Laporan Akhir Faizal Mahendra Siap Jilid Fiks
Laporan Akhir Faizal Mahendra Siap Jilid Fiks
OLEH :
M.FAIZAL MAHENDRA
NIM 1931243095
DOSEN PEMBIMBING :
NIDN 0721129001
KEDIRI
2021
ii
LAPORAN AKHIR
OLEH:
M.FAIZAL MAHENDRA
NIM 1931243095
DOSEN PEMBIMBING:
DANI IRAWAN, S.Pd., M.Pd.
NIDN 0721129001
KEDIRI
2021
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar A.Md. pada
Program Studi D-III Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang
Oleh :
M.FAIZAL MAHENDRA
NIM 1931243095
Tanggal ujian:
16 juli 2021
Mengetahui Menyetujui,
Koordinator Ketua Program Studi
PSDKU Polinema di Kota Kediri D III Teknik Mesin
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan bahwa Laporan Akhir Studi tahun akademik 2020/2021 dengan judul
tersebut, saya susun berdasarkan norma akademik dan bukan merupakan hasil
plagiasi. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila ternyata
di kemudian hari terbukti saya melanggar pernyataan saya ini, saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku
M.Faizal Mahendra
NIM. 1931243095
iv
KATA PENGANTAR
v
M.Faizal Mahendra
NIM. 1931243095
vi
HALAMAN MOTTO
vii
RANCANG BANGUN KERANGKA MESIN PENCAMPUR ADONAN
SOSIS AYAM BERKAPASITAS 10 KG
ABSTRAK
Kata Kunci : motor listrik, pulley, v-belt, poros bantalan, mata pengaduk, wadah
viii
DESIGN AND CONSTRUCTION OF CHICKEN SAUSAGE DOUGH
MIXING MACHINE FRAME 10 KG CAPACITY
ABSTRACT
Keywords : electric motor, pulley, v-belt, bearing shaft, stirring eye, container
ix
x
DAFTAR ISI
LAPORAN AKHIR................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
HALAMAN MOTTO............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT..........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3. Batasan Masalah.................................................................................2
1.4. Tujuan Penulisan.................................................................................2
1.5. Manfaat Penulisan...............................................................................3
1.6. Metode Penyusunan............................................................................3
1.7. Sistematika Penulisan.........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
2.1. Penelitian Terdahulu...........................................................................6
2.1.1. Dasar Teori Sosis Ayam.........................................................7
2.1.2. Bahan Utama Pembuatan Sosis Ayam...................................8
2.1.3. Proses Pembuatan Sosis Ayam.............................................10
2.2. Definisi Rangka Mesin Pencampur Adonan Sosis Ayam.................12
2.3. Perencanaan Rangka.........................................................................13
2.3.1. Pemilihan Bahan...................................................................13
2.3.2. Hukum Kesetimbangan Gaya...............................................16
2.3.3. Konsep Tegangan.................................................................18
2.4. Perhitungan Rangka..........................................................................20
2.4.1. Perhitungan Sambungan Las................................................21
2.4.2. Kekuatan Sambungan las Fillet............................................27
2.4.3. Perhitungan Sambungan Mur Baut......................................27
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................31
3.1. Metode Pelaksanaan..........................................................................31
3.1.1. Diagram Alir.........................................................................31
3.1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................35
3.2. Mesin Pencampur Adonan Sosis Ayam............................................36
3.2.1. Bagian-Bagian Mesin Pencampur Adonan Sosis Ayam......36
3.2.2. Prinsip Dan Cara Kerja Mesin..............................................37
3.2.3. Keuntungan Mesin Pencampur Adonan Sosis Ayam...........38
3.3. Pembahasan.......................................................................................38
3.3.1. Data Awal Perhitungan.........................................................38
3.3.2. Desain Mesin........................................................................39
3.3.3. Pemilihan Bahan...................................................................40
3.3.4. Perhitungan Kekuatan Bahan Rangka..................................41
3.3.5. Perhitungan rangka...............................................................43
3.3.6. Simulasi Pembebanan Solidwork.........................................65
3.3.7. Pembuatan dan Perakitan Mesin..........................................66
BAB IV PENUTUP..............................................................................................67
4.1. Kesimpulan.......................................................................................67
4.2 Saran..................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................68
LAMPIRAN..........................................................................................................69
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
makanan pokok, makanan cepat saji, dan lain-lain. seiring berkembangnya jaman
beragam makanan cepat saji yang memiliki kadar nutrisi dan karbohidrat tinggi
seperti sosis. salah satu makanan yang bisa di kategorikan sebagai jajanan pasar
ini. dengan harga yang terjangkau dan cukup mudah di cari, makanan ini juga
alat pencampur adonan sosis ayam dengan Tujuan penulis dalam menciptakan
inovasi teknologi ini supaya hasil yang di dapat lebih berkualitas dan kuantitas.
sukodono, desa kedung malang, kecamatan papar, kabupaten kediri yang proses
mesin yang berfungsi untuk mencampur bahan adonan yang akan digunakan
sebagai bahan pembuatan sosis ayam. hasil dari pembuatan alat tersebut dapat
ayam ini untuk mempermudah proses pembuatan adonan yang masih manual
menjadi semi otomatis agar memudahkan pekerja dalam produktivitas agar lebih
akhir studi dengan judul “Rancang Bangun Kerangka Mesin Pencampur Adonan
Sosis Ayam Berkapasitas 10 kg” dengan tidak membahas bagian transmisi, bagian
Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka batasan-
batasan masalah yang diberikan adalah tidak membahas komponen lain dari
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan laporan akhir ini yaitu:
berkapasitas 10 kg”
1.5. Manfaat Penulisan
Hasil yang diharapkan dari pembuatan laporan akhir adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Dapat merancang dan membuat alat atau mesin pencampur adonan sosis
2. Bagi Institusi
Kediri dapat terjalin dengan masyarakat luar. Selain itu dapat mengetahui hal
3. Bagi Masyarakat
literatur-literatur, referensi dan data. dalam bentuk catatan, teori, dan praktek
lapangan.
3. Konsultasi yaitu melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan dosen
yang, ada maka perlu disusun secara sistematis dan dibagi dalam beberapa bab,
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
Pada bab ini menjelaskan teori-teori yang sesuai dengan kondisi alat yang
untuk studi pustaka penulis menjadikan jurnal ilmiah, buku literature, dan
Pada bab ini menjadi dua bagian besar, bagian yang pertama yaitu
yang berisi data tentang alat/objek tugas akhir yang digunakan penelitian
Pada bab ini dibagi menjadi dua bagian, bagian yang pertama yaitu
TINJAUAN PUSTAKA
kapasitas produksi.
suatu alat yang dapat membantu masyarakat sehingga dapat meningkatkan suatu
hasil produk serta mutunya (Daniel Tegar Pamungkas,dkk, 2019) dalam jurnal
yang berjudul perancangan sistem rangka pada mesin dodol Nanas. menerangkan
tentang membuat suatu desain struktur rangka pada mesin dodol nanas.
jurnal yang berjudul perancangan dan simulasi frame mobil gokart merangkan
perancangan frame gokart yang bertujuan untuk mendukung gaya berat, menahan
langkah yang sistematis untuk penyusunan penelitian dari segi teori maupun
konsep, tinjauan pustaka harus mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan
Dalam penelitian, penulis harus belajar dari penelitian lain, untuk menghindari
duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama seperti yang
dibuat oleh peneliti sebelumnya. Berikut merupakan penelitian tedahulu:
Sosis atau sausage berasal dari kata salsus yang berarti menggiling dengan
garam, sesuai dengan namanya, sosis merupakan produk olahan daging yang
digiling.pada zaman dahulu, sosis dibuat dengan cara sederhana yaitu daging
pun masih alami yaitu usus hewan seperti usus sapi atau kambing.
Berbagai ragam sosis telah diproduksi dan pada umumnya dikenal dengan
nama asal kota ataupun daerah yang memproduksinya, seperti Berliner (berlin),
frankfunter (franfurt), bologna (bologna) dan lain lainya.
Saat ini dengan kemajuan teknologi sosis telah dibuat secara modern
dengan berbagai jenis dan ukuran. salami sausage berasal dari daerah salami.
sosis jenis ini merupakan bentuk daging giling yang kadang kadang dibiarkan
tidak halus sehingga bagian-bagian daginya masih terlihat. dikenal juga bologna
sausage dan frankfurter dimana kedua jenis sosis tersebut bertekstur lembut.
penggilingan daging sosis dibedakan menjadi sosis daging giling dan sosis emulsi.
dalam sosis daging giling, daging tidak di haluskan sehingga masih terlihat serat-
serat daging yang belum hancur dan menghasilkan tekstur khas. sedangkan dalam
sosis emulsi daging digiling halus sampai berbentuk emulsi dengan lemak yang
ditambahkan .
Sosis juga sering diolah lebih lanjut dengan fermentasi bakteri asam
laktat.bakteri yang digunakan antara lain pedicoccus sp dan lactobacillus sp. sosis
fermentasi lebih dikenal dengan istilah dry sausage atau semi dry sausage. contoh
sosis jenis ini antara lain adalah salami sausage, papperson sausage, genoa
sausage. jenis ini biasanya dikonsumsi orang-orang bule dan jarang ditemui di
pasar Indonesia.
1. Daging Ayam
daging yang halus dan panjang, konsistensi sedors diantara serat, daging
tidak mudah mengumpal, daya lekatnya tinggi, tidak mudah pecah, atau rusak
3. Garam
Garam yang digunakan dalam pembuatan produk sosis adalah jenis garam
dapur (NaCI). garam tidak hanya berfungsi sebagai pembentuk flavor, namun
itu, garam juga dapat membantu mencegah berkembangnya mikroba yang ada
dalam adonan.
4. Merica
Biji merica digunakan sebagai bumbu pemberi rasa aroma, karena rempah-
5. Bahan Penyedap
Bahan penyedap yang digunakan sebagai pembangkit aroma dan cita rasa
asam glumat. MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-tetes tebu
6. Minyak Goreng
Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat
media penghantar panas penambah rasa gurih, serta penambah nilai gizi dan
7. Nitrit
1. Pemasakan Perebusan
2. Penggilingan
Daging ayam dicincang sampai halus. tujuan dari pencincangan ini adalah
pembentukan emulsi pada produk sosis. kemudian daging yang telah digiling,
3. Pencampuran Bahan
tahap ini ada peluang untuk melakukan kreasi dan inovasi resep.
4. Stuffing
5. Pengeringan
sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan
batas agar mikroba tidak dapat tumbuh di dalamnya. kadar air berpengaruh
terhadap tekstur.
6. Cooling
yang sedikit dan mampu menjaga daya tahan bahan maupun produk
pengolahan lebih lama. proses ini bertujuan untuk menjaga agar produk
makanan tetap awet dan mikroba pembusuk yang tidak mati ataupun sel
vegetatiifnya menjadi tidak aktif. suhu cooling biasanya berkisar antara 0°C-
5°C bila terlalu lebih dari 5°C dikuatirkan bakteri tetap bekerja dan bila kerja
enzim dari mikroba pathogen maupun pembusuk tetap aktif, maka akan
menyebabkan bahan pangan tersebut akan lebih cepat rusak, serta toksik
beban yang berlebih pada rangka, tapi dalam rancang bangun tetap
mesin ini juga mempertimbangkan proses perawatan sehingga desain rangka tidak
A. Dimensi Rangka
Pada perancangan dimensi rangka mesin dan dari penelitian yang sudah
dilakukan maka dimensi rangka yang ringkas merupakan alternatif yang terbaik
tidak terlalu memakan tempat dan untuk pembuatnnya lebih mudah dan tidak
yang akan digunakan. Untuk itu rangka direncanakan agar mampu menahan beban
dan gaya saat mesin beroperasi. Dalam rangka biasanya mengalami pembebanan
mendapatkan rancangan rangka yang sesuai dengan beban dan getaran yang
dengan tepat. berikut macam profil besi yang umum digunakan pada perancangan
rangka:
Besi profil siku L adalah batang besi dengan penampang sudut 90 derajat atau
siku-siku membentuk L dan merupakan salah satu bahan yang sering digunakan
dalam pembuatan rangka untuk pembuatan mesin. material yang juga dikenal
sebagai bar siku (angle bar) atau L-Bracket ini terbuat dari besi plat yang diberi
lapisan antikarat. Besi siku diproduksi dengan panjang standar 6 meter. Namun,
besi siku memiliki ukuran lebar penampang dan ketebalan yang bervariasi.
