Anda di halaman 1dari 33

Skripsi

Jakarta Exhibition and Convention Center

AB IV
ANALISA PERENCANAAN

4.1 Analisa Kegiatan


4.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan
Secara garis besar pihak yang terlibat dalam eksibisi dan konvensi, yaitu :

a) Pihak Pengelola: Mengatur strategi pemasaran yang efektif, mengatur intensitas


kegiatan gedung, dan mengelola gedung dan fasilitasnya yang sifatnya administrasi dan
teknis. Secara skematik, struktur organisasi pengelola dijabarkan sebagai berikut :
General Manager

Manag Pemasaran Manager Teknik Manager Umum

Bidang Bidang
Bidang Humas Perlengkapan Keamanan

Bidang Fasilitas Bidang


Bidang Administrasi
Pemasaran
Bid Pemeliharaan &
Penyelenggaraan Rumah tangga

b) Pihak Panitia kegiatan / Penyelenggara (Event Organizer/ EO): Mengurus secara


administrasi dan teknis dan mengelola kelancaran kegiatan yang berlangsung, mulai dari
persiapan sampai dengan selesainya acara dan menyerahkan kembali ruangan kepada
pihak pengelola. Memberikan informasi kegiatan yang berlangsung kepada peserta,
mengadakan hubungan dengan perusahaan, instansi atau perorangan yang terlibat.
c) Pihak Peserta EO/ Panitia kegiatan
AKTIF PASIF

Pengisi Venue Tamu Pers, Pembantu Umum


Tamu VIP Undangan Penterjemah, keamanan,
Tamu Khusus teknisi

d) Pengunjung
Adalah mereka yang datang menikmati acara yang berlangsung dan mendapatkan
informasi dari kegiatan pameran dan konvensi di bangunan dan tapak tersebut.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -1


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.1.2 Analisa Alur Kegiatan


Berikut ini adalah alur kegiatan mulai dari datang sampai dengan pulang, berdasarkan
masing masing keperluan dan tugasnya :
a) Pihak Pengelola

b) Pihak Panitia Penyelenggara

c) Pihak Peserta

d) Pihak pengunjung

4.1.3 Analisa Kebutuhan dan Program Ruang


1. Indoor Exhibition, (Hall A dan Hall B)
Modul unit stand terkecil adalah 3,0 x 3,0 meter = 9,0 m21
a) Main aisles/ koridor utama : 3,5 – 4,0 meter
b) Koridor lainnya : 2,5 – 3,0 meter
c) Kapasitas pameran : 300 stand (peserta)2
d) Luas seluruh stand : 300 x @9,0 m2 = 2700 m2
e) Sirkulasi : 20% : 0,2 x 2700 m2 = 540 m2

1
Lawson, Fred, Converence, Convention, and Exhibition Facilities,1981, Hal 77.
2
Ibid
Damianus Hendri K _41208110029 IV -2
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

f) Luas seluruhnya (hall A & B) : 2 x (2700m2 + 540m2) = 6480 m2


g) Kapasitas orang : 6480 m2 / 1,5 m2/ org = 4320 orang.

2. Ruang Konvensi : Digunakan untuk sidang utama


o Daya tampung ruang sidang adalah diasumsikan 2000 orang, terdiri dari :
1) Peserta
i. Peserta aktif = 1600 orang
o Terdiri dari panitia, delegasi dan penasehat, undangan
o Luas standard = meja + kursi = 1,6 m2/ orang
o Luas ruang = (1600 org x 1,6 m2) + sirk 30% = 3.328 m2
ii. Tamu = 400 orang
Jumlah Standard (m2/org) Luas + sirkulasi
No Tamu (orang) Sumber 30% (m2)
1 VIP 50 1,6 MH 104
2 Biasa 300 0,8 MH 312
3 Pers 50 0,8 MH 52
468
2) Panitia
i. Panitia persidangan : Bertugas mengatur perjalanan persidangan
o Asumsi jumlah total = 4% dari kapasitas total = 80 org
o Kebutuhan luas = (80 org x 1,60 m2/org) + sirk 30% = 166,4 m2
ii. Penerima tamu
o Asumsi jumlah total = 3% dari kapasitas total = 60 org
o Luas ruang = (60 org x 1,6 m2/org) + sirk 30% = 124,8 m
Sehingga luas total untuk ruang konvensi adalah :
- Lantai dasar = (Penerima tamu + Panitia + Peserta aktif) = 3.620 m2
- Lantai balkon = 468 m2

3. Ruang sidang komisi


 Menampung seluruh peserta aktif konvensi = 160 orang.
 Jumlah ruang sidang komisi minimal 4 ruang
 Jumlah peserta ideal untuk konvensi kecil minimal 200 orang menggunakan lantai
bertrap, dengan perhitungan kenyamanan jangkauan visual serta pendengaran audio.
 Dari hal tersebut, maka direncanakan dengan membuat ruang sidang berjumlah 8
buah dengan kapasitas masing-masing 200 orang.
 Tipe susunan perabot furniture dan layout ruang berbentuk U-shape.
 Kebutuhan luas ruang (8 ruang sidang komisi) :
= (200 org x 1,6 m2/org) + sirkulasi 30% = 416 m2 x 8 ruang = 3.328 m2
Damianus Hendri K _41208110029 IV -3
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

Uraian ruang
o Kegiatan Utama
JENIS KEL RUANG KAP STANDAR SUM- JML LUAS
KEGIATAN (orang) (m2)
RUANG BER
Pameran R Pameran Hall pameran 4320 1,5 m2/org FL 2 6.480
Servis pameran 10% dari FL 1 648
o Gudang alat luas hall
o Gudang barang
o Bengkel
Keamanan 1 1,3m2/org DA 4 5,2
Toilet pria 10 1/100-400, FL 4 120
3m2/wc
Urinal 10 1/25org, FL 2 120
1,5m2
Toilet wanita 20 2/100, 3m2/wc FL 4 240
Wastafel 10 1/wc, 1,1m2 FL 4 88
R. sekretariat 20 5 m2/org MH 4 100
penyelenggara
7.801,2
Sirkulasi 20% 1.560,3
Total 9.361,5

Sidang Sidang Ballroom Utama 2000 1,6 m2 FL 2 3.620


utama
Penunjang R. Penterjemah 6 6 m2/ruang FL 2 36
Pleno
R Kontrol radio 10 2,4 m2 FL 1 24
R Video – TV 8 9,3 m2 FL 1 75
R Kontrol Audio 7,2 m2 FL 2 15
R Penerangan khusus 28 m2 SB 1 28
R keamanan 30 2,7 m2 SB 1 81
R Rekaman 28 m2 FL 1 28
R Petugas 20 m2 SB 1 20
Panggung Panggung utama 81 m2 (9x9) FL 1 140
Back-stage equipment 324 m2 FL 1 324
o R ganti
o Equipment
o Workshop
o R Loading
Projector booth 28 m2 FL 1 28
Sidang Sidang R Sidang 1 400 1,6 m2 FL 2 1.280
komisi komisi
R Sidang 2 200 1,6 m2 FL 4 1.280
R Sidang 3 100 1,6 m2 FL 4 640
Penunjang R Proyektor 28 m2 FL 4 112
komisi
R Sekretariat 8 4,5m2 FL 5 180
R Kontrol suara 7,2 m2 SB 2 20
Gudang alat & Furn 10% r sidang FL 1 333
R Penterjemah 2 6m2/org FL 10 120
Teknisi 10 7m2/org FL 2 140
8.496
Sirkulasi 20% 1.699
Total 10.196

o Kegiatan penunjang
JENIS JENIS RUANG KAP STANDAR SUM- JML LUAS
KEGIATAN RUANG (orang) BER (m2)
Penunjang Penerima Hall penerima 2000 0,30 m2/org FL 1 600
utama

Damianus Hendri K _41208110029 IV -4


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

(main foyer 2000 0,60 m2/org FL 1 1200


lobby)
lobby 1200 1,50 m2/org FL 1 1800
Counter informasi 4 8,00 m2 FL 2 36
Pusat Informasi 2 4,46 m2/org FL 1 9
Deposite box 50 1m2 SB 2 100
Lounge 800 1,13 m2 DA 1 904
Penunjang R. Eksekutif 25 1,6 m2 DA 2 80
khusus
R Sekretariat 6 6m2/org FL 2 72
R. Rapat 60 1,5 m2 DA 1 100
R Resepsi 50 0,8 m2/org FL 1 40
R Rias VIP SB 1 16
R Tunggu VIP 10 SB 1 90
o Pantry 50% layanan FL 1 45
R Istirahat 50 1,13 m2 SB 1 84,75
R Konfrensi Pers 50 2m2/org SB 1 100
R Wartawan
o R duduk 25 0,54 SB 1 13,50
o R kerja 25 1,13 SB 1 28
o R wawancara 20 0,81 SB 1 16
o R sekretariat 40 3,40 FL 1 136
Fas makan Banquet hall 2000 1,0 m2/org 1600
& minum
Coffe bar 200 2m2/org DA 1 400
Pantri &dapur 10% luas rg FL 1 160
yg dilayani
Gudang 8% FL 1 128
Fasilitas Prefunction 1/3 kap FL 1 400
umum - layanan, 0,6
business m2/org
center
R Registrasi 10 6 m2/org SB 1 60
R Tiketing 20 6m2/org SB 1 120
Fotocopy & alat tulis 2 SB 1 20
Bank SB 2 40
Money Changer SB 1 20
Travel agent SB 2 40
ATM SB 6 36
Telepon umum 10 1,44 m2 DA 2 28,8
Toko Souvenir SB 4 80
R P3K
o Perawatan 2 4,00 m2 SB 1 40
o Tim medis 4 6,00 m2 SB 1 24
R PABX SB 1 20
R Kontrol 1 SB 1 12
Toilet pria 10 1/100-400, FL 2 60
3m2/wc
Urinal 10 1/25org, FL 2 120
1,5m2
Toilet wanita 20 2/100, FL 2 120
3m2/wc
Wastafel 10 1/wc, 1,1m2 FL 2 44
Mushola 50 1,6m2/org SB 2 160
R Panitia R Direksi 1 15 m2 MH 4 60
R Manager 1 7,1 m2 MH 6 42,6
Sekretariat 4 6,0 m2 MH 1 24
Staff 10 4,0 m2 MH 1 40
R Rapat 12 SB 1 30
9.400
Sirkulasi 20% 1.880
Total 11.280

Damianus Hendri K _41208110029 IV -5


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

JENIS JENIS RUANG KAP STANDAR SUM- JML LUAS


KEGIATAN RUANG (orang) (m2)
BER
Pengelola Adminis- Front office of house 1 SB 1 60
trasi Sekretariat 2 11 m2 DA 1 22
R Cashier 1 12,0 m2 FL 1 12
Direktur 1 36m2 MH 1 36
Adm umum
o GM & VGM 1 19m2 FL 2 38
o Manager 1 14m2 FL 5 70
(PR, FB, HR,
Purchashing, Stage)
o Sekretaris 1 11m2 FL 6 66
o Staff 20 4,46m2 MH 1 89,2
R Rapat 12 1,6m2/org FL 2 38,4
R Arsip SB 1 20
R Teknisi 6 4,46m2/org MH 1 26,8
R Pemasaran 10 4,46m2/org MH 1 46,6
R Keamanan 5 4,46m2/org MH 1 23,3
R Bag Persidangan 25 4,46m2/org MH 1 111,5
Monitor CCTV 4 4,46m2/org MH 1 18
Servis Locker OS 40 0,6m2 SB 2 48
Pos Keamanan 1 1,3m2/org DA 1 2
Mushola 15 1,6m2/org SB 2 48
Toilet pria 4 3,0 m2 MH 1 12
Toilet wanita 4 3,0m2 MH 1 12
801,8
Sirkulasi 20% 160,4
Total 962,2

o Bangunan Utilitas
JENIS JENIS RUANG KAP STANDAR SUM- JML LUAS
KEGIATAN RUANG (orang) (m2)
BER
Utilitas Mekanikal R Genset 30 m2 SB 1 30
Elektrikal R Pompa 9 m2 SB 2 18
R. Panel 30 m2 SB 1 30
R Reservoir 50 m2 SB 1 50
Water Chiller 30 m2 SB 1 30
R Trafo 9 m2 SB 1 9
STP 9 m2 SB 1 9
Support Gudang 6 m2 SB 1 6
Bengkel kerja 9 m2 SB 1 9
161
Sirkulasi 20% 32,2
Total 193,2

Perhitungan program ruang :


o Kegiatan utama = 9.361,5 + 10.196 = 19.556,7m2
o Kegiatan penunjang = 11.280,0 m2
o Pengelola = 962,2 m2
o Utilitas = 193,2 m2
Jumlah total luas ruang = 31.992,1 m2

Sumber :
o Conference, convention, Exhibition Facilities, Fred Lawson (FL)
o Data Arsitek, Ernest Neuvert (DA)

Damianus Hendri K _41208110029 IV -6


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

o Time Saver Standard for Building Type (TSS)


o Matriks Handbook : Matric Planning and Design Data (MH)
o Studi banding/ Survey lapangan (SB)

4.1.4 Hubungan Ruang


Secara garis besar, hubungan ruang yang ada bisa dibuat sebagai berikut :

= Berhubungan langsung
= Berhubungan tidak langsung

4.1.5 Skema Organisasi Ruang


Secara makro, skema organisasi ruang bisa dijabarkan sebagai berikut :

ENTRANCE SIRKULASI SERVIS R. UTAMA BACK-UP SERVICE

MAIN R. AUDIO-VISUAL
ENTRANCE
MEETING
RESTORAN ROOM R. PROYEKTOR

LOBBY
INFORMASI CONFERENCE R. TERJEMAHAN
HALL

DIRECT LIFT/ FOYER


ENTRANCE ESKALATOR RESEPSIONIS EKSIBISI SERVICE
EXHIBITION
HALL
REST ROOM
PARKIR PANGGUNG

BANQUET
COUNTER HALL
SOVENIR, GD FURNITURE
ATM

SERVIS RESTORAN

4.1.6 Kegiatan Ruang Luar


1) Ruang Luar Aktif
a) Kegiatan Pameran
Parkir Mobil :
o Luas Hall pameran = 6480 m2
o Kebutuhan luas ruang = 1,5m2/orang

Damianus Hendri K _41208110029 IV -7


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

o Kebutuhan parkir = 8 orang/ mobil (24m2)


o Kapasitas tampung pameran = 6480 m2 : 1,5m2/org = 4320org
o Jumlah pengunjung pameran = 80% x 4320 orang =3456 orang
o Kebutuhan parkir = 3456 : 8 org/mobil = 432 mobil.
Luas Parkir mobil = @24m2 x 432 mobil = 10.368 m2
Parkir motor : diperkirakan jumlahnya 50% mobil = 216 motor
Luas = @2m2/ motor x 216 motor = 432m2
b) Kegiatan Konvensi
o Parkir mobil
 Standard kebutuhan = 6 org/mobil (24m2)
 Kebutuhan kapasitas 2000/6 org/mobil = 333 mobil
 Luas parkir = @24m2 x 333 mobil = 7.992 m2
o Parkir Motor : asumsi jumlahnya 50% dari mobil = 167 motor
Luas parkir motor = @2m2 x 167 motor = 334 m2
o Parkir Bis
 Standard kebutuhan = 100m2 hall/ mobil, 1,0 bis untuk 100org
 Luas parkir 1 bis = 36 m2/ bis
 Kebutuhan kapasitas 2000 : 100 = 20 bis.
 Luas parkir = @36 m2 x 20 bis = 720 m2
c) Pengelola
o Parkir mobil
 Standar parkir = 2 org/ mobil (Lawson, fred,1981)
 Pengelola & panitia = 90 orang + 28 orang = 118 orang
 Kebutuhan parkir = 118 org/ 2org/mobil = 59 mobil.
 Luas parkir = @24m2 x 59 mobil = 1.416 m2
o Parkir motor : Jumlah diperhitungkan sama dengan mobil = 59 motor.
Luas parkir motor = @2m2 x 59 m2 = 118 m2
o Mobil Servis : Jumlah berdasarkan studi perbandingan = 10 mobil
Luas yang diperlukan = 36 m2/ truk x 10 mobil = 360m2

Total kebutuhan parkir :


a) Parkir mobil = 10.368 + 7.992 + 1.416 = 19.776 m2
b) Parkir motor = 432 + 334 + 118 = 884 m2
c) Parkir Bis = 720 m2
d) Parkir mobil servis = 360 m2
Luas total parkir = 21.740 m2

Damianus Hendri K _41208110029 IV -8


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

2) Outdoor Exhibition
o Selain sebagai Outdoor Exhibition, juga sebagai ruang komunal berupa plaza.
o Kebutuhan luas berdasarkan studi banding, adalah kurang lebih 2000m2.
3) Ruang Luar Pasif
o Berfungsi sebagai elemen visual, buffer polusi udara dan suara berupa penghijauan
dan resapan air, terutama karena berada dibantaran sungai Ciliwung.
o Plaza dan pedestrian pejalan kaki yang berada diarea terpotong GSB maupun GSS.
Luas ruang terbuka pasif diasumsikan 40% luas parkir = 0,4 x 21.740m2 = 8.696 m2

Total kebutuhan ruang luar :


a. Kebutuhan parkir = 21.740 m2
b. Outdoor exhibition = 2.000 m2
c. Ruang luar pasif = 8.696 m2
Kebutuhan ruang luar = 32.436 m2

Damianus Hendri K _41208110029 IV -9


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2 Analisa Tapak


4.2.1 Analisa Lingkungan
EKSISTING

Jalan utama & Gedung


Sungai Ciliwung perkantoran (Nindya
Diasumsikan telah terjaga Karya)
kebersihannya.
LOKASI

Wisma peristirahatan

Lahan kosong,
Pemukiman penduduk diperuntukkan sebagai
yang kurang teratur wisma kantor dan karya
perdagangan

TANGGAPAN

Ruang terbuka dan


penghijauan rendah pada
area terbuka

Ruang terbuka dan


penghijauan rendah pada
area terbuka

Damianus Hendri K _41208110029 IV -10


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.2 Analisa Entrance Tapak


Analisa berdasarkan Pencapaian Karakter
Bentuk Main Entrance/ akses Jelas, mengundang, aman, untuk pengunjung
utama
Side Entrance/ akses Tidak informative, agak tersembunyi, untuk
samping pengelola, untuk kegiatan servis3.
Pengunjung Kendaraan Untuk kendaraan pengunjung, pengelola, servis
Pejalan kaki Jalur pedestrian penghubung bangunan dengan
area umum dan fasilitas sekitarnya.

EKSISTING

TANGGAPAN

Akses Tapak Kelebihan Kekurangan Nilai

o Tidak menimbulkan Jika terlewat harus menuju pintu


kemacetan lainnya (bila ada), bila tidak ada 3
o Mudah dilihat maka harus memutar balik
o Mudah dilihat Menimbulkan kemacetan karena
2
o Ada kesempatan melihat akses jadi satu
site sebelum masuk
o Sirkulasi kendaraan jelas Menimbulkan kemacetan,
antrian masuk menghalangi jalan 1

keluar.

Kesimpulan : Akses utama berada di bagian depan dan dipisahkan antara akses masuk
dan keluar, dengan solusi perletakan main entrance jangan diletakkan terlalu pinggir atau
terlalu tengah agar tidak menimbulkan kemacetan.

3
Ibid, Hal: 158.
Damianus Hendri K _41208110029 IV -11
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.3 Analisa Pencapaian


1) Kemudahan pencapaian lokasi dari dan ke sarana:

2) Kedekatan dengan sarana penunjang dan sarana bisnis komersil di sekitar site.

EKSISTING
Jalan akses
utama untuk
kendaraan
satu arah

Jembatan
penyeberangan
untuk pejalan
kaki di depan site

Jalan sekitar
site : dua arah

TANGGAPAN

Main
Entrance

Side
Entrance

Damianus Hendri K _41208110029 IV -12


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.4 Analisa Sirkulasi


SIRKULASI HORISONTAL ARAHAN PEMAKAIAN SKETSA
Linier : Sirkulasi satu alur untuk Ruang pendukung eksibisi dan pendukung
pencapaian ke masing masing ruang konvensi, kantor pengelola, ruang servis

Radial : Sirkulasi yang terpusat pada satu Lobi utama pada masing-masing fungsi utama,
titik, kemudian menyebar keluar Ruang konvensi

Grid : Sirkulasi yang menyebar ,banyak Layout ruang eksibisi, layout banquet,
simpul & pola tertentu. Pedestrian.
Network (Jaringan) : Jalan dengan arah Entrance dengan lobi, R sidang dengan toilet,
yang menghubungkan antar titik. r. eksibisi dengan loading dock.

EKSISTING

TANGGAPAN

Damianus Hendri K _41208110029 IV -13


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.5 Analisa Ruang Luar


EKSISTING

Area Promenade
Area Promenade

TANGGAPAN

Amphitheater

Damianus Hendri K _41208110029 IV -14


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.6 Analisa View

EKSISTING

Sungai Ciliwung
diasumsikan telah
tertata rapi dan
terjaga
kebersihannya

TANGGAPAN

o Sifat bangunan utama yang tertutup, tidak harus mendapatkan view berlebih.
o Ada ruang terbuka sebagai perantara untuk menikmati view, baik keluar maupun kedalam tapak.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -15


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.7 Analisa Kebisingan

EKSISTING

Jalan primer :
Tol dan Arteri

Jalan lebar 10 meter


LOKASI
Jalan inspeksi sungai
lebar 7 meter

Jalan lebar 12 meter

TANGGAPAN

Penghijauan Penghijauan
rendah rendah

Damianus Hendri K _41208110029 IV -16


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.8 Analisa Matahari


EKSISTING

LOKASI

TANGGAPAN

Penghijauan sebagai
penyaring sinar
Penghijauan
rendah matahari langsung

Bidang yang terkena


sinar matahari pada
bangunan utama
sepanjang hari lebih
sedikit sehingga efek
panas tidak begitu
dominan dirasakan.
Penghijauan sebagai
penyaring sinar matahari

Damianus Hendri K _41208110029 IV -17


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.2.1 Penzoningan
Dari perletakan zoning setiap analisa, kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut :

UTILITY

ZONA PENUNJANG
ZONA SIDANG

PARKIR
ZONA PARKIR

ZONA
PENUNJANG
OPEN SPACE
ZONA
PENUNJANG
PEDESTRIAN
PARKIR +
PENGHIJAUAN OPEN SPACE
RENDAH

PENGHIJAUAN
RENDAH
ZONA
PENUNJANG
SUNGAI
ZONA EKSIBISI CILIWUNG

4.3 Analisa Bangunan


4.3.1 Bentuk Masa Bangunan
Bentuk dasar untuk masa bangunan dari pertimbangan fungsi ruang dan penjelasan tema,
dapat disimpulkan sebagai berikut :

Damianus Hendri K _41208110029 IV -18


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

 Penyesuaian dengan tata ruang dalam kegiatan eksibisi dan konvensi.


 Kemungkinan elemen struktur yang mendukung penampilan arsitektural.
 Manifestasi dan ekspresi dari kegiatan eksibisi dan konvensi.
 Orientasi bangunan yang mendukung penampilan dikaitkan dengan bentuk tapak.
 Keadaan tapak dan lingkungan
Pendekatan bentuk masa bangunan berdasarkan criteria diatas adalah sebagai berikut :
o Cenderung berdiri sendiri
o Menunjukkan stabilitas4
o Sifat bentuknya yang terpusat
o Efisien ruang yang kurang
o Pembagian pola gris struktur kurang teratur
o Mudah dalam pembagian pola grid struktur
o Persepsi geometri tidak kaku
o Ruang dapat digunakan lebih efisien
o Orientasi ruang bisa menyebar maupun terpusat
o Berkesan memusat, umumnya bersifat stabil5
o Bisa menjadi focal point bagi bentuk lainnya
o Pola grid dan ruang yang memusat & berorientasi kedalam

Dari pertimbangan bentuk diatas, maka bentuk dasar yang kemungkinan digunakan adalah
bentuk segiempat dan lingkaran digabungkan dengan segi tiga dengan transformasinya.

