Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Discovery Learning


Menurut Hosnan (2014 : 280-281) menyatakan bahwa penemuan (discovery)
adalah suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan
konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide
penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran. Menurut Malawi, dkk. (2017:103) discovery learning adalah
proses belajar yang didalamnya tidak disajikan suatu konsep dalam bentuk jadi
(final), tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasi sendiri cara belajarnya dalam
menemukan konsep. Menurut Wilcox (Slavin, 1977) dalam pembelajaran dengan
penemuan, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif
mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa
untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka
menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar
yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dan
prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman. Hal yang menjadi dasar ide Jerome
Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan
secara aktif dalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang
disebutnya discovery learning yaitu siswa mengorganisasikan bahan yang dipelajari
dengan suatu bentuk akhir (Dalyono, 1996:41).
Pada pembelajaran penemuan, siswa didorong untuk terutama belajar sendiri
melalui keterlibatan aktif dengan menuntut proses berpikir yang berbeda pula.
Seluruh kegiatan mengkategori meliputi mengidentifikasi dan menempatkan contoh-
contoh, objek-objek atau peristiwa-peristiwa ke dalam kelas dengan menggunakan
dasar kriteria tertentu. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif
dari tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk
menunjang proses belajar, perlu lingkungan yang memfasilitasi rasa ingin tahu siswa
pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan discovery learning environment
yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan
baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses belajar dapat
berjalan dengan baik dan lebih kreatif.

Daftar pustaka
Malawi, Ibadullah dan Ani Kadarwati. 2017. Pembelajaran Tematik (Konsep Dan
Aplikasi). Magetan : CV. AE Grafika
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21 : Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Ghalia Indonesia
Dalyono. 1996. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Jakarta :
Karya Asih

Anda mungkin juga menyukai