PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
TESIS
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN
JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. I Gusti Agung Adnyana Putera, DEA A.A Diah Parami Dewi, ST, MT, PhD
NIP.19611207 198903 1 003 NIP. 19740514 200112 2 001
Mengetahui
Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc, PhD Prof. Dr. dr. A,A Raka Sudewi, Sp.S(K)
NIP.19690805 199503 1 001 NIP.19590215 198510 2 001
iv
Tesis ini Telah Diuji pada
Tanggal 24 Pebruari 2016
Anggota :
1. A.A Diah Parami Dewi, ST, MT, PhD
2. Dr. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT
3. Ir. Nyoman Martha Jaya, MConstMgt, PhD, GCInstCES
4. Ida Bagus Rai Widiarsa, ST, MASc, PhD
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan
peraturan perundangan yang berlaku.
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karuniaNya, penelitian yang berjudul “Manajemen Risiko
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Jambuluwuk
Hotel & Resort” ini dapat terselesaikan. Secara khusus penulis mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membimbing, memberi masukan,
serta saran untuk perbaikan pada penelitian ini, antara lain : Bapak Dr. Ir. I Gusti
Agung Adnyana Putera, DEA, Ibu A.A. Diah Parami Dewi, ST, MT, PhD, Bapak
Ida Bagus Rai Widiarsa, ST, MASc, Ph.D, Bapak Ir. Nyoman Martha Jaya,
MConstMgt, PhD, GCInstCES, Bapak Ir. Gede Astawa Diputra, MT, Bapak Dr.
Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT serta rekan-rekan mahasiswa yang tidak dapat
disebutkan satu persatu pada tulisan ini, terima kasih atas dukungan dan doanya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. dr. Ketut
Suastika., Sp.PD., KEMD, selaku Rektor Universitas Udayana beserta staff atas
kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan studi pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana. Terimakasih kepada Prof. Dr. dr.
A.A. Raka Sudewi., Sp.S.(K) selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi
mahasiswa Program Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana dan
kepada I Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSC, Ph.D, selaku Ketua Prodi Magister
Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Pada akhirnya penulis berharap agar penelitian pada tesis ini dapat
memberi manfaat dan refrensi bagi kemajuan jasa konstruksi serta K3 pada
khususnya, mengingat keterbatasan dari penulis, sehingga sangat diharapkan
untuk adanya saran dan masukan dalam penulisan ini yang membangun untuk
pencapaian yang lebih baik.
Penulis
vii
ABSTRAK
Kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah
satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Risiko
kegagalan (risk of failures) selalu ada pada setiap aktifitas pekerjaan dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun kecilnya, kecelakaan tersebut
dapat mengakibatkan efek kerugian (loss). Sektor konstruksi merupakan
penyumbang tertinggi kasus kecelakaan dan sakit akibat kerja di Bali. Maraknya
pembangunan sarana penginapan sementara atau hotel di Bali dapat menjadi salah
satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi-potensi bahaya dan risiko dominan apa saja yang terdapat
pada proses pembangunan hotel serta memberikan tindakan pencegahan dalam
mereduksi risiko tersebut.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diidentifikasi melalui JSA (Job
Safety Analysis). Penyebaran kuisioner dilakukan untuk mendapat tanggapan
mengenai paparan potensi bahaya yang teridentifikasi dari para expert di
lapangan. Penilaian risiko yang berkategori dominan diperingkat melalui konsep
ALARP (As Low As Reasonably Practicable).
Dari hasil penelitian teridentifikasi sebanyak 45 risiko dominan yang
terdapat pada tahapan pekerjaan struktur antara lain 43 risiko yang tergolong
risiko tinggi (high risk) seperti : terkena manuver alat berat dan kendaraan, alat
berat terguling karena area galian longsor / amblas, tali seling Tower Crane
terputus/ terjerat pada pengoperasian, muatan jatuh dari Tower Crane dan
sebanyak 2 risiko tergolong risiko sangat tinggi (extreme risk) yaitu : terkena
manuver alat mixer dan swing Tower Crane melewati batas area proyek.
Dalam meminimalkan dampak risiko K3 perlu dilakukan pengendalian
risiko, evaluasi secara periodik harian, mingguan, dan evaluasi bulanan,
pertimbangan jarak aman sumber bahaya dari pekerja, pengaturan jam kerja,
penetapan prosedur skenario keadaan darurat dan instruksi kerja.
viii
ABSTRACT
Work accidents that occur on the construction project will be one of the
causes of the disruption or cessation of activities of the project work. Risk of
failure is always there at every moment of work activities and work accident
happens, no matter how small, could lead to losses. The construction sector is the
highest contributor to work accidents and occupational illness in Bali. Rampant
construction of temporary lodging facilities or hotels in Bali can be one of the
contributors to accidents. Because as much as possible and as early as possible,
the potential for workplace accidents has to be prevented or at least mitigated.
This study aims to determine the potential hazard and any dominant risk contained
in a hotel development process as well as provides preventive measures to reduce
such risks.
In this research, the method used was descriptive qualitative. The risk of
Occupational Health and Safety (K3) was identified through JSA (Job Safety
Analysis). Questionnaire survey was carried out to get feedback from the experts
regarding the potential hazards identified. The dominant category of risk
assessment that was rated by the concept of ALARP (As Low As Reasonably
Practicable).
The research identified 45 of dominant risks contained in the phase of
work structures including 43 risks classified as high risk such as : exposed to
maneuver heavy equipment and vehicles, heavy equipment rolled because the
excavated area slid down/ subsided, cross rope of Tower Crane disconnected /
entangled on the operation, the charge fell from Tower Crane and as many as two
risks were classified as very high risk (extreme risk) that is : exposed to maneuver
mixer and swing Tower Crane over the edge area of the project. The risks tended
to be sourced in the work environment factors and work equipment.
