Anda di halaman 1dari 20

1.

Alur Pikir

LATAR BELAKANG
Aktualita
✓ Kegiatan masyarakat yang beragam
✓ Jumlah gedung pertemuan yang minim.
✓ Tidak adanya tempat khusus yang digunakan untuk konvensi
✓ Semakin meningkatnya industri terutama dibidang MICE

Urgensi
✓ Dibutuhkan gedung serbagun ayang representative di kota Purwokerto sebagai wadah penampung
aktifitas warga di Kota Purwokerto.
Originalitas
✓ Merencanakan sebuah gedung serbaguna yang dapat mencitrakan bangunan modern.

PERMASALAHAN
Perlunya gedung serbaguna sebagai suatu wadah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
akan bangunan yang dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat konvensi dan
exhibition untuk masyarakat Purwokerto dan sekitarnya.

STUDI BANDING STUDI PUSTAKA


Dilakukan dengan observasi langsung dan melalui ✓ Tinjauan mengenai gedung serbaguna
internet dengan objek yang berkaitan dengan judul ✓ Tinjauan kota Purwokerto dan
untuk mendapatkan acuan mengenai pengguna, sekitarnya.
kelompok kegiatan, kebutuhan dan besaran ruang. ✓ Tinjauan mengenai konsep arsitektur
modern.

DATA
✓ Kebijakan tata ruang kota
Purwokerto, potensi dan factor
pendukung.
ANALISA
Dilakukan dengan observasi langsung dan melalui internet dengan objek yang berkaitan dengan judul untuk
mendapatkan acuan mengenai pengguna, kelompok kegiatan, kebutuhan dan besaran ruang.

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN


Kesimpulan merupakan hasil dari analisa. Batasan merupakan hal-hal yang menjadi batas ruang liingkup
perancangan dan anggapan merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada
suatu keadaan ideal.

PENDEKATAN DAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Dasar pendekatan, pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan fungsi, perilaku, aktifitas, proses aktifitas, jenis
fasilitas, kapasitas dan besaran ruang, sirkulasi, system struktur, system utilitas dan system bangunan dengan
penekanan desain gedung serbaguna yang berbasis arstektur modern.

KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Konsep perancangan meliputi konsep bentuk, konsep struktur, konsep penekanan desain arsitektur modern, serta
program perencanaan meliputi tapak terpilih, program ruang serta utilitas.
2. STUDI BANDING

No Gambar Keterangan
1 Jakarta Convention Centre Jogja Expo Centre
Karakter Jakarta Convention
Jogja Expo Centre Kesimpulan
Fisik Centre
Lokasi Berada pada kawasan Lokasi strategis di jalan lokasi yang sesuai dengan
bisnis Jl. Gatot Sobroto utama kota Jogjakarta, perda Kota Purwokerto
Kompleks Senayan tepatnya di Jalan Raya
janti Jogjakarta
Luas ± 29.024 m² ± 17.090 m² Tergantung kebutuhan di
Bangunan Purwokerto
Fasilitas Ruang Sidang ukuran Ruang Exhibition : Fasilitas :
Ruang besar : - Bima Hall Ruang Convention
- Plenarry Hall (kapasitas 436 Ruang Sidang
(kapasitas 5000, luasan stand, luasan 8640 Ruang Exhibition
8167 m²) m²) Coridor Conecting
Ruang Sidang ukuran - Prevention Room Pre-Function
sedang : (1404 m²) (besaran Ruang Convention
- Cendrawasih Room Ruang Convention : dan Exhibition sebanding)
(kapasitas 1400, luasan - Arjuna Hall
2109m²) (kapasitas 636, Fasilitas Lain :
Ruang Sidang ukuran luasan 1260 m²) Looby
kecil : - Yudhistira Hall 5 Office
- 3 Merak Room Room (3087 m²) Cafe & Lounge
(kapasitas 150 – 850, - Nakula-Sadewa
luasan 886m²) VIP Room
- Kakatua Room (kapasitas 8,
(kapasitas 80 – 140, luasan 90 m²)
luasan 156m²) - Hanoman Room
- Kenari Room (kapasitas 50,
(kapasitas 40 – 60, luasan 144 m²)
luasan 77 m²) Fasilitas lain :
- Muria Room - Lobby (432 m²)
(kapasitas 40 – 60, - Gudang
luasan 77 m²) - Kitchen (216 m²)
- Maleo Room - R. Sekretariat
(kapasitas 40 – 60, (10,5 m²)
luasan 77 m² )
- 2 Nuri Room
(kapasitas 40 – 220,
luasan 252 m²)
- Summit Room
(kapasitas 100 – 150,
luasan 210m²)
- Summit Lounge
(kapasitas 150 – 200,
luasan 276m²)
- Kasuari Lounge
(kapasitas 450, luasan
755m²)
- Lower Lobby Pre-
Function (1100m²)
Ruang Exhibition :
- 3 Assembly Hall
(kapasitas 800 – 3900,
luasan 3421m²)
- Exhibition Hall A
(3060m²), pre-function
(1171m²)
- Exhibition Hall B
(5450m²), pre-function
(1330m²)
- Connecting coridor
(450m²)
Aspek Bangunan multi fungsi Sebagai tempat Bangunan ini umumnya
Fungsional bersifat komersial. penyelenggaraan bangunnan multi fungsi.
Tidak hanya sebagai pertemuan skala Sebagai tempat
wadah private meeting, regional hingga penyelenggaraan kegiatan
tetapi untuk acara internasional serta pertemuan dan pameran
komersil lainnya seperti sebagai fasilitas skala regional sampai
pertunjukkan seni, perdagangan dan internasional.
ekshibisi, pertemuan promosi.
lainnya.
Aspek Terletak di kawasan Berada di kawasan Pemilihan lokasi n
Kontekstual Senayan yang merupakan strategis di jalan utama memprtimbangkan yang
kawasan strategis karena kota Jogjakarta dan strategis, dekat dengan
dekat dengan dekat dengan fasilitas fasilitas perkantoran, Hotel,
perkantoran, Hotel Hayt dan dll.
perdagangan, bandara Jayakarta dan pusat
serta fasilitas penginapan. perkantoran.
Aspek Gabungan Modern Gaya arsitektur Menggunakan arsitektur
Arsitektural dengan pendekatan tradisional dengan yang sesuai dengan konsep
budaya. Ragam budaya bentuk-bentuk atap dengan pemperhatikan
ditampilkan pada interior joglo sesuai dengan struktur, namun tak lepas
sebagai elemen dekoratif. budaya daerah dari budaya yang
jogjakarta ditampilkan pada elemen
dekoratifnya.
Aspek Teknis Kolom utama berbentuk Kolom utama Dipilih struktur dengan
segiempat @ 60cm berbentuk segi empat bentang lebar, dan sebaiknya
dengan bentang 6,8m. dengan bentang 9 m lebih menekankan
Ketinggian hall 9m. dan 12 m. fungsionalnya.
Atap struktur rangka baja
sesuai dengan bentang
lebar.
Aspek Untuk akustik pada ruang Penerangan buatan Aspek kinerja sama dengan
Kinerja konvensi menggunakan hampir diseluruh bangunan komersial lain,
peredam bunyi pada ruangan, penerangan yang diperhatikan sistem
dinding dll. alami pada lobby dan akustik pada ruang
Penghawaan dinning room. convention.
menggunakan AC dengan Penghawaan buatan
chiller lalu dengan AC duct split
didistribusikan ke setiap Listrik bersumber dari
ruang melalui AHU. PLN dan genset sebagai
pendukung.

3. TINJAUAN LOKASI DAN KONSTEKSTUAL

4.1 Tinjauan kota Purwokerto


Purwokerto adalah ibukota kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kepala daerah kabupaten
Banyumas saat ini adalah Drs. H. Mardjoko MM. Purwokerto terletak di selatan Gunung
Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa. Purwokerto juga
merupakan pusat perdagangan dan pendidikan karena memiliki lebih dari 17 perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta,juga menjadi sentra bisnis yang berkembang, terutama untuk
Jawa Tengah bagian barat. Di kota ini ada sebuah objek wisata yang sangat terkenal yaitu
Baturraden.
4.2 Perkembangan gedung serba guna kota Purwokerto
Berikut merupakan beberapa tempat yang di Purwokerto yang biasanya digunakan
untuk pertemuan :
1. Gedung Paschalis Hall di Jl. Gereja No.3, Purwokerto. Kapasitas skitar 1.500
orang, Tempat parkir kurang memadai.
2. Gedung BPD /Bank Jateng, Jl. Jend. Gatot Subroto, Purwokerto, samping Bank
Indonesia. Kapasitas skitar 1.000 orang, Ruangan full AC tetapi tempat parkir
kurang memadai.
3. Gedung Dynasty Hall Convention Centre, Jl. D.R Angka, Purwokerto. Kapasitas
skitar 1.800 orang, fasilitas full AC.
4. Gedung Sumardjito Unsoed, Jl. Kampus, Grendeng, Purwokerto. Kapasitas skitar
1.500 orang, fasilitas AC, gedung ini biasa di pakai untuk acara wisudaan
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED).
5. Gedung Harmoni, Jl. Dr. Suparno, Purwokerto. Non AC, gedung bisa untuk
menampung tamu undangan sampai 1.500 orang.

Berikut merupakan data acara pertemuan yang ada di Purwokerto pada tahun
2011 yang didapat dari dinas Pariwisata kabupaten banyumas :

No Jenis kegiatan Jumlah kegiatan Jumlah peserta


1 Seminar 31 100-500
2 Diskusi panel 4 30-100
3 Forum 7 50-350
4 Lokakarya 5 50-200
5 Ceramh 15 100-400
6 Institusi 5 100-1000
7 Simposium 5 30-150
8 Rapat 9 30-300
9 Pernikahan - 200-1500
10 Pertunjukan - 200-1000

Sedangkan menurut dinas pariwisata kabupaten banyumas, data untuk jumlah


kegiatan dan jumlah peserta secara total per tahun adalah:

No Tahun Jumlah kegiatan Jumlah peserta


1 2010 81 61.340
2 2011 83 62.550

5. Kesimpulan, Batasan dan Anggapan


5.1. KESIMPULAN
Bardasarkan hal-hal yang telah diuraikan dan dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan
sebagai berikut :

1. Kegiatan convention & exhibition adalah kegiatan yang diikuti oleh sekelompok
orang yang akan menyelenggarakan atau mengikuti kegiatan pertemuan,
pertunjukkan, pameran, promosi baik secara bersamaan ataupun terpisah. Kegiatan
di gedung serbaguna meliputi, kegiatan konvensi (pertemuan skala besar maupun
sedang berupa seminar, meeting,conference, pertunjukkan), dan kegiatan ekshibisi
(pameran, promosi maupun louncing suatu produk)
2. Fasilitas yang direncanakan dan dirancang di Purwokerto melinkupi skala regional,
nasional bahkan internasional.
3. Dalam perencanaan dan perancangannya gedung serba guna di Purwokerto harus
memperhatikan lokasi yang strategis, dekat dengan fasilitas perkantoran, jasa dan
hotel. Dan juga terdapat fasilitas penunjang lain disekitarnya. Berpotensi sebagai
daerah pengembangan dan pencapaian yang mudah dari segala arah.
4. Studi Banding digunakan sebagai gambaran sekaligus membantu menentukan
kebutuhan ruang dan tapak.

5.2. BATASAN
1. Gedung serbaguna di Purwokerto diprediksikan sampai 5 tahun ke depan.
2. RDTRK Purwokerto dan Peraturan Daerah setempat yang berkaitan dengan
pendirian gedung serbaguna di Purwokerto
3. Lingkup convention & exhibition mayoritas lokal dan regional, serta diproyeksikan
untuk nasional dan internasional
4. Kepemilikan bangunan bersifat kerjasama antara pemerintahan kabupaten
Banyumas dan pihak swasta yang berinvestasi
5. Fasilitas yang ada diperuntukkan bagi masyarakat luas, dan didasarkan pada
pemikiran untuk membuat gedung serbaguna ini menarik untuk dikunjungi.
6. Pembahasan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur yang
berkaitan dengan pendekatan program ruang bertitik tolak pada analisa, karena
tidak adanya standart kebutuhan yang baku.

