2021
i
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Tim Penguji
Dr. Ing. Ir. Boedi Darma, MSA - Pembimbing 1:
Mengetahui
Koordinator Program Studi Arsitektur
Sebagai civitas akademik Institut Teknologi Sumatera, saya yang bertanda tangan
di bawah ini :
Lampung Selatan
19 Februari 2021
ABSTRAK
ABSTRACT
Football is the most popular sport in the world. The development of this sport is
growing, supported by the support of the community and clubs that participate in
competitions every year. Not only in the world, this sport of football is also very
popular with the Indonesian people, as well as the people of Lampung. In Lampung
Province there are already several stadiums but none of them can meet the
international requirements based on FIFA requirements. This makes Lampung unable
to be sufficient and accommodating in organizing football matches with national and
international standards. The Sumatra Institute of Technology has a large enough area
that encourages the Lampung Provincial Government to cooperate with ITERA in
designing an international stadium with a land area of 28 ha. The stadium, which is
designed to become the center of the Lampung Province sports area, has other
facilities in the form of a green open area and a commercial area that can be rented.
This stadium will later be able to accommodate ± 30,000 spectators according to the
existing master plan. In this design process, it will answer issues in the form of
standardization, visibility, security, circulation, sustainability and the nature of space.
An architectural approach combined with cultural elements is used as an identity in
this stadium
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah- Nya
penulis dapat meyelesaikan tugas akhir ini. Penulis secara khusus mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Selama menyusun Tugas
Akhir ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Adapun dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Allah SWT Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. Ing. Ir. Boedi Darma, MSA. dan Bapak Guruh Kristiadi Kurniawan,
S.T, M.T., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dukungan, kritik dan saran pada
tugas akhir agar penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
3. Ir. Eko Purwono, MS. Arch. S., selaku ketua program studi Arsitektur dan A
Dwi Eva Lestari, S.T., M.T., selaku koordinator Tugas Akhir yang telah
memberikan arahan, serta saran dari awal penyusunan hingga tahap akhir.
4. Orangtua yang selalu memotivasi dan memberi banyak dukungan kepada
penulis.
5. Teman-teman yang selalu menjadi pendengar dan banyak memberikan bantuan
dalam pengerjaan kepada penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Dan
semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat kepada pembaca.
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 48
x
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling digemari di seluruh
penjuru di dunia. Karena sepakbola merupakan olahraga yang bersifat universal.
Semua kalangan bisa memainkan olahraga ini tanpa memandang ras ataupun
gender. Perkembangan sepak bola di Indonesia saat ini sudah cukup berkembang.
Dapat dilihat dengan fasilitas stadion yang berstandar internasional sudah semakin
banyak terutama pada kota-kota besar di Indonesia.
Hal tersebut mendorong pemerintah Lampung untuk bekerja sama dengan pihak
ITERA. Institut Teknologi Sumatera merupakan salah satu perguruan tinggi negri
yang diresmikan pemerintah pada tahun 2014. Hingga saat ini penerimaan
mahasiswa ITERA terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Hal ini didukung
dengan perencanaan dan pembangunan gedung yang pesat di ITERA salah satunya
yaitu perencanaan stadion sepak bola yang berstandar internasional.
Perancangan bangunan stadion ini akan dibangun di lahan ITERA di bagian selatan
dengan luas sebesar 25 hektar yang diharapkan akan dibiayai oleh pemerintah
sepenuhnya dan dapat memajukan daerah Lampung serta menjadi pusat kegiatan
olehraga di daerah Lampung. Stadion ini akan dirancang menurut disiplin ilmu
arsitektur sehingga mampu menyelesaikan permasalahan dan isu-isu terkait
perancangan stadion seperti visibilitas, sirkulasi, keamanan dan lainnya.
1
1.2 Program
Perancangan stadion yang bertaraf internasional ini akan dirancang diatas lahan
ITERA dengan luas lahan 28 hektar. Proyek ini akan dirancang dengan memenuhi
persyaratan FIFA (Federation of International Football) dan berdasarkan peraturan
daerah yang ada serta memenuhi persyaratan kebutuhan ruang yang diperlukan. Hal
ini mencakup seperti kebutuhan ruang, sirkulasi pada tapak, sirkulasi di dalam
bangunan dan lainnya.
Proyek perancangan dan pembangunan stadion ini bersifat sosial dan komersial di
kawasan pendidikan. Pada bagian barat stadion terdapat area privat yang hanya
dapat diakses oleh pelaku pertandingan yaitu diantaranya pemain, team, VVIP dan
media. Pada bagian selatan bangunan terdapat area semi privat yaitu pengelola
stadion. Pada bagian timur berupa area komersil yang merupakan area public yang
dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat yang berkunjung pada proyek ini.
Pada bagian utara merupakan area semi privat yang merupakan fasilitas untuk
convention centre.
Stadion bertaraf internasional yang akan dibangun di lahan ITERA ini akan
menampung kurang lebih sebanyak 30.000 penonton. Bangunan yang akan
dirancang ini berdasarkan peraturan FIFA (Federation of International Football)
yang merupakan kunci utaman dalam perancangan sehingga akan menyelesaikan
isu-isu dalam perancangan seperti sirkulasi, keamanan, kenyamanan dan
pemeliharaan.
