Anda di halaman 1dari 135

822

BAB X
TRANSPORTASI

10.1 Gambaran Umum Rencana Transportasi


10.1.1 Gambaran Umum Eksternal Kabupaten Bogor (Rencana)
Jaringan prasarana yang dikaji dalam Studio Perencanaan Kota di
Kabupaten Bogor merupakan sistem jaringan transportasi wilayah Kabupaten
Bogoryang dikonsepkan menghubungkan pusat-pusat kegiatan. Gambaran umum
eksternal rencana Kabupaten Bogor berdasarkan kepada Peraturan Daerah No. 11
Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2016-
2036, Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) Tahun 2030 serta data
yang diperoleh dari instansi terkait dengan aspek transportasi di Kabupaten Bogor
seperti Dinas Perhubungan serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dapat dirangkum sebagai berikut.
A. Transportasi Darat
Transportasi darat yang terdapat di Kabupaten Bogor diantaranya jaringan
jalan, jaringan jalan kereta api, sarana transportasi dan sistem angkutan umum.
a. Sarana Transportasi
Sistem jaringan yang direncanakan adalah sistem jarigan yang
diperuntukkan untuk sarana transportasi. Saranatransportasi yang dimaksud
adalah moda transportasi atau angkutan jalan yang ada serta fasilitas
kelengkapannya di Kabupaten Bogor. Pengembangan sistem sarana
transportasi di Kabupaten Bogor salah satunya adalah Pengembangan
Sistem Angkutan Umum Perkotaan Massal (SAUM) yang merupakan
sebuah sistem yang dibuat khusus untuk angkutan umum berbasis massal
agar dapat mengatasi masalah lalu lintas perkotaan. Yaitu dengan adanya
Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) yang
merupakan layanan dari kota-kota disekitar Jakarta (Jabodetabek) menuju
koridor busway dengan pengembangan sistem Angkutan Perbatasan
Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) di Cibinong, Parung, Leuwiliang,
Ciawi dan Cileungsi. Serta adanya pengembangan transit oriented
development (TOD) yaitu Park and Ride jalur khusus non motorized vehicle.

822
823

Selain itu, Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 Pasal 20 huruf a
menyebutkan bahwa terdapat optimalisasi dan pengendalian pelayanan
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kabupaten Bogor. AKAP
adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar
Kabupaten/Kota yang melalui lebih dari satu provinsi dengan menggunakan
mobil bus umum yang terikat dalam trayek.

Tabel 10. 1
Data Trayek Angkutan Antar Provinsi (AKAP) Kabupaten Bogor

Jumlah
No. Kode Kabupaten Bogor – DKI Lintasan
Alokasi Real
Pangk. Rumdis Al -Term. Kp. Pangk. Rumdis AL – Cileungsi – Leuwinanggung –
1 121 172 167
Rambutan Cibubur - Term. Kp. Rambutan PP
Term. Cibinong -Term. Kp. Term. Cibinong – Cisalak - Term. Kp. Rambutan PP
2 37 700 510
Rambutan
Pangk. Citeureup -Term. Kp. Pangk. Citeureup – Cibinong – Cisalak -Term. Kp.
3 41 650 408
Rambutan Rambutan PP
Pangk. Citeureup -Pangk. Pangk. Citeureup – Wanaherang – Jl. Alternatif
4 91 Pinang Ranti Kranggan - Toll Cibubur - Kp. Rambutan -Pangk. 50 19
PinangRanti PP
Term. Parung - Term. Lebak Term. Parung – Pondok Cabe - Term. Lebak Bulus
5 106 350 173
Bulus
Jumlah 1922 1277
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2017

Selain itu, pada Pasal 20 huruf b terdapat optimalisasi dan


pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di
Kabupaten Bogor. AKDP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang
melalui antar kabupaten/kota dalam satu provinsi dengan menggunakan
mobil bus umum yang terikat dalam trayek.
824

Tabel 10. 2
Data Trayek Angkutan Dalam Provinsi (AKDP) Kabupaten Bogor

Kode Jumlah
No. Trayek Lintasan Jarak
Trayek Alokasi Real
Kota Bogor – Kabupaten Bogor
Pangk. Pasar Anyar - Pangk. Pasar Anyar – Kebon Pedes –
1 07A Pangk. Bojong Gede Cilebut – Warung Bojong – Pangk. 14 210 114
Bojonggede Pp
Pangk. Pasar Anyar - Pangk. Pasar Anyar – Ciluar – Nanggewer
2 08 21 1190 750
Pangk. Citeureup – Cibinong - Pangk. Citeureup PP
Pangk. Sukasari - Pangk. Sukasari – Tajur – Ciawi –
3 02B 17 160 141
Pangk. Cibedug Simpang Cibedug - Pangk. Cibedug PP
Term. Merdeka - Term. Merdeka – Cilendek – Semplak –
4 06A Pangk. Ciampea Bantar Kambing – Ranca bungur - Pangk. 19 172 160
Ciampea PP
Term. Merdeka - Term. Merdeka - karya Bhakti – Loji - Gn.
Pangk. Ciomas Batu – Pasir Kuda – Ciomas Kretek –
5 05A Simpang Pegelaran - Simpang Kelapa PP 16 337 244
Tujuh - Pangk. Ciomas (Ciapus Kompak)
PP
Kabupaten Bogor - Kota Bogor
Pangk. St. Ka Pangk. ST. KA Cigombong – Ciburuy –
Cigombong - Pangk. Cijambu – Cibadak – Cihideung –
1 04 26 170 66
Ramayana Pamoyanan - Batu Tulis - Pangk.
Ramayana PP
Pangk .Ciapus - Pangk. Pangk.Ciapus-Cimanglid-Cibogel-Cikaret-
2 03 Ramayana Pancasan- 13 565 363
Jl.Bondongan-Pangk.Ramayana PP
Term. Cisarua - Term. Pangk. Cisarua – Cipayung – Gadog –
3 02A 21 699 556
Sukasari Ciawi – Tajur - Pangk. Sukasari PP
Term. Cicurug - Term. Pangk. Cicurug – Gadog – Ciawi – Tajur -
4 02 18 450 397
Sukasari Pangk. Sukasari PP
Term. Parung - Term. Term.Parung-Jl.RayaParung-Semplak-
5 06 24 525 397
Merdeka Term.Merdeka PP
Kabupaten Bogor - Depok
1 29 Term. Parung - Pangk. Term. Parung – Cinangka – Pondok Cabe - 360 207
825

Kode Jumlah
No. Trayek Lintasan Jarak
Trayek Alokasi Real
Ciputat Pangk. Ciputat PP
Term. Parung – Bsd Term. Parung - Gn. Sindur - Rawa Kalong
2 D27 100 25
– Rawa Buntu - Term. BSD PP
Term. Parung - Pangk. Term. Parung – Pondok Petir -Term.
3 29A 90 68
Ciputat Ciputat PP
Kabupaten Bogor - Bekasi
Term. Cileungsi - Term. Term. Cileungsi – Cileungsi Hijau – Rawa
1 36 Bantar Gebang Hingkik – Bukaka – Limus Pratama - 27 52 14
Term. Bantar Gebang PP
Term. Jonggol - Term. Term. Jonggol – Cileungsi – Rawa
2 32 Bantar Gebang Hingkik – Bukaka - Limus 30 265 197
Pratama - Term. Bantar Gebang PP
Jumlah 5345 3699
Sumber: Dinas Perhubungan tahun 2017

Angkutan Antar Kota DalamProvinsi (AKDP) :


 Angkot : 20
 Bus : 10
b. Prasarana Transportasi
a. Jaringan Jalan
Jaringan jalan terbagi menjadi jaringan jalan, jaringan jalan kereta api,
sarana transportasi dan sistem angkutan umum. Pada sistem jaringan ini
terdapat sarana dan prasarana transportasi.
1. Jaringan Jalan Nasional
Jaringan jalan nasional meliputi jaringan jalan primer yang melintasi
Kabupaten Bogor. Jaringan jalan primer adalah jaringan jalan yang
menghubungkan antarwilayah (kabupaten/kota).Rencana Pengembangan
Jalan Nasional di Kabupaten Bogor sendiri meliputi :
a. Pengembangan jaringan jalan nasional berupa jalan tol yang sudah
ada. Pengembangan jaringan jalan ini merupakan penanganan
terhadap ruas jalan tol yang sudah ada seperti :
 Bukaan jalan tol Cimanggis – Cikeas Udik;
826

 Bukaan jalan tol Cibanon – Pandansari;


 Bukaan Jalan Tol Ruas Tangerang – Tenjo – Maja;
 Pelebaran jalan dan/atau penataan gerbang tol pada Ruas Jalan Tol
Jakarta – Bogor – Ciawi Jalan Tol Ruas Bogor – Ciawi – Sukabumi
b. Pengembangan jaringan jalan nasional berupa jalan tol yang baru.
Pengembangan jaringan jalan nasional berupa jalan tol baru adalah
pembangunan ruas jalan tol/akses tol baru yang meliputi :
 Jalan tol ruas Antasari – Depok – Susukan – Kemang – Dramaga –
Caringin;
 Jalan tol ruas Antasari – Depok – Susukan – Soleh Iskandar ;
 Jalan tol ruas Cimanggis – Cibitung;
 Jalan tol ruas Bogor Outer Ring Road ruas Kedung Halang –
Kemang;
 Jalan tol Jakarta Outer Ring Road III ruas Cibinong – Tangerang;
 Akses tol Sentul Selatan – Cipambuan;
 Akses tol ruas Sukaraja – Pandansari; dan
 Akses tol ruas Jasinga – Tenjo.
c. Pengembangan jaringan jalan nasional bukan jalan tol yang sudah ada.
Pengembangan jaringan jalan nasional bukan jalan tol yang sudah ada
yang dimaksud adalah penanganan terhadap kondisi ruas jalan
nasional bukan jalan tol yang sudah ada meliputi :
 Jaringan jaringan jalan arteri primer meliputi :
- Ruas jalan Cilodong/batas Depok – batas Kota Bogor; dan
- Ruas jalan Ciawi – Benda.
 Jalan kolektor primer I meliputi :
- Ruas jalan Cigelung (batas Provinsi Banten) – batas Kota
jasinga;
- Ruas jalan raya Jasinga (Jasinga);
- Ruas jalan Cigelung Baru (Jasinga);
- Ruas jalan batas Kota Jasinga – batas Kota Leuwilaang;
827

- Ruas jalan raya Leuwilaang – batas Kota Bogor;


- Ruas jalan raya Dramaga;
- Ruas jalan batas depok/Bogor – Bogor;
- Ruas jalan Kemang – Kedunghalang;
- Ruas jalan Transyogi (Depok);
- Ruas jalan Letda Nasir (Cikeas);
- Ruas jalan Cimanggis – Nahrak;
- Ruas jalan Cimanggis – Nagrak;
- Ruas jalan Raya Ciawi (Bogor); dan
- Ruas jalan Ciawi – Puncak.
d. Pengembangan jaringan jalan strategis nasional. Pengembangan
jaringan jalan strategis nasional meliputi :
 Peningkatan dan/atau rehabilitasi/pemeliharaan ruas jalan
Narogong – Cileungsi;
 Pembangunan jalan baru ruas jalan Rumpin – Parung Panjang –
Tenjo – Maja; dan
 Pengembangan ruas Jalan Narogong – Cileungsi.
e. Jalan kabupaten yang diprioritaskan untuk diusulkan menjadi status
jalan nasional dengan fungsi kolektor primer I pada sebagian ruas
jalan Wanaherang – Bojongkulur yang menghubungkan antara
persimpangan bukaan tol di Desa Cikeas Udik hingga persimpangan
Transyogi di Desa Nagrak.
2. Jaringan Jalan Provinsi
a. Pengembangan jaringan jalan provinsi yang sudah ada, yaitu
penanganan terhadap kondisi ruas jalan provinsi dengan fungsi jalan
kolektor primer II, yang meliputi :
 Jalan Narogong – Cileungsi;
 Jalan Cileungsi – Cibinong (Citereup);
 Jalan Mayor Oking (Citereup);
 Jalan Mayor Oking (Cibinong);
 Jalan Cileungsi – Cibeet;
828

 Jalan Batas Tangerang/Bogor – Parung;


 Jalan Moch. Toha (Parung Panjang);
 Jalan Parung Panjang – Bunar;
 Jalan Pondok Rajeg – Harapan Jaya – Tegar Beriman; dan
 Jalan Cibarusah – Cibucil.
b. Pengembangan jaringan jalan provinsi baru adalah jalan kabupaten
yang diprioritaskan untuk diusulkan menjadi status jalan provinsi
dengan fungsi kolektor primer III atau jalan baru yang dibangun
dengan fungsi kolektor primer III yang berfungsi menghubungkan
antar wilayah kabupaten, yang meliputi :
 Peningkatan fungsi dan status jalan ruas Sukahati – Kedung Halang
(Batas Kota Bogor);
 Peningkatan fungsi dan status jalan ruas Sentul – Kandang Roda;
 Peningkatan fungsi dan status jalan ruas Gunung Batu – Arca
(Istana Cipanas);
 Peningkatan fungsi dan status jalan ruas Jampang – Ciseeng –
Prumpung;
 Peningkatan fungsi dan status jalan ruas Jalan Jasinga – Koleang;
 Peningkatan fungsi dan status Jalan Koleang – Lebak Pinang;
 Pembangunan jalan baru ruas Sukahati – jampang; dan
 Pembangunan jalan baru ruas Sentul Kuning – Jagatamu (Batas
Karawang).
c. Pengembangan Jaringan Jalan Strategis Provinsi yaitu ruas jalan
Gunung Putri – Lulut.
3. Jaringan Jalan Kabupaten
a. Pengembangan jalan arteri sekunder yang meliputi :
 Ruas lingkar GOR Pakansari;
 Ruas lingkar utara dan selatan Leuwilaang;
 Ruas lingkar Parung;
 Ruas lingkar Dramaga;
829

 Ruas lingkar Laladon; dan


 Ruas Banjar Waru-Nagrog.
b. Pengembangan jalan kolektor primer IV yang meliputi ruas :
 Ruas Gerbang Pemda – Cibinong – Gerbang Tol Citereup;
 Ruas Tlajung Udik – Wanaherang – Cileungsi;
 Ruas Wanaherang – Nagrak – Ciangsana – Bojongkulur;
 Ruas Cariu – batas Bekasi;
 Ruas Puspanagara – Tajur – Sukamakmur – Wargajaya;
 Ruas Cipicung – Cipelang – Cisalada – Tugujaya;
 Ruas Kampung Sawah – Karehkel – Leuwilaang – Karacak –
Purwasari – Klapanunggal (batas Sukabumi);
 Ruas Sukamulya – Rumpin – Kampung Sawah – Banyuasih –
Cigudeg – Sukajaya – Malasari (poros barat);
 Ruas Jasinga – Tenjo – Singabangsa;
 Ruas Jalan Citaringgul – Cibadak;
 Ruas Jalan Kembangkuning – Bantarjati;
 Ruas Curug – Rawakalong; dan
 Ruas Gandoang –Raga Manunggal (batas Bekasi).
c. Pengembangan jalan kolektor sekunder yang meliputi ruas :
 Ruas Kopo – Sukamanah – Citapen – Lemah Duhur – Cinagara –
Muarajaya;
 Ruas Palasari – Tamansari – Gunung Malang – Gunung Bunder –
Pamijahan – Nanggung – Pasir Madang – Curug;
 Ruas Gunung Malang – Cinangneng – Cibanteng;
 Ruas Cemplang – Ciampea – Rancabungur – Semplak;
 Ruas Bojongrangkas – Ciampea;
 Ruas Rancabungur – Putatnutug – Kampung Sawah;
 Ruas Putatnutug – Ciseeng – Warungjaya – Parung;
 Ruas Gunung Sindur – Sukamulya – Parung Panjang;
 Ruas Cidokom – Cibadung – Jampang;
830

 Ruas Lumpang – Batok – Tenjo;


 Ruas Lebak Wangi – Cileuksa – Parakan Muncang – Cigeber;
 Ruas Pasirmadang – Sukajaya – Kalongliud;
 Ruas Gunung Bunder – Cibuntu – Bojongrangkas;
 Ruas Tanjungsari – Warung Menteng – Caringin;
 Ruas Cisalada – Cigombong;
 Ruas Lingkar Bojong Gede;
 Ruas Jalan Ciomas – Kreteg – Laladon;
 Ruas Citaringgul – Cibadak – Tajur;
 Ruas Kembangkuning – Bantarjati;
 Ruas Jalan Lutut – Tajur; dan
 Ruas Kembang Kuning – Ligar Mukti – Singasari.

Tabel 10. 3
Rencana Jaringan Jalan di Kabupaten Bogor Berdasarkan Klasifikasi Jalan

Rencana
Rencana Jalan Panjang Jalan (km)
Rencana Jalan Provinsi 126
Rencana Jalan Strategis Provinsi 7
Rencana Jalan Tol 350
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

b. Jaringan Jalan Kereta Api


Sistem transportasi di Kabupaten Bogor di arahkan juga untuk
memanfaatkan sarana dan prasarana transportasi kereta api yang sudah ada
dengan bekerja sama dengan PT. kereta api, pemerintah, maka rencana
jaringan rel kereta api adalah :
 Rehabilitasi dan/atau pengembangan jalur Jakarta – Bogor;
 Rehabilitasi dan pengembangan kembali jalur Citayam – Cibinong –
Nambo;
 Pembangunan jalur ganda Parung Panjang-Tenjo;
 Pembangunan jalur Bogor – Cigombong – Sukabumi;
831

 Pembangunan jalur Nambo – Cileungsi – Bekasi;


 Pembangunan jalur Cileungsi – Jonggol – Cianjur;
 Pembangunan jalur Pondok Rajeg – Parung Panjang;
 Pembangunan jalur Bogor – Rangkas Bitung; dan
 Pengembangan sistem angkutan monorel/light rail transit perkotaan
yang menghubungkan antara Jakarta - Cibinong (Sentul) – Sukaraja.

Tabel 10. 4
Rencana Jalur Kereta Api Kabupaten Bogor
Nama Ruas Panjang Jalur (Km)
Rencana Jalan KA 271
Rencana Jalur LRT 57
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

c. Terminal
Rencana prasarana terminal menurut Peraturan Daerah No. 11 Tahun
2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2016-
2036 dapat dirangkum sebagai berikut.
1. Terminal Barang dan Penumpang
a. Pengembangan terminal penumpang
 Pengembangan terminal tipe A di Perkotaan Cibinong;
 Pembangunan dan atau pengembangan dan atau peningkatan
terminal tipe B di Cileungsi, Leuwiliang , Parung, Ciawi, dan
Dramaga;
 Pembangunan dan atau pengembangan dan atau peningkatan
terminal tipe c di Bojong Gede, Laladon, Jonggol, Citeureup,
Jasinga, Parung Panjang, Tenjo dan Cariu; dan
 Penataan dan pendapatan sub terminal/pangkalan.
b. Pengembangan terminal barang
 Terminal barang di Desa Nambo Kecamatan Klapanunggal;
 Alternatif terminal barang di Desa Singaperbangsa Kecamatan
Tenjo atau di Desa Parungpanjang Kecamatan Parung Panjang;
 Alternatif terminal barang di Kecamatan Cigombong; dan
832

 Alternatif terminal barang di Kecamatan Jonggol.


