUANG RUANG
PENGELOLA PENGELOLA

RUANG WORKSPACE
PENGEMBANGAN
WORKSHOP
& PELATIHAN

TAMAN
TAMAN SLASAR

RUANG
TOKO/ AREA SHALAT TEMPAT
PENGUNJUNG
SHOP MUSHOLA AREA
WUDHU
PENJUAL

TOILET TOILET
WANITA TOILET
PRIA

RUANG RUANG
TEMPAT PARKIR
SECURITY
PARKIR SECURITY MOTOR
PARKIR
MOBIL

PRESENTASI HUBUNGAN DIAGRAM

95% 65% 35% 15% Service PUBLIK SEMIPUBLIK

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 40


ANALISIS KEBUTUHAN RUANG

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG KUANTITATIF

Kebutuhan ruang ini, didasarkan dari hasil analisis pengguna dan aktivitas.

No. PROTOTYPE KAPASITAS PENGGUNA POLA AKTIVITAS LUAS TOTAL SUMBER DATA

- DUDUK
1. WORKSHOP 10 ORANG PENGUJUNG - BERDIRI 1. Luas ruang pengguna PERATURAN MENTRI
pengguna - BERDISKUSI individu normal = (Space PEKERJAAN UMUM NO. 30
Normal PENYELENGGARA - MENGOBROL pengguna + Sirkulasi Th. 2006
- MAKAN/ MINUM
50%)
10 Orang - PRAKTIK
- BERJALAN L = ( 0.5 m + 0,5 m) = 1
pengguna m
NORMAL
kursi roda + - BERJALAN 2. Luas Pengguna Individu
Alat bantu DENGAN KURSI dengan kursi roda/ Alat
RODA Bantu = (Space
2 orang - BERJALAN Pengguna + Sirkulasi
penyelenggara DENGAN ALAT
50%)
BANTU
- BELAJAR L = ( 1 m + 0,5 m) = 1,5
m

L. Total = (1 x 10) + (1.5 x


12) + furniture meja &
Kursi + Sirkulasi 50%

L. Total = 10 + 18 + (28 + 5)
+ Sirkulasi 50 %

L. Total = 28 + 33 + 31 = 92
m2

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 41


Luas 5 Unit = 92 x 5 = 460
m2

2. TOKO/SHOP 10 ORANG PEMBELI/ 1. Luas ruang pengguna


pengguna PENGUNJUNG individu normal = (Space
Normal - MENJUAL pengguna + Sirkulasi PERATURAN MENTRI
PENJUAL - MEMBELI 50%) PEKERJAAN UMUM NO. 30
10 Orang - MELIHAT-LIHAT Th. 2006
pengguna - DUDUK L = ( 0.5 m + 0,5 m) = 1 m
kursi roda + - BERDIRI
- MAKAN & 2. Luas Pengguna Individu
Alat bantu
MINUM
dengan kursi roda/ Alat
- MENGOBROL
2 orang Bantu = (Space
- BERDISKUSI
penjual - BERJALAN Pengguna + Sirkulasi
NORMAL 50%)
- BERJALAN
DENGAN KURSI L = ( 1 m + 0,5 m) = 1,5 m
RODA
- BERJALAN L. Total = (1 x 10) + (1.5 x
DENGAN ALAT 12) + furniture meja &
BANTU
Kursi + Sirkulasi 50%
- MEMBAYAR
- BERMAIN
L. Total = 10 + 18 + (28 + 5)
GADGET
+ Sirkulasi 50 %

L. Total = 28 + 33 + 31

L. Total = 92 m2

Luas 5 Unit = 92 x 5 = 460


m2

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 42


BELAJAR
3. AMPITEATER TERBUKA 50 – 200 PENGUNJUNG BERDISKUSI
ORANG MENDENGARKAN
PENYELENGGARA MELIHAT ASUMSI
PRAKTIK (3000 m2 + 1000 m2) x 1
MAKAN & MINUM =4000 m2
MENGOBROL
DUDUK

4. MUSHOLA 80 ORANG PENGUNJUNG


SHOLAT
PENYELENGGARA BERDOA DATA ARSITEK JILID 2
(400 m2 + 100 m2) x 1 =
MENGAJI
500 m2
STAFF BERSUCI

5.
RUANG PENGELOLA 90 Orang - DIREKTUR
- SEKRETARIS DATA ARSITEK JILID 4
- BERTANGGUNG Luas Total = ( 13 m2 + 4,5
- RUANG RAPAT JAWAB
TERHADAP m2 + 30 m2 + 4 m2 + 15
- RUANG ARSIP
KEGIATAN DI m2 + 15 m2 + 40 m2 + 24
- RUANG TAMU TAPAK
- MEMERIKSA m2 +20 m2 + 8 m2 + 8 m2
- RUANG
KERUSAKAN + 20 m2)
WARTAWAN - MEMBENARKAN
KERUSAKAN Luas Total = 201, 5 m2
DAN PERS
- BERSIH-BERSIH
- STAFF - ISTIRAHAT
KEBERSIHAN
- STAFF MEP

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 43


- STAFF
PERALATAN
- RUANG CCTV
- RUANG PROTEKSI
KEBAKARAN
- RUANG IPAL

6.
RUANG SECURITY & 4 ORANG STAFF KEAMANAN MEMANTAU
PUSAT INFORMASI KEAMANAN
(20 m2 + 10 m2) x 1 = 30
BERJAGA JAGA DATA ARSITEK JILID 4
m2

L. Total = Toilet Pengguna


7. 20 ORANG
TOILET SELURUH BUANG AIR Kursi roda + Toilet Normal DATA ARSITEK JILID 1
pengguna
Normal PENGGUNA
L. Total = (( 4 m2 + 2 m2) x
8 Orang
8) + (( 2 m2 + 1 m2) x 20))
pengguna
kursi roda + = 88 m2
Alat bantu

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 44


8.
PARKIR AREA 100 MOTOR SELURUH MEMARKIRKAN
50 MOBIL PENGGUNA KENDARAAN (( 2 m2 + 1,5 m2) x 100) + PERATURAN MENTRI
(( 6,5 m2 + 5,5 m2) x 50) = PEKERJAAN UMUM NO. 30
300 + 1.788 = 2.088 m2 Th. 2006

9.
MEDICAL CENTER 2 PENGELOLA SELURUH P3K Fred Lewson
Luas Total = 25 m2
3 PENGGUNA
PENGUNJUNG

Luas Total Kebutuhan Ruang 7.853 m2

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 45


ANALISIS KEBUTUHAN RUANG KUALITATIF

Analisa menggunakan Parameter desain Peter Zhumtor dalam Arsitektur[15].

LT : Light on Things S : Sound of Space


TS : Tempherature of Space V : Ventilation
SO : Surrounding Object/ Visualization M : Material Compability Sangat diperlukan Diperlukan Cukup diperlukan Kurang diperlukan
CS : Between Composure & Seduction

WORKSHOP & WORKSPACE TOKO/SHOP MUSHOLA SERVICE AREA

LUX : 350 LUX : 350 LUX : 350


LUX : 350
BUKAAN SEDANG BUKAAN TERBATAS
BUKAAN SEDANG BUKAAN SEDANG

LT S LT S LT S LT S

TS V TS V TS V TS V

SO M SO M SO M SO M

CS CS CS CS

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 46


ANALISIS KEBUTUHAN RUANG KUALITATIF

Jenis Ruang Antropometrik Proksemik Privasi Teritorialitas


Workshop +++ +++ + ++
Toko/Shop +++ +++ + ++
Amphiteater ++ +++ - -
Mushola +++ ++ + -
Ruang Pengelola ++ ++ +++ +
Ruang Penyimpanan + - +++ -
Ruang Security & Pusat Informasi ++ + + +
Toilet +++ + +++ +++
Parkir Area ++ + - -

Keterangan

- : Tidak diperlukan

+ : Cukup diperlukan

++ : Diperlukan

+++ : Sangat diperlukan

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 47


BUBBLE DIAGRAM MAKRO & ZONE PLAN

ZONE PLAN BUBBLE DIAGAM MUSHOLA


GUDANG
PENYIMPAN
WORKSHOP AN
&
WORKSPACE
WORKSHOP &
WORKSPACE R.
RUANG
PENYIMPANAN PENGELOLA
TOILET AMPHITEATHER
DAN PENGELOLA

TOKO
View TOILET
AMPHITEATER
View

TAMAN View

MUSHOLA

PARKIR
TOKO
R.
KEAMANAN

Dekat Dekat
KEAMANAN Berjauhan berhubungan terjangkau Terjangkau

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 48


ANALISIS KAWASAN B LANDMARK
A C A : SMAN 6 Kota Malang
ANALISIS KAWASAN
D
E B : SMPN 10 Malang

C : Kantor kecamatan
Kedungkandang
c
D : Dinas Komunikasi dan
Informatika

E : Gor Ken Arok


F
F : Perumahan the palm
Landmark Kawasan Kedungkandang
F Sumber : Google maps

AKSESIBILITAS
MAIN ROAD MINOR ROAD ACCES ROAD
8 – 13 Meter 3 – 8 Meters 3 – 5 meters
Peta Geografi Kawasan Kedungkandang
Sumber : GEOGRAFI, IKLIM DAN LINGKUNGAN HIDUP Pemerintah Kota Malang
2 lajur & 2 Jalur 1 lajur & 2 jalur 1 lajur & 2 Jalur

Aksesibilitas Kawasan Kedungkandang


Sumber : Google maps

CUACA & ANGIN MATAHARI

Diagram Cuaca per-Minggu Kawasan kedungkandang Cuaca dan Arah angin di Kawasan Kedungkandang Diagram Sunpath di Kawasan Kedungkandang
Sumber : meteoblue.com Sumber : Windy.com Sumber : Andrewmash.com

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 49


ANALISIS KAWASAN

KONDISI SOSIAL & EKONOMI


Pada kawasan ini memiliki jumlah penyandang disabilitas yang cukup banyak.
Adapun kondisi pekerjaan penduduk sekitar merupakan seorang petani dan
buruh industry.[3]

Tabel 1.4. jumlah penyandang disabilitas di kota Malang


Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Malang

Strengths Weaknesses
Opportunitties
Strengths Weaknesses Oppoturnitties Treaths - Merancang Creative Space - Membuat fasilitas workhop
dengan didukung potensi bagi penyandang tuna daksa
- Kawasan berada di - Masih banyaknya - Memanfaat area - Pesatnya yang ada pada tapak serta untuk mengembangkan
tempat strategis lahan kosong tidak sebagai penyedia perkembangan mampu menjadikannya kreativitas yang nantinya
tepat di jalan terawat dipenuhi sarana pelayanan ekonomi kreatif sebagai upaya pengelolaan mampu membangun ekonomi
Utama. semak belukar umum dengan lingkungan binaan. kreatif serta menata lanskap di
- Kawasan - Belum adanya lokasi yang - Mewadahi fasilitas yang tapak sebagai bentuk dari
merupakan wilayah fasilitas yang strategis
ramah difabel dan mampu penataan lingkungan binaan.
membangun perekonomian
sarana pelayanan memadai untuk - Membuka peluang
kreatif.
umum menurut penyandang tuna pusat ekonomi
PERDA NO.4 Th. daksa di sekitar kreatif
Threaths
Menjadikan Creative space ini - Menata lanskap pada tapak
2016 tentang kawasan - Memanfaatkan
sebagai pelopor ekonomi - Memberikan fasilitas yang
RDTRW kota lahan kosong creative pertama yang mampu membangn
Malang Timur menjadi area mampu memberikan dan perekonomian.
lingkungan memberdayakan Penyandang
koservasi tuna daksa.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 50


Site barrier pembatas pada area
ANALISIS TAPAK perumahan dan lahan kosong
menggunakan penerapan
DIMENSI & REGULASI BOUNDARIES
kombinasi beton dengan vegetasi
Kawasan site merupakan untuk menjaga privasi serta
wilayah sarana pelayanan penerapan aspek desain yang
umum berdasarkan PERDA ramah dan nyaman akan pengguna.
NO.4 Th. 2016 tentang RDTRW
kota Malang Timur dan menjadi
pusat ekonomi kreatif daam
kurun waktu 2020 berdasarkan
kabar berita Surya malang Sedangkan front barrier yang
merupakan area public cukup
108, 9 m
ANAK KALI AM PRONG

GSB = 5 meter dari Jalan Raya menggunakan vegetasi peredam


polusi dan kebisingan
KDB = 22.555,92 x 40%
GSB

= 9.022 m2
KDH = 22.555,92 x 60%
= 13.534 m2 Strategi : Prinsip mewadahi aktivitas
dengan nyaman dan aman

Pembagian zonasi ini


ZONEPLAN disesuaikan dengan hasil analisis
Penerapan bangunan dari zonasi
pengguna dan aktivitas dengan
yang telah ditentukan
mempertimbangkan aspek teritori
privasi dan aksesibilitas. Pada area Pengklasifikasian bangunan
utara diletakkan area service berdasarkan zonasi ini juga
dengan tujuan untuk memudahkan didasarkan pada Comfort
sirkulasi utilitas pada tapak serta
Jalan Mayjen Sungkono

(kenyamanan) pengguna terkait


dengan pertimbangan pada area dengan kemudahan dalam
tersebut minim aktivitas. mencapai tujuan si pengguna.
Untuk area public dan semipublic
dibuat saling berdekatan untuk
memudahkan akses dan mobilitas
pengguna khususnya penyandang Strategi : Prinsip mewadahi aktivitas
tuna daksa. dengan nyaman dan aman

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 51


Sirkulasi manusia dibuat
ANALISIS TAPAK SIRKULASI
mengelilingi area dengan pusat bangunan
TOPOGRAFI SIRKULASI KENDARAAN amphitheater yang bertujuan agar
SERVICE
Pada area tapak memiliki kontur SIRKULASI PENGGUNA destinasi seluruh area bisa dikunjungi oleh
DARI PARKIR RODA 4
yang landai dan hampir terbilang pengguna dan menciptakan rangsangan
KONTUR I
KONTUR V datar. Jenis tanah pada tapak inderawi bagi si pengguna. Adapun
KONTUR II merupakan jenis tanah alluvial dan sirkulasi ini juga mengurangi crowding
tanah litosol dengan kestabilan yang terjadi didalam tapak.
landasan relatif sedang-tinggi. SIRKULASI KELUAR PARKIR RODA 4
SIRKULASI MASUK PARKIR RODA 4
Pada area kontur I dan II SIRKULASI ANGKUTAN UMUM
nantinya akan mengalami cut dan SIRKULASI KELUAR PARKIR RODA 2
SIRKULASI MASUK PARKIR RODA 2
untuk area kontur V mengalami fill
mengikuti tanah pada kontur IV. Pada sirkulasi manusia, diberikan
area sirkulasi prioritas bagi penyandang tuna
Massing pada bangunan SIRKULASI PENGGUNA
(AREA BANGUNAN) daksa yang berada di depan area bangunan
menyesuaikan dengan orientasi SIRKULASI PENGGUNA DARI
dengan pemberian handrailing untuk
KONTUR IV PARKIR RODA 2
pergerakan angin dan sedikit meningkatkan kenyamanan dan kemanan.
KONTUR III
Strategi : Prinsip desain mampu dipahami menyesuaikan keadaan topografi.
pengguna & lingkungan
SIRKULASI KENDARAAN
AKSESIBILITAS Akses keluar-masuk AREA SERVICE
AKSES AREA
PENGELOLA
AKSES KELUAR- kendaraan menggunakan system SIRKULASI
MASUK PENGGUNA
one-way dengan 2 jalur yang berbeda PEJALAN KAKI PARKIR RODA 4

untuk memudahkan sirkulasi


kendaraan yang akan berkunjung dan
AKSES UTAMA
AMPHITEATER mengurangi Crowding yang terjadi.
AKSES KELUAR-MASUK SIGN/ PENANDA
MOBIL PARKIR

AKSES KELUAR-MASUK
MOTOR PARKIR

Akses keluar masuk pengguna TROTOAR PRIORITAS


PENYANDANG TUNA DAKSA
PARKIR RODA 2
juga menerapkan one gate system untuk
meningkatkan keamanan serta kemudahan TANAMAN PENGARAH
AKSES AREA AKSES AREA
MUSHOLA WORKSHOP AKSES AREA pengguna untuk mengenali entrance. Jarak
TOKO
antar bangunan pun dibuat saling
Strategi : Prinsip desain mampu dipahami berdekatan dengan tujuan kemudahan
pengguna & lingkungan akses bagi penyandang tuna daksa.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 52


ANALISIS TAPAK (IKLIM) MATAHARI

SENSORI Untuk meredam noise Orientasi bangunan selain mengikuti arah angin dan garis kontur, juga
dan polusi kendaraan, pada dihadapkan pada arah utara & selatan dengan tujuan meminimalisir terik dan
area utara tapak cukup diberi panas pada sore hari demi kenyamanan pengguna.

WATER FEATURE
barrier vegetasi pucuk merah, Diberikan water feature
& TAMAN karena sudah terdapat mengelilingi area amphitheater
SEBAGAI VIEW
BUATAN peredam bising alami dari anak dengan tujuan sebagai peredam
kali amprong. panas dan penyejuk.
Bangunannya pun dibuat
lebih menjorok kedalam
untuk memenuhi visibilitas
pengguna.
SUNSET
17.40

SUNRISE
05.34

Diberikan barrier massive dan


Strategi : Prinsip mewadahi aktivitas dengan vegetasi rambat sebagai view
nyaman dan aman dari arah selatan serta sebagai
upaya privasi area dari lahan
permukiman.
ANGIN
Posisi bangunan
dan alur sirkulasi
disesuaikan dengan arah
angin yang berhembus dari Strategi : Prinsip desain mampu
timur laut menuju barat dipahami pengguna & lingkungan
daya dengan tujuan Pemberian solar photovoltaic roof pada area
menyesuaikan dengan amphiteather berfungsi sebagai pemanfaatan dari
kondisi thermal setempat. sinar matahari yang terik menjadi sumber energy
listrik. Selain itu juga sebagai peneduh area
Strategi : Prinsip desain mampu pengunjung disiang hari.
dipahami pengguna & lingkungan

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 53


ANALISIS TAPAK UTILITAS

LANSKAP & VEGETASI AIR BERSIH TANGKI PENYIMPANAN


TIAP BANGUNAN
AREA KOMUNAL
TERBUKA
PEREDAM ANGIN
AREA KOMUNAL Pada utilitas air
TERBUKA PENEDUH & RESAPAN
bersih, sumber air
PENGARAH menggunakan
sumber dari PDAM
PEREDAM POLUSI tandon utama
TANAMAN PAGAR
kecamatan Buring

GROUND
TANK
UTAMA
CALATHEA LUTEA &
DOLAR KECIL
PDAM

Strategi : Prinsip desain mampu dipahami AIR KOTOR


pengguna & lingkungan SALURAN PEMBUANGAN
MENUJU ANAK KALI
AMPRONG
Pada utilitas kotoran
dari septictank yang RESAPAN
dialirkan terlebih SEPTICTANK

dulu menuju sumur


resapan sebelum
KETAPANG PUCUK dibuang ke saluran
MERAH
KENCANA pembuangan yang
ANGSANA & TANJUNG nantinya dialirkan
`
menuju anak kali
amprong yang
berada di timur
AIR KOTOR
tapak.
CLOSET AIR KOTOR
HELICONIA, PALM, DAN BUNGA
SEPATU NON CLOSET

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 54


ANALISIS TAPAK WASTING PENAMPUNGAN
SAMPAH
SIRKULASI
UTILITAS SALURAN PENGELOLAAN TRUK SAMPAH
PEMBUANGAN Sampah yang SAMPAH
AIR HUJAN RESAPAN sudah terkumpul
WATER
nanyinya akan di
Pembuangan air hujan FEATURE
pilah terlebih
nantinya ada yang langsung
dahulu sebelum
dibuang ke anak kali amprong
diangkut dan
melalui saluran pembuanga
dibuang menuju
dan ada juga yang ditampung
tempat
untuk digunakan sebagai
pembuangan
sumber air hydrant. Pada area
akhir.
tengah, terdapat resapan
biopori dan water feature TEMPAT SAMPAH

sebagai respon dari


penyimpanan air hujan.

TANDON AIR PENANGGULANGAN KEBAKARAN


HUJAN

Sistem penanggulangan
TITIK HYDRANT
kebakaran menggunakan
ELEKTRIKAL
PANEL hydrant yang diletakan di
SURYA TITIK KUMPUL
luar bangunan dan APAR
Sistem elektrikal
METERAN & yang diletakan di dalam
bersumber dari PLN
GENSET bangunan. Untuk titik
yang kemudian
kumpul evakuasi berada di
disimpan di genset
sebelum dialirkan ke area parkir bagian depan.
MCB Bangunan.
Terdapat sumber
listrik cadangan yang
berasal dari solar
photovoltaic roof.

TITIK PENYIMPANAN AIR

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 55


UTILITAS

KEAMANAN

Sistem keamanan di dalam


tapak menggunakan CCTV
dan juga pengawasan dari
security untuk mengawasi
kegiatan yang dilakukan di
dalam tapak sekaligus
mengurangi hal-hal yang
tidak diinginkan.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 56


ANALISIS BENTUK
TRANSFORMASI BENTUK

MASSA MASSA SUBSTACTIVE

Massa bangunan disusun Massa dipecah berdasarkan Massa dipecah lagi menjadi unit
berdasarkan zonasinya fungsinya lebih kecil sesuai
pengklasifikasian bangunan

ADDITION
KONEKTIVITAS
ORIENTASI (GRID)
Pada area shop dan workshop
Penambahan konektivitas ruang
mengalami penambahan massa untuk Massa disusun kembali mengikuti arah kontur serta
untuk massa workshop dan shop sebagai
menggabungkan tiap unit massa untuk arah angin yang berhembus dari timur laut menuju
kemudahan akses dan kenyamanan
kenyamanan dan juga keamanan barat daya agar sesuai dengan kondisi thermal
mobilitas pengguna khususnya bagi
pengguna khususnya penyandang tuna setempat serta mengurangi terik dan panas pada
penyandang tuna daksa.
daksa. sore hari.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 57


ANALISIS BENTUK

BANGUNAN
AMPHITEATER

Bentuk amphitheater ini merupakan hasil dari analisis tapak dengan hasil akhir berbentuk melingkar. Desain ini dimaksudkan sebagai upaya meminimalisir ruang sudut
mati untuk kenyamanan ruang gerak bagi penyandang disabilitas sebagai prinsip Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman

ADDITION SUBSTRACTION TRANSFORMATION


SUBSTRACTION
(LOOP)

Bentuk mengalami Bentuk mengalami


Kemudian bentuk Bentuk awal massa dibuat
Bentuk mengalami pengurangan dibagisan pengurangan massa pada
mengalami pengurangan dengan ukuran mengikuti
penambahan massa salah satu sisi mengikuti bagian tengah mengikuti
dan perubahan mengikuti hasil analisis ruang
pada bagian atap hasil dari analisis sirkulasi hasil dari analisis iklim
pola grid pada tapak
pada tapak pada tapak

Strategi Desain : Memperhatikan Kondisi Perilaku dan Pengguna & Desain mampu
dipahami pengguna dan lingkungan.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 58


BANGUNAN
TOKO & WORKSHOP
`

ADDITION
Bentuk awal
massa dibuat
Kemudian massa mengalami penambahan
dengan zonasi volume, sebelah kiri merupakan bangunan
dan ukuran toko dan sebelah kanan bangunan workshop
mengikuti hasil
analisis ruang

Strategi Desain : Memperhatikan Kondisi Perilaku dan


Pengguna & Desain mampu dipahami pengguna dan
lingkungan.

SUBTRACTION

Penambahan atap Selanjutnya dua massa tadi


yang memiliki digabung menjadi satu
overstake pada bangunan dengan
bagian depan pertimbangan kenyamanan
bertujuan untuk sirkulasi dan keudahan
menaungi area terkait pengguna tuna daksa
sikulasi pengguna dan
mengurangi paparan
sinar matahari serta
percikan air hujan ke
bagian fasad depan
bangunan.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 59


BANGUNAN
MUSHOLA
Bentuk awal massa dibuat mengikuti orientasi
berdasarkan analisis tapak

ADDITION
Massa mengalami penambahan mengikuti zonasi
dan fungsi dari mushola

SUBSTRACTION
Bentuk massa mengalami pengurangan untuk
sirkulasi dan pemisahan antara jamaah pria dan
wanita.

ADDITION
Penambahan atap dak yang memiliki
ketahanan kuat demi keamanan dan
kenyamanan jamaah.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 60


BANGUNAN SERVICE

SECURITY &
RUANG INFORMASI

ADDITION SUBSTRACTION
Massa mengalami penambahan Massa mengalami pengurangan Bentuk awal massa dibuat dengan mengikuti ukuran
bentuk untuk bagian atap untuk area teras hasil analisis ruang

RUANG PENGELOLA

SUBSTRACTION ADDITION
Mengalami penambahan atap Bentuk awal massa dibuat dengan
bagian fasad depan dan Mengalami penambahan massa ke
ukuran mengikuti hasil dari analisis
penambahan kolom sebagai bagian atas
ruang
penguat.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 61


ANALISIS STRUKTUR
STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR MATERIAL
BAWAH TENGAH ATAS
1
1

2
2
3
3

pondasi setempat Struktur Space


Kolom Baja silinder
frame
+ beton

1
2 2
pondasi setempat
Kolom & balok Beton
Struktur rangka
bertulang
atap beton

1
1
2
2
Pondasi menerus
3
3 Struktur rigid frame Struktur space
truss

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 62


ANALISIS STRUKTUR
STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR MATERIAL
BAWAH TENGAH ATAS
1
1

2
2
3
3

pondasi menerus Struktur atap dak


Struktur rigid frame
beton

1 1

2
2
pondasi menerus
Struktur rigid frame
Struktur atap
dak beton &
green roof

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 63


V KONSEP
KONSEP DASAR

KONSEP DASAR

Konsep dasar dari perancangan Creative Space ini menggunakan


Q.S. Sad : 27 Q.S. An-Nahl : 90 Q.S. Al-Insyiqaq : 84
konsep “CARE (PEDULI)”. Konsep ini memiliki makna bahwa dengan
Kesesuaian objek Diajarkan untuk
adanya creative space yang diperuntukkan untuk memberdayakan
rancangan dengan Nilai Silaturahmi & berbuat baik bekerja keras dan
penyandang tuna daksa ini agar mereka lebih peduli dengan kelebihan dan tujuan perancangan terhadap sesama giat
bakat yang dimilikinya dari pada kekurangan yang ada ditubuhnya.
Diharapkan juga dari adanya creative space ini, mampu menambah
semangat hidup bagi para penyandang tuna dengan kreativitas yang
dimilikinya dan mampu mengubah persepsi buruk dari masyarakat umum
menjadi lebih peduli dengan para penyandang tuna daksa diluar sana agar
tidak lagi dipandang sebelah mata.

Penerapan :
- Saling menghargai dan tolong menolong tanpa
Peduli sesama melihat sisi perbedaan
Manusia - Membantu perekonomian
- Memberikan pengajaran ilmu atau keahlian
Saling berdekatan dengan
tujuan kemudahan akses

- Pemanfaatan area hijau sebagai resapan


- Memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan
Peduli Lingkungan
alami untuk mengurangi penggunaan energy
binaan berlebih
- Pemanfaatan surya panel sebagai energy
alternative
- Pemanfaatan biopori dan waterfeature sebagai
respon dari hujan ke tapak.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 64


KONSEP TAPAK

ZONING Zona Service


Penerapan konsep “Peduli” pada zoning tapak ini A: Ruang IPAL
B : Ruang Pengelola & Penyimpanan
diimplementasikan dari prinsip mewadahi aktivitas dengan aman dan
nyaman yang diterapkan pada penzoningan di area tapak. Pada tapak ini
dibagi menjadi 3 zona untuk memudahkan pengguna dalam mencapai
tujuannya. Adapun, pembagian zona ini didasarkan pada beberapa ciri A B
Arsitektur perilaku yang meliputi Privacy, Comfort, Aksesibilitas, Crowding,
dan Visibilitas.

L J
- Zona Publik
Pada area amphitheater diletakkan lebih dekat dengan entrance dan C H
didekatkan dengan jangkauan public untuk memudahkan akses
pengguna untuk mencapainya. Selain itu juga tidak membutuhkan
tingkat privasi yang tinggi. C
K
E
- Zona SemiPublik
D
Pada area Workshop, Shop dan masjid ini dibuat tidak terlalu jauh F
G
dengan area public namun masih memiliki tingkat privasi yang cukup
Zona SemiPublik I
tinggi dengan tujuan memudahkan akses pengguna khususnya
C : Mushola
penyandang tuna daksa D : Workshop Zona Publik
E : Shop
H : Ampitheater
F : Toilet
- Zona Service I : Parkir Kendaraan roda 2
G : Medical Center
J : Parkir Kendaraan roda 4
Pada area ini dibuat searah dari timur ke barat dengan tujuan K : Halte/ Shelter
kemudahan utilitas di tapak. L : Pos Satpam

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 65


KONSEP TAPAK KEYPLAN

SIRKULASI DAN ENTRANCE

1. MOBIL DAN MOTOR Pada area parkir tersebut merupakan parkir khusus
penyandang tuna daksa dengan tujuan untuk
mewadahi aktivitas dengan aman dan nyaman
bagi pengguna

ENTRANCE MOBIL

Jalur kendaraan service ini


nantinya akan digunakan
sebagai keluar masuknya
kendaraan truck pengangkut
sampah maupun pengangkut
Entrance parkir mobil ini pun menerapkan one
barang gate system dan menggunakan system gerbang
palang otomatis.

SIRKULASI ANGKUTAN
UMUM
Pemisahan pintu keluar-
masuk kendaraan ini
Halte/Shelter untuk
menerapkan prinsip
menunggu angkutan
mewadahi aktivitas
dan sebagai tempat
dengan aman dan singgah para gojek
ENTRANCE MOTOR
nyaman dengan tujuan ini dilengkapi oleh
untuk menghindari Entrance parkir motor ini menerapkan stop kontak untuk
one gate system dan menggunakan
crowding yang terjadi. mengisi daya baterai
system gerbang palang otomatis
handphone

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 66


SIRKULASI & ENTRANCE

2. PEJALAN KAKI
Pada trotoar ini menerapkan material beton dan
terdapat handrailing yang merupakan penerapan
Akses masuk manusia diberi TROTOAR PENGUNJUNG
prinsip mewadahi aktivitas dengan aman dan
signage entrance dengan warna DENGAN KENDARAAN RODA 4
nyaman dengan tujuan membantu kemudahan para
putih yang merupakan symbol netral
penyandang tuna daksa saat berjalan menggunakan
yang memiliki makna siapapun yang
kursi roda maupun alat bantu.
memasukin area creative space ini
memiliki kesetaraan dengan
manusia lainnya.

Bentuk ini diadaptasi dari


bentuk 2 tangan yang TROTOAR PENGUNJUNG DENGAN
saling menggam dengan KENDARAAN UMUM
makna symbol saling
peduli satu sama lain JALUR PRIORITAS PENYANDANG
sesuai dengan Konsep TUNA DAKSA
Peduli.
Entrance pengunjung menuju area creative space ini menerapkan one gate system
JALUR SIRKULASI PARA
dengan lebar jalan 14 meter agar para pengunjung merasa nyaman saat bersirkulasi PENGUNJUNG
dan meinimalisir crowding.
Material perkerasan yang digunakan yakni beton, TROTOAR PENGUNJUNG
dan 3 jenis paving yang berbeda dengan tujuan DENGAN KENDARAAN
RODA 2
perkerasan ini lebih ramah akan pejalan kaki.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 67


KEYPLAN

KONSEP TAPAK

OUTDOOR SPACE
Konsep peduli ini juga diterapkan pada outdoor space dengan tujuan adanya area ini, hubungan antar manusia dapat
terjalin dengan baik akibat adanya interaksi dan komunikasi antara satu sama lain.

Outdoor space ini menerapkan prinsip mewadahi aktivitas dengan aman dan nyaman serta memperhatikan
kondisi perilaku dan pengguna. Hal ini diwujudkan dari penggunaan material penutup lahan berupa paving blok
yang mana memudahkan penyandang tuna daksa untuk bersirkulasi dan juga penataan kursi dan tempat duduk
dengan memperhatikan space untuk bergerak

Penambahan elemen tanaman memberikan kesan


natural dan sejuk pada area tersebut yang
merupakan implementasi dari prinsip mampu
dipahami pengguna dan lingkungan.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 68


KONSEP TAPAK Konsep lanskap pada area tapak ini menerapkan prinsip mampu dipahami
pengguna dan lingkungan yang ditunjukkan dari penerapan hardscape
LANSKAP DAN VEGETASI
dan softscape pada tapak.

Konsep peduli dengan lingkungan binaan ini ditunjukkan dari fungsi utama
penerapan softscape sebagai resapan, juga terdapat biopori sebagai
alternative resapan di tapak yang di tanam di setiap titik tanaman peneduh.

Water feature yang berada diluar Water feature yang berada di area
amphitheater ditujukan sebagai view dan amphitheater ditujukan sebagai irigasi/
pengarah penampung air hujan yang nantinya akan
dibuang ke anak kali amprong

Pengarah Pembatas Peneduh Tanaman Rambat Penambahan water feature pada tapak selain sebagai fungsi view semata,
juga sebagai respon iklim ke tapak dan juga sebagai pengarah. Water
feature ini nantinya difungsikan sebagai penyerap/ peminimalisir panas
berlebih pada siang hari, juga sebagai penampung dan pengalir air hujan.
Tanaman penutup lahan
Konsep peduli terhadap pengguna yang diterapkan pada tapak ditunjukkan
dengan penerapan material hardscape aspal dan paving blok yang mana
penggunaan material ini lebih aman dan membuat nyaman pada si
pengguna.
TITIK BIOPORI

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 69


KEYPLAN

KONSEP BENTUK

BENTUK DAN FASAD

1. AMPHITEATER

Pemanfaatan sinar matahari dengan memberikan


solar photovoltaic di bagian atap

Tangga & Ramp dengan


kemiringan 6 derajat
dimaksudkan sebagai penerapan Struktur baja dibuat zigzag berongga
prinsip Memperhatikan Kondisi merupakan implementasi dari bentuk
Perilaku dan Pengguna gerakan bergandengan. Penerapan ini
juga dimaksudkan agar sirkulasi udara
bisa bergerak bebas sebagai prinsip
Desain mampu dipahami pengguna
MATERIAL dan lingkungan.

Pada area sirkulasi ramp menerapkan material


beton demi keamanan dan kenyamanan pengguna.
Sedangkan untuk area tangga menggunakan batu
alam lempengan sebagai prinsip Mampu
Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 70


KEYPLAN

BENTUK DAN FASAD

2. SHOP & WORKSHOP

Memiliki ketinggian atap yang Pada atap diterapkan kaca reflektif


berbeda untuk memasukkan udara untuk membantu memasukkan
ke dalam bangunan . cahaya matahari kedalam bangunan.

Diberikan kisi bambu sebagai pengganti dinding


dengan tujuan untuk memasukkan cahaya dan
Pada sirkulasi diberikan handrailing yang disesuaikan
penghawaan alami pada bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan penyandang tuna daksa. Hal ini
dengan prinsip desain mampu dipahami pengguna bertujuan untuk membantu pergerakan para
dan lingkungan.
penyandang tuna daksa.

MATERIAL Bangunan Workshop dan shop ini dibuat saling berdekatan yang dikoneksikan dengan penggabungan atap dan juga
jalur sirkulasi. Bentuk bangunan ini didasarkan pada pola grid serta kebutuhan ruang.

Penerapan prinsip Memperhatikan Kondisi Perilaku dan Pengguna serta Mampu Mewadahi Aktivitas dengan
Nyaman dan Aman diwujudkan dengan kemudahan akses dan mobilitas antar bangunan. Hal tersebut sangat
membantu para penyandang tuna daksa saat mencapai tujuannya.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 71


KEYPLAN

BENTUK DAN FASAD


BENTUK ATAP MENJULANG KEATAS
3. MUSHOLA
Bentuk atap ini merupakan implementasi
seorang hamba untuk kembali kepada Allah
baik disaat senang maupun susah.

KISI KAYU SIRKULASI UDARA


Penambahan kisi ini dimaksudkan agar
sirkulasi udara di ruangan dapat bergerak
secara maksimal.
GREEN ROOF
Penerapan green roof ini
sebagai respon iklim tropis MATERIAL
di tapak.

ORNAMENTASI FULL
Pinsip : Mampu Mewadahi Aktivitas
Pemberian seni ornamentasi dengan Nyaman dan Aman serta Desain
full tanpa entrance ini, selain mampu dipahami pengguna dan
menjadi nilai estetika lingkungan.
bangunan, juga menandakan
bahwa pada sisi tersebut
merupakan kiblat dari
mushola ini. Hanya terdapat 2 BENTUK FASAD MENYERUPAI BANYAK
akses yang berada di sisi kiri PINTU DI SISI TIMUR DAN SELATAN
dan kanan. KALIGRAFI
Selain sebagai entrance, hal ini juga
Pemberian seni kaligrafi pada difungsikan sebagai penanda bangunan
fasad bangunan selain mushola seperti bangunan mushola pada
menambah estetika bangunan, umumnya. Implementasi ini juga memiliki
juga menjadi penanda makna bahwa siapapun berhak masuk dari
bangunan mushola ini. manapun untuk kembali beribadah kepada
Allah SWT.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 72


KEYPLAN

BENTUK DAN FASAD

4. BANGUNAN SERVICE

Bangunan service dibuat lebih sederhana dari


bangunan lainnya, agar tidak terkesan menonjol dan
tidak mengurangi daya tarik bangunan primer dan
sekunder.

Pemberian sign pada bangunan pusat informasi membantu para


pengunjung untuk mempermudah mengenali bangunan tersebut. Untuk
bangunan pengelola sengaja dibuat dengan kesan lebih tertutup dan
jauh dari jangkauan para pengunjung agar privasi dari bangunan ini tetap
terjaga dan tidak mengganggu nilai fungsi dari bangunan lainnya.

Pada bangunan pengelola diberikan atap green roof dengan tujuan agar
kestabilan suhu bangunan terjaga dikarenakan atap green roof mampu
mengurangi suhu panas berlebih sehingga para pengelola merasa nyaman saat
BANGUNAN PENGELOLA
berada didalamnya. Penerapan ini pada bangunan juga merupakan
implementasi dari prinsip Desain mampu dipahami pengguna dan
lingkungannya serta mampu mewadahi aktivitas dengan nyaman dan aman.

MATERIAL

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 73


KONSEP STRUKTUR
STRUKTUR AMPHITEATER
Strategi Desain : Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan
Aman

PENUTUP ATAP
KOLOM BAJA SILINDER
Material Alumunium
DENGAN BETON
Sheet karena selain
memiliki beban yang lebih Penggunaan kolom baja ini
ringan, juga memiliki memiliki nilai keamanan yang
ketahanan lebih kuat. kuat untuk menopang struktur
diatasnya. Penambahan beton
sebagai penyambung ke pondasi
juga mampu memperkuat kolom
untuk menopang beban
diatasnya.
STRUKTUR SPACE TRUSS
Material Baja sebagai struktur
atap lebih memiliki ketahanan
kuat sehingga cukup aman bagi
kenyamanan pengguna. Selain
itu, penerapan struktur truss ini STRUKTUR BAWAH
juga mampu memberikan nilai
Untuk penggunaan struktur
estetika tersendiri bagi yang
bawah ini adalah
melihatnya
penggunaan pondasi
setempat.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 74


STRUKTUR WORKSHOP & SHOP

PENUTUP ATAP
STRUKTUR ATAS
Menggunakan material dari
alumunium sheet karena selain Menggunakan struktur atap dari
memiliki beban yang lebih ringan, baja hollow.
juga memiliki ketahanan lebih
kuat.

STRUKTUR TENGAH
Menggunakan struktur rigid
frame. Kolom dan Balok
menggunakan beton bertulang.

STRUKTUR BAWAH
Menggunakan struktur
pondasi Setempat

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 75


STRUKTUR MUSHOLA

STRUKTUR ATAP
PENUTUP ATAP
Struktur yang digunakan pada atap ini
Penggunaan material Alumunium Sheet selain menggunakan struktur Space frame dari
memiliki beban yang lebih ringan, juga memiliki baja ringan.
ketahanan lebih kuat.

Serta penerapan atap green roof dimampu


untuk mengurangi panas berlebih yang nantinya
akan masuk kedalam bangunan

STRUKTUR TENGAH
Penggunaan Kolom dan Balok
STRUKTUR BAWAH menggunakan struktur rigid
frame dengan material beton
Penggunaan pondasi menerus ini karena bertulang.
memiliki daya tahan tinggi terhadap
goncangan sehingga bangunan mampu
mewadahi aktivitas si pengguna dengan
aman dan nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 76


STRUKTUR BANGUNAN SERVICE

ATAP BANGUNAN PENGELOLA


SECURITY & PUSAT Menerapkan penggunaan
INFORMASI dak beton

STRUKTUR TENGAH

Penggunaan Kolom dan


Balok menggunakan
struktur rigid frame
dengan material beton
bertulang.

STRUKTUR BAWAH
Selurih bangunan menggunakan pondasi menerus.
Hal ini karena pondasi menerus memiliki daya tahan
tinggi terhadap goncangan sehingga bangunan
mampu mewadahi aktivitas si pengguna dengan
aman dan nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 77


KONSEP RUANG

AMPITHETATER TRIBUN PRIORITAS PENYANDANG TUNA DAKSA


BERJALAN DENGAN ALAT & LANSIA

TRIBUN KHUSUS PENYANDANG TUNA


DAKSA BERJALAN DENGAN KURSI RODA

Penerapan prinsip “Mampu Mewadahi Aktivitas dengan


Nyaman dan Aman” serta “Memperhatikan Kondisi
Perilaku dan Pengguna” ditunjukkan dari penempatan
tribun bawah yang dikhususkan bagi penyandang tuna
daksa dan juga lansia. pada tribun yang dikhususkan bagi
pengguna kursi roda, cukup diberikan space 1 meter.

Penerapan prinsip “Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman” serta “Memperhatikan
Kondisi Perilaku dan Pengguna” diterapkan pada penggunaan material batu andesit dan beton untuk
penutup lantai serta pemberian handrailing yang merupakan penerapan dari prinsip sebagai upaya
kenyamanan bersirkulasi bagi penyandang tuna daksa agar pengguna lebih merasa aman dan nyaman.
Pada area ramp dibuat dengan kemiringan 6 derajat.

Konsep ruang amphitheater ini menonjolkan sisi peduli terhadap lingkungan dengan kesan yang dibuat
outdoor.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 78


WORKSHOP & SHOP Penerapan prinsip “Memperhatikan Kondisi Perilaku
dan Pengguna” diterapkan pada penggunaan beton
COFFEESHOP rabat sebagai penutup lantai. Penerapn lainnya juga
MEDICAL CENTER
ditunjukkan dari pemberian area istirahat dan duduk

WORKSHOP dengan pengklasifikasian antara pengguna yang


berjalan dengan kursi roda dan pengguna yang berjalan
dengan alat bantu/ normal.

TOILET
SHOP
Penerapan prinsip “Memperhatikan Kondisi
Penerapan prinsip “Memperhatikan Kondisi Perilaku dan Pengguna” serta “ Mewadahi
Perilaku dan Pengguna” serta “ Mewadahi akyivitas dengan aman dan nyaman”
akyivitas dengan aman dan nyaman” bagi diterapkan pada lantai keramik bertekstur di area
penyandang tuna daksa ditunjukkan pada toilet untuk memudahkan dan memberikan
penggunaan lantai parket agar pengguna keamanan penyandang tuna daksa saat
merasa nyaman saat bersirkulasi. Adapun bersirkulasi. Dan juga pemberian pegangan di
penyesuaian ketinggian furniture juga diterapkan setiap toilet khusus penyandang Tuna daksa
pada ruangan agar membuat para penyandang untuk membantu memudahkan pengguna saat
tuna daksa merasa nyaman saat melakukan melakukan kegiatan buang air.
aktivitas.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 79


MUSHOLA

TEMPAT WUDHU
WANITA

TEMPAT WUDHU
WANITA

TEMPAT SHOLAT
WANITA

TEMPAT WUDHU
PENYANDANG TUNA
DAKSA

Penerapan prinsip “Memperhatikan Kondisi Perilaku dan Pengguna” diterapkan pada lantai parquet untuk memudahkan dan memberikan
keamanan penyandang tuna daksa saat bersirkulasi. Selain itu juga, diberikan area wudhu yang diperuntukkan penyandang tuna daksa.

Pemaksimalan penghawaan dan pencahayaan serta pemberian satir pembatas antara jamaah perempuan dan laki-laki merupakan upaya dari
penerapan prinsip “Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman”.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 80


AREA SERVICE RUANG PENYIMPANAN

RUANG PROTEKSI
KEBAKARAN RUANG WARTAWAN &
PERS

RUANG RAPAT

RUANG STAFF

TOILET

RUANG DIREKTUR &


ARSIP

Pemaksimalan penghawaan dan


pencahayaan alami merupakan upaya
dari penerapan prinsip “Mampu
Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman
dan Aman”.

Gambar Render Denah Security & Pusat


Informasi

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 81


KONSEP UTILITAS

AIR BERSIH AIR HUJAN

PIPA Pembuangan air hujan nantinya ada yang langsung


DISTRIBUSI TANKI dibuang ke anak kali amprong melalui saluran
PENYIMPANAN pembuangan dan ada yang ditampung untuk
digunakan sebagai sumber air hydrant. Terdapat
resapan biopori juga sebagai respon dari air hujan
pada tapak serta penambahan water feature untuk
membantu mengalirkan air hujan di area
amphitheater.

SALURAN PEMBUANGAN
TITIK RESAPAN BIOPORI AIR HUJAN

GROUND WATER FEATURE


TANK UTAMA

PIPA
PENYALUR PDAM
PDAM

Sumber air berasal dari PDAM tandon utama kecamatan Buring yang
kemudian disalurkan menuju ground tank utama sebelum
didistribusikan ke tanki penyimpanan di tiap bangunan.
PIPA PEMBUANGAN AIR HUJAN
DARI BANGUNAN MENUJU TANKI
PENYIMPANAN
TANKI PENYIMPANAN AIR HUJAN

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 82


AIR KOTOR ELEKTRIKAL

Sumber listrik berasal dari PLN yang kemudian disimpan di


SALURAN PEMBUANGAN MENUJU
bangunan genset sebelum didistribusikan ke tiap bangunan.
ANAK KALI AMPRONG Terdapat sumber listrik cadangan yang berasal dari solar
photovoltaic roof yang berada di amphitheater dan juga pada area
halte untuk membantu para ojek mengecharge handphone.
RESAPAN

SEPTICTANK

KABEL PENYALUR PLN

SALURAN LISTRIK PLN

GARDU LISTRIK

AIR KOTOR CLOSET

AIR KOTOR NON CLOSET

Pada utilitas kotoran, dari septictank akan dialirkan terlebih dulu


menuju sumur resapan sebelum dibuang ke saluran pembuangan
yang nantinya dialirkan menuju anak kali amprong yang berada di
timur tapak. Sedangkan untuk air yang masuk ke resapan nantinya PANEL SURYA
akan digunakan untuk menyirami tanaman sekitar. AMPHITEATER

PANEL SURYA
HALTE/SHELTER

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 83


WASTING FIRE PROTECTION

PARKIR TRUK SAMPAH

TITIK TEMPAT SAMPAH UMUM

PENAMPUNGAN
SAMPAH
JALUR EVAKUASI
PENGELOLAAN
SAMPAH

TITIK KUMPUL

Terdapat titik tempat sampah untuk menampung sampah di


area umum. Sistem wasting ini nantinya sampah akan TITIK PENYIMPANAN AIR
ditampung untuk dipilih kembali antara organic untuk diolah
kembali maupun sampah anorganik yang akan dibuang ke TPA
Buring. HYDRANT PILLAR

Disetiap bangunan disediakan APAR, yakni alat pemadam portable yang


berupa tabung untuk mencegah penyebaran api semakin luas. Selain itu
terdapat juga HYDRANT PILLAR di beberapa sudut tapak yang berfungsi
mengalirkan air ketika terjadi kebakaran.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 84


KEAMANAN

TITIK CCTV

System keamanan menggunakan CCTV yang dipasang di


beeberapa sudut tapak dan disediakan juga di tiap bangunan yang
berguna untuk mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan di area
tapak serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Di tapak juga
terdapat security yang selalu berjaga dan berkeliling mengawasi
keamanan pada tapak.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 85


VI HASIL RANCANGAN
HASIL RANCANGAN

DASAR PERANCANGAN Mewadahi aktivitas pengguna dengan Desain rancangan mampu dipahami
aman dan nyaman oleh pengguna dan lingkungannya
Pada sub-bab ini berisi mengenai pengembangan dari konsep perancangan
yang telah dibuat sebelumnya dengan mempertimbangkan beberapa aspek
sehingga terdapat perubahan pada hasil rancangan creative space ini. Pembagian tata masa
Kemudahan, kenyamanan
bangunan sesuai zonasi
KONSEP DASAR & keamananan akses &
sirkulasi
Dasar dari konsep perancangan Creative Space ini merupakan Sarana penunjang
suatu wadah yang mampu menampung para penyandang tuna daksa akan kenyamanan & keamanan
kebutuhan sarana & prasarana, tempat untuk berkreasi & berinovasi serta Menyetting ruang guna outdoor space
sebuah tempat untuk membantu meningkatkan perekenomian sehingga bisa menghindari ruang sudut
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Maka dari itu muncul sebuah mati Penyesuaian fasad dengan
gagasan ide konsep “Care (Peduli)” pada rancangan yang diharapkan mampu iklim tropis tapak
Penataan massa bangunan
meningkatkan kepedulian satu sama lain untuk memperbaiki kualitas hidup.
guna kemudahan akses & Penerapan material ramah
Pada konsep dasar dari perancangan ini lebih diringkas dalam mobilitas pengguna & lingkungan
penyajiannya dari konsep sebelumnya dengan tetap mempertimbangkan
prinsip-prinsip pendekatan arsitektur perilaku dengan nilai-nilai keislaman
hingga mencapai strategi desain.
Memperhatikan Kondisi & Perilaku
Pengguna
Nilai keislaman Implementasi

Kenyamanan & Keamanan Penataan Ramp di Sarana penyediaan parkir


Q.S Sad : 27 Memperhatikan ruang material yang digunakan ketinggian level lantai khusus penyandang kursi
gerak, akses dan material
Nilai tepat guna rancangan
sesuai dengan kebutuhan
roda
dengan tujuan.
penyandang tuna daksa

Q.S. An-Nahl : 90 Penataan tata masa


bangunan dengan
Nilai Silaturahmi & berbuat dihadirkan space terbuka
baik terhadap sesama sebagai ruang berinteraksi

Tatanan ruang dan suasana


Q.S Al- Insyiqaq : 84 ruang mampu
menghidupkan semangat
Nilai Bekerja keras & Giat
bekerja.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 86


HASIL RANCANGAN TAPAK

Jl. Mayjen Sungkono, Ds/ Kel. Buring, Kec. Kedungkandang

Konsep Awal

Tata masa bangunan dan kawasan masih terlihat berantakan


penataannya dan kurang sesuai dengan pola grid yang telah dibuat.
Pemberian ruang hijau yang banyak sebagai area resapan serta
banyaknya area outdoor space sebagai ruang terbuka yang merupakan
implementasi dari konsep dasar “Care” terhadap lingkungan.

Hasil Akhir

Pada konsep hasil akhir rancangan, terjadi perubahan &


perletakkan tata massa serta zoning tapak yang disesuaikan kembali KONSEP SEBELUM HASIL AKHIR
dengan pertimbangan dan kesesuaian dengan prinsip arsitektur perilaku
serta pola grid yang telah dibuat. Perubahan yang terjadi berupa
penataan entrance kendaraan, pengolahan kembali ruang hijau yang Zoning & Tata Masa
terlalu banyak dan kosong menjadi area parkir pengelola & utilitas, serta Perubahan tatanan massa bangunan Workshop & Shop,
penempatan parkir ojek & titik jemput angkutan umum untuk Pengelola dan Mushola, disesuaikan dengan kemudahan aksesibilitas
memenuhi prinsip mewadahi aktivitas aman dan nyaman, pengguna, kenyamanan dan tingkat privasi dari pengguna sehingga
memperhatikan kondisi perilaku & pengguna serta mampu dipahami tatanan ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan sebelumnya.
oleh pengguna & lingkungannya. Terdapat penambahan juga untuk bangunan pelatihan pada tapak yang
posisinya berada di samping area pengelola dengan tujuan kemudahan
Pembagian Zonasi maintenance serta privasi dari jangkauan publik.

Publik

Semipublik

Privat

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 87


HASIL RANCANGAN TAPAK KONSEP SEBELUM

Sirkulasi & Aksesibilitas

Terdapat perubahan pada area entrance kendaraan


pengunjung, entrance kendaraan pengelola dan utilitas, penambahan
area parkir pengelola serta perubahan posisi parkir ojek dan halte untuk
menunggu angkutan umum. Perubahan juga terjadi pada pola sirkulasi
pengunjung yang terbagi menjadi 2 kategori, yakni pengunjung dengan
kendaraan pribadi dan pengunjung dengan kendaraan umum.

HASIL AKHIR

Hasil Akhir
- Mewadahi aktivitas nyaman & aman
Area entrance kendaraan pengunjung dibuat saling berdekatan namun
memiliki jalur masuk yang berbeda. Hal ini bertujuan agar pengunjung
dapat lebih mudah dan nyaman ketika akan mengakses area parkir. Selain
itu, membuat parkir khusus bagi pengelola bisa memberikan nilai
kenyamanan dan privasi bagi para staff pengelola dan juga pengunjung.

- Memperhatikan Kondisi perilaku & Pengguna


Membuat jalur masuk khusus bagi pengguna dengan kendaraan
Sirkulasi kendaraan umum agar saat berjalan memasuki tapak, pengunjung bisa merasa lebih
pengelola & utilitas nyaman dan aman tanpa terganggu dengan aktivitas kendaraan pribadi.
Sirkulasi kendaraan motor pengelola
Sirkulasi kendaraan mobil pengelola
- Dapat dipahami oleh lingkungan & Pengguna
Sirkulasi kendaraan motor pengunjung
Penempatan halte dekat dengan jalan utama memudahkan bagi pengguna
Sirkulasi kendaraan mobil pengunjung saat ingin menggunakan angkutan umum.
Sirkulasi kendaraan ojek

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 88


HASIL RANCANGAN TAPAK

Landscape

Pada landscape mengalami penambahan bangunan informasi & Pada area sirkulasi dibedakan menjadi jalur khusus penyandang tuna
tiket, serta penyediaan layanan penyewaan kursi roda elektrik untuk daksa dengan pengguna umum. Pada jalur khusus penyandang tuna
membantu para penyandang tuna daksa saat akan berjalan mengelilingi daksa dilengkapi dengan handrailing dan marka jalan utnuk membantu
area tapak. Terdapat penambahan area terapi alam di area dekat mempermudah dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan bagi
dengan pergola. Terapi alam ini menerapkan metode batu kerikil serta para penyandang tuna daksa.
terapi dari ikan untuk melancarkan sirkulasi darah yang dapat
membantu para penyandang tuna daksa.

Tempat duduk untuk terapi ikan

Terapi kerikil

Bangunan informasi & tiket

Parkir sewa kursi roda elektrik

Hand railing

Marka Jalan

Jalur khusus penyandang tuna daksa


Red paving blok

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 89


HASIL RANCANGAN BENTUK & FASAD Konsep Awal

Konsep Makro Penggunaan atap datar hanya sebagai penyambung 2 massa


bangunan yang berbeda fungsi dengan tujuan kemudahan mobilitas
Penyesuaian bentuk atap yang sesuai dengan iklim setempat
pengguna khususnya bagi penyandang tuna daksa. Pada atap ini hanya
serta penerapan material yang ramah penyandang tuna daksa dan
meneapkan perbedaan ketinggian sebagai pembeda antara area
ramah lingkungan.
workshop dengan shop.

1. Workshop & Shop

Hasil Akhir

Penggunaan atap lengkung bergelombang untuk menyesuaikan


dengan iklim tropis setempat. Penggunaan atap ini pun dinilai memiliki
nilai visibilitas tinggi dan dinilai mampu meningkatkan rangsangan
sensorik bagi para penyandang tuna daksa. Penerapan material Baja
sebagai kolom penopang atap, dinilai lebih ramah terhadap lingkungan.
Permainan bata ekspos dan kayu pada fasad dinilai mampu
meningkatkan stimulasi motorik dan sensorik para penyandang tuna
daksa yang sesuai dengan prinsip desain mampu dipahami oleh
lingkungan dan penggunanya serta memeperhatikan kondisi dan
perilaku pengguna..

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 90


HASIL RANCANGAN BENTUK & FASAD Konsep Awal

2. Bangunan Pengelola

Hasil Akhir

Penerapan atap pelana modifikasi dengan atap miring untuk


menyesuaikan dengan keadaan iklim tropis setempat dinilai lebih
efektif dibandingkan dengan atap datar. Penggunaan atap ini pun
terbilang lebih efektif untuk membuat suhu dalam ruangan lebih
stabil dan membuat ruangan lebih terasa nyaman dan aman, Pada konsep awal, bangunan peneglola menerapkan atap green
sehingga pengguna lebih merasa nyaman saat melakukan aktivitas roof datar dengan tujuan agar kestabilan suhu bangunan terjaga
didalam ruangan. Selain itu penerapan atap ini juga menyesuaikan dikarenakan atap green roof mampu mengurangi suhu panas berlebih
dengan atap bangunan lainnya pada tapak agar terlihat sehingga para pengelola merasa nyaman saat berada didalamnya.
kesatuannya.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 91


HASIL RANCANGAN BENTUK & FASAD Konsep Awal

3. Bangunan Amphitheater Penerapan atap alumunium sheets dengan penambahan solar


photovoltaic sebagai penambahan energy alternative pada bangunan
Hasil Akhir amphitheater.

Perubahan pada bentuk atap yang lebih lebar dari sebelumnya


memiliki tujuan untuk menghindari tampias air hujan masuk ke area
tribun pengunjung. Selain itu juga penggunaan atap membrane
dinilai lebih efektif sebagai peredam bunyi karena dapat
memantulkan suara dan juga lebih ramah lingkungan sehingga
penerapan atap ini dinilai lebih peduli terhadap lingkungan dan juga
penggunanya sesuai dengan konsep dasar “Care”.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 92


HASIL RANCANGAN BENTUK & FASAD Konsep Awal

4. Bangunan Masjid

Hasil Akhir
Perubahan pada bentuk dari ruang wudhu. Perubahan juga
terjadi pada pentuk atap yang semula kemiringannya secara
diagonal menjadi miring dari depan ke belakang dengan tujuan
untuk kemudahan maintenance.

Kemiringan atap ini bertujuan untuk menyesuaikan


dengan kondisi iklim tropis setempat agar suhu ruang didalamnya lebih
stabil sehingga pengguna dapat merasa nyaman saat beraktivitas.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 93


HASIL RANCANGAN BENTUK & FASAD

5. Bangunan Pelatihan

Hasil Akhir

Bangunan pelatihan ini merupakan bangunan tambahan yang


berfungsi sebagai tempat berlatih musik, seni drama dan tari untuk
para pengisi acara ketika terdapat acara/ event. Pada bangunan ini
menerapkan atap pelana utnuk menyesuaikan dengan keadaan
iklim tropis setempat. Penggunaan atap terbilang lebih efektif untuk
membuat suhu dalam ruangan lebih stabil dan membuat ruangan
lebih terasa nyaman dan aman, sehingga pengguna lebih merasa
nyaman saat melakukan aktivitas didalam ruangan. Selain itu, pada
fasad menerapkan permainan kayu dan juga bata ekspos agar
senada dengan bangunan lainnya pada tapak.

Gewel atap dengan


permainan aksen kayu

Sun shadding
device

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 94


HASIL RANCANGAN RUANG Konsep Awal

Konsep Makro
Menyetting ruang untuk menghindari sudut ruang mati. Pada ruang
juga diterapkan penataan dan ketinggian ramp pada tiap ruang yang memiliki
ketinggian level berbeda untuk memudahkan para penyandang tuna daksa
mengakses ruangan. Penerapan material yang ramah penyandang tuna daksa
serta penambahan hand railing pada jalur sirkulasi membantu para penyandang
tuna daksa lebih merasa nyaman dan aman yang merupakan penerapan prinsip
desain memperhatikan kondisi perilaku dan pengguna serta mewadahi
aktivitas dengan aman dan nyaman.

1. Ruang Workshop & Shop

HASIL AKHIR
Tidak banyak perubahan yang terjadi pada area workshop &
shop ini. Hanya mengalami perubahan perletakkan ruang workshop
dan shop yang dibalik penataannya serta penambahan toilet yang
berada di belakang ruang workshop guna kemudahan akses bagi Pada ruang workshop & shop ini memanfaatkan memaksimalkan
para penyandang tuna daksa untuk melakukan aktivitas buang air. pencahayaan dan penghawaan alami sehingga pengguna lebih terasa
nyaman saat berada di dalam ruang dan lebih ramah terhadap
lingkungan. Pada ruang juga menerapkan warna-warna cerah dan
permainan tektur kayu sebagai upaya untuk membantu para
penyandang tuna daksa untuk merangsang system sensoriknya.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 95


HASIL RANCANGAN RUANG Konsep Awal

2. Amphitheater

HASIL AKHIR

Pada area amphitheater ini terjadi perubahan pada area


sirkulasi. Terdapat penambahan tangga dan ramp guna kemudahan
penyandang tuna daksa untuk mengakses area tribun serta
penambahan area untuk pengguna kursi roda pada tribun kedua.
Pada setiap tribun dilengkapi pengaman hand railing untuk menjaga
keamanan dan kenyamanan pengguna. Penambahan tanda parkir
bagi penyandang kursi roda menambah kenyamanan tiap
pengguna.
Pada area amphitheater ini masih sama dengan konsep ruang
sebelumnya yakni menerapkan konsep semi outdoor.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 96


HASIL RANCANGAN RUANG Konsep Awal

3. Mushola

HASIL AKHIR

Pada ruang mushola, terjadi perubahan tatanan tempat wudhu.


Perubahan tatanan ini bertujuan guna kemudahan akses dan juga
kenyamanan sirkulasi sehingga para penyandang tuna daksa
merasa nyaman ketika melakukan ativitas didalamnya. Pemberian
tempat wudhu khusus penyandang kursi roda yang dilengkapi
dengan tanda parkir membuat pengguna merasa lebih mudah dan
juga nyaman.

Area wudhu

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 97


HASIL RANCANGAN RUANG Konsep Awal

4. Pengelola

HASIL AKHIR

Pada ruangan bagunan pengelola ini tidak mengalami


perubahan pada konsep awal. Pada bangunan pengelola ini
menerapkan system pencahayaan dan penghawaan alami guna
kenyamanan pengguna didalam ruangan.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 98


HASIL RANCANGAN RUANG

5. Bangunan Pelatihan

HASIL AKHIR

Pada ruangan ini menerapkan material vinil dan juga concrete


sebagai penutup lantai dengan tujuan kenyamanan dan keamanan
pengguna khususnya penyandang tuna daksa. Disediakan juga area
latihan outdoor serta ruang duduk/ santai semi outdoor agar para
pengguna merasa lebih nyaman ketika penat berada di dalam
ruangan.
Area Latihan

Area duduk semi outdoor

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 99


HASIL RANCANGAN STRUKTUR Konsep Awal
1. BANGUNAN WORKSHOP & SHOP

HASIL RANCANGAN

Pada bangunan workshop ini mengalami perubahan struktur


pada bagian atap. Strutur yang digunakan yakni space truss dengan
penutup atap alumunium sheets. Penopang atap yang digunakan
yakni kolom baja silinder yang dinilai lebih ramah terhadap
lingkungan.

Pada bangunan workshop dan shop sebelumnya menerapkan


rangka atap baja ringan dengan penutup atap alumunium sheets.

RANGKA SPACE TRUSS

ALUMUNIUM SHEETS

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 100


HASIL RANCANGAN STRUKTUR

2. BANGUNAN PENGELOLA

HASIL RANCANGAN
Konsep Awal
Pada bangunan workshop ini mengalami perubahan struktur
pada bagian atap. Strutur yang digunakan yakni menggunakan
struktur space truss dengan material baja ringan dan penutup atap
bitumen. Terjadi perubahan juga pada struktur bawah yakni
menggunakan pondasi setempat karena dinilai memiliki ketahanan
yang lebih kuat.

Pada bangunan pengelola sebelumnya menerapkan atap green


roof datar.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 101


HASIL RANCANGAN STRUKTUR Konsep Awal
3. MUSHOLA

HASIL RANCANGAN

Pada bangunan Mushola ini mengalami perubahan struktur


atap menjadi struktur space truss dengan material baja ringan.
Penutup atap yang digunakan yakni atap bitumen. Perubahan
lainnya yakni terjadi pada struktur bawah menggunakan pondasi
setempat.

Pada bangunan mushola sebelumnya menerapkan material


penutup atap alumunium sheets dan struktur bawah yang digunakan
yakni pondasi menerus.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 102


HASIL RANCANGAN STRUKTUR Konsep Awal
4. AMPHITHEATER

HASIL RANCANGAN

Pada bangunan Amphitheater ini tidak mengalami perubahan


struktur, melainkan hanya terjadi perubahan dibagian penutup atap
yang digunakan yakni menerapkan atap membrane yang dinilai
lebih efisien.

Pada bangunan amphitheater ini menerapkan material


penutup atap alumunium sheets.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 103


HASIL RANCANGAN STRUKTUR

5. BANGUNAN PELATIHAN

HASIL RANCANGAN

Pada bangunan pelatihan ini menerapkan pondasi setempat


sebagai struktur bawah, rigid frame ssebagai struktur tengah dan
struktur space truss dengan material baja ringan sebagai struktur
atap dan penutup atap bitumen.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 104


HASIL RANCANGAN UTILITAS

AIR BERSIH AIR HUJAN

PIPA Pembuangan air hujan nantinya ada yang langsung


DISTRIBUSI TANKI dibuang ke anak kali amprong melalui saluran
GROUND PENYIMPANAN pembuangan dan ada yang ditampung untuk
TANK UTAMA
digunakan sebagai sumber air hydrant. Terdapat
resapan biopori juga sebagai respon dari air hujan
pada tapak serta penambahan water feature untuk
membantu mengalirkan air hujan di area
amphitheater.
TITIK RESAPAN BIOPORI

SALURAN PEMBUANGAN
AIR HUJAN

WATER FEATURE

PIPA
PENYALUR
PDAM

PDAM

Terdapat perubahan perletakan ground tank untuk menyimpan


sumber air yang berasal dari PDAM tandon utama kecamatan
Buring. Perubahan juga terjadi pada system penyaluran air bersih
akibat perubahan tata masa bangunan.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 105


AIR KOTOR ELEKTRIKAL

Sumber listrik berasal dari PLN yang kemudian disimpan di


bangunan genset sebelum didistribusikan ke tiap bangunan.
AIR KOTOR NON CLOSET Terdapat sumber listrik cadangan yang berasal dari solar
photovoltaic roof yang berada di area halte untuk membantu para
ojek mengecharge handphone.
AIR KOTOR CLOSET

KABEL DISTRIBUSI LISTRIK

PANEL SURYA
RESAPAN AMPHITEATER

SEPTICTANK
GARDU LISTRIK SALURAN LISTRIK PLN

SALURAN PEMBUANGAN MENUJU


ANAK KALI AMPRONG

Untuk utilitas air kotor, terjadi perubahan perletakan septictank dan


resapan. Kotoran dari tapak akan dibuang dan dialirkan menuju anak
kali amprong yang berada di timur tapak setelah melewati proses
pengolahan limbah. Sedangkan untuk air yang masuk ke resapan
nantinya akan digunakan untuk menyirami tanaman sekitar.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 106


WASTING FIRE PROTECTION

TITIK TEMPAT SAMPAH UMUM

JALUR EVAKUASI

PENGELOLAAN
SAMPAH TITIK PENYIMPANAN AIR

PENAMPUNGAN
SAMPAH

PARKIR TRUK SAMPAH

TITIK KUMPUL

Terdapat perubahan penempatan titik tempat sampah untuk


menampung sampah di area umum. Sistem wasting ini
nantinya sampah akan ditampung untuk dipilih kembali antara
organic untuk diolah kembali maupun sampah anorganik yang HYDRANT PILLAR
akan dibuang ke TPA Buring.

Perubahan titik APAR, yakni alat pemadam portable yang berupa tabung
untuk mencegah penyebaran api semakin luas. Selain itu terdapat juga
HYDRANT PILLAR di beberapa sudut tapak yang berfungsi mengalirkan air
ketika terjadi kebakaran.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 107


KEAMANAN

POS KEAMANAN

TITIK CCTV

System keamanan menggunakan CCTV juga mengalami


perubahan penempatan akibat dari perubahan layout dan tata massa
bangunan yang berguna untuk mengawasi setiap kegiatan yang
dilakukan di area tapak serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Di tapak juga terdapat security yang selalu berjaga dan berkeliling
mengawasi keamanan pada tapak.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 108


HASIL RANCANGAN

Perancangan Creative Space ini


merupakan perancangan sebuah space yang mampu
mewadahi aktivitas, inovasi dan kreasi dari para
penyandang tuna daksa untuk meningkatkan kualitas
hidup agar lebih baik lagi. Dengan menerapkan
konsep dasar disetiap aspek perancangan serta
memasukkan prinsip-prinsip pendekatan, diharapkan
mampu menghasilkan sebuah rancangan tepat guna
sesuai akan kebutuhan para penyandang tuna daksa.

Pada bab ini, akan menunjukkan gambar


rancangan secara arsitektural dengan penjelasan
singkat. Berikut gambar yang disajikan.

SITEPLAN

Penataan tata massa di tapak terbagi menjadi


zona public, semi public dan privat yang telah
dipertimbangkan tingkat privasi, kemudahan
aksesibilitas, kenyamanan serta upaya untuk
menghindari dari crowding yang terjadi.

Lokasi : JL. Mayjen Sungkono, Ds./Kel. Buring, Kec. Kedungkandang, Kota Malang

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 109


LAYOUT PLAN

Terdapat 5 massa bangunan yang penataannya


telah disesuaikan dengan pola grid yang telah
dibuat sebelumnya guna memaksimalkan
lahan agar tidak terdapat ruang kosong
terbengkalai.

Penerapan entrance dengan system one


gate way dinilai lebih maksimal akan
keamanan dan kenyamanannya.
Penggunaan system ini pun dimaksudkan
agar para pengunjung dapat dengan
mudah mengenali area entrance.

Lokasi : JL. Mayjen Sungkono, Ds./Kel. Buring, Kec. Kedungkandang, Kota Malang.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 110


TAMPAK KAWASAN UTARA

Pada utara menerapkan pagar massif


sebagai pembatas area creative space. Hal ini
bertujuan agar pengguna di dalam tapak dapat
beraktivitas dengan nyaman dan aman dari
gangguan yang berasal dari utara tapak. Hal ini
merupakan implementasi dari prinsip
mewadahi aktivitas dengan aman dan
nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 111


TAMPAK KAWASAN SELATAN

Pada selatan tapak juga menerapkan


pagar massif sebagai pembatas dengan tujuan
agar pengguna di dalam tapak dapat
beraktivitas dengan nyaman dan aman serta
tidak mengganggu aktivitas disisi selatan tapak
yang berdekatan dengan area perumahan
warga. Hal ini merupakan implementasi dari
prinsip mewadahi aktivitas dengan aman
dan nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 112


TAMPAK KAWASAN TIMUR

Pada sisi timur, terlihat signage entrance


berwarna putih yang cukup besar sebagai penanda
area keluar masuk pengunjung. Entrance
pengunjung menuju area creative space ini
menerapkan one gate system agar para
pengunjung merasa nyaman saat bersirkulasi dan
meinimalisir crowding yang merupakan
implementasi dari prinsip mewadahi aktivitas
dengan aman dan nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 113


TAMPAK KAWASAN BARAT

Pada bagian barat tapak merupakan area


penempatan utilitas dan resapan. Hal ini
dikarenakan pada area tersebut merupakan area
yang jarang terjamah oleh pengunjung sehingga
pengunjung tidak merasa terganggu akan aktivitas
pengelola di tapak yang merupakan implementasi
dari prinsip mewadahi aktivitas dengan aman dan
nyaman

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 114


POTONGAN A-A’ KAWASAN

Berikut ini visualisasi dari potongan


kawasan. Terlihat potongan dari bangunan
pengelola, bangunan shop dan juga amphitheater
yang memiliki perbedaan level ketinggian

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 115


POTONGAN B-B’ KAWASAN

Berikut ini visualisasi dari potongan


kawasan. Terlihat potongan bangunan
Amphitheater yang menerapkan system rangka
space struss. Pada area tersebut juga memiliki
ketinggian level berbeda di tiap tingkatan tribun.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 116


DENAH

WORKSHOP & SHOP

Pada ruang workshop ini


menerapkan prinsip “Memperhatikan
Kondisi Perilaku dan Pengguna” serta
“ Mewadahi akyivitas dengan aman
dan nyaman.”