Selain untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga sepak bola, stadion
ini akan mewadahi dan memfasilitasi berbagai kegiatan penunjang masyarakat
lainnya seperti dalam bersosialisasi dan berinteraksi, menjadi pusat kegiatan
masyarakat di bidang olahraga lainnya ataupun menjadi salah satu pilihan destinasi
masyarakat.
2
Stadion merupakan salah satu bangunan yang menggunakan sistem bentang lebar.
Hal ini karena kapasitas penonton yang cukup banyak pada bangunannya. Sehingga
perencanaan dan perancanganan struktur harus diperhatikan agar dapat menopang
gaya yang ada pada atap dan tribun penonton.
Persoalan lainnya terdapat pada lahan yang akan dibangun. Lokasi stadion berada di
lahan ITERA yang merupakan kawasan pendidikan. Sehingga sirkulasi untuk
menuju gedung stadion perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan kawasan
kampus. Hal ini dikarenakan pengguna bangunan yang sangat banyak dan apabila
terjadi kericuhan antar penonton tidak akan mengganggu kegiatan di kampus
ITERA.
1.3 Asumsi
3
BAB II
DESKRIPSI UMUM PROYEK
Stadion adalah lapangan olahraga yang dikelilingi tempat duduk, biasanya untuk
tempat pertandingan sepak bola (sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Berdasarkan pengertian tersebut stadion adalah sebuah bangunan yang digunakan
untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan olahraga seperti sepak bola dan atletik
yang memiliki lapangan yang dikelilingi oleh tribun sebagai fasilitas penonton
untuk duduk dan berdiri dengan penutup atap yang menutupi atau tidak menutupi
tribun dan lapangan.
Dengan bentuk stadion yang besar maka konstruksi dan sistem struktur memegang
peranan penting dalam perencanaan stadion, sehingga secara tidak langsung
pembentukan wujud stadion sangat berpengaruh terhadap sistem struktur dan
konstruksi. Bagian konstuksi yang harus mendapatkan perhatian lebih yaitu atap
stadion. Disisi lain stadion harus dapat memberikan keamanan dan kenyamanan
bagi pengguna bangunannya baik itu penonton ataupun pemain. Proyek stadion
yang akan dirancang di lahan ITERA merupakan stadion bertaraf internasional
yang bersifat sosial dan komersil.
4
2.2 Studi Preseden
2.2.1 Stadion Gelora Bung Karno
Stadion Gelora Bung Karno merupakan salah satu stadion yang ada di Indonesia
yang telah memenuhi standar FIFA yang merupakan salah satu stadion terbesar ke-
8 di Asia dan ke-28 di dunia dengan luas yang mencapai 65.888 m2.
Struktur atap yang digunakan pada bangunan ini menggunakan struktur dengan grid
yang terpusat dan membentuk cincin raksasa atau gelang temu yang akan kokoh
karena dicengkram oleh bagian sebelah atas. Atap hanya bertumpu di penyangga
atap yang berada di tepi dan mengelilingi stadion tanpa adanya penyangga di
bagian tengah sehingga tidak mengganggu pandangan penonton.
Rangka atap pada bangunan stadion ini dibagi menjadi 5 bagian dengan total
sebanyak 480 bagian kerangka atap dengan panjang masing masing sepanjang 66
meter. Selain itu atap stadion ini menggunakan panel surya yang dapat menghemat
energy pada bangunan. Bentuk atap yang cenderung miring ke bagian luar bertujuan
untuk mengalirkan air hujan ke luar stadion agar tidak mengganggu pemain apabila
adanya pertandingan. Aliran air hujan di dalam lapangan dialirkan dengan sistem
drainase di bawah rumput yang telah digali sedalam 40 cm yang telah dipasangkan
sistem pipa yang dapat mengalirkan air ke parit di sekililing lapangan sehingga
dapat menghindari genangan air pada area lapangan.
5
Gambar 2.2 Bentuk Atap Stadion GBK
Sumber : jakarta stadium hd.html
Pintu masuk stadion dibagi menjadi 8 bagian arah sehingga terdapat 8 titik pintu
untuk mencapai bangunan stadion. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan
yang terjadi oleh penonton apabila terdapat pertandingan besar ataupun acara-acara
yang mengharuskan untuk menampung ribuan pengunjung.
6
Gambar 2.4 Tribun Stadion Jakabaring
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tribun pada stadion ini terpisah di setiap sisinya. Hal ini bertujuan agar
menghindari kericuhan penonton. Selain itu pemisahan tribun ini akan
memudahkan pengguna bangunan dalam menentukan pembagian tempat duduk
sehingga secara tidak langsung akan memudahkan sirkulasi penonton sesuai dengan
tiket yang akan mereka beli.
Siteplan stadion ini tidak hanya menampung bangunan stadion saja, melainkan juga
area wisata dan komersil yang dapat menarik minat pengunjung yang datang. Alur
pedestrian di wilayah ini juga sangat luas sehingga dapat digunakan untuk area
olahraga outdoor bagi mereka yang ingin berolahraga.
7
1. Pre-contruction decisions
2. Safety
3. Orientation and Parking
4. Playing Area
5. Spetactors
6. Media
8
yaitu GSB pada sisi jalan kolektor minimal 15 meter dari as jalan, dan garis
sempadan pagar minimal 8 meter dari as jalan.
6. BAB III Persyaratan Bangunan Gedung Pasal 27 tentang Jarak Bebas
Bangunan nomor 3 yaitu ketentuan jarak bebas bangunan, apabila tidak
ditetapkan lain adalah pada bangunan umum yang renggang, jarak bebas
samping maupun jarak bebas belakang ditetapkan 4 meter pada lantai dasar,
dan pada setiap penambahan lantai jarak bebas diatasnya ditambah 0,5 meter
dari jarak bebas lantai dibawahnya sampai mencapai jarak bebas 6 meter.
9
BAB III
ANALISIS AWAL
1. Kegiatan
Pada bangunan stadion terdapat dua jenis kegiatan yaitu kegiatan utama dan
kegiatan pendukung. Kegiatan utama meliputi latihan dan pertandingan di cabang
olahraga sepak bola yang biasa dilakukan oleh para atlit. Kemudian kegiatan
menonton olahraga, yaitu kegiatan yang sifatnya menyaksikan jalannya latihan dan
pertandingan olahraga yang dilakukan oleh atlit.
Secara garis besar kegiatan yang terjadi di bangunan stadion dibedakan menjadi
beberapa kategori, yaitu:
a. Kegiatan atlet dan pelaku pertandingan
Sebagian besar fasilitas stadion digunakan oleh pemain dan sangat
memperhatikan kualitas dari fasilitas yang disediakan.
b. Kegiatan pengunjung
Kegiatan pengguna yang akan menggunakan fasilitas-fasilitas stadion untuk
menyaksikan pertandingan yang sedang berlangsung. Hal yang perlu
diperhatikan adalah sirkulasi yang akan dilalui pengunjung hendaklah
lancar dan tidak mengganggu ruangan yang bersifat privat.
c. Kegiatan pengunjung VIP dan tamu undangan
Kegiatan pengunjung VIP adalah menyaksikan pertandingan dengan
10
fasilitas yang lebih berkualitas dibanding dengan pengunjung biasa. Hal ini
karena biasanya tamu undangan merupakan orang yang penting. Fasilitas
tersebut seperti jalur sirkulasi khusus dan tribun yang terpisah.
d. Kegiatan administrasi dan panitia
Kegiatan yang mengontrol dan mengatur pertandingan. Hal yang harus
diperhatikan yaitu akses ruangan panitia yang mudah menuju lapangan.
e. Kegiatan pengelola stadion
Bertugas untuk mengelola bangunan stadion serta mengawasi gedung.
f. Kegiatan media massa
2. Pengguna
Sasaran utama pengguna untuk bangunan stadion sepak bola ini yaitu untuk semua
kalangan masyarakat. Pengguna bangunan stadion dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Penonton
Merupakan pengguna yang melihat, menikmati dan menonton berbagai
kegiatan dan pertandingan yang diselenggarakan baik perorangan ataupun
kelompok dari berbagai rentang usia.
Tabel 3. 1 Kebutuhan Ruang Penonton
b. Pelaku pertandingan
Merupakan pelaku yang terlibat dalam kelangsungan kegiatan yang
diselenggarakan sehingga kegiatan tersebut dapat terselenggara. Pelaku
pertandingan dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
• Pemain Terdiri dari dua tim yang beranggotakan 11 pemain inti dan
beberapa pemain cadangan. Satu orang diantaranya adalah penjaga
gawang untuk mengahalangi bola memasuki gawang.
11
Tabel 3. 2 Kebutuhan Ruang Pemain
• Asisten wasit
Mempunyai tugas untuk membantu dan mengawasi wasit utama
dalam jalannya pertandingan. Asisten wasit dapat masuk ke lapangan
untuk membantu mengontrol jalannya pertandingan dengan jarak 9.15
meter. Apabila terdapat perilaku yang tidak tepat, wasit utama dapat
memberhentikan tugas asisten wasit dan memberi laporan ke pihak
yang berwenang.
• Pelatih
Seorang pelaku yang bertugas untuk melatih dan mempersiapkan
kondisi fisik dan mental serta kemampuan pemain dalam suatu
pertandingan untuk mencapai target yang diinginkan,
12
Tabel 3. 4. Kebutuhan Ruang Pelatih
• Official team
Merupakan seseorang yang bertugas untuk membantu pelatih dari
sebuah tim.
Tabel 3. 5. Kebutuhan Ruang Official
c. Pengelola
Merupakan pelaku yang bertugas untuk mengelola dan merawat bangunan
stadion baik internal ataupun eksternal. Perawatan ini juga mencakup
fasilitas-fasilitas yang ada di dalam bangunan sehingga dapat digunakan
secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan
fasilitas dan bangunan sehingga dapat menjamin keselamatan pengguna
bangunan di dalamnya.
13
Operasional Kebersihan Ruang penyimpanan
Konsumsi Dapur
Perawatan Perawatan Ruang MEE
Keamanan Keamanan Ruang keamanan
d. Media pers
Merupakan bentuk aktivitas jurnalistik baik berupa media cetak seperti
Koran dan majalah ataupun berupa elektronik seperti penyiaran
pertandingan secara langsung melalui televisi, radio, atau melalui media
sosial.