Tabel 10. 5
Rencana Terminal Penumpang Kabupaten Bogor

Nama Terminal Tipe Rencana


Terminal Baranang Siang -
Terminal Bojonggede Tipe C
Terminal Bubulak -
Terminal Cileungsi Tipe B
Terminal Dramaga Tipe B
Terminal Jasinga Tipe C
Terminal Laladon Tipe C
Terminal Leuwiliang Tipe B
Terminal Parung Tipe B
Terminal Tenjo Tipe C
Terminal Cibinong Raya Tipe A
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

Tabel 10. 6
Rencana Terminal Barang Kabupaten Bogor

Nama Terminal Tipe Rencana


Rencana Terminal Barang Caringin Alternatif Terminal Barang
Rencana Terminal Barang Cigombong Alternatif Terminal Barang
Rencana Terminal Barang Nambo Terminal Barang
Rencana Terminal Barang Parungpanjang Alternatif Terminal Barang
Rencana Terminal Barang Tenjo Alternatif Terminal Barang
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

d. Stasiun Kereta Api


Rencana prasarana stasiun kereta api menurut Peraturan Daerah No.
11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
tahun 2016-2036 dapat dirangkum sebagai berikut.
a. Optimalisasi stasiun penumpang yang sudah ada di Desa Bojonggede,
Kecamatan Bojong Gede dan di Desa Cilebut Timur, Kecamatan
Sukaraja.
b. Pengembangan stasiun penumpang yang meliputi :
833

 Stasiun penumpang Desa Warung Menteng di Kecamatan Cijeruk;


 Stasiun penumpang Desa Cigombong Kecamatan Cigombong;
 Stasiun penumpang Kelurahan Pondok Rajeg Kecamatan Cibinong;
 Stasiun penumpang Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong;
 Stasiun penumpang Desa Nambo Kecamatan Klapanunggal;
 Stasiun penumpang Desa Parungpanjang Kecamatan Parung
Panjang; dan
 Stasiun penumpang Desa Tenjo Kecamatan Tenjo.
c. Pembangunan stasiun penumpang yang meliputi :
 Stasiun penumpang di Kecamatan Cileungsi;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Bojong Gede;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Gunung Putri;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Babakan Madang;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Sukaraja;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Jonggol;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Tenjo;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Dramaga;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Leuwiliang;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Cigudeg;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Jasinga;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Gunung Sindur;
 Stasiun penumpang di Kecamatan Parung; dan
 Stasiun penumpang di Kecamatan Tajurhalang.

Tabel 10. 7
Rencana Stasiun Kabupaten Bogor

Stasiun Status
Sta. Cawang 1 Rencana Stasiun
Sta. Cikoko Rencana Stasiun
Sta. Pancoran Rencana Stasiun
Sta. SMESCO Rencana Stasiun
834

Stasiun Status
Sta. Kuningan Rencana Stasiun
Sta. Soemantri Brojonegoro Rencana Stasiun
Sta. Dukuh Atas Rencana Stasiun
Sta. Taman Mini Indonesia Indah Rencana Stasiun
Sta. Kampung Rambutan Rencana Stasiun
Sta. Ciracas Rencana Stasiun
Sta. Cibubur Rencana Stasiun
Sta. Cawang 2 Rencana Stasiun
Sta. Jatibening Rencana Stasiun
Sta. Bekasi Barat Rencana Stasiun
Sta. Bekasi Timur Rencana Stasiun
Sta. Pancoran Rencana Stasiun
Sta. Jonggol Rencana Stasiun
Sta. Cileungsi Rencana Stasiun
Sta. Cilejet Rencana Stasiun
Sta. Pabuaran Rencana Stasiun
Sta. Jampang Rencana Stasiun
Sta. Waru Rencana Stasiun
Sta. Cibadung Rencana Stasiun
Sta. Dukuh Dua Rencana Stasiun
Sta. Dramaga Rencana Stasiun
Sta. Leuwiliang Rencana Stasiun
Sta. Cigudeg Rencana Stasiun
Sta. Jasinga Rencana Stasiun
Sta. LRT Gunung Putri 1/Cimanggis Rencana Stasiun
Sta. LRT Gunung Putri 2 Rencana Stasiun
Sta. LRT Sirkuit Sentul Rencana Stasiun
Sta. LRT Sentul City Rencana Stasiun
Sta. LRT Cibanon Rencana Stasiun
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017
835

Gambar 10. 1
Peta Rencana Sebaran Prasarana Trasportasi Kabupaten Bogor

Gambar 10.1 Peta Rencana Sebaran Prasarana Kabupaten Bogor


836

B. Transportasi Udara
Transportasi udara yang terdapat di Kabupaten Bogor diantaranya
adalah bandar udara serta ruang udara yang dapat dirangkum sebagai berikut.
1. Bandar Udara, meliputi :
a. Bandar udara untuk pertahanan keamanan Atang Senjaya di
Kecamatan Atang Senjaya di Kecamatan Kemang;
b. Bandar udara untuk penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional di Kecamatan Rumpin;
c. Bandar udara untuk pendidikan/pelatihan Sekolah Polisi Negara Lido
di Kecamatan Cigombong; dan
d. Bandar udara perintis sesai dengan kajian dan ketentuan peraturan
perundang – undangan.
2. Ruang Udara, meliputi :
a. Ruang udara di sekitar bandara yang dipergunakan untuk operasi
penerbangan yang berada pada wilayah udara di Daerah;
b. Ruang udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan diatur dalam
peraturan perundang – undangan; dan
c. Kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) terdiri atas :
 KKOP Atang Sanjaya dengan radius ± 6 km (enam kilometer)
meliputi sebagian Kecamatan Ciampea, Kecamatan Dramaga,
Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Rancabungur, dan
Kecamatan Kemang;
 KKOP Bandar Udara Rumpin meliputi Kecamatan Rumpin dan
Kecamatan Parung Panjang;
 KKOP Bandar Udara Lido meliputi Kecamatan Cigombong; dan
 KKOP Bandar Udara Perintis.

10.1.2 Gambaran Umum Kawasan Perkotaan Cibinong (Rencana)


Gambaran umum transportasi berdasarkan rencana di Kawasan Perkotaan
Cibinong terdiri atas sistem jaringan serta sarana dan prasarana transportasi yang
ada di Kawasan Perkotaan Cibinong. Dimana sumber rencana berasal dari
Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
837

Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 serta Rencana Induk Transportasi Jabodetabek


(RITJ) tahun 2030.
A. Sistem Jaringan
Status jalan yang ada di Kawasan Perkotaan adalah jalan lingkungan,
jalan lokal, jalan kabupaten, jalan provinsi serta jalan nasional. Jaringan jalan
di Kawasan Perkotaan Cibinong dapat dikatakan baik karena sebagian
permukaan jalan telah banyak yang teraspal. Jaringan jalan yang ada di
Kawasan Perkotaan Cibinong kemudian akan memberikan efek pembangunan
terhadap tata guna lahan yang berada di sekitarnya. Pada sistem jaringan ini
juga terdapat sarana dan prasarana transportasi.
a. Sarana Transportasi
Sarana transportasi terdiri atas angkutan pribadi dan angkutan umum
(angkutan kota, bus, kereta api). Menurut Rencana Induk Transportasi Jalan
(RITJ) tahun 2030, terdapat Rencana Jaringan Pelayanan LLAJ di Kawasan
Perkotaan Cibinong, yaitu :
1. Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Antar
Provinsi (AKAP);
2. Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota
Dalam Provinsi (AKDP); dan
3. Pengembangan Sistem Angkutan Umum Perkotaan Massal (SAUM)
meliputi:
a. Pengembangan sistem Bus Rapid Transit yang terintegrasi dengan
Kota Bogor yang melayani pergerakan wilayah yang berada di sekitar
Kota Bogor dengan Simpul transportasi utama di Cibinong -
Cileungsi;
b. Pengembangan sistem angkutan monorel/Light Rail Transit perkotaan
yang menghubungkan antara Jakarta – Cibinong (Sentul) - Ciawi;
c. Pengembangan sistem Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus
Transjakarta (APTB) di Cibinong; dan
d. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD), Park & Ride
dan Jalur Khusus Non Motorized Vehicle.
838

AKAP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar
Kabupaten/Kota yang melalui lebih dari satu provinsi dengan
menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. Optimalisasi
dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
di Kabupaten Bogor termasuk di Kawasan Perkotaan Cibinong adalah
sebagai berikut :

Tabel 10. 8
Data Trayek Angkutan Antar Provinsi (AKAP) Kawasan Perkotaan Cibinong
Kabupaten Bogor

Jumlah
No. Kode Kabupaten Bogor - DKI Lintasan
Alokasi Real
Term. Cibinong-Term. Kp. Term. Cibinong – Cisalak - Term. Kp.
1 37 700 510
Rambutan Rambutan PP
Pangk. Citeureup -Term. Pangk. Citeureup – Cibinong – Cisalak -Term.
2 41 650 408
Kp. Rambutan Kp. Rambutan
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2017

AKDP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar
kabupaten/kota dalam satu provinsi dengan menggunakan mobil bus
umum yang terikat dalam trayek. Optimalisasi dan pengendalian
pelayanan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP) di Kabupaten
Bogor termasuk di Kawasan Perkotaan Cibinong adalah sebagai berikut :

Tabel 10. 9
Data Trayek Angkutan Dalam Provinsi (AKDP) Kawasan Perkotaan Cibinong
Kabupaten Bogor

Kode Jumlah
No. Trayek Lintasan Jarak
Trayek Alokasi Real
Kota Bogor – Kabupaten Bogor
Pangk. Pasar Anyar - Pangk. Pasar Anyar – Ciluar
1 08 Pangk. Citeureup Nanggewer – Cibinong - Pangk. 21 1190 750
Citeureup PP
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2017
839

b. Prasarana Transportasi
Prasarana transportasi yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong
meliputi jaringan jalan, jaringan jalan kereta api, terminal serta stasiun.
Rencana prasarana transportasi di Kawasan Perkotaan Cibinong menurut
Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 dan Rencana Induk Transportasi
Jabodetabek (RITJ) tahun 2030 dapat dirangkum sebagai berikut.
a. Jaringan Jalan
Jaringan jalan terbagi menjadi jaringan jalan nasional, provinsi dan
kabupaten. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 dan
Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) tahun 2030, rencana
jaringan jalan di Kawasan Perkotaan Cibinong meliputi :
1. Jaringan Jalan Nasional
Jaringan jalan nasional meliputi jaringan jalan primer yang melintasi
Kabupaten Bogor. Jaringan jalan primer adalah jaringan jalan yang
menghubungkan antar wilayah (kabupaten/kota).Rencana Pengembangan
Jalan Nasional di Kabupaten Bogor sendiri meliputi pengembangan
jaringan jalan nasional berupa jalan tol yang baru yaitu pembangunan ruas
jalan tol/akses tol yang sudah ada yaitu pelebaran jalan dan/atau penataan
gerbang tol pada Ruas Jalan Tol Jakarta – Bogor – Ciawi serta
pembangunan ruas jalan tol/akses tol yang baru yang meliputi Jalan tol
Jakarta Outer Ring Road III ruas Cibinong – Tangerang.
2. Jaringan Jalan Provinsi
Pengembangan jalan provinsi di Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu
berupa pengembangan jaringan jalan provinsi yang sudah ada yang
meliputi penanganan terhadap kondisi ruas jalan provinsi dengan fungsi
jalan kolektor primer II diantaranya :
 Jalan Cileungsi – Cibinong (Citereup);
 Jalan Mayor Oking (Cibinong); dan
 Jalan Pondok Rajeg – Harapan Jaya – Tegar Beriman.
840

3. Jaringan Jalan Kabupaten


Pengembangan jaringan jalan kabupaten di Kawasan Perkotaan
Cibinong meliputi pengembangan jalan arteri sekunder Ruas lingkar GOR
Pakansari dan pengembangan jalan kolektor primer IV yang meliputi ruas
Gerbang Pemda – Cibinong – Gerbang Tol Citereup.
b. Jaringan Jalan Kereta Api
Sistem transportasi di Kabupaten Bogor di arahkan juga untuk
memanfaatkan sarana dan prasarana transportasi kereta api yang sudah ada
dengan bekerja sama dengan PT. kereta api dan pemerintah. Rencana
jaringan rel kereta api di Kawasan Perkotaan Cibinong menurut Peraturan
Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 adalah :
1. Rehabilitasi dan pengembangan kembali jalur Citayam – Cibinong –
Nambo;
2. Pembangunan jalur Pondok Rajeg-Parung Panjang; dan
3. Pengembangan sistem angkutan monorel/light rail transit perkotaan
yang menghubungkan antara Jakarta-Cibinong (Sentul)-Sukaraja.
c. Terminal
Menurut Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) tahun 2030,
terdapat Rencana Jaringan Pelayanan LLAJ terminal untuk di Kawasan
Perkotaan Cibinong, yaitu:
1. Pengembangan Terminal Tipe B ke A di Perkotaan Cibinong tepatnya
di Kelurahan Cirimekar; dan
2. Penataan dan pengendalian sub terminal/pangkalan.
d. Stasiun Kereta Api
Menurut Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 terdapat rencana
stasiun kereta api di Kawasan Perkotaan Cibinong yang meliputi:
1. Pengembangan stasiun penumpang Kelurahan Pondok Rajeg
Kecamatan Cibinong; dan
841

2. Pengembangan stasiun penumpang Kelurahan Pabuaran Kecamatan


Cibinong

10.2 Gambaran Umum Eksisting Transportasi

10.2.1 Gambaran Umum Eksternal Kabupaten Bogor


Jaringan prasarana yang dikaji dalam Studio Perencanaan Kota di
Kabupaten Bogor merupakan sistem jaringan transportasi wilayah Kabupaten
Bogor yang dikonsepkan menghubungkan pusat-pusat kegiatan. Gambaran umum
eksternal Kabupaten Bogor berdasarkan kondisi eksisting dapat dirangkum
sebagai berikut :
A. Transportasi Darat
Transportasi darat yang terdapat di Kabupaten Bogor diantaranya
jaringan jalan, jaringan jalan kereta api, sarana transportasi dan sistem
angkutan umum.
a. Sarana Transportasi
Sarana transportasi yang ada di kabupaten Bogor yaitu sistem
angkutan umum Kabupaten Bogor meliputi trayek bus yang tergolong ke
dalam 2 jenis yaitu : Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) & AKDP
(Antar Kota Dalam Provinsi).
Tabel 10. 10
Trayek Angkutan Antar Provinsi (AKAP) Eksisting Kabupaten Bogor

No. Kode Kabupaten Bogor - DKI Lintasan Real

Pangk. Rumdis Al -Term. Kp. Pangk. Rumdis AL – Cileungsi –Leuwinanggung –


1 121 167
Rambutan Cibubur - Term. Kp. Rambutan PP
2 37 Term. Cibinong - Term. Kp. Rambutan Term. Cibinong – Cisalak - Term. Kp. Rambutan PP 510
Pangk.Citeureup - Term. Kp. Rambutan Pangk. Citeureup – Cibinong – Cisalak - Term. Kp.
3 41 408
Rambutan PP
Pangk. Citeureup - Pangk. Pinang Ranti Pangk. Citeureup – Wanaherang - Jl.Alternatif
4 91 Kranggan - Toll Cibubur - Kp. Rambutan - Pangk. 19
Pinang Ranti PP
5 106 Term. Parung - Term. Lebak Bulus Term. Parung – Pondok Cabe - Term. Lebak Bulus 173
Jumlah 1277
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2017
842

Untuk trayek AKAP jumlah tertinggi sendiri terdapat di trayek


Cibinong – Kamp. Rambutan yang berjumlah 408 trayek, sementara untuk
jumlah yang terendah sendiri terdapat pada trayek : citereup – pinangranti
yang berjumlah 19 trayek. Dan untuk jumlah keseluruhan terdapat 1277
trayek angkutan Bus AKAP.

Tabel 10. 11
Trayek Angkutan Dalam Provinsi (AKDP) Eksisting Kabupaten Bogor

Kode
No. Trayek Lintasan Jarak Real
Trayek

Kota Bogor – Kabupaten Bogor


Pangk. Pasar Anyar - Pangk. Pangk. Pasar Anyar – Kebon Pedes – Cilebut
1 07A 14 114
Bojong Gede – Warung - Bojong - Pangk. Bojonggede PP
Pangk. Pasar Anyar - Pangk. Pangk. Pasar Anyar – Ciluar – Nanggewer –
2 08 21 750
Citeureup Cibinong - Pangk. Citeureup PP
Pangk. Sukasari - Pangk. Pangk. Sukasari – Tajur – Ciawi – Simpang
3 02B 17 141
Cibedug Cibedug - Pangk. Cibedug PP
Term. Merdeka - Pangk. Term. Merdeka – Cilendek – Semplak –Bantar
4 06A Ciampea Kambing – Rancabungur - Pangk. Ciampea 19 160
PP
Term. Merdeka - Pangk. Term. Merdeka - karya Bhakti – Loji -Gn.
Ciomas Batu – Pasir Kuda -
5 05A Ciomas Kretek – Simpang Pegelaran – 16 244
Simpang Kelapa PP
Tujuh - Pangk. Ciomas (Ciapus Kompak) PP
Kabupaten Bogor - Kota Bogor
Pangk. St. Ka Cigombong - Pangk. ST. KA Cigombong – Ciburuy –
1 04 Pangk. Ramayana Cijambu – Cibadak - Cihideung – Pamoyanan 26 66
– Batu Tulis - Pangk. Ramayana PP
Pangk. Ciapus - Pangk. Pangk. Ciapus – Cimanglid – Cibogel –
2 03 Ramayana Cikaret – Pancasan - Jl. Bondongan - Pangk. 13 363
Ramayana PP
Term. Cisarua - Term. Pangk. Cisarua – Cipayung – Gadog – Ciawi -
3 02A 21 556
Sukasari Tajur - Pangk. Sukasari PP
843

Kode
No. Trayek Lintasan Jarak Real
Trayek

Term. Cicurug - Term. Pangk. Cicurug – Gadog – Ciawi – Tajur -


4 02 18 397
Sukasari Pangk. Sukasari PP
Term. Parung - Term. Merdeka Term. Parung - Jl. Raya Parung – Semplak -
5 06 24 397
Term. Merdeka PP

Kabupaten Bogor - Depok


Term. Parung - Pangk. Ciputat Term. Parung – Cinangka – Pondok Cabe -
1 29 207
Pangk. Ciputat PP
Term. Parung – Bsd Term. Parung - Gn. Sindur – Rawa Kalong –
2 D27 Rawa Buntu -Term. BSD PP 25

Term. Parung - Pangk. Ciputat Term. Parung – Pondok Petir - Term. Ciputat
3 29A 68
PP
Kabupaten Bogor - Bekasi
Term. Cileungsi - Term. Term. Cileungsi – Cileungsi Hijau –Rawa
1 36 Bantar Gebang Hingkik – Bukaka - Limus Pratama -Term. 27 14
Bantar Gebang PP
Term. Jonggol - Term. Bantar Term. Jonggol – Cileungsi – Rawa Hingkik –
2 32 Gebang Bukaka – Limus Pratama - Term. Bantar 30 197
Gebang PP
Jumlah 3699
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2017

Untuk trayek AKDP jumlah tertinggi sendiri terdapat di trayek Pangk.


Pasar Anyar – Ciluar – Nanggewer – Cibinong - Pangk. Citeureup PP yang
berjumlah 750 trayek, sementara untuk jumlah yang terendah sendiri
terdapat pada trayek : Cileungsi – Cileungsi Hijau – Rawa Hingkik –
Bukaka – Limus Pratama - Term. Bantar Gebang PP yang berjumlah 14
trayek. Dan untuk jumlah keseluruhan terdapat 3699 trayek angkutan Bus
AKDP.
844

Gambar 10. 2
Peta Trayek Angkutan Umum Eksisting Kabupaten Bogor

Gambar 10.2 Peta Trayek Angkutan Umum Eksisting Kabupaten Bogor


845

b. Prasarana Transportasi
Prasarana yang ada di Kabupaten Bogor terdiri dari jaringan jalan,
jaringan jalan kereta api, terminal penumpang dan stasiun kereta api.
a. Jaringan Jalan
Menurut statusnya, jalan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu jalan
nasional, jalan provinsi, jalan kabupten, dan jalan tol. Kabupaten
Bogor sendiri memiliki ke empat jenis jalan tersebut. Berikut panjang
jalan di Kabupaten Bogor menurut jenisnya:

Tabel 10. 12
Panjang Jaringan Jalan Eksisting Menurut Status Jalan

Status Jalan Panjang Jalan (km)


Jalan Nasional 402
Jalan Provinsi 235
Jalan Kabupaten 1903
Jalan Tol 181
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa jalan terpanjang adalah jalan
kabupaten dengan panjang 402 Km dan jalan terpendek adalah jalan tol
dengan panjang 181 km.
b. Jaringan Jalan Kereta Api
Kabupaten Bogor dilengkapi dengan jalur kereta api yang
menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten atau Kota
disekitarnya yang melewati arah selatan Kabupaten Bogor dan arah
utara Kabupaten Bogor begitupula sebaliknya. Berikut panjang jalur
kereta api di Kabupaten Bogor:
Tabel 10. 13
Panjang Rel Kereta Api Eksisting di Kabupaten Bogor

Panjang Jalur (Km)


Nama Ruas
Jalan KA 165
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017
846

c. Terminal
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Bogor. Jumlah terminal yang tersedia di
Kabupaten Bogor adalah 10 unit.
Tabel 10. 14
Terminal Eksisting di Kabupaten Bogor

Tipe Eksisting
Nama Terminal
Terminal Baranang Siang -
Terminal Bojonggede Tipe C
Terminal Bubulak -
Terminal Cileungsi Tipe C
Terminal Cirimekar Tipe B
Terminal Dramaga -
Terminal Jasinga Tipe C
Terminal Laladon Tipe C
Terminal Leuwiliang Tipe C
Terminal Parung Pangkalan
Terminal Tenjo -
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

d. Stasiun Kereta Api


Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Bogor. Jumlah stasiun yang tersedia adalah 11
unit.

Tabel 10. 15
Stasiun Eksisting di Kabupaten Bogor

Stasiun Status
Sta. Pondok Rajeg Stasiun Eksisting
Sta. Nambo Stasiun Eksisting
Sta. Bogor Stasiun Eksisting
Sta. Batutulis Stasiun Eksisting
Sta. Maseng Stasiun Eksisting
Sta. Cigombong Stasiun Eksisting
Sta. Parung Panjang Stasiun Eksisting
847

Stasiun Status
Sta Tenjo Stasiun Eksisting
Sta. Citayam Stasiun Eksisting
Sta. Bojonggede Stasiun Eksisting
Sta. Cilebut Stasiun Eksisting
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

B. Transportasi Udara
Transportasi udara yang tersedia di Kabupaten Bogor berupa landasan
terbang khusus yang peruntukannya sendiri digunakan untuk militer. Prasarana
transportasi udara yang berada di Kabupaten Bogor diantaranya sebagai
berikut:
Tabel 10. 16
Landasan Udara Eksisting di Kabupaten Bogor

Nama Keterangan
Landasan Terbang SPN Lido Eksisting
Bandar Udara Atang Sanjaya Eksisting
Landasan Terbang Rumpin Eksisting
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017

10.2.2 Gambaran Umum Kawasan Perkotaan Cibinong


Gambaran umum transportasi eksisting di Kawasan Perkotaan Cibinong
terdiri atas sistem kegiatan, sistem jaringan, sarana dan prasarana serta sistem
pergerakan transportasi yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong.
A. Sistem Jaringan
Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan merupakan unsur
penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa. Jalan berperan penting
untuk mewujudkan perkembangan antar daerah secara seimbang. Pada sistem
jaringan ini juga terdapat sarana dan prasarana transportasi.
a. Sarana
1. Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
Trayek angkutan antar kota antar provinsi yang ada di kawasan
perkotaan cibinong diantaranya yaitu Pulo Gadung – Cibinong; Cibinong –
Depok – Sukabumi; Cibinong – Tanjung Priok; Grogol Cibinong; Kp.
Melayu – Cibinong; Bandung – Cibinong; dan Cibinong – Cilandak.
848

2. Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)


Trayek angkutan antar kota antar provinsi yang ada di kawasan
perkotaan cibinong diantaranya sebagai berikut :
Tabel 10. 17
Data Trayek Angkutan Penumpang Kawasan Perkotaan Cibinong
Jarak Jumlah Warna
Kode
No Lintasan Trayek Tempuh Max Kendaraan
Trayek
(Km) Kendaraan Dasar Strip
Terminal Laladon – Pagelaran – Cibinong – Biru
1. 14 10 100 Biru
Pangkalan Klapa Tujuh Tua
Terminal Cibinong – Cikaret – Ds. Tengah –
Karadenan – Kota Bogor (Talang – Jl. S. Iskandar – Biru
2. 32 33,5 201 Biru
Jl. KH. Abd. Bin Nuh) – Terminal Laladon – Tmn. Tua
Pagelaran
Terminal Cibinong – Jl. Baru – Jl. Raya Gn. Putri –
Biru
3. 33 Cicadas – Wanaherang – Cikuda – Terminal 20 500 Biru
Tua
Cileungsi
Terminal Cibinong – Cikaret – Rm. Sakit – Ds.
Biru
4. 35 Tengah – BTN – PDAM – Pangkalan Bambu Kuning 13 100 Biru
Tua
– Terminal Bojonggede
Terminal Cileungsi – Nagrak – Wanaherang – Jl.
Biru
5. 38 Raya Gn. Putri – Citeureup – Terminal Cibinong – 23 250 Biru
Tua
Ds. Tengah (Pengadilan Agama)
Terminal Cibinong – Citeureup – Jl. Raya Gn. Putri – Biru
6. 64 35 550 Biru
Proyek – Cileungsi – Terminal Jonggol Tua
Terminal Cibinong – Citeureup – Jl. Raya Gn. Putri – Biru
7. 65 28 150 Biru
Proyek – Terminal Cileungsi Tua
Terminal Cibinong – Jl. RH. Lukman – Jl. Kayu
Biru
8. 66 Manis – Jl. DR. Nurdin – Jl. Mayor Oking – Jl. 9,5 200 Biru
Tua
Kranggan – Pangkalan Perum Gn. Putri
Terminal Cibinong – Tapos – Leuwinanggung – Biru
9. 68 13 130 Biru
Pangkalan Sanding Tua
Terminal Cibinong – Cikaret – Puri Nirwana II – Al Biru
10. 71 7 50 Biru
Falah – Pangkalan Kp. Bulak Tua
Sumber: Perbup Kabupaten Bogor Tahun 2016
Data Tertinggi
Data Terendah
849

Berdasarkan data diatas dapat diketahui jumlah armada terbanyak yang


terdapat di Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu pada trayek Terminal Cibinong –
Citeureup – Jl. Raya Gn. Putri – Proyek – Cileungsi – Terminal Jonggol dengan
jumlah armada sebanyak 550 dan jarak tempuh sebesar 35 Km. sedangkan jumlah
armada terkecil yaitu pada trayek Terminal Cibinong – Cikaret – Puri Nirwana II
– Al Falah – Pangkalan Kp. Bulak dengan jumlah armada sebanyak 50 dan jarak
tempuh sebesar 7 km.
3. Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB)
Adanya bus angkutan Transjabodetabek yang menghubungkan antara
Cibinong – Jakarta – Depok – Tangerang – Bekasi.
4. Moda Transportasi

Visualisasi Moda Transportasi Angkutan Umum Di Kawasan Perkotaan Karawang

Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017

Gambar 10. 1
Kondisi Eksisting Moda Transportasi Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten
Bogor

Moda transportasi pribadi yang terdapat di Kawasan Perkotaan


Cibinong terdiri dari sepeda motor dan mobil. Terdapat pula moda
transportasi angkutan barang seperti truk, pickup, truk gandeng dan lain-
lain.
850

Visualisasi Moda Transportasi Di Kawasan Perkotaan Cibinong


Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
Gambar 10. 2
Kondisi Eksisting Moda Transportasi Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten
Bogor

Moda transportasi umum yang terdapat di Kawasan Perkotaan


Cibinong meliputi angkutan kota (angkot) dengan no trayek 38 (Cibinong –
Gn. Putri); 08 biru (Citeureup – Pasar Anyar); serta 08 hijau (Pasar Anyar –
Citeureup), bus, ojeg, transjabodetabek dan ojeg online (Gojek, Uber, dan
Grab).
b. Prasarana
Prasarana yang ada di Kabupaten Bogor terdiri dari jaringan jalan,
jaringan jalan kereta api, terminal penumpang dan stasiun kereta api.
a. Klasifikasi Jaringan Jalan, Ruas Jalan Menurut Kondisi dan
Status Jalan
Jalan yang tersebar di Kacamatan Cibinong dapat diklasifikasikan
menjadi 4 status yaitu :
1. Jalan Nasional; ruas jalan ini terbentang melewati beberapa kelurahan
yang ada di kecamatan Cibinong diantaranya Kel. Pabuaran, Kel.
Ciriung, Kel. Cirimekar, Kel. Pakansari, Kel. Cibinong, Kel.
Nanggewer Mekar, dan Kel. Nanggewer;
2. Jalan Tol; dengan adanya jalan tol yang berada disebelah timur
kawasan perkotaan cibinong ini tentu saja dapat meningkatkan
851

perkembangan kawasan tersebut, baik dari sektor ekonomi maupun


yang lainnya; dan
3. Jalan Lokal; biasanya jalan klasifikasi ini merupakan jalan
penghubung antar desa atau dusun dengan perkerasan permukaannya
dari batu, tanah ataupun ada yang sudah perkerasan aspal.
Berikut tabel klasifikasi jaringan jalan yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong:

Tabel 10. 18
Klasifikasi Jalan Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Panjang Jalan (km)


No. Kelurahan Arteri Kolektor Total
Lokal
Primer Primer
1 Pabuaran 5,176 - 5,095 10,271
2 Ciriung 1,119 3,385 3,769 8,273
3 Harapanjaya - - 9,623 9,623
4 Cirimekar 1,519 - 2,248 3,767
5 Pondokrajeg - 8,059 1,222 9,281
6 Tengah - - 0,718 0,718
7 Cibinong - - 3,045 3,045
8 Pakansari 2,363 - 7,896 10,259
9 Sukahati - - 4,334 4,334
10 Nanggewer 1,417 - 3,413 4,83
11 Nanggewer Mekar 1,27 - 4,327 5,597
12 Karadenan - - 7,181 7,181
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kelurahan Pabuaran memiliki


ruas jalan terbanyak, yang didominasi oleh jalan asteri primer, untuk jalan
kolektor primer didominasi di kelurahan Pondokrajeg, dan dikelurahan
Harapanjaya didominasi oleh jalan lokal.
852

Gambar 10. 3
Peta Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan Cibinong
853

b. Panjang dan Kondisi Jalan Menurut Status Wilayah


Status jalan yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong ini dimulai dari
jalan lokal, jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional. Jaringan
jalan di Kawasan Perkotaan Cibinong ini dapat dikatakan kurang baik
karena masih banyaknya kondisi ruas jalan yang rusak. Salah satunya
akses ruas jalan yang berada di Kelurahan Ciriung serta ruas jalan yang
menghubungkan komplek Bekang di kelurahan Cirimekar, Kecamatan
Cibinong. Dengan kondisi jalan tersebut tentu saja akan memberikan efek
pembangunan terhadap tata guna lahan yang berada di sekitarnya.
Status jalan yang berada di Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu jalan
lokal, jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional Kawasan
Perkotaan Cibinong juga dilalui oleh jalan tol.
Tabel 10. 19
Panjang dan Kondisi Jalan Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Panjang Lebar Konstruksi


Nama Ruas Kondisi Status Jalan
No (km) (m) Permukaan
1 Jl. Al Barokah 1,118 3 Sedang Aspal Lokal
2 Jl. Pabuaran Indah 0,321 3 Sedang Aspal Lokal
3 Jl. Pekapuran Raya 0,299 3 Sedang Tanah Lokal
4 Jl. Jamaica 0,286 3 Sedang Aspal Lokal
5 Jl. Buntu 0,181 3 Sedang Aspal Lokal
6 Jl. Tapos 1,075 3 Sedang Aspal Lokal
7 Jl. K.H. Lukman 1,251 3 Sedang Aspal Lokal
8 Jl. Roda Pembangunan 1,046 3 Sedang Aspal Lokal
9 Jl. Raya Pemda Kedung Halang 2,889 3 Sedang Aspal Lokal
10 Jl. Ksr. Dadi Kusmayadi 1,925 3 Sedang Aspal Lokal
11 Sukahati - Kedunghalang 7,650 9 Sedang Aspal Lokal
12 Cibinong - Pekapuran 1,100 3 Sedang Aspal Lokal
Pondokrajeg - Ksr Didi Kusmayadi -
13 8,210 >7 Rusak Aspal Provinsi
Tegar Beriman
14 Jl. Mayor Oking 3,790 >7 Bagus Aspal Provinsi
15 Cibinong-Alfalah 2,556 3 Sedang Aspal Kabupaten
16 Harapan Jaya-Alfalah 2,003 3 Sedang Aspal Kabupaten
17 Pabuaran-Cikaret 1,486 3 Sedang Aspal Kabupaten
854

Panjang Lebar Konstruksi


Nama Ruas Kondisi Status Jalan
No (km) (m) Permukaan
18 Kampung Pos-Harapan Jaya 2,843 6 Rusak Batu Kabupaten
19 Curug-Ciriung 1,533 >5 Rusak Aspal Kabupaten
20 Jl. SMU Cibinong 2,236 >5 Rusak Aspal Kabupaten
21 Jl. H. Nawawi 1,114 3 Sedang Aspal Kabupaten
22 Ciriung-Cibinong 2,248 2,5 Rusak Aspal Kabupaten
23 Cirimekar-Bekang 1,400 >5 Rusak Aspal Kabupaten
24 Jl. Dr. Nurdin 1,587 6 Rusak Aspal Kabupaten
25 Jl. Masuk TPA Pondok Rajeg 1,222 >5 Sedang Aspal Kabupaten
26 Jl. Masuk TMP Pondok Rajeg 0,37 3 Rusak Tanah Kabupaten
27 Jl. Masuk Perum Pemda 3,500 >5 Sedang Aspal Kabupaten
28 Jl. Lingkar Kantor Pemda 0,718 2,5 Sedang Aspal Kabupaten
29 Jl. Lingkar Pasar Cibinong 0,900 3 Sedang Aspal Kabupaten
30 Ds.Tengah - Karadenan 6,400 7 Sedang Aspal Kabupaten
31 Kandang Roda-Pakansari 4,327 >5 Sedang Batu Kabupaten
32 Pakansari-Sirojul Munir 0,858 3 Sedang Aspal Kabupaten
33 Sukahati-Jampang 10,500 >5 Sedang Aspal Kabupaten
34 Jl. Masuk Perum DPRD 1,654 >5 Bagus Aspal Kabupaten
35 Sukahati-Bojonggede 3,350 >5 Rusak Aspal Kabupaten
36 Sukahati-Kedunghalang 7,623 >5 Bagus Aspal Kabupaten
37 Sirojul Munir 3,900 3 Sedang Aspal Kabupaten
38 Jl. Masuk SDN Kaum Pandak 1,215 >5 Rusak Aspal Kabupaten
39 Pomad-Karadenan 4,300 5 Sedang Aspal Kabupaten
40 Nanggewer-Karadenan 3,413 4 Sedang Tanah Kabupaten
41 Cimandala-Pramuka 0,925 2,5 Rusak Aspal Kabupaten
Cilodong-Batas Bogor (Jl. Raya
42 13,461 >8 Sedang Aspal Nasional
Bogor)
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 ruas jalan di


Kawasan Perkotaan Cibinong berada dalam kondisi rusak, dimana
kerusakan terpanjang berada diruas jalan Pondokrajeg – Harapanjaya -
Tegar Beriman. Untuk ruas jalan lainnya masih dikategorikan dengan
kondisi cukup baik. Sedangkan kondisi jalan rusak dengan kontruksi
855

permukaan batu dan tanah berada di ruas jalan Kampung Pos - Harapan Jaya
dan jalan masuk TMP Pondokrajeg.

c. Terminal

Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017


Gambar 10. 3
Kondisi Eksisting Terminal Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Terdapat satu terminal bus yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong


yaitu tepatnya berada di Jalan HR. Lukman No. 43, Cirimekar, Cibinong,
Bogor, Jawa Barat 16917. Terminal ini tergolong terminal tipe B. Luas
lahan terminal ini yaitu sebesar 2.400 m2. Jumlah SDM yang ada di
terminal terdiri dari 1 orang Kepala Terminal, 9 orang PNS, 3 orang
Tenaga Kontrak dan 11 orang PHL. Berikut ini tabel fasilitas yang ada di
Terminal Cibinong :
Tabel 10. 20
Fasilitas yang ada di Terminal Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Kondisi, Luas,
A. Fasilitas Utama Ketersediaan Keterangan
Lain
1 Jalur Keberangkatan Ada
2 Jalur Kedatangan Ada
3 Ruang tunggu Ada
4 Tempat naik turun penumpang Ada
5 Fasilitas pengelolaan lingkungan hidup Tidak ada
6 Perlengkapan jalan Ada
7 Media Informasi Ada
8 Kantor Ada
856

Kondisi, Luas,
A. Fasilitas Utama Ketersediaan Keterangan
Lain
9 Loket penjualan tiket Ada
Kondisi, Luas,
B Fasilitas Penunjang Ketersediaan Keterangan
Lain
1 Fasilitas untuk difabel Tidak ada
2 Pos kesehatan Ada
3 Fasilitas Kesehatan Ada
4 Fasilitas Peribadatan Ada
5 Pos Polisi Ada
6 Alat Pemadam Kebakaran Ada
Fasilitas Umum Ada
a. Toilet Ada
b. Rumah Makan Ada
c. Fasilitas telekomunikasi Ada
d. Tempat istirahat awak kendaraan Ada
7 e. Fasilitas pereduksi pencemaran udara dan Tidak ada
kebisingan
f. Fasilitas Pemantau kualitas udara dan gas buang Tidak ada
g. Fasilitas kebersihan Ada
h. Fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum Ada
i. Fasilitas perdagangan, pertokoan Ada
j. Fasilitas penginapan Tidak ada
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Tahun 2017

Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No. 11 Tahun 2016 tentang


RTRW Kabupaten Bogor bahwa terminal cibinong akan dikembangkan
dari terminal tipe B menjadi terminal tipe A. Namun, berdasarkan kondisi
eksisting yang ada terminal tersebut masih berstatus terminal tipe B. Serta
tatanan terminal masih belum tertata dengan rapih karena berada di dalam
pasar sehingga faktor keamanan dan kenyamanan kurang efektif bagi
penumpang.
857

d. Stasiun

Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017


Gambar 10. 4
Kondisi Eksisting Stasiun Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Terdapat 1 stasiun yang terdapat di Kawasan Perkotaan Cibinong


yaitu Stasiun Cibinong yang berada di Jalan Kebon Kopi Blok Padurenan,
Pabuaran, Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16916.
858

Gambar 10. 4
Peta Sebaran Prasarana Transportasi Kawasan Perkotaan Cibinong
Kabupaten Bogor
859

B. Sistem Kegiatan
Sistem ini merupakan pola kegiatan tata guna lahan yang terdiri dari
sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain. Yang
menjelaskan tentang keterkaitan antara jaringan transportasi dengan tata guna
lahan yang berada di beberapa koridor jalan yang menjadi wilayah kajian.
Selain itu hubungannya dengan tingkah laku dan perkembangan penduduk
merupakan bagian pokok dalam perencanaan transportasi karena dapat
memberi gambaran tentang keadaan umum penduduk baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Dengan keberadaan penduduk ini untuk melengkapi sistem
kegiatan yang ada.
Kawasan Perkotaan Cibinong memiliki beberapa kelurahan dengan
berbagai fungsi, seperti Pusat Pemerintahan di kelurahan Tengah, maka secara
otomatis aktivitas transportasi di Kecamatan Cibinong akan meningkat.
Tabel 10. 21
Sistem Kegiatan Kawasan Perkotaan Cibinong

No Kelurahan Hasil Observasi Lapangan Keterangan Kegiatan

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
1 Pabuaran
kelurahan Pabuaran
adalah perumahan serta
perdagangan dan jasa

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
2 Ciriung yang dominan di
kelurahan Ciriung adalah
perdagangan dan jasa
860

No Kelurahan Hasil Observasi Lapangan Keterangan Kegiatan

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
3 Cirimekar
kelurahan Cirimekar
adalah industri serta
perdagangan dan jasa

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
4 Pondokrajeg
kelurahan Pondokrajeg
adalah perdagangan dan
jasa

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
5 Harapan Jaya
kelurahan Harapan Jaya
adalah perdagangan dan
jasa

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
6 Tengah yang dominan di
kelurahan Tengah adalah
pusat pemerintahan

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
7 Pakansari
kelurahan Pakansari
adalah perdagangan dan
jasa
861

No Kelurahan Hasil Observasi Lapangan Keterangan Kegiatan

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
8 Sukahati
kelurahan Sukahati
adalah industri serta
perdagangan dan jasa.

