Skripsi Budi Nopriana
Skripsi Budi Nopriana
Disusun Oleh:
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang telah saya buat dengan judul:
“Pengendalian Biaya Dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Lahan Parkir
Universitas Matha’ul Anwar, di Fakultas Teknologi dan Informatika” adalah
karya saya sendiri bukan dari hasil jiplakan atau kutipan yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan. Apabila pernyataan ini tidak sesuai maka saya bersedia diberi
sanksi sesuai dengan norma yang berlaku.
Pandeglang, 2023
Yang menyatakan,
Budi Nopriana
i
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Budi Nopriana
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Pandeglang, 2023
Menyetujui,
Mengetahui,
Dekan
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Pandeglang, 2023
Menyetujui,
Mengetahui,
Dekan
iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Pandeglang, 2023
Menyetujui,
…………………….. …………………….
Mengetahui,
Dekan
v
MOTTO
Untuk mencapai sebuah pencapaian perlu dilakukan dengan kerja keras, pantang
menyerah dan tidak takut dengan adanya kegagalan karena itu bagian dari resiko untuk meraih
keberhasilan.
(penulis)
Lakukan apapun demi kebaikan anda, demi kesuksesan anda. Belajarlah dari sesuatu
yang anda lakukan, untuk membenahi jalan anda menuju kesuksesan anda, jangan pernah berkata
tidak untuk sesuatu yang lebih baik untuk anda.
Jangan pernah menunda!!!
(penulis)
Ketika engkau menjalani masa-masa yang penuh kesedihan, ingatlah bahwa allah pernah
memberikan masa-masa yang pebuh dengan kebahagiaan. Dia sedang menguji kesabaran dan
kemampuan untuk mengingat nikmat dan kebaikanmu untuk mengingat nikmat dan kebaikan yang
telah diberikan-Nya kepadamu.
Ucapkanlah:
“Al-hamdu lillahi ‘ala kulli haal”
(segala puji bagi allah atas kondisi yang bagaimana pun)
(Maha Abul’Izz)
Maka sesungguhnya Bersama kesulitan ada kemudahan “.
(Al-Insyirah: 5)
“Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(Al-Baqarah: 286)
vi
PERSEMBAHAN
Kakak dan teteh yang dengn tanpa akusadari telah memberiku motivasi dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga mereka bisa menjadi lebih dari yang telah aku
capai.
Semua orang yang telah membantuku dengan Ikhlas hingga saat ini
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
II. PENDIDIKAN
viii
ABSTRAK
Pada pelaksanaan sebuah proyek kontruksi dibatasi biaya, mutu dan waktu.
Keberhasian suatu proyek menuntut adanya pelaksanaan manajemen secara baik.
Pengendalian yang baik dapat mengurangi resiko terjadinya keterlambatan dan
pembengkakan biaya proyek. Untuk meningkatkan efektifitas dalam pengawasan
dan pengendalian proyek maka digunakan metode konsep nilai hasil. Konsep nilai
hasil merupakan suatu metode yang mampu menghitung bersarnya biaya yang
menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah di selesaikan atau
laksanakan, selain berfungsi untuk pengendalian proyek, metode konsep nilai
hasil juga dapat dikembangkan untuk membuat perkiraan sementara untuk
mengetahui apakah dana sisa proyek masih mencukupi atau tidak, berapa besar
perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek maupun berapa besar proyeksi
keterlambatan pada akhir proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif dengan durasi pekerjaan selama 1 bulan. Data yang
diperlukan adalah rencana anggaran biaya, kurva S, laporan mingguan. Untuk
mengolah data tersebut digunakan metode konsep nilai hasil dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Excel.Dengan menginputkan data yang terkait untuk
analisis, maka program ini akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai
dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat. Sehinga perhitungan konsep
nilai hasil akan lebih cepat dan akurat.
Kata kunci: Proyek Kontruksi, Pengendalian Waktu dan Biaya, Microsoft Excel,
Konsep Nilai Hasil
ix
ABSTRACT
Keywords: Construction Project, Time and Cost Control, Microsoft Excel, Result
Value Concept
x
KATA PENGANTAR
Proposal Skripsi ini mengenai pengendalian biaya dan waktu pada proyek
Pembangunan Lahan Parkir supaya dapat memberikan masukan guna membantu
pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan, banyak metode yang
digunakan untuk manajemen waktu, namun dalam proposal skripsi ini
menggunakan metode analisis nilai hasil dan percepatan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan,
bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan, karena
keterbatasan kemampuan penulis disadari tulisan proposal skripsi ini kurang
sempurna untuk itu mohon para pembaca untuk memberi masukan kritik dan
saran guna perbaikan selanjutnya.
Di dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak dimana pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih di antaranya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. K.H.E. Syibli Syarjaya, LMI., MM selaku Rektor
Universitas Mathla’ul Anwar.
2. Bapak Robby Rizky, M.Si., M.Kom selaku Dekan Fakultas Teknologi dan
Informatika.
3. Bapak Wadek I dan Wadek II Fakultas Teknologi dan Informatika yang
selalu memberikan saran dan masukan untuk kelancaran skripsi ini.
4. Ibu Ir. Rika Rahmawati, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil dan selaku
pembimbing I yaitu sosok yang telah banyak memberikan saran serta
xi
motivasi, waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan masukan-masukan
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak H. Gunawan Noor, ST., M.MT selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan saran serta motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan proposal skripsi ini.
6. Keluarga besar kakek bapak Bahtiar yang tak pernah berhenti menyayangi
penulis hingga pada titik ini.
7. Keluarga besar (Saung Amma) yang selalu membersamai penyusunan
skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil, atas semua ilmu yang telah diberikan
selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Mathla’ul Anwar.
9. Teman-teman seperjuangan Teknik Sipil 2019,
10. Adik-adik Teknik Sipil angkatan, 2020 dan 2021 atas bantuan, dukungan,
suport, dan saran yang telah diberikan.
11. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu, yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.
Demikian Skripsi ini disusun agar dapat menambah ilmu dan pengetahuan
bagi para pembaca serta banyak memberi manfaat bagi rekan-rekan mahasiswa
lainnya. Aamiin Ya Robbal Alaamiin.
Pandeglang, 2023
Penulis
Budi Nopriana
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ....................................................................................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii
DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... xviii
DAFTAR RUMUS .......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .. ................................................................. 5
1.6 Sistematika Penulisan.. ............................................................. 6
xiv
4.3 Analisis Data.............................................................................. 53
4.3.1 Menyusun Rencana Jadwal dan Biaya Proyek ................ 53
4.3.2 Aktualisasi di Lapangan (Tracking) ................................ 54
4.4 Pembahasan .............................................................................. 66
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 69
5.2 Saran .......................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR ISTILAH
1. ACWP (Actual Cost for Work Performed) = Biaya aktual yang dikeluarkan
untuk penyelesaian pekerjaan pada periode waktu yang bersangkutan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam periode waktu tertentu.
2. BCWS (Budgeted Cost for Work Schedule) = Merupakan anggaran biaya
yang telah direncanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek
3. BCWP (Budgeted Cost for Work Performance) = Menunjukkan nilai hasil
dari sudut pandang nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap
anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
4. CPI (Cost Performance Index) = Indeks kinerja biaya
5. CV (Cost Variance) = Varians biaya terpadu
6. EAC (Estimate All cost) = Prakiraan total biaya proyek
7. EAS (Estimate All Schedule) = Prakiraan total waktu proyek
8. ETC (Estimate Temporary Schedule) = Prakiraan biaya untuk pekerjaan
tersisa
9. ETS (Estimate Temporary Schedule) = Prakiraan waktu untuk pekerjaan
yang tersisa
10. SPI (Schedule Performance Index) = Indeks kinerja jadwal
11. SV (Schedule Varians) = Varians jadwal
xviii
DAFTAR RUMUS
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang
sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang system informasi,
membandingkan standar dengan pelaksanaan, kemudian mengadakan
tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya dapat digunakan
secara efektif dan efisien guna mencapai sasaran yang direncanakan.
Agar pengendalian ini berjalan secara efektif maka diperlukan
metode yang tepat yang didukung oleh sistem informasi yang mencakupi.
Suatu pengendalian proyek yang efektif ditandai oleh hal-hal sebagai
berikut: tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan yang terjadi.
Keberhasilan suatu proyek, menuntut adanya pelaksanaan manajemen
secara baik. Selain perencanaan, salah satu fungsi yang sangat
mempengaruhi hasil akhir proyek yaitu fungsi pengendalian. Tujuan utama
pengendalian dalam suatu proyek adalah memperkecil adanya
penyimpangan yang dapat terjadi selama proyek berlangsung.
Untuk meningkatkan efesiensi dalam mengawasi dan
mengendalikan kegiatan proyek serta untuk mengatasi masalah di atas.
Maka dalam hal ini digunakan metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value
Analysis). Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya
yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan
atau dilaksanakan. Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan,
maka konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan
pada suatu waktu bila dibandingkan dengan jumlah anggaran yang
disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan ini akan
diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara
fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan. Selain berfungsi
untuk pengendalian proyek, metode Konsep Nilai Hasil juga dapat di
kembangkan untuk membuat perkiraan sementara untuk mengetahui
apakah dana sisa proyek masih mencakupi atau tidak, berapa besar
perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek maupun berapa besar
proyeksi keterlambatan pada akhir proyek.
2
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul:
“Pengendalian Biaya Dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Lahan
Parkir Universitas Matha’ul Anwar” Tepatnya di kawasan gedung
Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Mathla’ul Anwar Banten
yang terletak di Jalan Raya Labuan KM 23 Cikaliung, Sindanghayu,
Kecamatan Saketi Kabupaten. Pandeglang, Banten. Adapun lokasi
proposal skripsi seperti gambar berikut ini.
Lokasi
(Skripsi)
3
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis biaya pekerjaan proyek pada RAP (Rencana
Anggaran Pelaksanaan) terhadap RAB (Rencana Anggaran Biaya)?
2. Bagaimana analisis waktu pekerjaan proyek pada kurva S
pelaksanaan terhadap kurva S perencanaan?
Agar permasalahan pada penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang
dan permasalahan yang telah dirumuskan maka diperlukan batasan-batasan
masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, sebagai berikut:
1. Pemantauan yang dilakukan dari data awal dan akhir yang
diperoleh yang berupa Time Schedule, Rencana Anggaran Biaya
dan laporan mingguan.
2. Biaya material, biaya tenaga kerja, jadwal dan durasi pekerjaan
diambil sesuai dengan data yang ada pada Rencana Anggaran
Biaya dan Time Schedule.
4
1.5 Manfaat Penelitian
5
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi terkait kesimpulan dan saran dari penulis terkait
dengan penelitian yang sudah dilaksanakan. Kesimpulan menjawab
rumusan masalah dan saran menjawab kesimpulan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
akurat. Hasil analisis data yang dilakukan pada proyek Pembangunan
Gedung Parkir Roda Dua Bertingkat 4 UMS menunjukan bahwa besarnya
biaya pelaksanaan hingga minggu ke-27 adalah Rp 3.146.038.880,92.
Prakiraan biaya akhir proyek adalah Rp. 4.760.106.612,06 dan perkiraan
waktu akhir proyek adalah 295,15 hari.
2.2.1 Proyek
8
Dalam proses mencapai tujuan, proyek telah ditentukan Batasan-
batasannya yaitu besarnya biaya (anggaran) yang akan di alokasikan,
jadwal serta mutu yang telah ditetapkan dan harus dipatuhi.
Ketiga hal tersebut sering disebut triple constraint.
• Anggaran, proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak
melebihi anggaran. Untuk proyek yang melibatkan dana dalam jumlah
besar dan jadwal bertahun-tahun, anggarannya buka hanya ditentukan
untuk total proyek tapi dipecah bagi komponen-komponen atau per
periode tertentu.
• Jadwal, proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan
tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk
baru, maka penyerahannya tidak boleh melebihi batas waktu yang
ditentuan.
• Mutu, hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria
yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek
tersebut berupa instansi pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi
adalah pabrik harus mampu beroprasi secara memuaskan dalam kurun
waktu yang telah ditentukan.
9
Ketiga Batasan tersebut, bersifat Tarik-menarik. Artinya, jika ingin
meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka
harus diikuti dengan peningkatan mutu. Pada tahap selanjutnya akan
berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi batas anggaran yang telah
direncanakan. Sebaliknya, apabila ingin menekan biaya, maka biasanya
harus kampromi dengan mutu dan jadwal pelaksanaan.
10
tertentu. Tahap-tahap pengerjaan itu di sebut proses. Dalam Menyusun
suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi:
a. Menentukan tujuan
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak
dari kegiatan yang akan dilakukan.
b. Menentukan sasaran
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk
mewujudkan suat tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan
Untuk mengkaji sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan
kajian terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai.
d. Memilih alternatif
Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk
mewujudkan tujuan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang sesuai
untuk suatu kegiatan yang hendak dilakukan mmerlukan ketelitian
yang perlu dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan.
e. Menyusun rangkaian Langkah untuk mencapai tujuan
Proses ini terdiri dari penetapan Langkah terbaik yang mungkin dapat
dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan.
Tahap perencanaan diatas merupakan suatu rangkaian proses yang
dilakukan sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan
selanjutnya dilakukan penjadwalan.
1. Pengertian pengawasan
11
anggaran mempunyai kemungkinan kecil berhasil jika dilakukan berbagai
upaya untuk kemajuan.
Pengertian pengawasan secara umum adalah suatu upaya yang
sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk
merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah
telah terjadi penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya
perusahaan telah digunakan seefisien dan seefektif mungkin. Dalam
rangka mengusahakan realisasi sesuai dengan anggaran, pengawasan
dilakukan dengan mengikuti jalannya pelaksanaan, mengarahkan semula
lalu mengadakan tindakan perbaikan. Pengawan biaya tidak berhenti pada
tahap evaluasi kerja saja tetapi terus berlanjut hingga konstruksi selesai.
Pengawasan bangunan parkiran merujuk pada proses pemantauan
dan pengendalian yang dilakukan selama konstruksi dan pemeliharaan
bangunan Parkiran. Tujuan utama dari pengawasan bangunan parkiran
adalah memastikan bahwa konstruksi berjalan sesuai dengan rencana dan
spesifikasi yang telah ditetapkan, serta memenuhi standar keamanan,
kualitas, dan peraturan yang berlaku.
Pengawasan bangunan parkiran melibatkan beberapa aspek penting, antara
lain:
1. Kesesuaian dengan rencana dan spesifikasi: Pengawasan dilakukan
untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi dilakukan sesuai dengan
rencana desain yang telah disetujui dan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan. Hal ini mencakup pengawasan terhadap tata letak bangunan,
struktur, sistem mekanikal dan elektrikal, serta penggunaan bahan
bangunan yang sesuai.
2. Kepatuhan terhadap standar dan peraturan: Pengawasan bangunan
parkiran juga melibatkan memastikan kepatuhan terhadap standar
teknis, peraturan bangunan, dan peraturan keselamatan yang berlaku.
12
Hal ini termasuk pemenuhan persyaratan struktural, tahan gempa,
kebakaran, aksesibilitas, dan lingkungan.
3. Pengendalian kualitas: Pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa
pekerjaan konstruksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Ini
melibatkan pemeriksaan dan pengujian terhadap bahan bangunan,
struktur, instalasi mekanikal dan elektrikal jika diperlukan.
4. Pengendalian biaya dan jadwal: Selain memantau kualitas pekerjaan,
pengawasan bangunan parkiran juga melibatkan pengendalian biaya dan
jadwal. Pengawas akan memastikan bahwa progres pekerjaan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dan bahwa biaya yang dikeluarkan
sesuai dengan anggaran yang telah disepakati.
5. Keselamatan kerja: Pengawasan bangunan parkiran juga melibatkan
memastikan keselamatan para pekerja yang terlibat dalam proyek
konstruksi. Pengawas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
langkah-langkah keselamatan kerja yang diperlukan telah di
implementasikan dengan benar, seperti penggunaan peralatan pelindung
diri (APD), penanganan bahan berbahaya, dan pemenuhan peraturan
keselamatan kerja.
Pengawasan bangunan parkiran dapat dilakukan oleh pengawas
konstruksi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengawasi
dan memantau pelaksanaan konstruksi. Mereka dapat bekerja untuk
pemilik proyek, pengembang, atau kontraktor yang bertanggung jawab atas
proyek pembangunan tersebut.
13
a. Mengusahakan realisasi terhadap perencanaan.
b. Mengetahui kekurangan dan kesulitan yang dihadapi dalam
pelaksanaan anggaran.
c. Agar pelaksanaan tugas selesai dan sesuai intruksi peraturan serta
prosedur yang berlaku.
d. Agar dapat diambil tindakan perbaikan untuk memperbaiki
penyimpanan baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang
akan datang.
14
• Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat
Memproses makukan data dan informasi hasil pelaksanaan pekerjaan
menjadi indikator yang dapai dipakai sebagai dasar pengambilan
keputusan.
• Prakiraan yang akurat
Meliputi berbagai prakiraan (forecast) biaya dan jadwal kegiatan,
seperti biaya dan jadwal untuk pekerjaan tersisa sampai akhir
penyelesaian proyek, evaluasi trend (kecendrungan) bilamana keadaan
tidak mengalami perubahan dan lain-lain.
• Rencana Tindakan (Action Plan)
Tindakan ini diambil untuk mencegah pengeluaran biaya yang
melebihi anggaran (cost overrun) dan keterlambatan (schedule delay),
bila tanda-tanda akan terjadinya hal demikian terlihat.
15
sosial, buah pikiran manusia dan kepercayaan atau dengan kata lain suatu
cara hidup dimana manusia berada dalam keadaan yang lebih baik untuk
mengatasi masalah nyata dan tertentu yang dihadapinya semasa
beradaptasi dengan lingkungan guna memenuhi kebutuhannya.
Untuk mencapai mutu yang diinginkan ada tiga hal perlu
diperhatikan, yaitu:
(1) standar produk seperti spesifikasi pekerjaan yang telah ditetapkan,
(2) standar proses kerja seperti metode pelaksanaan yang diterapkan, dan
(3) standar sistem seperti ISO 9000 (International Standard Organization)
(Asnudin A, 2004). Pada pasal 27 sebuah proyek konstruksi dikenal
beberapa aspek pengendalian mutu, yaitu pengendalian mutu bahan,
peralatan, dan tenaga kerja. Tujuan dari pengendalian mutu ini adalah agar
kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Metode yang dapat dilakukan dalam pengawasan kualitas
pekerjaan antara lain:
a. Pengawasan dan pengukuran langsung di lapangan.
b. Perhitungan sebagai fungsi kontrol.
c. Pengujian di lapangan.
Hasil pengawasan kualitas pekerjaan digunakan sebagai data dalam
pembuatan laporan kemajuan proyek dan hambatan yang timbul dalam
suatu proyek. Dengan pengecekan dan pengawasan tersebut, diharapkan
akan terwujud sistem pengendalian proyek yang terpadu, sehingga
didapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan
18
• Pengendalian biaya dilakukan untuk mendeteksi apakah biaya aktual
pelaksanaan proyek menyimpang dari rencana atau tidak. Semua
penyebab penyimpangan biaya harus terdokumentasi dengan baik
sehingga Langkah-langkah perbaikan dapat dilakukan.
21
kerangka waktu dari masing-masing paket pekerjaan dan anggaran
biayanya.
• Mengelola biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung perlu dikelompokan tersendiri atau terpisah dari
biaya langsung proyek. Terkadang biaya tidak langsun mempunyai
porsi yang lebih besar dari biaya keseluruhan proyek. Oleh karena itu
biaya tidak langsung proyek perlu diperhatikan dan ditangani secara
baik.
• Mengestimasi biaya penyelesaian proyek secara periodic
Salah satu manfaat dari konsep earned value adalah mampu
memprediksi biaya penyelesaian proyek (EAC). Dengan dasar kinerja
aktual proyek (SPI dan CPI), dapat di prediksi secara akurat berapa
lagi dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
• Melaporkan status proyek
Batasan varian yang sudah ditentukan manajemen menjadi acuan
kapan manajemen akan bertindak. Bila kinerja proyek berada di luar
batasan yang telah ditetapkan, hal tersebut merupakan sinyal
peringatan bagi pihak manajemen untuk bertindak. Penerapan earned
value dalam manajemen proyek merupakan salah satu contoh
penerapan management by exception.
Management by exception adalah tipe sistem manajemen yang baru
melakukan Tindakan Ketika ada penyimpangan.
• Menyusun historical database
Pembentukan historical database memungkinkan perbaikan proyek
yang akan dikerjakan menjadi lebih baik. Historical database
digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan proyek di masa yang
akan datang.
22
2.2.9 Indikator-Indikator yang Dipergunakan
23
berupa komulatif hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah
biaya pengeluaran dalam periode waktu tertentu.
Dengan menggunakan 3 indikator di atas, dapat dihitung berbagai
factor yang menunjukan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek, untuk
metode earned value menggunakan 3 jenis kurva sebagai nilai komulatif
biaya dengan fungsi waktu, yang terintegrasi dalam satu tampilan yang
terdiri atas nilai komulatif biaya yaitu: BCWS, BCWP dan ACWP. Dari
ketiga hal tersebut dilaukan analisis terhadap penyimpangan yang terjadi
pada biaya dan waktu atau jadwal dengan cara mengukurnya, diuraikan
dibawah ini (Husen, 2011):
1. Penyimpangan jadwal /Waktu
a. SV (Scheduling Vareiance) = BCWP-BCWS
SV > 0, progress aktual > rencana: terjadi percepatan proyek
terhadap rencana (schedule underrun).
SV < 0, progress aktual < rencana: terjadi keterlambatan proyek
terhadaprencana (schedule overrun).
b. SPI (Schedule Performance Index) = BCWP/BCWS
SPI > 1, progres aktual > rencana: terjadi percepatan proyek
terhadap rencana (schedule underrun).
SPI < 1, progres aktual < rencana: terjadi keterlambatan proyek
terhadap rencana (schedule overrun).
2. Penyimpangan Biaya
a. CV (Cost Variance) = BCWP-ACWP
CV > 0, biaya volume aktual > biaya aktual (Cost underrun).
CV < 0, biaya volume aktual < biaya aktual (cost overrun).
b. CPI (Cost Performance Index) = BCWP/ACWP
CPI > 0, biaya volume aktual > biaya aktual (Cost underrun).
CPI < 0, biaya volume aktual < biaya aktual (cost overrun).
Ketiga hal di atas adalah indikator yang dapat dihitung pada baseline/
milestone yang telah ditentukan, sehingga nilai-nilai yang didapat
menunjukan progress proyek yang ada pada periode tersebut dan progress
proyek dari segi biaya dan waktu untuk penyelesaian pada masa yang akan
datang. (Husen, 2011)
25
varians biaya terpadu (CV) dan varians jadwal terpadu (SV). (Soeharto,
1997)
Varians biaya (CV) = EV-AC atau CV = BCWP-ACWP……………….2.2
- Negative (-) = Cost Overrun (biaya di atas rencana)
- Nol (0) = sesuai biaya
- Positive (+) = Cost Underrun (biaya di bawah rencana)
Varians jadwal (SV) = EV-PV atau SV = BCWP-BCWS………………2.3
- Negative (-) = terlambat dari jadwal
- Nol (0) = tepat waktu
- Positive (+) = lebih cepat dari jadwal
Kriteria dari indikator di atas baik itu SV (Schedule Varians) dan CV (Cost
Varians) ditabelkan oleh iman Soeharto seperti pada tabel 2.1 dibawah ini:
Pekerjaan terlaksana
Positif Nol sesuai anggaran dan
selesai lebih cepat
daripada jadwal.
26
Pekerjaan selesai terlambat
Negative Negative dan menelan biaya lebih
tinggi daripada anggaran.
Pekerjaan terlaksana
Nol Negative sesuai jadwal dengan
menelan biaya sesuai
anggaran
28
2.2.11 Biaya Langsung dan Tak Langsung
29
1) Biaya pengadaan bangunan sementara dan berbagai fasilitas proyek
sepeti pagar, gudang, direksi kit, jalan masuk, kantor, drainase,
perumahan sementara untuk tenaga kerja.
2) Gaji karyawan dan staf lapangan.
3) Keamanan dan keselamatan lokasi proyek.
4) Sistem utilitas kebutuhan proyek seperti air, listrik, telpun.
5) Pengaturan material dan gudang.
6) Transportasi dan perlengkapan konstruksi
7) Perumahan tenaga kerja.
8) Alat komunikasi dan pelayanan.
9) Biaya overhead kantor meliputi antara lain:
10) Gaji karyawan dan staf kantor.
11) Peralatan dan kebutuhan kantor, sewa kantor.
12) Asuransi, pembayaran bunga pinjam bank.
13) Sumbangan/pungutan
14) Biaya perjalanan dinas dan akomodasi dan lain-lain.
Inti dari perkiraan biaya secara detail adalah yang didasarkan pada
penentuan jumlah material, tenaga kerja, peralatan dan jasa sub kontraktor
yang merupakan bagian terbesar dari biaya total proyek yaitu berkisar
antara 85% yang terdiri dari biaya peralatan sebesar 20-25% material
curah 20-25% biaya konstruksi dilapangan yaitu tenaga kerja, material,
jasa sub kontraktor 45-50% (Ritz, 1994 dalam skripsi ifanur Rahman,
2010). Maka dari itu besarnya biaya tak langsung dapat disimpulkan
sebesar 100% - 85% = 15% dari total biaya yang dikeluarkan.
32
2.2.13 Tahapan pada Proyek Konstruksi yang Digunakan pada Microsoft
Excel
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
34
3.2 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
mengumpulkan data primer, data sekunder.
35
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Observasi
Observasi yaitu pengamatan secara langsung oleh penulis ke
lapangan Pembangunan lahan parkir Universitas Mathla’ul Anwar tepatnya di
halaman fakultas teknologi dan informatika. Pada stahap ini penulis Bersama
tim melakukan observasi guna mengetahui pekerjaan yang di laksanakan di
lapangan
36
akan memperoleh besarnya perkiraan total biaya dan waktu untuk
penyelesaian proyek.
Proses tahapan dalam analisis data, yaitu:
1. Pengorganisasian data: pertama-tama, susun data yang telah di
kumpulkan dalam format yang sesuai. Ini dapat mencakup
informasi seperti jadwal kegiatan, kemajuan proyek, dan lain
sebagainya yang telah di catat dalam aplikasi Microsoft Excel.
2. Evaluasi Proyek: lakukan evaluasi terhadap proyek pembangunan
parkiran berdasarkan data yang telah terkumpul. Perhatikan hal-hal
seperti jadwal proyek, anggaran, sumber daya yang digunakan, dan
capaian target yang telah ditetapkan. Kemungkinan masalah,
hambatan, atau kekurangan yang mungkin muncul selama
pelaksanaan.
3. Analisis hasil: selanjutnya, lakukan analisis terhadap data yang ada.
Gunakan fitur dan fungsi yang disediakan oleh Microsoft Excel
untuk menganalisa kemajuan proyek, ketergantungan antar
aktivitas, penggunaan sumber daya, dan aspek lainnya yang
relavan.
4. Identifikasi penyimpangan: bandingkan data aktual dengan rencana
awal untuk mengidentifikasi penyimpangan atau perbedaan yang
signifikan. Identifikasi aktivitas atau area proyek yang tidak sesuai
dengan rencana, melebihi anggaran, atau mengalami kendala. Ini
akan membantu dalam mengidentifikasi resiko dan masalah yang
perlu ditangani.
5. Pembuatan laporan: sajikan hasil analisis dalam bentuk laporan
yang jelas dan terstruktur. Jelaskan temuan-temuan utama,
tantangan dan rekomendasi perbaikan, yang diperlukan. Sertakan
grafik, tabel, atau visualisasi data lainnya untuk memperjelas
informasi yang di sajikan.
6. Rekomendasi perbaikan: berdasarkan analisis data, buat
rekomendasi perbaikan atau langkah-langkah tindak lanjut yang
37
diperlukan untuk meningkatkan sarana parkiran di Universitas
Mathla’ul Anwar.
7. Implementasi perubahan: terakhir, rencanakan implementasi
perubahan yang diperlukan berdasarkan rekomendasi yang
dihasilkan dari analisis data. Tentukan langkah-langkah tindak
lanjut yang harus diambil, siapa yang bertanggung jawab, dan
jadwal pelaksanaannya.
38
3.6 Bagan Alir Penelitian
Agar penulisan penelitian sistematis dan terstruktur maka
prosesnya sepert di perlihatkan pada gambar bagan alir di bawah ini :
39
3.7 Tempat Penelitian Dan Data Bangunan
Lokasi penelitian
40
BAB IV
41
4.2 Data Administrasi Proyek
42
Berikut Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya yang digunakan dalam
perencanaan proyek pembangunan lahan parkir
43
Tabel: 4.2 Daftar Kuantitas dan Harga.
44
Tabel: 4.3 Jadwal Rencana Pelaksanaan.
45
(Sumber : Dokumen perencana, 2023)
Gambar: 4.2 Denah Rencana Pelaksanaan.
46
(Sumber : Dokumen perencana, 2023)
Gambar: 4.3 Denah Rencana Atap.
47
(Sumber : Dokumen perencana, 2023)
Gambar: 4.4 Denah Rencana Pondasi.
48
(Sumber : Dokumen perencana, 2023)
Gambar: 4.5 Potongan.
49
(Sumber : Dokumen perencana, 2023)
Gambar: 4.6 Rencana Tampak Depan.
50
(Sumber : Dokumen perencana, 2023)
Gambar: 4.7 Rencana Tampak Belakang.
51
(Sumber : Dokumen perencana, 2023)
Gambar: 4.8 Rencana Tampak Samping.
52
4.3 Analisis Data
Pada bab ini akan di jabarkan secara terperinci mengenai analisis konsep
nilai hasil pada proyek Pembangunan lahan Parkir Universitas mathla’ul Anwar.
Analisis data dilakukan dengan menginputkan data secara langsung ke dalam
Microsoft Excel, yang meliputi dua tahap yaitu:
53
4.3.2 Aktualisasi di Lapangan (Tracking)
54
Tabel: 4.6 jadwal pengiriman bahan minimal
55
a) biaya pelaksanaan pekerjaan
1. Pekerjaan galian tanah
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 66.600
Volume pekerjaan = 5,00 m³
56
2. Pekerjaan pengurugan kembali
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 24.624
Volume pekerjaan = 1.50 m³
Jadi untuk pekerjaan urugan tanah kembali membutuhkan biaya sebesar Rp. 36.963
(Nilai ini menunjukan biaya pelaksanaan < rencana)
Artinya dapat diketahui bahwa biaya yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan urugan tanah Kembali lebih kecil dari anggaran biaya yang direncanakan.
Dari hasil perhitungan tersebut.
Sisa anggaran = BAC – EAC
= Rp. 57.825,45 – Rp. 36.963,00
= Rp. 20.862,45
Hasil sisa anggaran menunjukkan angka positif berarti pelaksanaan proyek lebih
kecil dari rencana anggaran biaya.
(terlampir)
57
3. Pekerjaan pengurugan pasir
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 346.680,00
Volume pekerjaan = 0,25 m³
58
4. Pekerjaan pengecoran
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 972.511,53
Volume pekerjaan = 1.25 m³
Untuk mendapatkan biaya pekerjaan pengecoran digunakan rumus:
biaya = harga satuan pekerjaan x volume pekerjaan
biaya = 1,25 x Rp. 972.511,53
= Rp. 1.215.629,41
Jadi untuk pekerjaan pengecoran membutuhkan biaya sebesar Rp. 1.215.629,41
(Nilai ini menunjukan biaya pelaksanaan < rencana)
Artinya dapat diketahui bahwa biaya yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan pengecoran lebih kecil dari anggaran biaya yang direncanakan. Dari hasil
perhitungan tersebut.
Sisa anggaran = BAC – EAC
= Rp. 1.600.293,09 – Rp. 1.215.629,41
= Rp. 3384.663,68
Hasil sisa anggaran menunjukkan angka positif berarti pelaksanaan proyek lebih
kecil dari rencana anggaran biaya.
59
5. Pekerjaan pemasangan pipa
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 89.430,60
Volume pekerjaan = 12,5 m¹
Untuk mendapatkan biaya pekerjaan pemasangan pipa digunakan rumus:
biaya = harga satuan pekerjaan x volume pekerjaan
biaya = 12,5 x Rp. 89.430,60
= Rp. 1.117.882,50
Jadi untuk pekerjaan pemasangan pipa membutuhkan biaya sebesar
Rp. 1.117.882,50
(Nilai ini menunjukan biaya pelaksanaan < rencana)
Artinya dapat diketahui bahwa biaya yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan pemasangan pipa 3” lebih kecil dari anggaran biaya yang direncanakan.
Dari hasil perhitungan tersebut.
Sisa anggaran = BAC – EAC
= Rp. 1.146.315,75 – Rp. 1.117.882,50
= Rp. 28.433,25
Hasil sisa anggaran menunjukkan angka positif berarti pelaksanaan proyek lebih
kecil dari rencana anggaran biaya.
(terlampir)
60
6. Pekerjaan pemasangan pipa
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 51.766,60
Volume pekerjaan = 33,50 m¹
Untuk mendapatkan biaya pekerjaan pemasangan pipa digunakan rumus:
biaya = harga satuan pekerjaan x volume pekerjaan
biaya = 33,50 x Rp. 51.766,60
= Rp. 1.734.181,10
Jadi untuk pekerjaan pemasangan pipa membutuhkan biaya sebesar
Rp. 1.734.181,10
(Nilai ini menunjukan biaya pelaksanaan < rencana)
Artinya dapat diketahui bahwa biaya yang diperlukan untuk penyelesaian
pemasangan pipa lebih kecil dari anggaran biaya yang direncanakan. Dari hasil
perhitungan tersebut.
Sisa anggaran = BAC – EAC
= Rp. 1.810.382,21 – Rp. 1.734.181,10
= Rp. 76.201,11
Hasil sisa anggaran menunjukkan angka positif berarti pelaksanaan proyek lebih
kecil dari rencana anggaran biaya.
(terlampir)
61
7. Pekerjaan pemasangan atap
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 159.939,90
Volume pekerjaan = 30,00 m²
Untuk mendapatkan biaya pekerjaan pemasangan atap digunakan rumus:
biaya = harga satuan pekerjaan x volume pekerjaan
biaya = 30,00 x Rp. 159.939,90
= Rp. 4.798.197,00
Jadi untuk pekerjaan pemasangan atap membutuhkan biaya sebesar
Rp. 4.798.197,00
(Nilai ini menunjukan biaya pelaksanaan < rencana)
Artinya dapat diketahui bahwa biaya yang diperlukan untuk penyelesaian
pemasangan ataplebih kecil dari anggaran biaya yang direncanakan. Dari hasil
perhitungan tersebut.
Sisa anggaran = BAC – EAC
= Rp. 5.818.327,80 – Rp. 4.798.197,00
= Rp. 1.020.130,8
Hasil sisa anggaran menunjukkan angka positif berarti pelaksanaan proyek lebih
kecil dari rencana anggaran biaya.
62
8. Pekerjaan pengecatan
Diketahui nilai :
Harga pekerjaan = Rp. 31.790,40
Volume pekerjaan = 7,00 m²
Untuk mendapatkan biaya pekerjaan pengecatan digunakan rumus:
biaya = harga satuan pekerjaan x volume pekerjaan
biaya = 7,00 x Rp. 31.790,40
= Rp. 222.532,80
Jadi untuk pekerjaan pengecatan membutuhkan biaya sebesar
Rp. 222.532,80
(Nilai ini menunjukan biaya pelaksanaan < rencana)
Artinya dapat diketahui bahwa biaya yang diperlukan untuk penyelesaian
pengecatan lebih kecil dari anggaran biaya yang direncanakan. Dari hasil
perhitungan tersebut.