Tabel 3. 7. Kebutuhan Ruang Media pers
14
Genangan air dapat diatasi dengan adanya sistem drainase yang memadai di
sekitar lapangan sepak bola. Selain itu lapangan harus dapat diakses oleh mobil
pemadam kebakaran dan ambulan untuk kepentingan dan keselamatan pemain
saat bertanding.
Lapangan sepak bola harus dikelilingi bangku yang digunakan oleh pemain
cadangan dan wasit serta area untuk media dan fotografer. Di sekeliling lapangan
terdapat papan iklan yang tidak boleh mengganggu pandangan dan kenyamanan
penonton saat menyaksikan pertandingan. Selain itu lapangan harus
mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk kenyamanan pengguna stadion.
2. Tribun
Tribun harus memiliki kapasitas minimal 30.000 yang berada di area optimal
stadion untuk mendapatkan sudut pandang yang nyaman bagi penonton.
Pandangan penonton tidak boleh terhalang oleh apapun ke lapangan. Tribun
harus mengelilingi lapangan sepak bola dan harus bebas kolom.
15
Gambar 3.3 Sudut pandang penonton
Sumber : FIFA football stadiums technical recommendations and requirement
3. Ruang partisipan
Memiliki 2 ruang ganti pemain yang memiliki kualitas dan fasilitas yang sama.
Fasilitas tersebut seperti 4 kamar mandi dan 4 toilet, tempat duduk minimal
untuk 29 orang dengan 3 meja panjang, kulkas, meja pijat, AC pada setiap
ruangan dan loker pemain. Ruang ganti pemain harus dapat diakses dengan
memiliki akses khusus ke dalam dan ke luar stadion. Untuk menuju ruang
ganti harus memiliki akses berupa terowongan dengan lebar minimal 4 meter
dan tinggi 2.4 meter yang berada sejajar dengan garis tengah lapangan.
16
Gambar 3. 5 Ruang ganti pemain stadion GBK
Sumber : https://twitter.com/radenrauf/status/954912880805072896/photo/1h1
17
4. Ruang delegasi pemain
Memiliki ukuran minimal 16 m2 yang berada dekat dengan ruang ganti pemain
dan wasit.
Ruangan media dibagi menjadi dua, yang pertama ruang peliputan. Ruangan
ini berfungsi untuk meliput pertandingan secara langsung dan dapat digunakan
sebagai ruang jumpa pers. Ruang peliputan ini terdiri atas ruang komentator,
studio televise dan ruang konferensi pers. Ruang yang kedua yaitu ruangan kerja
wartawan yang terdapat di area yang mengelilingi lapangan.
6. Ruang medis
Ruang medis harus mudah dan memiliki akses khusus kedalam dan keluar
stadion. Peletakan ruangan yang berada dekat dengan area parkir dan mudah
dalam pencapaiannya. Ruangan yang disediakan diantaranya:
a. Ruang dokter
b. Ruang psikiater
c. Ruang perawatan
d. Ruang fisioterapi
7. Ruang pengelola stadion
Merupakan ruangan yang berfungsi untuk pengelolaan bangunan stadion agar
bangunan dapat digunakan secara optimal. Ruangan tersebut antara lain:
a. Ruang keamanan
Ruangan ini bertugas untuk menjaga keamanan di kawasan stadion.
Umumnya ruang keamanan terdiri dari banyak ruangan yang tersebar di
kawasan dan memiliki satu ruang utama yang berada dekat dengan pintu
masuk bangunan.
b. Lobby
Ruangan ini dapat menampung massa yang besar yang berada dekta
18
dengan pintu utama.
c. Ruang karyawan
Merupakan ruangan yang digunakan oleh pengelola bangunan dengan
fungsi sebagai tempat istirahat, ruang ganti dan lainnya.
d. Gudang
Ruangan yang digunakan untuk menyimpan alat-alat yang berfungsi dalam
pengelolaan stadion.
e. Pantry
f. Toilet
19
Gambar 3. 6 Lokasi Perancangan Proyek Sumber : Google Earth
20
Gambar 3. 7 Lokasi dan Kondisi Lahan Proyek Sumber : Dokumentasi Pribadi
2. Iklim Lokal
Berdasarkan data BMKG suhu rata rata di sekitar ITERA pada bulan
November tercatat di shuhu 28,1°c dan arah angin rata rata sekitar 196°.
Sehingga dapat dikatakan bahwa curah hujan rendah dengan kecepatan
angin yang menengah (curah hujan 4,8 mm dan kecepatan angin rata rata
72,9 m/s).
b. Utilitas
Utilitas listrik yang tersedia terdapat di beberapa titik di sekitar lahan
proyek. Terdapat aliran air pada lahan proyek sehingga untuk respon
desainnya yaitu dengan membuat sirkulasi air berupa drainase di
sekitar tapak.
21
c. Aksesibilitas
Jalan di sisi utara lahan merupakan Jl. Terusan Ryacudu merupakan
jalan raya utama dan jalan arteri dua jalur yang juga merupakan akses
ke jalan tol. Jalan di sisi selatan lahan merupakan Jl. Letnan Kolonel
Kota Baru yang berupa dua jalur.