Yang ditunjukkan dari penggunaan


. material parket pada lantai ruangan,
keramik bertekstur dan beton untuk
memudahkan dan membuat rasa aman
saat para penyandang tuna daksa
bersirkulasi dan bergerak.

Penyesuaian tinggi furniture,


menyediakan tempat beristirahat serta
penyediaan kamar mandi khusus
penyandang tuna daksa cukup membantu
para penyandang tuna daksa saat
beraktivitas.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 117


DENAH

PENGELOLA

Pemaksimalan penghawaan dan


pencahayaan alami, serta pemisahan toilet
antara wanita dan laki-laki merupakan
upaya dari penerapan prinsip “Mampu
Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan
Aman”.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 118


DENAH

MUSHOLA

Ruangan Mushola ini menerapkan


prinsip “Memperhatikan Kondisi Perilaku
dan Pengguna” dan prinsip “Mampu
Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan
Aman”.

Penerapan prinsip tersebut


ditunjukkan dari area wudhu yang didesain
khusus untuk memudahkan penyandang
tuna daksa saat berwudhu, pemaksimalan
penghawaan dan pencahayaan serta
pemberian satir pembatas antara jamaah
perempuan dan laki-laki.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 119


DENAH

AMPHITEATER

Amphiteater ini menerapkan prinsip


“Memperhatikan Kondisi Perilaku dan
Pengguna” dan prinsip “Mampu Mewadahi
Aktivitas dengan Nyaman dan Aman”.

Penerapan prinsip tersebut


ditunjukkan penggunaan ramp setinggi 7
derajat dengan handrailing yang cukup
membantu penyandang tuna daksa untuk
menaiki tribun atas. Prioritas pada tribun 1
dan 2 juga ditunjukkan bagi penyandang tuna
daksa serta lansia.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 120


DENAH

Bangunan Pelatihan

Bangunan Pelatihan ini menerapkan


prinsip “Memperhatikan Kondisi Perilaku
dan Pengguna” dan prinsip “Mampu
Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan
Aman”.

Dengan penerapan material


concrete dan vynil pada lantai dinilai mampu
memberikan kenyamanan dan keamanan
bagi penyandang tuna daksa.

Disediakan juga area latihan outdoor


serta ruang duduk/ santai semi outdoor agar
para pengguna merasa lebih nyaman ketika
penat berada di dalam ruangan.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 121


TAMPAK

BANGUNAN WORKSHOP & SHOP

Bangunan Workshop dan shop ini dibuat saling berdekatan yang dikoneksikan dengan penggabungan atap dan juga jalur sirkulasi. Bentuk bangunan ini didasarkan
pada pola grid serta kebutuhan ruang. Penerapan prinsip Memperhatikan Kondisi Perilaku dan Pengguna serta Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman
diwujudkan dengan kemudahan akses dan mobilitas antar bangunan. Hal tersebut sangat membantu para penyandang tuna daksa saat mencapai tujuannya.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 122


TAMPAK

BANGUNAN PENGELOLA

Pada bangunan pengelola digunakan atap miring untuk menyesuaikan dengan iklim setempat agar pengguna saat beraktivitas di dalamnya merasa
aman dan nyaman. Yang merupakan implementasi dari prinsip “Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman”

TAMPAK DEPAN TAMPAK KANAN

TAMPAK BELAKANG TAMPAK KIRI

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 123


. TAMPAK

BANGUNAN MUSHOLA

Implementasi prinsip Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman serta Desain mampu dipahami pengguna dan lingkungan, ditunjukkan dari
penggunaan atap miring yang disesuaikan dengan iklim setempat. Adapun, memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, serta membuat banyak akses masuk yang
bisa diakses dari sisi depan, samping kanan dan kiri.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 124


. TAMPAK

BANGUNAN AMPHITEATER

Implementasi prinsip Mampu Mewadahi Aktivitas dengan Nyaman dan Aman, serta Memperhatikan Kondisi Perilaku dan Pengguna diterapkan pada ramp
dengan kemiringan 7 derajat dan menerapkan material beton demi keamanan dan kenyamanan pengguna. Sedangkan untuk area tangga menggunakan batu alam
lempengan. Pada banguna ini juga menerapkan prinsip Desain mampu dipahami pengguna dan lingkungan dengan ditunjukkan dengan konsep bangunan semi terbuka
sehingga sirkulasi udara bisa bergerak bebas dan pengguna merasa nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 125


. TAMPAK

BANGUNAN PELATIHAN

Penggunaan bentuk atap ini disesuaikan dengan iklim setempat. Penggunaan material bata ekspos serta permainan kayu dinilai memiliki nilai estetika tersendiri
pada bangunan tersebut. Selain itu permainan sun shadding pada tampak depan bangunan merupakan implementasi dari desain yang ramah akan lingkungan dan mampu
membuat nyaman bagi pengguna ketika berada di ruang duduk semi outdoor tersebut akibat pergerakan sirkulasi angin yang bergerak bebas.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 126


. POTONGAN

BANGUNAN WORKSHOP & SHOP

Permainan material kayu pada interior serta penggunaan warna cerah pada dinding, membantu merangsang motorik penglihatan para penyandang
tuna daksa saat berada didalam ruangan. Penggunaan struktur bangunan rigid frame bermaterialkan beton bertulang, dinilai memiliki nilai ketahanan yang
tinggi. Sehingga pengguna mampu merasa aman saat beraktivitas. Hal ini merupakan implementasi dari prinsip “ Mewadahi aktivitas dengan aman dan
nyaman.”

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 127


. POTONGAN

BANGUNAN PENGELOLA

Penggunaan pondasi menerus dinilai memiliki daya tahan tinggi terhadap goncangan. Penerapan atap bitumen dengan rangka baja ringan, memiliki
daya beban bangunan yang cukup ringan serta memiliki kekuatan dan ketahanan yang lebih, sehingga bangunan mampu mewadahi aktivitas si pengguna
dengan aman dan nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 128


. POTONGAN

BANGUNAN MUSHOLA

Permainan material kayu pada interior serta penggunaan dinding GRC bermotif ornament islami yang tujuannya selain untuk menciptakan suasana
ruangan yang bernuansa islami dan hangat, juga membantu penghawaan alami masuk ke dalam ruangan. Sehingga saat pengguna melakukan aktivitas di
dalam ruangan, akan terasa nyaman yang merupakan implementasi dari “ Mewadahi aktivitas dengan aman dan nyaman.”

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 129


. POTONGAN

AMPHITEATER

Material Baja sebagai struktur atap lebih memiliki ketahanan kuat sehingga cukup aman bagi kenyamanan pengguna. Selain itu, penerapan struktur
truss ini juga mampu memberikan nilai estetika tersendiri bagi yang melihatnya. Penggunaan kolom baja ini memiliki nilai keamanan yang kuat untuk menopang
struktur diatasnya. Penambahan beton sebagai penyambung ke pondasi juga mampu memperkuat kolom untuk menopang beban diatasnya.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 130


. POTONGAN

BANUNGAN PELATIHAN

Penggunaan pondasi menerus dinilai memiliki daya tahan tinggi terhadap goncangan. Penerapan atap bitumen dengan rangka baja ringan, memiliki
daya beban bangunan yang cukup ringan serta memiliki kekuatan dan ketahanan yang lebih, sehingga bangunan mampu mewadahi aktivitas si pengguna
dengan aman dan nyaman.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 131


VII PENUTUP
PENUTUP

KESIMPULAN SARAN

Kurangnya sarana dan prasarana serta Pada tahap awal perancangan dilakukan Laporan yang penulis buat ini hanya setas
kurangnya perhatian dari pemerintah untuk analisa terhadap pengguna agar desain rancangan perencanaan perancangan dari segi arsitektur,
menyejahterakan para penyandang tuna daksa, sesuai akan kebutuhan dari si pengguna. Pada tahap sehingga masih perlu kajian terhadap analisa –
membuat banyaknya golongan dari mereka yang analisa ini didapatkan fungsi ruang serta jumlah ruang analisa perancangan, skematik alur perancangan,
mengalami fenomena ketimpangan sosial. Sehingga yang dibutuhkan yang nantinya pembagian fungsi dan
serta kajian dari aspek lainnya dengan tujuan
banyak dari kalangan penyandang tuna daksa dikota ruang tersebut akan diterapkan pada tapak. Kemudian
diajukan kepada pemerintah kota malang sebagai
malang ini yang beralih menjadi pengemis, dilakukan analisa tapak, dengan menerapkan
upaya penyejahteraan para penyandang tuna
gelandangan dan juga pengamen diakibatkan oleh beberapa prinsip dari pendekatan Arsitektur Perilaku,
daksa. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan
kurangnya wadah bagi mereka berkreasi dan juga sehingga rancangan tapak yang didapatkan sesuai
akan kenyamanan dan juga keamanan akses serta
kritik dan saran yang membangun guna
berinovasi. Hal tersebut juga mereka lakukan sebagai
sirkulasi dari para penyandang tuna daksa. Selanjutnya kelengkapan serta kesempurnaan pada
upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
dilakukan analisa bentuk dan struktur dengan perancangan ini
Creative Space merupakan sebuah tempat menyesuaikan dengan kondisi di tapak.
untuk berkreasi dan berinovasi yang menjadi objek
dari perancangan ini. Tidak hanya memberikan ruang Dari analisa tersebut, didapatkan sebuah
pelatihan saja, namun juga sebagai wadah bagi para konsep utama perancangan yakni “Care”. Konsep ini
penyandang tuna daksa merasa akan kebutuhan ditunjukkan pada desain yang peduli akan kebutuhan
sarana dan prasarana mereka terpenuhi dengan baik. penyandang tuna daksa. Pada konsep ini menerapkan
aspek-aspek arsitektur perilaku, sehingga pada
Pendekatan Arsitektur perilaku digunakan rancangan mampu menciptakan desain yang ramah
yang mana nantinya perancangan ini lebih fokus akan penyandang tuna daksa, ramah terhadap
terhadap kebutuhan si penggunanya yakni lingkungan, serta desain mampu menyembuhkan para
penyandang tuna daksa untuk menciptakan suatu penyandang tuna daksa dari sisi sensorik dan juga
desain yang mampu dipahami oleh penyandang tuna motorik.
daksa, membuat si pengguna merasa lebih aman dan
juga nyaman, serta desain mampu menyembuhkan Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini
beberapa kalangan dari para penyandang tuna daksa masih terdapat banyak kekurangan dan masih perlu
tersebut. untuk dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga
mampu untuk dilakukan riset pada tahap berikutnya.

Perancangan Creative Space : Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 132


1
DAFTAR PUSTAKA

[1] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, “Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Timur (Jiwa)” Dipublikasi pada 29 Oktober 2018. Tersedia:
https://jatim.bps.go.id/indicator/12/375/1/jumlah-penduduk-provinsi-jawa-timur.html. [Diakses pada 15 Februari 2021]
[2] Slamet Thohari, “Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang,” Indonesian Journal of Disability
Studies, Vol. 1 Issue 1, pp. 27-37, June 2014
[3] P. P. I. D. D. K. MALANG, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MALANG 2018-2023, KOTA Malang: WALI KOTA MALANG, 2019.
[4] Sunaryo, KOTA MALANG DALAM ANGKA 2020 (Malang Municipality in Figures 2020),Kota Malang: ©BPS KOTA MALANG, 2020. Hal. 162
[5] Ernawati, R. Nirwana Sari, Representasi Kesadaran Budaya Lokal Perupa Dalam Penciptaan Karya Seni Rupa Dan Desain Di Era Kontemporer, Indonesia:
Penerbit Qiara Media, 2020. Hal. 193
[6] Javanlabs, “Tafsir Quran Surah Sad Ayat 27,” Tafsir Al-Quran Online. [Online]. Tersedia : https://tafsirq.com/38-sad/ayat-27 [Diakses 19 Mei 2021].
[7] Javanlabs, “Tafsir Quran Surah An-Nahl Ayat 90,” Tafsir Al-Quran Online. [Online]. Tersedia : https://tafsirq.com/49-an-nahl/ayat-90#tafsir-quraish-
shihab [Diakses 19 Mei 2021].
[8] Motivasee,” QS. Al Insyiqaaq (Terbelah) – surah 84 ayat 6 [QS. 84:6]”, Risalah Muslim. Tersedia: https://risalahmuslim.id/quran/al-insyiqaaq/84-6/
[Diakses 19 Mei 2021]
[9] Dwi Eka, Wiwik W., dkk, “Arsitektur Perilaku Pada Desain Wadah Sosial Anak Jalanan di Bandung, Jawa Barat,” Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi Terapan, Hal-308, 2020.
[10] Admin, “WHAT IS KUMULO,” Kumulo Creative Compound, Dipublikasi: Juli 2020. [Online]. Tersedia : https://kumulo.id/what-is-kumulo [Diakses 03
Maret 2021]
[11] BCI Media Group Pty Ltd,” Kumulo creative Compound ‘The Breeze Bumi Serpong Damai’”, Archfy Dua Studio, Dipublikasi: Juli 2020. [Online]. Tersedia:
https://www.archify.com/id/project/kumulo-creative-compound [Diakses 03 Maret 2021]
[12] HAN Shuang, ” Yulin Alley / Nhoow Architects”, Archdaily, Dipublikasi: 11 Desember 2020. [Online]. Tersedia:
https://www.archdaily.com/952947/yulin-alley-nhoow-architects [Diakses 04 Maret 2021]
[13] Meviana, I., Huda, R., & Ware, Y, “KARAKTERISTIK INTERAKSI SOSIAL ANTARA WARGA ASLI DENGAN WARGA PENDATANG DI KELURAHAN BURING
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG”, JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi),Vol. 1 No.1. September 2016
[14] Shaleh, C., & Angguntiana, A. D. “Studi Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM Kota Malang pada Kecamatan
Kedungkandang”, Media Teknik Sipil, Vol.14 No.1, Februari 2016
[15] Jean S.P., & Alvin J.T, “Atmospheres – Parameter Desain Peter Zumthor dalam Arsitektur”, Media Matrasain, Vol. 9 No. 2, Agustus 2012

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 133




Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Prof. Dr. Agung Sedayu M.T (Ketua Penguji)


NIP: 19781024 200501 1 003

2. Agus Subaqin, M.T (Anggota Penguji 1)


NIP. 19740825 200901 1 006

3. Achmad Gat Gautama, M.T (Anggota Penguji 2)


NIP: 19760418 200801 1 009

4. Luluk Maslucha, S.T, M.Sc (Anggota Penguji 3)


NIP: 19800917 200501 2 003

Dengan ini menyatakan bahwa :

Nama Mahasiswa : Putri Nuraini


NIM : 18660049
Judul : Perancangan Creative Space sebagai Upaya Pemberdayaan
Penyandang Tuna Daksa

Telah melakukan revisi sesuai dengan catatan revisi sidang tugas akhir dan dinyatakan
LAYAK cetak berkas/ laporan Tugas Akhir 2022. Demikian layak cetak ini disusun untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

Perancangan Creative Space: Upaya Pemberdayaan Penyandang Tuna Daksa 134


LAMPIRAN GAMBAR ARSITEKTURAL, PERSPEKTIF
& DETAIL
LAMPIRAN GAMBAR KERJA
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

POT. 2
B
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
A A
SPACE SEBAGAI UPAYA
POT 1 POT 1
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

G DOSEN PEMBIMBING 1
F
Ach. Gat Gautama, M.T
197604182008011009

5 6 7 E
8 D
4 9 C DOSEN PEMBIMBING 2
3
10 LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc
198009172005012003
2 11 B
1 12 JUDUL GAMBAR
A
DENAH WORKSHOP
POT. 2
B

& SHOP
SKALA

1 : 500

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


TAMPAK DEPAN BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

DENAH WORKSHOP
& SHOP
SKALA

1 : 500

TAMPAK BELAKANG NO. GAMBAR


PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :
TAMPAK KIRI
JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.
BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

DENAH WORKSHOP
& SHOP
SKALA

1 : 500
TAMPAK KANAN
NO. GAMBAR
A A
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

+8.50
ATAP ALUMUNIUM SHEETS

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

ACP WHITE SHEETS


DIRANCANG OLEH :
+5.00 KACA ES

+4.00
+3.50 GYPSUMBOARD PLAFOND

PUTRI NURAINI
GRC ROOSTER
18660049
+0.10

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009
2 3 4 5 8 9 10 11 12

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


POTONGAN A-A' 198009172005012003

JUDUL GAMBAR

DENAH WORKSHOP
& SHOP
SKALA

1 : 500

NO. GAMBAR
B

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

B UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA


MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

+8.50
ACP WHITE SHEETS
RANGKA ATAP BAJA RINGAN

ATAP ALUMUNIUM SHEETS DIRANCANG OLEH :


KACA ES

+4.00
GYPSUMBOARD PLAFOND
+3.50
PUTRI NURAINI
BAMBU
18660049
+0.10
-0.05

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009
G E D C B

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


POTONGAN B-B' 198009172005012003

JUDUL GAMBAR

DENAH WORKSHOP
& SHOP
SKALA

1 : 500

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

POT. 2

B
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

A A JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


POT 1 POT 1
BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

E DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI

D 18660049

DOSEN PEMBIMBING 1
C
Ach. Gat Gautama, M.T

B 197604182008011009

4 5 6 7 A DOSEN PEMBIMBING 2

3 LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

1 2 8 9
POT. 2

JUDUL GAMBAR

DENAH BANGUNAN
PENGELOLA
SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :
TAMPAK DEPAN JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.
BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK DEPAN &


BELAKANG
BANGUNAN PENGELOLA
SKALA
TAMPAK BELAKANG
1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :
TAMPAK KIRI JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.
BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK KIRI & KANAN


BANGUNAN PENGELOLA

SKALA
TAMPAK KANAN
1 : 250

NO. GAMBAR
A A

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

+8.00
PERANCANGAN CREATIVE
ATAP BITUMEN
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
TALANG AIR PENYANDANG TUNA DAKSA
+5.00
DINDING BATA
+4.20
RANGKA ATAP BAJA RINGAN
+3.50
GYPSUMBOARD PLAFOND +3.00
LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


+0.10 BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
-0.05
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

POTONGAN A-A' LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

POTONGAN A-A'
BANGUNAN PENGELOLA

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
B

B PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

+8.00
PERANCANGAN CREATIVE
ATAP BITUMEN SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
TALANG AIR HUJAN PENYANDANG TUNA DAKSA
+5.00

RANGKA ATAP BAJA RINGAN


+4.20
+3.50
GYPSUMBOARD PLAFOND +3.00
LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


+0.10 BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

E D C B DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

POTONGAN B-B' LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

POTONGAN B-B'
BANGUNAN PENGELOLA

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
POT. 2

B
3350

300 300 450 1300 450 250 300 PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

H UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

200
MALIK IBRAHIM MALANG
300

200
G JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE

200
350

SPACE SEBAGAI UPAYA


PEMBERDAYAAN
F PENYANDANG TUNA DAKSA

A
E A LOKASI PERANCANGAN :

950
POT 1 POT 1
800

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

3050
D DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

C DOSEN PEMBIMBING 1
900

950
Ach. Gat Gautama, M.T
197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

B LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003
450

450
JUDUL GAMBAR

A
DENAH MUSHOLA

SKALA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 : 250
POT. 2

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

TAMPAK DEPAN
JUDUL GAMBAR

TAMPAK DEPAN
MUSHOLA
SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

TAMPAK BELAKANG
JUDUL GAMBAR

TAMPAK BELAKANG
MUSHOLA
SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

TAMPAK KANAN
JUDUL GAMBAR

TAMPAK KANAN
MUSHOLA
SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

TAMPAK KIRI
JUDUL GAMBAR

TAMPAK KIRI
MUSHOLA
SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
A A

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

ATAP BITUMEN +6.00


ACP WOOD

RANGKA ATAP BAJA RINGAN DIRANCANG OLEH :


WOOD CLADDING
+4.00
DAK BETON
+3.50 PUTRI NURAINI
18660049

GRC RELIEF
DOSEN PEMBIMBING 1
ACP WOOD

+0.10
-0.03
Ach. Gat Gautama, M.T
197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

1 2 3 7 8 9 JUDUL GAMBAR

POTONGAN A-A'
MUSHOLA
SKALA

POTONGAN A-A' 1 : 250

NO. GAMBAR
B

B PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

+8.00 JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

ATAP ALUMUNIUM SHEETS

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

ACP WOOD
DIRANCANG OLEH :
+4.60
DAK BETON +4.00
+3.50 PUTRI NURAINI
18660049

GRC RELIEF
DOSEN PEMBIMBING 1
CONCRETE ROOSTER

+0.10
Ach. Gat Gautama, M.T
197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

G B A JUDUL GAMBAR

POTONGAN B-B'
MUSHOLA
SKALA

POTONGAN B-B' 1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG
J
JUDUL PERANCANGAN :

I PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
H PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

G
LOKASI PERANCANGAN :
F
JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.
BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
E KOTA MALANG, JAWA TIMUR

D DIRANCANG OLEH :

C PUTRI NURAINI
18660049

B DOSEN PEMBIMBING 1

A Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

DENAH BANGUNAN
PELATIHAN SENI
1 2 3 4 5 6
SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.

TAMPAK DEPAN BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,


KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK DEPAN & BELAKANG


BANGUNAN PELATIHAN SENI

SKALA

1 : 250

TAMPAK BELAKANG NO. GAMBAR


PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.

TAMPAK KIRI BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,


KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK SAMPING
BANGUNAN PELATIHAN SENI

SKALA

1 : 250

TAMPAK KANAN NO. GAMBAR


A A

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

+7.00
LOKASI PERANCANGAN :
ATAP BITUMEN

RANGKA ATAP BAJA RINGAN +5.00 JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


TALANG AIR HUJAN +4.00 BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
GYPSUMBOARD PLAFOND +3.50
KOTA MALANG, JAWA TIMUR
WALLPAPER

DIRANCANG OLEH :
+0.00
-0.10

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

1 2 3 4 5 6 LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR
POTONGAN A-A'
POT. A-A' BANGUNAN
PELATIHAN SENI
SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
B

B PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

+7.00

LOKASI PERANCANGAN :
ATAP BITUMEN

RANGKA ATAP BAJA RINGAN JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


+4.00
BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
GYPSUMBOARD PLAFOND +3.50
KOTA MALANG, JAWA TIMUR
WALLPAPER WOOD TEXTURE

DIRANCANG OLEH :
+0.10

-0.10
PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2
A C E G I
LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc
198009172005012003

JUDUL GAMBAR

POT. B-B' BANGUNAN


PELATIHAN SENI
POTONGAN B-B' SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

DENAH AMPITHEATER

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

TAMPAK DEPAN LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK DEPAN
AMPITHEATER

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

TAMPAK BELAKANG LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK BELAKANG
AMPITHEATER

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2

TAMPAK KIRI LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK KIRI
AMPITHEATER

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR

DIRANCANG OLEH :

PUTRI NURAINI
18660049

DOSEN PEMBIMBING 1

Ach. Gat Gautama, M.T


197604182008011009

DOSEN PEMBIMBING 2
TAMPAK KANAN
LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc
198009172005012003

JUDUL GAMBAR

TAMPAK KANAN
AMPITHEATER

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
A A

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
+13.00
PENYANDANG TUNA DAKSA

ATAP MEMBRAN
LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
RANGKA ATAP SPACE FRAME
KOTA MALANG, JAWA TIMUR
+7.00

DIRANCANG OLEH :

KOLOM BAJA PIPE


PUTRI NURAINI
18660049

+1.50
DOSEN PEMBIMBING 1
+1.00
+0.50
PONDASI ROLLAG
Ach. Gat Gautama, M.T
PONDASI BORE PILE 197604182008011009
-1.50

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc


198009172005012003

POTONGAN A-A' JUDUL GAMBAR

POTONGAN A- A'
AMPITHEATER

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR
B

B PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG

JUDUL PERANCANGAN :

PERANCANGAN CREATIVE
SPACE SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN
+13.00
PENYANDANG TUNA DAKSA

LOKASI PERANCANGAN :

JL. MAYJEN SUNGKONO, KEL.


ATAP MEMBRAN
BURING, KEC. KEDUNGKANDANG,
KOTA MALANG, JAWA TIMUR
+7.00

DIRANCANG OLEH :
RANGKA ATAP SPACE FRAME

PUTRI NURAINI
18660049
KOLOM BAJA PIPE

+1.50
DOSEN PEMBIMBING 1
+1.00
+0.50
PONDASI ROLLAG
Ach. Gat Gautama, M.T
PONDASI BORE PILE 197604182008011009
-1.50

DOSEN PEMBIMBING 2

LULUK MASLUCHA, S.T, M.Sc

POTONGAN B-B' 198009172005012003

JUDUL GAMBAR

POTONGAN B - B'
AMPITHEATER

SKALA

1 : 250

NO. GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai