SOFTWARE INVENTOR
Skripsi
Oleh
NIM. 5212414019
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
2019
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nim : 5212414019
Judul : Redesign Bracket Motor Bus Listrik MD255 XE2 PT. Mobil
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian Skripsi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
Semarang,
Dosen Pembimbing
NIP.197209101999031001
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Redesign Bracket Motor Bus Listrik MD255 XE2 PT. Mobil
Anak Bangsa Menggunakan Software Inventor” telah dipertahankan di depan
sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Teknik UNNES pada tanggal ... bulan ...
tahun
Oleh
NIM : 5212414019
Panitia:
Ketua Sekretaris
Dr. Ir. Rahmat Doni Widodo, ST, MT.IPP. Kriswanto, S.Pd., M.T. Widya Aryadi, S.T., M.Eng
NIP.197509272006041002 NIP.198609032015041001 NIP.197601012003121002
Mengetahui:
Dekan Fakultas Teknik UNNES
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri
Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang, 2019
Yang membuat pernyataan
NIM. 5212414019
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN
v
SARI ATAU RINGKASAN
Fauzan Nasir Huda. 2019. Redesign Bracket Motor Bus Listrik MD255 XE PT.
Mobil Anak Bangsa Menggunakan Software Inventor. Skripsi. Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Widya
Aryadi, S.T., M.Eng.
Kata Kunci: : redesign, bracket, bus, motor mounting system, safety factor dan chassis
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
dalam bentuk skripsi dengan judul “Redesign Bracket Motor Bus Listrik MD255
XE PT. Mobil Anak Bangsa Menggunakan Software Inventor” ini dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana
Perwujudan karya tulis ini tidak lain berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terkira
kepada:
2. Dr. Nur Qudus, M.T. IPM., Dekan Fakultas Teknik, Rusiyanto, S.Pd., M.T.,
Ketua Jurusan Teknik Mesin, Samsudin Anis, S.T., M.T., Ph.D., Ketua
3. Widya Aryadi S.T., M.Eng., selaku pembimbing yang penuh perhatian dan
4. Dr. Rahmat Doni Widodo S.T., M.T., IPP., dan Kriswanto, S.Pd., M.T.,
vii
berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar, tanggapan,
5. Semua dosen Jurusan Teknik Mesin S1 FT. UNNES yang telah memberi
6. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa selalu memberikan doa agar
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
Semarang, 2019
Penulis
viii
DAFTAR ISI
MOTTO .................................................................................................................. v
SARI....................................................................................................................... vi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 5
ix
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 5
x
3.5.2 Karakterisasi bahan baku ...................................................................... 41
BAB IV ................................................................................................................. 48
xi
4.3.2 Tinjauan Von-Mises stresses ................................................................. 68
BAB V................................................................................................................... 71
PENUTUP ............................................................................................................. 71
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 4. 7 Displacement Desain Aktual ............................................................ 55
Gambar 4. 8 Strain Desain Aktual ........................................................................ 56
Gambar 4. 9 Berat Fisik Aktual ............................................................................ 56
Gambar 4. 10 Modifikasi Desain 1 ....................................................................... 58
Gambar 4. 11 Modifikasi Desain 2 ....................................................................... 58
Gambar 4. 12 Modifikasi Desain 3 ....................................................................... 59
Gambar 4. 13 Von Mises Stress Redesign 1 .......................................................... 60
Gambar 4. 14 Displacement Redesign 1 ............................................................... 60
Gambar 4. 15 Maximum Strain Redesign 1 .......................................................... 61
Gambar 4. 16 Berat Fisik Redesign 1 ................................................................... 61
Gambar 4. 17 Von Mises Stress Redesign 2 .......................................................... 62
Gambar 4. 18 Displacement Redesign 2 ............................................................... 62
Gambar 4. 19 Maximum Strain Redesign 2 .......................................................... 63
Gambar 4. 20 Berat Fisik Redesign 2 ................................................................... 63
Gambar 4. 21 Von Mises Stress Redesign 3 .......................................................... 64
Gambar 4. 22 Displacement Redesign 3 ............................................................... 64
Gambar 4. 23 Maximum Strain Redesign 3 .......................................................... 65
Gambar 4. 24 Berat Fisik Redesign 3 ................................................................... 65
Gambar 4. 25 Break Down Komponen Konstruksi Bracket ................................. 68
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
FEM Finite Element 27
Method
[k] Matrik kekakuan 27
{u} Vektor kolom 27
dengan komponen
matrik berupa
nilai nodal
{F} Gaya yang 27
bekerja pada
nodal
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar industri otomotif dunia kini mulai mengarah pada kendaraan ramah
bus sebagai angkutan publik yang bisa menjadi solusi dari permasalahan
jarang ditemui pada industri bus konvensional. Khususnya pada bagian chassis
frame terdapat berbagai macam bracket yang berfungsi sebagai rangka penyangga
kendaraan bus listrik ini tidak menggunakan engine, melainkan motor listrik.
komponen motor namun rentan terhadap kegagalan karena harus menahan beban
statis dan dinamis dari berat motor saat beroperasi. Posisi Bracket motor yang
bertumpu pada rangka bracket yang terhubung ke rangka utama atau chassis bus
tersebut akan menerima banyak gaya, baik saat keadaan diam atau saat beroperasi.
Selama beroperasi, tegangan yang dihasilkan oleh motor dan kondisi jalan dapat
konstruksi chassis bus (Adkine dan Kathavate, 2015:1). (Adkine & Kathavate , 2015).
1
2
sudah teruji dalam proses pemasangannya. Bracket yang sudah ada masih dirasa
belum begitu efektif jika dipasang pada motor listrik yang berbeda tipe spesifikasi.
Jika konstruksi bracket terlalu kuat dan dipasang pada motor listrik jenis torsi
rendah, maka penggunaan bracket tersebut kurang efektif. Begitu juga sebaliknya,
pada motor listrik spesifikasi torsi yang besar jika dipasang bracket yang kurang
kerusakan serius. Maka perlu analisis perhitungan yang tepat untuk mendesain
tersebut memungkinkan untuk mendesain kendaraan dengan berat dan kinerja yang
FEA atau analisis elemen hingga dalam penelitian ini digunakan untuk
menentukan defleksi dan tegangan yang dapat ditahan oleh konstruksi bracket dan
kekuatan dari bahan yang digunakan sebelum desain difinalisasi, sehingga akan
didapatkan konstruksi bracket yang kuat dalam menahan berat dan torsi motor
listrik. Material yang digunakan untuk membuat bracket adalah baja dan karet
untuk digunakan dan sesuai dengan kebutuhan kerja pada industri. Untuk
sesuai, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dan produksi bus listrik
ialah:
bracket motor.
1. Optimasi desain bukan dalam bentuk alat jadi, melainkan berupa desain 3D.
4. Struktur komponen yang dianalisis adalah bracket terhadap gaya motor listrik.
5. Pemodelan 3D dan analisis yang dilakukan berupa analisis statis dengan bantuan
software INVENTOR.
8. Gaya dari luar seperti kondisi jalanan dan energi baterai diabaikan.
4
berikut:
2. Bagaimana desain ulang bracket yang aman digunakan pada bus listrik.
3. Bagaimana analisis desain bracket yang sesuai untuk bus listrik MD255 XE2.
1.5 Tujuan
3. Menganalisis bracket redesign yang sesuai untuk bus listrik MD255 XE2.
1.5 Manfaat
motor listrik.
2. Desain bracket dapat digunakan untuk referensi para mekanik industri bus listrik
3. Menciptakan desain bracket baru untuk instansi terkait dengan ketahanan yang
analisa permasalahan yang terjadi dalam bracket engine mounting dan transmisi
spesifikasi daya torsi besar. Dengan analisis statis hasilnya struktur analisis bracket
frekuensi getaran dan deformasi. Dengan ketiga hasil analisis tersebut bisa sebagai
diantaranya 2 active mount bracket sederhana (tipe L). Metode yang digunakan
ialah bracket desain yang hampir mirip namun dengan perbedaan dimensi tebal
ke chassis mobil.
