Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang berjudul “Norma,Nilai, Moral, dan
Etika” dapat kami selesaikan dengan baik. Dalam menyusun makalah ini, tentunya berbagai
hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini bukan semata-mata
karena kemampuan penulis, melainkan karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak
terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis dengan ketulusan hati menyampaikan ucapan
terima kasih.
Besar harapan kami, agar makalah ini dapat memberikan manfaat pada kita semua,
khususnya mahasiwa Poltekkes Kemenkes Bengkulu jurusan Keperawatan,adapun bila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf. Dan penulis berharap adanya kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
4. Etika Deontologi
Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Jadi, etika
Deontologi yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik,
melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.
C. Fungsi Etika
Fungsi etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan
berbagai moralitas. Orientasi kritis diperlukan karena kita dihadapkan dengan pluralisme moral.
Etika bersifat lebih umum, konseptual, dan hanya berlaku dalam pergaulan (saat ada orang lain).
A.Macam-macam norma
a. Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan
suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini bersifat
mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya.Yang taat akan
mendapatkan keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapatkan
hukuman di akhirat.
b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri
Di dasarkan pada hati nurani dan akhlak manusia. Norma kesusilaan bersifat
universal, artinya setiap orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan
perwujudannya saja yang berbeda.
c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat
norma yang berpangkal dari tingkah laku yang berlaku di masyarakat seperti cara
berpakaian, cara bersikap, bergaul dan berbicara. Norma ini bersikap relatif artinya
penerapannya berbeda di berbagai tempat, lingkungan dan waktu.
d. Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang
dipaksakan oleh alat Negara.
himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.
B. Tingkatan dan Jenis-Jenis Norma Dalam Masyarakat :
B. Kebiasaan (Folkways)
Adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage, karena
kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa
orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
E. Hukum (Law)
Adalah norma-norma yang dirumuskan dan diwajibkan secara jelas dan tegas serta
berlaku bagi semua masyarakat. Hukum merupakan norma yang tertulis dan dibukukan serta
diberlakukan secara resmi dalam bentuk kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pelanggaran
terhadap norma hukum dikenakan hukuman yang tegas sesuai peraturan hukum yang berlaku.
C. Fungsi Norma
Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut :
Norma merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang
untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
Norma merupakan aturan , pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk
mendorong seseorang, kelompok , dan masyarakat mencapai dan mewujudkan nilai-nilai social.
Norma-norma merupakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat
sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat.
· A.Ciri-ciri Nilai
- Memiliki sifat normative.
- Berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.
- Bersifat subjektif dan objektif.
- Bersifat riil
- Bersifat material.
- Bersifat abstrak dan ukuran masing-masing nilai ditempatkan dalam struktur berdasarkan
peringkat yang ada masyarakat.
2. Nilai Vital
yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna
bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas
Contoh:
- Kompor mempunyai nilai tertentu karena digunakan untuk memasak. Jika kompor itu
rusak maka menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan.
-Kalkulator bagi bendahara
-Buku paket bagi siswa saat belajar
-Motor bagi tukang ojek
3. Nilai Kerohanian
yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada
akal manusia (cipta), nilai keindahan, yakni yang bersumber pada unsur perasaan (estetika), nilai
moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa), dan nilai keagamaan (religiusitas),
yakni nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan. Nilai ini terbagi menjadi :
1. Nilai Estetika
Nilai estetika adalah nilai yang terkandung pada suatu benda yang didasarkan pada
pertimbangan nialai keindahan, baik dalam keindahan bentuk, keindahan tata warna, keindahan
suara maupun keindahan gerak.
2. Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai tentang baik buruknya suatu perbuatan manusia berdasarkan
pada nilai – nilai sosial yang bersifat universal
3. Nilai Religius
Nilai religius atau nilai kepercayaan adalah nilai yang terkandung pada sesuatu
berdasarkan atas kepercayaan seseorang terhadap hal tersebut.
4. Nilai Kebenaran Ilmu Pengetahuan
Nilai kebenaran ilmu pengetahuan adalah niali yang bersumber dari benar atau tidaknya
segala sesuatau yang didasarkan pada fakta atau bukti – bukti secara ilmiah. Nilai ini lebih
banayak bersumber dari logika manusia serta pengalaman empiris.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan demikian norma, etika, dan moral memang sangat penting untuk diterapkan dan
dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai merupakan harga untuk manusia sebagai
pribadi yang utuh, misalnya kejujuran ,Norma sangat diperlukan oleh masyarakat dalam
mengatur hubungan antar anggota masyarakat. Etika Etika pada akhirnya membantu untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di pahami
bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan. Sedangkan
moral sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll. Dengan
adanya keempat hal tersebut kita sebagai masyarakat akan dapat hidup dengan baik didalam
masyarakat.
saran