Sisa anggaran = BAC – EAC
= Rp. 5.818.327,80 – Rp. 4.798.197,00
= Rp. 1.020.130,8
Hasil sisa anggaran menunjukkan angka positif berarti pelaksanaan proyek lebih
kecil dari rencana anggaran biaya.
(terlampir)
63
b) Waktu pelaksanaan pekerjaan
1. Pengecoran beton site mix
Untuk mengetahui durasi dan jumlah pekerja pengecoran beton site mix
yaitu:
1,323
=
0,189
= 7 pekerja
Jadi, jumlah tenaga kerja untuk mengerjakan pengecoran beton site mix
dalam 1 m³ adalah 7 pekerja dan 1 tukang.
Diketahui durasi normal tenaga kerja yaitu 40 jam per minggu, jadi rata rata
durasi per hari yaitu 7 jam.
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 koefisien tukang = durasi
7 𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,189 = 1,3 jam
Jadi, durasi yang dibutuhkan untuk volume pekerjaan 1,25 m³ yaitu 1,63
Jam.
(terlampir)
64
Untuk mendapatkan jumlah tukang:
koefisien tukang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛𝑔 = koefisien pekerja
0,750
=
0,150
= 5 tukang
Jadi, jumlah tenaga kerja untuk mengerjakan pemasangan atap dalam 1 m²
adalah 1 pekerja dan 5 tukang.
Diketahui durasi normal tenaga kerja yaitu 40 jam per minggu, jadi rata rata
durasi per hari yaitu 7 jam.
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 koefisien pekerja = durasi
7 𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,150 = 1,05 jam
Jadi, durasi yang dibutuhkan untuk volume 30 m² yaitu 31,5 Jam.
(terlampir)
0,035
=
0,035
= 1 tukang
Jadi, jumlah tenaga kerja untuk mengerjakan pemasangan rangka hollow
dalam 1 m¹ adalah 1 pekerja dan 1 tukang.
65
Diketahui durasi normal tenaga kerja yaitu 40 jam per minggu, jadi rata rata
durasi per hari yaitu 7 jam.
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 koefisien pekerja = durasi
7 𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,035 = 0.245 jam
Jadi, durasi yang dibutuhkan untuk volume 30 m¹ yaitu 7,35 Jam.
(terlampir)
4.4 Pembahasan
Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan microsoft excel diperoleh
indikator-indikator konsep nilai hasil yang ditinjau pada proyek Pembangunan lahan
parkir Universitas Mathla’ul Anwar sebagai berikut:
Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai rencana anggaran biaya lebih besar
dari rencana anggaran pelaksanaan, artinya biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari
anggaran.
66
(Sumber : Penulis, 2023)
Gambar: 4.9 Kurvs S konsep nilai hasil minggu II
67
Pada gambar 4.9. terlihat bahwa dari minggu I sampai dengan minggu II
realisasi pelaksanaan selalu berada di atas rencana bobot komulatif. Pada minggu ke
II tanggal 1 November 2023 rencana bobot komulatif sebesar 24,71% tetapi pada
realisasi pekerjaan dilapangan prestasi yang di capai sebesar 81.06% sehingga
pekerjaan mengalami percepatan sebesar 56,35%.
68
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
69
3. Pelaksana diwajibkan melakukan survei harga material terdekat untuk
mengetahui anggaran pelaksanaan yang real, agar sesuai dengan rencana
anggaran pelaksanaan yang telah ditetapkan
70
DAFTAR PUSTAKA
Dyah et all. 2013. Sistem Pengandalian Biaya Kontruksi Pada Proyek Perluasan
Kantor dan Halaman Parkir Jabbeka Cikarang Bekasi. Universitas
Islam 45 Bekasi. Jurnal Bentang Vol.1 No.2 (juli) Hal 106-119
Prasetyo, Hendra G. 2010. Earned Value Analysis Terhadap Waktu pada Proyek
Pembangunan Gedung Studi (Studi kasus Proyek Pembangunan
Gedung C Fakultas MIPA). Skripsi Surakarta.
71
LAMPIRAN
72
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 1 Rekapitulasi Pelaksanaan
73
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 2 Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
74
(Sumber : Pedoman AHSP Kabupaten Pandeglang, 2022)
Lampiran: 3 Daftar Satuan Harga
75
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 4 Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah
76
(Sumber : Pedoman AHSP Kabupaten Pandeglang, 2022)
Lampiran: 5 analisa Pekerjaan
77
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 6 laporan progress kemajuan pekerjaan minggu I
78
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 7 laporan progress kemajuan pekerjaan minggu II
79
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 8 Rekapitulasi minggu I
80
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 9 Rekapitulasi minggu II
81
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 10 Kurva S Minggu I
82
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 11 Kurva S Minggu II
83
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 12 Laporan Minggu I
84
(Sumber : Penulis, 2023)
Lampiran: 13 Laporan Minggu II
85