Anda di halaman 1dari 2

Sebagai strategi belajar, discovery learning mempunyai prinsip yang sam dengan

inkuiri(inquiry) dan problem solving. Tidak ada perbedaan prinsipil pada ketiga pada istilah ini,
pada discovery learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang
sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery
masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru,
sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa mengerahkan seluruh
pikiran dan keterampilan untuk mendapatkan temuan-temuan didalam masalah itu melalui proses
penelitian.

Problem solving lebih memberikan tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah.


Akan tetapi prinsip belajar yang nampak jelas discovery learning adalah materi atau bahan
pelajaran yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi siswa sebagai
peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dialnjutkan dengan
mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk (kontrukstif) apa yang
mereka ketahui dan mereka pahami dalam akhir (Darmadi, 2017).

Pembelajaran discovery learning mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:

1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari pembelajarannya yaitu


pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi
kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

2. Prinsip Interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai
sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

3. Prinsip Bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini
adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Dalam hal ini, kemampuan
guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Di samping itu, pada
pembelajaran ini juga perlu dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan
mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.

4. Prinsip Belajar untuk Berpikir. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi
belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal.

5. Prinsip Keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan


berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru
adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan
hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

Prinsip belajar yang nampak jelas pada discovery learning adalah materi atau bahan
pelajaran yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi siswa
sebagai peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan
dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasikan atau membentuk (konstruksi)
apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir (Komara, 2014: 107).
Daftar pustaka

Darmadi.2017.Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar


Siswa.Yogyakarta:Deepublish

Komara, E.2014.Belajar dan Pembelajaran Interaktif.Bandung: PT Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai