Arsitektur
Arsitektur
AB IV
ANALISA PERENCANAAN
Bidang Bidang
Bidang Humas Perlengkapan Keamanan
d) Pengunjung
Adalah mereka yang datang menikmati acara yang berlangsung dan mendapatkan
informasi dari kegiatan pameran dan konvensi di bangunan dan tapak tersebut.
c) Pihak Peserta
d) Pihak pengunjung
1
Lawson, Fred, Converence, Convention, and Exhibition Facilities,1981, Hal 77.
2
Ibid
Damianus Hendri K _41208110029 IV -2
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center
Uraian ruang
o Kegiatan Utama
JENIS KEL RUANG KAP STANDAR SUM- JML LUAS
KEGIATAN (orang) (m2)
RUANG BER
Pameran R Pameran Hall pameran 4320 1,5 m2/org FL 2 6.480
Servis pameran 10% dari FL 1 648
o Gudang alat luas hall
o Gudang barang
o Bengkel
Keamanan 1 1,3m2/org DA 4 5,2
Toilet pria 10 1/100-400, FL 4 120
3m2/wc
Urinal 10 1/25org, FL 2 120
1,5m2
Toilet wanita 20 2/100, 3m2/wc FL 4 240
Wastafel 10 1/wc, 1,1m2 FL 4 88
R. sekretariat 20 5 m2/org MH 4 100
penyelenggara
7.801,2
Sirkulasi 20% 1.560,3
Total 9.361,5
o Kegiatan penunjang
JENIS JENIS RUANG KAP STANDAR SUM- JML LUAS
KEGIATAN RUANG (orang) BER (m2)
Penunjang Penerima Hall penerima 2000 0,30 m2/org FL 1 600
utama
o Bangunan Utilitas
JENIS JENIS RUANG KAP STANDAR SUM- JML LUAS
KEGIATAN RUANG (orang) (m2)
BER
Utilitas Mekanikal R Genset 30 m2 SB 1 30
Elektrikal R Pompa 9 m2 SB 2 18
R. Panel 30 m2 SB 1 30
R Reservoir 50 m2 SB 1 50
Water Chiller 30 m2 SB 1 30
R Trafo 9 m2 SB 1 9
STP 9 m2 SB 1 9
Support Gudang 6 m2 SB 1 6
Bengkel kerja 9 m2 SB 1 9
161
Sirkulasi 20% 32,2
Total 193,2
Sumber :
o Conference, convention, Exhibition Facilities, Fred Lawson (FL)
o Data Arsitek, Ernest Neuvert (DA)
= Berhubungan langsung
= Berhubungan tidak langsung
MAIN R. AUDIO-VISUAL
ENTRANCE
MEETING
RESTORAN ROOM R. PROYEKTOR
LOBBY
INFORMASI CONFERENCE R. TERJEMAHAN
HALL
BANQUET
COUNTER HALL
SOVENIR, GD FURNITURE
ATM
SERVIS RESTORAN
2) Outdoor Exhibition
o Selain sebagai Outdoor Exhibition, juga sebagai ruang komunal berupa plaza.
o Kebutuhan luas berdasarkan studi banding, adalah kurang lebih 2000m2.
3) Ruang Luar Pasif
o Berfungsi sebagai elemen visual, buffer polusi udara dan suara berupa penghijauan
dan resapan air, terutama karena berada dibantaran sungai Ciliwung.
o Plaza dan pedestrian pejalan kaki yang berada diarea terpotong GSB maupun GSS.
Luas ruang terbuka pasif diasumsikan 40% luas parkir = 0,4 x 21.740m2 = 8.696 m2
Wisma peristirahatan
Lahan kosong,
Pemukiman penduduk diperuntukkan sebagai
yang kurang teratur wisma kantor dan karya
perdagangan
TANGGAPAN
EKSISTING
TANGGAPAN
keluar.
