Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Makin berhasil pembangunan nasional, makin tinggi usia harapan hidup

yang dapat dicapai oleh masyarakat Indonesia. Dengan makin tinggi usia harapan

hidup terhadap beberapa hal yang mungkin terjadi, yaitu makin tingginya penyakit

degenerasi (kemunduran) proses penuaan yang memerlukan pengawasan dan

pemeliharaan kesehatan maka makin tinggi kejadian penyakit ganas khususnya pada

alat kelamin wanita yang dapat menimbulkan kematian (Manuaba, 2009)

Keganasan indung telur (ovarium) merupakan keganasan yang sering

dijumpai, tetapi sebagian besar datang sudah dalam stadium lanjut atau ditemukan

saat operasi.Keganasan indung telur disebut“ pembunuh dingin” (silent killer) karena

perjalanan penyakit yang lamban. Dugaan keganasan indung telur ditemukan dengan

menemukan tumor pada wanita usia muda apalagi sebelum menarche, tumor indung

telur pada usia diatas 45 tahun maka kecurigaan ganas akan lebih besar, indung telur

masih teraba setelah wanita berhenti haid (Manuaba, 2010).

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun jumlah

penderita kanker bertambah mencapai 6.25 juta orang. Dalam 10 tahun mendatang

diperkirakan 9 juta orang akan meninggal setiap tahun akibat kanker. Dua pertiga

dari penderita kanker di dunia akan berada di Negara-negara yang sedang

berkembang (Setiati, 2009).

Karsinoma ovarium jenis epitel adalah penyebab utama kematian akibat

kanker ginekologi di Amerika Serikat.Pada tahun 2003 diperkirakan terdapat 25.400

kasus kanker ovarium dengan 14.300 kematian.Yang mencakupkira – kira 5% dari

semua kematian wanita karena kanker.Kanker ovarium jarang ditemukan pada usia

Universitas Sumatera Utara


di bawah 40 tahun. Angka kejadian meningkat dengan makin tuanya usia, dari 15 –

16 per 100.000 padausia 40 – 44 tahun menjadi paling tinggidenganangka 57 per

100.000 padausia 70 – 74 tahun. Usia median saat diagnose dalah 63 tahundan 48%

penderitaberusia 65 tahun. (Prawihardjo,2006).

Sebagaimana diketahui bahwaAngka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat

ini masih jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan

kesepakatan sasaran pembangunan Millenium. Millenium Development Goals

(MDGs) yang ditetapkan World Health Organization (WHO) sebesar 102/100.000

kelahiran hidup atau dua kali lebih besar dari target WHO sebesar 15/ 1000 KH

(DepKes RI, 2007).

Menurut Yatim (2008), menguraikan bahwa di Indonesia kanker alat

kandungan merupakan salah satu penyebab kematian utama di antara penyakit

kandungan. Kanker ovarium menduduki urutan ketiga sesudah kanker serviks dan

kanker payudara.Kematian akibat kanker di Indonesia menempati urutan kedua,

setelah kematian akibati nfeksi.Namun timbul praduga, apabila berbagai penyakit

infeksi telah dapat diatasi dan penduduk yang mencapai usia lanjut makin banyak

jumlahnya, diperkirakan jumlah penderita kanker akan menempati urutan tertinggi

(Anolis, 2011).

Tumor ovarium tersering dijumpai adalah tumor kistik. Menurut

Whitecardkk (1999) dalam Williams (2005) melaporkan 130 kasus massa adneks

yang didiagnosa selama kehamilan, 30 persen teratoma kistik, 28 persen kista

denoma serosa ataumusinosa, 13 persen kista korpus luteum, dan 7 persen kista jenis

lainnya. Dari 130 massa, 5 persen bersifat ganas.

Hasil penelitian Dumaris (2008-2012) di Rumah Sakit ST Elisabet

penderita kista ovarium berdasarkan sosiodemografi tertinggi pada kelompok umur

Universitas Sumatera Utara


29 – 37 tahun (29,7%),sukuBatak (81,9%),status kawin (71,6%). Sementara survey

pendahulauanDumaris (2008-2012) yang dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan

dari bulan Januari-Oktober 2010 penderita kista ovarium pada wanita usia subur

berjumlah 34 orang.Hasil survey awal yang dilakukan di RSUD pirngadi yang

menderita kistaovarium tahun 2013 berjumlah 38 orang

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti ’’Karakteristik

Penderita Tumor Ovarium di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2013”.

B. RumusanMasalah

Dari latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah

penelitian ini adalah “Bagaimanakah karakteristik Penderita Tumor Ovarium di

Rumah Sakit Pirngadi Medan Tahun 2013?”

C. TujuanPenelitian

1. TujuanUmum

Untuk mengetahui karakteristik penderita tumorovarium di RSUD Dr.

Pirngadi Medantahun 2013.

2. TujuanKhusus

1. Untuk mengetahui karakteristik penderita tumor ovarium berdasarkan umur di

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2013.

2. Untuk mengetahui karakteristik penderita tumor ovarium berdasarkan suku di

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2013.

3. Untukmengetahuikarakteristikpenderita tumorovariumberdasarkan status

marital di RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2013.

Universitas Sumatera Utara


4. Untuk mengetahui karakteristik penderita tumor ovarium berdasarkan paritas

di RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2013.

5. Untuk mengetahui karakteristik penderita tumor ovarium berdasarkan tindakan

medis di RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2013.

6. Untuk mengetahui karakteristik penderita tumor ovarium berdasarkan jenis

tumor ovarium di RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2013.

D. ManfaatPenelitian

1. Bagi Institusi Rumah Sakit

Sebagai informasi data tentang kejadian tumor ovarium dalam upaya deteksi

dini, pencegahan dan pengobatan pada kasus tumor ovarium.

2. Bagi Profesi Kebidanan

Sebagai bahan masukan dalam mendeteksi risiko tinggi pada ibu agar tumor

ovarium dapat diketahui secara dini dan tidak menjadi ganas sehingga menyebabkan

kematian.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan referensi tambahan bagi pendidikan khususnya

mengenai tumor ovarium.

4. Bagi Penulis

Menambah pengalaman dan wawasan penulis dalam mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh selama menjadi mahasiswa DIV Universitas Sumatera Utara

khususnya mengenai tumor ovarium.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai