NIM : 2015730093
◦ Tes Heaf :
Grade I: muncul 4-6 papul di kulit
Grade II: timbul indurasi berbentuk bulat penuh
Grade III : terbentuk plak dengan ukuran 12 mm
Grade IV:bila muncul tanda-tanda grade III ditambah
adanya vesikulasi dan ulserasi.
Pemeriksaan Laboratorium Dasar
◦ LED > 100mm/jam
Pemeriksaan Sitologi
◦ Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC)
◦ Gambaran yang tampak adalah lesi granulomatous,
terdiri dari sel-sel epiteloid dengan atau tanpa
nekrosis kaseosa. Sel-sel epiteloid tampak sebagai
sel yang memanjang atau semilunar dengan inti
kromatin halus atau granuler. Dapat pula dijumpai
sel-sel raksasa Langhans bersama sel epiteloid atau
yang berdiri sendiri.
Ditemukan tuberkuloid infiltrat seperti sel
epiteloid dikelilingi monosit, giant sel,
nekrose
Gambaran ini tidak dapat digunakan untuk
memastikan diagnosis oleh karena mungkin
terdapat juga pada penyakit lain seperti
mikosis dalam, lepra dll
Aktinomikosis
Guma Sifilis
Sporotrikosis
Semua fistel dan ulkus sudah menutup
Seluruh kelenjar getah bening sudah
mengecil (<1 cm), konsistensi keras
Sikatriks tidak eritema lagi
LED turun atau normal
Perbaiki keadaan umum
Teratur, jangan sampai putus.
Dalam bentuk kombinasi INH + 2 atau 3
macam bakterisidal lain.
Insisi dan eksisi pada abses tidak diperlukan,
jika eksisi tetap dilakukan, dua jenis obat
bakterisidal diberikan untuk terapi seperti
INH dan Rifampicin selama sembilan bulan
Edukasi, memperbaiki keadaan umum.
Obat Lini I sangat efektif untuk digunakan
terutama untuk fase inisial :
- Isoniazid, Rifampicin, Aminoglikosid dan
Ethambutol
Pirazinamid
Dosis: 15-30 mg.kg BB, max 2 gr/hari
ES: gangguan hepar
Etambutol
Bersifat bakteriostatik
Dosis: 15-25 mg/kgBB
Tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 13 tahun
Rifampicin
Dosis: 10 mg.kgBB, 600 mg/hr
ES: gangguan hepar, hypersensitifitas, trombositopenia
Fase I ( Intensif/Inisial )
INH, Rifampicin, Pirazinamid
- selama 8 minggu setiap hari
- Tujuan : membunuh kuman aktif,
membelah secepat-cepatnya
dan sebanyak2nya.