Anda di halaman 1dari 33

PENGAWASAN PRODUK SNI WAJIB

DALAM RANGKA PERLINDUNGAN KONSUMEN

DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PENGENDALIAN MUTU


DITJEN PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA
TANGERANG, 25 OKTOBER 2018
1
A

PENDAHULUAN
Standar Nasional Indonesia adalah
Standar yang ditetapkan oleh BSN
dan berlaku di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Apabila suatu produk
berkaitan dengan
kepentingan K3L dan atau
Persyaratan Teknis adalah pertimbangan ekonomis,
sebagian dari parameter SNI atau instansi teknis dapat
Standar lainnya. memberlakukan secara
wajib sebagian atau teknis
dan seluruh spesifikasi atau
parameter dalam SNI
SNI dan persyaratan teknis pada tersebut
dasarnya bersifat sukarela

3
tantangan di era pasar global …

peningkatan
harga!!! produk tidak
aman!

tunjukkan bukti pemenuhan


terhadap persyaratan !!!!
peningkatan biaya
produksi!

menghalangi akses
produk baru !!!!

hambatan
perdagangan yang
tidak diinginkan!
DASAR HUKUM PENGAWASAN SNI WAJIB
Peraturan Pemberlakuan SNI Wajib oleh Kemenperin,
1
Kementerian ESDM, Kementan. Kementerian KKP

2 Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan

Peraturan Menteri Perdagangan No.24/M-DAG/PER/4/2016


3
tentang Standardisasi Bidang Perdagangan

Peraturan Menteri Perdagangan No.15 Tahun 2018 tentang


4 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan No.
24/M-DAG/PER/4/2016 tentang Standardisasi Bidang
Perdagangan
5
PRODUK YANG TELAH DIWAJIBKAN SNI-NYA

115 produk wajib memenuhi SNI

124 SNI diberlakukan wajib oleh instansi


teknis (Kemenperin, Kementerian ESDM,
Kementan, KKP)

Wajib melakukan Registrasi di Kementerian Perdagangan


Berdasarkan Permendag Nomor 24/M-DAG/PER/4/2016 dan
Permendag Nomor 15 Tahun 2018 (kecuali produk pangan olahan)

Persyaratan registrasi NPB/NRP dapat dilihat di :


http://ditjenpktn.kemendag.go.id/dit-standalitu/ 6
PRODUK-PRODUK YANG SNI NYA TELAH
DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB

Setrika Listrik Baja Profil


AC Tali Kawat Baja
Katup Tabung Baja LPG Kawat Baja Praktekan Sodium Tripolifosfat (STPP)
Tabung Baja LPG Tali Kawat Baja Untuk Minyak dan Gas Bumi Aluminium Sulfat
Selang Karet Kompor LPG Penyambungan Pipa Berulir dari Meleabel Hitam Asam Sulfat Teknis
Selang Termoplastik Kompor LPG Baja Tulangan Beton dalam Bentuk Gulungan Kalsium Karbida (CaC2)
Lampu Swa Ballast Seng Oksida
Electronic Balast Rubber Seal Baja Batangan Untuk Keperluan Umum (BJKU)
Kabel Listrik Kloset Duduk Baja Tulangan Beton Hasil Canai Ulang
Pompa Air Sepeda Roda 2 Baja Lembaran Lapis Seng (Bj. LS)
MCB Televisi, DVD, Tape Mobil Speaker Aktif Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Alumunium Seng
RCCB Produk Melamin (Perlengkapan Makan dan Baja Lembaran dan Gulungan Canai Dingin (Bj.D) Tepung Terigu
Luminer Minum) Baja Lembaran, Pelat, dan Gulungan Canai Panas (Bj.P)
Kakao Bubuk
Saklar Keramik Berglasir Tableware Alat Baja Ulangan Beton Kopi Instan
Korek Api Gas Pipa Baja Saluran Air dengan atau Tanpa Lapisan Seng
Makan dan Minum Gula Kristal Putih
Baterai Primer Gula Kristal Rafinasi
Spesifikasi Meter Air Minum Pelek Kendaraan Bermotor
Ubin Keramik Kompor Gas LPG (1,2,3 Tungku) Ban Dalam Kendaraan Bermotor Biskuit
Mesin Cuci Ban Truk Ringan Minyak Goreng * (Berlaku 31 Desember 2018)
Mainan Anak Ban Sepeda Motor
Lemari Pendingin Ban Mobil Penumpang
Kipas Angin Ban Truk dan Bus Pupuk Urea
Tusuk Kontak dan Kotak Kontak Pupuk NPK Padat
Pakaian dan Aksesoris untuk Bayi Pupuk SP-36
Ban yang Telah Terpasang pada Pelek
Cermin Kaca Berlapis Alumunium dan Perak Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda 2 Pupuk TSP
Kaca Lembaran Kaca Pengaman Berlapis untuk Kendaraan Bermotor Pupuk Kalium Klorida
Blok Kaca Pupuk Amonium Sulfat/ZA
Kaca Pengaman Diperkeras untuk Kendaraan Bermotor Pupuk Fosfat Alam untuk
Regulator Tekanan Rendah Tabung Baja LPG Minyak Pelumas * (Berlaku September 2019) Pertanian
Regulator Tekanan Tinggi Tabung Baja LPG
Plastik -Tangki Air Silinder- Polietilena (PE) 7
MEKANISME PENERBITAN NRP/NPB

Janji layanan (SLA) Maksimal 3 hari kerja

Lengkap & • NPB


Sesuai • NRP
Verifikasi
PEMOHON
• NPB Dit. Standalitu Kesesuaian
• NRP
Tidak Lengkap
& Tidak Sesuai
PERSYARATAN NPB/NRP dapat dilihat di :
http://ditjenpktn.kemendag.go.id/id/direktorat-standalitu/layanan-dit-standalitu

PENDAFTARAN NPB DAN NRP  GRATIS


8
CONTOH PENCANTUMAN NOMOR REGISTRASI
PRODUK (NRP) PADA PRODUK ATAU KEMASAN

0 0 - 0 0 0 0 - 0 0 0 0

1 0 3 - 0 2 7 - 0 9 0 1 7 0
Penjelasan:
103 = Nomor Registrasi di Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Kemendag untuk LSPro BPSMB-LT Surabaya
027 = Nomor identitas daerah produsen/kode daerah Tangerang
090170 = Tahun saat pendaftaran NRP : 2009 dan
Nomor Urut Pendaftaran NRP yang diberikan kepada Produsen : 0170
CONTOH PENCANTUMAN NOMOR
PENDAFTARAN BARANG (NPB) PADA PRODUK
ATAU KEMASAN

0 0 - 0 0 0 0 - 0 0 0 0

1 0 3 - 5 1 2 - 0 9 0 4 6 0
Penjelasan:
103 = Nomor Registrasi di Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Kemendag untuk LSPro BPSMB-LT Surabaya
512 = Kode Negara asal barang (Netherlands)
090460 = Tahun saat pendaftaran NPB : 2009,
Nomor Urut Pendaftaran NPB yang diberikan kepada importir : 0460
RENCANA PENCANTUMAN NOMOR PENDAFTARAN
BARANG (NPB) PADA PRODUK ATAU KEMASAN

Kode Tipe Sertifikasi


 kode 1 untuk produk
…….. (NO SNI) Sertifikasi tipe 1,
 kode 5 untuk produk
Kode Produk DN / Impor
X – XXX – XXX – XXXXXX - X Sertifikasi tipe 5
 Kode 1 untuk Produk
dalam negeri
 Kode 2 untuk produk
impor
Kode LPK
Kode identifikasi
Produk/ traceability
produk
Kode Negara Asal Impor/
Daerah pabrik DN
13
JENIS PENGAWASAN YANG DILAKUKAN
TERHADAP PRODUK SNI WAJIB

PENGAWASAN PRA-PASAR
Registrasi produk untuk mendapatkan Nomor Registrasi Produk (NRP) untuk produk Dalam
Negeri atau Nomor Pendaftaran Barang (NPB) untuk produk Impor

UJI PETIK
Pengawasan Konsistensi Mutu melalui pembelian contoh produk di Gudang Importir

PENGAWASAN POST BORDER


Pengawasan melalui pemeriksaan kesesuaian pencantuman NPB dalam PIB

PENGAWASAN DI PASAR
Pengawasan barang beredar melalui pembelian contoh produk di pasar

14
B

PENGAWASAN POST
BORDER
LATAR BELAKANG

Pengurangan lartas
Keputusan Menko Impor sebanyak 2.642
Arahan Presiden untuk Perekonomian HS (76.5%) dari 3.451
menyederhanakan tata
Nomor 71 Tahun HS Lartas border
niaga ekspor dan impor Kemendag melalui
melalui paket Kebijakan 2017 tentang Tim
Tata Niaga Ekspor pergeseran
Ekonomi XV tahun 2017 pengawasan impor
Impor
dari border ke post
border

Pergeseran pengawasan terhadap barang yang dikenakan larangan dan/atau pembatasan (lartas) dari
border (di kawasan pabean) ke post border (di luar kawasan pabean) yang ditujukan untuk:
• Mengurangi jumlah komoditi (HS) Lartas di border
• Mempermudah dan mempercepat arus barang di pelabuhan

Berlaku efektif sejak 1 Februari 2018 16


BORDER VS POST BORDER

BORDER POST BORDER

NPB menjadi Syarat Lartas di INSW NPB tidak menjadi Syarat Lartas di INSW
(menjadi dokumen pabean) tetapi tetap wajib dicantumkan di PIB

 Apabila Barang impor tidak memenuhi lartas  Barang impor dapat keluar dari wilayah pabean
maka barang tidak dapat keluar wilayah pabean tanpa pemeriksaan lartas di DJBC
(reject)  INSW akan memberikan notifikasi kepada K/L
(Kemendag) apakah importir mencantumkan NPB/
tidak mencantumkan NPB didalam PIB
 Analisa/ pengecekan kebenaran dokumen
importasi (misal: NPB) akan dilakukan oleh
Kementerian Perdagangan

17
PENGAWASAN POST BORDER MENERAPKAN
SISTEM E-REPORTING

PEMERIKSAAN DOKUMEN YANG UNIT


DATA PDSI KESESUAIAN DIVALIDASI PENGAWAS

 Persetujuan Impor (PI)


DIT. Dit TERTIB
 Laporan Surveyor (LS)
SISTEM TERTIB NIAGA NIAGA
 Self Declaration (SD)
INATRADE SISTEM E-
REPORTING
DIT  Nomor Pendaftaran  Dit PPBJ
STANDALITU  Dit TERTIB
INSW Barang (NPB)
NIAGA
 Surat Keterangan
DIT
METROLOGI Rekapitulasi Izin Tipe Dit Metrologi
(SKRIT)

 Pengawasan Post Border ditujuankan untuk mewujudkan perlindungan konsumen melalui jaminan mutu terhadap
barang yang beredar di pasar.
 Pengawasan Post Border dilakukan berdasarkan data sharing tata niaga impor (data perizinan kegiatan impor
barang)
 Data sharing dilaksanakan melalui aplikasi e-Reporting yang dikelola oleh Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI)
dengan mengolah data PIB dari Indonesia National Single Window (INSW) yang divalidasi dengan data dari
INATRADE 18
TAMPILAN APLIKASI POST BORDER

19
EX

PDSI

20
B C

KEWAJIBAN DAN
SANKSI PELAKU USAHA
A. KEWAJIBAN PELAKU USAHA
1
Memiliki NRP/NPB
 Wajib didaftarkan ke Dit.
3
Standalitu sebelum diimpor (untuk Konsistensi Mutu
barang luar negeri)
 Masa Berlaku NRP/NPB sesuai  Produsen atau Importir wajib
berlakunya SPPT-SNI bertanggung jawab terhadap
 Produsen/importir harus konsistensi mutu Barang
memperbarui NRP/NPB setiap  Penelusuran Konsistensi Mutu
setiap memperoleh SPPT-SNI baru dilakukan melalui post audit.
 Post Audit dilakukan melalui
pengambilan contoh ditempat
Pencantuman NPB
2 penyimpanan barang/Gudang
dalam PIB pelaku usaha.
NPB Wajib dicantumkan dengan
benar dalam dokumen PIB
4
Pencantuman NRP/NPB
NRP atau NPB wajib dicantumkan pada Barang dan/atau
kemasan sebelum diperdagangkan. NRP/NPB dicantumkan
di bawah Tanda SNI yang dilengkapi nomor SNI atau Tanda
Kesesuaian lain. 22
A. KEWAJIBAN PELAKU USAHA

5
Pemenuhan Mutu
8
Informasi,  Pelaku Usaha dilarang memperdagangkan
Rekapitulasi, Publikasi Barang yang tidak memenuhi SNI dan/atau
NRP dan NPB Persyaratan Teknis yang telah diberlakukan
secara wajib
 Pelaku Usaha berkewajiban memiliki
Pelaku Usaha yang telah memiliki
fotokopi SPPT SNI atau Sertifikat Kesesuaian
NRP atau NPB wajib melaporkan
atas Barang yang diperdagangkan dari
setiap perubahan informasi yang
Produsen, Importir, atau pemasok Barang
tercantum dalam dokumen
dimaksud.
pendaftaran
 Fotokopi sertifikat tersebut digunakan
sebagai bukti Barang telah memenuhi SNI
7
dan/atau Persyaratan Teknis yang telah
Traceability/ Ketertelusuran diberlakukan secara wajib.
Pelaku Usaha yang memperdagangkan 6
Barang wajib mengetahui identitas pemasok Menyimpan Dokumen Teknis*
Barang yang diperdagangkannya
Pelaku Usaha yang memproduksi/mengimpor barang yang
diatur dalam perjanjian bilateral dan/atau regional di
bidang standardisasi, wajib menyimpan dokumen teknis
dalam bentuk softcopy dan atau hard copy dengan waktu
*) Produk Listrik 23
penyimpanan sesuai ketentuan. (Pasal 11)
B. SANKSI-SANKSI

Penarikan Barang dari peredaran dan


Tidak menjaga pemusnahan Barang
konsistensi Mutu Pencabutan NRP atau NPB

Rekomendasi pencabutan API atau ijin usaha


dari Dirjen PKTN kepada instansi penerbit
apabila dalam jangka waktu 30 hari tidak
melakukan penarikan Barang dari peredaran
dan pemusnahan Barang

Permintaan pelarangan importasi bagi importir


yang terkena sanksi rekomendasi pencabutan
API dari Dirjen PKTN kepada Bea dan Cukai
24
B. SANKSI-SANKSI

Penarikan Barang dari peredaran dan


Tidak memiliki pemusnahan Barang
NPB/NRP Rekomendasi pencabutan API atau ijin usaha
dari Dirjen PKTN kepada instansi penerbit
apabila dalam jangka waktu 30 hari tidak
melakukan penarikan Barang dari peredaran
dan pemusnahan Barang

Permintaan pelarangan importasi bagi importir


yang terkena sanksi rekomendasi pencabutan
API dari Dirjen PKTN kepada Bea dan Cukai

25
B. SANKSI-SANKSI

Tidak
Mencantumkan Peringatan Tertulis dari Direktur Standardisasi
dan Pengendalian mutu
NPB dalam PIB
setelah 2 (dua) kali peringatan tetap tidak
mencantuman NPB atau mencantumkan NPB
yang tidak benar pada dokumen
Pemberitahuan Impor Barang, Direktur
Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Mencantumkan menyampaikan rekomendasi pencabutan API
NPB tidak benar kepada instansi penerbit.
dalam PIB
Permintaan pelarangan importasi (bagi importir
yang terkena sanksi rekomendasi pencabutan
API) dari Dirjen PKTN kepada Bea dan Cukai

26
B. SANKSI-SANKSI

Sanksi administratif berupa larangan untuk


Tidak Mencantumkan
memperdagangkan Barang sebelum
NPB/NRP pada dilengkapi dengan NRP atau NPB yang telah
produk/ kemasan dimiliki.

Apabila dalam 1 (satu) bulan Pelaku Usaha


tidak melaksanakan sanksi dikenakan sanksi
berupa pembekuan NRP atau NPB

Mencantumkan Penarikan Barang dari peredaran dan


NPB/NRP yang bukan pemusnahan Barang
miliknya pada
produk/ kemasan
27
B. SANKSI-SANKSI

memperdagangkan sanksi administratif berupa teguran


barang yang tidak tertulis, larangan memperdagangkan
memenuhi SNI /Persyaratan barang, dan/atau pencabutan izin
Teknis yang telah usaha
diberlakukan secara wajib

pencabutan NRP atau NPB


memperoleh NRP dan NPB
dengan memberikan
informasi yang tidak
benar

Pelaku usaha tidak sanksi administratif berupa teguran


mengetahui identitas tertulis, larangan memperdagangkan
barang yang barang, dan/atau pencabutan izin
diperdagangkan usaha
28
B. SANKSI-SANKSI

Pelaku Usaha yang telah sanksi sanksi administratif berupa


memiliki NRP atau NPB peringatan tertulis paling banyak 3
tidak melaporkan setiap (tiga) kali berturut-turut.
perubahan informasi
Apabila tidak mengindahkan
peringatan tertulis, dikenakan sanksi
administratif berupa pembekuan NRP
atau NPB.

Apabila dalam 14 hari kerja tidak


melaksanakan kewajiban, maka
NPB/NRP dicabut.

29
B. SANKSI-SANKSI

Pelaku Usaha tidak sanksi sanksi administratif berupa


melakukan kewajiban peringatan tertulis paling banyak 3
menyimpan dokumen (tiga) kali berturut-turut dengan
teknis sesuai ketentuan tenggang waktu 10 (sepuluh) hari
kerja.

Apabila tidak mengindahkan


peringatan tertulis, dikenakan sanksi
administratif berupa pembekuan NRP
atau NPB.

Apabila dalam 14 hari kerja tidak


melaksanakan kewajiban, maka
NPB/NRP dicabut.
30
B E

KESIMPULAN
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
IMPORTIR DALAM POST BORDER
Importir wajib menyampaikan Self Declaration (SD) di
INATRADE (untuk produk yang terkait PI dan LS).

Importir Wajib mencantumkan Nomer Pendaftaran Barang (NPB)


yang benar dan masih berlaku di PIB (untuk produk wajib SNI).

Pengawasan post border telah memberikan kemudahan bagi


pelaku usaha. Namun jika melanggar peraturan yang berlaku,
sanksi yang diberikan akan lebih tegas. 32
I always try to work hard and get things
done as soon as possible, but never at the
loss of quality of the product
- Chet Faker -

TERIMA KASIH 33

Anda mungkin juga menyukai