Anda di halaman 1dari 455

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGEMBANGAN RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


PEKERJAAN DINDING BETON PRACETAK DIMENSI BESAR
BERBASIS RISIKO

TESIS

NAUFAL ARIQ PRATAMA


2106665073

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DEPOK
2023
UNIVERSITAS INDONESIA

PENGEMBANGAN RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


PEKERJAAN DINDING BETON PRACETAK DIMENSI BESAR
BERBASIS RISIKO

TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknik Dalam Ilmu Manajemen Konstruksi

NAUFAL ARIQ PRATAMA


2106665073

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2023
UNIVERSITAS INDONESIA

DEVELOPMENT OF SAFETY PLAN FOR PRECAST CONCRETE


WALLS LARGE DIMENSIONS BASED ON RISK

THESIS

Submitted as a partial fulfillment of the requirement for the degree of


Master of Engineering

NAUFAL ARIQ PRATAMA


2106665073

FACULTY OF ENGINEERING
CIVIL ENGINEERING PROGRAM
SPECIALIST PROGRAM OF CONSTRUCTION MANAGEMENT
DEPOK
2023
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Naufal Ariq Pratama

NPM : 2106665073

Tanda tangan :

Tanggal : 4 Juli 2023

iv
STATEMENT OF AUTHENTICITY

I declare this postgraduate thesis is the result of my own research, and all of the
references either quoted or cited here have been stated clearly.

Name : Naufal Ariq Pratama

Stundent number : 2106665073

Sign :

Date : July 4th 2023

v
HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini diajukan oleh:


Nama : Naufal Ariq Pratama
NPM : 2106665073
Program studi : Teknik Sipil
Judul Tesis : Pengembangan Rencana Keselamatan Konstruksi Pekerjaan
Dinding Beton Pracetak Dimensi Besar Berbasis Risiko

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknik
pada Program Studi Manajemen Konstruksi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : Dr. Ir. Wisnu Isvara, MT (…………………...)

Penguji I : Fadhilah Muslim, ST, M.Sc, Ph.D, DIC (…………………...)

Penguji II : Dr. Rossy Armyn Machfudiyanto, ST, MT (……….………......)

Penguji III : Dr. Ayu Herzanita Yufrizal, ST, MT (.…………………..)

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : Juli 2023

vi
STATEMENT OF LEGITIMATION

This postgraduated thesis submitted by :


Name : Naufal Ariq Pratama
Student Number : 2106665073
Study Program : Civil Engineering
Thesis title : Development Of Safety Plan For Precast Concrete Walls Large
Dimensions Based On Risk

Has been successfully defended in front of the Examiner and was accepted as part
of the necessary requirement to obtain Engineer Bachelor Degree in Civil
Engineering Program, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia.

BOARD OF EXAMINER

Advisor I : Dr. Ir. Wisnu Isvara, MT (…………………...)

Examiner I : Fadhilah Muslim, ST, M.Sc, Ph.D, DIC (…………………...)

Examiner II : Dr. Rossy Armyn Machfudiyanto, ST, MT (…………….……..)

Examiner III : Dr. Ayu Herzanita Yufrizal, ST, MT (…………………...)

Stated in : Depok

Date : July 2023

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Penelitian untuk seminar pra tesis dengan judul “Pengembangan Rencana Keselamatan
Konstruksi Pekerjaan Dinding Beton Pracetak Dimensi Besar Berbasis Risiko.
Dalam penyusunan laporan ini, terdapat beberapa pihak yang membantu tim
penulis, sehingga laporan ini dapat dibuat dengan baik. Oleh sebab itu, tak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Wisnu Isvara, M.T., selaku pembimbing tesis yang telah
menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dorongan dan motivasi untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan tesis ini;
2. Ibu Leni Sagita Riantini, S.T,. M.T., Ph.D., selaku dosen ketua kelompok ilmu
Manajemen Konstruksi Departemen Teknik Sipil yang telah membantu urusan
administrasi dan ilmu yang telah diberikan;
3. Bapak Dr. Rossy Armyn Machfudiyanto, S.T., M.T., selaku dosen
pembimbing akademik;
4. Orang tua, dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan doa, dukungan
material, dan moral serta kesabaran dan pengertian;
5. Sahabat dan teman yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan pada tesis ini. Penulis juga
mengharapkan kritik, saran, dan pendapat sehingga tesis ini dapat menjadi lebih baik
dan penulis dapat memperbaiki diri.
Depok, Juni 2023

Penulis

viii
Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN TUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : Naufal Ariq Pratama
NPM : 2106665073
Program Studi : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Indonesia, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengambangan Rencana Keselamatan Konstruksi Pekerjaan Dinding Beton


Pracetak Dimensi Besar Berbasis Risiko”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif
ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya


Dibuat di : Depok
Pada tanggal : Juli 2023
Yang menyatakan,

(Naufal Ariq Pratama)

ix
Universitas Indonesia
ABSTRAK

Nama : Naufal Ariq Pratama


Program Studi : Teknik Sipil
Judul : Pengembangan Rencana Keselamatan Konstruksi Pekerjaan Dinding
Beton Pracetak Dimensi Besar Berbasis Risiko

Kemajuan dunia konstruksi kini semakin pesat dan tiada hentinya, baik dari segi
metode, material, maupun lainnya. Kemajuan ini dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam proyek konstruksi. Kini salah satu proyek konstruksi di Indonesia sudah
ada yang menggunakan dinding pracetak berdimensi besar, dengan dimensi 1500 mm x
6815 mm x 80 mm untuk meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaannya. Dibalik
pesatnya kemajuan yang terjadi pada bidang konstruksi, sektor konstruksi merupakan
penyumbang kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Merujuk dari data Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan, sektor konstruksi memberi tren
negatif dari tahun ke tahun. Seiring dengan desain dimensi dinding precast yang besar
dan pipih tentunya memberikan tingkat bahaya yang lebih tinggi yang dapat
mengakibatkan tren negatif dunia konstruksi terus berlanjut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan rencana keselamatan konstruksi pekerjaan dinding pracetak
dimensi besar berbasis risiko. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian berupa analisis arsip, survei dan kuisioner
untuk validasi kepada pakar. Adapun hasil dari penelitian ini adalah aktivitas pekerjaan
terdiri dari tujuh aktivitas, terdapat 37 potensi risiko, empat risiko tinggi, yaitu terjatuh
dari ketinggian dan beton pracetak terjatuh pada aktivitas erection beton pracetak,
terjatuh dari ketinggian pada aktivitas pelepasan sling pengikat pracetak dan beton
pracetak terjatuh pada aktivitas pemutaran dinding beton pracetak. Selain itu rencana
keselamatan konstruksi berupa tabel IBPRP serta sasaran dan program pekerjaan
dinding precast dimensi besar sebagai upaya pencegahan, mengurangi bahkan
menghilangkan risiko kecelakaan konstruksi (zero accidents) dalam pelaksanaan proyek
konstruksi.

Kata kunci : Rencana Keselamatan Konstruksi, Risiko, Dinding Beton Pracetak

x
Universitas Indonesia
ABSTRACT

Name : Naufal Ariq Pratama


Study Program : Civil Engineering
Thesis Title : Development Of Safety Plan For Precast Concrete Walls Large
Dimensions Based On Risk

Progress in the world of construction is now increasing rapidly and unceasingly, both in
terms of methods, materials, and others. These advances can improve effectiveness and
efficiency in construction projects. Now one of the construction projects in Indonesia
already uses large dimensions of precast walls, with dimensions of 1500 mm x 6815
mm x 80 mm to increase effectiveness in its implementation. Behind the rapid progress
made in the construction sector, the construction sector is the highest contributor to
work accidents in Indonesia. Referring to data from the Labor Social Security
Administration Agency (BPJS), the construction sector shows a negative trend from
year to year. Along with the design of large and flat precast wall dimensions, it certainly
provides a higher level of danger which can result in the negative trend in the world of
construction continuing. This study aims to develop a risk-based safety plan for large-
dimensional precast wall work. The method used in this research is descriptive
qualitative with research strategies in the form of archive analysis, surveys and
questionnaires for validation of experts. The results of this study are work activities
consisting of seven activities, there are 37 potential risks, four high risks, namely
measurements from height and falling precast concrete in precast concrete erection
activities, falling from a height in the activity of using precast binding slings and falling
precast concrete on screening activities of precast concrete walls. In addition, the safety
plan is in the form of an IBPRP table as well as targets and programs for large-
dimensional precast wall work as a preventive measure, even reducing the risk of
construction accidents (zero accidents) in the implementation of construction projects.

Keywords : Safety Plan, Risks, Precast Concrete Walls

xi
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS ........................................................ IV


STATEMENT OF AUTHENTICITY ......................................................................... V
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... VI
STATEMENT OF LEGITIMATION ...................................................................... VII
KATA PENGANTAR .............................................................................................. VIII
HALAMAN PERNYATAAN TUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................................. IX
ABSTRAK ...................................................................................................................... X
ABSTRACT ................................................................................................................. XI
DAFTAR ISI ............................................................................................................... XII
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. XV
DAFTAR TABEL .................................................................................................... XVII
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... XX

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 5
1.2.1 State of The Art .................................................................................. 5
1.2.2 Penelitian Penggunaan Dimensi Dinding Precast ........................... 23
1.2.3 Research Novelty (Keterbaruan) ...................................................... 24
1.3 Identifikasi Masalah..................................................................................... 24
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................ 25
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 25
1.6 Batasan Penelitian ........................................................................................ 26
1.7 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 26
1.8 Model Operasional Penelitian...................................................................... 27

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 28


2.1 Dinding ........................................................................................................ 28
2.1.1 Dinding Bata Merah......................................................................... 28
2.1.2 Dinding Bata Ringan ....................................................................... 29
2.1.3 Dinding Partisi ................................................................................. 30
2.1.4 Dinding Kayu ................................................................................... 31
2.2 Fasad ............................................................................................................ 32
2.2.1 Fasad Dinding Bata .......................................................................... 32
2.2.2 Fasad Dinding Beton ....................................................................... 33
2.2.3 Fasad Aluminium Composite Panel (ACP) ..................................... 34
2.2.4 Fasad Curtain Wall .......................................................................... 35
2.3 Beton Precast............................................................................................... 36
2.3.1 Dinding Precast ............................................................................... 38
2.4 Work Breakdown Structure.......................................................................... 39
2.4.1 Metode Pekerjaan Dinding Fasad Precast ....................................... 42
2.4.2 WBS Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast ................................ 48
2.5 Manajemen Risiko ....................................................................................... 54
2.6 Konsep Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ................................. 57

xii
Universitas Indonesia
2.7 Hubungan Risiko dengan Keselamatan Konstruksi .................................... 60
2.8 Safety plan / Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) .............................. 60
2.9 Sasaran dan Program ................................................................................... 64
2.10 Kerangka Konsep Penelitian........................................................................ 66
2.11 Hipotesis ...................................................................................................... 66
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 68
3.1 Strategi Penelitian ........................................................................................ 68
3.2 Variabel Penelitian....................................................................................... 70
3.3 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 73
3.4 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 1 ..................... 76
3.4.1 Variabel Penelitian ........................................................................... 76
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data............................................................... 76
3.4.3 Instrumen Penelitian Tahap 1 .......................................................... 76
3.4.4 Analisis Data .................................................................................... 77
3.5 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 2 ..................... 78
3.5.1 Variabel Penelitian ........................................................................... 78
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data............................................................... 78
3.5.3 Instrumen Penelitian Tahap 1 .......................................................... 79
3.5.4 Instrumen Penelitian Tahap 2 .......................................................... 79
3.5.5 Instrumen Penelitian Tahap 3 .......................................................... 80
3.5.6 Analisis Data .................................................................................... 81
3.6 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 3 ..................... 81
3.6.1 Variabel Penelitian ........................................................................... 81
3.6.2 Instrumen Penelitian Tahap 1 .......................................................... 82
3.6.3 Analisis Data .................................................................................... 83
3.7 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 4 ..................... 83
3.7.1 Variabel Penelitian ........................................................................... 83
3.7.2 Instrumen Penelitian Tahap 1 .......................................................... 84
3.7.3 Instumen Penelitian Tahap 2............................................................ 85
3.7.4 Analisis Data .................................................................................... 86
3.8 Kesimpulan .................................................................................................. 86

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA................................................... 87


4.1 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data untuk Menjawab RQ 1 ... 87
4.1.1 Pengumpulan Data Tahap 1 – Validasi Aktivitas Pakar Awal ........ 87
4.1.2 Analisis Data Penelitian untuk Menjawab RQ 1 ............................. 87
4.2 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data Penelitian untuk Menjawab
RQ 2 ............................................................................................................. 91
4.2.1 Pengumpulan Data Tahap 2 – Validasi Variabel Potensi Risiko Pakar
Awal ................................................................................................. 91
4.2.2 Pengumpulan Data Tahap 3 - Validasi Pemahaman Variabel Risiko
Pakar ................................................................................................ 91
4.2.3 Pengumpulan Data Tahap 4 – Survey Responden ........................... 92
4.2.4 Analisis Data Penelitian Validasi Variabel Potensi Risiko Pakar ... 93
4.2.5 Analisis Data Penelitian Pemahaman Variabel Potensi Risiko Pakar
....................................................................................................... 111
4.2.6 Analisis Data Penelitian – Survey Responden ............................... 115
4.2.7 Analisis Kecukupan Data............................................................... 125

xiii
Universitas Indonesia
4.2.8 Analisis Risiko Kualitatif............................................................... 126
4.3 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data Penelitian untuk Menjawab
RQ 3 ........................................................................................................... 134
4.3.1 Pengumpulan Data Tahap 5 – Validasi IBPRP Pakar ................... 134
4.3.2 Analisis Data Penelitian untuk Menjawab RQ 3 ........................... 135
4.4 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data Penelitian untuk Menjawab
RQ 4 ........................................................................................................... 138
4.4.1 Pengumpulan Data Tahap 6 – Validasi Sasaran Umum dan Program
Umum Pakar .................................................................................. 138
4.4.2 Pengumpulan Data Tahap 7 – Validasi Sasaran Khusus dan Program
Khusus Pakar ................................................................................. 139
4.4.3 Analisis Data Penelitian untuk Menjawab RQ 4 ........................... 139
BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN ................................................................. 146
5.1 Temuan dan Pembahasan RQ 1 ................................................................. 146
5.2 Temuan dan Pembahasan RQ 2 ................................................................. 148
5.3 Temuan dan Pembahasan RQ 3 ................................................................. 151
5.4 Temuan dan Pembahasan RQ 4 ................................................................. 154

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 159


6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 159
6.2 Saran .......................................................................................................... 166
DAFTAR REFERENSI ......................................................................................... XVIII
LAMPIRAN ........................................................................................................... XVIII

xiv
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Angka Kecelakaan Kerja dan Kematian Akibat Kerja di Indonesia
Tahun 2001-2021 .............................................................................................................. 3
Gambar 1.2 Dimensi Dinding Precast Pada Proyek Queen Mall City Semarang .......... 24
Gambar 1.3 Model Operasional Penelitian..................................................................... 27
Gambar 2.1 Material Dinding Bata Merah……………………………………………. 29
Gambar 2.2 Material Dinding Bata Ringan .................................................................... 30
Gambar 2.3 Dinding Partisi ............................................................................................ 31
Gambar 2.4 Dinding Kayu.............................................................................................. 31
Gambar 2.5 Fasad Dinding Bata..................................................................................... 33
Gambar 2.6 Fasad Dinding Beton Precast ...................................................................... 34
Gambar 2.7 Fasad Aluminium Composite Panel (ACP) Pada Bangunan Gedung ........ 35
Gambar 2.8 Fasad Curtain Wall Pada Bangunan Gedung.............................................. 36
Gambar 2.9 Beton Precast (Kolom) ............................................................................... 37
Gambar 2.10 Dinding Beton Precast .............................................................................. 39
Gambar 2.11 Standar Work Breakdown Structure (WBS) Level 1-Level 7 .................. 41
Gambar 2.12 Ilustrasi Fabrikasi Cetakan Precast ........................................................... 44
Gambar 2.13 Proses Pemasangan Dinding Precast ........................................................ 46
Gambar 2.14 Proses Pemasangan Chain Block .............................................................. 48
Gambar 2.15 Proses Pemasangan Sling Tower Crane Pada Lift Hook Dinding Precast 49
Gambar 2.16 Proses Erection Dinding Precast ............................................................... 49
Gambar 2.17 Proses Pemindahan Beton Precast Dari Sling Tower Crane ke Sling Chain
Block ............................................................................................................................... 50
Gambar 2.18 Pengelasan Embedded Dinding Precast .................................................... 50
Gambar 2.19 Pelepasan Sling Pengikat Precast ............................................................. 51
Gambar 2.20 Project Risk Management Overview ........................................................ 54
Gambar 2.21 Sistem Model Manajemen Keselamatan Kerja......................................... 57
Gambar 2.22 Contoh Format Tabel IBPRP .................................................................... 63
Gambar 2.23 Contoh Pengisian Sasaran Umum dan Program Umum ........................... 65
Gambar 2.24 Contoh Pengisian Format Sasaran Khusus dan Program Khusus ............ 65
Gambar 2.25 Kerangka Konsep Penelitian..................................................................... 66
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian………………………………………………….. 75

xv
Universitas Indonesia
Gambar 4.1 Data Profil Responden Berdasarkan Umur……………………………... 116
Gambar 4.2 Data Profil Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Bekerja ............. 118
Gambar 4.3 Data Profil Responden Berdasarkan Jabatan ............................................ 119
Gambar 4.4 Probability and Impact Matrix .................................................................. 131

xvi
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Meta Analisis Penelitian Terdahulu ................................................................. 6


Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu Penggunaan Dimensi Dinding Precast ......................... 23
Tabel 2.1 Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood) ............. 55
Tabel 2.2 Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact) ......................................... 56
Tabel 2.3 Matriks Risk Score ......................................................................................... 56
Tabel 3.1 Strategi Penelitian Sesuai Rumusan Masalah ................................................. 68
Tabel 3.2 Variabel Penelitian Sesuai Rumusan Masalah ............................................... 70
Tabel 3.3 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 1 ............................................... 76
Tabel 3.4 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 1 Tahap 1 ....................................... 77
Tabel 3.5 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 2 ............................................... 78
Tabel 3.6 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 2 Tahap 1 ....................................... 79
Tabel 3.7 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 2 Tahap 2 ....................................... 80
Tabel 3.8 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 2 Tahap 3 ....................................... 80
Tabel 3.9 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 3 ............................................... 82
Tabel 3.11 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 3 Tahap 1 ..................................... 82
Tabel 3.12 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 4 ............................................. 84
Tabel 3.13 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 4 Tahap 1 ..................................... 85
Tabel 3.14 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 4 Tahap 2 ..................................... 85
Tabel 4.1 Profil Pakar Validasi Aktivitas – Pengumpulan Data Tahap 1 ..................... 87
Tabel 4.2 Hasil Validasi Pakar Aktivitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Dimensi Besar................................................................................................................. 88
Tabel 4.3 Profil Pakar Validasi Variabel Potensi Risiko – Pengumpulan Data Tahap 2 91
Tabel 4.4 Profil Pakar Validasi Variabel Pemahaman Potensi Risiko – Pengumpulan
Data Tahap 3................................................................................................................... 92
Tabel 4.5 Rekap Responden Berdasarkan Umur ............................................................ 92
Tabel 4.6 Rekap Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Bekerja .......................... 93
Tabel 4.7 Rekap Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................................... 93
Tabel 4.8 Rekap Responden Berdasarkan Jabatan ......................................................... 93
Tabel 4.9 Hasil Validasi Variabel Potensi Risiko Awal Pekerjaan Pemasangan Dinding
Precast Dimensi Besar .................................................................................................... 95

xvii
Universitas Indonesia
Tabel 4.10 Hasil Validasi Variabel Potensi Risiko Tambahan Pekerjaan Pemasangan
Dinding Precast Dimensi Besar .................................................................................... 102
Tabel 4.11 Hasil Validasi Pakar Potensi Risiko Pekerjaan Dinding Precast Dimensi
Besar ............................................................................................................................. 104
Tabel 4.12 Hasil Validasi Pakar Pemahaman Variabel Potensi Risiko Pekerjaan
Pemasangan Dinding Precast Dimensi Besar ............................................................... 111
Tabel 4.13 Profil Responden Berdasarkan Umur ......................................................... 116
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Kruskall Wallis Skala Frekuensi dan Dampak Risiko
Berdasarkan Umur ........................................................................................................ 117
Tabel 4.15 Profil Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Bekerja ....................... 117
Tabel 4.16 Uji Homogenitas Kruskall Wallis Skala Frekuensi dan Dampak Risiko
Berdasarkan Umur ........................................................................................................ 118
Tabel 4.17 Profil Responden Berdasarkan Jabatan ...................................................... 119
Tabel 4.18 Uji Homogenitas Kruskall Wallis Skala Frekuensi dan Dampak Risiko
Berdasarkan Jabatan ..................................................................................................... 120
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Frekuensi dan Dampak Kuesioner ............................... 120
Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 125
Tabel 4.21 Nilai Skala Frekuensi ................................................................................. 126
Tabel 4.22 Nilai Skala Dampak .................................................................................... 127
Tabel 4.23 Pembobotan Nilai Skala Frekuensi ............................................................ 127
Tabel 4.24 Pembobotan Nilai Skala Dampak ............................................................... 128
Tabel 4.25 Nilai Rata – Rata Frekuensi Risiko ............................................................ 128
Tabel 4.26 Nilai Rata – Rata Dampak Risiko .............................................................. 129
Tabel 4.27 Nilai Risiko................................................................................................. 131
Tabel 4.28 Peringkat Nilai Risiko ................................................................................ 132
Tabel 4.29 Profil Pakar Validasi IBPRP – Pengumpulan Data Tahap 5 ...................... 134
Tabel 4.30 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Penilaian Risiko, dan
Peluang (IBPRP) Level Risiko Tinggi Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast Dimensi
Besar ............................................................................................................................. 136
Tabel 4.31 Profil Pakar Validasi Sasaran Umum dan Program Umum – Pengumpulan
Data Tahap 6................................................................................................................. 138

xviii
Universitas Indonesia
Tabel 4.32 Profil Pakar Validasi Sasaran Khusus dan Program Khusus – Pengumpulan
Data 7............................................................................................................................ 139
Tabel 4.33 Sasaran Umum dan Program Umum Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Dimensi Besar............................................................................................................... 140
Tabel 4.34 Sasaran Khusus dan Program Khusus Pekerjaan Pemasangan Dinding
Precast Dimensi Besar .................................................................................................. 142
Tabel 5.1 Potensi Risiko dari Tiap Aktivitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Dimensi Besar............................................................................................................... 150
Tabel 5.2 Daftar Level Risiko Tinggi ........................................................................... 151
Tabel 5.3 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Penilaian Risiko, dan
Peluang (IBPRP) Level Risiko Tinggi Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast Dimensi
Besar ............................................................................................................................. 153
Tabel 5.4 Sasaran Umum dan Program Umum Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Dimensi Besar............................................................................................................... 155
Tabel 5.5 Sasaran Khusus dan Program Khusus Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Dimensi Besar............................................................................................................... 156
Tabel 6.1 Potensi Risiko dari Tiap Aktivitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Dimensi Besar............................................................................................................... 160
Tabel 6.2 Daftar Level Risiko Tinggi ........................................................................... 161
Tabel 6.3 Sasaran Khusus dan Program Khusus Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Dimensi Besar............................................................................................................... 164

xix
Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan


LAMPIRAN 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko
LAMPIRAN 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden
LAMPIRAN 4 Survey Responden
LAMPIRAN 5 Validasi Pakar - IBPRP
LAMPIRAN 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum
LAMPIRAN 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

xx
Universitas Indonesia
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dinding ini merupakan bagian dari struktur yang memisahkan dua ruang di dalam
bangunan. Tujuan utamanya adalah untuk memisahkan bagian dalam dari bagian luar
suatu struktur, dan ini merupakan tambahan dari peran arsitektur khususnya di dalam
bangunan (Nuroji et al., 2017). Penggunaan beton precast (pracetak) khususnya yang
dilakukan pada bagian dinding eksterior atau yang dikenal dengan fasade memberikan
perubahan sendiri pada fasade bangunan tersebut ataupun kinerja visual dan karakter
bangunan dibanding kan dengan kinerja dan karakter bangunan yang tidak
menggunakan sistem beton pracetak. Keseragaman kontrol kualitas sistem beton
pracetak memastikan hal ini, memungkinkan kinerja estetika tingkat tinggi (Ferial et al.,
2007). Berdasarkan data kementrian PUPR, permintaan akan penggunaan beton
pracetak nasional saat ini meningkat pesat, pada tahun 2014 kapitalisasi beton pracetak
sekitar 16.61% namun pada tahun 2019 meningkat menjadi 30% (Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, 2017). Kapasitas manufaktur beton pracetak terus
berkembang sebagai akibat dari meningkatnya jumlah proyek infrastruktur yang terjadi
di Indonesia dan memberikan dorongan bagi perekonomian. Menurut Asosiasi
Perusahaan Pracetak dan Pracetak Indonesia (2018), kapasitas manufaktur beton
pracetak Indonesia meningkat dari 25,3 juta ton pada tahun 2015 menjadi 26,7 juta ton
pada tahun 2016 dan kemudian menjadi 35 juta ton pada tahun 2017 saja..
Pemasangan beton pracetak pada gedung bertingkat memiliki risiko terhadap
kecelakaan konstruksi karena pekerjaan tersebut dikerjakan diatas ketinggian selain itu
pemasangnnya menggunakan alat berat sehingga jika terjadi kecelakaan pada pekerjaan
pemasangan beton pracetak dapat berdampak fatal bahkan sampai menyebabkan
kematian (Triyono & Widajati, 2017). Pada pekerjaan dinding facade ini terdapat
permasalahan diantaranya pada saat erection yaitu sering terjadinya lilit pada kabel atau
sling tower crane karena semakin tingginya lantai pada saat erection yang dituju
semakin besar angin yang menerpa komponen, sampai-sampai kabel atau sling pada
tower crane sering terbelit. Cuaca buruk, seperti hujan, angin kencang, dan sebagainya

1
Universitas Indonesia
2

dapat menambah waktu ekstra untuk pemasangan/ereksi dinding fasad (Putri &
Dinariana, 2019). Pasalnya, proses pemancangan dinding fasad sangat bergantung pada
tahapan pengangkatan komponen.
Sistem struktur pracetak memungkinkan teknologi alternatif untuk digunakan di
Indonesia dengan cara yang terkelola dan hemat biaya yang mendorong efisiensi waktu,
efisiensi energi, dan pelestarian lingkungan dalam proyek bangunan. Karena teknik
pelaksanaannya tidak membutuhkan banyak personel untuk pemasangan bekisting,
pemasangan tulangan, dan getaran saat pengecoran, beton pracetak (precast) dapat
mempercepat pekerjaan proyek sekaligus mengurangi total biaya proyek (Nurmaidah &
Cristiani, 2018). Teknik beton pracetak ini lebih teratur, cepat, murah, dan hemat waktu
karena waktu pelaksanaan yang lebih singkat, biaya konstruksi yang lebih murah, ramah
lingkungan, dan pengaruh cuaca yang minimal (Putri & Dinariana, 2019). Dibalik
banyaknya keuntungan dari penggunaan dinding pracetak dalam dunia konstruksi
seperti yang disampaikan oleh beberapa literasi sebelumnya, terdapat pula dampak
ataupun permasalahan dari penggunaan beton pracetak, yaitu kerap terjadi kecelakaan
konstruksi pada saat pemasangan dinding pracetak. Kecelakaan konstruksi melibatkan
biaya tambahan untuk pekerja, individu dan kelompok tempat orang tersebut berada
(Arachchige et al., 2015).
Dengan kemajuan dunia konstruksi yang pesat, baik dari segi metode, material,
maupun lainnya, kini salah satu proyek konstruksi di Indonesia sudah ada yang
menggunakan dinding pracetak berdimensi besar, dengan dimensi terbesar yaitu 1500
mm x 6815 mm x 80 mm dan berat terbesar 2.072 ton. “Dengan dimensi dinding
precast yang besar dan pipih tentunya memberikan tingkat bahaya yang lebih tinggi,
lifting dilakukan pada sisi panjang dengan posisi dinding tertidur untuk mengurangi
momen maksimal yang berpotensi terjadinya patah dan jatuh pada saat proses lifting”
Pradibta, Arman P. Telephone Interview. 10 Nov.2022.

Universitas Indonesia
3

Gambar 1.1 Grafik Angka Kecelakaan Kerja dan Kematian Akibat Kerja di Indonesia
Tahun 2001-2021
Sumber: Sambutan Bulan K3 Nasional Kementrian Ketenagakerjaan RI, BPJS TK (2018)
Menurut sambutan bulan K3 Nasional oleh Kementrian Ketenagakerjaan RI dan
data BPJS Ketenaga Kerjaan dalam Isafety Magazine edisi Desember 2018 kasus
kecelakaan kerja sejak 2015 tiap tahunnya hampir selalu bertambah, begitupun dengan
tingkat kematian semasa proyek berlangsung, sedangkan menurut beberapa sumber
bahwa kecelakaan konstruksilah penyumbang kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia.
Menurut berita yang ditulis oleh Associated Press pada tanggal 22 Maret 2022, 2
pekerja meninggal akibat tertimpah dinding precast semasa konstruksi di Apartemen
Florida. Hal ini menjelaskan bahwa pekerjaan pemasangan dinding pracetak bukanlah
hal yang main-main terhadap keselamatan konstruksi. Pemasangan material pracetak
yang berpotensi tidak stabil merupakan aktivitas berisiko tinggi dalam industri
konstruksi. Selain itu, terdapat berbagai risiko kecelakaan pada saat pemasangan beton
pracetak yang dapat menimbulkan kerugian finansial bagi usaha berupa bahaya
kecelakaan kerja bagi staf operasional, material yang rusak, keterlambatan proyek,
pendapatan yang lebih rendah, dan pengeluaran yang lebih tinggi (Triyono & Widajati,
2017).
Pekerjaan pemasangan dinding pracetak yang bebas dari kecelakaan konstruksi
hanya dapat dicapai dengan perencanaan yang cermat dan persiapan perkiraan proyek
yang mempertimbangkan semua faktor yang relevan (seperti keadaan proyek, rencana
kontrak, jadwal konstruksi, dan efisiensi tenaga kerja) (Dapu et al., 2016). Kontraktor

Universitas Indonesia
4

dan subkontraktor dengan pengetahuan konstruksi dan manajemen yang kuat harus
dipekerjakan sejak dini untuk membuat persiapan yang matang untuk melaksanakan
kegiatan konstruksi yang aman, efisien, dan berkualitas (Chilumo et al., 2020).
Pendekatan yang efektif untuk mencegah kecelakaan membutuhkan dukungan dari
semua tingkatan, mulai dari manajemen perusahaan hingga pekerja konstruksi
perorangan (Ronald Simanjuntak & Praditya, 2012). Kecelakaan konstruksi dapat
dikurangi dengan membangun sistem manajemen keselamatan (SMS) yang tepat di area
konstruksi. Pihak yang terlibat umumnya telah memperketat standar keselamatan
mereka untuk mengurangi terjadinya kecelakaan namun tak dapat dipungkiri, meskipun
dengan perencanaan tersebut, kecelakaan masih saja terjadi. Sebagai yang terlibat dalam
dunia konstruksi, kecelakaan dapat terjadi. Oleh karena itu, perkiraan kecelakaan pada
proyek akan memberi keuntungan sebagai persiapan awal dan alokasi anggaran yang
diperlukan untuk meminimalkan kerusakan keseluruhan pada stabilitas keuangan
organisasi (Arachchige et al., 2015).

Universitas Indonesia
5

1.2 Penelitian Terdahulu


1.2.1 State of The Art
Pada bagian ini menjelaskan mengenai kumpulan penelitian terdahulu yang
bersumber dari berbagai referensi jurnal, artikel, skripsi, tesis maupun disertasi terkait
pengembangan rencana keselamatan konstruksi (safety plan). Adapun penelitian-
penelitian terdahulu yang telah membahas mengenai pengembangan rencana
keselamatan konstruksi berbasis risiko serta aspek lainnya yang memiliki hubungan
signifikan dengan penelitian ini disajikan pada tabel berikut:

Universitas Indonesia
6

Tabel 1.1 Meta Analisis Penelitian Terdahulu

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
1 Development of Vania Elsye, Mengembangkan standar WBS Safety Plan Studi Literatur, Proses penelitian ini melakukan
Work Yusuf Latief, WBS berbasis risiko Validasi Pakar, validasi WBS pada pekerjaan
Breakdown Leni Sagita khususnya untuk Kuisioner struktur yang kemudian
Structure (WBS) (2018) pekerjaan struktur, melakukan validasi potensi
Standard for dengan menggunakan risiko K3 pada pekerjaan
Producing the pendekatan kualitatif. tersebut yang lalu dilakukan
Risk Based beberapa tahapan survey dengan
Structural Work cara kuisioner. Didapat 173
Safety Plan of variabel yang mempengaruhi
Building K3 dalam pekerjaan struktur
gedung. Dari ke 173 variabel
tersebut Terdapat 24 variabel
kejadian risiko tinggi yang
teridentifikasi sebagai risiko
dominan pada setiap tahapan
proses pembangunan gedung
bertingkat.
Setelah didapatkan variabel
kejadian risiko juga dilengkapi
dengan respon risiko masing-
masing variabel sehingga
potensi bahaya dapat
dicegah/dimitigasi.

Universitas Indonesia
7

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
2 Development of Astrid Dwi Mengembangkan rencana WBS Safety Plan Studi Literatur, Studi ini mengusulkan
Safety Plan Lestari, Ayu kselamatan dan kesehatan Validasi Pakar, pengembangan rencana
Building Based Herzanita, kerja konstruksi berbasis Kuisioner keselamatan untuk pekerjaan
on Work Yusuf Latief WBS untuk bangunan struktural dan arsitektur di
Breakdown (2021) kerja struktural dan gedung UI berdasarkan work
Structure (WBS) arsitektural breakdown structure. Potensi
in Campus Area risiko dan pencegahan
of UI Depok to diidentifikasi berdasarkan WBS
Reduce Work pekerjaan struktural dan
Accident arsitektural. Identifikasi risiko
K3 adalah komponen utama
dalam membuat rencana
keselamatan serta keputusan
untuk mengevaluasi tindakan
keselamatan yang tepat.
Kemudian berdasarkan
identifikasi risiko, ditetapkan
tujuan dan program sehingga
dapat dibuat suatu safety plan
untuk pembangunan gedung UI.
3 Development of Anggraini, Menurunkan tingkat WBS Safety Plan Studi Literatur, Standar WBS pembangunan
Work Latief (2021) kecelakaan kerja pada Validasi Pakar, stadion dibagi menjadi tujuh
Breakdown pembangunan stadion Kuisioner tingkatan. Terdapat 22 level
Structure for dengan mengembangkan risiko tinggi. Standar WBS,
Safety Planning struktur work breakdown metode pelaksanaan, kegiatan,
on Stadium berbasis risiko. sumber daya, potensi risiko
Construction bahaya dan perencanaan
Work keselamatan menggunakan
standar WBS berbasis risiko
pada pekerjaan konstruksi
stadion, sebagai metode dalam
mencegah, mengurangi,
menghilangkan atau bahkan
meniadakan kemungkinan

Universitas Indonesia
8

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
kecelakaan di seluruh
perkembangan suatu pekerjaan
konstruksi.

4 Identification of Nina Purwanti, Mengidentifikasi aktivitas WBS Identifikasi Studi Literatur, Ada 13 kegiatan dalam erection
Precast Box Pungky erection precast beton Aktivitas Validasi Pakar, box girder mulai dari persiapan,
Girder Erection Dharma box girder pada proyek Kuisioner delivery box girder, lifting box
Activities to Saputra, infrastruktur jalan kereta girder, pengaturan posisi,
Develop Work Muhammad layang pekerjaan epoxy gluing,
Breakdown Hamzah temporary PT bar stressing,
Structure in Fansuri, alignment surveying, install PC
Elevated Anasya Arsita strand and accessories,
Railway Laksmi (2020) permanent stressing, pekerjaan
Infrastructure patching, pekerjaan grouting,
Project survei ulang untuk pemasangan
dan penyelesaian bantalan.
Kegiatan rinci pada gelagar
kotak ereksi precast dapat
dimasukkan sebagai bagian dari
struktur rincian kerja dan dapat
digunakan sebagai standar
referensi untuk proyek serupa di
masa depan.

Universitas Indonesia
9

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
5 Identification of Pungky Darma Identifikasi aktivitas dari WBS Identifikasi Studi Literatur, Ada 14 kegiatan yang
Precast Parapet Saputra (2021) kegiatan pekerjaan Aktivitas Validasi Pakar, teridentifikasi dalam penelitian
Work Activities paraphet precast pada Kuisioner ini yaitu persiapan, survey
in Elevated konstruksi jalan kereta posisi, pemasangan material
Railway layang adjustment, pemindahan panel
Construction parapet precast dari trailer ke
atas deck slab, distribusi panel
parapet precast, pemasangan
panel parapet precast,
pemasangan rebar parapet untuk
jahitan beton, pekerjaan
penyegelan, pengecoran beton,
pembongkaran bekisting, dan
finishing. Hasil identifikasi
aktivitas dapat diintegrasikan ke
dalam struktur rincian pekerjaan
yang telah dikembangkan dan
dapat digunakan sebagai acuan
untuk pekerjaan serupa di masa
yang akan datang. Hasil
penelitian dapat dikembangkan
pada penelitian selanjutnya
dalam mengukur waktu siklus,
mengembangkan rencana
keselamatan, rencana kualitas,
prosedur operasi standar panel
parapet precast, dan
mengintegrasikan dengan
manajemen informasi bangunan
(BIM).

Universitas Indonesia
10

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
6 Emerging Alex Albert, Review teoritis dan Identifikasi Manajemen Studi Literatur Komponen penting dalam
Strategies for Matthew R empiris, ulasan dan Bahaya, K3 manajemen risiko keselamatan
Construction Hallowell, editorial yang ditujukan Mitigasi adalah mengidentifikasi bahaya
Safety & Health Brian untuk berbagai masalah Risiko, Safety secara memadai dan
Hazard M.Kleiner dan praktik K3L. Hasil Program mengurangi risiko terkait
Recognition (2014) penelitian ini dapat dengan menggunakan elemen
digunakan oleh praktisi program keselamatan. Industri
konstruksi untuk secara konstruksi berkinerja buruk
strategis mengidentifikasi dalam aspek ini, studi ini
identifikasi potensial mengidentifikasi dan
bahaya. mengkatalogkan 21 potensi
pengenalan bahaya berbasis
lokasi. Analisis konsensus yang
dilakukan pada peringkat yang
diperoleh menunjukkan adanya
kesepakatan yang wajar antara
para ahli dan bahwa kesimpulan
dapat dibuat berdasarkan
peringkat rata-rata yang
dihitung.
7 Development Of A. Putro, Y. Mengembangkan standar WBS Project Expert Validation, Pengembangan standar WBS
Work Latief, A. WBS stadion, agar semua Guideline and Studi berisi level 1-6, termasuk
Breakdown Nursin, B.S. pihak pelaksana yang Standard Literatur,Kuisioner alternatif desain, persyaratan
Structure (WBS) Soepandji terlibat dapat memahami implementasi, dan spesifikasi
For Stadium (2022) dan mencapai konsistensi material. Selama aplikasi, alat
Work on Design informasi kerja ini membantu untuk
and Build mengkompilasi seluruh lingkup
Contract As A proyek berorientasi hasil
Project sebagai pedoman dan standar
Guideline And terkait, dengan masing-masing
Standard tingkat hierarki dari komponen
atas ke bawah. Hasil yang
diperoleh juga
mempertimbangkan konsultan,

Universitas Indonesia
11

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
kontraktor, dan auditor masing-
masing pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan.

8 Facilitate risk Zid Chaher, Membuat metode struktur RBS Manajemen Analisis kuantitatif Membuat manajemen risiko
management in Ali Raza perincian risiko hirarki Risiko secara hirarki dengan RBS
construction Soomro (2016) menggunakan Risk dapat meningkatkan prospek
process by using Breakdown Structure proyek di masa depan karena
hierarchical risk mengidentifikasi ketidakpastian
breakdown dan probabilitas. Manajemen
structure risiko merupakan bagian
penting dari proses pengambilan
keputusan dalam manajemen
proyek konstruksi, terutama
mengenai integrasi, ruang
lingkup, waktu, biaya, kualitas,
sumber daya manusia,
komunikasi dan pengadaan
proyek.

Universitas Indonesia
12

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
9 A Multiobjective Dengsheng Memberikan usulan Korelasi risiko Respons risiko Proses metode Efek respons risiko lebih baik
optimizing Wu, Jianping metode respons risiko dan yang digunakan jika manajer mengendalikan
method Li, Tongshui mempertimbangkan pada penelitian ini risiko proses lebih awal. Selain
considering Xia, Chunbing korelasi risiko diantara yaitu dengan itu, jumlah faktor risiko awal di
process risk Bao, Yang subproses yang berbeda mengidentifikasi setiap subproses merupakan
correlation for Zhao, Qianzhi faktor risiko yang referensi penting dalam alokasi
project risk Dai (2018) dianalisis sumber daya respons risiko
response menggunakan
planning model matematis

10 Manajemen I Nyoman Identifikasi faktor risiko, Manajemen Pelaksanaan Menggunakan mix Risiko dominan pada penelitian
Risiko Terhadap Martha Jaya, distribusi penerimaan risiko proyek method (gabungan ini adalah 28 risiko terdiri dari
Pelaksanaan Dewa Ketut risiko serta mitigasi risiko konstruksi kuantitatif dan risiko tidak diharapkan
Proyek Sudarsana, untuk mengurangi dan kualitatif) dengan (Undesirable)
Konstruksi Hotel Gusti Ayu menghindari risiko yang cara pilot study sebanyak 19 risiko dan 9 risiko
di Kawasan Kade Intan mungkin terjadi pada saat dilanjutkan dengan tidak dapat diterima
Sarbagita Wiratni (2019) pelaksanaan proyek uji statistik hasil (Unacceptable). Risiko
konstruksi hotel di kuisioner Undesirable dan Unacceptable
kawasan Sarbagita paling sering terjadi pada
pekerjaan upper structure

Universitas Indonesia
13

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
11 Development of Mirradewi Identifikasi WBS yang WBS Safety Plan Analisis Arsip, Standarisasi WBS bangunan
Risk-Based Rianty, Yusuf terstandardisasi, Benchmark, Studi terdiri dari lima level utama dan
Standardized Latief, Leni Identifikasi risiko Literatur, Validasi dua level tingkat pelengkap.
WBS (Work Sagita Riantini berdasarkan standar Pakar, Kuisioner Pada penelitian ini terdapat 14
Breakdown (2018) WBS, Mengembangkan risiko dominan dan level risiko
Structure) For WBS berbasis risiko tertinggi diperoleh dari kategori
Quality Planning untuk pekerjaan arsitektur WBS level 7 sumber daya
Of High Rise bangunan tingkat tinggi tenaga kerja. Penelitian ini
Building untuk perencanaan menunjukan bahwa tidak semua
Architectural kualitas pekerjaan respon risiko dapat diadopsi
Works arsitektur gedung secara langsung kedalam
bertingkat struktur WBS terkait, terdapat 5
kategori yang berbeda dan
penerapannya menjadi
keputusan pelaksana proyek
yang dipengaruhi oleh kebijakan
perusahaan atau kondasi proyek.
Standar WBS berbasis risiko ini
dapat digunakan untuk dasar
perencanaan kualitas dalam
membantu pelaksana proyek
mengidentifikasi pekerjaan
proyek kedalam item terkecil
dan menetapkan tujuan kualitas.

Universitas Indonesia
14

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
12 Development of Danang Budi Standar WBS pekerjaan WBS Safety Plan Studi Literatur, Hasil pembahasan pada
Work Nugroho, terowongan panel Validasi Pakar, penelitian ini yaitu standar WBS
Breakdown Yusuf Latief (tunnel), Identifikasi Kuisioner pekerjaan konstruksi
Structure (WBS) (2021) potensi risiko pada terowongan dibagi menjadi 6
for Safety pekerjaan konstruksi tingkatan, desain/metode
Planning on terowongan panel alternatif adalah bagian untuk
Tunneling Work (tunnel), mendefinisikan apa saja
Projects Based Mengembangkan standar aktivitas dan sumber daya yang
on Risk WBS untuk perencanaan digunakan untuk menyelesaikan
keselamatan pada sebuah paket pekerjaan.
pekerjaan konstruksi Analisis efek risiko
terowongan (tunnel) menghasilkan risiko yang
berbasis risiko masuk dalam kategori tingkat
risiko rendah, tingkat risiko
sedang, dan tingkat risiko
tinggi. Hasil dari kejadian risiko
yang masuk dalam kategori
'tinggi' diidentifikasi
berdasarkan penyebab dan
dampak dari risiko tersebut.
Kemudian penulis melakukan
pembahasan terkait risk
response, yaitu tindakan
preventif dan korektif yang
tepat untuk setiap risiko, serta
kategorisasinya dengan para
ahli.

Universitas Indonesia
15

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
13 Development of Pungky Standar WBS pekerjaan WBS Safety Plan, Studi Literatur, Standar WBS pekerjaan
Safety Plan Dharma girder erection dengan Safety Cost Validasi Pakar, jembatan beton precast terdiri
Based on Work Saputra, Yusuf launching gantry method Kuisioner dari 6 level, Penelitian ini fokus
Breakdown Latief (2020) yang selanjutnya pada pekerjaan struktur atas.
Structure to pengembangan safety Struktur atas yang ditinjau
Determine plan berdasarkan work adalah pemasangan girder
Safety Cost for breakdown structure dengan metode launching
Precast Concrete untuk menentukan biaya gantry. Hasil dari struktur
Bridge keselamatan untuk proyek rincian kerja standar yang telah
Construction pembangunan jembatan divalidasi akan menjadi dasar
Projects. Case beton precast untuk mengidentifikasi risiko
Study: Girder keselamatan. Aktivitas kerja dan
Erection with alternatif metode kerja berasal
Launching dari struktur rincian kerja yang
Gantry Method terstandarisasi sebagai dasar
untuk mengidentifikasi potensi
bahaya yang berpengaruh
terhadap kinerja keselamatan.
Potensi bahaya diidentifikasi
dari tinjauan literatur dan studi
dokumentasi seperti rencana
keselamatan proyek. Setelah itu,
pengendalian risiko ditentukan
untuk mengurangi tingkat
risiko. Hasil dari proses ini
dikonfirmasi, diklarifikasi dan
divalidasi oleh para ahli. Para
ahli akan menilai potensi
bahaya dan pengendalian risiko
sesuai atau tidak dan mereka
akan memberikan komentar
untuk perbaikan lebih lanjut.
Setelah diidentifikasi potensi
risiko, disusunlah safety plan

Universitas Indonesia
16

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
dan safety plan tersebut menjadi
basis penyusunan safety cost.

14 Development of Defi Nurul Tujuan utama penelitian WBS Safety Plan Studi Literatur, Pekerjaan konstruksi dam
Work Hidayah, ini yaitu mengembangkan Validasi Pakar, terbagi menjadi 8 work section
Breakdown Yusuf Latief, risiko berbasis standar Kuisioner, Survey dan dikembangkan dalam 6
Structure Leni Sagita WBS untuk rencana level WBS, mulai dari nama
Standard Based Riantini (2018) keselamatan pekerjaan proyek sampai sumber daya
on Risk For konstruksi dam. Tujuan tenaga kerja, alat dan material,
Safety Planning lainnya yaitu studi untuk menghitung risiko
on Dam standar WBS, metode potensial yang telah divalidasi
Construction implementasi, aktivitas, kepada pakar, dihitung nilai
Work potensi risiko, kamus probabilitas, dampak dan nilai
WBS dan checklist WBS risiko dari tiap potensi risiko.
pekerjaan konstruksi Setelah mendapat aktivitas apa
dam. saja yang terjadi pada pekerjaan
konstruksi dam, dilanjutkanlah
membuat rekomendasi rencana

Universitas Indonesia
17

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
keselamatan menggunakan
format PU 05/PRT/M/2014
yang selanjutnya dibuatkan
kamus dan checklist WBS
pekerjaan konstruksi dam.

15 The Ayasha Tujuan dari penelitian ini WBS Safety Plan Studi Literatur, Hasil penelitian ini melaporkan
Development of Tamara, Yusuf adalah untuk Validasi Pakar, potensi sumber risiko yang
Safety Plan to Latief, Rossy mengidentifikasi potensi Kuisioner, Survey berbahaya pada proyek
Improve OHS Armyn bahaya dari komponen pembangunan irigasi saluran,
(Occupational Machfudiyanto kerja dalam oleh karena itu selanjutnya
Health and (2020) pembangunan saluran dilakukan tindakan preventif
Safety) irigasi WBS (work dan tindakan korektif untuk
Performance For breakdown structure) pengembangan safety plan
Construction of yang telah distandarisasi, sebagai bentuk pencegahan
Irrigation dan untuk menyusun risiko kecelakaan kerja untuk
Channel Based rencana keselamatan meningkatkan kinerja K3
on WBS (Work berdasarkan risiko yang konstruksi dari pekerjaan
Breakdown teridentifikasi dalam saluran irigasi. Berdasarkan
Structure) pembangunan saluran hasil identifikasi potensi sumber
irigasi WBS di dalam bahaya dalam pekerjaan
rangka meningkatkan pembangunan saluran irigasi,
kinerja kesehatan dan ditemukan 23 variabel risiko
keselamatan kerja untuk dominan yang dapat
pembangunan saluran mempengaruhi kinerja K3.
irigasi. Selanjutnya pengembangan
safety plan berbasis WBS dapat
dilakukan dari risiko tertinggi
dengan menggunakan dokumen

Universitas Indonesia
18

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
RK3K 05/PRT/M/2014 yang
bertujuan agar setiap item
pekerjaan dapat teridentifikasi
dengan baik dan tidak ada yang
terlewat, sehingga sasaran dari
target keselamatan adalah
memuaskan. Dengan demikian,
dengan pengembangan rencana
keselamatan berbasis WBS pada
pekerjaan saluran irigasi, dapat
merampingkan proses
kontraktor dan pemangku
kepentingan lainnya untuk
menentukan risiko dan
mengevaluasi proyek karena
penjelasan rinci.

16 Accident Work Reko Triyono, Tujuan dari penelitian ini Identifikasi Penilaian Studi Literatur, Hasil penelitian menunjukkan
Risk Assessment Noeroel adalah untuk mempelajari Bahaya identifikasi Validasi Pakar, bahwa identifikasi bahaya pada
on Precast Widajati dan melakukan penilaian bahaya Kuisioner, Survey pemasangan beton precast pada
Concrete (2017) tingkat risiko pada proyek apartemen di Surabaya
Installation at pemasangan beton meliputi jatuh dari ketinggian,
Appartment precast pada proyek terjepit, benda jatuh, tertimpa
Project in apartemen di Surabaya beton precast, tertimpa beton
Surabaya dengan pengamatan precast, dan tersengat listrik.
bahaya, risiko, Penilaian risiko telah diperoleh
pengendalian risiko, dan 21 bahaya. Pengendalian risiko
risiko residual. Data dilakukan dengan: memasang
primer dikumpulkan jaring pengaman benda jatuh,
melalui wawancara dan induksi keselamatan, instruksi
observasi. kerja, memakai APD, dan

Universitas Indonesia
19

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
memakai pelindung dari jatuh.
Hasil penilaian risiko
menunjukkan 19% risiko
termasuk kategori risiko tinggi,
38% kategori risiko sedang, dan
43% kategori risiko rendah.

17 Project Risk Said Ali Mengidentifikasi seluruh Identifikasi Risk Response Studi Literatur, Output dari proses pertama
Management in Hassan (2016) proses dari manajemen Bahaya Survey, Kuisioner (identifikasi risiko) yaitu:
High Rise risiko, dimulai dari identifikasi risiko itu sendiri,
Buildings in identifikasi risiko, pemicu risiko, serta input ke
Saudi Arabia analisis risiko kualitatif, proses lain. Output dari proses
analisis risiko kuantitatif, kedua (analisis risiko kualitatif)
rencana respon risiko dan yaitu : Rangking risiko
monitoring dan kontrol keseluruhan, Sumber daya
risiko pada bangunan untuk jenis risiko dengan
tingkat tinggi di Saudi peringkat risiko yang berbeda,
Arabia. Rencana List risiko prioritas serta list
Manajemen Risiko ini risiko untuk analisis tambahan
menguraikan pendekatan dan manajemen. Output proses
strategis yang akan ketiga (analisis risiko
diadopsi pada bangunan kuantitatif) yaitu : Daftar
bertingkat tinggi di Prioritas Risiko Kuantifikasi,
proyek Arab Saudi untuk Analisis Probabilistik Proyek,
identifikasi; prosedur Probabilitas Pencapaian Tujuan
risiko/peringatan dini; Biaya dan Waktu Proyek.
Registrasi; evaluasi; Output proses keempat
teknik risiko kualitatif (Rencana respon risiko) yaitu :
dan kuantitatif; mitigasi rencana respon risiko, risiko

Universitas Indonesia
20

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
dan respon sisa, risiko sekunder, Perjanjian
perencanaan; pemantauan Kontrak, Jumlah Cadangan
dan pengendalian; Kontinjensi yang Dibutuhkan,
komunikasi; penghubung Masukan untuk Proses Lainnya,
dan pelapora Masukan untuk Rencana Proyek
yang Direvisi Menggabungkan
Respons Risiko. Serta yang
terakhir output dari monitor dan
kontrol risiko yaitu : Rencana
Solusi, Tindakan Korektif,
Permintaan Perubahan Proyek,
Pembaruan Rencana Respons
Risiko, Basis Data Risiko,
Pembaruan pada Daftar Periksa
Identifikasi Risiko.

18 Development of Anrio Wira Rencana Solusi, Tindakan WBS, BIM Safety Plan Studi Literatur, Lingkup pekerjaan pada struktur
Safety Plan Putra Lim, Korektif, Permintaan Validasi Pakar, bangunan gedung tinggi
Using Work Yusuf Latief Perubahan Proyek, Kuisioner, Survey dikelompokkan dalam 4 tingkat
Breakdown (2020) Pembaruan Rencana WBS, pada tingkat 3 (paket
Structure For Respons Risiko, Basis pekerjaan) terdapat 20 paket
BIM-Based Data Risiko, Pembaruan pekerjaan dan pada WBS
Building pada Daftar Periksa tingkat 4 (Aktivitas pekerjaan)
Structure Work Identifikasi Risiko. terdapat 168 aktivitas risiko K3.
Rencana Solusi, Tindakan Hasil yang didapat dari safety
Korektif, Permintaan plan menggunakan WBS
Perubahan Proyek, berbasis BIM pada pekerjaan
Pembaruan Rencana struktur bangunan gedung
Respons Risiko, Basis meliputi informasi keselamatan
Data Risiko, Pembaruan kerja visualisasi keselamatan

Universitas Indonesia
21

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
pada Daftar Periksa kerja dan checklist pengendalian
Identifikasi Risiko. risiko kecelakaan kerja.

19 Accidental Bilal Manzoor, Tujuan dari penelitian ini Accidental Safety Studi Literatur, Terdapat 8 faktor keselamatan
Safety Factors Idris Othman, adalah untuk Safety Factors Prevention Survey utama dan 25 sub faktor,
and Prevention Abdul Waheed mengusulkan kerangka Techniques kedelapan faktor utamanya
Techniques For (2022) kerja keselamatan untuk diantaranya yaitu jatuh dari
High-Rise mengurangi kecelakaan atap/lantai, faktor personal,
Bulding Projects pada proyek gedung pengecekan keselamatan, tanda-
- A Review bertingkat,cmenyajikan tanda/rambu keselamatan, alat
tinjauan literatur pelindung diri, faktor
komprehensif yang overloading/kelebihan beban,
menilai keadaan seni kondisi bekerja, kurangnya
dalam faktor keselamatan pengetahuan dan skill pekerja.
dan teknik pencegahan
yang tidak disengaja
untuk proyek bangunan
bertingkat tinggi,
memberikan rekomendasi
dan arah masa depan
yang memberikan
pedoman tentang
bagaimana mengatasi
kekurangan dalam
mendefinisikan penelitian
masa depan.

Universitas Indonesia
22

Variabel
No Judul Penelitian Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil
X Y
20 Factors Amir Identifikasi faktor-faktor Faktor-faktor Kinerja Studi Literatur, Faktor yang mempengaruhi
Influencing Mohammadi, yang mempengaruhi yang keselamatan Survey kinerja keselamatan kerja
Safety Mehdi kinerja keselamatan kerja mempengaruhi kerja proyek diantaranya yaitu: motivasi
Performance on Tavakolan, proyek konstruksi kinerja konstruksi kerja, aturan dan regulasi,
Construction Yahya keselamatan kompetensi, investasi dan biaya
Projects: A Khosravi kerja keselamatan kerja, aspek
Review (2018) keuangan dan produktivitas,
sumber daya dan peralatan,
tekanan kerja, kondisi kerja,
budaya dan situasi, sikap dan
perilaku, organisasi, dan
program keselamatan dan sistem
manajemen.
Sumber: Olahan Penulis (2022)

Universitas Indonesia
23

Setelah dilakukannya meta analisis dari beberapa referensi penelitian yang telah
dirangkum dalam tabel sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sudah begitu
banyak penelitian yang telah membahas mengenai pengembangan Work Breakdown
Structure, rencana keselamatan konstruksi (safety plan) berbasis risiko ataupun
kombinasi keduanya yang telah disajikan pada tabel sebelumnya. Berdasarkan literatur
yang telah dipelajari dalam tabel sebelumnya, pengembangan rencana keselamatan
konstruksi secara umumnya berbasis work breakdown structure (WBS) yang berbasis
risiko, yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang memungkinkan
terjadi dari tiap work package bahkan sampai resources.
Adapun research gap antara hasil kajian literatur dengan penelitian ini yaitu
belum adanya atau belum dilakukannya pengembangan rencana keselamatan konstruksi
berbasis risiko untuk pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak berdimensi besar.

1.2.2 Penelitian Penggunaan Dimensi Dinding Pracetak


Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu Penggunaan Dimensi Dinding Pracetak

Penulis Judul Dimensi Peruntukan


Nurmaidah, Analisa Pekerjaan Dinding tinggi : 3.5 m Apartemen
N., & Beton Precast Pada Proyek lebar : 3.08 m
Cristiani, R. Podomoro City Deli Medan tebal : 0.1 m
(2018).
Hidayat, F Analisis Perbandingan tinggi : 3 m Rumah Sakit
(2018) Biaya, Waktu, Material, Dan lebar : 0.6 m
Tata Laksana Pekerjaan tebal : 0.06 m & 0.1 m
Dinding Menggunakan Bata
Ringan, Sandwich Panel
Dan Beton Precast Pada
Proyek Pembangunan
Rumah Sakit “Stc” Di Kota
Jakarta
Ferial, R Desain Komponen Beton tinggi : 3-4 m Hotel &
(2007) Precast Untuk Fasade lebar : 3-5 m Office
Bangunan Tinggi tebal : 0.15-0.2 m
Brzev, S., & Precast Concrete tinggi : 2.8 m Office
Guevara- Construction lebar : 5.2 m
Perez, T. tebal : 0.06 m
(2010).

Sumber: Olahan Penulis (2022)

Universitas Indonesia
24

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa banyak serta beranekaragam dimensi
dinding beton pracetak yang telah digunakan dengan peruntukan bangunan masing-
masing. Secara umum dimensi yang telah digunakan relatif sama. Kini telah
ditemukannya penggunaan dimensi dinding beton pracetak yang lebih besar pada salah
satu proyek konstruksi di Indonesia, yaitu pada proyek Queen Mall City Semarang
dengan dimensi terbesar 1500 mm x 6815 mm x 90 mm.

Gambar 1.2 Dimensi Dinding Precast Pada Proyek Queen Mall City Semarang
Sumber: Data Proyek Queen Mall City Semarang (2022)

1.2.3 Research Novelty (Keterbaruan)


Penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah pengembangan rencana
keselamatan konstruksi pekerjaan dinding pracetak dimensi besar berbasis risiko.
Penelitian ini direncanakan untuk mengembangkan penelitian yang sudah ada
sebelumnya, namun memiliki perbedaan atau keterbaruan yang berupa berfokus pada
objek dinding pracetak berdimensi besar. Sehubungan dengan maraknya penggunaan
beton pracetak pada proyek konstruksi di Indonesia, khususnya pada penggunaan
dinding pracetak, maka keterbaruan ini patut diteliti karena pekerjaan dinding pracetak
berdimensi besar menjadi tren baru di Indonesia yang sebelumnya menggunakan
dimensi yang lebih kecil dan relatif berdimensi umum. Rencana keselamatan konstruksi
yang diteliti dan dikembangkan berikutnya telah mengikuti pedoman terbaru yaitu
Permen PUPR no.10 Tahun 2021, tentang pedoman sistem manajemen keselamatan
konstruksi.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan rumusan latar belakang yang dijabarkan sebelumnya,
diketahui bahwa tingkat kecelakaan konstruksi masih tinggi, tidak hanya di Indonesia,
di negara lainpun masih sering terjadi kecelakaan konstruksi khususnya pada pekerjaan

Universitas Indonesia
25

instalasi dinding pracetak yang tentunya mengakibatkan kerugian bagi berbagai pihak
yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi. Kinerja perusahaan akan terdampak akibat
kecelakaan konstruksi seperti biaya yang membengkak serta penyelesaian proyek
konstruksi yang menjadi lebih lama. Tingkat kecelakaan konstruksi dapat dihindari
dengan adanya perumusan rencana keselamatan konstruksi yang disusun dengan tepat
dan diaktualisasikan dengan baik. Rencana keselamatan konstruksi akan lebih baik jika
disusun berdasarkan aktivitas berdasarkan work breakdown structure (WBS) yang
selanjutnya memudahkan untuk mengidentifikasi risiko dari tiap aktivitas
pelaksanaannya. Maka dari itu, pengembangan rencana keselamatan konstruksi berbasis
risiko ini sangat penting dilakukan guna membantu mencegah atau bahkan
menghilangkan risiko pada tahap pelaksanaan instalasi dinding pracetak dimensi besar.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka disusunlah rumusan masalah yang akan
dibahas pada penelitian ini diantaranya:
1. Apa saja aktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi
besar?
2. Apa saja risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak
dimensi besar?
3. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk tindakan pencegahan dan
perbaikan?
4. Bagaimana sasaran dan program keselamatan konstruksi dalam
mengembangkan rencana keselamatan konstruksi pada pekerjaan pemasangan
dinding beton pracetak dimensi besar?

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian
ini diantaranya:
1. Untuk mengidentifikasi apa saja aktivitas dari pekerjaan pemasangan dinding
beton pracetak dimensi besar.
2. Untuk mengidentifikasi apa saja risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan
dinding beton pracetak dimensi besar.

Universitas Indonesia
26

3. Untuk menganalisis bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk tindakan


pencegahan dan perbaikan pada pekerjaan dinding beton pracetak dimensi
besar.
4. Untuk menganalisis dan mengembangkan sasaran dan program keselamatan
konstruksi dalam mengembangkan rencana keselamatan konstruksi pada
pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar.

1.6 Batasan Penelitian


Batasan dari penelitian ini diantaranya:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada konstruksi bangunan gedung bertingkat.
2. Penelitian diarahkan kepada praktisi pelaksana proyek konstruksi.
3. Dilakukan dari perspektif kontraktor.
4. Hanya berfokus pada kontraktor yang memiliki pengalaman pada pekerjaan
dinding pracetak.
5. Dinding beton pracetak yang dimaksud adalah dinding beton pracetak dimensi
besar.
6. Potensi risiko yang dianalisis lebih jauh adalah potensi risiko dengan level
tinggi.

1.7 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Bagi penulis, sebagai sarana mengembangkan dan meningkatkan ilmu
pengetahuan mengenai pengembangan rencana keselamatan konstruksi berbasis
risiko pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
2. Bagi mahasiswa/mahasiswi, sebagai referensi mengenai sistem keselamatan
konstruksi berbasis risiko berdasarkan work breakdown structure (WBS) pada
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
3. Bagi praktisi yang terlibat dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar, sebagai sarana untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi
pada saat pemasangan dinding pracetak sehingga dapat mencegah atau bahkan
menghilangkan risiko pada tahap pelaksanaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar.

Universitas Indonesia
27

1.8 Model Operasional Penelitian


Berikut penjelasan model operasional pada penelitian ini yang dijelaskan oleh
gambar model sebagai berikut:

Gambar 1.3 Model Operasional Penelitian


Sumber: Hasil Olahan Penulis (2022)
Pada gambar model operasional penelitian diatas dapat dijelaskan bahwa untuk
mengembangkan rencana keselamatan konstruksi pekerjaan pemasangan dinding
pracetak dimensi besar yang menjadi input awal adalah work breakdown structure
(WBS) yang memuat paket pekerjaan, alternatif method, aktivitas, material resource,
equipment resource, man power resource dan environment. Dari hasil pengembangan
dan detailing WBS pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar,
dilakukanlah analisis risiko untuk mendapatkan hasil sebelum keluarnya rencana
keselamatan konstruksi, hingga akhirnya rencana keselamatan konstruksi ini memuat
hasil dari pengembangan WBS dan juga identifikasi risiko rencana keselamatan
konstruksi ini menurut Permen PUPR no.10 Tahun 2021 memuat diantaranya:
1. IBPRP
2. Rencana tindakan keteknikan, manajemen dan tenaga kerja yang tertuang dalam
sasaran dan program
3. Pemenuhan standar dan peraturan perundangan Keselamatan Konstruksi.

Universitas Indonesia
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dinding
Dinding adalah komponen bangunan yang memisahkan ruangan dalam suatu
struktur. Sebagai pembatas ruang dalam struktur, penghalang cahaya, angin, hujan,
debu, dan sumber lain yang berasal dari alam, serta sebagai fungsi arsitektur yang
berbeda (Nuroji et al., 2017), dinding memiliki beberapa tujuan. Dinding merupakan
salah satu komponen struktural yang berfungsi untuk mendefinisikan dan membagi
ruangan. Panel pracetak adalah salah satu dari banyak opsi baru untuk membangun
dinding yang dimungkinkan oleh perkembangan teknologi (Nurmaidah & Cristiani,
2018). Kayu, bata merah, bata ringan, dinding beton pracetak, dan sebagainya adalah
beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat dinding eksterior.
2.1.1 Dinding Bata Merah
Dinding dapat dibangun dari berbagai bahan, termasuk batu bata merah. Bata
merah, yang terbentuk dari tanah liat, menjadi merah selama proses pembakaran. Salah
satu bahan bangunan yang paling umum adalah bata merah. Hal ini disebabkan oleh
fakta bahwa bata merah adalah penghambat api. Juga, pembangun dapat melakukan
pekerjaan unik mereka sendiri karena batu bata merah sudah tersedia dengan ukuran
yang dapat diatur dengan satu tangan. Bata merah harus memiliki kemampuan untuk
menangani tekanan tekan, permukaan yang halus bebas dari patahan atau patahan,
kandungan garam yang rendah atau tanpa garam sama sekali, tepian yang jelas, dan
penyerapan air yang memadai (Prayuda et al., 2018).

28
Universitas Indonesia
29

Gambar 2.1 Material Dinding Bata Merah


Sumber: Kompas.com, 2022

2.1.2 Dinding Bata Ringan


Bata ringan merupakan modifikasi dari bata merah tradisional yang mengurangi
berat keseluruhan bata. Ada dua kategori utama bata ringan: Autoclave Aerated
Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Bata ringan AAC terbuat
dari adonan yang biasanya terdiri dari pasir kuarsa, semen, kapur, sedikit gipsum, air,
dan pasta aluminium sebagai pengembang (pengisi udara secara kimiawi),
menghasilkan beton seluler dengan gelembung udara yang dihasilkan oleh reaksi kimia.
Berat pemasangan khas untuk bata ringan adalah antara 160 dan 180 kg/m2. Bata ringan
CLC natural curing adalah beton seluler dimana udara menggantikan agregat kasar
(kerikil), menggunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia saat
mengaduk adonan, busa/busa berfungsi sebagai media untuk membungkus udara
(Hidayat & Irvan, 2018).

Universitas Indonesia
30

Gambar 2.2 Material Dinding Bata Ringan


Sumber: Hidayat & Irvan (2018)

2.1.3 Dinding Partisi


Dinding partisi dimaksudkan untuk digunakan sementara dan tidak perlu
menopang beban apa pun. Bahan yang digunakan dalam konstruksi harus hemat biaya
dan ramah lingkungan selain memiliki kualitas lain yang diinginkan, seperti portabilitas,
kekuatan, daya tahan, kemampuan beradaptasi bentuk dengan persyaratan tertentu, dan
kecepatan konstruksi. Polystyrene, sering dikenal sebagai Expanded Polystyrene (EPS),
adalah sejenis plastik yang digunakan untuk membuat bahan isolasi yang ringan dan
kaku. Desain konstruksi dinding ini lebih praktis dan ringan dibandingkan konstruksi
dinding lainnya karena dimaksudkan sebagai pembatas antar ruangan. Jenis dinding ini
memiliki bahan partisi yang bagus dan murah. Dinding ini tidak cocok digunakan
sebagai dinding luar. Hal ini karena materi itu sendiri tidak memberikan failafe terhadap
pengaruh eksternal. Gaya dinding ini tidak hanya tidak cocok untuk arsitektur terbuka,
tetapi juga tidak dapat menahan beban yang berat. Jenis dinding ini populer karena sifat
isolasinya, menjadikannya fitur umum di rumah dan tempat kerja (Sulistyorini, 2015).

Universitas Indonesia
31

Gambar 2.3 Dinding Partisi


Sumber: Dokumentasi Pribadi (2022)

2.1.4 Dinding Kayu


Pemanfaatan kayu sebagai dinding pada suatu konstruksi tidaklah jarang
ditemui, umumnya pemanfaatan kayu sebagai dinding bangunan digunakan pada
bangunan yang berdesain tradisional. Untuk mengurangi risiko tinggi yang terkait
dengan penggunaan produk kayu dari sektor kayu hulu dan hilir, kondisi tertentu harus
dipenuhi. Iklim tropis basah dan keadaan tapak/lokasi yang buruk menjadi ancaman
bagi bangunan yang mengandalkan kayu sebagai elemen struktural. Namun bila terjadi
kesalahan, biasanya karena konsumen memiliki ekspektasi yang salah terhadap produk
tersebut (Rilatupa, 2017).

Gambar 2.4 Dinding Kayu


Sumber: Lestari et al., (2016)

Universitas Indonesia
32

2.2 Fasad
Fasad merujuk pada wajah suatu struktur yang terlihat dari jalan, seperti yang
dijelaskan oleh Rahayu (2018). Fasad tidak hanya mewakili bangunan secara
keseluruhan, tetapi juga dapat berfungsi sebagai "jiwa". Bagian depan bangunan adalah
fokus utama dari upaya desain arsitek karena mengatur nada untuk keseluruhan struktur.
Fasad bangunan dapat merujuk ke bagian depan struktur, atau dapat merujuk ke dinding
luar bangunan secara keseluruhan. Istilah bahasa Inggris "fasad" berasal dari sumber
etimologis yang sangat tua. Fasad berasal dari dua kata Perancis yang berbeda: façade
dan faccia. Istilah Italia facciata berasal dari bahasa Latin faccia, yang pada gilirannya
berasal dari kata faccies dan akhirnya menjadi kata bahasa Inggris face (Rahayu, 2018).
2.2.1 Fasad Dinding Bata
Merujuk pada pengertian fasad, yaitu tampak sisi luar, maka fasad dinding bata
merupakan dinding luar yang menggunakan material bata, baik bata merah maupun bata
ringan. Dinding dapat dibangun dari berbagai bahan, termasuk batu bata merah. Bata
merah, yang terbentuk dari tanah liat, menjadi merah selama proses pembakaran. Salah
satu bahan bangunan yang paling umum adalah bata merah. Ini karena bata merah
bersifat tahan api. Juga, pembangun dapat melakukan pekerjaan unik mereka sendiri
karena batu bata merah sudah tersedia dengan ukuran yang dapat diatur dengan satu
tangan. Kekuatan tekan, kualitas permukaan (tidak ada retak atau cacat), kandungan
garam (minimal atau tidak ada), kualitas tepi (ketajaman), dan penyerapan air (jumlah)
semuanya penting untuk bata merah (Prayuda et al., 2018).
Sedangkan bata ringan merupakan inovasi penghemat berat yang dimulai dari
bata merah tradisional. Ada dua kategori utama bata ringan: Autoclave Aerated
Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Bata ringan AAC terbuat
dari adonan yang biasanya terdiri dari pasir kuarsa, semen, kapur, sedikit gipsum, air,
dan pasta aluminium sebagai pengembang (pengisi udara secara kimiawi),
menghasilkan beton seluler dengan gelembung udara yang dihasilkan oleh reaksi kimia.
Berat pemasangan khas untuk bata ringan adalah antara 160 dan 180 kg/m2. Bata ringan
CLC natural curing adalah beton seluler dimana udara menggantikan agregat kasar
(kerikil), menggunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia saat
mengaduk adonan, busa/busa berfungsi sebagai media untuk membungkus udara
(Hidayat & Irvan, 2018).

Universitas Indonesia
33

Gambar 2.5 Fasad Dinding Bata


Sumber: Dokumen Proyek Klinik Jantung Hasna Medika Bandung (2022)

2.2.2 Fasad Dinding Beton Pracetak


Menurut Oktarinda et al., (2021) Fasad pracetak dikerjakan difabrikasi pada
lokasi konstruksi dengan cepat, mutu yang dihasilkan sangat baik dari sisi struktur yaitu
kekuatan dan kekakuannya maupun arsitektur. Aplikasi metode ini biasanya pada
bangunan tinggi karena lebih praktis dan hasilnya rapi. Semua atau sebagian dari bagian
struktural, seperti dinding pracetak atau pracetak, dicetak di satu lokasi, baik di lokasi
maupun di luar lokasi (di pabrik), dan kemudian diangkut ke lokasi konstruksi untuk
perakitan. Beton pracetak diproduksi di pabrik, seringkali dengan pembuatan massal
dengan desain yang sama dalam bentuk dan ukuran yang diinginkan. Cetakan untuk
beton pracetak biasanya dibuat dari pelat baja dan dapat digunakan kembali hingga 80
kali (Najoan et al., 2016), yang berkontribusi terhadap tingginya biaya material.

Universitas Indonesia
34

Gambar 2.6 Fasad Dinding Beton Pracetak


Sumber: Dokumentasi Proyek Queen Mall City Semarang (2022)

2.2.3 Fasad Aluminium Composite Panel (ACP)


Banyak bangunan modern menggunakan panel komposit aluminium (ACP)
untuk meningkatkan daya tarik tepi jalan. Istilah "panel komposit aluminium" (ACP)
mengacu pada jenis bahan konstruksi yang terdiri dari pelat aluminium dan bahan
komposit. Bahan yang dimaksud adalah panel datar polyethylene (PE) berlapis
aluminium. Benih yang digunakan dalam produksi ACP ditumbuk dan digabungkan
dengan bahan kimia tambahan untuk menghasilkan aluminium. Prosedurnya melibatkan
pemanasan, penyaringan, dan pemurnian campuran sampai terbentuk endapan alumina
yang lembab. ACP (Aluminium Composite Panel) dibuat dengan mencetak endapan.
Panel komposit aluminium (ACP) memberikan penggunaan praktis sebagai penutup
dinding di banyak jenis bangunan. Bahan-bahan tersebut dipilih untuk memberikan
tampilan yang artistik dan elegan pada bagian luar bangunan mulai dari tempat kerja
dan pusat perbelanjaan hingga rumah tinggal pribadi. ACP hadir dalam berbagai warna,

Universitas Indonesia
35

oleh karena itu digunakan untuk membantu membuat pernyataan visual yang kuat pada
bangunan yang konsisten dengan citra merek. Dinding, penutup kolom, dan langit-langit
hanyalah beberapa dari sekian banyak aplikasi interior untuk panel komposit aluminium
(Sihotang et al., 2021).

Gambar 2.7 Fasad Aluminium Composite Panel (ACP) Pada Bangunan Gedung
Sumber: Sihotang et al., (2021)
2.2.4 Fasad Curtain Wall
Fasad bangunan terkadang mencakup penutup atau pelapis yang dikenal sebagai
dinding curtain wall atau dinding gorden, yang berfungsi sebagai filter antara bagian
luar dan dalam struktur. Kemampuan dinding gorden untuk menahan tekanan struktural
sangat penting untuk perannya sebagai filter yang memisahkan bagian luar dan dalam
bangunan. Dinding tirai sering kali menyertakan kerangka aluminium yang diisi dengan
kaca, ACP, beton pracetak, batu alam, atau pelat material lainnya (Bahy, 2021).

Universitas Indonesia
36

Gambar 2.8 Fasad Curtain Wall Pada Bangunan Gedung


Sumber: Haryanto et al., (2019)
2.3 Beton Pracetak
Beton pracetak adalah proses pembangunan struktur beton yang melibatkan
pencetakan komponen terlebih dahulu di lokasi yang telah ditentukan (off site
fabrication), sesekali menyusun dan menyusun komponen tersebut terlebih dahulu (pre-
assembly), dan kemudian memasang komponen tersebut di lokasi (installation).
Perencanaan untuk sistem pracetak ini, yang bergantung pada atau ditentukan oleh
metode pelaksanaan fabrikasi, penyambungan, dan pemasangan, dan yang selanjutnya
ditentukan oleh perilaku teknis sistem pracetak sehubungan dengan cara penyambungan
komponen sambungan , oleh karena itu akan berbeda dari konstruksi monolit. (SNI 03 –
2847 -2002).
Dibandingkan dengan konstruksi monolitik, perilaku teknis sistem pracetak dalam
hal penyambungan antar komponen sambungan ditentukan dan/atau ditentukan oleh
aspek perencanaan, yang pada gilirannya bergantung pada metode fabrikasi, perakitan,
dan pemasangan. Bengkel dalam ruangan dan lokasi konstruksi luar ruangan digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan beton pracetak untuk studi kasus ini. (SNI 7833:2012).
Surat Perintah Produksi (SPP) dari kontrak perjanjian jual beli antara Subkontrak
dan pembeli mengesahkan dimulainya produksi beton pracetak di tempat (beton
pracetak lokal). Gambar kerja resmi (shop drawing) diperlukan sebagai acuan dalam

Universitas Indonesia
37

pelaksanaan produksi baik oleh kontraktor utama (pihak pemesan) maupun konsultan
atau MK (mewakili pemilik proyek) (Nurmaidah & Cristiani, 2018).
Jenis dan jumlah material yang dibutuhkan untuk back manufacturing dihitung
berdasarkan parameter teknis yang ditentukan dalam kontrak, SPP, dan shopdrawing.
Kebutuhan cetakan direncanakan dengan persyaratan material, dengan dimensi dan
variasi cetakan yang diantisipasi memungkinkan persyaratan produk dibuat dalam
periode yang diberikan.
Di daerah tertentu, struktur prefabrikasi dapat menghemat uang dibandingkan
metode bangunan tradisional (Brzev, 2010). Karena teknik pelaksanaannya tidak
membutuhkan banyak personel untuk pemasangan bekisting, pemasangan tulangan, dan
getaran saat pengecoran, beton pracetak dapat mengurangi biaya proyek tanpa
mengorbankan produktivitas (Nurmaidah & Cristiani, 2018). Bangunan beton
prefabrikasi menawarkan alternatif yang lebih mudah dikelola dan hemat biaya
dibandingkan metode konstruksi tradisional di Indonesia, sekaligus mempromosikan
pelestarian lingkungan, menghemat waktu, dan mengurangi konsumsi energi (Aisyah
Nurjannah et al., 2011). Salah satu kolom dari beton prefabrikasi dapat dilihat dibawah
ini.

Gambar 2.9 Beton Pracetak (Kolom)


Sumber: Brzev, S & Guevara-Perez (2010)

Universitas Indonesia
38

2.3.1 Dinding Beton Pracetak


Dinding panel yang membentuk fasad dicetak di lokasi terpisah dan kemudian
diangkut ke lokasi konstruksi, di mana mereka menjalani perakitan atau pemasangan
akhir sebagai bagian dari sistem beton pracetak (Putri & Dinariana, 2019). Penggunaan
beton pracetak khususnya yang dilakukan pada bagian dinding eksterior atau yang
dikenal dengan fasade memberikan perubahan sendiri pada fasade bangunan tersebut
ataupun kinerja visual dan karakter bangunan dibanding kan dengan kinerja dan
karakter bangunan yang tidak menggunakan sistem beton pracetak. Performa visual
yang tinggi dimungkinkan oleh akurasi dan kualitas sistem beton pracetak yang
konsisten, yang memungkinkan hal ini (Ferial et al., 2007).
Biaya dapat ditekan jika menggunakan pracetak sebagai pengganti bata ringan,
material yang digunakan untuk pracetak lebih kuat, lebih sedikit limbah yang dihasilkan
saat menggunakan pracetak, dan penggunaan pracetak lebih aman bagi lingkungan dan
pekerja jika dibandingkan dengan bata ringan (Nuroji et al., 2017).

Universitas Indonesia
39

Gambar 2.10 Dinding Beton Pracetak


Sumber: Dokumentasi Proyek Queen Mall City Semarang (2022)

2.4 Work Breakdown Structure


Untuk mencapai tujuan proyek dan memberikan hasil yang diinginkan, tim perlu
memecah keseluruhan beban kerja menjadi potongan-potongan yang lebih mudah
dikelola dengan menggunakan struktur perincian kerja (WBS). WBS akan berfungsi
sebagai peta jalan untuk mengidentifikasi potensi bahaya keselamatan (Lestari et al.,
2021).
Work Breakdown Structure (WBS) adalah metode untuk mengatur dan mengelola
proyek berskala besar dengan memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih
mudah dikelola. Kerangka seperti itu mengidentifikasi kegiatan yang dapat dilakukan

Universitas Indonesia
40

secara terpisah satu sama lain, membuatnya lebih mudah untuk mengalokasikan sumber
daya, mendelegasikan tugas, memantau kemajuan, dan memelihara manajemen proyek
secara keseluruhan.
Pemilik perusahaan dan manajer proyek menggunakan Work Breakdown Structure
(WBS) untuk membuat proyek yang kompleks lebih mudah dikelola. WBS dirancang
untuk membantu memecah proyek menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola yang
dapat diperkirakan dan diawasi secara efektif.
Mengumpulkan persyaratan, menentukan ruang lingkup pekerjaan, dan
mengembangkan Work Breakdown Structure (WBS) adalah semua kegiatan yang
termasuk dalam rekomendasi PMBOK edisi ke-6 untuk merencanakan ruang lingkup
proyek. Kontraktor kemudian dapat menggunakan WBS ini sebagai panduan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Work Breakdown Structure (WBS) adalah tulang punggung
dari setiap rencana proyek, berfungsi sebagai titik awal untuk segala hal mulai dari
penjadwalan tugas dan estimasi biaya hingga alokasi sumber daya dan penilaian risiko.
Paket pekerjaan mungkin lebih atau kurang rinci tergantung pada ruang lingkup
dan kompleksitas proyek. Langkah-langkah umum dalam memecah tugas proyek besar
menjadi potongan-potongan yang dapat dikelola yang disebut "paket kerja" meliputi:
1. Tentukan hasil pekerjaan dan tugas-tugas yang masuk ke dalamnya,
2. Memgembangkan WBS, dan mengelolanya,
3. Membedah WBS dari komponen yang paling abstrak ke komponen yang
paling konkret,
4. Membuat dan mendistribusikan pengidentifikasi unik untuk elemen WBS,
5. Pastikan nilai desimal setelah dekomposisi telah tepat.

Standarisasi WBS untuk bangunan terdiri dari lima level utama dan dua level
tingkat pelengkap (Rianty et al., 2018), diantaranya:
1. WBS Level 1 (Nama Proyek) : Level dan representasi tertinggi dari seluruh
proyek.
2. WBS Level 2 (Elemen Konstruksi Utama) : Dekomposisi elemen
konstruksi proyek secara keseluruhan.
3. WBS Level 3 (Lokasi/Zona) : Para ahli menyarankan agar bagian kerja
gedung bertingkat dibagi berdasarkan area fisik atau lokasi secara vertikal

Universitas Indonesia
41

untuk menunjukan tingkat dan juga horizontal untuk menunjukan zona


menara.
4. WBS Level 4 (Jenis Pekerjaan) : Ini adalah dekomposisi lebih lanjut dari
pekerjaan struktural dan arsitektural. Pekerjaan Struktural adalah Pekerjaan
Tanah, Struktur Bawah, Struktur Atas, dan Struktur Atap. Sedangkan
pekerjaan arsitektur adalah Plafon, Dinding, Lantai, Pintu & Jendela,
Hardware, Fasad, Atap, dan Lainnya.
5. WBS Level 5 (Paket Pekerjaan) : Mewakili sejauh mana kinerja setiap
paket kerja dapat diberikan kepada individu atau organisasi.
6. WBS Level 6 (Aktivitas) : Ini ditambahkan ke template WBS untuk
membantu manajer proyek mengidentifikasi pekerjaan yang harus
dilakukan pada tingkat yang lebih rendah dari paket pekerjaan. Manajer
proyek dapat menambahkan aktivitas sebanyak yang mereka inginkan
karena mereka perlu memahami detail pekerjaan yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan proyek dengan benar.
7. WBS Level 7 (Resources) : Tingkat ini membagi sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas, itu adalah bahan, peralatan, dan
tenaga kerja

Gambar 2.11 Standar Work Breakdown Structure (WBS) Level 1-Level 7


Sumber: Rianty, et al (2018)

Universitas Indonesia
42

2.4.1 Metode Pekerjaan Dinding Fasad Pracetak


2.4.1.1 Pendahuluan
Dinding pracetak dimensi besar diaplikasikan pada proyek Queen City Mall,
Hotel & Promenade Apartment di Semarang, dimaksudkan untuk memudahkan dalam
kontrol kualitas dalam pengerjaan finishing seperti proses pengecatan dapat dilakukan
dibawah sebelum pemasangan dan waktu pelaksanaan lebih singkat. Sesuai kontrak
untuk apartement menggunakan tebal 100 mm, dan untuk area Mall terkait percepatan
pekerjaan serah terima ruangan terutama area tenant dari awal penggunaan bata ringan
di usulkan menggunakan façade pracetak dengan ketebalan 80 mm.
Proses produksi sampai proses install diharapkan pengecekan kualitas dapat
dilakukan dibawah sehingga pada saat panel pracetak terpasang sudah siap cat. atau
pada saat panel terpasang sudah dalam kondisi dicat minimal lapis pertama. Perbaikan
pada saat erection dapat menggunakan gondola.

2.4.1.2 Alat yang Digunakan


Menurut panduan metode kerja dari Mitra Konstruksi, dalam proses
pengerjaan dinding precast tentunya dibutuhkan alat-alat kerja pendukung untuk
memudahkan dan membantu proses dari pengerjaan dinding pracetak ini, alat-alat
yang dibutuhkan diantaranya:
1. Tadano truck crane 25 ton
2. Chain block 3 ton
3. Mesin las
4. Meteran
5. Unting-unting
6. Theodolit
7. Mesin bor
8. Mesin blower
9. Kunci momen
10. Waterpass
11. Selling
12. Moisture
13. Gun sealant
14. Concrete planer

Universitas Indonesia
43

15. Sender
16. Gondola
17. Tower Crane

2.4.1.3 Material yang Digunakan


Selain alat kerja, tentunya materialpun menjadi penting dalam pekerjaan ini,
material yang dibutuhkan dalam pekerjaan dinding pracetak diantaranya:
1. Beton (mutu menyesuaikan)
2. Besi beton / Wiremesh (ukuran menyesuaikan)
3. Curring compound
4. Semen Grouting
5. Back rod
6. Gasket
7. Molding plat kapal
8. Embeded plat
9. Mekanikal angkur
10. Sealant

2.4.1.4 Proses Pekerjaan


Menurut panduan metode kerja dari Mitra Konsturksi dalam pelaksanaan
proses pekerjaan dinding pracetak terdapat beberapa tahapan, diantaranya sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Dalam proses perencanaan ini terdapat pekerjaan pembuatan shop
drawing, Pembuatan shop drawing panel pracetak (termasuk tipe embeded,
modul / tipe pracetak dan detail sambungan terhadap bidang struktur / bata
ringan) dengan mengacu kepada perhitungan sruktur.
Dalam perhitungan struktur, kontraktor akan mengajukan perhitungan
struktur kepada konsultan pengawas / perencana struktur dan owner untuk
mendapat persetujuan, perhitungan ini meliputi:
 Perhitungan lifting hook
 Kondisi horizontal lifting
 Kondisi vertikal lifting

Universitas Indonesia
44

 Perhitungan sambungan (las dan dynabolt yang dipakai) dan pembesian

Selain perhitungan struktur, ditentukan juga pemilihan mekanikal angkur


dan embedded yang digunakan. Pemilihan produk mekanikal angkur harus
dipersiapkan secara matang menyangkut persediaan stok material, dan tes tarik
diperlukan sebagai data penunjang approval material.

Selain perhitungan struktur dan material, diperlukan juga prakiraan untuk


lahan fabrikasi, dapat dilakukan didalam proyek jika area memadai, maupun
diluar proyek. Lahan area fabrikasi dan stock yard yang disiapkan sebaiknya
memperhatikan luasan, volume dan pergerakan mobil crane. Material selain
untuk pracetak akan di keluarkan. Lahan area fabrikasi sebelum pembuatan
cetakan harus rata, dan dibuatkan dudukan fabrikasi berupa kolom pedestal.
Moulding yang disiapkan dari plat kapal dan rangka H-beam. Pembuatan rak
precas tdigunakan untuk penyimpanan / stock yard pracetak yang telah selesai
dicetak dan untuk perbaikan panel pracetak sebelum dilakukan pemasangan.

2. Fabrikasi
Tahap awal dari pekerjaan fabrikasi ialah pembuatan cetakan, Setiap akan
melakukan produksi pracetak permukaan cetakan harus bersih dari
kotoran/debu, gunakan compressor untuk membersihkan dan pemeriksa
kembali level cetakan terutama pada sambungan antar plat.

Gambar 2.12 Ilustrasi Fabrikasi Cetakan Pracetak


Sumber: Metode Kerja PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi (2022)
Setelah cetakan selesai dibuat, selanjutnya proses pengecoran, tahapan
proses pengecoran dinding pracetak sebagai berikut:

Universitas Indonesia
45

• Fabrikasi besi sesuai gambar shop drawing


• Pemasangan embeded plat, hook lifting, lifting point pastikan semua terikat
dengan benar dan sesuai marking
• Sebelum pengecoran, cetakan harus bersih dari sisa-sisa kawat, debu dan
potongan kayu
• Pengecoran dengan slump sesuai desain rencana
• Finish dengan hand trowel
• Setelah trowel finish selesai dilakukan curring
• Pembongkaran bekisting dilakukan setelah beton cukup kuat untuk
diangkat ± 12 jam dari hand trowel finish
• Modul pracetak diberi tanda sesuai tipe dan tanggal pengecoran
• Pengangkatan panel pracetak kemudian disimpan di rak pracetak (PC
stand) dengan menggunakan mobil crane untuk proses finishing.
Setelah proses pengecoran selesai, selanjutnya proses perawatan dinding
pracetak yang telah dicor sebelumnya, proses perawatan/curing, pada umumnya
menggunakan air. Tujuan dari proses curing sendiri adalah pertama, untuk
menghindari perbedaan suhu di dalam dan di luar beton yang terlalu besar.
Kedua, untuk mempertahankan air yang ada di dalam beton agar tidak
menguap. Dengan demikian diharapkan retak/crack tidak terjadi, selain
menggunakan air, ada juga yang menggunakan chemical curing (SIKA-Antisol
S), yaitu cairan kimia yang berfungsi sebagai lapisan lilin di permukaan beton
sehingga ketika terkena panas maka air tetap tertahan dan tidak bisa keluar.
Proses curing dilakukan dengan cara di roll ketika pracetak dinding sudah
berumur ± 1 hari sebelum dinding pracetak tersebut diangkat.
Selesai proses perawatan selanjutnya proses pengangkatan, Setelah finish
trowel permukaan di curing, ± 12 jam setelah finish trowel pracetak diangkat
dan dipindahkan ke area stock untuk diperbaiki jika ada kerusakan saat
pengangakatan. Setelah cukup umur dilakukan cek kelembaban permukaan
pracetak untuk dilakukan pengecatan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada proses pengangakatan & penyimpanan diantaranya:
• Jarak antar penyimpanan pracetak minimal 60 cm untuk memudahkan
repair atau finishing.

Universitas Indonesia
46

• Kode pracetak (tipe & tanggal pengecoran).


• Kemiringan pracetak 85-90 derajat dan diberi support.
• Untuk openingan yang besar harus diberi support pada waktu
pengangkatan.
3. Erection
Erection dinding pracetak melalui beberapa tahap, diantaranya:
 Sebelum pemasangan cek perimeter struktur dan buat data ceklist, jika ada
pekerjaan struktur yang tidak sesuai shop drawing perlu dikaji ulang, harus
dibobok atau digrouting terlebih dahulu, toleransi jarak antara permukaan
pracetak dengan struktur maksimal 50 mm.
 Siapkan marking/garis pinjaman dan koordinasi dengan pihak safety untuk
antipasti kecelakaan.
 Pastikan jarak antar lantai (level to level) sesuai rencana.
 Cek posisi hook untuk gantungan selling / chain block.
 Tarik benang dari level yang tertinggi untuk posisi vertikal.
 Pada posisi horizontal untuk pemasangan pertama pada lantai bawah, harus
ditarik benang keliling dan waterpass untuk dijadikan patokan.
 Pertama-tama pracetak dinding diangkat dengan tower crane dari tempat
penyimpanan ke tempat dimana pracetak dinding mau dipasang.

Gambar 2.13 Proses Pemasangan Dinding Pracetak


Sumber: Metode Kerja PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi (2022)

 Semua penyetelan/setting dilakukan menggunakan tuckle dibantu alat lain


(tali, theodolit, waterpass dan Jidar) kemudian dilakukan pengecekan.
 Untuk mengatur posisi level menggunakan tuckle yang naik turun.

Universitas Indonesia
47

 Setelah posisi sudah sesuai dikunci dengan pengelasan, cek lagi lalu
sempurnakan dengan las full.
4. Finishing
Dalam tahap ini dilakukan pemasangan back rod dan sealant pada posisi
vertikal maupun horizontal panel untuk menghindari terjadinya kebocoran.
Sebelum material tersebut diaplikasikan harus dimintakan persetujuan material
kepada pengawas / MK. Toleransi yang disyaratkan untuk nat antar panel 5mm
dari nat yang direncanakan 15mm.
5. Metode Perbaikan
Terdapat kemungkinan terjadinya kerusakan pada dinding pracetak yang
telah terpasang, terdapat beberapa jenis kerusakan, diantaranya:
 Kerusakan struktural
Kerusakan ini diantaranya kerusakan keropos ataupun kerusakan
permukaan dengan kedalaman kurang dari 30 mm, perbaikan yang perlu
dilakukan diantaranya:
 Bersihkan permukaan beton yang keropos dengan sikat kawat / wire
brush, jika perlu dicipping.
 Aplikasi bonding agent (acrylic emulsion/sika bond) dengan kuas
diseluruh permukaan beton yang keropos.
 Aplikasi campuran renderoc FC atau combextra STD diseluruh
permukaan sampai rata.
 Setelah permukaan mengering, amplas dengan sanding machine atau
secara manual sampai merata dan sehalus permukaan panel.

Selain kerusakan keropos terdapat juga kerusakan permukaan/sudut


dengan kedalaman kurang dari 30 mm – 60 mm, perbaikan yang perlu
dilakukan diantaranya:
 Bersihkan permukaan beton yang keropos dengan sikat kawat / wire
brush.
 Pasang tambahan angkur besi diameter 6 mm dengan menggunakan
chemical chemfix.
 Aplikasi bonding agent dengan kuas diseluruh permukaan yang akan
digrouting.

Universitas Indonesia
48

 Tutup bagian yang akan digrouting dengan bekisting.


 Grouting dengan material semen grouting.

Jika terdapat kerusakan pada permukaan dengan kedalaman lebih dari


60mm maka dinding pracetak harus diproduksi ulang.

 Kerusakan arsitektural
Kerusakan arsitektural dapat terjadi pada chamfer/profil dan juga
kerusakan pada tali air, perbaikan yang perlu dilakukan diantaranya:
 Beri tanda pada keseluruhan chamfer dengan tinta survey sesuai
gambar (dimarking).
 Perbaiki dengan grinding machine atau tambahkan acian beton sesuai
dengan keperluan.
 Amplas permukaan sampai rata dan halus.

2.4.2 WBS Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak


Work breakdown structure (WBS) dari pekerjaan pemasagan dinding beton
pracetak memiliki beberapa tahapan, diantaranya:
1. Pemasangan chain block pada kolom bangunan

Gambar 2.14 Proses Pemasangan Chain Block


Sumber : https://youtu.be/aP79Y2lnQoU
Pada tahapan ini, merupakan kegiatan awal, dimana pemasangan chain
block diletakan pada kolom bangunan yang posisinya dekat dengan area pasang

Universitas Indonesia
49

dinding pracetak nantinya. Chain block berfungsi untuk gantungan pada saat
proses pemindahan dinding pracetak dari sling tower crane.
2. Pemasangan sling tower crane pada lift hook beton pracetak

Gambar 2.15 Proses Pemasangan Sling Tower Crane Pada Lift Hook
Dinding Pracetak
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=byqAboLdPv0
Aktivitas pemasangan sling tower crane pada lift hook beton pracetak
merupakan aktivitas kedua setelah pemasangan chain block pada kolom
bangunan. Aktivitas pada pekerjaan ini yaitu memasang dan mengaitkan antara
sling tower crane pada lift hook dinding pracetak. Pada aktivitas ini harus
dilakukan secara hati-hati, harus memperhatikan apakah sling sudah mengunci
pada lift hook atau belum. Akan sangat berbahaya ketika sling tidak mengikat
karena dapat menyebabkan material terjatuh saat proses erection/lifting material.
3. Erection beton pracetak

Gambar 2.16 Proses Erection Dinding Pracetak


Sumber : Brzev & Perez 2011
Aktivitas ini merupakan tahapan pengangkatan/lifting material dari posisi
dimana material ditempatkan menuju dimana material akan ditempatkan. Pada

Universitas Indonesia
50

aktivitas ini, pengangkatan dinding pracetak umumnya dibantu dengan bantuan


alat tower crane.
4. Pemindahan beton pracetak dari sling tower crane ke sling chain block

Gambar 2.17 Proses Pemindahan Beton Pracetak Dari Sling Tower Crane
ke Sling Chain Block
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=byqAboLdPv0
Ketika pengangkatan material sudah berada pada posisi area pasang
dinding pracetak, aktivitas selanjutnya setelah erection yaitu memindahkan
material dinding pracetak yang semula masih mengikat pada sling tower crane
menuju chain block yang telah dipasang pada tahapan awal pekerjaan.
5. Pengelasan beton pracetak

Gambar 2.18 Pengelasan Embedded Dinding Pracetak


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=byqAboLdPv0
Setelah dinding pracetak telah terpasang pada chain block dan posisi
dinding sudah sesuai dengan rencana, dilakukanlah pengelasan embedded pada
sisi kiri kanan atas bawah dinding agar beton siap dilepas oleh ikatan-ikatan
pengikat baik dari sling tower crane maupun chain block.

Universitas Indonesia
51

6. Pelepasan sling pengikat pracetak

Gambar 2.19 Pelepasan Sling Pengikat Pracetak


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=byqAboLdPv0
Setelah pengelasan selesai, dan sudah dapat dipastikan bahwa dinding
pracetak telah terpasang dengan kuat dan baik, maka dari itu sling pengikat
pracetak dapat dilepas (Triyono & Widajati, 2017).
Menurut Pradibta (2022) terjadi perbedaan pelaksanaan pemasangan dinding
pracetak berdimensi umum dengan berdimensi besar. Dalam meminimalisir momen
maksimal dinding tersebut, proses erection/lifting dilakukan pada sisi panjang, yang
selanjutnya terdapat aktivitas pemutaran dinding terhadap sisi pendek dinding tersebut,
sehingga posisi yang semulanya ketika pengangkatan horizontal, menjadi vertikal
dengan melakukan pemasangan chain block pada satu sisi pendek sembari proses
penurunan dari sling tower crane.

2.4.2.1 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak


Menurut Nuroji (2021), identifikasi bahaya atau permasalahan yang terjadi
pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak diantaranya kecelakaan pada pekerja
juga pekerja terjatuh dari ketinggian.
Pada penelitian lain, menurut penelitian yang dilakukan Putri, I.J (2019)
identifikai bahaya pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak yaitu lilit pada kabel
tower crane, karena, semakin tinggi lantai erection yang dituju, semakin besar angin
yang menerpa komponen, selain itu juga dapat terjadi risiko pada tahap pengelasan
dan pengeboran akibat dari lamanya proses tersebut.

Universitas Indonesia
52

Risiko yang paling banyak muncul yaitu pada tahap pengelasan dinding beton
pracetak, potensi risiko yang paling banyak muncul pada tiap tahapan pekerjaan yaitu
terjatuh dari ketinggian (Triyono & Widajati, 2017).
Selain itu menurut Wicaksono (2011) identifikasi bahaya yang sering terjadi
pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak yaitu:
1. Pracetak jatuh menimpa pekerja
2. Pekerja terjepit pracetak
3. Chain block merosot

Secara detailnya, dari berbagai aktivitas yang telah dijelaskan sebelumnya,


menurut Triyono & Widajati (2017) identifikasi potensi bahaya tiap aktivitas
pekerjaan pemasangan dinding pracetak yaitu:
1. Pemasangan chain block pada kolom bangunan
a. Terjepit
b. Terjatuh dari ketinggian
2. Pemasangan sling tower crane pada lift hook beton pracetak
a. Terjepit
b. Tertimpa
c. Tertabrak sling beton pracetak
3. Erection beton pracetak
a. Beton precast terjatuh
b. Tertabrak sling beton pracetak
c. Terjatuh dari ketinggian
4. Pemindahan beton pracetak dari sling tower crane ke sling chain block
a. Terjepit
b. Terbentur
c. Terjatuh dari ketinggian
d. Beton pracetak terjatuh
5. Pengelasan beton pracetak
a. Las terjatuh
b. Material terjatuh
c. Terjatuh dari ketinggian
d. Tersengat aliran listrik

Universitas Indonesia
53

e. Gangguan penglihatan
f. Bagian tubuh terkena percikan las
6. Pelepasan sling pengikat beton
a. Terjepit
b. Terjatuh dari ketinggian
c. Material terjatuh

Menurut referensi lain, masih terdapat beberapa aktivitas dan identifikasi


bahaya pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak, diantaranya:
1. Erection beton pracetak
a. Terbentur material (Anwar, 2014)
b. Pekerja terkena debu dan kotoran (Rahajaan, 2019)
c. Sling melintir akibat angin dan beban yang berat dan menabrak bangunan
sekitar (Pradibta, 2022)
d. Dinding menabrak bangunan eksisting area proyek (Pradibta, 2022)
e. Lift hook lepas dari beton (Pradibta, 2022)
f. Tower crane roboh (Indrayani, 2017)
2. Pemutaran dinding pracetak
a. Beton pracetak terjatuh (Pradibta, 2022)
b. Terjepit (Pradibta, 2022)
c. Terbentur (Pradibta, 2022)
d. Terjatuh dari ketinggian (Pradibta, 2022)
e. Tertabrak dinding pracetak (Pradibta, 2022)
3. Pengelasan pada beton pracetak
a. Gangguan pernafasan akibat paparan asap (Anwar, 2014)
b. Iritasi pada mata akibat paparan asap (Anwar, 2014)
c. Kebakaran/peledak akibat bunga api jatuh tidak beraturan (Alpan, 2017)
d. Travo las meledak (Pradibta, 2022).

Universitas Indonesia
54

2.5 Manajemen Risiko

Gambar 2.20 Project Risk Management Overview


Sumber: PMBOK 6th Edition (2017)
Risiko merupakan suatu ketidakpastian dari kejadian atau kondisi yang apabila
terjadi akan memiliki dampak positif maupun negatif terhadap proyek. Risiko berasal
dari ketidakpastian yang muncul di proyek, risiko yang telah diidentifikasi dan
dianalisis, kemudian akan direncanakan untuk melakukan respon risiko (PMBOK,
2017). Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk meminimalkan atau menghilangkan
ancaman terhadap keberhasilan suatu proyek. Istilah "manajemen risiko" mengacu pada
proses mengidentifikasi potensi ancaman dan merumuskan tanggapan terhadapnya.
Pendekatan dimulai dengan deteksi ancaman potensial, kuantifikasi dan evaluasinya,
dan pengembangan penanggulangan. Sejak tahun 2006 (Darmawi). Seperti yang

Universitas Indonesia
55

didefinisikan oleh Saptodewo dan Soedarsono (2000), sistem manajemen risiko adalah
“suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus (terus-
menerus) untuk mengendalikan kemungkinan timbulnya risiko yang dapat membawa
akibat yang merugikan bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan” (Saptodewo
dan Soedarsono, 2000). & Soedarsono, 2000). Kenzer (2005) membagi potensi bahaya
menjadi tiga kategori:
1. Pengertian peristiwa adalah “sesuatu yang terjadi di lokasi tertentu pada waktu
tertentu”,
2. Ukuran frekuensi kualitatif, "kemungkinan",
3. Efek kuantitatif dan kualitatif dari suatu tindakan merupakan dampaknya.

Setelah risiko diidentifikasi, dilakukan evaluasi terhadap semua risiko, selanjutnya


memperkirakan tingkat kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Adapun skala tingkat
kemungkinan terjadinya / tingkat kekerapan kejadian (likelihood) dapat ditetapkan
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)

Skala Penilaian Keterangan


Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi tertentu,
1 Tidak Pernah
tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetuap kondisi
Sumber: Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)
Selain memperkirakan tingkat kemungkinan terjadinya suatu risiko, tiap-tiap risiko
yang telah diidentifikasipun diperkirakan dampak, baik dampak positif maupun negatif,
dampak yang diperkirakan terkait penelitian ini adalah dampak terhadap keselamatan
konstruksi. Adapun skala tingkat kemungkinan dampak (impact) yang dapat terjadi
dapat ditetapkan dengan acuan sebagai berikut:

Universitas Indonesia
56

Tabel 2.2 Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)

Skala Penilaian Keterangan


1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan di tempat
3 Sedang dengan bantuan dari luar, kerugian finansial yang
tinggi

Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,


4 Tinggi penanganan di luar lokasi tanpa efek merugikan,
kerugian finansial yang besar

5 Sangat Tinggi Kematian, merugikan, kerugian finansial yang besar


Sumber: Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)
Sesudah diperoleh kategori risiko dari probabilitas (probability) ataupun likelihood
dan dampak (impact), maka analisis risiko dapat dibuat dengan bantuan matriks risk
score. Matriks risk score dilakukan untuk mengukur tingkatan risiko. Di bawah ini
adalah matriks penilaian risiko Berikut adalah matriks penentuan risiko yang memuat
tingkat kemungkinan dan dampak terjadinya.
Tabel 2.3 Matriks Risk Score

Sumber: PMBOK 6th Edition (2017)


Keterangan:
Low Risk : 0.01 – 0.07
Medium Risk : 0.08 – 0.20
High Risk : 0.24 – 0.72

Universitas Indonesia
57

2.6 Konsep Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


Menghasilkan barang/pekerjaan/jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
adalah hakekat kerja, yang dapat berupa aktivitas fisik dan mental. Menurut undang-
undang, pekerjaan terdiri dari kegiatan yang dilakukan oleh karyawan untuk majikan
mereka dengan imbalan kompensasi. Jika Anda melihatnya dari perspektif agama,
pekerjaan Anda adalah ibadah. Karya yang memenuhi kriteria tersebut dianggap sangat
baik (Crites dalam Bambang, 2004).
Kecelakaan kerja, seperti yang didefinisikan oleh Suma'mur P.K. (1996), terjadi
antara karyawan dari organisasi yang berbeda. Karena sifat dari sambungan kerja, ada
kemungkinan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh atau terjadi selama pekerjaan
berlangsung.
Keselamatan kerja mengacu pada langkah-langkah yang diambil untuk memastikan
kesehatan dan kesejahteraan karyawan (mental, fisik, dan spiritual) di tempat kerja.
Pekerja, manajer (pemimpin tim), bisnis, pemerintah, dan masyarakat semuanya
memiliki peran untuk membuat perubahan ini berhasil. Keamanan tempat kerja tidak
dapat dimaksimalkan sampai semua faktor tersebut bekerja bersama secara efektif
(Bambang, 2004).
Struktur organisasi, aktivitas perencanaan, tanggung jawab, implementasi,
prosedur, proses, dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan dan
pelaksanaan adalah semua elemen dari sistem manajemen yang lebih besar, di mana
sistem ini merupakan bagiannya. Berhasil meninjau dan mempertahankan peraturan
keselamatan kerja untuk mengurangi bahaya yang terkait dengan melakukan pekerjaan
seseorang. Keselamatan, efisiensi, dan produktivitas tempat kerja adalah semua tujuan
yang harus dipenuhi (Gempur Santoso, 2004).

Gambar 2.21 Sistem Model Manajemen Keselamatan Kerja


Sumber: Sutarto (2009)

Universitas Indonesia
58

Menurut Permen PUPR no.10 tahun 2021, Sistem Manajemen Keselamatan


Konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK adalah bagian dari sistem manajemen
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi untuk menjamin terwujudnya Keselamatan
Konstruksi. Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk
mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan
konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan
keselamatan lingkungan. Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus menerapkan SMKK. Rancangan Konseptual
SMKK adalah dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi yang disusun pada
tahap pengkajian, perencanaan dan/atau perancangan. Penerapan SMKK dilaksanakan
berdasarkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang penyedia jasa.
Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
harus menerapkan SMKK. Penerapan SMKK dilaksanakan berdasarkan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang. Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK
merupakan penyedia yang memberikan layanan antara lain:
a. Konsultansi manajemen penyelenggaraan konstruksi;
b. Konsultansi Konstruksi Pengawasan;
c. Pekerjaan Konstruksi;
d. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Penyedia Jasa juga harus menerapkan SMKK dalam memberikan layanan:
a. Pengkajian;
b. Perencanaan; dan
c. Perancangan.
Penerapan SMKK harus memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,
dan Keberlanjutan. Pemenuhan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan dengan menjamin:
a. Keselamatan keteknikan Konstruksi
Sasaran atau objek keselamatan terdiri atas:
1. Bangunan dan/atau aset konstruksi; dan/atau
2. Peralatan dan material.
b. Keselamatan dan kesehatan kerja;

Universitas Indonesia
59

Sasaran atau objek keselamatan terdiri atas:


1. Pemilik atau pemberi pekerjaan;
2. Tenaga kerja konstruksi; dan
3. Pemasok, tamu, dan Subpenyedia Jasa.
c. Keselamatan publik
Sasaran atau objek keselamatan terdiri atas:
1. Masyarakat di sekitar proyek; dan
2. Masyarakat terpapar
d. Keselamatan lingkungan.
Sasaran atau objek keselamatan terdiri atas:
1. Lingkungan kerja;
2. Lingkungan terdampak proyek;
3. Lingkungan alam; dan
4. Lingkungan terbangun.
Desain konseptual untuk SMKK dibuat oleh penyedia jasa konsultan konstruksi
dan pekerja konstruksi terintegrasi sebagai bagian dari proses evaluasi, perencanaan,
dan desain. Penyedia jasa konsultansi konstruksi dan pekerjaan konstruksi terpadu
diwajibkan untuk mempekerjakan seorang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi atau disebut juga sebagai Ahli Keselamatan Konstruksi untuk membantu
penyusunan rancangan konseptual SMKK.
Untuk keperluan evaluasi dan perencanaan, Rancangan Konseptual SMKK paling
sedikit memuat:
a. Besaran tugas yang terkait dengan evaluasi dan/atau persiapan;
b. Konsekuensi lokasi, ekologi, ekonomi, dan sosial yang mungkin relevan untuk
menentukan kelayakan; dan
c. Saran secara teknis.
Rancangan Konseptual SMKK yang disusun pada pekerjaan perancangan memuat:
a. Lingkup pengaruh perancang, berisi ketentuan bahwa setiap orang yang melakukan
perubahan pada rancangan bertanggung jawab atas konsekuensi perubahan itu;
b. Tata Cara Pembangunan Gedung
c. Prosedur inspeksi dan pengujian
d. Rekomendasi rencana pengelolaan lingkungan hidup

Universitas Indonesia
60

e. Jika perlu, strategi manajemen lalu lintas


f. IBPRP
Mencakup penilaian risiko Keselamatan Konstruksi untuk setiap langkah
proses, dengan nilai yang diperoleh dengan mengalikan tingkat kejadian dan
besarnya efek bahaya. Frekuensi dan intensitas dinilai dalam skala dari 1 (sangat
rendah) hingga 5 (sangat tinggi).
a. Aturan dan/atau standar keselamatan terkait konstruksi yang harus diikuti selama
perencanaan,
b. Pernyataan Evaluasi Risiko Keselamatan Konstruksi,
c. Sesuai dengan standar untuk menilai potensi bahaya
d. kebutuhan tenaga keselamatan lokasi konstruksi dan harga SMKK; dan
e. Merumuskan standar untuk pengoperasian dan pemeliharaan konstruksi bangunan.
2.7 Hubungan Risiko dengan Keselamatan Konstruksi
Penilaian potensi bahaya pada proyek konstruksi, pekerjanya, masyarakat, dan
lingkungan dari sejumlah sumber bahaya yang mungkin dikenal sebagai "penilaian
risiko keselamatan konstruksi”. (Permen PUPR no.10 Tahun 2021). Pencegahan,
pengurangan, atau penghapusan risiko kecelakaan kerja (zero accident) dalam
pelaksanaan proyek konstruksi dapat dicapai melalui penggunaan WBS berbasis risiko
yang terstandarisasi untuk pekerjaan struktur gedung, sumber risiko potensial untuk
pekerjaan struktur, dan penyiapan rencana keselamatan konstruksi menggunakan WBS
ini (Elsye et al., 2018). Peningkatan manajemen risiko sangat dipengaruhi oleh
pengenalan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja, dan terdapat hubungan yang
positif dan kuat antara keduanya (Purnama Tagueha Jantje Mangare et al., 2018).
2.8 Safety plan / Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Menurut Soeharto (1997), perencanaan merupakan suatu proses dalam menetapkan
suatu tujuan dan sasaran dengan menggunakan segala sumber daya untuk mencapainya.
Perencanaan merupakan suatu pedoman untuk mengalokasi sumber daya dalam
melaksanakan suatu kegiatan.
Rencana keselamatan konstruksi / safety plan didefinisikan sebagai suatu proses
dalam mengembangkan suatu pendekatan untuk mengelola berbagai ancaman
berbahaya pada suatu proyek (PMBOK, 2013). Mengacu pada PMBOK (2007) salah
satu aspek penting dalam manajemen keselamatan kerja pada perkembangan jaman saat

Universitas Indonesia
61

ini adalah perencanaan keselamatan kerja. Persyaratan keselamatan kerja pada seluruh
tahapan proses harus diidentifikasi dan dilakukan, persyaratan tersebut diantaranya:
 Peninjauan kembali perencanaan keselamatan kerja secara bertahap sebelum proyek
konstruksi dilaksanakan
 Memastikan syarat-syarat keselamatan kerja pada pekerjaan yang berbahaya
teridentifikasi dan diketahui oleh personel proyek, seperti bahan kimia.

Perencanaan keselamatan kerja merupakan suatu tahapan proses perencanaan


proyek yang penting. Perusahaan harus memenuhi persyaratan keselamatan kerja dan
menerapkannya dalam proyek untuk mencapai manajemen keselamatan kerja yang
efektif. Adapun beberapa tahapan dalam perencanaan keselamatan kerja diantaranya
(PMBOK, 2007):
 Menentukan bagaimana cara untuk merencanakan dan menjalankan persyaratan
pada manajemen keselamatan kerja
 Menentukan persyaratan yang berlaku (standar keselamatan kerja, regulasi,
spesifikasi, dan lain sebagainya).

Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah


dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi yang memuat elemen SMKK yang
merupakan satu kesatuan dengan dokumen Kontrak (Permen PUPR no.10 tahun 2021
pasal 1 ayat 14). Rencana keselamatan konstruksi adalah dokumen yang berisi rencana
keselamatan praktis yang digunakan untuk membantu perusahaan menjauhi potensi
bahaya dan dapat mengelola bahaya tersebut dengan cara terbaik saat dalam kondisi
tersebut. (Elsye et al., 2018).
Menurut Permen PUPR no.10 tahun 2021, dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi, penyedia jasa Menyusun RKK, yang mana RKK tersebut memuat elemen
SMKK yang terdiri atas:
a. Kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja dalam keselamatan konstruksi
Kegiatan penyusunan kebijakan untuk mengembangkan budaya
berkeselamatan, yang paling sedikit terdiri atas subelemen:
1. Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
2. Organisasi pengelola SMKK
3. Komitmen keselamatan konstruksi dan partisipasi tenaga kerja; dan

Universitas Indonesia
62

4. Supervisi, training, akuntabilitas, sumber daya dan dukungan.


b. Perencanaan keselamatan konstruski
Kegiatan yang paling sedikit terdiri atas subelemen
1. IBPRP
2. Rencana Tindakan keteknikan, manajemen, dan tenaga kerja yang tertuang
dalam sasaran dan program; dan
3. Pemenuhan standar dan peraturan perundang-undangan keselamatan
konstruksi
c. Dukungan keselamatan konstruksi
Komponen pendukung keselamatan konstruksi yang terdiri atas subelemen:
1. Sumber daya berupa teknologi, peralatan, material, dan biaya;
2. Kompetensi tenaga kerja
3. Kepedulian organisasi
4. Manajemen komunikasi; dan
5. Informasi terdokumentasi
d. Operasi keselamatan konstruksi
Kegiatan dalam mengendalikan keselamatan konstruksi, yang paling sedikit
terdiri atas subelemen:
1. Perencanaan implementasi RKK
2. Pengendalian operasi keselamatan konstruksi
3. Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat
4. Investigasi kecelakaan konstruksi
e. Evaluasi kinerja penerapan SMKK
Paling sedikit terdiri atas subelemen:
1. Pemantauan atau inspeksi
2. Audit
3. Evaluasi
4. Tinjauan manajemen
5. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Selain itu RKK pun terdiri dari beberapa macam, menurut Permen PUPR no.10
tahun 2021 pasal 6 ayat 3, RKK terdiri atas:
1. RKK Pengawasan yaitu disusun oleh penyedia jasa konsultansi pengawasan.

Universitas Indonesia
63

2. RKK manajemen penyelenggaraan konstruksi yaitu disusun oleh penyedia jasa


manajemen penyelenggaraan konstruksi.
3. RKK pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yaitu disusun oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi.
Menurut Permen PUPR no.10 tahun 2021 pasal 13, setiap calon penyedia jasa
pekerjaan konstruksi harus menyusun dan menyampaikan RKK penawaran dalam
dokumen penawaran. RKK penawaran merupakan bagian persyaratan tender. Dalam hal
penyedia jasa pekerjaan konstruksi telah ditetapkan sebagai pemenang tender, RKK
penawaran harus dimutakhirkan menjadi RKK pelaksanaan.
Berikut merupakan contoh format tabel IBPRP RKK menurut Permen PUPR no.10
tahun 2021.

Gambar 2.22 Contoh Format Tabel IBPRP


Sumber: Permen PUPR no.10 tahun 2021

Terdapat banyak klasifikasi kolom dalam tabel IBPRP, berikut merupakan


penjelasan dari tiap-tiap kolom padatabel IBPRP:

1. Uraian Kegiatan
Tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan pekerjaan rutin dan
non-rutin yang tertuang dalam uraian pekerjaan di tabel jadwal.
2. Identifikasi Bahaya

Universitas Indonesia
64

Menetapkan karakteristik kondisi bahaya / tindakan bahaya sesuai dengan


peraturan terkait.
3. Risiko
Paparan /konsekuensi yang timbul akibat kondisi bahaya dan tindakan bahaya.
4. Kemungkinan
Tingkat frekuensi terjadinya peristiwa bahaya Keselamatan Konstruksi (Skala 1
– 5) dengan acuan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
5. Keparahan
Tingkat keparahan / kerugian / dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh
bahaya Keselamatan Konstruksi (Skala 1 – 5) dengan acuan yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya.
6. Tingkat Risiko
Perpaduan Nilai Tingkat Kekerapan dan Nilai Tingkat Keparahan
7. Penilaian Risiko Sisa
Penilaian terhadap risiko yang terjadi setelah memperhitungkan pengendalian
yang sudah ditetapkan untuk mengurangi risiko Keselamatan Konstruksi.
8. Perundangan/Persyaratan
Acuan dalam melakukan pengendalian risiko.
9. Pengendalian Risiko
Kegiatan yang dapat mengendalikan baik mengurangi maupun menghilangkan
dampak bahaya yang timbul baik sebagai pengendalian awal maupun upaya
tambahan.

2.9 Sasaran dan Program


Sasaran dan program ini memuat rencana tindakan keteknikan, manajemen dan
tenaga kerja. Menurut Permen PUPR no.10 Tahun 2021, sasaran dan program terbagi
menjadi dua bagian, yaitu, sasaran umum dan program umum dan sasaran khusus dan
program khusus.
Sasaran umum dan program umum memuat tabel sasaran umum dan program
umum berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian risiko yang bersifat umum, sekurang-
kurangnya berisi sebagai berikut:

Universitas Indonesia
65

Gambar 2.23 Contoh Pengisian Sasaran Umum dan Program Umum


Sumber: Permen PUPR no.10 tahun 2021
Sasaran khusus dan program khusus memuat tabel sasaran khusus dan program
khusus berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan peluang yang bersifat
khusus yaitu memiliki skala prioritas sedang dan besar. Berikut merupakan contoh
sasaran khusus dan program khusus:

Gambar 2.24 Contoh Pengisian Format Sasaran Khusus dan Program Khusus
Sumber: Permen PUPR no.10 tahun 2021

Universitas Indonesia
66

2.10 Kerangka Konsep Penelitian


Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan masalah
serta landasan teori menurut ketentuan pada Permen PUPR no.10 tahun 2021 maka,
dalam pengembangan rencana keselamatan konstruksi berbasis risiko pada penelitian ini
harus diawali dengan pemahaman terkait work breakdown structure (WBS) ataupun
aktivitas apa saja yang dilakukan dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak,
sehingga setelah didapatkan aktivitas dari pekerjaan pemasangan dinding pracetak ini
dapat diidentifikasi risiko apa saja yang memungkinkan terjadi dalam tiap tahapan
aktivitas pemasangan dinding pracetak yang kemudian disusunlah rencana keselamatan
konstruksi atau rencana keselamatan konstruksi dari pekerjaan tersebut.
Berdasarkan hasil kajian literatur, penulis dapat menyusun suatu kerangka konsep
penelitian yang menggambarkan hubungan antar variabel hingga elemen penyusun dari
variabel yang terkait sebagai berikut:

Gambar 2.25 Kerangka Konsep Penelitian


Sumber: Hasil Olahan Penulis (2022)
Berdasakan kerangka konsep penelitian diatas yang menggambarkan hubungan
antar variabel dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa work breakdown structure
dan identifikasi risiko akan menjadi input dari rencana keselamatan konstruksi yang
akan dikembangkan sesuai peraturan terbaru yaitu Permen PUPR no.10 Tahun 2021.
2.11 Hipotesis
Berdasarkan hasil dari kajian literatur beberapa referensi yang telah dijelaskan
sebelumnya, terdapat risiko dengan level tinggi dari tiap aktivitas pada pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi umum, maka hipotesis ataupun kesimpulan awal

Universitas Indonesia
67

untuk risiko tinggi dari tiap aktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar ini diantaranya adalah:
1. Potensi risiko dengan level tinggi diantaranya

a. Terjatuh dari ketinggian (Pemasangan chain block, erection beton


pracetak, pemindahan beton pracetak, pengelasan, pelepasan sling)
b. Tertimpa (Pemasangan sling TC pada lift hook beton pracetak)
c. Tertabrak sling/beton pracetak (Pemasangan sling TC padaa lift hook beton
pracetak, Erection beton pracetak)
d. Beton pracetak terjatuh (Erection beton pracetak, pemindahan beton
pracetak ke chain block, pelepasan sling)
e. Terjepit (Pemindahan beton pracetak ke chain block)
f. Terbentur (Pemindahan beton pracetak ke chain block)
g. Material terjatuh (Pengelasan)
h. Tersengat aliran listrik (Pengelasan)
i. Dinding pracetak menabrak bangunan eksisting area proyek (Erection
beton pracetak)

Universitas Indonesia
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Strategi Penelitian


Menurut Yin (2013) yaitu eksperimen, survey, analisis arsip, historis, dan studi
kasus. Yin (2013) juga menerangkan bahwa strategi penilitian harus memperhatikan
kondisi sebagai berikut:
1. Tipe pertanyaan yang diajukan, berupa kalimat siapa, apa dan dimana dan berapa
banyak yaitu dengan metode survey.
2. Luas kontrol yang dimiliki peneliti atas peristiwa perilaku yang akan diteliti.
3. Fokus terhadap peristiwa kontemporer sebagai kebalikan dari peristiwa historis.