In order to minimize the impact of K3 risks, it is necessary to conduct risk
control, evaluation activities in a daily, weekly, monthly periodic, considering a
safe distance hazard source from workers, setting working hours, scenario
procedures of an emergency, as well as safe work through work instruction to
remind the importance of working in a healthy and safe condition.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM................................................................................................. ii
PRASYARAT GELAR ......................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI………………………………………………v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................... vi
KATA PENGANTAR ...........................................Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DARTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1.3 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
1.4 Batasan Masalah ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
2.1 Proyek Konstruksi ......................................................................... 8
2.2 Manajemen K3............................................................................... 9
2.2.1 Komitmen Manajemen......................................................... 11
2.2.2 Motivasi ............................................................................... 12
2.2.3 Kewenangan......................................................................... 12
2.3 Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................... 14
2.3.1 Persyaratan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 15
2.3.2 Pelaksanaan Teknis Rencana K3 ........................................ 18
2.3.3 Output Pelaksanaan Rencana K3 ......................................... 27
2.4 Kecelakaan Kerja.......................................................................... 28
2.4.1 Penyebab Kecelakaan Kerja................................................. 28
2.4.2 Teori Kecelakaan Kerja ...................................................... 30
x
2.4.3 Klasifikasi Kecelakaan........................................................ 36
2.4.4 Pencegahan Kecelakaan...................................................... 38
2.5 Analisis Bahaya ............................................................................ 39
2.6 Risiko............................................................................................ 41
2.7 Manajemen Risiko ........................................................................ 43
2.7.1 Tujuan Manajemen Risiko ................................................... 44
2.7.2 Manfaat Manajemen Risiko ................................................. 45
2.8 Identifikasi Risiko......................................................................... 45
2.9 Metode Identifikasi Risiko ........................................................... 46
2.10 Analisis Risiko............................................................................ 47
2.10.1 Analisis Risiko Kualitatif................................................... 48
2.10.3 Analisis Risiko Kuantitatif................................................. 51
2.11 Evaluasi Risiko ........................................................................... 51
2.12 Pengendalian Risiko ................................................................... 53
2.12.1 Tindakan Pengendalian ...................................................... 54
2.13 Penelitian Sebelumnya................................................................ 56
2.14 Identifikasi dan Sumber Risiko K3 Pada Proyek Konstruksi..... 58
2.15 Identifikasi Risiko K3................................................................. 69
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 83
3.1 Pendahuluan.................................................................................. 83
3.2 Rancangan Penelitian.................................................................... 83
3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 83
3.4 Jenis dan Sumber Data.................................................................. 84
3.5 Populasi dan Teknik Sampling ..................................................... 84
3.6 Penentuan Skala Penilaian............................................................ 85
3.7 Pengumpulan Data........................................................................ 85
3.8 Instrumen Penelitian ..................................................................... 86
3.9 Uji Validitas Konstruk dan Reliabilitas Alpha Cronbach ............. 87
3.10 Analisis Data............................................................................... 88
3.11 Kerangka Penelitian .................................................................... 89
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 90
4.1 Gambaran Umum Proyek ............................................................. 90
xi
4.1.1 Peta Lay Out ........................................................................ 91
4.1.2 Skenario dan Prosedur Keadaan Darurat ............................. 91
4.1.3 Struktur Organisasi Unit K3 ................................................ 92
4.2 Analisis Data................................................................................. 92
4.3 Uji Validitas Konstruk dan Reliabilitas Alpha Cronbach............. 94
4.4 Analisis Risiko.............................................................................. 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................... 156
5.1 Simpulan ..................................................................................... 156
5.2 Saran ........................................................................................... 158
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 160
LAMPIRAN…………………………………………………………………….162
xii
DARTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Skala ukur kualitatif dari likelihood ..................................................... 49
Tabel 2.2 Skala ukur kualitatif dari konsekuensi.................................................. 49
Tabel 2.3 Matriks risiko kualitatif ........................................................................ 50
Tabel 2.4 Level risiko berdasarkan standar AS/NZS4360.................................... 51
Tabel 2.5 Identifikasi risiko berdasarkan sumber risiko ....................................... 58
Tabel 2.6 Identifikasi dan sumber risiko K3 melalui JSA (Job Safety Analysis). 70
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi (likelihood) dari jawaban responden .................... 95
Tabel 4.2 Distribusi konsekuensi (consequences) dari jawaban responden ....... 108
Tabel 4.3 Peringkat risiko pada tiap aktivitas pekerjaan .................................... 120
Tabel 4.4 Risiko dominan (major risk) berdasarkan sumber risiko.................... 134
Tabel 4.5 Pengendalian risiko berdasarkan sumber risiko.................................. 138
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Bagan Elemen Kesuksesan K3 (OHSAS 18001:1999)..................... 10
Gambar 2.2 Siklus aktifitas harian K3 .................................................................. 24
Gambar 2.2 Teori Domino Heinrich ..................................................................... 32
Gambar 2.3 Likelihood vs Consequences ............................................................. 41
Gambar 2.4 Risk Calculated ................................................................................. 44
Gambar 2.5 Regional ALARP .............................................................................. 53
Gambar 2. 6 Skema tindakan pengendalian.......................................................... 55
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ................................................................... 89
Gambar 4.1 Peta layout lokasi proyek .................................................................. 91
Gambar 4.2 Presentase jumlah risiko menurut jenis pekerjaan ............................ 92
Gambar 4.3 Presentase jumlah risiko berdasarkan sumber risiko ........................ 93
Gambar 4.4 Presentase peringkat risiko berdasarkan kategori risiko ................. 133
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
kegagalan (risk of failures) selalu ada pada setiap aktifitas pekerjaan dan saat
mengakibatkan efek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan sedini
(K3) di Indonesia telah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda. Setelah jaman
peraturan termasuk peraturan keselamatan kerja yang pada saat itu berlaku yaitu
Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970. Setiap kecelakaan pasti selalu ada
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagian besar disebabkan oleh
masih adanya anggapan bahwa program K3 hanya akan menjadi tambahan beban
masih tergolong tinggi, tahun 2006 terjadi 95.624 kasus kecelakaan kerja dan
tahun 2007 terjadi sebanyak 83.714 kasus. Pada tahun 2008 terjadi sebanyak
93.823 kasus, dengan jumlah pekerja yang sembuh 85.090 orang, sedangkan yang
Kesehatan jumlah kasus kecelakaan kerja tertinggi tahun 2014 adalah Sulawesi
Selatan, Riau, dan Bali, sedangkan jumlah pekerja yang sakit akibat kerja tertinggi
tertinggi, yakni 31,9% dari total kecelakaan yang terjadi berjenis kasus antara lain
jatuh dari ketinggian 26%, terbentur 12%, dan tertimpa alat 9%, maka semua
sementara/ hotel akan terus berkembang seiring jaman dan teknologi karena jasa
hotel ini pada khususnya yang melibatkan empat unsur dalam proses interaksinya
masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini juga merupakan bagian dari
3
tempat bekerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
kecelakaan terjadi juga berguna dalam arti mengidentifikasi jenis kegagalan atau
dapat diambil untuk mengatasi kegagalan tersebut sebelum ada kesempatan untuk
kerja serta meningkatkan keuntungan organisasi dari sisi kesehatan maupun sisi
sesuai ekspektasi.
membuat Bali selalu menjanjikan pasar yang sangat menantang bagi industri
perhotelan, sehingga tak sedikit dari para investor berupaya berinvestasi mencoba
keuntungan di Bali pada sektor pariwisata pada umumnya dalam bentuk sarana
penginapan tersebut.
salah satunya, proyek pembangunan hotel ini menyajikan fasilitas hotel bintang 3
4
kota Denpasar atau 30 menit perjalanan berkendara dari Bandara Ngurah Rai Bali.
Wilayah tersebut dinilai memiliki tipikal dan sensasi keindahan sunset beserta
Resort Petitenget melalui proses seleksi telah resmi menunjuk PT. Wahyu Di
Graha sebagai kontraktor utama pada proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel &
Resort Petitenget.
proyek kompleks di kawasan dengan skala aktifitas cukup besar pada area
lantai dari permukaan existing, meliputi area Basement, semi- Basement, dan
bangunan berlantai 4 serta area rooftop pool and event party dengan nilai kontrak
Rp.60.698.000.000 dan target waktu pelaksanaan 900 (sembilan ratus) hari kerja.
Tower Crane, Crawler Crane, Concrete Mixer Truck. Area pekerjaan hotel ini
major risk terhadap sumber risiko pada proyek Jambuluwuk Hotel &
Resort Petitenget?
penulis adalah :
Petitenget
5. Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk menekan angka kecelakaan
dan pelaksana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hanya dilakukan satu kali dan dibatasi oleh sumber daya dalam waktu terbatas.
berfungsi untuk mengolah sumber daya (resources), sehingga dapat menjadi suatu
dari komponen tersebut harus diterapkan kepada semua tahapan yang ada pada
proyek konstruksi, karena proyek konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang
antara lain menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Kegiatan proyek
disiplin ilmu, melibatkan banyak unsur tenaga kerja kasar dan berpendidikan
relatif rendah, masa kerja terbatas, intensitas kerja yang tinggi, tempat kerja
jenis peralatan kerja, teknologi, kapasitas, material dan lain lain (Winjani,2010).
9
2.2 Manajemen K3
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
organisasional dengan maksud yang nyata (real), proses yang terdiri dari
berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman,
1. Secara Filosofis
rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap
2. Secara Keilmuan
10
b. Perencanaan (Planning)
Perbaikan Berkelanjutan
(Continual Improvement)
Tinjauan Manajemen
(Management Review) Kebijakan (Policy)
Perencanaan (Planning)
Gambar 2.1
Bagan Elemen Kesuksesan K3 (OHSAS 18001:1999)
(Sumber: Departemen PU, 2007)
11
Lima (5) Prinsip dasar pelaksanaan MK3 sesuai tentang pedoman pada
berkesinambungan.
penerapan sistim Manajemen K3. Komitmen yang berupa kebijakan dan arahan
dituangkan dalam bentuk kebijakan K3 (Safety Policy), secara umum isi dari
2.2.2 Motivasi
Menurut Winjani (2010) menyebutkan bahwa penyebab dari motor
imbalan berupa gaji atau upah merupakan salah satu dari imbalan yang akan
kepada pekerja agar pekerja bekerja dengan kinerja tinggi. Akan tetapi jika upah
tersebut tidak dipenuhi, maka akan muncul pertentangan yang kadangkala timbul
gejala berupa konflik bahkan hingga memburuknya kesehatan fisik dan mental.
pribadi, dan supervise, apabila faktor- faktor ekstrinsik ini tidak dipenuhi maka,
akan berpengaruh pada motivasi kerja. Disebutkan bahwa adanya motivasi dalam
diri karyawan yang tinggi maka perilaku pada saat bekerja akan menjadi selamat,
tetapi jika pekerja mempunyai motivasi dalam diri yang rendah, maka secara
langsung perilaku pada saat bekerja akan menjadi tidak selamat (Winjani,2010).
2.2.3 Kewenangan
Kewenangan adalah kuasa untuk membuat keputusan, menunjuk,
menentukan aturan main, kewenangan dan otoritas para personil yang akan
risiko K3 dalam kaitannya dengan aktifitas, fasilitas dan proses dalam organisasi
bahaya kecelakaan kerja terhadap personel, prasarana, lingkungan, dan SDM K3.
OHSAS
Kesehatan kerja (K3) adalah tanggung jawab setiap pekerja yang ada
kesehatan kerja. Maka pada program pelaksanaan proyek yang ditangani harus
kinerja dalam keamanan pekerjaan pada proyek konstruksi yang ingin melindungi
para pekerjanya, personel yang ada dilapangan, seperti peraturan umum yang
yang ditetapkan, yang memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja, penerapan
bahaya yang ada serta tantangan yang dihadapi akan sangat mempengaruhi dalam
bahaya meliputi :
- Keselamatan Kontraktor
- Limbah Industri
menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja
bentuk prosedur dan petunjuk kerja, semua ini ditujukan untuk memudahkan
sebagai pedoman keselamatan kerja, bekerja secara aman dan yang akan
diantaranya adalah :
b. Pendokumentasian Strategi
e. Pembelian
i. Pengelolaan Material
j. Standar Pemantauan
l. Tinjauan Manajemen
dijalankan. Sistem dan prosedur yang harus disiapkan termasuk petunjuk kerja
meliputi seluruh aspek kegiatan sesuai dengan tingkatan kegiatan yang ada
pelindung badan/jacket, sepatu yang sesuai, helem, sarung tangan, kaca mata dan
sebagainya.
2. Peralatan K3
Pengadaan barang dan jasa harus ditinjau ulang untuk memastikan dan
yang ditentukan serta pada setiap pembelian barang dan jasa termasuk didalamnya
pencegahan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dalam pembelian harus
menjamin agar produk barang dan jasa serta mitra kerja perusahaan memenuhi
persyaratan K3 agar dipastikan pada saat penerimaan barang dan jasa di tempat
kerja organisasi harus dapat menjelaskan kepada semua pihak yang akan
dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi.
4. Komunikasi K3
Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan sumber
yang ada harus dapat menjamin pemenuhan kebutuhan tersebut seperti hasil
pelaksanaan K3, pemantauan, audit dan tinjauan ulang manajemen kesemua pihak
yang mempunyai tanggung jawab dalam kinerja K3. Melakukan identifikasi dan
menerima informasi K3 yang terkait dari luar perusahaan dan menjamin informasi
-Papan Buletin
serta pelatihan setiap tenaga kerja yang cukup dalam rangka menjalankan
tugasnya dalam unit-unit kerja yang terkait dengan K3. Kompetensi harus
karyawannya bekerja pada fungsi-fungsi dan level yang relevan, dalam kaitan
inspeksi, pengujian, dan pemantauan dipelihara dan tersedia dengan baik bagi
tenaga kerja, kontraktor yang terkait dan manajemen. Tindakan perbaikan segera
7. Prosedur Pemeriksaan
bulanan (monthly), yang harus dijalankan secara tetap dan kontinyu untuk
2 (tiga) bulan sekali atau 6 (enam) bulan sekali, ketentuan ini berlaku mengikuti
bidang kerjanya dan mendapat pengesahan serta verifikasi oleh petugas yang
mempunyai kompetensi K3 atau yang diberi kewenangan akan hal ini dalam
bidang K3. Kegiatan pemeriksaan dapat dimulai dari pengendalian kegiatan pada
sifat yang sama yakni, untuk memastikan bahwa penerapan dan pelaksanaan
8. Tindakan Perbaikan
situasi terhadap bahaya yang akan timbul. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan
dilapangan secara umum menjadi tanggung jawab pimpinan unit kerjanya, dan
9. Prosedur Pengendalian
frekuensi insiden ataupun kecelakaan, termasuk jumlah jam kerja yang hilang.
aspek K3 pada setiap tahapan, rancangan tinjauan ulang prosedur dan instruksi
kerja harus dibuat oleh personel yang mempunyai kompetensi kerja dengan
melibatkan pelaksana yang terkait. Dalam hal ini personel yang melaksanakan
harus diberikan pelatihan agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya. Prosedur dan instruksi kerja ini juga harus ditinjau secara berkala,
untuk memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja tersebut terkendali sesuai
& pengukuran kinerja (feedback from measuring performance) dan audit adalah
a. Siklus Harian K3
Siklus Harian K3 (Daily Safety Work Cycle) adalah suatu siklus aktifitas
safety yang rnempuyai periode ulang setiap hari. Aktifitas ini dilakukan oleh
Safety Talk
Morning
Gambar 2.2
Siklus aktifitas harian K3
b. Siklus Mingguan K3
mingguan, biasanya pada akhir minggu. Hal ini perlu dilakukan untuk tujuan
mengadakan interaksi satu grup kerja dengan grup kerja lainnya, sehingga akan
terjadi tukar menukar pengalaman yang diperoleh suatu grup kerja selama satu
minggu berjalan.
c. Siklus Bulanan K3
periodik bulanan, biasanya terletak pada akhir bulan. Hal ini perlu dilakukan
12. Audit K3
audit dalam rangka pemeriksaan pada sistem manajemen K3, dengan tujuan
dengan jadwalnya yang dilaksanakan secara berkala, harus didasarkan pada hasil
dari penilaian risiko dari aktifitas organisasi dari hasil audit sebelumnya.
menjadi obyek audit oleh personil yang mempunyai kompetensi dalam kerja
Frekuensi audit harus ditentukan atas hasil tinjauan ulang audit sebelumnya
oleh manajemen, rekaman hasil audit ini harus disebar luaskan ke unit-unit yang
terkait dengan observasi audit. Hal ini guna memastikan agar tidak akan terjadi
ketidaksesuaian yang sama pada unit-unit lain yang belum dilaksanakan audit,
Inspeksi harian biasa dilakukan oleh safety officer tetapi yang lain juga
& kesehatan kerja (Safety & Health Plan) dalam hal ini mewakili Pemilik
lapangan.
Hal ini penting bahwa setiap kecelakaan harus di lakukan investigasi, seperti
penyebabnya, dan membuat laporan secara lengkap apa yang terjadi dan mengapa
bisa terjadi, sering dengan gambar. Laporan ini biasanya diperlukan oleh
perusahaan asuransi yang melindungi akibat adanya kerugian akan tetapi juga
peralatan P3K sendiri. Pada proyek konstruksi besar yang biasanya dibiayai oleh
27
dari pelaksanaan rencana dari K3 dapat memberikan efek yang positif pada
1. Mengurangi Cidera
mengurangi cidera pada tenaga kerja dan menaikan citra moril dari jumlah tenaga
kerja yang pernah terkait secara langsung maupun tidak langsung pada kegiatan
konstruksi tersebut.
3. Meningkatkan Reputasi
yang baik dan bertanggung jawab terhadap seluruh pekerja yang terlibat ikut serta
Kerja.
4. Meningkatkan Produktivitas
(AS/NZS 4630) (2004) Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diinginkan
terhadap orang, kerusakan harta benda atau terhentinya proses produksi, semua
a. Penyebab Langsung
tidak aman (unsafe acts) dan kondisi- kondisi yang tidak aman (unsafe
conditions).
faktor penyebab utama kecelakaan kerja yang paling sering terjadi, berdasarkan
riset tersebut, 80% kecelakaan diakibatkan oleh tindakan tidak aman (unsafe act)
yang dan 20% oleh kondisi tidak aman (unsafe condition). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa perilaku tidak aman (unsafe act) memegang pengaruh yang
besar terhadap kecelakaan kerja dibandingkan dengan kondisi tidak aman (unsafe
condition) perilaku tidak aman (unsafe act) adalah suatu tindakan seseorang yang
menyimpang dari aturan yang sudah ditetapkan dan dapat mengakibatkan bahaya
bagi dirinya sendiri, orang lain, maupun peralatan yang ada di sekitarnya.
Pendapat lain yang berkenaan, unsafe act adalah setiap perbuatan atau kondisi
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unsafe act adalah semua
tindakan yang dilakukan oleh seseorang (human factor), dimana tindakan tersebut
b. Penyebab Dasar
motivasi yang tidak cukup/salah. Sedangkan faktor kerja/ lingkungan, antara lain
karena: tidak cukup kepimpinan atau pengawasan, tidak cukup pengetahuan, tidak
alasan yang akurat kemungkinan sebuah kecelakaan akan terjadi. Beberapa teori-
Dalam Teori Domino Heinrich, kecelakaan terdiri atas lima faktor yang
a. Ancestry and environment, yakni pada orang yang memiliki sifat tidak baik
membuat kesalahan.
tersebut di atas yang menjurus pada tindakan yang salah dalam melakukan
pekerjaan.
berikutnya.
kematian.
32
Timeline
Gambar 2.2
Teori Domino Heinrich
(Sumber : Bhardwaj, 2010)
Kelima faktor ini tersusun layaknya kartu domino yang diberdirikan. Jika
satu kartu jatuh, maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan
roboh secara bersama. Ilustrasi ini mirip dengan efek domino yang telah kita
kenal sebelumnya, jika satu bangunan roboh, kejadian ini akan memicu peristiwa
dengan menghilangkan tindakan tidak aman sebagai poin ketiga dari lima faktor
mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu
keselamatan dan kesehatan kerja. Praktek di bawah standar (unsafe acts) dan
suatu tindakan tidak aman itu, yang berasal dari manusia itu sendiri Types of
Human Errors:
- Kesalahan (Errors)
34
- Pelanggaran (Violations)
Dalam Swiss Cheese Model, berbagai macam types of human errors ini
merepresentasikan lubang pada sebuah keju. Jika keempat keju ini (unsafe act,
Dalam berbagai aspek, teori ini mampu memberi banyak sumbangan atas
pada tiap tahapan pekerjaan yang dilakukan karyawan. Melalui pendekatan ini,
karyawan tidak lagi menjadi pihak yang dipersalahkan jika suatu kecelakaan
terjadi. Melalui Swiss Cheese Model, manajemen yang justru dituntut untuk
yang dikemukakan dari teori domino: kesalahan manusia atau kesalahan sistem.
Penyebab-penyebab kecelakaan dan atau insiden dapat bersumber dari salah satu
atau keduanya. Model ini menyatakan bahwa di belakang kesalahan manusia ada
3 (tiga) kategori besar: beban yang berlebih, rangkap, dan keputusan yang keliru.
Perbedaan yang utama adalah pada kategori ketiga yaitu keputusan yang keliru.
Kategori ini mengajukan bahwa para pekerja sering melakukan kesalahan melalui
memilih untuk mengerjakan tugas dengan tidak aman karena sederhana saja, ini
lebih masuk akal dalam situasi mereka mengerjakannya dengan tidak aman
sistem dimana mereka berada, tekanan produksi, dan lain-lain. Teori ini
yaitu overload, ergonomic, dan pengambilan keputusan yang salah. Teori ini
a. Inadequate programe; hal ini dikarenakan program yang tidak memadai dalam
Suatu kejadian yang secara cepat memicu terjadinya kecelakaan bila kontak
dengan bahaya. Immediate causes meliputi faktor sub-standard dan faktor kondisi.
tanpa ijin, faktor kondisi seperti kebisingan, ventilasi iklim kerja dan lain-lain.
- Terjatuh
- Mesin
- Peralatan lain
- Lingkungan kerja
- Patah tulang
- Amputasi
- Luka-luka lain
- Luka bakar
- Keracunan-keracuan mendadak
- Mati lemas
- Pengaruh radiasi
- Kepala
- Leher
- Badan
- Anggota atas
- Anggota bawah
- Banyak tempat
- Kelainan umum
b. Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
Structure) dan pengawasan pelaksanaan konstruksi, dimana hal ini bagian dari
(1962) menyebutkan bahwa bahaya ditempat kerja adalah segala sesuatu di tempat
kerja yang dapat malukai pekerja, baik secara fisik maupun mental.
Bahaya merupakan potensi yang dimiliki oleh bahan/ material, proses atau
cara dari pekerja yang dapat menimbulkan kerugian terhadap keselamatan dan
kesehatan jiwa seseorang. Bahaya juga merupakan suatu sumber energi yang
40
Jenis-jenis Bahaya
Menurut Soehatman (2009) jenis-jenis bahaya Keselamatan dan Kesehatan
1. Bahaya fisik (Physical Hazard) dapat berupa radiasi, temperatur ekstrim, cuaca,
2. Bahan kimia (Chemical Hazard) bahaya berbentuk gas, cair, padat yang
mempunyai sifat racun (toxic), iritasi (irritant), sesak napas (asphyxia), mudah
pada tubuh secara fisik sebagai akibat dari ketidaksesusaian dan cara kerja yang
salah
yang bergerak serta dapat menimbulkan dampak luka bahkan kematian seperti
pekerjaan, kekerasan ditempat kerja, dan jam kerja yang panjang kurang teratur.
41
2.6 Risiko
Menurut Australia/New Zealand Standard atau disebut juga AS/NZS 4360
(2004), risiko adalah suatu kesempatan dari kejadian atau peristiwa yang dapat
Likelihood
Consequence
Gambar 2.3
Likelihood vs Consequences
(Sumber : Bhardwaj, 2010)
nol, bahaya akan selalu ada dalam semua aktifitas dan selalu memiliki
Konsekuensi dan kemungkinan tersebut dapat dikurangi, tetapi tidak pernah dapat
dihilangkan, seperti yang gambar diatas, di mana kedua sumbu didekati selalu
bersifat asimtotik, yaitu melengkung dan tidak pernah mencapai nol. Satu-satunya
42
cara untuk mencapai operasi yang benar-benar bebas risiko adalah menghapus
menghentikan aktivitas.
sumber bahaya yang timbul dan tingkat keparahan potensi kerugian yang muncul,
Jenis-jenis Risiko
Pada Manajemen Risiko dalam perspektif K3, jenis risiko dapat
untuk terjadi tetapi memiliki konsekuensi besar.Risiko ini dapat terjadi sewaktu-
waktu, bersifat akut dan fatal. Kerugian-kerugian yang biasanya terjadi dalam
risiko keselamatan adalah cedera, kehilangan hari kerja, kerusakan property dan
Risiko kesehatan adalah suatu risiko yang mempunyai kemungkinan tinggi untuk
kterjadi tetapi memiliki konsekuensi yang rendah.Risiko jenis ini dapat terjadi
kapan saja secara terus- menerus dan berdampak kronik. Penyakit-penyakit yang
lingkungan adalah perubahan yang tidak signifikan, mempunyai masa laten yang
panjang, berdampak besar pada populasi atau komunitas, berubahnya fungsi dan
Risiko ini berkaitan dengan kesejahteraan kehidupan orang banyak. Sehingga hal-
hal yang tidak diharapkan seperti pencemaran air dan udara dapat dihindari.
sebuah risiko dan menentukan dengan tepat penanganan risiko tersebut. Ini
sesuatunya dengan baik, dari yang terbaik serta bersiaplah menghadapi keadaan
Gambar 2.4
Risk Calculated
(Sumber : Bhardwaj, 2010)
sebagai berikut :
5.Menyusun program yang tepat untuk menimalisasi kerugian pada saat terjadi
kegagalan.
lingkungan kerja, produksi dan mencapai performa perusahaan yang lebih baik.
komprehensif tentang sumber risiko dan kejadian yang menyertainya agar tidak
Analysis dilakukan jika tidak ada suatu informasi mengenai sistem tersebut.
