SKRIPSI
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Nama : Sailirrohmah
NIM : 2101411056
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Panitia Ujian Skripsi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,
Pembimbing,
iii
iv
iv
v
PERNYATAAN
hasil karya saya, bukan jiplakan dari karya orang lain baik sebagian maupun
keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
v
vi
Moto:
1. “Cukuplah Allah yang menjadi penolong bagi kami, dan Dia sebaik-baik
10).
3. Membaca adalah jendela dunia. Menulis adalah tuangan membaca dan rasa
Persembahan:
setiap langkahku.
almamaterku.
vi
vii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
peserta Didik VII C SMP Negeri 1 Batang” dengan baik dan sesuai dengan waktu
Selama proses penyusunan dan penelitian skripsi ini tidak lepas dari izin,
peran, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan peneliti
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Prof. Dr. Rustono, M.Hum.
2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan izin penelitian.
3. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah
4. Ketua jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang, Ibu
penyusunan skripsi.
vii
viii
5. Kepala SMP Negeri 1 Batang yang telah memberikan izin dan membantu
penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini yang
Semarang, September
2015
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SARI......................................................................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................................................iii
PENGESAHAN..............................................................................................................................iv
PERNYATAAN................................................................................................................................v
PRAKATA.......................................................................................................................................vii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................xv
DAFTAR BAGAN........................................................................................................................xix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN
ix
x
Composition(CIRC)........................................................................................ 49
2.2.3.3 Sintagmatik atau Tahapan Model CIRC......................................................... 51
x
xi
3.1.1.1 Perencanaan..........................................................................................................................71
3.1.1.3 Refleksi..................................................................................................................................78
3.1.2.1 Perencanaan..........................................................................................................................79
3.1.2.3 Refleksi..................................................................................................................................86
xi
xii
3.5.2.1 Observasi.................................................................................................................................99
3.5.2.2 Wawancara..............................................................................................................................99
3.5.2.3 Jurnal......................................................................................................................................100
xii
xiii
4.2 Pembahasan
Pembelajaran.................................................................................................................186
Pembelajaran.................................................................................................................187
Eksplanasi......................................................................................................................188
xiii
xiv
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan........................................................................................................................195
5.2 Saran...............................................................................................................................197
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................199
LAMPIRAN.....................................................................................................................................203
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.4Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Eksplanasi Prasiklus .................. 107
Tabel 4.5Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi Prasiklus .................. 108
Prasiklus 111
Tabel 4.8 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi Aspek
Organisasi
Prasiklus 112
Tabel 4.9 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi Aspek
Kosakata
Prasiklus 113
Tabel 4.10 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi Aspek
Bahasa
Prasiklus ..................................................................................................... 114
xv
xvi
Siklus I 118
Tabel 4.13Hasil Penilaian Sikap SpiritualPeserta DidikSiklus I ................................ 126
Tabel 4.14Hasil Penilaian Sikap Sosial Aspek Jujur Siklus I .................................... 128
Pengetahuan Alam Aspek Isi atau Ide Pokok Siklus I ............................................... 134
Tabel 4.23 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi Siklus I ................. 135
Tabel 4.25 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi Aspek Isi
xvi
xvii
Siklus II 152
Tabel 4.31Hasil Penilaian Sikap SpiritualPeserta DidikSiklus II .............................. 160
Tabel 4.32Hasil Penilaian Sikap Sosial Aspek Jujur Siklus II .................................. 161
xvii
xviii
xviii
xix
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Strukur Teks Eksplanasi...........................................................................................35
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir........................................................................................................67
xix
xx
xx
xxi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Flashcard..................................................................................................................60
xxi
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xxii
xxiii
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
yang mampu berpikir produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Hal tersebut
pengalaman sendiri. Agar peserta didik mampu memahami dan dapat menerapkan
dapat diperoleh peserta didik dari proses menemukan masalah dan solusi. Dengan
pengetahuan dan keterampilan saja yang akan tetapi juga diimbangi dengan
terpadu yaitu tematik antarmata pelajaran, dan tematik dalam suatu mata
pengembangan tema dan menghubungkan satu tema dengan tema yang lain antar
1
2
mata pelajaran, bahasa Indonesia telah mampu berfungsi sebagai bahasa penyalur
ilmu pengetahuan.
menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks tersebut dapat berwujud teks tertulis
maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang
di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Belajar bahasa Indonesia tidak sekadar
juga dipelajari soal makna atau bagaimana memilih kata yang tepat. Selama itu,
teks merupakan satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir yang lengkap.
Karena itu pembelajaran bahasa Indonesia harus berbasis teks. Melalui teks itulah
peran bahasa Indonesia sebagai penghela dan pengintegrasi ilmu lain dapat
dicapai.
Teks merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh peserta didik
untuk menuliskan isi dan manfaat yang ada dalam teks tersebut. Salah satu teks
yang digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII kurikulum 2013
adalah teks eksplanasi. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu kompetensi dasar
yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas VII SMP yang berhubungan dengan
4.2, keteramplilan yang harus dikuasai peserta didik adalahmenyusun teks hasil
dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
3
mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Eksplanasi berasal dari
bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan
fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Restuti (2013:85),
menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Salah satu
tersebut. Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menulis hasil observasi
peserta didik mengenai teks eksplanasi, baik isi, struktur, maupun kebahasaan
yang terdapat dalam teks eksplanasi.Jika dibandingkan dengan teks lain, teks
eksplanasi masih dianggap sulit oleh peserta didik terutama dalam materi
yang harus dimiliki oleh peserta didik.Menyusun teks secara tulis merupakan
produktif dan ekspresif dan selalu berhubungan dengan penalaran peserta didik.
Dari kegiatan menyusun teks secara tulis, guru mengetahui tingkat pemahaman
wawancara terhadap peserta didik dan guru bahasa Indonesia kelas VII C SMP
proses terjadinya suatu peristiwa alam; (2) peserta didik mengalami kesulitan
dalam mengarang;(3) pemahaman peserta didik berkaitan dengan ejaan dan tanda
baca yang belum maksimal masih menjadi faktor penghambat dalam menulis teks
eksplanasi;(4) minat baca yang masih rendah sehingga tingkat penguasaan kosa
masih banyak peserta didik yang bermain sendiri, berbicara sendiri dan tidak
yang tak bervariasi itu terkadang membuat peserta didik merasa bosan. Hal ini
secara maksimal dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Guru masih merasa
menyusun teks secara individu. Selain itu guru juga dapat memberikan
pengetahuan dasar mengenai penggunaan ejaan dan tanda baca yang sesuai kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan. Hal ini dapat membantu peserta dididk untuk lebih
para kelas yang lebih tinggi dari Sekolah Dasar. Model pembelajaran CIRCini
semangat dan minat peserta didik di dalam menyusun teks secara tulis akan
membantu peserta didik dalam proses menyusun teks secara tulis adalah
unik yang dapat merangsang pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang
yang berbentuk seperti kartu kilas yang ukuran dapat disesuaikan dengan ukuran
kelas, dan merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat menarik,
alternatif strategi belajar yang tidak hanya melibatkan guru, tetapi juga melibatkan
CIRC. Selain itu sebagai proses untuk menarik minat peserta didik dalam
diharapkan mampu menarik minat dan merangsang peserta didik untuk lebih aktif
wawasan peserta didik terhadap fenomena alam yang terjadi didaerah sekitar.
Batang dikategorikan masih relatif rendah dan masih perlu ditingkatkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut berasal dari peserta didik itu
Berdasarkan faktor yang berasal dari peserta didik, yaitu (1) kurangnya
pengalaman dan pengetahuan peserta didik di dalam menulis, hal ini terjadi
frekuensi kegiatan menulis yang dilakukan oleh peserta didik, (2) peserta didik
ejaan dan tanda baca yang belum maksimal masih menjadi faktor penghambat
dalam menulis teks eksplanasi, (4) tingkat penguasaan kosa kata dan
Faktor lain yang berasal dari guru, yaitu (1) penggunaan metode dan
pada teori dan kurang aktif, (2) penggunaan media yang kurang maksimal karena
mengikuti pembelajaran.
8
bahan penelitian yaitu kemampuan peserta didik yang masih rendah dalam
(CIRC). Media yang akan digunakan adalah flashcard. Dengan penggunaan model
didik untuk menyusun teks eksplanasi secara optimal. Selain itu, model
sebagai berikut.
flashcard?
flashcard?
sebagai berikut:
3) memaparkan perubahan perilaku sosial peserta didik kelas VII C SMP Negeri
flashcard;
flashcard.
flashcard.
peserta didik, guru, sekolah, dan peneliti lain. Bagi peserta didik, pembelajaran
mengembangkan daya pikir dan kreatifitas peserta didik serta dapat meningkatkab
pembelajaran menyusun teks eksplanasi. Selain itu, penelitian ini juga dapat
sekolah dan meningkatkan prestasi peserta didik dalam hal menyusun teks.
menyusun teks eksplanasi, dan media tersebut dapat digunakan untuk mata
pelajaran lain.
Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan pelengkap dalam
Kelas VII C SMP Negeri 1 Batang” antara lain berkaitan dengan teks eksplanasi,
dan media flashcard. Adapun kajian pustaka yang relevan dengan penelitian ini,
antara lain penelitian yang dilakukan oleh Yang (2008), Khasanah (2011),
pengalaman dan interpersonal yang diatur dalamlinear dan cara yang koheren.
12
1
13
berkelompok dipihkan tema tertentu yang kemudian akan menjadi topik dalam
penulis terletak pada bagian yang sama yaitu menulis teks eksplanasi. Namun,
eksplanasi.
Pokok dengan Media Flash Card pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Gemuh
peningkatan hasil tes menulis rangkuman buku. Berdasarkan hasil tes menulis
menjadi 73,8 atau dengan ketuntasan mencapai 85,71% pada silklus I. Artinya,
ada peningkatan sebesar 10,05 atau peningkatan ketuntasan 68,57% dari prasiklus
buku meningkat menjadi 83,7 termasuk dalam kategori baik atau dengan
ketuntasan mencapai 100%, artinya ada peningkatan rata-rata sebesar 9,9 atau
peningkatan ketuntasan 31,43% dari siklus I dan ada peningkatan rata-rata 19,95
siswa ke arah positif. Siswa menjadi lebih semangat, antusias, senang, aktif, dan
pokok pada peserta didik kelas VIII sedangkan peneliti menggunakan media
didik kelas VII. Selain menggunakan media flashcard, penelitian ini juga
Utama dalam Artikel dengan Metode CIRC dan Teknik Permainan Media Tempel
pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan ke arah positif. Pada siklus I,
kehadiran peneliti sebagai guru dikelas. Pada pembelajaran siklus II, dapat
15
siswa kelas IX C SMP Negeri 1 Jiken hasil siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan. Pada pembelajaran siklus I nilai rata-rata siswa adalah 54,4 dan
dalam kategori kurang. Nilai rata-rata siswa setelah diberi tindakan pada siklus II
adalah 73,09 dan berkategori baik. Peningkatan nilai rata-rata siswa setelah diberi
tindakan siklus I dan siklus II sebesar 14,65%. Perubahan perilaku siswa dalam
pembelajaran, siswa lebih aktif merespon instruksi guru, dan siswa antusias
dalam artikel menggunakan metode CIRC dan teknik permainan media tempel.
penelitian ini terletak pada aspek keterampilan dan jenjang kelas yang diteliti.
artikel pada jenjang kelas IX. Penelitian ini mengkaji model CIRC untuk
Perbedaan lain dari kedua penelitian ini adalah Nusanatari (2011) menekankan
16
penggunaan model CIRC juga dilakukan oleh Erhan. Hasil penelitian Erhan
terpadu membaca dan menulis. Sari (2011) dengan penelitian eksperimen yang
penggunaan model CIRC untuk kompetensi membaca dan menulis. Model CIRC
peserta didik dalam membaca dan menulis pada jenjang kelas IX yang berbentuk
keterampilan menyusun teks eksplanasi peserta didik pada jenjang kelas VII yang
berbentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2011)
penelitian yang berjudul “The Effect of Using Vocabulary Flash Card on Iranian
menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Peserta didik akan condong ke arah
terletak pada bagian yang sama yaitu penggunaan media flashcard. Maryam
melalui model CIRC dan media komik. Penelitian ini dilakukan oleh Setianingrum
SDN Sekaran 02”. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui model
skor 21 berkriteria baik, pada siklus II memperoleh skor 24,84 berkriteria baik dan
siklus III memperoleh skor 25,64 berkriteria baik. Keterampilan menulis siswa
pada siklus I memperoleh rata skor 2,69 dengan kriteria baik, siklus II
memperoleh rata skor 2,96 dengan kriteria baik dan siklus III memperoleh rata
skor 3,14 dengan kriteria sangat baik. Persentase ketuntasan klasikal nilai hasil
keterampilan menulis pada siklus I persentase 44%, siklus IIpersentase 72%, dan
menulis kembali isi cerita pada jenjang kelas V, sedangkan penelitian ini
flashcard.
Sebagian besar peserta didik memberikan respons yang positif terhadap tindakan
yang dilakukan dalam pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata respons peserta
didik adalah 48 (positif), kemudian nilai rata-rata respons peserta didik meningkat
menjadi 49 (sangat positif) pada siklus II. Peserta didik merasa senang melakukan
Peningkatan hasil belajar peserta didik hingga tercapainya tingkat ketuntasan hasil
belajar peserta didik pada kegiatan memahami nilai-nilai edukatif dalam cerpen
peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Saraswati Seririt dengan penerapan model
pembelajaran CIRC terlihat pada perolehan skor tes memahami cerpen peserta
didik pada siklus I dan II yang mengalami peningkatan dan mencapai KKM, yaitu
72. Pada setiap tahap pembelajaran skor peserta didik selalu mengalami
peningkatan, baik dari refleksi awal, siklus I, dan siklus II. Perolehan skor rata-
rata yang dicapai peserta didik pada refleksi awal adalah 68, skor rata-rata yang
dicapai peserta didik pada siklus I adalah 77, dan perolehan skor pada siklus II
20
adalah 90. Pada siklus I, tingkat penguasaan peserta didik terhadap cerpen pada
aspek nilai religius 80%, nilai moral 84%, nilai sosial 80%, dan nilai budaya 68%.
Pada siklus II, tingkat penguasaan peserta didik terhadap keempat aspek ini
mengalami peningkatan, yaitu pada aspek nilai religius 92%, nilai moral 92%,
didapat dari penelitian tersebut adalah adanya peningkatan nilai setelah diberi
perlakuan dikelas experimen (VIII-A). Hasil yang diperoleh t-hitung yaitu 2.95
lebih besar dari padat-table 1.99. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang
(CIRC) terhadap pencapaian nilai reading siswa pada kelas VIII-A SMP N 1
Sungai Rumbai.
flashcard.
Purpose? Genre-Based Instruction and Academic Writing” yang ditulis oleh Ting
(2013) dikemukakan jika dalam menulis teks eksplanasi mahasiswa lebih fokus
untuk mengurutkan alur suatu peristiwa dan kurang memperhatian tujuan dari teks
Namun, dalam penelitian Ting (2013) lebih menekankan penulisan teks eksplanasi
dalam aspek tujuan teks, sedangkan penelitian ini menekanan penulisan teks
Salah satu penelitian yang fokus terhadap penggunaan model Think Pair
Share dengan Media Flash card dilakukan oleh Ubaidillah (2013) yang menulis
melalui Model Think Pair Share dengan Media Flash card Siswa Kelas VA SDN
meningkat dari siklus I dengan perolehan skor 27 dengan kategori cukup, siklus II
denganperolehan 40 dengan kategori baik, dan siklus III dengan perolehan skor 52
dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa meningkat dari siklus I dengan
perolehan skor 19,3 dengan kategori cukup, siklus II dengan perolehan skor 21
dengan kategori baik, dan siklus III dengan perolehan skor 23,5 dengan kategori
baik. Keterampilan siswa menulis kalimat beraksara Jawa meningkat dari siklus I
dengan perolehan skor 9 dengan kategori cukup, siklus II dengan perolehan skor
9,7 dengan kategori cukup, dan siklus III dengan perolehan skor 10,8 dengan
kategori baik.Simpulannya, melalui model Think Pair Share dengan media flash
Ubaidilah dengan peneliti antara lain media flashcard digunakan oleh Ubaidilah
Negeri 1 Batang.
