Anda di halaman 1dari 47

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMUNIKASI

MENGAPLIKASIKAN PRINSIP DASAR


DESAIN
M.74100.001.02

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI LATIHAN KERJA PELAIHARI
Jl. A. Syairani Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 4
A. Tujuan Umum. ........................................................................................... 4

B. Tujuan Khusus. .......................................................................................... 4

BAB II MENERAPKAN MATERI INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PENGETAHUAN


DASAR DESAIN .......................................................................................................... 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Menerapkan Materi Informasi yang
Berkaitan Dengan Pengetahuan Dasar Desain. ............................................. 5

1. Sumber Pengetahuan Dasar Desain. ........................................................ 5

2. Nirmana. ............................................................................................... 7

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam menggali materi informasi yang


berkaitan dengan pengetahuan dasar komunikasi. ....................................... 7

C. Sikap yang Diperlukan dalam menggali materi informasi yang berkaitan


dengan pengetahuan dasar komunikasi. ...................................................... 7

BAB III MENJELASKAN PENGETAHUAN DASAR SENI RUPA ........................................... 8


A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menjelaskan Pengetahuan Dasar
Komunikasi. ............................................................................................... 8

1. Prinsip Dasar Seni Rupa. ......................................................................... 8

2. Unsur Unsur Elemen Dasar Seni Rupa. .................................................... 8

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menjelaskan Pengetahuan Dasar


Komunikasi. ............................................................................................. 16

C. Sikap yang Diperlukan dalam Menjelaskan Pengetahuan Dasar Komunikasi. 16

BAB IV MENJELASKAN PENGERTIAN DASAR DESAIN SEBAGAI BAGIAN DARI LINGKUP


SENI RUPA .............................................................................................................. 17
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membedakan Komponen Komunikasi.. 17

1. Perbedaan seni dan desain. .................................................................. 17

2. Definisi desain grafis. ........................................................................... 20

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 2 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

3. Fungsi utama desain grafis. .................................................................. 22

4. Prinsip dasar desain. ............................................................................ 22

5. Komponen Dalam Desain. ..................................................................... 27

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membedakan Komponen Komunikasi.. 29

C. Sikap yang Diperlukan dalam Membedakan Komponen Komunikasi. ............ 29

BAB V MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN MENGENAI SEJARAH SENI RUPA DAN


DESAIN ................................................................................................................... 30
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengaplikasikan Pengetahuan Mengenai
Sejarah Seni Rupa Dan Desain. ................................................................. 30

1. Sejarah Seni Rupa. ............................................................................... 30

2. Sejarah Desain. .................................................................................... 32

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan Pengetahuan Dasar


Komunikasi Visual. ................................................................................... 44

C. Sikap yang Diperlukan dalam Menerapkan Pengetahuan Dasar Komunikasi


Visual. ..................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 45


DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN .................................................................. 46
PENYUSUN .............................................................................................................. 47

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 3 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum.

Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu mengaplikasikan prinsip dasar


desain.

B. Tujuan Khusus.

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi “ Mengaplikasikan


Prinsip Dasar Desain ” ini untuk memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menerapkan materi informasi yang berkaitan dengan pengetahuan dasar desain.
2. Menjelaskan pengetahuan dasar seni rupa.
3. Menjelaskan pengertian dasar desain.
4. Mengaplikasikan pengetahuan sejarah seni rupa dan desain.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 4 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

BAB II

MENERAPKAN MATERI INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN


PENGETAHUAN DASAR DESAIN

A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Menerapkan Materi Informasi yang


Berkaitan Dengan Pengetahuan Dasar Desain.

1. Sumber Pengetahuan Dasar Desain.


Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan,
baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki
arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda,
"desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik
itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan
berbagai macam aspek lainnya dengan sumber data yang didapatkan dari riset,
pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-
akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain,
sehingga muncul istilah "perancangan proses". Salah satu contoh dari
perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia.
Desain grafis berpijak pada dua bidang, yaitu seni dan komunkasi. Pada
bidang komunikasi desain grafis merupakan sebuah komunikasi visual.
Komunikasi visual (komunikasi melalui penglihatan) adalah sebuah
rangkaian proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain dengan
penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra penglihatan.
Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain
grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
Komunikasi visual di kelas menugaskan siswa siswa untuk melukiskan
sebuah kalimat atau 2 buah potongan kalimat ke dalam sebuah kertas yang dibagi
4. Di dalam acara serial TV, Win, Lose, or Draw bintang tamu diajak beradu
dengan peserta dengan panduan host untuk memecahkan kalimat ke dalam
gambar. Bila gambar tadi bisa ditebak, maka semakin baiklah komunikasi
visualnya.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 5 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Rambu lalu lintas dan ikon ikon di dalam program komputer adalah bentuk
komunikasi visual sederhana , seperti juga ikon di dalam keyboard portable sound.
Di jalan pun seperti zebra cross dan ikon sepeda motor terjadi hubungan
komunikasi secara visual seperti logo-logo perusahaan dan tanda di kebun raya
dan kebun binatang .
Pada perayaan pernikahan raja dan pangeran Inggris, seperti juga pada
seragam pasukan keraton, banyak elemen simbol yang bisa dianalisis dengan
pengetahuan terlebih dahulu sebagai bentuk komunikasi visual: simbol parachute
troopers di dada pangeran William, dan simbol mahkota ( crown ) di kereta kuda
dan mobil yang mengantarkan . Ada simbol Ngayogyakarto Hadiningrat dan
simbol Garuda sebagai kode komunikasi visual untuk level pemerintahan atau
anggota keraton. Pada zaman modern kode dan simbol itu distilasi dengan
berbagai gaya dan kemampuan masyarakat untuk membangun kebudayaan baru
dan kultur yang canggih, sehingga muncul stiker untuk perumahan dan
universitas, lencana sebuah sekolah musik, atau sekolah prajurit khusus remaja
dan lencana untuk sebuah band dengan banyak fans.
Desain secara etimologi, istilah Desain berasal "dari tadi" beberapa serapan
bahasa, yaitu kata "designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar dan
bermakna; to make preliminary sketches of, to plan and carry out experiment", to
form in the mind, dan kata "designare" (Latin) yang bermakna a plan, scheme, a
project.
Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur
(gambar potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain
awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Di mana, pada dasarnya seni
adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni yang cenderung fokus
pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki
pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak
hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar
industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak
hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi,
rekayasa, dan lainnya.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 6 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

2. Nirmana.
Istilah nirmana berasal dari 2 kata yaitu “nir” yang berarti tidak dan “mana”
yang berarti makna. Jika digabungkan kedua kata itu akan berarti tidak bermakna
atau tidak mempunyai makna.
Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen elemen
visual seperti titik, garis, wwarna, ruang dan tekstur menjadis atu kesatuan yang
harmonis.nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan angan dalam bentuk
dwimatra atau trimarta yang mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga
ilmu tatarupa.
Dengan demikian inti dari nirmana adalah ilmu komposisi yaitu ilmu
merangkai sesuatu dalam komposisi yang dibuat semenarik mungkin.
Dalam bidang ilmu, nirmana berbicara tentang harmoni, keselarasan soal
rasa, dan impresi pada sebuah bentuk. Nirmana tidak hanya mencakup 2 atau 3
dimensi saja, melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang
maya. Ruang maya adalah ruang semu dimana khayalan tentang sesuatu yang
membingungkan diri sendiri. Dalam artian khayalan tentang kegilaan bentuk yang
sulit kita torehkan dalam media 2 atau 3 dimensi.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam menggali materi informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar komunikasi.

1. Pemahaman dalam membaca (literacy skill) untuk menggali, mengolah dan


menganalisa informasi/pengetahuan dasar desain untuk dapat diintegrasikan
kedalam pekerjaan.
2. Mengkomunikasikan pemahamannya secara jelas.

C. Sikap yang Diperlukan dalam menggali materi informasi yang berkaitan


dengan pengetahuan dasar komunikasi.

1. Harus teliti dan cermat dalam memahami informasi/pengetahuan dasar desain.


2. Harus jelas dalam mengkomunikasikan pemahamannya.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 7 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

BAB III

MENJELASKAN PENGETAHUAN DASAR SENI RUPA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menjelaskan Pengetahuan Dasar


Komunikasi.

1. Prinsip Dasar Seni Rupa.

Seni sendiri merupakan sebuah induk yang memiliki banyak sekali cabang di
dalamnya, salah satunya adalah seni rupa. Dalam keseharian ada banyak sekali
sebuah karya seni rupa yang digunakan. Seni rupa merupakan salah satu cabang
seni untuk menghasilkan sebuah karya seni yang kualitas serta ekspresnya dapat
dirasakan oleh anggota indra manusia terutama indra penglihatan dan indra
peraba.
Jadi Kesimpulanya seni rupa merupakan sebuah seni yang dimana lebih
menekankan keindahan visual daripada keindahan indra yang lainya. Dalam
Bahasa Inggris sendiri Seni rupa biasa disebut sebagai fine art. Akan tetapi dalam
perkembangan waktu dan zaman mempengaruhi perkembangan seni modern.
Yang menjadikan arti dari kata fine art berubah menjadi lebih condong mengarah
ke dalam senu rupa murni. Kemudian adanya penggabungan dengan dua seni yaitu
desain dan seni kriya menjadikan sebuah seni baru yaitu visual arts. Pengertian
dari karya seni yang satu ini sangatlah banyak hampir lebih dari 15 para ahli
mengemukanan pendapatnya terkait salah satu pengertian karya seni yang satu
ini.

2. Unsur Unsur Elemen Dasar Seni Rupa.

Dalam semua karya seni mempunyai beberapa unsur yang membangunya


tidak lupa halnya dengan karya seni rupa. Ada banyak sekali elemen yang
membangun sebuah perwujudan dari karya seni rupa itu sendiri. Jika dilihat sekilas
salah satu cabang seni ini merupakan salah satu seni yang sederhana, tapi dalam
kesederhanaan tersebut mencakup banyak unsur didalamnya.
Unsur ini berfungsi sebagai salah satu media yang memudahkan indra kita
untuk menikmati keindahanya, serta mandapatkan kesan dari karya seni tersebut.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 8 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain
adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
a. Titik.
Unsur yang pertama dalam sebuah karya seni ini adalah titik. Titik
adalah salah satu elemen atau zat yang bisa di istilahkan paling dasar dalam
seni rupa. Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi
jarak yang berbeda yaitu jarak sempit atau dengan jarak lebar dari titik itu
sendiri. Dari perpaduan unsur titik dan dengan berbagai variasi warna.
Dari penggabungan tersebut bisa menjadikan sebuah karya seni yang
elok dan bagus. Basanya teknik penggunaan titik dan perpaduan warna ini
disebut dengan teknik Pointilisme.

b. Warna.
Peran serta warna dalam sebuah seni merupakan hal yang
mempengaruhi keindahan, serta bisa memberikan sebuah kesan yang
menyejukan terhadap seorang penikmat seni. Bukan hanya itu saja warna
sendiri juga membawakan bentuk pesan ekspresif sang seniman kepada
para penikmat karya seni, serta menjadikan karya seni dari seorang
seniman tersebut lebih hidup.
Dalam kaidah warna sendiri memiliki beberapa teori, teori tersebut
terdiri dari teori warna 7 spektrum warna dan teori pigmen warna. unsur
warna dalam karya seni rupa ada beberapa sebagai berikut.
• Warna Primer

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 9 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Warna Primer merupakan sebuah kesatuan warna induk yang


menjadi warna asli dan tidak tercampur dengan warna-warna
yang lain. Dalam warna sekunder ini hanya 3 tiga warna yaitu
: merah, kuning, dan biru.
• Warna Sekunder
Warna sekunder ini dihasilkan dari pencampuran dua warna
primer sehingga membentuk warna baru.
• Warna Tersier
Unsur warna tersier tercipta dari pencampuran aneka jenis
warna dari waran sekunder dengan warna sekunder, maupun
warna sekunder dengan warna primer.
• Warna Analogus
Pengertian dari warna analogus ii merupakan sebuah deretan
warna yang terletak berdampingan dalam satu lingkaran atau
juga bisa berdekaran.
Contohnya warna kuning menuju warna hijau.
• Warna Komplementer
Warna komplementer merupakan warna yang letakknya
bersebrangan yang di bentuk dalam satu lingkaran warna dan
berwarna kontras.
Contohnya warna hijau dengan merah, warna ungu dengan
kuning.

c. Bentuk.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 10 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Bentuk merupakan salah satu perwujudan nyata dari sebuah karya,


asal mulanya bentuk atau karya ini adalah pergabungan antara beberapa
bidang menjadi satu. Dalam seni rupa sendiri unsur bentuk di bagi menjadi
2 yaitu form dan shape.
Shape adalah sebuah bentuk dari gabungan bidang yang di dalamnya
tidak ada unsur penjiwaan, serta dalam shape ini biasanya hanya sekedar
dilihat perwujudan bentuknya saja seperti ornamen, melingkar, dan lain
sebagainya.
Sedang form sendiri hampir sama dengan shape akan tetapi form ini
memiliki sebuah arti atau makna misalnya bentuk kubus, piramid, bentuk
bola, dan mash banyak lagi yang lainya.

Dalam pengelompokan dari bentuk tersebut masih di bagi 2 macam


yaitu :
• Geografis
Bentuk geografis ini merupakan bentuk yang di buat dengan
perhitungan seperti bentuk kubistis dan silindris.
Contohnya seperti kubus dan balok serta tabung, bola, dan
kerucut.
• Nongeometris
bentuk ini merupakan bentuk yang meniru bentuk alam atau
objek alam seperti manusia, hewan, serta tumbuhan.
d. Garis.
Penjelasan selanjutnya terkait unsur garis pada sebuah karya seni
rupa. Jika di atas tadi menjelaskan tentang penggabungan titik menjadi
sebuah seni sama halnya juga jika titik di gabungkan dengan searah akan

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 11 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

membentuk sebuah pola garis. Dari garis sendiri memiliki banyak jenis
seperti lurus, panjang, pendek, vertikal, horizontal, dan masih banyak lagi
yang lainya. Dari setiap bentuk baris sendiri memiliki kesan tersendiri
dengan penerapan seni rupa. Semisal :
• Garis lengkung mempunyai kesan lentur dan lembut.
• Garis halus memiliki lengkungan yang berirama melambangkan
sebuah kelembutan kewanitaan.
• Bentuk garis lurus memberi kesan tegak dan keras.
• Garis miring mempunyai arti akan gerak, tidak stabil, dan
kegoncangan.
• Bentuk garis patah-patah memiliki kesan kaku.
• Garis tegas memiliki makna terpatah-patah, kuat, tegas serta
melambangkan sebuah kekuasaan.
• Garis tegas melambangkan sebuah kestabilan serta
keagungan.
• Dan yang terakhir garis spiral yang bermakna lentur dan
elastis.
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak,
putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari
macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan
tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-
patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
• Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau
goresan lengkung.
Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans
pada bidang, warna atau ruang.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 12 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

e. Bidang.
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu
bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi.
Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
Bidang ini memiliki beberapa sisi panjang maupun lebar dengan
bermacam-macam ukuran. Dalam hal seni rupa, unsur bidang bisa di amanti
langsung di setiap hasil karya seni rupa. Berdasarkan dari bentuknya bidang
terdiri atas bidang geometris, bidang biomorfis (bidang tak beraturan,
organis). Di dalam setiap bentuk bidang memiliki unsur lebar, panjang, dan
tinggi serta beberapa bidang yang lain memiliki unsur isi dan volume.

f. Tekstur.
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai
sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata
dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang
berbeda antara penglihatan dan perabaan.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 13 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Jika dibagi dari jenisnya tekstur memiliki 2 jenis yaitu nyata dan semu.
• Tekstur nyata ialah dimana sifat dari permukaan dari benda
tersebut menunjukan sebuah kesan yang nyata jika dilihat dan
diraba.
• Tekstur semu ini bisa diartikan sebagai tekstur yang tidak
nyata, atau bisa dikatakan kesan dari permukaanya bisa
berbeda ketika dilihat dan diraba.
Tekstur ini berguna untuk memberikan sebuah kesan atau karakter
tertentu pada sebuah benda maupun bidang yang pada bagian
permukaanya bisa menghasilkan sebuah nilai estetika.

g. Ruang.
Ruang adalah suatu unsur seni rupa yang tersusun dari sebuah
dimensi yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki 2 sifat.
Dalam unsur ruang ini memiliki sifat tak nyata atau semu jika dalam
seni rupa bisa dikatakan seperti bentuk dari seni rupa 2 dimensi yang hanya
bisa di lihat dari beberapa arah saja atau juga seperti ruangan yang terkesan
indah karena bentuk dari seni rupa.
Sedangkan ruang yang bersifat nyata dalam seni rupa merupakan
seperti seni rupa 3 dimensi, contohnya ruangan kamar, ruang pameran
patung, dan masih banyak lagi yang lainya.
Dalam ruang dua dimensi, ruang bersifat semu. Contoh: rungan yang
terdapat dalam sebuah lukisan terkesan seperti khayalan. Sedangkan dalam
ruang tiga dimensi ruang bersifat nyata. Contoh: ruangan pada kamar,
ruangan pada patung, dan lainnya.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 14 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

h. Gelap Terang.
Gelap terang ialah sebuah intensitas cahaya yang memiliki tujuan agar
seolah-olah memperdalam makna dari sebuah karya seni tersebut serta
membuat objek dari karya seni rupa itu terkesan lebih nyata.
Jika intensitas cahaya tersebut tinggi maka karya seni tersebut akan
menjadi terang, dan sebaliknya jika intensitas cahaya rendah maka hasil
atau bentuk karya seni tersebut akan gelap.
Dalam Teknik gelap terang ini memiliki 2 teknik dasar yaitu
chiasroscuro dan silhouette. Teknik dasar tersebut sering sekali menjadikan
gambar atau hasil dari karya seni semakin mengagumkan dan enak untuk
di pandang.
Teknik chiaroscuro merupakan sebuah teknik dimana peralihan
cahaya secara bertahap atau bisa juga disebut gradasi warna. Sedangkan
teknik silhouette adalah sebuah teknik bayangan tanpa memiliki gradasi
warna dan juga terkadang penggunaan teknik ini menggunakan pencitraan
intensitas cahaya yang rendah.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 15 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menjelaskan Pengetahuan Dasar


Komunikasi.

1. Menjelaskan definisi dan prinsip dasar komunikasi.


2. Menguraikan fungsi komunikasi.

C. Sikap yang Diperlukan dalam Menjelaskan Pengetahuan Dasar Komunikasi.

1. Harus teliti dan cermat pada saat menjelaskan definisi dan prinsip dasar
komunikasi.
2. Harus teliti dan cermat pada saat menguraikan fungsi komunikasi.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 16 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

BAB IV

MENJELASKAN PENGERTIAN DASAR DESAIN SEBAGAI BAGIAN DARI


LINGKUP SENI RUPA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membedakan Komponen Komunikasi.

1. Perbedaan seni dan desain.

Banyak yang mengatakan arti kata seni dan desain adalah sama. Apabila
kita lihat dari kata-katanya, seni dan desain merupakan dua Bahasa yang berbeda.
Tetapi, mungkin seorang desainer bisa mengatakan 'bahasa rupa' (membuat
seni), dan seniman dapat berbicara 'bahasa desain' (melakukan desain). Tidak ada
konteks yang dapat mendefenisikan batas yang jelas antara keduanya, dan tentu
ada banyak daerah dengan pendapat yang berbeda dan banyak persimpangan
tentang pengertian keduanya. Metodologi dan teknik tidak bisa menetapkan batas-
batas satu dengan yang lain.
Jika berpikir tentang seni dan desain sebagai bahasa yang berbeda dan
melihat kosakata masing-masing, desain sangat terbatas dibandingkan dengan
seni. Ini lebih memfokuskan pada bagaimana mengekspresikannya terbatas,
kesejahteraan berfokus kosakata (kecantikan, kesuksesan, kebahagiaan) dengan
cara baru. Sementara itu, seni itu menetapkan untuk menemukan ide yang perlu
diungkapkan. Tidak ada batas atau tabu, dan materi pelajaran yang bahkan tidak
perlu memiliki arti khusus. Pada kenyataan, seorang seni setidaknya bisa membuat
desain, dan seorang desainer belum tentu bisa membuat seni.
Faktanya, seni dan desain adalah hal yang selalu berkaitan. Bahkan ada yang
bilang bahwa seniman yang baik adalah yang mengerti desain dan desainer yang
berkualitas ialah yang memasukkan unsur seni dalam desainnya. Fattah Setiawan
menambahkan bahwa desain adalah seni yang disiplin. Oleh karena itu, keterkaitan
antara seni dan desain memang sangat erat.
a. Produk Akhir
Tugas seniman dan desainer memang sama-sama membuat
produk visual, secara sederhananya, namun hasil dari karyanya bisa
dibilang berbeda.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 17 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Seniman cenderung menjadi produsen barang yang


memanjakan mata penikmat seni. Ilustrasi dan gambar ialah sedikit
teknik untuk menumpahkan pikiran dan perasaan sang seniman.
Produk seniman yang sering kita temui di pasaran seperti gambar di
atas kanvas, mural, kartun, dan lain-lain.
Sedangkan desainer membuat visualisasi yang bertujuan
sebagai media komunikasi dan juga bisa menunjang produksi.
Desainer juga tak jarang bekerja dalam tim untuk menghasilkan
sebuah produk yang nantinya akan dipakai khalayak ramai, seperti
software, laptop, furnitur, dan lain-lain.
b. Penyelesaian Masalah
Tentu saja tujuan dari setiap pekerjaan adalah menyelesaikan
masalah. Mengeksekusi ide atau visi dan memasarkannya ialah sedikit
masalah yang harus ditaklukkan seniman. Akar dari masalah itu pun
seringkali berada dari diri sendiri dan akan mudah diselesaikan pula
bila seniman tersebut memiliki tekad yang kuat.
Berbeda dengan seniman, desainer seringkali harus berhadapan
dengan problem yang lebih luas asalnya. Klien, mau tidak mau, juga
bisa dibilang salah satu problema yang harus diselesaikan desainer.
Nantinya, saat desainer berhasil menyelesaikan masalah-masalah
yang ia hadapi, yang bisa bernafas lega tak hanya desainer itu sendiri,
tetapi juga kliennya, konsumen, dan masyarakat umum.
c. Tingkat Keahlian
Keahlian kerap didefinisikan sebagai kemampuan untuk
membuat produk. Seniman yang sudah berpengalaman itu sudah bisa
dikategorikan sebagai seorang ahli, karena tanpa keahlian yang
mumpuni, karya mereka tidak akan ada bedanya dengan gambar
seniman pemula. Keahlian, tentu saja, akan meningkat seiring
berjalannya waktu dan sejalan dengan value yang dihasilkan pada
karyanya.
Desainer, di sisi lain, tidak terlalu membutuhkan keahlian
tertentu untuk 'menjual' idenya seperti seniman. Dengan keahlian
berkomunikasi dan problem solving, desainer sudah bisa

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 18 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

menghasilkan sesuatu. Namun, hasil karya desainer tentu akan


semakin berharga ketika ia benar-benar ahli di bidang tersebut.
d. Interaksi dengan Orang Lain
Dasarnya, desainer membuat produk yang bisa melibatkan
orang lain dalam interaksi. Interaksi, bagi desain, adalah hal yang
sangat fundamental. Kebanyakan desainer memberikan solusi dari
masalah yang dialami oleh orang banyak, seperti peralatan elektronik,
furnitur, hingga transportasi. Semua produk tersebut didesain dengan
tujuan meringankan kehidupan umat manusia.
Hasil akhir dari seniman seringkali pasif dan terbatas pada visual
semata, sehingga interaksi yang bisa dilakukan dengannya bisa
hampir dibilang tidak ada.
e. Fungsi yang Diberikan
Seniman menghasilkan sesuatu yang lebih bertujuan sebagai
stimulasi visual, seperti dekorasi. Berbeda dengan seniman, adalah
wajib hukumnya bagi desainer untuk menciptakan sesuatu yang
sifatnya fungsional.
Istilah 'desain yang fungsional' sering diberikan pada produk
yang berfungsi sesuai dengan porsinya. Misalnya, pembuka kaleng
yang dibuat dari besi terbaik di dunia dan dilapisi berlian itu tidak
didesain untuk kepentingan fungsional. Pembuka kaleng tersebut
diperkirakan tidak akan dibutuhkan oleh masyarakat, karena terlalu
mahal daripada pembuka kaleng biasa dan fungsinya juga tidak
terlalu berbeda jauh.
Dalam kasus tersebut, pemahaman desain yang diterapkan
berlebihan namun tidak dilengkapi dengan tujuan fungsional akan
merusak keeleganan dari konsep desain itu sendiri.
f. Sistem Produksi
Bukan sebuah keanehan jika sebuah lukisan dari seniman kerap
dibanderol mahal. Selain untuk menghargai kerja keras dan waktu
yang dihabiskan oleh seniman tersebut, si pembeli, yang biasanya
seorang kolektor, ingin menebus orisinalitas ide dan eksekusinya.
Maka, jarang sekali sebuah lukisan artistik diproduksi secara masal.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 19 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Desain, malah sebaliknya. Setiap desain yang dibuat berorientasi


pada produksi masal. Jumlah produk elektronik, aplikasi, atau interior
yang terjual pun sangat dipengaruhi oleh konsep desain di dalamnya.
Untuk mengurangi biaya produksi, maka produksi masal bagi produk
desain menjadi solusi.
Namun ada beberapa juga yang berpendapat perbedaan antara desain dan
seni adalah sebagai berikut.

2. Definisi desain grafis.

Desain grafis atau rancang grafis merupakan proses komunikasi


menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang
dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan.
Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual.
Desain grafis adalah proses komunikasi visual dan pemecahan masalah
melalui penggunaan tipografi, fotografi dan ilustrasi. Bidang ini dianggap sebagai
bagian dari komunikasi visual dan desain komunikasi, tetapi terkadang istilah
"desain grafis" digunakan secara sinonim. Desainer grafis membuat dan
menggabungkan simbol, gambar, dan teks untuk membentuk representasi ide dan
pesan secara visual. Mereka menggunakan tipografi, seni visual dan teknik tata
letak halaman untuk menciptakan komposisi visual. Penggunaan umum desain
grafis termasuk desain perusahaan (logo dan branding), desain editorial (majalah,
koran dan buku), desain jalan atau lingkungan, iklan, desain web, desain
komunikasi, kemasan produk, dan papan nama.
Sejarah desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni
rupa. Karenanya, produk komunikasi visual tertua yang pernah ditemukan adalah
lukisan gua di Lascaux, Perancis, yang diperkirakan berasal dari 15.000-10.000 SM.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 20 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Simbol-simbol berbentuk ideogram ini kemudian berkembang menjadi aksara yang


pada masa modern ini rutin kita gunakan di layar.
Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam
pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain
dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia
menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya
teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott
mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and
Crafts , dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk
dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk
produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis
dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara
langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi
perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai
berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William
Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai
buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada
abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward
Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang
berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang
dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater,
poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada
tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold,
Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer
yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini.
Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada
tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 21 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis
meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan
Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh
besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian
Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir
1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan
menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan
konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang
tertuang dalam First Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada
tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré.
Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain
grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah :
Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.

3. Fungsi utama desain grafis.

Karena termasuk dalam kategori komunikasi maka fokus utama penciptaand


esain grafis adalah penyampaian informasi dengan menggunakan visualisasi.
Berdasarkan penelitian dengan mengkombinasikan beberapa prinsip desain seperti
warna, tata letak, tipografi maka informasi lebih mudah diterima daripada hanya
menggunakan tulisan sederhana saja. Desain grafis pada awalnya diterapkan
untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan,
sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media
elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain
multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang
desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang
mencakup pengolahan ruang.

4. Prinsip dasar desain.

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain
lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis,
ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip
tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis),
Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 22 dari 47
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih
luas.
a. Keseimbangan (balance).
Keseimbangan visual secara umum adalah adanya kesamaan
bentuk seperti pada cermin. Namun keseimbangan visual juga bisa
dicapai dengan bentuk yang berbeda saat di cermin. Memang suatu
keanehan bila wajah yang ditampilkan cermin berbeda, namun cermin
aneh tersebut akan menjadi perhatian masyarakat dibanding cermin
yang normal normal saja. Dalam desain grafis pun dikenal
keseimbangan seperti analogi diatas, antara lain :
1) Simetris.
Komponen desain seakan dicerminkan pada sumbu
khayal, dengan demikian akan nampak komponen yang
sama pada kedua sisi dari garis sumbu. Desain dengan
keseimbangan simetris relatif mudah ditangkap mata dan
mudah dibuat. Desain yang simetris berkesan formal,
serius tapi kurang menantang dan cepat bosan sehingga
cocok bagi desainer pemula.
2) Asimetris.
Tidak ada komponen grafis yang tersusun seperti
cermin. Agak sulit mendesain seperti ini, oleh karena itu
perlu banyak berlatih dan berkompromi dengan prinsip
desain lainnya untuk mencapai keindahan dari
keseimbangan asimetris. Desain asimetris berkesan
informal, modern, dinamis, menantang dan berani.
3) Radial.
Meskipun hampir mirip dengan keseimbangan
simetris, namun kesan yang ditampilkan seperti ada
pancaran dari tengah lingkaran. Keseimbangan radial
sangat mudah ditangkap mata karena seakan akan
diarahkan foku ke titik pusat lingkaran.
Contoh desain dengan keseimbangan radial, dimana
komponen yang penting berada di tengah bidang desain.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 23 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Semakin keluar desain semakin berbeda dan ditasngkap


mata belakangan. Keseimbangan radial engan bantuan
garis meliongkar akan mengarahkan pandangan pada
pusat lingkaran. Desain dengan keseimbangan radial ini
terlihat lebih dinamis dan bebas dibandingkan simetris
meski tetap terlihat adanya pengulangan objek.
b. Ritme (ryhtm).
Sama halnya dengan sebuah lagu, irama adalah pola tetentu
yang diulang ulang sedemikian rupa agar terdengar merdu dan
mudah diterima telinga. Sama juga seperti dalam desain grafis,
adanya pengulangan dan varisai dari komponen desain grafis yang
membentuk urutan gerakan, pola, pattern tetentu sehingga menarik
dan mudah untyk dilihat. Beberapa jenis pengulangan yang
digunakan dalam desain grafis adalah sebagai berikut.
1) Regular.
Pengulangan komponen grafis dengan jarak dan
bentuk yang sama. Pengulangan reguler biasa dipakai
pada desain border atau bingkai, motif fashion, kertas
kado, dan ubin lantai.
2) Mengalir (flowing).
Pengulangan bentuk seakan menciptakan kesan
bergerak, dinamis dan mengalir. Pengulangan ini
terbantu karena ada jalur misal kurva, spiral, garis lurus
atau lingkaran. Desaind dengan teknik mengalir ini
seakan membawa pemirsa untuk menjelajahi sebuah
cerita.
Irama denagn perubahan posisi atau transparansi
memberi kesan bergerak. Pengulangan bentuk geometris
disertai efek / ilusi optis akan menimbulkan kesan
bergerak atau beriak seperti alat bantu hipnotis.
3) Progresif / Gradual.
Ada peralihan atau proses di setiapt ahapannya
sedikit demi sedikit. Dalam dunia amimasi sering disebut

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 24 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

sebagai morphing. Conrohnya dari kotak berubah


menjadi lingkaran, atau gradasi perubahan warna.
c. Penekanan (emphasis)
Frank Jeffkin (1997:246) menyebutkan bahwa: “Dalam
penekanan, all emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan,
maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya
penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk
menghindari kesan monoton. Penekanan dapat dilakukan pada jenis
huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya akan menjadikan
desain menjadi menarik bila dilakukan dalam proporsi yang cukup dan
tidak berlebihan.
Untuk mendapatkan penekanan dalam desain grafis dapat
diciptakan dengan berbagai cara, antara lain:
• Menambah ukuran font lebih dari yang lain.
• Memberikan warna yang kontras dengan background dan
elemen desain yang lainnya
• Letakkan di posisi strategis dan dapat menarik perhatian.
sebagai pegangan kita pasti sudah mengerti jika manusia
pada umumnya membaca dari kiri ke kanan dan dari atas
ke bawah. maka posisi yang pertama dilihat oleh
pembaca adalah kiri atas
• Gunakan style yang berbeda dengan style yang lain

Sedangkan jenis jenis penekanan (emphasis) adalah sebagai


berikut.
1) Hirarki
Mata menangkap keseluruhan halaman desain sebagai
satu komponen. Namun, mata akan melihat komponen yang
terbesar dan kontras terlebih dahulu, dilanjutkan ke komponen
yang lebih kecil dan datar setelah itu baru ke komponen yang
lebih kecil lagi seperti body text dan logo sponsor. Dengan
demikian tidak semua komponen grafis sama pentingnya,
audiens harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik atau
objek terlebih dahulu.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 25 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Ada beberapa tahap fokus atau penekanan dalam desain


grafis.
• Dominant, adalah objek yang paling menonjol
dan paling menarik.
• Sub-dominant, adalah objek yang mendukung
penampilan objek dominan.
• Sub-ordinate, adalah objek yang kurang
menonjol, bahkan tertindih oleh objek dominant
dan sub-dominant. Seperti background.
2) Kontras
Kontras adalah penekanan karena ada perbedaan drastis
atau konflik pada komponen desain grafis. Misalnya kontras
warna hitam dan putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras
teks font size besar dan kecil, dan sebaginya.
3) Skala dan proporsi
Skala adalah perubahan ukuran tanpa perubahan
perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi.
Sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan
antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan
perubahan proporsi sering terlihat distorsi.
Oleh karena itu jangan merubah proporsi manusia
agar tidak terlihat lebih kurus atau gemuk dibanding asli
atau normalnya.
d. Kesatuan (unity)
Semua bagian dan unsur grafis bersatu padu dan serasi
sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu kesatuan. Untuk
mendapat desai yang utuh, bisa dipakai pendekatan prinsip prinsip
sebagai berikut.
1) Kedekatan dan penutup (closure)
2) Kesinambungan (continuity)
3) Kesamaan (similiarity) dan konsisten (consistency)
4) Perataan (alignment)

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 26 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

5. Komponen Dalam Desain.


Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika akan tidak
menarik sehingga tidak komunikatif. “menarik” atau “indah” bisa dinilai dengan
menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Seseorang bisa tertarik
dengan (calon) pasangannya bisa karena pandangan pertama (mata) atau
kepribadiannya (hati). Desain bisa menarik karena indah dipandang atau
konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada
kemampuan mata sebagai penilai.
Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur/
komponen dalam desain grafis, antara lain :
a. Garis.
Dalam desain grafis garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik
yang dideretkan atau memanjang. Seperti halnya pada gambar
bitmap. Atau bisa dikatakan juga garis adalah penghubung antara 2
titik yang berbeda koordinat. Hal ini diaplikasikan pada aplikasi vektor.
b. Bentuk.
Bentuk dihasilkan dari garis garis yang tersusun sedemikian rupa
sehingga menjadi bentuk 2 dimensi atau disebut dwimatra dan 3
dimensi atau disebut trimatra.
c. Warna.
Setiap warna memiliki karakterisitik tersendiri. Dengan warna
dapat mengkomunikasikan desain kepada audiens secara efektif.
Secara fisik warna dapat dipengaruhi oleh tekstur, material atau
cahaya sehingga bisa tampak berbeda.
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat
cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis
merupakan bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara
obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang.
Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan
bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
d. Ilustrasi / gambar.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 27 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Ilustrasi berasal dari bahasa latin ilustrare yang artinya


penampakan, kemuliaan, cahaya, penerangan dan penggambaran
secara hidup-hidup. Ilustrasi merupakan seni membuat gambar yang
berfungsi memperjelas dan menerangkan naskah.
Ilustrasi dipergunakan untuk memperjelas pesan. Ilustrasi dapat
membantu retensi. yaitu memudahkan pembaca untuk mengingat
konsep atau gagasan yang disampaikan melalui ilustrasi.
Ilustrasi menghemat tempat penyajian sebab ilustrasi dapat
menyajikan suatu konsep yang rumit dan luas dalam ruang/tempat
yang terbatas. Ditinjau dari fungsinya, ilustrasi memiliki tiga fungsi
yaitu deskriptif, ekspresif dan analitis.
Ilustrasi berfungsi deskriptif,yaitu menggantikan uraian tentang
sesuatu secara verbal dan naratif dengan menggunakan kalimat yang
panjang. Uraian verbal dan naratif tersebut tidak efisien karena
memerlukan ruang yang cukup banyak dan kurang efektif karena
menyita perhatian pembaca pada bagian itu saja. Seringkali deskripsi
verbal dan naratif yang panjang dapat menimbulkan salah persepsi
bagi pembaca. Ilustrasi dapat dimanfaatkan untuk melukiskan
sesuatu sehingga lebih cepat dipahami.
Ilustrasi berfungsi ekspresif, yaitu memperlihatkan dan
menyatakan suatu maksud, gagasan, perasaan, situasi atau konsep
yang abstrak menjadi nyata secara tepat dan mengena sehingga
mudah dipahami. Suasana, proses, mimik seseorang dapat
diperlihatkan melalui ilustrasi.
Ilustrasi berfungsi analitis, yaitu dapat menunjukkan rincian
bagian demi bagian dari suatu benda, sistem atau proses secara
detail, sehingga lebih mudah untuk dipahami. Tahapan-tahapan
dalam suatu proses dapat lebih jelas diperlihatkan melalui ilustrasi
dibanding narasi.
e. Huruf / tipografi.
Umumnya, huruf yang ada menyebar dimana-mana digolongkan
menjadi lima jenis kelompok besar. Golongan-golongan tersebut
adalah huruf yang memiliki kait di setiap ujungnya (Serif), huruf tanpa

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 28 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

kait di setiap ujungnya (Sans Serif), huruf dengan struktur


menyerupai tulisan tangan (Script), huruf yang dihias (Decorative)
dan monospace.
f. Ruang (space).
Space adalah ruang atau jarak antara elemen-elemen yang
terdapat pada desain grafis. Elemen-elemen tersebut berupa object,
background, dan text. Perpaduan antar elemen tersebut harus
disesuaikan space-nya sehingga desain yang diperoleh akan
membuahkan hasil yang maksimal karena memberikan kesan menarik
dan profesional bagi mata yang melihat.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membedakan Komponen Komunikasi.

1. Menjelaskan perbedaan seni dan desain.


2. Menjelaskan definisi desain.
3. Menjelaskan fungsi desain.
4. Mengaplikasikan prinsip desain.
5. Mengaplikasikan komponen desain.

C. Sikap yang Diperlukan dalam Membedakan Komponen Komunikasi.

1. Harus mengikuti kaidah berkomunikasi yang baik dan benar dalam menjelaskan
perbedaan seni dan desain.
2. Harus mengikuti kaidah berkomunikasi yang baik dan benar dalam menjelaskan
definisi desain.
3. Harus mengikuti kaidah berkomunikasi yang baik dan benar dalam menjelaskan
fungsi desain.
4. Harus mengikuti prinsip desain dalam mengaplikasikan desain grafis.
5. Harus mengikuti komponen desain dalam mengaplikasikan desain grafis.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 29 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

BAB V

MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN MENGENAI SEJARAH SENI RUPA DAN


DESAIN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengaplikasikan Pengetahuan


Mengenai Sejarah Seni Rupa Dan Desain.

1. Sejarah Seni Rupa.

Istilah seni memiliki banyak penafsiran. Istilah seni berasal dari bahasa
Sansekerta, yakni “sani” yang artinya pemujaan, persembahan dan pelayanan
yang berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Namun
menurut ilmu Eropa, istilah seni berasal dari kata “art” yang berarti visual yaitu
suatu media yang melakukan kegiatan tertentu.
Namun, seiring perkembangan zaman, para ahli sastra memiliki gagasan
tersendiri mengenai istilah seni. Berikut ini pendapat beberapa ahli terkait
pengertian seni, meliputi:
• Aristoteles, seni merupakan suatu bentuk pengungkapan dari tiruan
dari alam dan tidak pernah menyimpang.
• Eric Ariyant, seni merupakan suatu bentuk karya dari kegiatan rohani
atau aktivitas batin yang dapat menarik minat orang alin untuk
melihat atau mendengarkannya.
• Immanuel Kant, seni merupakan impian karena rumus tidak dapat
mengikhtiarkan kenyataan.
• Ki Hajar Dewantara, seni merupakan hasil keindahan yang dapat
mengerakkan perasaan indah bagi yang melihatnya, sehingga
tindakan manusia yang dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
• Leo Tolstoy, seni merupakan ungkapan perasaan pencipta kepada
penikmat agar dapat merasaka apa yang pelukis rasakan.
• Sudamarji, seni merupakan ungkapan batin dan pengalaman estetis
dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume
dan gelap terang.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 30 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Meskipun terdapat perbedaan gagasan para ahli terkait seni, pada dasarnya
prinsip seni yang dikemukakan oleh para ali memiliki maksud dan tujuan yang
sama yaitu seni merupakan suatu karya hasil cipta manusia yang memiliki unsur
estetika baik berdasarkan imajinasi ataupun tiruan alam yang bertujuan
membangkitkan perasaan orang lain.
Para ahli meyakini bahwa seni ataupun karya seni sudah ada sejak 60.000
tahun yang lampau dibuktikan dengan adanya lukisan berupa torehan torehan
pada dinding-dinding gua Perancis Selatan menggunakan warna menggambarkan
kehidupan manusia purba.
Di Indonesia sendiri, perkembangan seni sudah ada sejak zaman prasejarah
yang dimulai dengan adanya seni rupa.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media
yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan
dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni merupakan seni rupa yang
penciptaanya semata mata hanya untuk dinikmati nilai keindahannya dan dibuat
berdasarkan kreatifitas dan ekspresi pribadi seniman. Misalnya kaligrafi. Seni rupa
terapan, merupakan seni rupa yang selain diciptakan untuk dinikmati nilai
keindahannya namun juga difungsikan dalam kehidupan. Misalnya poster, keramik,
senjata, dan lainnya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni
rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar
saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih
spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya
dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.seni rupa terbagi menjadi
dua bagian yakni senirupa murni dan senirupa terapan.
Pada era peradaban Mediterania kuno, termasuk budaya Yunani, Romawi
dan Bizantium, serta seni Carolingian, Ottonian, Romawi, dan Gothik pada abad
pertengahan, seniman dianggap hanya sebagai pekerja terampil. Baru pada saat

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 31 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

masa Renaisans, profesi “seniman” diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, karena
mencerminkan pentingnya unsur “seni desain” .
Mulai abad ke-16 berdiri sekolah seni rupa bagi orang yang ingin menjadi
seniman professional. Dua sekolah (akademi) yang paling awal adalah Academy of
the Art of Design di Florence ( Accademia dell’Arte del Disegno ) dan Akademi Seni
Rupa Roma (Accademia di San Luca). Institusi pendidikan ini mengajarkan jenis
seni akademis yang sangat tradisional, yang didasarkan pada prinsip-prinsip seni
Renaisans, yang mengatur hal-hal seperti materi pelajaran, bentuk, pesan,
komposisi, warna dan sebagainya.
Akademi seni rupa pada saat itu juga menetapkan urutan tingkatan seni yang
ketat , misalkan memberi peringkat pada lukisan dengan urutan kepentingan
sebagai berikut: (1) Lukisan sejarah (2) Potret (3) Lukisan-lukisan (4) Landscape
(5) Still Life. Dengan demikian, sebuah lukisan sejarah (yang berarti sebuah
gambar dengan ” istoria ” atau naratif ) dinilai lebih meningkat daripada
pemandangan atau lukisan tanpa berisi manusia. Namun pada abad ke 20, ketika
muncul aliran Kubisme, dan Surealisme, peraturan Akademi seni rupa pun hilang.
Di Inggris pada akhir abad ke-19, mulai ada dibedakan antara seni yang
murni estetika dan seni dekoratif (fungsional). Namun, sejak abad ke-20, dengan
diperkenalkannya kategori seni rupa , perbedaan menjadi kabur. Banyak kegiatan
non-desain lainnya yang dianggap sebagai seni rupa. Beberapa kerajinan atau seni
dekoratif (terutama keramik), termasuk fotografi dan arsitektur sekarang dianggap
seni rupa, walaupun yang terakhir dipahami sebagai seni terapan.
Seni rupa kontemporer telah memperluas batas-batas seni rupa. Misalkan,
seniman kontemporer dalam membuat patung sekarang menggunakan berbagai
material baru serta bentuk-bentuk baru (seperti patung dari plastik, akrilik, dll).
Pencetakan grafis telah memanfaatkan proses pencetakan komersial baru, seperti
mendesain dan mencetak menggunakan computer yang tentu saja proses
pembuatannya tidak akan lama seperti seni rupa zaman dulu.

2. Sejarah Desain.

Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di


Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran
untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 32 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi
Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing),
lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna
yang kesemuanya berkaitan dengan indra penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan
gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan
teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang
dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan
dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.
Berikut ini merupakan sejarah perkembangan desain komunikasi visual.
a. Victorian.
Dengan meledaknya revolusi industri, maka kebutuhan manusia
pada zaman itu semakin berkembang. Muncul kebutuhan untuk
mempromosikan dan menginformasikan sesuatu dari seseorang ke
public umum. Teknologi cetak pun semakin berkembang, hingga
muncul kebutuhan-kebutuhan baru dalam bidang marketing,
diantaranya kebutuhan untuk mengedukasi pasar dengan iklan,
bagaimana mempercantik sebuah kemasan produk, bagaimana
menginformasikan secara massal sebagai sebuah industrialisasi yang
semakin maju dan kompleks. Gaya Victorian ini terkesan natural.
Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman itu yang
kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose-pose yang
terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar, pose-
pose ekstrem misalnya menggunakan sudut pandang mata kodok
sangat sulit diterima pada zaman ini.
Desainer paling berpengaruh adalah Rouchon, Salman Baidowi,
Sir John Millais, Rummler, Grant Hamilton dan Alfred Le Petit.
Ciri-ciri style victorian
• Ilustrasi secara realisme dan sentimental serta
mengutamakan keindahan.
• Penggambaran karakter perempuan yang berbadan
subur.
• Framing berupa ornamen-ornamen.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 33 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

• Banyak ditemui karya-karya yang sifatnya simetris.


• Typografi dengan menggunakan fonts jenis Sans Serif
banyak ditemui, dalam satu karya menggunakan berbagai
variasi font.
• Penggunaan warna-warna yang natural.

b. Arts and Crafts.


Arts and Craft muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap
Victorian yang dianggap sudah terlalu tradisional dan ketinggalan
zaman. Selain itu Victorian juga miskin nilai-nilai estetis karena sifat-
sifatnya yang natural dan apa adanya. Maka Arts and Craft muncul
dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang
kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi.
Desainer paling berpengaruh adalah William Morris, Henry van
de Velde dan Aubrey Breadsley. Desainer lainnya Wilbur Macey,
Charles Ricketts, Walter Crane, Daniel Berkley dan Gustav Stickley.
Ciri-ciri style
• Sudah memiliki prinsip proporsi dan fungsi-fungsi
bentukan
• Memiliki nilai estetis dan craftmenship yang sangat tinggi
• Border berupa seni ornament yang mayoritas berupa
sulur-sulur atau tetumbuhan yang padat dan rumit
• Dipengeruhi oleh gaya ilustrasi Gothic
• Bila dibandingkan dengan gaya ilustrasi sebelmnya yaitu
Victorian, Arts and Crafts jauh terlihat lebih bagus dan
inovatif.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 34 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

c. Art Nouveau.
Sama halnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau juga muncul
sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian. Art Nouveau
dianggap sebagai gaya ilustrasi yang pertama kali di dalam dunia
desain secara internasional. Seorang kritikus berpendapat mengenai
Art Nouveau, “one of the most imaginative innovation in the history
of design”.
Art Nouveau adalah gerakan seni internasional dan gaya
berdasarkan bentuk-bentuk organik. Itu terlihat dalam seni, desain
grafis, arsitektur dan seni terapan seperti hiasan, perhiasan, keramik,
dan kaca ini memuncak dalam popularitas di fin de siècle pada akhir
abad 19 (1890–1905), dan berlanjut sampai perang dunia pertama.
Reaksi seni akademis abad ke-19, Art Nouveau bergaya organik.
Ini memiliki motif bunga dan tanaman-terinspirasi, dan bergaya,
mengalir bentuk lengkung Art Nouveau adalah pendekatan untuk
desain yang sesuai yang seniman harus bekerja pada segala sesuatu
dari arsitektur ke furnitur, membuat bagian seni kehidupan sehari-
hari.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 35 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Gerakan itu sangat dipengaruhi oleh seniman Ceko Alphonse


Mucha. Mucha menghasilkan poster litograf sebagai iklan untuk
drama Gismonda oleh Victorien Sardou, yang dibintangi Sarah
Bernhardt. Poster itu muncul pada 1 Januari 1895 di jalan-jalan Paris.
Itu menjadi sensasi semalam, dan mengumumkan gaya artistik baru
dan penciptanya kepada warga Paris. Awalnya disebut Gaya Mucha,
kemudian segera dikenal sebagai Art Nouveau.
Kehidupan lima belas tahun Art Nouveau sangat terasa di
seluruh Eropa (dari Glasgow ke Moskow hingga Madrid) tetapi
pengaruhnya bersifat global. Di Prancis, pintu masuk Paris Metro
Hector Guimard membentuk lanskap Paris dan Emile Gallé berada di
pusat sekolah pemikiran di Nancy. Victor Horta memiliki dampak yang
menentukan pada arsitektur di Belgia.
Majalah seperti Jugend membantu menyebarkan gaya di
Jerman, terutama sebagai bentuk desain grafis, sementara Pemisah
Wina mempengaruhi seni dan arsitektur di seluruh Austria-Hongaria.
Art Nouveau juga merupakan gerakan dari individu-individu yang
berbeda seperti Gustav Klimt, Charles Rennie Mackintosh, Alphonse
Mucha, René Lalique, Antoni Gaudí dan Louis Comfort Tiffany, yang
masing-masing menafsirkannya dengan cara masing-masing.
Meskipun Art Nouveau tidak disukai dengan kedatangan gaya
modernis abad ke-20, hal ini dilihat saat ini sebagai jembatan penting
antara Neoclassicism dan modernisme.
Monumen-monumen Art Nouveau sekarang diakui oleh UNESCO
dalam daftar Situs Warisan Dunia mereka sebagai kontribusi signifikan
terhadap warisan budaya. Pusat bersejarah Riga, Latvia, dengan
"koleksi terbaik bangunan art nouveau di Eropa", tercatat pada daftar
pada tahun 1997 sebagian karena "kualitas dan kuantitas arsitektur
Art Nouveau / Jugendstil". Empat rumah kota Brussel oleh Victor
Horta dimasukkan pada tahun 2000 sebagai "karya jenius kreatif
manusia" yang merupakan "contoh luar biasa dari arsitektur Art
Nouveau yang secara brilian menggambarkan transisi dari abad ke-19
hingga ke-20 dalam seni, pemikiran, dan masyarakat".

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 36 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Desainer paling berpengaruh adalah Alphonse Mucha, Lautree,


Eugene Grasset, Raymond Savignac dan Jules Cheret. Desainer
lainnya Arthur H. Mackmundo, J. J Gould, William Carqueville,
Tadamori Yokoo, Pierre Bonard dan Leonetto Cappiello.
Ciri-ciri style
• Dekoratif, tetapi jauh lebih sederhana bila dibandingkan
dengan Arts and Craft
• Pewarnaan yang flat
• Sudah memiliki prinsip penataan secara geometris
• Umumnya asimetris, gambar dan tulisan saling
mengimbangi
• Memiliki sifat simpati

d. Art Deco.
Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat ‘Exposition
International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes’ di Paris,
1925. Sebuah karya Art Deco mempresentasikan kemewahan,

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 37 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme


dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang
ebih modern, dimana terdapat bentuk-bentuk geometris dan kurva-
kurva, streamline, mjotion line dan lampu-lampu mesin.
Art Deco adalah gaya seni dekoratif, desain dan arsitektur tahun
1920-an dan 1930-an di Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara
lain. Itu dinamai setelah pameran internasional yang diadakan di Paris
pada tahun 1925, tetapi ada beberapa yang mengatakan sebelum
Perang Dunia Pertama. Art Deco mengikuti gaya desain lain, Art
Nouveau, yang dipengaruhi oleh bentuk tanaman organik.
Art Deco adalah salah satu gaya arsitektur modern pertama. Itu
dipengaruhi oleh gaya dan gerakan yang berbeda dari awal abad 20,
Neoklasik, Konstruktivisme, Kubisme, Modernisme, dan Futurisme.
Belakangan Art Deco dari pertengahan hingga akhir 1930-an juga
kadang disebut Streamline Moderne.
Salah satu ide di balik arsitektur art deco adalah tampaknya
merampingkan bangunan dengan cara yang sama Anda akan
merampingkan mobil untuk aerodinamis. Gaya itu jauh lebih umum di
bangunan komersial daripada di rumah-rumah; banyak bank, sekolah,
dan perpustakaan dibangun dalam gaya ini. Sebagian besar bangunan
publik yang dibangun oleh Administrasi Kemajuan Pekerjaan selama
Depresi Besar berada dalam gaya Art Deco.
Desainer paling berpengaruh adalah Cassandre, Paul Collin dan
Charles Loupot. Desainer lainnya adalah Pierre Fix-Masseau dan
Leonetto Cappiello.
Ciri-ciri style
• Mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour,
kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan
• Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline,
motion line dan lampu-lampu mesin
• Mengutaman kesederhanaan peletakan elemen-elemen
desain

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 38 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

e. Kitsch.
Kitsch dalam bahasa Jerman bermakna ‘bad taste’. Dalam dunia
seni, kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya
itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki
maksud tertentu. Gaya ilustrasi Kitsch tidak termasuk dalam
perkembangan Sejarah Desain Grafis karena aliran ini dianggap
sebagai ‘outsider arts’. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan di dalam
dunia pendidikan Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era
50-an’.
Desainer yang paling berpengaruh adalah Grant Wood, James
Montgomery dan Norman Rockwell. Desainer lainnya Fred G. Johnson,
Joe Shuster dan Raymond Loewy.
Ciri-ciri style
• Realisme dan sering dijumpai menggunakan teknik-teknik
pencampuran dengan teknik lain seperti fotografi dan
kolase.
• Telah mengenal prinsip title dan sub tilte.
• Penggunaan warna-warna yang lebih menarik dan
bervariasi.
• Over Sentimental
• Vulgar

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 39 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

f. Latemodern.
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari
Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang
modernist. Muncullah karya-karya yang menjunjung simplicity dan
non-decorative. Pada masa inilah bidang periklanan mengalami
zaman keemasannya. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing
yang jauh lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin
menambah berbagai macam methodology prinsip-prinsip dalam
mendesain. Salah satunya yaitu teknik gunting-tempel yang muncul
sebagai inovasi pada masa ini.
Desainer paling berpengaruh adalah Paul Rand, Saul Bass Dan
Lester Beall. Desainer lainnya Max Huber, Joseph Binder dan Alvin
Lustig.
Ciri-ciri style
• Berprinsip simplicity
• Komunikasi yang terkonsep
• Cerdas dan kreatif

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 40 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

• Pencampuran berbagai teknik fotografi, typesetting dan


printing

g. Swiss.
Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia
desain grafis selama lebih dari dua dekade. Terutama dalam area
desain corporate identity. Para desainer Swiss adalah para desainer
yang sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta
desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang
disampaikan. Desain yang simetris dan simetris didapatkan dari
pemanfaatan grid-grid untuk mengorganisir elemen-elemen grafis
dalam sebuah karya.
Desainer paling berpengaruh adalah Grasset, Steinlen, Felix
Vallotton. Desainer lainnya Burkhard Mangold, Emil Cardinaux, Otto
Baumberger, Niklaus Stoecklin dan Anton Stankowski.
Ciri-ciri style
• Dingin dan impersonal
• Asimertris dan simetris
• Penggunaan grid dalam proses desain
• Minimalis
• Mayoritas Menggunakan jenis fonts Sans Serif

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 41 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

h. Psychedelic.
Psychedelic muncul beriringan dengan budaya hippies yang
berkembang pada tahun 60-an di daerah Haight Ashbury, San
Fransisco. Nama psychedelic berkaitan erat dengan psychedelic drugs
yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu, terutama
seringkali ditemui penggunaannya pada konser-konser music rock.
Poster artis berusaha untuk menangkap kesan visual penglihatan para
pengguna drugs pada saat sedang ‘fly’. Gaya-gaya tipografi pada
Psychedelic terpengaruh oleh Art Nouveau, tetapi terdapat
pemadatan, bentuknya curvilinear dan berupa handwriting. Pada
pewarnaan terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang
mencolok dan ramai.
Psikedelik adalah seni atau tampilan visual yang terinspirasi oleh
pengalaman psikedelik dan halusinasi yang diketahui mengikuti
konsumsi obat psikoaktif seperti LSD dan psilocybin. Kata
"psychedelic" (diciptakan oleh psikolog Inggris Humphry Osmond)
berarti "pikiran memanifestasikan". Dengan definisi itu, semua upaya
artistik untuk menggambarkan dunia batin jiwa dapat dianggap
"psychedelic". Dalam bahasa sehari-hari "seni psychedelic" mengacu
terutama pada gerakan seni dari counterculture akhir 1960-an. Seni
visual psychedelic adalah lawan dari musik rock psychedelic. Poster
konser, sampul album, pertunjukan cahaya cair, seni cahaya cair,
mural, buku komik, surat kabar bawah tanah, dan lebih banyak lagi
tidak hanya mencerminkan pola warna yang berputar-putar secara
kaleidoskopik dari halusinasi LSD, tetapi juga sentimen politik, sosial,
dan spiritual revolusioner yang terinspirasi oleh wawasan yang berasal
dari kondisi kesadaran psikedelik.
Desainer paling berpengaruh adalah Victor Moscoso, Wes
Wilson, Rick Griffin. Desainer lainnya Milton Glaser, Peter Max dan Lee
Conklin.
Ciri-ciri style
• Penggunaan warna-warna yang mencolok dan ramai
• Tipografi handwriting dan curvilinear shapes

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 42 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

• Keterbacaan tipografi rendah


• Font yang unik dan khas

i. Contemporary.
Contemporary tidaklah termasuk dalam perkembangan Desain
Grafis, karena ini adalah kumpulan dari berbagai macam aliran-aliran
desain yang sedang berkembang pada sekitar tahun `1965 hingga
sekarang.
Seni kontemporer adalah seni masa kini, yang diproduksi pada
akhir abad ke-20 atau pada abad ke-21. Seniman kontemporer
bekerja di dunia yang dipengaruhi secara global, beragam budaya,
dan berteknologi maju. Seni mereka adalah kombinasi dinamis dari
bahan, metode, konsep, dan subjek yang terus menantang batas-
batas yang sudah berjalan dengan baik pada abad ke-20. Beragam
dan eklektik, seni kontemporer secara keseluruhan dibedakan oleh
kurangnya seragam, prinsip pengorganisasian, ideologi, atau "-isme".
Seni kontemporer adalah bagian dari dialog budaya yang menyangkut
kerangka kerja kontekstual yang lebih besar seperti identitas pribadi
dan budaya, keluarga, komunitas, dan kebangsaan. [Tidak
terverifikasi dalam tubuh]
Dalam bahasa Inggris, modern dan kontemporer adalah
sinonim, menghasilkan beberapa penggabungan istilah seni modern
dan seni kontemporer oleh non-spesialis.
Desainer paling berpengaruh adalah Niklaus Toxier, Gregory
Cutshaw dan Damia Mattews. Desainer Lainnya Tibor Kalman, Rubin
Cordano, Fabien Ferri dan Mcray Mackleby.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 43 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

Ciri-ciri style
• Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi
tidaklah lagi hanya sekadar tulisan tetapi sudah menjadi
bagian dari image.
• penggunaan teknik fotografi yang semakin berkembang
• Penggunaan letterforms sebagai image

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan Pengetahuan Dasar


Komunikasi Visual.

1. Pemahaman dalam membaca (literacy skill) untuk menggali, mengolah dan


menganalisa informasi/pengetahuan sejarah seni rupa untuk dapat diintegrasikan
kedalam pekerjaan.
2. Pemahaman dalam membaca (literacy skill) untuk menggali, mengolah dan
menganalisa informasi/pengetahuan sejarah desain untuk dapat diintegrasikan
kedalam pekerjaan.

C. Sikap yang Diperlukan dalam Menerapkan Pengetahuan Dasar Komunikasi


Visual.

1. Harus teliti dan cermat dalam memahami informasi/pengetahuan sejarah seni


rupa.
2. Harus teliti dan cermat dalam memahami informasi/pengetahuan sejarah desain.

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 44 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

DAFTAR PUSTAKA

A. DASAR PERUNDANG UNDANGAN


1. -

B. BUKU REFERENSI
1. Prasidha Aharsa, ST, MT., Buku Informasi Mengaplikasikan Keterampilan
Dasar Komunikasi, KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I., Jakarta, 2016
2. Hendi Hendratman, Computer Graphic Design, Penerbit Informatika,
Bandung, 2015
3. Ibnu Teguh Wibowo, Belajar Desain Grafis, Notebook, Yogyakarta, 2015

C. MAJALAH ATAU BULETIN


1. -

D. REFERENSI LAINNYA
1. Komunikasi, 10 Juni 2018 pukul 13.00, https://id.wikipedia.org/wiki/
Komunikasi#Komponen
2. Desain, 10 Juni 2018 pukul 13.00, https://id.wikipedia.org/wiki/Desain
3. Konsep Komunikasi Visual, 10 Juni 2018 pukul 13.12, https://
sataaswelputra .blogspot. com/2008/06/konsep-komunikasi-visual.html
4. What Is Pointillism? , 10 Juni 2018 pukul 13.12,
https://wonderopolis.org/wonder/what-is-pointillism
5. 6 Perbedaan Seni dan Desain yang Tidak Semua Orang Tahu , 10 Juni 2018
pukul 13.23, http://orkhacreative.blogspot.com/2014/10/perbedaan-seni-
dan-desain.html
6. Pengertian Ilustrasi dan Macam-macam Jenis Ilustrasi , 10 Juni 2018 pukul
13.44, http://materidesaingrafis.blogspot.com/2016/03/pengertian-
ilustrasi-dan-macam-macam.html

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 45 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

1. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Personal Computer (PC) Untuk setiap peserta
2. Perangkat Lunak Untuk setiap peserta
• CorelDraw
• Photoshop
3. Penyimpanan eksternal HDD External
4. Scanner
5. Flashdisk Untuk setiap peserta
6. Akses internet
7. LCD Proyektor
8. Printer

7. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Untuk setiap peserta
buku penilaian)
2. ATK Peserta Untuk setiap peserta
3. Kertas A4
4. Tinta Printer
5. Alat tulis Untuk setiap peserta
6. Alat mewarnai Untuk setiap peserta

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 46 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual M.74100.001.02

PENYUSUN

No. Nama Institusi Keterangan

1. Hasyim Asy’ari Yusuf BLK Pelaihari

Judul Modul: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain Halaman: 47 dari 47


Buku Informasi Versi: 2018

Anda mungkin juga menyukai