Failure Mode Effect Analysis adalah suatu metode yang digunakan untuk
Mode Effect Analysis secara sistematis menilai komponen dari suatu sistem
tentang bagimana sistem dapat gagal lalu mengevaluasi efek dari kegagalan
tersebut, tingkat bahaya yang dihasilkan dari kegagalan dan bagaimana kegagalan
c. Check List
Check List digunakan sebagai cara untuk mengetahui kondisi awal pada
suatu kondisi yang meliputi aspek-aspek safety. Safety checklist dapat digunakan
operasi.
bahaya pada lingkungan dan memproses masalah yang dapat berdampak pada
efisiensi operasi.
kecelakaan.
Job Safety Analysis atau JSA adalah suatu proses yang dilakukan dalam
pekerjaan tersebut.
suatu risiko. Tujuan adalah untuk membedakan antara risiko kecil, risiko sedang,
dengan risiko besar dan menyediakan data untuk membantu evaluasi dan
risiko adalah :
a. Sumber risiko
48
Merupakan asal atau timbulnya risiko yang dapat berupa material, yang
digunakan dalam proses kerja, peralatan kerja, kondisi area kerja dan perilaku
dari pekerja.
b. Probabilitas
bahaya yang terpapar pada pekerja, jumlah dan karakteristik pekerja yang terkena
dampak bahaya, kondisi area kerja, kondisi peralatan kerja, serta efektifitas
pengetahuan dan kesadaran terhadap bahaya dan sumber risiko yang ada dalam
proses kerja dan di tempat kerjanya, keterbatasan kemampuan fisik dan mental
yang dimiliki pekerja saat pekerja seperti kondisi fisik pekerja yang sakit saat
melakukan pekerjaan atau stres yang dialami pekerja yang berpengaruh dalam
c. Konsekuensi
dengan analisis atau kalkulasi statistik berdasarkan data-data yang terkait atau
rendah. Hasil dari analisis kualitatif berbentuk matriks risiko dengan dua
49
Tabel 2.1
Skala ukur kualitatif dari likelihood
Dapat Risiko dapat terjadi namun tidak sering misalnya, jatuh dari
3
terjadi ketinggian proyek
Jarang
1 Terjadi dalam keadaan tertentu, misalnya disambar petir
sekali
(Sumber: Soehatman, 2009)
Tabel 2.2
Skala ukur kualitatif dari konsekuensi
Level Deskripsi Definisi
Tidak Kejadian tidak menimbulkan kerugian atau cedera pada
1
signifikan manusia
Cedera ringan, P3K, kerugian sedang, tidak menimbulkan
2 Kecil
dampak serius terhadap kelangsungan bisnis
Cedera berat, perlu penanganan medis, kerugian finansial
3 Sedang
sedang
Tabel 2.3
Matriks risiko kualitatif
Konsekuensi
Probality Tidak signifikan Kecil Sedang Berat Bencana
1 2 3 4 5
5 S T E E E
4 S T T E E
3 R S T T E
2 R S S T T
1 R R S S S
Keterangan :
Tingkat risiko (level of risk) pada analisis ini merupakan hasil perkalian
dari risiko-risiko keselamatan kerja yang terdapat pada setiap tahapan pekerjaan.
Tingkat risiko metode analisis dibagi ke dalam beberapa kategori yang dapat
Tabel 2.4
Level risiko berdasarkan standar AS/NZS4360
RISIKO
SANGAT Risiko tidak dapat diterima, kegiatan tidak boleh dilanjutkan sampai
TINGGI keadaan tertentu/ upaya mereduksi risiko
15- 25
RISIKO
Risiko perlu pertimbangan untuk direduksi, kegiatan tidak boleh
TINGGI
dilanjutkan, jika dilanjutkan perlu tindakan segera
8 - 12
RISIKO
Perlu tindakan untuk mengurangi risiko, disesuaikan dengan perhitungan
SEDANG
biaya pencegahan dan waktu yang diperlukan
4-6
RISIKO
RENDAH Risiko dapat diterima, pengendalian tambahan tidak diperlukan
1-3
prioritas dari risiko tersebut menimbang terhadap terjadinya risiko, dana, dan
ini dapat memungkinkan dan memudahkan kita dalam menetapkan tujuan dan
Menurut AS/NZS 4360 (2004) ada tiga kategori region pada ALARP
Gambar 2.5
Regional ALARP
(Sumber : Bhardwaj, 2010)
besarnya risiko yang ada. Berikut beberapa alternatif sebagai pendekatan dalam
macam pendekatan seperti : jam kerja, ijin kerja, budaya K3, eliminasi, isolasi,
pertimbangan teknis dan ekonomis yang membuat risiko itu akan tetap ada.
Pengalihan risiko ini berupa ambil alih pihak lain yang berkompeten
terhadap risiko yang dapat terjadi, dengan bidang khusus tanggungan risiko
Eliminasi `
Substitusi
Isolasi
Engineering
Administrasi
Gambar 2. 6
Skema tindakan pengendalian
(Sumber : Bhardwaj, 2010)
a.) Eliminasi
Potensi dari sumber dari risiko/ bahaya yang dapat terjadi dihilangkan,
b.) Subtitusi
c.) Isolasi
Sumber bahaya yang masih ada, dengan intensitas yang berkurang bahkan
d.) Engineering
Sumber dari bahaya dikelola secara teknis dengan menentukan jarak aman
yang dapat menjauhkan para pekerja dari sumber bahaya, semakin jauh sumber
e.) Administrative
seperti pengaturan jam kerja, shift kerja, prosedur kerja yang aman, dan pemilihan
dampak/ akibat dari penerimaan risiko dari sumber bahaya, sebagai perlindungan
sebagai berikut :
jenis risiko yang teridentifikasi melalui kuisioner dan 80 jenis risiko diantaranya
tergolong risiko dengan kategori dominan (major risk) maka dari itu, dilakukan
alat/ pemasangan alat pengaman tertentu misalnya, memasang tali kendali pada
beban dapat dikendalikan pada jarak yang aman serta mencegah beban jatuh pada
b.) Pendekatan Administrasi, dengan mengatur jadwal kerja, waktu istirahat/ libur
c.) Pendekatan Manusia, dengan cara memberikan pelatihan kerja kepada para
pekerja baru sebagai pendukung kerja agar melakukan pekerjaan secara aman.
Kerja dengan Kejadian Kecelakaan Kerja yang Telah Terjadi pada pekerja di unit
akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif, maka
haruslah dibentuk suatu tim yang ringkas tetapi memiliki kemampuan cepat dalam
kepada pekerja dirasa sangat penting untuk mengenali potensi bahaya dan risiko
3 Menghirup racun X
9 Menghirup racun X
12 Tertimpa / Tersandung X
Tabung
Penyimpanan Spare 13 Tersandung X
Part Mesin 14 Terbentur X
15 Tertimpa / Tersandung X
(Sumber : Wiyasa,2014)
59
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
22 Tersengat listrik X
23 Terjepit X
27 Kejatuhan X
29 Terjepit X
30 Tersengat listrik X
31 Kejatuhan X
34 Terbentur muatan TC X
35 Tersambar petir X
37 TC roboh /patah X
41 Terjepit X
47 Tersengat listrik X
(Sumber : Wiyasa,2014)
60
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
50 Kejatuhan material X
52 Terjepit X
53 Tersengat listrik X
54 Kejatuhan X
57 Terjepit X
69 Iritasi mata X
(Sumber : Wiyasa,2014)
61
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
Pemadatan tanah 71 Kaki terlindas alat X
dengan babby roller / 72 Gangguan pendengaran X
stamper
73 Gangguan physicologis X
akibat getaran alat
Dewatering 74 Pekerja terperosok X
kedalam galian
75 Gangguan pendengaran X
(Sumber : Wiyasa,2014)
62
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
Pek. Pengecoran 89 Tertabrak truck mixer X
beton (casting) 90 Terkena percikan beton X
91 Iritasi kulit X
97 Kepala terbentur X
(Sumber : Wiyasa,2014)
63
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
dari truck ke 112 Tertabrak truck crane X
workshop 113 Tangan tergores / tertusuk X
besi
Pemotongan / 114 Tertimpa tumpukan besi X
pembengkokan 115 Jari terjepit Bar Cutter X
(Sumber : Wiyasa,2014)
64
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
Pemasangan besi 138 Terperosok jatuh X
lantai 139 Kaki tersandung/ tertusuk X
besi
140 Tangan terjepit X
(Sumber : Wiyasa,2014)
65
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
164 Tangan terkena las X
(Sumber : Wiyasa,2014)
66
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
188 Terjatuh X
202 Bising X
(Sumber : Wiyasa,2014)
67
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
212 Kejatuhan material X
217 Terjatuh X
(Sumber : Wiyasa,2014)
68
Sumber Risiko
Jenis Pekerjaan No Identifikasi Risiko
Peo. Equ. Mat. Env.
utama pek. mekanikal 236 Kejatuhan material X
Tabel 2.6
Identifikasi dan sumber risiko K3 melalui JSA (Job Safety Analysis)
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Tahapan Persiapan Perapihan dan Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan Mobilisasi Alat Pembersihan Lokasi dan helm)
Kerja
Terkena alat kerja Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Pembuatan Pagar Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Pengaman dan dan helm)
Papan Nama Proyek
Terkena alat kerja Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dari seng dan kayu
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Loading / Tertimpa alat pada saat Luka, Cidera, × Traffic manajemen & IK Alat Kerja
Unloading Alat loading/unloading Meninggal Mekanis
Berat ; Truck
Loader, Dozer, Kotoran yang menempel Komplain warga × Storing Tenaga dan Peralatan Kebersihan
Excavator, Backhoe pada ban keluar area proyek Jalan (Tangki Air, Selang, Sapu Lidi)
penggunaan APD (Kaca Mata) untuk
pekerja yang melintasi area
Site Office, Tempat Terkena alat kerja Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Tidur Pekerja, dan helm)
Gudang dan
KM/WC Pekerja Tertimpa balok baja Luka, Cidera, × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Meninggal dan helm), IK Alat Kerja Manual
Terbakar pada saat Luka, Cidera × Pakai Masker Las, Sarung Tangan Las,
pengelasan Celemek/ Appron dan Sepatu las
Pemasangan Atap Paparan serbuk asbes Gangguan × Dilakukan pengecatan pada bagian bawah,
Asbes Direksi Keet kesehatan dilakukan segera penggantian jika ada atap
asbes yang rusak
71
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
Pengadaan Instalasi Terkena benda tajam kasat Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Air (pemasangan mata dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
pipa) Manual
Terkena alat kerja, kunci pipa Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Terpeleset area licin Luka, Cidera × Pakai Sepatu Boot Karet dan pasang rambu
Awas Licin
Pengadaan Instalasi Tersengat listrik Kematian × Pakai Sepatu Boot Karet, IK. Pekerjaan
Kabel Listrik dan Jaringan Listrik
Kabel Telepon
1.2 Gudang Tempat Tersandung Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Penyimpanan Penyimpanan Alat, dan helm)
/Logistik Spare Part, dan
Mesin Kerja Terbentur Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tergores alat bermata tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Tertimpa alat berbahan besi Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Penyimpanan Bahan Kebakaran dari bahan mudah Luka, Cidera, × Menyediakan APAR (Alat Pemadam Api
Bakar, Kimia, terbakar Meninggal Ringan)
Semen
Iritasi terkena kulit, mata Gangguan × Pakai APD (Sepatu kerja, sarung tangan,
kesehatan helm, kaca mata)
Penyelidikan Tanah Terkena benda tajam kasat Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
mata dan helm)
Terkena alat kerja, bodem Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
SPT, Angker dsb dan helm)
TOTAL JUMLAH RISIKO 9 6 4 13 32
72
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
II. PEKERJAAN STRUKTUR
2.1 Pekerjaan Galian : Galian Tanah Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Pile Cap, Plate Manual yang digunakan dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Basement, Menggunakan Manual
Sekrop dan Cangkul Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Terperosok kedalam lubang Luka, Cidera × Pemasangan rambu area galian
galian
Tergelincir lumpur / licin Cidera × Pakai Sepatu Boot Karet dan pasang rambu
Awas Licin
Urugan Tanah Pasir Percikan debu pasir Gangguan × Menggunakan Safety google/ kaca mata
dan Pemadatan kesehatan
Menggunakan Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Stamper yang digunakan dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Kaki tergencet stamper Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Gangguan fisik dan Gangguan × Menggunakan earplug/ penutup telinga &
pendengaran dari getaran alat kesehatan Ik, Alat Kerja Manual
Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Pembersihan Puing Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Bangunan Lama yang digunakan dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Pada Area Galian Manual
Pile Cap, Plate Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Basement, dan helm)
Basement, Tie Percikan puing Gangguan × Pakai APD dan kaca mata
Biem, GWT, Pit kesehatan
Lift menggunakan
Terlindas, terkena manuver Luka, Cidera, × Traffic manajemen, APD, memasang rambu
backhoe
backhoe Meninggal & IK Alat Mekanis
2.2 Galian Tanah Penggalian tanah Terkena Manuver Excavator Luka, Cidera, × IK. Pengoperasian Alat Mekanis
Mekanis dengan alat Meninggal
Excavator
Alat berat terguling karena Luka, Cidera, × IK. Pengoperasian Alat Mekanis
area galian longsor / amblas Meninggal
Pekerja jatuh kedalam area Luka, Cidera, × Memasang rambu, guard line
galian Meninggal
Pemindahan Tanah Terkena Manuver Excavator Luka, Cidera, × IK. Pengoperasian Alat Mekanis
Galian Meninggal
menggunakan
Tersiram, tertimbun muatan Luka, Cidera, × Memasang rambu, guard line
excavator
tanah galian Meninggal
73
J OB SAFETY AN AL YSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK L IN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
2.3 Loading Tanah ke Manuver Truk di Terkena manuver truk Luka, Cidera, × Traffic manajemen, APD, memasang rambu
truk Lokasi galian Meninggal & IK Alat Mekanis
Muatan Tanah oleh Terkena manuver Excavator Luka, Cidera, × IK. Pengoperasian Alat Mekanis
Excavator ke Truk Meninggal
Loader Tersiram, tertimbun muatan Luka, Cidera, × Memasang rambu, guard line
tanah galian Meninggal
2.4 Pekerjaan Instalasi Listrik Terkena sengatan listrik, pada Kematian × IK. Pekerjaan Pada Jaringan Listrik
Dewatering pada Pompa area basah
Pengering Gangguan pendengaran dari Gangguan × Memakai Ear Plug
alat pompa kesehatan
Terkena benda tajam pada Luka, Cidera × APD (Sepatu)
genangan air
2.5 Instalasi Soldier Mobilisasi & Terkena manuver alat dan Luka, Cidera, × Traffic manajemen ( Pengaturan lalu lintas
Pile, Retaining Wall Demobilisasi alat kendaraan Meninggal pada kendaraan)
pengeboran
Terkena longsor galian Luka, Cidera, × Memasang rambu, guard line
Meninggal
Pengeboran Soldier Terkena manuver alat Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Pile pengeboran dan helm)
Terperosok kedalam lubang Cidera × Memasang rambu, guard line
pengeboran
Tergelincir lumpur / licin Cidera × Memasang rambu, guard line
Pemasangan Pipa Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Chasing Tremi yang digunakan dan helm)
Terbentur, Tergores pipa Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
tremi dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Pembesian untuk Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Soldier Pile yang digunakan dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Tertusuk kawat bindrat Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertusuk benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terjepit rangkaian besi Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Pengecoran Beton Terkena manuver Truk Mixer Kematian × Traffic manajemen, APD, memasang rambu
Soldier Pile & IK Alat Mekanis
Tertimpa bucket Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertimpa vibrator Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terkena cipratan beton saat Iritasi kulit × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
pengecoran lubang dan helm)
Lingkungan kotor akibat Komplain warga × Storing Tenaga dan Peralatan Kebersihan
ceceran beton dan lumpur Jalan (Tangki Air, Selang, Sapu Lidi)
yang menempel pada
kendaraan/ Mixer yang keluar
Tes Pengujian PDA Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terpental alat pengujian Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Mata terkena serpihan beton Gangguan × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan,
yang hancur pengelihatan helm, kaca mata)
74
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
2.6 Pekerjaan Pile Cap Bench Marking Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD & IK. Alat Kerja Manual
dan Tie Beam Level Pile Cap dan yang digunakan
Beam
Terperosok kedalam lubang Cidera × Memasang rambu, guard line
galian Pile Cap
Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Pemotongan/ Terkena mesin bobok/ Jack Luka, Cidera × Pakai APD & IK. Alat Kerja Manual
Bobokan Level Hammer
Kepala Tiang Bored Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD & IK. Alat Kerja Manual
Pile yang digunakan
Pembuangan Sisa Terkena manuver truk Luka, Cidera, × Traffic manajemen & IK. Alat Mekanis
Puing Pembobokan pembuangan Meninggal
Anti Rayap Terkena cipratan Power Iritasi kulit × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Spray dan helm)
Pembuatan Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Bekisting untuk Tie yang digunakan dan helm)
Beam
Terperosok kedalam lubang Luka, Cidera × Memasang rambu, guard line
bekisting
Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Perakitan Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Pembesian untuk yang digunakan dan helm)
Tie Beam Tertusuk benda tajam kasat Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
mata dan helm)
Terjepit rangkaian besi Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Pengecoran Beton Terkena manuver alat berat / Kematian × Traffic manajemen, APD, memasang rambu
Pile Cap dan Tie Mixer & IK Alat Mekanis
Beam
Tertimpa bucket Luka, Cidera, × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Meninggal dan helm)
Tertimpa vibrator Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terkena cipratan beton saat Iritasi kulit × Pakai APD (sarung tangan dan masker)
pengecoran galian
Lingkungan kotor akibat Komplain warga × Storing Tenaga dan Peralatan Kebersihan
ceceran beton dan lumpur / Jalan (Tangki Air, Selang, Sapu Lidi)
tanah yang menempel pada
Ban Mixer / Kendaraan yang
Pencetakan Sampel keluar
Terkenaproyek
besi cetakan kubus Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Kubus Beton Pile dan helm)
Cap dan Tie Beam Terkena cipratan beton saat Iritasi kulit × Pakai APD (sarung tangan dan masker)
pengecoran
Cipratan mengenai mata Gangguan × Menggunakan google / kaca mata
pengelihatan
Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
75
J OB SAFET Y AN AL YSIS
IDEN T IFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK L IN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
2.7 Pekerjaan Lantai, Pekerjaan Bekisting Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Kolom, Balok dan untuk Lantai, dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Plat Lantai Kolom, Balok dan Manual
Plat Lantai
Terperosok kedalam lubang Luka, Cidera × Memasang rambu, guard line
bekisting
Terkena benda tajam kasat Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
mata dan helm)
Pembesian pada Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Lantai, Kolom, dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Balok dan Plat Manual
Lantai Terkena alat potong, bender Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Tertusuk Wiremesh Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Terjepit Wire Mesh Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Pengecoran Beton Terkena manuver alat berat/ Kematian × IK. Pengoperasian Alat Mekanis
pada Lantai, Mixer
Kolom, Balok dan
Tertimpa bucket Luka, Cidera, × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Plat Lantai
Meninggal dan helm)
Tertimpa vibrator Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terkena cipratan beton saat Iritasi kulit × Pakai masker dan google/ kaca mata
pengecoran
Cipratan mengenai mata Gangguan × Pakai masker dan google/ kaca mata
Penglihatan
Lingkungan kotor akibat Komplain warga × Storing Tenaga dan Peralatan Kebersihan
ceceran beton dan lumpur / Jalan (Tangki Air, Selang, Sapu Lidi)
tanah yang menempel pada
Ban Mixer / Kendaraan yang
keluar proyek
Pencetakan Sampel Terkena besi cetakan Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Kubus Beton untuk dan helm)
Lantai, Kolom,
Terkena cipratan beton saat Iritasi kulit × Pakai masker dan google/ kaca mata
Balok dan Plat
pengecoran
Lantai
Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
2.8 Pekerjaan Dinding Pengangkutan besi Terkena besi saat Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Basement wiremesh ke area pengangkutan dan helm)
dinding basement
Terpeleset area licin Cidera × Memasang rambu, guard line
secara Manual
Terjepit barang bawaan Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertusuk besi wiremesh Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terjepit besi wiremesh Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Instal perakitan besi Tertusuk kawat bindrat Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
wiremesh pada area dan helm)
dinding basement
Terkena bijih besi Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terjepit gum dan alat kerja Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
manual dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Terjepit rangkaian Wire Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Mesh dan helm)
76
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
Fabrikasi Bekisting Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Dinding Basement dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Terbentur bekisting Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertimpa tumpukan bekisting Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertusuk paku Luka × Membuat tempat khusus paku
Jari terjepit palu Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tersandung alat kerja Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Penyetelan dengan Alat kerja jatuh menimpa Luka, Cidera, × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Tumpuan Platform pekerja dibawah Meninggal dan helm)
Platform roboh Luka, Cidera, × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Meninggal dan helm)
Jatuh dari Scafolding Luka, Cidera, × Memakai safety belt, IK. Bekerja Pada
Meninggal Ketinggian
2.9 Pekerjaan Kolam Pemasangan Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Renang Lantai Bekisting Plat dan dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Bawah ; Dinding, Dinding Kolam Manual
Balok, Plat
Terperosok kedalam lubang Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
bekisting dan helm)
Terbentur bekisting Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertimpa tumpukan bekisting Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertusuk paku Luka × Membuat tempat khusus paku
Jari terjepit palu Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Pembesian Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
wiremesh pada plat dan helm)
dan dinding kolam Tertusuk benda tajam Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
renang dan helm)
Tertusuk kawat bindrat Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertusuk stek besi Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Terjepit Wire Mesh Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
77
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
Pengecoran Beton Terkena manuver alat berat/ Kematian × Traffic manajemen, APD, memasang rambu
pada plat dan Mixer & IK Alat Mekanis
dinding kolam
Tertimpa bucket Luka, Cidera, × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
renang
Meninggal dan helm)
Tertimpa vibrator Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Mixer pump tersemprot Komplain warga × Storing Tenaga dan Peralatan Kebersihan
keluar area proyek, terkena Jalan (Tangki Air, Selang, Sapu Lidi)
tetangga
Terkena cipratan beton saat Iritasi kulit × Memakai masker, sarung tangan
pengecoran
Lingkungan kotor akibat Komplain warga × Storing Tenaga dan Peralatan Kebersihan
ceceran beton dan lumpur / Jalan (Tangki Air, Selang, Sapu Lidi)
tanah yang menempel pada
Ban Mixer / Kendaraan yang
keluar proyek
Pekerjaan Acian dan Terkena cipratan bahan kimia Iritasi kulit × Memakai masker, sarung tangan
Waterproofing
Cipratan mengenai mata Gangguan × Menggunakan google / kaca mata
pengelihatan,
kebutaan
Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Instalasi pompa air Terkena benda tajam kasat Luka, Cidera × Manual
Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan mesin filter mata dan helm)
kolam renang
Terkena alat kerja, kunci pipa Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm) & IK Penggunaan Alat Kerja
Manual
Terpeleset area licin Cidera × Memasang rambu area licin, guard line
3.0 Tahapan Konstruksi Pemasangan Terbentur Scaffolding saat Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Scaffolding pemasangan dan helm)
Konstruksi Lantai
Terjatuh dari lantai atas Kematian × Safety belt & IK. Bekerja Pada Ketinggian
Atas
Terjepit scaffolding saat Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
pemasangan dan helm)
Fabrikasi Rakitan Tertusuk besi / kawat saat Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Pembesian untuk pemotongan dan helm)
Kolom dan Balok
Lantai Atas Terjepit alat potong bengkok Luka, Cidera × Pakai sarung tangan kulit
besi (Bar Cutter / Bar
Bender)
Terkena sisa potongan besi Luka × Membuat tempat khusus sisa potongan besi
Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × IK. Alat Kerja Manual
Pemasangan bata Mata terkena percikan mortar Gangguan × Menggunakan google / kaca mata
untuk dinding pengelihatan
konstruksi lantai
atas Terkena alat potong, gerinda Luka, Cidera × Menggunakan sarung tangan kulit
78
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
Pembongkaran Terkena alat kerja Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Bekisting dan helm)
Konstruksi kolam
Terbentur bekisting Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
renang lantai bawah
dan helm)
dan Basement
Tertimpa tumpukan bekisting Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
3.1 Pekerjaan Kolam Pekerjaan Bekisting Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Renang Rooftop Dinding dan Plat dan helm)
Dinding, Plat Kolam Rooftop
Terperosok kedalam lubang Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
bekisting dan helm)
Terbentur bekisting Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertimpa tumpukan bekisting Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertusuk paku Luka × Membuat tempat khusus paku
Terkena benda tajam Luka, Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Pembesian Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × IK. Alat Kerja Manual
wiremesh pada plat
dan dinding kolam Tertusuk benda tajam Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
rooftop dan helm)
Tertusuk kawat bindrat Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
dan helm)
Tertusuk sambungan Luka × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
Wiremesh dan helm)
Terkena stek potongan besi Luka × Stek yang sudah tidak berfungsi segera
dipotong
79
J OB SAFETY AN AL YSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK L IN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
Pengecoran Beton Terkena manuver alat berat/ Kematian × IK. Pengoperasian Alat Berat
area kolam rooftop Mixer
Lingkungan kotor akibat Komplain warga × Storing Tenaga dan Peralatan Kebersihan
ceceran beton dan lumpur / Jalan (Tangki Air, Selang, Sapu Lidi)
tanah yang menempel pada
Ban Mixer / Kendaraan yang
keluar proyek
Pekerjaan Acian Terkena cipratan bahan kimia Iritasi kulit × Pakai sarung tangan
area Dinding
Bangunan, Kolam
Cipratan mengenai mata Gangguan × Pakai kaca mata
Renang Bawah,
pengelihatan
Rooftop dan
Waterproofing Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × IK. Alat Kerja Manual
Finishing Arsitektur Tersengat listrik akibat kabel Kematian × IK. Bekerja Pada Jaringan Listrik
Area Kolam Renang yang digunakan, luka akibat
(bawah dan terinjak / tertimpa material
rooftop) dan berat dan tajam
instalasi Water Stop
Terpapar debu semen, debu Gangguan × Pakai kaca mata
paras, debu terrasso marmer kesehatan
Terbentur atau terjepit Cidera × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
scaffolding dan helm)
Terjatuh/ tersandung tertusuk Luka, Cidera, × Pakai APD ( Sepatu kerja, sarung tangan
stek besi di lantai Meninggal dan helm)
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
3.2 Operasional Alat Pengoperasian alat Muatan jatuh dari TC Kematian × IK. Pengoperasian Alat Berat
Berat TC dan Genset berat TC untuk menimpa pekerja
akses bahan dan
pengoperasian
mesin genset
Tali seling terputus/ terjerat Kematian × Memasang rambu "ada pekerjaan diatas"
dan guardlie
Terkena panas mesin alat Cidera × Pakai sarung tangan dan sepatu kerja
berat dan genset saat
penggantian spare part dan
membersihkan genset
Kebakaran dari bahan mudah Luka, Cidera, × Penyediaan APAR (Alat Pemadam Api
terbakar (BBM) Meninggal Ringan)
3.3 Instalasi baja WF Perakitan dan Tergores baja tajam Luka, Cidera × IK. Alat Kerja Manual
Pemasangan rangka
atap baja Terbentur baja WF Luka, Cidera × Pakai helm kerja
Terpeleset jatuh karena licin Luka, Cidera × IK. Bekerja Pada Ketinggian
Pekerja yang berada dibawah Cidera × Memasang rambu "ada pekerjaan diatas"
tertimpa material
Mata terkena percikan debu Gangguan × Pakai kaca mata
material pengelihatan
TOTAL JUMLAH RISIKO 60 44 33 62 199
81
J OB SAFETY AN AL YSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK L IN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
III. PEKERJAAN PLUMBING DAN ME
3.1 Instalasi listrik dan Operasi alat, Tersengat listrik akibat Kematian × IK. Bekerja Pada Jaringan Listrik
alat elektrik pemasangan kabel Peralatan listrik yang
pendukung pada dinding digunakan tidak aman / kabel
bangunan lecet / stop kontak tanpa
steker)
Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × IK. Bekerja Pada Jaringan Listrik
3.2 Pengadaan Ruang Pemasangan Tersengat listrik Kematian × Menggunakan sepatu kerja karet
Pompa Control Panel,
Cable Control, Pipa
Tabung blender las meledak Kematian × Menyediakan APAR
WLC pada area
bangunan
Terkena benda tajam kasat Luka × Menggunakan sepatu kerja
mata
Terkena alat kerja manual Luka, Cidera × IK. Bekerja Pada Jaringan Listrik
Instalasi Pressure Tersengat listrik Kematian × IK. Bekerja Pada Jaringan Listrik
Tank, Hot Water
Tank, dan Distribusi Tabung blender las meledak Kematian × Menyediakan APAR
Terkena alat kerja manual, Cidera × IK. Bekerja Pada Jaringan Listrik
kunci besi
Pembuatan sump Tersengat listrik Kematian × IK. Bekerja Pada Jaringan Listrik
pit dan instalasi
Sumbmersible Tabung blender las meledak Kematian × Menyediakan APAR, Penyediaan nomer
telepon darurat
Terkena alat potong pipa Luka, Cidera × IK. Alat Kerja Manual
3.4 Instalasi Pemipaan Pemasangan Menghirup gas bocor/ Gangguan × Memakai masker
LPG Black Steel Regulator dan beracun kesehatan
Pipe Cable Control
J OB SAFETY AN ALYSIS
IDEN TIFIK ASI BAH AYA DAN ASPEK LIN GK U N GAN
TINGKAT SUMBER RISIKO
LOKASI/ PROSES /
NO AKTIVITAS POTENSI BAHAYA/ RISIKO KEPARAHAN People Equipm Material Environ PENGENDALIAN AWAL (MITIGASI)
FUNGSI ent ment
(SEVERITY)
K3 JAMBULUWUK HOTEL & RESORT
Pemotongan sisa Terkena potongan pipa besi Luka × Membuatkan tempat khusus untuk
pipa besi dengan tajam potongan besi
blending las Tabung blender las meledak Kematian × Menyediakan APAR, Penyediaan nomer
telepon darurat
3.5 Pengeboran Sumur Operasi alat Terkena manuver Cidera × Traffic manajemen
Dalam pengeboran untuk pemindahan mesin bor
air sumur
Bising dari mesin bor Gangguan × Pakai penutup telinga/plug, pengaturan jam
pendengaran kerja
Terperosok pada lubang bor Cidera × Pakai APD (Sepatu kerja, helm)
Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × IK. Alat Kerja Manual
yang digunakan
3.6 Supply Air Instalasi PVC Terpeleset area licin Cidera × Memasang rambu dan guardline
Pemipaan Air
Bersih dari sumur Mata terkena percikan debu Gangguan × Pakai kaca mata
material pengelihatan
Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × Pakai APD (Sepatu kerja,sarung tangan,
yang digunakan helm)
Pompa Sirkulasi, Jari terjepit pompa Cidera × Menggunakan sarung tangan kulit
Sand Filter untuk
sumur Bising dari pompa Gangguan × Pakai earplug/penutup telinga
pendengaran
Terkena potongan tajam pipa Luka × Pakai sarung tangan
Terkena alat kerja (handtool) Luka, Cidera × IK. Alat Kerja Manual
yang digunakan