Anda di halaman 1dari 59

HALMA JUDUL

SKRIPSI

ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU PROYEK PADA


PEMBANGUNAN WORKSHOP BALAI LATIHAN KERJA
(BLK) PADANG DENGAN METODE EARNED VALUE
CONCEPT

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

DISUSUN OLEH
Nama : ELI YARNI
BP : 2010003433963

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2023

i
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU PROYEK PADA


PEMBANGUNAN WORKSHOP BALAI LATIHAN KERJA
(BLK) PADANG DENGAN METODE EARNED VALUE
CONCEPT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Teknik

Oleh:
Nama : ELI YARNI
BP : 2010003433963

TELAH DIUJI TANGGAL: …………………….

NAMA JABATAN TANDA TANGAN


KETUA …………………….
SEKRETARIS …………………….
ANGGOTA ……………………..
ANGGOTA …………………….

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2023

ii
LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI

ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU PROYEK PADA


PEMBANGUNAN WORKSHOP BALAI LATIHAN KERJA
(BLK) PADANG DENGAN METODE EARNED VALUE
CONCEPT

Oleh:

ELI YARNI
2010003433963

DISETUJUI OLEH:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

(DIAN WAHYONI DF, ST.,MT) (HARDI WIJAYA, ST.MT)


NIDN : 1013106801 NIDN : 1015017201

DIKETAHUI OLEH: DISAHKAN


DEKAN FAKULTAS TEKNIK DAN OLEH: KETUA
PERENCANAAN PROGRAM
STUDI TEKNIK
SIPIL

(Drs. RISAL ABU, S.T.,M.Eng) Dr. NAZILI, S.T.,MT.


NIDN : 1009016401 NIDN : 0031127021

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi dengan judul: “Analisis Pengendalian Waktu Proyek Pada Pembangunan


Workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Padang Dengan Metode Earned Value
Concept”, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik baik di Universitas Ekasakti Padang maupun Perguruan Tinggi
lainnya.
2. Skripsi ini murni gagasan dan rumusan peneliti, tanpa bantuan dari pihak lain,
kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam skripsi ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas,
dicantumkan sebagai acuan didalam penulisan skripsi.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam penyataan ini, untuk itu saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh dari
penulisan skripsi, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan
hukum yang berlaku.

Padang, 31 Juli 2023


Saya yang menyatakan

Eli Yarni
2010003433963

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan berkat dan kasih karuniaNya, kepada kita semua sehingga Penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengendalian Waktu
Proyek Pada Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Padang Dengan
Metode Earned Value Concept” yang merupakan bagian dari persyaratan untuk
meraih gelar Sarjana Teknik dan Perencanaan Universitas Ekasakti Padang.
Salawat beriring salam buat Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman dengan penuh ilmu
pengetahuan.
Penulis menyadari dalam skripsi ini tidak akan terwujud bila tidak ada
dorongan dan bantuan moril serta materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof Surfayarma Rasidin, MPd selaku Rektor Universitas Ekasakti
Padang.
2. Bapak Drs. Risal Abu, ST, M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Perencanaan Universitas Ekasakti Padang.
3. Bapak Dr. Nazili, ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Ekasakti Padang.
4. Ibu Dian Wahyoni DF, ST, MT selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Hardi Wijaya, MT selaku Dosen Pembimbing II.
6. Bapak dan Ibu serta staf di Balai Latihan Kerja Padang yang telah
membantu dan memberikan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan
penelitian skripsi.
7. Seluruh team pelaksana dan pekerja-pekerja proyek yang memberikan
ilmu yang membantu penulis untuk menyelesaikan.

v
8. Terima kasih kepada rekan-rekan yang ada di lingkungan Universitas
Ekasakti yang telah membantu penulis selama perkuliahan sampai penulis
menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih kepada suami dan anak-anak tercinta yang telah banyak
memberi dukungan dan pengorbanan baik secara moral maupun material
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, serta
seluruh keluarga yang menjadi motivasi bagi penulis.
10. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun demi terwujudnya kesempurnaan dari skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan penguasaan ilmu di Jurusan Teknik Sipil Universitas
Ekasakti Padang.

Padang, 31 Juli 2023


Penulis

Eli Yarni

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xi

DAFTAR NOTASI .............................................................................................. xii

ABSTRAK .......................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................14

1.1. Latar Belakang............................................................................................ 14

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................... 16

1.3 Batasan masalah ......................................................................................... 16

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 16

1.5. Tujuan dan manfaat Penelitian ................................................................... 17

1.5.1 Tujuan Penelitian .................................................................................. 17

1.5.2 Manfaat Penelitian ................................................................................ 17

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................ 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................19

2.I. Manajemen Proyek...................................................................................... 19

2.2. Fungsi Manajemen ..................................................................................... 19

2.3. Pengertian Manajemen Biaya ..................................................................... 20

2.4. Pengendalian Manajemen Waktu ............................................................... 21

vii
2.5. Pengendalian Proyek Kontruksi ................................................................. 23

2.6 Metode Dan Teknik Pengendalian Biaya Dan Waktu ............................ 25

2.7 Metode Earned Value Concept ( Metode Nilai hasil) ............................ 27

2.8 Indikator-Indikator yang Dipergunakan ................................................. 29

2.9 Indeks produktivitas dan kinerja............................................................. 30

2.10 Proyeksi Jangka Waktu Penyelesaian Proyek ........................................ 31

2.11 Penelitian Sebelumnya ........................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................36

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 36

3.1.1 Tempat Penelitian ................................................................................. 36

3.1.2 Waktu penelitian ................................................................................... 37

3.1.3 Jenis Penelitian ..................................................................................... 37

3.1.4 Variabel Penelitian................................................................................ 37

3.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

3.3 Teknik Analisis Data .................................................................................. 37

3.4 Bagan Alir Penelitian ................................................................................ 43

BAB IV ANALISA DATA ..................................................................................44

4.1 Data Proyek ................................................................................................ 44

4.2 Rencana Anggaran Biaya ........................................................................... 45

4.3 Analisis Data Perencanaan Proyek ............................................................ 45

4.3.1 Analisis BCWS (Budgeted Cost Of Work Schedule) ........................... 45

4.3.2 Analisis BCWP (Budgeted Cost Of Work Performanced) .................. 46

4.4 Analisis Penyimpangan Terhadap Waktu (SV) .......................................... 48

4.5 Analisis Prestasi Dan Kinerja Proyek (SPI) ............................................... 49

4.6 Perkiraan Penyelesaian Waktu Proyek ....................................................... 50

viii
4.6.1. Perkiraan Waktu untuk Pekerjaan Tersisa (Estimate To Completion) 50

4.6.2 Perkiraan Waktu sampai Akhir Proyek (Estimate At Completion)....... 52

4.7 Pembahasan ................................................................................................. 53

4.7.1 Tinjauan Kondisi Proyek Berdasarkan Data BCWS dan BCWP ......... 53

4.7.2 Tinjauan Kondisi Proyek Berdasarkan Hasil Analisis SV.................... 54

4.7.3 Tinjauan Kondisi Proyek Berdasarkan Hasil Analisis ETC dan EAC . 56

4.7.4 Analisis Permasalahan Proyek .............................................................. 56

4.7.5 Alternatif Tindakan Perbaikan .............................................................. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................60

5.1 Kesimpulan .....................................................................................................60

5.2 Saran................................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................63

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2 1 Analisis Varian Terpadu…………………………………………… 29


Tabel 4.1 Bobot Nilai BCWS dan BCWP……………………………………………. 36
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Analisis BCWS……………………………………….. 32
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Analisis BCWP.................................................... 39
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Schedule Variance (SV)………………. 40
Tabel 4 .5 Rekapitulasi Hasil Analisis Indeks Kinerja Waktu (SPI)………….. 41
Tabel 4 .6 Rekapitulasi Prakiraan Biaya untuk Pekerjaan Tersisa (ETC)……. 42
Tabel 4 9 Rekapitulasi Perkiraan Penyelesaian Proyek……………………….. 43

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta lokasi proyek di Kota Padang………………………………. 28

Gambar 2. Kurva S Earned Value .………………………………………….. 28


Gambar 3. Peta lokasi proyek di Kota Padang……………………………… 36

Gambar 4. Bagan Alir Penelitian…………………………………………… 39


Gambar 5. Perbandingan BCWS dan BCWP……………………………….. 43

Gambar 6. Grafik SV (Schedule Variance) …………………………………. 44


Gambar 7. Grafik SPI (Schedule Performance Index)………………………. 36

xi
DAFTAR NOTASI

BCWP = Budgeted Cost of Work Performanced


BCWS = Budgeted Cost of Work Schedule
SV = Schedule variance
SPI = Schedule Performance Index
EAC = Estimate At Completion
ETC = Estimate To Completion

xii
ABSTRAK

Di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, perencanaan dan


pengendalian waktu merupakan fungsi yang sangat penting dalam
mewujudkan keberhasilan proyek. Dengan menggunakan Earned Value
Concept akan dilakukan penelitian apakah waktu penyelesaian proyek
sesuai dengan yang direncanakan. Penelitian ini dilakukan pada Proyek
Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Padang. Data-data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Time schedule, Rencana
Anggran Biaya, dan laporan progress mingguan. Dari data tersebut dapat
menghasilkan nilai BCWP dan BCWS. Kemudian menggunakan program
Microsoft Excel didapatkan nilai SV, SPI, dan dapat diprediksi penyelesaian
waktu akhir proyek (ETC dan EAC). Dari hasil perhitungan berdasarkan
monitoring pada minggu ke-21, nilai SV sebesar -10,934%. Hasil ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlambat 44,83% dari jadwal
rencana. Diperkirakan waktu untuk menyelesaikan proyek adalah 34
minggu. Hal ini berarti proyek perlu penambahan waktu selama 2 minggu,
dimana penyelesaian proyek pada perencanaan hanya memakan waktu
selama 32 minggu
Kata kunci : Earned Value Method ( Metode Nilai Hasil), SV, SPI

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dewasa ini pembangunan sarana fisik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat di Indonesia semakin pesat. Mulai dari proyek yang berskala besar,
sedang, maupun kecil. Pembangunan sarana fisik memerlukan suatu pengelolaan
yang serius, karena semakin besar skala suatu proyek, maka ketergantungan antara
satu bagian pekerjaan dengan perkerjaan lainnya menjadi semakin kompleks.
Keberhasilan suatu proyek tidak lepas dari serangkaian aktivitas suatu
proyek yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan supaya
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam usaha menyukseskan suatu
proyek konstruksi diperlukan suatu teknik atau cara pengelolaan yang baik untuk
meningkatkan efisiensi produktifitas dan kualitas kerja. Sehubungan dengan itu,
maka perlu dilakukan tindakan pengawasan dan pengendalian di semua sektor,
khususnya pengendalian waktu.
Waktu atau durasi proyek adalah lamanya suatu proyek berjalan untuk dapat
menghasilkan suatu produk yang telah direncanakan. Dalam sebuah proyek,
perencanaan waktu disusun dengan membuat sebuah time schedule, dimana di
dalamnya terdapat pembagian waktu urutan pekerjaan proyek dari awal pekerjaan
hingga pekerjaan akhir, sehingga diperoleh estimasi lamanya waktu penyelesaian
proyek. Pengendalian waktu pada suatu proyek sangat diperlukan agar proyek
mampu diselesaikan dengan waktu yang tepat atau mungkin lebih awal dari waktu
yang telah direncanakan.
Kemajuan suatu proyek dapat diukur dengan membandingkan realisasi
terhadap rencana kerja yang telah disusun sejak awal proyek. Dalam pelaksanaan
suatu proyek sangat jarang ditemui suatu proyek yang berjalan tepat sesuai dengan
yang direncanakan. Banyak proyek mengalami keterlambatan dari jadwal yang
direncanakan, baik waktu maupun progress pekerjaan, meskipun ada juga proyek
yang mengalami percepatan dari jadwal awal yang direncanakan. Untuk
menghindari kerugian dalam proyek dapat diramalkan (forecasting) terhadap waktu

14
dan biaya penyelesaian proyek dengan Konsep Nilai Hasil (Earned Value Analysis)
Penelitian ini akan dilakukan pada proyek Pembangunan Workshop Balai
Latihan Kerja Padang Sumatera Barat, dimana kontraktor pada proyek ini adalah
PT. HAGITASINAR LESTARI MEGAH. Sesuai kontrak pekerjaan proyek ini
dijadwalkan waktu penyelesaiannya selama 180 hari kalender terhitung sejak 24
Mei 2021 dengan nilai kontrak Rp. 14.684.681.000,00. Akan tetapi, proyek tersebut
mengalami keterlambatan sehingga PHO atau serah terima proyek dilaksanakan
pada tanggal 01 Februari 2022. Ketidaksesuaian rencana dalam pelaksanaan
dilapangan, seperti kurangnya pengendalian waktu, waktu yang tidak sesuai
rencana menunjukan lemahnya manajemen proyek sebagai fungsi kontrol dan
penegendalian. Adapun kendala yang ditemui pada proyek ini yaitu dikarenakan
Mobilisasi Material Berupa Besi Plat yang didadatangkan dari jawa mengalami
keterlambatan. Mobilisasi tukang dan pekerja juga mengalami keterlambatan
dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah penelitian untuk mengevaluasi
pengendalian waktu pada proyek Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja
Padang ini, menggunakan salah satu teknik pengendalian dalam sebuah proyek,
yaitu analisis Earned Value Concept. Earned Value Concept merupakan salah satu
metode yang digunakan dalam pengendalian proyek yang memadukan unsur
jadwal, biaya, dan prestasi pekerjaan untuk menghitung perkiraan biaya dan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek sampai selesai. Hasil dari analisis
Earned Value Concept pada evaluasi proyek selanjutnya dapat memberikan
informasi mengenai kondisi pelaksanaan proyek dan dapat digunakan oleh manajer
proyek sebagai dasar pengambilan keputusan proyek agar dapat mencapai tujuan
awal proyek.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas penulis mencoba
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Waktu Proyek Pada
Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Padang dengan Metode
Earned Value Concept”

15
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam latar belakang penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ada
antara lain:
1. Terjadinya Keterlambatan Penyelesaian Proyek
2. Ketidaksesuaian rencana dalam pelaksanaan di lapangan.
3. Terlambatnya mobilisasi material dan pekerja dikarenakan Pandemi Covid-19

1.3 Batasan masalah


Karena besarnya cakupan dari penelitian ini, penulis rasa perlu untuk
membatasi penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menganalisis dalam hal pengendalian waktu proyek
Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Padang.
2. Peneliti tidak membahas masalah biaya proyek
3. Penelitian akan di laksanakan hanya pada proyek Pembangunan Workshop
Balai Latihan Kerja (BLK) Padang.
4. Berdasarkan hasil survey awal di proyek yang dituju, data mengenai laporan
keuangan proyek tidak diijnkan untuk digunakan, maka analisis yang
digunakan hanya berdasarkan dua indikator, yaitu BCWS (budgeted cost work
schedule) dan BCWP (budgeted cost work performed)
5. Pengamatan dilakukan dari awal proyek hingga akhir proyek berdasarkan data
laporan bulanan dan time schedule
6. Metode yang digunakan adalah Earned Value Concept (Metode Nilai Hasil).

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas, maka yang menjadi masalah
pokok pada penelitian adalah
1. Bagai mana kinerja waktu Proyek pada Pembangunan Workshop Balai Latihan
Kerja padang dilihat dari aspek biaya menggunakan metode Earned Value
Concept
2. Apa saja masalah yang terkait dengan kinerja waktu yang timbul pada proyek
Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja ?

16
3. Apa alternatif tindakan perbaikan yang dilakukan dalam menyelesaikan
masalah yang terkait dengan kinerja waktu selama proyek Pembangunan
Workshop Balai Latihan Kerja?

1.5. Tujuan dan manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui kinerja waktu proyek pada Proyek Pembangunan Workshop Balai
Latihan Kerja (BLK) Padang.
2. Mengetahui masalah yang terkait dengan kinerja waktu yang timbul dalam
Proyek Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja Padang.
3. Mengetahui alternatif tindakan perbaikan untuk menyelesaikan masalah yang
timbul terkait dengan kinerja waktu dari Pembangunan Workshop Balai
Latihan Kerja Padang.

1.5.2 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat di ambil dalam penelitian ini :
1. Memperdalam pengetahuan dalam ilmu manajemen khususnya dalam hal
yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan proyek
2. Penulis mempelajari bagaimana cara meneliti dengan baik dalam suatu
masalah
3. Memberikan penekanan bahwa perencanaan waktu yang sistematis sesuai
jadwal sangat bermanfaat terhadap implementasi proyek.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dapat di jabarkan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, identifikasi
masalah, pembatasan masalah perumusan masalah, , tujuan dan manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.

17
BAB II. STUDI PUSTAKA
Pada studi pustaka ini akan diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan
dengan judul skripsi, serta masalah – masalah yang berhubungan dengan objek
penelitian.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas uraian permasalahan serta diagram alurnya, dan
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan observasi, pada bab ini juga akan
dilihat diagram alur penelitian.
BAB IV. DATA DAN ANALISA
Pada bab ini akan disajikan data hasil pengamatan yang diperoleh dari
survey yang telah dilakukan dilapangan, berdasarkan faktor faktor yang
mempengaruhi sistim pengendalian biaya proyek.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.I. Manajemen Proyek


Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang telah ditentukan (Soeharto, 1999).
Menurut Soeharto (1999), Tujuan dari proses manajemen proyek adalah
sebagai berikut:
1. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini
tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek.
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi di
luar dari perencanaan biaya yang telah direncanakan.
3. Kualitas sesuai dengan persyaratan.
4. Proses kegiatan sesuai persyaratan.
Pada penelitian ini yang akan dianalisa adalah dari segi pengaturan waktu,
yaitu project time management.

2.2. Fungsi Manajemen


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Ada lima fungsi manajemen, yaitu:
Planning, Organizing, Staffing, Actuating, Controlling (Bahan ajar Setiyarto
Djoko, Y).
1. Planning (perencanaan) adalah kegiatan pertama dalam manajemen yang
berupa konsep simpel yang fundamental dengan karakteristik dasar berupa
prosedur dan proses yang dihasilkan dari pemikiran mendalam dan intuisi
yang harus ada dalam setiap organisasi dan bagian organisasi.
2. Organizing (pengorganisasian) adalah kegiatan mengorganisir sumber daya
yang ada secara sistematis agar sesuai dengan rencana yang dibuat.Suatu

19
proyek harus diorganisir sesuai dengan tugas/pekerjaannya. Work
Breakdown Stucture yang bersistem multi level dibuat agar pekerjaan yang
harus dilakukan tiap unit / bagian terdefinisi dan terukur.
3. Staffing (pengisian staf) adalah kegiatan menyeleksi individu-individu
(yang merupakan sumber daya terpenting) yang benar-benar ahli dalam
bidangnya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan seperti
desain, kordinasi dan pelaksanaan proyek itu sendiri.
4. Actuating (pelaksanaan) adalah kegiatan penyelesaian proyek
denganberpedoman pada perencanaan, dilaksanakan oleh setiap individu
sesuaidengan keahliannya dalam suatu struktur organisasi yang jelas dan
terukur.
5. Controlling (pengendalian) adalah sistem pengendalian untuk
mengukur,melaporkan dan meramalkan; ruang lingkup, anggaran dan
jadwal proyek. Tujuan pengontrolan adalah untuk mengetahui
pekembangan, besarnyapenyimpangan dari tahap actuating sehingga dapat
diramalkan untuk kemudian diputuskan langkah-langkah apa yang harus
diputuskan.

2.3. Pengertian Manajemen Biaya

1. Perencanaan sumber daya merupakan proses untuk menentukan sumber daya


dalam bentuk fisik (manusia, peralatan, material) dan kuantitasnya yang
diperlukan untuk melaksanakan aktivitas proyek. Proses ini sangat berkaitan
erat dengan proses estimasi biaya.
2. Estimasi biaya adalah proses untuk memperkirakan biaya dari sumberdaya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Bila proyek dilaksanakan
melalui sebuah kontrak, perlu dibedakan antara estimasi biaya dengan nilai
kontrak. Estimasi biaya melibatkan perhitungan kuantitatif dari biaya - biaya
yang muncul untuk menyelesaikan proyek. Sedangkan nilai kontrak
merupakan keputusan dari segi bisnis di mana perkiraan biaya yang didapat
dari proses estimasi merupakan salah satu pertimbangan dari keputusan yang
diambil.

20
3. Penganggaran biaya adalah proses membuat alokasi biaya untuk masing
masing aktivitas dari keseluruhan biaya yang muncul pada proses estimasi. Dari
proses ini didapatkan Cost Baseline yang digunakan untuk menilai kinerja
proyek.
4. Pengendalian biaya dilakukan selama proyek berlangsung untuk mendeteksi
apakah biaya actual pelaksanaan proyek menyimpang darirencana atau tidak.
Semua penyebab penyimpangan biaya harus terdokumentasi dengan baik
sehingga langkah-langkah perbaikan dapatdilakukan.

2.4. Pengendalian Manajemen Waktu

Manajemen waktu proyek (Project Time Management) adalah proses


merencanakan, menyusun, dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek, dimana
dalam perencanaan dan penjadwalannya telah disediakan pedoman yang spesifik
untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien (Clough dan
Sears, 1991). Ada lima proses utama dalam manajemen waktu proyek, yaitu:
pendefinisian aktivitas, urutan aktivitas, estimasi durasi aktivitas, pengembangan
jadwal, dan pengendalian jadwal. (Soemardi B.W,dkk).

1. Pendefinisian aktivitas merupakan proses identifikasi semua aktivitas spesifik


yang harus dilakukan dalam rangka mencapai seluruh tujuan dan sasaran
proyek (Project Deliveriables). Dalam proses ini dihasilkan
pengelompokkan semua aktivitas yang menjadi ruang lingkup proyek dari level
tertinggi hingga level yang terkecil atau disebut Work Break down Structure
(WBS).
2. Urutan aktivitas melibatkan identifikasi dan dokumentasi dari hubungan logis
yang interaktif. Masing-masing aktivitas harus diurutkan secaraakurat untuk
mendukung pengembangan jadwal sehingga diperoleh jadwal yang realisitis.
Dalam proses ini dapat digunakan alat bantu komputer untuk mempermudah
pelaksanaan atau dilakukan secara manual. Teknik secara manual masih efektif
untuk proyek yang berskala kecil atau di awal tahap proyek yang berskala
besar, yaitu bila tidak diperlukanpendetailan yang rinci.
3. Estimasi durasi aktivitas adalah proses pengambilan informasi yang

21
berkaitan dengan lingkup proyek dan sumber daya yang diperlukan yang
kemudian dilanjutkan dengan perhitungan estimasi durasi atas semua
aktivitas yang dibutuhkan dalam proyek yang digunakan sebagai input
dalam pengembangan jadwal. Tingkat akurasi estimasi durasi sangat
tergantung dari banyaknya informasi yang tersedia.
4. Pengembangan jadwal berarti menentukan kapan suatu aktivitas dalam
proyek akan dimulai dan kapan harus selesai. Pembuatan jadwal proyek
merupakan proses iterasi dari proses input yang melibatkan estimasi durasi
dan biaya hingga penentuan jadwal proyek.
5. Pengendalian jadwal merupakan proses untuk memastikan apakah kinerja
yang dilakukan sudah sesuai dengan alokasi waktu yang sudah direncanakan
atau tidak. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian jadwal adalah:
a. Pengaruh dari faktor-faktor yang menyebabkan perubahan jadwal dan
memastikan perubahan yang terjadi disetujui.
b. Menentukan perubahan dari jadwal.
c. Melakukan tindakan bila pelaksanaan proyek berbeda dari perencanaan
awal proyek.

Dasar yang dipakai pada sistem manajemen waktu adalah


perencanaan operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi
proyek yang telah ditetapkan. Adapun aspek-aspek manajemen waktu
ialah menentukan penjadwalan proyek, mengukur dan membuat laporan
dari kemajuan proyek, membandingkan penjadwalan dengan kemajuan
proyek sebenarnya di lapangan, menentukan akibat yang ditimbulkan oleh
perbandingan jadwal dengan kemajuan di lapangan pada akhir
penyelesaian proyek, merencanakan penanganan untuk mengatasi akibat
tersebut, dan memperbaharui kembali penjadwalan proyek (Clough dan
Sears, 1991).
Pelaksanaan suatu proyek sangat memerlukan suatu penjadwalan,
dimana dalam hal ini dalam penetapan jangka waktu pelaksanaan proyek
sangat berhubungan dengan biaya proyek tersebut. Suatu proyek diharapkan

22
dapat diselesaikan tepat waktu, karena keterlambatan dalam penyelesaian
suatu proyekdapat berpengaruh terhadap nilai pembayaran proyek

2.5. Pengendalian Proyek Kontruksi

2.5.1 Definisi Pengendalian


Proyek kontruksi memiliki karakteristik unik yang berulang. Proses yang
terjadi pada suatu proyek tidak akan berulang pada proyek lainnya. Hal ini
disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi proses suatu proyek kontruksiberbeda
satu sama lain. Misalnya kondisi alam seperti perbedaan letak geografis, hujan,
gempa dan keadaan tanah merupakan faktor yang turut mempengaruhi keunikan
proyek kontruksi.
Pengendalian (kontrol) diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan yang dilaksanakan harus benar benar
diinspeksi dan dicek oleh pengawas lapangan, apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi atau belum. Misalnya pengangkutan bahan harus diatur dengan baik dan
bahan-bahan yang dipesan harus diuji terlebih dahulu di masing-masing pabriknya.
Dengan perencanaan dan pengendalian yang baik terhadap kegiatan- kegiatan yang
ada, maka terjadinya keterlambatan jadwal yang mengakibatkan pembengkakan
biaya dan proyek dapat dihindari.

Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti


dan mengatasi kendala terbatasnya waktu manajemen dalam mengendalikan
seluruh unsur pekerjaan proyek , maka diperlukan suatu konsep pengendalian yang
efektif yang dikenal dengan nama Management By Exception(MBE). Teknik yang
diterapkan MBE adalah dengan membandingkan antara perencanaan terhadap
parameter proyek yang dapat diukur setiap saat. Laporan hanya dilakukan pada
saat- saat tertentu jika terdapat kejanggalan atau performa tidak memenuhi standart.
Ada tiga penilaian terhadap mutu suatu proyek kontruksi, yaitu penilaian atas
mutu fisik kontruksi, biaya dan waktu. Divisi pengendalian mutu fisik kontruksi
terpisah dengan divisi pengendalian jadwal dan biaya. Pengendalian terhadap mutu
fisik kontruksi dilakukan secara tersendiri oleh pengawas teknik melalui gambar-
gambar rencana dan spesifikasi teknis. Pengendalian jadwal dan biaya dimasukkan

23
dalam divisi manajemen proyek yang mencakup pemantauan kemajuan pekerjaan
(progress),reduksi biaya, optimasi, dan analisis.

2.5.2 Proses Pengendalian


Proses pengendalian berjalan sepanjang daur hidup proyek guna mewujudkan
performa yang baik di dalam setiap tahap. Perencanaan dibuatsebagai bahan acuan
bagi pelaksanaan pekerjaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya akan menjadi
standart pelaksanaan pada proyek yang bersangkutan, meliputi spesifikasi teknik,
jadwal dan anggaran.
Pemantauan harus dilakukan selama masa pelaksanaan proyek untuk
mengetahui prestasi dan kemajuan yang telah dicapai. Informasi hasil pemantauan
ini berguna sebagai menjadi bahan evaluasi performa yang telah dicapai pada saat
pelaporan. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan kemajuan yang dicapai
berdasarkan hadil pemantauan dengan standart yang telah dibuat berdasarkan
perencanaan.

Hasil evaluasi berguna untuk pengambilan tindakan yag akurat terhadap


permasalahn-permasalahan yang timbul selama masa pelaksanaan. Berdasarkan
hasil evaluasi ini pula tindak lanjut pelaksanaan pekerjaan dapat diputuskan
dengan tepat dengan melakukan koreksi terhadap performa yang telah dicapai.
Sepanjang daur hidup proyek hanya sekitar 20% kegiatan manajemenproyek
berupa perencanaan, selebihnya adalah kegiatan pengendalian. Perencanaan
sebagian besar dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. Begitu Poyek dimulai,
fungsi manajemen didominasi oleh kegiatan pengendalian.

2.5.3 Fungsi Pengendalian


Pengendalian memiliki dua fungsi yang sanga penting, yaitu :
1. Fungsi Pemantauan
Dengan pemantauan yang baik terhadap semua kegiatan proyek akan memaksa
unsur-unsur pelaksana untuk bekerja secara cakap dan jujur. Pemantauan yang baik
ini akan menjadi motivasi utama untuk mencapai peforma yang tinggi , misalnya
dengan memberi penjelasan kepada pekerja mengenai apa saja yang harus mereka

24
lakukan untuk mencapai performa yang tinggi kemudian memberikan umpan balik
terhadap performa yang telah tinggi, misalnya dengan memberi penjelasan
kepada pekerja mengenai apasaja yang harus mereka lakukan untuk mencapai
performa yang tinggi kemuadian memberikan umpan balik terhadap performa yang
tlah dicapainya. Sehingga masing masing mengetahui sejauh apa prestasi yang telah
dicapai.
2. Fungsi Manajerial
Pada proyek – proyek yang komplek dan mudah terjadi perubahan (dinamis)
pemakaian pengendalian dan sistem informasi yang baik akan memudahkan
manajer untuk segera mengetahui bagian – bagian pekerjaan yang mengalami
kejanggalan atau memiliki peforma yang kurang baik. Dengan demikian dapat
segera dilakukan usaha untuk mengatasi atau meminimalkan kejanggalan tersebut.

2.6 Metode Dan Teknik Pengendalian Biaya Dan Waktu


Metode pengendalian proyek yang digunakan adalah Metode Pengendalian
Biaya dan Jadwal Terpadu (Earned Value). Metode ini mengkaji kecenderungan
Varian Jadwal dan Varian Biaya pada suatu periode waktu selama proyek
berlangsung (Soeharto,1997).

2.6.1 Pengertian Earned Value Analysis

Metode ”Nilai Hasil” (Eaned Value) adalah suatu metode pengendalian


yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan jadual proyek secara terpadu.
Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode
pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan waktu
untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan.
2.6.1.1 Metode Analisis Varians
Metode Analisis Varians adalah metode untuk mengendalikan biaya dan
jadwal suatu kegiatan proyek konstruksi. Dalam metode ini identifikasi dilakukan
dengan membandingkan jumlah biaya sesungguhnya dikeluarkan terhadap
anggaran. Analisis Varians dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang
status terakhir kemajuan proyek pada saat pelaporan dengan menghitung jumlah

25
unit pekerjaan yang telah diselesaikan kemudian dibandingkan dengan perencanaan
atau melihat catatan penggunaan sumber daya. Metode ini akan memperlihatkan
perbedaan antara biaya pelaksanaan terhadap anggaran dan waktu pelaksanaan
terhadap jadwal.
2.6.1.2 Varians dengan Grafik “S”
Cara lain untuk memperagakan adanya varians dengan menggunakan grafik. Grafik
“S” akan menggambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan
sepanjang siklus proyek. Bila grafik tersebut dibandingkan dengan grafik serupa
yang disusun berdasarkan perencanaan dasar maka akan segera terlihat jika terjadi
penyimpangan. Penggunaan grafik “S” dijumpai dalam hal berikut:
1) Pada analisis kemajuan proyek secara keseluruhan.
2) Penggunaan seperti diatas, tetapi untuk satuan unit pekerjaan atau
elemenelemennya.
3) Pada kegiatan engineering dan pembelian untuk menganalisis presentase (%)
penyelesaian pekerjaan, misalnya jam-orang untuk menyiapkan rancangan,
produksi gambar, menyusun pengajuan pembelian, terhadap waktu.
4) Pada kegiatan konsruksi, yaitu untuk menganalisis pemakaian tenaga kerja
atau jam-orang dan unutk menganalisis persentase (%) penyelesaian serta
pekerjaan –pekerjaan lain yang diukur (dinyatakan) dalam unit versus waktu.
Grafik “S” sangat bermanfaat untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan laporan
kepada pimpinan proyek, karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan
kemajuan proyek dalam bentuk yang mudah dipahami.

2.6.1.3 Kombinasi Bagan Balok dan grafik “S”


Salah satu teknik pengnedalian kemajuan proeyek adalah memakai
kombinasi grafik “S” dan tonggak kemajuan (milestone). Milestone adalah titik
yang dianggap menandai suatu peristiwa yang dinaggap penting dalam reangkain
pelaksanaan pekerjaan proyek. Titik milestone ditentukan pada waktu pembutan
perencanaan dasar yang disapkan sebagai tolak ukur kegiatan pengendalian
kemajuan proyek. Penggunaan milestone yang dikombinasikan dengan grafik “S”
amat efektif untuk mengendalikan pembayaran berkala.

26
2.7 Metode Earned Value Concept ( Metode Nilai hasil)

Metode konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang
menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau
dilaksanakn (budgeted cost of work performed). Atau Konsep nilai hasil
menggunakan beberapa indikator untuk menentukan status dari proyek yaitu: Suatu
sistem pengawasan dan pengendalian proyek disamping memerlukan perencanaan
yang realistis juga harus dilengkapi dengan metode pemantauan yang segera dapat
memberikan petunjuk atau mengungkapkan adanya penyimpangan. Untuk masalah
biaya, identifikasi dilakukan dengan membandingkan jumlah uang yang
sesungguhnya dikeluarkan dengan anggaran yang telah ditetapkan, sedangakan
untuk jadwal, dianalisis kurun waktu yang dicapai dibandingkan dengan
perencanaan. Dengan demikian, akan terlihat bila terjadi penyimpangan antara
rencana dan kenyataan, serta mendorong untuk mencari penyebabnya. Salah satu
metode yang dipakai untuk meningkatkan efektifitas di dalam memantau dan
mengendalikan kegiatan proyek adalah Konsep Nilai Hasil (Earned Value
Concept).
Keterangan yang memberitahukan proyeksi masa depan penyelenggaraan proyek
merupakan masukan yang sangat berguna bagi pengelola proyek untuk memikirkan
cara-cara menghadapi segala persoalan di masa yang akan dating.
Dikutip dari makalah Konsep Earned Value untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi
karya Soemardi B.W, dkk., di mana Fleming dan Koppelman (1994) menjelaskan
perbedaan konsep Earned Value dibandingkan dengan manajemen biaya
tradisional. Seperti dijelaskan pada Gambar 3.1 di bawah, manajemen biaya
tradisional hanya menyajikan dua dimensi saja yaitu hubungan yang sederhana
antara biaya aktual dengan biaya rencana. Dengan manajemen biaya tradisional,
status kinerja tidak dapat diketahui. Pada Gambar 3.1 dapat diketahui bahwa biaya
aktual memang lebih rendah, namun kenyataan bahwa biaya aktual yang lebih
rendah darirencana ini tidak dapat menunjukkan bahwa kinerja yang telah
dilakukan telah sesuai dengan target rencana. Sebaliknya, konsep Earned Value
memberikan dimensi yang ketiga selain biaya aktual dan biaya rencana. Dimensi
yang ketiga ini adalah besarnya pekerjaan secara fisik yang telah diselesaikan atau

27
disebut Earned Value / Percent Complete. Dengan adanya dimensi ketiga ini,

Gambar 1 Perbandingan Manajemen Biaya Tradisional dengan Konsep


EarnedValue
(Sumber : Soemardi dkk, 2007)
Penggunaan konsep Earned Value dalam penilaian kinerja proyek
dijelaskan melalui gambar berikut:

Gambar 2 Kurva S Earned Value.

(Sumber:Makalah Konsep Earned Value untuk Pengelolaan


Proyek Konstruksi, Soemardi B. W , dkk)

Terdapat tiga indikator yaitu ACWP, BCWP, dan BCWS, namun dalam penelitian
ini ACWP tidak digunakan, sehingga digunakan dua indikator, yaitu BCWP dan
BCWS. Dengan adanya kedua indikator yang terdiri dari BCWP dan BCWS, dalam

28
suatu perhitungan pelaksanaan suatu proyek maka kita dapat menghitung berbagai
faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek tersebut,
seperti :
a) Varians jadwal terpadu ( SV ).
b) Memantau perubahan varians terhadap angka standar.

2.8 Indikator-Indikator yang Dipergunakan

Konsep dasar nilai hasil dapat dipergunakan untuk menganalisis kinerja dan
membuta perkiraan pencapaian sasaran. Indikator yang digunakan adalah nilai
hasil (earned value) dan jadwal anggaran (planed value).
1. Nilai Hasil
Nilai Hasil (Earned Value = EV) atau Budgeted Cost of Work Performanced
(BCWP) adalah nilai pekerjaan yag telah selesai terhadap anggaran yang
disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Bila angka AC
dibandingkan dengan EV akan telihat perbandingan antara biaya yang telah
dikeluarkan untuk pekerjaan yang terlaksana terhadap biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk maksud tersebut.
2. Jadwal Anggaran
Jadwal Anggaran (Planned Value = PV) atau Budgeted Cost of Work
Schedule (BCWS) menunjukkan anggaran untuk suatu paket pekerjaan yang
disusun dan dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan. Disini terjadi perpaduan
antara biaya, jadwal dan lingkup kerja, dimana pada setiap elemen pekerjaan
telah diberi alokasi biaya dan jadwal yang dapat menjadi tolak ukur pelaporan
pelaksanaan pekerjaan.
3. Schedule Variance (SV)
Schedule Variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara
BCWS dengan BCWP. Nilai positif menunjukkan bahwa paket – paket
pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana.
Sebaliknya nilai negtif menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena
paket – paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang

29
direncanakan. Rumus untuk Schedule Variance adalah :
Varians Jadwal (SV) = EV - PV atau SV = BCWP – BCWS…… (2.1)

- Negative (-) = terlambat dari jadwal


- Nol (0) = tepat waktu
- Positive (+) = lebih cepat dari jadwal
Kriteria untuk indikator di atas ditabelkan oleh Imam Soeharto seperto di
bawahini :

Tabel 2.1 Analisa Varians Terpadu

Varians Jadwal
Keterangan
SV = BCWP - BCWS
Positif Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari pada jadwal.
Nol Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwal.
Negatif Pekerjaan selesai terlambat.

(Sumber : Soeharto, 2001)

2.9 Indeks produktivitas dan kinerja

Pengelola proyek seringkali ingin mengetahui penggunaan sumber daya,


yang dapat dinyatakan sebagai indeks produktivitas atau indeks kinerja. Indeks
kinerja kinerja jadwal (Schedule Performance Index = SPI). Nilai SPI
menjunjukkan seberapa besar pekerjaan yang direncanakan.

Indeks Kinerja Jadwal (SPI) = EV/PV atau


SPI = BCWP/BCWS…………………………………………(2.2)

Dengan kriteria indeks kinerja (performance indeks) sebagai berikut:


Indeks kinerja < 1, berarti pengeluaran lebih besar daripada anggaran atau
waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan. Bila anggaran dan
jadwal sudah dibuat secara realistis, maka berarti ada sesuatu yang tidak benar
dalam pelaksanaan kegiatan.

30
Indeks kinerja > 1, maka kinerja penyelenggaraan proyek lebih baik dari
perencanaan, dalam arti pengeluaran lebih kecil dari anggaran atau jadwal lebih
cepat dari rencana.
Indeks kinerja makin besar perbedaannya dari angka 1, maka makin besar
penyimpangannya dari perencanaan dasar atau anggaran. Bahkan bila didapat
angka yang terlalu tinggi berarti prestasi pelaksanaan pekerjaan sangat baik, perlu
pengkajian lebih dalam apakah mungkin perencanaannya yang justru tidak realistis.

2.10 Proyeksi Jangka Waktu Penyelesaian Proyek

1. Perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa (Estimate To Completion)


Adalah perkiraan jadwal pekerjaan tersisa proyek. ETC dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
ETC = (waktu rencana – waktu pelaporan)/SPI
ETC = (sisa waktu)/SPI………………………………. (2.3)

2. Perkiraan waktu sampai akhir proyek (Estimate At Completion)


Adalah perkiraan jadwal penyelesaian proyek. EAS dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
EAC = waktu pelaporan + ETC…………………………. (2.4)

Dimana :
SPI (Schedule Performance Indeks) = Indek Kinerja Jadwal

ETC (Estimate To Completion) = Prakiraan Waktu Untuk Pekerjaan


YangTersisa

EAC (Estimate At Completion) = Prakiraan Total Waktu Proyek

31
Tabel 2.2 Menunjukan rincian analisis varian terpadu tersebut.

Tabel 2.2 Analisis Varian Terpadu

Varian jadwal Varian biaya


Keterangan
SV = BCWP - BCWS CV = BCWP - ACWP
Pekerjaan terlaksana lebih cepat
Positif Positif dari jadwal,dengan biaya
pengeluaran lebih kecil dari
anggaran
Pekerjaan terlaksana tepat sesuai
Nol Positif jadwal dengan biaya pengeluaran
lebih kecil dari anggaran
Pekerjaan terlaksana dengan biaya
Positif Nol pengeluaran sesuai anggaran dan
pelaksanaan pekerjaan lebih cepat
dari jadwal
Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal
Nol Nol dan biaya pengeluaran sesuai
anggaran
Pekerjaan telaksana terlambat dari
Negatif Negatif jadwal dan biaya pengeluaran
lebih besar dari anggaran
Pekerjaan terlaksana sesuai dengan
Nol Negatif jadwal dengan biaya pengeluaran
lebih besar dari anggaran
Pekerjaan terlaksana terlambat dari
Negatif Nol jadwal dengan biaya pengeluaran
sesuai anggaran
Pekerjaan terlaksana lebih cepat
Positif Negatif dari jadwal dengan biaya
pengeluaran lebih besar dari
anggaran
Sumber : Ir. Imam Soeharto,1999

2.11 Penelitian Sebelumnya


Sebagai refrensi dan bahan pertimbangan pada penelitian ini, maka di BAB ini akan
dipaparkan penelitian serupa yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya. Hal ini
juga berguna untuk menghindari plagiasi penelitian secara tidak sengaja. Adapun
penelitian yang pernah dilakukan sebagai berikut:
1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Agatha & Dani, 2018) berjudul
“Pengendalian Biaya dan Jadwal Proyek dengan Menggunakan Nilai Hasil
(Proyek Rehabilitasi Gedung X Gresik)”. Didapat hasil analisis metode
(Earned Value Analysis) nilai hasil minggu terakhir berada diatas rencana. Dari
analisis metode nilai hasil minggu terakhir dapat dilihat nilai SV sebesar