Bentuk tapak cenderung


berbentuk transformasi
segi empat, sehingga
bentuk bangunan bisa
mengikuti bentuk site
tersebut.
Masa bangunan utama
(Eksibisi) cenderung
diletakkan di area
depan, dengan maksud
eksibisi adalah kegiatan
yang tidak terlalu
terpengaruh dengan
kebisingan jalan raya.

Masa bangunan utama


(Konvensi) diletakkan
Bangunan utama di area belakang karena
konvensi diletakkan memerlukan ketenangan
sejajar dengan bangunan yang lebih baik dari
eksibisi agar terlihat pada eksibisi.
kokoh dalam komposisi
letaknya.

4
Ching, Francis DK, Architecture : Form, Space and Order, 1979, Hal. 56
5
Ibid, Hal. 55
Damianus Hendri K _41208110029 IV -19
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.3.2 Penampilan Bangunan


angunan
Penampilan bangunan
gunan sebagai pusat eksibisi dan konvensi ini harus mencerminkan
kegiatan didalamnya yang terlihat fleksibel dan ekpresif seperti penampilan kegiatan eksibisi
yang selalu dinamis dan berganti–ganti
berganti ganti sesuai dengan tema pameran. Begitu juga dengan
bangunan konvensi
onvensi yang mencerminkan kegiatan terpusat didepan (stage).
(stage). Untuk maksud
tersebut, maka diusulkan :
o Tampilan bangunan merepresentasikan kegiatan didalamnya dan monumental.
o Penampilan bangunan mencerminkan tema yang diangkat : Ekspresi Struktur.
Struktur
o Penampilan bangunan menjadi landmark bagi lingkungan sekitar.
Rangka struktural di
ekspose

Tampilan masa dari jalan utama

Tampilan masa bangunan dari jalan utama, menampilkan elemen struktur yang bisa memakai
material beton.

Rangka struktural di
ekspose
Ekspose kanopi entrance
ditopang kolom struktural

Jalan raya utama

Tampilan masa dari


sungai Ciliwung
dengan fungsi air
sebagai refleksi
bangunan

4.3.3 Analisa Sistem Struktur


4.3.3.1 Sistem Struktur
Sistem struktur adalah rangkaian elemen struktur yang saling terkait satu dengan yang
lain untuk mendapatkan kestabilan, kekakuan bangunan yang disalurkan ke tanah berupa gaya,
sehingga bangunan dapat berdiri kokoh. Dalam perencanaan bangunan, sistem struktur yang
dipakaii harus memenuhi persyaratan dan pertimbangan tertentu, diantaranya :
a) Sistem
tem struktur yang dipakai dapat dirancang oleh perancangnya sendiri.
b) Kuat dalam menahan gaya lateral.
c) Efisien dalam pembiayaan

Damianus Hendri K _41208110029 IV -20


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

d) Kemudahan dalam pelaksanaan


e) Tidak menyulitkan proses pelaksanaan konstruksi dan operasional gedungnya.

4.3.3.2 Sub- Struktur


Disebut juga dengan Pondasi. Adalah bagian struktur bangunan yang menyalurkan
beban menuju tanah untuk menjamin kestabilan. Pertimbangan menentukan jenis pondasi yang
dipilih berdasarkan :
a) Besarnya beban bangunan
b) Daya dukung tanah
c) Pertimbangan lingkungan sekitar proyek
d) Pertimbangan waktu pelaksanaan dan biaya yang akan dikeluarkan.
JENIS PONDASI KELEBIHAN KEKURANGAN SKETSA

Pondasi Lajur - Waktu pengerjaan cepat. - Daya pikul kurang kuat


- Efektif untuk bangunan - Kedalaman dangkal
sederhana
- Kebisingan rendah
Pondasi Tiang - Mampu mencapai lapisan - Bising dan cenderung
Pancang tanah keras yang dalam dari mengganggu lingkungan
- Bahan beton perlukaan tanah sekitar, karena suara mesin dan
bertulang - Relative mudah dan cepat getarannya.
- Untuk kedalaman dalam pelaksanaannya - Perlu area yang besar untuk
tanah keras mencapai mobilisasi dan proses
>25m pemancangan
Pondasi Bored Pile - Dapat menahan beban besar - Waktu pelaksanaan relative
- Bahan beton - Dapat menjangkau lapisan lama dan kurang praktis
bertulang tanah keras yang cukup - Kebisingan dalam proses
- Kedalaman tanah dalam pengerjaan tinggi
keras mencapai >25m - Tidak mengganggu
lingkungan sekitar
- Bisa untuk berbagai jenis
dan keadaan tanah
Pondasi setempat - Pelaksanaan mudah - Tidak dapat menahan beban
- Bahan beton - Tidak membutuhkan besar
bertulang peralatan khusus - Hanya bisa dipakai pada
- Kedalaman tanah - Tidak butuh keahlian bangunan maksimal 4 lantai.
keras mencapai >25m khusus pada
pelaksanaannya
Berdasarkan kondisi tapak yang ada, dan pemahaman jenis pondasi, maka jenis sub-
struktur yang bisa dipakai adalah jenis pondasi tiang pancang, dengan pertimbangan :

Damianus Hendri K _41208110029 IV -21


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

o Luas area yang dipondasi memerlukan daya dukung tinggi terutama


pada ruang eksibisi dengan daya dukung lantai sekitar 17 kN/m26
o Dapat digunakan di bangunan yang relatif luas (konvensi & eksibisi)
o Jenis tanah dan daya dukung tanah yang baik.
o Bahan dari pondasi mudah diperoleh.
o Alat kerja dan tenaga yang ada.
o Pengerjaan yang mudah dan relatif cepat.

4.3.3.3 Upper Struktur


1) Komponen Vertikal
a) Berupa kolom & dinding beton (Retainning Wall)

b) Ruang eksibisi, letak kolom tidak harus berbentang lebar, karena kegiatan eksibisi
dilakukan oleh banyak pelaku dan layout ruangnya membentuk pola grid (modular)
2,5meter s/d 3meter7.
c) Fungsi ruang sidang utama harus bebas dari kolom, sehingga mempengaruhi bentang
atap diatasnya. Bentang terkecil adalah 10meter-15meter8

2) Komponen Horizontal
a) Adalah bisa berupa lantai composite dan lantai beton
bertulang dengan penopang balok
b) Daya pikul lantai untuk kegiatan eksibisi adalah 14 s/d
17kN/m29.
Penggunaan bahan dipengaruhi oleh :
 Ketersediaan material.
 Modul dan bentang efektif. Efisien dan ekomonis dalam pembiayaan

Beton pracetak bisa dipakai untuk bentang 3meter – 12 meter

6
Lawson, Fred, Op. Cit., Hal 77.
7
Ibid, Hal 77
8
Ibid, Hal 77
9
Ibid, Hal 77

Damianus Hendri K _41208110029 IV -22


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

Beton bertulang konvensional :


Bentang efektif slab bisa digunakan 1 meter s/d 6 meter
Bentang efektif balok : 3 meter s/d 20 meter.

4.3.3.4 Struktur Atap


1) Rangka Atap
Sistem struktur atas yang digunakan untuk pembentuk atap adalah menggunakan
rangka yang mampu membentang dan mudah dibentuk. Secara fungsional, rangka atap
harus bisa membentuk atap untuk mengalirkan air hujan.

Agar mendapatkan ekspresi struktur yang lebih arsitektural, dan sistem strukturnya
lebih kuat maka rangka yang dipilih adalah menggunakan material pipa besi galvanis.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -23


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

2) Penutup atap (Metal sheet, Polycarbonate, beton, kaca)

Faktor utama pemilihan penutup atap adalah :


1. Keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan.
2. Keawetan terhadap cuaca (angin, panas dan hujan).

4.3.3.5 Sistem Modular


Pemilihan modul struktur dalam perancangan, didasarkan atas faktor :
 Kebutuhan ruang gerak manusia.
 Tata letak ruang dalam.
 Kebutuhan parkir dalam bangunan.
 Standar konstruksi.

Dari pertimbangan tersebut, maka :


o Modul yang digunakan bisa berkelipatan 30cm, karena bahan arsitektural umumnya
menggunakan modul ini dan ruang gerak manusia normal adalah kelipatan 60cm.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -24


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

o Modul struktur : Jarak antar elemen struktur bangunan yang dikaitkan dengan
kemampuan jenis struktur yang fungsional dan estetis.
Pemilihan sistem modular ini bisa digunakan untuk modul kolom, terutama pada lantai
basement dan ruang kerja. Sedangkan untuk ruang utama (ruang pameran dan hall
konvensi) bisa memakai kelipatannya.

Penggunaan bahan
Penggunaan material struktur yang dipakai, didasarkan atas :
o Sesuai tema yang diangkat dalam perencanaan ini yaitu ekspresi struktur, maka
dipilih penggunaan bahan yang memberikan kesan ekspresif.
o Penggunaan bahan yang efektif dalam pengaplikasiannya.
o Struktur yang dipilih merupakan pencerminan aktifitas yang dilakukan didalamnya.
o Kekuatan dan ketahanan terhadap waktu dan cuaca.

MATERIAL KARAKTERISTIK
Baja : Kaku, Tahan gaya tarik, ringan daripada beton, Dapat korosi
akibat pemuaian dan cuaca, tidak tahan api, waktu pelaksanaan
konstruksi cepat.
Beton : Tahan cuaca, Lebih berat dari baja, tahan panas, tahan gaya
tekan, mudah dibentuk, waktu pelaksanaan lama.

Pipa Besi : Mudah dibentuk, Tidak tahan panas, Perlu konstruksi


khusus, Waktu pelaksanaan cepat, dapat korosi karena cuaca, Ekspresif.

4.3.4 Pengaturan Tata Ruang


1) Ruang Pameran – Eksibisi
Sesuai dengan kebutuhan untuk menampung kegiatan yang
berkapasitas besar, persyaratan dimensi dan kemudahan dalam
pengaturan stan pameran, maka ruang pameran bisa bebas kolom
dengan atap berbetang lebar, maupun dengan modul kolom tertentu. Layout ruang dalam
dan sirkulasinya bisa berbentuk grid, karena lebih efektif.

2) Ruang Sidang Utama – Konvensi


a) Bentuk ruang
Mengacu pada bentuk ruang pertemuan (lihat lampiran : Bentuk-bentuk ruang
persidangan), maka bentuk Rectangle Shape (bentuk dasar persegi empat) lebih efektif,
karena arah orientasi pandangan penonton ke panggung utama lebih terpusat dan arah

Damianus Hendri K _41208110029 IV -25


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

sistem tata suara lebih bagus diterima,


diterima, namun bentuk ini memerlukan acoustically
treatment di dinding ruang dan plafondnya.
Untuk mengantisipasi jarak pandang yang terbatas, maka bisa ditambahkan sistem
balkon dengan pertimbangan :

o Pemisahan antara peserta aktif (delegasi) dan


d peserta pasif (tamu, press, pengamat)
o Ruang yang tidak terlalu panjang akan menghasilkan kualitas suara dan pandangan
langsung yang lebih baik.
b) Sistem tempat duduk
Jumlah maksimal setiap baris kursi adalah 22
buah, dan lebar gang minimal 1,10m.
1,10m
Terdapat dua sistem penyusunan tempat duduk
pada ruang persidangan, yaitu :
a. Traditional Seat
o Blok tempat duduk dipisahkan oleh gang/
aise untuk sirkulasi dan membatasi
jumlah tempat duduk disetiap barisnya.
o Arah pandang
dang peserta tidak sepenuhnya
terarah satu titik.
titik
o Area sirkulasi menjadi lebih luas
luas,
sehingga memakan luas efektifnya.
o Jumlah dan letak pintu darurat tergantung
kapasitas dan jarak pencapaian.
b. Continental Seat
o Barisan tempat duduk tidak dipisahkan oleh
gang, dengan beberapa jalur pintu keluar.
o Arah pandangan semua peserta terpusat.
o Kapasitas lebih besar karena sirkulasi
sedikit.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -26


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

o Pintu darurat disiapkan banyak akses, disetiap tiga lajur tempat duduk.

3) Ruang Sidang Komisi


Deretan beberapa ruang sidang yang lebih
kecil secara fleksibel dari kapasitas,
pembatasan, susunan ruang dan fungsinya.
Susunan tempat duduk dan arah orientasi
depan tidak permanen.

4.3.5 Penzoningan Dalam Bangunan


Pengelompokan zoning didalam bangunan terdiri atas :
 Kelompok kegiatan utama (Eksibisi Indoor dan Outdoor, persidangan utama dan
sidang komisi)
 Kegiatan penunjang utama (Banquet hall, Hall, pre function, business center, ruang
panitia, dan lain-lain)
 Kegiatan servis (parkir pengunjung, Loading dock, gudang, pengelola, dll)

1) Zoning Horizontal

2) Zoning Vertikal

Damianus Hendri K _41208110029 IV -27


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.3.6 Utilitas
4.3.6.1 Air Bersih

Kebutuhan air bersih untuk bangunan tersebut = 5 liter (0,005m3)/hari/m210.


 Dengan luas bangunan 31.992 m2, maka kebutuhan air bersih = (0,8 x
31.992m2) x 0,005m3/hari = 127,968 m3/hari ~ 128 m3.
 Mesin AC dan lain-lain = 20% x 128 m3 = 25,6 m3.
 Cadangan air untuk pemadam kebakaran = 25,0 m3.
 Total volume kebutuhan air bersih/ hari = 128 + 25,6 + 25 = 178,6 m3
 Kapasitas GWT = 0,8 x 178,6 = 142,9 m3
Dengan ukuran kedalaman 4 meter, maka luas GWT bisa menggunakan ukuran
142,9 m3 / 4 meter = 35,73 m2  ( P : L = 9 : 4).
 Kapasitas tangki atap = 30% x 178,6 m3 = 53,58 m3
Dengan ukuran ketinggian 2 meter, maka luas roof tank menggunakan ukuran
53,58 m3 / 2 m = 26,79 m2  (P : L = 6,0 : 5,0 )

4.3.6.2 Pengolahan Air Limbah


Untuk pengolahan air limbah (air kotor maupun air bekas), ditampung dan diolah
menggunakan sistem Bioseptictank merupakan material pabrikan dan juga STP (Sewage
Treatment Plan) yang dibuat manual. Untuk perhitungannya adalah :
 Perkiraan tingkat aliran air limbah cair : 8 liter/ hari/ orang11.
 Jumlah pengunjung sekitar 7150 orang, diasumsikan yang menghasilkan air limbah
adalah 80%. Sehingga jumlah penggunanya adalah 5.720 orang.
 Volume buangan air limbah adalah 8 liter x 5720 orang = 45.760 liter = 46m3
o Tangki aerasi (proses menumbuhkan mikroorganisme)
Waktu proses = 3 jam, asumsi waktu operasional 14 jam. Volume : 3/14 x 30 hari
= 6,5. Dengan kedalaman 2,5m, luas permukaan 6,5/ 2,5 = 2,6 m2  (P:L = 1,75x
1,5)
o Tangki settling (pengendapan utama)

10
Juwana, Jimmy, Panduan sistem bangunan tinggi untuk arsitek dan praktisi bangunan , 2005
11
Ibid, hal. 201
Damianus Hendri K _41208110029 IV -28
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

Waktu proses = 1 hari, Volume 46m3. Asumsi kedalaman = 3m. luas permukaan :
46m3/ 3m = 15,33m2  (P : L = 5,5m : 3m)

Air Limbah Tangki Aerasi Tangki Settling Klorinasi Resapan

Flushing Siram taman Roil kota

4.3.6.3 Penerangan dan Daya Listrik

Pertimbangkan menentukan sistem penerangan dan daya listrik guna mendukung kegiatan dan
penampilan barang yang dipamerkan dan suasana konvensi:
 Kenyamanan peserta dan pengunjung agar tidak silau.
 Biaya yang efisien, dapat disiasati dengan penggunaan lampu hemat energi.
 Segi keindahan, yang akan mendukung suasana yang dicapai.
 Segi kegiatan dan fungsi ruang lainnya yang akan ditampilkan sesuai karakter.
Sumber daya listrik utama bersumber dari PLN, melalui sistem jaringan bawah tanah agar
media penyaluran daya/ kabel listrik tidak terlihat yang dapat mengganggu penampilan
bangunan. Untuk ruang luar, penerangan taman menggunakan penerangan tenaga surya agar
menjadi lebih hemat energi.

4.3.6.4 Pencegah Kebakaran

Damianus Hendri K _41208110029 IV -29


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

Dalam perencanaan sebuah bangunan yang luas dan kompleksitasnya tinggi, diharuskan
memiliki sistem pencegahan kebakaran, yaitu :
1) Pencegahan aktif
a) Alat penginderaan/ peringatan dini (detektor) : sebagai pendeteksi bahaya kebakaran
dengan mendeteksi asap (smoke detector), hawa panas (heat detector), deteksi nyala
api. Radius pelayanan 92m2/ unit. Jumlah kebutuhan : 31.992 m2/ 92 m2 = 348 unit.
b) Sistem fire extinguisher : adalah menggunakan alat pemadam api ringan (Apar)
portable, ditempatkan di tempat strategis-terjangkau dan memiliki resiko paling
tinggi terhadap bahaya kebakaran, seperti : ruang panel, koridor, ruang rokok,
pantry, dll. Jarak maksimal antar unit adalah 20 – 24 meter dengan daya pelayanan
200 – 250 m2. Sehingga jumlah kebutuhannya adalah 31.992 m2/ 250 m2 = 128 unit
s/d 160 unit.
c) Hidrant box dan selang kebakaran : dengan menggunakan boks fire hydrant beserta
selang dan nozzle ini mampu meyemprot dengan luas bidang 800 m2, radius 40m.
Sehingga jumlah kebutuhan hydrant box adalah : 31.992 m2/ 800 m2 = 40 unit.
d) Hydrant pillar, berada di setiap jarak 100m’ keliling bangunan.
e) Sprinkler, dengan luas bidang penyemprotan 25m2/ unit, maka jumlah kebutuhan
sprinkler adalah 31.992 m2/ 25 m2 = 1280 unit.

2) Pencegahan pasif
a) Tangga kebakaran.
o Setiap titik unit tangga darurat ini harus setiap jarak radius 30m.
o Penyediaan lebar koridor dan kapasitas lebar tangga minimal 1,60 m.
o Dilengkapi pintu akses darurat, lebar minimal 90cm, dan tahan api hingga 2 jam.
o Dilengkapi dengan sistem pressure fan shaft (PSF) sebagai suplai oksigen.
o Menggunakan struktur beton tahan api sebagai pelindung didalamnya.
b) Penerangan kebakaran : Adanya lampu penunjuk dan penerangan pada pintu keluar,
tangga kebakaran dan koridor dengan sumber daya baterai (rechargeable lamp).
c) Petunjuk arah keluar : Di sepanjang jalur sirkulasi, koridor pintu keluar dan darurat.
d) Sistem kompartemensi : Merupakan lokalisasi proses kebakaran agar api tidak
menjalar ke tempat lain, Luas satu kompartemen sampai dengan 2500 m2.

4.3.6.5 Pengkondisian Udara


Bangunan eksibisi dan konvensi merupakan jenis bangunan tertutup sehingga memerlukan
pengkondisian udara.
1) Penghawaan alami.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -30


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

Kelebihan Kekurangan
o Mudah didapat o Perlu tekanan agar mengalir disetiap ruang.
o Murah o Hanya dapat dipakai ketika udara bisa mengalir
o Dapat dikondisikan o Sulit mengontrol perubahan intensitas dan kualitas
menjadi penghawaan udara yang mengalir
silang

2) Penghawaan buatan
Kelebihan Kekurangan
o Jalur sirkulasi dapat diatur o Butuh energi yang besar untuk menjalankannya
o Waktu pemakaian bebas o Perlu perawatan berkala
o Besarannya dapat diatur

Untuk penghawaan buatan, menggunakan Air Condition (AC), dengan beberapa macamnya, :
a) AC Packaged Unit (indoor dan outdoor unitnya menyatu). Jenis ini sudah mulai
ditinggalkan karena tidak praktis terutama dalam perawatannya.
b) Split (Indoor dan Outdoor unitnya terpisah, terdapat tipe split duct dan split tanpa
ducting. Bisa digunakan pada ruang yang relatif kecil.
c) AC sentral dengan Chiller (sistem pendinginan ruang tidak langsung). Yaitu tipe unit
chiller dan AHU; Chiller dengan FCU dihubungkan dengan chiller water. Sistem ini,
udara dapat didistribusikan melalui ducting secara optimal pada setiap ruangan dengan
volume besar.

Dalam hal kemungkinan penggunaan sistem pengkondisian udara, maka sistem yang
digunakan adalah pengkondisian udara buatan AC Central, dengan pertimbangan kemudahan
operasional dan pengontrolan, serta faktor ekonomis dan keterpaduan sistem.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -31


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

4.3.6.6 Sistem Transportasi


Sistem transportasi didalam gedung saling berintegrasi, sehingga bisa lebih efisien. Sistem
S
transportasi yang digunakan adalah :
 Lift : Digunakan untuk pengunjung dari parkiran menuju ruang eksibisi dan ruang
konvensi.. Namun penggunaan lift ini terbatas dari segi kapasitas dan
da waktu tunggunya.
Untuk kegiatan servis,
servis memakai lift barang terutama untuk mengangkut barang yang
berat.
 Eskalator : Akses
kses dari parkiran ataupun lobi ke ruang eksibisi dan konvensi.
konvensi Alat ini bisa
menampung kapasitas yang lebih besar karena kontinyuitas pergerakan layanannya
sehingga lebih efektif.. Syarat lebar minimalnya adalah 1,35m; ketinggian handrail 0,85
meter.

 Moving walkway : Alat ini bisa digunakan pada bangunan ini, karena luas dan besaran
bangunan yang dilayani. Lebih efektif bila diletakkan dilorong yang panjang.
panjang
 Ramp : Sebagai sirkulasi untuk penyandang cacat, sirkulasi barang dengan trolly.
trolly

4.3.6.7 Sistem Pembuangan sampah


Tempat
empat sampah ditempatkan ditempat yang terlihat, mudah
dicapai, serta adanya pembersihan dan pemeliharaan
lingkungan secara berkala. Untuk penampung sampah
utama dihitung :
 Jumlah
umlah orang yang dilayani adalah sekitar 7150 orang.
 Konsumsi sampah perorang 0,5 – 1,0 liter/orang,
 Jumlah sampah : 7150
50 orang x 1,0 liter = 7150 liter = 7,15m3
 Bilaa tinggi tempat sampah 2 meter, maka ukuran tempat sampahnya : 7,15/ 2 = 3,575m2
 (P : L = 2,5 x 1,5 )

4.3.6.8 Sistem Akustik Ruang


Salah satu persyaratan yang perlu direncanakan dalam sebuah pusat kegiatan eksibisi dan
konvensi adalah terpenuhinya persyaratan akustik ruangan, khususnya bagi ruang
persidangan utama dan ruang siding komisi. Hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
 Pemakaian bahan akustik harus siap pakai.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -32


Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center

 Memiliki penyerapan suara yang bagus dan dapat diandalkan.


 Pemasangan dan perawatan yang mudah
 Penggunaan sistem plafond, disatukan secara fungsional dan visual dengan persyaratan
penerangan, pengkondisian udara, pereduksi kebisingan dan fleksibilitas penyekatan.
 Sambungan antar unit tidak sulit disembunyikan.

4.3.6.9 Sistem Keamanan


Ada dua sistem keamanan yang digunakan dalam bangunan ini, baik didalam bangunan dan
di luar bangunan, yaitu :
o Closed Circuit Television (CCTV),
ditempatkan didalam dan luar bangunan
secara terintegrasi satu dengan lainnya,
dengan pantau didalam ruangan khusus
(ruang monitor CCTV), untuk merekam
selama 24 jam.
o Walk Through Metal detector, merupakan
portal alat pendeteksian logam sebagai
antisipasi bahaya seperti komponen perakitan dan pemicu ledakan bom. Diletakkan
di area main entrance.
o Alarm, Terdiri dari sirkuit listrik, cahaya dan deteksi gerakan yang ditempatkan pada
setiap lantai secara menyeluruh.

Damianus Hendri K _41208110029 IV -33

Anda mungkin juga menyukai