5.3. ANGGAPAN
1. Perencanaan gedung serbaguna diPurwokerto diprediksi untuk beberapa tahun
mendatang, dengan anggapan tingkat ekonomi Indonesia khususnya kota
Purwokerto akan mengalami peningkatan.
2. Data yang dipakai untuk gedung serbaguna ini dianggap telah memenuhi syarat
perencanaan, termasuk dalam hal ini adalah perkiraan perhitungan jumlah penyewa
sesuai dengan tahun proyeksi.
3. Dalam pemilihan tapak, tidak dipersoalkan baik mengenai pembebasannya,
pengolahan dan pematangan tanahnya, demikian juga tentang daya dukung
tanahnya. Dianggap dapat berkembang sesuai rencana peruntukan lahannya.
Apabila dalam pemilihan tapak dan di tapak yang terpilih terdapat bangunan tidak
dipersoalkan.
4. Penentuan besarnya dana pembangunan tidak mengalami masalah. Masalah
ekonomi, seperti harga dan sistem sewa ruangan tidak dibahas secara mendalam
menyangkut disiplin ilmu.
6. Pendekatan Aktivitas

Berdasarkan data lapangan dan hasil kajian teori maka jenis kegiatan yang ada di
gedung serbaguna adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Utama
▪ Kegiatan utama pada gedung serbagunantre adalah pertemuan I konvensi dan
ekshibisi I pameran.
▪ Kegiatan konvensi : kegiatan yang dapat berdiri sendiri namun juga dapat
diikuti dengan kegiatan ekshibisi. Kegiatan konvensi antara lain
▪ seminar, diskusi, rapat suatu instansi, pertemuan bisnis, dll.
▪ Kegiatan ekshibisi : pameran, promosi produk, launching produk,dll.
b. Kegiatan Penunjang
▪ kegiatan transaksi
▪ kegiatan penjualan makanan & menuman
▪ kegiatar souvenir
▪ ATM
▪ Lobby
▪ Receptionist
c. Kegiatan Pengelola
▪ Pengelola Bangunan
▪ Kegiatan pengelolaan penyelenggaraan konvensi ruang, panggung, kursi,
sound system,
▪ Kegiatan pengamanan tehadap jalannya konvensi
▪ Kegiatan perawatan bangunan
▪ Kegiatan administrasi
Penyelenggara Acara : dibentuk dari organisasi yang akan menyelenggarakan
kegiatan konvensi.
d. Kegiatan Service
▪ Umum : kegiatan ibadah, parkir, bongkar muat, kesehatan, lavatory, pantry,
pengamanan, kebcrsihan
▪ Konvensi : konsumsi, lavatory,
▪ Pameran : penerimaan barang, penyimpanan barang, pencatatan barang
▪ Teknis: pemeliharaan, mekanikal elektrical
7. Pendekatan Fasilitas

Setelah mengetahui jenis kegiatan dan pelakunya maka dapat di kelompokkan


beberapa kebutuhan ruang :
a. Kelompok Ruang Convention
Ruang Convention
RUANG FUNGSi
Ruang Konvensi Ruang konvensi utama yang memiliki kapasitas paling
besar
Pre-Function Lobby Ruang penerima bagi ruang konvensi utama
Ruang VIP Ruang persiapan para pemimpin I pengisi acara
konvensi
Stage Tempat p~mimpin konvensi I tempat pertunjukkan
Ruang Persiapan Ruang ganti dan ruang rias para pengisi acara
Gudang Alat & Perabot Ruang penyimpanan alat dan perabot konvensi
Ruang Proyektor, Suara Ruang operasional audio visual, sound system, kontrol lighting
& Lampu
Lavatory Ruang service toilet bagi pengguna ruang konvensi
utama

b. Kelompok ruang exhibition


RUANG FUNGSI
Ruang exhibition Ruang untuk pameran
Pre-Functioi1 Lobby Ruang penerima bagi ruang pamer
Gudang Alat & Perabot Ruang penyimpanan alat dan perabot pamaren
Lavatory Ruang service toilet bagi pengguna pameran
Gudang bogkar muat Ruang untuk bongkar muat barang pameran
c. Kelompok Ruang Penunjang
RUANG FUNGS/
Restaurant Pelayanan kosumsi bagi pengguna bangunan I gedung
Biro perjalanan Pelayanan informasi dan akomodasi perjalanan
T oko souvenir Penjualan souvenir dan oleh-oleh kota
Tiket Box Pembelian tiket saat ada pertunjukkan
Caffe and snack bar Penjualan makanan ringan dan tempat ngobrol
Information counter Tempat informasi tentang gedung dan fa silitas
Registrastion counters Tempat pendaftaran
Medical room Tempat pelayanan kesehatan untuk peserta dan karyaw
ATM center Pengambilan I penarikan uang tunai
Public telephone Tempat telepon umum
Copy I faximili room Tempat untuk foto copy dan faximili untuk umum
Lavatory Ruang pelayanan toilet bagi peserta dan pengunjung

d. Kelompok Ruang Pengelola


RUANG FUNGSI
Ruang Direktur Ruang kerja direktur
Ruang Sekertaris Ruang kerja sekertaris
Ruang Div. Pemasaran Ruang kerja karyawan pemasaran
Ruang Div. Humas Ruang kerja karyawan humas
Ruang Div. Teknisi Ruang kerja karyawan teknisi
Ruang Div. Administrasi Ruang kerja karyawan administrasi
Ruang Div. Convention Ruang kerja karyawan pengurus convention
Ruang Div. Exhibition Ruang kerja karyawan pengurus exhibition
Ruang Costumer Service Ruang kerja costumer service
Ruang Rapat Ruang untuk rapat
e. Kelompok Ruang Service
▪ Pelayanan Umum
RUANG FUNGS/
Musholla Menampung kegiatan peribadatan karyawan maupun peserta

Tempat wudhu Tempat bersuci sebelum melakukan peribadatan


Pos keamanan Tempat penjaga gedung dan lingkungan
Locker karyawan Wadah meletakan barang bawaan karyawan
Gudang Tempat menyimpan barang kebutuhan ged un
Lavatory Ruang pelayanan toilet bagi umum

▪ Fasilitas konvens1 dan eksibisi


RUANG FUNGSI

Dapur restoran Pelayanan kosumsi bagi karyawan dan peserta

Workshop Tempat perbaikan alat konvensi dan ekshibisi

Gudang alat Menyimpan peralatan pelayanan bagi pengelola

R. Cleaning service Menyimpan alat cleaning service dan tempat ganti staf
pengelola

Laundry Jasa pencucian


Pantry Ruang dapur pengelola

▪ Ruang mekanikal elektrikal


RUANG FUNGSI

R. Genset Ruang meletakan genset


R. Pompa Rumah pompa

R. Panel listrik Ruang pengaturan listrik

R. Mesin AC Ruang penempatan mesin AC

R. PABX Tempat panel telepon

R. Fire service tank Tempat penyipanan tangki pemadam


R. Chiller Ruangan tempat mesin chiller

R. Waste Water Trearment T empat pengolahan air

System Tank Penampungan Air

Gudang Teknis Menyimpan peralatan teknis

f. Kelompok Ruang Outdoor :


▪ parkir pengunjung & penyelenggara : parkir mobil, motor. bis
▪ parkir pengelola
8. pendekatan kapasitas

8.1. pendekatan kapasitas gedung serbaguna

Berdasar analisa studi banding dan fasilitas yang ada di Purwokerto maka
nantinya kapasitas Convention direncanakan lebih besar dari kapasitas fasilitas yang
sudah ada di Purwokerto. Seperti pada Convention yang sudah ada di Purwokerto
kapasitas 1.500-1.800 orang, maka nantinya direncanakan lebih besar dari 1.800
orang, namun tetap relevan dengan kebutuhan di Purwokerto dan dibawah 5000 orang
berdasar studi banding di JCC yang memang lebih berada banyak kebutuhannya di
bandingkan Purwokerto.
8.2. Pendekatan kapasitas area komersil

Menurut data dari dinas pariwisata untuk tahun 2010 jumlah peserta kegiatan
adalah 61.340 dengan pertumbuhan 0,34 % per tahun.

Maka Jumlah peserta 5 tahun yang akan datang yaitu tahun 2017 adalah :
Pn = Po (1+i)n
Pn = jumlah peserta pada tahun n
Po = jumlah peserta pada tahun awal
i = prosentase pertumbuhan
n = tahun yang diprediksikan

