Anda di halaman 1dari 29

89

B A B IV
K O N S E F P E R A N C A N G A N

4.1. Konsep Ruang Luar dan Lansekap

Ruang luar , pada dasarnya terjadi karena

adanya hubungan antara sebuah obyek dan manusia yang

melihatnya. Hubungan tersebut pada mulanya ditentukan

oleh penglihatan, tetapi bila ditinjau dari pengertian

ruang secara arsitektur, maka hubungan tersebut dapat

dipengaruhi juga oleh penciuman, pendengaran dan pera-

baan.( Yoshinobu Ashihara ).

Pada perancangan hotel ini, ruang luar itu

diciptakan dengan maksud untuk mencapai skala intim

manusia. Berhubung karena hotel ini direncanakan

bertingkat banyak, maka perlu adanya ruang - ruang

yang menjadi perantara secara visuil sebelum mencapai

suatu skala monumental. Sehingga pengamat yang melihat


tidak terkejut oleh obyek yang dihadirkan di depannya.

Juga tak lupa, dirancang ruang terbuka atau

open space dengan fungsi sebagai elemen pemersatu

dengan lingkungan di sekitarnya. Sehingga bangunan yang

dirancang tidak terlepas dari 1ingkungannya. Jadi ada

kesinambungan di sini. Fungsi lain dari ruang terbuka


90

ini adalah untuk menciptakan bentuk dan citra. Dalam

hal ini dapat dikatakan bahwa penampilan dan kesan

suatu lingkungan ditentukan oleh kombinasi bangunan

dengan kawasan lahannya.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam

perancangan ini adalah unsur - unsur lansekap. Suatu

bangunan belum lengkap jika belum adanya unsur - unsur

lansekap di dalamnya. Unsur - unsur lansekap yang

digunakan dalam perancangan ini adalah tanaman dan air,

serta elemen lainnya. Karena unsur - unsur tersebut

dapat menyejukan suasana kota Surabaya yang kering dan

panas, juga menambah kesan menarik pada bangunan.

4.2. Konsep Ruang Dalam

Berkaitan dengan hotel yang direncanakan ini

bertaraf internasional dan sasarannya adalah para

businessman, maka ruang yang diciptakan adalah mempun-


yai suasana yang nyaman, mewah dan megah. Hal ini

berhubungan dengan prestige yang sangat dijunjung oleh

para businessman yang akan menginap di hotel ini.

Pada ruang - ruang tertentu dalam hotel ini

didekorasi oleh unsur - unsur dekorasi Indonesia.

Unsur unsur dekorasi Indonesia ini tercermin pada :

- Ruang Lobby

- Restoran

- Function Room
91

- Kamar tidur

Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa hotel ini berada

di Indonesia dan sekaligus untuk memperkenalkan

Indonesia di mata internasional. Jadi ditekankan

adanya suasana dalam ruang tertentu bercirikan Indone-

sia, sehingga para tamu yang menginap akan mempunyai

kesan tersendiri akan hotel ini.

4.3. Konsep Bentuk Bangunan

Konsep bentuk bangunan ini berdasarkan :

- Urban Design

Berdasarkan analisa yang dibuat maka hotel ini diran-

cang menjadi pusat orientasi bagi lingkungan di seki-


tar. Maka dibuat bertingkat banyak dan mempunyai

menara yang menjadi pusat orientasi. Juga tower - nya

dibuat berjenjang dengan maksud agar unsur harmonis

lingkungannya dapat dicapai. Karena lingkungan di se-

kitarnya rata - rata mempunyai ketinggian 1 - 5 lan-

tai. Juga mundurnya bangunan yang akan dirancang ini

juga dengan memperhatikan faktor urban desain. Dimana

kenyataan sekarang bahwa jarak bangunan dari jalan ra

ta - rata sama adalah kira - kira 10 meter. Jika ba -

ngunan ini dibuat berjarak sama dari jalan seperti ba

ngunan - bangunan yang ada sekarang ini maka kesan mo

noton akan terasa sekali. Maka dirancang bangunan

agak masuk ke dalam pada bagian ertentu.