Kesimpulan : Akses utama berada di bagian depan dan dipisahkan antara akses masuk
dan keluar, dengan solusi perletakan main entrance jangan diletakkan terlalu pinggir atau
terlalu tengah agar tidak menimbulkan kemacetan.
3
Ibid, Hal: 158.
Damianus Hendri K _41208110029 IV -11
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center
2) Kedekatan dengan sarana penunjang dan sarana bisnis komersil di sekitar site.
EKSISTING
Jalan akses
utama untuk
kendaraan
satu arah
Jembatan
penyeberangan
untuk pejalan
kaki di depan site
Jalan sekitar
site : dua arah
TANGGAPAN
Main
Entrance
Side
Entrance
Radial : Sirkulasi yang terpusat pada satu Lobi utama pada masing-masing fungsi utama,
titik, kemudian menyebar keluar Ruang konvensi
Grid : Sirkulasi yang menyebar ,banyak Layout ruang eksibisi, layout banquet,
simpul & pola tertentu. Pedestrian.
Network (Jaringan) : Jalan dengan arah Entrance dengan lobi, R sidang dengan toilet,
yang menghubungkan antar titik. r. eksibisi dengan loading dock.
EKSISTING
TANGGAPAN
Area Promenade
Area Promenade
TANGGAPAN
Amphitheater
EKSISTING
Sungai Ciliwung
diasumsikan telah
tertata rapi dan
terjaga
kebersihannya
TANGGAPAN
o Sifat bangunan utama yang tertutup, tidak harus mendapatkan view berlebih.
o Ada ruang terbuka sebagai perantara untuk menikmati view, baik keluar maupun kedalam tapak.
EKSISTING
Jalan primer :
Tol dan Arteri
TANGGAPAN
Penghijauan Penghijauan
rendah rendah
LOKASI
TANGGAPAN
Penghijauan sebagai
penyaring sinar
Penghijauan
rendah matahari langsung
4.2.1 Penzoningan
Dari perletakan zoning setiap analisa, kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut :
UTILITY
ZONA PENUNJANG
ZONA SIDANG
PARKIR
ZONA PARKIR
ZONA
PENUNJANG
OPEN SPACE
ZONA
PENUNJANG
PEDESTRIAN
PARKIR +
PENGHIJAUAN OPEN SPACE
RENDAH
PENGHIJAUAN
RENDAH
ZONA
PENUNJANG
SUNGAI
ZONA EKSIBISI CILIWUNG
Dari pertimbangan bentuk diatas, maka bentuk dasar yang kemungkinan digunakan adalah
bentuk segiempat dan lingkaran digabungkan dengan segi tiga dengan transformasinya.
4
Ching, Francis DK, Architecture : Form, Space and Order, 1979, Hal. 56
5
Ibid, Hal. 55
Damianus Hendri K _41208110029 IV -19
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center
Tampilan masa bangunan dari jalan utama, menampilkan elemen struktur yang bisa memakai
material beton.
Rangka struktural di
ekspose
Ekspose kanopi entrance
ditopang kolom struktural
b) Ruang eksibisi, letak kolom tidak harus berbentang lebar, karena kegiatan eksibisi
dilakukan oleh banyak pelaku dan layout ruangnya membentuk pola grid (modular)
2,5meter s/d 3meter7.
c) Fungsi ruang sidang utama harus bebas dari kolom, sehingga mempengaruhi bentang
atap diatasnya. Bentang terkecil adalah 10meter-15meter8
2) Komponen Horizontal
a) Adalah bisa berupa lantai composite dan lantai beton
bertulang dengan penopang balok
b) Daya pikul lantai untuk kegiatan eksibisi adalah 14 s/d
17kN/m29.
Penggunaan bahan dipengaruhi oleh :
Ketersediaan material.
Modul dan bentang efektif. Efisien dan ekomonis dalam pembiayaan
6
Lawson, Fred, Op. Cit., Hal 77.
7
Ibid, Hal 77
8
Ibid, Hal 77
9
Ibid, Hal 77
Agar mendapatkan ekspresi struktur yang lebih arsitektural, dan sistem strukturnya
lebih kuat maka rangka yang dipilih adalah menggunakan material pipa besi galvanis.
o Modul struktur : Jarak antar elemen struktur bangunan yang dikaitkan dengan
kemampuan jenis struktur yang fungsional dan estetis.
Pemilihan sistem modular ini bisa digunakan untuk modul kolom, terutama pada lantai
basement dan ruang kerja. Sedangkan untuk ruang utama (ruang pameran dan hall
konvensi) bisa memakai kelipatannya.
Penggunaan bahan
Penggunaan material struktur yang dipakai, didasarkan atas :
o Sesuai tema yang diangkat dalam perencanaan ini yaitu ekspresi struktur, maka
dipilih penggunaan bahan yang memberikan kesan ekspresif.
o Penggunaan bahan yang efektif dalam pengaplikasiannya.
o Struktur yang dipilih merupakan pencerminan aktifitas yang dilakukan didalamnya.
o Kekuatan dan ketahanan terhadap waktu dan cuaca.
MATERIAL KARAKTERISTIK
Baja : Kaku, Tahan gaya tarik, ringan daripada beton, Dapat korosi
akibat pemuaian dan cuaca, tidak tahan api, waktu pelaksanaan
konstruksi cepat.
Beton : Tahan cuaca, Lebih berat dari baja, tahan panas, tahan gaya
tekan, mudah dibentuk, waktu pelaksanaan lama.
o Pintu darurat disiapkan banyak akses, disetiap tiga lajur tempat duduk.
1) Zoning Horizontal
2) Zoning Vertikal
4.3.6 Utilitas
4.3.6.1 Air Bersih
10
Juwana, Jimmy, Panduan sistem bangunan tinggi untuk arsitek dan praktisi bangunan , 2005
11
Ibid, hal. 201
Damianus Hendri K _41208110029 IV -28
Skripsi
Jakarta Exhibition and Convention Center
Waktu proses = 1 hari, Volume 46m3. Asumsi kedalaman = 3m. luas permukaan :
46m3/ 3m = 15,33m2 (P : L = 5,5m : 3m)
Pertimbangkan menentukan sistem penerangan dan daya listrik guna mendukung kegiatan dan
penampilan barang yang dipamerkan dan suasana konvensi:
Kenyamanan peserta dan pengunjung agar tidak silau.
Biaya yang efisien, dapat disiasati dengan penggunaan lampu hemat energi.
Segi keindahan, yang akan mendukung suasana yang dicapai.
Segi kegiatan dan fungsi ruang lainnya yang akan ditampilkan sesuai karakter.
Sumber daya listrik utama bersumber dari PLN, melalui sistem jaringan bawah tanah agar
media penyaluran daya/ kabel listrik tidak terlihat yang dapat mengganggu penampilan
bangunan. Untuk ruang luar, penerangan taman menggunakan penerangan tenaga surya agar
menjadi lebih hemat energi.
Dalam perencanaan sebuah bangunan yang luas dan kompleksitasnya tinggi, diharuskan
memiliki sistem pencegahan kebakaran, yaitu :
1) Pencegahan aktif
a) Alat penginderaan/ peringatan dini (detektor) : sebagai pendeteksi bahaya kebakaran
dengan mendeteksi asap (smoke detector), hawa panas (heat detector), deteksi nyala
api. Radius pelayanan 92m2/ unit. Jumlah kebutuhan : 31.992 m2/ 92 m2 = 348 unit.
b) Sistem fire extinguisher : adalah menggunakan alat pemadam api ringan (Apar)
portable, ditempatkan di tempat strategis-terjangkau dan memiliki resiko paling
tinggi terhadap bahaya kebakaran, seperti : ruang panel, koridor, ruang rokok,
pantry, dll. Jarak maksimal antar unit adalah 20 – 24 meter dengan daya pelayanan
200 – 250 m2. Sehingga jumlah kebutuhannya adalah 31.992 m2/ 250 m2 = 128 unit
s/d 160 unit.
c) Hidrant box dan selang kebakaran : dengan menggunakan boks fire hydrant beserta
selang dan nozzle ini mampu meyemprot dengan luas bidang 800 m2, radius 40m.