32
Rp185,792,583.94 dan CV sebesar Rp348,089,626.99. Sedangkan nilai SPI
sebesar 1.06 dan CPI sebesar 1.12. Hasil penelitian memperkirakan waktu akhir
proyek yaitu 89 hari dan biaya akhir proyek sebesar Rp4,254,837,523.80. sehingga
keuntungan proyek sebesar Rp368,781,573.68.
2. Sedangkan penelitian yang dilakukan (Sobari & Lutfi, 2018) dengan judul
“Tinjauan Biaya Dan Waktu Proyek South City Square Lot 2 Menggunakan
Metode Earned Value”. Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek mengalami
keterlambatan pekerjaan sampai dengan minggu ke-26 karena nilai SPI kurang
dari 1 dan SV bernilai negatif, dari segi biaya menunjukan bahwa pengelolaan
sudah dilakukan dengan baik karena diperkirakan selisih biaya rencana dan
biaya actual senilai Rp 2.526.376.097.
3. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh (Pancaningrum et al., 2018)
dengan judul penelitian “Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan Menerapkan
Metode Earned Value Analysis (Studi Kasus Di Proyek Pembangunan Hotel
Brothers 2 Solo Baru, Sukoharjo)”. Didapat hasil Analisis data menunjukkan
bahwa perhitungan konsep nilai hasil untuk bulan Februari-Maret
menunjukkan SPI < 1 yang artinya penyelenggaraan proyek terlambat,
sementara untuk bulan April nilai SPI =1 yang artinya penyelenggaraan proyek
tepat waktu. Nilai CPI > 1 untuk bulan Februari-Maret artinya pengeluaran
proyek lebih kecil dari anggaran dan CPI = 1 untuk bulan April artinya sesuai
rencana anggaran biaya. Hasil ETC 3 bulan berturut turut (Februari-April)
yaitu Rp. 1.085.123.685, Rp. 357.971.843, Rp. -54.262.692. Hasil EAC 3 bulan
berturut turut (Februari-April) yaitu Rp. 21.946.845.982, Rp.21.980.555.782,
Rp. 21.981.362.911. Hasil sisa anggaran berturut-turut selama 3 bulan
menunjukkan angka positif berarti anggaran proyek lebih kecil dari rencana
anggaran biayanya.
4. Pengendalian Biaya Dan Waktu Proyek Dengan Metode Konsep Nilai Hasil
Earned Value (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jembatan Petruk 1 Kota
Kupang)
Penelitian ini dilakukan oleh Rifqi Auzan N dkk yaitu berupa jurnal yang
dikeluarkan Universitas Diponegoro pada tahun 2017 dengan pokok bahasan

33
“Pengendalian Biaya dan Waktu Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil
Earned Value (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jembatan Petruk 1 Kota
Kupang)”.
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kinerja Proyek Pembangunan Jembatan Petruk 1 Kota
Kupang.
2. Untuk mengetahui estimasi waktu dan biaya penyelesaian Proyek
Pembangunan Jembatan Petruk 1 Kota Kupang berdasarkan konsep nilai
hasil.
3. Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan kontraktor dalam
menyelesaikan Proyek Pembangunan Jembatan Petruk 1 Kota Kupang.
Hasil analisis Pengendalian Biaya dan Waktu dengan Metode Konsep Nilai
Hasil Earned Value pada studi kasus Proyek Pembangunan Jembatan Petruk 1
Kota Kupang adalah sebagai berikut:
1. Kinerja pelaksanaan proyek berdasarkan konsep nilai dan hasil (earned
value) pada evaluasi bulan Februari 2017 adalah sebagai berikut :
a. Nilai ACWP sebesar 135,49 M, nilai BCWP 135,28 M, dan BCWS sebesar
188,4 M.
b. Nilai SV dan CV yang bernilai (-) dan nilai SPI dan CPI < 1 berarti proyek
mengalami pembengkakan biaya dan keterlambatan waktu.
c. Keterlambatan proyek disebabkan karena perubahan metode pelaksanaan
pada metode erection girder yang semula menggunakan sistem portal
gantry menjadi launcher. Sedangkan pembengkakan biaya terjadi karena
biaya peralatan pendukung pekerjaan erection yang biaya sewanya lebih
mahal akibat waktu sewa alat tersebut bertambah.
2. Estimasi waktu dan biaya penyelesaian proyek berdasarkan konsep nilai
hasil (earned value) adalah sebagai berikut :
a. Nilai EAC adalah sebesar 188,67 M nilai EAC menunjukkan estimasi
biaya akhir proyek meningkat 0,318% melebihi kontrak awal yaitu sebesar
188,4 M.

34
b. Nilai TAC adalah 106 minggu. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan
proyek akan terlambat 30 minggu karena pada awalnya proyek
direncanakan selesai dalam 76 minggu.
3. Strategi dan solusi yang dilakukan kontraktor :
Membuat schedule baru dan merubah metode pelaksanaan erection girder.
Dampak penggantian metode tersebut adalah keterlambatan pada
pelaksanaan proyek karena diperlukan waktu untuk fabrikasi alat launcher
tersebut.
Pancaningrum dkk., 2018 Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan
Menerapkan Metode Earned Value Analysis (Studi Kasus Di Proyek
Pembangunan Hotel Brothers 2 Solo Baru, Sukoharjo)
Total biaya yang di habiskan sebesar Rp. 21.981.362.911, laporan bulan
Februari 2017 total pengeluaran sebesar Rp. 20.861.702.297, dengan sisa biaya
penyelesaian sebesar Rp. 1.085.143.685. Sementara laporan bulan Maret 2017
total pengeluaran sebesar Rp. 21.622.583.939, dengan sisa biaya penyelesaian
sebesar Rp. 357.971.843. Laporan bulan April 2017 total pengeluaran sebesar
Rp. 22.035.625.603, dengan sisa biaya penyelesaian sebesar Rp. - 54.262.692.
Dari hasil analisis konsep nilai hasil dapat disimpulkan bahwa laporan bulan
Februari 2017 nilai SPI sebesar 0,9482, nilai ini menunjukkan SPI < 1. Indeks
penampilan biaya bernilai 1,0115, nilai tersebut menunjukkan CPI > 1.
Laporan bulan Maret 2017 nilai SPI sebesar 0,9813, nilai ini menunjukkan SPI
< 1. Indeks penampilan biaya bernilai 1,00004, nilai tersebut menunjukkan CPI
> 1. laporan bulan April 2017 nilai SPI sebesar 1. Perkiraan biaya akhir pada
saat penyelesaian proyek yaitu sebesar Rp. 21.981.362.911 dan perkiraan
waktu penyelesaian proyek yaitu tanggal 29 Mei 2017

35
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian


Tempat penelitian pada skipsi ini berada pada proyek Pembangunan
Workshop Balai Latihan Kerja Padang yang berlokasi di Jalan Sungai Balang
Bandar Buat kota Padang.

Peta Sumatera Barat

Peta Kota Padang Lokasi Balai Latihan Kerja


Padang
Gambar 1. Peta lokasi proyek di Kota Padang

36
3.1.2 Waktu penelitian
Untuk pengambilan data awal penulis melaksanakan pada bulan Desember
2022.

3.1.3 Jenis Penelitian


Jenis penelitian dilakukan dengan secara Kualitatif yang mana penulis
mengambil data real yang ada pada proyek Pembangunan Workshop Balai
Latihan Kerja (BLK) Padang dan menganalisa nya sesuai keadaan yang
terjadi atau analisis data sekunder

3.1.4 Variabel Penelitian


Variabel dalam penelitian ini penulis bagi menjadi dua variable yaitu variable
bebas dan variable terikat. Variable bebas pada penelitian ini adalah biaya
sedangkan variable terikat pada penelitian ini adalah manajemen proyek.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang penulis bagi pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah sebuah data yang langsung didapatkan dari sumber dan
diberi kepada pengumpul data atau peneliti. Pengumpulan data lapangan
dengan cara melakukan observasi pada obyek penelitian dan melakukan
wawancara dengan pimpinan, staf, dan karyawan perusahaan untuk
mendapatkan data yang diperlukan.
b. Data Sekunder
Pengumpulan data dengan cara yang dilakukan oleh penulis yaitu
membaca dan mempelajari literature dan catatan-catatan kuliah terkait
dengan permasalahan dalam penelitian ini serta bacaan-bacaan lain yang
berhubungan dengan permasalahan ini secara keseluruhan.

3.3 Teknik Analisis Data

Tahapan dalam analisis data merupakan urutan langkah yang

37
dilaksanakan secara sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan
sehingga didapat analisis yang akurat untuk mencapai tujuan penulis.
Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan studi literatur untuk
memperdalam ilmu yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian
menentukan rumusan masalah sampai dengan kompilasi data.
2. Pengumpulan data untuk membantu dalam penelitian. Beberapa data
yang dikumpulkan adalah time schedule dan laporan mingguan proyek.
3. Menghubungkan BCWP dan BCWS.
4. Menghitung SC.
5. Menghitung SPI.
6. Menghitung ETC dan EAC.
7. Pembahasan dan kesimpulan. Pembahasan ini menjelaskan tentang
perhitungan yang telah dilakukan. Kesimpulan disebut juga dengan
8. pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah dianalisa dibuat
suatukesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

38
3.4 Bagan Alir Penelitian Mulai

Identifikasi Masalah

Tinjuan Pustaka

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder :


Data lapangan berupa Time Schedule Studi literature, jurnal,
dan RAB pada proyek Pembangunan makalah
Workshop Balai Latihan Kerja (BLK)
Padang (Rekap RAB dan Time
Schedule)

Analisis Data : Dengan Earnded Value Method


1. SV = BCWP - BCWS
2. SPI = BCWP/BCWS
3. ETC=(W.Rencana–W. Pelaporan)/SPI
4. EAC = ETC + Waktu Pelaporan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian

43
BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Data Proyek

Pemeriksaan data, pengolahan data, hingga pembahasannya. Selanjutnya hasil


pengolahan data dianalisis untuk mengetahui kinerja pekerjaan dengan
menggunakan metode Earned Value Concept. Lalu dari data tersebut didapat
masalah-masalah yang timbul di setiap minggunya dan kemudian masalah-masalah
tersebut dianalisis sehingga didapat alternatif perbaikan masalah tersebut. Berikut
adalah bobot nilai BCWS dan BCWP
Tabel 4.1 Bobot Nilai BCWS dan BCWP
% Bobot Realisasi
% Bobot Rencana (BCWS)
Minggu (BCWP)
Ke- Kumulatif Mingguan Kumulatif
Mingguan (%)
(%) (%) (%)
1 0,354 0,354 0,358 0,358
2 0,255 0,609 0,117 0,475
3 1,252 1,861 0,265 0,74
4 1,252 3,113 0,702 1,442
5 1,252 4,366 1,776 3,218
6 2,467 6,832 0,875 4,093
7 2,467 9,299 1,411 5,504
8 4,512 13,812 0,844 6,348
9 6,613 20,425 2,65 8,998
10 7,908 28,332 2,5 11,498
11 7,913 36,245 9,35 20,848
12 7,913 44,158 4,454 25,302
13 0,917 24,552 2,969 27,405
14 1,576 26,128 1,652 29,057
15 3,407 29,535 4,649 33,706
16 3,491 33,026 1,129 34,835
17 5,427 38,453 8,379 43,215
18 6,161 44,614 2,235 45,450
19 6,868 51,482 1,212 46,662
20 7,239 58,721 1,331 47,993
21 7,387 66,108 7,181 55,174
(Sumber: Analisa Time Schedule Proyek)

44
4.2 Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya Keseluruhan Awal proyek ini sebesar Rp.
14.684.681.000,- ( Empat Belas Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Empat Juta
Enam Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah). Namun Proyek ini mengalami
Adendum 2 kali. untuk selanjutnya digunakan dalam perhitungan menggunakan
metode Earned Value Concept

Nilai Awal Kontrak Rp. 14.684.775.000 180 Hari Kalender/26


Minggu
Nilai Kontrak Rp. 14.807.131.000,- 206 hari Kalender/ 30
Ademdum 1 Minggu
Nilai Kontrak Rp. 15.607.131.000 220 Hari kalender/32
Adendum II Minggu

4.3 Analisis Data Perencanaan Proyek

4.3.1 Analisis BCWS (Budgeted Cost Of Work Schedule)


Analisis jumlah anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana
kerja yang telah disusun terhadap waktu (BCWS). Nilai BCWS perminggu dapat
diperoleh berdasarkan bobot mingguan dalam Time Schedule anggaran, dihitung
sebagai berikut :
Contoh perhitungan untuk pekerjan pada minggu ke-1 pada akhir bulan
Mei 2021 adalah sebagai berikut.
Total anggaran proyek (BAC) = Rp. 14.684.775.000,00
Bobot BCWS = 0,0354 % (Lihat pada Tabel 4.1)
= 0,354 x Rp. 14.684.775.000,00
= Rp. 51.984.104
Untuk perhitungan minggu selanjutnya ditabelkan sebagai berikut :

45
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Analisis BCWS

Bobot BCWS (%) BCWS (Rp)


Minggu BAC
Ke- Mingguan Kumulatif Mingguan Kumulatif
1 0,354 0,354 Rp51.984.104 Rp51.984.104
2 0,255 0,609 Rp37.396.145 Rp89.405.912
3 1,252 1,861 Rp183.898.373 Rp273.304.285
4 1,252 3,113 Rp183.898.373 Rp457.202.658
5 1,252 4,366 Rp183.898.373 Rp641.101.030
6 2,467 6,832 Rp362.226.896 Rp1.003.327.926
7 2,467 9,299 Rp362.226.896 Rp1.365.554.822
8 4,512 13,812 Rp662.642.200 Rp2.028.197.022
Rp14.684.775.000

9 6,613 20,425 Rp971.110.671 Rp2.999.307.693


10 7,908 28,332 Rp1.161.247.298 Rp4.160.554.991
11 7,913 36,245 Rp1.161.949.563 Rp5.322.504.555
12 7,913 44,158 Rp1.161.949.563 Rp6.484.454.118
13 0,917 24,552 Rp134.595.464 Rp3.605.434.677
14 1,576 26,128 Rp231.441.783 Rp3.836.876.460
15 3,407 29,535 Rp500.307.516 Rp4.337.183.976
16 3,491 33,026 Rp512.681.439 Rp4.849.865.415
17 5,427 38,453 Rp796.922.087 Rp5.646.787.501
18 6,161 44,614 Rp904.710.834 Rp6.551.498.336
19 6,868 51,482 Rp1.008.501.578 Rp7.559.999.913
20 7,239 58,721 Rp1.062.980.857 Rp8.622.980.770
21 7,387 66,108 Rp1.084.808.058 Rp9.707.788.828
(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

4.3.2 Analisis BCWP (Budgeted Cost Of Work Performanced)


Analisis jumlah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pekerjaan yang telah
diselesaikan (BCWP). Nilai BCWP per-minggu dapat diperoleh berdasarkan data

46
jadwal pelaksanaan kemajuan pekerjaan atau laporan mingguan proyek, dihitung
sebagai berikut :
Contoh perhitungan untuk pekerjaan pada minggu ke-1 pada akhir bulan Mei 2023
adalah sebagai berikut :
Total anggaran proyek (BAC) = Rp. 14.684.775.000,00
Bobot BCWP = 0,354 % (Lihat pada Tabel 5.1)
= 0,354% x Rp. 14.684.775.000,00
= Rp. 5.257.149.450,00

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Analisis BCWP

Minggu Bobot BCWP (%) BCWP (Rp)


BAC
Ke-
Mingguan Kumulatif Mingguan Kumulatif
1 0,358 0,358 Rp52.571.495 Rp52.571.495

2 0,117 0,475 Rp17.181.187 Rp69.752.681

3 0,265 0,74 Rp38.914.654 Rp108.667.335

4 0,702 1,442 Rp103.087.121 Rp211.754.456

5 1,776 3,218 Rp260.801.604 Rp472.556.060

6 0,875 4,093 Rp128.491.781 Rp601.047.841

7 1,411 5,504 Rp207.202.175 Rp808.250.016


Rp14.684.775.000

8 0,844 6,348 Rp123.939.501 Rp932.189.517

9 2,65 8,998 Rp389.146.538 Rp1.321.336.055

10 2,5 11,498 Rp367.119.375 Rp1.688.455.430

11 9,35 20,848 Rp1.373.026.463 Rp3.061.481.892

12 4,454 25,302 Rp654.059.879 Rp3.715.541.771

13 2,969 27,405 Rp435.951.999 Rp4.024.335.602

14 1,652 29,057 Rp242.629.071 Rp4.266.964.673

15 4,649 33,706 Rp682.757.941 Rp4.949.722.614

16 1,129 34,835 Rp165.787.634 Rp5.115.510.248

17 8,379 43,215 Rp1.230.502.914 Rp6.346.013.161

18 2,235 45,450 Rp328.251.096 Rp6.674.264.257

47
19 1,212 46,662 Rp177.945.453 Rp6.852.209.711

20 1,331 47,993 Rp195.454.355 Rp7.047.664.066

21 7,181 55,174 Rp1.054.513.693 Rp8.102.177.759


(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

4.4 Analisis Penyimpangan Terhadap Waktu (SV)

Untuk mendapatkan nilai SV setiap periode digunakan persamaan 2.1 yaitu :

SV = BCWP – BCWS
Berdasarkan rumus di atas, nilai SV dapat dihitung setiap satuan
waktusebagai berikut :
Penyimpangan untuk minggu ke 2 pada awal bulan Juni 2021
BCWS = Rp. 8.940.591.243,00
BCWP = Rp. 6.975.268.125,00
SV2 = BCWP2 – BCWS2
= Rp. 6.975.268.125,00 - 8.940.591.243,00

= Rp. (-1.965.323.118,05)
= (-0,134 %)
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa sampai dengan
minggu ke- 2 penyimpangan jadwal pekerjaan sebesar -0,121 % atau Rp.(-
19.653.231). Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlambat
dari jadwal rencana. Untuk perhitungan penyimpangan jadwal (SV) per-
minggu sebelum dan sesudahnya, dengan cara yang sama seperti di atas dapat
dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Schedule Variance (SV)
Minggu
BCWS BCWP SV SV (%)
ke
1 Rp51.984.104 Rp52.571.495 Rp587.391 0,004

2 Rp89.405.912 Rp69.752.681 -Rp19.653.231 -1,121

3 Rp273.304.285 Rp108.667.335 -Rp164.636.950 -1,121

4 Rp457.202.658 Rp211.754.456 -Rp245.448.202 -1,671

48
5 Rp641.101.030 Rp472.556.060 -Rp168.544.971 -1,148

6 Rp1.003.327.926 Rp601.047.841 -Rp402.280.085 -2,739

7 Rp1.365.554.822 Rp808.250.016 -Rp557.304.806 -3,795

8 Rp2.028.197.022 Rp932.189.517 -Rp1.096.007.505 -7,464

9 Rp2.999.307.693 Rp1.321.336.055 -Rp1.677.971.639 -11,427

10 Rp4.160.554.991 Rp1.688.455.430 -Rp2.472.099.562 -16,834

11 Rp5.322.504.555 Rp3.061.481.892 -Rp2.261.022.663 -15,397

12 Rp6.484.454.118 Rp3.715.541.771 -Rp2.768.912.348 -18,856

13 Rp3.605.434.677 Rp4.024.335.602 Rp418.900.924 2,853

14 Rp3.836.876.460 Rp4.266.964.673 Rp430.088.212 2,929

15 Rp4.337.183.976 Rp4.949.722.614 Rp612.538.637 4,171

16 Rp4.849.865.415 Rp5.115.510.248 Rp265.644.833 1,809

17 Rp5.646.787.501 Rp6.346.013.161 Rp699.225.660 4,762

18 Rp6.551.498.336 Rp6.674.264.257 Rp122.765.922 0,836

19 Rp7.559.999.913 Rp6.852.209.711 -Rp707.790.203 -4,820

20 Rp8.622.980.770 Rp7.047.664.066 -Rp1.575.316.704 -10,728

21 Rp9.707.788.828 Rp8.102.177.759 -Rp1.605.611.069 -10,934


(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

4.5 Analisis Prestasi Dan Kinerja Proyek (SPI)

Untuk mendapatkan nilai SPI setiap periode digunakan persamaan 2.2 yaitu:

SPI = BCWP / BCWS

Contoh perhitungan untuk pekerjaan pada minggu ke-3 pada bulan Juni 2023
adalah sebagai berikut :
BCWS21 = Rp9.707.788.828
BCWP21 = Rp8.102.177.759
SPI21 = Rp8.102.177.759/ Rp9.707.788.828
SPI21 = 0,83
Nilai ini menunjukkan bahwa nilai SPI < 1, artinya penyelenggaraan proyek lebih
lambat dari perencanaan. Untuk perhitungan SPI minggu sebelumnya, dengan cara
yang sama seperti di atas dapat dilihat pada tabel 4.5

49
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Indeks Kinerja Waktu (SPI)
Minggu
BCWS BCWP SPI
ke
1 Rp51.984.104 Rp52.571.495 1,01

2 Rp89.405.912 Rp69.752.681 0,78

3 Rp273.304.285 Rp108.667.335 0,40

4 Rp457.202.658 Rp211.754.456 0,46

5 Rp641.101.030 Rp472.556.060 0,74

6 Rp1.003.327.926 Rp601.047.841 0,60

7 Rp1.365.554.822 Rp808.250.016 0,59

8 Rp2.028.197.022 Rp932.189.517 0,46

9 Rp2.999.307.693 Rp1.321.336.055 0,44

10 Rp4.160.554.991 Rp1.688.455.430 0,41

11 Rp5.322.504.555 Rp3.061.481.892 0,58

12 Rp6.484.454.118 Rp3.715.541.771 0,57

13 Rp3.605.434.677 Rp4.024.335.602 1,12

14 Rp3.836.876.460 Rp4.266.964.673 1,11

15 Rp4.337.183.976 Rp4.949.722.614 1,14

16 Rp4.849.865.415 Rp5.115.510.248 1,05

17 Rp5.646.787.501 Rp6.346.013.161 1,12

18 Rp6.551.498.336 Rp6.674.264.257 1,02

19 Rp7.559.999.913 Rp6.852.209.711 0,91

20 Rp8.622.980.770 Rp7.047.664.066 0,82

21 Rp9.707.788.828 Rp8.102.177.759 0,83


(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

4.6 Perkiraan Penyelesaian Waktu Proyek


4.6.1. Perkiraan Waktu untuk Pekerjaan Tersisa (Estimate To Completion)

Untuk mendapat nilai ETC perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan


waktu pelaporan, waktu rencana dan nilai SPI. Berikut perhitungan nilai ETC.

50
Waktu pelaporan = 21 minggu
Waktu rencana = 32 minggu
Nilai SPI minggu 21 = 0,83
ETC = (waktu rencana – waktu pelaporan) / SPI
= (32-21) / 0,83
= 13 Minggu
Tabel 4.6 Rekapitulasi Prakiraan Biaya untuk Pekerjaan Tersisa (ETC)

ETC
Minggu ke SPI
(minggu)
1 1,01 31

2 0,78 38

3 0,40 73

4 0,46 60

5 0,74 37

6 0,60 43

7 0,59 42

8 0,46 52

9 0,44 52

10 0,41 54

11 0,58 37

12 0,57 35

13 1,12 17

14 1,11 16

15 1,14 15

16 1,05 15

17 1,12 13

18 1,02 14

19 0,91 14

20 0,82 15

21 0,83 13

(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

51
Didapat hasil 13 minggu, yang berarti waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
proyek terlambat 2 minggu, sehingga jadwal yang direncanakan belum sesuai
dengan prakiraan penyelesaian proyek menurut metode konsep nilai hasil atau
earned value concept.

4.6.2 Perkiraan Waktu sampai Akhir Proyek (Estimate At Completion)


Untuk mendapatkan nilai EAC perlu dilakukan perhitungan dengan
menggunakan waktu pelaporan dan nilai ETC. Berikut perhitungan nilai EAC.
Waktu pelaporan = 21 minggu
Nilai ETC = 10 minggu
EAC = waktu pelaporan + ETC
= 21 + 13
= 34 minggu
Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai EAC 34 minggu, sedangkan pada
perencanaan proyek tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 32 minggu. Hal
tersebut berarti proyek mengalami keterlambatan dan membutuhkan waktu
tambahan yaitu 2 minggu.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Perkiraan Penyelesaian Proyek

Bobot Bobot
Minggu ETC EAC
Rencana Realisasi
Ke- (%) (%) (Minggu) (Minggu)
1 0,354 0,358 31 14
2 0,255 0,117 38 15
3 1,252 0,265 73 16
4 1,252 0,702 60 17
5 1,252 1,776 37 18
6 2,467 0,875 43 19
7 2,467 1,411 42 20
8 4,512 0,844 52 21
9 6,613 2,65 52 22
10 7,908 2,5 54 23

52
11 7,913 9,35 37 24
12 7,913 4,454 35 25
13 0,917 2,969 17 26
14 1,576 1,652 16 27
15 3,407 4,649 15 28
16 3,491 1,129 15 29
17 5,427 8,379 13 30
18 6,161 2,235 14 31
19 6,868 1,212 14 32
20 7,239 1,331 15 33
21 7,387 7,181 13 34

(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

4.7 Pembahasan

Dengan mengetahui semua data yang dibutuhkan maka dapat diketahui kondisi
akhir dari proyek yang kita evaluasi sampai minggu ke-21, dilakukan dengan
membandingkan hasil hitungan dan tolak ukur, maka didapatkan kondisi akhir
Proyek Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja Padang sebagai berikut :

4.7.1 Tinjauan Kondisi Proyek Berdasarkan Data BCWS dan BCWP

Perbandingan BCWS & BCWP


Rp12.000.000.000
Rp10.000.000.000
Rp8.000.000.000
Rp6.000.000.000
Rp4.000.000.000
Rp2.000.000.000
Rp0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Minggu Ke-

BCWS BCWP

Gambar 5. Perbandingan BCWS dan BCWP


(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

53
Pada Gambar 5. memperlihatkan bahwa nilai BCWP pada minggu Ke-13 sampai
minggu ke-18 sedikit berada di atas BCWS, namun pada minggu minggu
setelahnya, nilai BCWS selalu berada di atas nilai BCWP. Hal ini menunjukkan
bahwa kegiatan terlaksana lebih lambat dari schedule.

4.7.2 Tinjauan Kondisi Proyek Berdasarkan Hasil Analisis SV


Pada pengendalian waktu dari hasil perhitungan varians, menunjukkan
kondisi proyek yang terjadi pada setiap minggunya. Angka negatif varians terpadu
menunjukkan bahwa pekerjaan lebih lambat dari rencana. Angka nol menunjukkan
pekerjaan terlaksana sesuai dengan jadwal. Sementara angka positif berarti
pekerjaan terlaksana tepat waktu.
Nilai SV dapat dilihat pada Gambar 3. Berikut :

Schedule Variance
Rp1.000.000.000
Rp500.000.000
Rp0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
(Rp500.000.000)
(Rp1.000.000.000)
(Rp1.500.000.000)
(Rp2.000.000.000)
(Rp2.500.000.000)
(Rp3.000.000.000)
Minggu Ke

Gambar 6. Grafik SV (Schedule Variance)

(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

Gambar 6 di atas menunjukkan bahwa nilai varians jadwal pada minggu Ke-2
hingga minggu ke 11 dan minggu ke – 19 hinggu minggu ke-21 bernilai negatif,
hal tersebut berarti bahwa pekerjaan selesai terlambat atau tidak sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan

54
Bila angka indeks kinerja ditinjau lebih lanjut, akan terlihat hal-hal sebagai
berikut :

a. Angka indeks kinerja kurang dari satu, berarti kinerja pekerjaan tidak sesuai
dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapi target pekerjaan yang
sudah direncakan
b. Angka indeks kinerja lebih dari satu, berarti kinerja pekerjaan lebih baik dari
yang telah direncanakan.
c. Semakin besar perbedaannya dari angka 1 maka makin besar
penyimpangannya dari perencanaan dasar atau anggaran. Bahkan bila didapat
angka yang terlalu tinggi, yang berarti prestasi pelaksanaan pekerjaan yang
sangat baik, perlu diadakan pengkajian apakahmungkin perencanaannya justru
tidak realistis. Perbandingan nilai SPI dapat dilihat pada gambar 7.

Schedule Performance Index

1,20
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
0,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Minggu Ke-

Gambar 7. Grafik SPI (Schedule Performance Index)

(Sumber : Hasil Analisis Data, 2023)

Pada gambar 7. dapat dilihat bahwa hampir semua SPI dari Ke-2 hingga
minggu ke 11 dan minggu ke – 19 hinggu minggu ke-21 bernilai kurang dari satu.
Hal tersebut berarti pada proyek ini kinerjanya kurang baik. Meninjau minggu ke
3 dan minggu ke 4 dan Minggu ke -8 sampai minggu ke -10 nilai SPI sangat kecil,

55
hal tersebut disebabkan oleh pekerjaan struktur yang sudah direncanakan pada time
schedule sepenuhnya tidak dapat dilaksanakan pada minggu ke 3 dan pada minggu
ke 4 hanya sebagian pekerjaan struktur yang dapat dilaksanakan.

4.7.3 Tinjauan Kondisi Proyek Berdasarkan Hasil Analisis ETC dan EAC
1. ETC pada jadwal
Dari hasil analisis Prakiraan Waktu untuk Pekerjaan Sisa (ETC) menunjukkan
bahwa nilai ETC pada minggu ke 1 bernilai kurang dari durasi proyek yang
direncanakan yaitu 32 minggu, namun pada minggu ke 2 sampai minggu ke 12
dan minggu ke – 19 sampai minggu ke-21 indeks kinerja jadwal proyek yang
memburuk menyebabkan nilai ETC semakin besar. Dapat dilihat pada minggu
ke 21 indeks kinerja jadwal (SPI) belum mencapai angka satu (=1), hal itu
menunjukkan bahwa kinerja proyek pada proyek ini tidak baik.
2. EAC pada jadwal
Hasil analisis EAC tidak jauh berbeda dengan ETC, karena EAC menggunakan
ETC sebagai indikator utamanya, dari hasil analisis terlihat bahwa nilai EAC
menunjukkan nilai yang cukup besar sampai pada minggu ke 32 yaitu 34
minggu. Jadi dapat disimpulkan bahwa Proyek Pembangunan Workshop Balai
Latihan Kerja Padang ini mengalami keterlambatan dan harus dilakukan
tindakan perbaikan. Tetapi pada minggu ke 21 bobot realisasi proyek baru
sebesar 55,174 % ini artinya masih tersisa 44,83% pekerjaan yang belum
terselesaikan dan hanya terdapat 13 minggu tersisa, ini artinya proyek masih
bisa diselesaikan apabila kinerjanya ditingkatkan.

4.7.4 Analisis Permasalahan Proyek


Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja
Padang, berdasarkan data kurva S rencana, laporan progress mingguan, dapat
diketahui proyek ini memiliki berbagai kondisi dalam pelaksanaannya, yaitu
kondisi dimana pekerjaan terlaksana lebih cepat, atau lebih lambat, dari yang telah
direncanakan. Menurut Bapak Sudarmanto selaku site manager dari PT.
Hagitasinar Lestari Megah, kondisi keterlambatan progress pekerjaan yang tidak

56
sesuai dengan rencana pada proyek ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya :
1. Berdasarkan hasil pengkuran ulang lokasi pekerjaan Workshop Listrik dan AC
serta Workshop Elektronika dan Kecantikan, ternyata tidak sesuai tapak lokasi
sebagaimana gambar rencana (terkontrak). Oleh karena itu dilakukan review
design site plan sesuai hasil pengukuran.
2. Keterlambatan Mobilisasi material berupa Besi plat dari jawa dan
keterlambatan mobilisasi para pekerja dan tukang dari jawa dikarenakan
adanya Pandemi Covid-19
3. Setelah melakukan peninjauan lapangan dan berdasarkan gambar perubahan
site plan Workshop Listrik dan AC serta Workshop Elektronika dan
Kecantikan, maka disepakati untuk melakukan penyesuaian (perhitungan ulang
) beberapa item pekerjaan antara lain pekerjaan galian (cut), timbunan (fill),
pembuangan sebagian hasil galian, termasuk tambahan item pekerjaan baru
yaitu pasangan batu kali dinding penahan tanah yang belum termasuk dalam
kontrak akan tetapi perlu untuk dilaksanakan.
4. Terdapat volume item pekerjaan yang sudah dilaksanakan tidak sesuai
(kekurangan pada Workshop Listrik dan AC serta Workshop Elektronika dan
Kecantikan, namun kelebihan volume pada Workshop Otomotif yang
signifikan) dengan volume pekerjaan yang dialokasikan pada kontrak yaitu
pekerjaan pembesian sloof.
5. Pada pekerjaan cor lantai beton pada struktur lantai I yaitu beton K300, tidak
terdapat item pekerjaan lantai kerja atau LC (Lean Concrete). Untuk perlu
sebelum pemasangan wiremesh dan pengecoran beton K300, perlu terlebih
dahulu dikerjalan lantai kerja berupa beton K100.
6. Pada gambar rencana, ketebalan base plate dan end plate kolom adalah masing-
masing 10 mm. Ketebalan plat ini tidak memadai mengingat ukuran kolom I
WF 600.300.12.20, setidaknya menurut gambar standar end plate kolom
struktur baja adalah lebih kurang sama dengan tebal terbesar dari ukuran profil
tersebut yaitu 20 mm. Dalam hal ini, memepertimbangkan metode kerja
erection kolom, disepakati item pekerjaan base plate dan end plate kolom

57
diubah menjadi end plate kolom tebal 19 mm. (Gambar detail perubahan
terlampir). Diakibatkan perubahan tersebut dan metode pekerjaannya, maka
perlu tambahan item pekerjaan berupa “grouting” dengan menggunakan
material khusus semen grouting untuk mengisi celah antara end plate kolom
yang terpasang pada angkur kolom pedestal.
7. Surat kontraktor pelaksana tanggal 31 Juli 2021 perihal usulan perubahan
ukuran baja profil I WF 200.150.6.9 menjadi I WF 250.125.6.9 dengan alasan
bahwa baja profil I WF 200.150.6.9 tidak tersedia di pasaran dalam jumlah
yang cukup sesuai kebutuhan pekerjaan. Memperhatikan alasan tersebut dan
usulan penggantinya, bahwa balok tersebut berfungsi sebagai balok anak
(bukan struktur utama rangka baja) dan balok pengganti mempunyai
bobot/berat yang relatif sama dengan balok yang digantikan serta momen
inersia yang lebih besar (karena H lebih besar), penggantian tersebut disepakati
untuk disetujui.
8. Sambungan baut pada struktur “gable” baja I WF 600.300.12.20 menurut
gambar rencana menggunakan 8x2 baut M32 sulit dilaksanakan karena
diameter baut dan jarak komponen baut yaitu kapala baut (nut) dan ring baut
(washer) terlalu rapat untuk pengencangan baut dengan kunci baut. Untuk itu
ukuran baut perlu diganti dengan diameter lebih kecil yaitu M24 sehingga
kendala pemasangan tersebut tidak terjadi. Berdasarkan perhitungan kontrol
kekuatan baut pada sambaungan struktur “gable” tersebut dengan baut M24
mutu baut A325 sebagaimana spesifikasi teknis, cukup kuat untuk memikul
beban konstruksi sambungan.
Hal-hal yang menyebabkan pengerjaan proyek menjadi terlambat dalam
penyelesaiannya merupakan hal yang tentu tidak diinginkan oleh kontraktor
manapun karena apabila suatu proyek penyelesaiannya melebihi dari waktu
kontrak, maka pihak pelaksana (kontraktor) akan dikenakan denda sebesar 0,1%
perhari, dimana menurut earned value concept proyek ini akan mengalami
keterlambatan selama 2 minggu atau 14 hari. Dengan nilai proyek sebesar Rp.
15.607.131.000, 00 berarti denda yang akan dikenakan sebesar Rp. 218.499.834,00.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kerugian yang akan dialami kontraktor

58
karena keterlambatan penyelesaian proyek, diperlukan tindakan perbaikan.

4.7.5 Alternatif Tindakan Perbaikan


Proyek pada umumnya memiliki batas waktu atau deadline, artinya proyek
harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Namun
pada kenyataannya di lapangan, suatu proyek tidak selalu berjalan sesuai dengan
penjadwalan yang telah dibuat. Ada banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut
terjadi, seperti pada penjelasan subbab sebelumnya beberapa faktor masalah yang
mengakibatkan proses kegiatan konstruksi harus ditunda dan mengalami
keterlambatan. Usulan alternatif tindakan perbaikan dalam proyek ini menurut
penulis adalah Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada
adalah Penambahan tenaga kerja untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan
dilapangan dengan cara penambahan jam kerja/lembur.

59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, pengambilan data dan analisis data pada pada
proyek Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja Kota Padang, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kinerja waktu Proyek Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja Kota
Padang yaitu sebagai berikut :
a. Varians jadwal (SV) yaitu penyimpangan antara rencana pengeluaran biaya
yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (BCWS) dan nilai pekerjaan
secara fisik yang telah diselesaikan (BCWP). SV Pada proyek ini dinilai
tidak baik. Dapat ditunjukkan dengan nilai SV yang hampir semuanya
bernilai negatif, yang artinya pelaksanaan proyek lebih lambat dari yang
direncanakan.
b. Index kinerja jadwal (SPI) yaitu perbandingan antara nilai pekerjaan secara
fisik yang telah diselesaikan (BCWP) dengan rencana pengeluaran biaya
yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (BCWS). SPI pada proyek ini
dinilai tidak baik. Ditunjukkan dengan nilai SPI yang hampir semuanya
kurang dari satu (<1), yang artinya kinerja waktu pada proyek ini tidak baik.
c. Berdasarkan hasil analisis perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersisa (ETC) dan jumlah waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai pada saat pelaporan ditambah prakiraan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa (EAC) pada
penjadwalan proyek, perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa pada saat
pelaporan (minggu ke 21) yaitu 13 minggu, sedangkan dalam penjadwalan
direncanakan proyek selesai pada minggu ke 32. Artinya proyek akan
mengalami keterlambatan selama 2 minggu dari rencana.

60
Dari penjabaran atas ketiga hal diatas, Proyek Pembangunan Workshop
Balai Latihan kerja Padang dinilai kinerjanya tidak baik karena proyek
mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya sehingga pihak pelaksana
akan dikenakan denda atas keterlambatan tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan waktu proyek diantaranya
adalah Berdasarkan hasil pengkuran ulang lokasi pekerjaan Workshop Listrik
dan AC serta Workshop Elektronika dan Kecantikan, ternyata tidak sesuai tapak
lokasi sebagaimana gambar rencana (terkontrak). Oleh karena itu dilakukan
review design site plan sesuai hasil pengukuran, Keterlambatan Mobilisasi
material berupa Besi plat dari jawa dan keterlambatan mobilisasi para pekerja
dan tukang dari jawa dikarenakan adanya Pandemi Covid-19.
3. Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah
Penambahan tenaga kerja untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan
dilapangan dengan cara penambahan jam kerja/lembur.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengendalian indeks kinreja biaya pada
proyek Pembangunan Workshop Balai Latihan Kerja Kota Padang, maka beberapa
saran yang peneliti berikan adalah:
1. Penelitian ini hanya menitikberatkan pada pengendalian waktu, akan lebih
akurat apabila melakukan penelitian pada segi biaya untuk mengetahui
penyimpangan progress atau pembiayaan apabila tidak sesuai dengan
perencanaan.
2. Sebaiknya dalam membuat laporan progress mingguan dibuat sesegera mungkin
tanpa mengundurnya, sehingga apabila terjadi penyimpangan dari yang telah
direncanakan dapat terdeteksi sejak dini dan dapat diambil solusi dari
permasalahan yang ada, kemudian dapat menjadi pembelajaran dan alternatif
pemecahan masalah untuk proyek yang akan datang
3. Karena adanya masalah yang dapat menyebabkan penyimpangan pada proyek
tidak dapat dipastikan kapan terjadi, maka sebaiknya sejak awal proyek sudah
dipersiapkan metode pengendalian proyek.

61
4. Proses pengendalian harus terus diperbaharui setiap periode waktu tertentu
untuk mengetahui hasil perkiraan biaya hingga akhir proyek.
5. Dalam pelaksanaan proyek, apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan maka perlu dilaksanakan percepatan terhadap kinerja proyek dengan
kontrol yang efektif pada penggunaan bahan sesuai dengan jenis volume dan
mutu bahan yang dibutuhkan, waktu pengadaan bahan dan perlatan harus
sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta penggunaan tenaga
kerja yang efisien pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan

62
DAFTAR PUSTAKA

Agus B Siswanto and M. Afif, Manajemen Proyek, vol. 1. 2019.


Al Hafizh, 2018. Analisis Biaya dan Waktu Proyek Dalam Proses Kinerja Dengan
Metode Earned Value.
Christin Natalia Lumentah, 2020. Pengendalian Biaya dan Waktu Pada Proyek
Pembangunan Ruko Diarea Perumahan Kharisma Koka Minahasa
Menggunakan Metode Konsep Nilai Hasil.
Henri, K. N. (2021). Analisis Kinerja Biaya dan Waktu dengan Metode Nilai Hasil
(Studi Kasus: Renovasi Gedung PT GD Indonesia, Kab. Gresik, Jawa
Timur). Universitas Gadjah Mada.
M. Rama Nurafandi, Y. Rusdianto, and R. Andardi, “Analisa Estimasi Biaya dan
Waktu Menggunakan Metode Earned Value,” 2023. [Online].
Available: www.jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipil
R. Muchammad and B. Wicaksono, “Analisis Kinerja Biaya Dan Waktu
Menggunakan Metode Earned Value Pada Proyek Pembangunan
Infrastruktur Laboratorium Tradisional Food Gmp Facility (Paket 3),”
vol. 3, no. 1, 2021
Ramadhan, M. H. (2022). Analisis Kinerja dan Estimasi Terhadap Biaya dan Waktu
Menggunakan Earned Value Analysis Pada Proyek Pembangunan
Gedung Baru dan Renovasi Polda Jatim. Universitas Pembangunan
Nasional" Veteran" Jawa Timur.
Robi’in, M. A. (2021). Pengendalian Waktu Dan Biaya Pada Proyek Peningkatan
Jalan Menggunakan Metode Earned Value (Studi Kasus: Jalan Betoyo-
Dagang Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik). DEARSIP: Journal of
Architecture and Civil, 1(1), 45–56.
Sujarwo, A., & Oetomo, W. (2022). Analisis Waktu dan Biaya Pembangunan
Gedung IKFM, IPS, IPL Dan Parkir Kendaraan Karyawan. Jurnal
Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil, 5(1), 269.
Susanti, B., Melisah, M., & Juliantina, I. (2019). Penerapan Konsep Earned Value
Pada Proyek Konstruksi Jalan Tol (Studi Kasus Ruas Jalan Tol
Kayuagung-Palembang-Betung). Jurnal Rekayasa Sipil, 15(1), 12–20.
T. Rahmanto and S. Janizar, “Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan Metode
Earned Value Proyek Familia Urban Bekasi,” Jurnal Teknik Sipil
Cendekia (JTSC), vol. 3, no. 2, pp. 1–12, 2022

63

Anda mungkin juga menyukai