Oleh :
ELISA PUTRI
FERGIERANI NIM.
1550200035
Disusun oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Industri
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini adalah asli hasil
karya saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau dipublikasikan oleh orang
lain, kecuali secara tertulis dibuktikan sumbernya dalam naskah dan daftar
pustaka.
Sing penting
yakin. (Universal)
あきらめないで, わたしならデキるよ。
(わたし)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
beli air minum dalam kemasan dikalangan masyarakat membuat perusahaan air
minum dalam kemasan harus memasarkan produknya di berbagai tempat bahkan
sampai ke lokasi diluar jangkauan perusahaan. Salah satu perusahaan air mineral
di daerah Jawa Tengah adalah PT. Tirta Investama yang terletak di Klaten.
Perusahaan tersebut menyalurkan air minum dalam kemasan diarea Jawa Tengah,
salah satunya di Kabupaten Wonogiri. Meningkatnya konsumsi AMDK di area
Wonogiri membuat kerjasama antara PT. Tirta Investama dengan CV. XYZ guna
mempermudah pengiriman produk secara cepat dan merata.
CV. XYZ adalah distributor yang bekerjasama dengan PT. Tirta Investama
dalam menyalurkan produk air minum dalam kemasan untuk supermarket di area
Kabupaten Wonogiri dan sekitarnya. Jenis AMDK yang didistribusikan adalah
kemasan galon 19 liter, botol (ukuran 600 ml dan 1500 ml), dan gelas platik
ukuran 220 ml. Dari 25 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri, ada 20
kecamatan yang bekerjasama dengan distrbutor tersebut dan permintaan produk
yang bervariasi setiap bulannya. 20 kecamatan tersebut adalah Manyaran,
Nguntoronadi, Slogohimo, Wonogiri, Jatisrono, Selogiri, Wuryantoro, Tirtomoyo,
Purwantoro, Baturetno, Ngadirojo, Eromoko, Pracimantoro, Sidoharjo, Jatiroto,
Giritontro, Girimarto, Giriwoyo, Jatipurno, dan Batuwarno. Proses pengiriman
barang dilakukan setiap hari senin-sabtu mulai dari jam 08.00 sampai dengan jam
20.00 menggunakan armada dengan berbagai tujuan yang berbeda. 8 armada
setiap harinya digunakan untuk mengantarkan permintaan dari berbagai
konsumen, mulai dari toko besar atau kecil, supermarket, instansi, hingga
permintaan pribadi perorangan. Ada 2 jenis armada yang digunakan untuk
menyalurkan produk yaitu Truck Hino Engkel dan Truck Hino Double. Kapasitas
maksimal dari armada jenis engkel adalah 5 ton sedangkan armada jenis double
adalah 8 ton.
Berdasarkan permintaan pada bulan Agustus 2018-Juli 2019 diketahui
bahwa peningkatan permintaan masing-masing kemasan: galon (18%), botol 600
ml (10%), botol 1500 ml (11%), dan gelas 220 ml (5%). Jarak berbagai
supermarket di Kabupaten Wonogiri dengan distributor bervariasi, ada yang
memiliki rute tempuh pendek dan panjang. Permintaan dan jarak supermarket
yang bervariasi mempengaruhi kapasitas pengiriman produk. Peningkatan
3
permintaan paling tinggi selama satu tahun adalah kemasan galon sebesar 18%,
sehingga penelitian kali ini penulis berfokus pada pengiriman kemasan galon.
Permintaan AMDK galon yang bervariasi di Kabupaten Wonogiri dan terbatasnya
kapasitas pengiriman mempengaruhi pendistribusian produk. Kurangnya
perencanaan dalam proses penyaluran produk dapat mempengaruhi besarnya jarak
tempuh dan biaya transportasi yang dikeluarkan, maka dari itu perlu diadakannya
penelitian guna mendapatkan penentuan rute dengan kapasitas pengiriman air
minum jenis galon yang efektif.
Proses distribusi berkaitan dengan transportasi yang memadai, dengan
adanya perencanaan jalur yang tepat maka kegiatan distribusi akan berjalan secara
efektif dan terencana. Gunawan (2010), Metode saving matrix adalah salah satu
cara yang digunakan untuk mengetahui jalur pendistribusian produk ke konsumen
dengan cara menentukan jalur distribusi yang harus dilalui dan jumlah armada
berdasarkan kapasitas muat. Metode ini juga berguna untuk merencanakan
penjadwalan sejumlah armada dengan kapasitas muat yang terbatas. Proses
pendistribusian produk yang tidak terjdwal dapat berpengaruh pada besar atau
kecilnya jarak tempuh pengiriman dan berakibat pada tingginya pengeluaran biaya
transportasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menggunakan metode saving
matrix dengan bantuan google maps untuk menyelesaikan permasalahan rute
pendistribusian agar biaya transportasi optimal. Metode ini dapat digunakan untuk
menentukan rute distribusi produk sampai ke supermarket per kecamatan. Cara
menentukan urutan rute distribusinya adalah dengan melihat lokasi penyaluran
produk yang harus dilalui menggunakan google maps, jumlah alat angkut
berdasarkan kapasitas muat, dan permintaan AMDK jenis galon di Kabupaten
Wonogiri. Hasil dari penelitian adalah diperolehnya rute terpendek dalam proses
pendistribusian. Perbandingan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
perhitungan titik koordinat menggunakan bantuan google maps dan penggabungan
rute yang dihasilkan tidak hanya menggabungkan 2 lokasi.
4