Anda di halaman 1dari 0

Standar Nasional Indonesia

SNI ISO 14015:2009















Manajemen lingkungan Asesmen lingkungan pada
Tapak dan Organisasi (EASO)

(ISO 14015:2001, IDT)




















ICS 13.020.10





Badan Standardisasi Nasional





H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


i
Daftar isi



Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata.....................................................................................................................................ii
Pendahuluan............................................................................................................................iii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 2
3 Peran dan tanggung jawab................................................................................................ 4
4 Proses asesmen................................................................................................................ 6
5 Pelaporan........................................................................................................................ 14
Bibliografi............................................................................................................................... 17

Gambar 1 - Proses penyelenggaraan suatu asesmen lingkungan pada
tapak dan organisasi................................................................................................................ 2
Gambar 2 - Proses evaluasi .................................................................................................. 13

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


ii
Prakata



Standar Nasional Indonesia (SNI) ini disusun oleh Subpanitia Teknis 13-03-S4, Manajemen
Lingkungan dari Panitia Teknis 13-03, Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan
dengan mengadopsi identik melalui metode terjemahan dari ISO 14015:2001, Environmental
management Environmental assessment of sites and organizations (EASO), versi Bahasa
Inggris. Apabila timbul keraguan dalam penggunaan standar ini, pengguna standar
direkomendasikan untuk melihat standar aslinya.

Latar belakang standar ini diadopsi dari standar internasional adalah untuk memenuhi
keinginan masyarakat standarisasi di Indonesia dalam menyediakan dokumen SNI selalu
selaras dengan standar internasional yang berkaitan.

Pada standar ini singkatan EASO masih menggunakan singkatan dalam Bahasa Inggris,
mengingat apabila menggunakan singkatan dalam Bahasa Indonesia akan menimbulkan
kerancuan.

Standar ini telah disepakati dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili
produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis dan pemerintah terkait pada tanggal
7 Desember 2006 di Bogor dan telah melalui jajak pendapat pada tanggal 15 Maret 2007
sampai dengan 15 J uni 2007. Sedangkan untuk Pemungutan Suara adalah pada tanggal
16 Mei 2008 sampai dengan 16 Agustus 2008.


























H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


iii
Pendahuluan



Semakin banyak organisasi yang tertarik untuk memahami isu lingkungan terkait dengan
lokasi dan aktifitas mereka ataupun potensial akuisisinya. Isu ini dan keterkaitannya dengan
konsekuensi bisnis dapat dinilai dengan asesmen lingkungan pada tapak dan organisasi
(EASO). Sebagaimana asesmen mungkin dilaksanakan selama operasi atau pada saat
akuisisi atau pelepasan aset dan mungkin dilakukan sebagai bagian dari proses asesmen
bisnis yang lebih luas yang sering dikenal sebagai due diligence.

Standar ini memberikan panduan bagaimana melaksanakan EASO dengan menyediakan
dasar-dasar untuk harmonisasi penggunaan istilah dan pendekatan secara obyektif,
terstruktur, konsisten dan transparan dalam melaksanakan asesmen lingkungan. Standar ini
dapat digunakan oleh semua organisasi, termasuk usaha kecil menengah diseluruh dunia.
Penerapan standar ini fleksibel dan dapat digunakan untuk swaasesmen sebagaimana
asesmen eksternal, dengan atau tanpa pihak ketiga. Pengguna standar ini diharapkan
industri, pengguna sebelumnya, sekarang dan kemungkinan pengguna yang akan datang
dari tapak tertentu, dan organisasi dengan kepentingan finansial pada industri atau tapak
(misalnya: perbankan, perusahaan asuransi, investor dan pemilik tapak). Standar ini akan
digunakan berhubungan dengan alih tanggung jawab dan kewajiban.

Informasi yang digunakan selama EASO mungkin diperoleh dari berbagai sumber yang
meliputi audit sistem manajemen lingkungan, audit penaatan peraturan perundang-
undangan, kajian dampak lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan atau investigasi tapak.
Beberapa asesmen dan investigasi tersebut boleh dilakukan dengan menggunakan SNI dan
standar ISO lainnya yang relevan (misal: SNI 19-14001-2005, SNI 19-19011-2005, dan
ISO 14031).

Melalui proses evaluasi informasi baik yang tersedia maupun yang baru diperoleh, EASO
mencoba menyimpulkan konsekuensi bisnis terkait dengan aspek dan isu lingkungan.

Kesimpulan dalam EASO harus didasarkan pada informasi yang obyektif. Dalam hal
ketiadaan informasi yang tervalidasi, Asesor EASO diharapkan untuk menggunakan
justifikasi profesional dalam mengevaluasi informasi lingkungan yang tersedia dan
menyimpulkannya.

Standar ini tidak menyediakan panduan terhadap pemeriksaan lanjutan maupun remediasi
tapak. Akan tetapi apabila diminta oleh klien, memungkinkan untuk dilakukan sehubungan
dengan standar atau prosedur yang lainnya.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


1 dari 17
Manajemen lingkungan Asesmen lingkungan pada
Tapak dan Organisasi (EASO)



1 Ruang lingkup

Standar ini menyediakan panduan tentang bagaimana menyelenggarakan suatu EASO
melalui suatu proses yang sistematis dalam mengidentifikasi aspek dan isu lingkungan, serta
jika memungkinkan penentuan konsekuensi bisnisnya.

Standar ini mencakup peran dan pihak yang bertanggung jawab pada kegiatan asesmen
(klien, asesor dan perwakilan asesee), dan tahapan dari proses asesmen (perencanaan,
validasi dan pengumpulan informasi, evaluasi dan pelaporan). Proses penyelenggaraan
EASO ditampilkan pada Gambar 1.

Standar ini tidak menyediakan panduan tentang bagaimana melakukan asesmen lingkungan
dengan menggunakan tipe lain, seperti:
a) tinjauan awal lingkungan;
b) audit lingkungan (termasuk sistem manajemen lingkungan dan audit penaatan terhadap
peraturan pemerintah);
c) asesmen dampak lingkungan; atau
d) evaluasi kinerja lingkungan.

Pemeriksaan lanjutan dan remediasi tapak, termasuk keputusan untuk menentukan proses
selanjutnya terhadap tapak yang diases, di luar ruang lingkup standar ini.

Standar ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai standar spesifikasi untuk tujuan
sertifikasi atau registrasi, atau untuk menjadi bagian dari persyaratan sistem manajemen
lingkungan.

Penggunaan standar ini tidak dimaksudkan agar standar lain dan peraturan perundang-
undangan diberlakukan kepada klien atau asesee.












H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


2 dari 17




















CATATAN Angka di dalam kurung mengacu kepada subpasal dalam standar ini. Garis putus-putus
mengindikasikan bahwa tapak yang sedang diases tidak merupakan keharusan termasuk dalam suatu
EASO, seperti dijelaskan dalam standar ini (lihat butir 3.2)

Gambar 1 - Proses penyelenggaraan suatu asesmen lingkungan pada tapak dan
organisasi


2 Istilah dan definisi

Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini adalah sebagai berikut:

2.1
asesee
tapak atau organisasi yang sedang diases

2.2
asesor
orang yang memiliki kompetensi memadai, yang ditunjuk untuk melakukan atau
berpartisipasi dalam suatu pelaksanaan asesmen

CATATAN Seorang asesor dapat berasal dari dalam maupun luar organisasi, tergantung dari
asesmennya. Mungkin diperlukan lebih dari seorang asesor untuk memastikan terpenuhinya ruang
lingkup dari substansi yang terkait secara memadai, sebagai contoh: ketika diperlukan keahlian
khusus.


Perencanaan (4.2)
- Tujuan asesmen ( 4.2.2)
- Ruang lingkup asesmen
(4.2.3)
- Kriteria asesmen (4.2.4)
Rencana asesmen (4.2.5)
Pengumpulan
dan Validasi
informasi (4.3)
Evaluasi (4.4)
(lihat gambar2)
Penyediaan akses
dan informasi
Pelaporan
(pasal 5 )
Asesor (3.3)
Perwakilan
asesee yang
diases (3.2)
Klien (3.1)
Mulai

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


3 dari 17
2.3
konsekuensi bisnis
dampak aktual atau potensial (keuangan atau yang lain; positif atau negatif; kualitatif atau
kuantitatif) dari isu lingkungan yang diidentifikasi dan dievaluasi

2.4
klien
organisasi yang menugaskan pelaksanaan asesmen

CONTOH Pemilik tapak, asesee, atau pihak lainnya.

2.5
lingkungan
keadaan sekeliling dimana organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya
alam, flora, fauna, manusia dan interaksinya

CATATAN J angkauan keadaan sekeliling dalam hal ini adalah mulai dari dalam organisasi sampai
ke sistem global.
[SNI 19-14001-2005]

2.6
aspek lingkungan
unsur kegiatan atau produk atau jasa dari suatu kegiatan organisasi, produk atau jasa yang
dapat berinteraksi dengan lingkungan

CATATAN Suatu aspek lingkungan dapat terkait dengan kegiatan, produk dan jasa pada masa lalu,
sekarang dan masa yang akan datang.

2.7
asesmen lingkungan pada tapak dan organisasi
proses untuk mengidentifikasi aspek lingkungan secara objektif, isu lingkungan dan
menentukan konsekuensi bisnis dari tapak dan organisasi yang diakibatkan oleh kegiatan di
masa lalu, sekarang dan kegiatan yang diperkirakan di masa yang akan datang

CATATAN Penentuan konsekuensi bisnis merupakan pilihan tergantung permintaan klien.

2.8
dampak lingkungan
setiap perubahan pada lingkungan, baik yang merugikan atau bermanfaat yang keseluruhan
ataupun sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan organisasi
[SNI 19-14001-2005]

2.9
isu lingkungan
isu yang terkait dengan adanya informasi tervalidasi mengenai aspek lingkungan yang
menyimpang dari kriteria tertentu dan mungkin menimbulkan pertanggunggugatan atau
manfaat, dampak terhadap citra publik asesee atau klien, atau biaya lain

2.10
Sistem Manajemen Lingkungan
bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan
menerapkan kebijakan lingkungannya dan mengelola aspek lingkungannya
[SNI 19-14001-2005]

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


4 dari 17
2.11
pemeriksaan lanjutan
pengambilan contoh dan pengujian dengan menggunakan peralatan dan/atau perlakuan
secara fisik

2.12
organisasi
perusahaan, korporasi, firma, usaha (enterprise), pihak berwenang atau institusi, atau bagian
atau kombinasinya yang tergabung (incorporated) atau tidak, pemerintah atau swasta, yang
mempunyai fungsi dan administrasi tersendiri

CATATAN Dalam organisasi dengan unit operasi lebih dari satu, setiap unit operasi dapat disebut
sebagai organisasi.

2.13
perwakilan asesee
orang yang diberi kewenangan untuk mewakili asesee

2.14
tapak
lokasi dengan batas geografis yang ditentukan dan dimana dilakukan berbagai kegiatan di
bawah tanggung jawab suatu organisasi

CATATAN Batas geografis dapat berupa daratan dan perairan, termasuk struktur diatas dan
dibawah permukaan, yang terbentuk secara alami maupun buatan manusia.

2.15
validasi
proses dimana asesor menentukan bahwa informasi yang dikumpulkan adalah akurat,
handal, memadai dan sesuai dengan tujuan asesmen


3 Peran dan tanggung jawab

3.1 Klien

Kegiatan dan tanggung jawab klien sebaiknya mencakup:
a) menentukan kebutuhan asesmen;
b) menetapkan tujuan asesmen;
c) menentukan lingkup dan kriteria asesmen, jika diperlukan dapat berkonsultasi dengan
asesor;
d) memilih asesor;
e) menyediakan instruksi kerja kepada asesor;
f) menetapkan bagian mana dari pelaksanaan asesmen (perencanaan, pengumpulan
informasi dan validasi, evaluasi dan pelaporan) yang akan dilakukan oleh asesor dan
bagian mana yang akan menjadi tanggung jawab klien; hal ini mungkin dibutuhkan
identifikasi dan koordinasi dengan tenaga ahli lain;
g) mengidentifikasi dan menentukan prioritas area asesmen, jika diperlukan;
h) menghubungi perwakilan asesee, jika diperlukan, untuk mendapatkan dukungan penuh
dan untuk memulai proses;
i) menyetujui rencana asesmen;
j) memberikan kewenangan dan sumberdaya yang memadai agar asesmen dapat
diselenggarakan;
k) menyediakan informasi yang diperlukan bagi asesor untuk melakukan asesmen, dan
l) menerima hasil asesmen dan menetapkan pendistribusiannya.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


5 dari 17
Sebelum hasil asesmen dipaparkan kepada pihak ketiga, klien sebaiknya memutuskan
apakah akan menginformasikan kepada perwakilan asesee.

CATATAN Klien, asesor dan perwakilan asesee dimungkinkan dari institusi yang sama.

3.2 Perwakilan asesee

Peran dan tanggung jawab perwakilan asesee sebaiknya mencakup:
a) menyediakan informasi dan akses ke area yang terkait untuk mencapai tujuan asesmen;
b) menginformasikan kepada karyawan dan pihak lain yang terkait tentang proses
asesmen;
c) menyediakan atau membantu untuk menyediakan personil untuk wawancara;
d) menyediakan personil untuk membantu proses asesmen, jika diminta; dan
e) menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi asesor.

Atas pertimbangan klien, perwakilan dari asesee dapat berpartisipasi dalam penentuan
ruang lingkup dan rencana asesmen dan dapat menerima hasil asesmen.

Peran perwakilan asesee tidak berlaku, jika asesmen dilakukan tanpa sepengetahuan
asesee, atau jika tapak dan/atau organisasi tersebut tidak memiliki penanggungjawab yang
dapat diidentifikasi.

3.3 Asesor

Peran dan tanggung jawab seorang asesor dalam beberapa hal berbeda dengan seorang
auditor. Seorang auditor melakukan verifikasi informasi yang ada terhadap kriteria yang
ditetapkan, sedangkan seorang asesor selain melakukan verifikasi informasi yang ada juga
mengumpulkan informasi baru dan sering diminta mengevaluasi informasi untuk menentukan
konsekuensi bisnis.

Dalam melakukan asesmen lingkungan pada tapak dan organisasi, seorang asesor
sebaiknya menggunakan kecakapan, pengetahuan, keahlian dan keputusan yang
diharapkan dari setiap asesor pada kondisi yang sama. Seorang asesor sebaiknya bijaksana
dan menjaga kerahasiaan kecuali jika hukum atau regulasi mempersyaratkan lain.

Tanggung jawab dan kegiatan asesor, atau ketua tim apabila melibatkan lebih dari seorang
asesor, sebaiknya meliputi:
a) membantu klien apabila diminta,untuk menentukan tujuan, ruang lingkup (termasuk
pengidentifikasian dan penentuan prioritas lingkup asesmen) dan kriteria asesmen;
b) mendapatkan persetujuan klien terhadap metode dan format pelaporan;
c) mempersiapkan rencana asesmen dan mendapatkan persetujuan klien, dan jika
diperlukan mendapatkan persetujuan dari perwakilan asesee.
d) membuat dan memelihara dokumen kerja seperti daftar periksa dan protokol
e) memastikan bahwa keahlian yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan asesmen telah
memadai dan jika diperlukan menyusun suatu tim asesmen;
f) mendapatkan persetujuan klien atas tim asesmen;
g) mendapatkan informasi awal;
h) menugaskan anggota tim asesmen untuk melakukan bagian dari asesmen;
i) mengumpulkan dan memvalidasi informasi sesuai dengan rencana asesmen;
j) mengidentifikasi dan mengevaluasi isu lingkungan;
k) menetapkan konsekuensi bisnis, jika diminta oleh klien; dan
l) mempersiapkan dan menyediakan laporan kepada klien, jika diminta.


H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


6 dari 17
Standar ini tidak memberikan pedoman terhadap kualifikasi dan kompetensi asesor. Namun
demikian, kinerja dari suatu asesmen lingkungan membutuhkan hal yang memadai dari segi:
- pendidikan;
- pelatihan; dan
- pengalaman kerja yang relevan.

Demikian juga pengetahuan dan kompetensi dalam:
- hukum dan peraturan yang relevan serta dokumen terkait;
- ilmu dan teknologi lingkungan;
- ekonomi dan bidang bisnis yang relevan;
- aspek teknis dan aspek lingkungan dari operasi (komersial);
- pengoperasian fasilitas;
- teknik asesmen.


4 Proses asesmen

4.1 Umum

Proses asesmen meliputi perencanaan asesmen, pengumpulan dan validasi informasi,
evaluasi informasi, dan pelaporan asesmen.

Proses asesmen tersebut dapat termasuk identifikasi peluang bisnis, jika secara khusus
diminta oleh klien.

4.2 Perencanaan

4.2.1 Umum

Ketika asesmen telah disetujui, selanjutnya asesmen tersebut sebaiknya direncanakan.
Perencanaan meliputi penentuan dan persetujuan terhadap tujuan, ruang lingkup dan kriteria
asesmen, dan pengembangan rencana asesmen.

4.2.2 Tujuan asesmen

Asesmen sebaiknya sesuai dengan tujuan yang dibuat oleh klien. Tujuan EASO dapat
mencakup:
- pengidentifikasian, pengumpulan dan evaluasi informasi terhadap aspek lingkungan dan
isu lingkungan yang terkait dengan tapak dan/atau organisasi; dan apabila dikehendaki,
- penentuan konsekuensi bisnis dari isu lingkungan terkait dengan tapak dan/atau
organisasi.

4.2.3 Lingkup asesmen

Lingkup asesmen menetapkan batasan dan fokus asesmen.

Berdasarkan keputusan klien, lingkup asesmen dapat atau tidak mencakup penetapan
konsekuensi bisnis.

Dalam pengembangan lingkup asesmen, beberapa hal di bawah ini sebaiknya
dipertimbangkan:
- kategori aspek lingkungan yang diases;
- setiap dampak lingkungan yang mungkin timbul dari tapak dan organisasi lain terhadap
asesee ;
- batas fisik dari asesee (seperti: tapak, bagian dari tapak);

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


7 dari 17
- tapak yang berdekatan dan berbatasan, jika terkait;
- batas organisasi, termasuk hubungan dengan atau kegiatan yang melibatkan kontraktor,
pemasok, organisasi (contoh: tempat pembuangan limbah di luar tapak), perorangan,
pengguna sebelumnya;
- cakupan periode waktu (seperti: masa lalu, masa kini dan/atau masa yang akan datang).
a) sesuai dengan kegiatan asesee dan/atau klien (contoh melanjutkan operasi masa
kini, rencana perubahan, perluasan, pembongkaran, penonaktifan, revamping);
b) sesuai dengan pengembangan kriteria (lihat 4.2.4); dan
- batas biaya konsekuensi bisnis, jika ada.

Lingkup asesmen dapat ditentukan atau dibatasi pada setiap tapak dan organisasi terkait
yang termasuk dalam asesmen. Berdasarkan keputusan klien, lingkup asesmen dapat
diamandemen setelah asesmen dimulai. Setiap perubahan sebaiknya direkam dan
dikomunikasikan kepada pihak yang relevan.

Klien dapat mengidentifikasi unsur pada lingkup asesmen yang telah ditetapkan, untuk
menjadi prioritas perhatian selama asesmen. Umumnya prioritas ditetapkan berdasarkan
informasi yang tersedia selama perencanaan asesmen. Identifikasi prioritas tersebut tidak
membuat asesor melalaikan kewajiban untuk mempertimbangkan seluruh lingkup selama
asesmen.

4.2.4 Kriteria asesmen

Kriteria asesmen terhadap informasi yang dikumpulkan sebaiknya diidentifikasi. Cakupan
kriteria tidak terbatas pada:
- persyaratan hukum yang berlaku masa kini dan yang diperkirakan akan berlaku masa
datang (seperti: kesepakatan, izin, peraturan perundang-undangan lingkungan dan
kebijakan pemerintah);
- persyaratan lingkungan lainnya yang ditetapkan oleh klien (seperti: prosedur dan
kebijakan organisasi, kondisi lingkungan khusus, praktek manajemen, persyaratan
sistem dan persyaratan kinerja, kode praktek/etik industri dan profesional);
- persyaratan, klaim atau potensi klaim dari pihak ketiga yang berkepentingan (misalnya:
perusahaan asuransi, lembaga keuangan); dan
- pertimbangan teknologi.

4.2.5 Rencana asesmen

Rencana asesmen sebaiknya mencakup beberapa hal sebagai berikut:
- identifikasi klien, perwakilan asesee dan asesor;
- tujuan dan lingkup asesmen;
- kriteria asesmen;
- prioritas bidang asesmen;
- peran dan tanggung jawab;
- bahasa yang digunakan dalam asesmen dan laporan;
- jadwal asesmen, termasuk tanggal dan lamanya asesmen;
- kebutuhan sumberdaya (misalnya: manusia, keuangan dan teknologi);
- kerangka prosedur asesmen yang akan digunakan;
- ringkasan dokumen acuan, daftar periksa dan protokol serta dokumen kerja lainnya
yang digunakan;
- persyaratan pelaporan; dan
- persyaratan kerahasiaan.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


8 dari 17
Beberapa batasan yang mungkin dapat mempengaruhi pelaksanaan asesmen dapat
diidentifikasi dalam perencanaan asesmen. Batasan tersebut mencakup:
- waktu yang tersedia untuk asesmen;
- sumberdaya yang tersedia untuk asesmen;
- akses ke wilayah yang relevan;
- informasi yang tersedia; dan
- komunikasi dengan orang atau akses terhadap dokumen yang relevan.

Klien sebaiknya meninjau dan menyetujui rencana asesmen. Rencana asesmen sebaiknya
dikomunikasikan, jika memungkinkan kepada perwakilan asesee.

4.3 Pengumpulan dan validasi informasi

4.3.1 Umum

Asesmen dilakukan berdasarkan kumpulan informasi yang telah divalidasi mengenai aspek
lingkungan melalui tinjauan dokumen dan rekaman yang ada (baik sebelum maupun selama
kunjungan lapangan), observasi kegiatan dan kondisi fisik dan wawancara.

Proses pengumpulan informasi mengenai aspek lingkungan sebaiknya konsisten dengan
tujuan, lingkup dan rencana asesmen. Selama pengumpulan informasi, asesor sebaiknya
memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan cukup, relevan dan akurat dengan tujuan
asesmen. Informasi yang terkumpul mungkin hanya berlaku pada saat pengumpulan
informasi saja, karena perbedaan kondisi dapat mengubah validitasnya.

Asesor sebaiknya berupaya untuk mengumpulkan informasi yang cukup dan
mempertimbangkan setiap temuan dan gabungan temuan yang kurang penting, yang
keduanya dapat mempengaruhi setiap kesimpulan.

Contoh dari jenis informasi yang dibutuhkan dalam asesmen diberikan dalam Petunjuk
Praktis Kotak No. 1
























Petunjuk Praktis No.1
Contoh informasi yang dapat dipertimbangkan dalam EASO
a


- lokasi;
- karakteristik fisik (seperti hidrogeologi);
- asesee, tapak yang berdekatan dan berbatasan :
- penggunaan lahan;
- fasilitas, proses dan operasi;
- sensitivitas tapak.
- bahan baku, produk samping dan produk utama (termasuk bahan yang berbahaya);
- penyimpanan dan penanganan bahan;
- emisi dan pembuangan ke udara, air dan tanah;
- penyimpanan, penanganan dan pembuangan limbah;
- pencegahan dan pengendalian kebakaran, penampung tumpahan dan perencanaan
kedaruratan lainnya;
- badai dan banjir;
- kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta kesehatan dan keselamatan masyarakat;
- persyaratan peraturan perundang-undangan, organisasi dan persyaratan lainnya;
ketidaktaatan dan ketidaksesuaian;
- hubungan dengan pihak luar.
a
Tidak semua dari contoh di atas akan dipertimbangkan untuk setiap tapak atau organisasi, dan
dapat menggunakan informasi yang lainnya

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


9 dari 17
4.3.2 Pemeriksaan dokumen dan rekaman yang ada

Asesor sebaiknya mengumpulkan dan meninjau dokumen dan rekaman agar mendapatkan
pemahaman yang cukup tentang tapak dan/atau organisasi, tanpa ada duplikasi upaya
investigasi sebelumnya. Contoh dari jenis dokumen dan rekaman yang dapat
dipertimbangkan seperti tercantum pada Petunjuk Praktis No. 2.

Sumber informasi yang beragam sebaiknya ditinjau, agar menguatkan setiap temuan
khusus. Informasi dapat diperoleh dari asesee atau sumber lainnya. Asesee sebaiknya tidak
menyembunyikan informasi yang diminta tanpa alasan. J ika hal ini terjadi, asesor sebaiknya
mencatatnya sebagai keterbatasan dalam tinjauan. Keterbatasan dan kendala lainnya
dalam pelaksanaan tinjauan dapat mencakup waktu, biaya dan kerahasiaan.

Asesor sebaiknya memelihara kertas kerja untuk mendukung proses pengumpulan
informasi. Selama proses pengumpulan dan tinjauan informasi, penting bagi asesor untuk
merekam jenis, sumber, kualitas dan kehandalan informasi. Hal ini akan memungkinkan
informasi divalidasi dengan lebih efektif seperti yang dibahas dalam 4.3.5.






































Petunjuk Praktis No.2
Contoh dokumen dan sumber yang dapat dipertimbangkan dalam EASO
a

Dokumen Sumber
- peta, rencana dan foto;
- rekaman kejadian;
- rekaman geologi/hidrogeologi;
- rekaman geoteknik;
- rekaman pengiriman dan penanganan;
- lembar data keselamatan bahan (Material
Safety Data Sheet/MSDS);
- perintah kerja;
- prosedur pemantauan dan hasilnya;
- dokumen proses (seperti neraca bahan);
- rekaman pemeliharaan;
- inventori;
- daftar/rekaman yang resmi (seperti landfill,
tapak yang terkontaminasi);
- keadaan tak terduga dan rencana
penanggulangan;
- rekaman pelatihan kesehatan, keselamatan &
lingkungan
- rekaman kecelakaan;
- ijin/lisensi/notifikasi;
- struktur organisasi (tugas dan tanggung jawab);
- laporan audit dan laporan lainnya;
- rekaman ketidaktaatan dan ketidaksesuaian;
- keluhan ;
- kebijakan organisasi, perencanaan dan sistem
manajemen;
- persyaratan asuransi;
- kontrak dengan pemasok dan pihak lainnya;
- rekaman pelatihan.
Eksternal

- instansi pemerintah (nasional,
lokal, regulasi dan perencanaan);
- arsip;
- utilitas ;
- publikasi komersil;
- kode praktik industri;
- layanan kedaruratan;
- perusahaan asuransi

Internal

- unit lingkungan, kesehatan dan
keselamatan;
- unit rekayasa teknik
(engineering);
- unit produksi;
- unit pengadaan;
- penelitian dan pengembangan;
- pengelolaan aset;
- pengelolaan fasilitas;
- unit pelatihan
- unit hukum;
- unit keuangan dan akuntansi;
- unit hubungan masyarakat;
- unit sumber daya manusia;
- unit medis.
a
Tidak semua dari contoh di atas akan dipertimbangkan untuk setiap tapak atau organisasi,
dan dapat menggunakan dokumen dan sumber yang lainnya.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


10 dari 17
4.3.3 Observasi kegiatan dan kondisi fisik

Asesor sebaiknya mengobservasi dan merekam informasi berkaitan dengan kondisi fisik dari
tapak atau organisasi baik untuk kegiatan dimasa lalu maupun operasi sekarang. Contoh
elemen di dalam dan di luar tapak yang dapat diobservasi terdapat pada Petunjuk Praktis
No. 3.

Observasi dapat mempertimbangkan informasi dari hasil pengkajian dokumen, termasuk
informasi dari penelitian yang termuat dalam rekaman kejadian yang lalu dan arsip yang
ditemukan di dalam dan di luar tapak. Observasi sebaiknya dibatasi pada hal yang dapat
dideteksi secara alami. Apabila memungkinkan, asesor sebaiknya melengkapi observasi
dengan foto dan/atau rekaman tertulis sesuai dengan rencana asesmen.

Asesor sebaiknya mengkonfirmasi batasan fisik dari tapak dan batas dari setiap operasi
yang terkait, sesuai dengan ruang lingkup dan rencana asesmen. Apabila asesor tidak dapat
memperoleh akses ke bagian tertentu dari tapak atau organisasi yang menjadi topik
asesmen, maka keterbatasan ini sebaiknya direkam dalam laporan asesmen.

Asesor sebaiknya mengikuti semua persyaratan keselamatan yang berlaku dalam kunjungan
lapangan/inspeksi.



































Petunjuk Praktis No. 3
Contoh dari elemen yang dapat diobservasi dalam EASO
a


Kegiatan
- pengelolaan limbah;
- penanganan bahan dan produk;
- proses operasi;
- pengelolaan limbah cair;
- pengendalian emisi udara;
- pembuangan ke badan air;
- pemanfaatan tapak.

Kondisi fisik
- instalasi pengolahan air limbah dan sistem saluran pembuangan;
- sistem pendingin dan pemanas;
- pemipaan dan ventilasi;
- tempat penampungan, saluran dan sarana pengumpulan;
- tangki/wadah penampung;
- pasokan utilitas;
- kebisingan, cahaya, getaran atau panas;
- bau, debu, asap, partikulat;
- air permukaan dan lansekap tapak
- lingkungan tapak dan tapak organisasi yang berdekatan;
- kondisi tanah dan air tanah;
- permukaan yang bernoda atau berubah warna;
- tumbuhan dan hewan yang terpengaruh;
- landfill;
- bangunan, pabrik dan peralatan;
- penyimpanan bahan;
- produk dan bahan yang berbahaya dan beracun;
- peralatan pengendalian kebakaran dan kedaruratan.
a
Tidak semua contoh di atas akan dipertimbangkan untuk setiap tapak atau organisasi, dan dapat
menggunakan elemen yang lainnya.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


11 dari 17
4.3.4 Wawancara

4.3.4.1 Tujuan

Wawancara merupakan cara untuk mengumpulkan informasi untuk memadukan atau
memperkaya informasi yang didapat dari pengkajian dokumen dan rekaman yang ada serta
hasil observasi kondisi fisik dan kegiatan.

4.3.4.2 Orang yang diwawancarai (interviewee)

Dengan persetujuan klien dan perwakilan asesee, personil asesee yang bertanggung jawab
untuk atau ikut serta dalam kegiatan dan proses yang sedang diases dapat juga
diwawancarai. J ika diperlukan, wawancara dapat juga dilakukan terhadap individu atau
kelompok yang terdapat di dalam atau di luar tapak atau organisasi, di mana informasi dari
individu dan kelompok tersebut dapat berguna terhadap asesmen. Contoh beragam kategori
untuk orang yang diwawancarai seperti tertulis pada Petunjuk Praktis No. 4.




























4.3.4.3 Isi

Di antara beragam pertanyaan, orang yang diwawancarai dapat diminta untuk, jika relevan,
- menjelaskan pekerjaan mereka dan cara pekerjaan tersebut dilaksanakan saat ini dan
masa lalu; dan
- memberikan informasi tentang penggunaan tapak, kondisi dan sejarahnya, dengan
perhatian khusus pada beberapa kejadian yang telah, sedang menimbulkan, atau
mungkin menimbulkan dampak lingkungan.

Petunjuk Praktis No. 4
Contoh orang yang diwawancarai
a


- manajemen;
- ahli lingkungan;
- personil penanggungjawab kegiatan;
- operator;
- staf pemeliharaan;
- mantan dan pensiunan karyawan;
- lembaga regulasi lingkungan;
- instansi pemadam kebakaran;
- layanan kedaruratan;
- unit kesehatan;
- pemerintah lokal;
- tetangga sekitar tapak ;
- penasehat hukum;
- personil kesehatan dan keselamatan kerja internal;
- kontraktor;
- personil pengadaan;
- pengguna tapak sebelumnya .
a
Tidak semua pihak di atas akan diwawancarai untuk setiap tapak atau organisasi dan pihak yang
lainnya dapat ditambahkan.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


12 dari 17
4.3.4.4 Keterbatasan

Orang yang diwawancarai sebaiknya tidak diwajibkan untuk menjawab dan orang tersebut
mungkin tidak dapat memberikan jawaban yang lengkap karena keterbatasan pengetahuan.
Asesor sebaiknya mengkualifikasikan temuan berkaitan dengan hal di atas.

Asesor sebaiknya memverifikasi bahwa kekurangan informasi dari orang yang diwawancarai
tidak disebabkan karena kurangnya komunikasi, termasuk ketrampilan berbahasa atau cara
pengungkapan.

4.3.4.5 Kesimpulan

Hasil dari setiap wawancara sebaiknya dirangkum. Setiap kesimpulan tersebut, jika
memungkinkan sebaiknya dikonfirmasikan.

4.3.5 Validasi Informasi

Informasi yang terkumpul sebaiknya divalidasi dalam hal keakuratan, kehandalan,
kecukupan dan kesesuaiannya untuk memenuhi tujuan asesmen.

Konsekuensi terhadap asesmen yang timbul dari keterbatasan informasi, sebaiknya
ditentukan dan dikomunikasikan kepada klien secepatnya.

J ika diperoleh informasi berharga, di luar ruang lingkup asesmen tetapi dapat memberi
kontribusi terhadap pemenuhan tujuan asesmen, maka informasi tersebut sebaiknya
dikomunikasikan kepada klien.

J ika tidak diperoleh informasi yang tervalidasi, asesor EASO dapat diminta untuk
menggunakan justifikasi profesional dalam mengevaluasi informasi lingkungan yang tersedia
dan mengambil kesimpulan. Bagaimanapun lebih diutamakan untuk mengambil kesimpulan
berdasarkan informasi yang tervalidasi.

4.4 Evaluasi

4.4.1 Umum

Informasi tervalidasi mengenai aspek lingkungan memberikan masukan untuk proses
evaluasi. Proses ini terdiri dari dua tahap , mengidentifikasi isu lingkungan dan menentukan
konsekuensi bisnis, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Atas kebijaksanaan klien,
kedua tahap tersebut dapat dilakukan oleh pihak yang berbeda, terutama ketika klien
membutuhkan keahlian khusus lainnya (seperti: teknik, hukum atau finansial) untuk
menentukan konsekuensi bisnis.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


13 dari 17

CATATAN Angka dalam tanda kurung merujuk pada sub pasal dalam standar ini. Garis putus-putus
mengindikasikan bahwa penentuan konsekuensi bisnis bukan merupakan bagian penting dari EASO
seperti yang dijelaskan dalam standar ini.

Gambar 2 - Proses evaluasi

4.4.2 Mengidentifikasi isu lingkungan

Untuk mengidentifikasi isu lingkungan, informasi tervalidasi mengenai aspek lingkungan
dibandingkan dengan kriteria yang dipilih. Isu lingkungan diidentifikasi apabila informasi
tervalidasi menyimpang dari kriteria yang dipilih dan dapat memberikan
- pertanggung-gugatan atau manfaat untuk organisasi;
- pengaruh citra publik terhadap asesee atau klien;
- biaya lainnya.

Isu yang kurang relevan dari perspektif bisnis mungkin relevan dari sudut pandang
lingkungan dan sebaliknya.

Hasil tahap ini adalah isu lingkungan yang teridentifikasi yang relevan untuk klien.


Informasi tervalidasi
mengenai aspek
lingkungan (4.3)
Kriteria asesmen
(4.2.4)
Identifikasi
Isu lingkungan
(4.4.2)
Mengevaluasi
dan
Menentukan
Pertimbangan
justifikasi (4.4.3)
Konsekuensi bisnis
(4.4.3)

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


14 dari 17
4.4.3 Menentukan konsekuensi bisnis

Penentuan konsekuensi bisnis hanya dapat dilakukan jika hal tersebut telah tercakup dalam
tujuan dan ruang lingkup assessmen.

Konsekuensi bisnis merupakan dampak aktual atau dampak potensial (finansial atau lainnya;
positif atau negatif; kualitatif atau kuantitatif) dari isu lingkungan yang telah diidentifikasi dan
dievaluasi.

Evaluasi ini biasanya melibatkan penerapan justifikasi terhadap konsekuensi isu lingkungan
yang berhubungan dengan tujuan EASO. Dalam tahap ini, dilakukan penghitungan perkiraan
biaya yang berkaitan dengan konsekuensi bisnis, dan dilakukan identifikasi dan evaluasi
pengaruh citra publik terhadap asesee dan/atau klien.
Dalam menerapkan justifikasi, beberapa hal di bawah ini dapat menjadi pertimbangan :
- hasil aktual atau potensial dari tindakan penanggulangan, atau tindakan untuk
memperbaiki, menghindari atau mencegah
a) kerusakan lingkungan,
b) pertanggunggugatan saat ini dan yang berpotensi dimasa mendatang (publik dan
swasta),
contoh: sebagai akibat ketidaktaatan terhadap hukum dan persyaratan terkait lainnya
saat ini dan perubahan yang dapat diduga,
c) kerusakan citra publik terhadap asesee dan/atau klien, atau
d) ketidaksesuaian terhadap kebijakan korporat klien atau asesee atau persyaratan lain
yang ditetapkan klien.
- perkiraan biaya untuk melaksanakan perlakuan atau tindakan;
- pengembangan teknologi; dan
- biaya yang harus dipenuhi dalam rentang waktu tertentu (contoh: terkait dengan
kemungkinan adanya penegakan hukum, atau ditetapkannya peraturan baru).

Bilamana kesimpulan dibatasi karena informasi tidak mencukupi, maka kekurangan
informasi ini sebaiknya dinyatakan, dan setiap opini sebaiknya dikualifikasikan.

Hasil akhir dari bagian proses evaluasi ini berupa daftar konsekuensi bisnis, terkuantifikasi
jika sesuai.


5 Pelaporan

5.1 Isi laporan

Asesor bertanggung jawab terhadap isi laporan dan sebaiknya memaparkan informasi
dengan cara yang telah direncanakan untuk membantu klien agar memahami temuan yang
penting. Untuk melakukan pemaparan informasi ini, asesor sebaiknya membedakan fakta
dari opini, mengidentifikasi secara jelas dasar dari temuan dan mengindikasikan
ketidakpastian relatif yang berkaitan dengan setiap temuan.
Informasi berikut sebaiknya dilaporkan kepada klien:
- identifikasi tapak dan/atau organisasi yang diases;
- nama asesor dan penulis laporan;
- tujuan, lingkup dan kriteria asesmen;
- tanggal dan lamanya asesmen;
- setiap keterbatasan informasi yang tersedia dan konsekuensinya terhadap asesmen.
- setiap keterbatasan, pengecualian, perubahan dan penyimpangan dari lingkup asesmen
yang telah disetujui; dan
- rangkuman informasi yang dikumpulkan selama proses asesmen dan hasil dari
asesmen.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


15 dari 17
Dengan persetujuan antara klien dan asesor, informasi berikut dapat juga dilaporkan:
- nama klien;
- nama dari perwakilan asesee;
- identifikasi dari anggota tim asesmen;
- jadwal asesmen;
- rangkuman prosedur asesmen yang digunakan;
- rangkuman dokumen rujukan, daftar periksa dan protokol serta dokumen kerja yang
digunakan;
- metode evaluasi, dan hal yang mendasari dilakukannya evaluasi ;
- hasil evaluasi jika dilakukan oleh asesor;
- rekomendasi yang berkaitan dengan langkah selanjutnya;
- persyaratan tentang kerahasiaan; dan
- kesimpulan.

Contoh daftar isi laporan EASO diberikan di Petunjuk Praktis No. 5

J ika ditentukan dalam ruang lingkup, laporan sebaiknya menyajikan dokumentasi yang
cukup, termasuk rujukan dan informasi kunci, untuk mendukung temuan yang termuat di
dalam laporan dan memungkinkan dilakukannya evaluasi ulang asesmen di waktu
mendatang dan atau oleh pihak lain. Asesor sebaiknya memilah setiap opini yang memiliki
keterbatasan, misal: karena ketidakcukupan informasi.

5.2 Bentuk laporan

Prioritas klien atau protokol lainnya dapat mensyaratkan penyampaian laporan hanya berupa
laporan lisan. Selain itu, laporan sebaiknya dalam bentuk tulisan.























Petunjuk Praktis No. 5
Contoh daftar isi laporan EASO

a. ringkasan eksekutif
b. pendahuluan
- nama klien;
- tapak atau organisasi yang diases;
- nama dari perwakilan yang diases;
- nama asesor;
- waktu dan lamanya asesmen.
c. tujuan dan ruang lingkup
- instruksi klien;
- batasan tapak dan organisasi .
d. kriteria asesmen
e. proses asesmen
f. informasi
- sumber;
- keterbatasan dan potensi konsekuensi;
- rangkuman.
g. kesimpulan
- isu lingkungan;
- konsekuensi bisnis.
Lampiran.

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


16 dari 17
5.3 Distribusi laporan

Laporan merupakan milik klien. Kerahasiaan setiap laporan yang diterima sebaiknya
dihormati dan dijaga keamanannya oleh asesor dan setiap penerima laporan. Distribusi
laporan merupakan kebijaksanaan klien, termasuk memberikan salinan laporan kepada
asesee.












































H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n























































SNI ISO 14015:2009


17 dari 17
Bibliografi



SNI 19-14001-2005, Sistem manajemen lingkungan Persyaratan dan panduan
penggunaan.
SNI 19-14004-2005, Sistem manajemen lingkungan Panduan umum tentang prinsip,
sistem dan teknik pendukung.
SNI 19-19011-2005, Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan.
ISO 14031:1999, Environmental management Environmental performance evaluation
guidelines.
ISO 14050:2002, Environmental management Vocabulary.











H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n


























































BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.go.id

H
a
k

C
i
p
t
a

B
a
d
a
n

S
t
a
n
d
a
r
d
i
s
a
s
i

N
a
s
i
o
n
a
l
,

C
o
p
y

s
t
a
n
d
a
r

i
n
i

d
i
b
u
a
t

u
n
t
u
k

p
e
n
a
y
a
n
g
a
n

d
i

w
e
b
s
i
t
e

d
a
n

t
i
d
a
k

u
n
t
u
k

d
i
k
o
m
e
r
s
i
a
l
k
a
n

Anda mungkin juga menyukai