Ukuran penampang siku yang tersedia antara lain 2 cm, 3 cm, 4 cm, dan 5 cm.
Sementara tebalnya berkisar antara 1,4 mm hingga 3,4 mm; berbeda-beda untuk
tiap ukuran penampang. Sebagai contoh, besi siku dengan penampang 40×40 mm
memiliki beberapa ketebalan, seperti 2,2 mm, 2,4 mm, 3,2 mm, dan 3,4 mm.
(suyatno,2020)
t = Tebal
A = Lebar
r = Radius
I = a x i² (2.2)
(suyatno,2020)
a = Luas Penampang
Besi hollow adalah profil besi yang memiliki bentuk berongga sehingga
rangka. Besi hollow bermanfaat untuk pembangunan plafon dan juga untuk
rangka dinding partisi yang anti rayap, tahan api, dan juga hama seperti binatang
pengerat. Besi hollow sangat mudah ditemukan dipasaran dengan berbagai ukuran
dan ketebalan.
Dalam menentukan dimensi atau ukuran besi hollow dapat dilakukan melalui
perhitungan yang dapat di lihat pada gambar:
b h X
Y
Gambar 2.. Penampang Pada Besi Hollow
Sumber : Irawan, 2009.
Dari gambar di atas dapat diketahui rumus-rumus yang digunakan dalam
A = b² - h² (2.3)
(suyatno,2020)
dengan : A = Luas penampang (cm)
b = Panjang(cm)
b4 −h 4 (2.4)
I=
12
(suyatno,2020)
b = Panjang(cm)
Suatu tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya dapat
menimbulkan perubahan posisi, gerak, atau perubahan bentuk pada benda. Gaya
termasuk kedalam besaran vector, karena memiliki nilai dan arah. Sebuah gaya
F=m.g (2.5)
(suyatno,2020)
m = massa (Kg)
1. Resultan Gaya
Untuk memperoleh beban internal yang bekerja pada daerah tertentu dalam
rangka, maka perlu untuk melogikan gaya gaya yang terjadi pada sebuah
potongan yang melalui daerah dimana beban internal harus ditentukan. Apabila
ada 2 buah gaya atau lebih bekerja pada sebuah benda maka dapat dilakukan
R=F1+F2+F3+F4…+Fn
2. Kesetimbangan Gaya
Di bidang ilmu engineering gaya pada benda dapat diwakili sebagian sistem
gaya koplanar. Gaya-gaya tersebut terletak pada bidang x-y. , maka untuk kondisi
∑ Fx = 0
∑ Fy = 0
Dengan :
∑ Fx =0 = Gaya di titik X
∑ FY =0 = Gaya di titik Y
3. Kesetimbangan Momen
Momen terjadi apabila gaya bekerja mempunyai jarak tertentu dari titik yang
akan menahan momen tersebut dan besarnya momen adalah besarnya yang
dikalikan dengan jaraknya. Satuan untuk momen adalah Kg/m, N/m Besar momen
M=FxS (2.6)
(suyatno,2020)
F = Gaya (N)
S = Jarak(m)
∑ Mo = 0 = Momen
Jika sebuah benda elastis ditarik oleh sebuah gaya, benda tersebut akan
perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang benda.
F (2.7)
𝜎=
A
(suyatno,2020)
dengan :
σ = Tegangan (N/mm2 )
F = Gaya (N)
keamanan dari suatu bagian mesin. Dalam desain konstruksi mesin, besarnya
angka keamanan harus lebih besar dari 1 Faktor keamanan diberikan agar desain
konstruksi dan komponen mesin dengan tujuan agar desain tersebut mempunyai
a. Jenis beban.
b. Jenis material.
d. Jenis tegangan.
6 Timber 7 10-15 20
σmax (2.8)
𝑆𝐹 =
σ
(suyatno,2020)
dengan:
SF : Safety factor
𝜎 : Tegangan kerja
Tiap mesin atau kontruksi terbentuk dari beberapa suku bagian, macam-
A. Sambungan Las
energi panas. Sambungan las mempunyai tingkat kerapatan yang baik serta
sebagai berikut :
Tabel 2.. Properti Mekanik Beberapa Bahan Material
Material Berat Modulus Kuat ( 𝑁 ) 2
𝑚𝑚
Jenis Elastisitas
Lelah Ultimate
Serat karbon 1760 150,305 - 5650
Baja A36 7850 200,000 250 400-500
Baja A992 7850 200,000 345 450
Alumunium 2723 68,947 180 200
Besi Cor 7000 190,000 - 200
Bambu 400 18,575 - 60*
Kayu 640 11,000 - 40*
Beton 220 21,000-33,000 - 20-50
Sumber: Rittionk dan Elnieri, 2008.
