Anda di halaman 1dari 2

Tujuan pembelajaran Discovery Learning

Bell (1978) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari pembelajaran dengan penemuan,
yakni sebagai berikut :
a. Dalam penemuan sisa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Kenyataan menunjukan baha partisipasi banyak sisa dalam pembelajaran meningkat ketia
penemuan digunakan.
b. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi
konkreat maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan
yang diberikan.
c. Sisa juga blajar merumuskan strategi tanya jaab yang tidak rancu dan mnggunakan tanya
jaab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
d. Pembelajaran dengan penemukan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang
efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.
e. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-
konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih
mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
Karakteristik Discovery Learning
ciri utama belajar menemukan, yaitu (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan ; (2) berpusat pada siswa ; (3)
kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Ada sejimlah ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat ditekankan oleh teori
konstruktivisme, yaitu sebagai berikut :
Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar:
a. Mendorong terjadinya kemandirin dan inisiatif belajar pada siswa.
b. Memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai.
c. Berpandang bahwa belajar merupakan suatu prses, bukan menekan pada hasil.
d. Mendorong siswa untuk mampu melakukan penyelidikan.
e. Menghargai peran pengalaman kritis dalam belajar.
f. Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa.
g. Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa.
h. Mendasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip kognitif.
i. Banyak menggunakan terminologi kognitif untuk menjelaskan proses pembelajaran seperti
prediksi, inferensi, kreasi, dan analisis.
j. Menekankan pentingnya “bagaimana” siswa belajar.
k. Mendorong siswwa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau diskusi dengan siswa lain
dan guru.
l. Sangat mendukung terjadinya belajar kooperatif.
m. Menekankan pentingnya konteks dalam belajar.
n. Memperhatikan keyakinan dan siap siswa dalam belajar.
o. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan dan pemahaman
baru yang ddidasari pada pengalaman nyata.
Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran kontruktivisme tersebut, penerapannya didalam kelas
sebagai berikut :
a. Mendorng kemandirian dan inisiatif sisa dalam belajar.
b. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu
kepada siswa untuk merespon.
c. Mendorong siswa berfikir tingkat tinggi.
d. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru atau siswwa lainnya.
e. Siswa terlibat dalam pengetahuan yang mendorong dan menantang terjadinya diskusi.
f. Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi interaktif.

Anda mungkin juga menyukai