A. Tujuan
Setelah mempelajari modul pembelajaran ini peserta diharapkan
mampu:
1. Memahami dan menjelaskan singkat tentang sebuah pekerjaan
proyek desain.
2. Melaksanakan project Brief sesuai dengan tujuan proyek dari klien.
Dalam bab ini akan diuraikan contoh kasus tentang penyusunan project
brief. Contoh project brief yang akan kita bahas adalah dalam membuat
branding desain logo sebuah perusahaan Ollin, toko roti dan kue. Berikut
langkah-langkahnya:
A. Data-data dari perusahaan/klien diuraikan secara verbal dan
visual
Menerapkan Project Brief dalam membuat branding desain logo Toko
Kue “Ollin” (karya: Siti Muawanah, pembimbing: Budi Saptoto, S.Pd.,
M.Pd.)
1. Informasi Tentang Perusahaan:
Nama : OLLIN
Jenis usaha : Toko kue dan roti
Mulai berdiri : 1 Juli 2012
Pemilik : Endar Setyaningsih
Alamat : Jl. Yudistira 3A Gentan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman
Telepon : (0274) 4532239
2. Latar Belakang Perusahaan
Toko kue Ollin terletak di jalan Yudistira 3A Gentan, Sinduharjo,
Ngaglik, Sleman, masuk 50 meter dari jalan Kaliurang. Toko kue
Ollin meruapakan salah satu toko kue yang berdiri pada 1 juli tahun
2012 lalu. Toko kue Ollin menyuguhkan tidak hanya berbagai
macam roti dan kue yang dapat dinikmati oleh semua orang, akan
tetapi juga menyediakan tempat dengan suasana nyaman dengan
berbagai fasilitas yang disediakan.
3. Visi dan Misi
1. Desain logo
2. Media utama
3. Media Pendukung
1. Packaging 300.000
4. Sticker 40.000
5. Pin 40.000
6. Brosur 100.000
1. Packaging 12.500.000
2. Booklet 3.000.000
5. Sticker 1.000.000
6. Pin 1.500.000
7. Brosur 2.000.000
Total 48.125.000
2007, volume 03 edisi 17, Consept Majalah Desain Grafis, PT. Consept
Media, Jakarta
2007, volume 03 edisi 16, Consept Majalah Desain Grafis, PT. Consept
Media, Jakarta
1. Pensil
2. Spidol warna
3. Kertas HVS
4. Kertas Glosy
5. Printer warna
6. Laptop
7.
Jadi, bagi yang belum tau, apa sih design brief itu?
Sumber: Oxforddictionaries.com
Design brief, atau panduan pekerjaan desain, ibarat resep makanan semakin lengkap dan akurat makan
semakin efektif dan enak makanan yang disajikan.
Setiap pekerjaan desain akan membutuhkan panduan/brief yang unik dan khusus dibuat agar dapat
menghasilkan desain yang sesuai/tepat.
Meski kerap disepelekan, brief sangat penting untuk membantu klien dan designer untuk berkomunikasi
dalam bahasa/kerangka/konteks yang sama.
Brief yang baik memberikan semua informasi dasar yang diperlukan oleh desainer untuk menghasilkan
pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasi klien.
Design brief/panduan desain yang baik seperti apa dong? Jawabannya, brief yang baik adalah brief yang
bisa membuat kamu siap menjalankan proyek, istilahnya resepnya lengkap.
1. Deskripsi pekerjaan: cakupan proyek, informasi tentang klien dan produk/event, hasil desain
yang dibutuhkan.
2. Project management: deliverable (desain final yang diinginkan klien), timeline (waktu
pengerjaan) dan budget
Artikel ini dimaksudkan untuk mempersiapkan dan sarana self-taught kamu sebelum maju bertemu dan
negosiasi dengan klien, supaya jadi pro dong …
Siap-siap ya artikelnya membahas lebih mendalam tentang proses memperoleh informasi atau brief
yang lengkap dari klien… ini serius!
1. Perkenalan dan pahami ekspektasi pekerjaan
Di tahap awal ini merupakan saat yang tepat untuk mengenal lebih jauh tentang ekspektasi pekerjaan,
yang akan membantu kamu untuk memutuskan apakah kamu orang tepat untuk pekerjaan dan dapat
memenuhi ekspektasi tersebut.
Pada tahap awal komunikasi, PERKENALAN, kamu bisa mulai dengan beberapa pertanyaan yang
membantu mengenal klien dan apa yang mereka butuhkan (jika kamu sudah kenal dengan kliennya,
bagian ini bisa diabaikan):
Informasi umum tentang proyek, seperti nama proyek, siapa kliennya, berapa besar timnya, apa saja
yang klien sudah lakukan terkait proyek ini.
How do they find you?
Dari siapakah mereka mengenal kamu, dari teman kerja atau situs pencari kerja atau lainnya?
Sudahkah mereka melihat portofolio kamu?
Kenapa mereka tertarik untuk bekerja sama?
BACA JUGA: 4 Kesalahan Pekerja Freelance, Perbaiki Sekarang!
2. Melengkapi brief
Jika kamu memutuskan untuk bekerja dalam proyek ini, kita maju ke tahap selanjutnya dimana kamu
mulai menerima brief.
Saatnya melengkapi brief! Informasi yang wajib ada dalam setiap brief adalah informasi detail
terkait teknis pekerjaan, referensi, sumber daya yang ada/dibutuhkan, dan anggaran.
Berikut ini daftar informasi yang wajib ada dalam brief pekerjaan desain:
Setelah kamu memperoleh informasi wajib di atas, saatnya kamu bawa diskusi lebih jauh tentang
produk, target user, referensi desain, dan informasi lainnya yang kamu butuhkan dalam mendesain.
BACA JUGA: Bedanya Tipografi, Kaligrafi, dan Hand Lettering
Informasi ini bisa kamu gali selagi pertemuan awal atau perkenalan, kamu bisa melakukan desktop
research dan/atau diskusi dengan klien. Go with the flow aja!
Jika proyeknya seputar branding, ada beberapa detail informasi lain yang diperlukan, seperti:
Meski kita menggunakan jargon atau terminologi yang sudah sangat umum, tetap hindari berasumsi.
Contoh istilah yang sering digunakan tapi tidak akurat: branding dan rebranding
Selalu kirimkan brief yang sudah kamu lengkapi sesuai hasil diskusi/meeting, kirim serta minta
konfirmasi dari klien.
Pertanyaan yang diajukan disini adalah: who are they & what they do? —terjemahan: apakah
obyeknya (disini berarti brand/produknya) dan apa kegunaannya?
Semakin detail informasi yang kamu ketahui tentang brand/perusahaan dan tujuan bisnisnya, semakin
kenal dan semakin mudah memahami klien.
Tentunya informasi disini adalah yang berhubungan dengan pekerjaan desain ya, kamu tidak perlu
mengetahui laporan keuangannya hehe.
BACA JUGA: 3 Keahlian yang Dibutuhkan Anak Desain untuk Meraih Karir Impian
1. cerita/sejarah/filosofi produk
2. branding guidelines
3. tagline, kreatif element-nya
4. hal yang menarik/menjual (key selling point) dari brand/produknya, jika dirasa perlu
5. kompetitor, apa yang mereka kagumi/sukai atau tidak suka
6. referensi desain yang mereka sukai, dan kenapa
BACA JUGA: Grafik Desainer V.S. Digital Marketer: Make Love Not War
Siapakah yang menjadi target dari desain yang akan kamu hasilkan? Siapa target audience-nya?
Target audience untuk pekerjaan desain bisa jadi lebih spesifik — karena desain dibuat untuk
keperluan dan konteks yang lebih spesifik, seperti social media campaign/brosur/billboard/banner ads
digital, dst.
Jadi pastikan deskripsi target audience disini adalah target audience yang sesuai untuk pekerjaan
desainnya.
BACA JUGA: Take A Break: Curhat Kreatif Lewat Infografik
PRO TIPS:
Minta client memilih profil instagram/influencer yang sesuai dengan aspirasi audiencenya. Agar
lebih akurat kadang dibutuhkan referensi/contoh target audience-nya di dunia
nyata, manfaatkan instagram untuk memilih contoh atau aspirasi persona. .
5. Tone of voice dan key message
Tone of voice berkaitan erat dengan pencitraan yang ingin dicapai brand di mata konsumen/target
audience-nya.
Bagi yang kurang familiar dengan istilah tone of voice, bahasa yang sederhananya adalah
tentang kepribadian/karakteristik brand ketika diperkenalkan dan ingin disampaikan ke target
audience.
Cara yang paling mudah mendapat informasi ini adalah minta klien memberikan 3-5 kata untuk
mendeskripsikan produknya.
PRO TIPS: HELP YOUR CLIENT TO DESCRIBE/ FIND THEIR TONE OF VOICE:
Bekerja sama akan lebih mudah dan efektif jika kedua pihak saling memahami bagaimana alur kerja
masing-masing.
Bagian yang ini mungkin tidak dicantumkan dalam brief, tetapi di kontrak kerja atau apapun dokumen
yang meresmikan kerjasama proyek ini.
Oleh karena itu di sini komunikasi diharapkan berjalan 2 arah.
Untuk kelancaran komunikasi dalam proyek, mintakan informasi ini dari KLIEN:
siapa person-in-charge (PIC), yang menjadi sumber informasi selama proyek berlangsung.
bentuk presentasi desain yang disampaikan: prototipe, mock up, powerpoint, print out, atau bentuk file
digital sudah cukup
siapa yang menjadi pengambil keputusan atau bagaimana keputusan diambil terutama terkait
approval .
PRO TIPS: GET THE ADMINISTRATION/CLEARANCE DONE BEFORE YOU START WORKING
Mulai bekerja setelah klien mengirimkan persetujuan resmi untuk bekerja sama, dalam bentuk
kontrak kerja, surat perintah kerja, Purchase order/PO, atau lainnya.
Selalu kirimkan rekap dari hasil diskusi/pertemuan dari setiap tahapan dan revisi dan minta
tanggapan dari klien.
Pastikan budget, deadline dan termin pembayaran (term of payment) disetujui kedua pihak.
Semoga bermanfaat!