Berdasarkan empat petanyaan penelitian yang ada, maka cara yang digunakan
untuk menjawab petanyaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Strategi Penelitian Sesuai Rumusan Masalah

PERTANYAAN
NO RUMUSAN MASALAH YANG STRATEGI
DIGUNAKAN

1 Apa saja aktivitas pada pekerjaan Apa Analisis Arsip, Survey


pemasangan dinding beton
pracetak dimensi besar?
2 Apa saja risiko dari tiap aktivitas Apa Survey, Kuisioner
pekerjaan pemasangan dinding
beton pracetak dimensi besar?

3 Bagaimana solusi yang dapat Bagaimana Survey, Kuisioner


dilakukan untuk tindakan
pencegahan dan perbaikan?

4 Bagaimana sasaran dan program Bagaimana Kuisioner, Survey


keselamatan konstruksi dalam
mengembangkan rencana
keselamatan konstruksi pada
pekerjaan pemasangan dinding
beton pracetak dimensi besar?
Sumber: Olahan Penulis (2022)

68
Universitas Indonesia
69

Berdasarkan tabel diatas, maka strategi yang akan digunakan pada penelitian ini
yaitu:
1. Analisis Arsip
Analisis arsip digunakan untuk mengetahui data-data dari objek penelitian
sejenis, alternatif metode pelaksanaan serta perkembangan dari penelitian WBS
yang sudah ada.
2. Survey
Survey dilakukan untuk mendapatkan data terkait penelitian ini yang berasal
dari para narasumber baik pakar/ahli maupun orang lainnya yang berkompeten
terhadap materi yang akan diulas dengan menggunakan media alat survey berupa
angket atau kuesioner, wawancara serta tes yang memiliki tujuan untuk
mengamati serta mencatat secara sistematis terhadap fenomena yang sedang
diselidiki. Pemilihan responden pada personel yang terlibat yaitu yang memiliki
pengalaman dalam dunia konstruksi, khususnya pada pekerjaan pemasangan
dinding.pracetak.

Universitas Indonesia
70

3.2 Variabel Penelitian


Variabel yang dapat digunakan dalam sebuah penelitian pada umumnya dibagi
menjadi dua macam berdasarkan fungsinya (Purwanto, 2010), yaitu:
1. Variabel bebas (Independent variable) merupakan variable stimulus atau
variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel ini adalah variabel yang
faktornya dapat diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diteliti.
2. Variabel terikat (Dependent variable) merupakan variabel yang memberikan
respon ataupun reaksi jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat
merupakan jenis variabel yang faktornya terukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat,
variabel bebas pada penelitian ini akan disebut sebagai variabel X, dan variabel terikat
pada penelitian ini akan disebut sebagai variabel Y. Berikut adalah variabel pada
penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini:
Tabel 3.2 Variabel Penelitian Sesuai Rumusan Masalah

RUMUSAN
NO VARIABEL X VARIABEL Y
MASALAH

Apa saja aktivitas pada Aktivitas Pekerjaan -


pekerjaan pemasangan Pemasangan dinding
1
dinding beton pracetak beton pracetak
dimensi besar? dimensi besar
Apa saja risiko dari tiap Risiko dari tiap -
aktivitas pekerjaan aktivitas pekerjaan
2 pemasangan dinding pemasangan dinding
beton pracetak dimensi beton pracetak
besar? dimensi besar
Bagaimana solusi yang Solusi yang dapat -
dapat dilakukan untuk dilakukan untuk
3
tindakan pencegahan tindakan pencegahan
dan perbaikan? dan perbaikan

Universitas Indonesia
71

RUMUSAN
NO VARIABEL X VARIABEL Y
MASALAH

Bagaimana sasaran dan Sasaran dan program Rencana keselamatan


program keselamatan keselamatan konstruksi
konstruksi dalam konstruksi dalam
mengembangkan mengembangkan
rencana keselamatan rencana keselamatan
4
konstruksi pada konstruksi pada
pekerjaan pemasangan pekerjaan pemasangan
dinding beton pracetak dinding beton
dimensi besar? pracetak dimensi
besar
Sumber: Olahan Penulis (2022)
Dalam proses menjawab penelitian RQ-1, dilakukan identifikasi variabel X berupa
tahapan aktivitas pekerjaan dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak. Setelah
dipaparkan mengenai variabel X berdasarkan tabel, didapatkan beberapa variabel
berdasarkan studi literatur penelitian sebelumnya dan referensi dari praktisi/pakar
melalui wawancara. Variabel ini nantinya akan digunakan dalam menyusun instrument
penelitian yaitu kuesioner yang akan disebarkan ke responden.
Kemudian untuk proses menjawab penelitian RQ-2, dilakukan identifikasi variabel
X berupa risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak. Setelah
dipaparkan mengenai variabel X berdasarkan tabel, didapatkan beberapa variabel
berdasarkan studi literatur dan referensi dari penelitian sebelumnya yang akan
digunakan dalam menyusun instrument penelitian sebagai mana variabel X dalam
identifikasi risiko telah diuraikan pada bab 2.3.1.1. Kuesioner akan disebarkan ke
responden untuk mendapatkan frekuensi dan dampak dari tiap identifikasi risiko.
Selanjutnya untuk proses menjawab penelitian RQ-3, dilakukan pencarian solusi
dari tiap variabel X yang telah dijelaskan pada variabel X pada RQ-2, untuk membantu
menjawab RQ-3. Kuisioner akan disebarkan kepada pakar untuk mendapatkan solusi
tindakan pencegahan dan perbaikan.

Universitas Indonesia
72

Terakhir, dalam proses menjawab penelitian RQ-4, variabel X berupa sasaran


umum dan program umum serta sasaran khusus dan program khusus keselamatan
konstruksi pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
Selanjutnya untuk variabel Y dalam penelitian ini yaitu pengembangan rencana
keselamatan konstruksi pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar yang
mana rencana keselamatan konstruksi yang akan dikembangkan mengikuti acuan
menurut referensi pada Permen PUPR no.10 Tahun 2021 memuat diantaranya:
1. IBPRP
2. Rencana tindakan keteknikan, manajemen dan tenaga kerja yang tertuang dalam
sasaran dan program
3. Pemenuhan standar dan peraturan perundangan Keselamatan Konstruksi.

Universitas Indonesia
73

3.3 Diagram Alir Penelitian


Dalam melakukan penelitian hal yang perlu dibuat adalah mengidentifikasi proses
penelitian. Proses penelitian ini berisikan tahapan atau alur penelitian yang akan
dilakukan, yang bertujuan agar dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta
memberikan output yang relevan.
Menurut Kumar (2011) terdapat tiga fase dalam proses penelitian, yaitu:
1. Fase pertama; memutuskan apa yang akan diteliti dengan proses mengidentifikasi
masalah. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan desain penelitian yang tepat agar
mencapai tujuan dari penelitian.
2. Fase kedua; merencanakan studi penelitian dengan proses membuat konsep desain
penelitian. Proses ini berguna untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkan
jawaban dari rumusan masalah penelitian.
3. Langkah selanjutnya adalah konstruksi instrumen penelitian untuk mengoleksi
data.

Pada penelitian ini, tahapannya berawal dari studi literatur terkait work breakdown
structure, manajemen risiko serta rencana keselamatan konstruksi, lalu berangkat dari
rumusan masalah pertama, dilakukanlah benchmarking serta analisis arsip terkait
aktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak, setelah didapat semua data yang
diperlukan, dilakukanlah pembuatan instrument penelitian dalam bentuk list data,
kuisioner serta wawancara untuk menjawab rumusan masalah pertama ini yang
kemudian dilakukan analisis dengan survey dan validasi terhadap pakar, sehingga
mendapat output berupa aktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak.
Setelah rumusan masalah pertama terjawab, aktivitas pada pekerjaan pemasangan
dinding pracetak menjadi input untuk mendapatkan identifikasi risiko dari tiap aktivitas.
Identifikasi risiko didapat dari beberapa literatur dengan analisis arsip yang kemudian
dilakukan pembuatan instrumen penelitian dalam bentuk kuisioner untuk disebarkan
kepada para pakar untuk mendapatkan identifikasi risiko. Setelah pakar menjawab
seluruh variabel risiko, dilakukanlah penyebaran kuisioner kepada responden untuk
mendapatkan nilai frekuensi serta dampak dari tiap risiko yang kemudian dianalisis
secara kualitatif. Hasil identifikasi risiko menjadi output rumusan masalah kedua yang
juga menjadi input rumusan masalah ketiga.

Universitas Indonesia
74

Identifikasi risiko dari output rumusan masalah kedua menjadi input untuk
mendapatkan solusi dari tiap risiko yang teridentifikasi. Setelah identifikasi risiko
didapat, dilakukan analisis arsip dan survey untuk membantu menjawab rumusan
masalah ketiga dengan bantuan instrument penelitian yaitu wawancara dan kuisioner
terhadap pakar yang kemudian divalidasi kembali oleh pakar tersebut. Setelah itu
didapatlah solusi untuk tindakan pencegahan dan perbaikan.
Setelah seluruh rumusan masalah terjawab, jadilah input atau sebagai dasar
masukan untuk menjawab rumusan masalah terakhir yaitu sasaran dan program
keselamatan konstruksi dalam mengembangkan rencana keselamatan konstruksi pada
pekerjaan pemasangan dinding precast yang dibantu dengan instrumen list data dan
wawancara yang kemudian hasil tersebut dimasukan kedalam instrumen penelitian pada
rumusan masalah ini lalu divalidasi kepada pakar sehingga keluarlah hasil berupa
sasaran dan program keselamatan konstruksi dalam mengembangkan rencana
keselamatan konstruksi pada pekerjaan pemasangan dinding precast baik yang umum
maupun yang khusus.
Berikut diagram alir penelitian ini digambarkan dalam gambar dibawah ini.

Universitas Indonesia
75

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


Sumber: Olahan Penulis (2022)

Universitas Indonesia
76

3.4 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 1


3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada research question 1 berkaitan dengan rumusan masalah
poin kedua, variabel penelitian kedua tertuang pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 1

RUMUSAN
NO VARIABEL X VARIABEL Y
MASALAH

Apa saja aktivitas pada Aktivitas Pekerjaan -


pekerjaan pemasangan Pemasangan dinding
1
dinding beton pracetak beton pracetak
dimensi besar? dimensi besar
Sumber: Olahan Penulis (2022)
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa pada rumusan masalah atau research
question pertama pada penelitian ini yaitu apa saja aktivitas pada pekerjaan pemasangan
dinding beton pracetak dimensi besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel x
pada rumusan masalah pertama ini yaitu aktivitas pekerjaan pemasangan dinding
pracetak dan tidak ada variabel y pada rumusan masalah pertama ini.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap ini pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dan data
sekunder, dilakukan dengan cara studi literatur dan juga wawancara kepada pakar atau
praktisi. Studi literatur dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan work breakdown
structure level 6 atau aktivitas apa saja yang terjadi pada proses pekerjaan pemasangan
dinding pracetak. Studi literatur ini dapat bersumber baik dari buku, jurnal, internet, dan
lain sebagainya.
3.4.3 Instrumen Penelitian Tahap 1
Pada tahap pertama ini, tujuan kuisioner disebarkan adalah untuk memvalidasi
variabel yang telah didapat yang kemudian akan dinilai oleh beberapa pakar terlebih
dahulu. Jumlah pakar yang akan terlibat pada tahap ini berjumlah tiga orang dengan
kriteria bahwa pakar tersebut merupakan spesialisasi ataupun paham serta pernah
menangani pekerjaan pemasangan beton pracetak/dinding pracetak dengan pendidikan
terakhir minimal S-1 dengan pengalaman minimal 5 tahun. Pada proses ini berisikan

Universitas Indonesia
77

tanggapan pakar mengenai aktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak


dimensi besar/ WBS level 6 pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak.

Tabel 3.4 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 1 Tahap 1

Apakah kegiatan
ini menurut anda
merupakan
Paket aktivitas Keterangan /
Aktivitas Ref pekerjaan
Pekerjaan Catatan
pemasangan
dinding pracetak?
Ya Tidak
Pemasangan
chain block Triyono, 2017
Pemasangan
sling tower
crane pada lift Triyono, 2017
hook beton
precatek
Erection beton
Triyono, 2017
pracetak
Pemindahan
Pemasangan beton pracetak
dinding dari sling
beton Triyono, 2017
tower crane
pracetak ke sling chain
block
Pemutaran
dinding beton Pradibta, 2022
pracetak
Pengelasan
pada beton Triyono, 2017
pracetak
Pelepasan
sling pengikat Triyono, 2017
pracetak
Sumber: Olahan Penulis (2022)
3.4.4 Analisis Data
Analisis data dalam pengumpulan data tahap pertama dibantu dengan metode
studi literatur untuk mendapatkan aktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding
pracetak, kemudian dilanjutkan dengan metode wawancara kepada pakar yang telah
ditentukan untuk mendapatkan jawaban apakah aktivitas yang didapat dari studi literatur
tersebut sesuai atau tidak. Validasi variabel dari para pakar ini akan berhubungan

Universitas Indonesia
78

dengan keakuratan variabel dari data yang sudah ada dan juga sebagai klarifikasi. Pada
tahap ini dilakukan validasi kepada pakar atau ahli yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 2


3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada research question 2 berkaitan dengan rumusan masalah
poin kedua, variabel penelitian kedua tertuang pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.5 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 2

RUMUSAN
NO VARIABEL X VARIABEL Y
MASALAH

Apa saja risiko dari tiap Risiko dari tiap -


aktivitas pekerjaan aktivitas pekerjaan
2 pemasangan dinding pemasangan dinding
beton pracetak dimensi beton pracetak
besar? dimensi besar
Sumber: Olahan Penulis (2022)
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa pada rumusan masalah atau research
question kedua pada penelitian ini yaitu apa saja risiko dari tiap aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel x pada
rumusan masalah kedua ini yaitu risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan
dinding pracetak dan tidak ada variabel y pada rumusan masalah kedua ini.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap ini data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder,
dilakukan dengan cara studi literatur dan juga wawancara kepada pakar atau praktisi.
Studi literatur menjadi tahapan awal untuk membantu menyelesaikan rumusan masalah
kedua. Untuk membantu menjawab rumusan masalah kedua, studi literatur pada tahap
ini berfokus pada pengumpulan data terkait risiko dari tiap aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak. Studi literatur ini dapat bersumber baik dari buku, jurnal,
internet, dan lain sebagainya.

Universitas Indonesia
79

3.5.3 Instrumen Penelitian Tahap 1


Pada tahap kedua ini hasil studi literatur dan wawancara yang telah dilakukan
sebelumnya akan divalidasi dengan penyebaran kuisioner yang digunakan untuk
memvalidasi variabel-variabel risiko, apakah risiko yang telah diidentifikasi dari
berbagai referensi berpengaruh terhadap pelaksanaan konstruksi. Variabel yang akan
dinilai oleh beberapa pakar terlebih dahulu. Jumlah pakar yang akan terlibat pada tahap
ini berjumlah tiga orang dengan kriteria bahwa pakar tersebut merupakan spesialisasi
ataupun paham serta pernah menangani pekerjaan pemasangan beton pracetak/dinding
pracetak dengan pendidikan terakhir minimal S-1 dengan pengalaman minimal 5 tahun.

Tabel 3.6 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 2 Tahap 1

Sumber: Olahan Penulis (2022)


3.5.4 Instrumen Penelitian Tahap 2
Setelah variabel yang telah divalidasi tersebut telah divalidasi oleh pakar dan
telah direvisi sesuai tanggapan yang diberikan oleh pakar, maka hasil validasi tersebut
dilanjutkan kepada tahap pilot survey untuk mengetahui apakah kuisioner yang telah
dibuat mudah dipahami atau tidak.

Universitas Indonesia
80

Tabel 3.7 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 2 Tahap 2

Sumber: Olahan Penulis (2022)


3.5.5 Instrumen Penelitian Tahap 3
Pada tahap ini, kuisioner dibagikan kepada responden dengan jumlah minimal
30 responden yang memiliki pengalaman pada pekerjaan proyek konstruksi minimal
sepuluh tahun dengan catatan para responden yang terlibat berpengalaman dalam
pekerjaan pemasangan beton pracetak/pekerjaan pemasangan dinding pracetak. Tujuan
dari penyebaran kuisioner ini adalah untuk mendapatkan nilai frekuensi dan dampak
dari tiap-tiap identifikasi potensi risiko yang memungkinkan terjadi pada pekerjaan
pemasangan beton pracetak/pekerjaan pemasangan dinding pracetak.

Tabel 3.8 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 2 Tahap 3

Sumber: Olahan Penulis (2022)

Universitas Indonesia
81

3.5.6 Analisis Data


Pada analisis data tahap ini dilakukan analisis deskriptif dan kualitatif. Analisis
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004).
Menurut Soputan & Mandagi (2014) Analisis kualitatif dalam manajemen risiko adalah
proses menilai (assessment) dampak dan kemungkinan dari risiko yang sudah
diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan efeknya
terhadap tujuan proyek.
Dalam penelitian ini table-r dilihat pada tingkat kepercayaan 95% atau
signifikansi 5% untuk uji 2 sisi dengan jumlah responden minimal 30 orang (disebarkan
kepada 35 orang responden untuk mengakomodir adanya kuesioner yang tidak balik
atau rusak), sehingga nilai degree of freedom (df) = N-2 = 28, untuk df=28 memiliki
nilai alpha sesuai table-r. Sedangkan uji reabilitas menggunakan metode cronbach’s
alpha. Selain itu juga dilakukan analisis kualitatif risiko. Berikut ini merupakan uraian
proses pengujiannya:
1. Uji Homogenitas
2. Uji Validitas
3. Uji Reliabilitas
4. Analisis Deskriptif
5. Analisis Kualitatif Risiko

3.6 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 3


3.6.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada research question 3 berkaitan dengan rumusan masalah
poin ketiga, variabel penelitian ketiga tertuang pada tabel dibawah ini.

Universitas Indonesia
82

Tabel 3.9 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 3

RUMUSAN
NO VARIABEL X VARIABEL Y
MASALAH

3 Bagaimana solusi yang Solusi yang dapat -


dapat dilakukan untuk dilakukan untuk
tindakan pencegahan tindakan pencegahan
dan perbaikan? dan perbaikan
Sumber: Olahan Penulis (2022)
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa pada rumusan masalah atau research
question ketiga pada penelitian ini yaitu bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk
tindakan pencegahan dan perbaikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel x pada
rumusan masalah ketiga ini yaitu solusi yang dapat dilakukan untuk tindakan
pencegahan dan perbaikan dan tidak ada variabel y pada rumusan masalah kedua ini.
3.6.2 Instrumen Penelitian Tahap 1
Pada tahap ini dilakukan pemasukan atau input hasil survey responden dan hasil
validasi terhadap pakar, pada tabel ini diisi uraian tiap pekerjaan atau aktivitas pada
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dengan level risiko tinggi yang kemudian
identifikasi bahaya pada setiap aktivitas tersebut dan risikonya. Selain itu hasil dari
perhitungan kemungkinan dan dampak yang didapat dari jawaban research question 2
menjadi input juga pada instrument ini serta tindakan mitigasi dari tiap risiko tersebut
dengan kategori level risiko tingginya. Seluruh bentuk risiko, perundangan, penilaian
sisa risiko, pengendalian risiko awal, pengendalian risiko lanjutan langsung dituangkan
dalam tabel IBPRP dengan acuan dari Permen PUPR no. 10 Tahun 2021

Tabel 3.10 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 3 Tahap 1

Sumber: Permen PUPR no.10 Tahun 2021

Universitas Indonesia
83

3.6.3 Analisis Data


Analisis data dalam dalam menjawab rumusan masalah penelitian ketiga ini
yaitu dengan validasi kepada pakar atau ahli. Validasi dari para pakar ini akan dilakukan
untuk mendapatkan penyebab dari tiap identifikasi risiko, tindakan preventif, dampak,
serta tindakan korektif dari tiap-tiap identifikasi risiko yang telah divalidasi
sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan validasi kepada pakar atau ahli yang telah
ditetapkan sebelumnya.
3.7 Metode Pengumpulan & Analisis Data Research Question 4
3.7.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada research question 4 berkaitan dengan rumusan masalah
poin keempat, variabel penelitian keempat tertuang pada tabel dibawah ini.

Universitas Indonesia
84

Tabel 3.11 Variabel Penelitian Pada Rumusan Masalah 4

RUMUSAN
NO VARIABEL X VARIABEL Y
MASALAH

4 Bagaimana sasaran dan Sasaran dan program Rencana keselamatan


program keselamatan keselamatan konstruksi
konstruksi dalam konstruksi dalam
mengembangkan mengembangkan
rencana keselamatan rencana keselamatan
konstruksi pada konstruksi pada
pekerjaan pemasangan pekerjaan pemasangan
dinding beton pracetak dinding pracetak
dimensi besar?
Sumber: Olahan Penulis (2022)
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa pada rumusan masalah atau research
question keempat pada penelitian ini yaitu apa saja sasaran dan program keselamatan
konstruksi dalam mengembangkan rencana keselamatan konstruksi pada pekerjaan
pemasangan dinding pracetak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X pada
rumusan masalah keempat ini yaitu sasaran dan program keselamatan konstruksi dalam
mengembangkan rencana keselamatan konstruksi pada pekerjaan pemasangan dinding
pracetak dengan variabel Y pada penelitian ini yaitu pengembangan rencana
keselamatan konstruksi pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
3.7.2 Instrumen Penelitian Tahap 1
Memuat tabel sasaran umum dan program umum berdasarkan identifikasi
bahaya, penilaian risiko yang bersifat umum, sekurang-kurangnya berisi sebagai
berikut:

Universitas Indonesia
85

Tabel 3.12 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 4 Tahap 1


No Sasaran Umum Program Umum
A Kinerja Keselamatan Kerja

B Kinerja Kesehatan Kerja

C Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kerja

D Kinerja Pengamanan

Sumber: Permen PUPR no.10 Tahun 2021


Pada tahap ini dilakukan pemasukan atau input hasil survey responden dan hasil
validasi terhadap pakar, pada tabel ini diisi sasaran umum dan program umum
berdasarkan identifikasi bahaya pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak.

3.7.3 Instumen Penelitian Tahap 2


Memuat tabel sasaran khusus dan program khusus berdasarkan identifikasi
bahaya, penilaian risiko dan peluang yang bersifat khusus yaitu memiliki skala prioritas
sedang dan besar.
Tabel 3.13 Instrumen Penelitian Rumusan Masalah 4 Tahap 2

Sasaran Program
Pengendalian
No Tolok Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian
Ukur Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab

(Aktivitas 1)
1
2
3
4
5
6
7
Sumber: Permen PUPR no.10 Tahun 2021
Pada tahap ini hasil survey responden dan hasil validasi terhadap pakar menjadi
input dalam mengisi tabel sasaran khusus dan program khusus, pada tabel ini diisi
sasaran khusus dan program khusus berdasarkan identifikasi bahaya pada pekerjaan
pemasangan dinding pracetak.

Universitas Indonesia
86

3.7.4 Analisis Data


Analisis data dalam pengumpulan data tahap akhir merupakan proses validasi
akhir / validasi hasil dengan mendiskusikan hasil instrumen final kepada para pakar
terkait seluruh instrumen pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak. Instrumen ini
berisi kesimpulan dari hipotesis awal dan disesuaikan dengan teori yang ada serta hasil
dari seluruh jawaban seluruh tahapan pada tiap instrumen penelitian pada tiap rumusan
masalah. Pada tahap ini dilakukan validasi kepada pakar atau ahli yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3.8 Kesimpulan
Bab satu telah menjelaskan rumusan masalah serta tujuan masalah dari penelitian
ini. Dalam penelitian ini secara umum menggunakan kuisioner sebagai instrumen data
yang disebar kepada responden yang tentunya divalidasi pakar baik sebelum penyebaran
kuisioner kepada responden maupun sesudahnya. Wawancara, diskusi dan
pengumpulan data sekunder menjadi penting juga untuk memperkaya analisis yang
akan dilakukan. Semua proses dan tahapan penelitian ini harus sesuai dengan alur yang
telah direncanakan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini
sendiri.

Universitas Indonesia
BAB 4

PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data untuk Menjawab RQ 1


4.1.1 Pengumpulan Data Tahap 1 – Validasi Aktivitas Pakar Awal
Pengumpulan data Tahap I merupakan pengumpulan data dan validasi Pakar
terhadap aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Adapun
tujuan validasi pakar yaitu mendapatkan rekomendasi maupun tanggapan tentang
aktivitas serta urutan aktivitas dalam pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar.
Narasumber praktisi disyaratkan memiliki pengalaman minimal 5 tahun untuk
background pendidikan S1 serta yang paling utama yaitu memiliki pengalaman
langsung dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Adapun profil
pakar atau praktisi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Profil Pakar Validasi Aktivitas – Pengumpulan Data Tahap 1

Kode Pendidikan Pengalaman


No Posisi
Pakar Terakhir Kerja
1 Pakar 1 S1 11 Tahun Chief Structural Engineer
2 Pakar 2 S1 14 Tahun Project Manager
3 Pakar 3 S1 5 Tahun Project Coordinator
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Hasil pengumpulan data tahap 1 dianalisis pada subbab analisis data dan direkap
dari hasil semua pakar dalam tabulasi sehingga mudah diolah. Adapun tabel kuesioner
untuk validasi pakar Tahap I terdapat pada lampiran.
4.1.2 Analisis Data Penelitian untuk Menjawab RQ 1
Rincian aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar dapat
dibentuk berdasarkan hasil data sekunder dan data primer yang telah diolah dan
dikumpulkan sebelumnya. Identifikasi aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar berdasarkan data sekunder melalui analisis arsip baik dari tesis, jurnal,
maupun data lainnya. Analisis data primer melalui wawancara pakar dengan
menggunakan metode wawancara yaitu dibantu dengan media kuesioner. Berikut ini
hasil validasi kepada pakar dan analisis arsip aktivitas pekerjaan dinding pracetak
dimensi besar serta catatan / keterangannya yaitu sebagai berikut:

87
Universitas Indonesia
88

Tabel 4.2 Hasil Validasi Pakar Aktivitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak
Dimensi Besar

Apakah kegiatan ini


menurut anda
merupakan aktivitas
Paket pekerjaan Keterangan /
Aktivitas Ref Pakar pemasangan dinding
Pekerjaan Catatan
precast dimensi
besar?
Ya Tidak
Pemasangan
P1 √ chain block
kombinasi sling.
Pemasangan
chain block,
P2 √
dilakukan
sebelum proses
Pemasangan Triyono,
pemasangan
chain block 2017
dinding beton
pracetak dan
P3 √ merupakan tempat
bergantungnya
beton pracetak
ketika proses
erection.
Vertical lift hook.
P1 √ Ketika akan
dilakukan proses
angkat dinding
beton pracetak
P2 √ dari stockyard /
Pemasangan Pemasangan mobil angkut
dinding beton sling tower untuk dilakukan
pracetak crane pada Triyono, instal /
lift hook 2017 pemasangan dan
beton atau ketika akan
pracetak dilakukan proses
P3 √ pemasangan
maka, sling tower
crane
dipasangkan pada
lifting hook beton
pracetak.
Proses
P1 √ pemasangan
dinding beton
pracetak antara
P2 √ embedded dengan
Erection
Triyono, breket antara
beton
2017 struktur beton
pracetak
pracetak itu
P3 √ sendiri atau antara
beton pracetak
dengan struktur
tempat

Universitas Indonesia
89

Apakah kegiatan ini


menurut anda
merupakan aktivitas
Paket pekerjaan Keterangan /
Aktivitas Ref Pakar pemasangan dinding
Pekerjaan Catatan
precast dimensi
besar?
Ya Tidak
terpasangnya
beton pracetak.

Transisi sling.
P1 √
Ketika akan
Pemindahan
dilakukan proses
beton P2 √ erection maka
pracetak dari
Triyono, dinding beton
sling tower
2017 pracetak
crane ke
dipindahkan dari
sling chain P3 √ sling tower crane
block
ke sling chain
block.
Kondisional,
melihat faktor
P1 √ sbb;
1. Dimensi
Precast (panjang
dan lebar)
2. Stock Yard
Lapangan
P2 √ 3. Tempat
produksi (on site
atau di workshop)
4. Obstacle dalam
perjalan bila
Pemutaran
produksi di
dinding Pradibta,
workshop.
beton 2022
Transisi /
pracetak
perubahan titik
lifting hook.
Manuver /
Pemutaran
P3 √ dinding beton
pracetak
dilakukan ketika
dimensi beton
pracetak melebihi
kapasitas mobil
angkut atau
melebihi kapasitas
cetakan / molding.
Fullwelded pada
Pengelasan
Triyono, bracket baja.
pada beton P1 √
2017 Pengelasan pada
pracetak
sistem bracket,

Universitas Indonesia
90

Apakah kegiatan ini


menurut anda
merupakan aktivitas
Paket pekerjaan Keterangan /
Aktivitas Ref Pakar pemasangan dinding
Pekerjaan Catatan
precast dimensi
besar?
Ya Tidak
(bracket terhadap
embedded
P2 √
precast) panjang
dan atau luasan
welding
mengikuti
perhitungan
teknis. Pengelasan
terjadi antara
embedded dinding
P3 √ beton pracetak
dengan bracket
yang disambung
kepada struktur
bangunan / beton
prcetak itu
sendiri.
Pelepasan sling
P1 √ pengikat dinding
Pelepasan beton pracetak ini
sling Triyono, P2 √ dilakukan ketika
pengikat 2017 proses erection /
pracetak pemasangan beton
P3 √ pracetak itu telah
selesai.
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Pelaksanaan validasi pakar pada tahap RQ1 sebagaimana terangkum dalam tabel
diatas yaitu dengan menyampaikan kuesioner kepada masing-masing pakar yang telah
dipilih. Kemudian, setelah pakar telah memberikan masukan dan tanggapan terhadap
kuesioner maka dilakukan wawancara secara terpisah. Kesimpulan dari hasil
pembahasan dengan pakar terkait aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar yaitu dengan menganalisis hasil kuesioner tersebut sesuai masukan, dan
hasil proses validasi aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar ini
diperoleh kesepakatan bahwa aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi
besar sudah sesuai urutan dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Universitas Indonesia
91

4.2 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data Penelitian untuk Menjawab
RQ 2
4.2.1 Pengumpulan Data Tahap 2 – Validasi Variabel Potensi Risiko Pakar Awal
Pengumpulan data tahap 2 ini merupakan validasi terhadap variabel risiko -
risiko yang berpotensi menimbulkan kecelakaan konstruksi pada aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar yang didapatkan dari berbagai referensi
termasuk studi literatur, wawancara maupun diskusi pakar sebelum dilakukan
penyebaran kuesioner kepada responden. Kemudian, dilanjutkan dengan memvalidasi
variabel risiko. Kriteria pakar yang dipersyaratkan yaitu mempunyai pengalaman
minimal 5 tahun untuk background pendidikan S1 serta yang paling utama yaitu
memiliki pengalaman langsung dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi
besar. Adapun profil pakar atau praktisi sebagai berikut. Berikut uraian profil pakar
untuk validasi risiko awal:
Tabel 4.3 Profil Pakar Validasi Variabel Potensi Risiko – Pengumpulan Data Tahap 2

Kode Pendidikan Pengalaman


No Posisi
Pakar Terakhir Kerja
1 Pakar 1 S1 11 Tahun Chief Structural Engineer
2 Pakar 2 S1 14 Tahun Project Manager
3 Pakar 3 S1 5 Tahun Project Coordinator
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Hasil pengumpulan data tahap 2 dianalisis pada subbab analisis data dan direkap
agar mudah untuk diolah. Dari hasil validasi pakar didapatkan potensi risiko dari tiap
aktivitas pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar.
4.2.2 Pengumpulan Data Tahap 3 - Validasi Pemahaman Variabel Risiko Pakar
Pengumpulan data tahap 3 ini merupakan validasi terhadap variabel risiko -
risiko yang berpotensi menimbulkan kecelakaan konstruksi pada aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar yang didapatkan dari berbagai referensi
termasuk studi literatur, wawancara maupun diskusi pakar sebelumnya dilakukan
penyebaran kuesioner kepada responden, apakah variabel tersebut mudah dipahami atau
tidak. Kriteria pakar yang dipersyaratkan yaitu mempunyai pengalaman minimal 5
tahun untuk background pendidikan S1 serta yang paling utama yaitu memiliki
pengalaman langsung dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
Adapun profil pakar atau praktisi sebagai berikut. Berikut uraian profil pakar untuk
validasi pemahaman variabel risiko awal:

Universitas Indonesia
92

Tabel 4.4 Profil Pakar Validasi Variabel Pemahaman Potensi Risiko – Pengumpulan
Data Tahap 3

Kode Pendidikan Pengalaman


No Posisi
Pakar Terakhir Kerja
1 Pakar 1 S1 11 Tahun Chief Structural Engineer
2 Pakar 2 S1 14 Tahun Project Manager
3 Pakar 3 S1 5 Tahun Project Coordinator
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Hasil pengumpulan data tahap 3 dianalisis pada subbab analisis data dan direkap
agar mudah untuk diolah.
4.2.3 Pengumpulan Data Tahap 4 – Survey Responden
Pengumpulan data tahap 4 dilakukan setelah perbaikan sesuai masukan pilot
survey maupun pakar pada tahap sebelumnya. Survey responden bertujuan untuk
memberikan penilaian tingkat frekuensi (kekerapan) dan dampak (keparahan) risiko
pada variabel pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi
besar. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden yang pernah atau sedang
terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi dengan pengalaman minimal 2 tahun
melalui kuesioner online. Berikut ini profil responden yang berpartisipasi dalam
pengumpulan data tahap ke-4 sesuai umur, posisi atau jabatan, pengalaman kerja dan
pendidikannya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi daftar profil responden maka total responden pada
penelitian ini yaitu 30 orang. Dimana setiap responden dikelompokkan berdasarkan
umur, posisi atau jabatan, pengalaman kerja dan pendidikannya untuk mempermudah
analisis homogenitas. Berikut merupakan tabel distribusi frekuensi responden:
Tabel 4.5 Rekap Responden Berdasarkan Umur

No Range (Tahun) Frekuensi Persentase


1 24 - 29 18 60%
2 30 - 35 4 13%
3 36 - 41 2 7%
4 42 - 47 3 10%
5 48 - 53 0 0%
6 54 - 59 3 10%
Total 30 100%
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Universitas Indonesia
93

Tabel 4.6 Rekap Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Bekerja

No Range (Tahun) Frekuensi Persentase


1 2-6 18 60%
2 7 - 11 4 13%
3 12 - 16 2 7%
4 17 - 21 4 13%
5 22 - 26 0 0%
6 27 - 31 2 7%
Total 30 100%
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Tabel 4.7 Rekap Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Responden Jumlah
S1/D4 30
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Tabel 4.8 Rekap Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Frekuensi Persentase


1 Manager / Koordinator Project 9 30%
2 Engineer 10 33%
3 Supervisor 7 23%
4 QC 1 3%
5 HSE 3 10%
Total 30 100%
Sumber : Olahan Penulis (2023)

4.2.4 Analisis Data Penelitian Validasi Variabel Potensi Risiko Pakar


Rincian variabel potensi risiko pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar dapat dibentuk berdasarkan hasil data sekunder dan data primer yang
telah diolah dan dikumpulkan sebelumnya. Tabel penyebaran kuesioner yang digunakan
ialah hasil dari rangkuman data yang dikumpulkan untuk mendapatkan output dari
proses ini agar responden mudah memahami tabel tersebut. Tabel ini berisikan
diantaranya identifikasi variabel potensi risiko pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar berdasarkan data sekunder melalui analisis arsip baik dari tesis, jurnal,
maupun data lainnya. Analisis data primer melalui wawancara pakar dengan
menggunakan metode wawancara yaitu dibantu dengan media kuesioner. Terdapat pula
aspek keselematan, aspek keselamatan yang dimaksud adalah kategori ataupun
pengelompokan dari potensi risiko, apakah potensi risiko tersebut memberikan dampak
terhadap manusia atau material atau yang lainnya. Berikut ini hasil validasi kepada

Universitas Indonesia
94

pakar tahap awal dan analisis arsip aktivitas pekerjaan dinding pracetak dimensi besar
serta catatan / keterangannya yaitu sebagai berikut:

Universitas Indonesia
95

Tabel 4.9 Hasil Validasi Variabel Potensi Risiko Awal Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan

Ya Tidak
P1 v
Triyono,
P2 Manusia X1 Terjepit v Ya
2017
Pemasangan P3 v
chain block P1 v
Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X2 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
P1 v
Triyono,
Pemasangan P2 Manusia X3 Terjepit v Ya
2017
dinding
P3 v
beton Pemasangan
pracetak sling tower P1 v
crane pada Triyono,
P2 Manusia X4 Tertimpa v Ya
lift hook 2017
beton P3 v
pracetak
P1 v
Tertabrak sling Triyono,
P2 Manusia X5 v Ya
beton pracetak 2017
P3 v
Erection P1 v
Beton pracetak Triyono,
beton Material X6 Ya
P2 terjatuh 2017 v
pracetak

Universitas Indonesia
96

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan

Ya Tidak
P3 v
P1 v
Tertabrak sling Triyono,
P2 Manusia X7 v Ya
beton pracetak 2017
P3 v
P1 v
Anwar,
P2 Manusia X8 Terbentur material v Ya
2014
P3 v
P1 v
Pekerja terkena Rahajaan,
P2 Manusia X9 v Ya
debu dan kotoran 2019
P3 v
P1 Sling melintir v
akibat angin dan
P2 Pradibta, v
Peralatan X10 beban yang berat Ya
2022
dan menabrak
P3 v
bangunan sekitar
P1 v
Dinding menabrak
Pradibta,
P2 Material X11 bangunan eksiting v Ya
2022
area proyek
P3 v
P1 Lift hook lepas dari Pradibta, v
Material X12 Ya
P2 beton 2022 v

Universitas Indonesia
97

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan

Ya Tidak
P3 v
Sangat minim
kemungkinan
terjadi karena
P1 v standar safety
dan perhitungan
telah
Indrayani, diperhitungkan
Manusia X13 Tower Crane roboh Tidak
2017 Hal yang sangat
tidak mungkin
P2 v terjadi karena
semuanya telah
diperhitungkan
P3 v
P1 v
Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X14 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
P1 v
Pemindahan Triyono,
P2 Manusia X15 Terjepit v Ya
beton 2017
pracetak P3 v
dari sling
tower crane P1 v
ke sling Triyono,
P2 Manusia X16 Terbentur v Ya
chain block 2017
P3 v

Universitas Indonesia
98

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan

Ya Tidak
P1 v
Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X17 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
P1 v
Beton pracetak Triyono,
P2 Material X18 v Ya
terjatuh 2017
P3 v
P1 v
Beton pracetak Pradibta,
P2 Material X19 v Ya
terjatuh 2022
P3 v
P1 v
Pradibta,
P2 Manusia X20 Terjepit v Ya
2022
Pemutaran P3 v
dinding
P1 v
beton
pracetak Pradibta,
P2 Manusia X21 Terbentur v Ya
2022
P3 v
P1 v
Terjatuh dari Pradibta,
P2 Manusia X22 v Ya
ketinggian 2022
P3 v
P1 Manusia X23 Tertabrak dinding Pradibta, v Ya

Universitas Indonesia
99

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan

Ya Tidak
P2 pracetak 2022 v
P3 v
Kecil
P1 v kemungkinan
terjadi
Triyono, Sangat kecil
Peralatan X24 Las terjatuh Tidak
P2 2017 v kemungkinannya
untuk terjadi
P3 v
P1 v
Triyono,
P2 Material X25 Material terjatuh v Ya
2017
P3 v
Pengelasan
pada beton P1 v
pracetak Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X26 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
Kecil
P1 v kemungkinan
Tersengat aliran Triyono, terjadi
Manusia X27 Ya
P2 listrik 2017 v
P3 v
P1 Gangguan Triyono, v
Manusia X28 Ya
P2 penglihatan 2017 v

Universitas Indonesia
100

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan

Ya Tidak
P3 v
Kecil
P1 v kemungkinan
Gangguan terjadi
Anwar,
Manusia X29 pernafasan akibat Ya
P2 2014 v
paparan asap
P3 v
P1 v
Iritasi pada mata Anwar,
P2 Manusia X30 v Ya
akibat paparan asap 2014
P3 v
P1 Kebakaran/Peledak v
akibat bunga api Alpan,
P2 Material X31 v Ya
jatuh tidak 2017
P3 beraturan v
P1 v
Pradibta, Hampir tidak
P2 Peralatan X32 Travo las meledak v Ya
2022 terjadi
P3 v
P1 v
Bagian tubuh Triyono,
P2 Manusia X33 v Ya
terkena percikan las 2017
P3 v
Pelepasan P1 Manusia X34 Terjepit Triyono, v Ya

Universitas Indonesia
101

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan

Ya Tidak
sling P2 2017 v
pengikat
pracetak P3 v
P1 v
Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X35 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
P1 v
Triyono,
P2 Material X36 Material terjatuh v Ya
2017
P3 v
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Pelaksanaan validasi pakar pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan hasil apakah potensi risiko yang telah didapat dari data
primer maupun sekunder apakah menurut pakar berpengaruh atau memberikan dampak terhadap keselamatan konstruksi sebagaimana
seperti pada tabel diatas. Kemudian, setelah pakar telah memberikan masukan dan tanggapan terhadap kuesioner maka dilakukan
wawancara secara terpisah. Terdapat salah satu pakar yang memberikan masukan atau variabel tambahan dalam beberapa aktivitas
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Variabel tambahan dari pakar tersebut dilakukan penyebaran kuesioner kembali
kepada pakar lainnya, apakah pakar lain menyepakati atau tidak, berikut adalah tabel dari hasil validasi pakar terkait variabel tambahan dari
berbagai aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar serta komentar ataupun tanggapannya:

Universitas Indonesia
102

Tabel 4.10 Hasil Validasi Variabel Potensi Risiko Tambahan Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan Tanggapan
Ya Tidak
P1 v Disepakati
Variabel
Pemasangan menjadi
P2 Material Chain Block Terlepas Tambahan, v
Chain Block variabel
2023
P3 v tambahan
P1 v Disepakati
Variabel
menjadi
P2 Material Chain Block Terlepas Tambahan, v
variabel
2023
P3 v tambahan
Sling tidak
terdistorsi sehingga
P1 v
kecil kemungkinan Disepakati
Erection Variabel terjadi hal tersebut tidak
Beton Material Sling TC terputus Tambahan, Kuat tarik sling TC menjadi
Pracetak 2023 tinggi sehingga variabel
Pemasangan P2 v
kecil kemungkinan tambahan
Dinding hal tersebut terjadi
Beton
Pracetak P3 v
P1 v Disepakati
Beton pracetak Variabel
menjadi
P2 Material terbentur rak Tambahan, v
variabel
pengiriman 2023
P3 v tambahan
P1 v
Pemutaran Disepakati
Variabel Chain block telah
Dinding menjadi
Material Chain Block Terlepas Tambahan, terpasang dengan
Beton P2 v variabel
2023 baik pada aktivitas
Pracetak tambahan
sebelumnya

Universitas Indonesia
103

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan Tanggapan
Ya Tidak
P3 v
Sling tidak
terdistorsi sehingga
P1 v
kecil kemungkinan Disepakati
Variabel terjadi hal tersebut tidak
Material Sling TC terputus Tambahan, Kuat tarik sling TC menjadi
2023 tinggi sehingga variabel
P2 v
kecil kemungkinan tambahan
hal tersebut terjadi
P3 v
P1 v Disepakati
Variabel
Beton pracetak cacat menjadi
P2 Material Tambahan, v
akibat manuver variabel
2023
P3 v tambahan
Jika terjadi
kecacatan akan
direject dan tidak
P1 v
lolos quality
control. Kecuali
Disepakati
kecacatan struktur.
Lifting Hook beton Variabel tidak
Tidak memberi
Material pracetak berubah Tambahan, menjadi
pengaruh jika lifting
dimensi 2023 variabel
hook berubah
tambahan
dimensi karena besi
P2 v
yang digunakan
untuk lifting hook
memiliki kekuatan
sesuai perhitungan

Universitas Indonesia
104

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh Komentar /
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan Tanggapan
Ya Tidak
P3 v
Sumber : Olahan Penulis
Hasil dari validasi pakar pada tahap ini sebagaimana terangkum dalam tabel diatas yaitu dengan menyampaikan ulang kuesioner
kepada masing-masing pakar yang telah dipilih. Kemudian, setelah pakar telah memberikan masukan dan tanggapan terhadap kuesioner
maka dilakukan wawancara secara terpisah yang hasilnya dianlisis dan dibuat kesimpulannya. Berikut adalah tabel dari hasil validasi pakar
terkait variabel potensi risiko yang telah disepakati dari berbagai aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar serta
komentar ataupun tanggapannya dan juga tambahannya:
Tabel 4.11 Hasil Validasi Pakar Potensi Risiko Pekerjaan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan

Ya Tidak
P1 v
Triyono,
P2 Manusia X1 Terjepit v Ya
2017
Pemasangan P3 v
dinding Pemasangan P1 v
beton chain block Terjatuh dari Triyono,
pracetak P2 Manusia X2 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
P1 Peralatan X3 Chain Block Variabel v Ya

Universitas Indonesia
105

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan

Ya Tidak
P2 Terjatuh Tambahan, v
P3 2023 v
P1 v
Triyono,
P2 Manusia X4 Terjepit v Ya
2017
Pemasangan P3 v
sling tower P1 v
crane pada Triyono,
P2 Manusia X5 Tertimpa v Ya
lift hook 2017
beton P3 v
pracetak P1 v
Tertabrak
Triyono,
P2 Manusia X6 sling beton v Ya
2017
P3 pracetak v
P1 v
Beton
Triyono,
P2 Material X7 pracetak v Ya
2017
P3 terjatuh v
P1 v
Tertabrak
Erection Triyono,
P2 Manusia X8 sling beton v Ya
beton 2017
P3 pracetak v
pracetak
P1 v
Terbentur
P2 Manusia X9 Anwar, 2014 v Ya
material
P3 v
P1 Material X10 Chain Block Variabel v Ya

Universitas Indonesia
106

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan

Ya Tidak
P2 Terlepas Tambahan, v
2023
P3 v
P1 v
Pekerja
Rahajaan,
P2 Manusia X11 terkena debu v Ya
2019
P3 dan kotoran v
P1 Sling melintir v
akibat angin
P2 v
dan beban
Pradibta,
Peralatan X12 yang berat dan Ya
2022
P3 menabrak v
bangunan
sekitar
P1 Dinding v
menabrak
P2 Pradibta, v
Material X13 bangunan Ya
2022
P3 eksiting area v
proyek
P1 v
Lift hook
Pradibta,
P2 Material X14 lepas dari v Ya
2022
P3 beton v
P1 v
Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X15 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
P1 Material X16 Beton Variabel v Ya

Universitas Indonesia
107

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan

Ya Tidak
P2 pracetak Tambahan, v
terbentur rak 2023
P3 pengiriman v
P1 v
Triyono,
P2 Manusia X17 Terjepit v Ya
2017
P3 v
P1 v
Pemindahan Triyono,
beton P2 Manusia X18 Terbentur v Ya
2017
pracetak dari P3 v
sling tower
crane ke P1 v
sling chain Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X19 v Ya
block ketinggian 2017
P3 v
P1 v
Beton
Triyono,
P2 Material X20 pracetak v Ya
2017
P3 terjatuh v
P1 v
Beton
Pradibta,
P2 Material X21 pracetak v Ya
2022
Pemutaran P3 terjatuh v
dinding
P1 v
beton Pradibta,
pracetak P2 Manusia X22 Terjepit v Ya
2022
P3 v
P1 Material X23 Chain Block Variabel v Ya

Universitas Indonesia
108

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan

Ya Tidak
P2 Terlepas Tambahan, v
2023
P3 v
P1 v
Pradibta,
P2 Manusia X24 Terbentur v Ya
2022
P3 v
P1 v
Terjatuh dari Pradibta,
P2 Manusia X25 v Ya
ketinggian 2022
P3 v
P1 Beton v
Variabel
pracetak cacat
P2 Material X26 Tambahan, v Ya
akibat
P3 2023 v
manuver
P1 v
Tertabrak
Pradibta,
P2 Manusia X27 dinding v Ya
2022
P3 pracetak
v
P1 v
Material Triyono,
P2 Material X28 v Ya
terjatuh 2017
P3 v
Pengelasan
Pada Beton P1 v
Pracetak Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X29 v Ya
ketinggian 2017
P3 v
P1 Manusia X30 Tersengat Triyono, v Ya

Universitas Indonesia
109

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan

Ya Tidak
P2 aliran listrik 2017 v
P3 v
P1 v
Gangguan Triyono,
P2 Manusia X31 v Ya
penglihatan 2017
P3 v
P1 Gangguan v
pernafasan
P2 Manusia X32 Anwar, 2014 v Ya
akibat paparan
P3 asap v
P1 v
Iritasi pada
P2 Manusia X33 mata akibat Anwar, 2014 v Ya
P3 paparan asap v
P1 Kebakaran/Pel v
edak akibat
P2 v
Material X34 bunga api Alpan, 2017 Ya
P3 jatuh tidak v
beraturan
P1 v
Travo las Pradibta,
P2 Peralatan X35 v Ya
meledak 2022
P3 v
P1 v
Bagian tubuh
Triyono,
P2 Manusia X36 terkena v Ya
2017
P3 percikan las
v

Universitas Indonesia
110

Apakah potensi risiko


Paket Aspek tersebut berpengaruh
Aktivitas Pakar Potensi Risiko Ref terhadap K2? Kesimpulan
Pekerjaan Keselamatan

Ya Tidak
P1 v
Triyono,
P2 Manusia X37 Terjepit v Ya
2017
P3 v
Pelepasan P1 v
sling Terjatuh dari Triyono,
P2 Manusia X38 v Ya
pengikat ketinggian 2017
pracetak P3 v
P1 v
Material Triyono,
P2 Material X39 v Ya
terjatuh 2017
P3 v
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Kesimpulan dari hasil pembahasan dengan pakar terkait variabel potensi risiko aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar yaitu dengan menganalisis hasil kuesioner yang dilakukan beberapa kali tersebut sesuai masukan, dan hasil proses validasi
aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar ini diperoleh kesepakatan bahwa variabel potensi risiko aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar sudah sesuai dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Universitas Indonesia
111

4.2.5 Analisis Data Penelitian Pemahaman Variabel Potensi Risiko Pakar


Variabel potensi risiko dari setiap aktivitas yang telah didapat dan disepakati
sebelumya pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar selanjutnya
dianalisis dengan cara disebarnya kembali kuesioner kepada para pakar, apakah potensi
risiko tersebut mudah dipahami atau tidak, dan juga disediakan kolom tanggapan
perbaikan bilamana terdapat potensi risiko yang kurang dipahami ataupun rancu.
Berikut ini hasil validasi kepada pakar terkait pemahaman variabel potensi risiko
aktivitas pekerjaan dinding pracetak dimensi besar mudah dipahami atau tidak serta
tanggapan perbaikannya yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Validasi Pakar Pemahaman Variabel Potensi Risiko Pekerjaan
Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket mudah Tanggapan
Aktivitas Pakar Potensi Risiko
Pekerjaan dipahami? Perbaikan

Ya Tidak
P1 v
P2 X1 Terjepit v
P3 v
P1 v
Pemasangan Terjatuh dari
P2 X2 v
chain block ketinggian
P3 v
P1 v
Chain block
P2 X3 v
terjatuh
P3 v
P1 v
Pemasangan P2 X4 Terjepit v
dinding
Pemasangan P3 v
beton
pracetak sling tower P1 v
crane pada
P2 X5 Tertimpa v
lift hook
beton P3 v
pracetak P1 v
Tertabrak sling
P2 X6 v
beton pracetak
P3 v
P1 v
Beton pracetak
Erection P2 X7 v
terjatuh
beton P3 v
pracetak P1 v
Tertabrak sling
X8
P2 beton pracetak v

Universitas Indonesia
112

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket mudah Tanggapan
Aktivitas Pakar Potensi Risiko
Pekerjaan dipahami? Perbaikan

Ya Tidak
P3 v
P1 v
Terbentur
P2 X9 v
material
P3 v
P1 v
Chain block
P2 X10 v
terlepas
P3 v
P1 v
Pekerja terkena
P2 X11 debu dan v
P3 kotoran v
P1 Sling melintir v
akibat angin dan
P2 X12 beban yang berat v
dan menabrak
P3 v
bangunan sekitar
P1 Dinding v
menabrak
P2 X13 bangunan v
eksiting area
P3 v
proyek
P1 v
Lift hook lepas
P2 X14 v
dari beton
P3 v
P1 v
Terjatuh dari
P2 X15 v
ketinggian
P3 v
P1 v
Beton pracetak
P2 X16 terbentur rak v
pengiriman
P3 v
P1 v
P2 X17 Terjepit v
Pemindahan
beton P3 v
pracetak dari P1 v
sling tower
crane ke P2 X18 Terbentur v
sling chain P3 v
block
P1 Terjatuh dari v
X19
P2 ketinggian v

Universitas Indonesia
113

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket mudah Tanggapan
Aktivitas Pakar Potensi Risiko
Pekerjaan dipahami? Perbaikan

Ya Tidak
P3 v
P1 v
Beton pracetak
P2 X20 v
terjatuh
P3 v
P1 v
Beton pracetak
P2 X21 v
terjatuh
P3 v
P1 v
P2 X22 Terjepit v
P3 v
P1 v
Chain block
P2 X23 v
terlepas
P3 v
Pemutaran P1 v
dinding
P2 X24 Terbentur v
beton
pracetak P3 v
P1 v
Terjatuh dari
P2 X25 v
ketinggian
P3 v
P1 v
Beton pracetak
P2 X26 cacat akibat v
manuver
P3 v
P1 v
Tertabrak
P2 X27 v
dinding pracetak
P3 v
P1 v
P2 X28 Material terjatuh v
P3 v
Pengelasan
pada beton P1 v
pracetak Terjatuh dari
P2 X29 v
ketinggian
P3 v
P1 X30 Tersengat aliran v

Universitas Indonesia
114

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket mudah Tanggapan
Aktivitas Pakar Potensi Risiko
Pekerjaan dipahami? Perbaikan

Ya Tidak
P2 listrik v
P3 v
P1 v
Gangguan
P2 X31 v
penglihatan
P3 v
P1 Gangguan v
pernafasan
P2 X32 v
akibat paparan
P3 asap v
P1 v
Iritasi pada mata
P2 X33 akibat paparan v
asap
P3 v
P1 Kebakaran/Peled v
ak akibat bunga
P2 X34 v
api jatuh tidak
P3 beraturan v
P1 v
Travo las
P2 X35 v
meledak
P3 v
P1 v
Bagian tubuh
P2 X36 terkena percikan v
las
P3 v
P1 v
P2 X37 Terjepit v
P3 v
Pelepasan P1 v
sling Terjatuh dari
P2 X38 v
pengikat ketinggian
pracetak P3 v
P1 v
P2 X39 Material terjatuh v
P3 v
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Kesimpulan dari hasil pembahasan dengan pakar terkait pemahaman variabel
potensi risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar

Universitas Indonesia
115

yaitu dengan menganalisis hasil kuesioner, dan hasilnya adalah sepakatan bahwa
variabel potensi risiko aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar
dapat dipahami dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
4.2.6 Analisis Data Penelitian – Survey Responden
Survey responden disebarkan kepada responden yang pernah atau sedang terlibat
dalam pelaksanaan proyek konstruksi dengan pengalaman minimal 2 tahun melalui
kuesioner online. Responden akan berpatisipasi dalam penilaian risiko menggunakan
skala likert yaitu skala frekuensi dan skala dampak dari masing-masing variabel risiko.
Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh dari responden maka dilakukan beberapa
pengujian sebagai berikut:
4.2.6.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan persepsi
responden sesuai kategori yaitu umur, jabatan dan pengalaman. Uji homogenitas
dilakukan dengan alat bantu SPSS dengan menggunakan jenis Uji non- parametrik
Kruskal Wallis. Uji Kruskal Wallis merupakan uji nonparametrik berbasis peringkat
yang tujuannya untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara
statistik diantara dua atau lebih kelompok variabel bebas pada variabel terikat yang
berskala data numerik (interval/rasio) dan skala ordinal.
Adapun hipotesa yang digunakan pada uji homogenitas ini adalah sebagai
berikut:
1. Ho yaitu tidak ada perbedaan persepsi responden yang berbeda jabatan, umur, dan
pengalaman kerja.
2. H1 yaitu ada perbedaan minimal satu sudut pandang antar responden yang berbeda
jabatan, umur, dan pengalaman kerja.
Syarat pengambilan keputusan untuk uji homogenitas untuk hipotesis ditolak atau
diterima adalah:
o Jika nilai asymp sig > level of significant (α) sebesar 0,05, maka Ho diterima
dan H1 ditolak.
o Jika nilai asymp sig < level of significant (α) sebesar 0,05, maka Ho ditolak
dan H1 diterima.
Berikut ini adalah hasil pengujian homogenitas berdasarkan jabatan, umur, dan
pengalaman kerja dari responden.

Universitas Indonesia
116

4.2.6.2 Uji Homogenitas Berdasarkan Umur Responden


Uji responden berdasarkan umur ini terdiri dari beberapa rentang usia.
Berdasarkan profil responden, berikut rincian berdasarkan umur responden:
Tabel 4.13 Profil Responden Berdasarkan Umur

No Range (Tahun) Frekuensi


1 24 - 29 18
2 30 - 35 4
3 36 - 41 2
4 42 - 47 3
5 48 - 53 0
6 54 - 59 3
Total 30
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Umur
10% 24 - 29

10% 0% 30 - 35
36 - 41
7%
60% 42 - 47
13% 48 - 53
54 - 59

Gambar 4.1 Data Profil Responden Berdasarkan Umur


Sumber : Olahan Penulis (2023)
Berdasarkan gambar diatas diperoleh responden paling banyak berumur 24
sampai 29 tahun yaitu sebanyak 60% dari seluruh responden. Berikut ini hasil
pengolahan dan pengujian homogenitas menggunakan bantuan perangkat lunak/ soft
ware SPSS untuk melihat kesamaan persepsi berdasarkan umur pada skala frekuensi
dan dampak sebagi berikut:

Universitas Indonesia
117

Tabel 4.14 Uji Homogenitas Kruskall Wallis Skala Frekuensi dan Dampak Risiko
Berdasarkan Umur

Test Statisticsa,b
Frekuensi Dampak
Kruskal-Wallis H 9.839 12.185
df 14 14
Asymp. Sig. .774 .591
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Umur (th)
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Pada tabel uji Kruskal wallis di atas menunjukkan nilai signifikansi (asymp
sig) variabel frekuensi dan dampak masing-masing sebesar 0,774 dan 0,591 lebih besar
dari α (0,05), maka dari itu diperoleh keputusan terima H0 dengan kesimpulan bahwa
tidak terdapat perbedaan frekuensi dan dampak yang signifikan berdasarkan perbedaan
usia responden.
4.2.6.3 Uji Homogenitas Berdasarkan Lama Pengalaman Bekerja Responden
Uji responden berdasarkan umur ini terdiri dari beberapa rentang lama
pengalaman bekerja responden. Berdasarkan profil responden, berikut rincian
berdasarkan lama pengalaman bekerja responden:
Tabel 4.15 Profil Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Bekerja
No Range (Tahun) Frekuensi
1 2-6 18
2 7 - 11 4
3 12 - 16 2
4 17 - 21 4
5 22 - 26 0
6 27 - 31 2
Total 30
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Universitas Indonesia
118

Lama Pengalaman Bekerja


7% 2-6

13% 0% 7 - 11
12 - 16
7%
60% 17 - 21
13% 22 - 26
27 - 31

Gambar 4.2 Data Profil Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Bekerja


Sumber : Olahan Penulis (2023)
Berdasarkan gambar diatas diperoleh responden paling banyak memiliki
pengalaman bekerja dari rentan 2 sampai 6 tahun yaitu sebanyak 60% dari seluruh
responden. Berikut ini hasil pengolahan dan pengujian homogenitas menggunakan
bantuan perangkat lunak/ soft ware SPSS untuk melihat kesamaan persepsi berdasarkan
lama pengalaman bekerja pada skala frekuensi dan dampak sebagi berikut:
Tabel 4.16 Uji Homogenitas Kruskall Wallis Skala Frekuensi dan Dampak Risiko
Berdasarkan Umur
Test Statisticsa,b
Frekuensi Dampak
Kruskal-Wallis H 5.493 8.246
df 11 11
Asymp. Sig. .905 .691
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Pengalaman (th)
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Pada tabel uji Kruskal wallis di atas menunjukkan nilai signifikansi (asymp
sig) variabel frekuensi dan dampak masing-masing sebesar 0,905 dan 0,691 lebih besar
dari α (0,05), maka dari itu diperoleh keputusan terima H0 dengan kesimpulan bahwa
tidak terdapat perbedaan frekuensi dan dampak yang signifikan berdasarkan perbedaan
pengalaman responden.
4.2.6.4 Uji Homogenitas Berdasarkan Jabatan
Uji responden berdasarkan jabatan ini terdiri dari lima kelompok responden.
Berdasarkan profil responden, berikut rincian berdasarkan jabatan responden:

Universitas Indonesia
119

Tabel 4.17 Profil Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Frekuensi
1 Manager / Koordinator Project 9
2 Engineer 10
3 Supervisor 7
4 QC 1
5 HSE 3
Total 30
Sumber : Olahan Penulis

Jabatan

Manager / Koordinator
Project
10%
3% Engineer
30%
Supervisor
23%

QC

34%
HSE

Gambar 4.3 Data Profil Responden Berdasarkan Jabatan


Sumber : Olahan Penulis (2023)

Berdasarkan gambar diatas diperoleh responden terbanyak yaitu memiliki


jabatan engineer yaitu sebanyak 34% dari seluruh responden. Berikut ini hasil
pengolahan dan pengujian homogenitas menggunakan bantuan perangkat lunak/ soft
ware SPSS untuk melihat kesamaan persepsi berdasarkan jabatan pada skala frekuensi
dan dampak sebagi berikut:

Universitas Indonesia
120

Tabel 4.18 Uji Homogenitas Kruskall Wallis Skala Frekuensi dan Dampak Risiko
Berdasarkan Jabatan

Test Statisticsa,b
Frekuensi Dampak
Kruskal-Wallis H 10.578 2.937
df 8 8
Asymp. Sig. .227 .938
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Jabatan
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Pada tabel uji Kruskal wallis di atas menunjukkan nilai signifikansi (asymp
sig) variabel frekuensi dan dampak masing-masing sebesar 0,227 dan 0,938 lebih besar
dari α (0,05), maka dari itu diperoleh keputusan terima H0 dengan kesimpulan bahwa
tidak terdapat perbedaan frekuensi dan dampak yang signifikan berdasarkan perbedaan
jabatan responden.
4.2.6.5 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Sebuah instrumen atau kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
instrumen atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Tujuan uji validitas yaitu untuk mengukur atau mengetahui seberapa
tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas nilai frekuensi dan dampak
terhadap kuesioner responden:
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Frekuensi dan Dampak Kuesioner

Item R hitung R tabel Keterangan


Variabel

X1 0,592 0,361 Valid

X2 0,639 0,361 Valid

X3 0,510 0,361 Valid


Frekuensi
X4 0,756 0,361 Valid

X5 0,745 0,361 Valid

Universitas Indonesia
121

Item R hitung R tabel Keterangan


Variabel

X6 0,754 0,361 Valid

X7 0,594 0,361 Valid

X8 0,904 0,361 Valid

X9 0,870 0,361 Valid

X10 0,830 0,361 Valid

X11 0,302 0,361 Tidak Valid

X12 0,682 0,361 Valid

X13 0,604 0,361 Valid

X14 0,810 0,361 Valid

X15 0,763 0,361 Valid

X16 0,604 0,361 Valid

X17 0,703 0,361 Valid

X18 0,805 0,361 Valid

X19 0,837 0,361 Valid

X20 0,764 0,361 Valid

X21 0,778 0,361 Valid

X22 0,727 0,361 Valid

X23 0,745 0,361 Valid

X24 0,804 0,361 Valid

X25 0,758 0,361 Valid

X26 0,327 0,361 Tidak Valid

Universitas Indonesia
122

Item R hitung R tabel Keterangan


Variabel

X27 0,637 0,361 Valid

X28 0,818 0,361 Valid

X29 0,800 0,361 Valid

X30 0,734 0,361 Valid

X31 0,779 0,361 Valid

X32 0,728 0,361 Valid

X33 0,729 0,361 Valid

X34 0,658 0,361 Valid

X35 0,810 0,361 Valid

X36 0,675 0,361 Valid

X37 0,736 0,361 Valid

X38 0,805 0,361 Valid

X39 0,856 0,361 Valid

X1 0,666 0,361 Valid

X2 0,606 0,361 Valid

X3 0,592 0,361 Valid

X4 0,739 0,361 Valid

Dampak Valid
X5 0,717 0,361

X6 0,669 0,361 Valid

X7 0,626 0,361 Valid

X8 0,710 0,361 Valid

Universitas Indonesia
123

Item R hitung R tabel Keterangan


Variabel

X9 0,720 0,361 Valid

X10 0,495 0,361 Valid

X11 0,408 0,361 Valid

X12 0,383 0,361 Valid

X13 0,439 0,361 Valid

X14 0,673 0,361 Valid

X15 0,741 0,361 Valid

X16 0,366 0,361 Valid

X17 0,695 0,361 Valid

X18 0,664 0,361 Valid

X19 0,635 0,361 Valid

X20 0,629 0,361 Valid

X21 0,557 0,361 Valid

X22 0,592 0,361 Valid

X23 0,499 0,361 Valid

X24 0,665 0,361 Valid

X25 0,653 0,361 Valid

X26 0,390 0,361 Valid

X27 0,686 0,361 Valid

X28 0,534 0,361 Valid

X29 0,525 0,361 Valid

Universitas Indonesia
124

Item R hitung R tabel Keterangan


Variabel

X30 0,622 0,361 Valid

X31 0,466 0,361 Valid

X32 0,609 0,361 Valid

X33 0,470 0,361 Valid

X34 0,556 0,361 Valid

X35 0,674 0,361 Valid

X36 0,537 0,361 Valid

X37 0,613 0,361 Valid

X38 0,584 0,361 Valid

X39 0,766 0,361 Valid

Sumber : Olahan Penulis (2023)

Berdasarkan R tabel dapat dilihat bahwa dengan jumlah responden 30 dengan


level signifikan 5% didapatkan nilai R sebesar 0,361. Pada tabel uji validitas di atas
menunjukkan nilai R hitung setiap item lebih besar dari R tabel (0,361), kecuali nilai R
hitung frekuensi X11 (0,302) dan X26 (0,327) maka dari itu diperoleh keputusan tolak
H0 dengan kesimpulan bahwa setiap item telah valid kecuali X11 dan X26 yang di-take
out untuk tidak digunakan dalam penelitian ini.
4.2.6.6 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi hasil
pengukuran dari kuesioner dalam penggunaan yang berulang. Jawaban responden
terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara
konsisten atau jawaban tidak boleh acak. Uji reliabilitas menggunakan metode
Cronbach’s Alpha dengan bantu alat SPSS dengan ketentuan sebagai berikut:

Universitas Indonesia
125

 Nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 → maka reliabel


 Nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 → tidak reliabel
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas nilai frekuensi dan dampak
terhadap kuesioner responden:
Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach Alpha Keterangan


Variabel

0,975 Reliabel
Frekuensi

0,949 Reliabel
Dampak
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Pada tabel uji reliabilitas di atas menunjukkan nilai Cronbach alpha setiap
variabel lebih besar dari 0,6, maka dari itu diperoleh keputusan tolak H0 dengan
kesimpulan bahwa setiap variabel telah reliabel.
4.2.7 Analisis Kecukupan Data
Uji kecukupan data ini diperlukan untuk memastikan apakah data yang diambil
untuk penelitian sudah mencukupi agar dapat dilakukan perhitungan waktu baku.
Adapun rumus untuk menguji kecukupan data sebagai berikut:

Dimana :
k = Tingkat Keyakinan (99% ≈ 3, 95% ≈ 2)
s = Derajat Ketelitian
N = Jumlah Data Pengamatan
N’ = Jumlah Data Teoritis
x = Data Pengamatan
Syarat pengambilan keputusan dari uji kecukupan data ini yaitu N’ ≤ N maka
data dianggap cukup, namun jika N’ > N data tidak cukup maka perlu dilakukan
penambahan data. Berikut ini hasil analisa perhitungan kecukupan data pada penelitian
ini dengan tingkat keyakinan 95%≈ 2 dan jumlah responden 30 yaitu:

Universitas Indonesia
126

= 5,36  6

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan nilai N’ = 6 ≤ N = 30, maka


Data dianggap cukup. Pada tahap ini menggunakan penyebaran kuesioner kepada
seluruh responden yang dilakukan secara online. Instrumen pengambilan data berupa
kuesioner responden dapat secara rinci dilihat pada lampiran.

4.2.8 Analisis Risiko Kualitatif


Analisis risiko kualitatif diperoleh dari data hasil survey responden yang berupa
skala atau rating frekuensi dan dampak. Dalam menentukan skala 1 sampai 5 pada
frekuensi dan dampak digunakan pedoman dari Australian & New Zealand Standard
Risk Management (2004) untuk memudahkan responden dalam memahami dan
menjawab penilaian skala 1 sampai 5 karena standar ini cukup mudah untuk dipahami,
berikut merupakan pedoman dalam menentukan skala frekuensi dan dampak
Tabel 4.21 Nilai Skala Frekuensi

Skala Penilaian Keterangan

1 Tidak Pernah Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi tertentu, tidak pernah

2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu

3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi

4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi

5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi


Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
127

Tabel 4.22 Nilai Skala Dampak

Skala Penilaian Keterangan

1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah

Perawatan pertolongan pertama, penanganan ditempat, kerugian


2 Rendah
finansial sedang

Diperlukan perawatan medis, penanganan ditempat dengan bantuan


3 Sedang
dari luar, kerugian finansial tinggi

Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi, penanganan diluar


4 Tinggi
lokasi tanpa efek merugikan, kerugian finansial yang besar

5 Sangat Tinggi Kematian, merugikan, kerugian finansial yang besar


Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)
Berdasarkan Tabel diatas maka kriteria frekuensi menggunakan 5 kategori yaitu
tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan selalu. Skala dampak memiliki 5
kriteria, yaitu sangat sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Langkah selanjutnya yaitu dilakukan pembobotan nilai skala frekuensi dan
dampak dari skala 1 sampai 5 sesuai standar Australian & New Zealand Standard Risk
Management menjadi skala sesuai dengan standar PMBOK 6th Edition. Setelah
dilakukan pembobotan skala angka frekuensi dan dampak lalu dikalikanlah nilai pada
setiap kategori risiko dan dikelompokan kedalam level low, medium dan high. Analisis
risiko kualitatif pada penelitian ini menggunakan matriks risiko pada Perform
Qualitative Risk Analysis pada PMBOK 6th Edition sebagai pedoman dikarenakan pada
saat proses analisis dengan acuan standar yang digunakan sesuai dengan PMBOK 6 th
Edition tidak terdapat kerancuan klasifikasi level risiko, semua nilai rata-rata risiko
masuk kedalam nilai probability and impact matrix, tidak terdapat nilai yang tidak
masuk dalam kelas yang tertera dalam rentang matriks tersebut. Adapun pembobotan
nilai skala frekuensi dan dampak yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.23 Pembobotan Nilai Skala Frekuensi
Score 1 2 3 4 5
Very Very
Probability Criteria Low Medium High
Low High
Weighting 0.10 0.30 0.50 0.70 0.90
th
Sumber : PMBOK 6 Edition (2017)

Universitas Indonesia
128

Tabel 4.24 Pembobotan Nilai Skala Dampak


Score 1 2 3 4 5
Very Very
Impact Criteria Low Moderate High
Low High
Weighting 0.05 0.10 0.20 0.40 0.80
th
Sumber : PMBOK 6 Edition (2017)
Berikut ini hasil perhitungan nilai rata-rata frekuensi dan dampak dari seluruh
variabel risiko yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.25 Nilai Rata – Rata Frekuensi Risiko

Frekuensi Nilai Rata-Rata


Variabel
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 Frekuensi Frekuensi
x1 4 9 12 5 0 12,6 0,42
x2 6 11 10 3 0 11 0,37
x3 5 8 12 5 0 12,4 0,41
x4 5 11 10 3 1 11,8 0,39
x5 6 14 8 1 1 10,4 0,35
x6 8 6 12 3 1 11,6 0,39
x7 1 9 7 10 3 16 0,53
x8 5 12 9 3 1 11,6 0,39
x9 4 11 9 5 1 12,6 0,42
x10 5 15 5 4 1 11,2 0,37
x12 4 7 11 7 1 13,8 0,46
x13 1 3 10 13 3 17,8 0,59
x14 6 12 9 3 0 10,8 0,36
x15 0 6 8 11 5 18 0,60
x16 1 10 9 8 2 15 0,50
x17 5 8 13 3 1 12,4 0,41
x18 3 10 10 4 3 13,8 0,46
x19 6 15 6 2 1 10,4 0,35
x20 3 14 10 2 1 11,8 0,39
x21 1 9 7 13 0 15,4 0,51
x22 3 12 10 5 0 12,4 0,41
x23 4 16 7 3 0 10,8 0,36
x24 3 8 12 7 0 13,6 0,45
x25 7 13 7 3 0 10,2 0,34
x27 3 13 9 4 1 12,4 0,41
x28 3 14 6 6 1 12,6 0,42
x29 8 13 5 4 0 10 0,33

Universitas Indonesia
129

Frekuensi Nilai Rata-Rata


Variabel
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 Frekuensi Frekuensi
x30 8 9 6 7 0 11,4 0,38
x31 3 9 10 7 1 13,8 0,46
x32 1 10 11 5 3 14,8 0,49
x33 1 10 4 13 2 16 0,53
x34 6 14 4 6 0 11 0,37
x35 8 12 6 4 0 10,2 0,34
x36 2 7 5 12 4 16,8 0,56
x37 5 9 10 6 0 12,4 0,41
x38 3 7 7 9 4 15,8 0,53
x39 4 18 3 5 0 10,8 0,36
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Tabel 4.26 Nilai Rata – Rata Dampak Risiko

Dampak Rata-Rata
Variabel Nilai Dampak
0,05 0,1 0,2 0,4 0,8 Dampak
x1 5 7 11 6 1 6,35 0,21
x2 1 4 10 6 9 12,05 0,40
x3 3 6 9 8 4 8,95 0,30
x4 5 10 8 5 2 6,45 0,22
x5 2 9 3 8 8 11,2 0,37
x6 4 4 11 9 2 8 0,27
x7 0 0 4 9 17 18 0,60
x8 3 6 14 4 3 7,55 0,25
x9 3 7 14 5 1 6,45 0,22
x10 3 6 9 9 3 8,55 0,29
x12 5 3 11 9 2 7,95 0,27
x13 2 6 12 4 6 9,5 0,32
x14 2 4 11 10 3 9,1 0,30
x15 2 0 3 7 18 17,9 0,60
x16 5 7 12 4 2 6,55 0,22
x17 3 7 10 9 1 7,25 0,24
x18 2 10 10 7 1 6,7 0,22
x19 2 3 5 7 13 14,6 0,49
x20 1 4 9 7 9 12,25 0,41

Universitas Indonesia
130

Dampak Rata-Rata
Variabel Nilai Dampak
0,05 0,1 0,2 0,4 0,8 Dampak
x21 1 1 3 10 15 16,75 0,56
x22 3 9 10 8 0 6,25 0,21
x23 2 7 8 11 2 8,4 0,28
x24 2 10 13 5 0 5,7 0,19
x25 3 1 5 9 12 14,45 0,48
x27 2 5 13 9 1 7,6 0,25
x28 1 9 11 7 2 7,55 0,25
x29 5 1 5 6 13 14,15 0,47
x30 2 6 7 5 10 12,1 0,40
x31 1 7 17 3 2 6,95 0,23
x32 1 6 19 3 1 6,45 0,22
x33 1 7 16 5 1 6,75 0,23
x34 1 5 13 5 6 9,95 0,33
x35 2 9 9 5 5 8,8 0,29
x36 3 10 12 4 1 5,95 0,20
x37 3 6 17 3 1 6,15 0,21
x38 1 1 3 9 16 17,15 0,57
x39 1 5 10 9 5 10,15 0,34
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Selanjutnya dilakukan analisis faktor risiko dengan mengalikan nilai rata – rata
frekuensi dengan nilai rata – rata dampak disetiap risiko. Didapatkan Nilai risiko dari
setiap variabel yang kemudian dapat dikategorikan menjadi risiko rendah, resiko sedang
dan risiko tinggi berdasarkan gambar matriks risiko dibawah. Setelah didapatkan
kategori risiko dari masing-masing variabel, maka dapat ditentukan peringkat risiko
pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.

Universitas Indonesia
131

Gambar 4.4 Probability and Impact Matrix


Sumber : PMBOK 6th Edition (2017)

Berikut merupakan hasil nilai risiko dari setiap kategori variabel pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar:

Tabel 4.27 Nilai Risiko


Frekuensi Dampak Nilai
Variabel Keterangan
rata rata rata rata Risiko
x1 0,42 0,21 0,09 Medium
x2 0,37 0,40 0,15 Medium
x3 0,41 0,30 0,12 Medium
x4 0,39 0,22 0,08 Medium
x5 0,35 0,37 0,13 Medium
x6 0,39 0,27 0,10 Medium
x7 0,53 0,60 0,32 High
x8 0,39 0,25 0,10 Medium
x9 0,42 0,22 0,09 Medium
x10 0,37 0,29 0,11 Medium
x12 0,46 0,27 0,12 Medium
x13 0,59 0,32 0,19 Medium
x14 0,36 0,30 0,11 Medium
x15 0,60 0,60 0,36 High
x16 0,50 0,22 0,11 Medium
x17 0,41 0,24 0,10 Medium
x18 0,46 0,22 0,10 Medium
x19 0,35 0,49 0,17 Medium

Universitas Indonesia
132

Frekuensi Dampak Nilai


Variabel Keterangan
rata rata rata rata Risiko
x20 0,39 0,41 0,16 Medium
x21 0,51 0,56 0,29 High
x22 0,41 0,21 0,09 Medium
x23 0,36 0,28 0,10 Medium
x24 0,45 0,19 0,09 Medium
x25 0,34 0,48 0,16 Medium
x27 0,41 0,25 0,10 Medium
x28 0,42 0,25 0,11 Medium
x29 0,33 0,47 0,16 Medium
x30 0,38 0,40 0,15 Medium
x31 0,46 0,23 0,11 Medium
x32 0,49 0,22 0,11 Medium
x33 0,53 0,23 0,12 Medium
x34 0,37 0,33 0,12 Medium
x35 0,34 0,29 0,10 Medium
x36 0,56 0,20 0,11 Medium
x37 0,41 0,21 0,08 Medium
x38 0,53 0,57 0,30 High
x39 0,36 0,34 0,12 Medium
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Setelah didapat setiap nilai risiko berikut merupakan hasil nilai risiko dan
peringkat risiko dari setiap kategori variabel:

Tabel 4.28 Peringkat Nilai Risiko

Peringkat Frekuensi Dampak Nilai


Variabel Keterangan
Risiko rata rata rata rata Risiko
1 x15 0,60 0,60 0,36 High
2 x7 0,53 0,60 0,32 High
3 x38 0,53 0,57 0,30 High
4 x21 0,51 0,56 0,29 High
5 x13 0,59 0,32 0,19 Medium
6 x19 0,35 0,49 0,17 Medium
7 x25 0,34 0,48 0,16 Medium
8 x20 0,39 0,41 0,16 Medium
9 x29 0,33 0,47 0,16 Medium

Universitas Indonesia
133

Peringkat Frekuensi Dampak Nilai


Variabel Keterangan
Risiko rata rata rata rata Risiko
10 x30 0,38 0,40 0,15 Medium
11 x2 0,37 0,40 0,15 Medium
12 x5 0,35 0,37 0,13 Medium
13 x3 0,41 0,30 0,12 Medium
14 x12 0,46 0,27 0,12 Medium
15 x39 0,36 0,34 0,12 Medium
16 x34 0,37 0,33 0,12 Medium
17 x33 0,53 0,23 0,12 Medium
18 x36 0,56 0,20 0,11 Medium
19 x14 0,36 0,30 0,11 Medium
20 x16 0,50 0,22 0,11 Medium
21 x31 0,46 0,23 0,11 Medium
22 x10 0,37 0,29 0,11 Medium
23 x32 0,49 0,22 0,11 Medium
24 x28 0,42 0,25 0,11 Medium
25 x27 0,41 0,25 0,10 Medium
26 x6 0,39 0,27 0,10 Medium
27 x18 0,46 0,22 0,10 Medium
28 x23 0,36 0,28 0,10 Medium
29 x17 0,41 0,24 0,10 Medium
30 x35 0,34 0,29 0,10 Medium
31 x8 0,39 0,25 0,10 Medium
32 x9 0,42 0,22 0,09 Medium
33 x1 0,42 0,21 0,09 Medium
34 x24 0,45 0,19 0,09 Medium
35 x22 0,41 0,21 0,09 Medium
36 x37 0,41 0,21 0,08 Medium
37 x4 0,39 0,22 0,08 Medium
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan pengolahan data
menggunakan bantuan aplikasi Ms.Excel menunjukkan bahwa terdapat empat nilai
risiko tinggi dan sisanya nilai risiko sedang, keempat risiko tinggi tersebut adalah
variabel X15 (Terjatuh dari ketinggian aktivitas erection beton pracetak), X7 (beton
pracetak terjatuh aktivitas erection beton pracetak), X38 (terjatuh dari ketinggian
aktivitas pelepasang sling pengikat pracetak), dan X21 (beton pracetak terjatuh aktivitas
pemutaran dinding beton pracetak).

