Anda di halaman 1dari 41

BAB V

Konsep

5.1. Konsep Utama ( Aristektur Islam)


Pada perancangan bangunan apartement dan podium ini menerapkan konsep
arsitektur Islami. Arsitektur islami sendiri yaitu dengan menciptakan bangunan di
kawasan kota Madani yang mampu mengatsasi permasalah perkotaan terkait urban
sprawl dan kepadatan dengan merancang hunian susun sehingga mampu mewadahi
kebutuhan tempat tinggal dan diharapkan mampu meredam perubahan iklim sehingga
akan selaras dengan alam. Hal tersebut berkaitan dengan konsep hablum minnal alamin
yaitu berhubungan dengan alam dan menjadi rahmat.
Dengan demikian dibuat bangunan yang rahmatan lil alamin dan
melaksanaakan kaidah-kaidah Islami, salah satunya dengan menggunakan ornamentasi
floral dan tidak menampilkan objek dekorasi makhluk hidup seperti manusia dan
hewan.
Konsep pendekatan arsitektur Islam pada tampilan bangunan mengambil
metafora dari bulu angsa pada shuttlecock. Bulu angsa direpresentasikan sebagai
ornament lengkung yang menaungi yang mana identic dengan ornamentasi arsitektur
Islam. Konsep tampilan lengkung yang bernuansa kontemporer dan minimalist untuk
mencitrakan nuansa kebersihan dan modernitas tanpa berlebihan.
Bangunan rahmatan lil alamin ialah bangunan yang menjadi rahmat bagi
semesta alam. Maksudnya bangunan yang menjaga keberlanjutan alam atau
sustainable. Sebagai khalifahh di muka bumi, manusia haruslah menjaga kelesatarian
alam. Menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dengan beberapa prinsip yaitu:
- Hemat energy
- Pemanfaatan energy alami
- Menanggapi kondisi tapak
- Memperhatikan pengguna bangunan
Misalnya pada bangunan ini akan diterapkan system recycle air bekas wudhu
dan wastafel menjadi flush atau penyiram toilet. Nantinya air bekas wudhu akan
ditampung dan difiltrasi lalu disalurkan ke toilet. Dengan ini maka akan mengurangi
penggunaan air bersih dalam bangunan. Dan juga didalam bangunan juga diberikan
innercourt sebagai elemen miniature alam agar lebih mengingatkan kita pada ciptaan
Allah SWT.

1
Gambar : Konsep daur ulang air wudhu
Sumber : https://123dok.com/document/q2km77rq-recycling-water-wudhu-system-
sistem-daur.html
Ide bentuk dengan pendekatan hayatan thayyibah berdasrkan konsep hasan
(fungsional), thayib (baik), dan jamil (estetis).
- Hasan (fungsional), memberikan kebaikan fungsional, sebagai wadah dalam
berolahraga sebagai upaya menjaga kebugaran badan dan tempat tinggal
bagi masayarakat perkotaan yang padat. Dan melestarikan alam secara
berkelanjutan dengan kisi-kisi antar modul bentuk sebagai pencahayaan
buatan.
- Thayib (baik), memberikan kebaikan dan kemudahan serta kenyamanan.
Salah satunya dengan system struktur bentang lebar memudahkan dalam
melakukan aktivitas olahraga yang memerlukan ruang yang luas. Dan
kemudahan akses bagi penyandang disabilitas dengan jalur khusus yang
aman.
- Jamil (estetik) sebagai bentuk pengembangan budaya local dan islam yang
tidak memberi mudharat.
Pada penataan ruang juga akan mengedepankan perilaku islami yaitu dengan
konsep mahram, memisahkan area laki-laki dan perempuan pada area permainan,
memberikan ruang sirkulasi yang luas agar terhindar dari desak-desakan sehingga
pengunjung akan lebih terjaga dari yang bukan mahramnya. Kemudian disediakan
fasilitas mushola pada tower apartement di setiap 10 lantai agar lebih memudahkan
penghuni untuk sholat berjamaah. Dan di area podium indoor sport disediakan mushola
yang lebih besar yang mampu mewadahi para pengunjung.
Sedangkan ornamentasi arsitektur islam menggunakan dekorasi pola-pola
arabesk dengan kombinasi pola geometri khas rumah betawi yang disesuaikan dengan
lokasi bangunan di kota Jakarta agar adat betawi tetap terjaga dalam kemajuan jaman.

2
5.2. Konsep Site
5.2.1
5. 2. 1 Konsep
Konsep Pencapaian
Pencapaian

(a) (b)

(c)
Gambar : (a) pencapaian dari Stasiun MRT Senayan, (b) pencapaian dari Jl. Jend.
Sudirman Simpang Semanggi, dan ( c ) pencapaian dari stasiun Gambir
Sumber : google maps

Sirkulasi kendaraan harus diperhatikan dengan teliti karena dampak yang


diakibatkan jika terdapat event pada sport hall basket tersebut. Sirkulasi di sekitar
tapak tentunya akan mempengaruhi peletakan ruang-ruang dalam bangunan, karena
hal tersebutberpengaruh pada zoning dimana ruang private, ruang publik, dan ruang
service.

Gambar : exixting jalan site


Sumber : Google maps

3
Kondisi jalan pada sisi utara dan timur merupakan jalur satu arah sehingga akan
menyulitkan akses keluar masuk. Sedangkan pada sisi barat dan selatan adalah jalan
dengan dua arah. Maka jalur sirkulasi menuju site diletakkan pada sisi ini. Main
entrance akan dibuat di 2 sisi yaitu arah selatan untuk apartement dan barat untuk
idoor sport. Di sisi barat merupakan jalur paling mudah karena terdapat halte yang
menjadi titik penurunan dari transportasi umum.

5.2.2 Konsep Zonasi

Gambar : Zoning tapak


Sumber : Penulis
Bertujuan untuk membagi area ruang berdasarkan kebutuhan ruang dan
penataan ruang berdasar fungsi kegiatan yang sesuai konsep arsitektur islami dan
perilaku islami. Area indoor sport sebagai area yang bisa diakses semua orang dan
area apatement dapat diakses oleh penghuni dan beberapa tamu dari penghuni dan
pengelolanya.
Maka dalam site ini dibagi menjadi zona public, semiprivate, dan privat, serta
service dibagian belakang. Dan pada area apartemen dibuat beberapa zona untuk
kemudahan akses utilitas, dan pada antar zona dibuat skyloby dan mushola.

5.2.3 Konsep kebisingan

4
Gambar : Konsep zonasi kebisingan
Sumber : Penulis
Berdasarkan analisa yang dilakukan, sumber kebisingan tertinggi berada di sisi
barat dan barat laut tapak, di sisi timur memiliki kebisingan rendah, dan di sisi
selatan tingkat kebisingan sedang. Maka, bagian yang kebisingannya rendah akan
di gunakan sebagai zona apartemen atau hunian, dan zona yang tingkat kebisingan
cukup tinggi di fungsikan sebagai zona indoor sport. Karena kegiatan berolaharaga
tidak memerlukan ketenangan.

5.2.4 Konsep Pola Tata massa

Gambar : Gubahan massa


Sumber : Penulis
Konsep gubahan massa bangunan skyscraper apartemen dengan podium
indoor sport mengambil bentuk persegi yang disesuaikan dengan bentuk site,
dengan beberapa transformasi bentuk. Dua bentuk persegi besar dan satu persegi
yang memanjang sebagai bentuk dasar bangunan disusun sejajar mengahadap utara
selatan. Kemudian pada bentuk persegi kecil dinaikan keatas sebagai bentuk massa
apartement dengan penambahan disebagian sisinya.
Pada bagian bangunan apartemen dipilih bentuk pipih dan leter L guna
membudahkan dalam sirkulasi udara alami dan pencahayaan alami. Dan bagian
kamar-kamar diorientasikan menghadap utara selatan dan sebagian hadap timur,
guna menghindari panas cahaya siang sore hari. Kemudian pada podium objek
kotak pipih dibuat seolah terpotong-potong yang merepresentasikan pola irama
sebagai pencahayaan alami di sela-selanya sehingga menciptakan bangunan yang
ramah lingkungan.

5
5.2.5 Konsep Angin

Angin berhembus dari arah selatan dan sisi timur karena tidak berbatasan
dengan bangunan tinggi lainnya. Angin dimanfaatkan sebagai penghawaan alami
pada bangunan dengan bukaan podium dan kamar-kamar apartement. Bangunan
apartemen dibuat pipih agar semua ruang mendapat penghawaan alami secara
silang atau cross ventilation.

5.2.6 Konsep Matahari

Gambar : Konsep matahari


Sumber : Penulis
Mengorientasikan bangunan menghadap utara-selatan guna menghindari panas
matahari siang dan sore. Dan sebagian dihadapkan kea rah timur dengan bukaan
yang diperkecil. Pada bangunan apartement diberikan shading device diatas bukaan
guna mengurangi panas atau cahaya matahari berlebih.
Kemudian pada bangunan podium diberikan shading device berupa naungan
dari ornament lengkung yang menghadap barat dengan penambahan beberapa
vegetasi untuk memberikan kesejukan.

6
5.2.7 Konsep Hujan dan Drainase

Gambar : Analisa konsep hujan dan drainase


Sumber : Penulis
Kondisi Jakarta berada di iklim tropis 2 musim kemarau dan hujan. Dengan
intensitas hujan sangat tinggi pada musimnya dan rawan menyebabkan genangan
dan banjir terutama di Jakarta yang berada di dataran rendah. Maka dibuat saluran
air dengan baik yang mengalir ke roil kota, dan membuat
bak penampungan air hujan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
penyiraman.
Meninggikan lantai dasar bangunan minimal 40 cm guna mencegah
timbulnya genangan yang masuk kedalam bangunan. Serta menggunakan elemen
penutup tanah yang mampu meresapkan air yaitu dengan paving block dan lubang
biopori.

5.2.8 Konsep View dan Orientasi

Site dikelilingi oleh jalanan. Namun sisi terbaik ialah dari arah selatan dan barat
karena jalan tersebut terdiri dari jalur dua arah sehingga mudah untuk diakses. Dan
pada bagian barat terdapat halte, yang memberikan kemudahan akses transportasi
umum. Maka orientasi bangunan akan dihadapkan selatan dan barat. Kemudian di
sisi timur dan utara akan diberikan elemen vegetasi sebagai penambah estetika.

7
5.3. Kosep Program Ruang
Konsep dasar perancangan Tower Apartemen dengan podium sport hall ini
adalah menciptakan dan mewujudkan suatu bangunan yang merupakan wadah
bagi masyarakat kota dalam dalam bermukim sebagai upaya mengatasi kepadatan
penduduk. dan beraktivitas olahraga serta dalam bentuk rekreasi serta kebugaran.
Fasilitas hunian mewah bertingkat dengan sport indoor hall ini harus dapat
meningkatkan kualitas citra lingkungan terutama arsitektur setempat yang dirancang
sebagai kota madani, bahkan harus dapat menjadi suatu identitas kawasan dan daerah
tersebut.
Program ruang ini mempunyai system kegiatan pada bangunan dan memiliki
hubungan timbal balik. Adanya suatu ruang harus dapat mencakup berbagai kegiatan –
kegiatan yang berlangsung dengan nyaman dan aman. Maka dari itu, diperlukan
pengelompokan ruang dan peletakan massa bangunan berdasarkan pelaku kegiatan
yang ada didalam bangunan tersebut. Kemudian menyesuaikan dengan konsep
Arsitektur Islam, penataan ruang dibagi atas beberapa zona atau golongan seperti zona
public yang dapat diakses oleh semua orang, zona semi privat ialah zona terbatas yang
hanya dapat dimasuki orang-orang tertentu seperti area hunian, dan zona privat ialah
zona privasi yang digunakan untuk pengelolaan fungsi bangunan.

5.3.1 Analisa pelaku kegiatan


Dalam perancangan bangunan ini, bangunan akan memiliki dua fungsi utama
yaitu sebagai hunian apartemen berskala skyscraper dan sarana olahraga dalam
ruangan.

a) Apartement
 Zona hunian
- Penghuni apartement
- Pengunjung/tamu penghuni apartemen
 Zona pengelola
- General manager
- Sekretaris
- Divisi keuangan
- Direktur divisi marketing
- Staff divisi marketing apartement
- Staff divisi marketing sport hall
- Staff divisi marketing retail
- Manager HRD
- Staff HRD
 Zona penunjang
- Dokter
- Perawat/Staff medical center
- Pegawai retail
 Zona Umum

8
- Receptionist
- Manager front office
- Staff bagian informasi
- Costumer service
 Zona service
- Petugas kebersihan
- House keeper
- Petugas keamanan
- Petugas parkir
- Teknisi mekanikal elektrikal
- Teknisi plumbing
b) Indoor sport
 Zona pengelola
- Manager sport hall
- Secretariat sport hall
- Staff pengelola sport hall
 Zona Penerimaan
- Petugas tiket
- Receptionist
- Pengunjung
- Security
 Zona GOR utama
- Staff pengajar/pelatih
- Peserta pelatihan
- Pengunjung
- Penonton
- Staff kafetaria
- Media/pers
 Zona Penunjang
- Pengunjung
- Dokter Piket
- Perawat
- Terapis
- Personal Training
- Pegawai minimarket & foodcourt
 Zona service
- Staff penjualan dan peralatan
- Petugas kebersihan
- Teknisi
- Keamanan

9
5.3.2 Analisa aktivitas dan kebutuhan ruang
Tabel analisa aktivitas dan betuhuan ruang zona apartemen
Kelompok
Pengguna Kegiatan Kebutuhan Ruang
Kegiatan
Istirahat (membaca, R. Tamu/keluarga
nonton Tv, bermain
hp, bersantai)
Makan Pantry/R. Makan
Metabolism KM
Memasak Pantry
Tidur R. tidur
Belajar/mengerjakan R. Kerja
pekerjaan
Pengguna Bersantai Balkon
Apartemen Olahraga Sport hall
Membeli Makan Restaurant/foodcourt
Belanja Retail
Hunian Ibadah Mushola
Melaundry pakaian Laundry
Periksa kesehatan Medical center
Transaksi ATM ATM center
banking
Parkir kendaraan R. Parkir
Sirkulasi Selasar
Mencari informasi Informasi/receptionist
Menunggu Lounge
Berkunjung/bertamu Unit hunian
Pengunjung/tamu
Metabolisme Lavatory
apartement
Membeli makan Restaurant/foodcourt
Sirkulasi Selasar
Ibadah Mushola
Bekerja R. Kerja GM
Kegiatan R. staff
kesekretariatan
Kegiatan pertemuan R. staff
antar pengelola
Zona
General Manager Kegiatan pertemuan R. Tamu
Pengelola
dengan client
Rapat R. Rapat
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir

10
Ibadah Mushola
Bekerja R. Kerja sekretaris
Kegiatan R. staff
kesekretariatan
Kegiatan pertemuan R. staff
antar pengelola
Kegiatan pertemuan R. Tamu
Sekretaris
dengan client
Rapat R. Rapat
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir
Ibadah Mushola
Bekerja R. kerja kabag
Kegiatan R. kerja
kesekretariatan
Kegiatan pertemuan R. staff
antar pengelola
Kegiatan pemasaran R. kabag
Staff divisi
Kegiatan pertemuan R. Tamu
marketing
dengan client
Rapat R. Rapat
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir
Ibadah Mushola
Manager HRD Bekerja R. HRD
Kegiatan pertemuan R. staff HRD
antar pengelola
Pertemuan dengan R. HRD
pelamar
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir
Ibadah Mushola
Staff HRD Bekerja R. staff HRD
Kegiatan pertemuan R. staff HRD
antar pengelola
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir
Ibadah Mushola

11
Bekerja/memeriksa Medical center
pasien
Metabolism Lavatory
Dokter
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R.parkir
Ibadah Mushola
Melayani pasien Medical center
Metabolism Lavatory
Perawat Sirkulasi Selasar
Zona
Parkir kendaraan R.parkir
penunjang
Ibadah Mushola
Bekerja R. kerja staff
Metabolism Lavatory
Staff sport hall Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R.parkir
Ibadah Mushola
Berniaga Unit retail usaha
Pegawai Retail Foodcourt
Ibadah Mushola
Bekerja Ruang cleaning
service
Janitor
Petugas
Istirahat Ruang cleaning
kebersihan
service
Metabolism Lavatory
Ibadah Mushola
Housekeeper Janitor
Berjaga Pos jaga
Petugas R. CCTV
keamanan Metabolisme Toilet
Zona service Ibadah Mushola
Berjaga Ruang Parkir
Pos Parkir
Petugas parkir
Metabolisme Toilet
Ibadah Mushola
Bekerja/perbaikan R. Panel
R. genset
Teknisi elektrikal
Metabolisme Lavatory
Ibadah Mushola
Bekerja/perbaikan R. pompa
Teknisi
R. STP
plumbing
Metabolisme Lavatory

12
Ibadah Mushola

Tabel analisa aktivitas dan kebutuhan ruang zona indoor sport hall
Kelompok Kebutuhan
Pengguna Kegiatan
Kegiatan Ruang
Bekerja R. Kerja
Manager
Kegiatan R. staff
kesekretariatan
Kegiatan R. staff
pertemuan antar
pengelola
Manager indoor sport
Kegiatan R. Tamu
hall
pertemuan
dengan client
Rapat R. Rapat
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir
Ibadah Mushola
Bekerja R. sekretaris
Kegiatan R. staff
Zona pengelola kesekretariatan
Kegiatan R. staff
pertemuan antar
pengelola
Kegiatan R. Tamu
Sekretariat
pertemuan
dengan client
Rapat R. Rapat
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir
Ibadah Mushola
Bekerja R. kerja staff
Kegiatan R. staff
Staff pengelola pertemuan antar
indoor sport hall pengelola
Kegiatan R. kabag
pemasaran

13
Kegiatan R. Tamu
pertemuan
dengan client
Rapat R. Rapat
Metabolism Lavatory
Sirkulasi Selasar
Parkir kendaraan R. Parkir
Ibadah Mushola
Bekerja/menjual Loket Tiket
tiket
Pemeriksaan Lobby/selasar
Petugas Tiket
tiket
Metabolism Lavatory
Ibadah Mushola
Bermain/olahrag Lapangan
a utama
Arena fitnes
Ganti pakaian R. ganti
pelatih/officia
l
Menyimpan Ruang official
Pelatih/official
barang
Istirahat Ruang official
Terapi R. fisioterapy
Metabolism Lavatory
Makan Foodcourt
Ibadah Mushola
Zona
Parkir Ruang parkir
pemain/pengunjun
Bermain Lapangan
g
olahraga utama
Arena fitnes
Ganti pakaian Ruang ganti
atlet
Terapi R. fisioterapy
Peserta latihan Istirahat Ruang atltet
Menyimpan Ruang atlet
barangg
Metabolism Lavatory
Makan Foodcourt
Ibadah Mushola
Parkir Ruang parkir
Menunggu Lounge/lobby

14
Membeli tiket Loket tiket
Menonton Tribun
penonton
Penonton/pengunjun Olahraga Arena fitnes
g Metabolism Lavatory
Makan Foodcourt
Parkir R. parkir
Ibadah Mushola
Menunggu Lobby
Metabolisme Lavatotry
Meliput Ruang Media
Pers Lapangan
Ibadah Mushola
Makan Foodcourt
Parkir Ruang Parkir

5.3.3 Analisa konsep besaran ruang


Table analisa besaran ruang hunian apartement
Jenis Ruang Kapasitas Standar Ruang (m2) Total Sumber
Luas (m2)
Tipe Studio
Pantry 1 unit (1 Kabinet bawah 1,5 SB, AN
orang) (kompor, washbak,
refrigenator, kitchen
set)
0,6 x 1,5 = 0,9 m2
Kabinet Atas (filtrek,
rak piring)
0,6 x 1,5 = 0,9 m2
Sirkulasi 50% = 0,45
Total luas = 1,35 ~ 2
KM 1 unit ( 1 1 shower + kloset 3 AD
orang) duduk + washtafel
2,05 x 1,40 = 2,87 m2
R. Tidur + R. 1 unit ( 1 1 single bed 12,3 SB, AN
TV + Tempat orang) 1,6 x 2 = 3,2 m 2

kerja 1 almari
0,6 x 1,2 = 0,72 m2
Meja kursi belajar
1,2 x 1,4 = 1,68 m2
2 Nakas 0,6 x 0,45 =
0,27 m2 x 2 = 0,54 m2
Credenza TV 0.45 x
1.6 = .72 m2

15
Sirkulasi 100% =
12,28 m
Jumlah 16,8
Sirkulasi 30% 5,04
Total 21,84 = 22
Tipe 1 BR
Ruang 1 unit (3 1 sofa double 5.2 SB, AN
tamu/ruang orang) 1,80 x0,80 = 1,44 m2
TV 1 meja tamu
0,60 x 0,80 = 0,48
m2
Credenza TV
0,45 x 1,6 = 0,67 m2
Sirkulasi 100% =
3,31 m2
Total luas = 5.2 m2

Pantry/R. 1 unit (1 Kabinet bawah 2 SB, AN


makan orang) (kompor, washbak,
refrigenator, kitchen
set)
0,6 x 1,5 = 0,9 m2
Kabinet Atas (filtrek,
rak piring)
0,6 x 1,5 = 0,9 m2
Kabinet mini bar
0,5 x 0,9 = 0,45 m2
Sirkulasi 50% = 0,67
Total luas = 2,02 ~ 2
KM 1 unit (1 1 shower + kloset 3 AD
orang) duduk + washtafel
2,05 x 1,40 = 2,87 m2
R. Tidur 1 unit 1 single bed 12,3 SB, AN
(1 orang) 1,6 x 2 = 3,2 m2
1 almari
0,6 x 1,2 = 0,72 m2
Meja kursi belajar
1,2 x 1,4 = 1,68 m2
2 Nakas 0,6 x 0,45 =
0,27 m2 x 2 = 0,54 m2
Credenza TV 0.45 x
1.6 = .72 m2
Sirkulasi 100% =
12,28 m
Jumlah 22.5
Sirkulasi 30% 6,75
Total 29,25 ~ 30
Tipe 2 BR

16
R.Tamu / 1 unit (3 1 sofa triple 5,9 SB, AN
R.TV orang) 2.2x0,80 = 1,76 m2
1 meja tamu
0,60 x 0,80 = 0,48
m2
Credenza TV
0,45 x 1,5 = 0,67 m2
Sirkulasi 100% =
2.91 m2
Total luas = 5.82 m2
~ 5.9 m2
Pantry/R. 1 unit(1 Kabinet bawah 2 SB, AN
makan orang) (kompor, washbak,
refrigenator, kitchen
set)
0,6 x 1,5 = 0,9 m2
Kabinet Atas (filtrek,
rak piring)
0,6 x 1,5 = 0,9 m2
Kabinet mini bar
0,5 x 0,9 = 0,45 m2
Sirkulasi 50% = 0,67
Total luas = 2,02 ~ 2
m2
KM 1 unit (1 1 shower + kloset 3,4 AD
orang) duduk + washtafel
2,05 x 1,65 = 3,4 m2
R. Tidur 1 unit (2 1 single bed 14,5 SB, AN,
Utama orang) 1,6 x 2 = 3,2 m2 AD
1 almari
0,6 x 1,5 = 0,72 m2
Meja kursi belajar
1,4 x 1,5 = 2.1 m2
2 Nakas 0,6 x 0,45 =
0,27 m2 x 2 = 0,54 m2
Credenza TV
0,45 x 1,5 = 0,67 m2
Sirkulasi 100% =
7.23 m2

R. Tidur 1 unit (1 1 single bed 10,7 SB, AN,


orang) 1,2x 2 = 2.4 m2 AD
1 almari
0,6 x 1,2 = 0,72 m2
Meja kursi belajar
1,4 x 1,2 = 1,68 m2
2 Nakas 0,6 x 0,45 =
0,27 m2 x 2 = 0,54 m2
Sirkulasi 100% =
5.34 m2

17
Jumlah 36,7
Sirkulasi 30% 11,01
Total 47,71 = 48

Total luas hunian :


Tipe studio = 200 unit x 22m2 = 4400 m2
Tipe 1 BR = 80 unit x 30m2 = 2400 m2
Tipe 2 BR = 55 unit x 48m2 = 2640 m2
 Total hunian bersih 9440 m2
 Penggunaan lift, tangga darurat, dan koridor 20% dari total hunian adalah
1888 m2.
 Maka total luas hunian= 11328 m2

Table analisa besaran ruang pengelola dan penunjang apartement


Total
Standar Ruang
Jenis Ruang Kapasitas Luas Sumber
(m2) 2
(m )
Zona Pengelola
R. General Manager 1 unit 13,4 /orang 13,4 ~ AD
14
R. Sekretaris 1 orang 6,7 / orang 6,7 ~ 7 AD
R. Divisi Keuangan 2 orang 4,5 / orang 9 AD
R. Direktur Divisi 4 orang 4,5 / orang 18 AD
Marketing
R. Staff Divisi 6 orang x 4,5 / orang 81 AD
Marketing 3 unit
R. Manager HRD 2 orang 6,7 / orang 13,4 ~ AD
14
R. staff HRD 4 orang 4,5 / orang 18 AD
R. Arsip 3 orang 8 / orang 24 AD
R. Rapat 14 orang 2 / orang 28 AD
R. Tamu 6 orang 1,25 / orang 7,5 ~ 8 AD
Jumlah 221
Sirkulasi 20% 44,2
Total luas 265,2
Zona penunjang
4 unit@ 50 360 AD
Skyloby 1,8 / orang
orang
5 unit @ 48 AD
Mushola 0,96 / orang
10 orang
10 unit @ 45 AD
Tempat Wudhu 1,5 / orang
3 orang

18
R. Retail Usaha 10 unit 12 / unit 120 AN
Jumlah 393
Sirkulasi 30 % 117,9
Total luas 691
Zona Umum
Receptionist 5 orang 0,9 /orang 4,5 AD
Front office 3 orang 3,7 / orang 11,1 AS
R. customer servise 3 orang 3,7 / orang 11,1 AS
Informasi 3 orang 0,9 / orang 2,7 AD
Laundry 3 unit 12 / unit26 SB
Lavatory Pria 5 orang 2 / orang 10 AD
Lavatory Wanita 5 orang 2 / orang 10 AD
Retail 10 unit 16 / unit160 SB
ATM Center 6 unit 1,5 /unitSB 9
Jumlah 244,4
Sirkulasi 30 % 73,32
317,72 ~
Total luas
318
Zona Service
R. cleaning service 2 unit @ 1,8 / orang 36 AD
10 orang
Pantry 2 unit @ 5 5,4 /orang 54 AD
orang
Gudang 5 unit 12 / unit 60 AN
R. Panel - - 18 AN
R. Pompa - - 30 AN
R. genset - - 30 AN
R. AHU 1 ruang 12 / unit 12 12
R. Coolingtower 2 unit 5/unit 5 SB
R. Pos Parkir - - 30 AN
R. CCTV 3 orang 1,7 / orang 5,1 AN
Pos jaga 2 unit @ 2 3 / orang 12 SB
orang
R. IT 4 orang 1,7 / orang 6,8 AN
Gudang alat - - 18 AN
R. STP 1 unit 50 /unit 50 SB
Loading dock 30/unit 30 AD
Jumlah 397
Sirkulasi 20% 79,3
Total luas 476,3

Total bersih 1750,2

19
Sirkulasi vertical dan koridor 20% 350
Sub Total luas 2100,2

Tabel analisa besaran ruang podium indoor sport hall


Total
Jenis Ruang Kapasitas Standar Ruang (m2) Sumber
Luas (m2)
Pengelola
R. manager 1 unit 13,4 / orang 13,4 AD
indoor sport
R. staff indoor 10 orang 3,7 / orang 37 DM
sport
R. rapat 14 2 / orang 56 AD
orang/unit
x 2 unit
R. Tamu 6 orang 1,25 / orang 7,5 AD
R. Arsip 2 orang 8 16 AD
Jumlah 129,9
Sirkulasi 20% 25,9
155,8 ~
Total luas
156
Penerimaan
Lobby 50 orang 0,9 / orang 45 AD
Main hall 200 orang 0,9 / orang 180 AD
Receptionist 2 orang 4 / orang 8 SB
R. Tunggu 20 orang 2/orang 40 AD
Loket Tiket 4 orang 2 / orang 8 AS
Jumlah 281
Sirkulasi 50% 140,5
Total Luas 421,5
GOR utama
Lapangan 4 13,4 x 6,1 326,96 ~ AD
327
Tribun 5000 0,5 / orang 2500 AD
orang
R. media 1 unit 20 / unit 20 AS
R. audio 7 1,7 / orang 11,9 AN
visual
R. Ganti 4 unit @10 2 / orang 40 AN
pelatih/official orang
R. Ganti 4 unit @10 2 / orang 40 AN
pemain orang

20
R. Ganti 2 unit @5 18 / unit 36 AD
wassit orang
Jumlah 2975
Sirkulasi 50 % 1487,5
Total luas 4462,5
Zona Penunjang
Lavatory Pria 2 unit @10 2 / orang 40 AD
orang
Lavatory 2 unit @10 2 / orang 40 AD
Wanita orang
R. Medical 18 AN
6 orang 3 /orang
Center
R. fisioterapy 4 orang 3/orang 12 AN
Arena fitness 1 unit 100 / unit 100 SB
Minimarket 1 unit 40 / unit 40 AN
Foodcourt 6 unit 7,5 / unit 45 AN
R. Komunitas 6 unit 15 / unit 90 AN
R. Kolaboratif 30 orang 1,6 / orang 48 AN
Lounge 20 orang 1,8 /unit 36 AD
Hall/lobby 250 orang 0,9 / orang 225 AD
Mushola 60 0,96 / orang 57,6 AD
Tempat 2 unit @10 1,5 / orang 30 AD
Wudhu orang
Area 100 orang 1,2 / orang 120 AS
intersection
(iner court)
Jumlah 851,6
Sirkulasi 30% 255,48
Total luas 1148
Service
R. cleaning 10 orang 1,8 / orang 18 AD
service
Gudang 2 unit 18 / unit 36 AN
Loading dock 30 / unit 30
Pantry 5 orang 5,4 / orang 27 AD
R. CCTV & 5 orang 1,7 / orang 8,5 AN
IT
R. Panel - - 9 AN
R. AHU 1 unit 12 / unit 24
R. Genset - - 30
Jumlah 182,5
Sirkulasi 20 % 36,5

21
Total luas 219

Total bersih zona indoor sport 6251


Sirkulasi vertical dan koridor 20% 1250
Sub Total luas indoor sport hall 7501

Total
Jenis Ruang Kapasitas Standar Ruang (m2) Sumber
Luas (m2)
Parkir mobil 100 12,5 1250 AD
Parkir motor 200 2 400 AD
Parkir sepeda 20 0,9 18
Jumlah 1668
Sirkulasi 50% 834
Total luas 2502

5.3.4 Rekapitulasi Besaran Ruang dan Regulasi


Kelompok ruang Luasan
Zona Hunian aprtement 11328 m2
Zona Pengelola dan penunjang apartement 2100,2
Zona podium indoor sport 7501 m2
Total 20930 m2
Parkir 2502 m2
Sub Total 23431 m2

Berkaitan dengan regulasi Pemprov DKI Jakarta Lampiran III Perda DKI No. 1
Tahun 2014 sebagaimana yang diuraikan pada BAB 4, maka perhitungan batasan
lahan seluas 30.028 m2 sebagai berikut.
 Lokasi Tapak : Kelurahan Senayan
 Kode Blok : 04
 Sub Blok : 003
 Sub Zona : K.1 Sub Zona Perkantoran
 TPZ : KAWASAN PUSAT BISNIS SUDIRMAN (SCBD)
 CD TPZ : a.b
 ID Sub Blok : 003.K.1.a.b
 Zona : Z Perkantoran, Perdagangan dan Jasa
 PSL : P
 KDB : 44,6%  KDB = 44,6% x 30,028 m2 = 13.392 m2
 KLB : 9,75  9,75 x 30.028 = 297,773 m2
 KB : maks 44 lantai
 KDH : 30 %  30% x 30,028 m2 = 9.008 m2
 KTB : 55  13.392 m2 x 55% = 7.367 m2
 Tipe : T

22
5.3.5 Konsep Hubungan Ruang
a. Konsep hubungan ruang secara makro

Gambar : Pola hubungan ruang makro


Sumber : Penulis

b. Konsep hubungan ruang secara mikro


 Apartement

Gambar : Pola hubungan ruang hunian tipe studio


Sumber : Penulis

Gambar : Pola hubungan ruang hunian tipe 1 BR


Sumber : Penulis

23
Gambar : Pola hubungan ruang hunian tipe 2 BR
Sumber : Penulis

 Pengelola

Gambar : Pola hubungan ruang pengelola


Sumber : Penulis

24
 Indoor Sport

Gambar : Pola hubungan ruang area podium indoor sport


Sumber : Penulis
5.4. Konsep
Konsep Tampilan
Tampilan Arsitektur
Bangunan
5.4.1 Konsep Wujud Bangunan
Pada tampilan bangunan podium penekanan desain lebih ditekankan pada
bentuk dan tampilan fasad bangunan dengan pendekatan konsep arsitektur Islam
dan preseden. Pada bangunan podium dilakukan pendekatan terhadap bentuk
shuttlecock, dikarenakan akan difungsikan sebagai arena bulu tangkis dengan
beberapa fungsi tambahan. Sehingga, membentuk beberapa lengkungan gelombang
pada fasad.

Mengambil objek shuttlecock sebagai objek yang representative terhadap


olahraga bulutangkis kemudian dianalogikan ke dalam bentuk fasad bangunan
podium. Bahan utama shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa yang dijalin
melingkar satu sama lain memberikan pola irama tersendiri. Susunan bulu angsa
membentuk pola lengkungan berulang.

Gambar : Ide tampilan fasad podium indoor sport


Sumber : Penulis

25
Gambar : konsep tampilan massa
Kemudian bentuk tersebut dikombinasikan dengan bentuk bangunan tower
apartement, lalu akan menciptakan kesatuan bentuk yang menyambung. Untuk
konsep pendekatan arsitektur menciptakan perilaku pengguna bangunan yang
sesuai kaidah Islami seperti konsep mahram atau hijab pada peruangan,
ornamentasi islami, serta merepresentasikan perilaku islami, salah satunya
kebersihan dan ramah lingkungan.

5.4.2 Konsep Tampilan Fasad


Tampilan fasad bangunan dibuat dengan konsep islami dan futuristic.
Sebagaimana yang dijelaskan di sub bab sebelumnya. Tampilan fasad bangunan
podium dengan ornament lengkung segitiga yang berbaris, yang difilosofiskan
sebagai shuttlecock. Nantinya pada sisi yang menampilkan elemen ini akan
dijadikan main entrance podium indoor sport. Pada element tersebut diberikan
detail berupa pola geometris khas betawi.

Gambar : dekorasi khas betawi


Pada sisi selatan diberikan dindin kaca dengan ornamentasi pola
geometri pada podium dengan lengkungan atap yang bergelombang menyatu
dengan main entrance apartement. Juga pada atap bentang lebar yang menerus
menjadi vertical menjadikan secondary skin pada fasad apartemen yang
menghadap arah barat.

26
Gambar : konsep tampilan fasad
Pada bangunan apartement di setiap bukaan kamar dan area skyloby
diberikan elemen vegetasi sehingga menciptakan vertical garden pada fasad dan
memberikan efek kesejukan dari tanaman tersebut.

Gambar : konsep vertical garden


Sumber : penulis

5.4.3 Konsep Material dan Warna

Material Warna Keterangan


Biru Gelap Pemilihan kaca
digunakan
sebagai bukaan pada
ruang
sehingga
dimanfaatkan
sebagai penghawaan
alami.
Dan warna biru dipilih
karena untuk
Gambar : Kaca memberikan
kesan privasi agar
tidak
terlihat dari luar ruang.

27
Putih bening Kaca tempered dipilih
karena
kekuatannya dan dapat
digunakan sebagai
penutup
skylight dan railing
balkon.
Gambar : Kaca tempered
Putih Pemilihan warna putih
supaya memberikan
nuansa kesucian dan
kebersihan juga
sebagai representasi
dari wujud
shuttlecock.
Coklat Pemilihan warna
coklat untuk
Gambar : Alumunium panel memberikan nuansa
natural.
Putih Struktur bentang lebar
bermatrial baja untuk
kemudahan instalasi
dengan bentuk
beragam. Pemilihan
warna putih untuk
Gambar : Baja profil memberikan nilai
estetika pada struktur
yang di ekspos.
Putih, cream/coklat Dalam menentukan
susu bahan lantai perlu
penyesuaian dengan
fungsi ruang dan
suasana ruang yang
hendak diciptakan.
Gambar : granite Penggunaan lantai
granit memberikan
efek esklusif dan
mewah dengan motif-
motif khasnya.

28
Mokrom Pemilihan material
tegel motif sebagai
elemen vernakuler
batik khas Indonesia.
Warna mokorom
dipilih untuk
memberikan nuansa
Tegel Batik
ketenangan secara
visual. Material ini di
aplikasikan pada area
penerimaan.
Abu-abu Pemilihan batu andesit
berukuran 30 x 30 cm
sebagai penutup
permukaan lantai
ekterior karena
memiliki nilai estetis
lebih dan tidak
mencelakai ketika
Gambar : batu andesit basah.

5.5. Konsep
KonsepKenyamanan
KenyamananBangunan
Bangunan
a) Pencahayaan
Perancangan bangunan ini harus meningkatkan efisiensi dalam
penggunaan energi. Salah satunya dalam pencahayaan, dimaksimalkan pada siang hari
menggunakan pencahayaan alami dari sinar matahari sehingga penggunaan
pencahayaan buatan dapat diminimalkan. Pemanfaatan pencahayaan alami sendiri
dengan memberikan bukaan pada ruang-ruang dan memberikan cerukan pada samping
bangunan agar pencahayaan dan juga penghawaan alami dapat tersebar secara
maksimal ke dalam bangunan.
System pencahayaan yang dikombinasikan dengan system buatan. Keterbatasan
cahaya alami oleh waktu dan tempat, menjadikan keberadaan cahaya buatan sangat
dibutuhkan untuk berfungsinya sebuah objek arsitektur. Pencahayaan buatan ini apabila
didisain dengan strategis dan tepat, maka akan menjadi sesuatu yang sangat bisa
diandalkan untuk penyelesaian permasalahan psikovisual (masalah psikologi yang
berkaitan dengan keberadaan cahaya). Pencahayaan buatan berperan sebagai lighting
function, yaitu untuk memenuhi kebutuhan visual akan kuantitas yang disesuaikan
dengan fungsi ruang dan jenis aktivitas yang dilakukan. Dengan beberapa
pertimbangan unutk menciptakan karakter, eksistensi, membangun imange
kenyamanan, dan sebangainya.
Dalam penggunaan pencahayaan buatan dipilih jenis lampu LED yang memiliki
kelebihan ramah lingkungan dan hemat energy. System pencahayaan menggunakan

29
system general-local lighting, task lighting, dan accent lighting guna pencahayaan yang
lebih efisien dan tepat guna.
Sedangkan teknik pencahayaan yang digunakan ialah teknik direct lighting
(pencahayaan yang langsung ke bawah) dan indirect lingting pada eksterior untuk
memberikan ketegasan fasad.

Gambar : Teknik pencahayaan buatan


Sumber : Prasato Satwiko, Fisika Bangunan
Untuk standar tingkat pencahayaan setiap ruang berbeda-beda sesuai kegiatan
yang dilakukan. Seperti pada unit apartement berkisar antara 120-150 lux.

Sumber : https://firmanirmansyah.wordpress.com/2012/03/27/meningkatkan-
kualitas-pencahayaan-dengan-lightshelves/

Sumber : https://noenchandra.blogspot.com/2011/11/penerangan-olahraga.html

30
Pada arena indoor sport digunakan pencahayaan buatan yang tidak
menyilaukan, dengan perletakan sumber cahaya yang tidak sejajar dengan arah
permainan serta menggunakan peredam silau. Alat pencahayaan buatan yang
digunakan ialah flood lighting
Untuk lebih merespon kondisi iklim yang cukup panas pada siang hingga sore
hari diberikan perlindungan berupa shading dan secondary skin pada fasad bangunan
dan juga berupa balkon-balkon yang berisi tanaman yang dapat mereduksi panas.
Kemudian dalam merespon curah hujan dibuat aliran pembuangan air hujan yang baik
dan ditampung sebagai upaya recycle air hujan sebagai penyiraman.

b) Penghawaan
Penghawaan merupakan factor penting dalam kenyamanan ruang. Maka
diperlukan perancangan yang optimal baik dengan penghawaan alami maupun
buatan.
Pada area hunian apartement memanfaatkan penghawaan alami dengan bukaan
yang disediakan dan didukung penghawaan buatan. Digunakan AC berjenis split
di setiap unitnya. Dengan AC seperti ini pengguna akan lebih nyaman dan dapat
diatur sesuai kebutuhan.
Sedangkan pada zona podium atau indoor sport hall termasuk area pengelola
sangat minim bukaan jendela, karena merupakan bangunan bentang lebar. Maka
podium menggunakan penghawaan alami berupa AC central agar optimal. Nantinya
udara akan dialirkan melalui ducting-ducting yang dipasang di setiap ruang.

Gambar : sirkulasi AC central


Sumber : https://docplayer.info/109990077-Bab-iii-analisa-pendekatan-
program-arsitektur-pusat-perbelanjaan-furniture-dan-konsultasi-tata-ruang.html

c) Kebisingan
Konsep kebisingan atau akustik pada bangunan ini tidak terlalu ditekankan,
karean bangunan olahraga tidak memerlukan ketenangan. Namun pada area hunian
akan memerlukan ketenangan, ini di atasi dengan perletakan hunian secara vertical

31
keatas. Pada area podium yang utamanya digunakan sebagai arena olahraga, bisa
saja digunakan untuk kegiatan lain seperti konser music atau seremoni lainnya.
Maka diaplikasikan material akustik yang mampu nyerap suara seperti dinding
partisi gypsum dan plafon.

Gambar : plafon akustik Gambar : dinding partisi akustik


Sumber :http://hargamaterialmurah.com/ Sumber: indonesian.partitions-
walls.com

5.6. Konsep Struktur


System struktur pada bangunan tower apartemen dan podium indoor sport terdiri dari
sub struktur, super struktur, dan upper struktur.
 Sub struktur bangunan atau struktur yang berada dibawah tanah yakni system
pondasi, system pondasi yang diterapkan adalah bore pile yang digali hingga
kedalaman tertentu hingga ditemukan tanah keras sehingga memiliki daya dukung
yang sesuai. Kemudian hasil galian tersebut dimasukan rangka tulangan besi dan
dituang beton menggunakan molen.

Gambar pondasi bore pile


Sumber : arsitur.com

 Super struktur, ialah struktur utama berupa kolom, balok, dan plat lantai. Pada
bangunan akan digunakan struktur beton bertulang dengan system rigid frame juga
ditambah dengan system struktur core wall yang dimanfaatkan sebagai sarana
32
utilitas. Dan pada bagian podium atau indoor sport akan digunakan kombinasi
struktur beton dan baja.

Gambar : system rigid frame dengan core


Sumber : penulis
 Upper struktur, pada tower apartemen digunakan jenis struktur beton bertulang
yang dapat digunakan sebagai perletakan peralatan utilitas, seperti uppertank,
rumah lift, penagkal petir, dan cooling tower ac. Sedangkan pada bagian podium
digunakan struktur baja dengan system rangka ruang. Struktur rangka ruang adalah
sistem struktural rangka tiga dimensi yang terdiri dari batang-batang yang saling
menyambung dan tidak menerima gaya momen dan torsi sehingga gaya yang terjadi
hanya gaya aksial. Model atap bentang lebar bergelombang linear dan menerus
keatas, menciptakan keselarasan dan kesatuan dalam massa bangunan indoor sport
dengan apartement. Dengan model atap yang demikian maka akan digunakan
system struktur rangka ruang/space frame yang mampu membentuk gelombang
bentang lebar.

Gambar : struktur rangka ruang


Sumber : https://harianto.wordpress.com/2009/07/07/terminal-3-cengkareng-
changi-hamburg/

33
Gambar : Detail Struktur space frame
Sumber : SKU 5
5.7. Konsep Utilitas
a) Sanitasi
Penentuan system air bersih dan jaringan penyaluran air bersih baik
secara horizontal maupun vertical pada bangunan tower 40 lantai. Umumnya
terdapat dua system pasokan air bersih, yaitu system down feed (ke bawah) dan
system up feed ( ke atas). Pada bangunan ini dipilih system down feed yaitu air dari
sumbernya disalurkan menuju upper tank yang terletak di atap.
Sumber air berasal dari saluran PDAM dan sumur sebagai cadangan, air
terlebih dahulu ditampung di groundtank (tangki bawah tanah), lalu dipompa
menuju uppertank dan baru dialirkan menuju lantai-lantai dibawahnya dengan
sitem gravitasi.

Gambar : System down feed


Sumber : https://dotedu.id/down-feed-system/
Kemudian sebagai upaya sustainable diterapkan pemanfaatan sisa air wudhu
pada mushola dan wastafel yang telah diolah sebagai flush toilet. Air bekas wudhu
akan dialirkan menuju penampungan kemudian dilakukan pengolahan atau filter
baru kemudian dialirkan ke toilet-toilet.

b) Drainase
Agar menciptakan bangunan yang ramah terhadap lingkungan, maka
pembuangan air kotor harus sesuai syarat-syarat agar tidak menimbulkan
pencemaran. Air kotor terdiri dari beberapa jenis yaitu limbah cair dan limbah
padat dan juga air hujan. Sisa air kotor ini dilarikan menuju bak control dan

34
STP(sewage treatment plan) untuk diolah.
Untuk limbah air hujan sendiri dialirkan melalui pipa vertical dari atap
menuju bak penampung untuk dimanfaatkan kembali. Sedangkan untuk air
hujan yang jatuh langsung ke tanah dialirkan ke saluran kota melalui saluran
air, dan sebagian diresap kedalam tanah melalui lubang biopori.

Gambar : Jaringan air kotor


Sumber : penulis
c) Jaringan listrik
Pada umumnya kebutuhan listrik di suatu bangunan dipasok dari
pembangkit tenaga listrik milik PLN, namun dalam keadaan darurat aliran
listrik diperoleh dari genset sebagai sumber cadangan.
Dipergunakan system automatic switch sebagai sakelar otomatis yang
akan mengaktifkan genset pada saat listrik dari PLN mati atau mengalami
gangguan. Sedangkan untuk jaringan listrik yang berhubungan dengan
computer dilengkapi dengan UPS. Agar getaran dari genset tidak menimbulkan
gangguan bising, maka peletakan ruang genset dijauhkan dari bangunan yang
memiliki kegiatan aktif.

Gambar : System jaringan listrik


Sumber : penulis

35
Gambar : System jaringan listrik alternatif
Sumber : penulis

Selain itu akan diterapkan pemanfaatan panel surya sebagai penambah pasokan
listrik dan salah satu upaya berkelanjutan dengan penggunaan energi terbarukan.
Panel surya nantinya akan diletakkan diatas atap podium yang luas.

d) Jaringan pemadam kebakaran


Menentukan system penanggulangan kebakaran pada bangunan dengan
tiga langkah, yakni pendeteksian, evakuasi, dan pemadaman.
Pendeteksian
Pendeteksian dilakukan dengan menggunakan smoke heat detector yang
terpasang pada titik-titik plafond dan dihubungkan dengan alarm bell dan fire
alarm function box. Smoke heat detector akan medeteksi asap jika
terjadi kebakaran, smoke heat detector akan otomatis membunyikan alarm
bell lalu menghidupkan pompa GWR ke sprinkler dan FDC pada setiap lantai.
Sprinkler sendiri didesain pada plafond dan pada sebagian ruang sprinkler
diekspos bersama dengan jaringannya.

Gambar : Smoke heat detector Gambar :Alarm bell


Sumber : Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Smoke_d https://indonesian.alibaba.com/pr
etector oduct-detail/2-12-inch-fire-alarm
bell-1914721810.html

36
Gambar : Sprinkler
Sumber : https://www.bromindo.com/pentingnya-instalasi-fire-sprinkler-system/

 Evakuasi
Untuk evakuasi digunakan tangga darurat sebagai jalur evakuasi vertical
dan dilengkapi dengan rambu-rambu penunjuk jalur evakuasi pada area loby
sebagai jalur sirkulasi antar ruang.

Gambar : Tangga darurat


Sumber : https://safetypurpose.wordpress.com/2018/01/26/1801261/

 Pemadaman
Pemadaman api dapat ditanggulangi menggunakan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) yang ditempatkan pada titik-titik tertentu. Serta
menempatkan hydrant di dalam dan di luar bangunan. Di dalam bangunan,
hydrant ditempatkan berdekatan dengan alarm kebakaran, dan pada area
luar ruang hydrant ditempatkan di titik yang dapat dengan mudah dijangkau
oleh mobil pemadam.

37
Gambar : Hydrant box Gambar : APAR
Sumber : Sumber :
https://www.bromindo.com/portfolio/f https://alatpemadamapi101.com/pr
i o
re-hydrant-box/ duct/harga-apar-9-kg-dcp

e) Transportasi vertical
Pemiliihan system sirkulasi vertical yang baik dan efisien guna
memudahkan dalam penggunaan ruang antar lantai.
1) Lift
Lift akan dibagi berdasarkan zonasi lantai tower. Lantai akan dibagi
zona per 10 lantai yang kemudian dibuat skyloby sebgai zona transisi.

Gambar : system zonasi lift


Sumber :
https://buildingutility.wordpress.com/2011/03/28/transportasi-vertikal/
2) Escalator
Escalator atau tangga berjalan akan di letakkan pada podium atau indoor
sport.

Gambar : escalator
Sumber : alibaba.com
3) Ramp
Ramp sebagai jalur sirkulasi antar lantai yang ramah difabel

38
Gambar : Ramp
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pelangi_Tower_-
_Wheelchair_Ramp.jpg
f) CCTV
Untuk mengawasi bangunan agar tetap aman maka digunakan kamera
CCTV sebagai system keamanan yang dipasang pada setiap sudut ruang dalam
gedung ini, seperti loby, ruang perkantoran, tempat parkir, dan lain-lain.

Gambar : Kamera CCTV


Sumber : https://www.builder.id/cara-kerja-cctv/

5.8. Konsep Eksterior dan Landscape


Tujuan dari analisa konsep ini adalah memperbaiki dan menjaga iklim makro
dan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian
lingkungan fisik kawasan, dan mendukung pelestarian keaneka ragaman hayati. Juga
menyesuaikan dengan konsep Arsitektur Islam, unsur landscape sebagai miniature alam
yang mampu mengingatkan kita akan kebesaran dan ciptaan Allah SWT.
Merancang konsep eksterior bangunan yang futuristic dan mampu menjaga
iklim dan keberlanjutan alam. Pada fasad bangunan akan dikombinasikan dengan
elemen alami berupa tanaman merambat. Serta dengan pemasangan sun shading atau
overhang yang mampu melindungi dari sinar matahari yang berlebih.
Lanskaping terdiri dari beberapa elemen yaitu softscape yang berupa
tanaman/vegetasi, hardscape berupa pedestrian, dan streetscape. Semakin beragam
elemen yang digunakan pada sebuah landscape maka akan semakin baik. Elemen
landscape dipilih menyesuaikan dengan kondisi site yang datar. Dengan KDH 30%
maka akan dapat lebih maksimal dalam pemanfaatan ruang terbuka hijau.
a) Vegetasi
Elemen vegetasi berfungsi sebagai fungsi estetis bangunan dan berfungsi
teknis yang mampu meneduhkan. Sebagai fungsi estetis dipakai jenis

39
tanaman perdu dan rerumputan yang dapat disesuaikan dengan bentuk
taman.

Gambar : contoh tanaman perdu


Sumber : 99.co
Vegetasi sebagai fungsi teknis digunakan jenis tanaman yang mampu
menaungi atau meneduhkan. Seperti pohon ketapang yang meneduhkan
area parkir atau tempat duduk, tanaman rambat yang mampu menjadi tirai
pada fasad bangunan, dan pohon glodokan tiang atau bambu kuning yang
mampu menjadikan barrier pada batas site.

Gambar : Pohon glodokan tiang


Sumber :
Gambar : Pohon ketapang kencana
https://id.carousell.com/p/pohon-
Sumber : inkuiri.com
glodokan-tiang-bibit-
1118985004/

b) Air
Air sebagai ekosistem bawah air seperti ikan. Elemen air akan ditempatkan
pada bagian depan bangunan. Air akan memberikan kesejukan dengan
meresap udara panas.

c) Perkerasan
Perkerasan atau hardscape menggunakan perkerasan yang mampu meresap
air hujan ke dalam tanah, sehingga air tidak akan menggenang. Pada jalur
sirkulasi seperti pedestrian akan digunakan paving block atau grass block.
Dan juga di area penerimaan diaplikasikan material andesit.

40
Gambar : Paving block Gambar : batu andesit
Sumber : 99.co Sumber :
https://cirebonbatualam.com/batu-
alam-untuk-lantai/batu-andesit-
untuk-teras/

d) Sitting grup
Sebagai area komunal ruang luar sitting grup sangat berperan penting.
Selain sebagai tempat duduk juga sebagai sarana diskusi atau bersantai.
Sitting grup akan dibuat menyatu dengan taman. Seperti pada area kontur
tangga dan dibawah pohon.

5.9.Konsep Interior
Bangunan ini terdiri dari dua zona, yaitu tower sebagai apartement dan podium
sebagai idoor sport hall. Masing-masing memiliki lobby utama dan hall sebagai area
penerimaan. Sehingga jalur masuk antara podium dengan tower dapat dipisahkan sesuai
kebutuhan pengunjung, Serta diantara keduanya di batasi dengan sebuah ruang
intersection yang dimanfaatkan sebagai innercourt.
Pada area podium terdapat tangga dan konveyor untuk mengakses antar lantai
yang memudahkan kaum disabilitas. Dan didalam podium terdiri atas gor utama yang
memiliki tribun berkapasitas -+ 5000 orang, 4 buah lapangan bulu tangkis, dan
beberapa ruang penunjang untuk pemain, official, dan wasit.
Area podium ini juga dilengkapi fasilitas penunjang berupa 1 buah kafe, 1 buah
minimarket, 6 buah tenan food court, musholla yang mampu menampung 60 orang,
area fitness, dan medis.
Dekorasi interior akan menampilkan ornamentasi islam pada plafond dan
dinding berupa kaligrafi dan arabesk. Dan pada lantai menerapkan pola-pola khas
nusantara dengan tegel motif. Sedangkan konsep warna interior akan memakai warna
dasar putih dan kombinasi dari kayu asli dan HPL berwarna coklat.

41

Anda mungkin juga menyukai