Anda di halaman 1dari 7

WISATA KONVENSI : POTENSI GEDE BISNIS BESAR

Tri Nugroho
Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

ABSTRACT

MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) in this time still represent the
potential market of tourism in Yogyakarta. At the moment more‘s a lot of activity of MICE
performed inYogyakarta, is so that expected in a period to coming Yogyakarta become the
target of MICE after Bali.
With the existence of the growth wisata MICE, hence hotel in Yogyakarta of both for
have there is and also which in the process of out for development make the meeting room (
Ballroom) which can accomodate until 2.500 visitor
Some hotel ready to for example Prodigal of Ambarruko Hotel, Sahid Rich Hotel,
propose the readily Tentrem Hotel bicaming Yogyakarta as town of target MICE, with the
goals 65% activity MICE and 35% guest from Travel Agent (Kompas com. 28 June 2014).
Keywords: MICE, Hotel, Tourism Service, MICE School.

PENDAHULUAN korporasi. Tujuannya adalah memajukan


manajemen asosiasi dan korporasi
Sampai tahun 1999 sektor pariwisata
mengembangkan profesionalisme,
Indonesia masih berkutat dengan masalah
meningkatkan kecanggihan pemasaran dan
¿VL GDQ PLVL VWUDWHJL SHPDVDUDQ VHUWD WDUJHW
penjualan, mengembangkan jasa pelayanan
peraihan devisa tertinggi dan terendah dari
dan sikap pelayanan itu sendiri, menanggapi
wisatawan manca Negara yang berkunjung
isu-isu industry pada umumnya, mencari
ke Indonesia.Sektor pariwisata Indonesia
peluang bisnis baru. Caranya dengan
belum menyentuh persoalan yang sedang
menyelenggarakan atau berpartisipasi
actual di Negara-negara lain yang lebih
dalam berbagai jenis pertemuan (meetings),
maju dalam bidang pariwisata. Mengapa
konvensi dan konperensi, pameran, expo,
demikian?. Sejak tahun 1980-an Negara-
trade fair, seminar, lokakarya (workshop),
negara yang sudah maju dalam industry,
pelatihan dan pendidikan (training &
perdagangan dan bisnis multi nasional,
education), peluncuran produk baru
baik didunia Eropa, Amerika maupun
(product launcing), perjalanan incentive
negeri Timur (Jepang, Kore Selatan,
dan lain-lain.
Taiwan, Hongkong termasuk Australia di
Selatan) telah mengembangkan satu bentuk Pertemuan tersebut bisa dilaksanakan
baru dalam dunia pariwisata yaitu Wisata di suatu kota, resort pantai, pegunungan dan
Konvensi atau Convention tourism. sebagainya yang memiliki tempat (venue)
untuk kegiatan program-program tersebut,
Dewasa ini tumbuh keinginan untuk
seperti pusat-pusat konvensi/konperensi,
menggabungkan unsur kegiatan wisata
balai sidang/balai kota, aula universitas,
dengan kegiatan bisnis asosiasi atau
kapal pesiar, hotel-hotel besar (bintang 4-5).

Jurnal Media Wisata, Volume 12, Nomor 2, November 2014 155


Dalam pertemuan itu mereka bisa betapa pesatnya kemajuan wisata konvensi.
menyatakan apa yang mereka sedang Hal ini diakibatkan oleh makin maraknya
pikirkan, rasakan dan mau melakukan dengan kegiatan program-program persidangan
cara : berbicara, mengemukakan gagasan, konvensi/kongres diselenggarakan,
menyatakan harapan, menyampaikan rasa sehingga spectrum industry wisata konvensi
cemas, meraih simpati dan dukungan, ini semakin melebar luas ke berbagai kota,
memperoleh kesempatan untuk maju dalam daerah, propinsi, Negara bagian atau nation
lingkungan, keadaan, situasi yang: ekonomi yang memiliki daya pikat, unique and
dan social maju, iklim dan cuaca nyaman, fascinating. Sebab, dunia kini adalah dunia
menyegarkan, rasa aman dan menyenangkan, yang bergerak, mengadakan perjalanan: The
masyarakat ramah dan bersahabat, jasa world is now traveling!
pelayanan professional, entusiasme
Dengan perkembangan wisata konvensi
penyelenggaraan kegiatan program.
ini sudah waktunya bagi Indonesia berbenah
Disebut sebagai wisata konvensi karena diri untuk mampu bersaing dengan Negara-
pertemuan itu didukung oleh perangkat- negara yang telah maju dalam bidang
perangkat paket kemasan tour&travel ini. Kendati terlambat tetapi Indonesia
menuju obyek-obyek daya tarik wisata mempunyai banyak hal untuk dijual yang
dengan kandungan indahnya panorama, tidak dimiliki oleh Negara lain. Potensi yang
seni budaya etnis, benda-benda sejarah dimiliki Indonesia janganlah tinggal potensi
peninggalan arkeologi, adat-istiadat yang terkubur untuk selama-lamanya.
kebiasaan masyarakat setempat, rekreasi dan (Nyoman S Pendit 1999, Wisata Konvensi,
hiburan, petualangan, kompetisi olah raga, Potensi Gede Bisnis Besar).
berbagai kegiatan keramaian (events).
PEMBAHASAN
Negara-negara Eropa, dimana
masyarakatnya merupakan wisatawan
1. Konvensi
prospektif bagi Negara-negara berkembang
yang menggalakkan industry pariwisata,
Arti Konvensi.
telah membuktikan betapa pesatnya
pertumbuhan industry wisata konvensi ini Istilah Konvensi pada awalnya
VHFDUD VLJQL¿NDQ EDJL NRWD GDHUDK SURSLQVL dimengerti sebagai suatu kegiatan yang
atau Negara bagian yang memiliki daya menyenangkan bagi banyak orang ketika
pikat. Karena itu, hotel-hotel besar dipacu sedang berkumpul untuk suatu tujuan
untuk memiliki seorang Manajer Konvensi tertentu diantara mereka sendiri.Banyak
(Convention Manager) atau coordinator pengusaha hotel kecil pada umumnya
konvensi (convention coordinator), khusus mempertanyakan : Apa Konvensi itu?.
menangani tugas-tugas pekerjaan bisnis Sebaliknya bagi mereka yang sudah
wisata konvensi. berpengalaman mengelola hotel besar,
istilah Konvensi merupakan sebuah
IACVB : (International Association
bisnis yang potensial bila dikaitkan
of Convention and Visitor Bureaus), IAPCO
dengan industri pariwisata. Konvensi
(International Association of Professional
adalah pertemuan sekelompok orang
Congress Organization, UIA (Union of
yang secara bersama-sama bertukar
InternationalAssociation), EFCT (European
pikiran, pengalaman dan informasi
Federation of Conference Towns), AIPC
melalui pembicaraan terbuka, saling
(Association Internationale des Palais de
siap untuk mendengar dan didengar,serta
Congres, AACVB (Asian Associastion of
mempelajari, mendiskusikan kemudian
Convention and Visitor Bureaus; mengaku
menyimpulkan topik-topik yang dibahas

156 Jurnal Media Wisata, Volume 12, Nomor 2, November 2014


dalam pertemuan dimaksud. Kelompok penyelenggaraan pameran dalam
ini bisa terdiri dari 10 orang atau lebih. rangka penyebarluasan informasi
Secara lebih konkrit pemerintah melalui dan promosi suatu barang dan jasa
keputusan Menteri Pariwisata Pos dan yang berskala nasional, regional,
Telekomunikasi No.KM 108/HM.703/ dan internasional.
MPPT-91 merumuskan : Kongres,
Konferensi, atau Konvensi merupakan Pameran.
suatu kegiatan berupa pertemuan a. Pameran merupakan suatu kegiatan
sekelompok orang (negarawan, untuk menyebar luaskan informasi
usahawan, cendekiawan dan sebagainya) dan promosi yang ada hubungannya
untuk membahas masalah-masalah yang dengan penyelenggaraan konvensi
berkaitan dengan kepentingan bersama. atau yang dikaitkan dengan
Selanjutnya dalam UU Kepariwisataan pariwisata.
RI No. 10 tahun 2009 Bab VI pasal
b. Usaha Jasa Konvensi, perjalana
14 (1) Usaha pariwisata meliputi,
Incentive dan Pameran
antara lain: daya tarik wisata, kawasan
merupakan usaha dengan kegiatan
pariwisata, jasa transportasi wisata,
pokok memberi jasa pelayanan
jasa perjalanan wisata, jasa makanan
bagi suatu pertemuan sekelompok
dan minuman, penyediaan akomodasi,
orang (negarawan, uisahawan,
penyelenggaraan kegiatan hiburan dan
cendekiawan dan sebagainya)
rekreasi, penyelenggaraan pertemuan,
untuk membahas masalah-masalah
perjalanan insentif, konferensi, dan
yang berkaitan dengan kepentingan
pameran, jasa informasi pariwisata,
bersama.
jasa konsultan pariwisata, jasa
pramuwisata, wisata tirta; dan SPA. c. Izin usaha adalah izin yang
Sebagai tolok ukur pedoman pelaksanaan diberikan oleh Direktur Jendral
suatu konvensi, pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan usaha
mempergunakan Keputusan Menteri jasa Konvensi, perjalanan incentive
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor dan pameran.
28 Tahun 2014, tentang Standar Usaha
Jasa Pertemuan,, Perjalanan Insentif, Pameran sebagai usaha jasa
Konferensi dan Pameran, Bab 1 pasal 1 Pariwisata.
yang berbunyi: Pameran yang dikaitkan dengan industri
a. Usaha Pariwisata adalah usaha pariwisata dalam bahasa Inggris disebut
yang menyediakan barang dan/atau dengan berbagai istilah tergantung
jasa pada jenis kegiatan pameran yang
b. Usaha jasa penyelenggaraan diselenggarakan, seperti : Exhibition,
Pertemuan, Perjalanan Insentif, Expo atau Exposition, Industrial show,
Konferensi dan Pameran, yang 7UDGH )DLU 7UDGH 6KRZ 6FLHQWL¿F
selanjutnya disebut Usaha jasa WHFKQLFDO DWDX 3URIHVVLRQDO VFLHQWL¿F
penyelenggaraan PIKP, adalah exhibition.
pemberian jasa bagi suatu Pakar pameran seperti Hale
pertemuan sekelompok orang, N.Tongren dan James P. Thomson,
penyelenggaraan perjalanan bagi PHQGH¿QLVLNDQ Industrial Show (
karyawan dan mitra usaha sebagai pameran industry ) adalah kegiatan
imbalan atas prestasinya, serta pameran yang dimanfaatkan oleh

Jurnal Media Wisata, Volume 12, Nomor 2, November 2014 157


perusahaan-perusahaan pembuat alat- dalam industry pariwisata. Apa yang
alat dan produk-produk tertentu untuk dimaksud dengan MICE ?. Secara tehnis
menggelar hasil karyanya bagi umum MICE digolongkan kedalam industry
dan perusahaan lain yang berminat pariwisata.Dalam istilah Indonesia MICE
untuk membelinya. Trade Show diartikan sebagai wisata Konvensi, dengan
(pameran dagang) adalah pameran untuk batasan Usaha Jasa Konvensi, perjalanan
berdagang. Pembeli datang berkunjung incentive dan pameran merupakan usaha
ke pameran ini untuk membeli produk dengan kegiatan memberi jasa palayanan
demi kebutuhan sendiri atau diperjual bagi suatu pertemuan sekelompok orang
belikan kembali dalam jumlah banyak. (negarawan, usahawan, cendekiawan dan
3URIHVVLRQDO RU VFLHQWL¿F H[KLELWLRQ sebagainya) untuk membahas masalah-
(pameran ilmiah atau professional) masalah yang berkaitan dengan kegiatan
adalah pameran yang dikaitkan dengan usaha pariwisata lain, seperti transportasi,
persidangan kelompok professional, akomodasi, hiburan, perjalanan pra dan
guru, ilmuwan,dan mereka yang pasca konferensi (pre and post conference
merupakan pemakai akhir (end users) tours).
dari produk atau jasa pelayanan yang
M = Meeting
digelar pada pameran ini. Kegiatan
Pameran (Exhibition) dalam pengertian Adalah istilah bahasa Inggris yang berarti
umum adalah merupakan salah satu Rapat, Pertemuan atau Persidangan
cara atau media penyebaran informasi, adalah merupakan hal yang lazim bahwa
perkenalan sekaligus pemasaran suatu rapat, pertemuan atau persidangan ini
produk, baik berbentuk gagasan maupun diselenggarakan oleh kelompok orang
barang. yang bergabung dalam suatu asosiasi,
perkumpulan atau perserikatan.
1. MICE
I = Incentive.
MICE adalah kegiatan Konvensi,
Perjalanan Incentive dan Pameran Istilah incentive, oleh pemerintah

158 Jurnal Media Wisata, Volume 12, Nomor 2, November 2014


Indonesia seperti tercantum dalam UU 2. Memanfaatkan Potensi Industri
No.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan MICE
diartikan sebagai perjalanan Insentif.
Di Surat Kabar Harian Kedaulatan
Selanjutnya perjalanan insentif ini
Rakyat yang terbit pada tanggal
ditentukan kegiatan usahanya dalam surat
16 September 2014 memuat berita
Keputusan Memparpostel No.KM.108/
bahwa TCEB (Thailand Convention
HM.703/MPPT-91, bab 1 pasal 1
and Exhibition Bureau, organisasi
ayat b yang merumuskan perjalanan
public, menekankan meningkatnya
insentif merupakan suatu kegiatan
kepentingan industry MICE dalam
perjalanan yang diselenggarakan oleh
mendorong pertumbuhan dua Negara
suatu perusahaan untuk para karyawan
Ekonomi terbesar di ASEAN.
dan mitra usaha sebagai imbalan
Mengulangi kemitraan berkelanjutan
penghargaan atas prestasi mereka dalam
Thailand dengan industri MICE di
kaitan penyelenggaraan konvensi yang
Indonesia, TCEB juga memperkenalkan
membahas perkembangan kegiatan
paket promosi khusus bagi Indonesia
perusahaan yang bersangkutan.
yaitu Connect Businnes bagi event
C= Converence. pemerintah dan Connect People bagi
event convensi. Sebagai dua kekuatan
Istilah converence diterjemahkan dengan ekonomi terbesar di ASEAN, Thailand
Konperensi dalam bahasa Indonesia dan Indonesia memiliki peluang unik
yang mengandung pengertian yang untuk bekerjasama dalam memanfaatkan
sama. Dalam kaitannya dengan MICE, potensi transformasional industry MICE
surat keputusan Menteri Pariwisat Pos masing-masing.
dan Telekomunikasi nomor KM.108/
TCEB berkomitmen untuk memfasitasi
HM.703/MPPT-91 menyebutkan
dan mendukung kerja sama antara
bahwa konferensi, kongres atau
pelaku industry MICE di ASEAN dan
konvensi merupakan suatu kegiatan
menciptakan peluang match making
berupa pertemuan sekelompok orang
antara pihak terkait di Thailand dan
(negarawan, usahawan, dan sebagainya)
Indonesia dengan memanfaatkan event
untuk membahas masalah-masalah yang
pameran dan konvensi sebagai platform
berkaitan dengan kepentingan bersama.
yang efektif dalam hal memperkuat
E= Exhibition. perdagangan bilateral melalui
pengembangan industry MICE.
Exhibition berarti pameran. Dalam
Huubungan bisnis bilateral antara
kaitannya dengan industry pariwisata,
Thailand dan Indonesia telah
pameran termasuk dalam bisnis wisata
berlangsung lama dan produktif.
konvensi. Hal itu diatur dalam surat
Thailand menempati peringkat sebagai
keputusan Memparpostel RI Nomor
mitra dagang ketiga terbesar Indonesia
KM.108/HM.703/MPPT-91 bab 1 pasal
di kawasan ASEAN pada tahun 2013,
1c, yang berbunyi pameran merupakan
dan angka perdagangan antara kedua
suatu kegiatan untuk menyebar luaskan
Negara diperkirakan mencapai US
informasi dan promosi yang ada
$.16 miliar di tahun 2014. Hal tersebut
hubungannya dengan penyelenggaraan
menunjukkan hubungan industri MICE
konvensi atau yang ada kaitannya
yang kuat. Indonesia secara konsisten
dengan pariwisata.
berada di 10 besar pengunjung MICE
ke Thailand, dan meningkat menjadi
peringkat ke 6 di tahun 2013. (KR.Rsv).

Jurnal Media Wisata, Volume 12, Nomor 2, November 2014 159


3. Peluang Dibalik Ketimpangan minat menimba ilmu MICE terus
PHQXQMXNNDQ JUD¿N SRVLWLI 7LQJJLQ\D
Lulusan sekolah MICE tidak
kebutuhan SDM MICE juga memicu
melulu harus bekerja untuk
kampus untuk berbenah. Program
Organizer. Kalangan korporasi juga
Vokasi Universitas Indonesia misalnya,
membutuhkan kepiawaian mereka.
telah memasukkan MICE dalam
Melalui tender, perusahaan dan kurikulum perkuliahan sejak tahun
kementrian menyewa Organizer untuk 2002. Kami telah meluluskan sekitar
menggelar acara. Namun, siapakah 400 mahasiswa, dan saat ini berencana
orang yang mengurusi proses tender di untuk membuat program D.IV MICE,
perusahaan dan kementrian tersebut? kata Aris Miyati Nasution, Dosen
Di sinilah terbuka peluang kerja bagi Program Vokasi UI.
alumni kampus MICE!
Mahasiswa yang belajar di kampus 4. Korporasi Menjadi Faforit.
MICE boleh berbesar hati karena Berdasar hasil wawancara majalah
posisi tawar mereka jauh lebih tinggi. VENUE dengan sejumlah mahasiswa
Kebutuhan tenaga kerja di sector ini D.IV MICE, minat kerja di perusahaan
lebih besar dibandingkan pasokannya. non MICE lebih tinggi daripada PEO
Setiap tahunnya, sekolah tinggi (Professional Exhibition Organizer)
yang memiliki jurusan MICE hanya atau PCO (Professional Convention
mewisuda kurang dari 50 mahasiswa. Organizer). Alasannya bervariasi,
Padahal jumlah lowongan kerjanya jauh mulai dari standar gaji hingga ritme
lebih besar. Lowongan itupun bukan kerja di perusahaan Organizer yang
hanya datang dari PEO atau PCO. tidak teratur. Di perusahaan lain juga
Kalangan korporasi kini makin sadar sudah ada profesi yang membutuhkan
akan pentingnya memiliki SDM yang keahlian MICE, misalnya untuk
memahami seluk-beluk manajemen penyelenggaraan acara atau brand
acara. Banyak perusahaan kini memiliki activation. Lapangan pekerjaan untuk
divisi khusus yang menangani kegiatan lulusan MICE ini memang luas, namun
below the line (BTL). Tugasnya tentunya tugas mereka tetap terkait
beragam, mulai dari menggelar tender dengan penyelenggaraan acara .
acara hingga mengadakan acara secara
Namun impian alumni sekolah MICE
mandiri, misalnya peluncuran produk
untuk berkarier di sector korporasi tidak
dan konferensi pers. Saat ini baru
semulus yang diharapkan. Pasalnya para
sekitar 60% yang benar-benar terserap
korporasi itu biasanya mencari SDM
ke perusahaan exhibition organizer atau
MICE yang sudah berpengalaman.
conference organizer.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas maka
Menurut Jay M.S., mantan Kepala BTL
perlu diatasi dengan system program
& Brand Activation Indosat, SDM
magang di perusahaan Organizer. Selain
yang piawai menyelenggarakan acara-
itu mereka juga diberikan tugas akhir
acara MICE sangat dibutuhkan oleh
untuk menyelenggarakan acara MICE.
korporasi. Keahlian mereka berguna
Dalam tugas akhir itu mereka dituntut
untuk medongkrak pamor produk atau
untuk mampu menyusun konsep acara,
jasa yang ditelurkan perusahaan melalui
mencari sponsor dan peserta,hingga
rangkaian kegiatan brand activation.
mengeksekusi acara. (Dikutip dari
Terbuka lebarnya peluang kerja di tulisan ARIA WICAKSANA di majalah
sector event inilah yang membuat VENUE No.84 Tahun ke 7 bulan Juni

160 Jurnal Media Wisata, Volume 12, Nomor 2, November 2014


2014). DAFTAR PUSTAKA
Berdasar paparan tersebut diatas, Aria Wicaksana 2004 Majalah Venue No.84
mampukah Sekolah Tinggi Pariwisata Tahun 7, Juni 2014
AMPTA membuka jurusan MICE
sebagai pengganti Jurusan Usaha Wisata Kompas .com 28 Juni 2014
yang akan ditutup? Atau masuk program Nyoman S Pendit, 1999 Wisata Konvensi,
APHS (Ambarrukmo Palace Hotel Potensi Gede Bisnis Besar
School)? Hal ini merupakan tantangan PT Gramedia Pustaka Utama,
yang perlu kita hadapi bersama-sama, Jakarta.
sehingga apa yang tidak mungkin bisa
menjadi kenyataan, apabila Tuhan SKH Kedaulatan Rakyat Yogyakarta 2014
ALLAH SWT meridhoinya, Amin ya tanggal 16 September 2014
Robbil Allamin.

KESIMPULAN
Bahwa dengan adanya perkembangan
yang pesat di Indonesia tentang kegiatan
Konvensi, hotel-hotel sekarang berlomba
mengambil keuntungan dari terselenggaranya
wisata MICE.
Pada mulanya, penghasilan terbesar
dari suatu hotel adalah hasil penjualan
kamar (Room Sales), menyusul hasil
penjualan dari Food&Beverage, kemudian
dari OOD (Other Operating Department).
Sekarang terbuka kesempatan mendapatkan
keuntungan dari adanya wisata MICE, yang
ternyata bisa mendatangkan pengunjung
yang lebih banyak, lama tinggal yang lebih
lama dan pembelanjaan uang yang lebih
besar. Hal ini sudah barang tentu akan
memberikan penghasilan yang cukup besar
bagi hotel-hotel.

Jurnal Media Wisata, Volume 12, Nomor 2, November 2014 161

Anda mungkin juga menyukai