Anda di halaman 1dari 95

STUDI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI

HEPATITIS B-0 DI PUSKESMAS RANOMUT KECAMTAN


PAAL DUA KOTA MANADO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Menyelesaikan


Program Studi Diploma IV Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Oleh
Sulis Setiawati
NIM. 711530114088

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MANADO

2018

i
ii
iii
iv
CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Sulis Setiawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Rantau Jaya, 26 April 1995
Alamat : Desa Doda Bunta, Kec. Simpang Raya, Kab.
Luwuk Banggai
Agama : Islam
Status Perkawinan : Lajang
Warga Negara : Indonesia
Nomor Handphone : 082197269721
Email : 95sulissetiawati@gmail.com
Riwayat Pendidikan
2002-2008 : SD Negeri Doda Bunta
2008-2011 : SMP Negeri 2 Bunta
2011-2014 : SMA Negeri 2 Bunta
2014-Sekarang : Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan
Kebidanan

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena kasih dan anugerah-Nya sehingga

skripsi yang berjudul “Studi Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis

B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado’’ dapat selesai dengan

baik.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

Diploma IV Jurusan Kebidanan di Polikteknik Kesehatan Kemenkes Manado.

Dalam menyusun Skripsi ini peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang telah

membantu peneliti dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi. Oleh sebab itu peneliti

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dra.Elisabeth N. Barung, M.Kes, Apt, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Manado yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh

Pendidikan di Politeknik Kesehatan Manado.

2. Atik Purwandari, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan dan selaku

penguji II yang telah memberikan masukan, saran, dan arahan demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini.

3. Fredrika N. Losu, S.SiT, M.Kes, sebagai Sekertaris Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Manado yang selalu memberikan motivasi sejak penulis

menjadi mahasiswa dijurusan kebidanan.

vi
4. Sesca D. Solang, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIV Kebidanan.

5. Agnes Montolalu, S.Pd, MPH, selaku pembimbing I dan pembimbing akademik

yang penuh kesabaran dan perhatian telah membimbing, memotivasi dan

mengarahkan penulis selama mengikuti pendidikan dan telah membantu dan

memberikan saran, masukan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi.

6. Iyam Manueke, S.SiT, M.Kes, selaku pembimbing II yang penuh kesabaran dan

perhatian telah membantu dan memberikan saran, masukan serta motivasi dalam

penyelesaian skripsi.

7. Ellen Pesak, S.Kep, Ners, M.Kes, selaku penguji II yang telah banyak memberikan

masukan, kritik, saran, dan arahan yang sangat berguna demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini

8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Manado yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan perhatian dan motivasi

selama mengikuti pendidikan.

10. dr. Anastasya Sampaleng, selaku Kepala Puskesmar Ranomut yang telah

memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian.

11. Seluruh Responden yang telah bersedia dan membantu penulis dalam proses

pengumpulan data penelitian ini

12. Papa, Mama, Kakak-kakak serta keluarga yang selalu memberikan semangat,

motivasi, doa dan dorongan baik moril maupun materil untuk keberhasilan penulis

dalam mengikuti pendidikan.

vii
13. Kekasih Felix Kansil yang selalu memberikan semangat, motivasi, doa dan

dorongan baik moril maupun materil untuk keberhasilan penulis dalam mengikuti

pendidikan.

14. Sahabat – sahabat terkasih (Meilaxari, Ningsih, Vioneta, Srida, Vivi, Elin, Lope,

Ela) yang senantiasa menemani peneliti dalam proses penyelesaian pendidikan dan

memberikan dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.

15. Rekan – rekan seperjuangan Angkatan 2014 Jurusan Kebidanan Program Studi

DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Manado atas kebersamaan dan dukungan

yang diberikan

Peneliti menyadari penyusunan Skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu

peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk

perbaikan Skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Manado, Juli 2018

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITI……………………….. ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. iv
CURRICULUM VITAE………………………………………………………... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. …... vi
DAFTAR ISI……………………………………………….. ....................... ….... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... …... x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... …... xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………......... xii
ABSTRAK……………………………………………………………………… xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………..... 5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tujuan Umum Tentang Pengetahuan………………………….. …........ 7
B. Tujuan Umum Tentang Imunisasi…………………………………........ 17
C. Kerangka Konsep……………………………………………………….. 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian………………………………………………………….. 24
B. Tempat Dan Waktu Penelitian…………………………………….......... 24
C. Variabel Penelitian………………………………………………….…... 24
D. Definisi Operasional……………………………………………............. 24
E. Populasi Dan Sampel………………………………………………….... 25
F. Instrument Penelitian…………………………………………………... 26
G. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………....... 26
H. Jalannya Penelitian…………………………………………………....... 26
I. Analisa Data…………………………………………………………..... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………………… 28
B. Pembahasan……………………………………………………………. 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 40
B. Saran…………………………………………………………………..... 40
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 42

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka konsep........................................................................... 23

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Umur………………………………. 31


Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Pendidikan………………………… 32
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan………………………….. 33
Tabel 4. Distribusi Status Imunisasi Hepatitis B-0…………………………… 33
Tabel 5. Distribusi Responden Tingkat Pengetahuan Tahu ………………….. 34
Tabel 6. Distribusi Responden Tingkat Pengetahuan Memahami……………. 34
Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Aplikasi……... 35

Tabel 8. Distribusi Responden Pengetahuan…………………………………. 36

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Survey/Pengambilan Data.................................................. 45


Lampiran 2 Surat Balasan Pengambilan Data................................................. 46
Lampiran 3 Surat Komisi Etik …………………………………………….... 47
Lampiran 4 Surat Penelitian ……………………………………................... 48
Lampiran 5 Surat Balasan Penelitian ………………………………………. 49
Lampiran 6 Penjelasan Sebelum Persetujuan................................................. 50
Lampiran 7 Surat Informed Consent............................................................... 52
Lampiran 8 Kuesioner...................................................................................... 53
Lampiran 9 Master tabel Tahu………………………………………………. 57
Lampiran 10 Master Tabel Memahami……………………………………….. 60
Lampiran 11 Master Tabel Aplikasi………………………………………….. 63
Lampiran 12 Master Tabel Pengetahuan……………………………………… 66
Lampiran 13 Dokumentasi…………………………………………………..... 69
Lampiran 14 Lembar Konsultasi……………………………………………… 70

xii
Setiawati Sulis, 2018. Studi Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi
Hepatitis B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado.
(Dibimbing oleh Agnes Montolalu, S.Pd, MPH sebagai Pembimbing I dan Iyam
Manueke, S.SiT, M.Kes sebagai Pembimbing II).

ABSTRAK

Penyakit Hepatitis B adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Virus


Hepatitis-B (VHB). Virus Hepatitis ini sering ditemukan di daerah yang mempunyai
iklim tropis, karena pada daerah tersebut virus yang menyebabkan hepatitis dapat
berkembang dengan subur. Lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam
program nasionalnya. Apalagi Indonesia yang termasuk Negara endemis tinggi
penyakit hepatitis B. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit
di sembuhkan. Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk mencegah penyakit
melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan secara terus menerus. Studi
pendahuluan yang dilakukan pada 10 ibu yang membawa bayinya imunisasi ke
Puskesmas Ranomut, melalui wawancara 8 ibu (delapan) diantaranya belum
mengetahui dan memahami tentang imunisasi hepatitis B-0 dan 2 (dua) ibu mengetahui
dan memahami tentang imunisasi hepatitis B-0 serta manfaatnya bagi bayi. Tujuan
penelitian Untuk menggambarkan pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi
hepatitis B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jumlah sampel 84 ditentukan
secara Accidental Sampling. Pengumpulan data dengan membagikan lembar kuesioner
kepada responden. Analisis data Secara Manual kemudian di sajikan dalam tabel
distribusi frekuensi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Di Puskesmas Ranomut Kecamatan
Paal Dua Kota Manado maka dapat dilihat bahwa kategori kurang terdapat 47
responden (56%) dan kategori baik 37 responden (44 %). Dapat disimpulkan bahwa
banyak responden yang masih berpengetahuan kurang sehingga banyak bayi yang
tidak mendapatkan imunisasi hepatitis B-0, namun ada juga responden yang memiliki
pengetahuan baik. Di sarankan untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Ranomut untuk
memberikan informasi melalui penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi hepatitis
B-0 agar ibu-ibu lebih mengerti.

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Imunisasi Hepatitis B-0

xiii
xiv
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Hepatitis B adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Virus

Hepatitis-B (VHB). Virus Hepatitis ini sering ditemukan di daerah yang

mempunyai iklim tropis, karena pada daerah tersebut virus yang menyebabkan

hepatitis dapat berkembang dengan subur. Hepatitis B merupakan penyakit yang

jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan hepatitis A (Naga S, 2013 ).

Menurut WHO secara epidemiologis Indonesia termasuk daerah endemis

sedang-tinggi. Prevalen HBsAg (Surface Antigen Hepatitis B ) pada donor (1994)

adalah 9,4% (2,50-36,17), dan pada ibu hamil 3,6% (2,1%-6,7%). Kelompok yang

rentan terhadap infeksi VHB (Virus Hepatitis B) pada dasarnya, individu yang

belum pernah imunisasi hepatitis B atau yang tidak memiliki antibodi anti-HBs

(Hepatitis B Surface Antibody). Kronisitas (terhitung) dialami oleh 90% bayi

terinfeksi saat lahir, 25-50% anak yang terinfeksi usia 1-5 tahun, dan 1-5% anak

besar dan orang dewasa. Infeksi virus hepatitis B (VHB) menyebabkan sedikitnya

satu juta kematian/ tahun. Saat ini di seluruh dunia terdapat 350 juta kematian

kronis dengan 4 juta kasus baru/tahun (Ranuh dkk, 2011).

Angka prevalensi infeksi VHB (Virus Hepatitis B) di Asia Tenggara cukup

tinggi yaitu melebih 8% dan penularannya pada umumnya terjadi secara vertical

(pada periode perinatal) dan horizontal (pada masa anak-anak) oleh karena itu

resiko menjadi kronis cukup besar. Diperkirakan lebih dari 350 juta diantaranya

menjadi kronis yang tentunya beresiko tinggi meninggal dunia akibat penyakit hati

1
kronis. Sekitar 75% pengidap hepatitis B kronis karier berada di Asia Pasifik. Pada

saat ini sekitar 1 juta kematian per tahun akibat penyakit hati berhubungan dengan

VHB (Virus Hepatitis B). Sirosis hati, gaagl hati, atau kanker hati dapat terjadi pada

15 – 40% penderita dengan infeksi hepatitis B kronis (Lukito dan Pasaribu, 2015).

Indonesia sendiri menempati peringat ketiga penderita hepatitis terbanyak di

dunia setelah india dan cina. Jumlah penderita penyakit hepatitis B dan C di

Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang. Setengahnya diduga memiliki

penyakit liver kronis, 10 persen diantaranya menjadi kanker liver. Indonesia

adaalah Negara dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemis tinggi yaitu

lebih dari 8 persen yang sebanyak 1,5 juta orang Indonesia berpotensi mengidap

kanker hati (Lukito dan Pasaribu, 2015).

Menurut Sampana (2010), pada ibu hamil di Indonesia tidak dilakukan uji

saring Hepatitis B berdasarkan pemikiran bahwa pemberian imunisasi Hepatitis B

yang pertama dilakukan pada usia 0-7 hari. Kebijakan tersebut didukung oleh

beberapa studi yang menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir dari ibu HbsAg

(Surface Antigen Hepatitis B) positif dan tidak diimunisasi Hepatitis B, 90% akan

mengidap Hepatitis B kronis (menahun). Apabila bayi diberi imunisasi Hepatitis B

dosis pertama pada umur 0-7 hari maka yang menjadi pengidap kronis tinggal 23%

dan bila bayi diberi imunisasi dosis pertama pada bulan pertama kehidupannya,

maka yang menjadi pengidap kronis (menahun) sebesar 40%.

Infeksi hepatitis B berkembang menjadi kronis pada bayi saat lahir sebesar

90% dan pada anak usia 1-5 tahun sebesar 30%-60% serta usia dewasa 2%-6%.

2
Infeksi virus hepatitis B 21% akan terjadi secara perinatal, 48% pada awal masa

kanak-kanak dan 31% anak remaja atau orang dewasa (Ahmad Rizan dkk, 2009).

Pada beberapa Negara hepatitis masih menjadi masalah. Sepuluh dari 100

orang akan menderita hepatitis sepanjang hidupnya jika tidak diberi vaksin

hepatitis B. Sampai dengan seperempat dari jumlah anak yang menderita hepatitis

B dapat berkembang menjadi kondisi penyakit hati yang serius, seperti kanker hati.

Disamping itu wajib diberikan imunisasi hepatitis B segera setelah bayi lahir untuk

mencegah penularan virus hepatitis dari ibu kepada anaknya (Kemenkes RI, 2013).

Lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program

nasionalnya. Apalagi Indonesia yang termasuk Negara endemis tinggi penyakit

hepatitis B. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit di

sembuhkan. Bila sejak lahir terinfeksi virus hepatitis B (VHB), dapat

menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat

mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati ( kerusakan sel hati yang berat).

Bahkan yang lebih buruk bisa mengakibatkan kanker hati (Yuni dan Oktami,

2014).

Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk mencegah penyakit melalui

pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan secara terus menerus,

menyeluruh dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan

perlindungan kesehatan dan memutuskan mata rantai penularan (Mulyani dan

Rinawati,2013).

3
Data dari Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 cakupan

Imunisasi Hepatitis B di Indonesia 48,6% dan di Sulawesi Utara 40,3%.

Berdasarkan Data Dinas kesehatan kota Manado cakupan Imunisasi Hepatitis B-0

di Kota Manado tahun 2015 berjumlah 4384 (60,57%) dari jumlah keseluruhan

7238 bayi tahun 2016 berjumlah 5909 (85,17%) dari jumlah keseluruhan 6938

bayi dan berdasarkan data di Puskesmas Ronomut tahun 2016 bayi yang

mendapatkan imunisasi hepatitis B-0 berjumlah 285 (65,06%) bayi dan yang tidak

mendapatkan imunisasi hepatitis B-0 berjumlah 153 (34,93%) bayi dari jumlah

kesuluruhan 438 bayi, sedangkankan pada tahun 2017 bayi yang mendapatkan

imunisasi hepatitis B-0 berjumlah 384 (75,59%) bayi dan yang tidak mendapatkan

imunisasi hepatitis B-0 berjumlah 124 (24,40%) bayi dari jumlah keseluruhan

508 bayi. Dari data yang didapat masih rendah belum mencapai target Universal

Child Immunization (UCI) target yang diharapkan 90%. Tahun 2016 ke 2017

mengalami peningkatan cakupan meskipun belum mencapai target.

Studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 ibu yang membawa bayinya

imunisasi ke Puskesmas Ranomut, melalui wawancara 8 ibu (delapan) diantaranya

belum mengetahui dan memahami tentang imunisasi hepatitis B-0 dan 2 (dua) ibu

mengetahui dan memahami tentang imunisasi hepatitis B-0 serta manfaatnya bagi

bayi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai Studi Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis

B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di

Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado?

C. Tujuan Penelitian

Menggambarkan pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis

B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Bagi institusi pendidikan

Sebagai bahan bacaan/referensi di institusi pendidikan poltekkes kemenkes

manado program studi kebidanan yang berhubungan dengan studi pengetahuan

ibu tentang pemberian imunisasi Hepatitis B-0.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

b) Bagi Tempat Penelitian

Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dengan pemberian imunisasi

Hepatitis B-0 saat bayi baru lahir serta penyuluhan dan sosialisasi imunisasi

bagi ibu-ibu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ranomut untuk

meningkatkan pengetahuan.

c) Bagi responden

5
Diharapkan responden dapat memahami manfaat imunisasi hepatitis B-0

untuk bayi.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tujuan Umum Tentang Pengetahuan

6
1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga yaitu melalui proses belajar mengajar dalam pendidikan formal ataupun

nonformal. Perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih sempurna dari

pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan. (Notoatmodjo,2011).

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah segala

sesuatu yang diketahui, kepandaian.Pengetahuan merupakan hasil tahu yang

terjadi melalui panca indra seperti penglihatan, penciuman, pendengaran,

perasaan, dan perabaan dengan sendiri. (Wawan 2010, Ariani 2014).

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil rasa ingin tahu manusia

terhadap sesuatu dan hasrat untuk meningkatkan harkat sehingga kehidupan

menjadi lebih baik dan nyaman yang berkembang sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan manusia baik dimasa sekarang dan dimasa depan.

Pengetahuan hanya sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa alam,

apa manusia, apa air, dan lainnya (Ariani, 2014).

a) Tingkat Pengetahuan Didalam Domain Kognitif

Menurut (Hikmawati 2011) pengetahuan yang mencakup dalam domain

kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu : tahu, memahami, aplikasi,

analisis, sintesis,evaluasi.

(1) Tahu (Know)

7
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari

sebelumnya.Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh

bahan yang dipelajari atau rangasangan yang telah diterima. Oleh sebab

itu tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tangtang apa yang

dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan

msssenyatakan dan sebagainya.

(2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang paham

terhadap sesuatu objek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap suatu objek yang

dipelajari.

(3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengungkapkan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang

lain.

8
(4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau objek kedalam komponen-komponen tapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut da n masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisi ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti

dapat menggambarkan, membedahkan, memisahkan, dan

mengelompokkan.

(5) Sintensis (Syntesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan

bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan

dan dapat meringkas terhadap teori-teori yang sudah ada.

(6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu meteri atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

b) Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Natoatmodjo (2011), berbagai macam cara yang telah

digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah

9
dikelompokan menjadi dua, yaitu cara tradisional atau non ilmiah, yakni

melalui proses penelitian sebagai berikut:

(1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah (Cara Tradisional)

Cara kuno atau tradisional, ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan.Sebelum ditemukannya metode ilmiah atau

metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan

pengetahuan pada periode ini meliputi :

(2) Cara coba-salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

sebelum adanya peradaban. Jika seseorang menghadapi persoalan atau

masalah, upaya pemecahannya di lakukan dengan coba-coba saja. Bila

percobaan pertamanya gagal, dilakukan percobaan kedua dan seterusnya

sampai masalah tersebut terpecahkan.

(3) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi dikarenakan tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

(4) Cara kekuasaan atau Otoriter

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kebiasaan dan tradisi

yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau tidak. Kebiasaan ini biasanya diwariskan turun

temurun. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat baik

formal maupun informal. Para pemegang otoritas prinsipnya adalah

10
orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang

mempunyai otoritas tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan

kebenarannya, baik berdasarkan perasaannya sendiri.

(5) Berdasarkan pengalamannya sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah

ini mengandung maksud bahwa pengalaman merupakan sumber

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang di peroleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat

pula menggunakan cara tersebut.

(6) Cara akal sehat (Common Sense)

Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau

kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan berkembang, orang tua pada zaman

dahulu menggunakan cara hukuman fisik agar anaknya mau menuruti

nasihat orang tuanya. Ternyata cara ini berkembang menjadi teori,

bahwa hukuman adalah metode bagi pendidikan anak.

(7) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran adalah suatu kebenaran yang di wahyukan dari Tuhan

melalui para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh

pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran

tersebut rasional atau tidak.

(8) Kebenaran secara intuitif

11
Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar

kesadaran tanpa melalui proses penalaran atau berfikir.

(9) Memulai jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, cara berfikir

manusia ikut berkembang. Manusia mampu menggunakan penalarannya

dalam memperoleh pengetahuan. Dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan induvidu menggunakan jalan pikirannya, baik melalui

induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan

cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan

yang di kemukakan, lalu dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu

kesimpulan.

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan khusus kepernyataan umum. Kemudian disimpulkan

kedalam konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu

gejala. Dedukasi adalah perbuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan ke pernyataan yang khusus.

(10) Cara baru atau ilmiah

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan dalam dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmia h atau lebih popular disebut metodologi

penelitian (Research Methodology). Kemudian diadakan penggabungan

antara proses berpikir deduktif induktif dan verifikatif, dengan metode

penelitian ilmih (Scientifik Research Method). Kriteria ibu:< 20 tahun,

12
20-35 tahun, 35 tahun Kriteria umur remaja: 10-12 tahun, 13-15 tahun,

16-19 tahun.

c) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Ariani (2014), pengetahuan baik yang dimiliki seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor

eksternal yaitu:

(1) Faktor internal

(a)Umur

Umur merupakan rentang waktu seorang yang dimulai sejak

dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu memiliki

umur yang cukup maka akan memiliki pola pikr dan pengalaman yang

mantap pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap

sehingga pengetahuan diperolehnya akan semakin baik. Menurut

Riset Kesehatan Dasar (2013), usia reproduksi perempuan pada

umumnya adalah 15-49 tahun.

(b) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi

pengetahuan salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat kesa

daran antara laki-laki dan perempuan. Pada umumnya perempuan

memiliki kesadaran yang lebih dalam mencari tahu informasi daripada

laki-laki baik itu secara formal maupun informal.

13
(c) Pendidikan

Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki

oleh setiap induvidu berupa interaksi induvidu dengan

lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang melibatkan

perilaku induvidu maupun kelompok. Pendidikan berarti bimbingan

yang diberikan oleh seseorang kepada perkembangan orang lain untuk

menuju kearah cita-cita tertentu untuk mengisi kehidupan sehingga

dapat mencapaai kebahagiaan. Makin tinggi pendidikan seseorang

maka makin mudah orang tersebut menerima informasi. Dengan

pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk

mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa.

Pengetahuan erat hubungannya dengan pendidikan, seseorang dengan

pendidikan yang tinggi maka semakin luas pula pengetahuan yang

dimiliki. Kriteria pendidikan yaitu:Tidak Tamat Sekolah Dasar,

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA), Akademi/Perguruan Tinggi (PT)

(d) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap

hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan. Seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan

orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang baik pula.

14
Pengalaman bekerja akan memberikan pengetahuan dan keterampilan

serta pengalaman bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan

dalam mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menaral

secara ilmiah.Contoh pekerjaan: Pegawai Negeri Sipil, TNI, POLRI,

Pegawai Swasta, Wiraswasta, Buruh, Petani, Nelayan.

(2) Faktor Eksternal

(a)Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

(b) Sosial budaya

Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang

dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan

baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah

pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

(c) Status ekonomi

Status ekonomi juga menentukan tersedianya suatu fasilitas

yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

15
(d) Sumber informasi

Seseorang yang memiliki sumber informasi yang berperan

penting bagi pengetahuan yaitu media massa. Menurut Notoatmodjo

(2003), Pengetahuan didapat dari beberapa sumber antaralain media

cetak, elektronik, papan, keluarga, tema, penyuluhan dan lain-lain.

(e) Kriteria tingkat pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kuantitatif

yaitu:

(1) Pengetahuan baik, jika prestase jawaban 76-100%

(2) Pengetahuan cukup, jika prestase jawaban 56-75%

(3) Pengetahuan kurang, jika prestase jawaban ≤55%

B. Tinjaun Umum Tentang Imunisasi

1. Imunisasi

a) Pengertian

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan

seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar

dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut karena

system imun tubuh mempunyai system memori (daya ingat), ketika vaksin

masuk kedalam tubuh maka akan melawan vaksin tersebut (Mulyani dan

Rinawati,2013).

16
b) Tujuan Imunisasi

Program imunisasi yang di lakukan adalah untuk memberikan

kekebalan kepada bayi sehingga bisa mencegah penyakit dan kematian

serta anak yang di sebabkan serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang

sering terjangkit. Secara umum tujuan imunisasi antara lain adalah:

(1) Imunisasi dapat menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan

motalitas (angka kematian) pada bayi dan balita.

(2) Imunisasi sangat efektif untuk mencegah penyakit menular.

(3) Melalui imunisasi tubuh tidak akan mudah terserang penyakit (Mulyani

dan Rinawati,2013).

c) Manfaat Imunisasi

(1) Bagi keluarga dapat menghilangkan kecemasan dan memperkuat

psikologi pengobatan bila anak jatuh sakit. Mendukung pembentukan

keluarga dan orang tua yakin bahwa anaknya menjalani masa kanak-

kanak dengan tenang.

(2) Bagi anak dapat mencegah penderitaan atas kesakitan yang di timbulkan

oleh penyakit yang kemungkinan akan menyebabkan kecacatan atau

kematian.

(3) Bagi Negara dapat memperbaiki tingkat kesehatan dan mampu

menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan

pembangunan Negara (Mulyani dan Rinawati,2013).

d) Kekebalan Pada Bayi

17
Ada dua jenis kekebalan dalam tubuh bayi atau anak yaitu:

(1) Kekebalan aktif

Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh

untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya

lambat tetapi dapat bertahan lama. Kekebalan aktif terbagi menjadi dua

yaitu:

a. Kekebalan Aktif Alamiah

Dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah

mengalami atau sembuh dari suatu penyakit misalnya anak telah

menderita campak. Setelah sembuh anak tidak akan terserang

campak lagi, karena tubuhnya telah membuat zat penolakan terhadap

penyakit tersebut.

b. Kekebalan Aktif Buatan

Kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin

(imunisasi), misalnya anak diberikan vaksinasi BCG, DPT, HB,

Polio dan lainnya.

(2) Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif yaitu tubuh anak tidak membuat zat anti body

sendiri tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh

zat penolakan, sehingga proses cepat tetapi tidak tahan lama. Kekebalan

pasif ini terjadi dengan 2 cara:

18
a. Kekebalan pasif alamiah/ kekeblan pasif bawaan kekebalan yang

diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak

berlangsung lama (kira-kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir)

misalnya difteri, morbili, dan tetanus.

b.Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah

mendapat suntikan zat penolakan (Yuni dan Oktami, 2014)

2. Imunisasi Hepatitis B

a) Fungsi

Imunisasi ini bertujuan untuk memberikan tubuh kekebalan terhadap

penyakit hepatitis B, disebabkan oleh virus yang telah mempengaruhi organ

liver (hati). Virus ini akan tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi-bayi yang

terjangkit virus hepatitis beresiko terkena kanker hati atau kerusakan pada

hati. Virus hepatitis B ditemukan didalam cairan tubuh orang yang terjankit

termasuk darah, ludah dan air mani (Mulyani dan Rinawati,2013).

Virus ini dapat ditransfer dari ibu ke anak pada saat melahirkan. Satu

juta kematiaan pertahun di sebabkan oleh infeksi VHB. Indonesia daerah

endemis sedang-tinggi. Oleh sebab itu, imunisasi hepatitis B-1 diberikan

sedini mungkin sejak lahir untuk memutuskan rantai transmisi maternal dari

ibu ke bayi (Lockhart dan Saputra, 2014).

b) Penularan

Virus hepatitis B biasanya ditularkan melalui kontak dengan cairan

tubuh (darah, air liur, air mani) penderita penyakit penyakit ini dari ibu

19
keanak pada saat melahirkan. Kebanyakan anak kecil yang terkena virus

Hepatitis B akan menjadi pembawa virus. Ini berarti mereka dapat

memberikan penyakit tersebut pada orang lain walaupun mereka tidak

menunjukkan gejala apapun.

Jika anak terkena hepatitis B dan menjadi pembawa virus mereka

akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit hati dan

kanker nantimya dalam hidup (Mulyani & Rinawati,2013).

Ibu yang menderita penyakit hepatitis B dapat menularkan pada

bayinya. Hepatitis B dapat menular melalui kontak antara darah dengan

darah, sebagai contoh apabila luka pada tubuh terkontaminasi cairan yang

dikeluarkan oleh penderita hepatitis B, seperti jarum suntik atau pisau

(Mulyani dan Rinawati,2013).

Secara umum orang dapat beresiko untuk tertular penyakit hepatitis

B dapat diidentifikasi dari perilakunya maksudnya adalah para pengguna

narkoba, pasangan seks orang yang terinfeksi hepatitis, bayi yang dilahirkan

dari ibu yang terinfeksi hepatitis B, orang yang suka berganti pasangan, laki-

laki homoseksual, petugas kesehatan juga beresiko untuk tertular jika tidak

menggunakan standar perlindungan diri yang tepat.

Hal ini karena petugas kesehatan yang sedang merawat pasien dalam

kondisi terinfeksi hepatitis B harus menggunakan standar perlindungan diri

seperti sarung tangan dan jangan pernah menyentuh cairan tubuh dari pasien

secara langsung (Mulyani dan Rinawati,2013).