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
Nanggewer yang dominan di
9
Mekar kelurahan Nanggewer
Mekar adalah industri
serta perdagangan dan jasa
Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
10 Nanggewer
kelurahan Nanggewer
adalah perumahan serta
perdaganagan dan jasa

Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
11 Cibinong yang dominan di
kelurahan Cibinong adalah
perdagangan dan jasa
862

No Kelurahan Hasil Observasi Lapangan Keterangan Kegiatan


Berdasarkan kondisi
eksisting sistem kegiatan
yang dominan di
12 Karadenan
kelurahan Karadenan
adalah industri serta
perdagangan dan jasa.
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2016
863

Gambar 10. 5
Peta Sistem Kegiatan Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor
864

C. Sistem Pergerakan
Sistem pergerakan sendiri terjadi karena adanya keterkaitan antara
sistem kegiatan dan sistem jaringan sehingga menimbulkan pergerakan
orang/kendaraan dan/atau barang. Sistem ini meliputi tujuan penggunaan jalan
dengan aktivitas manusia yang berpindah atau melakukan pergerakan dari satu
tempat ketempat yang lainnya atau dari tempat asal ke tujuan.
Sistem pergerakan dilihat dari hasil traffic counting yang tersebar di
Kawasan Perkotaan Cibinong memiliki dua potensi pergerakan yaitu
pergerakan eksternal dan internal. Adapun pembagiannya yaitu sebagai
berikut:
1. Pergerakan Eksternal
a. Arus Masuk
- Titik TC 1 yaitu Jalan Raya Bogor (Kec. Sukaraja – Kec. Cibinong)
- Titik TC 4 yaitu Jalan Raya Bogor (Kota Depok – Kec. Cibinong)
- Titik TC 5 yaitu Jalan Raya Bogor (Kec. Citeureup – Kec. Cibinong)
b. Arus Keluar
- Titik TC 1 yaitu Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja)
- Titik TC 4 yaitu Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)
- Titik TC 5 yaitu Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)
2. Pergerakan Internal
a. Arus Masuk
- Titik TC 2 yaitu Jalan Raya Bogor - Jalan Tegar Beriman
- Titik TC 3 yaitu Jalan Jalan Raya Bogor - Jalan Raya Mayor Oking
Jaya Atmaja
b. Arus Keluar
- Titik TC 2 yaitu Jalan Tegar Beriman – Jalan Raya Bogor
- Titik TC 3 yaitu Jalan Raya Mayor Oking Jaya Atmaja – Jalan Raya
Bogor
Perkotaan Cibinong memiliki potensi pergerakan yang besar karena
Kawasan Perkotaan Cibinong sendiri banyak dilalui jalan dengan status jalan
nasional dan jalan provinsi serta perkotaan Cibinong juga dilalui oleh jalan tol
865

Jakarta – Bogor – Ciawi (Jagorawi) sehingga mampu meningkatkan tingkat


aksesibilitas di Kawasan Perkotaan Cibinong.
Dilihat secara exsisting di lapangan bahwa peruntukan lahan di
Perkotaan Cibinong yaitu sebagai perdagangan dan jasa, serta terdapat industri
pula. Dimana hal tersebut mampu meningkatkan bangkitan pergerakan yang
ada di Kawasan Perkotaan Cibinong itu sendiri.
Kendaraan yang dihitung diklasifikasikan menjadi:
 Kendaraan Ringan : Becak, Sepeda, Delman, Sepeda motor.
 Kendaraan Sedang : Sedan, Jeep, Taxi, Mobil Penumpang, Bus Kecil,
Hantaran, Pick Up.
 Kendaraan Berat : Bus Sedang, Bus Besar, Truk 2As, Truk 3As, Truk
Gandengan, Truk Tempelan, Truk Kontainer.
Berdasarkan peta titik traffic counting yang terdiri dari klasifikasi jenis
kendaraan ringan, sedang dan berat, maka pergerakan yang bisa diketahui di
Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu sebagai berikut:
866

Gambar 10. 6
Peta Titik Traffic Counting Kawasan Perkotaan Cibinong
867

a. Hasil Trafic Counting Arah Pergerakan Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong (Eksternal) Saat Weekday
1. Arah Pergerakan Masuk
Tabel 10. 22
Jumlah Kendaraan Masuk Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Eksternal) Saat Weekday Per Satuan Mobil
Penumpang (SMP)

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)

Gol 1 7.927 5.627 13.339 26.893


Kendaraan Ringan
Gol 8 1 8 11 20
Jumlah 7.928 5.635 13.350 21.913
Gol 2 1.276 328 2.013 3.617
Pagi
Gol 3 81 104 4 189
Kendaraan Sedang
Gol 4 26 196 68 290
Gol 5a 14 15 9 38
Jumlah 1.397 643 2.094 4.134
Gol 5b 5 8 28 41
Gol 6a 59 16 53 128
Siang Kendaraan Berat Gol 6b 50 7 11 68
Gol 7a 6 - 3 9
Gol 7b - - - -
868

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)
Gol 7c 1 - - 1
Jumlah 121 31 95 247
Gol 1 6.655 3.127 5.018 14.800
Kendaraan Ringan
Gol 8 1 6 3 10
Jumlah 6.656 3.133 5.021 14.810
Gol 2 851 541 2.376 3.768
Gol 3 91 239 3 333
Kendaraan Sedang
Gol 4 26 42 286 354
Gol 5a 13 18 10 41
Jumlah 981 840 2.675 4.496
Gol 5b 7 6 11 24
Gol 6a 23 62 116 201
Kendaraan Berat Gol 6b 20 3 13 36
Gol 7a 8 16 4 28
Gol 7b - - 1 1
Gol 7c - - 3 3
Jumlah 58 87 148 293
Sore Kendaraan Ringan Gol 1 4.398 3.073 7.237 14.708
869

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)
Gol 8 - 4 10 14
Jumlah 4.398 3.077 7.247 14.722
Gol 2 557 755 2.272 3.584
Gol 3 234 170 15 419
Kendaraan Sedang
Gol 4 68 135 193 396
Gol 5a 44 41 21 106
Jumlah 903 1.101 2.501 4.505
Gol 5b 4 5 20 29
Gol 6a 80 51 45 176
Gol 6b 11 4 14 29
Kendaraan Berat
Gol 7a - - 3 3
Gol 7b 2 - - 2
Gol 7c - - 1 1
Jumlah 97 60 83 240
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil dengan
nilai SMP sebesar 1.
870

- Kendaraan berat : Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu; gol 7b yaitu truk gandeng; serta
gol 7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
Sumber: Tamin, 1998

2. Arah Pergerakan Keluar


Tabel 10. 23
Jumlah Kendaraan Keluar Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Eksternal) Saat Weekday Per Satuan Mobil
Penumpang (SMP)

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Cibinong – (Kec. Cibinong – (Kec. Cibinong –
Kec. Sukaraja) Kota Depok) Kec. Citeureup)

Gol 1 5.121 5.479 9.367 19.967


Kendaraan Ringan
Gol 8 4 6 10 20
Jumlah 5.125 5.485 9.377 19.987
Gol 2 1.382 517 2.571 4.470
Pagi
Gol 3 53 232 54 339
Kendaraan Sedang
Gol 4 162 415 79 656
Gol 5a 41 11 13 65
Jumlah 1.638 775 2.717 5.130
Gol 5b 13 1 26 40
Siang Kendaraan Berat
Gol 6a 38 15 6 59
871

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Cibinong – (Kec. Cibinong – (Kec. Cibinong –
Kec. Sukaraja) Kota Depok) Kec. Citeureup)
Gol 6b 13 7 - 20
Gol 7a 12 4 3 19
Gol 7b 4 - - 4
Gol 7c - - - -
Jumlah 80 27 35 142
Gol 1 4.676 1.681 3.550 9.907
Kendaraan Ringan
Gol 8 9 3 8 20
Jumlah 4.685 1.684 3.558 9.927
Gol 2 545 262 1.781 2.588
Gol 3 57 97 5 159
Kendaraan Sedang
Gol 4 73 54 113 240
Gol 5a 35 12 11 58
Jumlah 710 425 1.910 3.045
Gol 5b 13 9 13 35
Gol 6a 28 61 89 178
Kendaraan Berat Gol 6b 13 2 52 67
Gol 7a 11 1 11 23
Gol 7b 3 - - 3
872

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Cibinong – (Kec. Cibinong – (Kec. Cibinong –
Kec. Sukaraja) Kota Depok) Kec. Citeureup)
Gol 7c - - - -
Jumlah 68 73 165 306
Gol 1 6.206 6.062 5.451 17.719
Kendaraan Ringan
Gol 8 - 7 24 31
Jumlah 6.206 6.069 5.475 17.750
Gol 2 1.300 551 1.997 3.848
Gol 3 42 336 18 396
Kendaraan Sedang
Gol 4 197 22 119 338
Gol 5a 29 21 7 57
Sore Jumlah 1.568 930 2.141 4.639
Gol 5b 29 10 25 64
Gol 6a 13 46 84 143
Gol 6b 30 - 18 48
Kendaraan Berat
Gol 7a 18 4 12 34
Gol 7b 27 - - 27
Gol 7c 10 - - 10
Jumlah 127 60 139 326
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
873

*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil dengan
nilai SMP sebesar 1.
- Kendaraan Berat: Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu; gol 7b yaitu truk gandeng; serta gol
7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
Sumber: Tamin, 1998
874

Gambar 10. 7
Peta Pergerakan (Eksternal) Weekday Kawasan Perkotaan Cibinong
875

b. Hasil Trafic Counting Arah Pergerakan Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong (Internal) Saat Weekday
1. Arah Pergerakan Masuk
Tabel 10. 24
Jumlah Kendaraan Masuk Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Internal) Saat Weekend Per Satuan Mobil Penumpang
(SMP)
Titik Traffic Counting
Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 1 3.368 4.946 8.314
Kendaraan Ringan
Gol 8 3 - 3
Jumlah 3.371 4.946 8.317
Gol 2 481 998 1.479
Gol 3 36 973 1.009
Kendaraan Sedang
Gol 4 23 171 194
Pagi Gol 5a 5 24 29
Jumlah 545 2.166 2.711
Gol 5b 12 59 71
Gol 6a 4 27 31
Kendaraan Berat Gol 6b 17 8 25
Gol 7a 2 15 17
Gol 7b - - -
876

Titik Traffic Counting


Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 7c - - -
Jumlah 35 109 144
Gol 1 4.240 3.993 8.233
Kendaraan Ringan
Gol 8 - - -
Jumlah 4.240 3.993 8.233
Gol 2 577 699 1.276
Gol 3 23 436 459
Kendaraan Sedang
Gol 4 19 120 139
Gol 5a 4 10 14
Siang
Jumlah 623 1.265 1.888
Gol 5b 2 5 7
Gol 6a 5 - 5
Gol 6b 8 22 30
Kendaraan Berat
Gol 7a - 4 4
Gol 7b - - -
Gol 7c - - -
Jumlah 15 31 46
Sore Kendaraan Ringan Gol 1 2.768 3.989 6.757
877

Titik Traffic Counting


Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 8 8 - 8
Jumlah 2.776 3.989 6.765
Gol 2 534 692 1.226
Gol 3 31 499 530
Kendaraan Sedang
Gol 4 42 91 133
Gol 5a 21 6 27
Jumlah 628 1.288 1.916
Gol 5b 2 13 15
Gol 6a 15 30 45
Gol 6b - 33 33
Kendaraan Berat
Gol 7a 1 25 26
Gol 7b - - -
Gol 7c - 1 1
Jumlah 18 102 120
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil dengan
nilai SMP sebesar 1.
878

- Kendaraan berat : Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu gol 7b yaitu truk gandeng; serta
gol 7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
Sumber: Tamin, 1998

2. Arah Pergerakan Keluar


Tabel 10. 25
Jumlah Kendaraan Keluar Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Internal) Saat Weekend Per Satuan Mobil Penumpang
(SMP)
Titik Traffic Counting

Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jalan Jalan Raya Bogor - Jalan Jumlah
Tegar Beriman Raya Mayor Oking

Gol 1 6.647 598 7.245


Kendaraan Ringan
Gol 8 - - -
Jumlah 6.647 598 7.245
Gol 2 2.299 165 2.464
Gol 3 26 98 124
Kendaraan Sedang
Gol 4 57 66 123
Pagi Gol 5a 7 - 7
Jumlah 2.389 329 2.718
Gol 5b - - -
Gol 6a - - -
Kendaraan Berat Gol 6b - - -
Gol 7a - - -
Gol 7b - - -
879

Titik Traffic Counting

Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jalan Jalan Raya Bogor - Jalan Jumlah
Tegar Beriman Raya Mayor Oking

Gol 7c - - -
Jumlah - - -
Gol 1 3.521 755 4.276
Siang Kendaraan Ringan
Gol 8 - - -
Jumlah 3.521 755 4.276
Gol 2 1.924 398 2.322
Gol 3 17 208 225
Kendaraan Sedang
Gol 4 8 74 82
Gol 5a 5 7 12
Jumlah 1.954 687 2.641
Gol 5b 8 2 10
Gol 6a - 12 12
Gol 6b - - -
Kendaraan Berat
Gol 7a - 7 7
Gol 7b - 1 1
Gol 7c - 1 1
Jumlah 8 23 31
Gol 1 4.002 591 4.593
Kendaraan Ringan
Gol 8 2 6 8
Sore
Jumlah 4.004 597 4.601
Kendaraan Sedang Gol 2 2.583 246 2.829
880

Titik Traffic Counting

Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jalan Jalan Raya Bogor - Jalan Jumlah
Tegar Beriman Raya Mayor Oking

Gol 3 54 188 242


Gol 4 26 39 65
Gol 5a 14 8 22
Jumlah 2.677 481 3.158
Gol 5b 9 5 14
Kendaraan Berat Gol 6a - 3 3
Gol 6b - - -
Gol 7a - 2 2
Gol 7b - 1 1
Gol 7c - 1 1
Jumlah 9 12 21
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil dengan
nilai SMP sebesar 1.
- Kendaraan Berat: Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu; gol 7b yaitu truk gandeng; serta gol
7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
Sumber: Tamin, 1998
881

Gambar 10. 8
Peta Pergerakan (Internal) Weekday Kawasan Perkotaan Cibinong
882

b. Hasil Trafic Counting Arah Pergerakan Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong (Eksternal) Saat Weekend
1. Arah Pergerakan Masuk
Tabel 10. 26
Jumlah Kendaraan Masuk Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Eksternal) Saat Weekend Per Satuan Mobil
Penumpang (SMP)

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)

Gol 1 4453 4556 8975 17.984


Kendaraan Ringan
Gol 8 7 43 13 63
Jumlah 4460 4599 8988 18.047
Gol 2 24 421 1542 1.987
Gol 3 489 360 10 859
Kendaraan Sedang
Gol 4 42 126 105 273
Pagi Gol 5a 8 33 3 44
Jumlah 563 940 1660 3.163
Gol 5b 1 11 5 17
Gol 6a 3 2 69 74
Kendaraan Berat Gol 6b 2 - 17 19
Gol 7a 1 2 4 7
Gol 7b 0 - 0 0
883

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)
Gol 7c 5 - 3 8
Jumlah 12 15 98 125
Gol 1 3891 1796 3926 9.613
Kendaraan Ringan
Gol 8 3 3 3 9
Jumlah 3894 1799 3929 5.728
Gol 2 17 145 952 1.114
Gol 3 431 32 51 514
Kendaraan Sedang
Gol 4 26 45 - 71
Siang Gol 5a 5 3 8 16
Jumlah 479 225 1011 1.236
Gol 5b 0 2 12 14
Gol 6a 1 - 38 39
Kendaraan Berat Gol 6b 2 - 23 25
Gol 7a 0 1 10 11
Gol 7b 0 - - 0
Gol 7c 1 - 3 4
Jumlah 4 3 86 93
Sore Kendaraan Ringan Gol 1 4681 3379 3330 11.390
884

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)
Gol 8 3 2 7 12
Jumlah 4684 3381 3337 6.718
Gol 2 31 102 486 619
Gol 3 512 25 - 537
Kendaraan Sedang
Gol 4 52 47 49 148
Gol 5a 12 - 2 14
Jumlah 607 174 537 711
Gol 5b 1 - 4 5
Gol 6a 1 - 13 14
Gol 6b 2 - 7 9
Kendaraan Berat
Gol 7a 0 - 7 7
Gol 7b 0 - - 0
Gol 7c 0 - 1 1
Jumlah 4 0 28 32
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil
dengan nilai SMP sebesar 1.
885

- Kendaraan berat : Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu; gol 7b yaitu truk gandeng; serta
gol 7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
Sumber: Tamin, 1998

2. Arah Pergerakan Keluar


Tabel 10. 27
Jumlah Kendaraan Keluar Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Eksternal) Saat Weekend Per Satuan Mobil
Penumpang (SMP)

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)

Gol 1 2054 4.638 2.534 9.226


Kendaraan Ringan
Gol 8 - - 2 2
Jumlah 2054 4.638 2.536 9.228
Gol 2 52 294 487 833
Gol 3 285 276 355 916
Pagi Kendaraan Sedang
Gol 4 28 28 227 283
Gol 5a 16 18 59 93
Jumlah 381 616 1.128 2.125
Gol 5b 8 4 51 63
Kendaraan Berat
Gol 6a 8 24 66 98
886

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)
Gol 6b 8 5 15 28
Gol 7a 4 2 2 8
Gol 7b - - - 0
Gol 7c 8 - - 8
Jumlah 36 35 134 205
Gol 1 931 2.306 1.971 5.208
Kendaraan Ringan
Gol 8 - - 43 43
Jumlah 931 2.306 2.014 5.251
Gol 2 50 245 404 699
Gol 3 150 187 515 852
Kendaraan Sedang
Gol 4 28 174 183 385
Siang Gol 5a 4 12 44 60
Jumlah 232 618 1.146 1.996
Gol 5b 4 9 45 58
Gol 6a 2 24 33 59
Kendaraan Berat Gol 6b 2 13 19 34
Gol 7a 2 - 17 19
Gol 7b - - - 0
887

Titik Traffic Counting


Klasifikasi Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor
Waktu Golongan Jumlah
Kendaraan (Kec. Sukaraja – (Kota Depok – (Kec. Citeureup –
Kec. Cibinong) Kec. Cibinong) Kec. Cibinong)
Gol 7c 2 - - 2
Jumlah 12 46 114 172
Gol 1 2950 2.616 2.432 7.998
Kendaraan Ringan
Gol 8 1 - 2 3
Jumlah 2951 2.616 2.434 8.001
Gol 2 342 254 499 1.095
Gol 3 25 271 389 685
Kendaraan Sedang
Gol 4 30 159 278 467
Gol 5a 8 19 67 94
Sore Jumlah 405 703 1.233 2.341
Gol 5b 9 11 59 79
Gol 6a 9 19 70 98
Gol 6b 10 3 19 32
Kendaraan Berat
Gol 7a 2 - 3 5
Gol 7b - - - 0
Gol 7c 3 - 1 4
Jumlah 33 33 151 217
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
888

*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil dengan
nilai SMP sebesar 1.
- Kendaraan berat : Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu; gol 7b yaitu truk gandeng; serta
gol 7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
Sumber: Tamin, 1998
889

Gambar 10. 9
Peta Pergerakan (Eksternal) Weekend Kawasan Perkotaan Cibinong
890

c. Hasil Trafic Counting Arah Pergerakan Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong (Internal) Saat Weekend
1. Arah Pergerakan Masuk
Tabel 10. 28
Jumlah Kendaraan Masuk Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Internal) Saat Weekend Per Satuan Mobil Penumpang
(SMP)
Titik Traffic Counting
Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 1 3647 4122 7.769
Kendaraan Ringan
Gol 8 2 4 6
Jumlah 3649 4126 7.775
Gol 2 902 1312 2.214
Kendaraan Sedang
Gol 3 6 9 15
Gol 4 11 33 44
Pagi Gol 5a 11 21 32
Jumlah 930 1375 2.305
Gol 5b 3 1 4
Gol 6a - 1 1
Kendaraan Berat Gol 6b - - 0
Gol 7a - - 0
Gol 7b - - 0
891

Titik Traffic Counting


Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 7c - - 0
Jumlah 3 2 5
Gol 1 3022 2855 5.877
Kendaraan Ringan
Gol 8 3 7 10
Jumlah 3030 2862 5.892
Gol 2 1102 1045 2.147
Gol 3 4 21 25
Kendaraan Sedang
Gol 4 5 5 10
Gol 5a 9 1 10
Siang
Jumlah 1120 1072 2.192
Gol 5b 5 3 8
Gol 6a - - 0
Gol 6b - - 0
Kendaraan Berat
Gol 7a - - 0
Gol 7b - - 0
Gol 7c - - 0
Jumlah 5 3 8
Sore Kendaraan Ringan Gol 1 4492 3322 7.814
892

Titik Traffic Counting


Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 8 3 9 12
Jumlah 4495 3331 7.826
Gol 2 954 885 1.839
Gol 3 12 22 34
Kendaraan Sedang
Gol 4 9 17 26
Gol 5a 14 6 20
Jumlah 989 930 1919
Gol 5b - 3 3
Gol 6a - - 0
Gol 6b - - 0
Kendaraan Berat
Gol 7a - - 0
Gol 7b - - 0
Gol 7c - - 0
Jumlah 0 3 3
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil dengan
nilai SMP sebesar 1.
893

- Kendaraan berat : Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu gol 7b yaitu truk gandeng; serta
gol 7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
- Sumber: Tamin, 1998

2. Arah Pergerakan Keluar


Tabel 10. 29
Jumlah Kendaraan Keluar Ke Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor (Internal) Saat Weekend Per Satuan Mobil Penumpang
(SMP)

Titik Traffic Counting


Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 1 2.054 2.651 4.705
Kendaraan Ringan
Gol 8 - 4 4
Jumlah 2.054 2.054 4.108
Gol 2 52 42 94
Gol 3 285 790 1.075
Kendaraan Sedang
Pagi Gol 4 28 49 77
Gol 5a 16 7 23
Jumlah 1.360 2.435 3.795
Gol 5b 8 51 59
Kendaraan Berat Gol 6a 8 49 57
Gol 6b 8 23 31
894

Titik Traffic Counting


Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Gol 7a 4 12 16
Gol 7b - 4 4
Gol 7c 8 0 8
Jumlah 81 15 96
Gol 1 931 1609 2.540
Kendaraan Ringan
Gol 8 - 0 0
Jumlah 3.014 954 3.968
Gol 2 50 46 96
Gol 3 150 679 829
Kendaraan Sedang
Gol 4 28 74 102
Gol 5a 4 9 13
Siang
Jumlah 1693 1186 2.879
Gol 5b 4 57 61
Gol 6a 2 14 16
Gol 6b 2 0 2
Kendaraan Berat
Gol 7a 2 0 2
Gol 7b 0 0 0
Gol 7c 2 0 2
895

Titik Traffic Counting


Jalan Raya Bogor -
Waktu Klasifikasi Kendaraan Golongan Jalan Raya Bogor - Jumlah
Jalan Raya Mayor
Jalan Tegar Beriman
Oking
Jumlah 64 9 73
Gol 1 2.950 3217 6.167
Kendaraan Ringan
Gol 8 1 2 3
Jumlah 2.466 2.962 5.428
Gol 2 70 88 158
Gol 3 25 945 970
Kendaraan Sedang
Gol 4 30 95 125
Gol 5a 8 9 17
Sore Jumlah 510 6.057 6.567
Gol 5b 9 56 65
Kendaraan Berat Gol 6a 9 5 14
Gol 6b 10 2 12
Gol 7a 2 1 3
Gol 7b - 0 0
Gol 7c 3 0 3
Jumlah 127 10 137
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
*Keterangan:
- Kendaraan Ringan : Gol 1 yaitu Sepeda motor, Scooter; serta Gol 8 yaitu KTM (Kendaraan Tidak Bermotor); dsb dengan nilai SMP sebesar 0,25.
896

- Kendaraan Sedang : Gol 2 yaitu Sedan dan Jeep; Gol 3 yaitu Opelet, Pick up dan Mini bus; Gol 4 Micro Truk dan Mobil Hantaran; serta Gol 5a yaitu Bus kecil dengan
nilai SMP sebesar 1.
- Kendaraan Berat: Gol 5b yaitu bus besar; gol 6a yaitu truk ringan 2 sumbu; gol 6b yaiu truk sedang 2 sumbu; 7a yaitu truk 3 sumbu; gol 7b yaitu truk gandeng; serta gol
7c yaitu truk semi trailer dengan nilai SMP sebesar 1,25.
(Sumber: Tamin, 1998)
897

Gambar 10. 10
Peta Pergerakan (Internal) Weekend Kawasan Perkotaan Cibinong
898

10.3 Analisis Transportasi


10.3.1 Analisis Sistem Jaringan Kawasan Perkotaan Cibinong
Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan merupakan unsur penting
dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa. Jalan berperan penting untuk
mewujudkan perkembangan antar daerah secara seimbang. Pada sistem jaringan
ini juga terdapat sarana dan prasarana transportasi.
A. Sarana Transportasi
Sarana transportasi yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong terdiri
atas Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota
Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta
(APTB) serta moda trasnportasi umum dan pribadi. Berdasarkan kondisi
eksisting, sarana transportasi tersebut dapat dirangkum sebagai berikut.
1. Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
Trayek angkutan antar kota antar provinsi yang ada di Kawasan Perkotaan
Cibinong diantaranya yaitu Pulo Gadung – Cibinong; Cibinong – Depok –
Sukabumi; Cibinong – Tanjung Priok; Grogol Cibinong; Kp. Melayu –
Cibinong; Bandung – Cibinong; dan Cibinong – Cilandak.
2. Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Trayek angkutan antar kota antar provinsi yang ada di Kawasan Perkotaan
Cibinong diantaranya sebagai berikut :

Tabel 10. 30
Trayek Angkutan Penumpang Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Jarak Jumlah Warna


Kode
No Lintasan Trayek Tempuh Max Kendaraan
Trayek
(Km) Kendaraan Dasar Strip
Terminal Laladon – Pagelaran – Cibinong – Biru
1. 14 10 100 Biru
Pangkalan Klapa Tujuh Tua
Terminal Cibinong – Cikaret – Ds. Tengah –
Karadenan – Kota Bogor (Talang – Jl. S. Iskandar – Biru
2. 32 33,5 201 Biru
Jl. KH. Abd. Bin Nuh) – Terminal Laladon – Tmn. Tua
Pagelaran
Terminal Cibinong – Jl. Baru – Jl. Raya Gn. Putri – Biru
3. 33 20 500 Biru
Cicadas – Wanaherang – Cikuda – Terminal Tua
899

Jarak Jumlah Warna


Kode
No Lintasan Trayek Tempuh Max Kendaraan
Trayek
(Km) Kendaraan Dasar Strip
Cileungsi
Terminal Cibinong – Cikaret – Rm. Sakit – Ds.
Biru
4. 35 Tengah – BTN – PDAM – Pangkalan Bambu Kuning 13 100 Biru
Tua
– Terminal Bojonggede
Terminal Cileungsi – Nagrak – Wanaherang – Jl.
Biru
5. 38 Raya Gn. Putri – Citeureup – Terminal Cibinong – 23 250 Biru
Tua
Ds. Tengah (Pengadilan Agama)
Terminal Cibinong – Citeureup – Jl. Raya Gn. Putri – Biru
6. 64 35 550 Biru
Proyek – Cileungsi – Terminal Jonggol Tua
Terminal Cibinong – Citeureup – Jl. Raya Gn. Putri – Biru
7. 65 28 150 Biru
Proyek – Terminal Cileungsi Tua
Terminal Cibinong – Jl. RH. Lukman – Jl. Kayu
Biru
8. 66 Manis – Jl. DR. Nurdin – Jl. Mayor Oking – Jl. 9,5 200 Biru
Tua
Kranggan – Pangkalan Perum Gn. Putri
Terminal Cibinong – Tapos – Leuwinanggung – Biru
9. 68 13 130 Biru
Pangkalan Sanding Tua
Terminal Cibinong – Cikaret – Puri Nirwana II – Al Biru
10. 71 7 50 Biru
Falah – Pangkalan Kp. Bulak Tua
Sumber: Perbup Kabupaten Bogor Tahun 2016
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan Table 5.1 diketahui jumlah armada terbanyak yang terdapat di


Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu pada trayek Terminal Cibinong – Citeureup
– Jl. Raya Gn. Putri – Proyek – Cileungsi – Terminal Jonggol dengan jumlah
armada sebanyak 550 dan jarak tempuh sebesar 35 Km. sedangkan jumlah
armada terkecil yaitu pada trayek Terminal Cibinong – Cikaret – Puri Nirwana
II – Al Falah – Pangkalan Kp. Bulak dengan jumlah armada sebanyak 50 dan
jarak tempuh sebesar 7 Km.
3. Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB)
Adanya bus angkutan Transjabodetabek yang menghubungkan antara
Cibinong – Jakarta – Depok – Tangerang – Bekasi.
900

4. Moda Transportasi

Visualisasi Moda Transportasi Angkutan Umum Di Kawasan Perkotaan Cibinong

Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017


Gambar 10. 15
Kondisi Eksisting Moda Transportasi Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten
Bogor

Moda transportasi pribadi yang terdapat di Kawasan Perkotaan Cibinong


terdiri dari sepeda motor dan mobil. Terdapat pula moda transportasi angkutan
barang seperti truk, pickup, truk gandeng dan lain-lain.

Visualisasi Moda Transportasi Di Kawasan Perkotaan Cibinong


Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
Gambar 10. 16
Kondisi Eksisting Moda Transportasi Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten
Bogor

Moda transportasi umum yang terdapat di Kawasan Perkotaan Cibinong


meliputi angkutan kota (angkot) dengan no trayek 38 (Cibinong – Gn. Putri);
901

08 biru (Citeureup – Pasar Anyar); serta 08 hijau (Pasar Anyar – Citeureup),


bus, ojeg, transjabodetabek dan ojeg online (Gojek, Uber, dan Grab).
B. Prasarana Transportasi
Prasarana transportasi yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong terdiri
atas jaringan jalan, terminal dan stasiun kereta api. Berdasarkan kondisi
eksisting, prasarana transportasi tersebut dapat dirangkum sebagai berikut.
a. Klasifikasi Jaringan Jalan, Ruas Jalan Menurut Kondisi dan
Status Jalan
Jalan yang tersebar di Kacamatan Cibinong dapat diklasifikasikan menjadi
4 status yaitu :
1. Jalan Nasional; ruas jalan ini terbentang melewati beberapa kelurahan
yang ada di kecamatan Cibinong diantaranya Kel. Pabuaran, Kel.
Ciriung, Kel. Cirimekar, Kel. Pakansari, Kel. Cibinong, Kel.
Nanggewer Mekar, dan Kel. Nanggewer;
2. Jalan Provinsi; dengan adanya jalan provinsi dikawasan perkotaan
cibinong ini tentu saja dapat meningkatkan perkembangan kawasan
tersebut, baik dari sektor ekonomi maupun yang lainnya; dan
3. Jalan Lokal; biasanya jalan klasifikasi ini merupakan jalan
penghubung antar desa atau dusun dengan perkerasan permukaannya
dari batu, tanah ataupun ada yang sudah perkerasan aspal.
Berikut tabel klasifikasi jaringan jalan yang ada di Kawasan Perkotaan
Cibinong:

Tabel 10. 31
Klasifikasi Jalan Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Panjang Jalan (Km)


No. Kelurahan Total
Nasional Provinsi Lokal
1 Pabuaran 5,176 - 5,095 10,271
2 Ciriung 1,119 3,385 3,769 8,273
3 Harapanjaya - - 9,623 9,623
4 Cirimekar 1,519 - 2,248 3,767
5 Pondokrajeg - 8,059 1,222 9,281
6 Tengah - - 0,718 0,718
902

Panjang Jalan (Km)


No. Kelurahan Total
Nasional Provinsi Lokal
7 Cibinong - - 3,045 3,045
8 Pakansari 2,363 - 7,896 10,259
9 Sukahati - - 4,334 4,334
10 Nanggewer 1,417 - 3,413 4,83
11 Nanggewer Mekar 1,27 - 4,327 5,597
12 Karadenan - - 7,181 7,181
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2016

Dari diatas dapat dilihat bahwa kelurahan Pabuaran memiliki ruas jalan
terbanyak, yang didominasi oleh jalan nasional, untuk jalan provinsi
didominasi di kelurahan Pondokrajeg, dan dikelurahan Harapanjaya didominasi
oleh jalan lokal.
b. Panjang dan Kondisi Jalan Menurut Status Wilayah
Status jalan yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong ini dimulai dari
jalan lokal, jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional. Jaringan jalan di
Kawasan Perkotaan Cibinong ini dapat dikatakan kurang baik karena masih
banyaknya kondisi ruas jalan yang rusak. Salah satunya akses ruas jalan yang
berada di Kelurahan Ciriung serta ruas jalan yang menghubungkan komplek
Bekang di kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong. Dengan kondisi jalan
tersebut tentu saja akan memberikan efek pembangunan terhadap tata guna
lahan yang berada di sekitarnya.
Status jalan yang berada di Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu jalan lokal,
jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional Kawasan Perkotaan Cibinong
juga dilalui oleh jalan tol.

Tabel 10. 32
Panjang dan Kondisi Jalan Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Panjang Lebar Konstruksi


No Nama Ruas Kondisi Status Jalan
(Km) (m) Permukaan
1 Jl. Al Barokah 1,118 3 Sedang Aspal Lokal
2 Jl. Pabuaran Indah 0,321 3 Sedang Aspal Lokal
3 Jl. Pekapuran Raya 0,299 3 Sedang Tanah Lokal
903

Panjang Lebar Konstruksi


No Nama Ruas Kondisi Status Jalan
(Km) (m) Permukaan
4 Jl. Jamaica 0,286 3 Sedang Aspal Lokal
5 Jl. Buntu 0,181 3 Sedang Aspal Lokal
6 Jl. Tapos 1,075 3 Sedang Aspal Lokal
7 Jl. K.H. Lukman 1,251 3 Sedang Aspal Lokal
8 Jl. Roda Pembangunan 1,046 3 Sedang Aspal Lokal
9 Jl. Raya Pemda Kedung Halang 2,889 3 Sedang Aspal Lokal
10 Jl. Ksr. Dadi Kusmayadi 1,925 3 Sedang Aspal Lokal
11 Sukahati – Kedunghalang 7,650 9 Sedang Aspal Lokal
12 Cibinong – Pekapuran 1,100 3 Sedang Aspal Lokal
Pondokrajeg - Ksr Didi Kusmayadi -
13 8,210 >7 Rusak Aspal Provinsi
Tegar Beriman
14 Jl. Mayor Oking 3,790 >7 Bagus Aspal Provinsi
15 Cibinong-Alfalah 2,556 3 Sedang Aspal Kabupaten
16 Harapan Jaya-Alfalah 2,003 3 Sedang Aspal Kabupaten
17 Pabuaran-Cikaret 1,486 3 Sedang Aspal Kabupaten
18 Kampung Pos-Harapan Jaya 2,843 6 Rusak Batu Kabupaten
19 Curug-Ciriung 1,533 >5 Rusak Aspal Kabupaten
20 Jl. SMU Cibinong 2,236 >5 Rusak Aspal Kabupaten
21 Jl. H. Nawawi 1,114 3 Sedang Aspal Kabupaten
22 Ciriung-Cibinong 2,248 2,5 Rusak Aspal Kabupaten
23 Cirimekar-Bekang 1,400 >5 Rusak Aspal Kabupaten
24 Jl. Dr. Nurdin 1,587 6 Rusak Aspal Kabupaten
25 Jl. Masuk TPA Pondok Rajeg 1,222 >5 Sedang Aspal Kabupaten
26 Jl. Masuk TMP Pondok Rajeg 0,37 3 Rusak Tanah Kabupaten
27 Jl. Masuk Perum Pemda 3,500 >5 Sedang Aspal Kabupaten
28 Jl. Lingkar Kantor Pemda 0,718 2,5 Sedang Aspal Kabupaten
29 Jl. Lingkar Pasar Cibinong 0,900 3 Sedang Aspal Kabupaten
30 Ds.Tengah – Karadenan 6,400 7 Sedang Aspal Kabupaten
31 Kandang Roda-Pakansari 4,327 >5 Sedang Batu Kabupaten
32 Pakansari-Sirojul Munir 0,858 3 Sedang Aspal Kabupaten
33 Sukahati-Jampang 10,500 >5 Sedang Aspal Kabupaten
34 Jl. Masuk Perum DPRD 1,654 >5 Bagus Aspal Kabupaten
35 Sukahati-Bojonggede 3,350 >5 Rusak Aspal Kabupaten
36 Sukahati-Kedunghalang 7,623 >5 Bagus Aspal Kabupaten
904

Panjang Lebar Konstruksi


No Nama Ruas Kondisi Status Jalan
(Km) (m) Permukaan
37 Sirojul Munir 3,900 3 Sedang Aspal Kabupaten
38 Jl. Masuk SDN Kaum Pandak 1,215 >5 Rusak Aspal Kabupaten
39 Pomad-Karadenan 4,300 5 Sedang Aspal Kabupaten
40 Nanggewer-Karadenan 3,413 4 Sedang Tanah Kabupaten
41 Cimandala-Pramuka 0,925 2,5 Rusak Aspal Kabupaten
Cilodong-Batas Bogor (Jl. Raya
42 13,461 >8 Sedang Aspal Nasional
Bogor)
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 ruas jalan di Kawasan
Perkotaan Cibinong berada dalam kondisi rusak, dimana kerusakan terpanjang
berada diruas jalan Pondokrajeg – Harapanjaya - Tegar Beriman. Untuk ruas
jalan lainnya masih dikategorikan dengan kondisi cukup baik. Sedangkan
kondisi jalan rusak dengan kontruksi permukaan batu dan tanah berada di ruas
jalan Kampung Pos - Harapan Jaya dan jalan masuk TMP Pondokrajeg.
c. Terminal

Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017


Gambar 10. 17
Kondisi Eksisting Terminal Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Terdapat satu terminal bus yang ada di Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu
tepatnya berada di Jalan HR. Lukman No. 43, Cirimekar, Cibinong, Bogor,
Jawa Barat 16917. Terminal ini tergolong terminal tipe B. Luas lahan terminal
ini yaitu sebesar 2.400 m2. Jumlah SDM yang ada di terminal terdiri dari 1
905

orang Kepala Terminal, 9 orang PNS, 3 orang Tenaga Kontrak dan 11 orang
PHL. Berikut ini tabel fasilitas yang ada di Terminal Cibinong :
Tabel 10. 33
Fasilitas yang ada di Terminal Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Kondisi, Luas, Keterangan


A. Fasilitas Utama Ketersediaan
Lain
1 Jalur Keberangkatan Ada
2 Jalur Kedatangan Ada
3 Ruang tunggu Ada
4 Tempat naik turun penumpang Ada
5 Fasilitas pengelolaan lingkungan hidup Tidak ada
6 Perlengkapan jalan Ada
7 Media Informasi Ada
8 Kantor Ada
9 Loket penjualan tiket Ada
Kondisi, Luas, Keterangan
B Fasilitas Penunjang Ketersediaan
Lain
1 Fasilitas untuk difabel Tidak ada
2 Pos kesehatan Ada
3 Fasilitas Kesehatan Ada
4 Fasilitas Peribadatan Ada
5 Pos Polisi Ada
6 Alat Pemadam Kebakaran Ada
Fasilitas Umum Ada
k. Toilet Ada
l. Rumah Makan Ada
m. Fasilitas telekomunikasi Ada
n. Tempat istirahat awak kendaraan Ada
7 o. Fasilitas pereduksi pencemaran udara dan Tidak ada
kebisingan
p. Fasilitas Pemantau kualitas udara dan gas buang Tidak ada
q. Fasilitas kebersihan Ada
r. Fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum Ada
s. Fasilitas perdagangan, pertokoan Ada
t. Fasilitas penginapan Tidak ada
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Tahun 2017
906

Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No. 11 Tahun 2016 tentang RTRW


Kabupaten Bogor bahwa terminal cibinong akan dikembangkan dari terminal
tipe B menjadi terminal tipe A. Namun, berdasarkan kondisi eksisting yang ada
terminal tersebut masih berstatus terminal tipe B. Serta tatanan terminal masih
belum tertata dengan rapih karena berada di dalam pasar sehingga faktor
keamanan dan kenyamanan kurang efektif bagi penumpang.
d. Stasiun Kereta Api

Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017


Gambar 10. 18
Kondisi Eksisting Stasiun Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor

Terdapat 1 stasiun yang terdapat di Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu


Stasiun Cibinong yang berada di Jalan Kebon Kopi Blok Padurenan, Pabuaran,
Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16916.

10.3.2 Analisis Sistem Kegiatan Kawasan Perkotaan Cibinong


Sistem kegiatan adalah salah satu unsur dari sistem transportasi yang
merupakan pola kegiatan tata guna lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan
sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain yang menjelaskan tentang keterkaitan
antara jaringan transportasi dengan tata guna lahan yang berada di beberapa
koridor jalan yang menjadi wilayah kajian. Besarnya pergerakan di suatu wilayah
sangat berkaitan dengan jenis dan intensitas kegiatan yang dengan jenis dan
intensitas kegiatan yang dilakukan.
907

Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017


Gambar 10. 19
Sistem Kegiatan Kawasan Perkotaan Cibinong

Menurut rencana struktur ruang yang ada dalam RTRW Kabuptaen Bogor
tahun 2016-2036, Kecamatan Cibinong termasuk Wilayah Pengembangan
Tengah, dimana WP tengah merupakan pusat pemerintahan dan penelitian
(Kelurahan Tengah dan Kelurahan Cirimekar), permukiman perkotaan (Kelurahan
Pabuaran, Kelurahan Pakansari, Kelurahan Cibinong dan Keluarahan Harapan
Jaya), perdagangan dan jasa serta pelayanan umum dan social (Kelurahan
Cirimekar, Kelurahan Pabuaran, Kelurahan Tengah, Kelurahan Pakansari). Selain
itu, Kawasan Perkotaan Cibinong merupakan pusat pemerintahan Kabupaten
Bogor dimana pusat pemerintahan tersebut tepatnya berada di Kelurahan Tengah
(sumber: Renstra Kabupaten Bogor tahun 2013-2018). Dimana Kawasan Perkotaan Cibinong
sendiri merupakan ibukota Kabupaten tingkat II Bogor yang ditetapkan pada
sidang pleno DPRD Kabupaten daerah tingkat II pada tahun 1980 (sumber: Kabupaten

Bogor Dalam Angka Tahun 2010). Hal tersebut memberikan bangkitan pergerakan yang
cukup tinggi untuk manarik pergerakan ke Kawasan Perkotaan Cibinong sehingga
dapat memacu peningkatan bangkitan pergerakkan untuk daerah sekitarnya..
Sistem kegiatan di Kawasan Perkotaan Cibinong dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya :
A. Faktor Jumlah Penduduk
Berdasarkan pada jumlah penduduk pada tahun 2016 jumlah penduduk di
Kawasan Perkotaan Cibinong tercatat sebesar 412.256 jiwa. Dimana
Kelurahan Pabuaran memiliki tingkat sebaran yang relatif besar yaitu sebesar
97.487 jiwa, hal ini disebabkan karena Kelurahan Pabuaran merupakan
908

penyangga kawasan industri Kota Depok dan merupakan kawasan permukiman


perkotaan terpadat di Kawasan Perkotaan Cibinong.
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Transportasi
Ketersediaan sarana transportasi di Kawasan Perkotaan Cibinong dapat di
katakan belum memadai, karena masih kurangnya angkutan umum untuk
melayani kebutuhan pergerakan masyarakat sehingga banyak masyarakat yang
menggunakan kendaraan pribadi dan jasa transportasi online. Sedangkan
ketersediaan prasarana transportasi di Kawasan Perkotaan Cibinong tergolong
sudah melayani masyarakat karena telah tersedianya terminal dan stasiun.
C. Analisis Penggunaan Lahan
Sistem kegiatan di Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor di
dominasi oleh penggunan lahan kawasan terbangun seperti kawasan
permukiman, pemerintahan, perdagangan, jasa dan industri yang tersebar di
Kawasan Perkotaan Cibinong sehingga dapat memacu peningkatan bangkitan
pergerakkan untuk daerah sekitarnya.
Pergerakan penduduk Kawasan Perkotaan Cibinong Kabupaten Bogor
sendiri cenderung berorientasi ke kawasan pusat pemerintahan serta kawasan
perdagangan dan jasa. Berdasarkan tujuan perjalanan masyarakat Kawasan
Perkotaan Cibinong, ada 5 kategori perjalanan yang sering dilakukan yaitu :
• Perjalanan ke tempat kerja
• Perjalanan ke sekolah (dengan tujuan pendidikan)
• Perjalanan ke tempat belanja/pasar
• Perjalanan untuk kepentingan rekreasi
• Perjalanan untuk kepentingan lain-lain
909

Tabel 10. 34
Sistem Kegiatan di Kawasan Perkotaan Cibinong

Keterangan
No. Kelurahan Data Hasil Observasi
Kegiatan

Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
1 Pabuaran kelurahan
Pabuaran adalah
Permukiman
perkotaan dan
pedesaan

Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
2 Ciriung
kelurahan Ciriung
adalah
perdagangan dan
jasa
Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
kelurahan
3 Cirimekar
Cirimekar adalah
perdagangan dan
jasa serta
permukiman
perkotaan.
910

Keterangan
No. Kelurahan Data Hasil Observasi
Kegiatan
Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
4 Pondokrajeg kelurahan
Pondokrajeg
adalah
perdagangan dan
jasa
Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
5 Harapan Jaya
kelurahan Harapan
Jaya adalah
perdagangan dan
jasa.

Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
6 Tengah yang dominan di
kelurahan Tengah
adalah
pemerintahan

Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
7 Pakansari yang dominan di
kelurahan
Pakansari adalah
pemerintahan
911

Keterangan
No. Kelurahan Data Hasil Observasi
Kegiatan
Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
8 Sukahati
kelurahan Sukahati
adalah
perdagangan dan
jasa

Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
Nanggewer
9 yang dominan di
Mekar
kelurahan
Nanggewer Mekar
adalah industri

Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
10 Nanggewer yang dominan di
kelurahan
Nanggewer adalah
industri

Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
11 Cibinong
kelurahan
Cibinong adalah
perdagangan dan
jasa
912

Keterangan
No. Kelurahan Data Hasil Observasi
Kegiatan
Berdasarkan
kondisi eksisting
sistem kegiatan
yang dominan di
12 Karadenan kelurahan
Karadenan adalah
industry serta
perdagangan dan
jasa.
Sumber: Dinas Perhubungan Tahun 2016

10.3.3 Analisis Sistem Pergerakan Kawasan Perkotaan Cibinong


A. Analisis Kapasitas Jalan
Kapasitas jalan menurut MKJI 1997 adalah jumlah maksimum
kendaraan atau orang yang dapat melintasi suatu titik pada lajur jalan pada
periode waktu tertentu dalam kondisi jalan tertentu, atau merupakan arus
maksimum yang bisa dilewatkan pada suatu ruas jalan. Dinyatakan dalam
kend/jam atau smp/jam.
Kapasitas jalan diperkotaan biasanya ditentukan oleh kemampuan
keadaan yang dilewatkan/dilepaskan oleh persimpangan, jaringan jalan terdiri
dari persimpangan dan link.
Dalam hal ini ruas jaringan jalan di Kawasan Perkotaan Cibinong
masing-masing komponen mempunyai karakteristik fisik yang mempengaruhi
arus lalu-lintas maksimum yang dapat dilewatkan. Berikut ini adalah analisis
perhitungan kapasitas jalan di Kawasan Perkotaan Cibinong yaitu sebagai
berikut :
a. Titik TC Eksternal - Internal
1. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja)
- Lebar eksisting : 8 meter
- Jumlah lajur dan jalur : 4 lajur 2 arah dengan pembatas median
- Lebar bahu jalan : 1 meter
913

Tabel 10. 35
Hasil Perhitungan Kapasitas Jalan Ruas Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.
Sukaraja) Kawasan Perkotaan Cibinong

No Parameter Kondisi Nilai


Jalan 4 lajur berpembatas median
1. Kapasitas dasar (Co) 6.600
atau jalan satu arah
Faktor koreksi kapasitas akibat lebar
2. 3,50 meter 2 arah 1,00
jalan (FCw)

Faktor koreksi kapasitas akibat


3. 4 lajur 2 arah 1,00
pembagian arah (FCsp)
daerah komersial, aktivitas pinggir
Faktor koreksi kapasitas akibat
4. 0,92
gangguan samping (FCsf) jalan tinggi dengan bahu jalan 1 m
Faktor koreksi kapasitas akibat Jumlah penduduk 320.151 jiwa
5. 0,90
ukuran kota (FCcs) penduduk
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


= 6600 x 1,00 x 1,00 x 0,92 x 0,90
= 5.464,8 smp/jam.

Ruas Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) memiliki nilai
kapasitas jalan sebesar 5.464,8 smp/jam dengan hambatan samping yaitu
Perdagangan dan Jasa (Pertokoan) dan beberapa angkutan umum yang berhenti
di sembarang tempat.
2. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)
- Lebar eksisting : 8 meter
- Jumlah lajur dan jalur : 4 lajur 2 arah dengan pembatas median
- Lebar bahu jalan : 1 meter

Tabel 10. 36
Hasil Perhitungan Kapasitas Jalan Ruas Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota
Depok) Kawasan Perkotaan Cibinong

No Parameter Kondisi Nilai


Jalan 4 lajur berpembatas median
1. Kapasitas dasar (Co) 6.600
atau jalan satu arah
Faktor koreksi kapasitas akibat lebar
2. 3,50 meter 2 arah 1,00
jalan (FCw)
Faktor koreksi kapasitas akibat
3. 4 lajur 2 arah 1,00
pembagian arah (FCsp)
Faktor koreksi kapasitas akibat Daerah industri dengan beberapa
4. 0,95
gangguan samping (FCsf)
914

No Parameter Kondisi Nilai


toko di pinggir jalan dengan bahu
jalan 1 m
Faktor koreksi kapasitas akibat Jumlah penduduk 320.151 jiwa
5. 0,90
ukuran kota (FCcs) Penduduk
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


= 6600 x 1,00 x 1,00 x 0,95 x 0,90
= 5.643 smp/jam.
Ruas Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) memiliki nilai
kapasitas jalan sebesar 5.643 smp/jam dengan hambatan samping yaitu adanya
industri dan banyaknya truk yang masuk ke Kec. Cibinong.
3. Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)
- Lebar eksisting : 7 meter
- Jumlah lajur dan jalur : 4 lajur 2 arah dengan pembatas median
- Lebar bahu jalan : 0,5 meter

Tabel 10. 37
Hasil Perhitungan Kapasitas Jalan Ruas Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec.
Citeureup) Kawasan Perkotaan Cibinong
No Parameter Kondisi Nilai
Jalan 4 lajur berpembatas median
1. Kapasitas dasar (Co) 6.600
atau jalan satu arah
Faktor koreksi kapasitas akibat lebar
2. 3,25 meter 2 arah 1,96
jalan (FCw)
Faktor koreksi kapasitas akibat
3. 4 lajur 2 arah 1,00
pembagian arah (FCsp)
Daerah komersial, aktivitas pinggir
Faktor koreksi kapasitas akibat jalan tinggi dengan bahu jalan 0,5
4. 0,88
gangguan samping (FCsf)
m
Faktor koreksi kapasitas akibat Jumlah penduduk 320.151 jiwa
5. 0,90
ukuran kota (FCcs) Penduduk
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


= 6600 x 1,96 x 1,00 x 0,88 x 0,90
= 10.245,312 smp/jam.
915

Ruas Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) memiliki nilai
kapasitas jalan sebesar 10.245,312 smp/jam dengan hambatan samping yaitu
adanya industri, banyaknya PKL, dan pertokoan.
b. Titik TC Internal - Internal
1. Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman
- Lebar eksisting : 7 meter
- Jumlah lajur dan jalur : 4 lajur 2 arah dengan pembatas median
- Lebar bahu jalan : 1 meter
Tabel 10. 38
Hasil Perhitungan Kapasitas JalanRuas Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman
Kawasan Perkotaan Cibinong

No Parameter Kondisi Nilai


Jalan 4 lajur berpembatas median
1. Kapasitas dasar (Co) 6.600
atau jalan satu arah
Faktor koreksi kapasitas akibat lebar
2. 3,50 meter 2 arah 1,00
jalan (FCw)

Faktor koreksi kapasitas akibat


3. 4 lajur 2 arah 1,00
pembagian arah (FCsp)
Faktor koreksi kapasitas akibat Daerah komersial dengan aktivitas
4. 0,84
gangguan samping (FCsf) perbelanjaan pinggir jalan
Faktor koreksi kapasitas akibat Jumlah penduduk 320.151 jiwa
5. 0,90
ukuran kota (FCcs) penduduk
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


= 6600 x 1,00 x 1,00 x 0,84 x 0,90
= 4.989,6 smp/jam.

Ruas Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman memiliki nilai kapasitas
jalan sebesar 4.989,6 smp/jam dengan hambatan samping yaitu adanya
perdagangan seperti Cibinong City Mall (CCM).
2. Jalan Raya Bogor – Jalan Mayor Oking
- Lebar eksisting : 7 meter
- Jumlah lajur dan jalur : 4 lajur 2 arah dengan pembatas median
- Lebar bahu jalan : -

-
916

Tabel 10. 39
Hasil Perhitungan Kapasitas Jalan Ruas Jalan Raya Bogor – Jalan Mayor Oking
Kawasan Perkotaan Cibinong

No Parameter Kondisi Nilai


Jalan 4 lajur berpembatas median
1. Kapasitas dasar (Co) 6.600
atau jalan satu arah
Faktor koreksi kapasitas akibat lebar
2. 3,00 meter 2 arah 0,92
jalan (FCw)

Faktor koreksi kapasitas akibat


3. 4 lajur 2 arah 1,00
pembagian arah (FCsp)
Faktor koreksi kapasitas akibat Daerah komersial dengan aktivitas
4. 0,84
gangguan samping (FCsf) perbelanjaan pinggir jalan
Faktor koreksi kapasitas akibat Jumlah penduduk 320.151 jiwa
5. 0,90
ukuran kota (FCcs) penduduk
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


= 6600 x 0,92 x 1,00 x 0,84 x 0,90
= 4.590,432 smp/jam.

Ruas Jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking memiliki nilai
kapasitas jalan sebesar 4.590,432 smp/jam dengan hambatan samping yaitu
banyaknya PKL yang memakai badan jalan, banyak angkutan umum yang
berhenti di sembarang tempat, dan adanya tumpukan sampah di median jalan.
A. Analisis Volume Lalu Lintas
Volume merupakan jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada
jalur gerak per satuan waktu. Berikut hasil perhitungan volume dari
pengekuivalensian jumlah jenis kendaraan ke dalam Satuan Mobil Penumpang,
dengan nilai sebagai berikut:
- Golongan Ringan : 0,25
- Golongan Sedang : 1
- Golongan Berat : 1,25
A. Volume Weekday (Eksternal - Internal)
1. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja)
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Senin
Tanggal : 23 Oktober 2017
917

Arah : Di Jl. Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) Arah


Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong

Tabel 10. 40
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor
(Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong
(Weekday)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
3.530,25
7.928 1.397 121 1.982 1.397 151,25
Pagi Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
3.019,25
5.125 1.638 80 1.281,25 1.638 100
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.717,5
6.656 981 58 1.664 981 72,5
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.966,25
4.685 710 68 1.171,25 710 85
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.123,75
4.398 903 97 1.099,5 903 121,25
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
3.278,25
6.206 1.568 127 1.551,5 1568 158,75
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.


Sukaraja) (Weekday) menunjukkan bahwa volume lalu lintas yag tergolong
padat terdapat pada waktu pagi, masuk ke arah Jalan Raya Bogor (Kec.
Sukaraja - Kec. Cibinong) dengan nilai SMP 3.530,25 dan didominasi oleh
kendaraan ringan. Jalan Raya Bogor merupakan jalan nasional yang memiliki
aksesibilitas tinggi, dimana kegiatan yang ada di titik traffic counting tersebut
didominasi oleh kegiatan industri serta perdagangan dan jasa. Hal tersebut
menimbulkan banyak pergerakan penduduk Kecamatan Sukaraja untuk bekerja
ke Kecamatan Cibinong bahkan Kota Depok sehinggga menyebabkan
tingginya pergerakkan masuk ke arah Kecamatan Cibinong. Sedangkan untuk
918

volume lalu lintas yang kurang padat terdapat pada waktu siang keluar dari
arah Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) dengan nilai SMP
sebesar 1.966,25.
Tabel 10. 41
Hasil Perhitungan Kapasitas JalanVolume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan
Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) (Eksternal) Kawasan Perkotaan
Cibinong (Weekday)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 6.549,5 2 3.274,75
Siang 4.683,75 2 2.341,875
Sore 5.402 2 2.701
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
Data Tertinggi Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.


Sukaraja) (Eksternal) pada arah masuk dan keluar tanggal 23 Oktober 2017
yaitu hari senin (Weekday), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic
Counting di jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) Kawasan
Perkotaan Cibinong, volume terbesar berada pada waktu pagi hari yaitu sebesar
3.274,75 smp/jam. Sedangkan untuk volume terendah berada pada waktu siang
hari yaitu sebesar 2.341,875 smp/jam.
2. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Senin
Tanggal : 23 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong

Tabel 10. 42
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor
(Kec. Cibinong – Kota Depok) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
Pagi 2.090,5
5.635 643 31 1.408,75 643 38,75
919

Keluar Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.180
5.485 775 27 1.371,25 775 33,75
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.732
3.133 840 87 783,25 840 108,75
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
937,25
1.684 425 73 421 425 91,25
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.945,25
3.077 1.101 60 769,25 1.101 75
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.522,25
6.069 930 60 1.517,25 930 75
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)
(Weekday) menunjukkan bahwa volume lalu lintas yang tergolong padat
terdapat pada waktu sore keluar dari Kec. Cibinong – Kota Depok dengan nilai
SMP sebesar 2.522,25 yang didominasi oleh kendaraan ringan. Tingginya
pergerakan keluar ini dikarenakan Jalan Raya Bogor merupakan jalan nasional
yang memiliki aksesibilitas tinggi serta banyaknya penduduk Kota Depok yang
pulang bekerja dan bersekolah dari Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Sedangkan untuk volume lalu lintas yang kurang padat terdapat pada waktu
siang keluar dari arah Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong - Kota Depok) dengan
nilai SMP sebesar 937,25.
Tabel 10. 43
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota
Depok) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Jumlah Total Kendaraan Interval Waktu


Waktu Volume
(SMP/jam) Pengamatan (Jam)
Pagi 4.270,5 2 2.135,25
Siang 2.669,25 2 1.334,625
Sore 4.467,25 2 2.233,625
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
920

Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota


Depok) pada arah masuk dan keluar tanggal 23 Oktober 2017 yaitu hari senin
(Weekday), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting di jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) Kawasan Perkotaan Cibinong, volume
terbesar berada pada waktu sore hari yaitu sebesar 2.233,625 smp/jam.
Sedangkan untuk volume terendah berada pada waktu siang hari yaitu sebesar
1.334,625 smp/jam.
3. Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Senin
Tanggal : 23 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong
Tabel 10. 44
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Mayor Oking
(Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong
(Weekday)
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
5.550,25
13.350 2.094 95 3.337,5 2.094 118,75
Pagi Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
5.105
9.377 2.717 35 2.344,25 2.717 43,75
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
4.115,25
5.021 2.675 148 1.255,25 2.675 185
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
3.005,75
3.558 1.910 165 889,5 1.910 206,25
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
4.416,5
Sore 7.247 2.501 83 1.811,75 2.501 103,75
Keluar Nilai Smp Jumlah
921

Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat


3.683,5
5.475 2.141 139 1.368,75 2.141 173,75
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec.


Citeureup) (Weekday) memperlihatkan bahwa volume lalu lintas yg lebih padat
terdapat pada waktu pagi masuk ke arah Jalan Mayor Oking (Kec. Citeureup -
Kec. Cibinong) dengan nilai SMP 5.550,25 yang didominasi oleh kendaraan
ringan dimana status Jaan Mayor Oking r sendiri merupakan jalan provinsi
sehingga memiliki aksesibilitas tinggi. Selain itu, tingginya pergerakan tersebut
dikarenakan adanya kegiatan yang didominasi oleh perdagangan dan jasa
sehingga menarik pergerakan ke ruas jalan tersebut. Sedangkan untuk volume
lalu lintas yang kurang padat terdapat pada waktu siang keluar dari arah Jalan
Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) dengan nilai SMP sebesar
3.005,75.

Tabel 10. 45
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec.
Citeureup) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 10.655,25 2 5.327,625
Siang 7.121 2 3.560,5
Sore 8.100 2 4.050
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec.


Citeureup) pada arah masuk dan keluar tanggal 23 Oktober 2017 yaitu hari
senin (Weekday), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting di jalan
Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) Kawasan Perkotaan Cibinong,
volume terbesar berada pada waktu pagi hari yaitu sebesar 5.327,625 smp/jam.
922

Sedangkan untuk volume terendah berada pada waktu siang hari yaitu sebesar
3.560,5 smp/jam.
B. Volume Weekday (Internal - Internal)
1. Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Senin
Tanggal : 23 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong

Tabel 10. 46
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Tegar
Beriman (Internal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.431,5
3.371 545 35 842,75 545 43,75
Pagi Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
4.050,75
6.647 2.389 - 1.661,75 2.389 -
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.701,75
4.240 623 15 1.060 623 18,75
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.844,25
3.521 1.954 8 880,25 1.954 10
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.344,5
2.776 628 18 694 628 22,5
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
3.689,25
4.004 2.677 9 1.001 2.677 11,25
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Tegar Beriman (Weekday)


memperlihatkan bahwa volume lalu lintas yang padat terdapat pada waktu
pagi, keluar dari arah Jalan Raya Tegar Beriman ke Jalan Raya Bogor dengan
923

nilai SMP 4.050,75 yang didominasi oleh kendaraan ringan. Tingginya


pergerakan ke arah keluar ini diakibatkan karena adanya pergerakan dari
kegiatan pemerintahan serta perdagangan dan jasa. Sedangkan untuk volume
lalu lintas yang kurang padat terdapat pada waktu sore masuk dari arah Jalan
Raya Bogor ke Jalan Raya Tegar Beriman dengan nilai SMP 1.344,5.
Tabel 10. 47
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor - Jalan Tegar Beriman
(Internal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 5.482,25 2 2.741,125
Siang 4.546 2 2.273
Sore 5.033,75 2 2.516,875
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor – Jalan Raya Tegar Beriman
pada arah masuk dan keluar tanggal 23 Oktober 2017 yaitu hari senin
(Weekday), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting di jalan Raya
Bogor – Jalan Tegar Beriman Kawasan Perkotaan Cibinong volume terbesar
berada pada waktu pagi hari yaitu sebesar 2.741,125 smp/jam. Sedangkan
untuk volume terendah berada pada waktu siang hari yaitu sebesar 2.273
smp/jam.
2. Jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Senin
Tanggal : 23 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong
924

Tabel 10. 48

Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor –
Jalan Raya Mayor Oking (Internal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
3.538,75
4.946 2.166 109 1.236,5 2.166 136,25
Pagi Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
478,5
598 329 - 149,5 329 -
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.302
3.993 1.265 31 998,25 1.265 38,75
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
904,5
755 687 23 188,75 687 28,75
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.412,75
3.989 1.288 102 997,25 1.288 127,5
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
645,25
597 481 12 149,25 481 15
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking
(Weekday) menunjukkan bahwa volume lalu lintas yang tergolong padat
terdapat pada waktu pagi, masuk dari arah Jalan Raya Bogor ke Jalan Raya
Mayor Oking dengan nilai SMP sebesar 3.538,75 yang didominasi oleh
kendaraan ringan. Selain itu kegiatan didominasi oleh perdagangan dan jasa
(terdapat Pasar Cibinong dan Ruko Pasar Cibinong) serta adanya terminal
Cibinong sehingga menarik pergerakan ke ruas jalan tersebut. Sedangkan untuk
volume lalu lintas yang tidak padat terdapat pada waktu siang keluar dari arah
Jalan Raya Mayor Oking ke Jalan Raya Bogor dengan nilai SMP sebesar
904,5.
925

Tabel 10. 49

Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor
Oking (Internal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 4.017,25 2 2.008,625
Siang 3.206,5 2 1.603,25
Sore 3.058 2 1.529
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking
pada arah masuk dan keluar tanggal 23 Oktober 2017 yaitu hari senin
(Weekday), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting di jalan Raya
Bogor - Jalan Raya Mayor Oking Kawasan Perkotaan Cibinong, volume
terbesar berada pada waktu pagi hari yaitu sebesar 2.008,625 smp/jam.
Sedangkan untuk volume terendah berada waktu sore hari yaitu sebesar 1.529
smp/jam.
C. Volume Weekend (Eksternal - Internal)
1. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja)
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong

Tabel 10. 50
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec.
Cibinong – Kec. Sukaraja) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.691,25
4.460 563 12 1.115 563 13,25
Pagi
Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat 939,5
926

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


2.054 381 36 513,5 381 45
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.457,5
3.894 479 4 973,5 479 5
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
479,75
931 232 12 232,75 232 15
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.783
4.684 607 4 1171 607 5
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.183,75
2.951 405 33 737,75 405 41,25
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.


Sukaraja) (Weekend) menunjukkan bahwa volume lalu lintas yang tergolong
padat terdapat pada waktu pagi, masuk ke arah Jalan Raya Bogor (Kec.
Sukaraja - Kec. Cibinong) dengan nilai SMP 1.183,75 yang didominasi oleh
kendaraan ringan. Jalan Raya Bogor merupakan jalan nasional yang memiliki
aksesibilitas tinggi, dimana kegiatan yang ada didominasi oleh kegiatan
industri serta perdagangan dan jasa sehingga hal tersebut menyebabkan
tingginya pergerakkan masuk ke arah Kecamatan Cibinong. Sedangkan untuk
volume lalu lintas yang tidak padat terdapat pada waktu pagi, keluar dari Jalan
Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) dengan nilai SMP 939,5.

Tabel 10. 51
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.
Sukaraja) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 2.630,75 2 1.315,375
Siang 1.937,25 2 968,625
Sore 2.966,75 2 1.483,375
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
927

Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.


Sukaraja) pada arah masuk dan keluar tanggal 28 Oktober 2017 yaitu hari sabtu
(Weekend), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting di jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) Kawasan Perkotaan Cibinong, volume
terbesar berada pada waktu sore hari yaitu sebesar 1.483,375 smp/jam.
Sedangkan untuk volume terendah berada pada waktu siang hari yaitu sebesar
968,625 smp/jam.
2. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong

Tabel 10. 52
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor
(Kec. Cibinong – Kota Depok) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.108,5
4.599 940 15 1.149,75 940 18,75
Pagi Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.819,25
4.638 616 35 1.159,5 616 43,75
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
678,5
1.799 225 3 449,75 225 3,75
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.252
2.306 618 46 576,5 618 57,5
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.019,25
Sore 3.381 174 - 845,25 174 -
Keluar Nilai Smp Jumlah
928

Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat


1.398,25
2.616 703 33 654 703 41,25
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)
(Weekend) menunjukkan bahwa volume lalu lintas yang padat terdapat pada
waktu pagi, masuk dari arah Kota Depok ke Kecamatan Cibinong dengan nilai
SMP 2.108,5 yang didominasi oleh kendaraan ringan. Status Jalan Raya Bogor
merupakan jalan nasional sehingga memiliki aksesibilitas tinggi, selain itu
kegiatan didominasi oleh permukiman perkotaan dan pedesaan. Tingginya
pergerakkan masuk ke arah Kecamatan Cibinong dari Kota Depok ini
disebabkan karena adanya pergerakkan penduduk yang berakhir pekan di
Kecamatan Cibinong. Sedangkan Untuk volume lalu lintas yang tidak padat
terdapat pada waktu siang masuk dari arah Jalan Raya Bogor (Kota Depok -
Kec. Cibinong) dengan nilai SMP 678,5.

Tabel 10. 53
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota
Depok) (Eksternal) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 3.927,75 2 1.963,875
Siang 1.930,5 2 965,25
Sore 2.417,5 2 1.208,75
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota


Depok) (Eksternal) pada arah masuk dan keluar tanggal 28 Oktober 2017 yaitu
hari sabtu (Weekend) di atas, menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic
Counting di jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) Kawasan
Perkotaan Cibinong, volume terbesar berada pada waktu pagi hari yaitu sebesar
1.963,875 smp/jam. Sedangkan untuk volume terendah berada pada waktu
siang hari yaitu sebesar 965,25 smp/jam.
929

3. Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)


Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong

Tabel 10. 54
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Mayor Oking
(Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
4.029,5
8.988 1.660 98 2.247 1.660 122,5
Pagi Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.929,5
2.536 1.128 134 634 1.128 167,5
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.100,75
3.929 1.011 86 982,25 1.011 107,5
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.792
2.014 1.146 114 503,5 1.146 142,5
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.411,25
3.337 537 32 834,25 537 40
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.030,25
2.434 1.233 151 608,5 1.233 188,75
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.


Citeureup) (Weekend) menunjukkan bahwa volume lalu lintas yang tergolong
padat terdapat pada waktu pagi, masuk ke arah Jalan Mayor Oking (Kec.
Citeureup - Kec. Cibinong) dengan nilai SMP 4.029,5 yang didominasi oleh
kendaraan ringan. Status Jalan Raya Mayor Oking merupakan jalan provinsi
sehingga memiliki aksesibilitas tinggi, dimana dominasi kegiatan adalah
930

perdagangan dan jasa sehingga menarik pergerakan untuk masuk ke ruas jalan
tersebut. Sedangkan untuk volume lalu lintas yang tidak padat terdapat pada
waktu siang keluar ke arah Jalan Raya Bogor dengan nilai SMP sebesar 1.792.
Tabel 10. 55
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong –
Kec. Citeureup) Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 5.959 2 2.979,5
Siang 3.892,75 2 1.946,375
Sore 3.441,5 2 1.720,75
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec.


Citeureup) pada arah masuk dan keluar tanggal 28 Oktober 2017 yaitu hari
senin (Weekend) di atas, menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting
di jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) Kawasan Perkotaan
Cibinong, volume terbesar adalah pada waktu siang hari yaitu sebesar
1.946,375 smp/jam. Sedangkan untuk volume terendah waktu pagi hari yaitu
sebesar 2.979,5 smp/jam.
D. Volume Weekend (Internal - Internal)
1. Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong

Tabel 10. 56
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Tegar
Beriman Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah


Pagi Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat 1.846
931

3.649 930 3 912,25 930 3,75


Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
939,5
2.054 381 36 513,5 381 45
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.882,5
3.025 1.120 5 756,25 1.120 6,25
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.000,5
3.014 232 12 753,5 232 15
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.112,75
4.495 989 - 1.123,75 989 -
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
912
2.951 133 33 737,75 133 41,25
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Tegar Beriman (Weekend)


menunjukkan bahwa volume lalu lintas yang paling padat terdapat pada waktu
sore masuk ke arah Jalan Raya Tegar Beriman dengan nilai SMP 2.112,75
yang didominasi oleh kendaraan ringan. Status Jalan Raya Tegar Beriman
merupakan jalan provinsi sehingga memiliki aksesibilitas tinggi, dimana
kegiatan didominasi oleh pemerintahan dan adanya pusat perbelanjaan
Cibinong City Mall (CCM) sehingga menarik pergerakan ke ruas jalan
tersebut. Sedangkan untuk volume lalu lintas yang tidak padat terdapat pada
waktu sore keluar ke arah Jalan Raya Tegar Beriman dengan nilai SMP 912.

Tabel 10. 57
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor Jalan Tegar Beriman
Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)
Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 2.785,5 2 1.392,75
Siang 2.883 2 1.441,5
Sore 3.024,75 2 1.512,375
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
932

Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor – Jalan Raya Tegar Beriman
pada arah masuk dan keluar tanggal 28 Oktober 2017 yaitu hari sabtu
(Weekend), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting di jalan Raya
Bogor – Jalan Tegar Beriman Kawasan Perkotaan Cibinong volume terbesar
adalah pada waktu sore hari yaitu sebesar 1.512,375 smp/jam. Sedangkan
untuk volume terendah waktu pagi hari yaitu sebesar 1.392,75 smp/jam.
2. Jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking
Waktu : Jam 06.00 – 08.00; 11.00 - 13.00, 16.00 – 18.00
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Oktober 2017
Arah : Di Jl. Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking Arah
Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong
Tabel 10. 57
Volume Lalu Lintas Kendaraan Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor –
Jalan Raya Mayor Oking Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
2.409
4.126 1.375 2 1.031,5 1.375 2,5
Pagi Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.450,25
2.054 888 39 513,5 888 48,75
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.791,25
2.862 1.072 3 715,5 1.072 3,75
Siang Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.299
1.609 808 71 402,25 808 88,75
Waktu Masuk Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.766,5
3.331 930 3 832,75 930 3,75
Sore Keluar Nilai Smp Jumlah
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
1.121,75
3.219 237 64 804,75 237 80
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
933

Hasil Traffic Counting di Jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking
(Weekend) menunjukkan bahwa volume lalu lintas yang paling padat terdapat
pada waktu pagi masuk dari Jalan Raya Bogor ke Jalan Raya Mayor Oking
dengan nilai SMP 2.409 karena didominasi oleh kendaraan ringan dengan
status jalan provinsi sehingga aksesibilitasnya tinggi dan juga karena di
dominasi kegiatan perdagangan dan jasa (terdapat Pasar Cibinong dan Pasar
Ruko Cibinog) serta adanya Terminal Cibinong sehingga menarik pergerakan
ke ruas jalan tersebut. Sedangkan untuk volume lalu lintas yang tidak padat
terdapat pada waktu sore keluar dari Jalan Raya Mayor Oking ke Jalan Raya
Bogor dengan nilai SMP 1.121,75.

Tabel 10. 58
Volume Kendaraan Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor
Oking Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)

Jumlah Total
Interval Waktu
Waktu Kendaraan Volume
Pengamatan (Jam)
(SMP/jam)
Pagi 4.017,25 2 2.008,625
Siang 3.206,5 2 1.603,25
Sore 3.058 2 1.529
Sumber : Hasil Analisis Traffic Counting Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Tabel volume kendaraan di jalan Raya Bogor – Jalan Raya Mayor Oking
pada arah masuk dan keluar tanggal 28 Oktober 2017 yaitu hari senin
(Weekend), menunjukkan bahwa menurut hasil Traffic Counting di jalan Raya
Bogor - Jalan Raya Mayor Oking Kawasan Perkotaan Cibinong, volume
terbesar adalah pada waktu pagi hari yaitu sebesar 2.008,625 smp/jam.
Sedangkan untuk volume terendah waktu sore hari yaitu sebesar 1.529
smp/jam.
B. Analisis Volume Capacity Ratio (VCR)
Nilai berfungsi sebagai salah satu indikator kinerja transportasi.VCR
untuk ruas jalan di dalam “daerah pengaruh” didapat berdasarkan hasil survey
934

volume lalu-lintas di ruas jalan serta survey geometrik untuk mendapatkan


besarnya kapasitas pada saat ini (eksisting).
Dalam analisis kapasitas jalan di Kawasan Perkotaan Cibinong,
Kabupaten Bogor dalam perhitungan Analisis Volume yang digunakan adalah
sebagai berikut:
VCR = Q/C
Keterangan :
Q = volume C = kapasitas
Volume (Q) = jumlah kendaraan yang melalu suatu titik pada suatu jalur
gerak per satuan waktu, dan biasanya diukur dalam satuan kendaraan per
satuan waktu. Berdasarkan hasil analisis VCR yang dilakukan maka
didapatkan data sebagai berikut :
A. Nilai VCR Arah Masuk – Keluar (Eksternal) saat Weekday
1. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja)

Tabel 10. 59
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec.
Cibinong – Kec. Sukaraja) saat Weekday

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 3.274,75 5.464,8 0,60
Siang 2.341,875 5.464,8 0,43
Sore 2.701 5.464,8 0,49
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) Kawasan Perkotaan Cibinong
diperoleh nilai VCR tertinggi yaitu pada pagi hari sebesar 0,60 dan terendah
pada siang hari sebesar 0,43.
935

2. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)

Tabel 10. 60
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec.
Cibinong – Kota Depok) saat Weekday

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 2.135,25 5.643 0,38
Siang 1.334,625 5.643 0,24
Sore 2.233,625 5.643 0,40
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) Kawasan Perkotaan Cibinong diperoleh
nilai VCR tertinggi yaitu pada sore hari sebesar 0,40 dan terendah pada siang
hari sebesar 0,24.
3. Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)

Tabel 10. 61
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Mayor Oking
(Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) saat Weekday

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 5.327,625 10.245,312 0,52
Siang 3.560,5 10.245,312 0,35
Sore 4.050 10.245,312 0,40
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Mayor
Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) Kawasan Perkotaan Cibinong
diperoleh nilai VCR tertinggi yaitu pada pagi hari sebesar 0,52 dan terendah
pada siang hari sebesar 0,35.
B. Nilai VCR Arah Masuk – Keluar (Internal) saat Weekday
1. Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman

Tabel 10. 62
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor –
Jalan Tegar Beriman saat Weekday
936

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 2.741,125 4.989,6 0,55
Siang 2.273 4.989,6 0,46
Sore 2516,875 4.989,6 0,50
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Raya
Bogor – Jalan Tegar Beriman Kawasan Perkotaan Cibinong diperoleh nilai
VCR tertinggi yaitu pada pagi hari sebesar 0,55 dan terendah pada siang hari
sebesar 0,46.
2. Jalan Raya Bogor – Jalan Mayor Oking

Tabel 10. 63
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor –
Jalan Mayor Oking saat Weekday

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 2.008,625 4.590,432 0,44
Siang 1.603,25 4.590,432 0,35
Sore 1.529 4.590,432 0,33
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Raya
Bogor – Jalan Mayor Oking Kawasan Perkotaan Cibinong diperoleh nilai VCR
tertinggi yaitu pada pagi hari sebesar 0,44 dan terendah pada sore hari sebesar
0,33.
C. Nilai VCR Arah Masuk – Keluar (Eksternal) saat Weekend
1. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja)

Tabel 10. 64
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec.
Cibinong – Kec. Sukaraja) saat Weekend

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 1.315,375 5464,8 0,24
Siang 968,625 5464,8 0,18
Sore 1.483,375 5464,8 0,27
937

