Retno Wahyuningrum
1. Pengendalian Mikroba
Pengendalian Mikroba: Pendahuluan
c. Pasteurisasi: Dikembangkan
oleh Louis Pasteur untuk
mencegah basinya minuman.
Digunakan untuk mengurangi
jumlah mikroba yang
bertanggungjawab terhadap
basinya bir, susu, anggur, juice,
dll.
Modifikasi pasteurisasi:
u Classic Method of Pasteurization: susu dipanaskan pada 65oC selama 30
menit.
u High Temperature Short Time Pasteurization (HTST): Metode yang
digunakan sekarang, susu dipanaskan pada suhu 72oC selama 15 menit.
u Ultra High Temperature Pasteurization (UHT): Susu dipanaskan pada suhu
140oC selama 3 detik, kemudian didinginkan dengan cepat pada ruang vakum
Keuntungan: susu bisa bertahan sampai beberapa bulan pada suhu ruang.
Pengendalian Mikroba dengan Metode
Fisika :
E. Tekanan osmotik:
penggunaan garam dan gula
pada konsentrasi tinggi pada
makanan untuk meningkatkan
tekanan osmotik dan
menciptakan lingkungan yang
hipertonik bagi bakteri.
2. Sinar Ultraviolet
(Radiasi non pengion):
Panjang gelombang yang
digunakan 260 NM.
3. Radiasi Microwave :
Panjang gelombang yang digunakan dari 1 millimeter sampai 1
meter.
Panas yang dihasilkan diabsorbsi oleh molekul air.
Bisa membunuh sel vegetatif pada pada makanan yang lembab
Bakteri endospora yang tidak mengandung air tidak bisa
dibunuh dengan radiasi microwave.
Makanan padat sama sekali tidak bisa ditembus oleh
gelombang mikro.
Wabah Trichinosis dihubungkan dengan cara memasak
daging babi pada oven microwavre
Jenis-jenis Desinfektan (Sterilisasi
dengan Metode Kimia)
B. Klorin:
u Dalam air akan membentuk asam hipoklorit
u Cl2 + H2O H+ + Cl- + HOCl
Hypochlorous acid
u Digunakan untuk mendesinfektasi air minum, kolam renang
dan pembuangan limbah.
u Klorin mudah diinaktivasi oleh senyawa organik
u Natrium hipoklorit (NaOCl) merupakan bahan aktif dari
pemutih
u Kloramina: mengandung klorin dan amonia, kurang efektif
sebagai germisida.
Pengendalian Mikroba dengan Cara
Kimia: Jenis-jenis Desinfektan
3. Alkohol:
u Membunuh bakteri dan jamur, tapi tidak bisa
membunuh endospora dan virus.
u Mekanisme aksinya mendenaturasikan protein dan
merusak dinding sel bakteri.
u Menguap, tidak meninggalkan residu
u Digunakan secara manual untuk menghilangkan
mikroba pada permukaan kulit sebelum injeksi atau
pengambilan darah.
u Tidak cocok untuk luka terbuka, karena
mengkoagulasikan protein.
u Etanol: konsentrasi optimalnya 70%.
u Isopropanol: alkohol untuk olesan. Memiliki aktivitas desinfektan
yang lebih baik dibanding alkohol, juga lebih murah harganya dan tidak
terlalu volatil.
Pengendalian Mikroba dengan Cara
Kimia: Jenis-jenis Desinfektan
6. Aldehida:
u Merupakan salah satu anti mikroba yang paling efektif.
u Mekanisme aksi dengan menginaktifkan protein
dengan membentuk ikatan silang kovalen dengan
beberapa gugus fungsional.
A. Formaldehida:
u Memiliki aktivitas disinfektan yang sangat baik
u Biasanya digunakan dalam bentuk formalin, larutan 37%
formaldehida dalam air.
u Formalin digunakan untuk mengawetkan spesimen biologis dan
menginaktifkan virus dan bakteri yang ada dalam vaksin.
u Mengiritasi membran mukosa, baunya menyengat
u Juga digunakan untyuk mengawetkan mayat.
Pengendalian Mikroba dengan Cara
Kimia: Jenis-jenis Desinfektan
B. Glutaraldehida:
u Kurang mengiritasi, tapi lebih efektif dibanding
formaldehid.
u Merupakan sterilizing agent.
u larutan 2% glutaraldehida (Cidex) merupakan:
u Bakterisidal, tuberkulosidal, dan virisidal dalam 10 menit.
u Sporisidal dalam 3 sampai 10 jam.
u Umumnya digunakan untuk disinfektan
peralatan rumah sakit.
u Juga digunakan untuk pengawetan mayat
Pengendalian Mikroba dengan Cara
Kimia: Jenis-jenis Desinfektan
7. Gas Sterilisator:
u Merupakan senyawa yang mensterilkan bahan yang diletakkan
dalam ruangan yang mirip dengan autoclave.
u Mekanisme aksi dengan mendenaturasi protein, dengan cara
mengganti gugus fungsional yang ada pada protein dengan
gugus alkil.
u Yang banyak digunakan adalah Etilena
Oksida:
u Bisa membunuh semua mikroba dan
endospora, tetapi membutuhkan waktu
paparan 4 sampai 18 jam.
u Toksik dan eksplosif dalam bentuk murninya.
u Highly penetrating, membunuh mikroba
melalui alkilasi gugus amina pada asam
nukleat
u Rumah sakit menggunakan etilen oksida
untuk mensterilkan kasur dan peralatan yang
besar ukurannya
Pengendalian Mikroba dengan Cara
Kimia: Jenis-jenis Desinfektan
C. Hidrogen Peroksida :
u Digunakan sebagai antiseptik
u Tidak cocok digunakan pada luka terbuka karena
akan cepat dipecah oleh enzim katalase yang ada
pada sel manusia.
u Juga efektif sebagai desinfektan pada obyek mati.
u Berefek sebagai sporisidal pada suhu yang tinggi.
u Digunakan pada industri makanan dan
mendisenfektasi lensa kontak.
D. Benzoil Peroksida:
Digunakan untuk pengobatan jerawat
Food Preservatives