untuk meredam getaran gerak motor sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan
yang sering terjadi ketika sedang pengoperasian software ansys. Pengujian analisis
5
1
6
bracket. Dampak dari optimasi komponen ini menjadikan akselerasi motor lebih
terasa halus dan mengurangi getaran, waktu produksi lebih singkat dan biaya
produksi lebih rendah, sehingga dengan produksi yang sama saat menggunakan
bracket logam sederhana akan didapat peningkatan kualitas yang lebih besar ketika
mempengaruhi hasil uji yang lebih baik, yaitu dapat mengurangi berat hingga
12,5% lebih ringan dari berat awal sehingga bisa menghemat material bahan dan
biaya produksi. Masih menjadi masalah yang serius kelebihan berat dalam
pada baterainya. Pemodifikasian bentuk bracket juga bisa dengan memberi lubang
dan fillet pada permukaan penampang bracket. Dengan tanpa mengurangi nilai
safety factor namun dapat mengurangi berat benda dan juga memperlancar sirkulasi
aliran udara untuk menurunkan panas mesin hingga 5,5% (Dhillon, et al., 2014).
merancang bracket ialah desain dan analisis. Ia telah melakukan analisis tegangan
maksimum 128,47 MPa menjadi 64,07 MPa dengan material sejenis magnesium.
Sehingga nilai faktor keamanan lebih meningkat, maka desain sudah bisa dikatakan
aman.
7
untuk menopang mesin, suspensi maupun motor listrik. Penyambungan sub frame
bracket dengan rangka chassis utama dilengkapi dengan bushing karet atau rubber
khusus untuk meredam getaran dan menyeimbangkan motor pada chassis untuk
kontrol keseimbangan yang baik saat kendaraan bergerak (Dhamoji R. B., 2016).
A
B
A. Fasteners
B. Lempeng Logam
menahan beban gaya dari motor. Logam tersebut memiliki tebal tertentu
supaya tetap kuat menahan beban berat dan gaya dari motor tersebut.
C. Rubber
atau dumping saat motor beroperasi. Karet yang dipilih terbuat dari
Bracket terdiri dari beberapa tipe dengan manfaat dan kegunaan masing-
1. Konstruksi
1) Hanging bracket
berada diatas dari rangka utama chassis, posisi komponen seperti digantung
2) Buffer bracket
komponen yang akan terpasang pada rangka utama chassis. Biasanya sub
frame ini berada dibawah komponen itu sendiri. Bracket jenis ini merupakan
bracket yang sering digunakan pada industri otomotif. Selain mudah dalam
tipe lainnya.
3) Free side
sudut.
2. Penggunaan
1) Fixed Bracket
mur, baut dan spring washer, bahkan pada chassis dan bracket dipasang
dengan sambungan las sehingga memiliki daya ikat yang sangat kuat.
komponen untuk tetap dalam kondisi diam ditempat, namun juga bisa
bracket.
11
fungsi dan kebutuhan dari bracket dan komponen motor listrik itu sendiri.
Beberapa keuntungan jenis motor tersebut yaitu memiliki efisiensi serta daya listrik
yang tinggi. Untuk pengaturan kecepatan diperlukan metode Direct Torque Control
(DTC) dengan cara kerja mengontrol torsi dan fluk secara langsung dan mengontrol
besar arus stator yang diberikan, karena besar fluk dan torsi yang timbul sebanding
dengan arus stator yang masuk ke motor yang dihubungkan dengan inverter. Di
mana Inverter merupakan peralatan yang berfungsi menghasilkan arus stator sesuai
Setiap material pasti memiliki beban, dimana beban merupakan salah satu
sifat fisik dari material. Sifat fisik dari motor ini akan menimbulkan suatu gaya atau
berat dari motor tersebut. Beban dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu
beban operasional, beban dari alam atau lingkungan dan beban sustain (berat
motor). Beban operasional adalah beban yang timbul akibat adanya gerakan dan
12
operasi dari motor tersebut, seperti beban yang timbul akibat putaran motor yang
akan menghasilkan torsi dan lain-lain. Beban dari alam/lingkungan adalah beban
yang diterima oleh motor listrik akibat kondisi alam/lingkungan sekitar, seperti
beban yang diberikan akibat kondisi jalan berlubang, tanjakan dan lainnya.
Sedangkan beban sustain adalah beban yang timbul dari berat motor itu sendiri.
Proses analisa pembebanan gaya dimulai saat pemasangan motor pada sub
frame bracket yang sudah terpasng pada rangka utama chassis. Kemudian
motor ke gardan axle belakang. Dalam keadaan diam, konstruksi ini sudah bisa
untuk di analisis statis. Namun untuk hasil analisis yang aman, perlu di simulasikan
Pemasangan Bracket
Pengoperasian
Analisis
Posisi alat yang akan dirancang dimanfaatkan untuk sumber penggerak utama pada
belakang mobil.
Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk kembali ke bentuk awal setelah
mendapatkan gaya dan mengalami perubahan bentuk. Sebuah benda yang kembali
2011)
elastisitas suatu bahan didapat dari hasil bagi antara tegangan dan regangan.
sebagai berikut :
1. Tegangan
Dalam menentukan bahan untuk perancangan suatu struktur atau komponen, maka
hal yang paling utama yang harus ditentukan adalah tegangan yang mampu
adalah :
2) Tegangan ijin yaitu bagian kekuatan batas yang bisa aman digunakan pada
analisis perancangan.
2. Regangan
antara dua panjang, maka regangan ini merupakan besaran tak berdimensi, artinya
δ
ε = ............................................................................................2.2
L
3. Hukum Hooke’s
Hukum Hooke’s atau hubungan linier antara tegangan dan regangan, yaitu
ditulis:
𝜎
𝐸= ............................................................................................2.3
𝜀
15
4. Defleksi
adalah lendutan material konstruksi dari posisi awal tanpa pembebanan, diukur dari
Ketika material konstruksi diberi beban, semua titik dari kurva elastis
kecuali yang menopang batang tersebut terjadi defleksi dari posisi aslinya. Jari-jari
1. Tegangan Normal
faktor yaitu :
1) Gaya Normal
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda.
Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2, maka
Apabila batang ditarik oleh gaya F seperti pada Gambar 2.10 maka tegangan
yang terjadi adalah tegangan tarik. Tegangan tarik dapat ditulis dengan
persamaan :
𝐹𝑡
σt = = (𝑁⁄𝑚2 ) ..............................................................2.6
𝐴
Sedangkan tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling
berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya. Tegangan tekan dapat ditulis
dengan rumus:
𝐹
σD = 𝐴𝑡 = (𝑁⁄𝑚2 ) ............................................................2.7
17
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang
1) Gaya Geser
VQ
τ= 𝐼𝑏
.................................................................2.8
18
2) Momen Lentur
geser dan tegangan lentur. Besaran tegangan akibat lenturan pada balok dapat
σ = M . 𝑦⁄𝐼 ..........................................................2.9
3) Beban Puntir/Torsi
Tr
t= .................................................................2.10
J
19
dapat terbentuk seperti fatigue, wear (keausan), korosi, fracture, impact dan
lainnya. Dan kegagalan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu beban statik dan
beban mekanis, sehingga sering timbulnya tegangan akibat beban yang melebihi
yield strength. Pada dasarnya kegagalan dapat terjadi dikarenakan besaran akibat
Kegagalan statik adalah kegagalan yang disebabkan adanya beban dari luar
secara statik seperti adanya pengaruh tekanan, beban, momen dan statik lainnya.
Kegagalan fatigue adalah kegagalan yang terjadi karena dipengaruhi oleh waktu
dan juga akibat adanya pembebanan secara dinamik yang menyebabkan suatu
Pada kegagalan secara statik dapat terbagi menjadi tiga teori, yaitu :
Kegagalan akan terjadi apabila tegangan utama maksimum sama atau lebih
keadaan suatu material dikatakan luluh jika misal ada suatu pembebanan dengan
σmax ≥ σyp .
σmax ≥ σyp
𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 2
𝜎max = + √( ) + τxy2
2 2
𝜎𝑦𝑝
Fs = ....................................................2.11
𝜏𝑚𝑎𝑥
maksimum :
bersifat ulet. Besarnya nilai tegangan geser maksimum adalah setengah dari nilai
tegangan normal maksimum. Keadaan suatu material luluh jika misal ada suatu
𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 2
𝜎max = √( ) + τxy2
2
0.5 𝑥 𝜎𝑦𝑝
Fs = ................................................2.12
𝜏𝑚𝑎𝑥
Kegagalan akan terjadi jika kondisi tegangan akibat pembebanan berada diluar
3. Distorsi energi
Aplikasi dari teori tegangan geser maksimum sering digunakan untuk kasus
pada material ulet. Keadaan suatu material akan luluh jika adanya suatu
pembebanan dengan S.
S ≥ σyp
diizinkan.
untuk situasi tertentu. Sering kali nilai faktor rancangan atau tegangan rancangan
Untuk bahan ulet, faktor rancangan harus memiliki kriteria nilai sebagai
berikut :
data perancangan.
3. N = 2,50 hingga 4,00. Perancangan pada struktur statis atau pada elemen-
4. N = 4,00 atau lebih. Perancangan pada struktur statis atau pada elemen
perancangan.
2. N = 4,00 hingga 8,00. Pada perancangan struktur statis atau pada elemen-
lingkungan.
2.2.7 Material
Pemilihan material menjadi salah satu hal yang penting untuk sebuah
rancangan. Pemilihan material yang tepat guna juga akan berimbas pada kualitas
konstruksi yang baik pula. Dalam produksi komponen pada industri manufaktur
material grade manufacturing yaitu tidak boleh menggunakan bahan yang mudah
korosi dan kuat, namun juga memiliki nilai kelenturan tertentu dan harus memiliki
ketahanan terhadap karat dan korosi. Bahan baja tahan karat dipertimbangkan
sesuai. Material baja yang digunakan pada bracket aktual bertipe S45C dengan
Baja S45C merupakan produk standarisasi dari Jepang yang biasa disingkat
JIS (Japan Industrial Standart). Baja S45C memiliki kandungan unsur utama
berupa karbon (C) sebesar 0,50%, sulfur (S) sebesar 0,035%, mangan (Mn) sebesar
0,80%. Baja ini mempunyai sifat mampu untuk dilakukan proses perlakuan panas
untuk dapat memperoleh sifat mekanis yang lebih baik. Jenis baja ini sering
digunakan sebagai poros roda gigi, mata gergaji, mata silet dan bantalan mesin
(Taufik Hidayat, 2012). Berikut spesifikasi baja S45C dalam tabel dibawah ini:
keamanan. Menurut (Arif, 2014) faktor keamanan dapat dituliskan dengan rumus :
26
𝐹𝑢
SF = ...........................................................................2.13
𝐹𝑖
kegagalan. Sebaliknya jika faktor keamanan sangat besar, maka material yang
yang akan kita gunakan, karena dapat mempengaruhi tekanan yang bekerja serta
efisiensi sambungan pada bracket motor mounting system. Ada banyak faktor yang
Lempengan logam ini termasuk komponen utama dari bracket motor listrik.
Sedikit berbeda dengan komponen utama chassis yang berbahan material logam
STKM 16A, pada komponen logam bracket motor ini disusun dengan material
Baut atau sekrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada
dua objek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque)
27
menjadi gaya linier (Khurmi, 2005). Baut dapat juga didefinisikan sebagai bidang
Konstruksi baut terdiri atas batang berbentuk silinder yang memiliki kepala
pada salah satu ujungnya, dan terdapat alur di sepanjang (ataupun hanya di bagian
ujung) batang silinder tersebut. Baut terbuat dari bahan baja lunak, baja paduan,
baja tahan karat ataupun kuningan. Dapat pula baut dibuat dari bahan logam atau
3. Rubber dumping
Rubber dumping atau karet penahan getaran ini juga memiliki peranan yang
sangat penting, selain untuk menahan getaran dan tegangan secara langsung dari
motor saat beroperasi rubber ini juga bisa mencegah terjadinya kerusakan pada
kendaraan beroperasi.
Rubber bracket motor ini berbahan dasar karet alam butadine atau lebih
dikenal rubber elastomer. Posisi rubber ini ditempatkan diantara dua lempengan
chassis.
Metode elemen hingga dapat disebut Finite Element Method (FEM). Saat
ini metode elemen hingga sering digunakan untuk menguji suatu kekuatan maupun
keamanan desain. Metode ini dilakukan dengan menganalisa suatu benda kerja
28
{ 𝐹 } = [ 𝑘 ] { 𝑢 } .....................................................2.14
ini, terbukti tanpa harus menghitung secara manual kita bisa mendapatkan hasilnya
Desktoop. Kelebihan Inventor dari software lain yaitu desain serta tampilan yang
lebih menarik dan rill, karena fasilitas material yang disediakan, juga merupakan
salah satu software yang mumpuni dalam menganalisis berbagai persoalan rekayasa
menyatu dengan aplikasi CAD, sehingga dalam pembuatan model desain kita bisa
menggunakan aplikasi CAD antara lain Auto CAD, Solidwork atau Catia. Hasil
melakukan desain serta pengeditan dalam bentuk solid model dengan data
suatu file assembly mengenai jalannya suatu alat yang telah di assembly
FEM merupakan suatu metode analis yang terpercaya untuk desain teknik.
Metode ini menggantikan masalah yang komplek dengan beberapa masalah yang
sederhana. Metode ini membagi model menjadi beberapa bagian kecil dengan
bentuk sederhana yang disebut elemen. Setiap elemen dibagi lagi menjadi poin-
poin yang disebut nodes. Metode analisis menggunakan FEM disebut Finite
Element Analysis (FEA). Pada design objective kita bisa memilih single point jika
kita ingin menganalisis desain yang sudah fix kita buat. Static analysis digunakan
untuk mengetahui regangan yang pada akhirnya bisa didapatkan nilai safety factor
dari desain yang kita buat. Safety factor haruslah lebih dari satu. Desain gagal
apabila safety factor lebih kecil atau sama dengan satu. Rumus safety factor
berdasarkan:
30
berikut:
1) Pemodelan
a) Penyederhanaan / idealisasi.
2) Pendefinisian Material
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam hasil uji analisa bracket motor listrik assy pada bus listrik MD 255
setting meshing, input pembebanan asumsi gaya dan Run simulate, dan
displacement, 1,46 safety factor, 0,9146 strain dan berat fisik 69,98 Kg.
penambahan fillet radius dan pelubangan pada area biru hasil uji atau
kualitas struktur redesign ke-3, yaitu nilai Von-Mises Stress awal 234,4 MPa
9,577 mm, nilai Safety factor meningkat dari 1,46 menjadi 2,79, nilai Strain
dari 0,9146 ul menjadi 0,9122 ul dan juga nilai berat fisik (Weight of bracket)
71
72
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah penyusunan tugas akhir adalah sebagai
berikut;
tidak terdapat part yang tumpang tindih, karena dapat mempengaruhi hasil
analisis,
2019 sebaiknya menguasai teori analisa struktur, finite element analysis dan
ilmu material,
lainnya. Hal ini cukup penting untuk perancangan sebuah alat atau
komponen, dan
5. Gunakan software Inventor 2019 atau software FEM sejenis yang berlisensi
resmi.
DAFTAR PUSTAKA
:1-6.
Asroni. 2015. Stress Analysis pada Stand Shock Absorbers Sepeda Motor dengan
Bharat, P. S., Barve, S., Thorat, S., & Mujumdar, S. 2014. Design and Analysis of
Dhillon Javir, et. all. 2014. Design of Engine Mount Bracket for a FSAE Car Using
73
74
48-53.
6.
McGraw-Hill.
Journal , 1150-1153.
Monali dan Sontake. 2014. Analysis and Optimization of Engine Mounting Bracket
3 (2347-3878).
Jadhav dan Ramakrisna. 2014. Finite Element Analysis of Engine Mount Bracket .
Patel Sanket Bharat, S. B. 2014. Design and Analysis of Anti-vibration mount for
Technology.
Khurmi, dan Gupta. 2005. Machine Design. New Delhi: Eurasia Publishing House
(PVT.) LTD.
Raoofy., et. all. 2018. Vibration Control of an automotive engine using active
Sahil Naghate, S. P. 2012. Modal Analysis of Engine Mounting Bracket Using FEA
1979.
(IJETT).
Sholikin, & Carolus Bintoro. 2015. Penerapan Reverse Engineering pada Analisa
Souisa, M. 2011. Analisa Modulus Elastisitas dan Angka Poisson Bahan dengan