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017


Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan


Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) Kawasan Perkotaan Cibinong
diperoleh nilai VCR tertinggi yaitu pada sore hari sebesar 0,27 dan terendah
pada siang hari sebesar 0,18.
2. Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)

Tabel 10. 65
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor (Kec.
Cibinong – Kota Depok) saat Weekend

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 1.963,875 5.643 0,35
Siang 965,25 5.643 0,17
Sore 1.208,75 5.643 0,21
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi

Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) Kawasan Perkotaan Cibinong diperoleh
nilai VCR tertinggi yaitu pada pagi hari sebesar 0,35 dan terendah pada siang
hari sebesar 0,17.
3. Jalan Mayor Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)

Tabel 10. 66
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Mayor OKing
(Kec. Cibinong – Kec. Citeureu) saat Weekend

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 2.979,5 10.245,312 0,30
Siang 1.946,375 10.245,312 0,19
Sore 1.720,75 10.245,312 0,17
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah
938

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Mayor
Oking (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) Kawasan Perkotaan Cibinong
diperoleh nilai VCR tertinggi yaitu pada pagi hari sebesar 0,30 dan terendah
pada sore hari sebesar 0,17.
D. Nilai VCR Arah Masuk – Keluar (Internal) saat Weekend
1. Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman

Tabel 10. 67
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor –
Jalan Tegar Beriman saat Weekend

Waktu Volume Kapasitas VCR


Pagi 1.392,75 4.989,6 0,28
Siang 1.441,5 4.989,6 0,29
Sore 1.512,375 4.989,6 0,30
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Raya
Bogor – Jalan Tegar Beriman Kawasan Perkotaan Cibinong diperoleh nilai
VCR tertinggi yaitu pada sore hari sebesar 0,30 dan terendah pada pagi hari
sebesar 0,28.
2. Jalan Raya Bogor – Jalan Mayor Oking

Tabel 10. 69
Volume, Capacity, Ratio (VCR) Arah Masuk dan Keluar di Jalan Raya Bogor –
Jalan Mayor Oking saat Weekend
Waktu Volume Kapasitas VCR
Pagi 2.008,625 4.590,432 0,44
Siang 1.603,25 4.590,432 0,35
Sore 1.529 4.590,432 0,33
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Data Tertinggi
Data Terendah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VCR di Jalan Raya
Bogor – Jalan Mayor Oking Kawasan Perkotaan Cibinong diperoleh nilai VCR
tertinggi yaitu pada pagi hari sebesar 0,44 dan terendah pada sore hari sebesar
0,33.
939

C. Level Of Service (LOS)


Pengertian tingkat pelayanan merupakan suatu jaringan jalan adalah
suatu bentuk penilaian terhadap kondisi arus pergerakan kendaraan pada waktu
melewati ruas jalan. Tingkat pelayanan jalan bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat permasalahan jaringan jalan raya yang ada, dengan
melihat tingkat pelayanan jaringan jalan tersebut. Tingkat pelayanan ditentukan
berdasarkan nilai kuantitatif seperti: VCR, kecepatan perjalanan dan
berdasarkan nilai kualitatif seperti kebebasan pengemudi dalam bergerak atau
memilih kecepatan, derajat hambatan lalu-lintas serta kenyamanan.
Tingkat pelayanan ditentukan dalam skala interval atau karakteristik
yang terdiri dari enam tingkat, yaitu sebagaimana di tunjukkan dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 10. 68
Karakteristik Tingkat Pelayanan Jalan
No. Tingkat Pelayanan Karakteristik Nilai
Kondisi arus beban yang kecepatan tinggi. Pengemudi dapat
1 A 0,00 – 0,20
memilih kecepatan yang di inginkan tanpa hambatan
Arus stabil tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh lalu lintas,
2 B pengemudi memliki kebebasan yang cukup untuk memilih 0,21 – 0,44
kecepatan
Arus stabil, akan tetapi kecepatan dan gerak kendaraan
3 C 0,45 – 0,74
dikendalikan
Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih di kendalikan, v/c
4 D 0,75 – 0,84
masih dapat di tolerir
Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitas, arus
5 E 0,85 – 1,00
tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti
Arus dipaksakan atau macet, kecepatan rendah volume di bawah
6 F > 1,00
kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan besar
Sumber: Manual Kinerja Jalan Indonesia 1997

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tahun 2017 didapatkan


tingkat pelayanan jalan di Kawasan Perkotaan Cibinong sebagai berikut :
A. Tingkat Pelayanan Arah Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan
Cibinong (Weekday)
Tabel 10. 69
Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekday)
Tingkat
Ruas Jalan Week Day Volume Kapasitas VCR
Pelayanan
Jalan Raya Bogor Pagi 3.274,75 5.464,8 0,60 C
(Kec. Cibinong – Kec. Siang 2.341,875 5.464,8 0,43 B
940

Tingkat
Ruas Jalan Week Day Volume Kapasitas VCR
Pelayanan
Sukaraja) Sore 2.701 5.464,8 0,49 C
Pagi 2.741,125 4.989,6 0,55 C
Jalan Raya Bogor –
Siang 2.273 4.989,6 0,46 C
Jalan Tegar Beriman
Sore 2516,875 4.989,6 0,50 C
Pagi 2.008,625 4.590,432 0,44 B
Jalan Raya Bogor –
Jalan Mayor Oking Siang 1.603,25 4.590,432 0,35 B
Sore 1.529 4.590,432 0,33 B
Jalan Raya Bogor Pagi 2.135,25 5.643 0,38 B
(Kec. Cibinong – Kota Siang 1.334,625 5.643 0,24 B
Depok) Sore 2.233,625 5.643 0,40 B
Jalan Raya Bogor Pagi 5.327,625 10.245,312 0,52 C
(Kec. Cibinong – Kec. Siang 3.560,5 10.245,312 0,35 B
Citeureup) Sore 4.050 10.245,312 0,40 B
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pelayanan jalan pada saat
weekday untuk arah masuk dan keluar yang cukup padat terdapat di Jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) terjadi kepadatan pada waktu pagi dan
sore hari; Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman terjadi kepadatan pada
waktu pagi, siang dan sore hari; dan Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec.
Citeureup) terjadi kepadatan pada waktu pagi hari dengan tingkat
pelayanannya C artinya arus stabil, akan tetapi kecepatan dan gerak kendaraan
dikendalikan.
941

Gambar 10. 11
Peta Tingkat Pelayanan Arah Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong
(Weekday)
942

B. Tingkat Pelayanan Arah Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan


Cibinong (Weekend)

Tabel 10. 70
Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Kawasan Perkotaan Cibinong (Weekend)

Tingkat
Ruas Jalan Week Day Volume Kapasitas VCR
Pelayanan
Jalan Raya Bogor Pagi 1.315,375 5.464,8 0,24 B
(Kec. Cibinong – Kec. Siang 968,625 5.464,8 0,18 A
Sukaraja) Sore 1.483,375 5.464,8 0,27 B
Pagi 1.392,75 4.989,6 0,28 B
Jalan Raya Bogor –
Siang 1.441,5 4.989,6 0,29 B
Jalan Tegar Beriman
Sore 1.512,375 4.989,6 0,30 B
Pagi 2.008,625 4.590,432 0,44 B
Jalan Raya Bogor –
Jalan Mayor Oking Siang 1.603,25 4.590,432 0,35 B
Sore 1.529 4.590,432 0,33 B
Jalan Raya Bogor Pagi 1.963,875 5.643 0,35 B
(Kec. Cibinong – Kota Siang 965,25 5.643 0,17 A
Depok) Sore 1.208,75 5.643 0,21 B
Jalan Raya Bogor Pagi 2.979,5 10.245,312 0,52 C
(Kec. Cibinong – Kec. Siang 1.946,375 10.245,312 0,35 B
Citeureup) Sore 1.720,75 10.245,312 0,40 B
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pelayanan jalan pada saat
weekend untuk arah masuk dan keluar yang cukup padat terdapat di Jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup) terjadi kepadatan pada waktu pagi
tingkat pelayanannya C artinya arus stabil, akan tetapi kecepatan dan gerak
kendaraan dikendalikan.
943

Gambar 10. 12
Peta Tingkat Pelayanan Arah Masuk dan Keluar Kawasan Perkotaan Cibinong
(Weekend)
944

D. Proyeksi Level Of Service (LOS)


Proyeksi Level Of Service digunakan untuk memprediksikan keadaan tingkat pelayanan transportasi dari tahun 2017-
2037. Pada Proyeksi Level Of Service dipengaruhi oleh Proyeksi Jumlah Penduduk yang kemudian akan berpengaruh kepada
volume arus lalu lintas, untuk Proyeksi Level Of Service dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 10. 71
Proyeksi Level Of Service (LOS) Weekday
VCR Tingkat Pelayanan
No. Nama Jalan Waktu
2017 2022 2027 2032 2037 2017 2022 2027 2032 2037

Jalan Raya Bogor (Kec. Pagi 0,60 0,61 0,67 0,73 0,78 C C C C D
1 Cibinong – Kec. Siang 0,43 0,44 0,48 0,52 0,56 B B C C C
Sukaraja) Sore 0,49 0,50 0,55 0,6 0,64 C C C C C
Pagi 0,55 0,56 0,61 0,66 0,71 C C C C D
Jalan Raya Bogor –
2 Siang 0,46 0,46 0,51 0,55 0,59 C C C C C
Jalan Tegar Beriman
Sore 0,50 0,51 0,56 0,61 0,66 C C C C C
Pagi 0,44 0,45 0,49 0,53 0,57 B C C C C
Jalan Raya Bogor –
3 Siang 0,35 0,36 0,39 0,42 0,45 B B B C C
Jalan Mayor Oking
Sore 0,33 0,34 0,37 0,4 0,43 B B B B B

Jalan Raya Bogor (Kec. Pagi 0,38 0,39 0,42 0,46 0,49 B B B C C
4 Cibinong – Kota Siang 0,24 0,24 0,26 0,29 0,31 B B B B B
Depok) Sore 0,40 0,40 0,44 0,48 0,51 B B B C C

Jalan Raya Bogor (Kec. Pagi 0,52 0,53 0,58 0,63 0,68 C C C C C
5 Cibinong – Kec. Siang 0,35 0,35 0,39 0,42 0,45 B B B B C
Citeureup) Sore 0,40 0,40 0,44 0,48 0,51 B B B C C
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2017
945

Pada tabel diatas terlihat bahwa proyeksi Level Of Service dari tahun
2017-2037 tingkat pelayanan yang berubah secara signifikan berada di Jalan
Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) pada saat pagi dan di Jalan Raya
Bogor – Jalan tegar Beriman pada saat pagi.
946

Tabel 10. 72
Proyeksi Level Of Service (LOS) Weekend
VCR Tingkat Pelayanan
No. Nama Jalan Waktu
2017 2022 2027 2032 2037 2017 2022 2027 2032 2037
0,24 0,25 0,27 0,29 0,31
Pagi B B B B B
Jalan Raya Bogor
0,18 0,18 0,20 0,21 0,23
1 (Kec. Cibinong – Siang A A A B B
Kec. Sukaraja)
0,27 0,28 0,30 0,33 0,35
Sore B B B B B
0,28 0,28 0,31 0,34 0,36
Pagi B B B B B
Jalan Raya Bogor
0,29 0,29 0,32 0,35 0,38
2 – Jalan Tegar Siang B B B B B
Beriman
0,3 0,31 0,34 0,37 0,39
Sore B B B B B
0,44 0,45 0,49 0,53 0,57
Pagi B C C C C
Jalan Raya Bogor
0,35 0,36 0,39 0,42 0,45
3 – Jalan Mayor Siang B C B B C
Oking
0,33 0,34 0,37 0,40 0,43
Sore B B B B B
0,35 0,35 0,39 0,42 0,45
Pagi B B B B C
Jalan Raya Bogor
0,17 0,17 0,19 0,21 0,22
4 (Kec. Cibinong – Siang A A A B B
Kota Depok)
0,21 0,22 0,24 0,26 0,28
Sore B B B B B
Jalan Raya Bogor 0,52 0,30 0,32 0,35 0,38
5 Pagi C B B B B
(Kec. Cibinong –
947

VCR Tingkat Pelayanan


No. Nama Jalan Waktu
2017 2022 2027 2032 2037 2017 2022 2027 2032 2037
Kec. Citeureup) 0,35 0,19 0,21 0,23 0,25
Siang B A B B B
0,4 0,17 0,19 0,20 0,22
Sore B A A A B
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2017
948

Pada tabel diatas terlihat bahwa proyeksi Level Of Service dari tahun
2017-2037 tingkat pelayanan yang berubah secara signifikan berada di Jalan
Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Sukaraja) pada saat siang dan di Jalan Raya
Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok) pada saat siang.
E. Tingkat Perkembangan
1. Tingkat Perkembangan TC Eksternal – Internal Weekday
a. Rentang (R) = Nilai Terbesar – Nilai Terkecil

= 0,6 – 0,24

= 0,36

b. Banyak Kelas (K) = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 9

= 4,15

c. Panjang Kelas (i) = R/K

= 0,36/4,15

= 0,09

d. Kelas Interval
 0,24 – 0,33 : Sangat Rendah
 0,34 – 0,43 : Rendah
 0,44 – 0,53: Sedang
 0,53 – 0,63 : Tinggi

Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,60 Tinggi
Siang 0,43 Rendah
Sore 0,49 Sedang

Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,38 Rendah
Siang 0,24 Sangat Rendah
Sore 0,40 Rendah
949

Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,52 Sedang
Siang 0,35 Rendah
Sore 0,40 Rendah

2. Tingkat Perkembangan TC Internal – Internal Weekday


a. Rentang (R) = Nilai Terbesar – Nilai Terkecil

= 0,55 – 0,33

= 0,22

b. Banyak Kelas (K) = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 6

= 3,57

c. Panjang Kelas (i) = R/K

= 0,22/3,57

= 0,06

d. Kelas Interval
 0,33 – 0,39 : Sangat Rendah
 0,40 – 0,46 : Rendah
 0,47 – 0,53: Sedang
 0,54 – 0,60 : Tinggi

Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,55 Tinggi
Siang 0,46 Rendah
Sore 0,50 Sedang

Jalan Raya Bogor – Jalan Mayor Oking


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,44 Rendah
Siang 0,35 Sangat Rendah
Sore 0,33 Sangat Rendah
950

3. Tingkat Perkembangan TC Eksternal – Internal Weekend


a. Rentang (R) = Nilai Terbesar – Nilai Terkecil

= 0,35 – 0,17

= 0,18

b. Banyak Kelas (K) = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 9

= 4,15

c. Panjang Kelas (i) = R/K

= 0,18/4,15

= 0,04

d. Kelas Interval
 0,17 – 0,21 : Sangat Rendah
 0,22 – 0,26 : Rendah
 0,27 – 0,31: Sedang
 0,32 – 0,36 : Tinggi

Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,24 Rendah
Siang 0,18 Sangat Rendah
Sore 0,27 Sedang

Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kota Depok)


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,35 Tinggi
Siang 0,17 Rendah
Sore 0,21 Rendah

Jalan Raya Bogor (Kec. Cibinong – Kec. Citeureup)


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,30 Tinggi
Siang 0,19 Sangat Rendah
Sore 0,17 Sangat Rendah
951

4. Tingkat Perkembangan TC Internal – Internal Weekend


a. Rentang (R) = Nilai Terbesar – Nilai Terkecil

= 0,44 – 0,28

= 0,16

b. Banyak Kelas (K) = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 6

= 3,57

c. Panjang Kelas (i) = R/K

= 0,16/3,57

= 0,04

d. Kelas Interval
 0,28 – 0,32 : Sangat Rendah
 0,33 – 0,37 : Rendah
 0,41 – 0,45: Sedang
 0,46 – 0,50 : Tinggi

Jalan Raya Bogor – Jalan Tegar Beriman


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,28 Sangat Rendah
Siang 0,29 Sangat Rendah
Sore 0,30 Sangat Rendah

Jalan Raya Bogor – Jalan Mayor Oking


Waktu VCR Klasifikasi
Pagi 0,44 Sedang
Siang 0,35 Rendah
Sore 0,33 Rendah
952

10.3.4 Potensi dan Masalah


Berikut ini tabel potensi dan masalah transportasi di Kawasan Perkotaan
Cibinong:

Tabel 10. 73
Potensi dan Masalah di Kawasan Perkotaan Cibinong

Kelurahan Potensi Masalah


- Banyak ruas jalan yang
- Masih kurangnya penyediaan angkutan
telah berkondisi bagus
umum untuk melayani masyarakat.
karena adanya perbaikan
Karadenan - Beberapa ruas jalan mengalami
jalan.
kemacetan karena masih adanya
- Terdapat fasilitas
perbaikan jalan.
penerangan jalan.
- Masih kurangnya penyediaan angkutan
- Ruas – ruas jalan umumnya
umum untuk melayani masyarakat.
telah berkondisi bagus.
Nanggewer - Beberapa ruas jalan mengalami
- Terdapat fasilitas
kemacetan karena masih adanya
penerangan jalan.
perbaikan jalan.
- Ruas – ruas jalan umumnya - Masih kurangnya penyediaan angkutan
telah berkondisi bagus. umum untuk melayani masyarakat.
Nanggewer Mekar
- Terdapat fasilitas
penerangan jalan.
- Ruas – ruas jalan umumnya
- Terjadinya kemacetan di ruas jalan
telah berkondisi bagus
yang terdapat kegiatan perdagangan
karena adanya perbaikan
dan jasa khususnyaCibinong City Mall
Cibinong jalan.
(CCM).
- Terdapat fasilitas penunjang
- Masih kurangnya penyediaan angkutan
jalan seperti penerangan
umum untuk melayani masyarakat.
jalan dan trotoar.
- Ruas – ruas jalan umumnya
telah berkondisi bagus.
Masih kurangnya penyediaan angkutan
Pakansari - Terdapat fasilitas penunjang
umum untuk melayani masyarakat.
jalan seperti penerangan
jalan dan trotoar.
- Ruas – ruas jalan umumnya
telah berkondisi bagus. Masih kurangnya penyediaan angkutan
Sukahati
- Terdapat fasilitas umum untuk melayani masyarakat.
penerangan jalan.
- Masih kurangnya penyediaan angkutan
- Ruas – ruas jalan umumnya umum untuk melayani masyarakat.
Tengah - Belum adanya penerangan jalan.
telah berkondisi bagus.

- Ruas – ruas jalan umumnya


telah berkondisi bagus. Masih kurangnya penyediaan angkutan
Pondok Rajeg
- Umumnya jarang terjadi umum untuk melayani masyarakat.
kemacetan.
- Ruas – ruas jalan umumnya
telah berkondisi bagus. Masih kurangnya penyediaan angkutan
Harapan Jaya
- Umumnya jarang terjadi umum untuk melayani masyarakat.
kemacetan.
- Umumnya jarang terjadi - Ruas – ruas jalan lokal masih ada yang
Pabuaran
kemacetan. berkondisi rusak ringan.
953

Kelurahan Potensi Masalah


- Terdapat Stasiun Kereta - Jalan tergenang air ketika musim
Api untuk melayani penghujan karena drainase yang kurang
kebutuhan masyarakat. memadai.

- Angkutan umum yang - Sebagian ruas jalan masih berkondisi


tersedia sudah dapat rusak ringan.
melayani kebutuhan - Sering terjadinya kemacetan karena
Cirimekar masyarakat. adanya terminal dan pasar.
- Terdapat Terminal - Masih kurangnya penerangan jalan.
Cibinong untuk melayani
kebutuhan masyarakat.
- Sebagian ruas jalan masih berkondisi
- Angkutan umum yang rusak ringan.
tersedia sudah dapat - Jalan tergenang air ketika musim
Ciriung melayani kebutuhan penghujan karena drainase yang kurang
masyarakat. memadai.
- Adanya penerangan jalan.
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2017
954

Gambar 10. 13
Peta Potensi Aspek Transportasi Kawasan Perkotaan Cibinong
955

Gambar 10. 14
Peta Masalah Aspek Transportasi Kawasan Perkotaan Cibinong
956

Anda mungkin juga menyukai