2 - Pengawasan SNi Wajib Untuk PK - Kemendag Standarlitu PDF
2 - Pengawasan SNi Wajib Untuk PK - Kemendag Standarlitu PDF
PENDAHULUAN
Standar Nasional Indonesia adalah
Standar yang ditetapkan oleh BSN
dan berlaku di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Apabila suatu produk
berkaitan dengan
kepentingan K3L dan atau
Persyaratan Teknis adalah pertimbangan ekonomis,
sebagian dari parameter SNI atau instansi teknis dapat
Standar lainnya. memberlakukan secara
wajib sebagian atau teknis
dan seluruh spesifikasi atau
parameter dalam SNI
SNI dan persyaratan teknis pada tersebut
dasarnya bersifat sukarela
3
tantangan di era pasar global …
peningkatan
harga!!! produk tidak
aman!
menghalangi akses
produk baru !!!!
hambatan
perdagangan yang
tidak diinginkan!
DASAR HUKUM PENGAWASAN SNI WAJIB
Peraturan Pemberlakuan SNI Wajib oleh Kemenperin,
1
Kementerian ESDM, Kementan. Kementerian KKP
0 0 - 0 0 0 0 - 0 0 0 0
1 0 3 - 0 2 7 - 0 9 0 1 7 0
Penjelasan:
103 = Nomor Registrasi di Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Kemendag untuk LSPro BPSMB-LT Surabaya
027 = Nomor identitas daerah produsen/kode daerah Tangerang
090170 = Tahun saat pendaftaran NRP : 2009 dan
Nomor Urut Pendaftaran NRP yang diberikan kepada Produsen : 0170
CONTOH PENCANTUMAN NOMOR
PENDAFTARAN BARANG (NPB) PADA PRODUK
ATAU KEMASAN
0 0 - 0 0 0 0 - 0 0 0 0
1 0 3 - 5 1 2 - 0 9 0 4 6 0
Penjelasan:
103 = Nomor Registrasi di Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Kemendag untuk LSPro BPSMB-LT Surabaya
512 = Kode Negara asal barang (Netherlands)
090460 = Tahun saat pendaftaran NPB : 2009,
Nomor Urut Pendaftaran NPB yang diberikan kepada importir : 0460
RENCANA PENCANTUMAN NOMOR PENDAFTARAN
BARANG (NPB) PADA PRODUK ATAU KEMASAN
PENGAWASAN PRA-PASAR
Registrasi produk untuk mendapatkan Nomor Registrasi Produk (NRP) untuk produk Dalam
Negeri atau Nomor Pendaftaran Barang (NPB) untuk produk Impor
UJI PETIK
Pengawasan Konsistensi Mutu melalui pembelian contoh produk di Gudang Importir
PENGAWASAN DI PASAR
Pengawasan barang beredar melalui pembelian contoh produk di pasar
14
B
PENGAWASAN POST
BORDER
LATAR BELAKANG
Pengurangan lartas
Keputusan Menko Impor sebanyak 2.642
Arahan Presiden untuk Perekonomian HS (76.5%) dari 3.451
menyederhanakan tata
Nomor 71 Tahun HS Lartas border
niaga ekspor dan impor Kemendag melalui
melalui paket Kebijakan 2017 tentang Tim
Tata Niaga Ekspor pergeseran
Ekonomi XV tahun 2017 pengawasan impor
Impor
dari border ke post
border
Pergeseran pengawasan terhadap barang yang dikenakan larangan dan/atau pembatasan (lartas) dari
border (di kawasan pabean) ke post border (di luar kawasan pabean) yang ditujukan untuk:
• Mengurangi jumlah komoditi (HS) Lartas di border
• Mempermudah dan mempercepat arus barang di pelabuhan
NPB menjadi Syarat Lartas di INSW NPB tidak menjadi Syarat Lartas di INSW
(menjadi dokumen pabean) tetapi tetap wajib dicantumkan di PIB
Apabila Barang impor tidak memenuhi lartas Barang impor dapat keluar dari wilayah pabean
maka barang tidak dapat keluar wilayah pabean tanpa pemeriksaan lartas di DJBC
(reject) INSW akan memberikan notifikasi kepada K/L
(Kemendag) apakah importir mencantumkan NPB/
tidak mencantumkan NPB didalam PIB
Analisa/ pengecekan kebenaran dokumen
importasi (misal: NPB) akan dilakukan oleh
Kementerian Perdagangan
17
PENGAWASAN POST BORDER MENERAPKAN
SISTEM E-REPORTING
Pengawasan Post Border ditujuankan untuk mewujudkan perlindungan konsumen melalui jaminan mutu terhadap
barang yang beredar di pasar.
Pengawasan Post Border dilakukan berdasarkan data sharing tata niaga impor (data perizinan kegiatan impor
barang)
Data sharing dilaksanakan melalui aplikasi e-Reporting yang dikelola oleh Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI)
dengan mengolah data PIB dari Indonesia National Single Window (INSW) yang divalidasi dengan data dari
INATRADE 18
TAMPILAN APLIKASI POST BORDER
19
EX
PDSI
20
B C
KEWAJIBAN DAN
SANKSI PELAKU USAHA
A. KEWAJIBAN PELAKU USAHA
1
Memiliki NRP/NPB
Wajib didaftarkan ke Dit.
3
Standalitu sebelum diimpor (untuk Konsistensi Mutu
barang luar negeri)
Masa Berlaku NRP/NPB sesuai Produsen atau Importir wajib
berlakunya SPPT-SNI bertanggung jawab terhadap
Produsen/importir harus konsistensi mutu Barang
memperbarui NRP/NPB setiap Penelusuran Konsistensi Mutu
setiap memperoleh SPPT-SNI baru dilakukan melalui post audit.
Post Audit dilakukan melalui
pengambilan contoh ditempat
Pencantuman NPB
2 penyimpanan barang/Gudang
dalam PIB pelaku usaha.
NPB Wajib dicantumkan dengan
benar dalam dokumen PIB
4
Pencantuman NRP/NPB
NRP atau NPB wajib dicantumkan pada Barang dan/atau
kemasan sebelum diperdagangkan. NRP/NPB dicantumkan
di bawah Tanda SNI yang dilengkapi nomor SNI atau Tanda
Kesesuaian lain. 22
A. KEWAJIBAN PELAKU USAHA
5
Pemenuhan Mutu
8
Informasi, Pelaku Usaha dilarang memperdagangkan
Rekapitulasi, Publikasi Barang yang tidak memenuhi SNI dan/atau
NRP dan NPB Persyaratan Teknis yang telah diberlakukan
secara wajib
Pelaku Usaha berkewajiban memiliki
Pelaku Usaha yang telah memiliki
fotokopi SPPT SNI atau Sertifikat Kesesuaian
NRP atau NPB wajib melaporkan
atas Barang yang diperdagangkan dari
setiap perubahan informasi yang
Produsen, Importir, atau pemasok Barang
tercantum dalam dokumen
dimaksud.
pendaftaran
Fotokopi sertifikat tersebut digunakan
sebagai bukti Barang telah memenuhi SNI
7
dan/atau Persyaratan Teknis yang telah
Traceability/ Ketertelusuran diberlakukan secara wajib.
Pelaku Usaha yang memperdagangkan 6
Barang wajib mengetahui identitas pemasok Menyimpan Dokumen Teknis*
Barang yang diperdagangkannya
Pelaku Usaha yang memproduksi/mengimpor barang yang
diatur dalam perjanjian bilateral dan/atau regional di
bidang standardisasi, wajib menyimpan dokumen teknis
dalam bentuk softcopy dan atau hard copy dengan waktu
*) Produk Listrik 23
penyimpanan sesuai ketentuan. (Pasal 11)
B. SANKSI-SANKSI
25
B. SANKSI-SANKSI
Tidak
Mencantumkan Peringatan Tertulis dari Direktur Standardisasi
dan Pengendalian mutu
NPB dalam PIB
setelah 2 (dua) kali peringatan tetap tidak
mencantuman NPB atau mencantumkan NPB
yang tidak benar pada dokumen
Pemberitahuan Impor Barang, Direktur
Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Mencantumkan menyampaikan rekomendasi pencabutan API
NPB tidak benar kepada instansi penerbit.
dalam PIB
Permintaan pelarangan importasi (bagi importir
yang terkena sanksi rekomendasi pencabutan
API) dari Dirjen PKTN kepada Bea dan Cukai
26
B. SANKSI-SANKSI
29
B. SANKSI-SANKSI
KESIMPULAN
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
IMPORTIR DALAM POST BORDER
Importir wajib menyampaikan Self Declaration (SD) di
INATRADE (untuk produk yang terkait PI dan LS).
TERIMA KASIH 33