Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KESENIAN

DI KOTA KUPANG

TEMA

ANALOGI DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR

DISUSUN OLEH :

RIKARDUS YOSEFAN DUGIS


( 221 17 081 )
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KESENIAN DI Lokasi tapak terletak di jl. Bundaran PU, berdasarkan peraturan daerah Kota Kupang No.
12 tahun 2011 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Kupang tahun. 2011-2031, jl.
KOTA KUPANG
Bundaran PU masuk dalam BWK II yang diarahkan untuk kawasan campuran dan
TEMA termasuk dalam jaringan jalan kota dengan fungsi jalan kolektor primer dengan RUMIJA
ANALOGI DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR 15 meter. Lokasi merupakan tanah kosong yang memiliki luas total sekitar 17.000 m²,
dengan kontur tanah yang terbilang datar karena memang berada pada kawasan yang

A. Latar Belakang datar dan memiliki kemiringan yang rendah. Ada beberepa masalah yang terdapat pada

Merencanakan serta mendesain sebuah fasilitas bangunan kesenian di kota lokasi adalah sebagai berikut :

Kupang yang berada pada satu lokasi untuk digunakan sebagai kegiatan formal • Bagaimana menjadikan kompleks pusat kesenian ini sebagai solusi dari

khususnya bagi masyarakat, dengan menerapkan prinsip-prinsip rancangan arsitektur terbatasnya kondisi lahan untuk kenyamanan dan keamanan dari kalangan

analogi sebagai penyelesaian bentuk, tampilan, landscape, serta menetralkan keadaan masyarakat kelas bawah sampai masyarakat kelas atas.

iklim pada rancangan / desain bangunan massa tunggal ataupun massa majemuk dengan • Bagaimana penataan tata ruang yang sesuai dengan kaidah-kaidah analogi

ketinggian tertentu. Dengan adanya suatu Kawasan pusat kesenian, para pelaku seni arsitektur agar sesuai dengan tema lokasi sekitar tapak dan sasaran pengguna

akan lebih cenderung belajar dan berkembang menuangkan ide-ide kreatif dimana • Bagaimana mewujudkan fisik desain yang dinamis dengan memadukan bentuk,

Kawasan tersebut dapat memenuhi kebutuhan psikis sehingga dapat mendorong struktur, utilitas, mekanikal elektrikal yang kuat dan efisien juga sesuai dengan

kreatifitas anak muda. Pada satu sisi lain, kawasan kesenian tidak hanya menyediakan strategi perancangan analogi arsitektur.

sarana elektronik tetapi juga menyediakan sarana untuk perkembangan ekonomi dimana Potensi

masyarakan setempat dapat membuka layanan kuliner dalam kawasan tersebut. kondisi tapak bisa dengan jelas terlihat dari jalan, karena area tapak merupakan

Berkaitan dengan suatu rancangan arsitektur Gedung kesenian juga dapat membantu lahan kosong yang tidak memiliki penghalang langsung pada jalan. Tapak hanya memiliki

mempromosikan serta mempertahankan kreatifitas daerah serta budaya asli masyarakat beberapa pohon dengan kategori pohon kecil yang berada di bagian depan tapak. Di area

NTT, sehingga masuknya pengaruh era modern tidak mempengaruhi berubahnya budaya depan tapak terlihat ada bebrapa warung-warung kecil yang tidak permanen. Di sebelah

masyarakat karena sudah ada wadah yang mampu membantu mengembangan kreatifitas kiri tapak merupakan sekolah, sedangkan pada sebelah kanan tapak merupakan jalan

daerah masyarakat NTT. dan tanah kosong, sedangkan untuk view di depan tapak merupakan pertokoan.

B. Identifikasi Masalah
Kota Kupang yang menjadi pilihan pada lokasi tapak perencanaan Gedung
Kesenian, dalam PP no. 26 tahun 2008 tentang RTRW diharapkan menjadi pusat kegiatan
Nasional (PKM). Sebagai ibu kota propinsi dan bagian dari kawasan timur Indonesia (KTI)
dianggap masih relatif terbelakang sehingga dituntut untuk dapat berfungsi dan melayani
kegiatan pada skala nasional dan internasional dengan penataan ruang yang ada pada
RTRW nasional.
Teori Data
Narita (2014) menjelaskan bahwa menurut Ham (1972) sebagai tempat untuk Dalam peraturan mentri pariwisata no. 17 tahun 2015 tentang standar usaha Gedung
pertunjukan seni, sebuah Gedung kesenian haruslah memiliki fasilitas ruang yang kesenian untuk pertunjukan menyebutkan aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh suatu
mendukung dan memadai untuk menunjang fungsi dari bangunan tersebut. Fasilitas bangunan pertunjukan seni, diantaranya sebagai berikut :
ruangan yang dimaksudkan, yakni : 1) Gedung
1. Kebutuhan ruang, diantaranya : • Gedung kesenian haruslah dilengkapi dengan tempat pertunjukan seni
• Ruang pertunjukan, sendiri sebagai ruang utama dan sesuai dengan standar kelayakan fungsi
Amphitheater bangunan, duantaranya ; tempat terbuka atau tempat tertutup.
• Ruang persiapan/produksi, • Daya listrik yang sesuai standar dan ketentuan
Ruang workshop, ruang Latihan, ruang make up dan ruang ganti • Tersedia jalur evakuasi dan penanda yang jelas dan mudah ditemukan
• Ruang public, • Jarak antara plavond dan panggung pertunjukan minimal 2,5m ( untuk
Lobby, kantin, area souvenir, ruang pamer/galeri Gedung atau ruangan tertutup )
• Ruang pengelolah, • Jarak antara plavond dengan lantai dasar/balkon tertinggi minimal 3m (
Kantor, ruang informasi, pos jaga, ruang operator untuk Gedung atau ruangan tertutup )
• Ruang service, • Kapasitas Gedung minimal mewadahi 100 tempat duduk
Musholla, Gudang, toilet, lavatory • Minimal tersedia dua pintu masuk dan keluar pengunjung
2. Hubungan ruang • Adanya kualitas udara dan pencahayaan yang sesuai dengan standar dan
Ada 4 pola hubungan ruang yang terdapat dalam Gedung kesenian secara umum, ketentuan
yaitu : 2) Penanda arah
• Pola hubungan ruang pada ruang public • Tersedia papan nama Gedung pertunjukan seni dengan tulisan yang jelas
• Pola hubungan ruang pada ruang pengelolah dan mudah dibaca
• Pola hubungan ruang pada ruang produksi • Tersedia petunjuk arah menuju Gedung pertunjukan seni
• Pola hubungan ruang pada ruang artis 3) Panggung pertunjukan
3. Kualitas ruang • Panggung pertunjukan seni haruslah dilengkapi dengan sound system dan
Adapun yang dimaksud dengan kualitas ruang adalah hal-hal yang bersinggungan lighting yang sesuai dengan standar
dengan aspek dibawah ini : 4) Ruang
• Penghawaan • Tersedia ruang rias dan ruang ganti kostum yang dilengkapi dengan cermin,
• Pencahayaan loker dan toilet
• Wall screen • Adanya ruang operator
• Akustik yang ada pada Gedung tersebut • Tempat duduk yang tersedia harus sesuai dengan kapasitas ruang
• Sound system pertunjukan
5) Sound system & lighting o Ruang administrasi
• Adanya peralatan pengeras suara yang sesuai dengan standar dan o Toilet
ketentuan o Tempat sampah
• Penerangan / pencahayaan yang sesuai dengan bentangan ruang dan o Tempat penampungan sampah sementara
ketentuannya tersedia bagi Gedung kesenian o Peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan (p3k)
6) Promosi o Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
• Tersedia area yang ditunjukan untuk promosi o Instalasi listrik/genset sesuai ketentuan
• Tersedia media promosi dalam bentuk cetak maupun digital o Lampu darurat
7) Katalog o Peralatan komunikasi
8) Fasilitas penunjang o Tempat atau area ibadah yang terawatt
• Adanya pintu masuk dan keluar kawasan Gedung pertunjukan o Gudang
• Adanya fasilitas parkir Dari penjabaran aspek-aspek yang menjadi dasar dalam perancangan sebuah Gedung
• Akses untuk bongkar muat barang kesenian, seperti aspek produk, pelayanan dan pengelolahan. Dalam setiap aspek
• Akses dan fasilitas bagi penyandang disabilitas memiliki unsur dan sub unsur yang harus diperhatikan untuk tercapainya kenyamanan.
• Area penjualan tiket
• Area penerima tamu/lobby
• Area komersil yang menjual makanan dan minuman
• Tersedia kamar mandi Wanita/pria yang berpisah bagi pengunjung
• Tersedia tempat sampah di dalam maupun di luar Gedung kesenian
Pelayanan, unsur-unsur yang harus dimiliki yakni :
• Produk
• Tarif sewa Gedung
• Nomor/kontak pengelolah Gedung
• Lokasi fasilitas ( guide maps )
• Jadwal operasional
• Penggunaan Gedung
• Kawasan daya Tarik warisan ( point of interest )
Pengelolah, unsur-unsur yang harus dimiliki yakni :
• Organisasi
• Manajemen
• Sumber daya manusia
• Sarana dan prasarana :
ANALISA RANCANGAN KAWASAN Kekurangan :

Analisa Parkiran • Kendaran akan sulit masuk dan keluar serta membutuhkan ruang yang lebih luas untuk
memasuki parkiran
Parkiran dalam sebuah tapak tidak hanya ditentukan atas pola sirkulasi, tetapi juga dapat
dibentuk sesuai site pada lokasi perencanaan. Parkiran juga dapat dibedakan oleh jenis Alternatif 2
kendaraan baik roda 2, roda 4 dan roda >4, yang mana mendukung fungsi dan aktifitas banguan
Parkir miring 45°
itu sendiri. Dalam merencanakan parkiran, hal-hal yang harus dipertimbangkan antara lain :

• Parkiran harus mudah dicapai.


• Tidak mengganggu sirkulasi dalam tapak.
• Mempunyai jarak sedekat mungkin dengan area yang dilayani.
• Kapasitas parkir disesuaikan dengan kapasitas tapak.
• Keamanan dan kenyamanan parkiran kendaraan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan parkiran dalam suatu tapak,
antara lain :

Alternatif 1 Kelebihan :

Parkir tegak lurus 90° atau 180° • Kendaraan lebih mudah keluar dan masuk dari tiap tempat parkir yang ada
• Pengontrolan tempat parkir dapat terorganisir dengan baik
• Membutuhkan sedikit lahan untuk area parkir

Kekurangan :

• Daya tampung kendaraan lebih sedikit karena membutuhkan pola parkir yang memanjang

Dari pertimbangan di atas, maka alternatif yang dipilih adalah alternatif 1 karena dengan lahan
yang berbentuk persegi dan melebar akan memenuhi kebutuhan parkir tegak lurus.

Akses Tapak
Kelebihan :
Sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunaan
• Daya tampung kendaraan lebih banyak
ruang/ zona sehingga merupakan penggerak dari ruang yang satu ke ruang yang lain. Untuk
• Bisa menyesuaikan dengan bentuk tapak
itu, Sirkulasi tapak dibagi menjadi 2 bagian yaitu sirkulasi bagi pejalan kaki, dan sirkulasi bagi
• Menghemat lahan dalam tapak
kendaraan. Analisa sirkulasi tapak berdasarkan efektifitas sirkulasi dan pemisahan antara
• Arah gerak lalu lintas kendaraan bisa 2 arah
sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan.

Alternatif 1
Pola Linear Geologi dan Resapan Air Hujan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, kondisi geologi pada lokasi perencanaan
merupakan tanah keras dan berbatu. Untuk mempermudah resapan air hujan kedalam
tanah,maka terpilih bahan penutup permukaan lahan yang mudah meresapkan air kedalam

Kelebihan tanah yaitu; paving block, batu alam, dan rumput.

• Sirkulasi lebih jelas dan terarah Alternatif 1

• Bergerak pada satu garis lurus Paving Block

Kekurangan

• Jalur sirkulasi yang panjang dan lurus lebih terkesan lebih monoton dan bersifat jenuh

Alternatif 2
Kelebihan :
Pola Radial
• Mampu menyerap panas dan air
• Mudah dalam pengerjaan
• Baik diperuntukan untuk sirkulasi pejalan kaki maupun kendaraan bermotor

Kekurangan :

• Biaya yang dibutuhkan relatif mahal


• Tidak dapat menahan beban kendaraan yang berat

Kelebihan alternatif 2

Rumput
• Jalan dapat berbentuk lengkungan atau berbelok arah, memotong jalan lain, atau
berbentuk putaran

• Tidak monoton dan lebih terkesan dinamis

• Sirkulasi antara manusia dan kendaraan bisa dibagi

Kekurangan Kelebihan :

• Orientasi ke segala arah dapat menyulitkan pengunjung jika tidak ditata dengan baik • Baik dalam menyerap panas dan air

Dari pertimbangan di atas makan yang dipilih adalah alternatif 2, agar pengolahan tapak dapat • Mudah diperoleh

difungsikan secara maksimal dan lebih terkesan fleksibel. • Merupakan vegetasi dalam tapak
• Lebih terkesan alamiah • Tidak begitu baik dalam menyerap panas dan air

Kekurangan : Berdasarkan pertimbangan di atas, maka alternatif yang dipilih adalah semua alternatif dengan
pembagian di beberapa titik sesuai dengan pola sirkulasi ataupun kebutuhan ruang dalam
• Membutuhkan perawatan yang rutin
tapak.
Alternatif 3
Analisa Vegetasi
Batu Alam
Lokasi merupakan daerah dengan kondisi permukaan tanah yang bergelombang, namun dapat
ditumbuhi beberapa jenis pohon yang tidak memerlukan biaya perawatan yang berlebihan.

Alternatif 1

Tanaman Gelodokan

Kelebihan :

• Material mudah di dapat


• Proses pengerjaan yang cepat
• Baik dalam menyerap panas dan air
• Lebih terkesan alamiah Kelebihan :

Kekurangan : • Tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar untuk pengadaannya.

• Membutuhkan biaya yang mahal untuk memperoleh material Kekurangan :

Alternatif 4 • jika tidak ditata dengan baik dapat merusak pemandangan karena pertumbuhan daun

Aspal dan batangnya yang harus sering dikontrol.

Alternatif 2

Pohon Ketapang

Kelebihan :

• Proses perawatan lebih mudah


• Proses pengerjaan cepat dan efisien Tanaman berdaun kecil namun lebat untuk berfungsi sebargai tanaman peneduh.

Kekurangan : Kelebihan :

• Membutuhkan biaya yang mahal • sangat baik sebagai penyaring udara dan memberi perlindungan dari terik matahari.
Kekurangan : Kelebihan :

• harus serung dibersihkan karena daunnya yang kering tanggal dan mengotori halaman. • Keadaan Tapak tetap terkesan alamia yang menyatuh
dengan lingkungannya.
• Tidak membutuhkan banyak biaya dan tenaga dalam
Jenis tanaman penutup tanah, seperti ; rumput japan, rumput gajah, pakis dan paku.
pelaksanaan pekerjaan.
rumput
• Penataan massa bangunan mengikuti pola kontur.

Rumput japan Kekurangan :

• Membutuhkan waktu dan biaya yang besar dalam proses pelaksanaannya.


• Membutuhkan banyak tenaga dalam pelaksanaannya.
Tanaman
penghias • Memiliki kesulitan dalam penempatan massa bangunan yang disesuaikan dengan
Jenis tanaman penghias keadaan kontur.
• Penempatan bangunan harus memperhatikan banyak faktor.

Alternatif 2

Melakukan Cut and Fill


Tanaman penedu

tanaman pengarah.

Topografi

Topografi lokasi perencanaan gedung kesenian kota Kupang relatif landai namun tidak curam.
Beberapa alternative dalam penataan Topografi : Kelebihan :

Alternatif 1 • Mudah dalam penataanTapak


• Memudahan dalam penataan ruang luar penempatan massa bangunan.
Membiarkan kontur dalam keadaan alami.
• Mudah dalam olah bentuk bangunan sesuai kontur yang ada.
Kekurangan : Alternatif 2

• Membutuhkan tenaga dan biaya besar dalam pelaksanaannya. Bangunan ditempatkan  20 m atau sejauh mungkin dari kebisingan jalan.
• Butuh penataan ulang terhadap kontur yang ada.

Alternatif 3

Melakukan penimbunan / meratakan dengan tanah dari luar lokasi.

ANALISA RANCANGAN ARSITEKTUR

Perancangan sistem utilitas bangunan, menurut Binggeli (2003) dan Hall (2007), dibutuhkan dan
Kelebihan :
dibagi sesuai dengan keadaan berikut :
• Mudah dalam penataan tapak.
• Sistem air bersih dan air kotor : distribusi air bersih dan air kotor, sistem penyimpanan
Kekurangan : air, sistem pengolahan air kotor, jenis pemipaan dan perlengkapan sistem perpipaan.

• Membutuhkan banyak biaya


• Membutuhkan tenaga

Dengan melihat keuntungan dan kerugian dari ketiga alternatif pemilihan penyelesaian topografi
tersebut, maka dipilih alternatif 2 supaya lebih memudah kan dalam penataan tapak.

KEBISINGAN

Altenatif 1 • Sistem ventilasi : kontrol masa panas, pengaturan kelembaban, kontrol kualitas udara,
pengaturan pergerakan udara, kontrol penetrasi udara panas.
Kebisingan bisa diredam dengan cara pemanfaatan vegetasi sebagai peredam kebisingan.
• Sistem elektrikal : sumber listrik, distribusi jaringan listrik, peralatan sistem elektrikal, • Sistem transportasi : transportasi vertikal otomatis/manual, transportasi horizontal
rancangan sirkuit, rancangan sirkuit kabel, perlindungan resiko kebakaran, perlindungan otomatis/manual, akses penyandang disabilitas dan sistem mekanikal elektrikal
sambaran petir, perlindungan peralatan elektronik, sistem listrik darurat. transportasi otomatis.

• Sistem pembuangan air hujan : aliran air hujan, drainase, peresapan ke dalam tanah,
pembuangan ke jaringan kota, pemanfaatan ulang air.
• Sistem pencahayaan : rancangan pemanfaatan cahaya alami, rancangan pencahayaan
buatan, kontrol cahaya, perlengkapan sistem cahaya buatan, pencahayaan darurat.

• Sistem pembuangan sampah : pemisahan sampah, pengumpulan dan penyimpanan


sementara.

Analisa Fungsi Ruang

Penentuan besaran ruang pada Perencanaan dan Perancangan E-sport Center Kota Kupang
• Sistem pelindung kebakaran : zonasi bahaya kebakaran, sistem deteksi dan alaram
mengacu pada standar literatur dari :
kebakaran, pencegahan penyebaran api, pencegahan penyebaran asap, sistem pemadam
otomatis, jalur evakuasi darurat pemadam kebakaran dan pelindung struktur bangunan. • Data Arsitek(DA)
• Time Saver Standarts (TSS)
• Asumsi(A).

Dengan standar sirkulasi/ flow area yang digunakan, yaitu :

o Standar minimum sirkulasi : 5%-10%


o Standar kebutuhan luasan sirkulasi : 20%
o Tentuan kenyamanan fisik : 30%
o Tentuan kenyamanan psikologis : 40% 3 Zonasi Publik Arena pentas
o Tuntutan spesifik kegiatan : 50%
Pameran
o Keterkaitan dengan banyak kegiatan : 70%-100%
Cafe & Resto
No. Fungsi Ruang
Pantry
1 Exibisi OutDoor Area Exibisi
Gudang
2 Kantor Loby
Toilet
Ruang pelayanan
Area parkir
Direktur utama
Taman
Sekertaris
Entrance
Bendahara
Gazebo
Kepala bagian

Kepala seksi
Analisa Zonasi Ruang
Staf administrasi
No. Ruang Zonasi
Sekertaris administrasi
1 Main Entrance Publik
Karyawan
2 Area Parkir Publik
Staf pameran
3 Taman Publik
Staf studio
4 Cafe & Resto Publik
Staf audisi
5 Pantry Publik
Staf arena
6 Pameran Publik
Tim cabang kesenian 1
7 Arena pementasan Publik
Tim cabang kesenian 2
8 Area Exibisi Publik
Audio visual
9 Loby Publik
Gudang
10 Ruang Pelayanan Publik Analisa Studi Ruang

11 Toilet Publik Luas


Jenis Kebutuhan Juml Kapas Luas
Standar Total Sumber
12 Direktur Utama Privat Ruang Ruang ah itas (m2)
(m2)
13 Sekertaris Privat
R. Studi 1 400 m2 400 TSS
14 Bendahara Privat
R. Rehersal 1 2 m2/org 15 org 30 DA
15 Kepala Bagian Privat
0,9
R. Pakaian 2 5 unit 9 DA
16 Kepala Seksi Privat m2/unit

17 Staf Administrasi Privat 0,9


R. Ganti 4 5 unit 18 DA
m2/unit
18 Sekertaris Administrasi Privat
0,9
19 Tim cabang kesenian 1 Privat R. Rias 2 10 org 18 DA
m2/org
20 Tim cabang kesenian 2 Privat
Studio Green Room 1 1 m2 30 org 30 TSS
21 Gudang Arsip Privat
R. Serbaguna 1 1 m2 50 org 50 TSS
22 Karyawan Semi Privat
1,2
R. Kru 2 4 org 10 DA
23 Staf Pameran Semi Privat m2/org

24 Staf Studio Semi Privat KM/WC 4 1 m2/unit 10 org 40 DA

25 Staf pementasan Semi Privat Luas Efektif 605

26 Staf Arena Semi Privat 181,


Sirkulasi = 30% x 605 m2 786,5
5
27 Audio Visual Semi Privat

28 Gudang Semi Privat


R.
29 Ruang Rapat Semi Privat 1 20 TSS
Microphone
R.
30 Pantry Karyawan Semi Privat
Penyimpanan R. Kamera 1 40 TSS

R. Lighting 1 60 TSS
Luas Efektif 120 tempat berkumpul atau berekreasi bagi para pengunjung juga terdapat beberapa bangunan
penunjang seperti Kafe & Resto serta pusat perbelanjaan.
Sirkulasi = 30% x 120 36 156
Alternatif 1
1,8
R. Fotocopy 1 5 unit 9 TSS
m2/unit Bentuk dan tampilan secara menyeluruh dari gedung kesenian diadaptasi dari bentuk bulat pada
beberapa rumah adat di NTT.
1,2
R. Workshop 1 50 org 60 A
m2/org

R. 1,5
1 10 org 15 A
Pengecetan m2/org

1,5
Bengkel 1 6 org 9 A
m2/org
R. Dekorasi
1,5
R. Elektronik 1 5 org 7,5 A
m2/org

1,2 Alternatif 2
R. Staff 4 1 org 4,8 DA
m2/org
Desain arsitektur modern (Harpa Music Center), dengan menggunakan unsur-unsur kesamaan
Luas Efektif 105,3 terhadap bentuk fisik alat musik harpa.

31,5
Sirkulasi = 30% x 105,3 136,89
9

TSS

R. 4
Lab. Konten 1 2 unit 8 TSS
Developing m2/unit

Analisa Bentuk dan Tampilan


Resto & Café
Proses desain bangunan menggunakan analogi arsitektur yang dikombinasikan dengan
Dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh, serta melihat kondisi kawasan yang ada, maka
arsitektur modern dan pada beberapa bagian tampilan akan menonjolkan ciri khas corak budaya
ide dari konsep perancangan resto & cafe yakni membangun suatu infrastruktur penunjang yang
NTT dengan pertimbangan tidak mengurangi kesan trendsetter atau pusat teknologi sebagai
modern dan futuristik untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas fisik kawasan.
suatu sarana gedung kesenian di Kota Kupang. Pada beberapa bagian kawasan juga dijadikan
Alternatif 1 Sub Struktur

Bentuk bulat menyerupai atap rumah adat suku Amaf Nini Pada Sistem sub struktur atau struktur bawah pada bangunan direncanakan sesuai dengan
beban bangunan yang dipikul dan jenis tanah pada lokasi. Karakteristik tanah pada lokasi
perencanaan pada umumnya adalah tanah keras dengan kondisi berbatu. Pada bagian tertentu
ada yang lunak namun hanya sebagian kecil saja. Alternatif pondasi yang digunakan adalah :

Pondasi Menerus

Alternatif 2

Bentuk persegi dengan desain yang modern

Kelebihan :

• Cocok untuk tanah yang keras


• Penyaluran beban merata
• Pengerjaan yang mudah

Kekurangan

Pos Jaga • Tidak efektif jika memikul beban yang terlalu berat

Analogi transformasi bentuk dengan menggunakan teknik eksagerasi dan pengulangan dari • Tidak cocok untuk bangunan bentang lebar dan bertingkat

desain arsitektur modern. • Hanya untuk bangunan sederhana

Pondasi Plat Kaki


Kelebihan : Kekurangan :

• Cocok untuk bangunan bertingkat dan bangunan bentang lebar • Kaku dalam pengolahan bentuk
• Cocok dengan keadaan tanah yang lembek • Terkesan monoton
• Pondasi kuat dan terbuat dari beton bertulang
Core Structure
• Mampu menahan beban dengan baik
• Memikul kelebihan pondasi yang cukup dalam

Kekurangan :

• Biaya pemasangan dan pengerjaan yang mahal


• Merusak sedikit keadaan tanah karena galian

Dari pertimbangan di atas,maka alternatif yang dipilih adalah alternatif 1 dan 2 karena beban
yang dipikul relative tidak terlalu berat karna bukan merupakan bangunan tinggi yang
memerlukan pondasi semacam bore pile, tiang pancang, dan lain – lain. Kelebihan :

Super Struktur • Dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi


• Memiliki kekuatan yang mumpuni
Sistem super struktur merupakan struktur tengah yang menyalurkan gaya dari beban atap ke
• Tahan terhadap temperatur panas
pondasi. Struktur ini dapat berupa kolom, balok dan juga dinding pemikul. Ada beberapa
• Biaya perawatan yang murah
alternatif yang bisa digunakan antara lain:
Kekurangan :
Rigid Frame
• Bentuk yang telah dibuat sulit untuk dimodifikasi
• Lebih berat dibandingkan dengan kekuatan dan daya pantul yang besar

Upper Struktur

Elemen yang berada di atas permukaan tanah yang terdiri atas rangka penutup bangunan.

Struktur Rangka Kayu

Kelebihan :

• Lebih fleksibel dalam pembagian fungsi ruang


• Lebih sederhana dan mudah dalam pengerjaannya
• Kemungkinan bukaan lebih bebas mengingat dinding hanya sebagai pengisi sedangkan
beban dipikul pada kolom dan balok.
Kelebihan : Dari pertimbangan di atas, maka alternatif yang dipilih adalah alternatif 1 dan 2 karena pada
beberapa bagian atap membutuhkan struktur kayu yang disesuaikan dengan bentuk dan
• Biaya yang murah
kebutuhan desain alamiah, sedangkan di bagian lain membutuhkan baja yang relatif ringan
• Cocok untuk area tropis
untuk mengurangi daya tarik.
• Mudah didapat
• Mempunyai nilai estetika yang tinggi
• Terkesan alamiah

Kekurangan :

• Sulit dalam pengerjaan karena membutuhkan keahlian khusus


• Bentuk yang kaku
• Butuh perawatan khusus

Struktur Rangka Baja

Kelebihan :

• Kuat dan tahan lama


• Ringan dalam struktur
• Ramah lingkungan
• Mempunyai sifat lentur
• Mudah dalam perawatan

Kekurangan :

• Kurang fleksibel untuk profil tertentu


• Mudah terbawa angin
• Nilai estetika yang kurang
KONSEP RANCANGAN KAWASAN DAN ARSITEKTUR

Merencanakan serta mendesain sebuah fasilitas gedung kesenian Nusa Tenggara Timur yang berada di kota Kupang untuk digunakan sebagai kegiatan formal khusunya pementasan kesenian dan
kreatifitas daerah, dengan menerapkan prinsip-prinsip rancangan analogi arsitektur sebagai penyelesaian bentuk, tampilan, landscape, serta menetralkan keadaan iklim pada rancangan desain bangunan
masa tunggal ataupun masa majemuk.

Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada secara


efektif untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas
fisik kawasan gedung kesenian, serta dapat mewujudkan
lingkungan kawasan yang sehat dan teratur.

Pada beberapa spot menggunakan pola akses tapak linear


dan juga radial

Dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh serta melihat kondisi kawasan yang ada,
kurang memadai, maka perlu melakukan penataan ulang terhadap sarana lingkungan dan
fasilitas pendukung sesuai dengan tujuannya, dengan memanfaatkan potensi dan sumber
daya alam yang ada secara efektif untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas fisik
kawasan serta mendukung fungsi bangunan tersebut sebagai mahakarya yang sempurna

Pada bagian depan bangunan menggunakan bentuk super


struktur yang modern dan pada bagian upper struktur
bentuk setengah lingkaran rumah adat suku dawan
dengan pembagian yang asimetris

Anda mungkin juga menyukai