20
c) Cara pemberian dan dosis

Imunisasi diberikan tiga kali pada umur 0-11 melalui injeksi

intramuscular. Kandungan vaksinnya adalah HbAg dalam bentuk cair.

Terdapat vaksin B-PID (Prefill Inection Device) yang di berikan sesaat

setelah lahir, dapat diberikan pada usia 0-7 hari. Vaksin B-PID disuntikan

dengan 1 buah HB-PID. Vaksin ini menggunakan PID, merupakan jenis alat

suntik yang hanya bisa digunakan sekali pakai dan terisi vaksin dalam dosis

tunggal dari pabrik (Mulyani dan Rinawati,2013).

Cara pemakain:

(1) Buka kantong alumunium atau plastic dan keluarkan alat suntik PID.

(2) Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan memegang

keduanya diantara jempol, dan dengan gerakan cepat dorong tutup

kearah leher, teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup

jarum dan leher.

(3) Buka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher dan tusukan

jarum pada anterolateral paha intramuscular, tidak perlu dilakukan

aspirasi (Mulyani dan Rinawati,2013).

d) Efek samping

Reaksi local seperti rasa sakit kemerahan dari pembengkaan di sekitar

tempat penyuntikan. Reaksi yang terkjadi bersifat ringan dan biasanya hilang

setelah 2 hari (Mulyani & Rinawati,2013).

21
e) Kontrakindikasi

Imunisasi hepatitis B tidak dilakukan jika terdapat kondisi

hipersensitif terhadap vaksin serta infeksi berat yang disertai kejang

(Lockhart dan Saputra,2014).

22
C. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan ibu tentang


pemberian imunisasi
hepatitis B-0

Tingakat Pengetahuan

Tahu

Memahami
Pemberian Imunisasi
Hepatitis B-0
Aplikasi

Analisis

Sintesis

Evaluasi

Keterangan :

: Variabel Yang Diteliti

: Variabel Yang Tidak Diteliti

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

23
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif hanya

melihat pada gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B-0.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2018.

2. Tempat Penelitian

Tempat pelaksaan penelitian di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota

Manado.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah monovariabel yaitu pengetahuan ibu

tentang pemberian imunisasi hepatitis B-0.

D. Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui ibu tentang imunisasi hepatitis B-0

dan manfaat untuk bayi. Pengetahuan ibu dapat diukur dengan menggunakan

kuisoner, skor penilaian jawaban benar 1 dan jawaban salah 0. Dengan kategori :

a) Pengetahuan dikatakan baik jika responden menjawab pertanyaan ≥19

(Presentase ≥ 75 %)

b) Pengetahuan kurang jika responden menjawab pertanyaan ≤18

(Presentase <75 %)

24
E. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu Di Puskesmas

Ranomuut Kecamatan Paal Dua Kota Manado yang mempunyai bayi

berumur 1 bulan hingga 12 bulan.

2. Sampel

Sampel yaitu bagian dari populasi dalam penentuan sampel ini

digunakan rumus Slovin:

n = N
1 + (N.e2)
Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Batas toleransi kesalahan (0,1)

n = 508
1 + (508 x 0,12)

= 508
1 + (508 x 0,01)
= 508
6,08
= 83, 55 ( di bulatkan menjadi 84 sampel)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental

Sampling, yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

25
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber

data (Saryono, 2011).

F. Instrumen Penelitia

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan kuesioner

dan lembaran inform consent.

G. Teknik pengumpulan data

1. Data Primer

Data yang diambil secara langsung oleh peneliti melalui kuisoner yang

dibagikan.

2. Data Sekunder

Data yang didapatkan di Puskesmas Ranomuut berupa kohort bayi.

H. Jalannya penelitian

1. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi studi pendahuluan, pengajuan

judul ke dosen pembimbing, pembuatan proposal, pembuatan surat izin

pengambilan data, konsultasi, seminar proposal, dan pembuatan surat izin

penelitian.

2. Tahap Pelaksanan

a. Melapor ke Puskesmas Ranomut untuk melakukan penelitian.

b.Memberikan lembar persetujuan kepada ibu untuk yang bersedia menjadi

responden.

26
c. Memberi penjelasan kepada ibu tentang maksud dan tujuan serta cara

mengisi kuesioner.

d.Kemudian membagikan kuesioner untuk menilai seberapa jauh pengetahuan

ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B-0.

3.Tahap Laporan hasil

a. Penyelesaian laporan

b. Seminar hasil

I. Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kuesioner diolah secara manual dengan

menggunakan kakulator, kemudian disajikan dalam bentuk table distribusi

frekuensi.

27
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

Pusksmas Ranomut terletak di Kelurahan Perkamil Lingkungan I

Kecamatan Paal Dua Kota Manado. Puskesmas Ranomut mempunyai

wilayah kerja sebagai berikut

1) Kelurahan Dendengan Luar

2) Kelurahan Paal Dua

3) Kelurahan Kairagi Weru

4) Kelurahan Ranomut

5) Kelurahan perkamil

6) Kelurahan Malendeng

Batas batas wilayah kerja Puskesmas Ranomuut :

1) Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Kombos

2) Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Paniki

3) Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Wenang

4) Sebelah Selatan : Wilayah kerja puskesmas Tikala

b. Luas Wilayah dan Demografi

Luas Wilayah Puskesmas terdiri dari :

28
1) Dendengan Luar : 45.06 ha

2) Paal Dua : 220 ha

3) Kairagi weru : 111 ha

4) Ranomut : 7,5 ha

5) Perkamil : 1,90 ha

6) Malendeng : 1,90 ha

Transportasi antar Kelurahan dapat di gunakan melalui jalan darat.

c. Ketenagaan Kesehatan

Jumlah Tenaga Kesehatan dan non kesehatan yang ada di Puskesmas

Ranomut

1) Dokter : 6 orang

2) Dokter Gigi : 1 orang

3) Sarjana Kesehatan Masyarakat : 2 orang

4) Perawat : 15 orang

5) Bidan : 9 orang

6) Perawat Gigi : 3 orang

7) Nutrisionis : 3 orang

8) Farmasi : 1 orang

9) Tenaga Kesehatan lingkungan : 1 orang

10) Pekarya : 1 orang

11) Administrasi : 2 orang

12) Sopir Ambulance : 1 orang

29
Jumlah Tenaga seluruhnya : 45 orang

1) Jumlah kader Posyandu : 85 orang

2) Jumlah Dukun Bayi :-

d. Sarana Pelayanan Kesehatan

1) Puskesmas Induk :1

2) puskesmas Pembantu :3

3) Ruangan pengobatan Gigi :1

4) Jumlah Posyandu : 23

5) Pos obat Desa :-

6) Mobil Pusling : 1 buah

7) Motor : 8 buah

e. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan

kepada masyarakan berbagai upaya di lakukan dengan memanfaatkan

potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat upaya kesehatan

bersumber masyarakat (UKBM) di antaranya adalah pos Pelayanan

terpadu (POSYANDU) posyandu salah satu UKBM yang paling di kenal

dalam masyarakat di wilayah Kerja Puskesmas Ranomut.

30
2. Karakteristik Responden

a. Golongan Umur

Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Golongan Umur Ibu yang


memiliki bayi 1 hingga 12 bulan di Puskesmas Ranomut
No Golongan Umur N %

1 < 20 27 32.1

2 20-35 54 64.3

3 > 35 3 3.6

Jumlah 84 100

Berdasarkan tabel 1, responden dengan golongan umur <20 tahun

terdapat 27 orang (32.1%), responden dengan golongan umur 20-35 tahun

terdapat 54 orang (64.3%) dan responden dengan golongan umur > 35 tahun

terdapat 3 orang (3.6%).

b. Pendidikan

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Ibu yang memiliki


bayi 1 hingga 12 bulan di Puskesmas Ranomut
No Pendidikan N %

1 SD 1 2.2

2 SMP 35 41.6

3 SMA 45 53.5
4 SI 3 3.5
Jumlah 84 100

31
Berdasarkan tabel 2, responden dengan tingkat pendidikan dasar

terdapat 1 orang (2.2%), tingkat pendidikan menengah pertama terdapat 35

orang (41.6%), tingkat pendidikan menengah atas terdapat 45 orang (53.5%)

dan pendidikan tinggi terdapat 3 orang (3.5%).

c. Pekerjaan

Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Ibu yang memiliki bayi


1 hingga 12 bulan di Puskesmas Ranomut
No Pekerjaan N %

1 IRT 76 90.4

2 PNS 2 2.3

3 SWASTA 6 7.1

Jumlah 84 100

Berdasarkan tabel 3, responden dengan pekerjaan IRT terdapat 76 orang

(90.4), responden dengan pekerjaan PNS terdapat 2 orang (2.3%) dan

reponden dengan pekerjaan swasta terdapat 6 orang (7.1%).

d. Status Imunisasi

Tabel 4. Distribusi Status Im unisasi Hepatitis B-0 pada bayi di


Puskesmas Ranomut
No Status Imunisasi N %

1 Diberikan 38 45.2

2 Tidak Diberikan 46 55

Jumlah 84 100

32
Berdasarkan tabel 4, status imunisasi hepatitis B-0 yang mendapatkan

imunisasi yaitu 38 bayi (45.2%) dan yang tidak mendapatkan imunisasi yaitu

48 (55%).

e. Tingkat Pengetahuan

Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Tingkat pengetahuan “Tahu” Ibu


tentang pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 di Puskesmas
Ranomut
No Tingkat pengetahuan(Tahu) N %

1 Baik 25 30

2 Kurang 59 70.2

Jumlah 84 100

Berdasarkan tabel 5, Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi

Hepatitis B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado

menurut Tingkat Pengetahuan “ Tahu” dengan kategori Baik yaitu 25

responden (30%) dan kategori Kurang yaitu 59 responden (70.2%).

Tabel 6.
Distribusi Responden Menurut Tingkat pengetahuan
“Memahami” Ibu tentang pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
di Puskesmas Ranomut
No Tingkat pengetahuan (Memahami) N %

1 Baik 13 15.5

2 Kurang 71 84.5

Jumlah 84 100

33
Berdasarkan tabel 6, Pengetahuan Ibutentang Pemberian Imunisasi

Hepatitis B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado

menurut Tingkat Pengetahuan “ Memahami” dengan kategori Baik yaitu 13

responden (15.5%) dan kategori Cukup yaitu 71 responden (84.5%).

Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Tingkat pengetahuan “Aplikasi”


Ibu tentang pe mberian Imunisasi Hepatitis B-0 di Puskesmas
Ranomut
No Tingkat pengetahuan (Aplikasi) N %

1 Baik 36 44.8

2 Kurang 48 57

Jumlah 84 100

Berdasarkan tabel 7 Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Imunisasi

Hepatitis B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado

menurut Tingkat Pengetahuan “ Aplikasi” dengan kategori Baik yaitu 36

responden (44.8%) dan kategori Cukup yaitu 48 responden (57%).

Tabel 8. Distribusi Responden Pengetahuan Ibu tentang pemberian


Imunisasi Hepatitis B-0 di Puskesmas Ranomut
No Tingkat pengetahuan N %

1 Baik 37 44

2 Kurang 47 56

Jumlah 84 100

34
Berdasarkan tabel 8, pengetahuan responden terbanyak adalah kategori

kurang yaitu 47 responden (56%) dan tingkat terendah yaitu kategori baik 37

responden (44%).

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei-Juni tahun 2018 dengan

mengumpulkan data melalui pembagian kuesioner kepada ibu-ibu yang memiliki

bayi 1 hingga 12 bulan di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado

dengan jumlah sampel 84 respoden.

Dengan penelitian ini terdapat responden dengan golongan umur yang

paling banyak yaitu golongan umur 20-35 tahun terdapat 54 responden (64.3%),

sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan golongan umur > 35 tahun

terdapat 3 responden (3.6%). Di kutip dari hasil Mayangsari RN. (2015) dengan

judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis Bo Dengan

Waktu Pemberian Imunisasi Hepatitis Bo Di Puskesmas Jetis Yogyakarta yaitu

golongan umur 20-35 berjumlah 68 (70.1%) umur dapat mempengaruhi cara

pandang seseorang dalam menghadapi berbagai hal ataupun dalam mengambil

keputusan. Proses perkembangan kedewasaan ditentu kan dengan bertambahnya

usia. Umur merupakan rentang waktu seorang yang dimulai sejak dilahirkan hingga

berulang tahun. Seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola

pikir dan pengalaman yang mantap pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap

daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan semakin baik (Riset

Kesehatan Dasar, 2013).

35
Distribusi tingkat pendidikan terbanyak adalah responden dengan tingkat

pendidikan menengah atas terdapat 45 responden (53.5%) dan yang paling sedikit

dengan tingkat pendidikan tinggi terdapat 3 responden (3.5%). Di kutip dari hasil

Pasaribu R & Lukito A (2015) yang bejudul gambaran pengetahuan ibu tentang

pemberian imunisasi hepatitis B 0 Di Klinik Pratama Sehati Husada Deli Tua

Medan yang mendapatkan tingkat pendidikan yang paling paling banyak terdapat

pada tingkat pendidikan sekolah menengah atas yaitu 29 responden (39.9%) dan

tingkat pendidikan terendah terdapat pada tingkat pendidikan sekolah dasar yaitu

6 responden (8.2%). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang

kepada perkembangan orang lain untuk menuju kearah cita-cita tertentu untuk

mengisi kehidupan sehingga dapat mencapaai kebahagiaan. Makin tinggi

pendidikan seseorang maka makin mudah orang tersebut menerima informasi.

Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk

mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa. Pengetahuan

erat hubungannya dengan pendidikan, seseorang dengan pendidikan yang tinggi

maka semakin luas pula pengetahuan yang dimiliki (Ariani, 2014).

Pekerjaan responden yang paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga

berjumlah 76 responden (90.4%), sedangkan pekerjaan paling sedikit adalah PNS

berjumlah 2 reponden (2.3%). Di kutip dari hasil Ningsih PM & Rahmawati L

(2015) yang berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B-0

Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Alai bahwa sebagian besar responden adalah Ibu Rumah Tangga yaitu 41 (80,4%).

36
Dikutip dari hasil Thaha M, Rismayanti & Kasnar H yang berjudul Faktor Yang

Berhubungan Dengan Rendahnya Cakupan Imunisasi Hepatitis B-1 Pada Bayi 0-7

Hari Di Wilayah Kerja Puskesmas Siompu Kabupaten Buton diketahui bahwa

sebagian besar responden adalah Ibu Rumah Tangga yaitu 63 (42.6%). Pekerjaan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Seseorang yang

bekerja akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki

pengetahuan yang baik pula. Pengalaman bekerja akan memberikan pengetahuan

dan keterampilan serta pengalaman bekerja akan dapat mengembangkan

kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menaral

secara ilmiah (Arianni, 2014).

Status imunisasi hepatitis B-0 masih banyak responden yang tidak

mendapatkan imunisasi hepatitis B-0 yaitu 46 (55%). Di kutip dari hasil Ningsih

PM & Rahmawati L (2015) yang berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang

Imunisasi Hepatitis B-0 Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang Alai yaitu sebagian besar responden tidak mendapatkan

imunisasi hepatitis B-0 yaitu 30 (58.8). ini disebabkan rendahnya pengetahuan ibu

tentang imunisasi hepatitis B-0, kesibukan ibu diluar rumah, serta jadwal posyandu

yang tidak diketahui ibu. Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk

mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan

secara terus menerus, menyeluruh dan dilaksanakan sesuai standar sehingga

mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutuskan mata rantai

penularan (Mulyani & Rinawati, 2013).

37
Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B-0 secara umum

sebagian besar berada pada kategori kurang yaitu 47 responden (56%) dan 37

responden (44%) berada pada kategori pengetahuan baik. Dengan tingkat

pengetahuan Tahu pada kategori kurang 59 responden ( 70.2%) dan kategori baik

25 responden (30%) dari jumlah soal sebanyak 10, tingkat pengetahuan Memahami

pada kategori kurang 71 responden (84.5%) dan kategori baik 13 responden (15.5)

dari jumlah soal sebanyak 8, dan tingkat pengetahuan Aplikasi pada kategori

kurang 48 responden (57%) dan kategori baik 36 responden (44.8%) dari jumlah

soal sebanyak 7. Di kutip dari hasil Ningsih PM & Rahmawati L (2015) yang

berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B-0 Dengan

Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Alai

bahwa sebagian besar responden 32 (62,7%) memiliki pengetahuan rendah,

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba.

Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Rendahnya

pengetahuan responden juga berhubungan dengan pendidikan responden dimana

responden yang kebanyakan adalah berpendidikan rendah yaitu SD dan SMP juga

berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh responden. Di kutip dari

hasil Mutiawati dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian

Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi 0 – 7 Hari Di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala

Kabupaten Pidie bahwa sebagian besar pengetahuan ibu berada pada kategori

38
rendah, yaitu sebanyak 26 responden (57,9%). Pengetahuan adalah merupakan

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga yaitu melalui proses belajar mengajar dalam

pendidikan formal ataupun nonformal. Perilaku yang disadari oleh pengetahuan

akan lebih sempurna dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2011).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

ibu tentang imunisasi hepatitis B-0 di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua

Kota Manado sebagian besar responden dalam kategori pengetahuan kurang

sehingga masih banyak bayi yang tidak mendapatkan imunisasi hepatitis B-0. Hal

ini disebabkan karena ibu-ibu kurang tahu dan memahami tentang imunisasi

hepatitis B-0 dan belum mendapat informasi atau penjelasan tentang pemberian

imunisasi. Namun ada juga responden yang sudah berpengetahuan baik karena ibu

sudah mendapatkan informasi atau penjelasan tentang pemberian imunisasi

hepatitis B-0.

39
BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang diperoleh pada 84 responden yaitu pengetahuan ibu

tentang pemberian imunisasi hepatitis B-0 Di Puskesmas Ranomut tahun 2018,

kategori kurang 47 responden (56%) dan kategori baik 37 responden (44 %).

Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi

hepatitis B-0 di Puskesmas Ranomut masih banyak responden yang

berpengetahuan kurang sehingga masih banyak bayi yang tidak mendapatkan

imunisasi hepatitis B-0, dikarenakan ibu-ibu kurang tahu dan memahami tentang

imunisasi hepatitis B-0 dan belum mendapat informasi atau penjelasan tentang

pemberian imunisasi. Namun ada juga responden yang memiliki pengetahuan

baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti menyarankan untuk:

1. Lokasi Penelitian

Disarankan agar petugas kesehatan kirannya dapat memberikan informasi

melalui penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi hepatitis B-0 agar ibu-ibu lebih

mengerti dan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

40
2. Responden

Bagi ibu-ibu diharapkan untuk lebih rajin dan rutin dalam mengikuti kegiatan

pelayanan kesehatan seperti kunjungan posyandu, atau pelayanan progam kesehatan

lainnya untuk menambah pengetahuan tentang pemberian imunisasi hepatitis B-0.

3. Peneliti

Agar dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pemberian imunisasi hepatitis

B-0 dan berupaya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam

penelitian selanjutnya.

4. Institusi Pendidikan

Kiranya hasil penelitian ini dapat membantu para dosen sebagai bahan ajar,

bukan hanya sekedar teori saja tetapi juga dapat mendemonstrasikan atau

mempraktekkan dalam pemberian imunisasi hepatitis B-0 dan instasi sebaiknya

dapat menyediakan buku bacaan yang berhubungan dengan imunisasi Hepatitis B-

0.

41
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, A. (2014).Aplikasi Metodelogi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan


Reproduksi, Nuha Medika, Yogyakarta

Budiman. (2011) Penelitian Kesehatan. Refika Aditama, Bandung

Dinkes. (2015). Jumlah Cakupan Imunisasi Hepatitis B-0 Kota Manado. Dinkes
Kota Manado.

Dinkes. (2016). Jumlah Cakupan Imunisasi Hepatitis B-0 Kota Manado. Dinkes
Kota Manado.

Indragiri Suzana., Hayati Sri Ika.(2010). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Status Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Cingambul. Jurnal Kesehatan Kartika

Kasnar H., Rismayanti., Thaha Ida M L. (2009) Faktor Yang Berhubungan Dengan
Rendahnya Cakupan Imunisasi Hepatitis B-1 Pada Bayi 0-7 Hari Di
Wilayah Kerja Puskesmas Siompu Kabupaten Buton.. Jurnal MKMI, Vol 6
No.4
Kemenkes. (2013). Profil Kesehatan Indonesia, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

Pontolawokang Alwina., Korah H Berthina., Dompas Robin. (2016) Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0. Jurnal Ilmiah
Bidan

Lukito L., Pasaribu R. (2015). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian


Imuunisasi Hepatitis B0 Di Klinik Pratama Sehati Husada Deli Tua Medan.
Jurnal Ibnu Nafis Vol 6 No 1

Lockhart., Saputra, L. (2014). Asuhan Kebidanan Neonates Normal & Patologis,


Binarupa Aksara, Tanggerang Selatan

Mayangsari RN.(2015) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi


Hepatitis Bo Dengan Waktu Pemberian Imunisasi Hepatitis Bo Di
Puskesmas Jetis Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

42
Mutiawati. (2013). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi
Hepatitis B Pada Bayi 0-7 Hari Di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala
Kabupaten Idie. Jurnal Karya Tulis Ilmiah

Naga S. (2013). Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam, Diva Press,
Yogyakarta

Nina S.M., Mega R. (2013). Imunisasi Untuk Anak, Nuha Medika, Yogyakarta

Ningsih P.M., Rahmawati L. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi


Hepatitis B-0 Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Alai. Jurnal ilmiah kebidanan Vol 8, No 2

Poltekkes Kemenkes Manado. (2016). Pedomana Penulisan Skripsi

Pramono D., Mulyani .N S., Kusumawati L. (2007). Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari,
Yogyakarta. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23, No. 1
Rizani A., Hakimi M., & Ismail D. (2009). Hubungan pengetahuan ,Sikap Dan
Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis b 0 7 Hari Di Kota
Banjarmasin. Jurnal Vol 25, No 1

Saryono., Ari S. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, SI, dan S2,
Nuha Medika, Yogyakarta
Suharti., Suryani., & Suryanti. (2013). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari. Jurnal
kesehatan , Volume IV, Nomor 1
Yuni N.E., Oktami R.S. (2014). Panduan Lengkap Posyandu Untuk Bidan dan
Kader, Nuha Medika, Yogyakarta

43
LAMPIRAN
44
45
Lampiran 1

46
Lampiran 2

47
48
49
Lampiran 3

50
Lampiran 4

51
Lampiran 5

52
Lampiran 6

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

NAMA : Sulis Setiawati

NIM : 711530114088

JURUSAN : DIV Kebidanan

JUDUL : Studi Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di

Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado

Penelitian ini untuk menggambarkan dan mengidentifikasi tentang Pemberian


Imunisasi Hepatitis B-0 Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado
dengan metode pengambilan sampel secara Accidental Sampling dengan jumlah
sampel 84 responden. Adapun prosedur yang dilakukan oleh peneliti yaitu wawancara
para ibu yang memiliki bayi umur 1 bulan hingga 12 bulan akan ditanyakan nama ibu,
umur, pendidikan, pekerjaan, nama bayi, umur, jenis kelamin, diberikan imunisasi
hepatitis B-0 atau tidak (menggunakan kuesioner).

Diharapkan ibu dapat berpartisipasi dalam penelitian ini dengan cara menjawab
kuesioner dengan baik dan benar dan tidak ada paksaan dalam penelitian ini karena
penelitian ini bersifat sukarela. Bila tidak berkenan dapat menggundurkan diri sewaktu-
waktu tanpa sanksi apapun.

Waktu yang tersisa untuk wawancara 1 responden diperkirakan 10 menit.


Adapun penelitian ini, tidak memberikan imbalan berupa uang atau bentuk
barangmaterial lainnya atas partisipasi individu.

Setelah selesai penelitian ini, hasil penelitian iniakan dipublish guna


memberikan manfaat bagi puskesmas, institusi, individu dalam pentingnya mengetahui
manfaat imunisasi hepatitis B-0 untuk bayi.

53
Adapun ketentuan yang akan di buat untuk menjaga kerahasian yang mungkin
dapat mengidentifikasi peserta maka peneliti menggunakan nama inisial peserta.
Semua informasi dan hasil yang berkaitan dengan wawancara akan dijaga
kerahasiannya. Informasi tersebut hanya digunakan untuk pengembangan kebijakan
program kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dan semua data tidak akan
dihubungkan dengan identititas peserta.

Responden Saksi Peneliti

(……………) (……………..) Sulis Setiawati

54
Lampiran 7

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara terinci dan telah
mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh peniliti dengan judul, “Studi
Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di Puskesmas
Ranomuut Kecamatan Paal Dua Kota Manado”. Saya memutuskan setuju untuk
ikut berpartisipasi pada penilitian ini secara sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak
manapun.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan benar dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Manado, 2018
yang membuat persetujuan

(..…………..……..)

55
Lampiran 8

KUESIONER
Studi Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Di
Puskesmas Ranomuut Kecamatan Paal Dua Kota Manado

Karakteristik Responden
Data ibu
Nama (Inisial ) :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Data bayi
Nama (inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Imunisasi HB-0 Di Berikan Tidak Diberikan
Petunjuk
Berilah tanda (X) pada jawaban yang di pilih ibu
A. Pertanyaan Pengetahuan
1. Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan terhadap tubuh bayi agar terhindar dari
penyakit disebut?
a. Imunisasi
b. Posyandu
c. Puskesmas
2. Tujuan imunisasi adalah ?
a. Mencegah penyakit tertentu pada seseorang
b. Menambah penyakit tertentu pada seseorang
c. Memberikan penyakit tertentu pada seseorang
3. Seorang bayi sebaiknya sebelum usia 1 tahun sudah diberikan imunisasi dasar
dengan urutan sebagai berikut?
a. Hepatitis B-0, Hepatitis B, Polio, DPT, Campak, BCG
b. Hepatitis B-0, BCG + Polio, Hepatitis B + DPT, Campak
c. Hepatitis B-0, Polio, Hepatitis ,DPT, BCG, Campak
4. Imunisasi Hepatitis B-0 adalah cara untuk mencegah salah satu penyakit?
a. TBC
b. Infeksi lambung
c. Menular
5. Vaksin Hepatitis B-0 diberikan untuk mencegah penyakit?
a. Paru-paru
b. Hati
c. Ginjal

56
6. Penyakit Hepatitis adalah?
a. Penyakit kuning
b. Penyakit akut
c. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang menyerang hati
7. Penularan hepatitis B pada bayi baru lahir baiasanya terjadi pada saat?
a. Proses persalinan
b. Suntik KB
c. Sakit
8. Penyuntikan vaksin hepatitis B-0 pada bayi dilakukan di daerah?
a. Paha kanan dan kiri
b. Lengan kanan
c. Lengan kiri
9. Virus hepatitis B biasanya ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yaitu?
a. Darah, air liur, dan air mani
b. Keringat
c. Darah
10. Vaksin hepatitis b dapat diberikan pada bayi?
a. Sehat
b. BBLR(Berat Badan Rendah)
c. Kejang
B. Pertanyaan Memahimi
11. Sebaiknya setiap bayi harus segera diberikan imunisasi Hepatitis B-0 segara
setelah?
a. Bayi menetek
b. Bayi makan
c. Bayi lahir
12. Apakah ibu hamil yang menderita hepatitis B dapat menularkan kepada bayinya
dalam kandungannya?
a. Tidak menular
b. Bisa menular pada bayinya
c. Sangat menular dan membahayakan bayinya
13. Berapa usia yang tepat untuk pemberian suntikan vaksin Hepatitis B-0 pada bayi
adalah?
a. 0-11 bulan
b. 5 bulan
c. 0-7 hari
14. Berapa kali pemberian imunisasi hepatitis B-0?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 4 kali
15. Apakah ada efek samping dalam pemberian imunisasi Hepatitis B-0?
a. Tidak ada
b. Bayi akan demam

57
c. Bayi akan rewel
16. Ciri-ciri bayi yang baru lahir bila sudah terkena Hepatitis B maka tubuh bayi akan
terlihat?
a. Kemerahan
b. Kekuningan
c. Kehijauan
17. Bayi yang tidak di imunisasi pada usia 0-7 hari, sebaiknya pada hari kedelapan?
a. Diberikan
b. Tidak boleh diberikan
c. A dan B benar
18. Apakah bayi demam dapat diberikan imunisasi?
a. Tidak boleh diberikan
b. Diberikan
c. Jawaban A dan B benar
C. Pertanyaan Mengaplikasikan
19. Apakah bayi ibu diberikan imunisasi Hepatitis B-0?
a. Diberikan
b. Tidak diberikan
c. Diberikan tetapi tidak tepat waktu
20. Jika bayi ibu diberikan imunisasi hepatitis B-0 pada umur berapa?
a. 0-7 hari
b. 10 hari
c. 1 bulan
21. Untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke bayinya maka bayi harus
diberikan?
a. ASI
b. Imunisasi hepatitis B
c. Obat
22. Setelah pemberian imunisasi hepatitis B-0 selanjutnya bayi harus diberikan
imunisasi hepatitis B lanjutan sebanyak?
a. 2 kali
b. 3 kali
c. 4 kali
23. Bila suhu badan bayi naik akibat imunisasi maka sebaiknya bayi diberikan?
a. Makanan
b. Obat penurun panas
c. Susu
24. Setelah bayi diberikan suntikan Hepatitis B-0 sebaiknya di catat dalam buku?
a. KIA/KMS
b. Register ibu
c. Kartu
25. Pada saat berkunjung ke puskesmas atau posyandu untuk imunisasi sebaiknya
membawa?

58
a. Botol susu
b. Buku KIA/KMS
c. Makanan

Terima Kasih Atas Partisipasinya

59
Lampiran 9

MASTER TABEL PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASIHEPATITIS B-0 “TAHU”DI


PUSKESMAS RANOMUT KECAMATAN PAAL DUA KOTA MANADO

NILAI SKOR
N NAMA/ UM PENDI PEKER STATUS TAHU JUM % KATEGORI
INISIAL UR DIKAN JAAN IMUNISASI LAH
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Ny. L.L 35 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik
2. Ny. L.T 36 SI PNS Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Baik
3. Ny. H.L 27 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7 70 Kurang
4. Ny.W.M 32 SI Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
5. Ny. R.T 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Baik
6. Ny.A 25 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
7. Ny. E.P 18 SMP IRT Diberikan 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 60 Kurang
8. Ny.M 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 70 Kurang
9. Ny. J.P 22 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
10 Ny. S.R 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 70 Kurang
11. Ny. A.S 24 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik
12. Ny. R.A 27 SMA IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 50 Kurang
13. Ny. A.S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
14. Ny. M.U 25 SMP IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 50 Kurang
15. Ny.G.R 38 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik
16. Ny. F.T 42 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7 70 Kurang
17. Ny. F.K 35 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
18. Ny. S.Y 26 SMK IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
19. Ny. O.M 24 SMK IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 50 Kurang
20. Ny. M 32 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 Kurang

60
21. Ny. L.M 29 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Baik
22. Ny. J. P 23 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
23. Ny. S. R 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
24. Ny. E. P 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
25. Ny. V. N 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
26. Ny. S. S 20 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
27. Ny.M. M 17 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
28. Ny. M. R 20 SMA IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 50 Kurang
29. Ny. G. P 22 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
30. Ny. V. L 16 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
31. Ny. A. D 15 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
32. Ny. T. L 22 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
33 Ny. L 24 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 70 Kurang
34. Ny. A. R 20 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kuramg
35. Ny. N. H 26 SMA Swasta Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
36. Ny. L. L 25 SMA IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 50 Kurang
37. Ny. P. G 18 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 Kurang
38. Ny.W. M 32 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
39. Ny. M. U 23 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Kurang
40. Ny. F. T 22 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
41. Ny. R. A 27 SMA Swasta Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 50 Kurang
42. Ny. A. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 Baik
43. Ny. A. S 24 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
44. Ny. I. H 29 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
45. Ny. I. C 27 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 70 Kurang
46. Ny. J. W 23 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
47. Ny.M. M 21 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
48. Ny. J. K 24 SMA IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70 Kurang

61
49. Ny. S. M 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
50. Ny. R. P 23 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Kurang
51. Ny. R. Y 25 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 70 Kurang
52. Ny. A. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
53. Ny. N 26 SMA IRT Diberikan 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 70 Kurang
54. Ny. M. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
55. Ny. M. A 23 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 76 Kurang
56. Ny. S. S 20 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 Baik
57. Ny.M. M 17 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
58. Ny. J. K 23 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
59. Ny. Y. K 20 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
60. Ny. R 25 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
61. Ny. L. Y 25 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik
62. Ny. E. P 21 SMP IRT Diberikan 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 70 Kurang
63. Ny. A. L 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 Baik
64. Ny. N 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
65. Ny. A. B 29 S1 PNS Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
66. Ny. N 25 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
67. Ny. M. L 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70 Kurang
68. Ny. G. D 23 SMA IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Kurang
69. Ny. A. P 23 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik
70. Ny. T. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 Baik
71. Ny. L 20 SMP IRT Diberikan 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 70 Kurang
72. Ny. A. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
73. Ny. N. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik
74. Ny. A. R 22 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Kurang
75. Ny. A. P 15 SD IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 Baik
76. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik

62
77. Ny. A. A 21 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Kurang
78. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
79. Ny. S. B 24 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Kurang
80. Ny. M. L 17 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 Baik
81. Ny. M. A 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 Baik
82. Ny. M. P 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 Kurang
83. Ny. R.A 17 SMP IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Kurang
84. Ny. S.W 23 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80 Baik

63
Lampiran 10

MASTER TABEL PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASIHEPATITIS B-0 “MEMAHAMI” DI


PUSKESMAS RANOMUT KECAMATAN PAAL DUA KOTA MANADO
NILAI SKOR
N NAMA/ UM PENDI PEKER STATUS MEMAHAMI JUM % KATE
INISIAL UR DIKA JAAN IMUNISASI LAH
O N
GORI
11 12 13 14 15 16 17 18
1. Ny. L.L 35 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
2. Ny. L.T 36 SI PNS Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
3. Ny. H.L 27 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
4. Ny.W.M 32 SI Swasta Diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
5. Ny. R.T 25 SMA IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
6. Ny.A 25 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
7. Ny. E.P 18 SMP IRT Diberikan 0 1 0 1 0 1 1 0 5 62 Kurang
8. Ny.M 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87 Baik
9. Ny. J.P 22 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
10 Ny. S.R 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
11. Ny. A.S 24 SMA IRT Diberikan 0 0 1 1 1 1 1 1 6 75 Kurang
12. Ny. R.A 27 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
13. Ny. A.S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
14. Ny. M.U 25 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
15. Ny.G.R 38 SMA Swasta Diberikan 0 0 1 1 1 1 1 1 6 75 Kurang
16. Ny. F.T 42 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
17. Ny. F.K 35 SMA IRT Diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
18. Ny. S.Y 26 SMK IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
19. Ny. O.M 24 SMK IRT Diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang

64
20. Ny. M 32 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
21. Ny. L.M 29 SMA IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
22. Ny. J. P 23 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
23. Ny. S. R 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
24. Ny. E. P 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
25. Ny. V. N 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
26. Ny. S. S 20 SMA IRT Diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
27. Ny.M. M 17 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
28. Ny. M. R 20 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
29. Ny. G. P 22 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
30. Ny. V. L 16 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
31. Ny. A. D 15 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
32. Ny. T. L 22 SMA IRT Diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
33 Ny. L 24 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 71 Kurang
34. Ny. A. R 20 SMA IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
35. Ny. N. H 26 SMA Swasta Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
36. Ny. L. L 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
37. Ny. P. G 18 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
38. Ny.W. M 32 SMA Swasta Diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
39. Ny. M. U 23 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
40. Ny. F. T 22 SMA IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
41. Ny. R. A 27 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
42. Ny. A. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 5 62 Kurang
43. Ny. A. S 24 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
44. Ny. I. H 29 SMA Swasta Diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
45. Ny. I. C 27 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 0 0 1 5 62 Kurang
46. Ny. J. W 23 SMP IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
47. Ny.M. M 21 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang

65
48. Ny. J. K 24 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 0 1 1 0 5 62 Kurang
49. Ny. S. M 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
50. Ny. R. P 23 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 4 50 Kurang
51. Ny. R. Y 25 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 1 7 87 Baik
52. Ny. A. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang
53. Ny. N 26 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 0 1 1 1 6 75 Kurang
54. Ny. M. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang
55. Ny. M. A 23 SMA IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
56. Ny. S. S 20 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 1 0 7 87 Baik
57. Ny.M. M 17 SMP IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
58. Ny. J. K 23 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang
59. Ny. Y. K 20 SMP IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
60. Ny. R 25 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang
61. Ny. L. Y 25 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 Baik
62. Ny. E. P 21 SMP IRT Diberikan 1 1 0 1 0 1 1 1 6 75 Kurang
63. Ny. A. L 20 SMP IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 5 62 Kurang
64. Ny. N 25 SMA IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
65. Ny. A. B 29 S1 PNS Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
66. Ny. N 25 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang
67. Ny. M. L 25 SMA IRT Diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
68. Ny. G. D 23 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 0 1 0 6 75 Kurang
69. Ny. A. P 23 SMA IRT Diberikan 0 0 1 1 1 1 1 1 6 75 Kurang
70. Ny. T. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 5 62 Kurang
71. Ny. L 20 SMP IRT Diberikan 1 1 0 1 0 1 1 1 6 75 Kurang
72. Ny. A. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
73. Ny. N. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 1 1 6 75 Kurang
74. Ny. A. R 22 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 4 50 Kurang
75. Ny. A. P 15 SD IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 50 64 Kurang

66
76. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 7 87 Baik
77. Ny. A. A 21 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 4 50 Kurang
78. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang
79. Ny. S. B 24 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 4 50 Kurang
80. Ny. M. L 17 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 1 1 7 87 Baik
81. Ny. M. A 18 SMP IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 5 60 Kurang
82. Ny. M. P 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62 Kurang
83. Ny. R.A 17 SMP IRT Diberikan 0 1 1 1 0 0 1 0 5 62 Kurang
84. Ny. S.W 23 SMA IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 1 0 1 0 5 62 Kurang

67
Lampiran 11

MASTER TABEL PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASIHEPATITIS B-0 “APLIKASI” DI


PUSKESMAS RANOMUT KECAMATAN PAAL DUA KOTA MANADO

68
NILAI SKOR
N NAMA/ UM PENDI PEKER STATUS IMUNISASI APLIKASI
INISIAL UR DIKAN JAAN 19 20 21 22 23 24 25 JUM % KATEGOR
O
LAH I
1. Ny. L.L 35 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
2. Ny. L.T 36 SI PNS Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
3. Ny. H.L 27 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
4. Ny.W.M 32 SI Swasta Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
5. Ny. R.T 25 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
6. Ny.A 25 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
7. Ny. E.P 18 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 1 6 85 Baik
8. Ny.M 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 6 85 Baik
9. Ny. J.P 22 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
10 Ny. S.R 21 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
11. Ny. A.S 24 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
12. Ny. R.A 27 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Baik
13. Ny. A.S 19 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
14. Ny. M.U 25 SMP IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Baik
15. Ny.G.R 38 SMA Swasta Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
16. Ny. F.T 42 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
17. Ny. F.K 35 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
18. Ny. S.Y 26 SMK IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
19. Ny. O.M 24 SMK IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Baik

69
20. Ny. M 32 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 7 100 Baik
21. Ny. L.M 29 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
22. Ny. J. P 23 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
23. Ny. S. R 21 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
24. Ny. E. P 18 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
25. Ny. V. N 18 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
26. Ny. S. S 20 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
27. Ny.M. M 17 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
28. Ny. M. R 20 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Baik
29. Ny. G. P 22 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
30. Ny. V. L 16 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
31. Ny. A. D 15 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
32. Ny. T. L 22 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
33 Ny. L 24 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
34. Ny. A. R 20 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
35. Ny. N. H 26 SMA Swasta Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
36. Ny. L. L 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Baik
37. Ny. P. G 18 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
38. Ny.W. M 32 SMA Swasta Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
39. Ny. M. U 23 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
40. Ny. F. T 22 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
41. Ny. R. A 27 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Baik
42. Ny. A. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 0 0 1 1 3 42 Kurang
43. Ny. A. S 24 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
44. Ny. I. H 29 SMA Swasta Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
45. Ny. I. C 27 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
46. Ny. J. W 23 SMP IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
47. Ny.M. M 21 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang

70
48. Ny. J. K 24 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 0 1 0 3 42 Kurang
49. Ny. S. M 21 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
50. Ny. R. P 23 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 0 1 0 5 71 Kurang
51. Ny. R. Y 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 1 6 85 Baik
52. Ny. A. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang
53. Ny. N 26 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 1 6 85 Baik
54. Ny. M. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang
55. Ny. M. A 23 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
56. Ny. S. S 20 SMA IRT Tdk diberikan 0 1 1 0 1 1 1 5 71 Kurang
57. Ny.M. M 17 SMP IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
58. Ny. J. K 23 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang
59. Ny. Y. K 20 SMP IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
60. Ny. R 25 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang
61. Ny. L. Y 25 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
62. Ny. E. P 21 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 1 6 85 Baik
63. Ny. A. L 20 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 0 1 0 3 42 Kurang
64. Ny. N 25 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
65. Ny. A. B 29 S1 PNS Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
66. Ny. N 25 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang
67. Ny. M. L 25 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
68. Ny. G. D 23 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 0 1 0 3 42 Kurang
69. Ny. A. P 23 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 1 1 1 6 85 Baik
70. Ny. T. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 0 1 0 3 42 Kurang
71. Ny. L 20 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 1 6 85 Baik
72. Ny. A. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
73. Ny. N. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 kurang
74. Ny. A. R 22 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 0 1 1 6 85 Baik
75. Ny. A. P 15 SD IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 0 1 0 3 42 Kurang

71
76. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Kurang
77. Ny. A. A 21 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 0 1 0 5 71 Kurang
78. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang
79. Ny. S. B 24 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 0 1 0 5 71 Kurang
80. Ny. M. L 17 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 0 1 1 1 1 4 57 Kurang
81. Ny. M. A 18 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 0 0 1 1 3 42 Kurang
82. Ny. M. P 20 SMP IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 1 0 1 4 57 Kurang
83. Ny. R.A 17 SMP IRT Diberikan 1 1 1 1 0 1 1 6 85 Baik
84. Ny. S.W 23 SMA IRT Tdk diberikan 0 0 1 1 0 1 0 3 42 Kurang

72
Lampiran 12

MASTER TABEL PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASIHEPATITIS B-0 DI PUSKESMAS


RANOMUT KECAMATAN PAAL DUA KOTA MANADO
NILAI SKOR
N NAMA/ UM PENDI PEKER STATUS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 JU % KATEG
INISIAL UR DIKAN JAAN IMUNISASI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 ML ORI
O AH
1. Ny. L.L 35 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
2. Ny. L.T 36 SI PNS Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84 Baik
3. Ny. H.L 27 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
4. Ny.W.M 32 SI Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
5. Ny. R.T 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84 Baik
6. Ny.A 25 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
7. Ny. E.P 18 SMP IRT Diberikan 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16 64 Kurang
8. Ny.M 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19 76 Baik
9. Ny. J.P 22 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
10 Ny. S.R 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
11. Ny. A.S 24 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
12. Ny. R.A 27 SMA IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
13. Ny. A.S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
14. Ny. M.U 25 SMP IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
15. Ny.G.R 38 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
16. Ny. F.T 42 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
17. Ny. F.K 35 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
18. Ny. S.Y 26 SMK IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
19. Ny. O.M 24 SMK IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 Kurang

73
20. Ny. M 32 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
21. Ny. L.M 29 SMA IRT Diberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84 Baik
22. Ny. J. P 23 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
23. Ny. S. R 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
24. Ny. E. P 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
25. Ny. V. N 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
26. Ny. S. S 20 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
27. Ny.M. M 17 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
28. Ny. M. R 20 SMA IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
29. Ny. G. P 22 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
30. Ny. V. L 16 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
31. Ny. A. D 15 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
32. Ny. T. L 22 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
33 Ny. L 24 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
34. Ny. A. R 20 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
35. Ny. N. H 26 SMA Swasta Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
36. Ny. L. L 25 SMA IRT Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
37. Ny. P. G 18 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
38. Ny.W. M 32 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
39. Ny. M. U 23 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 64 Kurang
40. Ny. F. T 22 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
41. Ny. R. A 27 SMA Swasta Diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
42. Ny. A. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 16 64 Kurang
43. Ny. A. S 24 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
44. Ny. I. H 29 SMA Swasta Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
45. Ny. I. C 27 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 Kurang
46. Ny. J. W 23 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
47. Ny.M. M 21 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang

74
48. Ny. J. K 24 SMA IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 15 60 Kurang
49. Ny. S. M 21 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
50. Ny. R. P 23 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16 64 Kurang
51. Ny. R. Y 25 SMA IRT Diberikan 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 Baik
52. Ny. A. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang
53. Ny. N 26 SMA IRT Diberikan 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 72 Kurang
54. Ny. M. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang
55. Ny. M. A 23 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
56. Ny. S. S 20 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 20 80 Baik
57. Ny.M. M 17 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
58. Ny. J. K 23 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang
59. Ny. Y. K 20 SMP IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
60. Ny. R 25 SMA IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang
61. Ny. L. Y 25 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 20 80 Baik
62. Ny. E. P 21 SMP IRT Diberikan 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 72 Kurang
63. Ny. A. L 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 16 64 Kurang
64. Ny. N 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
65. Ny. A. B 29 S1 PNS Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
66. Ny. N 25 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang
67. Ny. M. L 25 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Baik
68. Ny. G. D 23 SMA IRT Tdk diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 16 64 Kurang
69. Ny. A. P 23 SMA IRT Diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik
70. Ny. T. L 22 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 16 64 Kurang
71. Ny. L 20 SMP IRT Diberikan 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 72 Kurang
72. Ny. A. K 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
73. Ny. N. S 19 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
74. Ny. A. R 22 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 68 Kurang
75. Ny. A. P 15 SD IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 16 64 Kurang

75
76. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 20 80 Baik
77. Ny. A. A 21 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16 64 Kurang
78. Ny. S. S 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang
79. Ny. S. B 24 SMA IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16 64 Baik
80. Ny. M. L 17 SMP IRT Tdk diberikan 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19 76 Baik
81. Ny. M. A 18 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 16 64 Kurang
82. Ny. M. P 20 SMP IRT Tdk diberikan 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 15 60 Kurang
83. Ny. R.A 17 SMP IRT Diberikan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 68 Kurang
84. Ny. S.W 23 SMA IRT Tdk diberikan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 16 64 Kurang

76
Lampiran 13

Dokumentasi

77
Lampiran 14 A

78
79
Lampiran 14 B

80
81

Anda mungkin juga menyukai