2017
Buku Saku Hasil
2017
Daftar Isi
Pendahuluan 3
Ruang Lingkup 5
Kerangka Penilaian 10
Hasil Survei 15
Kesimpulan 26
Rekomendasi 29
Latar Belakang
Korupsi menjadi masalah yang dialami hampir semua negara di
dunia, termasuk di Indonesia. Korupsi dianggap sebagai masalah
yang dapat membahayakan kemajuan bangsa karena menurunkan
kesejahteraan rakyat. Korupsi juga akan menimbulkan efek jangka
panjang pada generasi muda masyarakat Indonesia. Jika tidak
ditangani secara cepat, hal ini dapat merugikan negara dari sisi
ekonomi. Namun saat ini kesadaran melawan korupsi telah menjadi
“trend” dunia, seiring dengan semakin banyaknya peraturan
yang dibuat untuk mencegah terjadinya korupsi. Indonesia juga
melakukan bentuk pencegahan mengenai tindak korupsi, termasuk
dengan pembuatan peraturan dan pembentukan KPK.
Manfaat
Manfaat dari hasil kegiatan SPI 2017 ini antara lain:
1. Perangkat untuk mengidentifikasi prioritas area perbaikan yang
rentan terhadap korupsi, sebagai dasar perbaikan program
pencegahan korupsi di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah;
2. Memberikan capaian upaya pencegahan korupsi dan aktivitas
antikorupsi yang sudah dilakukan di Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah;
3. Mendorong peran serta masyarakat dalam peningkatan
integritas dan meningkatkan kepercayaan (trust) publik pada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah secara umum.
Lokus Survei
• Kementerian/Lembaga
Unit kerja setara eselon II yang memberikan pelayanan publik
tertentu yang menjadi fokus perhatian KPK
• Pemerintah Daerah,
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,
Dinas Pendapatan Daerah, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP), dan Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP)
Target Sampel
60 60 10
responden responden responden
internal eksternal eksper
Laporan
Pengaduan
Laporan Kepatuhan
LHKPN
Pengarahan Instansi
Sebelum Survei
1. Laporan Pengaduan
Laporan Pengaduan yang digunakan dalam perhitungan indeks
tahun 2017 pada 36 Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah, digunakan laporan pengaduan yang diterima KPK
selama tahun 2016.
2. Laporan Kepatuhan
Laporan kepatuhan LHKPN adalah persentase dari jumlah wajib
lapor di setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
yang belum melaporkan
LHKPN terhadap jumlah
seluruh wajib lapor tahun
sebelumnya.
3. Pengarahan Sebelum
Survei Dilaksanakan
Pengarahan yang dimaksud
disini adalah adanya upaya
mengarahkan responden
untuk memberikan jawaban
yang tidak sesuai dengan
kenyataan (lebih baik/
lebih buruk) ketika mengisi
kuesioner.
6,3%
40% Jenis
Usia
Kelamin
60%
93,7%
60,1%
18,1%
7,3% 9,7%
1,0% 3,8%
Setara Eselon I/II Setara Eselon Setara Eselon Setara Eselon V/ Staf/fungsional Fungsional
Pejabat Utama/ III Pejabat IV Pejabat Kaur/Pelaksana umum tertentu
Pratama Administrator Pengawas
49,8%
29,8%
12,1%
7,9%
0,4%
SMP atau lebih SLTA Diploma Sarjana Pasca Sarjana
rendah
N=2084
30,11%
39% Jenis
Usia
Kelamin
60,4% 69,89%
42,0%
24,4%
18,0%
Karyawan Wiraswasta PNS TNI/ Petani/ Pelajar/ Ibu Rumah Tidak Lainnya
Swasta Polri Nelayan Mahasiswa Tangga Bekerja
47,5%
28,2%
13,5%
0,3% 7,3%
2,3%
0,9%
Tidak Sekolah SD SMP SMA Diploma Sarjana Pasca
Sarjana
N=2142
8,3%
10,8%
Jenis
Usia Kelamin
91,7% 89,2%
34,8%
Pendidikan
Terakhir
65,2%
<=S1 >S1
N=204
Pemkot Banda Aceh Pemkot Banda Aceh 77,39 Pemprov NTT 77,39 65,09
Pemkab Badung Pemkab badung 77,15 Pemkab Klaten 77,15 64,68
Kementrian Keuangan (Ditjen Bea Cukai) Pemprov Bengkulu 76,54 63,77
Pemkot Madiun 74,15
Kementerian Kesehatan 74,93
Pemkot Tangerang 72,87 Pemprov Kalimantan 63,67
Pemkot Madiun 74,15
Pemkot Banjarmasin
Kementerian Perhubungan 71,73 Pemprov Riau 73,4 63
Pemkot Makassar Pemkot Tangerang 70,7 Pemkot Pekanbaru 72,87 62,89
Pemkot Padang Pemkot Banjarmasin 70,64 71,73
Pemkot Palu 62,77
Pemprov Jawa Barat Pemkot Makassar 70,46 70,7
Pemkot Mataram 62,01
Pemprov Sumatera Barat Pemkot Padang 68,51 70,64
Pemprov Sumatera Utara 60,79
Pemprov Kepulauan Riau
Pemprov Jawa Barat
67,59
70,46
Pemprov Aceh 60,07
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 69,12
Pemprov Sulawesi Tengah 67,49 Pemprov Papua Barat 59,1
Pemprov Sumatera Barat 68,51
Pemkab Deli Serdang 65,87 Pemkot Bengkulu 58,58
Pemprov Kepulauan Riau 67,59
Pemkot Samarinda 65,8
Pemprov Sulawesi Tengah 67,49
Pemprov Banten 57,64
Pemprov Jambi Pemkab Deli Serdang
65,14 65,87
Pemprov Maluku Utara 55,29
Pemkot Samarinda 65,8
Pemerintah Kota Banda Aceh memperoleh indeks integritas tertinggi dan Pemerintah Provinsi Papua
mendapatkan Nilai Terendah pada tahun 2017;
1. Pengalaman melihat/dan mendengar korupsi muncul disemua organisasi peserta survei. Hal ini
menandakan bahwa kejadian Korupsi merupakan risiko semua lembaga;
2. Nilai Indeks tinggi mendekati 100 menunjukkan risiko korupsi rendah dan adanya kemampuan
sistem untuk merespon kejadian korupsi dan pencegahannya secara lebih baik.
3. Nilai tinggi tidak berarti kejadian korupsi tidak akan terjadi karena korupsi sebagaimana tindak
pidana lain dapat terjadi meski dalam sistem yang sudah mapan sekali pun.
Indeks Integritas
1. Pemerintah Kota Banda Aceh Pemerintah Daerah
dan Kabupaten Badung Berdasarkan Wilayah
mendapatkan nilai pertama
dan kedua tertinggi kategori 65,94 67,84
Pemerintah Daerah (Kota dan 55,77
Kabupaten);
2. Terdapat perbedaan angka
partisipasi dan indeks integritas
antara Pemerintah Daerah
bagian barat, tengah dan timur
dengan kecenderungan yang
lebih rendah untuk Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
bagian timur. Bagian Bagian Bagian
Barat Tengah Timur
Budaya Sistem
Organisasi Antikorupsi
Tahukah Anda bahwa: Tahukah Anda bahwa:
1. 17% pegawai melihat / 1. 8% Responden pegawai
mendengar keberadaan perantara menyatakan masih ada pegawai
di instansi (unit kerja).; yang melakukan korupsi namun
2. Keberadaan Perantara muncul tidak ditindak;
di semua (35/35) instansi yang 2. 2 dari 10 pengguna layanan
mengikuti SPI 2017; cenderung tidak percaya bahwa
3. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai yang melakukan korupsi
fenomena calo/perantara masih akan mendapatkan hukum sesuai
merupakan hal yang umum dalam aturan yang ada;
layanan publik. 3. Hal ini terjadi di 40% instansi
peserta SPI 2017;
Tahukah Anda bahwa: 4. Hal ini mengindikasikan bahwa
1. 1 dari 10 pegawai melihat/ penegakan pelanggaran korupsi
mendengar rekannya menerima di lembaga masih menjadi isu
suap/gratifikasi; yang harus diselesaikan.
2. 3 dari 10 Pengguna Layanan
melihat/ mendengar pegawai Tahukah Anda bahwa:
instansi menerima suap/ 1. 22% Pegawai cenderung tidak
Gratifikasi; percaya pelapor praktik korupsi
3. Kesaksian penerimaan Suap/ tidak akan dihambat karirnya,
Gratifikasi muncul di semua tidak akan dikucilkan dan tidak
instansi peserta di SPI 2017; diberi sanksi;
4. Hal ini menandakan bahwa risiko 2. 2 dari 10 pegawai menyaksikan
korupsi dapat terjadi di semua pelapor praktik korupsi di unit
lembaga. kerja pada dikucilkan, diberi
sanksi atau karirnya dihambat,
dan sejenisnya dalam 12 bulan
terakhir;
3. Hal ini mengindikasikan masih
adanya kejadian pegawai yang
tidak dilindungi bahkan dihukum
ketika melaporkan korupsi di
instansinya.
20 Survei Penilaian Integritas Buku Saku Hasil
Hasil Survei
Hasil SPI 2017
Pengelolaan Pengelolaan
SDM Anggaran
Tahukah Anda bahwa: Tahukah Anda bahwa:
1. 30% Pegawai cenderung 1. 17% Pegawai percaya bahwa
percaya bahwa suap/gratifikasi terjadi penggelembungan
mempengaruhi kebijakan karir di anggaran di instansinya;
instansinya; 2. Masih terdapat responden yang
2. Masih ada pegawai yang pernah pernah mendengar
melihat/mendengar rekan kerja atau melihat keberadaan
memberikan suap/gratifikasi untuk penyelewengan anggaran (5,90%);
mempengaruhi kebijakan karir 3. Risiko muncul di 80% Instansi
(4%); Peserta Survei;
3. Suap/Gratifikasi kebijakan karir 4. Hal ini mengindikasikan kebutuhan
muncul di 82 % (29/35) instansi untuk mendorong pengelolaan
peserta SPI 2017; anggaran yang lebih transparan
4. Korupsi dalam pengelolaan SDM dan anggaran sebagai salah satu
masih menjadi tantangan dalam fokus utama pencegahan korupsi.
menciptakan birokrasi yang bersih
di Indonesia.
Integritas
Transparansi
Pegawai
Tahukah Anda bahwa: Tahukah Anda bahwa:
1. 2 dari 10 pengguna layanan 1. 24% pengguna layanan
mengatakan dirinya cenderung cenderung tidak percaya bahwa
percaya bahwa ada pegawai yang pegawai instansi telah menjunjung
memberikan perlakukan khusus tinggi kejujuran dan terbebas dari
yang tidak sesuai aturan; kepentingan pribadi;
2. 4 dari 10 pengguna layanan 2. Masih terdapat pengguna layanan
cenderung percaya bahwa yang pernah dimintai uang pada
suku, agama, dan alamamater saat menerima layanan (7%), hal
berpengaruh ketika memproses ini muncul di 88% instansi Peserta
perizinan atau memberi di 2017 (32/36);
pelayanan; 3. Walaupun dilakukan oleh oknum
3. 88% Percaya bahwa petugas (sebagian kecil) pegawai, kejadian
layanan telah memberikan ini berdampak besar pada
upaya terbaik dalam memproses pembentukan persepsi korupsi
perizinan; pada layanan publik dan citra
4. Secara umum hasil survei lembaga dimata publik.
menunjukkan bahwa persepsi
pengguna terkait transparansi
cukup baik meski demikian masih
terdapat isu ketidakadilan layanan
ketika memproses perizinan atau
memberi layanan yang perlu
diperhatikan.
2016 2017
Survei Penilaian Integritas Survei Penilaian Integritas
Ruang (SPI) 2016 mencakup 64 (SPI) 2017 mencakup 36
K/L/PD (Kementerian, K/L/PD (Kementerian,
Lingkup Lembaga, Pemerintah Lembaga, Pemerintah
Daerah) di Indonesia. Daerah) di Indonesia.
Budaya Sistem
Organisasi Antikorupsi
Tahukah Anda bahwa: Tahukah Anda bahwa:
• Pada tahun 2016 masih ada • Pada tahun 2016 terdapat
sekitar 16% pegawai melihat/ minimal 15% pegawai
mendengar keberadaan calo mengatakan pernah melihat/
pada proses pelayanan di mendengar pelaku korupsi
instansi. Pada tahun 2017 terungkap dalam 12 bulan
hal serupa masih saja terjadi, terakhir. Bahkan 72% melihat
setidaknya 17% pegawai pelaku korupsi diproses secara
mengatakan bahwa pernah hukum dalam 12 bulan terakhir.
mengetahui adanya calo/ Sementara di tahun 2017
perantara/biro jasa yang angka ini mengalami perbaikan
mengurus di unit kerja instansi. dimana terdapat 8% pegawai
yang pernah mendengar
• Selain itu, pada tahun 2016 setidaknya satu kali pelaku
juga terdapat pegawai yang korupsi terungkap dalam satu
melihat adanya penerimaan tahun terakhir dan 65% pegawai
suap/gratifikasi berupa barang melihat setidaknya satu kali
atau fasilitas dalam 12 bulan pelaku korupsi diproses secara
terakhir (9%). Pada tahun 2017 hukum.
ditemukan setidaknya 1 dari 10
pegawai yang percaya masih
ada gratifikasi pada unit kerja
instansinya.
0 25 50 75 100
52.91 65.43 76.54 77.39
50 75 100
52.91 65.43 76.54 77.39
Gratifikasi
Keberadaan Buruknya
Calo Menurut hasil Survei Penilaian
Sistem
Integritas Internal, berbagai masalah Antikorupsi
ini masih terjadi pada seluruh aspek
penilaian internal SPI 2017.
Nepotisme Penyelewengan
Pengelolaan SDM Anggaran
Nepotisme Penyelewengan
Pengelolaan Anggaran
SDM
KomisiPemberantasanKorupsi
@official.kpk
@KPK_RI