Diketahui :
Po = P2010 = 61.340 orang
i = 0,34 %
n = 5 tahun

P2017 = 61.340 (1+0.34%)
= 61.340 (1+0,0034) �
= 61.340 x 2,017
= 123.722 orang

9. Studi Besaran Ruang

1. Ruang Konvensi

No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber


1 Ruang 1500 0,8 1440 CCE
Convention m2Flow20%
Utama
2 Pre-Function 20% 288 SB
Lobby X ruang
utama
3 Main Lobby 750 orang 0,8 600 CCE
4 Ruang VIP 10 orang 3m2/ orang 30 CCE
5 La'latory VIP Pria 1 m2 7 DA
1 urinoir 2m2
1 wastafel 0,6 m2
Flow20%
Wanita
3 Kloset 2m
1 Washtafel 0,6 m2
Flow20%
6 R. Proyektor 2 unit 13 mL 26 CCE
7 R. Pente~emah 3 operator 6 m'/orang 18 CCE
8 R. Kamera TV 3 operator 6 m'/orang 18 CCE
9 R. Tata lampu 4 operator 3 m'/orang 12 CCE
10 R. Sound system 1 unit 7.2 m'/orang 7,2 CCE
11 Stage 1 unit 80 m" 80 CCE
/unit
12 R. lnformasi 2 orang 2 m'/orang 4 DA
13 Ruang Persiapan 10 orang 3,6 m2 36 DA
14 Gudang Perabot 500 kursi 36m2 36 DA
15 Lavatory pria' 15 urinoir 1 m2 52,8 TSS
10 wastafel 2m2
15 kloset 0,6 m2
Flow20%

16 Lavatory wanitia 10 wastafel 2m2 34,8 TSS


15 kloset 0,6 m2
Flow20%

LUAS TOTAL ± 2690

2. Ruang exhibition
No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber
1 Ruang exhibition 50 9-15 m2/stand 900 CCE
Sirkulasi 20 %
2 Pre function 0,8 270 SB
m2Flow20%
3 Gudang alat dan 36 m2 / unit 36 DA
perabot
4 Loading deck 5 % dari luas 45 CCE
ruang exhibition
5 Lavatori pria 3 urionir 1m2 11.52 TSS
3 kloset 2 m2
1 wastafel 0.6 m2
Flow 20 %
6 Lavatori wanita 3 wastafel 0.6 m2 6.96 TSS
2 kloset 2 m2
Flow 20 %
LUAS TOTAL 1270
3. Ruang Penunjang
No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber
1 restoran 150 2 m2 / orang 300 CCE
2 Biro perjalanan 1 unit 14 m2 / unit 14 SB
3 Toko sovenir 1 unit 45 m2/unit 23 CCE
4 Cafe and snack 1 unit 2 m2/ orang 45 CCE
bar
5 Information 2 orang 14 m2 / unit 4 DA
counter
6 Busines center 1 unit 14 m2 / unit 14 CCE
7 Registrasion 1 unit 14 m2 / unit 14 CCE
counter
8 Media room 1 unit 23 m2 / unit 23 CCE
9 Medical room 1 unit 23 m2 / unit 23 CCE
10 FM center 10 unit 2.25 m2 / unit 22.5 SR
11 Public telephone 2 unit 9 m2 / unit 18 CCE
12 Copy room 1 unit 2.25 m2 / unit 22.5 OID
13 Lavatori pria 2 unit 7 m2 / unit 14 DA
14 Lavatori wanita 2 unit 8 m2 / unit 16 DA
15 TOTAL LUAS ±508

4. Ruang Pengelola
No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber
1 Ruang Direktur 1 30m2 30 CCE
2 Ruang 1 unit 14,5 m2 14.5 CCE
Sekertariatan
3 Ruang Div. 1 kadiv 4m2 20 SB
Pem3saran 1 sekertaris
3 staff
4 Ruang Div. 1 kadiv 4 m2/ orang 20 SB
Humas 4 staff
5 Ruang Div. 1 kadiv 4 m2/ orang 24 CCE
Teknis 4 staff
6 Ruang Div. 2 orang 4 m2 / unit 8 SB
Administrasi
7 Ruang Div. Bid. 1 kadiv 4 m2/ orang 20 SB
Exhibition 4 staff
8 Ruang Div. Bid. 1 kadiv 4 m2/ orang 20 SB
Convention 4 staff
9 Ruang Div. Cafe 1 kadiv 4 m2/ orang 20 SB
and Lounge 4 staff
10 Costumer Service 2 orang 10 SR
11 Ruang Rapat 30 orang 2m2 60 CCE
12 Lavatori pria 2 unit 7 m2 / unit 14 DA
13 Lavatori wanita 2 unit 8 m2 / unit 16 DA
TOTAL LUAS 262