Sehingga jumlah kebutuhan hydrant box adalah : 31.992 m2/ 800 m2 = 40 unit.
d) Hydrant pillar, berada di setiap jarak 100m’ keliling bangunan.
e) Sprinkler, dengan luas bidang penyemprotan 25m2/ unit, maka jumlah kebutuhan
sprinkler adalah 31.992 m2/ 25 m2 = 1280 unit.
2) Pencegahan pasif
a) Tangga kebakaran.
o Setiap titik unit tangga darurat ini harus setiap jarak radius 30m.
o Penyediaan lebar koridor dan kapasitas lebar tangga minimal 1,60 m.
o Dilengkapi pintu akses darurat, lebar minimal 90cm, dan tahan api hingga 2 jam.
o Dilengkapi dengan sistem pressure fan shaft (PSF) sebagai suplai oksigen.
o Menggunakan struktur beton tahan api sebagai pelindung didalamnya.
b) Penerangan kebakaran : Adanya lampu penunjuk dan penerangan pada pintu keluar,
tangga kebakaran dan koridor dengan sumber daya baterai (rechargeable lamp).
c) Petunjuk arah keluar : Di sepanjang jalur sirkulasi, koridor pintu keluar dan darurat.
d) Sistem kompartemensi : Merupakan lokalisasi proses kebakaran agar api tidak
menjalar ke tempat lain, Luas satu kompartemen sampai dengan 2500 m2.
Kelebihan Kekurangan
o Mudah didapat o Perlu tekanan agar mengalir disetiap ruang.
o Murah o Hanya dapat dipakai ketika udara bisa mengalir
o Dapat dikondisikan o Sulit mengontrol perubahan intensitas dan kualitas
menjadi penghawaan udara yang mengalir
silang
2) Penghawaan buatan
Kelebihan Kekurangan
o Jalur sirkulasi dapat diatur o Butuh energi yang besar untuk menjalankannya
o Waktu pemakaian bebas o Perlu perawatan berkala
o Besarannya dapat diatur
Untuk penghawaan buatan, menggunakan Air Condition (AC), dengan beberapa macamnya, :
a) AC Packaged Unit (indoor dan outdoor unitnya menyatu). Jenis ini sudah mulai
ditinggalkan karena tidak praktis terutama dalam perawatannya.
b) Split (Indoor dan Outdoor unitnya terpisah, terdapat tipe split duct dan split tanpa
ducting. Bisa digunakan pada ruang yang relatif kecil.
c) AC sentral dengan Chiller (sistem pendinginan ruang tidak langsung). Yaitu tipe unit
chiller dan AHU; Chiller dengan FCU dihubungkan dengan chiller water. Sistem ini,
udara dapat didistribusikan melalui ducting secara optimal pada setiap ruangan dengan
volume besar.
Dalam hal kemungkinan penggunaan sistem pengkondisian udara, maka sistem yang
digunakan adalah pengkondisian udara buatan AC Central, dengan pertimbangan kemudahan
operasional dan pengontrolan, serta faktor ekonomis dan keterpaduan sistem.
Moving walkway : Alat ini bisa digunakan pada bangunan ini, karena luas dan besaran
bangunan yang dilayani. Lebih efektif bila diletakkan dilorong yang panjang.
panjang
Ramp : Sebagai sirkulasi untuk penyandang cacat, sirkulasi barang dengan trolly.
trolly