Anda di halaman 1dari 11

Bronkitis Kronis

Nama: Dysha Hasya Muthi 2015730033


Topan Muhamad Nur 2013730184
Definisi

Bronkitis kronik adalah kelainan saluran napas


yang ditandai oleh batuk kronik berdahak
minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-
kurangnya 2 tahun berturut-turut, tidak
disebabkan penyakit lain (PDPI, 2003).
01 Simple chronic bronchitis: bila
sputumnya mukoid.
Bronkitis 02 Chronic/recurrent mucopurulent
Kronik bronchitis: dahak mukopurulen.

dibagi 03 Chronic obstructive bronchitis:


obstruksi saluran napas
menetap.
menjadi
Merokok

Paparan Hiperesponsif
dan Polusi Faktor Saluran Nafas
Resiko

Infeksi Saluran Genetik


Nafas
Patofisiologi

Prestasi yang menurun dari pompa respirasi terutama otot-otot


respirasi sehingga terjadi overinflasi dan penyempitan jalan napas,
menimbulkan hipoventalasi dan tidak cukupnya udara ke aveoli
menyebabkan karbon dioksida darah meningkat dan oksigen dalam
darah berkurang.

Mekanisme patofisiologi yang bertanggung jawab pada bronkitis


kronik sangat kompleks, berawal dari rangsang iritasi pada jalan
napas menimbulkan 4 hal besar seperti inflamasi jalan napas,
hipersekresi mukus, disfungsi silia dan rangsangan reflex vagal
saling mempengaruhi dan berinteraksi menimbulkan suatu proses
yang sangat kompleks (Sanjay Sethi, 1999).
Gejala
Bronkitis kronik sering
Gejala respirasi berupa sesak dikaitkan dengan gejala
napas yang semakin eksaserbasi akut dimana
bertambah berat, peningkatan kondisi pasien mengalami
volume dan purulensi sputum, perburukan dari kondisi
batuk yang semakin sering, sebelumnya dan bersifat akut.
dan napas yang dangkal dan
cepat.

Eksaserbasi akut ini dapat ditandai


dengan gejala yang khas, seperti
sesak napas yang semakin
Gejala sistemik ditandai dengan
memburuk, batuk produktif dengan
peningkatan suhu tubuh,
perubahan volume atau purulensi
peningkatan denyut nadi serta
sputum atau dapat juga
gangguan status mental pasien
memberikan gejala yang tidak
khas seperti malaise, kelelahan
dan gangguan tidur.
Pemeriksaan
Fisik Inspeksi didapati pursed - lips breathing atau sering dikatakan mulut setengah
terkatup atau mulut mencucu.
barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal sebanding).
Otot bantu napas dan hipertropi otot bantu napas.
Pelebaran sela iga dan bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
jugularis leher dan edema tungkai serta adanya penampilan pink puffer atau blue
bloater.
Pada saat palpasi didapati stem fremitus yang lemah dan adanya pelebaran iga.
Pada saat perkusi akan didapati hipersonor dan batas jantung mengecil, letak
diafragma rendah, hepar terdorong ke bawah. Auskultasi berguna untuk mendengar
apakah suara napas vesikuler normal, atau melemah, apakah terdapat ronki atau
mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa, ekspirasi memanjang
dan bunyi jantung terdengar jauh
ANAMNESIS

Diagnosis dapat ditegakkan yang pertama yakni dengan


anamnesis meliputi keluhan utama dan keluhan tambahan.
Biasanya keluhan pasien adalah batuk maupun sesak napas
yang kronik dan berulang. Pada bronkitis kronik gejala batuk
sebagai keluhan yang menonjol, batuk disertai dahak yang
banyak, kadang kental dan kalau berwarna kekuningan
pertanda adanya super infeksi bakterial.
Pemeriksaan
Penunjang

Spirometri

Radiologi
Pemeriksaan lain yang dapat digunakan adalah pemeriksaan faal
paru dengan pengukuran Volume Residu (VR), Kapasiti Residu
Darah Rutin Fungsional (KRF), Kapasiti Paru Total (KPT), VR/KRF dan lain-lain.
Lalu lainnya adalah uji latih kardiopulmoner, uji provokasi bronkus,
uji coba kortikosteroid, analisis gas darah, sinar Computerized
Tomography (CT Scan) resolusi tinggi, elektrokardiografi,
ekokardiografi, bakteriologi dan kadar alfa-1 antitripsin (PDPI 2003).
TATALAKSANA

Bronkodilator Mukolitik

Kortikosteroid Antitusif

Antibiotik Antioksidan
Easy to change colors,
photos and Text.

Ekspektoran NonFarmakologi
Edukasi: Perbaikan Nutrisi dan
pembatasan aktivitas,tidak merokok
dan menghindari paparan polusi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai