Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH

SAKIT

NOMOR 027 / 662.5 / 36 / 2014

TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN LANGSUNG


BELANJA MODAL
(KONSTRUKSI, PERALATAN KESEHATAN, PERALATAN KANTOR DAN RUMAH TANGGA)
PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Rumah Sakit Umum Daerah


Majene Kabupaten Angka sebagai Badan Layanan Umum
Daerah dengan status penuh, maka dapat diberikan
fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari
ketentuan yang berlaku umum bagi pengadaan barang
dan/atau jasa pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Pasal
99 ayat (1), apabila terdapat alasan efektivitas dan/atau
efisiensi;
b. bahwa fleksibilitas sebagaimana dimaksud diberikan terhadap
pengadaan barang dan/atau jasa yang sumber dananya
berasal dari : jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerja sama
dengan pihak lain dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf (a) dan
(b) tersebut maka perlu menetapkan Keputusan Pemimpin
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum
Daerah Majene Kabupaten Angka tentang Sistem dan
Prosedur Pembelian Langsung Belanja Modal (Konstruksi,
Peralatan Kesehatan, Peralatan Kantor dan Rumah Tangga)
Rumah Sakit Umum Daerah Majene Kabupaten Angka

.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah;
(Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Angka Nomor 1 Tahun 2008


tentang Pembentukan dan Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) (Lembaran Daerah
Kabupaten Angka Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Angka Tahun 2008 Nomor 11);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Angka Nomor 14 Tahun 2010
Bagian ke sepuluh tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Majene Kabupaten Angka.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN LANGSUNG


BELANJA MODAL (KONSTRUKSI, PERALATAN
KESEHATAN, PERALATAN KANTOR DAN RUMAH
TANGGA) PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(BLUD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJENE
KABUPATEN ANGKA.

Pasal 1

Untuk nominal belanja sampai dengan Rp. 50.000.000,-


a. Pejabat Pembuat Komitmen membuat surat perintah melaksanakan proses
pengadaan barang/jasa kepada Pejabat/Panitia Pengadaan dengan dilampiri
Spesifikasi dan harga perkiraan sendiri ( HPS )
b. Pejabat/Panitia Pengadaan memesan barang yang akan dibeli, yang
ditujukan kepada toko/ produsen/ distributor barang yang bersangkutan;
c. Setelah barang yang dipesan datang, Panitia Penerima/ Pemeriksa Hasil
Pekerjaan memeriksa barang tersebut sesuai atau tidak dengan Surat
Pesanan (SP) dan spesifikasi barang yang diinginkan;
d. Apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan dan spesifikasi
barang yang diinginkan, maka dilakukan retur atau pengembalian barang;
e. Panitia Pemeriksaan membuat Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima
Barang/ Jasa (disertai foto barang yang akan dibeli), ditandatangani oleh
Panitia Pemeriksa Barang/Jasa, diterimakan dan ditandatangani oleh
Pengurus Inventaris Barang sebagai bukti penyerahan barang, diketahui oleh
Pejabat Teknis;
f. Untuk proses pembayaran, bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen)
membuat Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh Penyedia
Barang dan Pengguna Anggaran dan Surat Pengajuan Permintaan
Pembayaran (SP3) yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan diketahui oleh Pejabat Teknis;
g. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Bukti
Pembayaran yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa,
Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jasa, Bendahara Pengeluaran, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Pengguna Anggaran;
h. Bagian Perbendaharaan (Verifikasi dokumen) memverifikasi berkas dokumen
pengadaan yang terdiri dari Kwitansi, Faktur Pembelian, Berita Acara
Pemeriksaan dan Serah Terima Barang/Jasa (disertai dengan foto barang
yang dibeli), Berita Acara Pembayaran (BAP) dan Surat Pengajuan
Permintaan Pembayaran (SP3);
i. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D), untuk kemudian diajukan ke Bendahara
Pengeluaran beserta berkas dokumen pengadaan;
j. Bendahara Pengeluaran memverifikasi Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) beserta berkas dokumen pengadaan, diketahui oleh Kasubag
Keuangan, untuk kemudian diajukan ke Pejabat Keuangan;
k. Pejabat Keuangan menyetujui Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), untuk
kemudian diajukan ke Pemimpin BLUD;
l. Pemimpin BLUD menandatangani dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) sebagai bukti pencairan dana;
m. Format Surat Pesanan (SP), Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima
Barang/Jasa, Berita Acara Pembayaran (BAP), dan Surat Pengajuan
Permintaan Pembayaran (SP3), dan Surat Bukti Pembayaran terlampir.

Pasal 2

Untuk nominal belanja di atas Rp. 50.000.000,- s.d Rp. 500.000.000,-

a. Pejabat Pembuat Komitmen membuat surat perintah melaksanakan proses


pengadaan barang/jasa kepada Pejabat/Panitia Pengadaan dengan dilampiri
Spesifikasi dan harga perkiraan sendiri ( HPS )
b. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Surat Undangan mengenai
pelaksanaan pengadaan barang/jasa, yang ditujukan kepada toko/ produsen/
distributor barang yang bersangkutan;
c. Penyedia barang membuat Surat Penawaran Harga berdasarkan Surat
Undangan yang diterima, yang ditujukan kepada Pimpinan BLUD;
d. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Berita Acara Evaluasi, Negosiasi dan
Penelitian Kewajaran Harga Barang yang ditandatangani oleh Pejabat
Pengadaan dan Penyedia Barang;

e. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Usulan Penetapan dan Penunjukan


Penyedia Barang berdasarkan harga negosiasi, yang ditujukan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan
Belanja Modal (Peralatan Kesehatan/Peralatan Kantor dan Rumah Tangga);
f. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Surat Keputusan Penunjukan Penyedia
Barang;
g. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat Surat Perintah Kerja (SPK),
yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Pihak
Pertama dan Penyedia Barang sebagai Pihak Kedua;
h. Setelah barang yang dipesan datang, Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jasa
memeriksa barang tersebut sesuai atau tidak dengan pesanan dan spesifikasi
barang yang diinginkan;
i. Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jas membuat Berita Acara Pemeriksaan
Barang (disertai dengan foto barang yang dibeli), ditandatangani oleh
Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jasa dan Pimpinan/Pemilik Penyedia
Barang;
j. Panitia Penerima/ Pemeriksa Barang/Jasa membuat Berita Acara Serah
Terima Barang, sebagai bukti penyerahan barang dari Penyedia Barang,
ditandatangani oleh Pimpinan Penyedia Barang dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK);
k. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat Berita Acara Serah Terima
Barang, sebagai bukti penyerahan barang dari Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pimpinan
BLUD selaku Pengguna Anggaran;
l. Untuk proses pembayaran, bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen)
membuat Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh Penyedia
Barang dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Surat Perintah
Kerja (SPK);
m. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Pengajuan
Permintaan Pembayaran (SP3) yang ditujukan kepada Bendahara
Pengeluaran, ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
diketahui oleh Pejabat Teknis;
n. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Bukti
Pembayaran yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa, Pejabat
Pembuat Komitmen, Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jasa, Bendahara
Pengeluaran dan Pengguna Anggaran;
o. Bagian Perbendaharaan (Verifikasi dokumen) memverifikasi berkas dokumen
pengadaan yang terdiri dari Surat Perintah Kerja (SPK), Berita Acara
Pemeriksaan Barang (disertai dengan foto barang yang dibeli), Berita Acara
Serah Terima Barang, Berita Acara Pembayaran (BAP), Surat Pengajuan
Permintaan Pembayaran (SP3) dan Faktur Pembelian;
p. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D), untuk kemudian diajukan ke Bendahara
Pengeluaran beserta dokumen pengadaan dan kelengkapannya;
q. Bendahara Pengeluaran memverifikasi Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) beserta dokumen pengadaan dan kelengkapannya, diketahui oleh
Kasubag Keuangan, untuk kemudian diajukan ke Pejabat Keuangan;
r. Pejabat Keuangan menyetujui Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), untuk
kemudian diajukan ke Pemimpin BLUD:
s. Pemimpin BLUD menandatangani dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) sebagai bukti pencairan dana;
t. Format Surat Undangan, Berita Acara Evaluasi, Negosiasi dan Penelitian
Kewajaran Harga Barang, Surat Usulan Penetapan dan Penunjukan Penyedia
Barang, Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Surat Perintah
Kerja (SPK), Berita Acara Pemeriksaan Barang/Jasa, Berita Acara Serah
Terima Barang, Berita Acara Pembayaran dan Surat Bukti Pembayaran
terlampir.

Pasal 3

Untuk Pekerjaan Konstruksi

INI UNTUK NOMINAL BERAPA NDUNG.........APA DI BAWAH 500 JT

a. Pengadaan Langsung terhadap Pekerjaan Konstruksi dapat dilaksanakan


oleh Penyedia Barang/Jasa usaha orang perseorangan dan/atau badan
usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut
kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil,
dan Koperasi Kecil;
POIN B DAN C KEBALIK NDUNG.....................
b. Pejabat Pembuat Komitmen membuat surat perintah melaksanakan proses
pengadaan barang/jasa kepada Pejabat/Panitia Pengadaan dengan dilampiri
Spesifikasi dan harga perkiraan sendiri ( HPS )
c. Pejabat Pembuat Komitmen membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
berdasarkan spesifikasi yang diinginkan;
d. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Surat Undangan mengenai
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang ditujukan kepada penyedia
barang/jasa;
e. Penyedia barang/jasa membuat Surat Penawaran Harga berdasarkan Surat
Undangan yang diterima, yang ditujukan kepada Pimpinan BLUD;

f. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Berita Acara Evaluasi, Negosiasi dan


Penelitian Kewajaran Harga Barang yang ditandatangani oleh Pejabat/Panitia
Pengadaan dan Penyedia Barang/Jasa;
g. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Usulan Penetapan dan Penunjukan
Penyedia Barang/jasa berdasarkan harga negosiasi, yang ditujukan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan
Belanja Modal (Pekerjaan Konstruksi);
h. Pejabat/Panitia Pengadaan membuat Surat Keputusan Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi;
i. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat Surat Perintah Kerja (SPK),
yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Pihak
Pertama dan Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi sebagai Pihak
Kedua;
j. Setelah pekerjaan selesai, Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jasa
memeriksa pekerjaan konstruksi tersebut sesuai atau tidak dengan pesanan
dan spesifikasi yang diinginkan;
k. Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jas membuat Berita Acara Pemeriksaan
Barang (disertai dengan foto barang yang dibeli), ditandatangani oleh
Pejabat/Panitia Pemeriksa Barang/Jasa dan Pimpinan Penyedia Barang/Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
l. Panitia Penerima/ Pemeriksa Barang/Jasa membuat Berita Acara Serah
Terima Barang, sebagai bukti penyerahan barang dari Penyedia Barang/Jasa
Pekerjaan Konstruksi, ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan
Konstruksi dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
m. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat Berita Acara Serah Terima
Barang, sebagai bukti penyerahan barang dari Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pimpinan
BLUD selaku Pengguna Anggaran;
n. Untuk proses pembayaran, bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen)
membuat Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh Pimpinan
Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK);
o. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Pengajuan
Permintaan Pembayaran (SP3) yang ditujukan kepada Bendahara
Pengeluaran, ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
diketahui oleh Pejabat Teknis;

p. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Bukti


Pembayaran yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan
Konstruksi, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat/Panitia Pemeriksa
Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi, Bendahara Pengeluaran dan Pengguna
Anggaran;
q. Bagian Perbendaharaan (Verifikasi dokumen) memverifikasi berkas dokumen
pengadaan yang terdiri dari Surat Perintah Kerja (SPK), Berita Acara
Pemeriksaan Barang/Jasa (disertai dengan foto hasil pekerjaan konstruksi),
Berita Acara Serah Terima Barang, Berita Acara Pembayaran (BAP), Surat
Pengajuan Permintaan Pembayaran (SP3) dan Surat Bukti Pembayaran;
r. Bagian Perbendaharaan (Pembuat dokumen) membuat Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D), untuk kemudian diajukan ke Bendahara
Pengeluaran beserta dokumen pengadaan dan kelengkapannya;
s. Bendahara Pengeluaran memverifikasi Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) beserta dokumen pengadaan dan kelengkapannya, diketahui oleh
Kasubag Keuangan, untuk kemudian diajukan ke Pejabat Keuangan;
t. Pejabat Keuangan menyetujui Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), untuk
kemudian diajukan ke Pemimpin BLUD:
u. Pemimpin BLUD menandatangani dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) sebagai bukti pencairan dana;

Pasal 4
Untuk nominal belanja diatas Rp. 500.000.000,-

Keputusan Direktur ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan


ketentuan jika ada kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya.

Pasal 5
Ketentuan Penutup
Keputusan Direktur ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan jika ada kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya.

Anda mungkin juga menyukai