5. Ruang Service
No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber
BANGUNAN UMUM
1 Mushola 50 orang 1,03 m' 51,5 SR
/orang
2 Tempat wudlu 8 unit 0.56 m' 4,4 SR
/unit
3 Pos keamanan 2 unit 6 m' /unit 12 SB
4 Locker karyawan 2 unit 10m< /unit 20 CCE
5 Gudang 1 unit 20m' /unit 20 CCE
6 Lavatory pria 2 unit 1.68 mL 4 DA
/ unit
7 Lavatory wanita 2 unit 1.68 mL 4 DA
/ unit
BANGUNAN UKONVENSI
1 Dapur restoran 150 orang 0,4 m' 60 CCE
/kursi
2 Workshop 1 unit 60 m£ 60 CCE
3 Gudang alat 2 unit 5 m' 10 DA
4 R. cleaning and 25 orang 1 m£ 25 AJ
service /orang
5 Laundry 1 unit 46 m< 46 DA
6 R. Linen 15 rak 2,4 m' /rak 36 DA
7 Pantry 1 unit 30m£ 90 CCE
EKNIKAL ELEKTRIKAL
1 R. genset 1 unit 40 m' 40 TS
2 R. pompa 1 unit 20m< 20 TS
3 R. panel listrik 1 unit 5 m' 5 SR
4 R. mesin AC 1 unit 24 mL 24 SB
5 Tangga darurat 6 unit 6,2 m< 37,2 DA
6 R. Chiller 1 unit 20m' 20 TS
7 R.PABX 1 unit 5 m' 5 SB
8 R. fire service 1 unit 20m< 20 TS
tank
9 Gudang teknis 1 unit 20m< 20 TS
TOTAL LUAS 541

6. Kelompok Ruang Outdoor:


No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber
1 Parkir 27 buah (2x0,8) m2 356,4 DA
Pengelola 9 buah (3x5) m2
Motor (75%) Flow 100%
Mobil (25%)
2 Parkir 300 Buah (2x0,8) m2 7710 SR
Pengunjung 225 Buah (3x5) m2
Motor Flow 100%
Mobil
3 Outdoor 10 % X 90 SB
exhibition indoor
exhibisi
4 Plaza 50 % X 45 SB
outdoor
exibition
TOTAL LUAS 7845

Total luas ruang convention Total luas seluruh ruang Convention Sirkulasi
Total luas exhibition 30% dari luas total
Total luas ruang pengelola Total luas bangunan Convention Total luas
Total luas ruang penunjang ruang Outdoor
Totalluas ruang service Total Keseluruhan
= 3997 m2
= 1270 m2
10. Pendekatan tapak = 261 m2
= 508 m2
10.1. Pemilihan alternatif tapak
= 541 m2
Alternatif 1: jl. Dr soeparno = 6577 m2
= 1973 m2
2
Luas 16.000 m (110 m x 145 m) = 8550 m2
= 7845 m2.
= 16395 m2

Batas – batas alternatif tapak adalah :


- Sebelah utara : perumahan
- Sebelah selatan : tanah kosong (kawasan kuliner Purwokerto)
- Sebelah barat : Kawasan GOR satria Purwokerto
- Sebelah Timur : perumahan Arcawinangun
- KDB : 60 %
- KLB : 1.8
- GSB : 8 meter
-
- Alternatif 2: jl. Dr jendral sudirman

2
Luas 12.659 m (110 m x 115 m)

Batas – batas alternatif tapak adalah :


Sebelah utara : Batas – batas alternatif tapak adalah :
- Sebelah utara : ruko jl.jendral sudirman
- Sebelah selatan : pemukiman
- Sebelah barat : rita pasaraya purwokerto
- Sebelah Timur : pertokoan jl. Jendral sudirman
- KDB : 60 %
- KLB : 2
- GSB : 10 meter
Perbandingan alternatif tapak :

deskripsi bobot Alt 1 Alt 2


nilai score nilai score
Posisi kawasan 30 2 60 3 90
Potensi pendukung 30 3 90 2 60
Aksesbilitas 20 3 60 2 40
topografi 10 2 20 3 30
jumlah 230 220
Bobot : 30=prioritas, 20=standar, 10=kurang; Nilai : 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

10.2. Perhitungan Tapak Terpilih

Luas Tapak : memiliki luas ± 15950 m²


KDB : 60%
KLB : 1.8
Ketinggian bangunan : maksimal 5 lantai
GSB : 8 meter

Alternatif 1 : Tanpa Menyertakan Parkir


Luas Lahan yang boleh dibangun
= KDB x Luas Tapak
= 60% x 15.950 m2
= 9.570 m2
Luas Program Ruang Total (non parkir) = 8.550 m2

Persyaratan Ketinggian Bangunan


= Luas Program Ruang Total (non parkir) / Luas Lahan yang boleh dibangun
= 8.550 m2 / 9.570 m2
= 0,89 lt = 1 lantai < 5 lantai ---> (memenuhi persyaratan)

Persyaratan KLB
Luas Total Bangunan < KLB x Luas Lahan Total
8.550 m2 < (1,8 x 15.950 m2)
8.550 m2 < 28.710 m2 ---> (memenuhi persyaratan)

Alternatif 2 : Dengan Menyertakan Parkir


Luas Program Ruang Total (dengan parkir) = 16.395 m2
Persyaratan Ketinggian Bangunan
= Luas Program Ruang Total (dengan parkir) / Luas Lahan yang boleh dibangun
= 16.395 m2 / 9.570 m2
= 1.71 lt = 2 lantai < 5 lantai ---> (memenuhi persyaratan)
Persyaratan KLB
Luas Total Bangunan < KLB x Luas Lahan Total
16.395 m2 < (1,8 x 15.950 m2)
19.525 m2 < 28.710 m2 ---> (memenuhi persyaratan)
11. Pendekatan arsitektural

11.1. Pengertian arsitektur modern


Pada abad ke 19 mulai muncul cikal bakal apa yang nantinya kita sebut sebagai
arsitektur modern. Pencarian terhadap bentuk-bentuk baru dan pengembangan konsep
baru tentang ruang yang digabungkan dengan pengenalan material-material bangunan
yang baru.arsitektur odern adalah keberanian tindakan mengubah konsep-konsep lama,
memadukan keaneka ragaman gaya tradisi menjadi suatu kesepakatan baru yang
prosesnya berpijak pada aspek-aspek fungsi, material, ekonomi dan sosiologi (jenks,
1977)
11.2. Ciri-ciri Arsitektur Modern
Cirri –ciri arsitektur modern (Charles Jenks, The Languange of Postmodern
Architecture, 1974).
a. Menggunakan struktur rangka
Konstruksi yang ringan dapat dicapai apabila menggunakan struktur rangka,
yang menggantungkan struktur dinding pemikul yang masih digunakan
sampai abad 18. Bangunan berarsitektur modern dibangun dengan
menggunakan besi/baja dan kaca , yang menghsilkan dimensi yang impresif.
Setelah itu menggunakan struktur rangka seperti yang kita kenal sekarang,
yaitu kmbinasi dari kolom, balok, dan membentuk grid yang sangat modern
terhadap kebutuhan saat ini.
b. Tingkat transparansi yang tinggi
Untuk mendapatkan hal tersebut maka kaca mulai banyak digunakan bersama
dengan struktur rangka, sehingga semakin memperkuat kesan bangunan
ringan.
c. Kesederhanaan
Arsitektur modern lebih memntingkan kesederhanaan dalam wajah
bangunannya. Hal ini sesuai dengan cirri arsitektur modern yang lain yaitu
anti ornament. Sehingga bangunan yang berarsitektur modern lebih
mementingkan fungsionalnya.
d. Asimetris dan keteraturan
Bangunan berarsitektur modern pada umumnya berbentuk asimetris yang
dapat dilihat melalui denahnya, atau melalui bentuk secara keseluruhan.
Selain itu bangunan berarsitektur modern biasanya mempunyai tampak yang
teratur dan rapi.
e. Teknologi dan struktur
Arsitektur modern sangat mementingkan penggunaan teknologi serta struktur
yang benarr. Tampak bangunan berarsitektur modern pada umumnya
mengekspos struktur yang digunakannya.
f. Volume bukan massa
Pada arsitektur modern volume ruanag cenderung memusat, sehingga tidak
membenuk massa.
g. Bentuk abstrak
Bentuk tidak merupakan satu bentuk yang pasti, namun dapat bermacam-
macam sehingga menjadi bentuk yang abstrak.
h. Anti pengulangan
Tidak ada pengulangan bentuk sehingga menjadi kesatuan bentuk.
i. Anti simbolis.
Cenderung tidak menggunakan symbol dalam bangunannya, serta lebih
memntingan semuanya yang lebih jelas.
j. Deterministic form, functional
Bentu pada arsitektur modern tertentu dan wungsional.
k. Anti ornament
Cenderung tidak menggunakan ornament pad aarsitektur dern.
l. Anti historical memory
Tidak mengenang atau emngunakan kenangan sejarah masa lalu.

Anda mungkin juga menyukai