Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN CONVENTION AND EXHIBITION HALL DI

KOTA MEDAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR


MODERN FRANK OWEN GEHRY

Dosen pengampu:

Dr.Ir. Ina Triesna Budiani, MT

SEMINAR PERANCANGAN ARSITEKTUR

DISUSUN OLEH :

MARET KRISMURNI ZALUKHU


178140027

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
MEDAN AREA MEDAN

2022
Judul : PERENCANAAN CONVENTION AND

EXHIBITION HALL DI KOTA MEDAN DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN FRANK

OWEN GEHRY

Tema : CONVENCION AND EXHIBITION HALL DI KOTA

Topik : PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN FRANK OWEN

GEHRY

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan dan Sasaran...................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.4. Sistematika Pembahasan...........................................................................3
1.5. Kerangka Berfikir......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
2.1. Definisi Convention And Exhibition Hall.................................................6
2.1.1. Pengertian Convention And Exhibition Hall.....................................6
2.1.2. Karakteristik Kegiatan.......................................................................6
2.2. Fasilitas Convention And Exhibition Hall................................................7
2.3. Tinjauan Tema...........................................................................................8
2.3.1. Pengertian Arsitektur Modern menurut Frank Owen Gehry.............8
2.3.2. Hasil Karya Frank Owen Gehry.........................................................8
2.4. Studi Banding............................................................................................9
2.4.1. Studi Banding Proyek Sejenis............................................................9
2.4.2. Studi Banding Tema Sejenis............................................................11
BAB III METODE PERANCANGAN...............................................................13
3.1. Deskripsi Lokasi......................................................................................13
3.1.1. Letak Geografis Kota Medan...........................................................13
3.1.2. Lokasi Perancangan.........................................................................15
3.2. Metode Perancangan...............................................................................18
3.3. Waktu Perencanaan.................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Medan termasuk pusat pengembangan yang besar dalam bidang

pembangunan di Indonesia, saat ini banyak yang melakukan kegiatan budaya baik

dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional. Kondisi ini sangat

menguntungkan karena mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Medan

dari sektor pariwisata. Maka dari itu banyak masyarakat membuka usaha jasa

bisnis seperti hotel, convention, exhibition dan lain sebagainya. Dengan itu

pemerintah Kota Medan sudah sering melakukan kegiatan besar maupun kecil

dalam bidang kebudayaan.

Kota Medan salah satu tempat tujuan para wisatawan karena memiliki

tempat- tempat yang berpotensial. Maka dari itu sarana yang diusulkan untuk

lebih meningkatkan potensial, dengan membangun gedung convention dan

exhibition, mengingat banyaknya kegiatan yang dilakukan pemerintah maupun

kalangan masyarakat yang mengundang hingga ribuan penonton, maka di

perlukan satu tempat atau untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan. Sedangkan

gedung convention dan exhibition di Kota Medan terbilang cukup terbatas. Hal ini

yang menjadi keresahan bagi setiap orang, bagaimana Kota Medan mendapatkan

promosi sebagai kota yang berpotensial, jika tidak mempunyai wadah yang tepat

untuk dijadikan lahan bisnis di Kota Medan. Untuk mengatasi permasalahan ini

Kota Medan sangat membutuhkan Convention and Exhibition hall untuk

mengkoordinir segala kebutuhan masyarakat dalam bidang jasa hiburan.

1
Tema yang akan diterapkan dalam perencanaan Convention and Exhibition

hall ini yaitu dengan penerapan tema arsitektur modern dari arsitek terkenal Frank

Owen Gehry.

Perencanaan Convention and Exhibition hall ini diharapkan menjadi sesuatu

yang representatif dan ikonik di Kota Medan dengan kapasitas yang dapat

menampung ribuan penonton atau undangan, selain itu diharapkan juga dalam

perencanaan ini masyarakat tidak hanya melihat dan menghadiri suatu pameran,

akan tetapi masyarakat dapat nyaman dan menikmati setiap fasilitas yang di

berikan seperti penerapan tema modern pada bangunan ini dengan memiliki

fungsi dan bentuk, sehingga masyarakat dapat betah untuk berlama lama di

kawasan Convention and Exhibition hall tersebut.

1.2. Tujuan dan Sasaran

Adapun tujuan dari perencanaan Convention and Exhibition hall ini adalah :

1. Merencana Convention and Exhibition hall yang sesuai standarisasi

dengan fungsi sebagai alternatif tempat hiburan di Kota Medan.

2. Menerapkan tema arsitektur modern dari arsitek Frank Owen Gehry

dalam perencanaan Convention and Exhibition hall di Kota Medan.

Adapun sasaran dari perencanaan Convention and Exhibition hall ini adalah :

1. Merencanakan suatu bangunan Convention and Exhibition hall yang

memiliki nilai arsitektural tanpa menghilangkan fungsi dari bangunan

tersebut.

2. Terpenuhinya permintaan masyarakat pada bangunan Convention and

Exhibition hall yang tepat sasaran.

2
1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merencana Convention and Exhibition hall yang dapat memenuhi

kebutuhan hiburan/rekreasi bagi masyarakat?

2. Bagaimana menerapkan tema arsitektur modern yang akan diterapkan dalam

perancangan bangunan ini?

1.4. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar sistematika pembahasan diperoleh sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, rumusan masalah,

batasan masalah dan sistematika penulisan dalam merancang Convention and

Exhibition hall

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang tinjauan definisi kajian objek, literatur, pedoman dan

standar-standar Convention and Exhibition hall, tinjauan fungsional, tinjauan

objek sejenis, data lapangan yang terkait, seperti tinjauan tapak yang menyangkut

perencanaan Convention and Exhibition hall di Kota Medan, serta komplikasi data

yaitu rangkuman dari deskripsi tinjauan Pustaka.

BAB III METODE PERANCANGAN

Berisikan tentang tahap perancangan, pengumpulan data perancangan,

analisa tema/pendekatan perancangan yang akan digunakan dan diterapkan pada

proses perencanaan Convention and Exhibition hall , serta kerangka berfikir

perancangan yang menjadi acuan untuk merancang Convention and Exhibition

hall.

3
BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisikan tentang analisa tapak, analisa bangunan, analisa struktur, analisa

utilitas.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisikan tentang penjabaran mengenai konsep dasar dan konsep

perancangan untuk menjawab permasalahan berdasarkan hasil analisis

sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA

4
1.5. Kerangka Berfikir

PERENCANAAN CONVENTION AND


EXHIBITION HALL DI KOTA MEDAN
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR
MODERN FRANK OWEN GEHRY

Latar Belakang

Perencanaan Convention and Exhibition hall ini diharapkan menjadi sesuatu yang
representatife dan ikonik di Kota Medan dengan kapasitas yang dapat menampung ribuan
penonton atau undangan.

 Merencana Convention and Exhibition hall yang sesuai standarisasi dengan


Tujuan
fungsi sebagai alternatif tempat hiburan di Kota Medan.
 Menerapkan tema arsitektur modern dari arsitek Frank Owen Gehry dalam
perencanaan Convention and Exhibition hall di Kota Medan.

Permasalahan

Bagaimana merencana Convention and Exhibition hall yang dapat memenuhi


kebutuhan hiburan/rekreasi bagi masyarakat?

Pengumpulan data
Data yang diperoleh langsung Studi Literatur dan Studi banding
Data Primer Data Sekunder
dari sumbernya
F

Analisa E

Analisa Tapak dan Bangunan E

Konsep Tapak dan Bangunan gambar kerja dan visualisasi 3d D


Konse Desig
p n
Skema 1.1. Kerangka Berfikir B

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Convention And Exhibition Hall

2.1.1. Pengertian Convention And Exhibition Hall

Menurut Freed Lawson (1981), Convention didefinisikan sebagai

tempat bertemunya kelompok atau grup untuk saling bertukar ide,

pandangan, informasi bahkan masalah penting yang terdapat dalam grup itu

sendiri.

Menurut Kesrul (2004), Exhibition adalah sebagai tempat pertemuan

yang dihadiri oleh beberapa kelompok dimana ada sekelompok pembeli atau

penjual dalam suatu kegiatan pameran dengan segmentasi pasar yang

berbeda beda. Sedangkan Hall ialah ruangan yang difungsikan untuk

mewadahi suatu aktivitas.

Dari uaraian diatas dapat disimpulkan pengertian Convention and

Exhibition hall ialah suatu ruangan yang dipergunakan sebagai wadah

mengadakan pertemuan bagi sekelompok orang untuk saling bertukar ide

atau informasi dan hal-hal baru yang menarik dengan fasilitas sarana dan

prasarana yang lengkap.

2.1.2. Karakteristik Kegiatan

a. Kongres

b. Forum

c. Konfrensi

d. Seminar

e. Workshop
6
f. Symposium

g. Institute

h. Pameran

i. Pertunjukan / Pagelaran

2.2. Fasilitas Convention And Exhibition Hall

Menurut Freed Lawson fasilitas yang terkait dengan Convention adalah

sebagai berikut :

1. Mempunyai 1 atau 2 auditorium yang berkapasitas dari 1.000 hingga

3.000 tempat duduk

2. 4 - 10 ruang pertemuan yang berkapasitas duapuluh sampai limapuluh

tempat tempat duduk

3. Dua atau tiga hall pertemuan yang berkapasitas 200 hingga 500 tempat

duduk

4. Ruang pameran berkapasitas luas sesuai dengan spesifikasi yang

diterapkan

5. Ruang tunggu atau lobby

6. Restaurant untuk pengunjung

7. Monitor televisi, broadcasting

8. Penerjemahan Bahasa

9. Pelayanan rekaman dan pembuatan film

7
2.3. Tinjauan Tema

2.3.1. Pengertian Arsitektur Modern menurut Frank Owen Gehry

Arsitektur Modern yang dimaksud oleh Frank Owen Gehry adalah

bentuk-bentuk yang tidak beraturan tetapi selalu menerapkan pola

keseimbangan pada setiap designnya. Rancangan Frank sangat detail

memperlihatkan proporsi setiap designnya, dimana rancangannya

menerapkan proporsi harmonik, dengan menyatukan dimensi besar dan

dimensi kecil.

2.3.2. Hasil Karya Frank Owen Gehry

1. Guggenheim Museum, Bilbao

Gambar 2.1. Guggaenheim Museum, Bilbao


(Sumber : https://www.guggenheim-bilbao.eus/en/the-building)

Museum ini berdiri dilahan seluas 32.700 m2, dengan arah selatan

terdapat sungai Nervion, Spanyol. Guggaenheim Museum ini adalah karya

Frank yang “most exciting” baginya. Bahkan raja Spanyol Juan Carlos

menyebutnya sebagai “best building of the century” dan Philip Johnson juga

mengatakan karya Frank ini adalah “greatest building of our time”.

Guggenheim Museum memiliki bentuk tidak beraturan.

8
2. Loyola University Law School

Gambar 2.2. Loyola Unversity Law School


(Sumber: https://www.lls.edu.Loyolalaw.)

Bangunan Loyola Unversity Law School ini berada di los Angeles,

California. Rancangan ini merupakan sebuah kampus yang terlihat seperti

layaknya rumah tinggal. Bangunan ini memiliki tingkat yang menciptakan

perbedaan dari refleksi lingkungannya. Gehry memakai bentuk dan symbol

masa lalu dan diwujudkan kedalam suasana yang lebih nyata. Bangunan ini

memiliki struktur diisolasi dan saling mengaitkan.

2.4. Studi Banding

2.4.1. Studi Banding Proyek Sejenis

1. Melbourne Convention And Exhibition Centre

Gambar 2.3. Melbourne Convention And Exhibition


(Sumber : http://www.centrepiecemelbourne.com/)

9
Melbourne Convention And Exhibition Centre dirancang oleh Denton

Corker Marshall, bangunan ini memiliki luas 70.000 m2, bangunan ini terdiri

dari 63 ruang pertemuan, ruang halaman luar, pleno yang dapat dibagi

menjadi tiga teater mandiri yang terpisah secara akustik, ruang acara

serbaguna seluas 9.000 m2 dengan teater 1.000 kursi yang dapat ditarik dan

39.000 m2 ruang pameran tanpa pilar. Bangunan ini memiliki bentuk yang

tidak beraturan dan bangunan ini juga memakai material ACP.

2. Indonesia Convention Exhibition (ICE)

Gambar 2.4. Indonesia Convention Exhibition (ICE)


(Sumber : https://www.lysaghtasean.com/id/id/case_studies/indonesia-convention-
exhibition-ice-id/)

Indonesia Convention Exhibition (ICE) dirancang oleh arsitek COX

Architecure, bangunan ini memiliki luas 220.000 m2. ICE terletak di daerah

kelas atas Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan. ICE adalah

pusat Convention and Exhibition terbesar di Indonesia. Bangunan ini

menggunakan struktur kabel dan material yang digunakan berupa tube steel,

polynium, baja UNP, WF 200.

10
2.4.2. Studi Banding Tema Sejenis

1. Walt Disney Concert Hall

Gambar 2.5. Walt Disney Concert Hall


(Sumber : http://www.istockphoto.com/id/foto/walt-disney-concert-hall-california)

Walt Disney Concert Hall merupakan hasil karya dari Frank Owen

Gehry yang dibangun pada tahun 1992, teletak di 111 South Grand Avenue

di Downtown Los Angeles, California. Gedung ini berkapasitas 2.265 orang.

Frank Owen Gehry menyelesaikan rancangan ini pada tahun 1991, bangunan

ini selesai pada tahun 1996. Bagunan ini memiliki bentuk yang tidak

beraturan dan sangat memperhatikan proporsi setiap designnya, dimana

rancangannya menerapkan proporsi harmonik, dengan menyatukan dimensi

besar dan dimensi kecil.

11
2. New Media Tower, Tangerang

Gambar 2.6. New Media Tower, Tangerang


(Sumber: https://gapesandy.wordpress.com/2015/01/07/gedung-new-media-
kampus-umn-tropical-building-se-asean/amp/)

New Media Tower dirancang oleh arsitek Budiman Hendro Purnomo,

dengan menerapkan prinsip hemat energi untuk membangun sustainability

atau keberlanjutan lingkungan. New Media Tower menggunakan konsep

dinding yang berlubang untuk mengatur suhu ruangan dan intensitas

masuknya cahaya. Gedung ini juga menerapkan konsep daur ulang air

limbah untuk menyiram tanaman dan juga difungsikan sebagai sistem

pendingin ruangan.

12
13
14
DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis. D.K. 1991. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Susunannya, Jakarta:
Erlangga.

Ching, Francis. D.K. 2007. Architecture, Form, Space and Order. New Jersey:
Jhon Willey & Sons.

Neufert, Ernest. 2002. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2. Jakarta: Erlanggga.

Akbar. 2013. Borneo Convention And Exhibition Center, Jurnal Online


Mahasiswa Arsitekur Universitas Tanjungpura, Universitas Tanjungpura.

Rusdi, M. Hanif, Indriastjario, Budi Sudarwanro. 2010. Solo Exhibition And


Convention Center Green Architecture Dengan Penerapan Unsur Budaya
Lokal.

Supit, Octavia Christiani, Johannes Van Rate, Indradjaja Makainas. 2015.


Exhibition And Convention Di Kabupaten Jayapura (Sentani).

Sulmayo, Y. 2005. Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Prcss.

Kesrul, M. 2004. Meeting, Incentive, Trip, Confrence and exhibition. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

15

Anda mungkin juga menyukai