Anda di halaman 1dari 206

ANALISA PERHITUNGAN DEBIT BANJIR SUNGAI KENDAL

KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN HEC-RAS

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Bagus Kurnia Sandi 19640030


Dea Agung Prabowo 19640048

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2023
ANALISA PERHITUNGAN DEBIT BANJIR SUNGAI KENDAL
KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN HEC-RAS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Dan Informatika


Universitas PGRI Semarang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh :

Bagus Kurnia Sandi 19640030


Dea Agung Prabowo 19640048

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI

ANALISA PERHITUNGAN DEBIT BANJIR SUNGAI KENDAL


KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN HEC-RAS

Disusun dan Diajukan Oleh :


Bagus Kurnia Sandi (19640030)
Dea Agung Prabowo (19640048)

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan dihadapan dewan penguji


pada tanggal 13 Juni 2023

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ikhwanudin, S.T., M.T. Farida Yudaningrum, S.T., M.T.


NIDN. 0610056902 NIDN. 0617067803

i
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

ANALISA PERHITUNGAN DEBIT BANJIR SUNGAI KENDAL


KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN HEC-RAS

Disusun dan Diajukan Oleh :


Bagus Kurnia Sandi (19640030)
Dea Agung Prabowo (19640048)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan dinyatakan telah memenuhi


syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik dan Informatika Universitas PGRI Semarang pada tanggal 13 Juli 2023

Ketua, Sekretaris,

Ibnu Toto Husodo, S.T., M.T. Dr. Ikhwanudin, S.T., M.T.


NIDN. 0602126902 NIDN. 0610056902

Penguji I, Penguji II,

Dr. Ikhwanudin, S.T., M.T. Farida Yudaningrum, S.T., M.T.


NIDN. 0610056902 NIDN. 0617067803

Penguji III,

Agung Kristiawan, S.T., M.T.


NIDN. 0605037001

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :
“Jangan pernah putus asa saat merasa dalam kesulitan, sebab Allah menyertakan
kemudahan setelah kesulitan.” (K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim)

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan
pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah
melewatkanku.” (Umar Bin Khattab)

“Jangan pergi mengikuti kemana jalan akan berujung. Buat jalanmu sendiri dan
tinggalkan jejak.” (Ralph Waldo Emerson)

“Cara berpikirmu menentukan apa yang akan kamu dapatkan.” (Bagus Kurnia
Sandi)

Persembahan :
1. Pertama saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kenikmatan dan kemudahan dalam menjalankan
segala aktifitas.
2. Terimakasih untuk kedua orang tua tercinta atas segala dukungan, perjuangan
dan motivasinya.
3. Terimakasih untuk kakak tercinta yang menjadi motivator untuk menempuh
pendidikan di jenjang Strata satu (S1) ini.
4. Terimakasih kepada seluruh sanak saudara yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
5. Terimakasih kepada seluruh dosen Teknik Sipil atas segala ilmu yang
diberikan.
6. Untuk keluarga besar Teknik Sipil UPGRIS khususnya Angkatan 2019
terimakasih atas segala motivasi, dukungan dan bantuan yang telah diberikan.
7. Terakhir untuk Almamaterku tercinta Universitas PGRI Semarang.

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Bagus Kurnia Sandi


NPM : 19640030
Prodi : Teknik Sipil
Fakultas : Fakultas Teknik dan Informatika

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul


“ANALISA PERHITUNGAN DEBIT BANJIR SUNGAI KENDAL
KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN HEC-RAS” adalah benar-benar
hasil karya kami sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil karya orang lain
yang tidak disebutkan sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar dikemudian hari, kami bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.

Semarang, Juli 2023


Yang membuat pernyataan

Bagus Kurnia Sandi


NPM. 19640030

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dea Agung Prabowo


NPM : 19640048
Prodi : Teknik Sipil
Fakultas : Fakultas Teknik dan Informatika

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul


“ANALISA PERHITUNGAN DEBIT BANJIR SUNGAI KENDAL
KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN HEC-RAS” adalah benar-benar
hasil karya kami sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil karya orang lain
yang tidak disebutkan sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar dikemudian hari, kami bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.

Semarang, Juli 2023


Yang membuat pernyataan

Dea Agung Prabowo


NPM. 19640048

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Analisa Perhitungan Debit Banjir
Sungai Kendal Kabupaten Kendal Menggunakan HEC-RAS” sebagai syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Sarjana (Strata 1) di Program Studi Teknik
Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Semarang.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari berbagai rintangan
dan hambatan, tetapi berkat bimbingan, dukungan serta motivasi dari berbagai
pihak, penulis dapat melewati segala kendala yang terjadi. Maka dari itu, penulis
hendak menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Sri Suciati, M.Hum. selaku Rektor Universitas PGRI Semarang.
2. Bapak Ibnu Toto Husodo, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Informatika Universitas PGRI Semarang.
3. Bapak Dr. Ikhwanudin, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Semarang,
sekaligus dosen pembimbing I yang telah membimbing, mengarahkan
serta memberi saran dalam penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.
4. Ibu Farida Yudaningrum, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing, mengarahkan serta memberi saran dalam penyusunan
Tugas Akhir ini hingga selesai.
5. Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Universitas PGRI Semarang yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang tak ternilai harganya
kepada Penulis selama menempuh pendidikan di Universitas PGRI
Semarang.
6. Orang tua dan keluarga, terima kasih doa dan dukungan yang tidak pernah
berhenti bagi Penulis, yang selalu memotivasi Penulis untuk tidak putus
asa dan terus maju.
7. Teman-teman Teknik Sipil Universitas PGRI Semarang angkatan 2019.
8. Serta semua pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas
Akhir ini yang belum Penulis sebutkan.

vi
Penulis menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir ini
masih terdapat kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas
Akhir ini.
Akhir kata semoga dalam penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat kepada Penulis dan pembaca yang budiman. Atas segala perhatian yang
diberikan pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.

Semarang, Juli 2023

Penulis

vii
ABSTRAK

Sungai kendal merupakan sungai yang melintasi Kecamatan Kendal Kabupaten


Kendal. Sungai ini mengalami kejadian banjir hampir setiap musim penghujan
datang. Sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi masyarakat yang
terdampak. Melalui penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui debit
maksimum sungai Kendal, kapasitas sungai kendal dalam menampung debit
banjir rencana dan pengendalian banjir di sungai kendal, khususnya yang terletak
di pusat perkotaan Kabupaten Kendal sepanjang 4,15 km. Adapun pengendalian
banjir yang diusulkan adalah normalisasi sungai dan pembuatan tanggul di
sepanjang aliran sungai.
Analisis debit banjir rencana menggunakan metode Rasional diperoleh debit
banjir rencana periode ulang sebesar Q2 tahun = 39,469 m³/s, Q5 tahun = 53,262
m³/s, Q10 tahun = 62,393 m³/s dan Q25 tahun = 73,934 m³/s. Setelah
dibandingkan dengan hasil perhitungan manual kondisi eksisting sungai Kendal
menggunakan rumus manning dan analisis hidrolika menggunakan HEC-RAS
5.0.7 diketahui kapasitas sungai kendal sudah tidak dapat menampung debit banjir
rencana periode ulang dengan banjir tertinggi sebesar 1,756 m diatas tanggul
eksisting sungai.
Pengendalian banjir dilakukan dengan normalisasi dan pembuatan tanggul
kemudian dianalisis menggunakan dua pemodelan analisa HEC-RAS 5.0.7, yaitu
analisa sungai dengan jembatan dan analisa sungai tanpa jembatan. Hasil dari
analisis menunjukkan bahwa analisa sungai dengan jembatan tetap mengalami
banjir dikarenakan jembatan yang dipertahankan sesuai kondisi eksisting sehingga
air tetap meluap dan menggenangi area sekitar sungai, sedangkan analisa sungai
tanpa jembatan menghasilkan sungai Kendal mampu menampung debit banjir
rencana periode ulang Q25 tahun dengan sisa tinggi jagaan pada tanggul rata-rata
sebesar 1,365 m pada ketinggian tanggul rata-rata sebesar 1,457 m.

Kata kunci : Analisis Banjir, HEC-RAS 5.0.7, Sungai Kendal

viii
ABSTRACT

Kendal River is a river that crosses Kendal District, Kendal Regency. This river
experiences flooding almost every rainy season. So that it can result in losses for
the affected community. Through the research conducted, it aims to determine the
maximum discharge of Kendal River, the capacity of Kendal River in
accommodating the planned flood discharge and flood control in Kendal River,
especially those located in the urban center of Kendal Regency along ± 4.15 km.
The proposed flood control is river normalization and embankment construction.
The proposed flood control is river normalization and embankment construction
along the river.
Analysis of the planned flood discharge using the Rational method obtained a
return period planned flood discharge of Q2 year = 39.469 m³/s, Q5 year =
53.262 m³/s, Q10 year = 62.393 m³/s and Q25 year = 73.934 m³/s. After being
compared with the results of manual calculations of the existing conditions of the
Kendal river using the manning formula and hydraulics analysis using HEC-RAS
5.0.7, it is known that the capacity of the Kendal river cannot accommodate the
return period plan flood discharge with the highest flood of 1,756 m above the
existing river embankment.
Flood control is carried out by normalizing and building embankments and then
analyzed using two HEC-RAS 5.0.7 analysis modeling, namely river analysis with
bridges and river analysis without bridges. The results of the analysis show that
the analysis of the river with a bridge continues to experience flooding because
the bridge is maintained according to existing conditions so that water continues
to overflow and inundate the area around the river, while the analysis of the river
without a bridge results in the Kendal river being able to accommodate the Q25
year return period plan flood discharge with the remaining guard height on the
embankment averaging 1,365 m at an average embankment height of 1,457m.

Keywords: Flood Analysis, HEC-RAS 5.0.7, Kendal River

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
DAFTAR NOTASI ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan Laporan ................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1 Daerah Aliran Sungai ................................................................................ 5
2.2 Sungai ....................................................................................................... 5
2.3 Banjir......................................................................................................... 7
2.4 Analisa Hidrologi ...................................................................................... 7
2.4.1 Analisa Curah Hujan Rata-rata ..................................................... 7
2.4.2 Analisa Curah Hujan Rencana ...................................................... 8
2.5 Intensitas Air Hujan ................................................................................ 17
2.6 Waktu Konsentrasi .................................................................................. 18
2.7 Curah Hujan Netto Jam-jaman................................................................ 19
2.8 Koefisien Pengaliran ............................................................................... 19
2.9 Koefisien Kekasaran Manning ................................................................ 20

x
2.10Analisa Debit Banjir Rencana ................................................................. 21
2.10.1 Metode Rasional.......................................................................... 21
2.10.2 Metode HSS Nakayasu ............................................................... 23
2.11Analisa Hidrolika .................................................................................... 25
2.12HEC-RAS ............................................................................................... 26
2.13Road Map Penelitian Terdahulu ............................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35
3.1 Tinjauan Umum ...................................................................................... 35
3.2 Lokasi Penelitian..................................................................................... 35
3.3 Jenis Penelitian........................................................................................ 36
3.4 Variabel Penelitian .................................................................................. 36
3.5 Tahap Persiapan Penelitian ..................................................................... 37
3.6 Pengumpulan Data .................................................................................. 37
3.6.1 Instrumen Penelitian.................................................................... 37
3.6.2 Sumber Data ................................................................................ 38
3.7 Pengolahan Data ..................................................................................... 38
3.7.1 Analisa Hidrologi ........................................................................ 39
3.7.2 Analisa Hidrolika Menggunakan HEC-RAS 5.0.7 ..................... 39
3.9 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 42
4.1 Analisa Hidrologi .................................................................................... 42
4.1.1 Data Curah Hujan........................................................................ 42
4.1.2 Perhitungan Parameter Statistik .................................................. 42
4.1.3 Pemilihan Jenis Distribusi Frekuensi Air Hujan ......................... 46
4.1.4 Uji Distribusi ............................................................................... 46
4.1.5 Perhitungan Curah Hujan Rencana Periode Ulang Menggunakan
Metode Gumbel ........................................................................... 58
4.2 Koefisien Pengaliran ............................................................................... 59
4.3 Analisa Debit Banjir Rencana ................................................................. 59
4.3.1 Metode Rasional.......................................................................... 59
4.3.2 Metode HSS Nakayasu ............................................................... 61
4.3.3 Rekapitulasi Debit Banjir Rencana Periode Ulang ..................... 70

xi
4.4 Analisa Hidrolika .................................................................................... 71
4.4.1. Analisa Kapasitas Sungai Kendal Pada Kondisi Eksisting ......... 71
4.4.2. Analisa Kapasitas Sungai Kendal Dalam Menampung Debit
Rencana Pada Kondisi Eksisting Menggunakan HEC-RAS....... 83
4.4.3. Rencana Perbaikan Sungai .......................................................... 92
4.4.4. Analisa HEC-RAS 5.0.7 Penampang Sungai Perbaikan Dengan
Jembatan Q25 Tahun................................................................... 96
4.4.5. Analisa HEC-RAS 5.0.7 Penampang Sungai Perbaikan Tanpa
Jembatan Q25 Tahun.................................................................. 99
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 102
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 102
5.2 Saran ..................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 105
LAMPIRAN ........................................................................................................ 108

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Pedoman Pemilihan Sebaran .................................................................. 9


Tabel 2. 2 Nilai Variabel Reduksi Gauss .............................................................. 10
Tabel 2. 3 Reduced Variate (Y) ............................................................................ 12
Tabel 2. 4 Reduced mean (Yn).............................................................................. 12
Tabel 2. 5 Reduced standard deviations (Sn) ....................................................... 12
Tabel 2. 6 Nilai parameter Chi-Kuadrat Kritis...................................................... 15
Tabel 2. 7 Nilai D Kritis Yang Digunakan Uji Smirnov-Kolmogorov ................. 17
Tabel 2. 8 Koefisien Pengaliran Berdasarkan Kondisi Daerah Pengaliran dan aaaa
Sungai ................................................................................................. 20
Tabel 2. 9 Nilai Koefisien Kekasaran Manning (n) ............................................. 21
Tabel 2. 10 Road Map penelitian Terdahulu .........................................................28
Tabel 4. 1 Data Curah Hujan Maksimum Tahunan di Stasiun Trompo................ 42
Tabel 4. 2 Parameter Statistik Curah Hujan Distribusi Normal dan Gumbel ....... 43
Tabel 4. 3 Parameter Statistik Curah Hujan Distribusi Log Normal dan Log aaaaa
Pearson III .......................................................................................... 43
Tabel 4. 4 Pemilihan Jenis Distribusi Frekuensi Air Hujan .................................. 46
Tabel 4. 5 Pengujian Chi Kuadrat Metode Gumbel .............................................. 49
Tabel 4. 6 Interpolasi Nilai Pengujian Chi Kuadrat Metode Log Pearson III 51
Tabel 4. 7 Batas Kelas Pada Pengujian Chi Kuadrat Metode Log Pearson III ..... 52
Tabel 4. 8 Pengujian Chi Kuadrat Metode Log Pearson III .................................. 52
Tabel 4. 9 Pengujian Smirnov-Kolmogorov Metode Gumbel .............................. 55
Tabel 4. 10 Pengujian Smirnov-Kolmogorov Metode Log Pearson III ................ 57
Tabel 4. 11 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Uji Distribusi .................................. 57
Tabel 4. 12 Curah Hujan Rencana ........................................................................ 59
Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan (I) ............................................... 60
Tabel 4. 14 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana Metode Rasional ............... 61
Tabel 4. 15 Hasil Perhitungan Distribusi Hujan dan Curah Hujan Jam-Jaman .... 62
Tabel 4. 16 Perhitungan Hujan Efektif ................................................................. 63
Tabel 4. 17 Distribusi Hujan Efektif Jam-jaman .................................................. 63
Tabel 4. 18 Perhitungan Metode HSS Nakayasu .................................................. 67

xiii
Tabel 4. 19 Rekapitulasi Debit Banjir Rencana Periode Ulang ............................ 69
Tabel 4. 20 Rekapitulasi Debit Banjir Rencana Pada Setiap Metode ................... 71
Tabel 4. 21 Perhitungan Kapasitas Debit Eksisting Pada Masing-masing STA ... 72
Tabel 4. 22 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana Q2 Tahun 75
Tabel 4. 23 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana Q5 Tahun 77
Tabel 4. 24 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana Q10 aa
Tahun.................................................................................................. 79
Tabel 4. 25 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana Q25 aa
Tahun.................................................................................................. 81
Tabel 4. 26 Data Ketinggian Air Pada STA Penampang Perbaikan ................... 101

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sketsa Hidrograf Nakayasu .............................................................. 24


Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian DAS Kendal ........................................................ 35
Gambar 3. 2 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 41
Gambar 4. 1 Grafik Perhitungan Metode HSS Nakayasu ..................................... 68
Gambar 4. 2 Grafik Debit Banjir Metode HSS Nakayasu ................................... 70
Gambar 4. 3 Profil X-Y-Z Sungai Kendal ............................................................ 84
Gambar 4. 4 Profil Memanjang Sungai Kendal Q2 Tahun ................................... 84
Gambar 4. 5 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q2 Tahun..................... 85
Gambar 4. 6 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q2 Tahun..................... 85
Gambar 4. 7 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q2 Tahun ........................... 85
Gambar 4. 8 Profil Memanjang Sungai Kendal Q5 Tahun ................................... 86
Gambar 4. 9 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q5 Tahun..................... 87
Gambar 4. 10 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q5 Tahun................... 87
Gambar 4. 11 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q5 Tahun ......................... 87
Gambar 4. 12 Profil Memanjang Sungai Kendal Q10 Tahun ............................... 88
Gambar 4. 13 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q10 Tahun................. 89
Gambar 4. 14 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q10 Tahun................. 89
Gambar 4. 15 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q10 Tahun ....................... 89
Gambar 4. 16 Profil Memanjang Sungai Kendal Q25 Tahun ............................... 90
Gambar 4. 17 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q25 Tahun................. 91
Gambar 4. 18 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q25 Tahun................. 91
Gambar 4. 19 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q25 Tahun ....................... 91
Gambar 4. 20 Profil X-Y-Z Sungai Kendal Setelah Perbaikan Penampang ......... 96
Gambar 4. 21 Profil Memanjang Sungai Kendal Setelah Perbaikan Penampang 97
Gambar 4. 22 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 81+50 Setelah
Perbaikan Penampang ...................................................................... 97
Gambar 4. 23 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 78+69 Setelah
Perbaikan Penampang ...................................................................... 98
Gambar 4. 24 Profil X - Y- Z Sungai Kendal Setelah Perbaikan Penampang
(Running Tanpa Jembatan) .............................................................. 99

xv
Gambar 4. 25 Profil Memanjang Sungai Kendal Setelah Perbaikan Penampang
(Running Tanpa Jembatan) .............................................................. 99
Gambar 4. 26 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 81+50 Setelah
Perbaikan Penampang (Running Tanpa Jembatan) ....................... 100
Gambar 4. 27 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 40 Setelah
Perbaikan Penampang (Running Tanpa Jembatan) ....................... 100

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Nilai K untuk Distribusi Log Pearson III


Lampiran 2. Simulasi HEC-RAS Kondisi Eksisting
Lampiran 3. Perhitungan Rencana Perbaikan Penampang
Lampiran 4. Simulasi HEC-RAS Dengan Jembatan Setelah Perbaikan
Penampang
Lampiran 5. Gambar Penampang Melintang STA 81+50 Sampai Dengan STA
40 Simulasi Tanpa Jembatan Dengan Debit Q25 Tahun Setelah
Perbaikan
Lampiran 6. Gambar Memanjang dan Melintang Eksisting Sungai Kendal
Lampiran 7. Dokumentasi Eksiting Sungai Kendal
Lampiran 8. Surat Tugas dan Surat Permohonan Data
Lampiran 9. Lembas Asistensi
Lampiran 10. Lembar Revisi

xvii
DAFTAR NOTASI

A : Luas daerah aliran sungai (km²)


Ai : Luas lahan dengan jenis penutup tanah i
C : Koefisien pengaliran
Ci : Koefisien aliran permukaan jenis penutup tanah i
Ck : Koefisien kurtosis
Cs : Koefisien Kemiringan
Cv : Koefisien variasi curah hujan
dk : Derajat Kepercayaan
DAS : Daerah Aliran Sungai
DPS : Daerah Pengaliran Sungai
Ei : Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-i
G : Jumlah sub kelompok
HEC-RAS : Hydrologic Engineering Center’s – River Analysis System
HSS : Hidrograf Satuan Sintetis
I : Intensitas curah hujan (mm/jam)
IDF : Intensity – Duration – Frequency Curve
IWR : Institute for Water Resources
KT : Variabel Reduksi
L : Panjang alur sungai (km)
Log XT : Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang
tertentu
Log : Harga rata-rata dari data
n : Jumlah jenis data
N : Tahun Rencana
Oi : Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke-i
PUSDATARU : Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang
Qp : Debit puncak banjir (m³/s)
Qt : Limpasan sebelum mencapai debit puncak (m³/s)
R : Curah hujan harian maksimum rancangan (mm/hari)
R1, R2…Rn : Curah hujan pada setiap stasiun hujan

xviii
R24 : Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
Rn : Hujan netto (mm/hari)
Ro : Hujan satuan (mm) = 1 (tetapan)
S : Kemiringan rata-rata sungai (m/m)
Sd : Standar deviasi
S Log x : Standar deviasi
Sn : Standar deviasi dari reduksi varian
STA : Stasiun (titik pengamatan)
t : Waktu (jam)
T : Periode Ulang
tc : Waktu konsentrasi (jam)
tr : Satuan waktu hujan (jam)
T0,3 : Waktu yang diperlukan oleh penurunan debit sampai menjadi
30% dari puncak (jam)
Tg : Waktu konsentrasi (jam)
Tp : Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak (jam)
USACE : US Army Corps of Engineers
Y : Nilai reduksi varian dari variabel yang diharapkan terjadi pada
periode ulang
Yn : Nilai rata-rata reduksi dari varian (standard deviation of the
reduced variant) nilai datanya tergantung dari jumlah data (n)
: Nilai rata-rata curah hujan (mm)
Xi : Nilai pengukuran dari curah hujan (mm)
Xh2 : Parameter Chi Kuadrat terhitung
XT : Besarnya curah hujan dengan periode ulang T tahun
𝝰 : Parameter hidrograf

xix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sungai merupakan tempat dimana aliran air dalam skala besar
ditampung dan dialirkan dari hulu/sumber menuju hilir/muara. Sungai di
Indonesia pada umumnya dimanfaatkan sedemikian rupa untuk kebutuhan
masyarakat yang bermukim di sekitarnya, seperti untuk memenuhi
kebutuhan air baku, sumber pengairan lahan pertanian dan sebagainya.
Seiring dengan berjalannya waktu, sungai dapat mengalami perubahan
bentuk geometri yang disebabkan oleh alam maupun manusia sehingga
dapat mengakibatkan sungai tidak berfungsi secara baik sebagaimana
mestinya. Akibat perubahan tersebut biasanya dapat mendatangkan bencana
khususnya bencana banjir.
Bencana banjir merupakan fenomena yang biasanya terjadi di suatu
wilayah yang banyak dilewati aliran air atau daerah yang berada di sekitar
aliran sungai. Banjir didefinisikan sebagai peristiwa terjadinya genangan air
pada lahan yang biasanya kering atau terjadi limpasan air yang melebihi
kapasitas daya tampung sungai.
Banjir yang terjadi pada daerah sekitar sungai disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu, perubahan tata guna lahan akibat dari bertambahnya
pembangunan, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah
terutama membuang sampah ke sungai, sedimentasi/pendangkalan sungai,
air rob dan intensitas hujan ekstrim. Banjir tentunya merugikan bagi
masyarakat yang terdampak secara langsung maupun yang tidak, karena
banjir dapat merusak bangunan, lahan pertanian, sarana dan prasarana
umum dan mengganggu mobilitas pergerakan manusia.
Sungai Kendal merupakan sungai di Kecamatan Kendal Kabupaten
Kendal yang mengalami kejadian bencana banjir hampir disetiap musim
penghujan datang. Seperti yang terjadi pada 3 tahun terakhir ini. Pada tahun
2021, banjir terjadi pada tanggal 28 November di 9 Kelurahan di Kecamatan
Kendal (Kompas, 2021). Pada tahun 2022 banjir terjadi pada

1
2

tanggal 22 Oktober yang di 13 kelurahan, 11 diantaranya berada di


Kecamatan Kendal (Detik, 2022). Dan pada tahun 2023 juga banjir terjadi
kembali pada tanggal 03 Maret di 11 kelurahan Kecamatan Kendal (Detik,
2023).
Dari kejadian banjir tersebut membuat Kecamatan Kendal ini bisa
dikategorikan dalam kawasan rawan banjir. Seperti yang tercatat di peta
rawan banjir Balai PSDA Bodri Kuto di Kecamatan Kendal terdapat
kawasan seluas 1200 HA langganan banjir. Begitu juga yang diungkapkan
oleh Nugroho & Rahayu (2019) dalam penelitiannya bahwa di
Kecamatan Kendal mempunyai 2 tingkat kerentanan banjir yaitu,
sedang dan rendah. Tingkat kerentanan banjir sedang ada di 12 kelurahan
antara lain, Kelurahan Bandengan, Karangsari, Ngilir, Balok, Kebondalem,
Trompo, Patukangan, Ketapang, Banyutowo, , Candiroto, Langenharjo,
serta Pegulon. Taraf kerentanan banjir rendah pada 3 kelurahan antara
lain, Kelurahan Kalibuntu Wetan, Sukodono, dan Pekauman.
Dengan adanya kejadian banjir di sepanjang Daerah Aliran Sungai
(DAS) Kendal, maka diperlukan suatu penelitian untuk mencari solusi dari
permasalahan banjir tersebut.
Dalam hal ini penulis berupaya melakukan analisa perhitungan
debit air pada sungai Kendal dengan menggunakan program HEC – RAS
5.0.7 (Hydrologic Engineering Center’s – River Analysis System) untuk
mengetahui besar kenaikan muka air banjir dan berupaya mencari solusi
terbaik dalam memecahkan masalah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa masalah yang
terjadi, antara lain :
1. Berapa debit maksimum Sungai Kendal?
2. Bagaimana kondisi kapasitas Sungai Kendal dalam menampung debit
banjir rencana?
3. Bagaimana upaya pengendalian banjir Sungai Kendal?
3

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui debit maksimum Sungai Kendal.
2. Untuk mengetahui kapasitas Sungai Kendal dalam menampung debit
banjir rencana.
3. Untuk mengetahui pengendalian banjir yang dapat diterapkan sesuai
dengan keadaan di Sungai Kendal.

1.4 Batasan Masalah


Agar pembahasan penelitian ini terarah maka diperlukan suatu
batasan agar pembahasan tidak melebar dari rumusan masalah. Adapun
batasan masalah dari penelitian ini, diantaranya :
1. Daerah yang dianalisa pada penelitian ini dilakukan sepanjang 4,15
KM di Sungai Kendal dari titik STA.40 yang berada di Jl. Al Hidayah
sampai STA.81+50 yang berada di Jl. Raya Sukodono, Kecamatan
Kendal.
2. Menghitung debit banjir rencana Sungai Kendal.
3. Analisa simulasi muka air banjir menggunakan program HEC – RAS
5.0.7 dengan metode steady flow dengan kala ulang 2, 5, 10 dan 25
tahun.
4. Tidak menghitung sedimentasi sungai.
5. Tidak memperhitungkan pasang surut air laut sehingga debit cenderung
sama.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang penulis harapkan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai upaya menangani masalah banjir yang terjadi di Sungai Kendal.
2. Sebagai bahan informasi serta masukan untuk dinas terkait dalam
pengendalian banjir di Sungai Kendal.
3. Sebagai referensi penelitian selanjutnya dalam merencanakan
pengendalian banjir.
4

1.6 Sistematika Penulisan Laporan


Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam 5 bab, mencakup hal-hal
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Secara garis besar sistematika
penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan
laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisi tentang teori-teori dan tinjauan hasil penelitian dari
penelitian sebelumnya yang relevan terhadap penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan mencakup
lokasi penelitian, tahap persiapan, pengumpulan data, pemodelan
dengan program HEC-RAS 5.0.7 dan bagan alir penelitian.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas tentang proses pengolahan data dan analisanya
serta pembahasan dari penelitian yang dilaksanakan.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian
dan saran dari penulis untuk hal yang lebih baik ke depan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daerah Aliran Sungai


Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (SNI 2415:2016). Batasan
DAS dapat ditentukan oleh peta topografi yang dilengkapi garis kontur,
dengan menggambarkan titik-titik pada suatu wilayah tangkapan hujan yang
mengalirkan air dari tempat yang tinggi menuju ke tempat rendah seperti
sungai. Maka batasan tiap DAS adalah punggungan bukit di sekitar sungai.
Karakteristik suatu DAS seperti bentuk dan luasan dapat
berpengaruh besar terhadap kondisi aliran permukaan. Dimana hal tersebut
menentukan jumlah limpasan yang akan terjadi. Seperti jika suatu DAS
memiliki wilayah yang luas maka kemungkinan jumlah limpasan
permukaan atau debit sungai menjadi lebih besar. Hal itu juga berbanding
terbalik jika DAS memiliki wilayah yang kecil maka jumlah limpasan
permukaan atau debit sungai cenderung lebih sedikit.

2.2 Sungai
Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa
jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai
muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011). Sungai merupakan saluran drainase
yang terbentuk secara alamiah akibat dari pergerakan air diatas permukaan
bumi yang tidak dapat diserap oleh bumi (Junaidi, 2014). Dengan kata lain
sungai juga dapat didefinisikan sebagai tempat dimana aliran air

5
6

dalam skala besar ditampung dan dialirkan dari hulu/sumber menuju


hilir/muara.
Sungai termasuk saluran terbuka yang mengalir dari hulu ke hilir
akibat dari gravitasi bumi yang berarti mengalir dari dataran tinggi menuju
ke dataran yang lebih rendah. Secara umum sungai dibagi menjadi 3 bagian.
Bagian yang pertama adalah hulu atau sumber dari aliran sungai, bagian
tengah biasa disebut sebagai badan sungai, dan bagian akhir disebut dengan
hilir yang mempertemukan aliran sungai ke lautan.
Menurut Marsudi & Lufira, (2021) sungai dibagi menjadi 3 bagian
yaitu:
1. Bagian Hulu (Sumber)
Hulu daerah alur sungai adalah daerah yang berpotensi terjadi erosi
tanah, sebab pada umumnya sungai mengalir melalui pegunungan,
perbukitan atau lereng yang terkadang elevasinya relatif tinggi. Debit
aliran sungai di bagian hulu lebih tinggi dari aliran sungai di area hilir
sehingga pada saat banjir material yang tergerus tidak hanya akan
mengangkut partikel pasir halus, terdapat pula material pasir, kerikil
bahkan bebatuan.
2. Bagian Tengah (Badan Sungai)
Bagian ini merupakan zona transisi hulu dan hilir. Dasar sungai
memiliki kemiringan yang lebih landai, sehingga kecepatan aliran lebih
rendah dari kecepatan aliran pada bagian hulu. Bagian ini adalah daerah
di mana persentase erosi dan pengendapan seimbang, yang dari musim
ke musim sangat bervariasi.
3. Bagian Hilir (Muara Sungai)
Bagian bawah/akhir sungai biasanya melewati dataran, yang
memiliki kemiringan dasar sungai yang landai sehingga alirannya lebih
lambat. Situasi ini sangat mendorong pembentukan simpanan atau
endapan. Endapan sedimen yang terbentuk biasanya berupa pasir halus,
lanau, sedimen organik serta jenis sedimen lain yang sangat tidak stabil.
7

2.3 Banjir
Banjir adalah masalah umum yang sering terjadi di wilayah
Indonesia, terutama di wilayah padat penduduk, contohnya di daerah
perkotaan. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir cukup besar, baik dari
segi materi maupun kerugian jiwa/kematian, maka dari itu permasalahan
banjir perlu mendapatkan perhatian yang serius (Safitri et al., 2022).
Banjir adalah salah satu bentuk daya rusak air yang merupakan
fenomena alam karena tingginya curah hujan dan tidak cukupnya kapasitas
badan air (sungai atau saluran drainase) untuk menampung dan mengalirkan
air. Banjir biasanya disebut sebagai kenaikan tinggi permukaan air sungai
yang melebihi keadaan normalnya atau dalam pengertian umum meluapnya
air melewati batas kapasitas saluran yang normal. Banjir juga didefinisikan
sebagai aliran air yang besar, yaitu air yang mengalir menggenangi dan
meluap daratan yang biasanya kering (Astuti & Sudarsono, 2018).
Berdasarkan pengertian banjir diatas, banjir dapat didefinisikan
peristiwa terjadinya genangan air pada lahan yang biasanya kering atau
terjadi limpasan air yang melebihi kapasitas daya tampung sungai. Sehingga
mengakibatkan timbulnya kerugian (materi maupun non materi) bagi
masyarakat yang terdampak, oleh karena itu perlu dicarikan solusi untuk
menangani masalah tersebut.

2.4 Analisa Hidrologi


Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan
kualitas air di seluruh bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air.
2.4.1 Analisa Curah Hujan Rata-rata
Metode aritmatik (Rata-rata Aljabar) merupakan metode paling
sederhana, pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun dalam waktu
yang bersamaan dijumlahkan dan kemudian dibagi jumlah stasiun
(Triatmodjo, 2014).

R (2.1)
8

Dimana :
R = Curah hujan rata-rata DAS (mm)
R1, R2, R3 = Curah hujan pada setiap stasiun hujan
n = Jumlah titik pos pengamatan
2.4.2 Analisa Curah Hujan Rencana
1. Parameter Statistik
Hitung parameter-parameter statistik Cs dan Ck untuk
menentukan macam analisa frekuensi yang dipakai :
a. Parameter nilai rata-rata ( )

(2.2)

Dimana :
= Nilai rata-rata curah hujan (mm)
Xi = Nilai pengukuran dari curah hujan (mm)
n = Jumlah data
b. Standar deviasi
Simpangan baku atau Standar Deviasi merupakan perbedaan
dari nilai sampel terhadap nilai rata-rata

S= √ (2.3)

Dimana :
S = Standar deviasi
= Nilai rata-rata curah hujan (mm)
Xi = Nilai varian ke-I (mm)
n = Jumlah data
c. Koefisien varian (Cv)

Cv = (2.4)

Dimana :
Cv = Koefisien variasi curah hujan
S = Standar deviasi
= Nilai rata-rata curah hujan
9

d. Koefisien Kemiringan (Cs)


Koefisien Kemiringan (Cs) merupakan nilai yang menunjukkan
suatu derajat ketidaksimetrisan dari suatu distribusi.

Cs = (2.5)

Dimana :
Cs = Koefisien Kemiringan
S = Standar deviasi (mm)
= Nilai rata-rata curah hujan (mm)
Xi = Nilai varian ke-i (mm)
n = Jumlah data
e. Koefisien kurtosis (Ck)
Pengukuran kurtosis merupakan pengukuran keruncingan dari
bentuk kurva distribusi yang umumnya disamakan dengan distribusi
normal.

Ck = (2.6)

Dimana :
Ck = Koefisien kurtosis
S = Standar deviasi (mm)
= Nilai rata-rata curah hujan (mm)
Xi = Nilai varian ke-i (mm)
n = Jumlah data
Tabel 2. 1 Pedoman Pemilihan Sebaran

No Jenis Distribusi Syarat


Cs 0
1 Normal
Ck 3
Cs Cv³ + 3Cv
2 Log Normal
Ck Cv⁸ + 6Cv⁶ + 15Cv⁴ + 16Cv² + 3
Cs ≤ 1,14
3 Gumbel
Ck ≤ 5,4
4 Log Pearson III Cs ≠ 0
(Sumber : Soemarto, 1999)
10

2. Distribusi Frekuensi Air Hujan


a. Distribusi Normal
Distribusi Normal atau kurva normal disebut pula Distribusi
Gauss. Untuk analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode
Distribusi Normal, dengan persamaan sebagai berikut (Soewarno, 1995):
(2.7)
Dimana :
= Besarnya curah hujan dengan periode ulang T tahun
= Nilai rata-rata curah hujan (mm)
S = Standar deviasi
= Variabel Reduksi
b. Distribusi Log Normal
Untuk analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode
Distribusi Log Normal, dengan persamaan sebagai berikut (Soewarno,
1995):
(2.8)
Dimana :
Log = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang
tertentu
Log = Harga rata-rata dari data
= Variabel Reduksi
S Log x = Standar deviasi

Tabel 2. 2 Nilai Variabel Reduksi Gauss


Periode Ulang T
No Peluang KT
(Tahun)
1 1,001 0,999 -3,05
2 1,005 0,995 -2,58
3 1,010 0,990 -2,33
4 1,050 0,950 -1,64
5 1,110 0,900 -1,28
6 1,250 0,800 -0,84
7 1,330 0,750 -0,67
8 1,430 0,700 -0,52
11

Periode Ulang T
No Peluang KT
(Tahun)
9 1,67 0,600 -0,25
10 2 0,500 0,00
11 2,5 0,400 0,25
12 3,33 0,300 0,52
13 4 0,250 0,67
14 5 0,200 0,84
15 10 0,100 1,28
16 20 0,050 1,64
17 50 0,020 2,05
18 100 0,010 2,33
19 200 0,005 2,58
20 500 0,002 2,88
21 1000 0,001 3,09
(Sumber : Soemarto, 1999)

c. Distribusi Gumbel
Untuk analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode E.J.
Gumbel, dengan persamaan sebagai berikut (Soemarto, 1999):

(2.9)

Dimana :
= Hujan dengan masa ulang T
= Nilai rata-rata hitung
S = Standar Deviasi (Simpangan Baku)
Sn = Standar deviasi dari reduksi varian
Y = Nilai reduksi varian dari variabel yang diharapkan terjadi pada
periode ulang
T = Periode Ulang
Yn = Nilai rata-rata reduksi dari varian (standard deviation of the
reduced variant) nilai datanya tergantung dari jumlah data (n)
12

Tabel 2. 3 Reduced Variate (Y)


Periode Ulang (Tahun) Reduced Variate
2 0,3665
5 1,4999
10 2,2502
20 2,9606
25 3,1985
50 3,9019
100 4,6001
200 5,2961
500 6,214
1000 6,919
5000 8,539
10000 9,921
(Sumber : Soemarto, 1999)

Tabel 2. 4 Reduced mean (Yn)


N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,4952 0,4996 0,5035 0,507 0,51 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,522
20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5309 0,532 0,5332 0,5343 0,5353
30 0,5362 0,5371 0,538 0,5388 0,8396 0,5403 0,541 0,5418 0,5424 0,5436
40 0,5436 0,5442 0,5448 0,5453 0,5458 0,5463 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518
60 0,5521 0,5524 0,5527 0,553 0,5533 0,5535 0,5538 0,554 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,555 0,5552 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,557 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,558 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
100 0,56 0,5602 0,5603 0,5604 0,5606 0,5607 0,5608 0,5609 0,561 0,5611
(Sumber : Soemarto, 1999)

Tabel 2. 5 Reduced standard deviations (Sn)


N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,949 0,967 0,983 0,997 1,009 1,02 1,031 1,041 1,049 1,056
20 1,062 1,069 1,075 1,081 1,086 1,091 1,096 1,1 1,104 1,108
30 1,112 1,115 1,119 1,122 1,125 1,128 1,131 1,133 1,136 1,138
40 1,141 1,143 1,145 1,148 1,149 1,151 1,153 1,155 1,157 1,159
50 1,16 1,162 1,163 1,165 1,166 1,168 1,169 1,17 1,172 1,173
60 1,174 1,175 1,177 1,178 1,179 1,18 1,181 1,182 1,183 1,184
70 1,185 1,186 1,187 1,188 1,189 1,189 1,19 1,191 1,192 1,193
80 1,193 1,194 1,195 1,195 1,196 1,197 1,198 1,198 1,199 1,2
90 1,2 1,201 1,202 1,202 1,203 1,203 1,204 1,204 1,205 1,206
100 1,206 1,206 1,207 1,207 1,208 1,208 1,208 1,209 1,209 1,209
(Sumber : Soemarto, 1999)
13

d. Log Pearson III


Untuk prosedur perhitungan analisa frekuensi curah hujan
dengan menggunakan metode Log Pearson III, dengan persamaan
sebagai berikut (Soemarto, 1999):
1) Mengubah data debit banjir tahunan sebanyak n buah X1, X2, X3,
………., n menjadi log 1, log 2, log 3, …….., log n.
2) Menghitung nilai rata-rata dengan rumus :

̅ (2.10)

3) Menghitung standar deviasi dengan rumus :

√ (2.11)

4) Menghitung koefisien kemiringan dengan rumus:

(2.12)

5) Menghitung koefisien kurtosis dengan rumus:

Ck = (2.13)

6) Menghitung debit banjir yang dikehendaki dengan Persamaan Log


Pearson III :
(2.14)
Dimana :
Log = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang
tertentu
Log = Harga rata-rata dari data
= Variabel Reduksi (Lampiran 1)
S Log x = Standar deviasi
Cs = Koefisien kemiringan
n = Jumlah data
14

3. Uji Distribusi Frekuensi Air Hujan


Untuk memperkuat hipotesis pemilihan distribusi frekuensi air
hujan, maka dilakukan pengujian distribusi frekuensi air hujan, yaitu
dengan Metode Chi-Kuadrat dan Metode Smirnov-Kolmogorov.
a. Uji Chi-Kuadrat
Uji Chi-Kuadrat parameter dapat dihitung dengan rumus :

∑ (2.15)

Dimana:
= Parameter Chi Kuadrat terhitung
G = Jumlah sub kelompok
Oi = Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke-i
Ei = Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-i

Pembagian Jumlah Kelas :


G = 1 + (3.322 x Log n) (2.16)
Dimana :
G = Jumlah kelas
n = Jumlah banyak data

Adapun langkah-langkah perhitungan dari uji Chi Kuadrat


adalah sebagai berikut (Soewarno, 1995):
1) Urutkan data pengamatan dari data yang besar ke yang kecil atau
sebaliknya
2) Kelompokkan data menjadi G sub-grup yang masing-masing
beranggotakan minimal 4 data pengamatan.
3) Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap sub-grup.
4) Jumlahkan data dari persamaan distribusi yang digunakan sebesar Ei.

5) Pada tiap sub-grup hitung nilai

6) Jumlahkan seluruh G sub-grup nilai untuk menentukan nilai

chi kuadrat.
15

7) Tentukan derajat kebebasan dk = G-R-1 (nilai R=2 untuk distribusi


normal dan binomial).
Interpretasi hasil uji adalah sebagai berikut:
1) Apabila peluang lebih dari 5%, maka persamaan distribusi yang
digunakan dapat diterima.
2) Apabila pelung kurang dari 1%, maka persamaan distribusi yang
digunakan tidak dapat diterima.
3) Apabila peluang berada di antara 1 – 5%, maka tidak mungkin
mengambil keputusan, misal perlu data tambahan. Parameter
merupakan variabel acak. Peluang untuk mencapai nilai sama
atau lebih besar dari nilai chi-kuadrat sebenarnya (X² ).
Tabel 2. 6 Nilai parameter Chi-Kuadrat Kritis
α derajat kejenuhan
dk
0.995 0.99 0.975 0.95 0.05 0.025 0.01 0.005
1 0.0000393 0.000157 0.000982 0.00393 3.841 5.024 6.635 7.879
2 0.01 0.0201 0.0506 0.103 5.991 7.378 9.21 10.597
3 0.0717 0.115 0.216 0.352 7.815 9.348 11.345 12.838
4 0.207 0.297 0.484 0.711 9.488 11.143 13.277 14.86
5 0.412 0.554 0.831 1.145 11.07 12.832 15.086 16.75
6 0.676 0.872 1.237 1.635 12.592 14.449 16.812 18.548
7 0.989 1.239 1.69 2.167 14.067 16.013 18.475 20.278
8 1.344 1.646 2.18 2.733 15.507 17.535 20.09 21.955
9 1.735 2.088 2.7 3.325 16.919 19.023 21.666 23.589
10 2.156 2.558 3.247 3.94 18.307 20.483 23.209 25.188
11 2.603 3.053 3.816 4.575 19.675 21.92 24.725 26.757
12 3.074 3.571 4.404 5.226 21.026 23.337 26.217 28.3
13 3.565 4.107 5.009 5.892 22.362 24.736 27.688 29.819
14 4.075 4.66 5.629 6.571 23.685 26.119 29.141 31.319
15 4.601 5.229 6.262 7.261 24.996 27.488 30.578 32.801
16 5.142 5.812 6.908 7.962 26.296 28.845 32.000 34.267
17 5.697 6.408 7.564 8.672 27.587 30.191 33.409 35.718
18 6.265 7.015 8.231 9.39 28.867 31.526 34.805 37.156
19 6.844 7.633 8.907 10.117 30.144 32.852 36.191 383.582
20 7.434 8.26 9.591 10.851 31.41 34.17 37.566 39.997
21 8.034 8.897 10.283 11.591 32.671 35.479 38.932 41.401
22 8.643 9.542 10.982 12.338 33.924 0.781 40.289 42.796
23 9.26 10.196 11.689 13.091 36.172 38.076 41.638 44.181
24 9.886 10.856 12.401 13.848 36.415 39.364 42.98 45.558
25 10.52 11.524 13.12 14.611 37.652 40.646 44.314 46.928
26 11.16 12.198 13.844 15.379 38.885 41.923 45.642 48.29
27 11.808 12.879 14.573 16.151 40.113 43194 46.963 49.645
28 12.461 13.565 15.308 16.928 41.337 44.461 48.278 50.993
29 13.121 14.256 16.047 17.708 42.557 45.722 49.588 52.336
30 13787 14.953 16.791 18.493 43.773 46.979 50.892 53.672

(Sumber : Soewarno, 1995)


16

b. Metode Smirnov-Kolmogorov
Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov biasa disebut uji
kecocokan non parametric karena pengujian yang digunakan bukan
fungsi distribusi tertentu. Rumus yang digunakan adalah (Soewarno,
1995):
| | (2.17)
Dimana :
D = Perbedaan peluang maksimum
P (Xm) = Nilai peluang dengan pengamatan
P’ ( m) = Nilai peluang teoritis

Pengujian distribusi metode Smirnov-Kolmogorov dilakukan


dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mengurutkan data dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar,
kemudian besarnya peluang dari masing-masing data.
2) Menentukan nilai dari masing-masing peluang teoritis dari hasil
penggambaran data.
3) Dari masing-masing peluang tersebut dihitung selisih besarnya
peluang pengamatan dengan peluang teoritis.
4) Berdasarkan tabel nilai kritis (Smirnov-Kolmogorov Test), lihat Tabel
2.8 bisa tentukan harga Do.
Apabila D < Do maka distribusi teoritis yang digunakan untuk
menentukan persamaan distribusi dapat diterima, apabila D lebih besar
dari Do maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan
persamaan distribusi tidak dapat diterima.
17

Tabel 2. 7 Nilai D Kritis Yang Digunakan Uji Smirnov-Kolmogorov


α
No N
0,2 0,1 0,05 0,01
1 5 0,45 0,51 0,56 0,67
2 10 0,32 0,37 0,41 0,49
3 15 0,27 0,3 0,34 0,4
4 20 0,23 0,26 0,29 0,36
5 25 0,21 0,24 0,27 0,32
6 30 0,19 0,22 0,23 0,29
7 35 0,18 0,2 0,22 0,27
8 40 0,17 0,19 0,21 0,25
9 45 0,16 0,18 0,2 0,24
10 50 0,15 0,17 0,19 0,23
N>50 1.07/n 1.22/n 1.36/n 1.63/n
* = Derajat Kepercayaan dan N = Tahun Rencana
(Sumber : Suripin, 2004)

2.5 Intensitas Air Hujan


Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan
pada tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada
suatu kurun waktu air hujan terkonsentrasi (Wesli, 2008). Sifat umum hujan
artinya makin singkat hujan berlangsung intensitasnya cenderung makin
tinggi dan makin besar periode ulangnya makin tinggi juga intensitasnya.
Korelasi antara intensitas, lama hujan dan frekuensi hujan umumnya
dinyatakan dalam lengkung Intensitas – Durasi - Frekuensi (IDF = Intensity
– Duration – Frequency Curve). Dibutuhkan data hujan jangka pendek,
contohnya 5 menit, 10 menit, 30 menit, 60 menit dan jam-jaman untuk
membentuk lengkung IDF. Data hujan jenis ini hanya bisa diperoleh dari
pos penakar hujan otomatis. Selanjutnya, berdasarkan data hujan jangka
pendek tersebut lengkung IDF dapat dibuat (Suripin, 2004).
Dalam menghitung intensitas curah hujan ada beberapa metode
diantaranya Ishiguro, Sherman, Mononobe, dan Talbot. Karena dalam
penelitian ini data hujan jangka pendek tidak tersedia, yang ada hanya data
18

hujan harian maka, perhitungan intensitas curah hujan menggunakan metode


Mononobe.
Rumus Mononobe :

I= ( ) (2.18)

(2.19)
Dimana :
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
T = waktu mulai hujan sampai jam ke T (jam)
t = waktu konsentrasi hujan ( jam )
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
= intensitas curah hujan pada jam ke T (mm/jam)
= intensitas curah hujan rerata sampai jam ke-T (mm/jam)

2.6 Waktu Konsentrasi


Waktu konsentrasi merupakan waktu yang dibutuhkan air hujan
yang jatuh untuk mengalir dari suatu titik terjauh hingga ke tempat keluaran
DPS (titik kontrol) setelah tanah menjadi jenuh dan depresi-depresi kecil
terpenuhi (Yusuf et al., 2021). Untuk mencari nilai Kirpich (1940) dalam
Suripin (2004) mengembangkan rumus dalam memperkirakan terjadinya
waktu konsentrasi, dimana dalam hal ini durasi hujan diasumsikan sama
dengan waktu konsentrasi.
Rumus Kirpich:

( ) (2.20)

Dimana :
tc = Waktu konsentrasi (jam)
L = Panjang sungai (km)
S = Kemiringan rata-rata sungai (m/m)
19

2.7 Curah Hujan Netto Jam-jaman


Hujan netto adalah bagian hujan total yang menghasilkan limpasan
langsung (direct run-off). Limpasan langsung ini terdiri dari limpasan
permukaan (surface run-off) dan air yang masuk ke dalam lapisan tipis di
bawah permukaan tanah dengan permeabilitas rendah yang keluar lagi di
tempat yang lebih rendah dan berubah menjadi limpasan permukaan
(Soemarto, 1986). Besarnya curah hujan netto Rn dapat dinyatakan sebagai
berikut :
(2.21)
Dimana :
Rn = hujan netto (mm/hari)
C = koefisien pengaliran
R = curah hujan harian maksimum rancangan (mm/hari)

2.8 Koefisien Pengaliran


Ketika hujan turun sebagian akan meresap ke dalam tanah dan
sebagian lagi akan menjadi limpasan permukaan. Koefisien pengaliran (C)
adalah suatu variabel untuk memilih besarnya limpasan permukaan tersebut
dimana penentuannya berdasarkan pada kondisi daerah aliran sungai dan
kondisi hujan yang jatuh di daerah tersebut. Angka koefisien pengaliran ini
memiliki arti suatu indikator untuk menentukan apakah suatu DAS sudah
mengalami gangguan (Asdak, 2001).
Jika nilai C besar dapat diartikan bahwa lebih banyak air hujan
yang menjadi air limpasan. Nilai koefisien C tergantung pada sifat dan
kondisi tanah. Laju penyerapan air oleh tanah yang menurun pada hujan
yang terus menerus dan juga ditentukan oleh kondisi kejenuhan air
sebelumnya. Faktor lain yang mempengaruhi nilai C adalah air tanah,
derajat kepadatan tanah, porositas tanah, dan simpanan depresi.
Nilai C berbeda-beda disebabkan oleh topografi pada daerah
pengaliran, perbedaan penggunaan tanah dan lain-lain. Dr. Mononobe
mencantumkan koefisien pengaliran sungai sebagai berikut (Sosrodarsono et
al., 1987):
20

Tabel 2. 8 Koefisien Pengaliran Berdasarkan Kondisi Daerah Pengaliran


dan Sungai

Kondisi Daerah Pengaliran dan Sungai Harga dari f

Daerah pegunungan yang curam 0,75 – 0,90

Daerah pegunungan tersier 0,70 – 0,80

Tanah bergelombang dan hutan 0,50 – 0,75

Tanah dataran yang ditanami 0,45 – 0,60

Persawahan yang diari 0,70 – 0,80

Sungai di daerah pegunungan 0,75 – 0,85

Sungai kecil di dataran 0,45 – 0,75

Sungai besar yang lebih dari setengah daerah


0,50 – 0,75
pengalirannya terdiri dari dataran
(Sumber : Sosrodarsono et al., 1987)

2.9 Koefisien Kekasaran Manning


Secara teoritis koefisien kekasaran Manning berpengaruh kepada
kecepatan dan debit aliran, jika nilai hambatan besar, maka nilai kecepatan
dan debit aliran menjadi mengecil. Dengan demikian kecepatan aliran
tergantung pada bahan pembentuk saluran, bila saluran dilapisi oleh tanah
dimana butiran-butiran bahan pembentuk saluran seperti lempung atau lanau
mempunyai efek hambatan jauh lebih kecil bila dibanding dengan bahan
kasar seperti pasangan batu atau kerikil (Fasdarsyah, 2016).
Bila bahan pembentuknya halus, maka nilai hambatan menjadi
rendah dan relatif tidak terpengaruh dengan perubahan taraf aliran.
Sebaliknya bila bahan pembentuk saluran dari pasangan batu atau kerikil,
maka nilai hambatan tinggi dan terjadi baik pada pada taraf air tinggi
maupun rendah (Triatmodjo, 1993).
21

Tabel 2. 9 Nilai Koefisien Kekasaran Manning (n)

Saluran Keterangan Manning

Lurus, baru, seragam, landai dan bersih 0,016 - 0,033

Berkelok, landai dan berumput 0,023 - 0,040


Tanah
Tidak terawat dan kotor 0,050 - 0,140

Tanah berbatu, kasar dan tidak teratur 0,035 - 0,045

Batu kosong 0,023 - 0,035


Pasangan
Pasangan batu belah 0,017 - 0,035

Halus, sambungan baik dan rata 0,014 - 0,018


Beton Kurang halus dan sambungan kurang
0,018 - 0,030
rata
(Sumber : Chow, 1985)

2.10 Analisa Debit Banjir Rencana


Debit banjir rencana adalah debit maksimum yang dapat terjadi
pada suatu daerah dengan peluang kejadian tertentu. Untuk menaksir banjir
rencana digunakan cara hidrograf-hidrograf satuan yang didasarkan oleh
parameter dan karakteristik daerah pengalirannya.
Analisa debit banjir rencana dapat dilakukan dengan berbagai
macam metode statistik dan matematik yang telah dikembangkan. Dalam
penentuan debit di sungai-sungai yang sedikit sekali dilakukan observasi
hidrograf banjirnya, maka perlu ditentukan karakteristik atau parameter
daerah pengaliran tersebut terlebih dahulu untuk menentukan penggunaan
metode yang tepat, contohnya waktu untuk mencapai puncak hidrograf, luas
DAS, kemiringan dasar sungai, panjang alur terpanjang, koefisien
pengaliran dan sebagainya. Pada penelitian ini metode yang digunakan
adalah Metode Rasional dan Metode HSS Nakayasu.
2.10.1 Metode Rasional
Metode Rasional banyak digunakan untuk memperkirakan debit
puncak yang ditimbulkan oleh hujan daerah tangkapan DAS kecil (Hanwar
& Munandar, 2017). Ide yang melatarbelakangi metode Rasional adalah jika
22

curah hujan dengan intensitas I terjadi secara terus menerus, maka laju
limpasan langsung akan bertambah sampai mencapai waktu konsentrasi
(Tc). Waktu konsentrasi (Tc) tercapai ketika seluruh bagian DAS telah
memberikan kontribusi aliran di outlet. Laju masukan pada sistem (IA)
adalah hasil dari curah hujan dengan intensitas I pada DAS dengan luas A.
Nilai perbandingan antara laju masukan dengan laju debit puncak (Qp) yang
terjadi pada saat Tc dinyatakan sebagai run off coefficient (C) dengan (0 ≤ C
≤ 1) (Chow et al., 1988).
Beberapa asumsi dasar untuk menggunakan Formula Rasional
adalah sebagai berikut (Wanielista, 1990):
1. Curah hujan terjadi dengan intensitas yang tetap dalam satu jangka waktu
tertentu, setidaknya sama dengan waktu konsentrasi.
2. Limpasan langsung mencapai maksimum ketika durasi hujan dengan
intensitas yang tetap, sama dengan waktu konsentrasi.
3. Koefisien run off dianggap tetap selama durasi hujan.
4. Luas DAS tidak berubah selama durasi hujan.
Penggunaan metode ini memerlukan beberapa karakteristik
parameter daerah alirannya sebagai berikut :
1. Intensitas hujan.
2. Durasi hujan.
3. Frekuensi hujan
4. Luas DAS.
5. Abstraksi (kehilangan air akibat evaporasi, intersepsi, infiltrasi,
tampungan permukaan).
6. Konsentrasi aliran.
Rumus Metode Rasional menurut Mononobe :

(2.22)

Dimana :
Q = debit puncak banjir (m³/s)
I = intensitas hujan (mm/jam)
A = luas daerah aliran sungai (km²)
C = Koefisien pengaliran
23

2.10.2 Metode HSS Nakayasu


Metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Nakayasu ini diturunkan
berdasarkan hasil pengamatan serta penelitian berulang kali di daerah aliran
sungai di Pulau Jawa dan hingga saat ini hasilnya relatif memuaskan (Sari,
2008). Penggunaan metode ini membutuhkan beberapa karakteristik
parameter daerah alirannya sebagai berikut :
1) Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak hidrograf.
2) Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik berat hidrograf.
3) Tenggang waktu hidrograf.
4) Luas DAS.
5) Panjang alur sungai utama terpanjang.
6) Koefisien pengaliran.
Berikut merupakan rumus Hidrograf Satuan Sintetik (HSS)
Nakayasu yang digunakan dalam perhitungan debit banjir (Soemarto, 1986):

(2.23)

Dimana :
Qp = Debit puncak banjir (m³/s)
Ro = Hujan satuan (mm) = 1 (tetapan)
A = Luas daerah pengaliran sungai (km²)
Tp = Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak (jam)
T0,3 = Waktu yang diperlukan oleh penurunan debit sampai menjadi 30%
dari puncak (jam)

Tp dapat ditentukan menggunakan pendekatan rumus sebagai berikut :


(2.24)
Dimana :
tr= satuan waktu hujan (jam)

T0,3 merupakan waktu yang diperlukan oleh penurunan debit dari


debit puncak sampai menjadi 30% dari debit puncak dapat dihitung dengan
persamaan :
24

(2.25)

(2.26)

Dimana :
𝝰= Parameter hidrograf
𝝰= 2 (daerah pengaliran biasa)
𝝰= 1,5 (bagian naik hidrograf lambat dan menurun dengan cepat)
𝝰= 3 (bagian naik hidrograf cepat dan menurun dengan lambat)

Tr merupakan tenggang waktu yang dinyatakan dengan persamaan berikut :


(2.27)

Tg merupakan waktu konsentrasi yang dipengaruhi oleh panjang


alur sungai, dinyatakan dengan persamaan berikut :
Untuk L > 15 km
(2.28)
Untuk L < 15 km
(2.29)
Dimana :
L= Panjang alur sungai (km)
Tg = Waktu konsentrasi (jam)

Gambar 2. 1 Sketsa Hidrograf Nakayasu


(Sumber : Google, 2023)
25

Untuk bagian lengkung naik (rising limb) dengan selang 0<t<


Tp, hidrograf satuan memiliki rumus :

[ ] (2.30)

Bagian lengkung/kurva turun (decreasing limb) mempunyai


persamaan sebagai berikut :
Untuk selang nilai

(2.31)

Untuk selang nilai


(2.32)

Untuk selang nilai


(2.33)
Dimana :
Qt = Limpasan sebelum mencapai debit puncak (m³/s)
t = Waktu (jam)
Qp = Debit puncak banjir (m³/s)
Tp = Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak (jam)

2.11 Analisa Hidrolika


Menurut SNI 03-1724 (1989) hidrolika adalah ilmu yang
mempelajari aliran air dan material yang dibawanya, serta sifat air yang
diam. Ilmu hidrolika tersebut dikembangkan berdasarkan pendekatan
empiris dan eksperimental, terutama hanya dipergunakan untuk mengkaji
perilaku air sehingga ruang lingkupnya terbatas.
Analisa hidrolika bertujuan untuk menetapkan dimensi bangunan
air sehingga dapat mengetahui kemampuan penampang dalam menampung
dan mengalirkan debit rencana. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu
penyebab banjir adalah karena ketidakmampuan penampang dalam
26

menampung debit banjir yang terjadi (Qariatullailiyah, 2015). Pada analisis


hidrolika akan dianalisa seberapa jauh dampak pengendalian banjir yang
terjadi. Dalam mendukung analisis hidrolika sungai maka dilakukan
pengukuran topografi di sepanjang sungai yang bersangkutan, yaitu
pengukuran situasi, penampang memanjang serta melintang. Perhitungan
hidrolika sungai, penelusuran aliran puncak dilakukan dengan kriteria
bahwa hidrograf aliran masuk untuk setiap sungai (lateral in flow)
menggunakan hidrograf banjir dengan beberapa kala ulang, selanjutnya
dianalisis pengaruh banjirnya (Aliyansyah, 2017).
Pada penelitian ini dalam analisis hidrolika dibantu dengan
program HEC-RAS 5.0.7. Dalam analisa hidrolika dengan menggunakan
HEC-RAS, aliran air dibagi menjadi dua yaitu aliran tetap/permanen (steady
flow) dan aliran tidak tetap/tidak permanen (unsteady flow). Steady flow
adalah aliran yang variabel kedalaman, kecepatan, dan debit tidak berubah
atau dianggap konstan selama jangka waktu tertentu. Sedangkan unsteady
flow adalah aliran yang variabel kedalaman, kecepatan, dan debit berubah
sesuai dengan waktu.

2.12 HEC-RAS
HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran
di sungai, River Analysis System (RAS), yang dibuat oleh Hydrologic
Engineering Center (HEC) yang merupakan satu divisi di dalam Institute
for Water Resources (IWR), di bawah US Army Corps of Engineers
(USACE). HEC-RAS merupakan model satu dimensi aliran permanen
maupun tidak permanen (steady and unsteady one-dimensional flow model).
Program ini memiliki empat komponen model satu dimensi yaitu, hitungan
profil muka air aliran permanen (steady Flow), simulasi aliran tak permanen
(unsteady flow), hitungan transpor sedimen, dan hitungan kualitas air
(Istiarto, 2014).
Model aliran pada program HEC-RAS menggunakan aliran yang
berubah perlahan. Sistem ini dapat mensimulasikan aliran di seluruh
jaringan saluran atau dalam satu saluran tanpa percabangan, baik aliran
27

kritis, subkritis maupun campuran untuk mencapai profil permukaan air


yang diinginkan.
Konsep dasar perhitungan menggunakan persamaan energi dan
persamaan momentum. Dalam simulasi ini, kehilangan energi juga dihitung
berdasarkan gesekan saluran, kelengkungan dan perubahan penampang atau
melalui jembatan, kanal atau bendungan di saluran atau sungai yang
ditinjau.
Terdapat lima langkah utama dalam pemodelan hidrolik
menggunakan program HEC-RAS, yaitu :
1. Membuat proyek baru.
2. Memasukkan data geometri.
3. Memasukkan data debit dan kondisi batas.
4. Melakukan running program.
5. Menampilkan dan mencetak hasil analisa.
Data yang diperlukan dalam analisis hidrolika ini yaitu skema
sungai, data penampang memanjang dan melintang sungai (long cross
section), data debit sungai,dan nilai manning (n) penampang sungai.
28

2.13 Road Map Penelitian Terdahulu


Tabel 2. 10 Road Map penelitian Terdahulu

Judul Penelitian, Penulis,


No Fokus Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

Analisis Hidrolika Aliran Analisa simulasi aliran Analisis curah hujan dengan Hasil analisis dengan HEC-RAS di
Sungai Bolifar Dengan banjir menggunakan metode Log Pearson Type III, sungai Bolifar didapatkan luapan
Menggunakan HEC-RAS, software HEC-RAS perhitungan banjir rancangan banjir pada beberapa tempat,
1 Andi Muhammad Aliyansyah, dengan kala ulang debit dengan HSS sedangkan pada kondisi debit normal
2017 rencana 2, 5, 10 dan 25 Nakayasu, analisis kapasitas menimbulkan alur sungai yang
tahun penampang sungai dengan menjalin/ Graided
HEC-RAS 1D

Simulasi Muka Air Banjir Analisis banjir Analisis curah hujan dengan Hasil analisis dengan HEC-RAS di
Sungai Magala Di Kabupaten rancangan kala ulang metode Log Pearson Type III, sungai Magala didapatkan beberapa
Sinjai Menggunakan Aplikasi 2,5,10, dan 25 tahun, perhitungan banjir rancangan titik rawan banjir yaitu, pada kala
HEC-RAS, Muhammad Farid menggunakan HEC- dengan metode Rasional, ulang 2 tahun di titik P71 s/d P79,
Marsuki, 2021 RAS, dan memetakan analisis kapasitas penampang kala ulang 5 tahun di titik P71 s/d
daerah rawan banjir di sungai dengan HEC-RAS 1D P79 dan P91, kala ulang 10 tahun di
2 sekitar sungai Magala titik P71 s/d P80 dan P91, dan kala
ulang 25 tahun di titik P71 s/d P80,
P91 s/d P92 dan P137, dengan
ketinggian bervariasi antara 5-7
meter.
29

Judul Penelitian, Penulis,


No Fokus Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

Analisis Kapasitas Penampang Analisa debit banjir dan Analisis curah hujan dengan Hasil Analisis dengan HEC-RAS
Sungai Pappa Menggunakan kapasitas sungai Pappa metode Log Pearson Type III, didapatkan beberapa titik rawan
HEC-RAS 6.0, Reztu Dwi perhitungan banjir rancangan banjir yaitu pada kala ulang 2 tahun
Yulianto dan Ari Setiawan, dengan HSS Nakayasu, HSS 11 titik, kala ulang 5 tahun 31 titik,
3
2022 Snyder, HSS kala ulang 10 tahun 49 titik, kala
ITB-1, analisis kapasitas ulang 25 tahun 69 titik, kala ulang 50
penampang sungai dengan tahun 70 titik, kala ulang 100 tahun
HEC-RAS 1D 77 titik, kala ulang 200 tahun 85 titik

Pemodelan Debit Banjir Pada Analisa debit banjir dan Analisis curah hujan dengan Perhitungan banjir rancangan dengan
Daerah Aliran Sungai kapasitas sungai metode Log Pearson Type III, HSS Nakayasu didapatkan Q200
Lekopancing, Kabupaten Lekopancing perhitungan banjir rancangan tahun sebesar 3329.52 m³/detik, HSS
Maros Menggunakan Program dengan HSS Nakayasu, HSS ITB-1 didapatkan Q200 tahun
4 HEC-RAS, Muh. Sulkifli ITB-1, HSS sebesar 3097.37 m³/detik, HSS
Taufik Dan Siti Fadhilah Snyder, analisis kapasitas Snyder didapatkan Q200 tahun
Burhan, 2022 penampang sungai dengan sebesar 3345.04 m³/detik. Setelah
HEC-RAS 1D dianalisa dengan HEC-RAS banyak
titik di sungai yang meluap

Pengendalian Banjir Pada Analisa debit, kapasitas Analisis curah hujan dengan Hasil dari simulasi HEC-RAS
Aliran Sungai Banger Dengan dan pengendalian pada metode Distribusi Normal, menunjukkan debit banjir rencana
Analisa HEC-RAS Di sungai Banger perhitungan banjir rancangan Sungai Banger kala ulang 50 tahun
5
Wilayah Kota Semarang, dengan Metode Rasional, tidak dapat menampung debit banjir
Nafis Nurchamim dan analisis kapasitas penampang yang terjadi
Mohammad Ridwan, 2022 sungai dengan HEC-RAS 1D
30

Judul Penelitian, Penulis,


No Fokus Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

Kajian Pengendalian Banjir Di Analisa debit banjir di Analisis curah hujan dengan 1. Penampang STA+0.25 tidak
Sungai Bailang Kecamatan Sungai Baliang kala metode Log Pearson Type III, mampu menampung debit banjir
Bunaken Kota Manado, Josse ulang 5, 10, 25, 50 dan perhitungan banjir rancangan kala ulang 100 tahun
A. Limpong, Tiny Mananoma, 100 tahun dengan HEC-HMS, analisis 2. Penampang STA+0.50 tidak
dan Jeffry S. F. Sumarauw, kapasitas penampang sungai mampu menampung debit banjir
2022 dengan HEC-RAS 1D kala ulang 25, 50 dan 100 tahun
6 3. Penampang STA+0.75, STA+100,
STA+125, STA+150 tidak mampu
menampung debit banjir kala
ulang 10, 25, 50 dan 100 tahun
4. Penampang STA+1.75tidak
mampu menampung debit banjir
di kala ulang tahun

Analisis Banjir Menggunakan Analisis debit banjir di Analisis banjir rancangan 1. Hasil perhitungan debit banjir
Software HEC-RAS 4.1.0 Sungai Ciberang kala dengan HSS SCS dan HSS menggunakan HSS SCS Q50
(Studi Kasus Sub-DAS ulang 50 tahun dan Snyder, analisis kapasitas tahun sebesar 523.174 m³/detik
Ciberang HM 0+00 - HM mengidentifikasi daerah penampang sungai dengan dan HSS Snyder Q50 tahun
34+00), Restu Wigati, rawan banjir HEC-RAS 1D sebesar 1228.162 m³/detik
7
Soedarsono dan Tia Mutia, 2. Setelah dianalisa dengan HEC-
2016 RAS penampang sungai sudah
tidak bisa menampung debit banjir
maka perlu dilakukan normalisasi
dan peninggian tanggul
31

Judul Penelitian, Penulis,


No Fokus Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

Kajian Debit Rancangan Menganalisa debit Analisis banjir rancangan Simulasi pengendalian debit banjir di
Banjir Dan banjir dan kapasitas dengan metode Rasional, Sungai Baki dengan peninggian
8 Kapasitas Penampang Sungai penampang sungai Baki analisis kapasitas penampang tanggul dan penambahan kolam
Baki, Dony Azhari , Cahyono sungai dengan HEC-RAS 1D retensi efektif menurunkan muka air
Ikhsan dan Sobriyah, 2017 banjir

Pengendalian Banjir Batang Menganalisis debit Analisis banjir rancangan Setelah dianalisa pada Q10
Kuranji Menggunakan banjir Sungai Batang dengan metode Melchior, didapatkan hampir di semua STA
Program HEC-RAS, Kuranji dengan periode analisis kapasitas penampang mengalami banjir, solusi pertama
Suhendrik Hanwar dan Arif kala ulang 2, 5, 10, 25, sungai dengan HEC-RAS 1D dengan pembuatan tanggul dengan
9 Munandar, 2017 50 dan 100 tahun dan tinggi 2.4 m, lebar atas 1 m dan lebar
perencanaan tanggul bawah 1.5 m, solusi kedua dengan
sungai normalisasi sungai Batang Kuranji
dengan dimensi tinggi 3.25 m, lebar
atas 56.5 m dan lebar bawah 50 m

Analisis Pola Aliran Banjir Analisa debit banjir di Analisis curah hujan dengan Hasil analisa debit pada Q5 tahun
Pada Sungai Cimadur, hilir Sungai Cimadur metode Log Pearson Type III, sebesar 101.6100 m³/detik, Q10
Provinsi Banten Dengan perhitungan banjir rancangan tahun sebesar 127.2145 m³/detik,
Menggunakan HEC-RAS, dengan Metode Rasional, kala ulang Q25 tahun sebesar
10 Destiana Safitri , Rio A.M. analisis kapasitas penampang 199.4511 m³/detik dan Q50 tahun
Putra dan Fajar Dewantoro, sungai dengan HEC-RAS 1D sebesar 165.7435 m³/detik, dari titik
2022 1 sampai 8 semuanya mengalami
banjir dengan ketinggian yang
bervariasi
32

Judul Penelitian, Penulis,


No Fokus Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

Studi Evaluasi Kapasitas Analisa penampang Analisis banjir rancangan Hasil dari analisa debit banjir didapat
Penampang Sungai Kening Sungai Kening terhadap dengan HSS Nakayasu, Q10 tahun sebesar 252.95 m³/detik
11 Kabupaten Bojonegoro banjir yang terjadi pada analisis kapasitas penampang yang mengakibatkan hampir semua
Dengan Menggunakan kala ulang 10 tahun sungai dengan HEC-RAS 1D sungai meluap sehingga perlu adanya
Metode HEC-RAS normalisasi sungai

Pengendalian Banjir Pada Analisa debit banjir Analisis banjir rancangan Hasil dari analisa debit banjir didapat
Sungai Dodu, Desa Dodu rencana DAS Dodu dan dengan HSS Nakayasu, Q10 tahun sebesar 86.216 m³/detik
Kecamatan Rasanae Timur alur analisa hidrolika analisis kapasitas penampang dan Q25 tahun sebesar 121.364 m3
Dengan Analisa dengan HEC-RAS sungai dengan HEC-RAS 1D /detm³/detik, setelah dianalisa dengan
12
HEC-RAS Di Kota Bima, HEC-RAS didapat debit banjir yang
Nurjanah, 2020 meluap di beberapa tanggul sungai
dengan ketinggian antara 1.5 m
sampai 2.5 m

Pola Pengendali Banjir Pada Analisa debit banjir di Analisis curah hujan dengan Hasil perhitungan debit banjir
Sungai Tenggang Kecamatan Sungai Tenggang STA metode Log Pearson Type III, rencana didapat Q10 tahun sebesar
Genuk Kota Semarang 125 sampai STA 768 perhitungan banjir rancangan 28.94 m³/detik Q25 tahun sebesar
Dengan Menggunakan kala ulang 10, 25, dan dengan HSS 31.93 m³/detik dan Q50 tahun
Metode HEC-RAS, Indah Nur 50 tahun Nakayasu, analisis kapasitas sebesar 34,20 m³/detik, setalah
13
Aini dan Qoiliyah Filjanah, penampang sungai dengan dianalisa HEC-rAS menggunakan
2020 HEC-RAS 1D kala ulang 50 tahun didapat sungai
Tenggang sudah tidak dapat menahan
debit banjir
33

Judul Penelitian, Penulis,


No Fokus Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

Penggunaan Program HEC- Analisa debit banjir Analisis banjir rancangan Hasil dari analisa HEC-RAS
RAS Dalam Pengendalian rencana kala ulang 2, 5, dengan Metode Rasional, didapatkan beberapa STA mengalami
Banjir Sungai, Ferry Desromi, 10, 25 dan 50 tahun di analisis kapasitas penampang limpasan banjir dengan ketinggian
14
Yuliantini Eka Putri, Oki sungai Buah yang sungai dengan HEC-RAS 1D yang bervariasi akibat pengaruh buka
Endrata Wijaya dan terdapat kolam retensi tutup pintu air (flap gate) yang ada di
Hermawati, 2022 kolam Arafuru

Perencanaan Pengendalian Menganalisa kondisi Analisis curah hujan dengan 1. Hasil perhitungan debit banjir
Banjir Sungai Marmoyo penampang Sungai metode Log Pearson Type III, Q25 tahun sebesar 140.61
Kecamatan Ploso Kabupaten Marmoyo dari kondisi perhitungan banjir rancangan m³/detik
Jombang Menggunakan debit banjir rencana dengan HSS 2. Hasil analisa HEC-RAS
15 Software HEC-RAS, Firman kala ulang 25 tahun Nakayasu, analisis kapasitas didapatkan penampang C1 sampai
Krisna Dewandaru, Eko penampang sungai dengan C16 semuanya meluap
Noerhayati dan Azizah HEC-RAS 1D 3. Pengendalian banjir yang
Rokhmawati, 2023 dilakukan dengan normalisasi
sungai dan pembuatan tanggul
(Sumber : Penelitian Terdahulu)
34

Road Map Penelitian 2016 – 2023 menganalisis mengenai debit banjir


dan kapasitas penampang sungai pada kala ulang 2, 5, 10 hingga 200 tahun. Studi
kasus dilakukan pada sungai di berbagai daerah dengan bantuan program HEC-
RAS dari berbagai versi. Metode yang digunakan analisis curah hujan yaitu
metode Log Pearson Type III dan Distribusi Normal. Perhitungan banjir rencana
menggunakan Metode Snyder, Metode Melchior dan lain-lain. Sedangkan pada
penelitian ini studi kasus yang dilakukan adalah menganalisis debit banjir dan
penampang sungai Kendal Kabupaten Kendal menggunakan program HEC-RAS
5.0.7 pada kala ulang 2, 5, 10 dan 25 tahun. Dalam penelitian ini, analisis curah
hujan rencana dengan memilih salah satu jenis distribusi frekuensi air hujan yang
terdiri dari Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel dan
Distribusi Log Pearson III. Uji Frekuensi menggunakan Metode Chi-Kuadrat dan
Metode Smirnov-Kolmogorov. Kemudian untuk perhitungan debit banjir rencana,
penelitian ini menggunakan Metode Rasional dan HSS Nakayasu.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tinjauan Umum


Dalam penelitian ini menggunakan metode yang berdasarkan dari
beberapa teori dan rumusan empiris yang terdapat pada beberapa literatur.
Metode penelitian ini menguraikan langkah-langkah yang digunakan dalam
penelitian sehingga memberikan ilustrasi dalam menyelesaikan
permasalahan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi
Penelitian

Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian DAS Kendal


(Sumber : Balai PUSDATARU Bodri Kuto, 2019)

35
36

Lokasi penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kendal


yang secara administrasi masuk dalam Kecamatan Kendal, Kabupaten
Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan batasan masalah pada bab 1,
sungai yang ditinjau berada di antara STA.81+50 dengan koordinat
6°56'38.1"S 110°11'58.7"E sampai dengan STA.40 dengan koordinat
6°54'33.0"S 110°12'22.6"E. Panjang sungai yang ditinjau 4,15 km dengan
kondisi topografi yang relatif landai. Untuk mengetahui lokasi penelitian
dapat dilihat pada gambar 3.1.

3.3 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif artinya penelitian yang analisisnya
berfokus pada data berupa angka. Penelitian ini dibuat secara sistematis dari
persiapan penelitian, pengolahan data hidrologi, analisa hidrolika dengan
program HEC-RAS dan evaluasi hasil pemodelan dengan HEC-RAS.

3.4 Variabel Penelitian


Pada penelitian ini terdapat 2 (dua) jenis variabel yaitu variabel
bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi timbulnya
variabel terikat. Dalam peneltian ini variabel bebas yang digunakan
adalah intensitas curah hujan, debit air banjir dan kondisi lingkungan
DAS Kendal.
2. Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penampang sungai Kendal
(longcross section).
37

3.5 Tahap Persiapan Penelitian


Tahap persiapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
konsultasi dengan dosen pembimbing, pengumpulan literatur dan survey di
obyek penelitian. Tahap ini dimaksudkan untuk mengefektifkan waktu dan
pekerjaan penelitian.
1. Konsultasi dengan dosen pembimbing ditujukan untuk mendapatkan
informasi terkait pelaksanaan dan kebutuhan data-data dalam penelitian.
2. Pengumpulan literatur ditujukan untuk mendapatkan referensi yang
relevan terhadap penelitian sehingga dapat digunakan sebagai landasan
teori, metode penelitian dan hal lain yang terkait dalam penyelesaian
permasalahan.
3. Survey di obyek penelitian dilaksanakan dengan observasi langsung ke
lapangan untuk mendapatkan gambaran umum dan kondisi terkini
(eksisting) Sungai Kendal.

3.6 Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian ini,
penulis mendapatkan beberapa data dari sumber yang berbeda dan dengan
instrumen pengumpulan data yang berbeda.
3.6.1 Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1. Metode observasi
Metode observasi dalam pengumpulan data adalah dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian untuk
mengetahui kondisi eksisting dan juga untuk mendapatkan data primer
dan sekunder.
2. Metode pustaka
Metode pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan,
mengidentifikasi dan mengolah sumber pustaka perencanaan yang dapat
berupa berita, jurnal, riset, data tertulis, laporan peraturan SNI, dan
sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
38

3. Metode dokumentasi
Dalam metode dokumentasi dilakukan dengan alat bantu seperti
kamera handphone ataupun alat tulis guna untuk mendapatkan data-data
ataupun informasi mengenai penelitian yang dilakukan.
3.6.2 Sumber Data
Dalam suatu penelitian dibutuhkan sumber data sebagai bahan
analisis yang digunakan. Pada penelitian ini data yang digunakan terdiri dari
data primer dan data sekunder sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang peneliti dapatkan secara langsung
dari lapangan. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari survey
lapangan untuk melihat kondisi eksisting sungai kendal. Data yang
didapatkan berupa dokumentasi kondisi eksisting sungai Kendal.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait dan
penelitian terdahulu yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan diperoleh dari Dinas
Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DINAS
PUSDATARU) Provinsi Jawa Tengah. Berikut data yang digunakan
meliputi :
a. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kendal.
b. Data curah hujan stasiun Trompo selama 10 tahun dari tahun 2011
sampai dengan 2020.
c. Gambar memanjang dan melintang (long cross section) penampang
sungai kendal.

3.7 Pengolahan Data


Setelah data yang diperlukan dalam penelitian didapat, kemudian
data tersebut diolah untuk mendapatkan hasil diinginkan sesuai dengan
tujuan penelitian pada bab 1. Adapun pengolahan data pada penelitian ini
dibagi menjadi dua yaitu analisis hidrologi dan analisis hidrolika dengan
bantuan program HEC-RAS 5.0.7 sebagai berikut:
39

3.7.1 Analisa Hidrologi


Analisa hidrologi yang dilaksanakan dalam penelitian ini dengan
tujuan untuk menghitung debit banjir rencana dilakukan dengan :
1. Perhitungan curah hujan rata-rata harian maksimum tahunan
menggunakan metode aljabar.
2. Perhitungan curah hujan rencana.
a. Perhitungan parameter statistik dari data yang telah diurutkan dari
kecil kebesar, yaitu Nilai rata-rata (X), Deviasi standar (Sd), Koefisien
kemiringan (Cs), Koefisien Kurtosis (Ck), dan Koefisien variasi (Cv).
b. Analisis curah hujan rencana dengan memilih salah satu jenis
distribusi frekuensi air hujan yang terdiri dari Distribusi Normal,
Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel dan Distribusi Log Pearson
III.
c. Uji distribusi frekuensi dengan Metode Chi-Kuadrat dan Metode
Smirnov-Kolmogorov.
3. Perhitungan waktu konsentrasi (tc).
4. Perhitungan Intensitas (I) hujan dengan metode dari Mononobe.
5. Perhitungan debit banjir rencana Metode rasional dan HSS Nakayasu.
3.7.2 Analisa Hidrolika Menggunakan HEC-RAS 5.0.7
Analisa hidrolika pada penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan
program HEC-RAS. Data-data yang digunakan dalam analisa hidrolika
meliputi :
1. Geometri sungai (longcross section).
2. Data debit banjir rancangan.
3. Angka manning pada penampang sungai.
Adapun langkah-langkah dalam memodelkan aliran sungai pada
program HEC-RAS :
1. Dalam perhitungan HEC-RAS langkah pertama yang dilakukan yaitu
mengatur sistem satuan yang digunakan yaitu Metric System. Kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan file project dengan menentukan judul dan
tempat penyimpanan.
40

2. Memasukkan data geometri yang sudah didapat sebelumnya. Hal ini


dimaksudkan untuk meniru geometrik sungai yang ditinjau dengan
memilih menu Edit pada HEC-RAS main window, kemudian dipilih
Geometric Data. Dilanjutkan dengan membuat skema sungai, dimulai
dari hulu sungai utama sampai hilir yang ditentukan. Dalam hal ini sesuai
dengan batasan masalah, tinjauan pada sungai diawali dari STA.81+50
hingga STA.40 (sesuai gambar long cross section).
3. Langkah berikutnya memasukkan data hidrolika. Untuk memasukkan
data aliran dilakukan dengan memilih Edit menu kemudian Steady Flow
Data dari Main Window. Data aliran yang digunakan yaitu hasil dari
perhitungan debit banjir rencana yang telah dilakukan sebelumnya. Data
yang digunakan dipilih yang terbesar antara metode Rasional dan HSS
Nakayasu.
4. Dalam melakukan analisis (Running Program) aliran steady pada HEC-
RAS dimulai dengan dengan memilih Run kemudian Steady Flow
Analysis. Kemudian pilih geometri yang telah direncanakan sebelumnya
melalui Geometric File. Setelah itu, pilih data aliran steady melalui
Steady Flow File.
5. Hasil analisis (output) program HEC-RAS terdiri dari gambar dan tabel
pada cross section dan long section profile yang dapat dilihat pada pada
HEC-RAS main window. Setelah analisa HEC-RAS selesai, kemudian
akan dilanjutkan dengan menganalisa bagian sungai mana saja yang
banjir dan memberikan solusi pengendalian banjir yang terjadi.
41

3.9 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Studi Literatur

Survei Lapangan

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Data Hidrolika
Data Hidrolika Data Hidrologi
Dokumentasi
Data Melintang dan 1. Data Curah Hujan
Eksisting Sungai
Memanjang Sungai 2. Peta DAS

Digitalisasi Data Analisa Curah Hujan


Koefisien Manning
Geometri Sungai Rencana

Analisa Debit Banjir


Rencana

Analisis Menggunakan HEC-RAS


5.0.7
Hasil Analisis dan Pembahasan

Selesai

Gambar 3. 2 Diagram Alir Penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Hidrologi


Analisa hidrologi dalam penelitian ini ditujukan untuk menghitung
debit banjir kala ulang 2, 5, 10, dan 25 tahun di Sungai Kendal Kabupaten
Kendal yang kemudian akan dianalisa profil penampang sungai Kendal
dengan menggunakan bantuan program HEC-RAS 5.0.7.
4.1.1 Data Curah Hujan
Data curah hujan di stasiun Trompo diperoleh dari PUSDATARU
Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2020. Dalam
jangka waktu 10 tahun tersebut terdapat 3 tahun data yang hilang
dikarenakan perawatan pada stasiun hujan. Data curah hujan yang diperoleh
yaitu curah hujan harian perbulan pada setiap tahun. Adapun data tersebut
ditampilkan pada tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Data Curah Hujan Maksimum Tahunan di Stasiun Trompo
Hujan
Tahun/
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Maksimal
Bulan
Harian R24
2011 92 84 16 42 67 26 48 0 7 27 57 36 92
2012 76 44 49 48 27 38 0 0 8 18 98 74 98
2013 0 55 24 31 48 104 28 14 0 47 52 74 104
2014 155 101 69 24 49 85 16 0 0 21 40 48 155
2016 32 67 55 59 55 98 48 32 141 119 55 14 141
2019 92 65 58 55 37 0 3 0 0 15 6 32 92
2020 62 58 47 56 47 8 15 7 20 45 70 65 70
Rata-rata 72,71 67,71 45,43 45,00 47,14 51,29 22,57 7,57 25,14 41,71 54,00 49,00 107,43

(Sumber : Perhitungan, 2023)

4.1.2 Perhitungan Parameter Statistik


Dalam menentukan jenis sebaran distribusi frekuensi curah hujan
maksimum dilakukan perhitungan dispersi yaitu perhitungan parameter nilai
rata-rata ( ), standar deviasi, koefisien varian (Cv), koefisien kemiringan
(Cs), dan koefisien kurtosis (Ck) agar memenuhi syarat dari analisa sebaran
yang digunakan.

42
43

Tabel 4. 2 Parameter Statistik Curah Hujan Distribusi Normal dan


Gumbel
-
No Tahun Xi - ² - ³ - ⁴
1 2011 92 16,8 238,04 -3672,63 56663,43
2 2012 98 22,8 88,90 -838,18 7902,85
3 2013 104 28,8 11, 76 -40,30 138,18
4 2014 155 79,8 2263,04 107656,08 5121353,74
5 2016 141 65,8 1127,04 37836,37 1270221,00
6 2019 92 16,8 238,04 -3672,63 56663,43
7 2020 70 -5,2 1400,90 -52433,61 1962515,09
Ʃ 752 5367,71 84835,10 8475457,72
107,43
S 29,91
Cv 0,28
Cs 0,74
Ck 4,32
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Tabel 4. 3 Parameter Statistik Curah Hujan Distribusi Log Normal


dan Log Pearson III
Log - - - -
No Tahun Xi
Xi ² ³ ⁴
1 2011 92 1,96 -0,05342 0,00285 -0,00015 0,00001
2 2012 98 1,99 -0,02599 0,00068 -0,00002 0,00000
3 2013 104 2,02 -0,00018 0,00000 0,00000 0,00000
4 2014 155 2,19 0,17312 0,02997 0,00519 0,00090
5 2016 141 2,15 0,13201 0,01743 0,00230 0,00030
6 2019 92 1,96 -0,05342 0,00285 -0,00015 0,00001
7 2020 70 1,85 -0,17211 0,02962 -0,00510 0,00088
Ʃ 14,12 0,08340 0,00207 0,00210
2,02
S 0,12
Cv 0,06
Cs 0,29
Ck 4,43
(Sumber : Perhitungan, 2023)
44

Perhitungan nilai dari syarat pemilihan distribusi frekuensi air


hujan, maka dihitung:
1. Parameter nilai rata-rata ( ) distribusi normal dan gumbel menggunakan
persamaan 2.2.
̅

̅ mm
2. Parameter nilai rata-rata ( ) distribusi log normal dan log pearson III
menggunakan persamaan 2.10.
̅

̅ mm
3. Standar deviasi distribusi normal dan gumbel menggunakan persamaan
2.3.

4. Standar deviasi distribusi log normal dan log pearson III menggunakan
persamaan 2.11.


45

5. Koefisien varian (Cv) distribusi normal dan gumbel menggunakan


persamaan 2.4.

6. Koefisien varian (Cv) distribusi log normal dan log pearson III
menggunakan persamaan 2.4.

7. Koefisien Kemiringan (Cs) distribusi normal dan gumbel menggunakan


persamaan 2.5.

8. Koefisien Kemiringan (Cs) distribusi log normal dan log pearson III
menggunakan persamaan 2.12.

9. Koefisien kurtosis (Ck) distribusi normal dan gumbel menggunakan


persamaan 2.6.
46

10. Koefisien kurtosis (Ck) distribusi log normal dan log pearson III
menggunakan persamaan 2.13.

4.1.3 Pemilihan Jenis Distribusi Frekuensi Air Hujan


Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistik dari data yang
diperoleh, didapatkan nilai-nilai yang kemudian dibandingkan dengan syarat
pemilihan jenis distribusi, hasil dari perbandingan pada tabel 4.4
disimpulkan bahwa distribusi yang digunakan yaitu distribusi Gumbel dan
Log Pearson III. Dikarenakan terdapat dua distribusi yang memenuhi syarat
parameter statistik maka selanjutnya akan dilanjutkan dengan pengujian Chi
Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov untuk menentukan distribusi yang
digunakan.
Tabel 4. 4 Pemilihan Jenis Distribusi Frekuensi Air Hujan
No Jenis Distribusi Syarat Hasil Keterangan
Cs ≈ 0 0,74 Tidak Menenuhi
1 Normal
Ck ≈ 3 4,32 Tidak Menenuhi
Cs ≈ Cv³ + 3Cv 0,29 Tidak Menenuhi
2 Log Normal Ck ≈ Cv⁸ + 6Cv⁶ +
4,43 Tidak Menenuhi
15Cv⁴ + 16Cv² + 3
Cs ≤ 1,14 0,74 Memenuhi
3 Gumbel
Ck ≤ 5,4 4,32 Memenuhi
4 Log Person III Cs ≠ 0 0,29 Memenuhi
(Sumber : Perhitungan, 2023)

4.1.4 Uji Distribusi


Dalam menentukan pemilihan distribusi frekuensi yang digunakan
dalam perhitungan curah hujan rencana periode ulang antara metode
Gumbel dan Log Pearson III, maka dilakukan pengujian Chi Kuadrat dan
Smirnov-Kolmogorov. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
47

kebenaran hipotesa distribusi frekuensi yang dipakai apakah diterima atau


ditolak.
1. Uji Chi Kuadrat
Perhitungan uji chi kuadrat syarat yang harus terpenuhi agar
distribusi dapat diterima adalah hitung < kritis. Harga
kritis diperoleh dari nilai derajat kejenuhan (α) dan derajat kebebasan
(dk) pada tabel 2.6.
a. Metode Gumbel
1) Jumlah data (n) = 7
2) Perhitungan jumlah kelas (G) menggunakan persamaan 2.16.
G = 1 + (3,322 x Log n)
G = 1 + (3,322 x Log 7)
G = 3,807
G = 4 grup (dibulatkan)
3) Perhitungan peluang batas kelas (P)

Maka didapat batas kelas dengan interval 25%, 50%, dan 75%
Selanjutnya dalam menentukan curah hujan rencana pada
pengujian Chi Kuadrat metode Gumbel terlebih dahulu menentukan nilai
Yn dan Sn. Untuk mendapatkan nilai Yn dan Sn menggunakan tabel 2.4
dan tabel 2.5, besaran nilai yang digunakan didapat berdasarkan
ekstrapolasi dengan grafis dari nilai (n) atau banyaknya data curah hujan
tahunan yang digunakan dalam perhitungan. Perhitungan nilai Yn dan Sn
sebagai berikut.
1) Persamaan Yn dengan jumlah n = 7 tahun:
48

2) Persamaan Sn dengan jumlah n = 7 tahun:

Dengan nilai Yn = 0,492 dan Sn = 0,938 kemudian dilakukan


perhitungan untuk menentukan curah hujan rencana dalam batas kelas.
1) Perhitungan curah hujan pada interval kelas 75%
a) Untuk P1 (75%) = 1- P1
= 1 – 0,75
= 0,25

b) Periode ulang (T) =

= 4 Tahun

c) Reduksi varian (Y) = ( ( ))

= ( ( ))

= 1,2459

d) Curah hujan ( ) =

= 131,458 mm
2) Perhitungan curah hujan pada interval kelas 50%
a) Untuk P2 (50%) = 1- P2
= 1 – 0,5
= 0,5

b) Periode ulang (T) =

= 2 Tahun
49

c) Reduksi varian (Y) = ( ( ))

= ( ( ))

= 0,3665

d) Curah hujan ( ) =

= 103,416 mm
3) Perhitungan curah hujan pada interval kelas 25%
a) Untuk P3 (25%) = 1- P3
= 1 – 0,25
= 0,75

b) Periode ulang (T) =

= 1,333 Tahun

c) Reduksi varian (Y) = ( ( ))

= ( ( ))

= -0,3266

d) Curah hujan ( ) =

= 81,314 mm
Selanjutnya perhitungan chi kuadrat metode gumbel dapat
dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4. 5 Pengujian Chi Kuadrat Metode Gumbel
Kelas Interval Ei Oi Ei-Oi (Ei-Oi)2/Ei
1 >131,458 1,75 2 -0,25 0,04
2 103,416-131,458 1,75 1 0,75 0,32
3 81,314-193,416 1,75 3 -1,25 0,89
4 <81,314 1,75 1 0,75 0,32
Jumlah 7 7 1,57
(Sumber : Perhitungan, 2023)
50

1) Nilai Ei

Ei =

Ei =

Ei = 1,75
2) Chi Kuadrat hitung menggunakan persamaan 2.15, perhitungan
pada kelas interval ke 1 sebagai berikut

Perhitungan pada kelas interval selengkapnya dapat dilihat pada tabel


4.5.
3) Derajat kebebasan (dk)
dk = G-R-1
dk = 4 - 2 - 1
dk = 1
(nilai R=2 untuk distribusi normal dan binomial)
Dengan nilai α = 5% dan dk = 1, maka pada tabel 2.6 nilai chi
kuadrat kritis dapat ditentukan sebesar = 3,481. Dari hasil analisis
perhitungan Chi Kuadrat metode Gumbel didapat nilai hitung
sebesar = 1,570. Jadi nilai hitung = 1,570 < kritis = 3,481.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi Metode Gumbel
memenuhi syarat.
b. Metode Log Pearson III
1) Jumlah data (n) = 7
2) Perhitungan jumlah kelas (G) menggunakan persamaan 2.16.
G = 1 + (3,322 x Log n)
G = 1 + (3,322 x Log 7)
G = 3,807
G = 4 grup (dibulatkan)
51

3) Perhitungan peluang batas kelas (P)

Maka didapat batas kelas dengan interval 25%, 50%, dan 75%
Selanjutnya dalam menentukan curah hujan rencana pada
pengujian Chi Kuadrat metode Log Pearson III terlebih dahulu
menentukan nilai . Untuk mendapatkan nilai yang digunakan pada
tabel nilai k untuk distribusi Log Pearson III (Lampiran 1), nilai
didapat berdasarkan interpolasi dari nilai Cs yang terdekat dari hasil
perhitungan. Perhitungan nilai interpolasi periode ulang sebagai
berikut.
Interpolasi periode ulang 1,333 tahun:

( )

Perhitungan interpolasi nilai untuk periode kala ulang


selengkapnya disajikan pada tabel 4.6 berikut.
Tabel 4. 6 Interpolasi Nilai Pengujian Chi Kuadrat
Metode Log Pearson III
Periode Ulang
Cs
1,25 1,333 2 4 5
0,3 -0,853 -0,764 -0,05 0,533 0,824
0,29 -0,853 -0,764 -0,047 0,534 0,824
0,2 -0,85 -0,756 -0,003 0,552 0,830
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Dengan nilai Cs = 0,294 dan untuk P1 75% = 0,534


kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan curah hujan rencana
dalam batas kelas.
1) Perhitungan curah hujan pada interval kelas 75%
a) Untuk P1 (75%) = 1- P1
= 1 – 0,75
= 0,25
52

b) Periode ulang (T) =

= 4 Tahun
c) Curah hujan ( ) =
=
= 2,080 mm
X = 120,266 mm
Hasil perhitungan batas kelas interval selanjutnya dapat
dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4. 7 Batas Kelas Pada Pengujian Chi Kuadrat Metode Log
Pearson III
P T S log X KT Log XT XT
75% 4 2,02 0,12 0,534 2,080 120,266
50% 2 2,02 0,12 -0,047 2,012 102,714
25% 1,333 2,02 0,12 -0,764 1,927 84,561
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Selanjutnya perhitungan chi kuadrat metode Log Pearson III


dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4. 8 Pengujian Chi Kuadrat Metode Log Pearson III
Kelas Interval Ei Oi Ei-Oi (Ei-Oi)2/Ei
1 >120,266 1,75 2 -0,25 0,04
2 102,714-120,266 1,75 1 0,75 0,32
3 84,561-102,714 1,75 3 -1,25 0,89
4 <84,561 1,75 1 0,75 0,32
Jumlah 7 7 1,57
(Sumber : Perhitungan, 2023)

1) Nilai Ei

Ei = 1,75
53

2) Chi Kuadrat hitung menggunakan persamaan 2.15, perhitungan


pada kelas interval ke 1 sebagai berikut

Perhitungan pada kelas interval selengkapnya dapat dilihat pada tabel


4.8.
3) Derajat kebebasan (dk)
dk = G-R-1
dk = 4 - 2 - 1
dk = 1
(nilai R=2 untuk distribusi normal dan binomial)
Dengan nilai α = 5% dan dk = 1, maka pada tabel 2.6 nilai chi
kuadrat kritis dapat ditentukan sebesar = 3,481. Dari hasil analisis
perhitungan Chi Kuadrat metode Log Pearson III didapat nilai hitung
sebesar = 1,570. Jadi nilai hitung = 1,570 < kritis = 3,481.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi Metode Log
Pearson III memenuhi syarat.
2. Uji Smirnov-Kolmogorov
Pengujian distribusi metode Smirnov Kolmogorov didasarkan
pada perhitungan probabilitas (peluang) dan plotting data untuk
mengetahui data yang mempunyai simpangan terbesar. Dalam pengujian
ini agar distribusi dapat diterima syarat yang harus terpenuhi adalah D <
Do. Harga Do dapat diperoleh berdasarkan jumlah data curah hujan (n)
dan derajat kepercayaan (α) pada tabel 2.7.
a. Metode Gumbel
Dalam melaksanakan uji Smirnov-Kolmogorov, data curah
hujan harian maksimum tahunan disusun dari angka terbesar ke angka
terkecil. Sedangkan untuk menghitung peluang digunakan rumus :
54

1) Nilai peluang pengamatan pada m = 1

2) Faktor frekuensi (K) menggunakan persamaan 2.9

3) Reduksi varian (Y)

4) Nilai peluang teoritis (P’(xi))

5) Perbedaan peluang maksimum (D) menggunakan persamaan 2.17


| |
| |

Untuk hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.
55

Tabel 4. 9 Pengujian Smirnov-Kolmogorov Metode Gumbel

No Xi Xi (<) P(Xi) K Yn Sn Y(t) P'(Xi) D


1 92 155 0,125 1,590 0,492 0,938 1,984 0,128 0,003
2 98 141 0,250 1,122 0,492 0,938 1,545 0,192 0,058
3 104 104 0,375 -0,115 0,492 0,938 0,385 0,494 0,119
4 155 98 0,500 -0,315 0,492 0,938 0,197 0,560 0,060
5 141 92 0,625 -0,516 0,492 0,938 0,008 0,629 0,004
6 92 92 0,750 -0,516 0,492 0,938 0,008 0,629 0,121
7 70 70 0,875 -1,251 0,492 0,938 -0,681 0,861 0,014
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Dari hasil perhitungan tabel 4.9 dapat ditentukan nilai D


maksimum sebesar D = 0,121.
Untuk mendapatkan nilai Do (D kritis) yang digunakan pada
tabel 2.7, nilai Do ditentukan berdasarkan interpolasi nilai n yang
terdekat dari hasil perhitungan. Perhitungan nilai interpolasi Do sebagai
berikut.
1) Jumlah data curah hujan (n) = 7 tahun
2) Derajat kepercayaan (α) = 5% = 0,05
3) Interpolasi Do

( )

Berdasarkan hasil analisis perhitungan pengujian Smirnov-


Kolmogorov metode Gumbel didapat nilai perbedaan peluang maksimum
sebesar D = 0,121 dan D kritis sebesar Do = 0,500. Jadi nilai D = 0,121 <
Do = 0,500. Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
Metode Gumbel memenuhi syarat.
b. Metode Log Pearson III
Dalam Melaksanakan uji Smirnov-Kolmogorov, data curah
hujan harian maksimum tahunan disusun dari angka terbesar ke angka
terkecil. Sedangkan untuk menghitung Peluang digunakan rumus :
56

1) Nilai peluang pengamatan pada m = 1

2) Faktor frekuensi ( ) menggunakan persamaan 2.14

3) Nilai Pr didapat berdasarkan interpolasi nilai Cs pada tabel K metode


Log Pearson III lampiran 1
( )
[ ]

4) Nilai peluang teoritis (P’(xi))

5) Perbedaan peluang maksimum (D) menggunakan persamaan 2.17


| |
| |

Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut.


