Skripsi
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ii
PENGESAHAN
Skripsi
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Blubuk 03
dalam Menyelesaikan Soal Cerita tentang Membaca Gambar atau Denah Beskala
melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Kelompok Kecil
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Drs. Amin Suyitno, M.Pd Drs. Zaenuri Mastur, S.E, M.Si, AKt
NIP. 130604211 NIP. 131785185
Anggota Penguji,
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi
Dengan ilmu hidup jadi mudah, dengan seni hidup jadi indah, dengan agama
PERSEMBAHAN:
Suami Tersayang.
Putra-putriku Tersayang.
menjadi dewasa.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri
Cerita tentang Membaca Gambar atau Denah Berskala Melalui Model Pembelajaran
Tutor Sebaya dalam Kelompok Kecil”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
Semarang.
2. Drs. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang
Semarang.
skripsi.
v
5. Drs. Mashuri, M.Si, Pembimbing Pendamping yang telah banyak
skripsi.
menyelesaikan penelitian ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan karunia-
Nya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena
itu penulis dengan lapang dada dan keterbukaan menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para pembaca. Akhirnya semoga apa yang menjadi hasil dari
penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca dan dunia
pendidikan, amin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................ 3
D. Manfaat Penelitian .......................................................... 3
E. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori ................................................................ 7
1. Pengertian Belajar ..................................................... 7
2. Tahap-tahap dalam Proses Belajar ............................ 10
3. Proses Pembelajaran Matematika ............................. 12
4. Matematika Sekolah .................................................. 13
5. Meningkatkan Minat Belajar Siswa .......................... 15
6. Menumbuhkan Minat Siswa dalam Pelajaran
Matematika ............................................................... 19
7. Pengelolaan Kelas ..................................................... 23
8. Uraian Matematika yang Terkait dengan
Penelitian ................................................................... 23
9. Model Pembelajaran Tutor Sebaya dalam
Kelompok Kecil ........................................................ 28
10. Kerangka Berpikir ..................................................... 29
B. Hipotesis Tindakan ......................................................... 30
vii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ............................................................. 31
B. Subyek yang Diteliti ....................................................... 32
C. Prosedur Kerja dalam Penelitian ..................................... 32
D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data ...................... 42
E. Tolok Ukur Keberhasilan ................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Siklus I ....................................................... 44
B. Pelaksanaan Siklus II ...................................................... 52
C. Pelaksanaan Siklus III ..................................................... 61
D. Pembahasan ..................................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................... 73
B. Saran-saran ...................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 77
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kenyataan yang ada pada saat ini, masih banyak siswa sekolah dasar yang
banyak juga siswa yang belum memahami cara menyelesaikan soal-soal cerita
yang berhubungan dengan satuan panjang dan luas pada denah berskala. Hal ini
dapat dilihat setiap kali siswa diberi soal tentang denah berskala, sebagian siswa
semua soal matematika dianggap sulit baginya. Maka minat siswa perlu
menarik, agar nantinya siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar. Siswa
diajak belajar di luar kelas untuk dikenalkan pada lingkungan sekitar sebagai
berskala. Siswa juga dituntut untuk bisa menyelesaikan soal-soal cerita yang
belum memperoleh hasil yang memuaskan, rata-rata berkisar 5,8. Nilai tersebut
konkret dan siswa sering diberi latihan soal-soal cerita yang berhubungan dengan
2
cerita dengan benar. Serta diberi pengertian bahwa antara luas pada denah
Sehubungan dengan itu dari sekian banyak soal-soal latihan yang diberikan
guru, pada bagian ini masih banyak siswa yang belum memahami dan mengalami
kesulitan untuk menghitung luas bangun pada denah dengan bangun sebenarnya,
terutama dalam menyelesaikan soal cerita pada denah berskala. Maka peneliti
mempunyai alasan untuk terus mencari cara-cara yang baik dan benar dalam
memahami cara menyelesaikan soal cerita dengan benar, yakni dari apa yang
diketahui, apa yang ditanyakan dan apa jawaban soal tersebut, yang akhirnya
Adapun alasan peneliti tertarik memilih cara tersebut dalam penelitian ini
yang ada di sekolah, terutama pada pokok bahasan membaca denah berskala.
selama ini masih jarang digunakan oleh kebanyakan guru, mereka hanya
kelompok kecil.
B. Rumusan Masalah
dalam menyelesaikan soal cerita tentang membaca gambar atau denah berskala?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
kelompoknya.
4
sebayanya.
mengajar.
sarana belajar.
ada di sekolah.
5
pembelajaran.
Pedoman penyusunan skripsi dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian awal,
1. Bagian awal
Pada bagian awal penulisan skripsi ini memuat halaman judul, abstrak,
2. Bagian Isi
Pada bagian isi penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai
berikut.
a. Bab I Pendahuluan
Tindakan. Berisi teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini
Pada Bab III memuat tentang lokasi penelitian yang digunakan dalam
penelitian, rancangan penelitian yang terdiri atas tiga siklus setiap siklus
Dalam Bab ini berisi tentang pelaksanaan pada siklus 1, siklus 2, siklus 3
dan penutup.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir penulisan skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan daftar
lampiran.
7
BAB II
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
sebagai berikut.
untuk berfikir logis, praktis dan kritis”. Selain itu belajar juga dapat diartikan
sebagai proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan
sedemikian rupa sehingga seluruh siswa menjadi aktif, dapat merangsang daya
cipta, rasa dan karsa. Dalam hal ini, para siswa tidak hanya mendengarkan
atau menerima penjelasan guru secara sepihak, tetapi dapat pula melakukan
bertambah.
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis
menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi
setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya tidak mudah hilang begitu
saja melainkan akan terus dimiliki, bahkan akan makin berkembang kalau
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai. Perbuatan belajar akan terarah pada perubahan tingkah
anak telah belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak ialah
untuk memiliki sepeda dan sebagainya. Jadi aspek perubahan yang satu
pengetahuan yang dipelajari itu dipelajari dalam tiga tahap yang macamnya
proses pembelajaran diawali dengan tahap enatik, dan kemudian, jika tahap
belajar yang pertama ini telah dirasa cukup, siswa beralih ke kegiatan belajar
ikonik; dan selanjutnya kegiatan belajar itu diteruskan dengan kegiatan belajar
simbolik.
siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri. Siswa belajar melalui
masalah.
menarik. Sederhana dalam arti penyajian materi mudah dipahami. Agar lebih
gambar-gambar yang menarik. Kemudian ini juga sangat berguna untuk orang
tua siswa.
Tidak bisa disangsikan lagi, metematika sebagai ilmu dasar dewasa ini
Untuk itu peranan orang tua di rumah sangatlah membantu siswa dalam
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan para orang tua di rumah untuk
Kedua, banyak keluhan orang tua, seperti nilai matematika anaknya kurang
kesalahan diri sendiri. Jarang orang tua menyalahkan diri sendiri. Ketiga,
Namun secara umum, ada yang perlu diperhatikan orang tua dalam
yang baik. Berilah dorongan agar senang belajar matematika, jika perlu
panggil teman sekelasnya (satu atau dua anak) untuk belajar bersama.
4. Matematika Sekolah
dasar dan pendidikan menengah memberi tekanan pada penataan nalar dan
penerapan matematika.
mengembangkan matematika.
sendiri harus dirancang sedemikian rupa sehingga seluruh siswa menjadi aktif,
dapat merangsang daya cipta, rasa, dan karsa. Dalam hal ini, para siswa tidak
Ketiga ranah tersebut menyatu dan sulit dipisahkan. Seorang guru harus
lebih menekankan ranah kognitif disamping ranah lainya. Dalam kaitan itu,
sebagai berikut.
16
1. Asas Apersepsi
dimiliki siswa. Agar siswa mendapat persepsi dan apersepsi yang terang,
pada suatu prinsip bahwa setiap bahan pengajaran yang baru harus
antara lain pemilihan bahan pengajaran, minat dan perhatian guru serta
3. Asas Peragaan
diperagakan.
memahami artinya.
17
4. Asas Motivasi
Semua siswa tentu ingin memperoleh nilai atau angka yang tinggi. Ada
“penghargaan” jika anak itu mendapati angka yang tinggi, dan sebagai
Kerja sama merupakan motivasi belajar yang sehat, yang dapat berupa
6. Asas Kooperasi
berbeda satu sama lain. Pada pratiknya, sekolah dengan sistem pengajaran
8. Asas Korelasi
pengajaran yang satu dengan bidang pengajaran yang lain. Asas ini tepat
sekali digunakan dalam bentuk pengajaran proyek atau unit pada mata
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat
belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat siswa, baik yang bersifat kognitif
seperti kecerdasan dan bakat, maupun yang bersifat afektif seperti motivasi,
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Motivasi dapat timbul dari dalam
20
diri individu (motivasi intrinsik) maupun akibat pengaruh dari luar dirinya
(motovasi ekstrinsik)
Oleh karena itu, guru harus bisa menumbuhkan minat dan perhatian siswa
tersebut diiringi dengan beban materi pelajaran yang sarat. Hal ini akan
berimplikasi pada beban kerja guru dalam menyajikan materi yang bertambah
berat, sementara bagi siswa yang tingkat kecerdasannya pas-pasan akan terasa
Di pihak lain, sering kita dengan keluhan orang tua siswa, bahwa
anaknya juga bagi mereka. Bahkan orang tua merasa kewalahan bila ditanyai
dengan sesuatu yang sulit, abstrak dan sosok guru yang tak ramah atau guru
membosankan bagi sebagian siswa. Sejalan dengan hal tersebut, berbagai cara
bisa ditempuh guru agar siswa menjadi senang, tertarik atau berminat terhadap
2. Siswa diberi LKS (Lembar Kerja Siswa) pada materi pelajaran tertentu.
21
kehidupan sehari-hari.
penilaian. Hal ini penting dilakukan karena akan memberikan gairah siswa
6. Bagi guru yang mengajar di SD, ada baiknya sesekali anak diajak belajar
matematika di luar kelas. Tampa alat tulis pun mereka bisa menggambar
digunakan sebagai sarana belajar matematika tahap awal di SD. Hal yang
10. Dalam mendidik dan mengajar, hendaknya guru berusaha menjadi guru
(2003:6), dalam jaman Iptek ini orang tua tidak lagi dapat menjadi model bagi
anak-anaknya. Ini lantaran orang tua, tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan
anak terhadap ilmu pengetahuan. Banyak pertanyaan anak tak dapat dijawab
Kondisi demikian itu, menurut Rahayu yang mantan Dekan Fak. Psikologi
UGM ini, mau tak mau mengurangi nilai orang tua sebagai model bagi anak-
anaknya. Kewibawaan orang tua pun sedikit merosot. Remaja tidak lagi
memandang orang tua sebagai sumber ilmu pengetahuan. Di sini sering terjadi
gap antara remaja dan orang tua. Agar tidak ketinggalan zaman sekaligus
merapatkan gap yang mungkin timbul, orang tua harus selalu meningkatkan
Dalam hal belajar di rumah, orang tua atau wali murid harus sering
antara pukul 19.00 sampai pukul 21.00. Bila anaknya jarang belajar di rumah,
seharusnya orang tua atau wali murid menyuruh anaknya giat belajar.
Diusahakan orang tua atau wali murid sering menanyakan atau memerksa PR
Menurut pakar pendidikan Pastor J. Drost, SJ, (2003:6) orang tua yang
Cara yang paling baik untuk membantu anak belajar matematika adalah
23
katanya tidak bisa menjawab soal, jangan diberi jawaban langsung tetapi perlu
7. Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap siswa di kelas itu dapat
jendela agar udara segar dapat masuk ke ruangan, menyalakan lampu agar
ruangan kelas menjadi tenang, menggeser papan tulis, mengatur meja dan
km
hm
dam
m kalikan 10
dm
cm
bagi dengan 10 mm
hm2 ha
dam2 a
m2 ca
dm2
cm2
mm2
Untuk mentukan luas dapat menggunakan satuan luas km2, hm2, dam2, m2,
dm2, cm2 dan mm2 atau ha, a, dan ca. Hubungan kedua macam satuan luas
tersebut adalah:
1 hm2 = 1 ha
1 dam2 = 1 a
1 m2 = 1 ca
b). Skala
Misalnya:
Kita dapat pula membuat denah rumah tipe 36 di atas tanah yang
luasnya 90 m2. Rumah tipe 36, berarti luas rumah (bangunan) = 36 m2.
berikut.
lebar = 9m
panjang = 10 m
Untuk tanah
Lebar 9 m = 900 cm
Lebar pada gambar (900:100) cm = 9 cm
Skala 1: 100
26
Lebar 10 m = 1.000 cm
Panjang pada gambar
Skala 1: 100 (1.000:100) cm = 10 cm
Untuk bangunan
Panjang 6 m = 600 cm
Skala 1:100
9 cm
10 cm 6 cm
6 cm
3). Contoh cara menyelesaikan soal cerita tentang gambar atau denah
berskala.
Contoh 1:
Penyelesaian
- lebar = ½ km
- skala 1:10.000
Jawab:
Panjang 1 km = 100.000 cm
Lebar ½ km = 50.000 cm
5 cm
10 cm
Contoh 2:
pohon.
2,5 cm
A 4 cm B
skala 1:200
Skala 1:200
28
Tentukan:
(titik B).
Penyelesaian:
Skala 1:200
Jawab:
bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada
orang lain. Oleh karena itu, pemilihan pembelajaran tutor sebaya sebagai
materi).
d. Mereka diberi waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam kelas
utama.
dengan urutan sub materi, beri kesimpulan dan klasifikasi seandainya ada
dianggap sulit. Apalagi kalau sudah menyangkut satuan ukuran luas. Karena
tutor sebaya dalam kelompok kecil dalam menyelesaikan soal cerita tentang
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis tindakan yang akan diajukan adalah
sebagai berikut. Melalui model pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok kecil
dalam menyelesaikan soal cerita tentang membaca gambar atau denah berskala
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
sebenarnya letak SD cukup strategis karena menghadap jalan raya yang lalu
lintasnya setiap saat cukup ramai, apalagi pada pagi hari. Namun kondisi
berasal dari satu pedukuhan, yang diberi nama “Pedukuhan Candra Geni”,
pedukuhan yang mayoritas masyarakatnya adalah petani dan buruh. Banyak anak-
anak yang tinggal hanya dengan nenek atau kakeknya, karena orang tua mereka
Bahasa Jawa (desa) dan Bahasa Indonesia. Untuk itu diperlukan kemampuan guru
berarti. Maka kolaborasi antar teman sejawat sangat diperlukan demi tercapainya
penelitian tersebut.
32
Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VI tahun pelajaran 2005/2006, dengan
jumlah 19 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Mengajar dengan siswa yang rata-rata kurang dari 30 siswa, sebenarnya bisa
kondisi siswa berasal dari masyarakat ekonomi lemah dan kurang perhatian dari
pihak orang tua terhadap anaknya dalam bidang pendidikan, maka diperlukan
sosok guru yang bisa bertindak sebagi teman dalam belajar serta koordinasi yang
baik antara sesama guru sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
Penelitian tindakan kelas ini merupakan siklus yang dirancang dalam tiga
siklus. Setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi. Tahapan tersebut disusun dalam siklus dan setiap siklus dilaksanakan
Siklus I
Perencanaan
d. Membagi kelompok belajar secara acak dan siswa pandai bertindak sebagai
tutor sebaya.
33
tindakan.
Tindakan
e. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara ber-
kelompok.
dengan sub materi, guru memberi kesimpulan dan klasifikasi seandainya ada
Pengamatan
diperlukan.
keseluruhan.
Refleksi
Siklus II
Perencanaan
siklus I.
secara mandiri.
tindakan.
penelitian.
Tindakan
secara berkelompok.
37
tutor sebayanya.
pelajaran.
Pengamatan
diperlukan.
keseluruhan.
Refleksi
Siklus III
Perencanaan
siklus II.
secara mandiri.
tindakan.
penelitian.
Tindakan
secara berkelompok.
pelajaran.
Pengamatan
diperlukan.
keseluruhan.
Refleksi
tindakan tercapai atau tidak. Maka diharapkan pada akhir siklus III ini,
1. Sumber Data
penelitian.
Yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila
hasil belajar siswa pada pokok bahasan membaca gambar atau denah berskala
dalam menyelesaikan soal cerita melalui model pembelajaran tutor sebaya dalam
kelompok kecil mencapai nilai rata-rata minimal 7,5, dengan ketuntasan kelas
minimal 75%.
44
BAB IV
A. Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
mandiri.
Pada siklus ini disampaikan materi tentang cara membaca gambar atau
siswa diberi juga materi tentang cara menggambar berskala pada bangun
Pada rencana pembelajaran siklus I ada dua tujuan yang ingin dicapai
atau denah berskala dengan dipandu dengan tutor sebayanya siswa dapat
ada. Jumlah siswa dalam penelitian ini ada 19 siswa. Maka setiap
45
beranggotakan 7 orang siswa. Jadi kelompok kecil yang ada dalam satu
implementasi tindakan.
penelitian.
soal cerita, pada pokok bahasan membaca gambar atau denah berskala
mencatat hal-hal yang diterima, baik keadaan siswa maupun keadaan guru
pada siklus I. Peneliti menyajikan lima soal dalam bentuk essay yang
2. Tindakan
baik dan menarik agar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran.
47
perlu mengingatkan kembali materi pelajaran yang lalu dan bertanya hal-
tentunya diselingi dengan tanya jawab, demontrasi dan tugas. Maka pada
siklus I, diperlukan metode ceramah yang bervariasi agar siswa lebih jelas
memahaminya.
48
pada gambar atau denah berskala, baik dalam kehidupan nyata maupun
Peran tutor sebaya dalam kelompok kecil ini sangat menentukan sekali.
siswa terpandai bertindak sebagai tutor sebaya. Hal ini dimaksudkan agar
diluruskan, guru memberikan kesempatan pula pada siswa barang kali ada
beberapa hal, yaitu bagi siswa yang sudah mendapat nilai yang lebih dari
3. Pengamatan
(k) Secara umum respon siswa yang diajar masih kurang baik.
Refleksi
terdapat 11 siswa yang belum dapat menyelesaikan soal dengan baik. Nilai yang
langkah yang benar, dan masih belum terampil dalam menghitung dengan
menghubungkan antara satuan panjang dan satuan luas. Maka masih diperlukan
dengan benar pada siklus II. Sehingga nilai yang diperoleh sesuai dengan
B. Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
mandiri.
gambar/denah berskala.
53
Pada rencana pembelajaran siklus II ini ada dua tujuan yang ingin
tentang membaca gambar atau denah berskala. Yang kedua, setelah siswa
ada. Jumlah siswa dalam penelitian ini ada 19 siswa. Maka setiap
beranggotakan 7 orang siswa. Jadi kelompok kecil yang ada dalam satu
d. Membagi kelompok belajar sesuai nomor urut siswa dan siswa terpandai
kelompok sesuia nomor urut siswa. Hal ini diharapkan agar siswa tidak
implementasi tindakan.
menjadi salah satu pilihan agar siswa dapat lebih mengenal lingkungan
kelompok aktif dalam memecahkan soal cerita yang diberikan guru dan
depan kelas.
penelitian.
soal cerita, pada pokok bahasan membaca gambar atau denah berskala
mencatat hal-hal yang diterima, baik keadaan siswa maupun keadaan guru
pada siklus II ini. Peneliti menyajikan lima soal dalam bentuk essay yang
3. Tindakan
beberapa alat peraga yang dibutuhkan. Sesuai pokok bahasan yaitu cara
denah berskala. Guru menyajikan sebuah contoh soal cerita yang dikemas
proses pembelajaran.
c. Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran dan
perlu mengingatkan kembali materi pelajaran yang lalu dan bertanya hal-
ceramah dari guru, tentunya diselingi dengan tanya jawab, demontrasi dan
tugas. Maka pada siklus II ini, diperlukan metode ceramah yang bervariasi
kerja ditulis dalam bentuk gambar disertai soal cerita tentang gambar
tersebut.
Peran tutor sebaya dalam kelompok kecil ini sangat menentukan sekali.
siswa terpandai bertindak sebagai tutor sebaya. Hal ini dimaksudkan agar
dengan langkah-langkah yang benar. Agar hasilnya lebih baik maka setiap
diluruskan, guru memberikan kesempatan pula pada siswa barang kali ada
pelajaran.
beberapa hal, yaitu bagi siswa yang sudah mendapat nilai yang lebih dari
3. Pengamatan
baik.
(e) Dalam menyelesaikan soal masih ada 7 siswa yang belum tuntas,
(k) Secara umum respon siswa yang diajar sudah cukup baik
Refleksi
dengan benar. Siswa-siswa tersebut juga masih belum memahami bagaimana cara
hasil yang diperoleh, serta masih belum juga terampil dalam menghitung dengan
menghubungkan antara satuan panjang dan satuan luas. Maka masih diperlukan
adanya perbaikan tentang menuliskan hasil yang diperoleh dari penyelesaian soal
cerita sesuai dengan langkah-langkah yang benar pula pada siklus III. Sehingga
1. Perencanaan
mandiri.
sebenarnya suatu bidang datar pada denah berskala dan cara menghitung
luas sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta berskala, yang dikaitkan
cara menghitung jarak sebenarnya antara kota yanh satu dengan kota yang
Pada rencana pembelajaran siklus III, ada dua tujuan yang ingin
sebenarnya suatu bidang datar pada denah berskala. Yang kedua, setelah
sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta berskala, dengan dipandu
tutor sebayanya siswa dapat menghitung luas sebenarnya suatu daerah atau
ada. Jumlah siswa dalam penelitian ini ada 19 siswa. Maka setiap
beranggotakan 7 orang siswa. Jadi kelompok kecil yang ada dalam satu
d. Membagi kelompok belajar sesuai urutan siswa terpandai satu, dua, dan
kelompok sesuai urutan siswa terpandai satu, dua, dan tiga bertindak
sebagai tutor sebaya. Hal ini bertujuan agar siswa terpandai dalam kelas itu
implementasi tindakan.
peneliti mengajak siswa untuk mengamati secara cermat tentang peta dan
kota yang satu dengan kota yang lain pada peta berskala. Sehingga
depan kelas.
penelitian.
soal cerita, pada pokok bahasan membaca gambar atau denah berskala
mencatat hal-hal yang diterima, baik keadaan siswa maupun keadaan guru
pada siklus III. Peneliti menyajikan lima soal dalam bentuk essay yang
4. Tindakan
beberapa alat peraga yang dibutuhkan. Sesuai pokok bahasan yaitu cara
cara menghitung luas sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta
pejelasan cara menghitung luas pada peta dan luas sebenarnya. Diharapkan
c. Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran dan
perlu mengingatkan kembali materi pelajaran yang lalu dan bertanya hal-
berapa luas daerah Kabupaten Tegal? Berapa jarak kota Semarang dan
Jakarta?
luas sebenarnya suatu bidang datar dan menghitung luas sebenarnya suatu
suatu bidang datar pada denah berskala dan menghitung luas sebenarnya
suatu daerah atau kota pada peta berskala, sangat dibutuhkan penjelasan
atau ceramah dari guru, tentunya diselingi dengan tanya jawab, demontrasi
dan tugas. Maka pada siklus III, diperlukan metode ceramah yang
sebenarnya suatu bidang datar pada denah berskala dan menghitung luas
sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta berskala. Hal ini diharapkan
agar siswa mengetahui luas atau jarak sebenarnya yang disajikan dalam
Peran tutor sebaya dalam kelompok kecil ini sangat menentukan sekali.
siswa terpandai bertindak sebagai tutor sebaya. Hal ini dimaksudkan agar
menyelesaikan tugas.
pelajaran.
sebenarnya suatu bidang datar pada denah berskala dan menghitung luas
sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta berskala. Hal ini digunakan
beberapa hal, yaitu bagi siswa yang sudah mendapat nilai yang lebih dari
3. Pengamatan
baik.
yang belum tuntas dan perlu perhatian khusus karena nilai yang
terbatas.
Refleksi
Pada pelaksanaan siklus III sudah menunjukkan keadaan yang baik, tinggal 4
orang siswa saja yang bernilai kurang. Keadaan tersebut sudah menunjukkan
70
menyelesaikan soal cerita dengan langkah-langkah yang benar, dan masih belum
satuan luas, bisa diberikan suatu perhatian secara khusus. Maka pada siklus III
inilah sesuai dengan hal yang diperoleh mencapai rata-rata 8,11 sudah
D. Pembahasan
Pada siklus I disampaikan materi tentang cara membaca gambar atau denah
diingatkan kembali tentang satuan ukuran panjang dan satuan ukuran luas.Namun
panjang dan luas. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa
yang masih mengalami kesulitan untuk menerapkan satuan ukuran panjang dan
satuan luas pada materi membaca gambar atau denah berskala (perbandingan
skala). Respon siswa masih kurang, belum menunjukkan adanya minat terhadap
materi tersebut. Sehingga hasil yang diperoleh masi sangat kurang, masih di
luar kelas untuk mengukur luas halaman sekolah dan menggambarkannya dalam
Berdasarkan hasil tes yang diperoleh pada siklus I terdapat siswa 11 siswa
yang mendapat nilai kurang dari 6,5, rata-rata nilainya 6,32. Sedangkan
pembejaran masih sangat rendah. Dilihat dari hasil tes 8 siswa yang mendapat
nilai rendah, hal ini disebabkan mereka belum memahami benar cara
tentang membaca gambar atau denah berskala dan cara menafsirkan hasil dari
pemecahan soal cerita tentang membaca gambar atau denah berskala. Dikarenakan
nilai yang dihasilkan pada siklus I masih ditemui siswa yang mendapat nilai
menyelesaikan soal cerita tentang membaca gambar atau denah berskala dengan
benar. Sehingga diharapkan siswa akan lebih materi pelajaran, serta lebih mudah
Pada pelaksanakan siklus II, terdapat 7 siswa yang mendapat nilai kurang dari
6,5, sedangkan yang mendapat nilai lebih dari 6,5 adalah 12 siswa. Tingkat
ketuntasan yang diperoleh sudah mencapai 63%. Sedangkan rata-rata nilai yang
meningkat. Oleh karena itu pelaksanakan penelitian tindakan dan perbaikan pada
siklus III.
72
luas sebenarnya suatu bidang datar pada gambar atau denah berskala dan cara
menghitung luas sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta berskala.
sebelum proses pembelajaran berlangsung siswa telah diberi perbaikan bagi yang
bernilai kurang, sedangkan yang bernilai lebih diberi pengayaan. Sedangkan untuk
sebelnya. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran pada sklus III ini sebagian
Pada pelaksanaan siklus III, tinggal 4 siswa yang memperoleh nilai kurang
dari 6,5, sedangkan 15 siswa memperoleh nilai lebih dari 6,5, rata-rata nilai yang
diperoleh dalam siklus III adalah 8,11, dan tingkat ketuntasan yang diperoleh telah
model pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok kecil dalam pokok bahasan
menyelesaikan soal cerita tentang membaca gambar atau denah berskala telah
diterima.
73
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
ditingkatkan. Selain itu peran tutor sebaya merupakan teman bekerja sekaligus
teman belajar sehingga dapat menambah keberanian siswa dalam bertanya, dan
berkisar 8,11.
B. Saran-saran
guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka pada proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Mukti, M. 1997. Matematika Sekolah Untuk Kelas VI. Jakarta: PT. Intan
Pariwara.
Oemar, Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Zaini, Hisyam (dalam Suyitno, Amin). 2002. Model Pembelajaran Tutor Sebaya
dalam Kelompok Kecil. Semarang: UNNES.
77
Lampiran: 1
SURAT KETERANGAN
No: 422.1/075/2005
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri Blubuk 03
NIP : 131512811
mestinya.
Kepala SD N Blubuk 03
Bedjo Raharto
NIP. 130392383
Lampiran: 12
SIKLUS 1
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
DALAM KELOMPOK KECIL
A. Efektivitas Kelompok
118
B. Aktivitas Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran
3 Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas. K (C) B Siswa dalam menyelesaikan tugas cukup
antusias.
4 Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di (K) C B Dalam mengerjakan tugas di depan kelas siswa
depan kelas. kurang berani.
5 Keberanian siswa dalam menyajikan temuan- (K) C B Siswa dalam menyajikan temuannya masih
nya. kurang.
6 Keterampilan siswa menulis di papan tulis. (K) C B Siswa dalam menulis di papan tulis masih
kurang terampil.
7 Keberanian siswa dalam bertanya. (K) C B Kemempuan siswa dalam bertanya masih
kurang.
8 Hubungan kerjasama antar siswa. K (C) B Hubungan kerjasama antar siswa cukup baik.
9 Suasana diskusi antar siswa. (K) C B Suasana diskusi antar siswa masih kurang.
10 Kemampuan tutor sebaya dalam memimpin ke- (K) C B Tutor sebaya dalam memimpin kelompoknya
lompoknya. masih kurang.
11 Kesan umum respon siswa yang diajar. (K) C B Secara umum respon siswa yang diajar masih
kurang baik.
Keterangan
K : Kurang C : Cukup B : Baik * : Kurung
119
Lampiran: 13
SIKLUS 1
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
4 Kesan umum penggunaan fasilitas belajar. (K) C B Secara umum penggunaan fasilitas belajar masih
kurang.
120
B. Menggunakan Strategi Pembelajaran
2 Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran. K (C) B Penyampaian materi pelajaran cukup baik.
3 Kemampuan menggunakan metode pengajaran. (K) C B Metode pangajaran masih kurang mengena.
6 Kemampuan memotivasi siswa. K (C) B Guru sudah cukup memberikan motifasi terhadap
siswa.
7 Kemampuan mengaktifkan siswa. (K) C B Guru masih kurang dalam mengaktifkan siswa.
8 Kemampuan merespon pertanyaan siswa. (K) C B Guru masih kurang dalam merespon pertanyaan
siswa.
9 Keterampilan menggunakan alat evaluasi. K (C) B Dalam menggunakan alat peraga sudah cukup
baik.
10 Keterampilan menyimpulkan hasil belajar siswa. (K) C B Dalam membarikan kesimpulan masih kurang
dipahami siswa.
11 Kesan umum pemberian materi pelajaran. (K) C B Secara umum dalam pemberian materi masih
kurang.
Keterangan
K : Kurang C : Cukup B : Baik * : Kurung
121
Lampiran: 14
SIKLUS 2
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
DALAM KELOMPOK KECIL
A. Efektivitas Kelompok
No.
Aspek Pengamatan Bobot Kualitatif* Alasan
1 Kemampuan tutor sebaya dalam kelompoknya. K (C) B Kemampuan tutor sebaya dalam kelompoknya
sudah cukup baik.
2 Kekompakan kerja kelompok. K C (B) Kekompakan kerja kelompoknya sudah baik.
122
B. Aktivitas Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran
No.
Aspek Pengamatan Bobot Kualitatif* Alasan
1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. K C (B) Siswa sudah baik dalam mengikuti pelajaran.
3 Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas. K C (B) Keantusiasan siswa dalam melaksasnakan tugas
sudah baik.
4 Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di K (C) B Dalam mengerjakan tugas di depan kelas siswa
depan kelas. cukup berani.
5 Keberanian siswa dalam menyajikan temuan- K (C) B Siswa dalam menyajikan temuannya sudah
nya. cukup baik.
6 Keterampilan siswa menulis di papan tulis. K (C) B Siswa dalam menulis di papan tulis sudah cukup
terampil.
7 Keberanian siswa dalam bertanya. K (C) B Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan cukup baik.
8 Hubungan kerjasama antar siswa. K C (B) Hubungan kerjasama antar siswa sudah baik.
9 Suasana diskusi antar siswa. K (C) B Suasana diskusi antar siswa sudah cukup baik.
10 Kemampuan tutor sebaya dalam memimpin ke- K (C) B Tutor sebaya dalam memimpin kelompoknya
lompoknya. sudah cukup baik.
11 Kesan umum respon siswa yang diajar. K (C) B Secara umum respon siswa yang diajar sudah
cukup baik
Keterangan
K : Kurang C : Cukup B : Baik * : Kurung
123
Lampiran: 15
SIKLUS 2
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No.
Aspek Pengamatan Bobot Kualitatif* Alasan
1 Menyediakan alat bantu pembelajaran dan sumber K (C) B Alat bantu dalam proses pembelajaran cukup
belajar yang diperlukan. baik.
2 Menggunakan alat bantu (media) dalam proses K (C) B Penggunaan alat peraga cukup menarik perhatian
pembelajaran. siswa.
3 Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien. K C (B) Penggunaan waktu pembelajaran sudah baik.
4 Kesan umum penggunaan fasilitas belajar. K (C) B Secara umum penggunaan fasilitas belajar sudah
cukup baik.
124
B. Menggunakan Strategi Pembelajaran
No.
Aspek Pengamatan Bobot Kualitatif* Alasan
1 Kemampuan penguasaan materi pelajaran. K C (B) Guru dalam menguasai materi pelajaran sudah
baik.
2 Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran. K C (B) Penyampaian materi pelajaran sudah baik.
10 Keterampilan menyimpulkan hasil belajar siswa. K (C) B Dalam membarikan kesimpulan sudah cukup
dipahami siswa.
11 Kesan umum pemberian materi pelajaran. K (C) B Secara umum dalam pemberian materi sudah
cukup baik.
Keterangan
K : Kurang C : Cukup B : Baik * : Kurung
125
Lampiran: 16
SIKLUS 3
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
DALAM KELOMPOK KECIL
A. Efektivitas Kelompok
126
B. Aktivitas Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran
3 Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas. K C (B) Siswa dalam menyelesaikan tugas antusias
sekali.
4 Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di K C (B) Keberanian siswadalam mengerjakan tugas di
depan kelas. depan kelas sudah baik.
5 Keberanian siswa dalam menyajikan temuan- K C (B) Siswa dalam menyajikan temuannya sudah baik.
nya.
6 Keterampilan siswa menulis di papan tulis. K C (B) Siswa dalam menulis di papan tulis sudah
terampil.
7 Keberanian siswa dalam bertanya. K C (B) Kemempuan siswa dalam bertanya sudah baik.
8 Hubungan kerjasama antar siswa. K C (B) Hubungan kerjasama antar siswa sudah baik.
9 Suasana diskusi antar siswa. K C (B) Suasana diskusi antar siswa sudah baik.
10 Kemampuan tutor sebaya dalam memimpin ke- K C (B) Tutor sebaya dalam memimpin kelompoknya
lompoknya. sudah baik.
11 Kesan umum respon siswa yang diajar. K C (B) Secara umum respon siswa yang diajar sudah
baik.
Keterangan
K : Kurang C : Cukup B : Baik * : Kurung
127
Lampiran: 17
SIKLUS 3
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
4 Kesan umum penggunaan fasilitas belajar. K C (B) Secara umum penggunaan fasilitas belajar sudah
baik.
128
B. Menggunakan Strategi Pembelajaran
2 Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran. K C (B) Penyampaian materi pelajaran sudah baik.
6 Kemampuan memotivasi siswa. K C (B) Guru sudah baik dalam memberikan motifasi
terhadap siswa.
7 Kemampuan mengaktifkan siswa. K C (B) Guru sudah baik dalam mengaktifkan siswa.
8 Kemampuan merespon pertanyaan siswa. K C (B) Guru baik dalam merespon pertanyaan siswa.
9 Keterampilan menggunakan alat evaluasi. K C (B) Dalam menggunakan alat peraga sudah baik.
10 Keterampilan menyimpulkan hasil belajar siswa. K C (B) Dalam memberikan kesimpulan sudah dipahami
siswa.
11 Kesan umum pemberian materi pelajaran. K C (B) Secara umum dalam pemberian materi sudah
baik.
Keterangan
K : Kurang C : Cukup B : Baik * : Kurung
129
Lampiran: 18
130
131
Lampiran 20
Siklus I
1.
1 ½ cm
II I
7 cm
Diketahui:
Skala = 1:250
Ditanyakan:
Jawab:
L = (a × t) – (π × r2)
L = 131, 25 m2 – 44, 17 m2
L = 87,08 m2
Skala = 1:4.000
Jawab:
Luas sebenarnya Æ
L=p × l
L = 140 m × 120 m
L = 16.800 m2
Skala = 1:1.500
Jawab:
9.000
Panjang pada gambar = cm = 6 cm
1.500
5.000 1
Lebar pada gambar = cm = 3 cm
1.500 3
6 cm
1
3 cm
3
Skala 1:1.500
133
Skala = 1:2.000
Jawab:
8.500
Panjang pada gambar = cm = 4,25 cm
2.000
4.000
Lebar pada gambar = cm = 2 cm
2.000
4,25 cm
2 cm
Skala 1:2.000
Skala = 1:50.000
Jawab:
90.000
Panjang pada gambar = cm = 1,8 cm
50.000
75.000
Lebar pada gambar = cm = 1,5 cm
50.000
1,8 cm
1,5 cm
Skala 1:50.000
134
Siklus II
Æ 1 ha = 10.000 m2
Jawab:
L=p × l
L = 3.600 m × 4.500 m
L = 16.200.000 m2
L = 1.620 ha
Jawab:
L=p × l
L = 600 m × 525 m
135
L = 315.000 m2
Jawab:
L=p × l
L = 600 m × 360 m
L = 216.000 m2
Jawab:
Keliling sebenarnya Æ
K = 4 × sisi
K = 4 × 1.000 m
K = 4.000 m
136
Luas sebenarnya Æ
L = sisi2
L = (1.000 m)2
L = 1.000.000 m2
Jawab:
2
Sisi sebenarnya = 3 cm × 25.000 = 85.000 m = 850 m
5
Keliling sebenarnya Æ
K = 4 × sisi
K = 4 × 850 m
K = 3.400 m
Luas sebenarnya Æ
L = sisi2
L = (850 m)2
L = 722.500 m2
Siklus III
No Panjang Lebar
a 25 m 12 m
b 40 m 2,5 dam
Jawab:
2.500
Panjang pada gambar = cm = 2,5 cm
1.000
1.200
Lebar pada gambar = cm = 1,2 cm
1.000
2,5 cm
4.000
Panjang pada gambar = cm = 4 cm
1.000
2.500
Lebar pada gambar = cm = 2,5 cm
1.000
4 cm
2,5 cm
Skala 1:1.000
Jawab:
Luas sebenarnya Æ
L=p × l
L = 24.700 m × 9.500 m
L = 234.650.000 m2
L = 234,65 km2
Luas sebenarnya Æ
L=p × l
L = 7.100 m × 5.680 m
L = 40.328.000 m2
L = 40,33 km2
Luas sebenarnya Æ
L=p × l
L = 75.000 m × 50.000 m
L = 3.750.000.000 m2
L = 3.750 km2
Lampiran 2
87
Lampiran: 4
JADWAL PELAJARAN KELAS VI
SD NEGERI BLUBUK 03
TAHUN PELAJARAN 2005/2006
91
92
Lampiran: 5
Lampiran: 6
SIKLUS I
RENCANA PEMBELAJARAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Contoh:
berikut.
4 cm
4 cm
4 cm 5 cm
Skala 1 : 2500
Untuk mencari luas tanah Pak Sukri yang sebenarnya dilakukan langkah-
4 cm I II
4 cm 5 cm 4 cm
Penyelesaian
Skala 1:250
I 10 m
100 m2
10 m
II
125 m2 10 m
12,5 m
sebagai berikut.
b. Skala.
sebenarnya.
Contoh :
1. Media
2. Sumber Pembelajaran
C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pra KBM
secara mandiri.
tutor sebaya.
a. Bila rata-rata nilai mencapai batas tuntas (7,5) maka siswa diberi
pengayaan pelajaran.
perbaikan pada TPK yang belum dikuasai anak yang belum mencapai
batas tuntas.
IV. EVALUASI
A. Prosedur Tes
B. Jenis Tes
1. Tes tertulis
2. Tes perbuatan
berbayang-bayang!
1:50.000!
Lampiran: 7
SIKLUS II
RENCANA PEMBELAJARAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menggunakan denah berskala, bangun datar dan bangun ruang.
berskala.
diperoleh.
Contoh:
Pak Agung membuat kolam renang yang bentuknya seperti gambar berikut.
Skala 1:2000
10 cm
Penyelesaian
⎛1 ⎞
Diketahui: Jari-jari lingkaran = ⎜ × 7 ⎟ cm
⎝2 ⎠
1
=3 cm
2
Skala 1:200
berikut.
10 cm
I II
7 cm
1 ⎛ 1⎞
Jari-jari = 3 cm Jari-jari sebenarnya = ⎜ 200 × 3 ⎟
2 ⎝ 2⎠
cm
=7m
1 22
Luas bagian I = × × 7 × 7 × 1 m2 = 77 m2
2 7
Panjang = 10 cm
cm
= 20 m
103
= 1.400 cm
= 14 m
m2
Contoh:
Persegi berikut merupakan gambar skala dari sebidang tanah dengan skala
1:25.000.
Luas = s × s
= (6.250 × 6.250) m2
2,5 cm = 39.062.500 m2
Keliling = 4 × s
= 4 × 6.250 m
= 25.000 m
Luas = 39.062.500 m2
Keliling = 25.000 m
104
1. Media
2. Sumbu Pembelajaran
C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pra KBM
secara mandiri.
bangun datar.
a. Bila rata-rata nilai mencapai batas tuntas (7,5) maka siswa diberi
pengayaan pelajaran.
106
perbaikan pada TPK yang belum dikuasai anak yang belum mencapai
batas tuntas.
IV. EVALUASI
A. Prosedur Tes
D. Alat Tes
Soal-soal tes
1. Perkebunan kelapa sawit Pak Sartono pada denah dengan skala 1:45.000
panjang 4 cm dan lebar 3,5 cm. Berapa m2-kah luas Desa Suka Makmur?
3. Kebun Pak Jono pada gambar dengan skala 1:12.000 mempunyai panjang
5 cm dan lebar 3 cm. Berapa m2-kah luas kebun Pak Jon yang sebenarnya?
4. Persegi berikut merupakan gambar skala dari sebidang tanah dengan skala
1:25.000.
5. Persegi berikut merupakan gambar skala dari sebidang tanah dengan skala
1:25.000.
2
3 cm Tentukan luas dan keliling bidang tanah tersebut!
5
2
3 cm
5
Lampiran: 8
SIKLUS III
RENCANA PEMBELAJARAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menggunakan denah berskala, bangun datar dan bangun ruang.
sebenarnya suatu bidang datar pada denah berskala. Dengan dipandu tutor
sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta berskala, Dengan dipandu
tutor sebayanya siswa dapat menghitung luas sebenarnya suatu dareah atau
1. Cara menghitung luas sebenarnya suatu bidang datar pada denah berskala.
Contoh:
2 cm
5 cm
Cara menghitung luas yang sebenarnya, alas dan tinggi sebenarnya harus
alas = 3.000 × 5 cm
= 15.000 cm = 150 m
tinggi = 3.000 × 2 cm
= 6.000 cm = 60 m
L = 150 m × 60 m = 9.000 m2
2. Cara menghitung luas sebenarnya suatau daerah atau kota pada peta
berskala.
Caranya:
a. Bacalah skalanya
persegi panjang)
Jawab:
a. Skala = 1:4.500.000
1
c. Lebar pada peta =3 cm
2
km
1
e. Leber yang sebenarnya =3 cm × 4.500.000 = 15.750.000 cm
2
= 157,5 km
1. Media
2. Sumbu Pembelajaran
C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pra KBM
secara mandiri.
berskala.
berskala.
sebenarnya suatu daerah atau kota pada peta berskala, sesuai Lembar
a. Bila rata-rata nilai mencapai batas tuntas (7,5) maka siswa diberi
pengayaan pelajaran.
perbaikan pada TPK yang belum dikuasai anak yang belum mencapai
batas tuntas.
IV. EVALUASI
A. Prosedur Tes
D. Alat Tes
Soal-soal tes
a.
b.
Lampiran: 11