KEBIJAKAN STANDARDISASI
DI SEKTOR INDUSTRI
DASAR HUKUM
2
DASAR HUKUM
3
ISU INTERNASIONAL
ISU INTERNASIONAL
TBT Agreement mengatur instrumen
Standardisasi
6
Tujuan Standardisasi :
Regulasi Teknis
7
POKOK-POKOK PENGATURAN
TERKAIT STANDARDISASI
8
Dalam merumuskan SNI seharusnya harmonis dengan standar internasional seperti ISO/IEC
(sesuai dengan PSN 03 tahun 2007) dengan tingkat keselarasan standar ada 3, yaitu:
Identik (IDT) :
a. Substansi, struktur, kata-kata teknis
b. Substansi teknis, ada perubahan editorial, dengan prinsip bolak-balik
Modifikasi (MOD) :
a. Deviasi teknis dijelaskan
b. Struktur SNI mencerminkan struktur ISO/IEC
c. Perubahan struktur dimungkinkan bila substansi dan strukturnya dapat
diperbandingkan
Not equivalent (NEQ) :
Substansi teknis dan struktur SNI tidak sama dengan ISO/IEC
Dalam merumuskan SNI diharapkan agar memilih opsi kedua yaitu Modifikasi (MOD) atau
opsi ketiga (NEQ) dengan mempertimbangkan kepentingan nasional (National Differences).
Dengan demikian maka terbuka kemungkinan untuk dilakukan pengkajian/penelitian terhadap
standar internasional yang telah ada ataupun terhadap tema yang baru.
10
PERUMUSAN STANDAR
DAFTAR NAMA KOMITE TEKNIS (KT)
DAN SUB KOMITE TEKNIS (SKT)
No
1
No. KT/SKT
59-02
NAMA KT/SKT
Kulit, Produk Kulit dan Alas Kaki
97-01
59-01
77-01
21-01
35-02
Komunikasi digital
31-01
43-01
85-01
Teknologi kertas
10
97-02
Furnitur
11
81-01
Industri kaca
12
67-04
Makanan
13
83-01
PERUMUSAN STANDAR
DAFTAR NAMA KOMITE TEKNIS (KT)
DAN SUB KOMITE TEKNIS (SKT)
No
No. PT/SPT
NAMA PT/SPT
14
91-02
15
71-01
Teknologi kimia
16
87-01
17
21-01-S1
18
43-01-S1
Komponen otomotif
19
97-01-S1
Mainan anak
20
67-04-S1
Minuman
21
47-01
22
65-06
23
71-01-S1
24
71-02
Garam
25
71-03
Kimia Pembersih
12
PERUMUSAN STANDAR
DAFTAR NAMA KOMITE TEKNIS (KT)
DAN SUB KOMITE TEKNIS (SKT)
No
No. PT/SPT
NAMA PT/SPT
26
77-01-S1
27
77-01-S2
28
83-01-S1
Industri plastik
29
83-01-S2
Crumb rubber
30
39-01
Perhiasan
31
55-01
Pengemasan
32
59-01-S1
33
81-02
Industri Keramik
34
67-04-S2
Produk Tembakau
13
14
STANDAR
STANDARDISASI
Manfaat Menerapkan Standar
Sebelum Menerapkan Standar
INPUT
TANPA
STANDAR
ACUAN
OUTPUT DIHASILKAN :
Ragam kualitas tinggi
Penolakan buyer tinggi
Produk yang tidak sesuai spek
tinggi
Kemubaziran tinggi
Biaya tinggi
Efisiensi rendah
Daya saing rendah
PRODUCTION
PROCESS
15
INPUT
PRODUCTION
PROCESS
STANDAR
OUTPUT DIHASILKAN :
Kualitas produk/jasa konsisten
cenderung meningkat.
Penolakan buyer rendah
Produk yang tidak sesuai spek
sedikit, cenderung menurun
Kemubaziran rendah
Biaya optimal
Efisiensi tinggi
Daya saing tinggi
Sistem
Koreksi
Dokumentasi
Metode
Perbaikan
Kontrol
Tata
Cara
Acuan
Lain-lain
16
SNI Wajib
Regulator Kemenperin
Regulasi Teknis
BSN
Pedoman
[PSN 301-2011]
Notifikasi
Produsen DN
dan
Produsen LN +
Importir
SNI Sukarela
TBT Agreement
Pengawasan
Pasar
WTO
Pengawasan SPPT SNI
Pra-Pasar
LPK
[ Lspro + Lab. Uji ]
Pasar
Tujuan
Pemberlakuan
SNI Wajib
SNI
USULAN
WAJIB
-DITJEN
-ASOSIASI
Analisa kesiapan
lembaga penilaian
kesesuaian
Analisa kesiapan
produsen
Penentuan skema
penilaian kesesuaian &
pengawasan pabrik
KONSEP
PERATURAN
MENTERI
DITJEN,
PUSTAN &
INSTANSI
TERKAIT
PENYIAPAN
NOTIFIKASI
DITJEN
& PUSTAN
18
Penentuan skema
pengawasan pasar
NOTIFIKASI
KE WTO
BSN
Produsen wajib
memiliki SPPT
SNI dan
membubuhkan
tanda SNI
PERATURAN
MENTERI TTG
PEMBERLAKUAN
SNI WAJIB
Berlaku untuk barang
dan atau jasa produksi
dalam negeri maupun
impor
SNI Bidang
Industri =
102
4.316
Total SNI =
SNI
Sukarela =
4.214
8.191
SNI Bidang
Lainnya =
3.875
ST
= Spesifikasi Teknis
102
Lembaga Penilaian
Kesesuaian yang
ditunjuk: 35 LSPro 70
Lab. Uji DN 50 Lab. Uji
LN
2.829 SPPT SNI : DN
1.813, LN 1.016.
180000000
160000000
Nilai (US$)
140000000
120000000
100000000
80000000
60000000
40000000
20000000
0
Tahun
Nilai Impor (US$)
1
2010
79634346
2
2011
106704026
3
2012
162345623
4
2013
168142563
5
2014
103900997
10000000
Nilai (US$)
8000000
6000000
4000000
2000000
0
Series1
Series2
1
2010
3462107
2
2011
3838452
3
2012
6551220
4
2013
9632909
5
2014
6385900
Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 96 ayat 3 berbunyi :
Perjanjian/Kontrak wajib mencantumkan persyaratan
penggunaan:
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain
yang berlaku dan/atau standar internasional yang
setara dan ditetapkan oleh instansi terkait yang
berwenang;
Kemampuan LPK:
1. Laboratorium Uji:
a. Peralatan
b. SDM
c. Metode
Sistem
Pengukuran/Kalibrasi
2. LSPro:
a. SDM
b. Metode (contoh: Skema sertifikasi)
Jenis Penerimaan
Satuan
Dalam Negeri
Luar Negeri
Formulir
per permohonan
500.000
1.350.000
per permohonan
per permohonan
1.000.000
2.000.000
1.800.000
3.600.000
per orang/hari
per orang/hari
per orang/hari
per orang/hari
2.000.000
1.500.000
1.500.000
1.000.000
5.400.000
4.050.000
3.600.000
2.700.000
per orang/hari
200.000
1.800.000
300.000
1.000.000
2.000.000
1.125.000
1.575.000
1.800.000
per permohonan
per permohonan
per permohonan
Catatan : Biaya ini tidak termasuk biaya transportasi dan akomodasi selama
melaksanakan Audit stage II
SPPT SNI
29
Tanda
30 SNI
Tanda SNI ini biasanya dicantumkan pada produk
dan/atau di kemasan
34
PEMBINAAN SNI
Bantuan teknis,
Konsultasi,
Pendidikan dan pelatihan,
Fasilitasi
Pemasyarakatan standardisasi
36
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Nomor SNI
Judul SNI
Ditjen. Industri Agro
Dit. Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan
01-3751-2009
Tepung terigu sebagai bahan makanan
01-3140.2-2006
Gula kristal rafinasi
01-3747-1995
Kakao Bubuk
7709:2012
Minyak Goreng Sawit
2973:2011
Biskuit
Dit. Industri Minuman dan Tembakau
01-3553-2006
Air minum dalam kemasan
01-6242-2000
Air mineral alami
2983:2014
Kopi Instan
Ditjen. Basis Industri Manufaktur
Dit. Industri Kimia Dasar
2803:2012
Pupuk NPK padat
2801-2010
Pupuk Urea
02-1760-2005
Pupuk amonium sulfat (ZA)
02-3769-2005
Pupuk Super Fosfat (SP-36)
02-0086-2005
Pupuk tripel super fosfat (TSP)
02-3776-2005
Pupuk fosfat alam untuk pertanian
02-2805-2005
Pupuk Kalium Klorida (KCl)
37
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0032-2011
Aluminium sulfat
0085:2009
Seng Oksida
2861:2011
Kalsium Karbida
2109:2011
Sodium Tripolifosfat
0030:2011
Asam Sulfat Teknis
Dit. Industri Kimia Hilir
01-3556-2000
Garam konsumsi beryodium
06-0098-2012
Ban mobil penumpang
06-0099-2012
Ban truk dan bus
06-0100-2012
Ban truk ringan
06-0101-2012
Ban sepeda motor
06-6700-2012
Ban dalam kendaraan bermotor
15-0302-2004
Semen portland pozolan
15-2049-2004
Semen portland
15-3500-2004
Semen portland campur (Mixed cement)
15-0129-2004
Semen portland putih
15-3758-2004
Semen mansory
15-7064-2004
Semen portland komposit
15-0047-2005
Kaca lembaran
15-0048-2005
Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor
15-1326-2005
Kaca pengaman berlapis (laminated glass) untuk kendaraan bermotor
38
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
15-4756-1998
Kaca cermin lembaran untuk penggunaan umum
ISO 25537:2011
Kaca untuk bangunan: Cermin kaca lembaran berlapis perak
ISO 21690:2013
Kaca Untuk Bangunan: Blok Kaca
7213:2014
Selang karet untuk kompor gas LPG
8022:2014
Selang termoplastik elastomer untuk kompor gas LPG
1811- 2007
Helm pengendara kendaraan bermotor roda dua
7322:2008
Produk melamin - Perlengkapan makan dan minum
7276:2008
Plastik Tangki Air Silinder Vertikal Polietilena (PE)
SNI 7655:2010
Karet Perapat (Rubber Seal) Pada Katup Tabung LPG
7275:2008
Keramik berglasir - tableware - alat makan dan minum
03-0797-2006
Kloset duduk
SNI ISO 13006:2010
ubin keramik - definisi, klasifikasi, karakteristik, dan penandaaan
Dit. Industri Material Dasar Logam
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 3 :
48 04-6629.3-2006
Kabel nirselubung untuk perkawatan magun
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 4 :
49 04-6629.4-2006
Kabel berselubung untuk perkawatan magun
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 5 :
50 04-6629.5-2006
Kabel fleksibel (kabel senur)
51 SNI IEC 60502-1:2009
Kabel daya dengan insulasi ekstrusi dan lengkapannya untuk tegangan pengenal dari 1 kV
(Um = 1,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um = 36 kV) Bagian 1 : Kabel untuk voltase
pengenal 1 kV (Um = 1,2 kV) sampai dengan 3 kV (Um = 3,6 kV)
Kabel daya dengan insulasi ekstrusi dan lengkapannya untuk tegangan pengenal dari 1 kV
(Um = 1,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um = 36 kV) Bagian 2 : Kabel untuk voltase
pengenal 6 kV (Um = 7,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um = 36 kV)
53 07-2052-2002
54 07-0954-2005
55 07-0065-2002
56 07-2053-2006
57 7368:2007
58 7469:2013
Kompor gas Tekanan Rendah Jenis Dua dan Tiga Tungku dengan Sistem
Pemantik
59
60
61
62
63
64
65
66
67
1452:2007
07-0601-2006
4096:2007
07-3567-2006
07-2054-2006
07-0329-2005
07-0052-2006
07-7178-2006
07-2610-1992
68 1154-2011
Tujuh Kawat Baja Tanpa Lapisan Dipilin Untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC
Strand / KBjP-P7)
69 1155-2011
Kawat Baja Tanpa Lapisan Untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Wire / KBjP)
70 7701-2011
Kawat Baja Kuens (quench) Temper Untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Bar
/ KBjP-Q)
71
72
73
74
0076-2008
0727-2008
0139:2008
7614-2010
Sepatu Pengaman dari Kulit dengan Sol Poliuretan dan Termoplastik Poliuretan
Sistem Cetak Injeksi
Persyaratan Zat Warna AZO dan Kadar Formaldehida pada Kain untuk Pakaian
7617:2013
Bayi
19-7120-2005
Keselamatan korek api gas
Keamanan mainan - Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan
ISO 8124-1:2010
sifat fisis dan mekanis
ISO 8124-2:2010
Keamanan mainan - Bagian 2: Sifat mudah terbakar
ISO 8124-3:2010
Keamanan mainan Bagian 3: Migrasi unsur tertentu
Keamanan mainan - Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis
ISO 8124-4:2010
untuk pemakaian di dalam
IEC 62115:2011
Mainan Elektrik - Keamanan
Ditjen. Industri Unggulan Basis Teknologi Tinggi
Dit. Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
1591:2008
Katup tabung baja LPG
7369:2008
Regulator tekanan rendah untuk tabung baja LPG
7618:2012
Regulator tekanan tinggi untuk tabung LPG
2547:2008
Spesifikasi meter air minum
Dir. Industri Alat Transportasi Darat
09-1411-2000
Nomor identifikasi kendaraan bermotor
1049:2008
Sepeda Syarat Keselamatan
4658:2008
Pelek kendaraan bermotor kategori L
41 kategori M, N dan O
1896:2008
Pelek kendaraan bermotor
77 7079:2009
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
Sepatu Pengaman dari Kulit dengan Sistem Goodyear welt, Mutu dan Cara Uji
Lampu pijar
94 04-6504-2001
95 04-2051.1-2004
96 04-2051.2-2004
97 04-6292.2.41-2003
98 04-6292.2.3-2003
99 04-6253-2003
Peralatan listrik rumah tangga dan peralatan listrik serupa - Keselamatan 102 IEC 60335-2-40:2009 Bagian 2-40: Persyaratan khusus untuk pompa kalor listrik, pengkondisi udara
dan pengering udara
42
Lembaga
2. Pustan Kemenperin
No LPK : LSPr-004-IDN
Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto Lt. 20, Jakarta
Telpon : (021) 5255509
3. LMK
No LPK : LSPr-005-IDN
Alamat : Jl. Duren Tiga, Jakarta 12760
Telpon : (021) 7943450
8. BBTPPI Semarang
No LPK : LSPr-016-IDN
Alamat : Jl. Ki Mangunsarkoro No.6, Semarang 50136
Telpon : (024)8316315
9. LUK B2TKS
No LPK : LSPr-017-IDN
Alamat : Kawasan PUSPIPTEK Gedung 220,
Serpong, Tangerang 15314
Telpon : (021) 7560565
10. BBIHP
No LPK : LSPr-018-IDN
Alamat : Jl. Racing Center No. 28, Makassar 90231
Telpon : (0411) 441207; (0411) 434700
43
Lembaga
13. TEXPA
No LPK : LSPr-023-IDN
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No. 390
Telpon : 022 - 7206214
14. CENCERA
No LPK : LSPr-024-IDN
Alamat : Jl. Jend. Ahamd Yani No. 392
Telpon : 022 - 7206221
15. TOEGOE
No LPK : LSPr-025-IDN
Alamat : Jl. Kusumanegara No. 7, Yogyakarta
Telpon : 0274-546111
44
Lembaga
25. MIDC
No LPK : LSPr-029-IDN
Alamat : Jl. Sangkuriang No. 12, Bandung
Telpon : (022) 2503171
Email : lspro_midc@yahoo.co.id
Lembaga
46
LABORATORIUM PENGUJI
Laboratorium yang dapat melakukan pengujian SNI, antara lain:
Balai Besar Bahan & Barang Teknik
Baristan Samarinda
Baristan Surabaya
Baristan Manado
Baristan Ambon
Baristan Aceh
Baristan Medan
Baristan Padang
Baristan Palembang
Baristan Banjarbaru
Baristan Pontianak
PPMB, Jakarta
LABORATORIUM PENGUJI
SNI Sukarela
KT. 67-04, Makanan dan Minuman
1
Margarin
Dendeng sapi
Bawang goreng
Abon sapi
49
SNI Sukarela
SKT. 67-04-S1, Minuman dan Tembakau
1
Sirop
Pure
Anggur buah
Bir Hitam
Susu UHT
KT 83-01, Industri Karet dan Plastik
50
Judul SNI/Standar
Internasional/Produk
51
SNI 7582:2010
SNI 4594:2010
Detergen serbuk
SNI 15-0131-2006
Kaca olahan jenis kaca dinding isolasi berlapislapis dari kaca (Insulating Glass Unit)
10
SNI 3768-2013
11
12
SNI 0068:2013
Judul SNI/Standar
Internasional/Produk
52
14
SNI 05-0323-1999
Paku
15
SNI 7840:2012
16
SNI 07-0602-2006
17
SNI 0039:2010
18
SNI 7469:2008
19
SNI 07-2122-1991
20
SNI 07-0956-1989
21
SNI 07-0957-1989
22
SNI 01-2970-2006
Susu bubuk
23
SNI 01-2971-1998
24
SNI 7812:2013
25
SNI 3551:2012
Mi instan
Judul SNI/Standar
Internasional/Produk
53
26
29
SNI 4326-2013
54 motor
Batere sepeda
30
SNI 0038:2009
31
SNI 2770.1:2009
32
SNI 2770.2:2009
33
SNI 7519:2009
34
35
36
37
38
40
Alat apung personal - Bagian 8: Aksesoris Persyaratan keselamatan dan metode uji
41
42
SNI ISO 12402-5:2011 Alat apung personal Bagian 5: Alat bantu apung
(tingkat 50)-Persyaratan Keselamatan
43
44
45
Alat apung personal - Bagian 8: Aksesoris Persyaratan keselamatan dan metode uji
46
Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan - Bagian 2-2 : Persyaratan khusus
untuk pembersih vakum dan peranti pembersih
sedot air
55
47
Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan - Bagian 2-9: Persyaratan khusus
untuk pemanggang roti dan pemasak portabel
sejenis
48
Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan -Bagian 214: Persyaratan khusus untuk
mesin dapur
49
Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan - Bagian 2-15: Persyaratan khusus
untuk peranti pemanas cairan dan keperluan
sejenis
50
Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan - Bagian 223 : Persyaratan khusus untuk peranti perawatan
kulit dan rambut
51
Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan - Bagian 2-25 Persyaratan khusus
untuk oven gelombang mikro termasuk oven
56
53
SNI 04-6253-2003
57
55
Hand Phone
58
SNI 02-2810-2005
57
SNI 02-2858-2005
58
SNI 02-2811-2005
59
SNI
0055:2013/Amd1:201
3
Handuk Mandi
60
Pakaian Jadi
SNI 01-3553-2006
60
Air minum dalam
kemasan
Air minum dalam kemasan
air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup
air mineral dan air demineral
Air baku
No
Kriteria uji
Satuan
Air mineral
Air demineral
Keadaan
1.1
Bau
Tidak berbau
Tidak berbau
1.2
Rasa
Normal
Normal
1.3
Warna
Unit Pt-Co
Maks. 5
Maks. 5
pH
6,0 8,5
5,0 7,5
Kekeruhan
NTU
Maks. 1,5
Maks. 1,5
Zat yg terlarut
mg / l
Maks. 500
Maks. 10
mg / l
Maks. 1,0
mg / l
Maks. 0,5
mg / l
Maks. 45
mg / l
Maks. 0,005
Amonium (NH4)
mg / l
Maks. 0,15
10
Sulfat (SO4)
mg / l
Maks. 200
11
Klorida (Cl)
mg / l
Maks. 250
12
Fluorida (F)
mg / l
Maks. 1
13
Sianida (CN)
mg / l
Maks. 0,05
14
Besi (Fe)
mg / l
Maks. 0,1
15
Mangan (Mn)
mg / l
Maks. 0,05
16
mg / l
Maks. 0,1
17
Kromium (Cr)
mg / l
Maks. 0,05
18
Barium (Ba)
mg / l
Maks. 0,7
19
Boron (B)
mg / l
Maks. 0,3
20
Selenium (Se)
mg / l
Maks. 0,01
62
21
Cemaran logam
21.1
Timbal (Pb)
mg / l
Maks. 0,005
Maks. 0,005
21.2
Tembaga (Cu)
mg / l
Maks.0,5
Maks. 0,5
21.3
Kadmium (Cd)
mg / l
Maks.0,003
Maks. .0,003
21.4
Raksa (Hg)
mg / l
Maks.0,001
Maks. 0,001
21.5
Perak (Ag)
mg / l
Maks.0,025
21.6
Kobalt (Co)
mg / l
Maks.0,01
22
Cemaran Arsen
mg / l
Maks.0,001
Maks.0,001
23
Cemaran mikroba
23.1
Koloni / ml
Maks.1,0 x 102
23.2
Koloni / ml
23.3
APM / 100 ml
<2
<2
23.4
Salmonela
Negatif / 100 ml
Negatif / 100 ml
23.5
Pseudomonas aeruginosa
Koloni / ml
Nol
Nol
63
TERIMA KASIH
Pusat Standardisasi
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri
Kementerian Perindustrian
Jln. Gatot Subroto Kav. 52 53
Lantai 19 -20, Jakarta