4. Vegetasi
Vegetasi yang terdapat pada lahan proyek sangat minim hanya berupa
kebun warga dan tumbuhan liar sehingga perlu dilakukan penataan dan
penambahan vegetasi untuk tapak pada lahan. Hal ini bertujuan untuk
menjaga kenyamanan pengguna saat proyek telah dibangun. Penataan
vegetasi ini dapat berupa jalur pedestrian, ruang terbuka hijau atau taman
dan lainnya.
5. Bangunan eksisting
Untuk saat ini tidak terdapat bangunan yang berdiri di lahan yang akan
dirancang karena area proyek hanya dipenuhi oleh vegetasi dan
perkebunan warga. Sehingga tidak perlu melakukan pembongkaran pada
lokasi proyek. Namun untuk kedepannya bangunan di sekitar lahan
merupakan gedung perkuliahan berdasarkan masterplan ITERA.
22
Gambar 3. 9 Master Plan Sumber : google.com
23
3.2.3 Isu Terkait Tapak
Terdapat beberapa isu yang terdapat pada lahan proyek yang akan dibangun yaitu:
1. Sirkulasi menuju bangunan stadion dan di dalam stadion
Hal ini perlu diperhatikan karena proyek yang akan dirancang merupakan
salah satu fasilitas kampus yang bersifat umum. Pengguna bangunan
bukan hanya masyarakat ITERA melainkan seluruh kalangan masyarakat.
Sehingga pintu masuk stadion harus terpisah dari gerbang masuk kampus.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kemacetan dan apabila terjadi
kericuhan antar pengguna stadion tidak akan mengganggu aktivitas dan
kegiatankampus.
2. Keamanan pengguna bangunan
Proyek ini merupakan bangunan yang menampung massa yang besar.
Sehingga perlunya dirancang desain yang mampu menjaga keamanan
pengguna dan bangunan seperti struktur ataupun jalur evakuasi apabila
terjadinya bencana alam. Jalur evakuasi harus dapat diakses dengan mudah
sehingga pengguna bangunan dapat menuju tempat yang aman dengan
cepat.
24
BAB IV
PEMOGRAMAN
26
d. Alur Pengelola
Urutan kegiatan yang dilakukan adalah:
• Datang tempat parkir pintu masuk pegawai pengelola
ruang pengawas ruang pengelola lapangan pintu keluar
pegawai tempat parkir.
28
Ruang 50 50
Petugas FIFA
Keamanan
Hospitality Wawancara VVIP 2 4 12 24 24 FIFA
Ruang Medis 1 4 20 20 FIFA
VVIP
Pantry VVIP 1 9 9 FIFA
Resepsionis 1 32 32 FIFA
Entrance 1 4 4 FIFA
Toilet 2 1.5x1.5 3 3 FIFA
Total = 1507
Flash interview 6 4 6 36 36 FIFA
Studio 8 10 40 320 320 FIFA
Presentase
Media
Studio TV 4 8 40 160 160 FIFA
Mixed Zone 2 300 600 600 FIFA
Ruang Fotografer 1 150 414 30 538.2 FIFA
Total = 1654.2
Ruang 5 3 4x7 28 AS
Penjualan 140
Tiket
Resepsionis 1 10 5x5 25 25 AS
Lobby 1 300 15x10 150 150 AS
Pelayanan
Musholla 4 0.6x1.2 72 72 50 AS
86.4
Ruang Wudhu 4 0.6x1.2 14.4 24 50 AS
Toilet Pria 77 85% 1x1.75 1.75 30 175.18 FIFA
Toilet Wanita 294 35% 1x1.75 1.75 30 668.85 FIFA
ATM Centre 8 25 1.5x1 1.5 50 13.8 AS
Total = 1249,23
Merchandise 1 60 AS
Shop
Area Cafetaria 4 60 240 FIF
Komers
A
il
Fitness Centre 1 80 AS
Shopping Centre 1 120 AS
Convention Hall 1 200 AS
Total = 700
3. Kegiatan Pengelola Stadion
Ruang 1 1 6x4 24 24 AS
Kepala
Pengelola
Ruang Sekretaris 1 3 5x4 20 20 AS
Pengelol
a Ruang Manajer 1 1 4x6 24 24 AS
Stadion Ruang Humas 1 5 5x5 25 25 AS
Ruang Staff 1 5 5x5 25 25 AS
Ruang Arsip 1 2 4x5 20 20 AS
Ruang Rapat 1 10 5x4 20 20 AS
Total = 158
4. Kegiatan Servis
29
Ruang Panel 1 30 AS
Pusat
Ruang Genset 1 30 AS
Ruang Pompa 1 30 AS
Area Servis Ruang Sound
1 25
System AS
Ruang CCTV 1 25 AS
Ruang Elektrikal 1 25 AS
Gudang 5 25 AS
Total = 190
5. Parkir
Mobil 1781 2.5x5 12.5 100 44525 DA
Parkir Reguler Motor 4987 0.7x2 1.4 100 13964 DA
Bus 47 2.5x11 27.5 100 2585 DA
Parkir VIP Mobil 270 2.5x5 12.5 100 6750 DA
Drop Off VIP 1 3 2.5x5 12.5 100 75 DA
Parkir VVIP Mobil 38 2.5x5 12.5 100 950 DA
Drop Off VVIP 1 3 2.5x5 12.5 100 75 DA
Parkir Bus Tim 2 2.5x11 27.5 100 110 DA
Drop Off Tim 2 2.5x12 27.5 100 110 DA
Area Parkir
Parkir Tv Penyiar 100
3000 DA
Parkir Media 100
Parkir Mobil 100 2.5x5 12.5 100 2500 DA
Pengurus Motor 100 0.7x2 1.4 100 280 DA
Klub
Parkir Mobil Polisi 1 10 4x8 32 100 640 DA
Parkir 4 4x6 24 100 192
Mobil 1 DA
Ambulance
Parkir 4 4x12 192 100 384 DA
Mobil 1
Pemadam
Total = 76140
30
BAB V
ISU DAN KONSEP PERANCANGAN
Dalam perancangan proyek stadion terdapat isu-isu yang harus diperhatikan dan
menjadi pertimbangan dalam merancang bangunan, yaitu :
a. Standarisasi
Bangunan stadion yang direncanakan dan dirancang merupakan stadion berstandar
internasional, sehingga terdapat beberapa aspek yang harus memenuhi standar
internasional dalam pembangunan stadion ini. Standar internasional tersebut telah
ditetapkan oleh FIFA (federation of International Football).
b. Visibilitas
Jarak pandang pada stadion di klasifikasikan menjadi dua yaitu jarak terdekat dan
jarak terjauh yang berpusat ke arah area lapangan sepak bola. Hal ini berdasarkan
dari kemampuan pandangan penonton dari baris tribun penonton. Jarak terdekat
yang paling optimal yaitu 90 meter dari pusat lapangan dan jarak terjauh berjarak
190 meter untuk melihat ke sudut terjauh lapangan. Jarak optimal penonton dalam
menonton pertandingan yaitu sejauh 150 meter dari sudut lapangan terjauh.
31
c. Keamanan
Keamanan pada stadion merupakan hal yang sangat penting karena sering terjadi
kericuhan antar suporter terlebih bangunan ini merupakan bangunan komersil dan
lokasi yang akan dibangun berada pada kawasan kampus. Sehingga pada isu ini
harus mempertimbangkan keamanan bagi masyarakat kampus dan pengunjung
stadion. Dalam isu ini, jalur sirkulasi yang tepat untuk menuju stadion mampu
untuk menjaga keamanan.
Aspek keamanan tidak hanya mengenai kericuhan saja, tetapi juga termasuk
keadaan bangunan karena keamanan pengguna adalah prioritas yang paling utama.
d. Sirkulasi
Sirkulasi yang dirancang pada stadion harus mampu memberikan kenyamanan
terhadap pengguna. Bangunan stadion harus menyediakan sirkulasi keluar dan masuk
di beberapa titik guna untuk mempermudah akses pengguna menuju sisi tribun. Hal
ini juga dapat didukung dengan peletakan loket pembelian tiket di setiap sisi tribun,
sehingga pengguna dapat dengan mudah mengetahui tribun mana yang akan mereka
tuju. Selain itu stadion harus menyediakan sirkulasi untuk pemain, pelatih, official
dan lainnya yang tidak dapat diakses oleh penonton dengan tujuan menghindari
kericuhan antar penonton selama pertandingan.
32
Gambar 5.3 Sirkulasi Stadion
Sumber : SNI-T-03-3646-1994
e. Sustainability
Stadion merupakan bangunan yang besar sehingga aspek keberlanjutan harus
diperhatikan agar bangunan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Selain itu konsep mixed used dapat digunakan pada bangunan ini sehingga biaya
perawatan bangunan tercukupi. Aspek ini perlu diperhatikan untuk menjaga
bangunan ini. Tidak hanya bangunan, fasilitas yang ada pada bangunan ini juga
harus diperhatikan guna untuk kenyamanan pengguna. Fasilitas ini diantaranya
dapat berupa tribun, rumput lampu sorot dan papan skor.
f. Sifat ruang
Setiap bangunan memiliki area privasi, begitu pula dengan bangunan stadion ini.
Ruangan pada stadion sepak bola terbagi menjadi tiga bagian yaitu ruangan privat
yang hanya bisa diakses oleh orang – orang tertentu seperti pelaku pertandingan dan
tamu undangan, ruangan semi publik yang dapat diakses pengunjung tetapi terbatas
seperti fungsi ruang bagi pengelola stadion dan ruangan publik yang dapat diakses
bebas oleh siapa saja.
33
Penerapan unsur lokal dapat digunakan pada konsep dari fasad bangunan sebagai elemen
dekorasi. Sedangkan penerapan modern diterapkan dalam pemilihan material yang
digunakan. Selain itu stadion ini harus dapat berfungsi selain menyelenggarakan
pertandingan olahraga seperti fungsi-fungsi komersial sehingga stadion dapat membiayai
dirinya sendiri di bidang perawatan.
Sebagai proyek stadion pertama yang bertaraf internasional di Provinsi lampung, maka
proyek ini harus mengekspresikan dan mepresentasikan citra sebagai pusat kegiatan
olahraga utama dan menjadi ikon Lampung. Selain itu proyek ini juga berkontribusi dalam
menambah dan meningkatkan ruang terbuka daerah. Hal ini bertujuan agar proyek ini
menjadi ruang kota yang hidup yang mewadahi dan menjadi destinasi aktifitas masyarakat.
34
2. Akesibilitas dan Sirkulasi
35
c. Public space
Saat ini perkembangan stadion modern mulai banyak yang
menerapkan konsep hijau. Sehingga dalam perancangan stadion ini
juga akan menggunakan konsep hijau untuk menciptakan desain yang
dapat diterima oleh masyarakat. Fasilitas pendukung dan penunjang
berada di sekeliling bangunan stadion. Fasilitas pendukung ini terdiri
dari plaza kedatangan, lapangan, lahan parkir, ruang terbuka hijau,
shelter dan jalur pedestrian bagi pengguna. Plaza dirancang luas agar
dapat digunakan pada saat festival atau pameran yaitu sebagai tempat
kios-kios sementara. Selain itu fungsi plaza yaitu agar memudahkan
pengunjung bermobilisasi saat terjadinya kepadatan.
36
BAB VI
HASIL PERANCANGAN
Pada gambar diatas terlihat sirkulasi yang mengelilingi stadion yang memudahkan
pembagian ruang luar pada tapak sehingga stadion menjadi focal point pada lahan
ini. Akses sirkulasi masuk berada di bagian barat tapak sedangkan akses sirkulasi
keluar berada di bagian timur tapak. Pemisahan akses sirkulasi ini bertujuan untuk
menghindari kepadatan pada satu titik area tertentu.
37
Begitu pula dengan pembagian parkir utama. Parkiran pada lahan ini dibagi dua
yang dipisahkan dengan jalan utama dan pedestrian. Area parkiran diletakkan di
sisi barat dan timur bertujuan karena tribun pada bagian tersebut memiliki
tampungan kapasitas yang jauh lebih banyak dibanding yang lainnya.
Pada bagian utara pada lahan difokuskan untuk memaksimalkan fasilitas umum dan
area terbuka dengan tujuan agar masyarakat yang datang mengunjungi tapak dapat
mengelilingi seluruh area lahan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan
terciptanya zona negative pada tapak yang sangat luas ini.
Pada tapak bangunan ini juga terdapat taman rekreasi yang dapat digunakan oleh
masyarakat umum. Taman rekreasi ini menyediakan gazebo yang diharapkan dapat
menunjang aktivitas masyarakat di sekitarnya. Selain itu pada area ini juga dapat
digunakan untuk aktivitas lainnya yaitu berupa tempat olahraga, pengadaan festival
ataupun semacamnya karena jalur pedestrian yang dirancang di area ini dapat
memenuhi kebutuhan ruang yang dibutuhkan.
38
Gambar 6. 4 Area Terbuka Hijau dan Biru
Pada lahan stadion ini juga terdapat ruang terbuka biru. Ruang terbuka biru biru ini
diantaranya berupa embung yang memang sudah ada pada lahan dan juga jalur
pedestrian kolam.
39
6.2 Rencana Bangunan
6.2.1 Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan stadion yang dirancang berbentuk oval seperti stadion pada
umumnya. Bentuk oval ini merupakan rekomendasi FIFA namun terdapat sedikit
perubahan pada tiap sudut pada bangunan ini yaitu dengan bentuk yang sedikit
terbuka berdasarkan hasil analisis dan zoning ruang. Hal ini berfungsi untuk
memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang bertujuan agar
bangunan ini ramah lingkungan.
40
6.2.2 Rancangan Interior dan Sirkulasi
Rancangan zoning pada bangunan ini mengikuti persyaratan fungsional yang
mengikuti peraturan yang tertulis pada standar FIFA. Hal ini bertujuan agar
bangunan yang dirancang dapat memenuhi persyaratan stadion internasional dan
sesuai dengan keinginan pemilik proyek.
Pada proyek ini terdapat 3 macam jenis ruang, yaitu ruang yang bersifat privat,
semi privat dan public. Perbedaan sifat ruang ini dapat terlihat pada denah proyek
perancangan dengan membedakan peletakan ruang berdasarkan sifat dan fungsi
ruang yang dirancang. Hal ini diterapkan guna untuk memberikan kemudahan bagi
pengguna untuk mengakses ruang ruang yang bersifat umum.
Terdapat 2 sirkulasi vertikal pada proyek ini. Sirkulasi vertikal yang pertama yaitu
sirkulasi yang ditujukan untuk penonton pertandingan yaitu melalui sirkulasi yang
berada di setiap sisi bangunan untuk mencapai lantai atas atau menuju tribun
penonton. Dan sirkulasi vertikal yang kedua yaitu sirkulasi yang ditujukan untuk
pengunjung bangunan ini dimana hanya dapat mengakses area publik yang berada
pada lantai 1 bangunan. Area publik pada bangunan ini berada pada sisi timur dan
utara pada lahan.
41
6.2.3 Rancangan Fasad
Rancangan proyek ini menggunakan sistem setengah terbuka. Hal ini bertujuan
untuk memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara alami. Di samping itu
karena isu salah satu pada tapak terdapat angin yang cukup banyak dapat
dimanfaatkan untuk menghemat energi sehingga bangunan dapat bersifat ramah
lingkungan.
Fasad pada proyek ini menggunakan secondary skin yang merupakan bentuk
transformasi dari siger. Selain untuk memberikan kesan unik, rancangan fasad yang
menggunakan secondary skin ini bertujuan untuk memperkuat konsep dari
perancangan proyek ini. Pengaplikasian secondary skin ini bertujuan untuk
menghalangi cahaya matahari dan angin yang berlebihan ke dalam bangunan.
42
Gambar 6.9 Bayangan dari Secondary Skin
43
6.2.5 Sistem Utilitas
1. Penyaluran Air
Terdapat dua jenis penyaluran air pada utilitas di proyek ini. Yang pertama yaitu
sistem penyaluran air kotor yaitu berupa air bekas kamar mandi, air bekas wudhu
dan air bekas wastafel. Sedangkan yang kedua yaitu sistem penyaluran air kotoran
berupa air buangan dari wc. 2 jenis air tersebut dibuat terpisah guna untuk
kebutuhan pengelola dan menghindari tercampurnya 2 jenis air tersebut. Air kotor
akan disalurkan dan dibuang melalui saluran atau drainase yang ada di sekitar lahan
yang telah dirancang dan didistribusikan ke fasilitas lain berupa taman yang ada
pada rancangan. Untuk air kotoran akan disalurkan langsung ke septic tank agar air
tersebut dapat diiendapkan dan diolah terlebih dahulu dan kemudian dapat
disalurkan melalui saluran yang ada pada lahan proyek.
2. Elektrikal
Penyediaan jaringan listrik berasal dari PLN dan didukung dengan penguat berupa
panel-panel yang terletak pada lantai dasar pada perancangan. Ruang genset
dibutuhkan pada proyek ini guna untuk pengaliran singkat dan tenaga cadangan
apabila terjadinya pemadaman listrik.
3. Pembuangan Sampah
Pada rancangan ini akan difasilitasi tempat pembuangan sampah pada area-area
tertentu agar mempermudah pengunjung stadion dalam membuang sampah yang
mereka gunakan. Selanjutnya akan diangkut oleh truk pembuangan sampah menuju
tempat pembuangan akhir.
4. Pengkondisian Udara
Untuk penghawaan udara pada rancangan ini diusahakan menggunakan dan
memaksimalkan penghawaan alami melalui bukaan pada rancangan. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi sehingga bangunan menjadi ramah
terhadap lingkungan. Namun pada ruang-ruang tertentu seperti lobi VVIP, ruang
ganti pemain< convention center dan lainnya akan menggunakan penghawaan
udara menggunakan AC untuk menjaga kenyamanan pengguna ruangan.
44
6.2.6 Luas Bangunan
Berdasarkan hasil perancangan Gedung Stadion maka luas bangunan yang didapatkan
yaitu:
Tabel 6. 1 Luas Bangunan
45
BAB VII
REFLEKSI PROSES PERANCANGAN
Dalam pengerjaan tugas akhir ini saya mendapatkan pembelajaran baru dan
pengetahuan yang sebelumnya tidak saya ketahui dalam merancang bangunan yang
terbilang cukup besar. Pada saat awal perancangan saya mengalami kesulitan dalam
pembagian alur sirkulasi dan pembagian fasilitas ruangan terlebih lahan yang
berada di kawasan kampus. Pembelajaran tersebut saya dapatkan dari arahan dosen
pembimbing dan preseden serta literatur yang saya pelajari.
Menurut saya proses yang paling sulit pada tugas akhir ini adalah bagian
perancangan. Hal tersebut karena sangat banyak standar-standar yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan desain yang efektif dan efisien. Diantaranya seperti
perancangan tapak yang harus memperhatikan kenyamanan sirkulasi pengunjung.
Proses perancangan denah yang harus memperhatikan ketinggian perlantainya agar
tidak terjadi kesalahan dalam susunan ruang sehingga tidak menabrak area di
bawah tribun.
Selama proses perancangan saya dibantu oleh dosen pembimbing dan mengalami
banyak perubahan dalam desain saya hingga sidang akhir. Sangat banyak ilmu yang
saya dapatkan dan arahan yang diberikan dari dosen pembimbing sehingga
akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
46
DAFTAR PUSTAKA
[5] Standar Gedung Olahraga. Standar SNI 03-3647-1994. SKB Menteri PU dan
Menpora. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta
[6] Indira Augest Pondang, J. Rengkung, V.H. Makarau. Stadion Sepak Bola Di
Manado ( Implementasi Bentuk, Gerak, Dan Struktur Dari Santiago Calatrava
[7] Ching, Francis D.K. “Architecture : Form, Space, and Order 2nd Edition”. John
Wiley & Sons. Kanada.1996.
47
LAMPIRAN
Daftar Lampiran:
1. Peta Situasi
2. Siteplan
3. Groundplan
4. Potongan Tapak Memanjang
5. Potongan Tapak Melintang
6. Denah Lantai 1
7. Denah Lantai 2
8. Denah Lantai 3
9. Denah Lantai 4
10. Tampak Utara
11. Tampak Selatan
12. Tampak Timur
13. Tampak Barat
14. Potongan A-A
15. Potongan B-B
16. Potongan Prinsip
17. Tampak Tipikal
18. Prespektif Eksterior 1
19. Prespektif Eksterior 2
20. Prespektiif Eksterior 3
21. Prekpestif Interior 1
22. Prespektif Interor 2
48