92

- Konsep Arsitektural

Architecture of Symbiosis

Konsep symbiosis merupakan penjabaran dari

konsep metabolism yang merupakan konsep - konsep

dari Kisho Kurokawa. Konsep ini mengambil istilah

symbiosis di dalam bidang biologi yang menggambar-

kan penggabungan 2 unsur yang akan menghasilkan

suatu yang saling menguntungkan, yaitu :

- Symbiosis of Different Culture (Synkrony), teknik

penggabungan berdasarkan aspek kebudayaan yang

berbeda.

- Symbiosis of Past and Present (Diakroni), teknik

penggabungan berdasarkan aspek nilai - nilai lama

dan nilai - nilai baru yang yang dihadirkan dalam

satu bangunan.

- Symbiosis of Inside - Outside (Intermediate Zone)

yaitu teknik penggabungan ruang dalam dan ruang

luar yang menghasilkan ruang perantara sebagai

jembatan antara ruang luar dan ruang dalam.

4.4. Perhitungan Jumlah Lantai

Pendekatan yang digunakan :

- KPH : 1 Room Boy me1ayani 30 kamar

- ADN : 1 Room Boy melayani 20 kamar

- TSS : 1 Room Boy melayani 35 kamar

- Jarak tangga kebakaran maksimal 25 - 30 meter

- Tiap tangga melayani 13 - 20 kamar

Jadi dapat ditentukan :


93

- Jumlah ruang tidur per lantai ada 20 kamar

- Jumlah lantai ruang tidur 280 : 20 = 14 lantai

- Jumlah lantai untuk fasilitas penunjang ditentukan

2-3 lantai.

4.5. Zoning Bangunan

Zoning bangunan terbagi atas 2 macam :

- Zoning Horisontal

- Zoning Vertikal

(Gambar )

4.6. Pola Unit Ruang Tidur dan Koridor

A. Pola Unit Ruang Tidur

Hal ini berkaitan dengan penataan perletakan

kamar mandi :

> Perletakan kamar mandi pada sisi dinding sebelah luar

- Kamar mandi tak bisa dimanfaatkan sebagai isolasi


kebisingan dari koridor.

- Luas bidang pandang dan cahaya yang masuk tak maksi

mum.

- Perawatan dan pemeliharaan instalasinya sulit.

> Perletakan kamar mandi diantara ruang tidur

- Pemanfaatan jendela untuk view dan cahaya tidak ter

halang.

- Kamar mandi tidak bisa dipergunakan untuk mengiso-

lir kebisingan dari koridor.


Proposed
APARTMENT

Proposed
> CONDOMINIUM
•z.
>
r~
m
>
N
o
Z

o
NAM PERMAI
& ARTANA

JL MAYJEN SUNGKONO
a
3-
yi a Proposed
RASA SAYANG HOTEL
»u

K ,/S
J E

G
U
E
S

R
0
0
IS. ^^ M

^0f^
X v V / ^
\ ^ ^ ^

G ambar
ZONNING VERTIKAL
96

- Perawatan dan pemeliharaan instalasi sulit.

> Perletakan kamar mandi pada sisi dinding dalam

- Pemanfaatan jendela untuk view dan cahaya bisa se-

cara penuh.

- Kamar mandi bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kebi-

singan dari koridor.

- Perawatan dan pemeliharaan instalasi mudah.

Dari ketiga alternatif di atas dipilih :

Jenis pola unit ruang tidur dengan perletakan kamar

mandi pada sisi dinding sebelah dalam.

B. Pola Koridor

Pola penempatan koridor dibedakan atas dua :

> Double Louded (koridor di tengah)

Kerugian :

- Sirkulasi udara, view dan cahaya kurang

- Koridor menjadi panjang dan gelap

Keuntungan :

- Ukuran koridor dan fungsinya lebih efisien

- Pemakaian sirkulasi pada koridor efektif

- Total luas koridor per kamar lebih efektif

> Single Louded (koridor di tepi)

Kerugian :

- Perlu adanya pelindung terhadap panas dan hujan,

berarti menambah biaya konstruksi

- Luas koridor per kamar menjadi lebih besar

- Pemakaian jalur koridor menjadi kurang efektif

Keuntungan :
96

- Sirkulasi udara, view dan cahaya cukup .

- Ukuran koridor bisa lebih kecil karena melayani ka-

mar di satu sisi saja.

Dipilih : pola perletakan koridor double louded ( kori-

dor di tengah ). Dalam hal ini perlu juga di-

perhatikan pendekatan terhadap konsep - kon

sep yang dibuat agar tercipta suatu yang sela

ras dan harmonis.

4.7. Modul Bangunan

Modul merupakan ukuran dasar yang digunakan

sebagai patokan untuk mendapatkan koordinasi dimensi

yang baik dalam perencanaan dan pelaksanaan dan untuk

mendapatkan efisiensi ruang yang tinggi.

Tujuan penggunaan sistem modul adalah :

- Menciptakan fleksibilitas ruang

- Mempermudah penataan ruang

- Mempermudah pelaksanaan pembangunan

- Menciptakan efisiensi penggunaan bahan bangu-

nan.

- Menciptakan bentuk yang diinginkan

- Menghasilkan elemen - elemen estetis di dalam

dan di luar bangunan dengan modul teratur.

Modul bangunan dibagi atas 2 (dua) yaitu :

1. Modul Horisontal, dipengaruhi oleh :

a. Modul Dasar / Basic Module : merupakan unit ter-

kecil untuk memenuhi sebagian besar dari kebutu-


han yang berhubungan dengan dimensi dari komponen

i
15 70 30 to 90 ?to
<£'. . 1 PORSELEN
P. 2
2 TEGELWAFEL,KERAMIK
9. 3
3TFGELTFRASO KERAMIK
O 4 4 TEGEL PC
-J

5 ACCOUSTIK BOARD
•a s 6 TRIPLEX TEAKWOOD,
HARD BOARD, SOFTBOARO,
MULTIPLEX

o c

MODUL BAHAN

IPSO 60 80 as 90 120 700


1. KURSI
I • 1 I MEJA
I
3. KURSI TAHU
2 1 1
LMEJA MAKAN
3 1 5. MEJA SAMPING
6. MEJA RIAS
4 7 WASHBASIN
8. BUFFET
It 9. BANQUET DESK
9 10
10 CLOSET
II TEMPAT TIOUR 1
12 12.MEJA TULIS SEKR.
13 FILE'S BOX
I t MEJA MANAGER
n 14 IS BATH TUB
16. TEMPAT TIOUR 2

1! II

MODUL PERABOT

Gambar
MO D U L
98

Gambar
MODUL
8
99

bangunan.

b. Modul Perencanaan / Planning Module : merupakan

kelipatan daripada modul dasar dan diperoleh

berdasarkan studi perabot dan dan aktivitas.

c. Modul Struktur : merupakan kelipatan dari modul

dasar. Bentang efektif beton berkisar 3 - 13,5 m

-(sumber : Cowan, Henry I, Architectural)

d. Modul Gerak.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka ditentukan modul

strukturnya adalah 7,5 x 7.5 m.

2. Modul Vertikal

Pendekatan :

- HMC = 2,5 m

- ADN = 2,8 m

- KPH Deparpostel = 2,6 m

Kesimpulan : dipilih modul vertikal = 2,6 m.

4.8. Sistem Struktur dan Bahan

A. Pemilihan Struktur
Perbedaan antara ketiga sistem struktur :

-——
So. Eriteria Struktur Struktur Struktur

Binding Peiiikul Eangka Tabung

1. Estetika kurang baik baik

2. Eekakuan kurang baik baik


100

3. M u a t a n kurang baik baik

4. Kestabilan baik baik baik

5. Skonoeie ekononis ntk etonoEis ekcnonis

bangunan rendab hingga 30 It. hingga 29 It.

6. Keatanan bangunan bangunan bangunan

W - 2« lantai 26 - 38 lantai > 28 lantai

7. Pelaksanaan cepat cepat lebih h a s

8. Peaeliharaan wadab Eudah Kidah

Kesimpulan : dipilih si stem Struktur Rangka


B. Pemilihan Bahan

Dasar pertimbangan :

- Kuat dan ekonomis

- Sesuai fungsi bangunan

- Harga relatif murah

- Tahan terhadap kebakaran

- Pelaksanaan dan perawatan mudah

- Mudah didapat

Kesimpulan : Dipilih bahan beton bertulang.

4.9. Sistem Utilitas

* Sistem Distribusi Air Bersih

Sumber : PDAM

Fungsi : - Air minum, kolam renang, kamar mandi, memasak,

WC, penyiraman taman dan pemeliharaan kebersih

han serta wastafel.

- Air panas untuk kamar mandi, dapur dan laundry.


101

- Persediaan air untuk pemadam kebakaran.

Dasar pertimbangan :

- Pemeliharaan jaringan pipa seefisien mungkin.

- Pemakaian pipa sependek mungkin untuk menghindari friksi

dan tidak banyak kehilangan panas pada jaringan pipa un-

tuk air panas.

- Kelancaran distribusi air bersih terpenuhi.

- Penghematan pemakaian pompa .

Ada 2 (dua) macam distribusi air bersih, yaitu :

- Sistem Down Feed

Dengan cara air dari PDAM disalurkan ke tandon bawah dan

dari tandon bawah didistribusikan ke tandon atas dengan

bantuan pompa. Kemudian dari tandon atas air didistribu-

kan melalui shaft ke bawah dengan bantuan gaya gravitasi


TNOM WAS

-mecNMMM)
FWM-
- Sistem Up Feed "**

Dengan cara air dari PDAM ditampung di tandon bawah. Ke-


mudian dengan bantuan pompa langsung didistribusikan.
Keuntungannya adalah tanpa pembebanan struktur karena ti
dak menggunakan tandon atas. Sedangkan kerugiannya ada-
lah biaya listriknya besar karena terus menerus dipompa.
102

CPAW
(OMW

Ditentukan :

- Sistem Down Feed

Keuntungannya :

> Menghemat pemakaian pompa

Perhitungan kebutuhan air bersih

Pendekatan :

- TSS : 450 liter/hari/orang (seluruh kebutuhan)

- HMC : Tamu Hotel 135 liter/orang/hari

Karyawan 45 liter/orang/hari

Jumlah kebutuhan tamu tersebut tidak termasuk kebu-

tuhan lain, seperti laundry, AC dsb.

- MEE : Air panas 90 - 180 liter/orang/hari

Air dingin 450 liter/orang/hari

Jumlah kamar 280 kamar (rata - rata 1 kamar ada 2 orang).

memerlukan jumlah air bersih :

> air panas = 135 >: 280 x 2 = 75.600 liter

> air dingin = 450 x 280 x 2 = 252.000 liter


+

327.600 liter
103

AIR DINGIN
tandon

Hr
[ :^—{ 0-
PDAM meteran tandon pompa

tandon boiler
AIR PANAS

i
i
T -
Y

-< L

^H~f o
PDAM meteran tandon
pompa
Pengobatan
KOLAM RENANG
Filter

PDAM 4®—) TANDON >d>


bawah Kolam Renang \

Pengurasan

Gambar
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
104

Volume tandon diperhitungkan untuk persediaan kebakaran

(5.000 galon = 22.500 liter) dengan frekuensi pengisian

setiap jam sekali, jadi volume tandon :

= 327.600 / 24 = 13.650 liter

kebakaran = 22.500 liter


+

36.150 liter atau 37 m3

* Sistem Pembuangan

Terdiri atas :

- Sistem pembuangan air hujan

- Sistem pembuangan air kotor dan kotoran

- Sistem pembuangan sampah

1. Sistem pembuangan air hujan

Dasar pertimbangan :

- Ekonomis

- Perawatan dan perbaikannya mudah

- Lancar dan tidak macet

- Tidak berdampak pada pencemaran lingkungan

Ditentukan :

Memakai sistem konvensional, yaitu air hujan dari atap

disalurkan melalui talang vertikal menuju ke bak kon-

trol. Kemudian melalui saluran horisontal dalam tapak,

air hujan disalurkan ke riol kota

2. Sistem pembuangan air kotor dan kotoran

Dasar pertimbangan :
KOTORAN

Toilet
H Daluran V e r t i k a l
H Saluran Hofisontal

|Riol Kotalfr
I
Treatment

AIR KOTOR

Toilet

Laundry
i Saluran Vertikal
H Saluran Horisontal

|Dapur| |j Perangkap Lemak Treatment

Riol Kota

skema
SISTEM PEMBUANGAN
AIR HUJAN

Atap 4Talang Horisontal

1
I Talang Vertikal
A i r Hudan —
-L-
rIBak Kontrol

1
Riol Kota

H Tanah Diresapkan

dialirkan ke riol kota

SAMPAH

Sampah $| S h a f t Sampah ||'Gudang Sampah

1
T r u k Sampah

skema
SISTEM PEMBUANGAN
107

- Jaringan pipa sependek mungkin untuk kelancaran.

- Syarat kemiringan pipa : 3 % - 5 %.

Ditentukan :

- Menggunakan sewage treatment karena efektif untuk pe-

makaian dalam jumlah besar.

- Penggunaan Fan Stack (saluran udara) untuk memperlan-

car pembuangan.

- Memakai satu zone untuk sistem pembuangan sehingga

pembuangan menjadi lancar karena adanya daya dorong

dari atas dan gaya grvitasi.

- Pipa air kotor dan kotoran digabungkan menjadi satu


karena langsung dibuang ke sewage treatment.

3. Sistem pembuangan sampah

Dasar pertimbangan :

- Ekonomis dan mudah perawatannya

- Pelaksanaannya mudah

- Tidak berdampak buruk terhadap lingkungan

Ditentukan :

- Memakai sistem Carry Out, yaitu sampah dikumpulkan

dari tiap kamar, kemudian dibuang melalui shaft sam-

pah. Dan dari shaft sampah ke bak penampungan sampah

untuk kemudian dibuang ke pusat pembuangan sampah.

* Sistem Penghawaan Buatan


Dasar Pertimbangan :

- Ekonomis

- Pemeliharaan dan perawatan mudah


108

- Sirkulasi udara bersih

- Tidak terpengaruh cuaca dan waktu

- Kebisingan mesin AC dapat dihindarkan

- Temperatur dan kelembaban dapat diatur sesuai kebutuhan

- Dapat melayani ruang - ruang dengan pemakaian waktu ber-

beda - beda

- Penghawaan merata ke seluruh ruangan yang dikondisikan

Ditentukan :

- Penggunaan AC sentral (Chilled Water System) karena wak-

tu pemakaian berbeda dapat diatur dengan switch Fan Coil

pada masing - masing kamar.

- Kebisingan AC dapat dikurangi.

- Temperatur dapat diatur pada masing - masing kamar.

- Penggunaan AHU untuk melayani tiap lantai yang dikondisi

kan.

- Penggunaan ducting tidak terlalu banyak.

- Sistem ini dapat melayani kebutuhan ruang yang cukup be-

sar.

Perhitungan :

- Public Area = 20 BTU

= (7.257,4 : 0.09)sqft x 20 BTU

= 1.612.756 BTU

- Guest Room = 30 BTU / sqft

= (13.055,0 : 0,09)sqft x 30 BTU

= 4.351.667 BTU

- Adm. Area = 25 BTU / sqft

= (354,2 : 0.09)sqft x 25 BTU

= 98.389 BTU
110

Total kebutuhan = 6.062.812 BTU

= (6.062.812 : 12.000) ton

= 505 ton

Kebutuhan luas ruang mesin AC menurut MEE hal. 199

- Heating / Cooling Equipment Room = 2,8 sqft/ton

= 2,8 x 505

= 1414 sqft

= 131 m2

- AHU = 5 , 0 sqft/ton

= 5,0 x 505

= 2525 sqft

= 234 m2

* Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasi vertikal yang digunakan dalam

bangunan ini terdiri atas 2 yaitu :

- Tangga
- Lift

Dasar pertimbangan :

- Lancar dan aman

- Efektif dan efisien

- Mencukupi kebutuhan

- Memudahkan pencapaian dari lantai ke lantai

Perhitungan kebutuhan lift :

Menurut MEE hal. 1164 tabel 23.6 :

- Normal use : 1,3 orang/jumlah kamar


111

jumlah kamar = 280 buak

- Standard normal use : 280 x 1,3 = 364 orang

- Handling Capacity minimum (HC) = 15 %

- Jadi HC = 15 % x 364 = 54,6 orang tiap 5 menit

- Ditentukan Car Passenger Capacity (p) = 10 orang

- Ditentukan Interval (I) maksimum = 4 0 - 6 0 detik

- Ditentukan Round Trip (RT) = 140 detik

- HC per kereta (h) = 300 p/RT

= 300 x 10/140

= 21,42 orang

- Jumlah lift (N) = HC/h


= 54,6/21,42

= 2,55

= 3 kereta lift

- Kontrol = I = RT/N = 140/3 = 47 detik (masih memenuhi

syarat I = 40 - 60 detik)

Jadi jumlah lift umum = 3 buah

lift service = 2 buah

Jumlah 5 buah

* Sistem Penerangan
Dasar pertimbangan :

- Pemakaian dapat sehemat mungkin

- Energi yang tersedia harus mencukupi kebutuhan penerangan



112

dan daya

- Memenuhi syarat penerangan sehingga tidak gelap.

- Energi listrik untuk penerangan dan daya dapat digunakan

terus menerus sepanjang hari

Ditentukan :

- Sumber energi utama dari PLN

- Energi cadangan dari generator yang dapat beroperasl seca-

ra otomatis bila PLN padam

- Kekuatan generator untuk energi cadangan min. 50 % dari

seluruh kebutuhan penerangan dan daya.

Perhitungan :

- Public Area (32 W/m2) = 32 x 7.257,4 = 232.236,8 W

- Guest Room (27 W/m2) = 27 x 13.055 = 352.485 W

- Adm. Area (66 W/m2) = 66 x 354,2 = 23.377,2 W

- Service Area (27 w/m2) = 27 x 5431,27 = 146.644,3 W


+

754.743,3 W

- Beban AC dan Lift = 100 % = 754.743,3 W


+

1.509.486,6 W

= 1.509,486 Kva

Menurut Depparpostel, generator yang harus disediakan mini-

mum adalah 50 % yaitu sebesar 754.743 Kva

* Sistem Komunikasi dan Suara

A. Tata Suara

Dasar pertimbangan :
113

- Untuk pengumuman dan back ground musik

- Menciptakan sistem akustik yang baik, sistematis dan

terencana.

B. Sistem Telepon

Dasar pertimbangan :

- Menciptakan sistem komunikasi yang baik, sistematis &

terencana.

- Menciptakan komunikasi yang baik, dari dalam keluar &

dari luar ke dalam bangunan serta antar ruang.

Ditentukan :

- Komunikasi intern, yaitu antar ruang di dalam bangun-

an menggunakan intercom

- Komunikasi ekstern, yaitu komunikasi dari dalam ke

luar bangunan dan sebaliknya dengan menggunakan sis-

tem PABX ( setiap kontak dari luar melalui operator,

sedangkan dari dalam ke luar dapat langsung ).

- Telepon Umum adalah sebagai fasilitas penunjang hotel

C. Sistem Sinyal

Dasar pertimbangan :

- Sistem tersebut kerjanya terbagi dalam beberapa zone.

- Sistem yang ada terintegrasi dengan sistem pencegahan

kebakaran.

D. Sistem Fascimile

Yaitu sejenis telex yang dihubungkan melalui kabel te-

lepon untuk pengiriman berita berupa tulisan/gambar.

E. Telex

Digunakan untuk pengiriman berita secara tertulis de-

ngan memutar nomor kode yang dituju untuk ke dalam dan


114

ke luar negeri.

F. Televisi, Tape, Radio dan Parabola

Fasilitas diatas disediakan pada tiap kamar hotel dan

ruang umum yang diprogram dari pusat

* Sistem Pencegahan Kebakaran

Dasar pertimbangan :

- Pencegahan dan pemadaman api secepat mungkin.

- Keamanan penghuni dan pengunjung perlu diperhatikan,

ngan menyediakan jalan keluar serta alat - alat pema-


dam kebakaran.

- Pengeluaran asap dari bangunan.

Sistem pencegahan dan pemadaman di luar gedung

Pada beberapa tempat dengan jarak 60 m disediakan

Fire Hidrant .

Sistem pencegahan dan pemadaman di dalam gedung

- Sistem detector, sebagai pendeteksi awal kebakaran

- Kompartimensasi/Pengotakan daerah - daerah yang mudah

terbakar.

- Pengontrolan terhadap proses penjalaran api baik seca-

ra horisontal maupun vertikal.

- Penyediaan sarana evakuasi yang merupakan sarana penye-

lamatan, berupa :

> Lift kebakaran dengan bahan tahan api.

> Jalur sirkulasi sebagai penyelamatan tercepat dibuat

mudah dilalui untuk mencapai ruang terbuka.

> Tangga kebakaran dengan jarak maksimum 25 - 30 meter


115

SISTEM TENAGA LISTRIK

|FLN{—-^Gardu PLN|—} M —}) T r a f o [ »j P a n i l PLN"UIATS

I P a n i l Utama ^

Genset Panil Genset Panil


1
Distribusi

SISTEM TELEPON

^ | Pesawat

O p e r a t o r PABX I Box Pesawat

*[ P e s a w a t
SISTEM TELEVISl

TV

Antena V i d e o / TV M TV

Amplifier H> TV

skema
SISTEM TENAGA USTRIK, TELEPON DAN' TELEVISl
116

dengan lebar tangga minimum 120 cm yang harus tahan

api dan dilengkapi dengan exhaust fan (penyalur dara.

segar) dan juga ducting penghisap asap.

- Penggunaan alat pemadam kebakaran, yaitu :

> Springkler yang didistribusikan pada setiap lantai

dan ruang.

> Portable Fire Protection sebagai alat pemadam kebaka-

ran yang mudah dibawa dan diletakkan di tempat stra-

tegis.

> Fire Hose yang ditempatkan di daerah yang mudah dili-

hat dan di jangkau di tiap - tiap lantai.

> Stand Pipe atau Fire Hydrant.

> Penyediaan air untuk pemadam kebakaran pada tandon

atas sebanyak 5000 gallon atau 22.500 liter.

* Sistem Keamanan

Dasar pertimbangan :

- Penyediaan sistem keamanan yang aman, praktis dan efi-

sien.

- Sebagai salah satu faktor penting dalam service kepada

tamu.

a. Sistem Intercom adalah sistem keamanan yang bergabung


dengan sistem telepon dimana tiap intercom pada kamar

hotel dihubungkan juga dengan intercom bagian Security

b. Sistem tombol panggil manual darurat

Bila keadaan darurat, tamu hotel dapat menekan tombol

ini, kemudian brussers pada intercom yang terdapat di


117

koridor pada lantai yang sama mulai berdering,sehingga

para tamu dapat mengetahui juga keadaan darurat itu.

Pada saat yang bersamaan lampu alarm akan menyala dan

sebuah bruszers mulai berdering di kantor Security,

c. I.T.V System

- Kamera yang disediakan di hall, koridor serta daerah

yang dianggap penting.

- Remote Control dan unit - unit monitoring akan terse-

dalam ruang Security.

* Sistem Penangkal Petir

Dasar pertimbangan :

- Ekonomis dan mudah dalam perawatan.

- Dapat melindungi seluruh bagian bangunan dari petir.

Ditentukan :

- Memakai sistem Faraday, karena sistem ini dapat me-

lindungi bidang bangunan yang cukup luas.

- Sistem ini juga dapat melindungi bangunan secara efek-

tif karena luas area perlindungan dapat diatur dengan

penempatan tiang - tiang tembaga yang tingginya kira-

kita 30 cm dan masing - masing dihubungkan dengan kawat

tembaga ke arde / ground di tanah.

Anda mungkin juga menyukai