57

Tabel 4. 10 Pengujian Smirnov-Kolmogorov Metode Log Pearson III


No Xi Xi< log (Xi) P(Xi) Pr P'(Xi) D
1 92 155 2,190 0,125 1,468 0,144 0,856 0,731
2 98 141 2,149 0,25 1,120 0,080 0,920 0,670
3 104 104 2,017 0,375 -0,002 0,022 0,978 0,603
4 155 98 1,991 0,5 -0,220 0,018 0,982 0,482
5 141 92 1,964 0,625 -0,453 0,016 0,984 0,359
6 92 92 1,964 0,75 -0,453 0,016 0,984 0,234
7 70 70 1,845 0,875 -1,460 0,011 0,989 0,114
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.10 dapat ditentukan nilai


D maksimum sebesar D = 0,731.
Untuk mendapatkan nilai Do (D kritis) yang digunakan pada
tabel 2.7, nilai Do ditentukan berdasarkan interpolasi nilai n yang
terdekat dari hasil perhitungan. Perhitungan nilai interpolasi Do sebagai
berikut.
1) Jumlah data curah hujan (n) = 7 tahun
2) Derajat kepercayaan (α) = 5% = 0,05
3) Interpolasi Do

( )

Berdasarkan hasil analisis perhitungan pengujian Smirnov-


Kolmogorov metode Log Pearson III didapat nilai perbedaan peluang
maksimum sebesar D = 0,731 dan D kritis sebesar Do = 0,500. Jadi nilai
D = 0,731 > Do = 0,500. Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi
frekuensi Metode Log Pearson III tidak memenuhi syarat.
c. Rekapitulasi hasil perhitungan uji distribusi
Tabel 4. 11 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Uji Distribusi
Uji Chi Kuadrat Uji Smirnor-Kolmogorov
Distribusi Do
Hipotesa D max Hipotesa
Hitung Kritis Kritis
Gumbel 1,571 3,481 Diterima 0,121 0,500 Diterima
Log Pearson Tidak
1,571 3,481 Diterima 0,731 0,500
III Diterima
(Sumber : Perhitungan, 2023)
58

Berdasarkan hasil perhitungan uji distribusi Chi Kuadrat dan


Smirnov-Kolmogorov pada metode Gumbel dan Log Pearson III dapat
disimpulkan bahwa dari uji Chi Kuadrat metode Gumbel dan Log Pearson
III keduanya memenuhi syarat sehingga distribusi dapat diterima karena
nilai < . Pada uji Smirnov-Kolmogorov metode Gumbel dapat
diterima karena memenuhi syarat D < Do, sedangkan pada metode Log
Pearson III uji Smirnov-Kolmogorov tidak memenuhi syarat karena D > Do
sehingga distribusi tidak dapat diterima. Maka untuk perhitungan
selanjutnya menggunakan metode Gumbel yang dijadikan acuan untuk
proses analisa selanjutnya.
4.1.5 Perhitungan Curah Hujan Rencana Periode Ulang Menggunakan Metode
Gumbel
Berdasarkan analisa distribusi frekuensi air hujan dan pengujian
distribusi, perhitungan curah hujan rencana menggunakan metode Gumbel.
Periode ulang yang digunakan ialah 2, 5, 10 dan 25 tahun. Perhitungan
menggunakan persamaan (2.9) dengan nilai rata-rata ( ), standar deviasi
(S), nilai reduksi varian (Y), standar deviasi dari reduksi varian (Sn) dan
nilai rata-rata reduksi dari varian (Yn).
Dalam menentukan nilai Yn dan Sn yang digunakan pada tabel 2.4
dan tabel 2.5, besaran nilai didapat berdasarkan eksterpolasi dengan grafis
dari nilai (n) atau banyaknya data curah hujan tahunan yang digunakan
dalam perhitungan. Dari hasil perhitungan nilai n = 7 didapat Yn = 0,492
dan Sn = 0,938. Selanjutnya perhitungan curah hujan rencana periode ulang
dengan metode Gumbel sebagai berikut.
Curah hujan periode ulang 2 tahun:

Perhitungan curah hujan rencana periode ulang selengkapnya


disajikan pada tabel 4.12 Berikut.
59

Tabel 4. 12 Curah Hujan Rencana

Curah
Periode Standar
Variabel Hujan
Ulang Deviasi Yn Sn
- Reduksi (Y) Rencana
(tahun) (S)
(XT)
2 107,43 29,91 0,3665 0,492 0,938 103,416
5 107,43 29,91 1,4999 0,492 0,938 139,557
10 107,43 29,91 2,2502 0,492 0,938 163,482
25 107,43 29,91 3,1985 0,492 0,938 193,720
(Sumber : Perhitungan, 2023)

4.2 Koefisien Pengaliran


Koefisien pengaliran pada suatu DAS ditentukan berdasarkan
kondisi topografi, perbedaan penggunaan tanah, kondisi tanah, air tanah,
derajat kepadatan tanah, porositas tanah, simpanan depresi dan lain-lain.
Jika nilai koefisien pengaliran besar dapat diartikan bahwa lebih banyak air
hujan yang menjadi air limpasan. Pada sungai Kendal yang menjadi objek
penelitian termasuk DAS kecil dan terletak di dataran rendah dengan elevasi
kurang dari 50 meter diatas permukaan air laut maka berdasarkan tabel 2.9
nilai koefisien pengaliran (C) diambil sebesar 0,45.

4.3 Analisa Debit Banjir Rencana


Dalam menentukan debit banjir rencana yang digunakan dalam
analisis penampang Sungai Kendal, metode yang dipilih ialah metode
Rasional dan Metode HSS Nakayasu. Dari kedua metode tersebut
dibandingkan kemudian dipilih salah satu yang memiliki debit terbesar yang
digunakan dalam analisis selanjutnya.
4.3.1 Metode Rasional
1. Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi (tc) dalam penelitian ini adalah lamanya air
hujan jatuh dan mengalir dari lokasi hulu sampai ke hilir sungai Kendal.
Dalam perhitungan waktu konsentrasi, kemiringan sungai (S), panjang
sungai, dan koefisien aliran sangat berpengaruh. Perhitungan waktu
konsentrasi ini menggunakan persamaan (2.20) sebagai berikut :
60

Panjang sungai pengamatan (L) = 8,4 km = 8400 m


AS elevasi hulu = 3,361 m
AS elevasi hilir = -3,611 m

S =

= 0,00086 m/m

=( )

=( )
= 5,167 jam

2. Intensitas Air Hujan


Intensitas hujan selama waktu konsentrasi (I) dihitung dengan
persamaan (2.18) menggunakan rumus Mononobe. Maka perhitungan
distribusi hujan jam-jaman yaitu:

Intensitas Hujan (I) 2 Th = ( )

= ( )
= 11,996 mm/jam
Hasil perhitungan untuk periode tertentu selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 4.13 berikut :
Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan (I)
Periode Ulang Curah Huja Waktu Intensitas
(Tahun) Rencana (XT) Konsentrasi ( ) Hujan (I)
2 103,416 5,167 11,996
5 139,557 5,167 16,188
10 163,482 5,167 18,964
25 193,720 5,167 22,471
(Sumber : Perhitungan, 2023)
61

3. Perhitungan Debit Banjir Rencana Metode Rasional


Debit banjir rencana dihitung dengan persamaan (2.22)
menggunakan rumus menurut Mononobe :
a. Luas DAS (A) = 26,3
b. Panjang sungai utama (L) = 8,4 km
c. Koefisien pengaliran (C) = 0,45
d. Debit (QT) 2 Th = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,45 x 11,996 x 26,3
= 39,469
Hasil perhitungan debit rencana metode rasional untuk periode
tertentu selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.
Tabel 4. 14 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana Metode Rasional
Periode Koefisien Debit
Intensitas (I) Luas Das (A)
Ulang pengaliran Rencana
mm/jam km²
(tahun) (C) (QT) m³/s
2 0,450 11,996 26,300 39,469
5 0,450 16,188 26,300 53,262
10 0,450 18,964 26,300 62,393
25 0,450 22,471 26,300 73,934
(Sumber : Perhitungan, 2023)

4.3.2 Metode HSS Nakayasu


1. Intensitas Air Hujan
1. Distribusi Hujan Jam-jaman
Dalam perhitungan distribusi hujan jam-jaman menggunakan
rumus Monobode pada persamaan (2.18), sebagai berikut:

Pada jam ke-1, ( )


Perhitungan pada jam-jam selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.15
berikut.
Tinggi curah hujan jam-jaman dihitung memasukan nilai t
dengan persamaan (2.19) sebagai berikut.
62

Berdasarkan rumusan diatas curah hujan waktu ke-T sebagai


berikut:
Untuk t = 1 jam,
Hasil perhitungan distribusi hujan jam-jaman dan curah
hujan jam-jaman untuk waktu selanjutnya dapat dilihat pada tabel
4.15 berikut.
Tabel 4. 15 Hasil Perhitungan Distribusi Hujan dan Curah Hujan Jam-
Jaman
Jam Ke I Rasio
1 0,3467 0,3467
2 0,2184 0,0901
3 0,1667 0,0632
4 0,1376 0,0503
5 0,1186 0,0425
6 0,1050 0,0371
7 0,0947 0,0332
8 0,0867 0,0302
9 0,0801 0,0278
10 0,0747 0,0258
11 0,0701 0,0241
12 0,0661 0,0227
13 0,0627 0,0215
14 0,0597 0,0204
15 0,0570 0,0194
16 0,0546 0,0186
17 0,0524 0,0178
18 0,0505 0,0171
19 0,0487 0,0165
20 0,0471 0,0160
21 0,0455 0,0154
22 0,0442 0,0149
23 0,0429 0,0145
24 0,0417 0,0141
(Sumber : Perhitungan, 2023)
63

2. Curah Hujan Netto (Rn)


Setelah didapatkan distribusi hujan jam-jaman, selanjutnya
dihitung curah hujan efektif dengan persamaan (2.21) sebagai berikut.
Curah hujan efektif periode ulang 2 tahun:

Hasil dari perhitungan curah hujan efektif periode ulang


selanjutnya disajikan pada tabel 4.16 berikut.
Tabel 4. 16 Perhitungan Hujan Efektif
Periode Ulang Curah Hujan Koefisien Hujan Netto
(tahun) rencana (Xt) pengaliran (C) (Rn)
2 103,416 0,45 46,537
5 139,557 0,45 62,801
10 163,482 0,45 73,567
25 193,720 0,45 87,174
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Perhitungan distribusi curah hujan efektif jam-jaman selanjutnya


dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut.
Tabel 4. 17 Distribusi Hujan Efektif Jam-jaman

Hujan Netto (Rn,mm) Tahun Kala Ulang


2 5 10 25
t (jam) Rt
46,537 62,801 73,567 87,174
Distribusi Hujan Efektif = Rt x Rn
1 0,3467 16,134 21,772 25,504 30,222
2 0,0901 4,193 5,659 6,629 7,855
3 0,0632 2,942 3,970 4,650 5,510
4 0,0503 2,342 3,160 3,702 4,387
5 0,0425 1,978 2,669 3,126 3,704
6 0,0371 1,729 2,333 2,733 3,238
7 0,0332 1,546 2,086 2,444 2,896
8 0,0302 1,405 1,896 2,221 2,631
64

Hujan Netto (Rn,mm) Tahun Kala Ulang


2 5 10 25
t (jam) Rt
46,537 62,801 73,567 87,174
Distribusi Hujan Efektif = Rt x Rn
9 0,0278 1,292 1,744 2,042 2,420
10 0,0258 1,200 1,619 1,896 2,247
11 0,0241 1,122 1,514 1,774 2,102
12 0,0227 1,056 1,425 1,669 1,978
13 0,0215 0,999 1,348 1,579 1,871
14 0,0204 0,949 1,280 1,500 1,777
15 0,0194 0,905 1,221 1,430 1,695
16 0,0186 0,865 1,168 1,368 1,621
17 0,0178 0,830 1,120 1,312 1,555
18 0,0171 0,798 1,077 1,261 1,495
19 0,0165 0,769 1,038 1,216 1,440
20 0,0160 0,742 1,002 1,174 1,391
21 0,0154 0,718 0,969 1,135 1,345
22 0,0149 0,696 0,939 1,100 1,303
23 0,0145 0,675 0,911 1,067 1,264
24 0,0141 0,656 0,885 1,036 1,228
(Sumber : Perhitungan, 2023)

2. Perhitungan Debit Banjir Rencana Metode HSS Nakayasu


Dalam menghitung debit banjir dengan metode HSS Nakayasu
terdapat paramater yang digunakan. Beberapa parameter yang digunakan
antara lain :
a. Luas DAS (A) = 26,3 km²
b. Panjang sungai utama (L) = 8,4 km
c. Koefisien pengaliran (C) = 0,45
d. Hujan Satuan (Ro) = 1 mm
Perhitungan HSS Nakayasu menggunakan persamaan (2.23)
sampai dengan persamaan (2.33) dengan penjabaran sebagai berikut.
65

a. Perhitungan nilai waktu konsentrasi (tg)


Untuk L < 15 km maka:

jam
b. Perhitungan nilai waktu hujan (tr)
Nilai tr diambil antara 0,5 sampai 1 tg maka:

jam
c. Perhitungan nilai waktu puncak (Tp)

jam
e. Perhitungan parameter hidrograf (𝝰)
3,000 (bagian naik hidrograf cepat dan menurun dengan lambat)
f. Perhitungan nilai waktu mencapai debit 30% ( )

jam
g. Perhitungan nilai waktu debit

jam
h. Perhitungan nilai waktu debit

jam
i. Perhitungan debit puncak (Qp)

m³/s
66

j. Persamaan hidrograf untuk kurva naik (Qt)


Dengan 0 < t < Tp = 0 < t < 1,677, maka:

[ ] * +

k. Persamaan hidrograf untuk kurva turun (Qd)


1) Dengan ( ) , maka:

2) Dengan ( )
, maka:

3) Dengan ( ) , maka:

Dalam perhitungan ordinat dari HSS Nakayasu didasarkan pada


kedalaman hujan 1 mm, sehingga perlu diketahui hasilnya dengan cara
berikut.
∑ Hirograf satuan 3,6
Angka Koreksi
Luas DAS
10,203 x 3,6
Angka Koreksi
26,3

1,3 7
Berdasarkan hasil koreksi diatas didapatan hasil tidak sama dengan
1 mm, maka hidrograf nakayasu perlu dilakukan koreksi agar angka koreksi
mendekati/sama dengan 1 mm. Untuk hasil perhitungan dapat dilihat di
tabel 4.18 berikut.
67

Tabel 4. 18 Perhitungan Metode HSS Nakayasu


Waktu (t) Debit (Q) Debit Koreksi (Q)
Rumus Keterangan
Jam m³/s m³/s
Qt 0 0,000 0,000
Q naik
Qt 1 0,641 0,459
Qp 1,677 2,215 1,586 Q puncak
Qd1 2 1,927 1,380
Qd1 3 1,253 0,897
Q turun 1
Qd1 4 0,814 0,583
Qd1 4,472 0,665 0,476
Qd2 5 0,571 0,409
Qd2 6 0,428 0,307
Qd2 7 0,321 0,230 Q turun 2
Qd3 8 0,241 0,173
Qd3 8,664 0,199 0,143
Qd3 9 0,185 0,133
Qd3 10 0,150 0,107
Qd3 11 0,121 0,086
Qd3 12 0,097 0,070
Qd3 13 0,078 0,056
Qd3 14 0,063 0,045
Qd3 15 0,051 0,036
Qd3 16 0,041 0,029
Q turun 3
Qd3 17 0,033 0,024
Qd3 18 0,027 0,019
Qd3 19 0,022 0,015
Qd3 20 0,017 0,012
Qd3 21 0,014 0,010
Qd3 22 0,011 0,008
Qd3 23 0,009 0,007
Qd3 24 0,007 0,005
Jumlah 10,203 7,306
Koreksi 1,397 1,000
(Sumber : Perhitungan, 2023)
68

Sehingga angka koreksi hidrograf satuan sintesis nakayasu menjadi


7,306
Angka Koreksi = = 1. Oleh karena itu untuk perhitungan selanjutnya
26,3

menggunakan debit koreksi.

Grafik Lengkung Naik dan Turun HSS Nakayasu


3

2.5

2
Q (m³/s)

1.5

0.5

t (jam)

Debit (Q) Debit Koreksi (Q)

Gambar 4. 1 Grafik Perhitungan Metode HSS Nakayasu


(Sumber : Perhitungan, 2023)

Berdasarkan grafik diatas dapat kita lihat bahwa kurva debit terus
meningkat seiring berjalannya waktu hingga pada jam 1,677 terjadi debit
puncak banjir rencana dengan volume sebesar 1,586 m³/s, setelah itu kurva
perlahan menurun seiring berjalannya waktu hingga berada pada titik
volume debit nol.
Perhitungan debit banjir kala ulang dapat dilihat di tabel 4.19
berikut.
69

Tabel 4. 19 Rekapitulasi Debit Banjir Rencana Periode Ulang


Waktu (t) Debit Rencana Periode Ulang (QT) m³/s
Jam 2 5 10 25
0 0,000 0,000 0,000 0,000
1 7,860 10,447 12,159 14,323
1,677 39,949 53,356 62,231 73,449
2 29,432 39,235 45,725 53,927
3 21,769 29,063 32,359 39,995
4 15,515 20,733 24,188 28,554
4,472 12,663 16,922 19,741 23,305
5 11,688 15,630 18,239 21,537
6 9,301 12,444 14,524 17,154
7 6,937 9,280 10,832 12,793
8 5,504 7,367 8,600 10,159
8,664 4,749 6,359 7,425 8,771
9 4,589 6,146 7,177 8,480
10 3,828 5,128 5,989 7,077
11 3,183 4,265 4,982 5,887
12 2,640 3,538 4,132 4,884
13 2,184 2,908 3,420 4,042
14 1,804 2,418 2,825 3,339
15 1,487 1,994 2,330 2,754
16 1,224 1,633 1,919 2,268
17 1,007 1,350 1,529 1,865
18 0,827 1,109 1,296 1,532
19 0,679 0,910 1,064 1,258
20 0,556 0,746 0,872 1,031
21 0,456 0,611 0,715 0,845
22 0,373 0,501 0,585 0,692
23 0,305 0,409 0,479 0,566
24 0,249 0,335 0,391 0,463
Qmaks 39,949 53,356 62,231 73,449
(Sumber : Perhitungan, 2023)
70

Hidrograf Debit Banjir Rencana


80

70

60

50
Q (m³/s)

40

30

20

10

t (jam)

Q2 Tahun Q5 Tahun Q10 Tahun Q25 Tahun

Gambar 4. 2 Grafik Debit Banjir Metode HSS Nakayasu


(Sumber : Perhitungan, 2023)

Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa debit puncak di setiap
tahun periode ulang terjadi pada jam ke 1,677 dengan volume debit sebesar
Q2 yaitu 39,949 m³/s, Q5 yaitu 53,356 m³/s, Q10 yaitu 62,231 m³/s dan Q25
yaitu 73,449 m³/s.
4.3.3 Rekapitulasi Debit Banjir Rencana Periode Ulang
Dari dua metode yang digunakan dalam perhitungan debit banjir
rencana pada Sungai Kendal dipilih nilai debit yang terbesar. Berdasarkan
tabel 4.20, maka dapat ditentukan debit banjir rencana yang digunakan pada
analisa selanjutnya yaitu metode Rasional karena memiliki nilai yang lebih
besar daripada nilai dari metode HSS Nakayasu. Setelah analisa debit banjir
rancangan selesai, kemudian dilakukan analisa untuk kapasitas penampang
Sungai Kendal menggunakan HEC-RAS 5.0.7.
71

Tabel 4. 20 Rekapitulasi Debit Banjir Rencana Pada Setiap Metode


Periode Ulang Metode
(tahun) Rasional HSS Nakayasu
2 39,469 39,949
5 53,262 53,356
10 62,393 62,231
25 73,934 73,449
(Sumber : Perhitungan, 2023)

4.4 Analisa Hidrolika


Analisis hidrolika bertujuan untuk mengetahui kemampuan
kapasitas sungai dalam menampung suatu debit air. Analisa hidrolika
dilakukan dengan bantuan program HEC-RAS 5.0.7 untuk melihat
bagaimana kondisi eksisting sungai dalam menampung debit banjir rencana
yang sudah dihitung sebelumnya dalam analisa hidrologi. Hasil dari analisa
program merupakan hasil pendekatan dengan berbagai macam input data
yang diambil dari lapangan dan parameter yang sesuai dengan kondisi
Sungai Kendal. Sehingga jika terjadi limpasan air dari sungai dapat
dilakukan perencanaan perbaikan untuk mengevaluasi penampang sungai
supaya mampu menampung debit banjir rencana.
4.4.1. Analisa Kapasitas Sungai Kendal Pada Kondisi Eksisting
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar debit yang
mampu ditampung pada Sungai Kendal. Dari data-data yang ada dapat
dihitung kapasitas maksimal debit sungai dengan menggunakan rumus
manning sebagai berikut.
Perhitungan pada penampang STA 81+50 sebagai berikut:
1. Panjang sungai pengamatan (L) = 4,15 km = 4150 m
2. Elevasi hulu sungai pengamatan = 1,814 m
3. Elevasi hilir sungai pengamatan = -0,394 m
4. Koefisien manning (n) = 0,025 (kondisi eksisting)
5. Luas penampang (A) = 39,618 m²
6. Keliling basah (P) = 21,851 m
72

7. Kemiringan sungai (S) =

( )
=

= 0,00053 m/m

8. Jari-jari hidrolis (R) =

= 1,813 m

9. Kecepatan aliran (V) =

=1,.491 m/s
10. Debit (Q) =AxV
= 39,618 x 1,.491
= 59.076 m³/s
Perhitungan kapasitas penampang STA kondisi eksisting sungai
lainnya dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut.
Tabel 4. 21 Perhitungan Kapasitas Debit Eksisting Pada Masing-masing
STA
Jari-
Luas Keliling
jari Kemiringan Kecepatan Debit
STA Penampang Basah
No Hidrolis Sungai (I) Aliran (v) (Q)
(A) (P)
(R)
(Titik) (m) (m²) (m) (m) (m/m) (m/s) (m³/s)
1 81+50 0 39,618 21,851 1,813 0,00053 1,491 59,076
2 81 +50 20,179 12,280 1,643 0,00053 1,397 28,180
3 80 +150 24,256 15,641 1,551 0,00053 1,344 32,592
4 79+41 +209 24,103 14,354 1,679 0,00053 1,417 34,149
5 78+69 +281 27,997 15,664 1,787 0,00053 1,477 41,352
6 78 +350 30,039 18,167 1,653 0,00053 1,402 42,124
7 76+38 +511 29,367 16,039 1,831 0,00053 1,501 44,079
8 76 +550 26,499 14,647 1,809 0,00053 1,489 39,458
9 75+5 +645 18,149 12,345 1,470 0,00053 1,297 23,533
10 74 +750 28,233 14,944 1,889 0,00053 1,533 43,272
11 73+50 +800 21,084 14,404 1,464 0,00053 1,293 27,259
73

Jari-
Luas Keliling
jari Kemiringan Kecepatan Debit
STA Penampang Basah
No Hidrolis Sungai (I) Aliran (v) (Q)
(A) (P)
(R)
(Titik) (m) (m²) (m) (m) (m/m) (m/s) (m³/s)
12 73 +850 28,923 18,233 1,586 0,00053 1,364 39,453
13 72+30 +920 21,994 13,444 1,636 0,00053 1,392 30,625
14 72 +950 25,364 13,974 1,815 0,00053 1,492 37,850
15 71+63 +987 43,763 20,252 2,161 0,00053 1,676 73,358
16 71 +1050 17,761 15,413 1,152 0,00053 1,102 19,578
17 70+73 +1077 17,547 12,290 1,428 0,00053 1,272 22,313
18 70 +1150 16,886 11,708 1,442 0,00053 1,280 21,619
19 69+35 +1215 16,781 11,130 1,508 0,00053 1,319 22,128
20 68+6 +1344 11,944 11,828 1,010 0,00053 1,009 12,057
21 68 +1350 22,485 13,478 1,668 0,00053 1,411 31,718
22 67 +1450 16,362 13,163 1,243 0,00053 1,159 18,970
23 66+34 +1516 19,029 13,016 1,462 0,00053 1,292 24,582
24 66 +1550 17,447 11,653 1,497 0,00053 1,313 22,899
25 65+21 +1629 14,889 11,505 1,294 0,00053 1,191 17,732
26 64+77 +1673 18,737 13,898 1,348 0,00053 1,224 22,931
27 64 +1750 23,456 14,015 1,674 0,00053 1,414 33,160
28 63 +1850 21,826 13,948 1,565 0,00053 1,352 29,502
29 62+11 +1939 17,826 12,393 1,438 0,00053 1,278 22,780
30 62 +1950 21,637 16,025 1,350 0,00053 1,225 26,507
31 61+30 +2020 19,960 13,273 1,504 0,00053 1,316 26,274
32 60+89 +2061 20,020 14,419 1,388 0,00053 1,248 24,987
33 60+40 +2110 15,765 14,567 1,082 0,00053 1,057 16,666
34 60+18 +2132 16,405 13,423 1,222 0,00053 1,146 18,805
35 60 +2150 22,748 14,724 1,545 0,00053 1,340 30,488
36 59+75 +2175 17,670 13,632 1,296 0,00053 1,192 21,067
37 59+9 +2241 13,646 14,312 0,953 0,00053 0,972 13,257
38 58 +2350 19,348 16,056 1,205 0,00053 1,136 21,972
39 57+50 +2400 30,632 18,377 1,667 0,00053 1,410 43,187
40 56+29 +2521 18,532 15,438 1,200 0,00053 1,133 20,991
41 56 +2550 8,552 8,451 1,012 0,00053 1,011 8,646
42 55+56 +2594 23,169 13,582 1,706 0,00053 1,432 33,174
43 55+52 +2628 17,363 12,491 1,390 0,00053 1,249 21,687
44 54 +2750 13,974 11,526 1,212 0,00053 1,140 15,934
45 53+52 +2798 10,285 10,589 0,971 0,00053 0,984 10,116
46 52+39 +2911 22,473 15,086 1,490 0,00053 1,308 29,396
47 52 +2950 26,342 16,209 1,625 0,00053 1,386 36,517
48 51+86 +2964 16,863 14,066 1,199 0,00053 1,132 19,085
49 51+47 +3003 18,417 14,704 1,253 0,00053 1,165 21,462
50 51+13 +3037 16,902 14,074 1,201 0,00053 1,133 19,151
51 50+54 +3096 18,038 13,961 1,292 0,00053 1,190 21,460
74

Jari-
Luas Keliling
jari Kemiringan Kecepatan Debit
STA Penampang Basah
No Hidrolis Sungai (I) Aliran (v) (Q)
(A) (P)
(R)
(Titik) (m) (m²) (m) (m) (m/m) (m/s) (m³/s)
52 50 +3150 25,675 16,683 1,539 0,00053 1,337 34,324
53 49+83 +3167 16,698 14,036 1,190 0,00053 1,126 18,801
54 49 +3250 17,280 13,457 1,284 0,00053 1,185 20,474
55 48+50 +3300 19,110 13,822 1,383 0,00053 1,245 23,785
56 48 +3350 20,482 14,498 1,413 0,00053 1,263 25,863
57 47+86 +3364 19,216 14,194 1,354 0,00053 1,227 23,583
58 47+56 +3394 18,963 14,146 1,341 0,00053 1,219 23,121
59 47+15 +3433 22,995 14,882 1,545 0,00053 1,340 30,823
60 46+63 +3487 14,981 13,249 1,131 0,00053 1,088 16,307
61 46+38 +3512 17,193 14,126 1,217 0,00053 1,143 19,655
62 46 +3550 17,949 14,501 1,238 0,00053 1,156 20,752
63 45+73 +3577 21,813 14,966 1,457 0,00053 1,289 28,121
64 44+50 +3700 16,963 13,731 1,235 0,00053 1,155 19,586
65 44 +3750 27,129 16,230 1,671 0,00053 1,412 38,319
66 43+14 +3836 15,760 12,411 1,270 0,00053 1,176 18,534
67 42+57 +3893 15,510 12,983 1,195 0,00053 1,129 17,513
68 42 +3950 28,950 17,755 1,631 0,00053 1,389 40,220
69 41+50 +4000 14,313 13,293 1,077 0,00053 1,054 15,079
70 40 +4150 24,822 15,850 1,566 0,00053 1,352 33,571
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas debit pada sungai kendal


didapatkan kapasitas debit yang bervariasi dari debit yang terbesar pada
penampang STA 71+63 dengan debit sebesar 73,258 hingga debit yang
terkecil pada penampang STA 56 dengan debit sebesar 8,646.
1. Perbandingan Kapasitas Debit Eksisting Sungai Kendal Dengan
Perhitungan Debit Banjir Rencana
Perbandingan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
penampang sungai dalam menerima debit banjir rencana. Perbandingan
dilakukan antara kapasitas debit eksisting sungai kendal dengan hasil
perhitungan debit rencana pada Q2 tahun, Q5 tahun, Q10 tahun, dan Q25
tahun. Perbandingan dilakukan dengan asumsi bahwa:
75

a. Jika pada salah satu penampang (STA) debit eksisting sungai lebih kecil
daripada debit banjir rencana maka dapat didefinisikan penampang
mengalami banjir.
b. Jika pada salah satu penampang (STA) debit eksisting sungai lebih besar
daripada debit banjir rencana maka dapat didefinisikan penampang masih
mampu menerima debit banjir rencana (tidak mengalami banjir pada
penampang).
Perbandingan debit eksisting dan debit banjir rencana dapat
dilihat pada tabel berikut.
a. Perbandingan pada Q2 tahun
Tabel 4. 22 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana
Q2 Tahun
Debit Debit Banjir
STA
No. Eksisting (Q) Rencana (QT) Keterangan
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
1 81+50 0 59,076 39,469 Tidak Banjir
2 81 +50 28,180 39,469 Banjir
3 80 +150 32,592 39,469 Banjir
4 79+41 +209 34,149 39,469 Banjir
5 78+69 +281 41,352 39,469 Tidak Banjir
6 78 +350 42,124 39,469 Tidak Banjir
7 76+38 +511 44,079 39,469 Tidak Banjir
8 76 +550 39,458 39,469 Banjir
9 75+5 +645 23,533 39,469 Banjir
10 74 +750 43,272 39,469 Tidak Banjir
11 73+50 +800 27,259 39,469 Banjir
12 73 +850 39,453 39,469 Banjir
13 72+30 +920 30,625 39,469 Banjir
14 72 +950 37,850 39,469 Banjir
15 71+63 +987 73,358 39,469 Tidak Banjir
16 71 +1050 19,578 39,469 Banjir
17 70+73 +1077 22,313 39,469 Banjir
18 70 +1150 21,619 39,469 Banjir
19 69+35 +1215 22,128 39,469 Banjir
20 68+6 +1344 12,057 39,469 Banjir
21 68 +1350 31,718 39,469 Banjir
22 67 +1450 18,970 39,469 Banjir
23 66+34 +1516 24,582 39,469 Banjir
24 66 +1550 22,899 39,469 Banjir
25 65+21 +1629 17,732 39,469 Banjir
76

Debit Debit Banjir


STA
No. Eksisting (Q) Rencana (QT) Keterangan
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
26 64+77 +1673 22,931 39,469 Banjir
27 64 +1750 33,160 39,469 Banjir
28 63 +1850 29,502 39,469 Banjir
29 62+11 +1939 22,780 39,469 Banjir
30 62 +1950 26,507 39,469 Banjir
31 61+30 +2020 26,274 39,469 Banjir
32 60+89 +2061 24,987 39,469 Banjir
33 60+40 +2110 16,666 39,469 Banjir
34 60+18 +2132 18,805 39,469 Banjir
35 60 +2150 30,488 39,469 Banjir
36 59+75 +2175 21,067 39,469 Banjir
37 59+9 +2241 13,257 39,469 Banjir
38 58 +2350 21,972 39,469 Banjir
39 57+50 +2400 43,187 39,469 Tidak Banjir
40 56+29 +2521 20,991 39,469 Banjir
41 56 +2550 8,646 39,469 Banjir
42 55+56 +2594 33,174 39,469 Banjir
43 55+52 +2628 21,687 39,469 Banjir
44 54 +2750 15,934 39,469 Banjir
45 53+52 +2798 10,116 39,469 Banjir
46 52+39 +2911 29,396 39,469 Banjir
47 52 +2950 36,517 39,469 Banjir
48 51+86 +2964 19,085 39,469 Banjir
49 51+47 +3003 21,462 39,469 Banjir
50 51+13 +3037 19,151 39,469 Banjir
51 50+54 +3096 21,460 39,469 Banjir
52 50 +3150 34,324 39,469 Banjir
53 49+83 +3167 18,801 39,469 Banjir
54 49 +3250 20,474 39,469 Banjir
55 48+50 +3300 23,785 39,469 Banjir
56 48 +3350 25,863 39,469 Banjir
57 47+86 +3364 23,583 39,469 Banjir
58 47+56 +3394 23,121 39,469 Banjir
59 47+15 +3433 30,823 39,469 Banjir
60 46+63 +3487 16,307 39,469 Banjir
61 46+38 +3512 19,655 39,469 Banjir
62 46 +3550 20,752 39,469 Banjir
63 45+73 +3577 28,121 39,469 Banjir
64 44+50 +3700 19,586 39,469 Banjir
65 44 +3750 38,319 39,469 Banjir
66 43+14 +3836 18,534 39,469 Banjir
67 42+57 +3893 17,513 39,469 Banjir
77

Debit Debit Banjir


STA
No. Eksisting (Q) Rencana (QT) Keterangan
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
68 42 +3950 40,220 39,469 Tidak Banjir
69 41+50 +4000 15,079 39,469 Banjir
70 40 +4150 33,571 39,469 Banjir
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Berdasarkan hasil perbandingan kapasitas eksisting dan debit


banjir rencana dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh STA mengalami
banjir atau sudah tidak mampu menahan debit banjir rencana Q2 tahun
dan hanya sebagian yang mampu menahan debit banjir yaitu pada STA
81+50, STA78+69, STA78, STA 76+38, STA 74, STA 71+63, STA
57+50, dan STA 41+50.
b. Perbandingan pada Q5 tahun
Tabel 4. 23 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana
Q5 Tahun
Debit Debit Banjir
STA Keterangan
No. Eksisting (Q) Rencana (QT)
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
1 81+50 0 59,076 53,262 Tidak Banjir
2 81 +50 28,180 53,262 Banjir
3 80 +150 32,592 53,262 Banjir
4 79+41 +209 34,149 53,262 Banjir
5 78+69 +281 41,352 53,262 Banjir
6 78 +350 42,124 53,262 Banjir
7 76+38 +511 44,079 53,262 Banjir
8 76 +550 39,458 53,262 Banjir
9 75+5 +645 23,533 53,262 Banjir
10 74 +750 43,272 53,262 Banjir
11 73+50 +800 27,259 53,262 Banjir
12 73 +850 39,453 53,262 Banjir
13 72+30 +920 30,625 53,262 Banjir
14 72 +950 37,850 53,262 Banjir
15 71+63 +987 73,358 53,262 Tidak Banjir
16 71 +1050 19,578 53,262 Banjir
17 70+73 +1077 22,313 53,262 Banjir
18 70 +1150 21,619 53,262 Banjir
19 69+35 +1215 22,128 53,262 Banjir
20 68+6 +1344 12,057 53,262 Banjir
21 68 +1350 31,718 53,262 Banjir
78

Debit Debit Banjir


STA Keterangan
No. Eksisting (Q) Rencana (QT)
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
22 67 +1450 18,970 53,262 Banjir
23 66+34 +1516 24,582 53,262 Banjir
24 66 +1550 22,899 53,262 Banjir
25 65+21 +1629 17,732 53,262 Banjir
26 64+77 +1673 22,931 53,262 Banjir
27 64 +1750 33,160 53,262 Banjir
28 63 +1850 29,502 53,262 Banjir
29 62+11 +1939 22,780 53,262 Banjir
30 62 +1950 26,507 53,262 Banjir
31 61+30 +2020 26,274 53,262 Banjir
32 60+89 +2061 24,987 53,262 Banjir
33 60+40 +2110 16,666 53,262 Banjir
34 60+18 +2132 18,805 53,262 Banjir
35 60 +2150 30,488 53,262 Banjir
36 59+75 +2175 21,067 53,262 Banjir
37 59+9 +2241 13,257 53,262 Banjir
38 58 +2350 21,972 53,262 Banjir
39 57+50 +2400 43,187 53,262 Banjir
40 56+29 +2521 20,991 53,262 Banjir
41 56 +2550 8,646 53,262 Banjir
42 55+56 +2594 33,174 53,262 Banjir
43 55+52 +2628 21,687 53,262 Banjir
44 54 +2750 15,934 53,262 Banjir
45 53+52 +2798 10,116 53,262 Banjir
46 52+39 +2911 29,396 53,262 Banjir
47 52 +2950 36,517 53,262 Banjir
48 51+86 +2964 19,085 53,262 Banjir
49 51+47 +3003 21,462 53,262 Banjir
50 51+13 +3037 19,151 53,262 Banjir
51 50+54 +3096 21,460 53,262 Banjir
52 50 +3150 34,324 53,262 Banjir
53 49+83 +3167 18,801 53,262 Banjir
54 49 +3250 20,474 53,262 Banjir
55 48+50 +3300 23,785 53,262 Banjir
56 48 +3350 25,863 53,262 Banjir
57 47+86 +3364 23,583 53,262 Banjir
58 47+56 +3394 23,121 53,262 Banjir
59 47+15 +3433 30,823 53,262 Banjir
60 46+63 +3487 16,307 53,262 Banjir
61 46+38 +3512 19,655 53,262 Banjir
62 46 +3550 20,752 53,262 Banjir
63 45+73 +3577 28,121 53,262 Banjir
79

Debit Debit Banjir


STA Keterangan
No. Eksisting (Q) Rencana (QT)
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
64 44+50 +3700 19,586 53,262 Banjir
65 44 +3750 38,319 53,262 Banjir
66 43+14 +3836 18,534 53,262 Banjir
67 42+57 +3893 17,513 53,262 Banjir
68 42 +3950 40,220 53,262 Banjir
69 41+50 +4000 15,079 53,262 Banjir
70 40 +4150 33,571 53,262 Banjir
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Berdasarkan hasil perbandingan kapasitas eksisting dan debit


banjir rencana diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh STA
mengalami banjir atau sudah tidak mampu menahan debit banjir rencana
Q5 tahun dan hanya ada 2 STA yang mampu menahan debit banjir yaitu
pada STA 81+50 dan STA 71+63.
c. Perbandingan pada Q10 tahun
Tabel 4. 24 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana
Q10 Tahun
Debit Debit Banjir
STA
No. Eksisting (Q) Rencana (QT) Keterangan
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
1 81+50 0 59,076 62,393 Banjir
2 81 +50 28,180 62,393 Banjir
3 80 +150 32,592 62,393 Banjir
4 79+41 +209 34,149 62,393 Banjir
5 78+69 +281 41,352 62,393 Banjir
6 78 +350 42,124 62,393 Banjir
7 76+38 +511 44,079 62,393 Banjir
8 76 +550 39,458 62,393 Banjir
9 75+5 +645 23,533 62,393 Banjir
10 74 +750 43,272 62,393 Banjir
11 73+50 +800 27,259 62,393 Banjir
12 73 +850 39,453 62,393 Banjir
13 72+30 +920 30,625 62,393 Banjir
14 72 +950 37,850 62,393 Banjir
15 71+63 +987 73,358 62,393 Tidak Banjir
16 71 +1050 19,578 62,393 Banjir
17 70+73 +1077 22,313 62,393 Banjir
18 70 +1150 21,619 62,393 Banjir
80

Debit Debit Banjir


STA
No. Eksisting (Q) Rencana (QT) Keterangan
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
19 69+35 +1215 22,128 62,393 Banjir
20 68+6 +1344 12,057 62,393 Banjir
21 68 +1350 31,718 62,393 Banjir
22 67 +1450 18,970 62,393 Banjir
23 66+34 +1516 24,582 62,393 Banjir
24 66 +1550 22,899 62,393 Banjir
25 65+21 +1629 17,732 62,393 Banjir
26 64+77 +1673 22,931 62,393 Banjir
27 64 +1750 33,160 62,393 Banjir
28 63 +1850 29,502 62,393 Banjir
29 62+11 +1939 22,780 62,393 Banjir
30 62 +1950 26,507 62,393 Banjir
31 61+30 +2020 26,274 62,393 Banjir
32 60+89 +2061 24,987 62,393 Banjir
33 60+40 +2110 16,666 62,393 Banjir
34 60+18 +2132 18,805 62,393 Banjir
35 60 +2150 30,488 62,393 Banjir
36 59+75 +2175 21,067 62,393 Banjir
37 59+9 +2241 13,257 62,393 Banjir
38 58 +2350 21,972 62,393 Banjir
39 57+50 +2400 43,187 62,393 Banjir
40 56+29 +2521 20,991 62,393 Banjir
41 56 +2550 8,646 62,393 Banjir
42 55+56 +2594 33,174 62,393 Banjir
43 55+52 +2628 21,687 62,393 Banjir
44 54 +2750 15,934 62,393 Banjir
45 53+52 +2798 10,116 62,393 Banjir
46 52+39 +2911 29,396 62,393 Banjir
47 52 +2950 36,517 62,393 Banjir
48 51+86 +2964 19,085 62,393 Banjir
49 51+47 +3003 21,462 62,393 Banjir
50 51+13 +3037 19,151 62,393 Banjir
51 50+54 +3096 21,460 62,393 Banjir
52 50 +3150 34,324 62,393 Banjir
53 49+83 +3167 18,801 62,393 Banjir
54 49 +3250 20,474 62,393 Banjir
55 48+50 +3300 23,785 62,393 Banjir
56 48 +3350 25,863 62,393 Banjir
57 47+86 +3364 23,583 62,393 Banjir
58 47+56 +3394 23,121 62,393 Banjir
59 47+15 +3433 30,823 62,393 Banjir
60 46+63 +3487 16,307 62,393 Banjir
81

Debit Debit Banjir


STA
No. Eksisting (Q) Rencana (QT) Keterangan
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
61 46+38 +3512 19,655 62,393 Banjir
62 46 +3550 20,752 62,393 Banjir
63 45+73 +3577 28,121 62,393 Banjir
64 44+50 +3700 19,586 62,393 Banjir
65 44 +3750 38,319 62,393 Banjir
66 43+14 +3836 18,534 62,393 Banjir
67 42+57 +3893 17,513 62,393 Banjir
68 42 +3950 40,220 62,393 Banjir
69 41+50 +4000 15,079 62,393 Banjir
70 40 +4150 33,571 62,393 Banjir
(Sumber : Perhitungan, 2023)
Berdasarkan hasil perbandingan kapasitas eksisting dan debit
banjir rencana diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh STA
mengalami banjir atau sudah tidak mampu menahan debit banjir rencana
Q10 tahun dan hanya ada satu STA yang mampu menahan debit banjir
yaitu pada STA 71+63.
d. Perbandingan pada Q25 tahun
Tabel 4. 25 Perbandingan Debit Eksisting dan Debit Banjir Rencana
Q25 Tahun
Debit Debit Banjir
STA Keterangan
No. Eksisting (Q) Rencana (QT)
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
1 81+50 0 59,076 73,934 Banjir
2 81 +50 28,180 73,934 Banjir
3 80 +150 32,592 73,934 Banjir
4 79+41 +209 34,149 73,934 Banjir
5 78+69 +281 41,352 73,934 Banjir
6 78 +350 42,124 73,934 Banjir
7 76+38 +511 44,079 73,934 Banjir
8 76 +550 39,458 73,934 Banjir
9 75+5 +645 23,533 73,934 Banjir
10 74 +750 43,272 73,934 Banjir
11 73+50 +800 27,259 73,934 Banjir
12 73 +850 39,453 73,934 Banjir
13 72+30 +920 30,625 73,934 Banjir
14 72 +950 37,850 73,934 Banjir
15 71+63 +987 73,358 73,934 Banjir
16 71 +1050 19,578 73,934 Banjir
82

Debit Debit Banjir


STA Keterangan
No. Eksisting (Q) Rencana (QT)
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
17 70+73 +1077 22,313 73,934 Banjir
18 70 +1150 21,619 73,934 Banjir
19 69+35 +1215 22,128 73,934 Banjir
20 68+6 +1344 12,057 73,934 Banjir
21 68 +1350 31,718 73,934 Banjir
22 67 +1450 18,970 73,934 Banjir
23 66+34 +1516 24,582 73,934 Banjir
24 66 +1550 22,899 73,934 Banjir
25 65+21 +1629 17,732 73,934 Banjir
26 64+77 +1673 22,931 73,934 Banjir
27 64 +1750 33,160 73,934 Banjir
28 63 +1850 29,502 73,934 Banjir
29 62+11 +1939 22,780 73,934 Banjir
30 62 +1950 26,507 73,934 Banjir
31 61+30 +2020 26,274 73,934 Banjir
32 60+89 +2061 24,987 73,934 Banjir
33 60+40 +2110 16,666 73,934 Banjir
34 60+18 +2132 18,805 73,934 Banjir
35 60 +2150 30,488 73,934 Banjir
36 59+75 +2175 21,067 73,934 Banjir
37 59+9 +2241 13,257 73,934 Banjir
38 58 +2350 21,972 73,934 Banjir
39 57+50 +2400 43,187 73,934 Banjir
40 56+29 +2521 20,991 73,934 Banjir
41 56 +2550 8,646 73,934 Banjir
42 55+56 +2594 33,174 73,934 Banjir
43 55+52 +2628 21,687 73,934 Banjir
44 54 +2750 15,934 73,934 Banjir
45 53+52 +2798 10,116 73,934 Banjir
46 52+39 +2911 29,396 73,934 Banjir
47 52 +2950 36,517 73,934 Banjir
48 51+86 +2964 19,085 73,934 Banjir
49 51+47 +3003 21,462 73,934 Banjir
50 51+13 +3037 19,151 73,934 Banjir
51 50+54 +3096 21,460 73,934 Banjir
52 50 +3150 34,324 73,934 Banjir
53 49+83 +3167 18,801 73,934 Banjir
54 49 +3250 20,474 73,934 Banjir
55 48+50 +3300 23,785 73,934 Banjir
56 48 +3350 25,863 73,934 Banjir
57 47+86 +3364 23,583 73,934 Banjir
58 47+56 +3394 23,121 73,934 Banjir
83

Debit Debit Banjir


STA Keterangan
No. Eksisting (Q) Rencana (QT)
(Titik) (m) (m³/s) (m³/s)
59 47+15 +3433 30,823 73,934 Banjir
60 46+63 +3487 16,307 73,934 Banjir
61 46+38 +3512 19,655 73,934 Banjir
62 46 +3550 20,752 73,934 Banjir
63 45+73 +3577 28,121 73,934 Banjir
64 44+50 +3700 19,586 73,934 Banjir
65 44 +3750 38,319 73,934 Banjir
66 43+14 +3836 18,534 73,934 Banjir
67 42+57 +3893 17,513 73,934 Banjir
68 42 +3950 40,220 73,934 Banjir
69 41+50 +4000 15,079 73,934 Banjir
70 40 +4150 33,571 73,934 Banjir
(Sumber : Perhitungan, 2023)

Berdasarkan hasil perbandingan kapasitas eksisting dan debit


banjir rencana Q25 tahun diatas kapasitas saluran sungai yang sudah
tidak ada yang menampung debit banjir dan menyebabkan air hujan
meluap dan menggenangi daerah sekitarnya.
Setelah dilakukan analisa perbandingan kapasitas eksisting debit
sungai kendal dengan debit rencana banjir diketahui bahwa hampir seluruh
penampang STA mengalami limpasan air dari sungai untuk Q2 tahun, Q5
tahun, dan Q10 tahun hingga pada debit banjir rencana Q25 tahun seluruh
penampang STA sudah tidak mampu menampung debit air, sehingga
menyebabkan air melimpas dan menggenangi daerah sekitar sungai kendal.
4.4.2. Analisa Kapasitas Sungai Kendal Dalam Menampung Debit Rencana Pada
Kondisi Eksisting Menggunakan HEC-RAS
Analisa ini dilakukan untuk simulasi kemampuan penampang
sungai eksisting dalam menampung debit banjir rencana Q2 tahun, Q5
tahun, Q10 tahun dan Q25 tahun. Data yang diperlukan dalam analisis
hidrolika ini yaitu:
1. Skema alur sungai
2. Data penampang memanjang dan melintang sungai (long cross section)
3. Data debit banjir
4. Nilai manning (n) penampang sungai
84

Hasil simulasi debit banjir rencana tahun periode ulang pada


kondisi eksisting sungai Kendal dapat dilihat sebagai berikut.
sungai kendal
81.5 Legend
80
78.69 WS Q2
Ground
76.39
Bank Sta
74
72.3
71
69.385
68.635
67.035
66
64.77
63
62
60.89
60
59.133
57.5
56.29
54
52.46
51.51
50
49.04
47.9
46.67

44.54
43.18
42

40

Gambar 4. 3 Profil X-Y-Z Sungai Kendal


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

1. Hasil simulasi Q2 tahun, profil muka air pada sungai kendal dapat dilihat
sebagai berikut.
sungai kendal
Kendal 1
6 Legend

WS Q2
5
Ground
4 LOB
Elevation (m)

ROB
3

-1
0 1000 2000 3000 4000 5000
Main Channel Distance (m)

Gambar 4. 4 Profil Memanjang Sungai Kendal Q2 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
85

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
5.5 Legend
5.0
WS Q2
4.5 Ground

Elevation (m)
4.0 Levee

3.5 Bank Sta

3.0

2.5

2.0

1.5
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)

Gambar 4. 5 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q2 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
4.0 Legend

3.5 WS Q2

3.0 Ground
Elevation (m)

Bank Sta
2.5

2.0

1.5

1.0

0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 6 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q2 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
2.5 Legend

2.0 WS Q2
Ground
1.5
Elevation (m)

Levee

1.0 Bank Sta

0.5

0.0

-0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 7 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q2 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
86

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa hampir semua


STA mengalami banjir karena sudah tidak mampu menerima debit
rencana Q2 tahun dan hanya sebagian yang mampu menahan debit banjir
yaitu pada STA 81, STA 73, STA72+30, STA 71+63, STA 57+50, STA
52+39, STA 47+86, STA 57+17, STA 45+73 dan STA 41+50 yang tidak
banjir karena memiliki elevasi tanggul diatas muka air banjir. Untuk data
ketinggian muka air banjir dan ketinggian limpasan air pada tanggul kiri
dan kanan pada setiap STA kondisi eksisting Sungai Kendal dengan debit
banjir rencana Q2 tahun selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 tabel
1.
Berdasarkan tabel ketinggian muka air profil eksisting sungai
kendal Q2 tahun pada lampiran 2 dapat dilihat ketinggian muka air
banjir, kedalaman air banjir, ketinggian banjir di sisi kanan dan kiri
tanggul sungai disetiap penampang STA. Kedalaman air tertinggi didapat
pada STA 55+56 dengan kedalaman air sebesar 3,623 m sehingga
mengakibatkan air meluap dengan ketinggian pada tanggul kiri sebesar
0,999 meter pada elevasi tanggul setinggi 1,993 m dan pada tanggul
kanan air tidak meluap.
2. Hasil simulasi Q5 tahun, profil muka air pada sungai kendal dapat dilihat
sebagai berikut.
sungai kendal
Kendal 1
6 Legend

WS Q5
5
Ground
4 LOB
Elevation (m)

ROB
3

-1
0 1000 2000 3000 4000 5000
Main Channel Distance (m)

Gambar 4. 8 Profil Memanjang Sungai Kendal Q5 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
87

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
5.5 Legend
5.0
WS Q5
4.5 Ground

Elevation (m)
4.0 Levee

3.5 Bank Sta

3.0

2.5

2.0

1.5
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)

Gambar 4. 9 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q5 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
4.0 Legend

3.5 WS Q5

3.0 Ground
Elevation (m)

Bank Sta
2.5

2.0

1.5

1.0

0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 10 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q5 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
2.5 Legend

2.0 WS Q5
Ground
1.5
Elevation (m)

Bank Sta

1.0

0.5

0.0

-0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 11 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q5 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
88

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa hampir semua


STA mengalami banjir karena sudah tidak mampu menerima debit
rencana Q5 tahun dan hanya ada 2 STA yang mampu menahan debit
banjir yaitu pada STA 73 dan STA 71+63 yang tidak banjir karena
memiliki elevasi tanggul diatas muka air banjir. Untuk data ketinggian
muka air banjir dan ketinggian limpasan air pada tanggul kiri dan kanan
pada setiap STA kondisi eksisting Sungai Kendal dengan debit banjir
rencana Q5 tahun selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 tabel 2.
Berdasarkan tabel ketinggian muka air profil eksisting sungai
kendal Q5 tahun pada lampiran 2 dapat dilihat ketinggian muka air
banjir, kedalaman air banjir, ketinggian banjir di sisi kanan dan kiri
tanggul sungai disetiap penampang STA. Kedalaman air tertinggi didapat
pada STA 55+56 dengan kedalaman air sebesar 3,828 m sehingga
mengakibatkan air meluap dengan ketinggian pada tanggul kiri sebesar
1,204 meter pada elevasi tanggul setinggi 1,993 m dan pada tanggul
kanan air tidak meluap.
3. Hasil simulasi Q10 tahun, profil muka air pada sungai kendal dapat
dilihat sebagai berikut.
sungai kendal
Kendal 1
6 Legend

WS Q10
5
Ground
4 LOB
Elevation (m)

ROB
3
Left Levee
Right Levee
2

-1
0 1000 2000 3000 4000 5000
Main Channel Distance (m)

Gambar 4. 12 Profil Memanjang Sungai Kendal Q10 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
89

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
5.5 Legend
5.0
WS Q10
4.5 Ground

Elevation (m)
4.0 Levee

3.5 Bank Sta

3.0

2.5

2.0

1.5
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)

Gambar 4. 13 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q10 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
4.0 Legend

3.5 WS Q10

3.0 Ground
Elevation (m)

Bank Sta
2.5

2.0

1.5

1.0

0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 14 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q10 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
2.5 Legend

2.0 WS Q10
Ground
1.5
Elevation (m)

Bank Sta

1.0

0.5

0.0

-0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 15 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q10 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
90

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa hampir semua


STA mengalami banjir karena sudah tidak mampu menerima debit
rencana Q10 tahun dan hanya ada 2 STA yang mampu menahan debit
banjir yaitu pada STA 73 dan STA 71+63 yang tidak banjir karena
memiliki elevasi tanggul diatas muka air banjir. Untuk data ketinggian
muka air banjir dan ketinggian limpasan air pada tanggul kiri dan kanan
pada setiap STA kondisi eksisting Sungai Kendal dengan debit banjir
rencana Q10 tahun selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 tabel 3.
Berdasarkan tabel ketinggian muka air profil eksisting sungai
kendal Q10 tahun pada lampiran 2 dapat dilihat ketinggian muka air
banjir, kedalaman air banjir, ketinggian banjir di sisi kanan dan kiri
tanggul sungai disetiap penampang STA. Kedalaman air tertinggi didapat
pada STA 55+56 dengan kedalaman air sebesar 3,954 m sehingga
mengakibatkan air meluap dengan ketinggian pada tanggul kiri sebesar
1,330 meter pada elevasi tanggul setinggi 1,993 m dan pada tanggul
kanan air meluap dengan ketinggian sebesar 0,109 meter pada elevasi
tanggul setinggi 3,214 m.
4. Hasil simulasi Q25 tahun, profil muka air pada sungai kendal dapat
dilihat sebagai berikut.
sungai kendal
Kendal 1
7 Legend

6 WS Q25
Ground
5
LOB
Elevation (m)

4 ROB

1
51.860...

57.325...
44.50...

50.54...

72.265
47.5...

53.52
55.22

59.09

69.35

79.41

0
43....
41.5

60.4
46

49

62
64
66
68

71

74
76
78

81

-1
0 1000 2000 3000 4000 5000
Main Channel Distance (m)

Gambar 4. 16 Profil Memanjang Sungai Kendal Q25 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
91

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
5.5 Legend
5.0
WS Q25
4.5
Ground

Elevation (m)
4.0
Bank Sta
3.5
3.0

2.5
2.0

1.5
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)

Gambar 4. 17 Kondisi STA 81+50 Debit Banjir Rencana Q25 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
4.5 Legend
4.0
WS Q25
3.5 Ground
Elevation (m)

3.0 Bank Sta

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 18 Kondisi STA 61+30 Debit Banjir Rencana Q25 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025
3.0 Legend

2.5 WS Q25

2.0 Ground
Elevation (m)

Bank Sta
1.5

1.0

0.5

0.0

-0.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 19 Kondisi STA 40 Debit Banjir Rencana Q25 Tahun


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
92

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa hampir semua


STA mengalami banjir karena sudah tidak mampu menerima debit
rencana Q25 tahun dan hanya 1 di STA 71+63 yang tidak banjir karena
terdapat jembatan dengan elevasi diatas muka air banjir. Untuk gambar
penampang, data ketinggian muka air banjir dan ketinggian limpasan air
pada tanggul kiri dan kanan pada setiap STA kondisi eksisting Sungai
Kendal dengan debit banjir rencana Q25 tahun selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 2 tabel 4.
Berdasarkan tabel ketinggian muka air profil eksisting sungai
kendal Q25 tahun pada lampiran 2 dapat dilihat ketinggian muka air
banjir, kedalaman air banjir, ketinggian banjir di sisi kanan dan kiri
tanggul sungai disetiap penampang STA. Kedalaman air tertinggi didapat
pada STA 55+56 dengan kedalaman air sebesar 4,110 m sehingga
mengakibatkan air meluap dengan ketinggian pada tanggul kiri sebesar
1,486 meter pada elevasi tanggul setinggi 1,993 m dan pada tanggul
kanan air meluap sebesar 0,265 m pada elevasi tanggul setinggi 3,214 m.
Berdasarkan hasil simulasi pada debit rencana banjir Q2 tahun,
Q5 tahun, Q10 tahun dan Q25 tahun diketahui bahwa hampir seluruh
penampang STA mengalami limpasan air dari sungai sehingga
menyebabkan air melimpas dan menggenangi daerah sekitar sungai
kendal. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian banjir untuk
meperbesar kapasitas Sungai Kendal berupa perbaikan profil sungai
(normalisasi sungai) dan/atau perbaikan tanggul (mengecilkan koefisien
manning sungai) dan/atau menambah ketinggian tanggul.
4.4.3. Rencana Perbaikan Sungai
Dari hasil analisis perhitungan manual kapasitas debit maksimum
sungai kendal dan simulasi dengan HEC-RAS diketahui bahwa banjir terjadi
pada semua tahun periode ulang, maka dari itu upaya yang dilakukan untuk
mereduksi banjir adalah dengan perencanaan perbaikan sungai. Rencana
perbaikan sungai dimaksud adalah dengan melakukan normalisasi sungai
dengan memperlebar penampang sungai yang sempit. Bentuk penampang
sungai yang direncanakan adalah trapesium. Untuk elevasi dasar sungai
93

tetap menggunakan elevasi eksisting sehingga kemiringan sungai tidak


berubah. Khusus pada STA yang terdapat jembatan rencana perbaikan
hanya dilakukan dengan pengerukan sedimen. Perbaikan penampang sungai
yang direncanakan dimulai dari STA 81+50 sampai dengan STA 40.
Perbaikan penampang menggunakan rumus manning untuk menghitung
kapasitas debit rencana penampang. Pada rencana perbaikan ini akan
dimodelkan alur sungai dengan jembatan dan tanpa jembatan. Adapun dasar
yang digunakan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut:
1. Debit banjir rencana yang digunakan sebagai acuan adalah debit banjir
Q25 metode Rasional yang dihitung pada analisa hidrologi dengan besar
debit sebesar = 73,934 m³/s. Sehingga penampang harus direncanakan
dengan kapasitas lebih dari debit banjir rencana.
2. Kemiringan tebing sungai direncanakan 1 : 4.
3. Koefisien manning menggunakan koefisien sebesar 0,017 karena tanggul
sungai direncanakan menggunakan pasangan batu kali.
4. Ketinggian tanggul disesuaikan tinggi muka air banjir pada analisis
kondisi eksisting dengan tambahan tinggi jagaan mulai dari hulu sampai
hilir direncanakan 0,6 m karena debit rencana Sungai Kendal kurang dari
200 m³/s (Sosrodarsono & Tominaga, 1984).
Perhitungan perbaikan sungai pada penampang STA yang tidak
terdapat jembatan dihitung dengan penampang trapesium. Data-data
perhitungan perbaikan sungai pada penampang STA 81+50 sebagai berikut:
1. Panjang sungai pengamatan (L) = 4,15 km = 4150 m
2. Elevasi hulu sungai pengamatan = 1,814 m
3. Elevasi hilir sungai pengamatan = -0,394 m
4. Koefisien manning (n) = 0,017
5. Lebar atas (B) = 21 m
6. Kedalaman saluran (h) = 3,5 m
7. Kemiringan tanggul (m) =1:4 = 0,25
Perhitungan kapasitas debit pada penampang STA 81+50 sebagai
berikut:
94

1. Lebar bawah (b) =


=
= 19,25 m
2. Luas penampang (A) =
=
= 70,438 m²
3. Keliling basah (P) = √

= √
= 26,465 m

4. Kemiringan sungai (S) =

( )
=

= 0,00053 m/m

5. Jari-jari hidrolis (R) =

= 2,661 m

6. Kecepatan aliran (V) =

=2,206 m/s
7. Debit (Q) =AxV
= 70,438 x 2,206
= 183, 547 m³/s
Karena kapasitas debit penampang Q = 183,547 m³/s > =
73,934 m³/s, penampang diasumsikan sudah mampu untuk menampung
debit banjir rencana. Perhitungan perbaikan STA penampang lainnya dapat
dilihat pada lampiran 3 tabel 1.
Untuk perhitungan perbaikan sungai pada penampang STA yang
terdapat jembatan dihitung dengan asumsi penampang berbentuk persegi
95

panjang. Data-data perhitungan perbaikan sungai pada penampang STA


79+41 sebagai berikut:
1. Panjang sungai pengamatan (L) = 4,15 km = 4150 m
2. Elevasi hulu sungai pengamatan = 1,814 m
3. Elevasi hilir sungai pengamatan = -0,394 m
4. Koefisien manning (n) = 0,017
5. Lebar bawah (b) = 12,4 m
6. Kedalaman saluran (h) = 2,696 m
Perhitungan kapasitas debit pada penampang STA 79+41 sebagai
berikut:
1. Luas penampang (A) =
=
= 33,429 m²
2. Keliling basah (P) =
=
= 17,792 m

3. Kemiringan sungai (S) =

( )
=

= 0,00053 m/m

4. Jari-jari hidrolis (R) =

= 1,879 m

5. Kecepatan aliran (V) =

=2,066 m/s
96

6. Debit (Q) =AxV


= 33,429 x 2,066
= 69,065 m³/s
Karena kapasitas debit penampang Q = 69,065 m³/s < = 73,934
m³/s, penampang diasumsikan tidak mampu untuk menampung debit banjir
rencana. Perhitungan perbaikan STA penampang lainnya dapat dilihat pada
lampiran 3 tabel 2.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa pada
penampang STA yang terdapat jembatan banyak yang memiliki kapasitas
debit yang lebih kecil daripada debit banjir rencana walaupun sudah
dilakukan pengerukan sedimen. Untuk melihat bagaimana kondisinya ketika
terjadi debit puncak banjir rencana Q25 tahun dapat dilihat pada analisa
berikutnya.
4.4.4. Analisa HEC-RAS 5.0.7 Penampang Sungai Perbaikan Dengan Jembatan
Q25 Tahun
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi
penampang pada setiap STA setelah dilakukan perbaikan.
sungai kendal
81.5 Legend
80
78.73 WS Q25
Ground
76.39
Levee
74
72.3 Bank Sta

71
69.385
68.095
67.035
66
64.77
63
61.3
60.443
59.133
57.5
56.29
54
52.46
51.51
49.87
48.54
47.21
46
44.54
43.18
42

40

Gambar 4. 20 Profil X-Y-Z Sungai Kendal Setelah Perbaikan Penampang


(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
97

sungai kendal
Kendal 1
6 Legend

WS Q25
5
Ground
4 LOB
Elevation (m)

ROB
3
Left Levee
Right Levee
2

-1
0 1000 2000 3000 4000 5000
Main Channel Distance (m)

Gambar 4. 21 Profil Memanjang Sungai Kendal Setelah Perbaikan


Penampang
(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017
6 Legend

WS Q25
5
Ground
Elevation (m)

Levee
4
Bank Sta

1
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)

Gambar 4. 22 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 81+50


Setelah Perbaikan Penampang
(Sumber : Perhitungan, 2023)
98

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017
5.0 Legend

4.5 WS Q25

4.0 Ground
Elevation (m)

Bank Sta
3.5

3.0

2.5

2.0

1.5
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)

Gambar 4. 23 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 78+69


Setelah Perbaikan Penampang
(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa hampir semua


STA yang terdapat jembatan mengalami banjir karena sudah tidak mampu
menerima debit rencana Q25 tahun dan memiliki elevasi yang rendah
sehingga mengalami limpasan air diatas jembatan mengakibatkan air
meluap ke daerah sekitar. Untuk gambar penampang, data ketinggian muka
air banjir dan ketinggian limpasan air pada tanggul kiri dan kanan pada
setiap STA penampang perbaikan Sungai Kendal dengan debit banjir
rencana Q25 tahun selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
Berdasarkan tabel ketinggian muka air banjir pada STA penampang
perbaikan sungai kendal Q25 tahun pada lampiran 4 dapat dilihat kondisi
STA yang terdapat jembatan dengan air yang melimpas diatas jembatan.
Kedalaman air banjir tertinggi didapat pada STA 75+05 dengan kedalaman
air sebesar 3,417 m sehingga mengakibatkan air meluap dengan ketinggian
pada tanggul kiri sebesar 0,491 meter pada elevasi tanggul setinggi 4,14 m
dan pada tanggul kanan air meluap sebesar 0,422 m pada elevasi tanggul
setinggi 4,209 m.
99

4.4.5. Analisa HEC-RAS 5.0.7 Penampang Sungai Perbaikan Tanpa Jembatan


Q25 Tahun
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi
penampang pada setiap STA setelah dilakukan perbaikan.
sungai kendal
81.5 Legend
80
WS Q25
78
Ground
76
Levee
74
Bank Sta
72
71

68

66

64
62

60

58
56.29
54

52
50

48

46

44
42

40

Gambar 4. 24 Profil X-Y-Z Sungai Kendal Setelah Perbaikan Penampang


(Running Tanpa Jembatan)
(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
Kendal 1
6 Legend

WS Q25
5
Ground
4 LOB
Elevation (m)

ROB
3
Left Levee
Right Levee
2

-1
0 1000 2000 3000 4000 5000
Main Channel Distance (m)

Gambar 4. 25 Profil Memanjang Sungai Kendal Setelah Perbaikan


Penampang (Running Tanpa Jembatan)
(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)
100

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017
6 Legend

WS Q25
5
Ground
Elevation (m)

Levee
4
Bank Sta

1
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)

Gambar 4. 26 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 81+50


Setelah Perbaikan Penampang (Running Tanpa Jembatan)
(Sumber : Perhitungan Analisa HEC-RAS, 2023)

sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017
4 Legend

WS Q25
3
Ground
Elevation (m)

Levee
2
Bank Sta

-1
0 10 20 30 40 50
Station (m)

Gambar 4. 27 Kondisi Pada Profil Melintang Sungai Kendal STA 40


Setelah Perbaikan Penampang (Running Tanpa Jembatan)
(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa semua STA yang


telah dilakukan perbaikan dengan normalisasi dan peninggian tanggul
mampu menerima debit rencana Q25 tahun dengan analisa HEC-RAS
running tanpa jembatan. Untuk gambar penampang pada setiap STA
101

penampang perbaikan Sungai Kendal dengan debit banjir rencana Q25


tahun selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Tabel 4. 26 Data Ketinggian Air Pada STA Penampang Perbaikan
Debit Elevasi
Elevasi Elevasi Elevasi
Banjir Kedalaman Tanggul Kecepatan
Dasar Muka Tanggul
No. STA Rencana Air Sungai Sisi Aliran (v)
Saluran Air Sisi Kiri
(QT) Kanan
(m³/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m/s)
1 81+50 73,934 1,814 4,500 2,686 5,914 5,914 1,367
2 81 73,934 1,695 4,441 2,746 5,695 5,695 1,636
3 80 73,934 1,593 4,359 2,766 5,693 5,693 1,926
4 78 73,934 1,560 4,289 2,729 5,560 5,660 1,807
5 76 73,934 1,143 4,176 3,033 5,243 5,243 1,981
6 74 73,934 1,276 4,011 2,735 5,376 5,376 2,245
7 73 73,934 1,285 4,021 2,736 5,385 5,385 1,892
8 72 73,934 1,005 3,916 2,911 5,215 5,215 2,108
9 71 73,934 1,321 3,866 2,545 5,420 5,420 2,179
10 70 73,934 1,095 3,822 2,727 5,195 5,195 2,095
11 68 73,934 1,021 3,597 2,576 5,121 5,121 2,413
12 66 73,934 0,945 3,404 2,459 5,038 5,038 2,526
13 64 73,934 0,570 3,319 2,749 4,495 4,495 2,220
14 62 73,934 0,600 3,169 2,569 4,688 4,688 2,339
15 60 73,934 -0,110 3,145 3,255 3,989 3,989 1,830
16 58 73,934 0,135 2,997 2,862 4,234 4,234 2,117
17 56+29 73,934 -0,033 2,946 2,979 4,062 4,062 1,910
18 56 73,934 0,096 2,853 2,757 4,196 4,196 2,246
19 55+56 73,934 -0,631 2,919 3,550 3,466 3,466 1,676
20 54 73,934 0,256 2,815 2,559 4,358 4,358 2,038
21 52 73,934 0,027 2,744 2,717 4,123 4,123 1,821
22 50 73,934 -0,104 2,701 2,805 3,996 3,996 1,627
23 48 73,934 -0,172 2,508 2,680 4,047 4,047 2,181
24 46 73,934 0,022 2,239 2,217 4,112 4,112 2,636
25 44 73,934 -0,293 2,245 2,538 3,925 3,925 1,832
26 42 73,934 -0,369 2,194 2,563 3,731 3,731 1,597
27 40 73,934 -0,394 2,023 2,417 3,706 3,706 2,032
(Sumber : Perhitungan, 2023)
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab 4, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan kapasitas daya tampung sungai Kendal kondisi
eksisting, debit maksimum sungai Kendal terbesar terletak pada
penampang STA 71+63 dengan debit sebesar 73,358 m³/s, debit
maksimum terkecil terletak pada penampang STA 56 dengan debit
sebesar 8,646 m³/s, dan debit rata rata sungai Kendal sebesar 26,966
m³/s.
2. Setelah dilakukan simulasi banjir dengan program aplikasi HEC-RAS
5.0.7 dengan debit banjir rencana diperoleh:
a. Untuk Q2 tahun kondisi sungai Kendal dalam menampung banjir
menunjukkan bahwa sungai Kendal sudah tidak dapat menampung
debit banjir sehingga meluap hampir di sepanjang sisi kiri dan kanan
sungai dengan ketinggian muka air banjir tertinggi sebesar 3,623 m
dengan rata-rata sebesar 2,814 m, sehingga terjadi limpasan pada
tanggul kiri dengan ketinggian terbesar 1,261 m dan rata-rata sebesar
0,315 m dan pada tanggul kanan dengan ketinggian terbesar 1,090 m
dengan rata-rata sebesar 0,699 m.
b. Untuk Q5 tahun kondisi sungai Kendal dalam menampung banjir
menunjukkan bahwa sungai Kendal sudah tidak dapat menampung
debit banjir sehingga meluap hampir di sepanjang sisi kiri dan kanan
sungai dengan ketinggian muka air banjir tertinggi sebesar 3,828 m
dengan rata-rata sebesar 3,053 m, sehingga terjadi limpasan pada
tanggul kiri dengan ketinggian terbesar 1,465 m dan rata-rata sebesar
0,530 m dan pada tanggul kanan dengan ketinggian terbesar 1,254 m
dengan rata-rata sebesar 0,407 m.
c. Untuk Q10 tahun kondisi sungai Kendal dalam menampung banjir
menunjukkan bahwa sungai Kendal sudah tidak dapat menampung

102
103

debit banjir sehingga meluap hampir di sepanjang sisi kiri dan kanan
sungai dengan ketinggian muka air banjir tertinggi sebesar 3,954 m
dengan rata-rata sebesar 3,192 m, sehingga terjadi limpasan pada
tanggul kiri dengan ketinggian terbesar 1,597 m dan rata-rata sebesar
0,668 m dan pada tanggul kanan dengan ketinggian terbesar 1,349 m
dengan rata-rata sebesar 0,555 m.
d. Untuk Q25 tahun kondisi sungai Kendal dalam menampung banjir
menunjukkan bahwa sungai Kendal sudah tidak dapat menampung
debit banjir sehingga meluap hampir di sepanjang sisi kiri dan kanan
sungai dengan ketinggian muka air banjir tertinggi sebesar 4,110 m
dengan rata-rata sebesar 3,368 m, sehingga terjadi limpasan pada
tanggul kiri dengan ketinggian terbesar 1,756 m dan rata-rata sebesar
0,826 m dan pada tanggul kanan dengan ketinggian terbesar 1,462 m
dengan rata-rata sebesar 0,730 m.
3. Upaya pengendalian banjir dilakukan dengan normalisasi dan pembuatan
tanggul disepanjang titik pengamatan sungai Kendal dengan ketinggian
yang berbeda berdasarkan dari nilai elevasi muka air banjir dan elevasi
bantaran sungai dengan ketinggian tanggul rata-rata sebesar 1,457 m,
kemudian disimulasikan banjir yang terjadi menggunakan dua pemodelan
yaitu:
a. Pemodelan dengan jembatan menghasilkan banjir tetap terjadi pada
STA yang terdapat jembatan karena volume daya tampung
penampang yang kecil dan elevasi jembatan yang rendah sehingga
muka air banjir tetap melimpas ke sisi kiri dan kanan sungai.
b. Pemodelan tanpa jembatan menghasilkan sungai Kendal sudah
mampu menampung debit banjir rencana Q25 tahun dengan tinggi
jagaan pada tanggul rata-rata sebesar 1,365 m.

5.2 Saran
1. Analisis hidrologi yang dilakukan harus lebih detail yang berkaitan
dengan jumlah stasiun hujan, panjang waktu pengamatan, data hujan
104

terbaru dan pengambilan parameter koefisien akan menghasilkan


perencanaan debit yang lebih mendekati keadaan aslinya.
2. Dalam menginput data cross penulis menyarankan dengan menggunakan
fitur GIS pada HEC-RAS agar hasil potongan penampang lebih akurat.
3. Dalam penelitian lebih lanjut mengenai analisis banjir sungai Kendal
dapat dilakukan simulasi banjir menggunakan HEC-RAS 2D pemodelan
genangan banjir supaya didapat hasil lebih detail mengenai wilayah mana
saja yang terdampak banjir.
4. Perlu dilakukan analisis banjir dengan aplikasi selain HEC-RAS supaya
hasil dari simulasi dapat dibandingkan.
5. Untuk mencegah luapan banjir terutama pada jembatan harus ada
penanganan yang lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut.
6. Mengingat penelitian ini hanya bersifat teknis maka perlu dilakukan
kajian non-teknis seperti konservasi lahan di hulu sungai dan lain-lain.
105

DAFTAR PUSTAKA

Aliyansyah, A. M. (2017). Analisis Hidrolika Aliran Sungai Bolifar Dengan


Menggunakan Hec-Ras. In Skripsi Teknik Sipil (Vol. 83, Issue 1,2).
Universitas Hasanudddin.
Asdak, C. (2001). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah
Mada University Press.
Astuti, A. F., & Sudarsono, H. (2018). Analisis Penanggulangan Banjir Sungai
Kanci. Jurnal Konstruksi, VII(3), 163–170.
Badan Standardisasi Nasional. (1989). SNI 03-1724-1989 Tentang Pedoman
Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik Untuk Bangunan di Sungai. Badan
Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. (2016). SNI 2415:2016 Tentang Tata Cara
Perhitungan Debit Banjir Rencana. In Badan Standardisasi Nasional.
Chow, V. Te. (1985). Hidorlika Saluran Terbuka (Open Channels Hidraulics).
Erlangga.
Chow, V. Te, Maidment, D. R., & Mays, L. W. (1988). Applied Hydrology. Tata
McGraw-Hill Education.
Detik. (2022, October 22). 13 Kelurahan di Kabupaten Kendal Terendam Banjir.
Detik. https://www.detik.com/jateng/berita/d-6362817/13-kelurahan-di-
kabupaten-kendal-terendam-banjir
Detik. (2023, March 3). Banjir di Kendal, 11 Kelurahan Terendam. Detik.
https://www.detik.com/jateng/berita/d-6598899/banjir-di-kendal-11-
kelurahan-terendam
Fasdarsyah. (2016). Analisis Karakteristik Sedimen Dasar Sungai Terhadap
Parameter Kedalaman. Teras Jurnal, 6(2), 91–100.
https://doi.org/10.29103/tj.v6i2.108
Hanwar, S., & Munandar, A. (2017). Pengendalian Banjir Batang Kuranji
Menggunakan Program HEC-RAS. Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil, 14(1), 30–
41. https://doi.org/10.30630/jirs.14.1.115
Istiarto. (2014). Jenjang Dasar : Simple Geometry River.
https://istiarto.staff.ugm.ac.id/files/HEC-RAS-Dasar-Simple-Geometry-
106

River-Jul14.pdf
Junaidi, F. F. (2014). Analisis Distribusi Kecepatan Aliran Sungai Musi (Ruas
Jembatan Ampera Sampai Dengan Pulau Kemaro). Jurnal Teknik Sipil Dan
Lingkungan, 2(3), 542–552.
Kompas. (2021, October 28). Kondisi Terkini Banjir yang Menerjang 9 Kelurahan
di Kendal. Kompas Regional.
https://regional.kompas.com/read/2021/11/28/140546678/kondisi-terkini-
banjir-yang-menerjang-9-kelurahan-di-kendal?page=all
Marsudi, S., & Lufira, R. D. (2021). Morfologi Sungai. Ae Media Grafika.
Nugroho, H. N., & Rahayu, S. (2019). Kajian Kerawanan dan Kerentanan Banjir
di Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal. Jurnal Teknik Perencanaan
Wilayah Dan Kota, 8(2), 49–58. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai,
24(2011).
Qariatullailiyah. (2015). Analisa Pengaruh Tampungan terhadap Pengendalian
Banjir dan Penyediaan Air Baku Pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kemuning-Sampang. Institut Teknologi Sepuluh November.
Safitri, D., Putra, R. A. M., & Dewantoro, F. (2022). Analisis Pola Aliran Banjir
Pada Sungai Cimadur, Provinsi Banten Dengan Menggunakan Hec-Ras.
JICE (Journal of Infrastructural in Civil Engineering), 3(1), 19–30.
https://doi.org/10.33365/jice.v3i01.1764
Sari, D. puspita. (2008). Studi Perencanaan Tanggul Sebagai Upaya
Pengendalian Banjir Sungai Todowongi Kabupaten Halmahera Barat.
Universitas Brawijaya.
Soemarto, C. D. (1986). Hidrologi Teknik. Usaha Nasional.
Soemarto, C. D. (1999). Hidrologi Teknik (2nd ed.). Erlangga.
Soewarno. (1995). Hidrologi : Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data (Jilid
1). Nova.
Sosrodarsono, S., Takeda, & Kensaku. (1987). Hidrologi Untuk Pengairan (Cet.
6). Pradnya Paramita.
Sosrodarsono, S., & Tominaga, M. (1984). Perbaikan dan Pengaturan Sungai.
(M. Y. Gayo (ed.)). Pradnya Paramita.
107

Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Andi.


Triatmodjo, B. (1993). Hidraulika II. Beta Offset.
Triatmodjo, B. (2014). Hidrologi Terapan (Cet. 4). Beta Offset.
Wanielista, M. P. (1990). Hydrology and Water Quality Control. John Wiley &
Son Florida-USA.
Wesli. (2008). Drainase Perkotaan. Graha Ilmu.
Yusuf, R. M., Rachmat Suganda, B., Nursiyam Barkah, M., & Arfiansyah, K.
(2021). Analisis Debit Banjir Dengan Membandingkan Nilai Debit Banjir
Metode Rasional Dan Kapasitas Debit Aliran Sungai Pada Sub-DAS
Ciwaringin Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Padjajaran
Geoscience Journal, 5(4), 424–432.
https://jurnal.unpad.ac.id/geoscience/article/view/35243
LAMPIRAN
Daftar Lampiran
Nomor Keterangan

Lampiran 1 Tabel Nilai K untuk Distribusi Log Pearson III

Lampiran 2 Simulasi HEC-RAS Kondisi Eksisting

Lampiran 3 Perhitungan Rencana Perbaikan Penampang


Simulasi HEC-RAS Dengan Jembatan Setelah
Lampiran 4
Perbaikan Penampang
Gambar Penampang Melintang STA 81+50 Sampai
Lampiran 5 Dengan STA 40 Simulasi Tanpa Jembatan Dengan Debit
Q25 Tahun Setelah Perbaikan
Gambar Memanjang dan Melintang Eksisting Sungai
Lampiran 6
Kendal
Lampiran 7 Dokumentasi Eksiting Sungai Kendal

Lampiran 8 Surat Tugas dan Surat Permohonan Data

Lampiran 9 Lembas Asistensi

Lampiran 10 Lembar Revisi


Lampiran 1. Tabel Nilai K untuk Distribusi Log Pearson III
Koefisien 2 5 10 25 50 100 200
Kemiringan Persen Waktu Balik
Cs 50 20 10 5 2 1 0.5
3,0 -0,396 0,420 1,180 2,278 3,152 4,061 4,97
2,9 -0,390 0,440 1,195 2,277 3,134 4,013 4,909
2,8 -0,384 0,460 1,210 2,275 3,114 3,973 4,847
2,7 -0,376 0,479 1,224 2,272 3,097 3,902 4,783
2,6 -0,386 0,499 1,238 2,367 3,071 3,889 4,718
2,5 -0,360 0,518 1,250 2,262 3,048 3,845 4,652
2,4 -0,351 0,537 1,262 2,256 3,023 3,8 4,584
2,3 -0,341 0,555 1,274 2,248 2,997 3,753 4,515
2,2 -0,330 0,574 1,284 2,240 2,970 3,705 4,454
2,1 -0,319 0,592 1,294 2,230 2,942 3,656 4,372
2,0 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298
1,9 -0,294 0,627 1,310 2,207 2,881 3,553 4,223
1,8 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147
1,7 -0,268 0,660 1,324 2,179 2,815 3,444 4,069
1,6 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,99
1,5 -0,240 0,690 1,333 2,146 2,743 3,33 3,91
1,4 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828
1,3 -0,210 0,719 1,339 2,108 2,666 3,211 3,745
1,2 -0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661
1,1 -0,180 0,745 1,341 2,066 2,585 3,087 3,575
1,0 -0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489
0,9 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401
0,8 -0,132 0,780 1,336 1,993 2,453 2,891 3,312
0,7 -0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223
0,6 -0,099 0,800 1,328 1,939 2,395 2,755 3,132
0,5 -0,083 0,808 1,323 1,910 2,311 2,686 3,041
0,4 -0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949
0,3 -0,050 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856
0,2 -0,003 0,830 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763
0,1 -0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,4 2,67
0,0 0,000 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576
-0,1 0,017 0,846 1,270 1,716 2,000 2,252 2,482
-0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388
-0,3 0,050 0,853 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294
Koefisien 2 5 10 25 50 100 200
Kemiringan Persen Waktu Balik
Cs 50 20 10 5 2 1 0.5
-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201
-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108
-0,6 0,099 0,857 1,200 1,528 1,720 1,88 2,016
-0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1,633 1,808 1,926
-0,8 0,132 0,856 1,166 1,448 1,606 1,733 1,837
-0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,66 1,749
-1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664
-1,1 0,180 0,848 1,107 1,324 1,435 1,518 1,581
-1,2 0,195 0,844 1,096 1,282 1,379 1,449 1,501
-1,3 0,210 0,838 1,064 1,240 1,324 1,383 1,424
-1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,270 1,318 1,351
-1,5 0,240 0,825 1,018 1,157 1,217 1,256 1,282
-1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,166 1,197 1,216
-1,7 0,268 0,808 0,970 1,075 1,116 1,14 1,155
-1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,069 1,087 1,097
-1,9 0,294 0,788 0,920 0,996 1,023 1,037 1,044
-2,0 0,307 0,777 0,895 0,959 0,980 0,99 0,996
-2,1 0,319 0,765 0,869 0,923 0,939 0,346 0,949
-2,2 0,330 0,752 0,844 0,888 0,900 0,905 0,907
-2,3 0,341 0,739 0,819 0,855 0,864 0,867 0,869
-2,4 0,351 0,725 0,796 0,823 0,830 0,832 0,833
-2,5 0,360 0,711 0,771 0,793 0,798 0,799 0,8
-2,6 0,368 0,696 0,747 0,764 0,768 0,769 0,769
-2,7 0,376 0,681 0,724 0,738 0,740 0,74 0,741
-2,8 0,384 0,666 0,702 0,712 0,714 0,714 0,714
-2,9 0,330 0,651 0,681 0,683 0,689 0,69 0,69
-3,0 0,390 0,636 0,660 0,666 0,666 0,667 0,667
(Sumber : Soewarno, 1995)
Lampiran 2. Simulasi HEC-RAS Kondisi Eksisting
1. Tabel 1. Ketinggian muka air profil eksisting sungai kendal Q2 tahun
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
81+50 0 39,469 1,814 4,807 5,328 4,304 2,993 -0,521 0,503 Banjir
81 +50 39,469 1,695 4,597 4,725 4,636 2,902 -0,128 -0,039 Tidak Banjir
80 +150 39,469 1,593 4,671 4,369 3,989 3,078 0,302 0,682 Banjir
79+41 +209 39,469 1,381 4,633 4,377 4,489 3,252 0,256 0,144 Banjir
78+69 +281 39,469 1,538 4,621 4,49 4,49 3,083 0,131 0,131 Banjir
78 +350 39,469 1,560 4,564 4,831 4,518 3,004 -0,267 0,046 Banjir
76+38 +511 39,469 1,329 4,53 4,267 4,27 3,201 0,263 0,26 Banjir
76 +550 39,469 1,143 4,518 3,994 3,89 3,375 0,524 0,628 Banjir
75+5 +645 39,469 1,214 4,467 4,14 4,209 3,253 0,327 0,258 Banjir
74 +750 39,469 1,276 4,456 4,143 4,233 3,180 0,313 0,223 Banjir
73+50 +800 39,469 1,430 4,403 4,325 4,326 2,973 0,078 0,077 Banjir
73 +850 39,469 1,287 4,335 4,789 4,89 3,048 -0,454 -0,555 Tidak Banjir
72+30 +920 39,469 1,061 4,267 4,369 4,371 3,206 -0,102 -0,104 Tidak Banjir
72 +950 39,469 1,005 4,262 3,876 4,038 3,257 0,386 0,224 Banjir
71+63 +987 39,469 0,938 4,268 5,265 5,265 3,330 -0,997 -0,997 Tidak Banjir
71 +1050 39,469 1,321 4,234 2,973 4,379 2,913 1,261 -0,145 Banjir
70+73 +1077 39,469 1,095 4,243 3,438 3,839 3,148 0,805 0,404 Banjir
70 +1150 39,469 1,095 4,201 3,596 3,716 3,106 0,605 0,485 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
69+35 +1215 39,469 1,161 4,095 4,068 4,068 2,934 0,027 0,027 Banjir
68+6 +1344 39,469 1,083 3,93 3,841 3,839 2,847 0,089 0,091 Banjir
68 +1350 39,469 1,021 3,942 3,827 3,746 2,921 0,115 0,196 Banjir
67 +1450 39,469 1,255 3,875 3,814 3,812 2,620 0,061 0,063 Banjir
66+34 +1516 39,469 0,919 3,861 3,654 3,654 2,942 0,207 0,207 Banjir
66 +1550 39,469 0,945 3,756 3,748 3,359 2,811 0,008 0,397 Banjir
65+21 +1629 39,469 0,988 3,746 3,734 3,731 2,758 0,012 0,015 Banjir
64+77 +1673 39,469 0,621 3,759 3,742 3,741 3,138 0,017 0,018 Banjir
64 +1750 39,469 0,396 3,674 3,042 3,279 3,278 0,632 0,395 Banjir
63 +1850 39,469 0,610 3,676 3,351 3,35 3,066 0,325 0,326 Banjir
62+11 +1939 39,469 0,579 3,643 3,233 3,236 3,064 0,41 0,407 Banjir
62 +1950 39,469 0,600 3,622 2,612 3,607 3,022 1,01 0,015 Banjir
61+30 +2020 39,469 0,512 3,627 3,412 3,414 3,115 0,215 0,213 Banjir
60+89 +2061 39,469 0,736 3,579 3,394 3,394 2,843 0,185 0,185 Banjir
60+40 +2110 39,469 0,366 3,382 2,946 2,947 3,016 0,436 0,435 Banjir
60+18 +2132 39,469 0,364 3,331 3,13 3,129 2,967 0,201 0,202 Banjir
60 +2150 39,469 -0,110 3,322 2,419 3,225 3,432 0,903 0,097 Banjir
59+75 +2175 39,469 0,865 3,275 3,182 3,182 2,410 0,093 0,093 Banjir
59+9 +2241 39,469 0,362 3,21 3,062 3,062 2,848 0,148 0,148 Banjir
58 +2350 39,469 0,135 3,164 2,307 3,116 3,029 0,857 0,048 Banjir
57+50 +2400 39,469 0,230 3,163 3,222 3,222 2,933 -0,059 -0,059 Tidak Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
56+29 +2521 39,469 -0,033 2,998 2,576 3,683 3,031 0,422 -0,685 Banjir
56 +2550 39,469 0,096 2,926 1,942 1,836 2,830 0,984 1,09 Banjir
55+56 +2594 39,469 -0,631 2,992 1,993 3,214 3,623 0,999 -0,222 Banjir
55+52 +2628 39,469 0,231 2,925 2,841 2,841 2,694 0,084 0,084 Banjir
54 +2750 39,469 0,256 2,888 1,96 3,267 2,632 0,928 -0,379 Banjir
53+52 +2798 39,469 0,462 2,696 2,475 2,475 2,234 0,221 0,221 Banjir
52+39 +2911 39,469 0,171 2,67 2,786 2,786 2,499 -0,116 -0,116 Tidak Banjir
52 +2950 39,469 0,027 2,653 2,266 2,857 2,626 0,387 -0,204 Banjir
51+86 +2964 39,469 0,239 2,648 2,288 2,288 2,409 0,36 0,36 Banjir
51+47 +3003 39,469 0,039 2,649 2,105 2,105 2,610 0,544 0,544 Banjir
51+13 +3037 39,469 0,184 2,634 2,286 2,286 2,450 0,348 0,348 Banjir
50+54 +3096 39,469 0,053 2,628 2,265 2,265 2,575 0,363 0,363 Banjir
50 +3150 39,469 -0,104 2,589 1,888 2,406 2,693 0,701 0,183 Banjir
49+83 +3167 39,469 -0,021 2,564 2,028 2,028 2,585 0,536 0,536 Banjir
49 +3250 39,469 -0,038 2,523 2,267 2,267 2,561 0,256 0,256 Banjir
48+50 +3300 39,469 -0,233 2,513 2,153 2,153 2,746 0,36 0,36 Banjir
48 +3350 39,469 -0,172 2,428 2,27 2,068 2,600 0,158 0,36 Banjir
47+86 +3364 39,469 0,054 2,417 2,419 2,419 2,363 -0,002 -0,002 Tidak Banjir
47+56 +3394 39,469 -0,074 2,439 2,354 2,354 2,513 0,085 0,085 Banjir
47+15 +3433 39,469 -0,151 2,417 2,628 2,628 2,568 -0,211 -0,211 Tidak Banjir
46+63 +3487 39,469 0,144 2,414 2,14 2,14 2,270 0,274 0,274 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
46+38 +3512 39,469 0,090 2,414 2,212 2,212 2,324 0,202 0,202 Banjir
46 +3550 39,469 0,022 2,331 1,623 1,91 2,309 0,708 0,421 Banjir
45+73 +3577 39,469 -0,049 2,329 2,441 2,441 2,378 -0,112 -0,112 Tidak Banjir
44+50 +3700 39,469 -0,018 2,251 2,092 2,092 2,269 0,159 0,159 Banjir
44 +3750 39,469 -0,293 2,253 1,955 2,16 2,546 0,298 0,093 Banjir
43+14 +3836 39,469 -0,377 2,241 1,835 1,835 2,618 0,406 0,406 Banjir
42+57 +3893 39,469 -0,196 2,23 1,916 1,916 2,426 0,314 0,314 Banjir
42 +3950 39,469 -0,368 2,196 2,149 2,086 2,564 0,047 0,11 Banjir
41+50 +4000 39,469 0,302 2,077 2,364 2,364 1,775 -0,287 -0,287 Tidak Banjir
40 +4150 39,469 -0,394 1,981 1,801 2,101 2,375 0,18 -0,12 Banjir
* Tanda (-) pada ketinggian banjir sisi kiri dan kanan menandakan bahwa tanggul lebih tinggi daripada muka air banjir sehingga tidak
mengalami limpasan
(Sumber : Perhitungan, 2023)
2. Tabel 2. Ketinggian muka air profil eksisting sungai kendal Q5 tahun
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
81+50 0 53,262 1,814 5,119 5,328 4,304 3,305 -0,209 0,815 Banjir
81 +50 53,262 1,695 4,808 4,725 4,636 3,113 0,083 0,172 Banjir
80 +150 53,262 1,593 4,944 4,369 3,989 3,351 0,575 0,955 Banjir
79+41 +209 53,262 1,381 4,906 4,377 4,489 3,525 0,529 0,417 Banjir
78+69 +281 53,262 1,538 4,894 4,49 4,49 3,356 0,404 0,404 Banjir
78 +350 53,262 1,560 4,827 4,831 4,518 3,267 -0,004 0,309 Banjir
76+38 +511 53,262 1,329 4,799 4,267 4,27 3,470 0,532 0,529 Banjir
76 +550 53,262 1,143 4,779 3,994 3,89 3,636 0,785 0,889 Banjir
75+5 +645 53,262 1,214 4,735 4,14 4,209 3,521 0,595 0,526 Banjir
74 +750 53,262 1,276 4,729 4,143 4,233 3,453 0,586 0,496 Banjir
73+50 +800 53,262 1,430 4,688 4,325 4,326 3,258 0,363 0,362 Banjir
73 +850 53,262 1,287 4,595 4,789 4,89 3,308 -0,194 -0,295 Tidak Banjir
72+30 +920 53,262 1,061 4,521 4,369 4,371 3,460 0,152 0,15 Banjir
72 +950 53,262 1,005 4,493 3,876 4,038 3,488 0,617 0,455 Banjir
71+63 +987 53,262 0,938 4,478 5,265 5,265 3,540 -0,787 -0,787 Tidak Banjir
71 +1050 53,262 1,321 4,438 2,973 4,379 3,117 1,465 0,059 Banjir
70+73 +1077 53,262 1,095 4,456 3,438 3,839 3,361 1,018 0,617 Banjir
70 +1150 53,262 1,095 4,408 3,596 3,716 3,313 0,812 0,692 Banjir
69+35 +1215 53,262 1,161 4,289 4,068 4,068 3,128 0,221 0,221 Banjir
68+6 +1344 53,262 1,083 4,191 3,841 3,839 3,108 0,35 0,352 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
68 +1350 53,262 1,021 4,127 3,827 3,746 3,106 0,3 0,381 Banjir
67 +1450 53,262 1,255 4,083 3,814 3,812 2,828 0,269 0,271 Banjir
66+34 +1516 53,262 0,919 4,061 3,654 3,654 3,142 0,407 0,407 Banjir
66 +1550 53,262 0,945 3,912 3,748 3,359 2,967 0,164 0,553 Banjir
65+21 +1629 53,262 0,988 3,928 3,734 3,731 2,940 0,194 0,197 Banjir
64+77 +1673 53,262 0,621 3,936 3,742 3,741 3,315 0,194 0,195 Banjir
64 +1750 53,262 0,396 3,808 3,042 3,279 3,412 0,766 0,529 Banjir
63 +1850 53,262 0,610 3,821 3,351 3,35 3,211 0,47 0,471 Banjir
62+11 +1939 53,262 0,579 3,775 3,233 3,236 3,196 0,542 0,539 Banjir
62 +1950 53,262 0,600 3,736 2,612 3,607 3,136 1,124 0,129 Banjir
61+30 +2020 53,262 0,512 3,747 3,412 3,414 3,235 0,335 0,333 Banjir
60+89 +2061 53,262 0,736 3,684 3,394 3,394 2,948 0,29 0,29 Banjir
60+40 +2110 53,262 0,366 3,637 2,946 2,947 3,271 0,691 0,69 Banjir
60+18 +2132 53,262 0,364 3,598 3,13 3,129 3,234 0,468 0,469 Banjir
60 +2150 53,262 -0,110 3,55 2,419 3,225 3,660 1,131 0,325 Banjir
59+75 +2175 53,262 0,865 3,537 3,182 3,182 2,672 0,355 0,355 Banjir
59+9 +2241 53,262 0,362 3,504 3,062 3,062 3,142 0,442 0,442 Banjir
58 +2350 53,262 0,135 3,442 2,307 3,116 3,307 1,135 0,326 Banjir
57+50 +2400 53,262 0,230 3,437 3,222 3,222 3,207 0,215 0,215 Banjir
56+29 +2521 53,262 -0,033 3,2 2,576 3,683 3,233 0,624 -0,483 Banjir
56 +2550 53,262 0,096 3,09 1,942 1,836 2,994 1,148 1,254 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
55+56 +2594 53,262 -0,631 3,197 1,993 3,214 3,828 1,204 -0,017 Banjir
55+52 +2628 53,262 0,231 3,146 2,841 2,841 2,915 0,305 0,305 Banjir
54 +2750 53,262 0,256 3,095 1,96 3,267 2,839 1,135 -0,172 Banjir
53+52 +2798 53,262 0,462 2,988 2,475 2,475 2,526 0,513 0,513 Banjir
52+39 +2911 53,262 0,171 2,945 2,786 2,786 2,774 0,159 0,159 Banjir
52 +2950 53,262 0,027 2,909 2,266 2,857 2,882 0,643 0,052 Banjir
51+86 +2964 53,262 0,239 2,918 2,288 2,288 2,679 0,63 0,63 Banjir
51+47 +3003 53,262 0,039 2,919 2,105 2,105 2,880 0,814 0,814 Banjir
51+13 +3037 53,262 0,184 2,906 2,286 2,286 2,722 0,62 0,62 Banjir
50+54 +3096 53,262 0,053 2,903 2,265 2,265 2,850 0,638 0,638 Banjir
50 +3150 53,262 -0,104 2,849 1,888 2,406 2,953 0,961 0,443 Banjir
49+83 +3167 53,262 -0,021 2,832 2,028 2,028 2,853 0,804 0,804 Banjir
49 +3250 53,262 -0,038 2,799 2,267 2,267 2,837 0,532 0,532 Banjir
48+50 +3300 53,262 -0,233 2,787 2,153 2,153 3,020 0,634 0,634 Banjir
48 +3350 53,262 -0,172 2,668 2,27 2,068 2,840 0,398 0,6 Banjir
47+86 +3364 53,262 0,054 2,686 2,419 2,419 2,632 0,267 0,267 Banjir
47+56 +3394 53,262 -0,074 2,711 2,354 2,354 2,785 0,357 0,357 Banjir
47+15 +3433 53,262 -0,151 2,685 2,628 2,628 2,836 0,057 0,057 Banjir
46+63 +3487 53,262 0,144 2,686 2,14 2,14 2,542 0,546 0,546 Banjir
46+38 +3512 53,262 0,090 2,684 2,212 2,212 2,594 0,472 0,472 Banjir
46 +3550 53,262 0,022 2,575 1,623 1,91 2,553 0,952 0,665 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
45+73 +3577 53,262 -0,049 2,589 2,441 2,441 2,638 0,148 0,148 Banjir
44+50 +3700 53,262 -0,018 2,518 2,092 2,092 2,536 0,426 0,426 Banjir
44 +3750 53,262 -0,293 2,518 1,955 2,16 2,811 0,563 0,358 Banjir
43+14 +3836 53,262 -0,377 2,506 1,835 1,835 2,883 0,671 0,671 Banjir
42+57 +3893 53,262 -0,196 2,495 1,916 1,916 2,691 0,579 0,579 Banjir
42 +3950 53,262 -0,368 2,453 2,149 2,086 2,821 0,304 0,367 Banjir
41+50 +4000 53,262 0,302 2,37 2,364 2,364 2,068 0,006 0,006 Banjir
40 +4150 53,262 -0,394 2,265 1,801 2,101 2,659 0,464 0,164 Banjir
* Tanda (-) pada ketinggian banjir sisi kiri dan kanan menandakan bahwa tanggul lebih tinggi daripada muka air banjir sehingga tidak
mengalami limpasan
(Sumber : Perhitungan, 2023)
3. Tabel 3. Ketinggian muka air profil eksisting sungai kendal Q10 tahun
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
81+50 0 62,393 1,814 5,276 5,328 4,304 3,462 -0,052 0,972 Banjir
81 +50 62,393 1,695 4,908 4,725 4,636 3,213 0,183 0,272 Banjir
80 +150 62,393 1,593 5,075 4,369 3,989 3,482 0,706 1,086 Banjir
79+41 +209 62,393 1,381 5,034 4,377 4,489 3,653 0,657 0,545 Banjir
78+69 +281 62,393 1,538 5,022 4,49 4,49 3,484 0,532 0,532 Banjir
78 +350 62,393 1,560 4,952 4,831 4,518 3,392 0,121 0,434 Banjir
76+38 +511 62,393 1,329 4,924 4,267 4,27 3,595 0,657 0,654 Banjir
76 +550 62,393 1,143 4,898 3,994 3,89 3,755 0,904 1,008 Banjir
75+5 +645 62,393 1,214 4,855 4,14 4,209 3,641 0,715 0,646 Banjir
74 +750 62,393 1,276 4,85 4,143 4,233 3,574 0,707 0,617 Banjir
73+50 +800 62,393 1,430 4,81 4,325 4,326 3,380 0,485 0,484 Banjir
73 +850 62,393 1,287 4,697 4,789 4,89 3,410 -0,092 -0,193 Tidak Banjir
72+30 +920 62,393 1,061 4,634 4,369 4,371 3,573 0,265 0,263 Banjir
72 +950 62,393 1,005 4,65 3,876 4,038 3,645 0,774 0,612 Banjir
71+63 +987 62,393 0,938 4,61 5,265 5,265 3,672 -0,655 -0,655 Tidak Banjir
71 +1050 62,393 1,321 4,57 2,973 4,379 3,249 1,597 0,191 Banjir
70+73 +1077 62,393 1,095 4,594 3,438 3,839 3,499 1,156 0,755 Banjir
70 +1150 62,393 1,095 4,543 3,596 3,716 3,448 0,947 0,827 Banjir
69+35 +1215 62,393 1,161 4,422 4,068 4,068 3,261 0,354 0,354 Banjir
68+6 +1344 62,393 1,083 4,352 3,841 3,839 3,269 0,511 0,513 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
68 +1350 62,393 1,021 4,255 3,827 3,746 3,234 0,428 0,509 Banjir
67 +1450 62,393 1,255 4,23 3,814 3,812 2,975 0,416 0,418 Banjir
66+34 +1516 62,393 0,919 4,208 3,654 3,654 3,289 0,554 0,554 Banjir
66 +1550 62,393 0,945 4,046 3,748 3,359 3,101 0,298 0,687 Banjir
65+21 +1629 62,393 0,988 4,079 3,734 3,731 3,091 0,345 0,348 Banjir
64+77 +1673 62,393 0,621 4,083 3,742 3,741 3,462 0,341 0,342 Banjir
64 +1750 62,393 0,396 3,934 3,042 3,279 3,538 0,892 0,655 Banjir
63 +1850 62,393 0,610 3,96 3,351 3,35 3,350 0,609 0,61 Banjir
62+11 +1939 62,393 0,579 3,912 3,233 3,236 3,333 0,679 0,676 Banjir
62 +1950 62,393 0,600 3,861 2,612 3,607 3,261 1,249 0,254 Banjir
61+30 +2020 62,393 0,512 3,877 3,412 3,414 3,365 0,465 0,463 Banjir
60+89 +2061 62,393 0,736 3,821 3,394 3,394 3,085 0,427 0,427 Banjir
60+40 +2110 62,393 0,366 3,792 2,946 2,947 3,426 0,846 0,845 Banjir
60+18 +2132 62,393 0,364 3,759 3,13 3,129 3,395 0,629 0,63 Banjir
60 +2150 62,393 -0,110 3,689 2,419 3,225 3,799 1,27 0,464 Banjir
59+75 +2175 62,393 0,865 3,69 3,182 3,182 2,825 0,508 0,508 Banjir
59+9 +2241 62,393 0,362 3,666 3,062 3,062 3,304 0,604 0,604 Banjir
58 +2350 62,393 0,135 3,6 2,307 3,116 3,465 1,293 0,484 Banjir
57+50 +2400 62,393 0,230 3,595 3,222 3,222 3,365 0,373 0,373 Banjir
56+29 +2521 62,393 -0,033 3,324 2,576 3,683 3,357 0,748 -0,359 Banjir
56 +2550 62,393 0,096 3,185 1,942 1,836 3,089 1,243 1,349 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
55+56 +2594 62,393 -0,631 3,323 1,993 3,214 3,954 1,33 0,109 Banjir
55+52 +2628 62,393 0,231 3,286 2,841 2,841 3,055 0,445 0,445 Banjir
54 +2750 62,393 0,256 3,229 1,96 3,267 2,973 1,269 -0,038 Banjir
53+52 +2798 62,393 0,462 3,145 2,475 2,475 2,683 0,67 0,67 Banjir
52+39 +2911 62,393 0,171 3,103 2,786 2,786 2,932 0,317 0,317 Banjir
52 +2950 62,393 0,027 3,055 2,266 2,857 3,028 0,789 0,198 Banjir
51+86 +2964 62,393 0,239 3,072 2,288 2,288 2,833 0,784 0,784 Banjir
51+47 +3003 62,393 0,039 3,073 2,105 2,105 3,034 0,968 0,968 Banjir
51+13 +3037 62,393 0,184 3,06 2,286 2,286 2,876 0,774 0,774 Banjir
50+54 +3096 62,393 0,053 3,059 2,265 2,265 3,006 0,794 0,794 Banjir
50 +3150 62,393 -0,104 2,995 1,888 2,406 3,099 1,107 0,589 Banjir
49+83 +3167 62,393 -0,021 2,984 2,028 2,028 3,005 0,956 0,956 Banjir
49 +3250 62,393 -0,038 2,954 2,267 2,267 2,992 0,687 0,687 Banjir
48+50 +3300 62,393 -0,233 2,942 2,153 2,153 3,175 0,789 0,789 Banjir
48 +3350 62,393 -0,172 2,799 2,27 2,068 2,971 0,529 0,731 Banjir
47+86 +3364 62,393 0,054 2,834 2,419 2,419 2,780 0,415 0,415 Banjir
47+56 +3394 62,393 -0,074 2,861 2,354 2,354 2,935 0,507 0,507 Banjir
47+15 +3433 62,393 -0,151 2,834 2,628 2,628 2,985 0,206 0,206 Banjir
46+63 +3487 62,393 0,144 2,836 2,14 2,14 2,692 0,696 0,696 Banjir
46+38 +3512 62,393 0,090 2,834 2,212 2,212 2,744 0,622 0,622 Banjir
46 +3550 62,393 0,022 2,706 1,623 1,91 2,684 1,083 0,796 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
45+73 +3577 62,393 -0,049 2,732 2,441 2,441 2,781 0,291 0,291 Banjir
44+50 +3700 62,393 -0,018 2,662 2,092 2,092 2,680 0,57 0,57 Banjir
44 +3750 62,393 -0,293 2,661 1,955 2,16 2,954 0,706 0,501 Banjir
43+14 +3836 62,393 -0,377 2,649 1,835 1,835 3,026 0,814 0,814 Banjir
42+57 +3893 62,393 -0,196 2,637 1,916 1,916 2,833 0,721 0,721 Banjir
42 +3950 62,393 -0,368 2,594 2,149 2,086 2,962 0,445 0,508 Banjir
41+50 +4000 62,393 0,302 2,522 2,364 2,364 2,220 0,158 0,158 Banjir
40 +4150 62,393 -0,394 2,414 1,801 2,101 2,808 0,613 0,313 Banjir
* Tanda (-) pada ketinggian banjir sisi kiri dan kanan menandakan bahwa tanggul lebih tinggi daripada muka air banjir sehingga tidak
mengalami limpasan
(Sumber : Perhitungan, 2023)
4. Tabel 4. Ketinggian muka air profil eksisting sungai kendal Q25 tahun
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
81+50 0 73,934 1,814 5,44 5,328 4,304 3,626 0,112 1,136 Banjir
81 +50 73,934 1,695 5,096 4,725 4,636 3,401 0,371 0,46 Banjir
80 +150 73,934 1,593 5,247 4,369 3,989 3,654 0,878 1,258 Banjir
79+41 +209 73,934 1,381 5,207 4,377 4,489 3,826 0,83 0,718 Banjir
78+69 +281 73,934 1,538 5,196 4,49 4,49 3,658 0,706 0,706 Banjir
78 +350 73,934 1,560 5,128 4,831 4,518 3,568 0,297 0,61 Banjir
76+38 +511 73,934 1,329 5,102 4,267 4,27 3,773 0,835 0,832 Banjir
76 +550 73,934 1,143 5,069 3,994 3,89 3,926 1,075 1,179 Banjir
75+5 +645 73,934 1,214 5,032 4,14 4,209 3,818 0,892 0,823 Banjir
74 +750 73,934 1,276 5,03 4,143 4,233 3,754 0,887 0,797 Banjir
73+50 +800 73,934 1,430 4,994 4,325 4,326 3,564 0,669 0,668 Banjir
73 +850 73,934 1,287 4,881 4,789 4,89 3,594 0,092 -0,009 Banjir
72+30 +920 73,934 1,061 4,843 4,369 4,371 3,782 0,474 0,472 Banjir
72 +950 73,934 1,005 4,844 3,876 4,038 3,839 0,968 0,806 Banjir
71+63 +987 73,934 0,938 4,766 5,265 5,265 3,828 -0,499 -0,499 Tidak Banjir
71 +1050 73,934 1,321 4,729 2,973 4,379 3,408 1,756 0,35 Banjir
70+73 +1077 73,934 1,095 4,76 3,438 3,839 3,665 1,322 0,921 Banjir
70 +1150 73,934 1,095 4,707 3,596 3,716 3,612 1,111 0,991 Banjir
69+35 +1215 73,934 1,161 4,587 4,068 4,068 3,426 0,519 0,519 Banjir
68+6 +1344 73,934 1,083 4,541 3,841 3,839 3,458 0,7 0,702 Banjir
68 +1350 73,934 1,021 4,418 3,827 3,746 3,397 0,591 0,672 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
67 +1450 73,934 1,255 4,414 3,814 3,812 3,159 0,6 0,602 Banjir
66+34 +1516 73,934 0,919 4,393 3,654 3,654 3,474 0,739 0,739 Banjir
66 +1550 73,934 0,945 4,225 3,748 3,359 3,280 0,477 0,866 Banjir
65+21 +1629 73,934 0,988 4,273 3,734 3,731 3,285 0,539 0,542 Banjir
64+77 +1673 73,934 0,621 4,274 3,742 3,741 3,653 0,532 0,533 Banjir
64 +1750 73,934 0,396 4,105 3,042 3,279 3,709 1,063 0,826 Banjir
63 +1850 73,934 0,610 4,146 3,351 3,35 3,536 0,795 0,796 Banjir
62+11 +1939 73,934 0,579 4,1 3,233 3,236 3,521 0,867 0,864 Banjir
62 +1950 73,934 0,600 4,036 2,612 3,607 3,436 1,424 0,429 Banjir
61+30 +2020 73,934 0,512 4,057 3,412 3,414 3,545 0,645 0,643 Banjir
60+89 +2061 73,934 0,736 4,013 3,394 3,394 3,277 0,619 0,619 Banjir
60+40 +2110 73,934 0,366 3,989 2,946 2,947 3,623 1,043 1,042 Banjir
60+18 +2132 73,934 0,364 3,964 3,13 3,129 3,600 0,834 0,835 Banjir
60 +2150 73,934 -0,110 3,868 2,419 3,225 3,978 1,449 0,643 Banjir
59+75 +2175 73,934 0,865 3,889 3,182 3,182 3,024 0,707 0,707 Banjir
59+9 +2241 73,934 0,362 3,869 3,062 3,062 3,507 0,807 0,807 Banjir
58 +2350 73,934 0,135 3,806 2,307 3,116 3,671 1,499 0,69 Banjir
57+50 +2400 73,934 0,230 3,803 3,222 3,222 3,573 0,581 0,581 Banjir
56+29 +2521 73,934 -0,033 3,479 2,576 3,683 3,512 0,903 -0,204 Banjir
56 +2550 73,934 0,096 3,298 1,942 1,836 3,202 1,356 1,462 Banjir
55+56 +2594 73,934 -0,631 3,479 1,993 3,214 4,110 1,486 0,265 Banjir
55+52 +2628 73,934 0,231 3,458 2,841 2,841 3,227 0,617 0,617 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
54 +2750 73,934 0,256 3,395 1,96 3,267 3,139 1,435 0,128 Banjir
53+52 +2798 73,934 0,462 3,327 2,475 2,475 2,865 0,852 0,852 Banjir
52+39 +2911 73,934 0,171 3,289 2,786 2,786 3,118 0,503 0,503 Banjir
52 +2950 73,934 0,027 3,227 2,266 2,857 3,200 0,961 0,37 Banjir
51+86 +2964 73,934 0,239 3,253 2,288 2,288 3,014 0,965 0,965 Banjir
51+47 +3003 73,934 0,039 3,255 2,105 2,105 3,216 1,15 1,15 Banjir
51+13 +3037 73,934 0,184 3,241 2,286 2,286 3,057 0,955 0,955 Banjir
50+54 +3096 73,934 0,053 3,241 2,265 2,265 3,188 0,976 0,976 Banjir
50 +3150 73,934 -0,104 3,166 1,888 2,406 3,270 1,278 0,76 Banjir
49+83 +3167 73,934 -0,021 3,16 2,028 2,028 3,181 1,132 1,132 Banjir
49 +3250 73,934 -0,038 3,133 2,267 2,267 3,171 0,866 0,866 Banjir
48+50 +3300 73,934 -0,233 3,121 2,153 2,153 3,354 0,968 0,968 Banjir
48 +3350 73,934 -0,172 2,948 2,27 2,068 3,120 0,678 0,88 Banjir
47+86 +3364 73,934 0,054 3,005 2,419 2,419 2,951 0,586 0,586 Banjir
47+56 +3394 73,934 -0,074 3,033 2,354 2,354 3,107 0,679 0,679 Banjir
47+15 +3433 73,934 -0,151 3,004 2,628 2,628 3,155 0,376 0,376 Banjir
46+63 +3487 73,934 0,144 3,007 2,14 2,14 2,863 0,867 0,867 Banjir
46+38 +3512 73,934 0,090 3,005 2,212 2,212 2,915 0,793 0,793 Banjir
46 +3550 73,934 0,022 2,851 1,623 1,91 2,829 1,228 0,941 Banjir
45+73 +3577 73,934 -0,049 2,893 2,441 2,441 2,942 0,452 0,452 Banjir
44+50 +3700 73,934 -0,018 2,822 2,092 2,092 2,840 0,73 0,73 Banjir
44 +3750 73,934 -0,293 2,822 1,955 2,16 3,115 0,867 0,662 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Kedalaman
STA Q Total Dasar Muka Tanggul Tanggul Banjir Sisi Banjir Sisi
Air Sungai Keterangan
Sungai air Sisi Kiri Sisi Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m3/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
43+14 +3836 73,934 -0,377 2,809 1,835 1,835 3,186 0,974 0,974 Banjir
42+57 +3893 73,934 -0,196 2,796 1,916 1,916 2,992 0,88 0,88 Banjir
42 +3950 73,934 -0,368 2,75 2,149 2,086 3,118 0,601 0,664 Banjir
41+50 +4000 73,934 0,302 2,685 2,364 2,364 2,383 0,321 0,321 Banjir
40 +4150 73,934 -0,394 2,576 1,801 2,101 2,970 0,775 0,475 Banjir
* Tanda (-) pada ketinggian banjir sisi kiri dan kanan menandakan bahwa tanggul lebih tinggi daripada muka air banjir sehingga tidak
mengalami limpasan
(Sumber : Perhitungan, 2023)
5. Gambar penampang melintang STA 81+50 sampai dengan STA 40 kondisi
eksiting sungai dengan debit Q2 tahun, Q5 tahun, Q10 tahun dan Q25 tahun
STA 81+50 STA 81
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
5.5 Legend 6 Legend
5.0
WS Q25 WS Q25
5
4.5 WS Q10 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
4.0 WS Q5 WS Q5
4
3.5 WS Q2 WS Q2
Ground 3 Ground
3.0
Levee Bank Sta
2.5
Bank Sta 2
2.0

1.5 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 80 STA 79+41


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
5.5 Legend 6 Legend
5.0
WS Q25 WS Q25
5
4.5 WS Q10 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

4.0 WS Q5 WS Q5
4
3.5 WS Q2 WS Q2
Ground 3 Ground
3.0
Bank Sta Bank Sta
2.5
2
2.0

1.5 1
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 78+69 STA 78


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
5.5 Legend 5.5 Legend
5.0 5.0
WS Q25 WS Q25
4.5 WS Q10 4.5 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

4.0 WS Q5 4.0 WS Q5

3.5 WS Q2 WS Q2
3.5
Ground Ground
3.0 3.0
Bank Sta Bank Sta
2.5 2.5

2.0 2.0
1.5 1.5
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 76+39 STA76


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 . .025 .025
6 Legend 6 0 Legend
2
5
WS Q25 WS Q25
5 5
WS Q10 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5
4 4
WS Q2 WS Q2

3 Ground 3 Ground
Bank Sta Bank Sta
2 2

1 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)
STA 75+05 STA 74
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
6 Legend 6 Legend

WS Q25 WS Q25
5 5
WS Q10 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 WS Q5
4 4
WS Q2 WS Q2

3 Ground 3 Ground
Bank Sta Bank Sta
2 2

1 1
0 10 20 30 40 50 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 73+50 STA 73


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
5.5 Legend 5.0 Legend
5.0 4.5
WS Q25 WS Q25
4.5
WS Q10 4.0 WS Q10
4.0
Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 3.5 WS Q5
3.5
WS Q2 3.0 WS Q2
3.0
Ground Ground
2.5
2.5 Bank Sta Bank Sta
2.0
2.0

1.5 1.5

1.0 1.0
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 72+30 STA 72


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
5 Legend 5 Legend

WS Q25 WS Q25
4 WS Q10 4 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5

3 WS Q2 3 WS Q2
Ground Ground
Bank Sta Bank Sta
2 2

1 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA71+63 STA 71
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
7 Legend 5.0 Legend

6 4.5
WS Q25 WS Q25
WS Q10 4.0 WS Q10
5
Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 3.5 WS Q5
4
WS Q2 3.0 WS Q2
3 Ground Ground
2.5
2 Bank Sta Bank Sta
2.0

1 1.5

0 1.0
0 20 40 60 80 0 5 10 15 20 25 30
Station (m) Station (m)
STA 70+73 STA 70
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
5.0 Legend 5.0 Legend
4.5 4.5
WS Q25 WS Q25
4.0 WS Q10 4.0 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
3.5 WS Q5 3.5 WS Q5

3.0 WS Q2 3.0 WS Q2
Ground Ground
2.5 2.5
Bank Sta Bank Sta
2.0 2.0

1.5 1.5

1.0 1.0
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 69+35 STA 68+06


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
5.0 Legend 5.0 Legend
4.5 4.5
WS Q25 WS Q25
4.0 WS Q10 4.0 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
3.5 WS Q5 3.5 WS Q5

3.0 WS Q2 3.0 WS Q2
Ground Ground
2.5 2.5
Bank Sta Bank Sta
2.0 2.0

1.5 1.5

1.0 1.0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m) Station (m)

STA 68 STA 67
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4.5 Legend 4.5 Legend

4.0 WS Q25 4.0 WS Q25

3.5 WS Q10 3.5 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5
3.0 3.0
WS Q2 WS Q2
2.5 Ground 2.5 Ground

2.0 Bank Sta 2.0 Bank Sta

1.5 1.5

1.0 1.0
0 5 10 15 20 25 30 35 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 66+34 STA 66


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4.5 Legend 4.5 Legend
4.0 4.0
WS Q25 WS Q25
3.5 WS Q10 3.5 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

3.0 WS Q5 3.0 WS Q5

2.5 WS Q2 2.5 WS Q2
Ground Ground
2.0 2.0
Bank Sta Bank Sta
1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m) Station (m)
STA 65+21 STA 64+77
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4.5 Legend 4.5 Legend
4.0 4.0
WS Q25 WS Q25
3.5 WS Q10 3.5 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
3.0 WS Q5 3.0 WS Q5

2.5 WS Q2 2.5 WS Q2
Ground Ground
2.0 2.0
Bank Sta Bank Sta
1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 64 STA 63
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4.5 Legend 4.5 Legend
4.0 4.0
WS Q25 WS Q25
3.5
WS Q10 3.5 WS Q10
3.0
Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 3.0 WS Q5
2.5
WS Q2 2.5 WS Q2
2.0
Ground Ground
2.0
1.5 Bank Sta Bank Sta
1.5
1.0

0.5 1.0

0.0 0.5
0 5 10 15 20 25 0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m) Station (m)

STA 62+11 STA 62


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4.5 Legend 4.5 Legend
4.0 4.0
WS Q25 WS Q25
3.5 WS Q10 3.5 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

3.0 WS Q5 3.0 WS Q5

2.5 WS Q2 2.5 WS Q2
Ground Ground
2.0 2.0
Bank Sta Bank Sta
1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 5 10 15 20 25 30
Station (m) Station (m)

STA 61+30 STA 60+89


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4.5 Legend 4.0 Legend
4.0 3.5
WS Q25 WS Q25
3.5 WS Q10 WS Q10
3.0
Elevation (m)

Elevation (m)

3.0 WS Q5 WS Q5
2.5
2.5 WS Q2 WS Q2
Ground 2.0 Ground
2.0
Bank Sta 1.5 Bank Sta
1.5

1.0 1.0

0.5 0.5
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m) Station (m)
STA 60+40 STA 60+18
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4.0 Legend 4.0 Legend
3.5 3.5
WS Q25 WS Q25
3.0 WS Q10 3.0 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
2.5 WS Q5 2.5 WS Q5

2.0 WS Q2 2.0 WS Q2
Ground Ground
1.5 1.5
Bank Sta Bank Sta
1.0 1.0

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 60 STA 59+75


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
4 Legend 4.0 Legend

WS Q25 3.5 WS Q25


3
WS Q10 3.0 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 WS Q5
2
2.5
WS Q2 WS Q2
Ground 2.0 Ground
1
Bank Sta 1.5 Bank Sta
0
1.0

-1 0.5
0 5 10 15 20 25 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 59+09 STA 58


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025
4.0 Legend 4.0 Legend
3.5 3.5
WS Q25 WS Q25
3.0 WS Q10 3.0 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

2.5 WS Q5 2.5 WS Q5

2.0 WS Q2 2.0 WS Q2
Ground Ground
1.5 1.5
Bank Sta Bank Sta
1.0 1.0

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 57+50 STA 56+29


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 . .025 .025
4.0 Legend 4.0 0 Legend
2
3.5 3.5 5
WS Q25 WS Q25
3.0
3.0 WS Q10 WS Q10
2.5
Elevation (m)

Elevation (m)

2.5 WS Q5 WS Q5
2.0
2.0 WS Q2 WS Q2
1.5
Ground Ground
1.5
Bank Sta 1.0 Bank Sta
1.0
0.5
0.5 0.0

0.0 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 70 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m) Station (m)
STA 56 STA 55+56
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .025 .025 .025 .025 .025
3.5 0 Legend 4 Legend
2
5
3.0 WS Q25 WS Q25
3
2.5 WS Q10 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 WS Q5
2
2.0
WS Q2 WS Q2
1.5 Ground Ground
1

1.0 Bank Sta Bank Sta


0
0.5

0.0 -1
0 2 4 6 8 10 12 14 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m) Station (m)

STA 55+22 STA 54


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend

3.0 WS Q25 3.0 WS Q25

2.5 WS Q10 2.5 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 WS Q5
2.0 2.0
WS Q2 WS Q2
1.5 Ground 1.5 Ground

1.0 Bank Sta 1.0 Bank Sta

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 53+52 STA 52+39


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend

3.0 WS Q25 3.0 WS Q25

2.5 WS Q10 2.5 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5
2.0 2.0
WS Q2 WS Q2
1.5 Ground 1.5 Ground

1.0 Bank Sta 1.0 Bank Sta

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 52 STA 51+86


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend

3.0 WS Q25 3.0 WS Q25

2.5 WS Q10 2.5 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5
2.0 2.0
WS Q2 WS Q2
1.5 Ground 1.5 Ground

1.0 Bank Sta 1.0 Bank Sta

0.5 0.5

0.0 0.0
0 5 10 15 20 25 30 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)
STA 51+47 STA 51+13
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend

3.0 WS Q25 3.0 WS Q25

2.5 WS Q10 2.5 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 WS Q5
2.0 2.0
WS Q2 WS Q2
1.5 Ground 1.5 Ground

1.0 Bank Sta 1.0 Bank Sta

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 50+54 STA 50


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend

3.0 3.0
WS Q25 WS Q25
WS Q10 2.5 WS Q10
2.5
Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 2.0 WS Q5
2.0
WS Q2 1.5 WS Q2
1.5 Ground Ground
1.0
1.0 Bank Sta Bank Sta
0.5

0.5 0.0

0.0 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 70 0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m) Station (m)

STA 49+83 STA 49


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend
3.0 3.0
WS Q25 WS Q25
2.5 WS Q10 2.5 WS Q10
Elevation (m)

Elevation (m)

2.0 WS Q5 2.0 WS Q5

1.5 WS Q2 1.5 WS Q2
Ground Ground
1.0 1.0
Bank Sta Bank Sta
0.5 0.5

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 48+50 STA 48


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 . .025 .025
3.5 Legend 3.0 0 Legend
2
3.0 5
WS Q25 2.5 WS Q25
2.5 WS Q10 WS Q10
2.0
Elevation (m)

Elevation (m)

2.0 WS Q5 WS Q5
1.5
1.5 WS Q2 WS Q2
Ground 1.0 Ground
1.0
Bank Sta 0.5 Bank Sta
0.5

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 0 5 10 15 20 25
Station (m) Station (m)
STA 47+86 STA 47+56
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend

3.0 3.0
WS Q25 WS Q25
WS Q10 2.5 WS Q10
2.5
Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 2.0 WS Q5
2.0
WS Q2 1.5 WS Q2
1.5 Ground Ground
1.0
1.0 Bank Sta Bank Sta
0.5

0.5 0.0

0.0 -0.5
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Station (m) Station (m)

STA 47+17 STA 46+63


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.5 Legend 3.5 Legend
3.0 3.0
WS Q25 WS Q25
2.5 WS Q10 WS Q10
2.5
Elevation (m)

Elevation (m)
2.0 WS Q5 WS Q5
2.0
1.5 WS Q2 WS Q2
Ground 1.5 Ground
1.0
Bank Sta 1.0 Bank Sta
0.5

0.0 0.5

-0.5 0.0
0 10 20 30 40 50 60 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 46+38 STA 46


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 . .025 .025
3.5 Legend 3.0 0 Legend
2
5
3.0 WS Q25 2.5 WS Q25

2.5 WS Q10 WS Q10


2.0
Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5
2.0
WS Q2 1.5 WS Q2
1.5 Ground Ground
Bank Sta 1.0 Bank Sta
1.0

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 5 10 15 20 25
Station (m) Station (m)

STA 45+73 STA 44+50


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25

2.0 WS Q10 2.0 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5
1.5 1.5
WS Q2 WS Q2
1.0 Ground 1.0 Ground

0.5 Bank Sta 0.5 Bank Sta

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)
STA 44 STA 43+14
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25

2.0 WS Q10 2.0 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 WS Q5
1.5 1.5
WS Q2 WS Q2
1.0 Ground 1.0 Ground

0.5 Bank Sta 0.5 Bank Sta

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 42+57 STA 42


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25

2.0 WS Q10 2.0 WS Q10


Elevation (m)

Elevation (m)
WS Q5 WS Q5
1.5 1.5
WS Q2 WS Q2
1.0 Ground 1.0 Ground

0.5 Bank Sta 0.5 Bank Sta

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 41+50 STA 40


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.025 .025 .025 .025 .025 .025
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25


WS Q10 2.0 WS Q10
2.0
Elevation (m)

Elevation (m)

WS Q5 WS Q5
1.5
1.5 WS Q2 WS Q2
Ground 1.0 Ground
1.0 Bank Sta Bank Sta
0.5

0.5 0.0

0.0 -0.5
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)


Lampiran 3. Perhitungan Rencana Perbaikan Penampang
1. Tabel Perhitungan Perbaikan STA Penampang Tanpa Jembatan
Jari-
Kemiringan Lebar Luas Keliling
Lebar Kedalaman jari Kemiringan Manning Kecepatan Debit
Tanggul Bawah Penampang Basah
STA Atas (B) (h) Hidrolis Sungai (I) (n) Aliran (v) (Q) Keterangan
(m) (b) (A) (P)
(R)
(m) (m) (m/m) (m) (m²) (m) (m) (m/m) (m/s) (m³/s)
81+50 21,000 3,500 0,250 19,250 70,438 26,465 2,661 0,00053 0,017 2,606 183,547 OK
81 17,500 3,500 0,250 15,750 58,188 22,965 2,534 0,00053 0,017 2,522 146,732 OK
80 14,000 3,500 0,250 12,250 45,938 19,465 2,360 0,00053 0,017 2,405 110,483 OK
78 16,000 3,500 0,250 14,250 52,938 21,465 2,466 0,00053 0,017 2,477 131,111 OK
76 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
74 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
73 15,000 3,500 0,250 13,250 49,438 20,465 2,416 0,00053 0,017 2,443 120,765 OK
72 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
71 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
70 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
68 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
66 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
64 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
62 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
60 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
Jari-
Kemiringan Lebar Luas Keliling
Lebar Kedalaman jari Kemiringan Manning Kecepatan Debit
Tanggul Bawah Penampang Basah
STA Atas (B) (h) Hidrolis Sungai (I) (n) Aliran (v) (Q) Keterangan
(m) (b) (A) (P)
(R)
(m) (m) (m/m) (m) (m²) (m) (m) (m/m) (m/s) (m³/s)
58 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
56+29 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
56 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
55+56 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
54 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
52 15,000 3,500 0,250 13,250 49,438 20,465 2,416 0,00053 0,017 2,443 120,765 OK
50 16,000 3,500 0,250 14,250 52,938 21,465 2,466 0,00053 0,017 2,477 131,111 OK
48 13,000 3,500 0,250 11,250 42,438 18,465 2,298 0,00053 0,017 2,363 100,277 OK
46 14,000 3,500 0,250 12,250 45,938 19,465 2,360 0,00053 0,017 2,405 110,483 OK
44 14,000 3,500 0,250 12,250 45,938 19,465 2,360 0,00053 0,017 2,405 110,483 OK
42 15,000 3,500 0,250 13,250 49,438 20,465 2,416 0,00053 0,017 2,443 120,765 OK
40 15,000 3,500 0,250 13,250 49,438 20,465 2,416 0,00053 0,017 2,443 120,765 OK
(Sumber : Perhitungan, 2023)
2. Tabel Perhitungan Perbaikan STA Penampang Tanpa Jembatan
Luas Jari-jari
Kedalaman Lebar Keliling Kemiringan Manning Kecepatan
Penampang Hidrolis Debit (Q)
STA (h) Bawah (b) Basah (P) Sungai (I) (n) Aliran (v) Keterangan
(A) (R)
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/m) (m/s) (m3/s)
79+41 2,696 12,400 33,429 17,792 1,879 0,00053 0,017 2,066 69,065 TIDAK OK
78+69 2,552 12,000 30,624 17,104 1,790 0,00053 0,017 2,001 61,268 TIDAK OK
76+39 2,738 13,400 36,689 18,876 1,944 0,00053 0,017 2,113 77,532 OK
75+05 2,326 10,400 24,190 15,052 1,607 0,00053 0,017 1,862 45,033 TIDAK OK
73+50 2,599 10,700 27,809 15,898 1,749 0,00053 0,017 1,970 54,779 TIDAK OK
72+30 2,808 9,700 27,238 15,316 1,778 0,00053 0,017 1,992 54,247 TIDAK OK
71+63 3,182 14,000 44,548 20,364 2,188 0,00053 0,017 2,286 101,859 OK
70+73 2,043 10,900 22,267 14,986 1,486 0,00053 0,017 1,767 39,340 TIDAK OK
69+35 2,407 9,000 21,663 13,814 1,568 0,00053 0,017 1,831 39,674 TIDAK OK
68+06 2,256 9,000 20,305 13,512 1,503 0,00053 0,017 1,780 36,145 TIDAK OK
67 2,369 11,000 26,060 15,738 1,656 0,00053 0,017 1,899 49,490 TIDAK OK
66+34 2,277 11,500 26,186 16,054 1,631 0,00053 0,017 1,880 49,231 TIDAK OK
65+21 2,289 9,000 20,604 13,579 1,517 0,00053 0,017 1,792 36,915 TIDAK OK
64+77 2,721 11,000 29,931 16,442 1,820 0,00053 0,017 2,023 60,547 TIDAK OK
63 2,341 11,900 27,858 16,582 1,680 0,00053 0,017 1,917 53,417 TIDAK OK
62+11 2,254 10,800 24,343 15,308 1,590 0,00053 0,017 1,849 45,000 TIDAK OK
61+30 2,500 9,700 24,250 14,700 1,650 0,00053 0,017 1,894 45,938 TIDAK OK
60+89 2,276 11,500 26,175 16,052 1,631 0,00053 0,017 1,880 49,202 TIDAK OK
60+40 2,180 12,000 26,160 16,360 1,599 0,00053 0,017 1,855 48,536 TIDAK OK
60+18 2,366 11,000 26,026 15,732 1,654 0,00053 0,017 1,898 49,395 TIDAK OK
59+75 2,025 10,500 21,259 14,549 1,461 0,00053 0,017 1,747 37,143 TIDAK OK
Luas Jari-jari
Kedalaman Lebar Keliling Kemiringan Manning Kecepatan
Penampang Hidrolis Debit (Q)
STA (h) Bawah (b) Basah (P) Sungai (I) (n) Aliran (v) Keterangan
(A) (R)
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/m) (m/s) (m3/s)
59+09 2,200 11,000 24,200 15,400 1,571 0,00053 0,017 1,834 44,382 TIDAK OK
57+50 2,392 14,000 33,488 18,784 1,783 0,00053 0,017 1,995 66,806 TIDAK OK
55+22 2,110 8,800 18,568 13,020 1,426 0,00053 0,017 1,719 31,920 TIDAK OK
53+52 1,649 8,400 13,852 11,698 1,184 0,00053 0,017 1,519 21,035 TIDAK OK
52+39 2,091 11,000 23,001 15,182 1,515 0,00053 0,017 1,790 41,167 TIDAK OK
51+86 1,651 11,000 18,161 14,302 1,270 0,00053 0,017 1,591 28,895 TIDAK OK
51+47 1,659 11,500 19,079 14,818 1,288 0,00053 0,017 1,606 30,637 TIDAK OK
51+13 1,702 11,000 18,722 14,404 1,300 0,00053 0,017 1,616 30,255 TIDAK OK
50+54 1,812 10,500 19,026 14,124 1,347 0,00053 0,017 1,655 31,487 TIDAK OK
49+83 1,649 11,000 18,139 14,298 1,269 0,00053 0,017 1,590 28,842 TIDAK OK
49 1,905 10,000 19,050 13,810 1,379 0,00053 0,017 1,681 32,030 TIDAK OK
48+50 1,986 10,000 19,860 13,972 1,421 0,00053 0,017 1,715 34,066 TIDAK OK
47+86 1,994 10,500 20,937 14,488 1,445 0,00053 0,017 1,734 36,312 TIDAK OK
47+56 1,928 10,500 20,244 14,356 1,410 0,00053 0,017 1,706 34,541 TIDAK OK
47+17 2,279 10,500 23,930 15,058 1,589 0,00053 0,017 1,848 44,215 TIDAK OK
46+63 1,680 10,500 17,644 13,861 1,273 0,00053 0,017 1,594 28,119 TIDAK OK
46+38 1,866 11,000 20,523 14,731 1,393 0,00053 0,017 1,692 34,734 TIDAK OK
45+73 2,129 11,000 23,422 15,259 1,535 0,00053 0,017 1,806 42,290 TIDAK OK
44+50 1,965 10,500 20,629 14,429 1,430 0,00053 0,017 1,722 35,523 TIDAK OK
43+14 1,812 9,100 16,489 12,724 1,296 0,00053 0,017 1,613 26,594 TIDAK OK
42+57 1,672 10,000 16,724 13,345 1,253 0,00053 0,017 1,577 26,377 TIDAK OK
41+50 2,077 11,000 22,850 15,155 1,508 0,00053 0,017 1,784 40,768 TIDAK OK
Lampiran 4. Simulasi HEC-RAS Dengan Jembatan Setelah Perbaikan
Penampang
1. Gambar penampang melintang STA 81+50 sampai dengan STA 40 dengan
debit Q25 tahun setelah perbaikan
STA 81+50 STA 81
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 6 Legend

WS Q25 WS Q25
5 5
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
Levee Levee
4 4
Bank Sta Bank Sta

3 3

2 2

1 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 80 STA 79+41


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 5.0 Legend
4.5
WS Q25 WS Q25
5
Ground 4.0 Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee 3.5 Bank Sta


4
Bank Sta 3.0
3 2.5

2.0
2
1.5

1 1.0
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 78+69 STA 78


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
5.0 Legend 6 Legend

4.5 WS Q25 WS Q25


5
4.0 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


4
3.5
Bank Sta
3.0
3

2.5
2
2.0

1.5 1
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 76+39 STA 76


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
5.0 Legend 6 0 Legend
1
4.5 7
WS Q25 WS Q25
5
4.0 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

3.5 Bank Sta Levee


4
3.0 Bank Sta

2.5 3

2.0
2
1.5

1.0 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m) Station (m)
STA 75+05 STA 74
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
5.0 Legend 6 Legend
4.5
WS Q25 WS Q25
5
4.0 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
3.5 Bank Sta Levee
4
3.0 Bank Sta

2.5 3

2.0
2
1.5

1.0 1
0 10 20 30 40 50 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 73+50 STA 73


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
5.0 Legend 6 Legend
4.5
WS Q25 WS Q25
5
4.0 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
3.5 Bank Sta Levee
4
3.0 Bank Sta

2.5 3

2.0
2
1.5

1.0 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 72+30 STA 72


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4.5 Legend 6 Legend

4.0 WS Q25 WS Q25


5
3.5 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


4
3.0
Bank Sta
2.5
3

2.0
2
1.5

1.0 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA71+63 STA 71
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
7 Legend 6 Legend

6 WS Q25 WS Q25
5
5 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


4
4
Bank Sta
3
3

2
2
1

0 1
0 20 40 60 80 0 5 10 15 20 25 30
Station (m) Station (m)
STA 70+73 STA 70
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4.5 Legend 6 Legend

4.0 WS Q25 WS Q25


5
3.5 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Levee
4
3.0
Bank Sta
2.5
3

2.0
2
1.5

1.0 1
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40
Station (m) Station (m)

STA 69+35 STA 68+06


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4.5 Legend 4.5 Legend

4.0 WS Q25 4.0 WS Q25

3.5 Ground 3.5 Ground


Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Bank Sta
3.0 3.0

2.5 2.5

2.0 2.0

1.5 1.5

1.0 1.0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m) Station (m)

STA 68 STA 67
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 4.0 Legend

WS Q25 3.5 WS Q25


5
Ground Ground
3.0
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Bank Sta


4
Bank Sta 2.5
3
2.0

2
1.5

1 1.0
0 5 10 15 20 25 30 35 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 66+34 STA 66


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4.0 Legend 6 Legend

3.5 WS Q25 5 WS Q25

3.0 Ground Ground


4
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


2.5
3 Bank Sta
2.0
2
1.5

1.0 1

0.5 0
0 10 20 30 40 50 60 0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m) Station (m)
STA 65+21 STA 64+77
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .025 .017 .017 .017
4.0 Legend 4.0 Legend

3.5 WS Q25 3.5 WS Q25

3.0 Ground 3.0 Ground


Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Bank Sta
2.5 2.5

2.0 2.0

1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5
0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 64 STA 63
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
5 Legend 4.0 Legend

WS Q25 3.5 WS Q25


4
Ground 3.0 Ground
Elevation (m)

Levee Elevation (m) Bank Sta


3
2.5
Bank Sta
2.0
2

1.5
1
1.0

0 0.5
0 5 10 15 20 25 0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m) Station (m)

STA 62+11 STA 62


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
4.0 Legend 5 0 Legend
1
7
3.5 WS Q25 WS Q25
4
3.0 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


3
2.5
Bank Sta
2.0
2

1.5
1
1.0

0.5 0
0 10 20 30 40 50 60 0 5 10 15 20 25 30
Station (m) Station (m)

STA 61+30 STA 60+89


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4.0 Legend 4.0 Legend

3.5 WS Q25 3.5 WS Q25

3.0 Ground 3.0 Ground


Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Bank Sta


2.5 2.5

2.0 2.0

1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m) Station (m)
STA 60+40 STA 60+18
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4.0 Legend 4.0 Legend
3.5 3.5
WS Q25 WS Q25
3.0 Ground 3.0 Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
2.5 Bank Sta 2.5 Bank Sta

2.0 2.0

1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 60 STA 59+75


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .017 .017 .017 .017 .017
4 0 Legend 3.5 Legend
1
7
WS Q25 3.0 WS Q25
3
Ground Ground
2.5
Elevation (m)

Elevation (m)
Levee Bank Sta
2
Bank Sta 2.0
1
1.5

0
1.0

-1 0.5
0 5 10 15 20 25 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 59+09 STA 58


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
3.5 Legend 5 Legend

3.0 WS Q25 WS Q25


4
2.5 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


3
2.0
Bank Sta
1.5
2

1.0
1
0.5

0.0 0
0 10 20 30 40 50 60 0 5 10 15 20 25
Station (m) Station (m)

STA 57+50 STA 56+29


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
3.5 Legend 50 Legend
1
7
3.0 WS Q25 4 WS Q25

2.5 Ground Ground


3
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Bank Sta


2.0
2
1.5
1
1.0

0.5 0

0.0 -1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m) Station (m)
STA 56 STA 55+56
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .017 . . .017 .017
5 0 0 Legend 40 Legend
1 1 1
7 7 7
WS Q25 WS Q25
4 3
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Levee
3 2
Bank Sta

2 1

1 0

0 -1
0 2 4 6 8 10 12 14 16 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m) Station (m)

STA 55+22 STA 54


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
3.5 Legend 50 Legend
1
7
3.0 WS Q25 WS Q25
4
2.5 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Levee
3
2.0
Bank Sta
1.5
2

1.0
1
0.5

0.0 0
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 53+52 STA 52+39


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
3.5 Legend 3.0 Legend

3.0 WS Q25 2.5 WS Q25

2.5 Ground Ground


2.0
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Bank Sta


2.0
1.5
1.5
1.0
1.0

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 52 STA 51+86


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
5 Legend 3.0 Legend

WS Q25 2.5 WS Q25


4
Ground Ground
2.0
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Bank Sta


3
Bank Sta 1.5
2
1.0

1
0.5

0 0.0
0 5 10 15 20 25 30 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)
STA 51+47 STA 51+13
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25


Ground Ground
2.0 2.0
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Bank Sta

1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5

0.0 0.0
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 50+54 STA 50


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
3.0 Legend 4 0 Legend
1
7
2.5 WS Q25 WS Q25
3
Ground Ground
2.0
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Levee
2
1.5 Bank Sta

1
1.0

0
0.5

0.0 -1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m) Station (m)

STA 49+83 STA 49


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25

2.0 Ground 2.0 Ground


Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Bank Sta


1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 48+50 STA 48


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
3.0 Legend 5 0 Legend
1
7
2.5 WS Q25 4 WS Q25

2.0 Ground Ground


3
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


1.5
2 Bank Sta
1.0
1
0.5

0.0 0

-0.5 -1
0 10 20 30 40 50 0 5 10 15 20 25
Station (m) Station (m)
STA 47+86 STA 47+56
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25


Ground 2.0 Ground
2.0
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Bank Sta
1.5
1.5
1.0
1.0
0.5

0.5 0.0

0.0 -0.5
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Station (m) Station (m)

STA 47+17 STA 46+63


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
3.0 Legend 3.0 Legend

2.5 WS Q25 2.5 WS Q25

2.0 Ground 2.0 Ground


Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Bank Sta
1.5 1.5

1.0 1.0

0.5 0.5

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 46+38 STA 46


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
3.0 Legend 5 0 Legend
1
7
2.5 WS Q25 WS Q25
4
2.0 Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Bank Sta Levee


3
1.5
Bank Sta
1.0
2

0.5
1
0.0

-0.5 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 5 10 15 20 25
Station (m) Station (m)

STA 45+73 STA 44+50


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
2.5 Legend 2.5 Legend

2.0 WS Q25 2.0 WS Q25


Ground Ground
1.5 1.5
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Bank Sta

1.0 Bank Sta 1.0

0.5 0.5

0.0 0.0

-0.5 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)
STA 44 STA 43+14
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4 Legend 2.5 Legend

WS Q25 2.0 WS Q25


3
Ground Ground
1.5
Elevation (m)

Elevation (m)
Levee Bank Sta
2
Bank Sta 1.0
1
0.5

0
0.0

-1 -0.5
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 42+57 STA 42


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
2.5 Legend 4 Legend

2.0 WS Q25 WS Q25


3
Ground Ground
1.5
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Levee
2
1.0 Bank Sta

1
0.5

0
0.0

-0.5 -1
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 41+50 STA 40


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
2.5 Legend 4 Legend

2.0 WS Q25 WS Q25


3
Ground Ground
1.5
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
2
1.0 Bank Sta Bank Sta

1
0.5

0
0.0

-0.5 -1
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)


2. Tabel Ketinggian Muka Air Profil Q25 Tahun setelah penampang diperbaiki
Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Elevasi Kedalaman
STA Q Total Dasar Tanggul Sisi Tanggul Sisi Banjir Sisi Banjir Sisi
Muka air Air Sungai Keterangan
Sungai Kiri Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m³/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
81+50 0 73,934 1,814 4,871 5,914 5,914 3,057 -1,043 -1,043 Tidak Banjir
81 +50 73,934 1,695 4,816 5,695 5,695 3,121 -0,879 -0,879 Tidak Banjir
80 +150 73,934 1,593 4,817 5,693 5,693 3,224 -0,876 -0,876 Tidak Banjir
79+41 +209 73,934 1,381 4,777 4,377 4,489 3,396 0,4 0,288 Banjir
78+69 +281 73,934 1,538 4,755 4,49 4,49 3,217 0,265 0,265 Banjir
78 +350 73,934 1,560 4,729 5,66 5,66 3,169 -0,931 -0,931 Tidak Banjir
76+38 +511 73,934 1,329 4,712 4,267 4,27 3,383 0,445 0,442 Banjir
76 +550 73,934 1,143 4,664 5,243 5,243 3,521 -0,579 -0,579 Tidak Banjir
75+5 +645 73,934 1,214 4,631 4,14 4,209 3,417 0,491 0,422 Banjir
74 +750 73,934 1,276 4,642 5,376 5,376 3,366 -0,734 -0,734 Tidak Banjir
73+50 +800 73,934 1,327 4,581 4,325 4,326 3,254 0,256 0,255 Banjir
73 +850 73,934 1,285 4,58 5,385 5,385 3,295 -0,805 -0,805 Tidak Banjir
72+30 +920 73,934 1,061 4,394 4,369 4,371 3,333 0,025 0,023 Banjir
72 +950 73,934 1,005 4,425 5,215 5,215 3,420 -0,79 -0,79 Tidak Banjir
71+63 +987 73,934 0,938 4,387 5,265 5,265 3,449 -0,878 -0,878 Tidak Banjir
71 +1050 73,934 1,321 4,365 5,42 5,42 3,044 -1,055 -1,055 Tidak Banjir
70+73 +1077 73,934 1,095 4,398 3,438 3,839 3,303 0,96 0,559 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Elevasi Kedalaman
STA Q Total Dasar Tanggul Sisi Tanggul Sisi Banjir Sisi Banjir Sisi
Muka air Air Sungai Keterangan
Sungai Kiri Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m³/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
70 +1150 73,934 1,095 4,355 5,195 5,195 3,260 -0,84 -0,84 Tidak Banjir
69+35 +1215 73,934 1,161 4,069 4,068 4,068 2,908 0,001 0,001 Banjir
68+6 +1344 73,934 1,083 3,923 3,841 3,839 2,840 0,082 0,084 Banjir
68 +1350 73,934 1,021 3,978 5,121 5,121 2,957 -1,143 -1,143 Tidak Banjir
67 +1450 73,934 1,043 3,946 3,814 3,812 2,903 0,132 0,134 Banjir
66+34 +1516 73,934 0,919 3,948 3,596 3,654 3,029 0,352 0,294 Banjir
66 +1550 73,934 0,945 3,822 5,038 5,038 2,877 -1,216 -1,216 Tidak Banjir
65+21 +1629 73,934 0,988 3,812 3,734 3,731 2,824 0,078 0,081 Banjir
64+77 +1673 73,934 0,621 3,827 3,742 3,741 3,206 0,085 0,086 Banjir
64 +1750 73,934 0,570 3,727 4,495 4,495 3,157 -0,768 -0,768 Tidak Banjir
63 +1850 73,934 0,610 3,752 3,351 3,35 3,142 0,401 0,402 Banjir
62+11 +1939 73,934 0,579 3,695 3,233 3,236 3,116 0,462 0,459 Banjir
62 +1950 73,934 0,600 3,647 4,688 4,688 3,047 -1,041 -1,041 Tidak Banjir
61+30 +2020 73,934 0,512 3,679 3,412 3,414 3,167 0,267 0,265 Banjir
60+89 +2061 73,934 0,736 3,559 3,394 3,394 2,823 0,165 0,165 Banjir
60+40 +2110 73,934 0,366 3,579 2,946 2,947 3,213 0,633 0,632 Banjir
60+18 +2132 73,934 0,364 3,533 3,13 3,129 3,169 0,403 0,404 Banjir
60 +2150 73,934 -0,110 3,522 3,989 3,989 3,632 -0,467 -0,467 Tidak Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Elevasi Kedalaman
STA Q Total Dasar Tanggul Sisi Tanggul Sisi Banjir Sisi Banjir Sisi
Muka air Air Sungai Keterangan
Sungai Kiri Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m³/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
59+75 +2175 73,934 0,657 3,418 3,182 3,182 2,761 0,236 0,236 Banjir
59+9 +2241 73,934 0,362 3,44 3,062 3,062 3,078 0,378 0,378 Banjir
58 +2350 73,934 0,135 3,354 4,234 4,234 3,219 -0,88 -0,88 Tidak Banjir
57+50 +2400 73,934 0,230 3,364 3,222 3,222 3,134 0,142 0,142 Banjir
56+29 +2521 73,934 -0,033 3,239 4,062 4,062 3,272 -0,823 -0,823 Tidak Banjir
56 +2550 73,934 0,096 3,171 4,196 4,196 3,075 -1,025 -1,025 Tidak Banjir
55+56 +2594 73,934 -0,631 3,233 3,466 3,466 3,864 -0,233 -0,233 Tidak Banjir
55+52 +2628 73,934 0,231 3,093 2,841 2,841 2,862 0,252 0,252 Banjir
54 +2750 73,934 0,256 3,104 4,358 4,358 2,848 -1,254 -1,254 Tidak Banjir
53+52 +2798 73,934 0,462 2,915 2,475 2,475 2,453 0,44 0,44 Banjir
52+39 +2911 73,934 0,171 2,913 2,786 2,786 2,742 0,127 0,127 Banjir
52 +2950 73,934 0,027 2,892 4,123 4,123 2,865 -1,231 -1,231 Tidak Banjir
51+86 +2964 73,934 0,239 2,901 2,288 2,288 2,662 0,613 0,613 Banjir
51+47 +3003 73,934 0,046 2,916 2,105 2,105 2,870 0,811 0,811 Banjir
51+13 +3037 73,934 0,184 2,901 2,286 2,286 2,717 0,615 0,615 Banjir
50+54 +3096 73,934 0,053 2,908 2,265 2,265 2,855 0,643 0,643 Banjir
50 +3150 73,934 -0,104 2,825 3,996 3,996 2,929 -1,171 -1,171 Tidak Banjir
49+83 +3167 73,934 -0,021 2,78 2,028 2,028 2,801 0,752 0,752 Banjir
Elevasi Elevasi Elevasi Ketinggian Ketinggian
Elevasi Kedalaman
STA Q Total Dasar Tanggul Sisi Tanggul Sisi Banjir Sisi Banjir Sisi
Muka air Air Sungai Keterangan
Sungai Kiri Kanan Kiri Kanan
(Titik) (m) (m³/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
49 +3250 73,934 -0,038 2,748 2,267 2,267 2,786 0,481 0,481 Banjir
48+50 +3300 73,934 -0,233 2,745 2,153 2,153 2,978 0,592 0,592 Banjir
48 +3350 73,934 -0,172 2,605 4,047 4,047 2,777 -1,442 -1,442 Tidak Banjir
47+86 +3364 73,934 0,054 2,584 2,419 2,419 2,530 0,165 0,165 Banjir
47+56 +3394 73,934 -0,074 2,663 2,354 2,354 2,737 0,309 0,309 Banjir
47+15 +3433 73,934 -0,151 2,623 2,628 2,628 2,774 -0,005 -0,005 Tidak Banjir
46+63 +3487 73,934 -0,040 2,641 2,14 2,14 2,681 0,501 0,501 Banjir
46+38 +3512 73,934 -0,054 2,643 2,212 2,212 2,697 0,431 0,431 Banjir
46 +3550 73,934 0,022 2,357 4,112 4,112 2,335 -1,755 -1,755 Tidak Banjir
45+73 +3577 73,934 -0,049 2,409 2,441 2,441 2,458 -0,032 -0,032 Tidak Banjir
44+50 +3700 73,934 -0,240 2,323 2,092 2,092 2,563 0,231 0,231 Banjir
44 +3750 73,934 -0,293 2,342 3,925 3,925 2,635 -1,583 -1,583 Tidak Banjir
43+14 +3836 73,934 -0,377 2,341 1,835 1,835 2,718 0,506 0,506 Banjir
42+57 +3893 73,934 -0,256 2,33 1,916 1,916 2,586 0,414 0,414 Banjir
42 +3950 73,934 -0,369 2,272 3,731 3,731 2,641 -1,459 -1,459 Tidak Banjir
41+50 +4000 73,934 -0,313 2,09 2,364 2,364 2,403 -0,274 -0,274 Tidak Banjir
40 +4150 73,934 -0,394 2,023 3,706 3,706 2,417 -1,683 -1,683 Tidak Banjir
(Sumber : Perhitungan, 2023)
Lampiran 5. Gambar Penampang Melintang STA 81+50 Sampai Dengan STA
40 Simulasi Tanpa Jembatan Dengan Debit Q25 Tahun Setelah Perbaikan
STA 81+50 STA 81
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 6 Legend

WS Q25 WS Q25
5 5
Ground Ground

Elevation (m)
Elevation (m)

Levee Bank Sta


4 4
Bank Sta

3 3

2 2

1 1
0 10 20 30 40 50 60 70 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 80 STA 78
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 6 Legend

WS Q25 WS Q25
5 5
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
4 4
Bank Sta Bank Sta

3 3

2 2

1 1
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA76 STA 74
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .017 .017 .017 .017 .017
6 0 Legend 6 Legend
1
7
WS Q25 WS Q25
5 5
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
4 4
Bank Sta Bank Sta

3 3

2 2

1 1
0 5 10 15 20 25 30 35 0 20 40 60 80
Station (m) Station (m)

STA 73 STA 72
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 6 Legend

WS Q25 WS Q25
5 5
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
4 4
Bank Sta Bank Sta

3 3

2 2

1 1
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)
STA 71 STA 70
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 6 Legend

WS Q25 WS Q25
5 5
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
Levee Levee
4 4
Bank Sta Bank Sta

3 3

2 2

1 1
0 5 10 15 20 25 30 0 10 20 30 40
Station (m) Station (m)

STA 68 STA 66
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
6 Legend 6 Legend

WS Q25 5 WS Q25
5
Ground Ground
4
Elevation (m)

Elevation (m)
Levee Levee
4
Bank Sta 3 Bank Sta

3
2

2
1

1 0
0 5 10 15 20 25 30 35 0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m) Station (m)

STA 64 STA 62
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
5 Legend 5 0 Legend
1
7
WS Q25 WS Q25
4 4
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
3 3
Bank Sta Bank Sta

2 2

1 1

0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25 30
Station (m) Station (m)

STA 60 STA 58
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .017 .017 .017 .017 .017
4 0 Legend 5 Legend
1
7
WS Q25 WS Q25
3 4
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
2 3
Bank Sta Bank Sta

1 2

0 1

-1 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
Station (m) Station (m)
STA 56+29 STA 56
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .017 .017 . .017 .
50 Legend 5 0 0 Legend
1 1 1
7 7 7
4 WS Q25 WS Q25
4
Ground Ground
3
Elevation (m)

Elevation (m)
Bank Sta Bank Sta
3
2
2
1

1
0

-1 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 2 4 6 8 10 12 14 16
Station (m) Station (m)

STA 55+56 STA 54


sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .017 .017 . .017 .017
40 Legend 50 Legend
1 1
7 7
WS Q25 WS Q25
3 4
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
Levee Levee
2 3
Bank Sta Bank Sta

1 2

0 1

-1 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 10 20 30 40 50
Station (m) Station (m)

STA 52 STA 50
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 . .017 .017
5 Legend 4 0 Legend
1
7
WS Q25 WS Q25
4 3
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
3 2
Bank Sta Bank Sta

2 1

1 0

0 -1
0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m) Station (m)

STA 48 STA 46
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
. .017 .017 . .017 .017
5 0 Legend 5 0 Legend
1 1
7 7
4 WS Q25 WS Q25
4
Ground Ground
3
Elevation (m)

Elevation (m)

Levee Levee
3
2 Bank Sta Bank Sta

2
1

1
0

-1 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
Station (m) Station (m)
STA 44 STA 42
sungai kendal sungai kendal
River = Kendal Reach = 1 River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017 .017 .017 .017
4 Legend 4 Legend

WS Q25 WS Q25
3 3
Ground Ground
Elevation (m)

Elevation (m)
Levee Levee
2 2
Bank Sta Bank Sta

1 1

0 0

-1 -1
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
Station (m) Station (m)

STA 40
sungai kendal
River = Kendal Reach = 1
.017 .017 .017
4 Legend

WS Q25
3
Ground
Elevation (m)

Levee
2
Bank Sta

-1
0 10 20 30 40 50
Station (m)

(Sumber : Analisa HEC-RAS, 2023)


Lampiran 6. Gambar Memanjang dan Melintang Eksisting Sungai Kendal
Lampiran 7. Dokumentasi Eksiting Sungai Kendal

Kondisi Hulu Sungai di STA 81+50


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023)

Kondisi Sungai di STA 61+30


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023)
Kondisi Sungai di STA 53+52
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023)

Kondisi Hilir Sungai di STA 40


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023)
Lampiran 8. Surat Tugas dan Surat Permohonan Data
Lampiran 9. Lembas Asistensi
Lampiran 10. Lembar Revisi

Anda mungkin juga menyukai