Anda di halaman 1dari 23

SEMARANG CONVENTION CENTRE

Sapta Prasetia1), Adi Sasmito2), Anityas dian Susanti3)


Universitas Pandanaran
Jl. Banjarsari Barat No. 1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
1)
pithusapta@gmail.com
2)
adisas@@unpand.ac.id
3)
tyas@unpand.ac.id

Abstrak
Convention Centre di Semarang adalah sebuah bangunan yang menjadi wadah pusat koordinasi kegiatan
yang berhubungan dengan konferensi dan pameran yang memberikan fasilitas di Semarang dengan
desain yang modern yang lebih maju, variatif, fleksibel, dan inovatif. Perkembangan budaya di Semarang
dan perkembangan yang telah meningkat. Para penemu Telah menciptakan sejumlah penemuan dan
masalah serta solusi yang perlu diketahui dan diatasi oleh umat manusia. Penyebaran dan pertukaran
informasi dan hal-hal baru bersama dengan isu-isu universal yang menarik selain melalui media massa,
dapat juga melalui konvensi dan pameran baik internasional, nasional dan regional. Implementasi
konvensi dan pameran diharapkan menjadi dinamis untuk pengembangan industri ekonomi. Dari konteks
hubungan di atas dapat dilihat bahwa kegiatan konvensi dan pameran adalah kegiatan bisnis. Tidak
adanya gedung Convention Center di Semarang yang secara khusus menampung kegiatan konvensi dan
pameran yang menyediakan fasilitas dan fasilitas di Semarang. Dari potensinya, Pusat Konvensi di
Semarang sangat mapan di Bukit Semarang Baru dan prospek masa depan diharapkan dapat mengatasi
hambatan yang ada untuk pengembangan dan kemajuan Semarang.
Kata Kunci : Convention, Exhibition, Centre

Abstract
The Convention Center in Semarang is a building that serves as a center for coordinating activities
related to conferences and exhibitions that provide facilities in Semarang with modern designs that are
more advanced, varied, flexible and innovative. Cultural developments in Semarang and developments
have increased. Inventors have created a number of discoveries and problems and solutions that need to
be known and addressed by humanity. The dissemination and exchange of information and new things
along with interesting universal issues other than through mass media, can also be through international,
national and regional conventions and exhibitions. The implementation of conventions and exhibitions is
expected to be dynamic for the development of the economic industry. From the context of the
relationship above it can be seen that convention and exhibition activities are business activities. The
absence of the Convention Center building in Semarang which specifically accommodates convention and
exhibition activities that provide facilities and facilities in Semarang. From its potential, the Convention
Center in Semarang is very well established in Bukit Semarang Baru and the future prospects are
expected to overcome the obstacles that exist for the development and progress of Semarang.
Keywords: Conventions, Exhibitions, Centers
PENDAHULUAN  Memperluas wawasan dan komunikasi
Didirikanya Convention di Semarang peserta.
karena perkembangan budaya dan  Mendapatkan keuntungan bagi pihak
peradapan yang mengingkat yang penyelenggara.
menimbulkan permasalahan beserta  Pembentukan inovasi dan
penyelesaianya yang perlu \diketahui dan penanggulangan konflik,
diatasi oleh umat manusia. Penyebaran  Sarana pengenal suatu produk/jasa
dan pertukaran informasi maupun hal-hal  Meningkatkan kualitas pariwisata di
baru serta permasalahan yang bersifat suatu daerah dengan menarik atau
universal terhadap kepentingan selain mengundang banyak pengunjung dari
melalui media massa, dapat juga melalui luar kota sehingga juga sebagai ajang
konvensi dan pameran baik bersifat promosi kota setempat.
internasional, nasional, maupun regional. Menghasilkan suatu konsep perencanaan
Penyelenggaraan konvensi dan pameran dan perancangan Gedung Convention
diharapkan dapat menjadi solusi bagi Centre yang lengkap, yang sesuai dengan
perkembangan industri ekonomi. Dari kebutuhan ruangan yang memadahi,
konteks hubungan diatas dapat dilihat sehingga mampu memberikan nilai lebih
bahwa kegiatan konvensi dan pameran bagi masyarakat dari segi ekonomi,
merupakan kegiatan bisnis. pariwisata dan meningkatkan taraf hidup
Ditambah lagi dengan potensi Kota masyarakat sekitar.
semarang yang mengalami peningkatan
dalam sektor wisata, perdagangan dan TINJAUAN TEORI
sektor industri. Dengan adanya titik Tinjauan Convention Centre
kegiatan pendukung/ bangunan yang Menurut Lawson 1981 acara konvensi
mendukung Convention Centre di Bukit mempunyai beberapa tipe konvensi yaitu:
Semarang Baru.  Seminar : yaitu acara untuk bertukar
Belum adanya suatu bangunan informasi yang dipandu oleh
Convention Centre di semarang yang profesional dan terdapat interaksi tanya
khusus mewadahi kegiatan konvensi dan jawab di dalamnya. Biasanya dihadiri
pameran yang memberikan fasilitas dan lebih dari 30 orang.
sarananya di Semarang. Dari potensi yang  Workshop : pertemuan yang bertujuan
dimiliki , maka Convention Centre di untuk melatih para pemula untuk dapat
Semarang sangat tepat didirikan di Bukit saling bertukar ilmu. Acara ini
Semarang Baru dan prospek kedepan biasanya dihadiri antara 30-35 orang.
diharapkan mampu mengatasi kendala-  Simposium : adalah diskusi panel para
kendala yang ada untuk perkembangan ahli yang terdapat pula pendengar yang
dan kemajuan Semarang. berjumlah besar.
Manfaat dan Tujuan
 Panel : terdapat 2 atau lebih pembicara
 Memecahkan masalah dalam yang saling berdiskusi yang dipimpin
organisasi dalam bentuk pertemuan oleh moderator.
agar saling berbagi pendapat.
 Forum: Suatu diskusi panel yang
 Memberi wadah kegiatan komunikasi mempertemukan antara 2 kubu yang
untuk setiap kelompok atau pelaku berbeda pendapat, dan dipimpin oleh
yang membutuhkannya. seorang moderator.
 Tempat untuk berbagi ilmu dalam
kegiatan seminar ataupun workshop.

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


 Ceramah : yaitu dengan 1 pembicara satu wadah. Kriteria dan persyaratan
seorang ahli yang menjelaskan tentang tersebut dapat disimpulkan menjadi 4
materinya. yaitu :
 Institusi : yaitu terdiri dari kursus dan A. Fleksibilitas (Flexibility)
kegiatan tatap muka antar kelompok 1. Pembagian Ruang
untuk membahas masalah atau materi. Pembagian ruang dapat membantu
menyesuaikan seberapa besar
Convention centre dalam kenyataannya kapasitas daya tampung yang
bisa juga digunakan untuk melakukan dibutuhkan di dalam satu ruangan
kegiatan seperti konser musik atau 2. Sirkulasi,
pertunjukan budaya seperti pada Sentul Perencanaan dan sistem sirkulasi
Convention Centre yang pernah dipakai ruangan ditekankan pada pola
untuk konser Rihana. pengaturan pencapaian, sirkulasi
pelaku kegiatan dan servis
Tinjauan Exhibition Centre bangunan/Service Corridor.
Menurud Lawson 1981, exhibition punya 3. Ketinggian Ruang
4 kategori, diantaranya adalah : Mempengaruhi dan menciptakan
 Hotel Exhibition, biasanya terdapat di sebuah kesan dan memberikan volume
suatu tempat berupa hall pada area suatu ruang. Semakin tinggi ketinggian
hotel melalui acara konvensi suatu ruang semakin akomodatif
 Consumer Exhibition dan Pameran terhadap macam jenis kegiatan yang
berskala besar, acara ini dilakukan di dapat ditampung sehingga
area khusus eksibisi atau Exhibition menjadikan ruang lebih fleksibel.
centre. Berikut manfaat ketinggian ruang
 Peluncuran Produk, yaitu pameran tersebut.
tentang produk baru yang biasanya Manfaat ketinggian ruang di ruang
dilakukan dalam skala kecil. konvensi:
 Stand Display yang acaranya 1) Memberikan kesan luas dan megah
bergabung dengan acara lain seperti 2) Dapat sebagai pengatur gelombang
seminar dan sebagainya. suara
3) Dapat menjadikan tempat duduk
METODE PERANCANGAN berundak, sehingga menjadikan ruang
Pendekatan aspek fungsional konvensi lebih multi fungsi dan
Untuk mewadahi aktivitas-aktivitas yang fleksibel untuk jenis kegiatan konvensi
terjadi dalam Convention Centre ini, maka apapun.
dalam perencanaan dan perancangannya, B. Kenyamana Thermal
harus mempunyai fleksibelitas ruang, Untuk memberikan kondisi yang nyaman
keamanan pelaku kegiatan (pengunjung, secara terus-menerus dalam suatu
pengelola, penunjang), terjamin, bangunan, maka sistem pengkondisian
kenyamanan pelaku kegiatan udara bangunan harus dapat
dihubungkan dengan keadaan termal, mempertahankan kondisi thermal dalam
pencahayaan yang tetap dan merata ruangan dengan kondisi iklim suhu udara
terhadap objek, sirkulasi dan pencapaian di luar ruangan. Beberapa faktor yang
terutama sirkulasi pengunjung, pengelola, mempengaruhi kenyamanan thermal,
dan penunjang konvensi yang berbeda yaitu:
kegiatannya, tetapi tetap berada dalam

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


a. Iklim dan kelembaban yang menitik - Servis bangunan
beratkan pada suhu normal tubuh 370 - Parkir
terhadap lingkungan sekitarnya.
b. Pengaruh radiasi alam atau radiasi Kelompok Kegiatan dan Kebutuhan
buatan akibat pemancaran energi dari Ruang
benda-benda dalam ruangan. Sesuai dengan pengelompokan kegiatan,
c. Adanya konduksi panas dari luar fasilitas kegiatan, kegiatan atau aktifitas,
melalui dinding. Panas matahari yang dan pelaku kegiatan yang telah diuraikan
masuk melalui bukaan. di atas, maka dapat dicapai kebutuhan
3. Kenyamanan Pencahayaan ruang sebagai berikut :
Tujuan perencanaan dan perancangan ini
adalah untuk memberikan suatu A. Kelompok kegiatan penerima
lingkungan yang menyenangkan dan
nyaman untuk memudahkan pelaksanaan
tugas-tugas visual secara efisien.
Menurut sumber, cahaya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu cahaya B. Kelompok Kegiatan Utama
buatan dan alami.

Pendekatan Pelaku Kegiatan


Segmentasi pelaku kegiatan berdasarkan
pada gender, usia, latar belakang, kondisi
manusia, tujuan kedatangan dan asal
pengunjung. Dimana masing-masing
segmen sangat berpengaruh terhadap
perencanaan dan perancangan Water Park
ini.

Pendekatan pada Kelompok Kegiatan


Berdasarkan pola kegiatan yang ada pada
bangunan Convention Center, maka
kelompok kegiatan terbagi atas :
A. Kegiatan penerima
- Serambi
- Lobby
- Plaza
B. Kegiatan utama
- Konvensi
C. Kegiatan Pengelola
- Pengelola kegiatan utama
- Pengelola bangunan
D. Kegiatan penunjang
- Penunjang umum
- Penunjang komersial
- Penunjang servis
E. Kegiatan Servis

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


D. Kelompok Kegiatan Pengelola

C. Kelompok Kegiatan Penunjang

E. Kelompok Kegiatan Servis

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


Pendekatan Aspek konstektual ditunjukkan dengan bentuk-bentuk fasade
Meliputi pemilihan tapak dari beberapa yang lebih beragam dan tidak biasa
alernatif yang ada dengan sistem skooring, sehingga kawasan convention ini bisa
batas tapak yang ada, pencapaian tapak, memberikan sesuatu yang beda dari
kondisi fisik disekitar tapak serta kondisi tempat convention lain dan menjadi satu-
existing dalam tapak. satunya di Indonesia.
b. Konsep Tema
Pendekatan aspek kinerja Konsep tema dalam perancangan ini
Meliputi analisa tentang pencahayaan, adalah post modern, dimana berbagai
penghawaan, aksesibiliti, klimatologi, macam bentuk yang beranekaragam
angin, kebisingan, view, zoning, tata masa c. Konsep Bentuk
dan sirkulasi, vegetasi dan utilitasnya. Konsep bentuk dibuat dinamis dengan
Dimana analisa utilitas itu sendiri meliputi bentuk lengkung sesuai konsep airplane
analisa jaringan listrik, air bersih, airk yang aerodinamis dengan ukuran
otor, air hujan, pembuangan sampah, monumental untuk memberi kesan gagah
komunikasi, pemadam kebakaran dan exlusif. Material building terbuat
penangkar petir, transportasi bangunan berwarna abu abu, sehingga memberi
dan sistem keamanan. kesan futuristik dan mewah. Building ini
diharapkan bias menjadi landmark di
Pendekatan Aspek Teknis
daerah bukit semarang baru. Bentuk masa
Meliputi analisa struktur, karakteristik
yang lain juga mengadopsi bangunan
ruang, persyaratan sifat masing-masing
postmodern.
ruang dan analisa tema terhadap fasade
dan interior.
Konsep Tata Ruang
Tata Ruang Luar
HASIL PEMBAHASAN
Tata ruang luar bangunan terdiri dari hard
Konsep Aspek Teknis
material dan softmaterial
a. Konsep struktur
A. Soft material
Konsep struktur dirancang sesuai dengan
1. Sebagai pengatur hembusan angin
ketentuan perundang-undangan yang
2. Sebagai filterisasi sinar matahari
berlaku dan memenuhi persyaratan
3. Sebagai barier terhadap kebisingan
keselamatan (safety) dan kelayanan
4. Sebagai pembatas fisik
(serviceability) serta sesuai dengan
5. Sebagai unsur keindahan
Standard Nasional Indonesia (SNI)
B. Hard material
bangunan Gedung. Dimana bentuk fasad
1. Pedestrian
bangunan disesuaikan dengan tema
2 Area Parkir
pesawat terbang, yaitu berbentuk
3. Penerangan
lengkung-lengkung, adanya repetisi dan
4. Sclupture
gradasi. Pemilihan material untuk
5. Lapangan Tenis
ornamen bangunan dirancang dengan
menggunakan bahan yang ringan sehingga Tata Ruang Dalam Konvensi
tidak membebani struktur, awet terhadap A. Ruang Sidang Utama
humiditas dan korosi air hujan dan udara. Dasar pertimbangan :
Permainan warna dirancang lebih berani, 1. Sudut pandang horizontal yang baik
dengan perpaduan warna-warna kontrast 2. Susunan tempat duduk
dan menyolok untuk memberikan kesan 3. Sudut pandang mengarah pada
gembira dan energik. Kesan futuristik panggung

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


Sesuai dengan pertimbangan diatas maka maupun skylight untuk ruang yang terlalu
bentuk yang paling cocok digunakan besar sangat bermanfaat untuk
dalam bentuk tata ruang dalam ruang memasukan cahaya matahari.
sidang utama adalah pengembangan dari C. Akustik
bentuk fan shape. Sesuai dengan kriteria Untuk mendapatakan akustik yang baik,
bangunan konvensi maka hal lain yang maka perlu diperhatikan konstruksi
perlu diperhatikan dalam tata ruang sidang dinding, lantai dan plafond agar dapat
utama adalah Fleksibelitas ruang. mencapai kenikmatan suara yang baik.
Fleksibelitas ruang dapat dicapai dengan 1. Dinding
menggunakan sentuhan teknologi dalam Untuk itu pada dinding konvensi yang
tata ruang dalam sidang utama. memerlukan perlakuan khusus dalam
bidang akustik,dapat diberikan bahan
B. Ruang Sidang Komisi penutup sebagai akustik.
Dasar pertimbangan 2. Plafond
1. Sistem ruang modul Pada ruang konvensi dibutuhkan
2. Fleksibelitas ruang konstruksi dan desain plafond yang dapat
Fleksibelitas ruang sidang komisi dapat menyerap suara dan sebagai pemantul
dicapai dengan menggunakan partisi yang bunyi yang baik.
dapat dilipat atau digeser, sehingga
memungkinkan penggunaan ruang sesuai Konsep Sistem Struktur
modul – modul tertentu dan Bangunan konvensi dan eksibisi
memungkinkan untuk digabung sesuai menggunakan sistem struktur sebagai
kebutuhan. berikut :
- Sub struktur Menggunakan bored pile
Konsep Peryaratan Ruang sebagai sistem pondasi
Konsep peryaratan ruang merupakan - Super struktur
upaya untuk memberikan kenyamanan Menggunakan Struktur rangka (frame
bagi pemakai bangunan, baik secara alami system), berupa rangkaian struktur
maupun buatan yang mencangkup yang terdiri dari kolom dan balok serta
penghawaan, pencahayaan, dan akustik. dinding sebagai elemen pembatas,
A. Penghawaan dikarenakan bersifat simple, flexsible
Sistem penghawaan pada bangunan dalam pembagian ruang dan
Konvensi ini merupakan perpaduan pembuatan bukaan, mampu menahan
sistem penghawaan alami maupun buatan. gempa dan getaran, bentangan cukup
Untuk ruangan yang tidak memerlukan lebar, dan mudah dalam penerapannya
kondisi udara yang khusus, digunakan - Struktur atap
sistem penghawaan alami. Sedangkan Alternatif Top Struktur :
untuk ruangan yang memerlukan kondisi - Rangka Baja Efisien untuk
udara yang khusus membutuhkan bangunan bentang sedang dan lebar.
penghawaan buatan berupa AC central. Pelaksanaan dan perawatan relatif
B. Pencahayaan mudah.
Sistem pencahayaan pada bangunan - Space Framework dan Spesial
dilakukan dengan mengoptimalkan cahaya Trusses Baja
matahari sebagai sumber cahaya alami. - Efisien untuk bangunan bentang
Selain itu juga digunakan lampu listrik lebar. Perawatan dan pelaksanaan
sebagai pencahayaan buatan. Untuk relatif mudah dan kemungkinan
pencahayaan alami, penggunaan bukaan variasi bentukan atap lebih luas.

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


- Struktur Beton Efisien untuk Air kotor dibedakan menjadi air kotor
bentang sedang. Perawatan dan padat dan air kotor cair, air kotor pada
pelaksanaan relatif mudah. bangunan dari sumber ruang servis di
alirkan menuju septictank yang
Konsep Sistem Utilitas kemudian diproses melalui peresapan,
Sistem Elektrikal sebelum akirnya di alirkan menuju roil
Sumber listrik yang digunakan pada kota.
bangunan adalah : - Jaringan Air Hujan
 Jaringan listrik dari PLN sebagai Sesuai dengan pendekatan citra
sumber listrik utama futuristic pada bangunan, air dari hujan
 Sumber listrik Genset sebagai sumber tidak semuanya dibuang di roil kota,
listrik cadangan melainkan di simpan di ground tank
 Sumber listrik dari energi matahari dan dimanfatkan untuk penyiraman
solar cell (Photovoltalic (PV) system) taman
sebagai sumber energi listrik lampu
taman dan parkir. Sistem Pemadan Kebakaran
Sistem pengaman bahaya kebakaran yang
Sitem AC dipakai adalah :
Sistem penghawaan pada bangunan Fire Alarm
Konvensi ini merupakan perpaduan sistem Hydrant Box
penghawaan alami maupun buatan. Untuk Springkler Gas
ruangan yang tidak memerlukan kondisi Springkler Air
udara yang khusus, digunakan sistem Fire Extinguiser
penghawaan alami. Sedangkan untuk
ruangan yang memerlukan kondisi udara Sistem Penagkal Petir
yang khusus membutuhkan penghawaan Sistem penangkal petir yang digunakan
buatan berupa AC central. pada bangunan adalah sistem faraday,
Sistem Komunikasi dengan prinsip kerja tiang yang dipasang
pada puncak atap dan dihubungkan
PABX dengan kawat menuju ground. Hal-hal
Menggunakan telepon PABX (Private yang perlu diperhatikan dalam penangkal
Automatic Branch Exchange), Melayani petir adalah:
komunikasi eksternal dan menghubungkan - Tiang penangkal diletakkan di bagian-
komunikasi melalui operator. bagian tertinggi bangunan
Sistem Sanitasi - Seluruh bidang atas bangunan harus
- Jaringan Air Bersih dapat terlindungi
Sumber air bersih berasal dari PDAM Penangkal petir menggunakan bahan yang
dan sumur yang ditampung pada bak dapat menghantarkan muatan listrik ke
penampungan dan didistribusikan dalam ground
melalui pipa-pipa saluran.
Pendistribusian air bersih di dalam
bangunan menggunakan sisitem down
feed distribution , air dari PDAM dan
sumur disalurkan melalui tangki yang
berada di atas (roof tank).
- Jaringan Air Kotor

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


PROGRAM RUANG 3 Breakout room 1560
Macam dan Besaran Ruang 4 Security 24
A. Kelompok kegiatan penerima Jumlah 1808
N Nama ruang Besaran ruang d. Ruang penyelengara persidangan utama
o m2
1 Serambi 2170 No Nama ruang Besaran ruang
2 Plaza 585 m2
3 Lobby 1638 1 R. rapat pimpinan 13
4 Selasar 819 2 R. rapat umum 70,2
Jumlah 4212 3 R. tamu 10,4
Jumlah 82
e. Ruang kontrol persidangan utama
B. Kelompok kegiatan utama
No Nama ruang Besaran ruang
1. Konvensi sidang utama m2
a.Ruang persidangan utama 1 R. Kontrol TV 11,7
2 R. Kontrol radio 11,7
N Nama ruang Besaran ruang
3 R. Proyektor 11,7
o m2
4 R. Kontrol 11,7
1 Plenary Hall 1 1794
penerangan
2 Convrence Hall 2 1950
5 R. Kontrol suara 3,9
3 Convrence Hall 3 2028
6 R. Wartawan 20,8
4 R. tamu VIP 117
Jumlah 71,5
5 Panggung 133
f. Servis ruang persidangan utama
6 Banquet 702
Jumlah 2764 No Nama ruang Besaran ruang
m2
1 Toilet 75,64
b. Ruang back stage persidangan utama
2 R. Gudang perabot 90
No Nama ruang Besaranruang Jumlah 165,5
m2 2. Ruang konvensi sidang komisi
1 R.Rias 32,5 a. Ruang persidangan komisi
2 Locker 20
3 R.Tunggu rundown 4,46 No Nama ruang Besaran ruang
m2
4 R. Prasmanan 46,8
1 R. Sidang komisi 686
5 Toilet 21,88
Jumlah 624
6 R. Rapat 16
C. Kelompok kegiatan penunjang
Jumlah 139,5
1. Penunjang umum
N Nama ruang Besaran ruang
c. Ruang penerima persidangan utama
o m2
No Nama ruang Besaran ruang m2 1 Smoking area 29,5
1 Lobby 780 2 Shelter telepon 29,5
2 Resepsionis 20,6 3 Shelter internet 29,5

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


4 ATM center 32,5 8 R. bidang 11,96
5 Musholla 33,8 keamanan
6 R. Doa 33,8 9 Arsip 11
7 Klinik 48 Jumlah 163,6
Jumlah 235
3. Servis pengelola
2. Penunjang press room
No Nama ruang Besaran ruang
No Nama ruang Besaran m2
ruang m2 1 Pantry 11,7
1 R. Wartawan 92 2 Toilet 11,7
3 R. Confrensi 133 Jumlah 23,4
pers 2. Ruang rapat pengelola
Jumlah 225
3. Penunjang komersial No Nama ruang Besaran ruang
m2
No Nama ruang Besaran 1 R. rapat pimpinan 13
ruang m2 2 R. rapat umum 36,4
1 Spesial resto 167 3 R. tamu 10,4
2 Food court 234 Jumlah 59
3 Retail– Retail 270
4 Spesial retail 390 E. Kelompok kegiatan servis
Jumlah 903
4. Servis kegiatan Penunjang 1. Unit servis
No Nama ruang Besaran
No Nama ruang Besaran
ruang m2
ruang m2
1 R. genset 65
1 Toilet 14,92
2 R. pompa 195
2 Dapur 45
3 R. panel 78
Jumlah 104,7
4 Chiler 52
5 Laundry 65
D. Kelompok kegiatan pengelola 6 Dapur 195
1. Kantor pengelola 7 Gudang 39
8 Loading dock 371
No Nama ruang Besaran ruang 9 Toilet 6,2
m2 12 Control CCTV 21,2
1 R. direktur 39,85
2 R. wakil direktur 24,10 13 Kantin 64
3 R. sekretaris 23,4 14 Ruang tunggu 64
4 R. administrasi 17,39 sopir
5 R. kostumer servis 11,96 Jumlah 1215,4
6 R. bidang 11,96 2. Pengelola servis
Pemasaran
N Nama ruang Besaran ruang
7 R. bidang Teknik 11,96
o m2

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


1 R. kontrol genset 11,96 N Nama ruang Besaran
2 R. kontrol 11,96 o ruang m2
pompa 1 Parkir mobil 6570
3 R. control penel 17,39 2 Parkir motor 1207
4 R. kontrol AC 17,39 3 Parkir bus 2736
5 R. control CCTV 17,39 Jumlah 11417
6 Kantor pengelola 69,3
parkir
7 Kantor 34 b. Parkir pengelola
pengamanan
8 Pantry 15 N Nama ruang Besaran
Jumlah 193,7 o ruang m2
1 Parkir mobil 525
2 Parkir motor 183
3. Parkir Jumlah 708
a. Parkir umum

Luas dan Besaran Tapak DAFTAR PUSTAKA.


Hasil desain akhir perancangan bisa di Eppi P Suriawidjaj., Rizal Rushdy.,
dapat pada gambar di bawah ini: Atastina., Eti Lestari, Dewi
Poncowati., dan Jenni
Ernest Neufert.1990. Data Arsitek,
KESIMPULAN DAN SARAN Jakarta: Erlangga.
Perencanaan dan perancangan Convention Soegeng Toekio.1990, Tata Ruang
center dengan gaya arsitektur postmodern Pentas, Semarang: PT. Tri Tunggal
sangat berestetika dan efektif, mengingat Tata Fajar.
potensi yang dimiliki di daerah bukit Prasasto Satwiko. 2005, Arsitektur Sadar
semarang baru, jarak tempuh menuju Energi: Pemanfaatan Komputer dan
lokasi dan target pasar masyarakat sekitar. Internet.
Korelasi tema dengan bentuk-bentuk Sutherland Lyall. 2006, Master Of
exterior dan interior yang postmodern, tata Structure, Jakarta: PT Raja Grafindo
masa dan sirkulasi serta utilitas kawasan Persada.
yang di desain secara detail, dengan Sumarjati. 1986, Persepsi Bentuk Dan
sistem pemilihan struktur yang Konsep Arsitektur, Jakarta: Pada
mempertimbangkan estetika, fungsional, Djambatan.
struktural, ekonomis dan lingkungan, Sutrisno R. 1983, Bentuk Struktur
diharapakan mampu menjadi landmark Bangunan Dalam Arsitektur , Jakarta:
baru di Semarang, bahkan Indonesia Gramedia.
Febrianto Aris Solo, International
Convention And Exibition
Eddy Budiawan Karangayar Solo,
Convension Hall

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343
PERSPEKTIF 2

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343


PERSPEKTIF 1

UNPAND SAPTA PRASETIA | PA 151 0 343

Anda mungkin juga menyukai