Universitas Indonesia
134

Beton pracetak terjatuh pada tahapan pekerjaan erection beton pracetak


dikategorikan risiko tinggi. Pengendalian risiko dengan memberikan pelatihan pada
rigger, safety induction, dan penggunaan sarung tangan dari kulit (Triyono & Widajati,
2017).
Terjatuh dari ketinggian pada tahapan erection beton pracetak dan tahapan
pelepasan sling pengikat pracetak dikategorikan risiko tinggi. Pengendalian risiko pada
potensi terjatuh dari ketinggian ialah membersihkan lingkungan kerja, menjaga lantai
agar tidak licin, memberikan training mengenai posisi kerja, memperhatikan faktor
cuaca, dan penggunaan safety shoes ter-standard (Triyono & Widajati, 2017).
4.3 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data Penelitian untuk Menjawab
RQ 3
4.3.1 Pengumpulan Data Tahap 5 – Validasi IBPRP Pakar
Pengumpulan data tahap 5 ini merupakan validasi terhadap variabel risiko dari
seluruh identifikasi bahaya level tinggi yang telah dianalisis, pengendalian risiko awal,
tingkat risiko sisa, serta pengendalian risiko lanjutan pada aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar yang didapatkan dari wawancara maupun
diskusi pakar. Kriteria pakar yang dipersyaratkan yaitu mempunyai pengalaman
minimal 5 tahun untuk background pendidikan S1 serta yang paling utama yaitu
memiliki pengalaman langsung dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi
besar. Adapun profil pakar atau praktisi sebagai berikut. Berikut uraian profil pakar
untuk validasi IBPRP:
Tabel 4.29 Profil Pakar Validasi IBPRP – Pengumpulan Data Tahap 5

Kode Pendidikan Pengalaman


No Posisi
Pakar Terakhir Kerja
1 Pakar 1 S1 11 Tahun Chief Structural Engineer
2 Pakar 2 S1 14 Tahun Project Manager
3 Pakar 3 S1 5 Tahun Project Coordinator
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Hasil pengumpulan data tahap 5 dianalisis pada subbab analisis data dan direkap
agar mudah untuk diolah. Dari hasil validasi pakar didapatkan pengendalian risiko awal,
tingkat risiko sisa, serta pengendalian risiko lanjutan pada aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar dari risiko level tinggi.

Universitas Indonesia
135

4.3.2 Analisis Data Penelitian untuk Menjawab RQ 3


Rincian level risiko tinggi pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar didapat berdasarkan hasil kuesioner yang telah diolah dan dianalisis
sebelumnya diisikan pada kolom identifikasi bahaya. Identifikasi pengendalian risiko
awal, tingkat risiko sisa, serta pengendalian risiko lanjutan pada aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar yang didapatkan dari wawancara maupun
diskusi pakar dalam mengisi tabel IBPRP dengan acuan yang tertera pada Permen
PUPR no.10 Tahun 2021. Berikut ini hasil validasi kepada pakar dalam menyusun
IBPRP pada aktivitas pekerjaan dinding pracetak dimensi besar yaitu sebagai berikut:

Universitas Indonesia
136

Tabel 4.30 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Penilaian Risiko, dan Peluang (IBPRP) Level Risiko Tinggi Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko


Perundangan
Kemun Nilai Tingkat Pengendalian Kemun Nilai Tingkat Pengendalian Risiko
No Uraian Identifikasi atau Kepara Kepara Keterangan
Risiko Persyaratan gkinan Risiko Risiko Awal Risiko Awal gkinan Risiko Risiko Sisa Lanjutan
Pekerjaan Bahaya han (A) han (A)
(F) (F x A) (TR) (F) (F x A) (TR)
A Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
1 Erection Beton pracetak 1. Pekerja Terluka dan berpotensi
meninggal.
Beton terjatuh
2. Kerusakan kendaraan / properti warga - UU No. 14 Tahun
Pracetak sekitar. 1969 Ketentuan
3. Material precast rusak (rework) Pokok Mengenai 0,53 0,60 0,32 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
4. Kerugian waktu, biaya dan material. Tenaga Kerja
5. Kasus pidana / hukum. - UU No. 1 Tahun
6. Menanggung kerugian pada 1970 Tentang
lingkungan / keluarga yang terkena Keselamatan Kerja
imbasnya - UU No. 23 Tahun
Terjatuh dari 1992 Tentang
1. Pekerja Terluka dan berpotensi
ketinggian meninggal.
Kesehatan
- UU No. 3 Tahun
2. Kerusakan kendaraan / properti warga
1992 Tentang
sekitar.
Jaminan Sosial 0,60 0,60 0,36 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
3. Kerugian waktu dan biaya.
Tenaga Kerja
4. Pidana / Hukum.
- UU No. 18 Tahun 1. Material control
5. Menanggung kerugian pada keluarga
1999 Tentang Jasa 2. Fixed Method 1. Evaluasi Berkala
yang terkena imbasnya
Konstruksi 3. Tools maintenance 2. Kontrol alat kerja dan
- UU No. 28 Tahun 4. Sosialisasi metode pengadaan alat baru
2 Pemutaran Beton pracetak 1. Pekerja Terluka dan berpotensi
2002 Tentang ke construction team 3. Screening pekerja secara
meninggal.
Dinding terjatuh Bangunan Gedung 5. Proteksi area kerja berkala
2. Kerusakan kendaraan / properti warga
Beton sekitar.
- UU No. 13 Tahun (steril area)
Pracetak 2003 Tentang
3. Material precast rusak (rework)
Ketenagakerjaan 0,51 0,56 0,29 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
4. Kerugian waktu, biaya dan material.
- Permenaker No. 1
5. Kasus pidana / hukum.
Tahun 1980
6. Menanggung kerugian pada
Keselamatan &
lingkungan / keluarga yang terkena
Kesehatan Kerja
imbasnya
Pada Konstruksi
3 Pelepasan Terjatuh dari
1. Pekerja Terluka dan berpotensi Bangunan
Sling ketinggian meninggal. - Permen PUPR No
Pengikat 2. Kerusakan kendaraan / properti warga 10 Tahun 2021
Pracetak sekitar. Pedoman Sistem
Manajemen 0,53 0,57 0,30 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
3. Kerugian waktu dan biaya.
4. Pidana / Hukum. Keselamatan
5. Menanggung kerugian pada keluarga Konstruksi
yang terkena imbasnya

Sumber : Olahan Penulis (2023)

Universitas Indonesia
137

Pelaksanaan validasi pakar pada tahap RQ3 sebagaimana terangkum dalam tabel
diatas yaitu dengan menyampaikan kuesioner kepada masing-masing pakar yang telah
dipilih. Kemudian, setelah pakar telah memberikan masukan dan tanggapan terhadap
kuesioner maka dilakukan wawancara secara terpisah. Tahap awal dilakukan validasi
terkait risiko dari tiap identifikasi bahaya, identifikasi bahaya yang dimaksud adalah
level risiko tinggi yang didapat dari hasil analisis pada RQ2, para pakar mengevaluasi
terlebih dahulu hasil pemberian kuesioner, setelah seluruh pakar mengevaluasi dan
memberi masukan terkait risiko dari tiap identifikasi bahaya, dilakukan validasi kepada
masing-masing pakar sehingga didapatkan kesimpulan risiko dari tiap identifikasi
bahaya berdasarkan kesepakatan ketiga pakar.
Tahap kedua dilakukan validasi terkait pengendalian risiko awal, pengendalian
yang dimaksud mengacu pada Permen PUPR no.10 Tahun 2021, terdapat lima tingkat
pengendalian, diantaranya:
1. Eliminasi, yaitu meniadakan bahaya dan risiko dengan tidak mempekerjakan
manusia pada aktivitas;
2. Substitusi, yaitu penggantian proses, operasi, bahan, atau peralatan dengan yang
tidak berbahaya atau memiliki bahaya lebih kecil;
3. Rekayasa teknis, yaitu pengendalian terhadap desain peralatan, tempat kerja untuk
memberikan perlindungan Keselamatan Konstruksi;
4. Pengendalian administratif, yaitu dengan mengendalikan prosedur, izin kerja,
analisis keselamatan pekerjaan, dan peningkatan kompetensi tenaga kerja; dan
5. Penggunaan alat pelindung diri dan alat pelindung kerja yang memadai.

Hal yang sama seperti tahap sebelumnya, para pakar mengevaluasi kuesioner
yang diberikan, setelah dievaluasi dan memberi masukan terkait pengendalian risiko
awal, dilakukan validasi kepada masing-masing pakar, apakah risiko tersebut
dieliminasi, atau disubstitusi, rekayasa teknis, atau pengendalian administratif, atau
penggunaan APD dan APK yang memadai. Pada tahap ini hanya terjadi satu kali
putaran untuk mendapatkan kesimpulan terkait pengendalian risiko awal.
Tahap akhir adalah validasi terkait penilaian sisa risiko serta pengendalian risiko
lanjutan. Tahap inipun sama, dilakukan validasi terlebih dahulu oleh pakar terkait isi
dari kuesioner, setelah para pakar mengevaluasi dan memberi masukan dilakukan
proses validasi kepada ketiga pakar untuk mendapatkan kesepakatan dan persetujuan

Universitas Indonesia
138

terkait penilaian sisa risiko serta pengendalian risiko lanjutan seperti pada tabel, tahap
ini hanya terjadi dalam satu putaran untuk mendapatkan hasil seperti yang tertera pada
tabel diatas. Kesimpulan dari hasil pembahasan dengan pakar terkait identifikasi
pengendalian risiko awal, tingkat risiko sisa, serta pengendalian risiko lanjutan ataupun
pengisian tabel IBPRP pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi
besar yaitu dengan menganalisis hasil kuesioner tersebut sesuai masukan, dan hasil
proses validasi aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar ini
diperoleh kesepakatan bahwa IBPRP pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi
besar sudah sesuai sebagaimana mestinya dan sesuai dengan level risiko tinggi pada
analisis sebelumnya.
4.4 Pengumpulan Data Penelitian dan Analisis Data Penelitian untuk Menjawab
RQ 4
4.4.1 Pengumpulan Data Tahap 6 – Validasi Sasaran Umum dan Program
Umum Pakar
Pengumpulan data tahap 6 ini merupakan validasi terhadap sasaran umum dan
program umum pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar
yang didapatkan dari wawancara maupun diskusi pakar. Kriteria pakar yang
dipersyaratkan yaitu mempunyai pengalaman minimal 5 tahun untuk background
pendidikan S1 serta yang paling utama yaitu memiliki pengalaman langsung dalam
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Adapun profil pakar atau
praktisi sebagai berikut. Berikut uraian profil pakar untuk validasi sasaran umum dan
program umum;
Tabel 4.31 Profil Pakar Validasi Sasaran Umum dan Program Umum – Pengumpulan
Data Tahap 6
Kode Pendidikan Pengalaman
No Posisi
Pakar Terakhir Kerja
1 Pakar 1 S1 11 Tahun Chief Structural Engineer
2 Pakar 2 S1 14 Tahun Project Manager
3 Pakar 3 S1 5 Tahun Project Coordinator
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Hasil pengumpulan data tahap 6 dianalisis pada subbab analisis data dan direkap
agar mudah untuk diolah. Dari hasil validasi pakar didapatkan pengendalian sasaran
umum dan program umum pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding precast
dimensi besar.

Universitas Indonesia
139

4.4.2 Pengumpulan Data Tahap 7 – Validasi Sasaran Khusus dan Program


Khusus Pakar
Pengumpulan data tahap 7 ini merupakan validasi terhadap sasaran khusus dan
program khusus pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar
yang didapatkan dari wawancara maupun diskusi pakar. Kriteria pakar yang
dipersyaratkan yaitu mempunyai pengalaman minimal 5 tahun untuk background
pendidikan S1 serta yang paling utama yaitu memiliki pengalaman langsung dalam
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Adapun profil pakar atau
praktisi sebagai berikut. Berikut uraian profil pakar untuk validasi sasaran umum dan
program umum;
Tabel 4.32 Profil Pakar Validasi Sasaran Khusus dan Program Khusus – Pengumpulan
Data 7
Kode Pendidikan Pengalaman
No Posisi
Pakar Terakhir Kerja
1 Pakar 1 S1 11 Tahun Chief Structural Engineer
2 Pakar 2 S1 14 Tahun Project Manager
3 Pakar 3 S1 5 Tahun Project Coordinator
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Hasil pengumpulan data tahap 7 dianalisis pada subbab analisis data dan direkap
agar mudah untuk diolah. Dari hasil validasi pakar didapatkan pengendalian sasaran
khusus dan program khusus dari level risiko tinggi pada aktivitas pekerjaan pemasangan
dinding pracetak dimensi besar.
4.4.3 Analisis Data Penelitian untuk Menjawab RQ 4
IBPRP level risiko tinggi pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar didapat berdasarkan hasil kuesioner yang telah diolah dan dianalisis
sebelumnya. Analisis sasaran umum dan program umum serta sasaran khusus dan
program khusus pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar
yang didapatkan dari wawancara maupun diskusi pakar dalam mengisi tabel sasaran dan
program dengan acuan yang tertera pada Permen PUPR no 10 Tahun 2021.
Berikut ini hasil validasi kepada pakar dalam menyusun sasaran umum dan
program umum pada aktivitas pekerjaan dinding pracetak dimensi besar yaitu sebagai
berikut:

Universitas Indonesia
140

Tabel 4.33 Sasaran Umum dan Program Umum Pekerjaan Pemasangan Dinding
Pracetak Dimensi Besar

No Sasaran Umum Program Umum


A Kinerja Keselamatan Kerja
Safety Morning
Pertemuan kelompok kerja
Zero Accident Kontrol alat kerja
Sosialisasi metode kerja
Kontrol APD
B Kinerja Kesehatan Kerja
Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala
Pemeriksaan tekanan darah untuk pekerjaan
- Tidak ada penyakit akibat kerja ketinggian
- Meminimalisir pekerja yang sakit Tidak memaksakan pekerja yang kurang
sehat, walau dengan alasan atau maksud
menyelesaikan target pekerjaan
Kinerja Pengelolaan Lingkungan
C
Kerja
Housekeeping
Mempersiapkan keamanan di sekitar proyek,
- Tidak mencemari lingkungan baik di dalam lingkungan proyek ataupun di
luar proyek (yang berada dalam radius TC)
Sterilisasi material B3
D Kinerja Pengamanan
Melibatkan security, safety, dan pihak terkait
Area kerja kondusif tidak ada gangguan
dalam pengamanan lingkungan
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Pelaksanaan validasi pakar dalam menentukan sasaran umum dan program
umum sebagaimana terangkum dalam tabel diatas yaitu dengan menyampaikan
kuesioner kepada masing-masing pakar yang telah dipilih. Kemudian, setelah pakar
telah memberikan masukan dan tanggapan terhadap kuesioner maka dilakukan
wawancara secara terpisah. Kesimpulan dari hasil pembahasan dengan pakar terkait
sasaran umum dan program umum pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding
pracetak dimensi besar yaitu dengan menganalisis hasil kuesioner tersebut sesuai
masukan, dan hasil proses validasi aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar ini diperoleh kesepakatan bahwa sasaran umum dan program umum
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar sudah sesuai sebagaimana
mestinya.

Universitas Indonesia
141

Setelah sasaran umum dan program umum pekerjaan pemasangan dinding


pracetak dimensi besar telah disepakati selanjutnya adalah menyusun sasaran khusus
dan program khusus pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar, dalam
penyusunan sasaran khusus dan program khusus pada pengendalian awal disesuaikan
dengan pengendalian awal yang sesuai pada tabel IBPRP yang kemudian dilakukan
penyebaran kuesioner kepada pakar yang telah ditentukan sebelumnya serta melakukan
wawancara secara terpisah setelah kuesioner diterima. Berikut ini hasil validasi kepada
pakar dalam menyusun sasaran khusus dan program khusus pada aktivitas pekerjaan
dinding pracetak dimensi besar yaitu sebagai berikut:

Universitas Indonesia
142

Tabel 4.34 Sasaran Khusus dan Program Khusus Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Material
Time terkirim
Schedule, sesuai jadwal,
Memeriksa Informasi dan
Material yang Spesifikasi sesuai
Material material Konfirmasi,
1 Material Control digunakan layak Teknis, - spesifikasi QC, Supervisor
sesuai rencana secara Jadwal
pakai Material, teknis dan
berkala Checklist
Tenaga sesuai
Kerja kebutuhan
lapangan
Metode yang
diajukan
Seluruh tim Membuat Spesifikasi disepakati
Menyepakati Tanda Terima Document
sepakat dan rancangan Teknis, oleh seluruh
2 Fixed Method metode oleh - Dokumen, Control,
menyetujui metode Engineer / pihak dan
seluruh pihak Daftar Hadir Engineer
terkait metode kerja Tenaga Ahli metode
dijalankan
sesuai rencana
Membuat
jadwal Alat layak Petugas
Memastikan alat Alat kerja Informasi dan
pengecekan pakai dan maintenance /
Tools kerja agar selalu tidak Alat, Konfirmasi,
3 alat secara - sesuai Logistik /
Maintenance beroperasi dengan mengalami Petugas Jadwal
berkala serta kebutuhan Supervisor
baik gangguan Checklist
memelihara lapangan Peralatan
alat kerja
Tersosialisasinya Pekerja paham Tim kerja
Sosialisasi Melakukan Tim pekerja,
metode dan tidak ada paham dan
Metode Kepada sosialisasi Supervisor, Jadwal, Daftar Engineer, Site
4 pelaksanaan demi yang - melaksanakan
Construction rutin sesuai Alat / Sarana Hadir Manager
menjaga melanggar pekerjaan
Team SOP Sosialisasi
keselamatan SOP sesuai SOP

Universitas Indonesia
143

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Memeriksa
APD dan
dan Petugas
Tidak ada APK APD dan
Proteksi Area memasang Keselamatan
5 Area kerja steril kecelakaan lengkap - Checklist APK dipakai
Kerja APD dan Konstruksi,
konstruksi sesuai sesuai standar
APK sesuai Logistik
standar
standar
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Universitas Indonesia
144

Pelaksanaan validasi pakar dalam menentukan sasaran khusus dan program


khusus sebagaimana terangkum dalam tabel diatas yaitu dengan menyampaikan
kuesioner kepada masing-masing pakar yang telah dipilih. Tabel pengendalian awal
pada sasaran khusus dan program khusus ini didapat dan sesuai dengan pengendalian
awal yang tertera pada tabel IBPRP. Kemudian, setelah pakar telah memberikan
masukan dan tanggapan terhadap kuesioner maka dilakukan wawancara secara terpisah
untuk mendapatkan apa saja sasaran dan program dari tiap pengendalian awal. Proses
validasi dalam penentuan sasaran khusus dan program khusus ini terjadi dalam tiga
putaran karena terjadi beberapa kali tambahan dari tiap pakar terkait sasaran khusus dan
program khusus dari tiap pengendalian awal, khususnya dalam penentuan program
khusus. Kesimpulan dari hasil pembahasan dengan pakar terkait sasaran khusus dan
program khusus pada aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar
yaitu dengan menganalisis hasil kuesioner tersebut sesuai masukan, dan hasil proses
validasi sasaran khusus dan program khusus pengendalian awal dari level risiko tinggi
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar ini diperoleh kesepakatan bahwa
sasaran khusus dan program khusus pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi
besar sudah sesuai sebagaimana mestinya.
Tahap ini merupakan tahap akhir pengembangan rencana keselamatan
konstruksi, yang diawali dengan identifikasi aktivitas pekerjaan pemasangan dinding
beton pracetak dimensi besar serta resources apa saja dalam aktivitas tersebut sesuai
dengan work breakdown structure-nya. Kemudian dari aktivitas yang didapat
dikembangkan kembali untuk mendapatkan identifikasi bahaya / potensi risiko apa saja
dari seluruh aktivitas pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar.
Setelah didapat identifikasi bahaya / potensi risiko dari tiap aktivitas yang divalidasi
kepada pakar yang terjun langsung pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar, dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang berlatar
belakang bekerja di dunia konstruksi. Hasil kuesioner dianalisis secara statistik dan juga
secara kualitatif untuk mendapatkan level risiko tinggi yang menjadi input untuk
analisis berikutnya, yaitu analisis IBPRP serta sasaran dan program. Hasil dari
pengendalian risiko awal yang tertera pada tabel IBRPR dianalisis lebih lanjut untuk
mendapatkan sasaran dan program khusus sesuai dengan acuan Permen PUPR no.10
Tahun 2021 yang menjelaskan secara rinci sasaran dan program dari tiap pengendalian

Universitas Indonesia
145

risiko awal. Sehingga proses pengembangan rencana keselamatan konstruksi ini diawali
dari level work breakdown structure terendah dengan identifikasi bahaya atau potensi
risiko dari tiap aktivitasnya.

Universitas Indonesia
BAB 5
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi temuan yang didapatkan berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis
data yang telah dilakukan pada penelitian ini. Temuan dan pembahasan akan dipaparkan
sesuai dengan pertanyaan dari penelitian ini yaitu :
1. Apa saja aktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi
besar?
2. Apa saja risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak
dimensi besar?
3. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk tindakan pencegahan dan perbaikan?
4. Bagaimana sasaran dan program keselamatan konstruksi dalam mengembangkan
rencana keselamatan konstruksi pada pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak
dimensi besar?
5.1 Temuan dan Pembahasan RQ 1
Pada RQ 1, output yang diharapkan yaitu berupa identifikasi aktivitas apa saja pada
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Tahap awal penelitian yaitu
untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama (RQ1) yang diawali dengan analisis
arsip, studi kasus dari beberapa contoh pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi
besar dan juga wawancara kepada salah satu pakar yang terlibat langsung dalam
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar mengenai metode kerja
pekerjaan tersebut. Dari studi literatur, tinjauan pustaka dan wawancara tersebut maka
selanjutnya dilakukan penyusunan aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar. Urutan aktivitas yang telah disimpulkan kemudian dilakukan validasi
kepada narasumber / pakar yang berkompeten, berpengalaman serta terlibat langsung
dalam pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar melalui penyampaian
kuesioner. Hasil validasi narasumber / pakar tersebut selanjutnya dilakukan analisa dan
menjadi input dalam penyempurnaan penyusunan urutan aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
“Perbedaan aktivitas untuk dimensi kecil atau umum dan dimensi besar terdapat
pada proses pemutaran dinding pracetak, dimensi kecil atau umum tidak terjadi proses
pemutaran, sedangkan dimensi besar mengalami pemutaran karena menyesuaikan

146
Universitas Indonesia
147

dengan rak pengiriman pracetak dan juga perhitungan beban saat proses erection”
Pradibta, Arman P. Telephone Interview. 17 Mar.2022.
Berdasarkan hasil analisis data primer dan data sekunder didapatkan aktivitas
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar terdiri dari:
1. Pemasangan Chain Block
Pemasangan chain block kombinasi sling. Pemasangan chain block, dilakukan
sebelum proses pemasangan dinding beton pracetak dan merupakan tempat
bergantungnya beton pracetak ketika proses erection.
2. Pemasangan Sling Tower Crane pada Lift Hook Beton Pracetak
Pemasangan vertical lift hook. Ketika akan dilakukan proses angkat dinding beton
pracetak dari stockyard / mobil angkut untuk dilakukan instalasi / pemasangan dan
atau ketika akan dilakukan proses pemasangan, maka sling tower crane
dipasangkan pada lifting hook beton pracetak.
3. Erection Beton Pracetak
Proses pengangkatan pemasangan dinding beton pracetak antara embedded dengan
breket antara struktur beton pracetak itu sendiri atau antara beton pracetak dengan
struktur tempat terpasangnya beton pracetak.
4. Pemindahan Beton Pracetak dari Sling Tower Crane ke Sling Chain Block
Proses transisi sling. Ketika akan dilakukan proses pemasangan maka dinding beton
pracetak dipindahkan dari sling tower crane ke sling chain block.
5. Pemutaran Dinding Beton Pracetak
Proses transisi / perubahan titik lifting hook. Manuver / Pemutaran dinding beton
pracetak dilakukan ketika dimensi beton pracetak melebihi kapasitas mobil angkut
atau melebihi kapasitas cetakan / molding.
Aktivitas ini kondisional, melihat faktor sebagai berikut:
1. Dimensi pracetak (panjang dan lebar)
2. Stockyard Lapangan
3. Tempat produksi (on site atau di workshop)
4. Obstacle dalam perjalan bila produksi di workshop.
6. Pengelasan pada Beton Pracetak
Fullwelded pada bracket baja. Pengelasan pada sistem bracket (bracket terhadap
embedded pracetak) panjang dan atau luasan welding mengikuti perhitungan teknis.

Universitas Indonesia
148

Pengelasan terjadi antara embedded dinding beton pracetak dengan bracket yang
disambung kepada struktur bangunan / beton prcetak itu sendiri.
7. Pelepasan Sling Pengikat Pracetak
Pelepasan sling pengikat dinding beton pracetak ini dilakukan ketika proses
erection / pemasangan beton pracetak itu telah selesai dan beton pracetak telah
terpasang dengan baik dan sesuai dengan gambar kerja.
5.2 Temuan dan Pembahasan RQ 2
Untuk menjawab pertanyan penelitian 2 (RQ 2), dilakukan analisis potensi risiko
dari seluruh aktivitas pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar untuk
mendapatkan level risiko tinggi. Keluaran / output pada tahap pertama (RQ1) kemudian
dijadikan input untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua (RQ2). Pada tahap kedua
ini dilakukan analisis arsip dan wawancara lebih dahulu kepada pakar mengenai potensi
risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
Kemudian setelah didapatkannya seluruh potensi risiko dari tiap aktivitas pekerjaan
pemasangan dinding pracetak dimensi besar dilakukan validasi kepada pakar, apakah
potensi risiko hasil dari analisis arsip dan wawancara kepada salah satu pakar tersebut
disepakati menjadi variabel potensi risiko atau tidak, atau bahkan terdapat masukan
potensi risiko tambahan dari pakar lainnya melalui penyampaian kuesioner.
Terdapat delapan potensi risiko tambahan hasil dari penyebaran kuesioner kepada
pakar sehingga disebar kembali kuesioner terkait potensi risiko tambahan kepada pakar
lainnya, apakah pakar lain sepakat potensi risiko tambahan tersebut berpotensi
menyebabkan kecelakaan konstruksi pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar atau tidak, dari penyebaran ulang kuesioner didapat lima dari delapan
potensi risiko dari beberapa aktivitas yang disepakati oleh pakar lainnya.
Setelah didapat seluruh variabel potensi risiko dari aktivitas pekerjaan pemasangan
dinding pracetak dimensi besar dilakukan pilot survey untuk dapat dilakukan penilaian
apakah kuesioner tersebut sudah dapat dipahami / dimengerti.
Selanjutnya setelah dilakukannya pilot survey terkait pemahaman potensi risiko,
maka kemudian dilakukan pengambilan data responden melalui penyebaran kuesioner
secara online yang kemudian seluruh hasil penyebaran kuesioner tersebut dilakukan
serangkaian pengujian data dan analisis menggunakan software SPSS dan juga
Ms,Excel.

Universitas Indonesia
149

Berdasarkan hasil validasi pakar didapatkan 39 variabel risiko dari seluruh aktivitas
pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar, namun hasil dari pengujian
validasi nilai frekuensi terdapat dua variabel yang tidak valid, yaitu variabel X11 dan
X26 yang membuat variabel tersebut di-take out dan tidak dilanjutkan untuk dianalisis
pada penelitian ini, sehingga hanya terdapat 37 variabel risiko. Berikut merupakan
identifikasi risiko pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar:

Universitas Indonesia
150

Tabel 5.1 Potensi Risiko dari Tiap Aktivitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak
Dimensi Besar

Aktivitas Risiko

X1 Terjepit
Pemasangan Chain
X2 Terjatuh dari ketinggian
Block
X3 Chain Block Terjatuh
Pemasangan sling TC X4 Terjepit
pada lift hook beton X5 Tertimpa
pracetak X6 Tertabrak sling beton pracetak
X7 Beton pracetak terjatuh
X8 Tertabrak sling beton pracetak
X9 Terbentur material
X10 Chain Block Terlepas
Erection Beton Sling melintir akibat angin dan beban yang berat dan
X12
Pracetak menabrak bangunan sekitar
X13 Dinding menabrak bangunan eksiting area proyek
X14 Lift hook lepas dari beton
X15 Terjatuh dari ketinggian
X16 Beton pracetak terbentur rak pengiriman
Pemindahan beton X17 Terjepit
pracetak dari sling X18 Terbentur
tower crane ke sling X19 Terjatuh dari ketinggian
chain block
X20 Beton pracetak terjatuh
X21 Beton pracetak terjatuh
X22 Terjepit
Pemutaran dinding X23 Chain Block Terlepas
beton pracetak X24 Terbentur
X25 Terjatuh dari ketinggian
X27 Tertabrak dinding pracetak
X28 Material terjatuh
X29 Terjatuh dari ketinggian
Pengelasan pada X30 Tersengat aliran listrik
beton pracetak X31 Gangguan penglihatan
X32 Gangguan pernafasan akibat paparan asap
X33 Iritasi pada mata akibat paparan asap

Universitas Indonesia
151

Aktivitas Risiko

Kebakaran/Peledak akibat bunga api jatuh tidak


X34
beraturan
X35 Travo las meledak
X36 Bagian tubuh terkena percikan las
X37 Terjepit
Pelepasan sling
X38 Terjatuh dari ketinggian
pengikat pracetak
X39 Material terjatuh
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Selanjutnya dilanjutkan dengan analisis risiko kualitatif berdasarkan nilai skala
frekuensi dan dampak untuk mendapatkan level risiko tinggi. Didapat empat risiko
tinggi berdasarkan analisis risiko kualitatif dari aktivitas pekerjaan pemasangan dinding
pracetak dimensi besar. Berikut merupakan level risiko tinggi dan urutannya dari
pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar:
Tabel 5.2 Daftar Level Risiko Tinggi

Ranking
Variabel Risiko Aktivitas
Risiko
Terjatuh dari
1 x15 ketinggian Erection beton pracetak
Beton pracetak
2 x7 terjatuh Erection beton pracetak
Terjatuh dari Pelepasan sling pengikat
3 x38 ketinggian pracetak
Beton pracetak Pemutaran dinding beton
4 x21
terjatuh pracetak
Sumber : Olahan Penulis (2023)
5.3 Temuan dan Pembahasan RQ 3
Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga (RQ3), maka output pada tahap
kedua (RQ2) dijadikan input sebagai dasar pengembangan rencana keselamatan
konstruksi berbasis risiko. Pada tahap ketiga ini dilakukan analisis arsip juga
wawancara untuk menentukan solusi yang dapat dilakukan untuk tindakan pencegahan
dan perbaikan terhadap risiko tertinggi pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar yang dituangkan dalam tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko,
Penentuan Penilaian Risiko, dan Peluang (IBPRP) sesuai dengan Permen PUPR no.10
Tahun 2021.

Universitas Indonesia
152

Untuk menjawab pertanyaan penelitian 3 (RQ 3), berdasarkan empat level risiko
tinggi dari pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar yang telah didapatkan
dari hasil kuesioner yang dianalisis kemudian risiko tersebut menjadi input pada
identifikasi bahaya yang tertera dalam tabel IBPRP kemudian dianalisis risiko dari tiap
identifikasi bahaya, perundangan atau persyaratan yang berhubungan, pengendalian
risiko awal, penilaian sisa risiko serta pengendalian lanjutannya. Pengendalian risiko
awal setelah dilakukannya validasi kepada pakar secara umum dilakukan dengan cara
rekayasa teknis dan juga pengendalian administratif untuk mereduksi nilai frekuensi
dari identifikasi bahaya dan juga mengurangi potensi terjadinya risiko. Uraian pekerjaan
dan identifikasi bahaya ini selanjutnya yang akan dianalisis lebih lanjut hasil dari RQ 2.
Penilaian tingkat risiko yang telah didapat dari hasil analisis dan output dari RQ2
menjadi dasar untuk mempertimbangkan penilaian sisa risiko setelah dianalisis
pengendalian risiko awalnya. Dalam menyusun tabel IBPRP ini dibantu dengan
menggunakan kuesioner yang disebarkan pada para pakar untuk diberikan masukan dan
disepakati bersama, berikut merupakan hasil dari tabel IBPRP pekerjaan pemasangan
dinding beton pracetak dimensi besar:

Universitas Indonesia
153

Tabel 5.3 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Penilaian Risiko, dan Peluang (IBPRP) Level Risiko Tinggi Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko


Perundangan
Kemun Nilai Tingkat Pengendalian Kemun Nilai Tingkat Pengendalian Risiko
No Uraian Identifikasi atau Kepara Kepara Keterangan
Risiko Persyaratan gkinan Risiko Risiko Awal Risiko Awal gkinan Risiko Risiko Sisa Lanjutan
Pekerjaan Bahaya han (A) han (A)
(F) (F x A) (TR) (F) (F x A) (TR)
A Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
1 Erection Beton pracetak 1. Pekerja Terluka dan berpotensi
meninggal.
Beton terjatuh
2. Kerusakan kendaraan / properti warga - UU No. 14 Tahun
Pracetak sekitar. 1969 Ketentuan
3. Material precast rusak (rework) Pokok Mengenai 0,53 0,60 0,32 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
4. Kerugian waktu, biaya dan material. Tenaga Kerja
5. Kasus pidana / hukum. - UU No. 1 Tahun
6. Menanggung kerugian pada 1970 Tentang
lingkungan / keluarga yang terkena Keselamatan Kerja
imbasnya - UU No. 23 Tahun
Terjatuh dari 1992 Tentang
1. Pekerja Terluka dan berpotensi
ketinggian meninggal.
Kesehatan
- UU No. 3 Tahun
2. Kerusakan kendaraan / properti warga
1992 Tentang
sekitar.
Jaminan Sosial 0,60 0,60 0,36 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
3. Kerugian waktu dan biaya.
Tenaga Kerja
4. Pidana / Hukum.
- UU No. 18 Tahun 1. Material control
5. Menanggung kerugian pada keluarga
1999 Tentang Jasa 2. Fixed Method 1. Evaluasi Berkala
yang terkena imbasnya
Konstruksi 3. Tools maintenance 2. Kontrol alat kerja dan
- UU No. 28 Tahun 4. Sosialisasi metode pengadaan alat baru
2 Pemutaran Beton pracetak 1. Pekerja Terluka dan berpotensi
2002 Tentang ke construction team 3. Screening pekerja secara
meninggal.
Dinding terjatuh Bangunan Gedung 5. Proteksi area kerja berkala
2. Kerusakan kendaraan / properti warga
Beton sekitar.
- UU No. 13 Tahun (steril area)
Pracetak 2003 Tentang
3. Material precast rusak (rework)
Ketenagakerjaan 0,51 0,56 0,29 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
4. Kerugian waktu, biaya dan material.
- Permenaker No. 1
5. Kasus pidana / hukum.
Tahun 1980
6. Menanggung kerugian pada
Keselamatan &
lingkungan / keluarga yang terkena
Kesehatan Kerja
imbasnya
Pada Konstruksi
3 Pelepasan Terjatuh dari
1. Pekerja Terluka dan berpotensi Bangunan
Sling ketinggian meninggal. - Permen PUPR No
Pengikat 2. Kerusakan kendaraan / properti warga 10 Tahun 2021
Pracetak sekitar. Pedoman Sistem
Manajemen 0,53 0,57 0,30 Tinggi 0,1 0,4 0,04 Rendah
3. Kerugian waktu dan biaya.
4. Pidana / Hukum. Keselamatan
5. Menanggung kerugian pada keluarga Konstruksi
yang terkena imbasnya

Sumber : Olahan Penulis (2023)

Universitas Indonesia
154

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penilaian sisa risiko nilai dampak / keparahan
didapat 0,4, masih termasuk kategori tinggi, menurut hasil validasi kepada para pakar
bahwa mereka menyetujui nilai tersebut, nilai dampak risiko tinggi dari identifikasi
bahaya pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar minim direduksi,
bagaimanapun juga jika identifikasi bahaya tersebut terjadi pasti menimbulkan dampak
yang besar / tinggi. para pakar menyepakati bahwa nilai yang dapat direduksi ialah nilai
kemungkinannya / nilai frekuensi, nilai kemungkinan frekuensi dari kategori tinggi
menjadi kategori sangat rendah / tidak pernah jika pengendalian risiko awal dilakukan
dan dijalankan dengan baik.
Beton pracetak terjatuh pada tahapan pekerjaan erection beton pracetak
dikategorikan risiko tinggi. Pengendalian risiko dengan memberikan pelatihan pada
rigger, safety induction, dan penggunaan sarung tangan dari kulit (Triyono & Widajati,
2017).
Terjatuh dari ketinggian pada tahapan erection beton pracetak dan tahapan
pelepasan sling pengikat pracetak dikategorikan risiko tinggi. Pengendalian risiko pada
potensi terjatuh dari ketinggian ialah membersihkan lingkungan kerja, menjaga lantai
agar tidak licin, memberikan training mengenai posisi kerja, memperhatikan faktor
cuaca, dan penggunaan safety shoes ter-standard (Triyono & Widajati, 2017).
5.4 Temuan dan Pembahasan RQ 4
Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga (RQ4), maka output pada tahap
ketiga (RQ3) dijadikan input sebagai dasar pengembangan rencana keselamatan
konstruksi berbasis risiko. Pada tahap keempat ini dilakukan analisis arsip juga
wawancara untuk menentukan program umum dan sasaran umum serta program khusus
dan sasaran khusus pada pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar
yang dituangkan dalam tabel sasaran dan program sesuai dengan Permen PUPR no.10
Tahun 2021.
Dalam tahapannya, dilakukan penyebaran kuesioner dan wawancara kepada para
pakar terlebih dahulu untuk mendapatkan jawaban terkait sasaran umum dan program
umum pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Jawaban yang diberikan
para pakar secara garis besar menyerupai antara pakar yang satu dengan yang lainnya,
kemungkinan terbesar mengapa bisa sama dikarenakan para pakar ini adalah praktisi
langsung pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar. Berikut merupakan

Universitas Indonesia
155

kesimpulan hasil penyebaran kuesioner dan wawancara terkait sasaran umum dan
program umum pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar.
Tabel 5.4 Sasaran Umum dan Program Umum Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak
Dimensi Besar

No Sasaran Umum Program Umum


A Kinerja Keselamatan Kerja
Safety Morning
Pertemuan kelompok kerja
Zero Accident Kontrol alat kerja
Sosialisasi metode kerja
Kontrol APD
B Kinerja Kesehatan Kerja
Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala
Pemeriksaan tekanan darah untuk pekerjaan
- Tidak ada penyakit akibat kerja ketinggian
- Meminimalisir pekerja yang sakit Tidak memaksakan pekerja yang kurang
sehat, walau dengan alasan atau maksud
menyelesaikan target pekerjaan
Kinerja Pengelolaan Lingkungan
C
Kerja
Housekeeping
Mempersiapkan keamanan di sekitar proyek,
- Tidak mencemari lingkungan baik di dalam lingkungan proyek ataupun di
luar proyek (yang berada dalam radius TC)
Sterilisasi material B3
D Kinerja Pengamanan
Melibatkan security, safety, dan pihak terkait
Area kerja kondusif tidak ada gangguan
dalam pengamanan lingkungan
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Setelah sasaran umum dan program umum pekerjaan pemasangan dinding pracetak
dimensi besar telah disepakati selanjutnya adalah menyusun sasaran khusus dan
program khusus pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar sesuai dengan
format Permen PUPR no.10 Tahun 2021. Dalam penyusunan sasaran khusus dan
program khusus pada pengendalian awal disesuaikan dengan pengendalian awal yang
sesuai pada tabel IBPRP yang kemudian dilakukan penyebaran kuesioner kepada pakar
yang telah ditentukan sebelumnya serta melakukan wawancara secara terpisah setelah
kuesioner diterima. Berikut ini hasil validasi kepada pakar dalam menyusun sasaran
khusus dan program khusus pada aktivitas pekerjaan dinding pracetak dimensi besar
yaitu sebagai berikut:

Universitas Indonesia
156

Tabel 5.5 Sasaran Khusus dan Program Khusus Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Material
Time terkirim
Schedule, sesuai jadwal,
Memeriksa Informasi dan
Material yang Spesifikasi sesuai
Material material Konfirmasi,
1 Material Control digunakan layak Teknis, - spesifikasi QC, Supervisor
sesuai rencana secara Jadwal
pakai Material, teknis dan
berkala Checklist
Tenaga sesuai
Kerja kebutuhan
lapangan
Metode yang
diajukan
Seluruh tim Membuat Spesifikasi disepakati
Menyepakati Tanda Terima Document
sepakat dan rancangan Teknis, oleh seluruh
2 Fixed Method metode oleh - Dokumen, Control,
menyetujui metode Engineer / pihak dan
seluruh pihak Daftar Hadir Engineer
terkait metode kerja Tenaga Ahli metode
dijalankan
sesuai rencana
Membuat
jadwal Alat layak Petugas
Memastikan alat Alat kerja Informasi dan
pengecekan pakai dan maintenance /
Tools kerja agar selalu tidak Alat, Konfirmasi,
3 alat secara - sesuai Logistik /
Maintenance beroperasi dengan mengalami Petugas Jadwal
berkala serta kebutuhan Supervisor
baik gangguan Checklist
memelihara lapangan Peralatan
alat kerja
Tersosialisasinya Pekerja paham Tim kerja
Sosialisasi Melakukan Tim pekerja,
metode dan tidak ada paham dan
Metode Kepada sosialisasi Supervisor, Jadwal, Daftar Engineer, Site
4 pelaksanaan demi yang - melaksanakan
Construction rutin sesuai Alat / Sarana Hadir Manager
menjaga melanggar pekerjaan
Team SOP Sosialisasi
keselamatan SOP sesuai SOP

Universitas Indonesia
157

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Memeriksa
APD dan
dan Petugas
Tidak ada APK APD dan
Proteksi Area memasang Keselamatan
5 Area kerja steril kecelakaan lengkap - Checklist APK dipakai
Kerja APD dan Konstruksi,
konstruksi sesuai sesuai standar
APK sesuai Logistik
standar
standar
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Universitas Indonesia
158

WBS standar pekerjaan struktur bangunan gedung, sumber risiko yang berpotensi
bahaya pada pekerjaan struktur, dan pembuatan rencana keselamatan konstruksi dengan
menggunakan WBS berbasis risiko yang sudah terstandarisasi, sebagai wujud
pencegahan, mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accidents)
dalam pelaksanaan proyek konstruksi (Elsye et al., 2018).
Dengan begitu, dengan adanya pengembangan rencana keselamatan konstruksi
yang diawali dari aktivitas suatu pekerjaan hingga level resources lalu diidentifikasi apa
saja bahaya atau risiko yang mungkin tenjadi dari tiap aktivitas tersebut lalu hasil dari
level risiko tinggi dianalisis apa saja risikonya serta pengendaliannya yang dijadikan
input untuk mengembangkan rencana keselamatan konstruksi dalam sasaran umum dan
program umum sertah sasaran khusus dan program khusus, maka dari itu diharapkan
pengembangan rencana keselamatan konstruksi yang telah dibuat dan diterapkan dalam
proyek konstruksi dengan tepat dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

Universitas Indonesia
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat tujuh aktivitas dari pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar,
diantaranya adalah:
 Pemasangan chain block
 Pemasangan sling tower crane pada lift hook beton pracetak
 Erection beton pracetak
 Pemindahan beton pracetak dari sling tower crane ke sling chain block
 Pemutaran dinding beton pracetak
 Pengelasan pada beton pracetak
 Pelepasan sling pengikat pracetak
2. Terdapat 39 potensi risiko dari tiap aktivitas pekerjaan pemasangan dinding
pracetak dimensi besar, namun terdapat dua variabel yang tidak valid pada validasi
nilai frekuensi, kedua variabel tersebut adalah potensi risiko pekerja terkena debu
dan kotoran pada aktivitas erection beton pracetak (variabel X11) dan potensi risiko
beton pracetak cacat akibat manuver pada aktivitas pemutaran dinding beton
pracetak (variabel X26). Sehingga tersisa 37 variabel potensi risiko pada pekerjaan
pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar. Berikut merupakan identifikasi
risiko pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar:

159
Universitas Indonesia
160

Tabel 6.1 Potensi Risiko dari Tiap Aktivitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak
Dimensi Besar

Aktivitas Risiko

X1 Terjepit
Pemasangan Chain
X2 Terjatuh dari ketinggian
Block
X3 Chain Block Terjatuh
Pemasangan sling TC X4 Terjepit
pada lift hook beton X5 Tertimpa
pracetak X6 Tertabrak sling beton pracetak
X7 Beton pracetak terjatuh
X8 Tertabrak sling beton pracetak
X9 Terbentur material
X10 Chain Block Terlepas
Erection Beton Sling melintir akibat angin dan beban yang berat dan
X12
Pracetak menabrak bangunan sekitar
X13 Dinding menabrak bangunan eksiting area proyek
X14 Lift hook lepas dari beton
X15 Terjatuh dari ketinggian
X16 Beton pracetak terbentur rak pengiriman
Pemindahan beton X17 Terjepit
pracetak dari sling X18 Terbentur
tower crane ke sling X19 Terjatuh dari ketinggian
chain block
X20 Beton pracetak terjatuh
X21 Beton pracetak terjatuh
X22 Terjepit
Pemutaran dinding X23 Chain Block Terlepas
beton pracetak X24 Terbentur
X25 Terjatuh dari ketinggian
X27 Tertabrak dinding pracetak
X28 Material terjatuh
X29 Terjatuh dari ketinggian
Pengelasan pada X30 Tersengat aliran listrik
beton pracetak X31 Gangguan penglihatan
X32 Gangguan pernafasan akibat paparan asap
X33 Iritasi pada mata akibat paparan asap

Universitas Indonesia
161

Aktivitas Risiko

Kebakaran/Peledak akibat bunga api jatuh tidak


X34
beraturan
X35 Travo las meledak
X36 Bagian tubuh terkena percikan las
X37 Terjepit
Pelepasan sling
X38 Terjatuh dari ketinggian
pengikat pracetak
X39 Material terjatuh
Sumber : Olahan Penulis (2023)
Dari 37 potensi risiko pada pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar
didapat empat risiko level risiko tinggi. Berikut merupakan level risiko tinggi dan
urutannya dari pekerjaan pemasangan dinding beton pracetak dimensi besar:
Tabel 6.2 Daftar Level Risiko Tinggi

Ranking
Variabel Risiko Aktivitas
Risiko
Terjatuh dari
1 x15 ketinggian Erection beton pracetak
Beton pracetak
2 x7 terjatuh Erection beton pracetak
Terjatuh dari Pelepasan sling pengikat
3 x38 ketinggian pracetak
Beton pracetak Pemutaran dinding beton
4 x21
terjatuh pracetak
Sumber : Olahan Penulis (2023)
3. Solusi yang dapat dilakukan untuk tindakan pencegahan dan perbaikan pada
pekerjaan dinding pracetak dimensi besar tertuang dalam tabel IBPRP yang
diantaranya adalah:
 Pengendalian Risiko Awal
o Material control
o Fixed method
o Tools maintenance
o Sosialisasi metode pada construction team
o Proteksi area kerja (steril area)
 Pengendalian Risiko Lanjutan
o Evaluasi berkala

Universitas Indonesia
162

o Kontrol alat kerja dan pengadaan alat baru


o Screening pekerja secara berkala
4. Sasaran umum pekerjaan pemasangan dinding pracetak dimensi besar terdiri dari
empat sub sasaran umum, diantaranya
 Kinerja Keselamatan Kerja
o Zero accident
 Kinerja Kesehatan Kerja
o Tidak ada penyakit akibat kerja
o Meminimalisir pekerja yang sakit
 Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kerja
o Tidak mencemari lingkungan
 Kinerja Pengamanan
o Area kerja kondusif tidak ada gangguan
Program umum dari tiap sasaran umum terdiri dari
 Kinerja Keselamatan Kerja
o Safety morning
o Penentuan kelompok kerja
o Kontrol alat kerja
o Sosialisasi metode kerja
o Kontrol APD
 Kinerja Kesehatan Kerja
o Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala
o Pemeriksaan tekanan darah untuk pekerjaan ketinggian
o Tidak memaksakan pekerja yang kurang sehat, walau dengan alasan dan
maksud menyelesaikan target pekerjaan.
 Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kerja
o Housekeeping
o Mempersiapkan keamanan sekitar proyek, baik didalam lingkungan proyek
ataupun diluar proyek (yang berada dalam radius TC)
o Sterilisasi material B3
 Kinerja Pengamanan

Universitas Indonesia
163

o Melibatkan security, safety, dan pihak terkait dalam pengamanan


lingkungan.