Animasi Bencana Alam pada Peserta didik Kelas VII C SMP Negeri 1 Bobotsari
perubahan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis data perilaku
spiritual peserta didik, pada siklus I diperoleh nilai rerata 68.75 dan pada siklus II
diperoleh nilai 75.78 naik 7.03. perilaku sosial peserta didik pada saat mengikuti
proses pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siklus I diperoleh nilai rerata
kelas 65.27 dan mengalami peningkatan sebesar 13.97 menjadi 79.33 pada siklus
sudah berjalan dengan kondusif. Hasil tes pengetahuan menulis teks eksplanasi
pada siklus I diperoleh nilai rerata klasikal 72.5 mengalami peningkatan sebesar
22.41% menjadi 88.75 pada silkus II. Hasil tes prestasi belajar ranah keterampilan
24
menulis teks eksplanasi pada siklus I diperoleh nilai rerata klasikal 71.72
peneliti yaitu fokus penelitian dan tujuan penelitian yaitu meningkatkan peserta
(2014) terdapat perbedaan yang terletak pada media dan subjek yang digunakan.
lain dari penelitian yang dilakukan Andriato (2014) dengan peneliti adalah pada
pengetahuan alam yang disisipkan peneliti bertujuan agar peserta didik lebih peka
Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Ngawi”, model CIRC memiliki
keterampilan menulis narasi siswa. Penelitian tersebut ditulis oleh Novika (2014).
25
adalah sama-sama tentang model CIRC. Akan tetapi, Novika (2014) menggunakan
terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas VII dengan bentuk penelitian
tindakan kelas. Perbedaan lain dari kedua penelitian ini yaitu penggunaan media
flashcard yang digunakan dalam penelitian ini, sedangkan Novita (2014) tidak
Diskursus Multy Reprecentacy pada Peserta Didik Kelas VII E SMP Negeri
oleh peserta didik, dan refleksifitas kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran; (2)
perubahan sikap peserta didik mengalami peningkatan dari 3,12 pada siklus I,
menjadi 3,41 pada siklus II, meningkat 0,29 atau sebesar 7,25%; (3) pengetahuan
diperoleh dari hasil tes peserta didik pada siklus I yang mencapai nilai rata-rata
kelas 4 dengan predikat sangat baik pada siklus II. Persentase peningkatan
tersebut sebesar 0,66 (17%), peningkatan tersebut terjadi setelah peserta didik
18,08 dan pada siklus II mencapai nilai 24,78, meningkat 6,7 atau sebesar
20,93%. Aspek penilaian yang mengalami peningkatan paling tinggi terletak pada
aspek pernyataan umum, yakni mencapai 27,25%. Adapun aspek penilaian yang
mengalami peningkatan paling rendah terletak pada aspek judul teks eksplanasi,
dengan peneliti antara lain subjek peserta didik yang dipilih peserta didik kelas
objek kelas VII C SMP Negeri 1 Batang, Nugraha (2014) menggunakan metode
eksplanasi peserta didik sedangkan peneliti menggunakan model CIRC dan media
didik.
pembelajaran dan terjadi peningkatan pada setiap aspek umtuk mencapai hasil
yang optimal. Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa pada siklus I sebanyak
teks eksplanasi secara tertulis dengan baik. Sementara itu pada siklus II sebanyak
30 peserta didik (100%) telah berhasil. Hasil observasi sikap dan pedoman
didik.
dilakukan oleh Walidain (2014) dengan peneliti antara lain subjek peserta didik
teknik yang berbeda. Oleh sebab itu, untuk melengkapi penelitian mengenai
Negeri 1 Batang”.
29
Teks eksplanasi merupakan salah satu materi baru yang terdapat dalam
pelajaran bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013. Sebelumnya, materi ini
hanya diajarkan pada pelajaran bahasa Inggris. Hal itu menyebabkan beberapa
gagasan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama. Unsur pertamaadalah konteks
lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak
sosial dan konteks budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat teks
yang disampaikan teks dapat berupa informasi tertulis (bahasa tulis) maupun
dilihat dari sudut pandang teori semiotika sosial, teks merupakan suatu proses
sosial yang berorientasi pada suatu tujuan sosial. Tujuan sosial yang hendak
Sementara itu, proses sosial akan berlangsung jika terdapat sarana komunikasi
yang disebut bahasa. Dengan kata lain, proses sosial akan merefleksikan diri
menjadi bahasa dalam konteks situasi tertentu sesuai tujuan proses sosial yang
hendak dicapai. Bahasa yang muncul berdasarkan konteks situasi inilah yang
bahwa teks merupakan satuan bahasa yang dimediakan secara tulis atau lisan
sebuah objek, tetapi secara abstrak, teks merupakan satuan bahasa di dalam
wilayah bahasa sebagai sistem; 2) teks mempunyai tata organisasi yang kohesif;
satuan bahasa yang digunakan dalam konteks tertentu yang mengandung pesan,
pikiran, makna, gagasan dan ide. Teks dapat digunakan sebagai ungkapan suatu
kegiatan sosial baik secara lisan ataupun tulis dengan tujuan tertentu.
31
didik mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan
teks dilandasi oleh asumsi bahwa bahasa adalah alat berkomunikasi dan
Salah satu teks yang dipelajari dalam kurikulum 2013 untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia adalah teks eksplanasi. Kata eksplanasi berasal dari
bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan
menyatakan bahwa “the explanation text type tells how or why something occurs.
It looks at the steps rather than the things. The purpose of an explanation is to tell
each process (the how) an to give reasons (the why)”.Teks eksplanasi merupakan
penulis terkait mengapa dan bagaimana terhadap suatu fenomena bisa terjadi.
proses itu dapat terjadi serta mengapa fenomena atau kejadian itu terjadi.
32
has two main orientations-to explain why and to explain how, often both will
bisa terjadi. Fungsi teks eksplanasi adalah untuk memahami bagaimana proses
yang logis, serta pemahaman dan penafsiran yang ilmiah.Di dalam teks eksplanasi
fenomena yang terjadi antara lain fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan,
33
budaya, dan lainnya yang bertujuan untuk menjelaskan. Teks eksplanasi dapat
berupa teks yang mengaitkan mengapa dan bagaimana suatu peristiwa atau
require connectives-words that join the verbs together so that they logically
indicate sequences that are temporal - when, then, first, after this, causal, for
dikemukakan oleh Gerot dan Wignell (1994: 212). Teks eksplanasi memiliki ciri-
mainly of material an relational processes, (3) Use mainly of temporal and causal
ataupun budaya, teks eksplanasi harus memperhatikan kepaduan yang baik atau
hubung.
yang berjudul Text Types in English 1 ciri-ciri bahasa dalam teks eksplanasi antara
lain:
34
1) Technical language
Teks eksplanasi mengandung kata ilmiah yang sulit dipahami oleh kebanyakan
Ciri lain teks eksplanasi yaitu menggunakan kata sambung yang menjelaskan
sebab dan akibat. Kata sambung adalah kata atau ungkapan yang
perlu dipahami dalam teks eksplanasi,yaitu (1) kohesi, (2) konjungsi, (3)
memperhatikan semua ciri-ciri tersebut agar teks yang dibuat sesuai dengan
kaidah bahasanyanya.
35
tentang apa yang dibicarakan. Bagian deretan penjelas berisi urutan uraian atau
penjelasan tentang peristiwa yang terjadi. Sementara itu, bagian interpretasi berisi
pendapat singkat penulis tentang peristiwa yang terjadi. Bagian ini merupakan
penutup teks eksplanasi yang boleh ada atau tidak ada (Kemendikbud 2013:
1.Pernyataan Umum
3.Interpretasi
menjelaskan tiga struktur teks eksplanasi, yaitu (1) description in the introductory
pengantar, (2) urutan kalimat yang menceritakan bagaimana atau mengapa, dan
(3) kesimpulan.
Teks eksplanasi terdiri dari (1) deskripsi latar, (2) rentetan penjelas, dan (3)
interpretasi penilaian.
dan Wignell (1994:212) yang menjelaskan bahwa struktur teks eksplanasi meliputi
umum tentang suatu peristiwa dan rangkaian penjelasan urutan bagaimana dan
tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses keberadaannya, ataupun proses
eksplanasi meliputi tiga bagian, yaitu (1) pernyataan umum; (2) paragraf penjelas
yang berisi uraian penjelasan terjadinya suatu peristiwa; dan (3) interpretasi atau
berikut.
Gempa Bumi
N Struktur Kalimat
o Teks
1. Pernyataan Gempabumiadalahgetaranataugoncanganyangterjadi
karenapergerakanlapisanbatubumiyangberasaldari
Umum dasaratau bawah permukaan bumi.Peristiwa alam itu
seringterjadididaerah yangberadadekatdengan gunung
berapidanjugadidaerahyangdikelilingilautanluas.
37
2. Deretan Gempabumiterjadikarenapergeseranlapisanbawah
bumidanletusangunungyangdahsyat.Selainitu,gempa
Penjelas bumiterjadibegitu cepatdengan dampakyangbegitu
hebat.Olehkarenaitu,akibatyangditimbulkansangatluar
biasa.Getaran gempabumisangatkuatdanmerambatke
segalaarahsehinggadapat menghancurkanbangunan dan
menimbulkankorbanjiwa.
Berdasarkan penyebabterjadinya,gempa bumidapat
digolongkan menjadidua,yaitugempa tektonikdangempa
vulkanik.
Gempatektoniktejadikarenalapisankerakbumimenjad
i gentingataulunaksehinggamengalamipergerakan.
Teori “tektonik
Plate”menjelaskanbahwabumikitainiterdiri
atasbeberapalapisanbatuan.Sebagianbesardaerahlapisan
kerakiniakan hanyut
danmengapungdilapisansepertihalnya salju.Lapisanini
begeraksangatperlahansehingga terpecah-
pecahdanbertabrakansatudengan yanglainnya.
Itulahsebabnyamengapagempabumiterjadi.
Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena
adanyaletusan gunung berapi yang sangat dahsyat.
Gempavulkanikinilebihjarangterjadijikadibandingkan
dengangempatektonik.
3. Interpretas Gempadapatterjadikapansaja,tanpamengenal musim.
Meskipundemikian, konsentrasi gempacenderung
i terjadi ditempat-tempat tertentu saja,sepertipada
batasPlatPasifik. TempatinidikenaldenganLingkaran
Apikarenabanyaknyagunungberapi.
pembaca terhadap topik tertentu. Dalam teks tersebut dikemukakan pendapat atau
merupakan bentuk teks eksplanasi secara tulis yang disusun berdasarkan tema
fenomena atau peristiwa alam yang sering terjadi disekitar kita. Fenomena alam
dipilih sebagai tema dalam penulisan teks eksplanasi dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengamati peristiwa atau fenomena alam yang terjadi
alam terkait mengapa dan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi. Pada subbab ini
Salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas
menyusun teks. Berdasarkan kompetensi dasar 4.2, yaitu menyusun teks hasil
dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
menuangkan ide, gagasan dan pikiran dalam bentuk tulisan. Dalam kegiatan
corat-coret ditembok juga bisa dikatakan dia sedang menulis, dengan atau tanpa
maksud dan perangkat tertetu. Namun demikian yang dimaksud menulis disini
gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah
diungkapkan lewat bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh
masyarakat.
dikuasai oleh guru maupun peserta didik. Menulis merupakan bentuk komunikasi
berupa tulisan yang berfungsi sebagai pesan atau komunikasi secara tidak
bahasa tulis yang diharapkan dapat dipahami pembaca dan sebagai alat
komunikasi tidak langsung. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa menulis
mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai
40
dengan baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan
pemilihan kata, serta struktur kalimat (Mc Crimmon dalam Mulyati 2009:7.5).
untuk menghasilkan tulisan yang bagus harus rajin belajar dan berlatih.
merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan dan pikiran dalam bentuk tulisan.
yang logis dengan memperhatikan tata bahasa dan struktur teks yang akan dibuat.
Selain itu, dalam menulis haruslah memperhatikan maksud dan tujuan tulisan
yang disusun secara jelas dan komunikatif agar informasi yang disampaikan
Menurut Oshima (2006:265) dalam menulis teks dibutuhkan empat tahapan, yaitu
bahwa ada lima tahapan proses menulis. Pertama, tahap pramenulis.Penulis dalam
tujuan kegiatan menulis, dan memilih bentuk tulisan yang tepat.Kedua, tahap
pembuatan draft. Tahap ini berisi pembuatan draft kasar yang lebihmenekankan isi
daripada tata tulis. Ketiga, tahap merevisi. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis
dalam tahap ini adalah berbagi tulisan dengan teman,mengubah tulisan dengan
menata kembali isi tulisan, serta berbagi dengan teman untuksaling memberikan
dengan berbagai cara, seperti forum diskusi atau seminar, papan mading, koran,
menyusun teks eksplanasi secara tulis. (1) A general statement about the event or
42
thing. This can serve as introdution to the expalanation, and it gives the audience
description of the even or thing and a preview of what the rest of the next will be
about. (2) Series of paragraph that tell hows or whys. They should be in a
sequence so that the audience is told of process that causes the even or thing to
dalam menyusun teks ekspalnasi adalah (1) membuat pernyataan umum tentang
peristiwa atau suatu hal; (2) membuat serangkaian paragraf yang menjelaskan
bagaimana atau mengapa suatu peritiwa terjadi; dan (3) membuat paragraf
penutup yang berisi isyarat bahwa penjelasan dalam teks sudah selesai.
adalah menentukan topik atau tema. Topik merupakan pikiran, gagasan atau ide
yang menjadi pusat dan akan menjiwai seluruh komponen teks. Topik inilah yang
tulisan adalah membuat ide-ide pokok sesuai struktur teks eksplanasi. Ide pokok
besar dari suatu karangan yang akan digarap (Keraf 2004:149). Kerangka
terhadap materi yang hendak kita tulis. Pengembangan karangan harus disusun
secara sistematis dan terarah, alur pengembangan juga harus disusun secara teliti
dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema atau topik yang
simplkes merupakan kalimat yang hanya terdiri atas satu verba utama yang
hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau
Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat.
44
yang meliputi ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, sistematika
penyuntingan diharapkan teks eksplanasi yang telah disusun dapat terhindar dari
menyusun teks meliputi empat tahap, yaitu (1) tahap perencanaan, (2) pembuatan
draf atau kerangka tulisan, (3) tahap penulisan, (4) tahap revisi (perbaikan).
Ilmu pengetahuan alam dikenal dengan istilah sains. Kata sains berasal
dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,
kata sains berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”. Secara umum,
science meliputi natural science yang selanjutnya dikenal dengan IPA, dan social
berdasarkan hasil pengamatan yang disusun secara sistematis terhadap gejala alam
yang terjadi.
utama, yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi. Tujuan pembelajaran IPA adalah
siswa memiliki tiga kemampuan dasar IPA, yaitu (1) kemampuan untuk
mengetahui apa yang diamati, (2) kemampuan untuk memprediksi apa yang
belum terjadi, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3)
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek
mampu memahami alam sekitar melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat”, hal
ini akan membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
informasi dalam berbagai cara, yaitu dengan gambar, lisan, tulisan, dan
meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya tahayul, kritis, tekun,
terhadap fenomena alam. Hasil pengamatan dari fenomena alam yang dilakukan
(CIRC)
penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis. Dengan model CIRC
konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang
sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Dalam kelas kooperatif
kesempatan kepada siswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Jadi,
kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang dituntut untuk bekerja sama dan saling
kooperatif disini mengacu pada metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
pembelajaran yang berbasis sosial, siswa saling berinterksi satu sama lain dalam
sebayanya.
Tiga konsep penting yang menjadi central model cooperative
1) Team Reward, yang berarti suatu tim akan memperoleh penghargaan jika tim
3) Equal opportunities for succes, yang berarti setiap anggota tim memiliki
kesempatan yang sama untuk memberi kontribusi bagi kesuksesan tim dengan
rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
beda. Pada penelitian ini peneliti memilih model cooperative integrated reading
model ini dirancang untuk mengakomodasi level kemampuan peserta didik yang
menulis yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk
pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Fokus
utama kegiatan CIRC adalah membuat penggunaan waktu menjadi lebih efektif.
50
pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Dengan begitu
komprehensif atau luas dan lengkap untuk pembelajaran membaca dan menulis
menekankan pada aspek kerja sama atau interaksi dengan orang lain dalam
memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis terpadu. Unsur utama dalam
CIRC, yaitu: (1) kelompok membaca, para siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok yang terdiri dua atau tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan
membaca mereka, dapat ditentukan oleh guru; (2) tim, para siswa dibagi kedalam
dengan cerita; (4) membaca berpasangan; (5) menulis cerita yang bersangkutan
51
dan tata bahasa cerita; (6) mengucapkan kata-kata dengan keras; (7) makna kata;
(8) menceritakan kembali; (9) memeriksaan oleh pasangan.Dalam hal ini Slavin
membaca dan menulis secara terpadu. Unsur utama yang disampaikan Slavin pada
pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi
di sekolah dasar.
Composition (CIRC)
integrated reading and composition (CIRC)memiliki enam langkah, yaitu (1) guru
sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan
penggunaannya. Dari setiap fase tersebut dapat kita perhatikan dengan jelas
sebagai berikut.
1) Fase pertama, pengenalan konsep. Fase ini guru mulai mengenalkan tentang
suatu konsep atau istilah baru yang mengacu pada hasil penemuan selama
eksplorasi. Pengenalan bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, atau
media lainnya.
2) Fase kedua, eksplorasi dan aplikasi. Fase ini memberikan peluang pada siswa
baru, dan menjelaskan fenomena yang mereka alami dengan bimbingan guru.
Hal ini menyebabkan terjadinya konflik kognitif pada diri mereka dan
rasa ingin tahu serta menerapkan konsepsi awal siswa terhadap kegiatan
pembelajaran dengan memulai dari hal yang kongkrit. Selama proses ini
dalam situasi baru yang masih berhubungan, juga terbukti menjadi sangat
diujikannya.
3) Fase ketiga, publikasi. Pada fase ini Siswa mampu mengkomunikasikan hasil
Penemuan itu dapat bersifat sebagai sesuatu yang baru atau sekedar
memperkuat argumen.
menyunting karangan mereka dengan kolaborasi yang erat dengan teman satu tim
secara bergantian. Peserta didik lain kemudian memberi kritikan, saran, ataupun
kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu
masalah, tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
komunikasi, tanggung jawab, dan respek terhadap gagasan orang lain, serta
motivasi belajar dan memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar.
kooperatif tipe CIRC ini tugas guru bukan mencurahkan dan menyuapi peserta
fasilitator, maupun konselor. Guru sebagai motivator artinya guru bertindak untuk
memberikan motivasi kepada peserta didik agar semangat dalam mengikuti proses
sumber dan media belajar yang cocok dan beragam dalam setiap kegiatan
bagi para siswanya. Guru sebagai konselor diharapkan akan dapat merespon
pembelajaran ini adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menggali berbagai
informasi dan pengetahuan yang sesuai dan diperlukan untuk melakukan proses
teks eksplanasi dengan model CIRC yaitu referensi. Referensi yang digunakan
Sumber informasi tersebut dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di
perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.
55
adalah hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan para pelajar
pada tujuan yang diharapkan. Sedangkan dampak pengiring adalah hasil belajar
lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses belajar mengajar, sebagai akibat
terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh para pelajar tanpa arahan
tanggung jawab, kerja sama, dan komunikasi peserta didik dalam kegiatan
pengiring dari model pembelajaran CIRC yaitu peserta didik menyadari tentang
keterikatan hidup dengan orang lain sebagai makhluk sosial dan toleransi untuk
Flashcard merupakan salah satu media pembelajaran yang asyik dan unik yang
56
dapat dipilih oleh guru sebagai alternatif dalam menunjang keberhasilan proses
menulis terutama untuk membantu siswa dalam mengembangkan kata demi kata.
Media adalah salah satu alat yang dipakai sebagai saluran untuk
Dalam dunia pengajaran, pada umumnya pesan atau informasi tersebut berasal
objek penerima. Hal itu menyebabkan materi pembelajaran akan lebih mudah
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna
(Kustandi & Sutjipto 2011:8). Dari definisi tersebut memiliki arti bahwa media
Media pembelajaran juga digunakan sebagai alat komunikasi dan interaksi antara
Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara lain (1) media grafis,
atau media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik, dan lain-lain; (2) media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model
57
padat seperti model padat, model penampang, model susun, diorama, dan lain-
lain; (3) media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-
lain; (4) media audio; (5) penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran
harus disesuaikan dengan materi dan kondisi peserta didik. Sehingga tujuan
antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan
dan tindak lanjut penggunaan media media dalam proses belajar peserta didik.
dan kondisi siswa, harus menjadi perhatian dan pertimbangan guru untuk memilih
media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
atau foto, atau memanfaatkan gambar atau foto yang sudah ada yang ditempelkan
kecil peserta didik tidak lebih dari 30 orang peserta didik (Nurseto 2011:30).
adalah gambaran tangan, foto, gambar/foto yang sudah ada dan ditempelkan pada
membantu siswa dalam mengembangkan kata demi kata. Guru memberikan satu
59
kata atau dua kata, siswa kemudian mengembangkan kata-kata yang diterimanya
dengan menuliskan kembali di sebuah buku latihan menulis siswa. Pesan dan
informasi pendek yang tertera pada media flashcard ini dapat mempermudah
siswa dalam mengingat pesan tersebut sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam
sebagai berikut.
3. Mudah diingat karena kartu ini bergambar yang sangat menarik perhatian,
atau berisi huruf atau angka yang simpel dan menarik, sehingga merangsang
otak anak untuk lebih lama mengingat pesan yang ada dalam kartu tersebut.
media flashcard dalam proses pembelajaran di kelas dapat membantu siswa untuk
berpikir lebih kreatif dan kritis, karena flashcard dapat mengembangan pola pikir
peserta didik.
Flashcard
Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik pada tahap
pendahuluan.
pembelajaran yang terdapat dalam model CIRC antara lain fase 1 (pengenalan
bentuk tulisan.
62
didik dan guru melakukan refleksi proses pembelajaran menyusun teks eksplanasi
Dan terakhir peserta didik diminta mengisi jurnal yang telah disiapkan oleh guru.
Jurnal tersebut berisi tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran pada hari
tersebut.
63
spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan
bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang
sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha
Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif
generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda
didasarkan pada karakterisitik KD pada KI-1 dan KI-2 setiap mata pelajaran.
64
teks eksplanasi; (2) mengucapkan syukur atas karunia Tuhan telah diperlihatkan
tanda-tanda kebesaran Tuhan tentang proses terjadinya peristiwa alam; dan (3)
menjaga lingkungan alam sekitar sebagai wujud cinta kepada ciptaan Tuhan.
Aspek sosial terdiri atas dua aspek, yaitu sikap jujur dan kreatif.Penilaian
sikap sosial aspek jujur meliputi, (1) tidak menyontek saat mengerjakan tugas
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan tugas menyusun
sikap sosial aspek kreatif meliputi, (1) mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
tulisan eksplanasi; (2) mampu menyusun teks eksplanasi dengan ide yang
manfaat yang ada dalam teks tersebut, teks eksplanasi merupakan teks yang
digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII pada kurikulum 2013.
65
dalam hal menyusun teks eksplanasi anatara lain, (1) kurangnya pengetahuan
peserta didik mengenai penyebab atau proses terjadinya suatu peristiwa alam; (2)
berkaitan dengan ejaan dan tanda baca yang belum maksimal masih menjadi
faktor penghambat dalam menulis teks eksplanasi;(4) minat baca yang masih
rendah sehingga tingkat penguasaan kosa kata dan diksiterbatas, peserta didik
efektif.
Faktor lain yang berasal dari guru, yaitu (1) penggunaan metode dan
yang demokratis di kelas yang menjadikan peserta didik hanya berorientasi pada
teori dan kurang aktif, (2) penggunaan media yang kurang maksimal karena hanya
pembelajaran.
lengkap dan luas dalam pembelajaran berbahasa baik membaca maupun menulis
untuk jenjang Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas. Selain itu, model
rangkaian kegiatan bersama saling memberi tanggapan terhadap hasil tulisan yang
mereka kerjakan. Dengan demikian semangat dan minat peserta didik di dalam
disesuaikan dengan ukuran kelas, dan merupakan salah satu media pembelajaran
yang sangat menarik, menyenangkan dan sangat ampuh digunakan sebagai kartu
pengingat.
modelCIRC dan media flashcard yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat
mengatasi semua masalah menyusun teks eksplanasi dalam kelas. Bagan kerangka
sebagai berikut.
4) adanya perubahan perilaku peserta didik kelas dalam sikap religius setelah
5) adanya perubahan perilaku peserta didik dalam sikap sosial setelah mengikuti
PENUTUP
5.1. Simpulan
penelitian tindakan kelas ini, simpulan hasil penelitian dipaparkan sebagai berikut.
dan media flashcarddari tidakan siklus Idan siklus II semakin membaik dan
didik atau 88,57% pada siklus II. Kekondusifan peserta didik dalam
5,71%, dari 27 peserta didik atau 77,14% pada siklus I, bertambah menjadi
29 peserta didik atau 82,85% pada siklus II. Keaktifan peserta didik dalam
sebanyak 20%. Mulanya hanya 23 peserta didik atau 65,71% pada siklus I,
bertambah menjadi 30 peserta didik atau 86,71% pada siklus II. Jumlah
didik atau 80% pada siklus II. Peserta didik yang intensif saat presentasi
195
196
pada siklus I, namun bertambah menjadi 31 peserta didik atau 88,57% pada
siklus II.
2. Nilai pengetahuan memahami teks eskplanasi peserta didik kelas VII C SMP
dengan nilai klasikal 70,43; pada siklus I ketuntasan sebesar 71,42%, dengan
67,23 dengan atau 2,69, pada siklus I rata-rata nilai mencapai 71,60 atau 2,86
dan pada siklus II mencapai 81 atau 3,24. Peningkatan rata-rata nilai teks
eksplanasi pada tahap prasiklus ke siklus I sebesar 0,17. Pada siklus I dan
4. Sikap religius peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Batang mengalami
dan siklus II. Pada prasikus persentase ketuntasannya adalah 54,28%, pada
197
5. Sikap sosial peserta didik menunjukan perubahan sikap ke arah yang baik
jujur dari prasiklus ke siklus I meningkat dari 45,71% menjadi 68,57%, siklus
5.2. Saran
1. Guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia hendaknya berperan aktif
sebagai inovator dan fasilitator untuk memilih model pembelajaran yang tepat
media yang tepat dan menarik yang dapat membantu peserta didik untuk
menyusun teks eksplanasi. Hal ini telah dibuktikan karena model CIRC dapat
Doyin, Muh dan Wagiran. 2011. Bahasa Indonesia: Pengantar Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: Unnes Press.
199
200
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva
Press.
Maryam, Eslachar Komachali. 2012. “The Effect of Using Vocabulary flash Card
on Iranian Pre-University Stundents’ Vocabolary Knowledge”.
International Education Studies, Islamic Azad University-Tonekabon
Branch Iran, vol. 5, No. 3; June 2012, 134-147.
Sari, Dian Mefita. 2011. “The Use of Cooperative Integrated Reading and
Compotition (CIRC) to Improve the Students’ Reading Comprehension
and Writing”. Skripsi. Unnes.
Setianingrum, Bintari Wahyu. 2013. “Peningkatan Keterampilan Menyusun Isi
Cerita Melalui Model Cooperative Integrated Reading and Compotition
(CIRC) Menggunakan Media Komik Siswa Kelas V SDN SEkaran 02”.
Skripsi. Unnes.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Subyantoro. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rumah Indonesia.
Sudjana, Nana, Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Sukaryantini, Ni Made Mas. 2013. “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Memahami Nilai-Nilai Edukatif Dalam Cerpen Melalui Model CIRC
(Cooperative Integrated Reading And Composition) Siswa Kelas XI Ips1
Di SMA Saraswati Seririt”. Diunduh dari
http://ejournal.undiksha.ac.idVol 1, no 6 2013 pada tanggal 12 Januari
2015.
Sundary, Dwi. 2014. “The Effect of Cooperative Integrated Reading and
Compotition (CIRC) on Students Reading Comprehension. Diunduh dari
http://ejournal-s1.stkip-pgri-sumbar.ac.id/ vol. 2, no. 2, 2013 pada tanggal
12 januari 2015.
Suparno, Muhamad Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi. Yokyakarta:
Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.