𝑡≤7 3
7 < 𝑡 ≤ 10 4
10 < 𝑡 ≤ 15 5
15 < 𝑡 6
Sumber : Irawan, 2009.
Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan dengan
dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah menyambung dua bagian logam atau
lebih dengan cara memanaskan sampai suhu lebur benda dengan menggunakan
hasil pengelasan sedangkan teori dan materi dalam pengelasan akan di bahas lebih
lengkap dan rinci pada mata kuliah teknologi mekanik.
adonan sosis ayam menggunakan sambungan las Berikut ini adalah macam
terhadap 4 sisi yaitu universal dan longitudinal untuk rumusan dalam pengelasan
4 sisi dapat ditentukan dengan:
T+L=2𝑟 (2.9)
(suyatno,2020)
dengan : T = Tranversal
L = Longitudinal
𝑟 = Tegangan geser
(suyatno,2020)
dengan :T = Tranversal
L = Longitudinal
𝑟 = Tegangan geser
Gambar 2.. Pengelasan 2 sisi
Sumber: Irawan, 2009.
Dalam gambar ini di jelaskan suatu besi siku di lakukan pengelasan
terhadap 2 sisi yaitu universal dan longitudinal untuk rumusan dalam pengelasan
2 sisi dapat ditentukan dengan:
1/2T + 1/2L = 2 𝑟 (2.11)
(suyatno,2020)
Dengan: T = Tranversal
L = Longitudinal
𝑟 = Tegangan geser
dilakukan salah satunya adalah penentuan luasan, koordinat G, dan juga momen
inersia untuk menentukan tiga perencanaan tersebut dapat di lihat tabel sebagai
berikut:
Gambar 2.. Pengelasan (Puntir)
sumber : Sukaini,dkk, 2013.
Gambar 2.. Pengelasan (Bending)
sumber : Sukaini,dkk, 2013.
2.4.2. Kekuatan Sambungan las Fillet
Selanjutnya untuk tegangan ijin bahan las dapat lihat dalam tabel berikut ini:
Baut dan Mur berfungsi untuk mengikat antar rangka. Untuk menentukan
jenis dan ukuran baut dan mur harus memperhatikan berbagai faktor seperti sifat
gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan bahan, dan lain
sebagainya. Adapun gaya – gaya yang bekerja pada baut dapat berupa :
3. Beban geser.
4. Tumbukan aksial.
a. Diameter mayor adalah diameter luar baik untuk ulir luar maupun dalam.
b. Diameter minor adalah diameter ulir terkecil atau bagian dalam dari ulir.
d. Pitch adalah jarak yang diambil dari satu titik pada ulir ke titik berikutnya
e. Lead adalah jarak antara dua titik pada kemiringan yang sama atau jarak
lilitan.
sambungan baut pada cutter block diperlukan hitungan diameter dalam ulir baut
halus, hitungan tegangan tarik pada baut, hitungan tegangan geser pada baut, dan
4 (2.12)
𝜎𝑡 =
π . d 12
(Sularso)
Dengan: 𝜎𝑡 = Tegangan tarik
𝑊 = Beban
𝑧 ≥ (2.12)
(Sularso)
W
π . D 2. H 1
𝐻1 = Tinggi
𝑟𝛼 = Tegangan permukaan
𝑇𝑔 = (2.13)
(Sularso)
W
π . D1. k . p
Dengan: 𝑇𝑔 = Tegangan geser
𝐷1 = Diameter dalam
𝑘 = Ulir metris
𝑝 = Jarak bagi
𝑧 = Jumlah ulir
BAB III
PEMBAHASAN
yaitu:
1. Pengumpulan informasi
dengan tujuan merangkum teori-teori dasar, acuan secara umum dan khusus, serta
untuk memperoleh berbagai informasi mendukung lainnya yang berhubungan
dengan judul tugas akhir. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi
secara langsung dan studi literature untuk menunjang pembuatan laporan ini dan
perancangan rangka.
2. Studi literature
ada di perpustakaan Politeknik Negeri Malang PSDKU Kediri dan website untuk
3. Observasi
melihat proses pembuatan sosis ayam dan mencari masalah mesin yang dialami
A. Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan yang akan digunakan pada setiap bagian atau komponen
dengan tujuan yang direncanakan. Bahan yang dipilih adalah besi siku
B. Peralatan Rangka
Identifikasi alat dibutuhkan agar bisa mengetahui jenis alat apa saja yang
1) Meteran
2) Tang kombinasi
3) Busur derajat
4) Palu
5) Mistar siku
6) Penggores
7) Mesin gerinda
8) Mesin bor
pola rancangan desain kemudian kerangka dibuat dan dirakit sesuai dengan
perencanaan desain kontruksi, dan bahan baku yang sudah dipilih. Rangka yang
telah dibuat harus sesuai dengan desain dan perhitungan yang telah dilakukan
sebelumnya. Ini merupakan syarat mutlak agar rangka dapat digunakan untuk
proses selanjutnya, karena pembuatan rangka harus sesuai dengan kebutuhan dan
7. Simulasi Solidwork
Pada tahap ini dilakukan simulasi dengan software setelah perencaan ulang
desain untuk menentukan apakah rangka aman atau tidak dalam menerima beban
8. Pengujian Mesin
Setelah mesin selesai dibuat dan dirakit selanjutnya mesin di uji coba
apakah mesin berjalan dengan baik ataukah masih ada yang perlu diperbaiki lagi
sehingga tahap ini harus benar-benar mesin menyala sesuai dengan perencanaan
penulis.
9. Pembuatan laporan
Setelah semua data-data sudah didapatkan dan mesin dapat bergerak sesuai
rencana maka uji coba bisa dikatakan berhasil bisa mulai membuat laporan agar
2 Seleksi
Judul
3 Perhitungan
Kebutuhan
Alat
4 Membeli
Komponen
5 Pembuatan
Alat
6 Pengujian
Alat
7 Pembuatan
Laporan
sebuah inovasi mesin yang digunakan untuk mencampur adonan sosis ayam yang
mana sebelumnya pembuatan sosis ayam ini masih menggunakan tenaga manusia
Pada bagian yang di rencanakan dari mesin pencampur adonan sosis terdiri
agar tepat waktu diterima konsumen dan menjaga agar tidak terjadi kerusakan
pada saat mesin produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan.
2. Sistem Tranmisi
3. Bagian Pengaduk
prinsip kerja mesin ini adalah mengubah energi listrik menjadi energi
adonan sosis ayam dengan bumbunya. Mesin pencampur adonan sosis ayam
mencampur adonan sosis ayam yang mana sebelumnya pembuatan sosis ayam
masih menggunakan tenaga manusia untuk proses pembuatanya. dan alat ini
menggunakan v-belt.
hanya menekan tombol on/off yang tersedia pada panel dimesin. dan bongkar
pasang dudukan tempat adonan. berikut adalah runtutan sistem pemakaian mesin
5. jika sudah selesai tekan kembali tombol off untuk mematika putaran pisau.
sebagai berikut :
2. Mesin Pencampur Adonan Sosis Ayam ini juga berkapasitas yang fleksibel
berkapasitas 10 kg.
3. Penggunaan mesin Pencampur Adonan Sosis Ayam akan memberikan
efisiensi tinggi untuk para pengguna plus biaya operasi yang bisa
3.3. Pembahasan
pembebanan pada rangka adalah berat pada motor listrik sebesar 15 kg , pully
besar 2,5 kg, pully kecil 1,5 kg, wadah adonan 1 kg, poros dan mata pengaduk 10
kg, sehingga total keseluruhan beban yang diterima rangka ialah 30 kg.
Pada mesin ini mengunakan bahan rangka berupa besi siku dengan ukuran
(40 mm × 40 mm) dengan ketebalan 2 mm. Dan besi hollow dengan ukuran (40
adonan sosis ayam berkapasitas 10 kg. Dalam pembuatan desain mesin ini penulis
dari dua macam desain yaitu desain komponen mesin secara keseluruhan dan
perencanaan komponen rangka meliputi : motor listrik, pulley besar, pulley kecil,