Terdapat Sasaran khusus dan program khusus pada pekerjaan pemasangan beton
pracetak dimensi besar. Berikut ini sasaran khusus dan program khusus pada
aktivitas pekerjaan dinding pracetak dimensi besar yaitu sebagai berikut:

Universitas Indonesia
164

Tabel 6.3 Sasaran Khusus dan Program Khusus Pekerjaan Pemasangan Dinding Pracetak Dimensi Besar

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Material
Time terkirim
Schedule, sesuai jadwal,
Memeriksa Informasi dan
Material yang Spesifikasi sesuai
Material material Konfirmasi,
1 Material Control digunakan layak Teknis, - spesifikasi QC, Supervisor
sesuai rencana secara Jadwal
pakai Material, teknis dan
berkala Checklist
Tenaga sesuai
Kerja kebutuhan
lapangan
Metode yang
diajukan
Seluruh tim Membuat Spesifikasi disepakati
Menyepakati Tanda Terima Document
sepakat dan rancangan Teknis, oleh seluruh
2 Fixed Method metode oleh - Dokumen, Control,
menyetujui metode Engineer / pihak dan
seluruh pihak Daftar Hadir Engineer
terkait metode kerja Tenaga Ahli metode
dijalankan
sesuai rencana
Membuat
jadwal Alat layak Petugas
Memastikan alat Alat kerja Informasi dan
pengecekan pakai dan maintenance /
Tools kerja agar selalu tidak Alat, Konfirmasi,
3 alat secara - sesuai Logistik /
Maintenance beroperasi dengan mengalami Petugas Jadwal
berkala serta kebutuhan Supervisor
baik gangguan Checklist
memelihara lapangan Peralatan
alat kerja
Tersosialisasinya Pekerja paham Tim kerja
Sosialisasi Melakukan Tim pekerja,
metode dan tidak ada paham dan
Metode Kepada sosialisasi Supervisor, Jadwal, Daftar Engineer, Site
4 pelaksanaan demi yang - melaksanakan
Construction rutin sesuai Alat / Sarana Hadir Manager
menjaga melanggar pekerjaan
Team SOP Sosialisasi
keselamatan SOP sesuai SOP

Universitas Indonesia
165

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Memeriksa
APD dan
dan Petugas
Tidak ada APK APD dan
Proteksi Area memasang Keselamatan
5 Area kerja steril kecelakaan lengkap - Checklist APK dipakai
Kerja APD dan Konstruksi,
konstruksi sesuai sesuai standar
APK sesuai Logistik
standar
standar
Sumber : Olahan Penulis (2023)

Universitas Indonesia
166

6.2 Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian ini, berikut beberapa saran yang diusulkan
sebagai tindak lanjut antara lain:

1. Pada penelitian ini risiko yang dianalisis hanya terhadap risiko negatif, sehingga
untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan terhadap risiko positif;
2. Penelitian ini hanya menganalisis level risiko tinggi, sehingga untuk penelitian
selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menganalisis terhadap level risiko
lainnya.
3. Pada penelitian ini, dalam menganalisis pengendalian risiko awal dan pengendalian
risiko lanjutan belum menganalisis berdasarkan respon dari risiko yang di avoid,
mitigate, transfer atau accept. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis
risiko sesuai pengelompokan tersebut agar risiko terurai lebih detail.

Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI

Aisyah Nurjannah, S., Diklat Wilayah VII Kementerian Pekerjaan Umum, B., Tubun
No, J. K., & Hatta, L. (2011). Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3
Palembang.
Albert, A., Hallowell, M.R., & Kleiner, B.M. (2014). Emerging Strategies for
Construction Safety & Health Hazard Recognition.
Anggraini, A., & Latief, Y. (2021, April). Development of work breakdown structure
standard for safety planning on stadium construction work based on risk.
In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1858, No. 1, p. 012073). IOP
Publishing.
Arachchige, A. W., Ranasinghe, M., Asanka, W. A., & Ranasinghe, M. (2015). Study
on the impact of accidents on construction projects Educated Trade-offs for
sustainable resource development View project Undergraduate research project
for partial fulfillment of the requirements for the Degree of Bachelor of Science of
Engineering View project STUDY ON THE IMPACT OF ACCIDENTS ON
CONSTRUCTION PROJECTS.
https://www.researchgate.net/publication/288022884
Asanka, W. A., & Ranasinghe, M. (2015, December). Study on the impact of accidents
on construction projects. In 6th International Conference on Structural
Engineering and Construction Management (pp. 58-67).
Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata cara perancangan beton pracetak dan
betonprategang untuk bangunan gedung. SNI No.7833:2012. Badan Standardisasi
Nasional. Jakarta
Bahy, A. N. (2021). PENERAPAN K3 MENGGUNAKAN METODE HIRADC PADA
PEKERJAAN PEMASANGAN CURTAIN WALL PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG JKT3 NEW CONSTRUCTION (IMPLEMENTATION
OF OSH USING THE HIRADC METHOD ON THE CURTAIN WALL
INSTALLATION WORK ON THE JKT3 NEW CONSTRUCTION BUILDING
PROJECT).
Brzev, S. (2010). PRECAST CONCRETE CONSTRUCTION.
Chaher, Z., & Soomro, A. R. (2016). Facilitate risk management in construction
process by using hierarchical risk breakdown structure. Int. J. Sci. Res. Publ, 6,
703-709.
Chilumo, J., Odiembo, S., Zedekiah, A., Harre Ruwa, A., Mwakwi, S., Kithome, O. M.,
& Dorothy Ndunge Kyalo, P. (2020). Risk Management Practices on Performance
of Building Construction Projects.
Dapu, Y. C., Dundu, A. K. T., & Walangitan, R. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG
MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI. Jurnal
Sipil Statik, 4(10), 641–647.
Elsye, V., Latief, Y., & Sagita, L. (2018). Development of Work Breakdown Structure
(WBS) Standard for Producing the Risk Based Structural Work Safety Plan of
Building. MATEC Web of Conferences, 147.
https://doi.org/10.1051/matecconf/201814706003
Ferial, R., Kunci, K., tinggi, B., & Pracetak, B. (2007). DESAIN KOMPONEN BETON
PRACETAK UNTUK FASADE BANGUNAN TINGGI. 1(28).

xviii
Universitas Indonesia
Hassan, Said & Basarwan, Refat & Alzahrani, Hasan & Alzahrani, Saeed & Badr, Faris.
(2016). Project Risk Management in High Rise Buildings in Saudi Arabia..
Volume 3. 252-271.
Hidayah, D. N., Latief, Y., & Riantini, L. S. (2018, September). Development of work
breakdown structure standard based on risk for safety planning on dam
construction work. In IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering (Vol. 420, No. 1, p. 012003). IOP Publishing.
Hidayat, F., & Irvan, G. (2018). Analisis Perbandingan Biaya, Waktu, Material, dan
Tata Laksana Pekerjaan Dinding Menggunakan Bata Ringan, Sandwich Paneh
dan Beton Precast Pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit “STC” Di Kota
Jakarta.
Kinmandiri (2015), Metoda-Pelaksanaan Precast Concrete Panel
Jaya, I., Sudarsana, D., & Intan Wiratni, G. (2019). Manajemen Risiko Terhadap
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Hotel Di Kawasan Sarbagita. Jurnal Spektran,
7(1). Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/article/view/47469
Lestari, A. D., Herzanita, A., & Latief, Y. (2021). Development of Safety Plan Building
Based on Work Breakdown Structure (WBS) in Campus Area of UI Depok to
Reduce Work Accident. Journal of International Conference Proceedings, 4(1),
104–116. https://doi.org/10.32535/jicp.v4i1.1132
Manzoor, B., Othman, I., & Waheed, A. (2022). Accidental safety factors and
prevention techniques for high-rise building projects–A review. Ain Shams
Engineering Journal, 13(5), 101723.
Mohammadi, A., Tavakolan, M., & Khosravi, Y. (2018). Factors influencing safety
performance on construction projects: A review. Safety science, 109, 382-397.
Najoan, C. H., Tjakra, J., & Pratasis, P. A. K. (2016). ANALISIS METODE
PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT KONVENSIONAL
DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS : MARKAS
KOMANDO DAERAH MILITER MANADO). Jurnal Sipil Statik, 4(5), 319–327.
Nugroho, D. B., & Latife, Y. (2021, April). Development of Work Breakdown Structure
(WBS) for Safety Planning on Tunneling Work Projects Based on Risk. In Journal
of Physics: Conference Series (Vol. 1858, No. 1, p. 012076). IOP Publishing.
Nurjannah, S. A. (2011). Perkembangan Sistem Struktur Beton Pracetak Sebagai
Alternatif Pada Teknologi Konstruksi Indonesia Yang Mendukung Efisiensi Energi
Serta Ramah Lingkungan. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Nurmaidah, & Cristiani, R. (2018). Analisa Pekerjaan Dinding Beton Pracetak Pada
Proyek Podomoro City Deli Medan.
Nuroji, Arif Rohman, M., & Agung Wibowo, M. (2017). KAJIAN PERBANDINGAN
PENGARUH PENGGUNAAN DINDING PRECAST DENGAN DINDING
KONVENSIONAL PADA PROYEK CORDOVA SEMARANG.
Prayuda, H., Setyawan, E. A., & Saleh, F. (2018). ANALISIS SIFAT FISIK DAN
MEKANIK BATU BATA MERAH DI YOGYAKARTA (Analysis Physical and
mechanical attributes of masonry in Yogyakarta). Jurnal Riset Rekayasa Sipil,
1(2), 94. https://doi.org/10.20961/jrrs.v1i2.20658
Purnama Tagueha Jantje Mangare, W. B., Tj Arsjad, T., kunci, K., dan Keselamatan
Kerja, K., konstruksi, P., & Risiko, M. (2018). MANAJEMEN RESIKO
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK
KONSTRUKSI (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas
Teknik Unsrat). Jurnal Sipil Statik, 6(11), 907–916.

xix
Universitas Indonesia
Purwanti, N., Saputra, P. D., Fansuri, M. H., & Laksmi, A. A. (2021, August).
Identification of Precast Box Girder Erection Activities to Develop Work
Breakdown Structure in Elevated Railway Infrastructure Project. In 2nd
Borobudur International Symposium on Science and Technology (BIS-STE
2020) (pp. 271-275). Atlantis Press.
Putra Lim, A. W., & Latief, Y. (2020). The Development of Safety Plan Using Work
Breakdown Structure (WBS) for Building Information Modeling (BIM)-Based
Building Structure Work. Journal of Computational and Theoretical
Nanoscience, 17(2-3), 1402-1413.
Putri, I. J., & Dinariana, D. (2019). ANALISA INDEKS KINERJA ERECTION
DINDING FASADE BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI.
Putro, A., Latief, Y., Nursin, A., & Soepandji, B. S. (2022). Development of Work
Breakdown Structure for Stadium Work as Project Guideline and
Standard. International Journal of Engineering, 35(7), 1291-1299.
Rahayu, T. (2018). Kajian Fasad & Bentuk Masjid Al-Azhar Summarecon Bekasi.
Rianty, M., Latief, Y., & Riantini, L. S. (2018). Development of risk-based standardized
WBS (Work Breakdown Structure) for quality planning of high rise building
architectural works. MATEC Web of Conferences, 159.
https://doi.org/10.1051/matecconf/201815901019
Rilatupa, J. (2017). Penggunaan Produk Bahan Berkayu Dalam Patologi Bangunan.
Ronald Simanjuntak, M. A., & Praditya, R. (2012). IDENTIFIKASI PENYEBAB
RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA KEGIATAN KONSTRUKSI
BANGUNAN GEDUNG DI DKI JAKARTA. Jurnal Ilmiah MEDIA
ENGINEERING, 2(2).
Saputra, P. D. (2021). Identification of precast parapet work activities in elevated
railway construction. Appl Res Civil Eng Environ (ARCEE), 2(2), 52-61.
Saputra, P. D., & Latief, Y. (2020). Development of safety plan based on work
breakdown structure to determine safety cost for precast concrete bridge
construction projects. case study: girder erection with launching gantry
method. Civil Engineering and Architecture, 8(3), 297-304.
Sihotang, R., Suherlan, B. M., & Rahmawaty, D. (2021). Analisis Perbandingan
Penggunaan Gypsum, GRC, ACP, Panel Anyaman Rotan Sintetis Dalam Interior
Rumah dan Gedung. Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra, 7.
Simanjuntak, M. R. A., & Praditya, R. (2012). Identifikasi penyebab risiko kecelakaan
kerja pada kegiatan konstruksi bangunan gedung di DKI Jakarta. Jurnal Ilmiah
Media Engineering, 2(2).
Sulistyorini, D. (2015). KUAT LENTUR PANEL PARTISI DARI LIMBAH
STYROFOAM YANG DILAPISI KAWAT LOKET. In Jurnal Science Tech (Vol.
1, Issue 1). www.plugin.dinding
Tamara, A., Latief, Y., & Machfudiyanto, R. A. (2020, February). The development of
safety plan to improve OHS (occupational health and safety) performance for
construction of irrigation channel based on WBS (work breakdown structure).
In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 426, No. 1, p.
012016). IOP Publishing.
Triyono, R., & Widajati, N. (2017). Risk Assessment Kecelakaan Kerja Pemasangan
Beton Pracetak Pada Proyek Pembangunan Apartemen Di Surabaya. The
Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 6(3), 334–342.
https://doi.org/10.20473/ijosh.v6i3.2017.334-342

xx
Universitas Indonesia
Wu, D., Li, J., Xia, T., Bao, C., Zhao, Y., & Dai, Q. (2018). A multiobjective
optimization method considering process risk correlation for project risk response
planning. Information Sciences, 467, 282-295.
Yin, R. (1994). Case study research: Design and methods 2nd edition. CA: Sage
Publications.
Yin, R. K. (1994). Case Study Research : Design and Methods. London: SAGE
Publication.

xxi
Universitas Indonesia
LAMPIRAN

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN TESIS KEPADA PAKAR

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Data Pakar

1. Nama : Arman Putra Pradibta, ST


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi
5. Jabatan/Posisi : Chief Structural Engineer
6. Pengalaman Kerja : 11 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 11 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0821-4868-7931

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan
5. Responden dapat memberikan tanggapan lain / catatan bilamana terdapat hal yang
ingin disampaikan responden pada tempat yang telah disediakan

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Kuesioner

Apakah kegiatan ini menurut


anda merupakan aktivitas
Paket pekerjaan pemasangan dinding
Aktivitas Ref Keterangan / Catatan
Pekerjaan precast dimensi besar?
Ya Tidak
Pemasangan chain block Triyono, 2017 v
Pemasangan sling tower
crane pada lift hook beton Triyono, 2017 v Vertical lift hook
pracetak
Erection beton pracetak Triyono, 2017 v

Pemasangan Pemindahan beton pracetak


dinding dari sling tower crane ke Triyono, 2017 v Transisi sling
beton sling chain block
pracetak Pemutaran dinding beton Transisi / perubahan titik lifting
Pradibta, 2022 v
pracetak hook
Pengelasan pada beton
Triyono, 2017 v Fullwelded pada bracket baja
pracetak
Pelepasan sling pengikat
pracetak Triyono, 2017 v

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Data Pakar

1. Nama : Henry Saputro


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 37 Tahun
4. Instansi : PT. Konstruksi Beton Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 14 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 14 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0813-9888-9128

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan
5. Responden dapat memberikan tanggapan lain / catatan bilamana terdapat hal yang
ingin disampaikan responden pada tempat yang telah disediakan

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Kuesioner

Apakah kegiatan ini menurut


anda merupakan aktivitas
Paket pekerjaan pemasangan dinding
Aktivitas Ref Keterangan / Catatan
Pekerjaan precast dimensi besar?
Ya Tidak
Pemasangan chain block
Pemasangan chain block Triyono, 2017 v
kombinasi sling
Pemasangan sling tower
crane pada lift hook beton Triyono, 2017 v
pracetak
Erection beton pracetak Triyono, 2017 v
Pemindahan beton pracetak
dari sling tower crane ke Triyono, 2017 v
sling chain block
Pemasangan
Kondisional, melihat faktor sbb;
dinding
1. Dimensi Precast (panjang dan
beton
lebar)
pracetak
Pemutaran dinding beton 2. Stock Yard Lapangan
Pradibta, 2022 v
pracetak 3. Tempat produksi (on site atau
di workshop)
4. Obstacle dalam perjalan bila
produksi di worshop
Pengelasan pada sistem bracket,
(bracket terhadap embedded
Pengelasan pada beton
Triyono, 2017 v precast) panjang dan atau luasan
pracetak
welding mengikuti perhitungan
teknis

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Apakah kegiatan ini menurut


anda merupakan aktivitas
Paket pekerjaan pemasangan dinding
Aktivitas Ref Keterangan / Catatan
Pekerjaan precast dimensi besar?
Ya Tidak
Pelepasan sling pengikat
pracetak Triyono, 2017 v

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Data Pakar

1. Nama : Wahyu A. H
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 28 Tahun
4. Instansi : PT. Modern Panel Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Coordinator
6. Pengalaman Kerja : 5 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 5 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0818-4827-24

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan
5. Responden dapat memberikan tanggapan lain / catatan bilamana terdapat hal yang
ingin disampaikan responden pada tempat yang telah disediakan

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Kuesioner

Apakah kegiatan ini menurut


anda merupakan aktivitas
Paket pekerjaan pemasangan dinding
Aktivitas Ref Keterangan / Catatan
Pekerjaan precast dimensi besar?
Ya Tidak
Pemsangan chain block,
dilakukan sebelum proses
pemasangan dinding beton
Pemasangan chain block Triyono, 2017 v
pracetak dan merupakan tempat
bergantungnya beton pracetak
ketika proses erection.
Ketika akan dilakukan proses
angkat dinding beton pracetak
dari stokyard/ mobil angkut
Pemasangan Pemasangan sling tower untuk dilakukan
dinding crane pada lift hook beton Triyono, 2017 v instal/pemasangan dan atau
beton pracetak ketika akan dilakukan proses
pracetak pemasangan maka, sling tower
crane dipasangkan pada lifting
hook beton pracetak.
Proses pemasangan dinding
beton pracetak antara embedded
dengan breket antara struktur
Erection beton pracetak Triyono, 2017 v beton pracetak itu sendiri atau
antara beton pracetak dengan
struktur tempat terpasangnya
beton pracetak.

Universitas Indonesia
Lampiran 1 Validasi Pakar – Aktivitas Pekerjaan

Apakah kegiatan ini menurut


anda merupakan aktivitas
Paket pekerjaan pemasangan dinding
Aktivitas Ref Keterangan / Catatan
Pekerjaan precast dimensi besar?
Ya Tidak
Ketika akan dilakukan proses
Pemindahan beton pracetak
erection maka dinding beton
dari sling tower crane ke Triyono, 2017 v
pracetak dipindahkan dari sling
sling chain block
tower crane ke sling chain block.
Manuver/ Pemutaran dinding
beton pracetak dilakukan ketika
Pemutaran dinding beton dimensi beton pracetak melebihi
Pradibta, 2022 v
pracetak kapasitas mobil angkut atau
melebihi kapasitas cetakan/
molding.
Pengelasan terjadi antara
embedded dinding beton
Pengelasan pada beton pracetakn dengan breket yang
Triyono, 2017 v
pracetak disambung kepada struktur
bangunan/ beton prcetak itu
sendiri.
Pelepasan sling pengikat dinding
beton pracetak ini dilakukan
Pelepasan sling pengikat
Triyono, 2017 v ketika proses erection/
pracetak
pemasangan beton pracetak itu
telah selesai.

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN TESIS KEPADA PAKAR

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Data Pakar

1. Nama : Arman Putra Pradibta, ST


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi
5. Jabatan/Posisi : Chief Structural Engineer
6. Pengalaman Kerja : 11 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 11 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0821-4868-7931

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan
5. Responden dapat memberikan potensi risiko tambahan dari tiap aktivias bilamana
belum tertera pada tabel dengan menambahkan

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
chain block Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
sling tower Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v
crane pada lift Tertabrak sling beton
hook beton Manusia pracetak Triyono, 2017 v
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v
Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 v
Pemasangan pracetak
dinding Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v
beton Pekerja terkena debu Rahajaan,
pracetak Manusia v
dan kotoran 2019
Erection beton Sling melintir akibat
pracetak angin dan beban yang
Peralatan Pradibta, 2022 v
berat dan menabrak
bangunan sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 v
proyek
Lift hook lepas dari
Material Pradibta, 2022 v
beton

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Indrayani,
Manusia Tower Crane roboh v
2017
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 v
dari sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v
tower crane ke
sling chain Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v
block
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v
Tertabrak dinding
Manusia Pradibta, 2022 v
pracetak
Peralatan Las terjatuh Triyono, 2017 v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v
Pengelasan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v
pada beton Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v
pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 v
akibat paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 v
paparan asap
Kebakaran/Peledak
Material akibat bunga api jatuh Alpan, 2017 v
tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 v
percikan las
Pelepasan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
sling pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 v

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Data Pakar

1. Nama : Henry Saputro


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 37 Tahun
4. Instansi : PT. Konstruksi Beton Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 14 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 14 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0813-9888-9128

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan
5. Responden dapat memberikan potensi risiko tambahan dari tiap aktivias bilamana
belum tertera pada tabel dengan menambahkan

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
Pemasangan
Terjatuh dari
chain block Triyono, 2017 v
Manusia ketinggian
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
sling tower Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v
crane pada lift Tertabrak sling beton
hook beton Manusia pracetak Triyono, 2017 v
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v
Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 v
Pemasangan pracetak
dinding Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v
beton Pekerja terkena debu Rahajaan,
pracetak Manusia v
dan kotoran 2019
Sling melintir akibat
Erection beton angin dan beban yang
pracetak Peralatan Pradibta, 2022 v
berat dan menabrak
bangunan sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 v
proyek
Lift hook lepas dari
Material Pradibta, 2022 v
beton
Manusia Tower Crane roboh Indrayani, v

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
2017
Terjatuh dari
Manusia Triyono, 2017 v
ketinggian
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 v
dari sling Terjatuh dari
tower crane ke Manusia Triyono, 2017 v
ketinggian
sling chain
block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v
Pemutaran Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v
dinding beton Terjatuh dari
pracetak Manusia Pradibta, 2022 v
ketinggian
Tertabrak dinding
Manusia Pradibta, 2022 v
pracetak
Peralatan Las terjatuh Triyono, 2017 v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v
Pengelasan
Terjatuh dari
pada beton Manusia Triyono, 2017 v
ketinggian
pracetak
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 v
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 v
paparan asap
Kebakaran/Peledak
Material akibat bunga api jatuh Alpan, 2017 v
tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 v
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v
Pelepasan
Terjatuh dari
sling pengikat Manusia Triyono, 2017 v
ketinggian
pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Data Pakar

1. Nama : Wahyu A. H
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 28 Tahun
4. Instansi : PT. Modern Panel Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Coordinator
6. Pengalaman Kerja : 5 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 5 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0818-4827-24

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan
5. Responden dapat memberikan potensi risiko tambahan dari tiap aktivias bilamana
belum tertera pada tabel dengan menambahkan

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √
Terjatuh dari
Manusia Triyono, 2017 √
Pemasangan ketinggian
chain block Kemungkinan
Peralatan Chain Block terjatuh - √ terjadi akibat
kelalaian Pekerja
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √
sling tower Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √
crane pada lift
hook beton Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √
Pemasangan pracetak pracetak
dinding beton Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √
pracetak
Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √
pracetak
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √
Erection beton Terjadi akibat
pracetak Material Chain Block terlepas - √ Baseplate yg
terlepas
Terjadi akibat
Material Sling TC terputus - √
rantai yang getas
Pekerja terkena debu Rahajaan,
Manusia √
dan kotoran 2019

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Sling melintir akibat
angin dan beban yang
Peralatan Pradibta, 2022 √
berat dan menabrak
bangunan sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 √
proyek
Lift hook lepas dari
Material Pradibta, 2022 √
beton
Indrayani,
Manusia Tower Crane roboh √
2017
Terjatuh dari
Manusia Triyono, 2017 √
ketinggian
Proses
Beton pracetak
pengangkatan
Material terbentur rak - √
dengan TC tidak
pengiriman
teratur
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √
dari sling Terjatuh dari
tower crane ke Manusia Triyono, 2017 √
ketinggian
sling chain
block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √
Pemutaran Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
dinding beton Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √
pracetak Terjadi akibat
Material Chain Block terlepas - √ Baseplate yg
terlepas
Terjadi akibat
Material Sling TC terputus - √
rantai yang getas
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √
Terjatuh dari
Manusia Pradibta, 2022 √
ketinggian
Terjadi pada area
Beton pracetak gompal
Material - √ lifting hook atau
akibat manuver
sudutan
Tertabrak dinding
Manusia Pradibta, 2022 √
pracetak
Lifting Hook beton Lifting Hook
Material pracetak berubah - √ tertarik sling ketika
dimensi manuver
Peralatan Las terjatuh Triyono, 2017 √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √
Pengelasan
Terjatuh dari
pada beton Manusia Triyono, 2017 √
ketinggian
pracetak
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √

Universitas Indonesia
Lampiran 2 Validasi Pakar – Potensi Risiko

Apakah potensi
risiko tersebut
Paket Aspek berpengaruh Komentar /
Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan terhadap K2? Tanggapan
Ya Tidak
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 √
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √
paparan asap
Kebakaran/Peledak
Material akibat bunga api jatuh Alpan, 2017 √
tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √
Pelepasan Manusia Terjepit
sling pengikat Terjatuh dari
pracetak Manusia Triyono, 2017 √
ketinggian
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER PENELITIAN TESIS KEPADA PAKAR

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Data Pakar

1. Nama : Arman Putra Pradibta, ST


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi
5. Jabatan/Posisi : Chief Structural Engineer
6. Pengalaman Kerja : 11 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 11 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0821-4868-7931

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X1 Terjepit v
Pemasangan X2 Terjatuh dari ketinggian v
chain block
X3 Chain block terjatuh v
Pemasangan X4 Terjepit v
sling tower X5 Tertimpa v
crane pada Tertabrak sling beton pracetak
lift hook
beton X6 v
pracetak
X7 Beton pracetak terjatuh v
Pemasangan
X8 Tertabrak sling beton pracetak v
dinding beton
pracetak X9 Terbentur material v
X10 Chain block terlepas v
Erection X11 Pekerja terkena debu dan kotoran v
beton
pracetak Sling melintir akibat angin dan
X12 beban yang berat dan menabrak v
bangunan sekitar

Dinding menabrak bangunan


X13 eksiting area proyek v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X14 Lift hook lepas dari beton v
X15 Terjatuh dari ketinggian v

X16 Beton pracetak terbentur rak v


pengiriman
Pemindahan X17 Terjepit v
beton X18 Terbentur v
pracetak dari
X19 Terjatuh dari ketinggian v
sling tower
crane ke
sling chain X20 Beton pracetak terjatuh v
block
X21 Beton pracetak terjatuh v
X22 Terjepit v
X23 Chain block terlepas v
Pemutaran
dinding beton X24 Terbentur v
pracetak X25 Terjatuh dari ketinggian v
Beton pracetak cacat akibat
X26 v
manuver
X27 Tertabrak dinding pracetak v
Pengelasan X28 Material terjatuh v
pada beton
pracetak X29 Terjatuh dari ketinggian v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X30 Tersengat aliran listrik v
X31 Gangguan penglihatan v
Gangguan pernafasan akibat
X32 v
paparan asap
Iritasi pada mata akibat paparan
X33 v
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
X34 v
api jatuh tidak beraturan
X35 Travo las meledak v
X36 Bagian tubuh terkena percikan las v
Pelepasan X37 Terjepit v
sling X38 Terjatuh dari ketinggian v
pengikat
pracetak X39 Material terjatuh v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Data Pakar

1. Nama : Henry Saputro


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 37 Tahun
4. Instansi : PT. Konstruksi Beton Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 14 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 14 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0813-9888-9128

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X1 Terjepit v
Pemasangan X2 Terjatuh dari ketinggian v
chain block
X3 Chain block terjatuh v
Pemasangan X4 Terjepit v
sling tower X5 Tertimpa v
crane pada Tertabrak sling beton pracetak
lift hook
beton X6 v
pracetak
X7 Beton pracetak terjatuh v
Pemasangan
X8 Tertabrak sling beton pracetak v
dinding beton
pracetak X9 Terbentur material v
X10 Chain block terlepas v
Erection X11 Pekerja terkena debu dan kotoran v
beton
pracetak Sling melintir akibat angin dan
X12 beban yang berat dan menabrak v
bangunan sekitar

Dinding menabrak bangunan


X13 eksiting area proyek v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X14 Lift hook lepas dari beton v
X15 Terjatuh dari ketinggian v

X16 Beton pracetak terbentur rak v


pengiriman
Pemindahan X17 Terjepit v
beton X18 Terbentur v
pracetak dari
X19 Terjatuh dari ketinggian v
sling tower
crane ke
sling chain X20 Beton pracetak terjatuh v
block
X21 Beton pracetak terjatuh v
X22 Terjepit v
X23 Chain block terlepas v
Pemutaran
dinding beton X24 Terbentur v
pracetak X25 Terjatuh dari ketinggian v
Beton pracetak cacat akibat
X26 v
manuver
X27 Tertabrak dinding pracetak v
Pengelasan X28 Material terjatuh v
pada beton
pracetak X29 Terjatuh dari ketinggian v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X30 Tersengat aliran listrik v
X31 Gangguan penglihatan v
Gangguan pernafasan akibat
X32 v
paparan asap
Iritasi pada mata akibat paparan
X33 v
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
X34 v
api jatuh tidak beraturan
X35 Travo las meledak v
X36 Bagian tubuh terkena percikan las v
Pelepasan X37 Terjepit v
sling X38 Terjatuh dari ketinggian v
pengikat
pracetak X39 Material terjatuh v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Data Pakar

1. Nama : Wahyu A. H
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 28 Tahun
4. Instansi : PT. Modern Panel Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Coordinator
6. Pengalaman Kerja : 5 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 5 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0818-4827-24

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan disajikan dalam bentuk tabel


2. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Ya" jika setuju
dengan pernyataan yang tertera pada tabel
3. Responden diharapkan memberikan tanda centang (√) pada kotak "Tidak" jika tidak
setuju dengan pernyataan yang tertera pada tabel
4. Responden dapat memberikan keterangan / catatan bilamana terdapat pernyataan
yang tidak sesuai pada tabel pada kolom keterangan / catatan

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X1 Terjepit v
Pemasangan X2 Terjatuh dari ketinggian v
chain block
X3 Chain block terjatuh v
Pemasangan X4 Terjepit v
sling tower X5 Tertimpa v
crane pada Tertabrak sling beton pracetak
lift hook
beton X6 v
pracetak
X7 Beton pracetak terjatuh v
Pemasangan
X8 Tertabrak sling beton pracetak v
dinding beton
pracetak X9 Terbentur material v
X10 Chain block terlepas v
Erection X11 Pekerja terkena debu dan kotoran v
beton
pracetak Sling melintir akibat angin dan
X12 beban yang berat dan menabrak v
bangunan sekitar

Dinding menabrak bangunan


X13 eksiting area proyek v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X14 Lift hook lepas dari beton v
X15 Terjatuh dari ketinggian v

X16 Beton pracetak terbentur rak v


pengiriman
Pemindahan X17 Terjepit v
beton X18 Terbentur v
pracetak dari
X19 Terjatuh dari ketinggian v
sling tower
crane ke
sling chain X20 Beton pracetak terjatuh v
block
X21 Beton pracetak terjatuh v
X22 Terjepit v
X23 Chain block terlepas v
Pemutaran
dinding beton X24 Terbentur v
pracetak X25 Terjatuh dari ketinggian v
Beton pracetak cacat akibat
X26 v
manuver
X27 Tertabrak dinding pracetak v
Pengelasan X28 Material terjatuh v
pada beton
pracetak X29 Terjatuh dari ketinggian v

Universitas Indonesia
Lampiran 3 Pilot Survey – Pemahaman Responden

Apakah potensi
Paket risiko tersebut
Aktivitas Potensi Risiko mudah dipahami? Tanggapan Perbaikan
Pekerjaan
Ya Tidak
X30 Tersengat aliran listrik v
X31 Gangguan penglihatan v
Gangguan pernafasan akibat
X32 v
paparan asap
Iritasi pada mata akibat paparan
X33 v
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
X34 v
api jatuh tidak beraturan
X35 Travo las meledak v
X36 Bagian tubuh terkena percikan las v
Pelepasan X37 Terjepit v
sling X38 Terjatuh dari ketinggian v
pengikat
pracetak X39 Material terjatuh v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

LAMPIRAN 4

KUESIONER PENELITIAN TESIS KEPADA RESPONDEN

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Aditya Eka Putra


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 26 Tahun
4. Instansi : PT. Maksi Solusi Enjinering
5. Jabatan/Posisi : Supervisor
6. Pengalaman Kerja : 4 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan gedung klinik jantung hasna medika garut
8. Pengalaman proyek gedung : 4 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 089606909430

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √

Pemasangan
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023

Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


sling tower
crane pada
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook
Pemasangan beton Tertabrak sling beton
dinding beton pracetak Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √

Tertabrak sling beton


Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Erection
beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Sling melintir akibat angin
dan beban yang berat dan
Peralatan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan
sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 √ √
proyek

Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √

Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Beton pracetak terbentur Variabel Tambahan,


Material √ √
rak pengiriman 2023

Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


Pemindahan
beton
pracetak dari Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
sling tower
crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain
block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √

Pemutaran Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √


dinding
beton
pracetak Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023

Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √

Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √

Beton pracetak cacat Variabel Tambahan,


Material √ √
akibat manuver 2023

Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √

Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √

Pengelasan
Pada Beton Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Pracetak
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 √ √
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √

Bagian tubuh terkena


Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las

Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


Pelepasan
sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat
pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Elvira Hilderia P


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 24 Tahun
4. Instansi : PT. Kharisma Abadi Propertindo
5. Jabatan/Posisi : Site Manager
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan gedung klinik jantung hasna medika garut
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 08892713854

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √

Pemasangan
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
Tambahan, 2023

Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


Pemasangan
sling tower
crane pada lift Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
Pemasangan hook beton
dinding pracetak Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
beton pracetak
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √

Tertabrak sling beton


Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Erection beton
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Sling melintir akibat angin
dan beban yang berat dan
Peralatan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan
sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 √ √
proyek

Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √

Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Beton pracetak terbentur Variabel


Material √ √
rak pengiriman Tambahan, 2023

Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


Pemindahan
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling
tower crane ke
sling chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √

Pemutaran Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √


dinding beton
pracetak Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023

Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √

Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √

Beton pracetak cacat Variabel


Material √ √
akibat manuver Tambahan, 2023

Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √

Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √

Pengelasan
Pada Beton Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Pracetak
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 √ √
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √

Bagian tubuh terkena


Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las

Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


Pelepasan
sling pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Aria Nandhani


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 25 Tahun
4. Instansi : PT. Gelora Intan Reksa
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 3 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan rumah sakit hermina ciawi
8. Pengalaman proyek gedung : 3 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 089603191525

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
Tambahan, 2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
crane pada lift
hook beton Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Tertabrak sling beton
dinding Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
beton
pracetak Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Erection beton Pekerja terkena debu dan
pracetak Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran
Sling melintir akibat
angin dan beban yang
Peralatan Pradibta, 2022 √ √
berat dan menabrak
bangunan sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 √ √
proyek

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lift hook lepas dari
Material Pradibta, 2022 √ √
beton
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur Variabel
Material √ √
rak pengiriman Tambahan, 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat Variabel
Material √ √
akibat manuver Tambahan, 2023
Tertabrak dinding
Manusia Pradibta, 2022 √ √
pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 √ √
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak
Material akibat bunga api jatuh Alpan, 2017 √ √
tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Helmy Adam


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 25 Tahun
4. Instansi : PT. Kharisma Abadi Propertindo
5. Jabatan/Posisi : Supervisor
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan gedung klinik jantung hasna medika garut
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 085320195198

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan chain
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block
Peralatan Chain Block Terjatuh Variabel Tambahan, 2023 √ √
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan sling Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
tower crane pada lift
hook beton pracetak Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
Pemasangan pracetak
dinding beton
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton kotoran
pracetak
Sling melintir akibat
angin dan beban yang
Peralatan Pradibta, 2022 √ √
berat dan menabrak
bangunan sekitar

Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 √ √
proyek

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
rak pengiriman
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
Pemutaran dinding
beton pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
akibat manuver
Tertabrak dinding
Manusia Pradibta, 2022 √ √
pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 √ √
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Sigid Prasetyawan


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 36 Tahun
4. Instansi : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta
5. Jabatan/Posisi : Supervisor
6. Pengalaman Kerja : 14 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan :
8. Pengalaman proyek gedung : 14 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 085643566661

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 x x
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 x x
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh x x
2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 x x
tower crane pada Manusia Tertimpa Triyono, 2017 x x
lift hook beton Tertabrak sling beton
pracetak Manusia Triyono, 2017 x x
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 x x
Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 x x
Pemasangan pracetak
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 x x
pracetak Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas x x
2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 x x
Erection beton kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 x x
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 x x
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 x x
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 x x

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material x x
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 x x
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 x x
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 x x
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 x x
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 x x
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 x x
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas x x
2023
Pemutaran dinding Manusia Terbentur Pradibta, 2022 x x
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 x x
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material x x
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 x x
Material Material terjatuh Triyono, 2017 x x
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 x x
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 x x
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 x x
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 x x
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 x x
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 x x
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 x x
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 x x
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 x x
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 x x
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 x x

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Jagat Tirta Bustaman


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 27 Tahun
4. Instansi : PT. Totalindo Eka Persada, Tbk
5. Jabatan/Posisi : Supervisor
6. Pengalaman Kerja : 4 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan Rumah Sakit Bethsaida Cilegon
8. Pengalaman proyek gedung : 4 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 08568484336

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Peralatan Chain Block Terjatuh Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
crane pada lift
hook beton Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
dinding beton Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
pracetak Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran

Erection beton Sling melintir akibat angin dan


pracetak Peralatan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur rak
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
pengiriman

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak
Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain
block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
manuver
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Pengelasan
Pada Beton Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
Pracetak paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 √ √
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan
sling pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Lisda Tresna D


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 24 Tahun
4. Instansi : PT. Jaya Obayashi
5. Jabatan/Posisi : Supervisor
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Building Construction Data Center JKT-02 (KIIC)
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 081324795338

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
Tambahan, 2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
crane pada lift
hook beton Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
Pemasangan
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
pracetak Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Tambahan, 2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 v v
Erection beton kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 v v
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 v v
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material v v
pengiriman Tambahan, 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Tambahan, 2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material v v
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Pengelasan Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Pada Beton
Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 v v
asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material Alpan, 2017 v v
bunga api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 v v
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Tri Wahana Heru K


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 46 Tahun
4. Instansi : PT. Kharisma Abadi Propertindo
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 20 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan gedung klinik hasna medika garut
8. Pengalaman proyek gedung : 15 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 081282365044

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v

Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v


chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh Tambahan, v v
2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
crane pada lift
hook beton Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Pemasangan Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 v v
dinding beton pracetak
pracetak Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
Variabel
Material Chain Block Terlepas Tambahan, v v
2023
Erection beton Pekerja terkena debu dan Rahajaan,
pracetak Manusia v v
kotoran 2019
Sling melintir akibat
angin dan beban yang
Peralatan Pradibta, 2022 v v
berat dan menabrak
bangunan sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 v v
proyek

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lift hook lepas dari
Material Pradibta, 2022 v v
beton
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Variabel
Beton pracetak terbentur
Material Tambahan, v v
rak pengiriman
2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel
Material Chain Block Terlepas Tambahan, v v
2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Variabel
Beton pracetak cacat
Material Tambahan, v v
akibat manuver
2023
Tertabrak dinding
Manusia Pradibta, 2022 v v
pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 v v
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap
Kebakaran/Peledak
Material akibat bunga api jatuh Alpan, 2017 v v
tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 v v
percikan las
Pelepasan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Dana Dwi I


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 31 Tahun
4. Instansi : Wikabeton
5. Jabatan/Posisi : Supervisor
6. Pengalaman Kerja : 7 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Proyek Batu Hijau Combined Cycle Power Benete - NTB
8. Pengalaman proyek gedung : 7 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0858-1758-6966

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Peralatan Chain Block Terjatuh Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
tower crane pada Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook beton Tertabrak sling beton
pracetak Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
Pemasangan pracetak
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
pengiriman
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pemutaran Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
dinding beton
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
manuver
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Dedi Kusnaedi


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 44 Tahun
4. Instansi : HSE
5. Jabatan/Posisi : HSE Inspector
6. Pengalaman Kerja : 20 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : KINE PROJECT JO .PT LOTTE CHEMICAL
8. Pengalaman proyek gedung : 20 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 081387973005

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Peralatan Chain Block Terjatuh Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
sling tower Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
crane pada lift
hook beton Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
Pemasangan pracetak
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton kotoran
pracetak
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
pengiriman
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak
Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain
block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Material Chain Block Terlepas Variabel Tambahan, 2023 √ √
Pemutaran Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
dinding beton
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat
Material Variabel Tambahan, 2023 √ √
manuver
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Pada Beton
Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las

Pelepasan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


sling pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Setya Anggara


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 26 Tahun
4. Instansi : CSCODS
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 3 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Xinyi Glass Indonesia
8. Pengalaman proyek gedung : 3 tahun
9. Pendidikan Terakhir : D4
10. No HP : 085790379539

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan sling
tower crane pada lift Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
hook beton pracetak Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
dinding beton
Variabel Tambahan,
pracetak Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton kotoran
pracetak
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran dinding
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 √ √
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : M. Reza Abdillah


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 31 Tahun
: PT. China State Construction Overseas Development
4. Instansi Shanghai
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 9 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Xinyi Glass Indonesia
8. Pengalaman proyek gedung : 4 tahun
9. Pendidikan Terakhir : D4
10. No HP : 081216286587

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
tower crane pada Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook beton Tertabrak sling beton
pracetak Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Tertabrak sling beton
Pemasangan Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
dinding beton
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pekerja terkena debu dan
Erection beton Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran
pracetak
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
Pemutaran 2023
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Ahmad Rais Idham Malik


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : Kontraktor
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 9 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Tokyo Riverside Apartment Tower 9-10
8. Pengalaman proyek gedung : 9 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP :

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
Tambahan, 2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
crane pada lift
hook beton Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Tertabrak sling beton
Pemasangan Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
pracetak
Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Tambahan, 2023
Pekerja terkena debu dan
Erection beton Manusia Rahajaan, 2019 v v
kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 v v
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 v v
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material v v
pengiriman Tambahan, 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Pemutaran Tambahan, 2023
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material v v
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 v v
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 v v
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Syahid A.H


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : Kontraktor
5. Jabatan/Posisi : Head of QC
6. Pengalaman Kerja : 9 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Tokyo Riverside Apartment Tower 9-10
8. Pengalaman proyek gedung : 9 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP :

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
tower crane pada Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
lift hook beton Tertabrak sling beton
pracetak Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Tertabrak sling beton
Pemasangan Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
pracetak
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas v v
2023
Pekerja terkena debu dan
Erection beton Manusia Rahajaan, 2019 v v
kotoran
pracetak
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 v v
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 v v
proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material v v
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas v v
2023
Pemutaran dinding Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material v v
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 v v
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 v v
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Wahyu
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 5 Tahun
4. Instansi : PT. Modern Panel Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Coordinator
6. Pengalaman Kerja : 5 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 5 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0818482724

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
Tambahan, 2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
crane pada lift
hook beton Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pekerja terkena debu dan
Erection beton Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 √ √
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material √ √
pengiriman Tambahan, 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material √ √
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kebakaran/Peledak akibat
Material Alpan, 2017 √ √
bunga api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 √ √
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Hendro Kusuma


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 44 Tahun
4. Instansi : PT. Total Bangun Persada
5. Jabatan/Posisi : Site Manager
6. Pengalaman Kerja : 20 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Proyek Mall Living World Grand Wisata, Bekasi
8. Pengalaman proyek gedung : 20 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 081319469351

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
block
Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan sling
tower crane pada lift Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
hook beton pracetak
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
Pemasangan
dinding Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
beton
Variabel Tambahan,
pracetak Material Chain Block Terlepas v v
2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 v v
Erection beton kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 v v
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 v v
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material v v
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
tower crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas v v
2023
Pemutaran dinding
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material v v
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 v v
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
Material Alpan, 2017 v v
api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 v v
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Chintya Dewi Putri S


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 27 Tahun
4. Instansi : PT. Subur Jaya Mukti
5. Jabatan/Posisi : HSE Inspector
6. Pengalaman Kerja : 3 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Transmart cirebon
8. Pengalaman proyek gedung : 3 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 081901999919

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
tower crane pada
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook beton
pracetak Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
dinding beton Variabel Tambahan,
pracetak Material Chain Block Terlepas √ √
2023

Manusia Pekerja terkena debu dan kotoran Rahajaan, 2019 √ √


Erection beton
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 √ √
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 √ √
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
Material Alpan, 2017 √ √
api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √

Manusia Bagian tubuh terkena percikan las Triyono, 2017 √ √

Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Firhan Rezy S


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 25 Tahun
4. Instansi : PT. Putra Kencana
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan TPST RDF Kota Cimahi
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 089661971591

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √ 
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
Tambahan, 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan sling Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
tower crane pada lift
hook beton pracetak Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Tertabrak sling beton
Pemasangan Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
dinding beton
pracetak Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Erection beton Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
pracetak kotoran
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material √ √
pengiriman Tambahan, 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pemutaran dinding Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material √ √
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Beton Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Rifqi Ali T


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 24 Tahun
4. Instansi : Matrix Primatama
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang : Revitalisasi Lanskap Kawasandan Koridor Jalan Ganesha
dikerjakan Tahap 2
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 083826382941

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
Tambahan, 2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
sling tower
crane pada lift Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
hook beton Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
dinding beton
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pekerja terkena debu dan
Erection beton Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran
pracetak
Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 √ √
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material √ √
pengiriman Tambahan, 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material √ √
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 √ √
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
Material Alpan, 2017 √ √
api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 √ √
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Ricky Chandra S


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 57 Tahun
4. Instansi : PT. Totalindo Eka Persada
5. Jabatan/Posisi : Deputy Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 31 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan :
8. Pengalaman proyek gedung : 31 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 081297449599

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
Tambahan, 2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
tower crane pada
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
lift hook beton
pracetak Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
Pemasangan Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
dinding beton
pracetak Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Tambahan, 2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 v v
Erection beton kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 v v
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 v v
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material v v
pengiriman Tambahan, 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Tambahan, 2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material v v
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 v v
asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material Alpan, 2017 v v
bunga api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 v v
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Rifqi A
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 27 Tahun
4. Instansi : Hutama Karya
5. Jabatan/Posisi : HSE Inspector
6. Pengalaman Kerja : 4 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Hotel Indigo Resort Dago Pakar
8. Pengalaman proyek gedung : 4 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 085159867955

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Aspek Frekuensi Dampak


Paket Pekerjaan Aktivitas Potensi Risiko Ref
Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
Tambahan, 2023

Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v


tower crane pada Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
lift hook beton Tertabrak sling beton
pracetak Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Tertabrak sling beton
Pemasangan dinding Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak
beton pracetak Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Tambahan, 2023
Erection beton Pekerja terkena debu dan
pracetak Manusia Rahajaan, 2019 v v
kotoran
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 v v
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 v v
proyek

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Aspek Frekuensi Dampak


Paket Pekerjaan Aktivitas Potensi Risiko Ref
Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material v v
pengiriman Tambahan, 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel
Material Chain Block Terlepas v v
Tambahan, 2023
Pemutaran dinding
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material v v
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Aspek Frekuensi Dampak


Paket Pekerjaan Aktivitas Potensi Risiko Ref
Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 v v
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 v v
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Ranjani Tri G


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 24 Tahun
4. Instansi : PT. Pamindo Prima Utama Mandiri
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Additional Kintap Camp Project
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 085931036196

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Variabel
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
Tambahan, 2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
crane pada lift
hook beton Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
dinding beton
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pekerja terkena debu dan
Erection beton Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran
pracetak
Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur rak Variabel
Material √ √
pengiriman Tambahan, 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel
Material Chain Block Terlepas √ √
Tambahan, 2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel
Material √ √
manuver Tambahan, 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Pada Beton
Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material Alpan, 2017 √ √
bunga api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 √ √
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Ros Kesturi


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 24 Tahun
4. Instansi : Kontraktor
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Renovasi Ruko
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 089629720979

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Aspek Frekuensi Dampak


Paket Pekerjaan Aktivitas Potensi Risiko Ref
Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan sling Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
tower crane pada lift
hook beton pracetak Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Pemasangan dinding
beton pracetak Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
Variabel Tambahan,
Erection beton Material Chain Block Terlepas √ √
2023
pracetak
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
kotoran
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Aspek Frekuensi Dampak


Paket Pekerjaan Aktivitas Potensi Risiko Ref
Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Dinding menabrak
Material bangunan eksiting area Pradibta, 2022 √ √
proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur Variabel Tambahan,
Material √ √
rak pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran dinding
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Pengelasan Pada Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Aspek Frekuensi Dampak


Paket Pekerjaan Aktivitas Potensi Risiko Ref
Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan
Manusia Anwar, 2014 √ √
akibat paparan asap
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Rai Nata Triyadi


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 29 Tahun
4. Instansi : PT.Ciriajasa Cipta Mandiri
5. Jabatan/Posisi : Supervisor
6. Pengalaman Kerja : 5 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Proyek ADB UPI
8. Pengalaman proyek gedung : 5 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 082226281487

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
crane pada lift
hook beton Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 v v
pracetak pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Pemasangan Tertabrak sling beton
Manusia Triyono, 2017 v v
dinding beton pracetak
pracetak Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas v v
2023
Erection beton Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 v v
pracetak kotoran
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 v v
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 v v
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material v v
pengiriman 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas v v
2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material v v
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 v v
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 v v
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Amir Hamzah


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 59 Tahun
4. Instansi : PT.Ciriajasa Cipta Mandiri
5. Jabatan/Posisi : Construction Manager
6. Pengalaman Kerja : 20 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Proyek ADB UPI
8. Pengalaman proyek gedung : 20 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 085794949297

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh v v
2023
Pemasangan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
sling tower
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 v v
crane pada lift
hook beton Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Pemasangan Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 v v
dinding beton
Manusia Terbentur material Anwar, 2014 v v
pracetak
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas v v
2023

Erection beton Manusia Pekerja terkena debu dan kotoran Rahajaan, 2019 v v
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 v v
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 v v
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material v v
pengiriman 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 v v
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 v v
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 v v
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 v v
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas v v
2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 v v
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 v v
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material v v
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 v v
Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 v v
Pengelasan Pada
Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 v v
Beton Pracetak
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 v v
paparan asap
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 v v
asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kebakaran/Peledak akibat bunga
Material Alpan, 2017 v v
api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 v v
Manusia Bagian tubuh terkena percikan las Triyono, 2017 v v
Manusia Terjepit Triyono, 2017 v v
Pelepasan sling
pengikat Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 v v
pracetak Material Material terjatuh Triyono, 2017 v v

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Muhammad Husain Yusuf


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 6 Tahun
4. Instansi : PT.Gelora Intan Reksa
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 4 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan rumah sakit hermina ciawi
8. Pengalaman proyek gedung : 4 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0895640006894

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023

Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √


tower crane pada Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook beton Tertabrak sling beton
pracetak Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Tertabrak sling beton
Pemasangan Manusia Triyono, 2017 √ √
pracetak
dinding beton
pracetak Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Erection beton Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
pracetak kotoran
Sling melintir akibat angin
Peralatan dan beban yang berat dan Pradibta, 2022 √ √
menabrak bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran dinding
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material bunga api jatuh tidak Alpan, 2017 √ √
beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena
Manusia Triyono, 2017 √ √
percikan las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Agus Mulyana


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 57 Tahun
4. Instansi : PT.Gelora Intan Reksa
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 30 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan rumah sakit hermina ciawi
8. Pengalaman proyek gedung : 30 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 08122472714

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
tower crane pada
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook beton
pracetak Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
dinding beton
pracetak Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pekerja terkena debu dan
Manusia Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton kotoran
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 √ √
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran dinding
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap
Manusia Iritasi pada mata akibat paparan Anwar, 2014 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
asap
Kebakaran/Peledak akibat
Material Alpan, 2017 √ √
bunga api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Bagian tubuh terkena percikan
Manusia Triyono, 2017 √ √
las
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Aulia Shalsabila


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 24 Tahun
4. Instansi : Matrix Primatama
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 2 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Revitalisasi ITB Ganesha
8. Pengalaman proyek gedung : 2 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 082126003344

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
tower crane pada
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook beton
pracetak Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Pemasangan
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Manusia Pekerja terkena debu dan kotoran Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 √ √
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
sling chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 √ √
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
Material Alpan, 2017 √ √
api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Manusia Bagian tubuh terkena percikan las Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Dani Purwanto


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 38 Tahun
4. Instansi : PT. Gelora Intan Reksa
5. Jabatan/Posisi : Site Manager
6. Pengalaman Kerja : 15 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan rumah sakit hermina ciawi
8. Pengalaman proyek gedung : 15 tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 081322042213

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Pemasangan sling Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
tower crane pada
Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
lift hook beton
pracetak Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Pemasangan
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Manusia Pekerja terkena debu dan kotoran Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 √ √
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Pemindahan Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
beton pracetak Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
dari sling tower
crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran
dinding beton Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
pracetak Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 √ √
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
Material Alpan, 2017 √ √
api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Manusia Bagian tubuh terkena percikan las Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Data Responden

1. Nama : Muhammad Fauzan Irsyad


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 25 Tahun
4. Instansi : PT. Gelora Intan Reksa
5. Jabatan/Posisi : Engineer
6. Pengalaman Kerja : 3 tahun
7. Proyek yang sedang
dikerjakan : Pembangunan rumah sakit hermina ciawi
8. Pengalaman proyek gedung : 3 tahun
9. Pendidikan Terakhir : D4
10. No HP : 085759084143

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Kuisioner"
3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Frekuensi”
4. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda centang (√) pada salah satu kotak
tingkat “Dampak”
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak

Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating frekuensi dan rating
dampak dari bahaya dan risiko.

Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)


Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Kuesioner

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan chain Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
block Variabel Tambahan,
Peralatan Chain Block Terjatuh √ √
2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemasangan sling
tower crane pada lift Manusia Tertimpa Triyono, 2017 √ √
hook beton pracetak Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Tertabrak sling beton pracetak Triyono, 2017 √ √
Pemasangan
dinding beton Manusia Terbentur material Anwar, 2014 √ √
pracetak Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Manusia Pekerja terkena debu dan kotoran Rahajaan, 2019 √ √
Erection beton
pracetak Sling melintir akibat angin dan
Peralatan beban yang berat dan menabrak Pradibta, 2022 √ √
bangunan sekitar
Dinding menabrak bangunan
Material Pradibta, 2022 √ √
eksiting area proyek
Material Lift hook lepas dari beton Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Beton pracetak terbentur rak Variabel Tambahan,
Material √ √
pengiriman 2023
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pemindahan beton
pracetak dari sling Manusia Terbentur Triyono, 2017 √ √
tower crane ke sling Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
chain block
Material Beton pracetak terjatuh Triyono, 2017 √ √
Material Beton pracetak terjatuh Pradibta, 2022 √ √
Manusia Terjepit Pradibta, 2022 √ √
Variabel Tambahan,
Material Chain Block Terlepas √ √
2023
Pemutaran dinding
Manusia Terbentur Pradibta, 2022 √ √
beton pracetak
Manusia Terjatuh dari ketinggian Pradibta, 2022 √ √
Beton pracetak cacat akibat Variabel Tambahan,
Material √ √
manuver 2023
Manusia Tertabrak dinding pracetak Pradibta, 2022 √ √
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
Pengelasan Pada Manusia Tersengat aliran listrik Triyono, 2017 √ √
Beton Pracetak Manusia Gangguan penglihatan Triyono, 2017 √ √
Gangguan pernafasan akibat
Manusia Anwar, 2014 √ √
paparan asap

Universitas Indonesia
Lampiran 4 Survey Responden

Paket Aspek Frekuensi Dampak


Aktivitas Potensi Risiko Ref
Pekerjaan Keselamatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iritasi pada mata akibat paparan
Manusia Anwar, 2014 √ √
asap
Kebakaran/Peledak akibat bunga
Material Alpan, 2017 √ √
api jatuh tidak beraturan
Peralatan Travo las meledak Pradibta, 2022 √ √
Manusia Bagian tubuh terkena percikan las Triyono, 2017 √ √
Manusia Terjepit Triyono, 2017 √ √
Pelepasan sling
Manusia Terjatuh dari ketinggian Triyono, 2017 √ √
pengikat pracetak
Material Material terjatuh Triyono, 2017 √ √

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

LAMPIRAN 5

KUESIONER PENELITIAN TESIS KEPADA PAKAR

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Data Pakar

1. Nama : Arman Putra Pradibta, ST


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi
5. Jabatan/Posisi : Chief Structural Engineer
6. Pengalaman Kerja : 11 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 11 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0821-4868-7931

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "IBPRP"
3. Hanya kolom yang kosong saja yang perlu diisi
4. Pada kolom penilaian risiko diberi nilai 1 sampai 5 dengan petunjuk masing masing
untuk frekuensi maupun dampak
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak


Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)
Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko


Perundangan atau Nilai Tingkat Pengendalian Risiko Nilai
No Uraian Identifikasi Kemung Keparah Kemung Keparah Tingkat Risiko Pengendalian Risiko Lanjutan Keterangan
Risiko Persyaratan Risiko (F Risiko Awal Awal Risiko (F
Pekerjaan Bahaya kinan (F) an (A) kinan (F) an (A) Sisa (TR)
x A) (TR) x A)
A Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
1 Erection - UU No. 14
Beton Tahun 1969
Pracetak
Ketentuan
Pokok
Beton pracetak Mengenai
terjatuh Tenaga Kerja 3,17 4,43 14 Tinggi 1 4 4 Rendah
- UU No. 1
Tahun 1970
Tentang
Keselamatan
Kerja
- UU No. 23
Tahun 1992
Tentang
Kesehatan
Terjatuh dari
ketinggian 1. Pekerja Terluka - UU No. 3 3,50 4,30 15 Tinggi 1 4 4 Rendah
dan berpotensi Tahun 1992
Tentang 1. Material control
meninggal.
Jaminan Sosial 2. Fixed Methode
2. Kerusakan
3. Tools
kendaraan / properti Tenaga Kerja 1. Evaluasi berkala
- UU No. 18 maintenance
warga sekitar. 2. Pengadaan baru alat
2 Pemutaran 4. Sosialisasi metode
Dinding 3. Material precast Tahun 1999 bantu
Tentang Jasa ke construction team
Beton rusak (rework)
5. Proteksi area kerja
Pracetak 4. Kerugian waktu Konstruksi
- Permenaker (steril area)
dan biaya.
Beton pracetak 5. Pidana / Hukum. No. 1 Tahun 3,07 4,23 16 Tinggi 1 4 4 Rendah
terjatuh 1980
Keselamatan &
Kesehatan Kerja
Pada Konstruksi
Bangunan
3 Pelepasan - Permen PUPR
Sling Pengikat No 10 Tahun
Pracetak
2021 Pedoman
Sistem
Manajemen
Terjatuh dari
ketinggian Keselamatan 3,13 4,27 16 Tinggi 1 4 4 Rendah
Konstruksi

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

 Kolom Risiko : Berupa potensi risiko apa saja yang dapat


terjadi pada aktivitas tersebut, diantaranya dari segi pekerja, peralatan, material
maupun lingkungan.
 Kolom Pengendalian Risiko : Berupa tindakan preventif agar tidak
terjadi hal yang tidak diharapkan
 Kolom Kemungkinan dan Keparahan : Berupa nilai frekuensi dan dampak yang
telah direduksi akibat dilakukan pengendalian risiko awal dari skala 1-5
 Kolom pengendalian risiko lanjutan : Berupa tindakan korektif, bilamana sudah
dilakukan tindakan preventif namun risiko tersebut tetap terjadi
 Kolom Keterangan : Diisi bila diperlukan

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Data Pakar

1. Nama : Henry Saputro


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 37 Tahun
4. Instansi : PT. Konstruksi Beton Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 14 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 14 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0813-9888-9128

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "IBPRP"
3. Hanya kolom yang kosong saja yang perlu diisi
4. Pada kolom penilaian risiko diberi nilai 1 sampai 5 dengan petunjuk masing masing
untuk frekuensi maupun dampak
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak


Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)
Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko


Perundangan
Nilai Tingkat Nilai
No Uraian Identifikasi atau Kemung Keparah Pengendalian Risiko Awal Kemung Keparah Tingkat Risiko Pengendalian Risiko Lanjutan Keterangan
Risiko Risiko (F Risiko Awal Risiko (F
Pekerjaan Bahaya Persyaratan kinan (F) an (A) kinan (F) an (A) Sisa (TR)
x A) (TR) x A)
A Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
1 Erection - UU No. 1
Beton Tahun 1970
Pracetak
Tentang
Beton pracetak Keselamatan
terjatuh
3,17 4,43 14 Tinggi 1 4 4 Rendah
Kerja
- UU No. 23
Tahun 1992
Tentang
Kesehatan
- UU No. 18
1.Kerugian material dan waktu. Tahun 1999
Terjatuh dari 2.Kecelakaan kerja yang
ketinggian Tentang Jasa 3,50 4,30 15 Tinggi 1 4 4 Rendah
mengakibatkan luka ringan, luka Konstruksi 1. Kontrol alat kerja
parah, atau bahkan meninggal - UU No. 28 2. mempersiapkan 1. kontrol alat kerja dan
dunia. Tahun 2002 keamanan di lingkungan pengadaan alat baru
3.Kasus pidana dengan dasar Tentang sekitar proyek 2. memperketat atau
2 Pemutaran
Dinding kecelakaan kerja Bangunan 3.sosialisai keamanan pada screening pekerjaan secara
Beton 4. Menanggung ganti rugi atas Gedung pekerja terkait berkala, dan intens
Pracetak kerugian lingkungan sekitar dan - UU No. 13 4. safety control
Beton pracetak
terjatuh atau kepada keluarga pekerja 3,07 4,23 16 Tinggi 1 4 4 Rendah
Tahun 2003
yang terkena imbas nya Tentang
Ketenagakerj
aan
3 Pelepasan
- Permen
Sling Pengikat
Pracetak PUPR No 10
Tahun 2021
Terjatuh dari
Pedoman 3,13 4,27 16 Tinggi 1 4 4 Rendah
ketinggian
Sistem
Manajemen
Keselamatan
 Konstruksi

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

 Kolom Risiko : Berupa potensi risiko apa saja yang dapat


terjadi pada aktivitas tersebut, diantaranya dari segi pekerja, peralatan, material
maupun lingkungan.
 Kolom Pengendalian Risiko : Berupa tindakan preventif agar tidak
terjadi hal yang tidak diharapkan
 Kolom Kemungkinan dan Keparahan : Berupa nilai frekuensi dan dampak yang
telah direduksi akibat dilakukan pengendalian risiko awal dari skala 1-5
 Kolom pengendalian risiko lanjutan : Berupa tindakan korektif, bilamana sudah
dilakukan tindakan preventif namun risiko tersebut tetap terjadi
 Kolom Keterangan : Diisi bila diperlukan

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Data Pakar

1. Nama : Wahyu A. H
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 28 Tahun
4. Instansi : PT. Modern Panel Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Coordinator
6. Pengalaman Kerja : 5 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 5 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0818-4827-24

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "IBPRP"
3. Hanya kolom yang kosong saja yang perlu diisi
4. Pada kolom penilaian risiko diberi nilai 1 sampai 5 dengan petunjuk masing masing
untuk frekuensi maupun dampak
5. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Skala Pengukuran Frekuensi dan Dampak


Skala Penilaian Tingkat Kemungkinan Terjadi Risiko (Likelihood)
Skala Penilaian Keterangan
Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi
1 Tidak Pernah
tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-Kadang Terjadi ditiap kondisi
4 Sering Sering terjadi disetiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi disetiap kondisi
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Skala Penilaian Tingkat Dampak Risiko (Impact)


Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Rendah Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
Perawatan pertolongan pertama, penanganan
2 Rendah
ditempat, kerugian finansial sedang
Diperlukan perawatan medis, penanganan
3 Sedang ditempat dengan bantuan dari luar, kerugian
finansial tinggi
Cedera parah, kehilangan kemampuan produksi,
4 Tinggi penanganan diluar lokasi tanpa edek merugikan,
kerugian finansial yang besar
Kematian, merugikan, kerugian finansial yang
5 Sangat Tinggi
besar
Sumber : Australian & New Zealand Standard Risk Management (2004)

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko


Perundangan
Nilai Tingkat Pengendalian Risiko Nilai
No Uraian Identifikasi atau Kemung Keparah Kemung Keparah Tingkat Risiko Pengendalian Risiko Lanjutan Keterangan
Risiko Risiko (F Risiko Awal Awal Risiko (F
Pekerjaan Bahaya Persyaratan kinan (F) an (A) kinan (F) an (A) Sisa (TR)
x A) (TR) x A)
A Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
1 Erection - UU No. 23
Beton Tahun 1992
Pracetak
Tentang
Beton pracetak
terjatuh Kesehatan 3,17 4,43 14 Tinggi 1 4 4 Rendah
- UU No. 18
Tahun 1999
Tentang Jasa
1. Pekerja Terluka dan Konstruksi
berpotensi meninggal. - UU No. 28 1. Material control
Terjatuh dari 2. Kerusakan kendaraan / Tahun 2002 2. Fixed Methode
3,50 4,30 15 Tinggi 1 4 4 Rendah
ketinggian properti warga sekitar. Tentang 3. Tools maintenance
3.Kerusakan struktur / Bangunan 4. Sosialisasi metode 1. Evaluasi berkala
properti proyek. Gedung ke construction team 2. Pengadaan baru alat
4. Material precast - UU No. 13 5. Proteksi area kerja bantu
2 Pemutaran
Dinding rusak/reject (rework) Tahun 2003 (steril area) 6. 3. Pelatihan Pekerja
Beton 5. Kerugian waktu dan Tentang Briefing Harian terhadap risiko
Pracetak Beton pracetak biaya. Ketenagakerj Pekerja setiap
terjatuh
3,07 4,23 16 Tinggi 1 4 4 Rendah
6. Pidana / Hukum. aan sebelum memulai
7. Kerusakan Alat/ - Permen pekerjaan
Material Pemasangan. PUPR No 10
3 Pelepasan Tahun 2021
Sling Pengikat Pedoman
Pracetak Sistem
Terjatuh dari Manajemen
ketinggian
3,13 4,27 16 Tinggi 1 4 4 Rendah
Keselamatan
Konstruksi

Universitas Indonesia
Lampiran 5 Validasi Pakar - IBPRP

 Kolom Risiko : Berupa potensi risiko apa saja yang dapat


terjadi pada aktivitas tersebut, diantaranya dari segi pekerja, peralatan, material
maupun lingkungan.
 Kolom Pengendalian Risiko : Berupa tindakan preventif agar tidak
terjadi hal yang tidak diharapkan
 Kolom Kemungkinan dan Keparahan : Berupa nilai frekuensi dan dampak yang
telah direduksi akibat dilakukan pengendalian risiko awal dari skala 1-5
 Kolom pengendalian risiko lanjutan : Berupa tindakan korektif, bilamana sudah
dilakukan tindakan preventif namun risiko tersebut tetap terjadi
 Kolom Keterangan : Diisi bila diperlukan

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

LAMPIRAN 6

KUESIONER PENELITIAN TESIS KEPADA PAKAR

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Data Pakar

1. Nama : Arman Putra Pradibta, ST


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi
5. Jabatan/Posisi : Chief Structural Engineer
6. Pengalaman Kerja : 11 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 11 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0821-4868-7931

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Sasaran dan Program Umum"
3. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Kuesioner

No Sasaran Umum Program Umum


A Kinerja Keselamatan Kerja
Sosialisasi metode kerja
Control alat kerja
Zero Accident
Control peralatan safety (FBH, Rubber
Shoes, Gloves, Eyeglass)
B Kinerja Kesehatan Kerja
Pemeriksaan tekanan darah untuk pekerjaan
Tidak ada penyakit akibat kerja ketinggian

C Kinerja Pengelolaan Lingkungan


Kerja
Sterilisasi material B3
Tidak mencemari lingkungan Proteksi area perimeter
Housekeeping
D Kinerja Pengamanan
Koordinasi dengan security dan safety man
Kondusif

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Data Pakar

1. Nama : Henry Saputro


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 37 Tahun
4. Instansi : PT. Konstruksi Beton Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 14 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 14 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0813-9888-9128

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Sasaran dan Program Umum"
3. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Kuesioner

No Sasaran Umum Program Umum


A Kinerja Keselamatan Kerja
Safety Morning
Pertemuan kelompok kerja
Minim kecelakaan konstruksi
kontrol alat kerja
Kontrol APD
B Kinerja Kesehatan Kerja
Tidak memaksakan pekerja yang kurang
sehat, walau dengan alasan atau maksud
Meminimalisir pekerja yang sakit menyelesaikan target pekerjaan
Pemeriksaan kesehatan
Kinerja Pengelolaan Lingkungan
C
Kerja
Mempersiapkan keamanan di sekitar proyek,
Tidak ada pencemaran lingkungan baik di dalam lingkungan proyek ataupun di
akibat kerja luar proyek (yang berada dalam radius TC)
Housekeeping
D Kinerja Pengamanan
Melibatkan security, safety, dan pihak terkait
Pekerja aman dalam pengamanan lingkungan

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Data Pakar

1. Nama : Wahyu A. H
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 28 Tahun
4. Instansi : PT. Modern Panel Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Coordinator
6. Pengalaman Kerja : 5 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 5 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0818-4827-24

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Sasaran dan Program Umum"
3. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 6 Validasi Pakar – Sasaran Umum dan Program Umum

Kuesioner

No Sasaran Umum Program Umum


A Kinerja Keselamatan Kerja
Briefing Pekerja Setiap Sebelum Memulai
Pekerjaan
Pengecekan Alat dan Material Secara berkala
Zero accident
Pengecekan Alat Safety yang digunakan
secara berkala
B Kinerja Kesehatan Kerja
Pemeriksaan Kesehatan Pekerja di awal
Tidak terpapar penyakit sebelum memulai pekerjaan

Kinerja Pengelolaan Lingkungan


C
Kerja
Pemasangan Safety Line pada area kerja
Tidak mencemari lingkungan Pemilahan limbah
Pembersihan dan Perapihan area kerja
D Kinerja Pengamanan
Koordinasi dengan security dan safety man
Kondusif dan tidak ada gangguan

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

LAMPIRAN 7

KUESIONER PENELITIAN TESIS KEPADA PAKAR

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Data Pakar

1. Nama : Arman Putra Pradibta, ST


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 33 Tahun
4. Instansi : PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi
5. Jabatan/Posisi : Chief Structural Engineer
6. Pengalaman Kerja : 11 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 11 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0821-4868-7931

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Sasaran dan Program Khusus"
3. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Kuesioner

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Material
terkirim sesuai
Material yang jadwal, sesuai
Memeriksa Spesifikasi Informasi dan
digunakan Material sesuai yang spesifikasi
1 Material Control material secara Teknis, Material, - Konfirmasi, QC, Supervisor
sesuai dan dibutuhkan sesuai teknis dan
berkala Tenaga Kerja Jadwal Checklist
berfungsi sesuai
kebutuhan
lapangan
Metode yang
Menyepakati
Seluruh tim sepakat dan Membuat Spesifikasi Tanda Terima diajukan Document
metode kerja
2 Fixed Method menyetujui terkait metode rancangan Teknis, Tenaga - Dokumen, disepakati Control,
oleh seluruh
yang akan diterapkan metode kerja Ahli Daftar Hadir dijalankan Engineer
pihak
sesuai rencana

Memastikan Membuat
alat kerja agar jadwal Petugas
selalu pengecekan alat Informasi dan Alat layak pakai maintenance /
3 Tools Maintenance beroperasi Alat kerja berfungsi secara berkala Alat, Petugas - Konfirmasi, dan sesuai Logistik /
dengan baik dan serta Jadwal Checklist kebutuhan Supervisor
tidak mengalami memelihara alat Peralatan
gangguan kerja
Tim pekerja,
Sosialisasi Metode Tersosialisasinya Melakukan Melaksanakan
Pekerja paham akan Supervisor, Alat Jadwal, Daftar Engineer, Site
4 Kepada Construction metode sosialisasi rutin - pekerjaan
metode pelaksanaan kerja / Sarana Hadir Manager
Team pelaksanaan sesuai SOP sesuai SOP
Sosialisasi
Memeriksa dan Petugas
APD dan APK APD dan APK
Tidak ada kecelakaan memasang APD Keselamatan
5 Proteksi Area Kerja Area kerja steril lengkap sesuai - Checklist dipakai sesuai
konstruksi dan APK sesuai Konstruksi,
standar standar
standar Logistik

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Data Pakar

1. Nama : Henry Saputro


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 37 Tahun
4. Instansi : PT. Konstruksi Beton Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Manager
6. Pengalaman Kerja : 14 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 14 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0813-9888-9128

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Sasaran dan Program Khusus"
3. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Kuesioner

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Material
Material yang Informasi dan terkirim tepat
Controlling
1 Material Control digunakan layak Material sesuai rencana Time Schedule - Konfirmasi, waktu, sesuai QC, Supervisor
material
pakai Jadwal Checklist spesifikasi
teknis
Spesifikasi
Menyepakati Menyusun Tanda Terima Metode Document
Teknis,
2 Fixed Method metode oleh Tim menyepakati metode metode - Dokumen, dijalankan Control,
Engineer /
seluruh pihak pelaksanaan Daftar Hadir sesuai rencana Engineer
Tenaga Ahli
Membuat
jadwal Petugas
Memastikan alat pengecekan alat Informasi dan Alat berfungsi maintenance /
Alat kerja tidak mengalami
3 Tools Maintenance kerja agar selalu secara berkala Alat, Petugas - Konfirmasi, ketika saat Logistik /
gangguan
berfungsi serta Jadwal Checklist penggunaannya Supervisor
memelihara alat Peralatan
kerja
Tim pekerja, Tim kerja
Sosialisasi Metode Menyosialisasikan Sosialisasi rutin
Pekerja paham dan tidak Supervisor, Jadwal, Daftar paham akan Engineer, Site
4 Kepada Construction metode terkait metode -
ada yang melanggar SOP Alat / Sarana Hadir metode Manager
Team pelaksanaan kerja
Sosialisasi pelaksanaan
Penggunaan Petugas
APD dan APK APD dan APK
APD dan APK Keselamatan
5 Proteksi Area Kerja Area kerja steril Zero accident lengkap sesuai - Checklist yang dipakai
yang sesuai Konstruksi,
standar sesuai standar
standar Logistik

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Data Pakar

1. Nama : Wahyu A. H
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 28 Tahun
4. Instansi : PT. Modern Panel Indonesia
5. Jabatan/Posisi : Project Coordinator
6. Pengalaman Kerja : 5 Tahun
7. Proyek yang sedang dikerjakan : Queen City Mall Semarang
8. Pengalaman proyek gedung : 5 Tahun
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. No HP : 0818-4827-24

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu dimohon untuk DOWNLOAD FILE EXCEL INI dan isi secara
OFFLINE
2. Pengisian kuisioner dilakukan di sheet "Sasaran dan Program Khusus"
3. Setelah selesai mengisi kuisioner, Bapak/Ibu dapat mengirimkan file excelnya
melalui email: naufalariqp@gmail.com atau Whatsapp : 087822892535

Universitas Indonesia
Lampiran 7 Validasi Pakar – Sasaran Khusus dan Program Khusus

Kuesioner

Sasaran Program
Pengendalian
No Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Awal Uraian Tolok Ukur
Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast
Material tepat
Memastikan
Material yang sesuai yang
Material yang akan alat agar Material,
1 Material Control digunakan layak - Schedule akan digunakan QC, Supervisor
digunakan tepat terkontrol Tenaga Kerja
pakai dan minim
dengan baik
kecacatan

Metode yang
diajukan
Mencari
disepakati oleh Document
kesepakatan Tim paham dan sepakat Membuat
2 Fixed Method Tenaga Ahli - Daftar Hadir seluruh pihak Control,
terkait metode akan metode kerja metode kerja
dan metode Engineer
pelaksanaan
dijalankan
sesuai rencana

Memastikan alat Alat berfungsi Petugas


Membuat
kerja agar selalu dan sesuai maintenance /
Alat kerja terawat dengan agenda
3 Tools Maintenance terawat sehingga Alat, Petugas - Schedule dengan Logistik /
baik perawatan alat
beroperasi kebutuhan Supervisor
kerja
dengan baik lapangan Peralatan

Mensosialisasikan Sosialisasi Tim pekerja,


Sosialisasi Metode Pekerja melaksanakan
metode kerja metode kerja Supervisor, Schedule dan Tim paham akan Engineer, Site
4 Kepada Construction kegiatan sesuai SOP yang -
kepada tim kepada tim Alat / Sarana daftar hadir metode kerja Manager
Team telah dibuat
konstruksi sampai paham Sosialisasi

Pada lokasi area Petugas


APD dan APK APD dan APK
Area kerja Pekerja aman ketika kerja full Keselamatan
5 Proteksi Area Kerja lengkap sesuai - Checklist dipakai sesuai
terproteksi melaksanakan kerja menggunakan Konstruksi,
standar standar
APD dan APK Logistik

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai