Contoh Renstra

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanan pembangunan Kabupaten Bogor tahun 2013 – 2018


telah tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2013- 2018.

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Sejalan dengan Perencanaan tingkat Kabupten Bogor dan


Dinas Kesehatan maka Puskesmas Cileungsi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan juga harus menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang berpedoman pada RPJMD tingkat Kabupaten Bogor
dan Renstra Dinas Kesehatan. Di tahun 2016 di tingkat Dinas
Kesehatan melakukan perubahan Renstra sesuai dengan
perkembangan keadaan seperti ada beberapa peraturan baik di tingkat
pusat maupun daerah yang muncul sebagai kekinian karena Kabupaten
Bogor harus mensinergikan perencanaan pembangunan Daerah
dengan perencanaan pembangunan nasional, Pemerintah Daerah
harus memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah
pusat dan struktur tata pemerintahan. Perubahan renstra di tingkat
Dinas Kesehatan juga dilakukan berdasarkan evaluasi pencapaian baik
indikator kinerja maupun realisasi anggaran kegiatan. Arah
Pembangunan Kesehatan Kabupaten Bogor tertuang dalam Rencana
Strategis (Renstra) Dinas kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018 dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang
Mandiri untuk Hidup Sehat”. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sebagai tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh kabupaten serta sebagai acuan penting dalam
penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah. Dalam
rangka mewujudkan Visi Pemerintah kabupaten Bogor yakni
mewujudkan Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di
Indonesia, penyusunan Perubahan Renstra Dinas Kesehatan harus
diarahkan pada upaya untuk mewujudkan tercapainya visi tersebut.
Adapun 3 indikator penciri termaju sektor kesehatan antara lain : (1)
Seluruh RSUD dan Puskesmas terakreditasi, (2) Seluruh masyarakat
Kabupaten Bogor mendapat Jaminan Kesehatan dan (3) Angka
Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Bogor Tertinggi di Indonesia.

Oleh karena itu mengacu pada kebijakan Dinas Kesehatan


sebagai instansi induk dari Puskesmas Cileungsi maka di tingkat
puskesmas juga melakukan perubahan sesuai dengan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor. Sehubungan dengan hal tersebut,
sebagai bagian dari perencanaan lima tahunan di puskesmas Cileungsi
maka dilakukan Penyusunan Perubahan Rencana Strategis
(RENSTRA) Puskesmas Cileungsi tahun 2013 – 2018 perlu
dipersiapkan dengan sebaik – baiknya, terutama dalam keterkaitan
antar indikator kinerja dan program /kegiatan yang dilaksanakaan oleh
puskesmas. Perubahan Renstra Puskesmas Cileungsi ini merupakan
dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang
dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin
timbul di dalam pelaksanaan pelayanan di puskesmas.

B. Landasan Hukum

Penyusunan Perubahan Renstra Puskesmas Cileungsi tahun


2013-2018 didasarkan pada :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5589);
4. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
6. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskemas
9. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Bogor Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 27);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 37);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Dinas Daerah (lembaran Daerah Kabipaten Bogor
Tahun 2008 Nomor 11);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2013 – 2018 (lembaran Daerah Kabupaten Bogor
Tahun 2014 Nomor 5).
14. Peraturan Bupati Bogor No. 61 Tahun 2008 tentang Pem,bentukan
Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat
Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
15. Surat Edaran Bupati Bogor Nomor : 050/315 – Bappeda tentang
Penyusunan Rancangan Perubahan Rencana Strategis Perangkat
Daerah ( Renstra PD) Kabupaten Bogor Tahun 2013- 2018.
16. Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2013 – 2018.

C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Puskesmas

Maksud dan tujuan dari Penyusunan Perubahan Renstra


Puskesmas Cileungsi tahun 2013-2018 adalah untuk :
1) Menyusun rencana strategis puskesmas Cileungsi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku,
2) Mengintegrasikan perencanaan pembangunan lima tahun puskesmas
Cileungsi dengan perencanaan pembangunan lima tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor,
3) Merumuskan rencana kegiatan lima tahunan puskesmas Cileungsi
sesuai dengan Renstra di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
D. Sistematika Renstra Puskesmas

Sistematika dalam Renstra puskesmas dijabarkan sebagai berikut :


Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Puskesmas
D. Sistematika Renstra Puskesmas

Bab II. Analisis Data


A. Keadaan Umum Puskesmas
- Letak Geografis Puskesmas,
- Jumlah Penduduk,
- Tupoksi, Wewenang dan Struktur Organisasi
Puskesmas
- Sumber Daya
- Kondisi Umum Anggaran Puskesmas
B. Pencapaian Kinerja Pelayanan Pada Puskesmas
C. Identifikasi Masalah
- Perumusan Masalah
- Penetapan Prioritas Masalah
- Akar Penyebab Masalah
- Penetapan Pemecahan Masalah
D. Penyusunan Rencana
- Tujuan, Sasaran, Visi, Misi, Tata Nilai
- Strategi Pelaksanaan

Bab III. Rencana Program dan kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok


sasaran dan Pendanaan indikatif

Bab IV. Indikator Kinerja Puskesmas yang Mengacu Pada Renstra


Dinas Kesehatan 2013-2018
Bab V. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja
Bab VI. Penutup
BAB II
ANALISIS DATA

A. Keadaaan Umum Puskesmas


- Letak Geografis Puskesmas
Puskesmas Cileungsi terletak pada :
a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Gunung
Putri
b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Gandoang
c. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan
Bantargebang Kab. Bekasi
d. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan
Klapanunggal

PETA WILAYAH PUSKESMAS CILEUNGSI

- Juml. Penduduk Wilayah Puskesmas Cileungsi


Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk wilayah kerja
puskesmas Cileungsi dapat di jabarkan dalam tabel dibawah
ini:

Tabel II.1
Jumlah Penduduk Per desa di wilayah kerja Puskesmas
Cileungsi Tahun 2016

No Desa Total Penduduk Laki Perempuan

1 Cileungsi 37.553 18.494 19.059

2 Cileungsi Kidul 44.459 22.724 21.735

3 Limusnunggal 44.058 25.304 18.754

4 Dayeuh 36.661 18.152 18.509

JUMLAH 162.731 18.152 18.509

- Tupoksi, Wewenang dan Struktur Organisasi Puskesmas


(Permenkes No. 75 tahun 2014) :
a. Tugas pokok dan Fungsi dari puskesmas, adalah :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya. Struktur organisasi di puskesmas

b. Wewenang dari puskesmas adalah :


1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis
masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan
pelayanan yang diperlukan;
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
4) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
5) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas;
6) Memantau pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan;
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan;
8) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
9) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
10) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
11) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat;
12) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung;
13) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar
profesi;
14) Melaksanakan rekam medis;
15) Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga
Kesehatan;
16) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
17) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan Sistem Rujukan.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Cileungsi

- Sumber Daya Di Puskesmas :


a. Data Sarana :
Tabel II.2
Jenis Sarana yang Ada Di puskesmas Cileungsi
Tahun 2016

NO JENIS SARANA JUMLAH KONDISI

1 Puskesmas UPF 2 Baik, Rusak Ringan

2 Polindes 3

3 Poskesdes 1 Baik

4 Ambulance 1 Baik

5 Kendaraan Roda 2 4 Baik

6 Alat Fogging 1 Bagus

7 Rumah Dinas Dokter 1 Rusak Berat


b. Sarana Kesehatan Swasta :
Tabel II.3
Jenis Sarana Kesehatan Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas
Cileungsi Tahun 2016

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah


Swasta

1 RS swasta 5

2 Balai Pengobatan / Klinik 35

3 Rumah Bersalin 5

4 Apotik 17

5 Toko Obat 10

6 Optik 7

7 Bidan Praktek Swasta 31

c. Alat Kesehatan :
Tabel II.4
Jenis Alat Kesehatan yang ada Di Puskesmas Cileungsi Tahun
2014

No Jenis Alat Kesehatan Jumlah

1 Dacin 73 Set

2 SDIDTK KIT 1 Paket

3 THT Set 1 Set

4 UGD Set 1 Set

5 Sirkumsisi set 1 Set


6 Tensimeter 1 Buah

7 Stetoscope Dewasa 5 Buah

8 Bidan Kit 5 Paket

9 Dental Unit Smile Mini 04 1 Unit

10 Lemari Es Vaksin TWC 3000 1 Buah

11 Timbangan Bayi Digital 1 Buah

12 Lemari Es Vaksin TWC 3000 1 Buah

13 Kursi Roda 1 Buah

14 Mesin Foging 1 Buah

15 Kursi Staff / Kursi Rapat 1 Unit

16 stetoskope Bayi 6 Set

17 Tensimeter Digital 5 Buah

18 tensimeter lapangan 4 Buah

d. Data Tenaga :

Kondisi ketenagaan di Puskesmas Cileungsi dapat dilihat


dari tabel Tabel II.5 di bawah ini

Tabel II.5

Kondisi Ketenagaan di Puskesmas Cileungsi

Kabupaten Bogor Tahun 2016

No Jenis Jumlah Tenaga

1 Dokter Umum
a. PNS 2
b. PTT 2
2 Dokter Gigi
a. PNS 1
b. PTT 0
4 Master Kesehatan (S2) -
5 Sarjana Kesehatan Masyarakat
(SKM)
- PNS 0
- PTT 0
6 D3 Kesehatan Masyarakat
- PNS 0
- PTT 0
7 Apoteker
- PNS 0
- PTT 0
8 Asisten Apoteker
- PNS 1
- PTT 0
9 Perawat (Akper+SPK)
- PNS 2
- PTT 2
10 Perawat Gigi
- PNS 1
- PTT 0
11 Bidan
- PNS 5
- PTT 3
12 Bidan Desa
- PNS 0
- PTT 4
12 Tenaga Pelaksana Gizi
- PNS 0
- PTT 1
13 Sanitarian
- PNS 1
- PTT 0
14 Laboratoris
- PNS 0
- PTT 1
15 Tenaga Non Medis
- PNS 2
- PTT 0
16 Tenaga pembantu paramedis
- PNS 0
- PTT 0
TOTAL 28

- Kondisi Umum Anggaran Puskesmas

Anggaran Puskesmas Cileungsi bersumber dari tiga sumber


angaran antara lain : APBD, Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK)
dan JKN FKTP, telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor,
dan dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA). Besarnya anggaran belanja yang telah ditetapkan setiap
tahunnya mengalami peningkatan secara fluktuatif, Perkembangan
anggaran dan realisasi belanja puskesmas, sebagai bagai berikut :

Tabel II.6.

Anggaran dan Realisasi Operasional, JKN dan BOK Puskesmas


Cileungsi Tahun 2014 – 2017
Anggaran dan Realisasi

TAHUN Operasional JKN BOK

Anggaran Real % Anggaran Real % Anggaran Real %

2014 206.861.000 201.337.811 97,33% 457.208.000 160.887.000 36% 118.547.000 118.847.000 100%

2015 151.023.000 148.569.022 98,3% 1.791.281.500 1.191.281.500 66,8% 221.410.000 221.400.000 100%

2016 224.351.000 221.796.924 98,86% 2.172.594.000 1.641.208.672 75,54% 401.870.000 352.297.500 87,66%

2017 Juni: Juni: Juni:


261.988.000 45% 2.140.748.003 33,86% 627.770.000 41,29%
Dst. 119.022.738 724.496.160 259.235.000

Tabel II.7
Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Puskesmas Cileungsi (SPM dan IKU)
Tahun 2013-2018
Target Realisasi
No Indikator Kinerja
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan
1 Kunjungan Ibu 95 95 95 95 95 82 96,7 96,2
hamil (K4)

Cakupan
komplikasi
2 80 80 81,25 81,25 81,25 70,5 65 71
kebidananan yang
ditangani

Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
3 90 90 91,25 92,5 93,75 88,4 92 94
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi

Cakupan
4 90 90 90 90 90 92 92 94
Pelayanan Nifas

Cakupan
Neonatus dengan
5 80 80 80 80 80 63 29 12
komplikasi
ditangani

Cakupan
6 95 95 95 95 95 97 94 100
Kunjungan bayi

Cakupan Desa/
kelurahan UCI
7 100 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan
8 Pelayanan Anak 90 90 90 90 90 12 12 10
Balita

Cakupan
Pemberian
9 100 100 100 100 100 100 100 100
Makanan
pendamping ASI

Persentase Balita
10 0,020 0,012 0,018 0,017 0,016 0,012 0 0
Gizi Buruk

Cakupan
Penjaringan
11 100 100 100 100 100 97 90 90
Kesehatan Siswa
SD dan setingkat

Cakupan Peserta
12 70 70 70 70 70 83 70 76
KB Aktif

Penemuan
13 penderita 100 100 100 100 100 54 11,9 11
pneumonia balita

Cakupan
penemuan dan
14 penanganan 82 82 82 82 82 53,6 54 36
penderita TBC
BTA Positif

Cakupan
15 Penderita DBD 100 100 100 100 100 100 100 100
yang ditangani
Cakupan
Penemuan
16 Penderita Diare 100 100 100 100 100 108 38,22 38
mendapat
pelayanan

Cakupan
pelayanan
kesehatan dasar
17 100 100 100 100 100 100 100 100
pasien
masyarakat
miskin

Cakupan Desa
18 60 80 85 90 100 25 25 25
Siaga Aktif

Persentase
19 pengadaan obat 100 100 100 100 100 100 100 100
essensial

Cakupan
pelayanan
20 66 67 68 69 70 70 70 70
kesehatan
masyarakat

Rumah dengan
21 bebas jentik di 95 95 95 95 95 87,9 93,5 94,22
daerah endemis

Prosentase TTU
22 yang memenuhi 77,72 78,22 78,72 79,22 79,72 73 38 25
syarat

Prosentase TPM
23 89,69 90,21 90,46 90,71 90,96 78 14 20
memenuhi syarat

24 Cakupan IS JAGA 70,63 71,13 71,63 72,13 72,63 92 45 41

25 Cakupan IS SAB 70,57 71,07 71,57 72,07 72.57 82,3 45 41

B. Identifikasi Masalah
- Perumusan Masalah
Proses identifikasi permasalahan yang ada dipuskesmas
Cileungsi dilakukan karena adanya kesenjangan antara harapan
/target yang diinginkan dengan kenyataan/realisasinya. Adapun
identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah
yang dikelompokkan menurut jenis, upaya , target, pencapaian dan
masalah yang ditemukan. Secara lengkap identifikasi permasalah
dapat dilihat dalam tabel II.8 di bawah ini
Tabel II.8
Tabel Identifikasi Masalah di Puskesmas Cileungsi Tahun 2016

NO. Upaya Target Pencapaian Masalah

1. UKM Esensial

a. Promosi kesehatan

Cakupan Komunikasi 5 3 Target tidak tercapai


Interpersonal dan
Konseling (KIP/K)

Cakupan pengkajian 65 48,21 Baru 48% rumah tangga yang ber


dan pembinaan PHBS PHBS, dikarenakan kurangnya
di tatanan Rumah kesadaran dan pengetahuan warga
Tangga tentang pentingnya PHBS,
terbatasnya dana

Cakupan Pembinaan 65 56,63 Baru 56% jumlah posyandu yang


UKBM dilihat dari purnama dan mandiri, disebabkan
presentase (%) kinerja kader yang masih kurang
posyandu purnama & maksimal dan jadwal pembinaan
mandiri yang tidak rutin disamping
pengetahuan masyarakat tentang
UKBM masih rendah

Cakupan pembinaan 60 25 Baru satu desa yang


pemberdayaan mengimplementasikan desa siaga,
masyarakat dilihat ini disebabkan kurangnya
melalui persentase (%) partisipasi aparat desa dan
desa siaga aktif kurangnya pemahaman warga desa
tentang desa siaga

Cakupan 50 19,3 Baru 19% keluarga yang dikunjungi,


pemberdayaan individu disebabkan karena kerterbatasan
/keluarga melalui petugas dalam pelayanan promotif
kunjungan rumah dan preventif kurang, peran lintas
sektor kurang, kurangnya
koordinasi antar program sehingga
dalam pencatatan kurang tertib,
sarana penyuluhan kurang

b. Upaya Kesehatan
Lingkungan

Cakupan Pengawasan 75 40,89 Cakupan pengawasan rumah belum


Rumah Sehat tercapai, disebabkan kurangnya
waktu petugas karena tugas
rangkap dan sasaran terlalu
banyak, pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang
rumah sehat masih rendah

Cakupan Pengawasan 80 40,55 Cakupan sarana air bersih masih


Sarana Air Bersih rendah, disebabkan kurangnya
waktu petugas karena tugas
rangkap dan sasaran terlalu
banyak, pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang air
bersih masih rendah

Cakupan Pengawasan 75 40,55 Cakupan pengawasan masih


Jamban rendah, disebabkan kurangnya
waktu petugas karena tugas
rangkap dan sasaran terlalu
banyak, pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang
jamban masih rendah

Cakupan pengawasan 80 40,79 Cakupan pengawasan SPAL masih


SPAL rendah, disebabkan kurangnya
waktu petugas karena tugas
rangkap dan sasaran terlalu
banyak, pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang
SPAL masih rendah

Cakupan Pengawasan 75 25,07 Cakupan TTU masih rendah,


Tempat-Tempat Umum disebabkan kurangnya waktu
(TTU) petugas karena tugas rangkap dan
sasaran terlalu banyak,
pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang TTUrendah

Cakupan Pengawasan 75 20,89 Cakupan TPM masih rendah,


Tempat Pengolahan disebabkan kurangnya waktu
Makanan (TPM) petugas karena tugas rangkap dan
sasaran terlalu banyak,
pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang TPM masih
rendah

Cakupan Pengawasan 75 50,00 Cakupan pengawasan industri


Industri belum mencapai target, disebabkan
kurangnya waktu petugas karena
tugas rangkap dan sasaran terlalu
banyak,

Cakupan Kegiatan 25 2,68 Cakupan kegiatan klinik sanitasi


Klinik Sanitasi masih sangat rendah, karena
kesadaran pasien tentang
pentingnya konsultasi untuk
pencegahan dan penyelesaian
masalah kesehatan masih rendah.

c. UPAYA KIA & KB

Cakupan komplikasi 80 71,18 Cakupan komplikasi kebidanan


kebidanan yang yang ditangani belum mencapai
ditangan target, karena kurangnya
pengetahuan ibu tentang tanda-
tanda bahaya pada ibu hamil dan
bersalin disamping pendataan bumil
resti yang belum maksimal, peran
lingkungan sekitar masih kurang

Cakupan Neonatus 80 11,93 Cakupan neonates dengan


dengan Komplikasi komplikasi yang ditangani masih
yang ditangani sangat rendah , disebabkan
kurangnya pengetahuan keluarga
tetang tanda bahaya bayi baru lahir
dan pendataan neo komplikasi
masih kurang serta peran
lingkungan sekitar masih kurang

Cakupan kunjungan 90 10,34 Cakupan pelayanan anak balita


balita masih sangat rendah, ibu malas
membawa bailta ke posyandu,
pencatatan bidan desa kurang
lengkap, kurang dukungan dari
aparatur desa

d. Gizi Masyarakat

Cakupan Keluarga 80 48,21 Cakupan keluarga sadar gizi,


Sadar Gizi partisipasi dan kesadaran
masyarakat masih rendah

Cakupan Balita 80 44,16 Cakupan kunjungan balita ke


Ditimbang (D/S) posyandu masih rendah, kurangnya
pengetahuan dan keterampilan
kader , rendanya pengetahuan
orang tua, jadwal posyandu yang
tidak sampai ke masyarakat,
kebiasaan tidak datang ke
posyandu apabil anak sudah
selesai imunisasi

Cakupan Distribusi 83 80,71 Cakupan distribusi kapsul Vit A bayi


Kapsul Vitamin A bagi belum mencapai target
Bayi (6-11 bulan)

Cakupan ASI Eksklusif 75 55,85 Cakupan ASI eksklusif masih


rendah, kurangnya pengetahuan
dan keterampilan kader , rendanya
pengetahuan orang tua, jadwal
posyandu yang tidak sampai ke
masyarakat, kebiasaan tidak datang
ke posyandu apabil anak sudah
selesai imunisasi

e. UPAYA
PENCEGAHAN & P2M

PELAYANAN
IMUNISASI DASAR &
IMUNISASI
LANJUTAN

Cakupan BIAS DT 100 91,81 Cakupan pelayanan bias DT masih


belum mencapai target,

Cakupan BIAS TT 100 91,13 Cakupan pelayanan bias TT belum


mencapai target

Cakupan BIAS 100 90,09 Cakupan bias campak belum


Campak mencapai target

Cakupan Pelayanan 90 76,25 Cakupan pelayanan imunisasi ibu


Imunisasi Ibu Hamil hamilTT2+ masih rendah, masih
TT2+ kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang kegunaan
imunisasi TT, pelaporan dari BPS
tidak optimal,

f. PENEMUAN &
PENANGANAN
PENDERITA
PENYAKIT

Cakupan Penderita 80 10,53 Cakupan penemuan penderita


Peneumonia Balita Pneumonia masih sangat kurang,
karena kurangnya penjaringan.

Cakupan Penemuan 85 36,21 Cakupan masih sangat kurang,


Pasien baru TB BTA karena kurangnya penjaringan,
Positif peran kader TB belum optimal,
pasien TB yang berobat ke klink
swasta belum tercatat

Cakupan Penemuan 75 38,22 Cakupan masih sangat kurang,


Penderita Diare

g. PENGOBATAN

Kunjungan Rawat 100 92,18 Tingkat kunjungan rawat jalan


Jalan Gigi umum & gigi dari dlm wilayah
kurang,

Cakupan jumlah 20 12,30 Cakupan pemeriksaan laboratorium


seluruh Pemeriksaan kurang
Laboratorium
Puskesmas

Cakupan Asuhan 100 45,45 Cakupan asuhan keperawatan


Keperawatan Individu individu masih rendah
pada Pasien Rawat
Inap

2. UPAYA KES.
PENGEMBANGAN

a. UPAYA KESEHATAN
SEKOLAH
Cakupan Sekolah 95 90,32 Cakupan penjaringan masih belum
(SD/MI/ sederajat) mencapai target
yang melaksanakan
penjaringan Kesehatan

b. UPAYA PERAWATAN
KES. MASY.

Cak. Kel. Dibina (Kel. 100 92,31 Cakupan upaya Perawatan


Rawan) Kesehatan Masyarakat masih
kurang

Cak. Kel. Rawan 100 88,46 Cakupan keluarga rawan dibina


Selesai Dibina masih belum mencapai target

Cak. Keluarga Mandiri 100 92,31 Cakupan keluarga mandiri III masih
III kurang

c. UPAYA KES. GIGI &


MULUT

Cakupan Pembinaan 60 38,55 Cakupan pembinaan & perawatan


Kesehatan Gigi di kesehatan gigi belum mencapai
Masyarakat target, keterbatasan tenaga
pelayanan, kurangnya waktu yang
dimiliki petugas

Cakupan Pembinaan 80 33,33 Cakupan belum mencapai target


Kesehatan Gigi di TK
Cakupan Penanganan 100 48,74 Cakupan belum mencapai target
Siswa TK yang
Membutuhkan
Perawatan Kesehatan
Gigi

Cakupan Penanganan 100 34,86 Cakupan belum mencapai target


Siswa SD yang
Membutuhkan
Perawatan Kesehatan
Gigi

d. UPAYA KES. JIWA

Cakupan Deteksi Dini 100 16,51 Cakupan deteksi dini & penanganan
Gangguan Kesehatan gangguan kesehatan jiwa rendah,
Jiwa petugas tidak mencatat, register
belum tersedia

e. UPAYA KES MATA

Cakupan Skrining 80 11,87 Cakupan skrining gang


Kelainan/ gangguan refraksi/katarak & penanganannya
refraksi pada anak rendah
sekolah

Cakupan Penanganan 100 92,24 Cakupan masih rendah


kasus kelaianan
refraksi
Cakupan skrining 100 9,77 Cakupan masih rendah
katarak

Cakupan Penanganan 100 55,59 Cakupan masih rendah


Penyakit Katarak

Cakupan rujukan 100 33,33 Cakupan belum mencapai target


gangguan penglihatan
pada kasus Diabetes
Militus ke RS

f. UPAYA KESEHATAN
USIA LANJUT

Cakupan Pelayanan 70 10,51 Cakupan pelayanan belum


Kesehatan Usia Lanjut mencapai target

g. UPAYA KES.
TRADISIONAL

Cak. Pembinaan 100 9,41 Cakupan program masih sangat


Upaya Kes. Tradisional rendah
(Kestrad)

Cak. Pengobat 100 34,78 Cakupan masih rendah


Tradisional Terdaftar/
berijin

Cak. Pembinaaan 100 50 Cakupan masih rendah


Kelompok
Taman Obat Keluarga
(TOGA)

h. MUTU PELAYANAN
PUSKESMAS

BOR 21% 5% Tingkat pemanfaatan TT di


puskesmas DTP masih sangat
rendah

Prosentase strata desa 50% 25% Desa siaga aktif baru satu desa
siaga aktif

DO ANC 2% 4% DO ANC masih banyak

5.3. Menentukan Masalah Prioritas


Dari beberapa kesenjangan yang terjadi maka dibuat urutan 10
prioritas masalah sehingga penangan dapat berjalan sesuai
perencanaan, memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dan dapat
menyelesaikan masalah secara berkesinambungan
Dengan menggunakan metode USG maka dibuat urutan prioritas
masalah berdasarkan pertimbangan Urgency, Seriuosness, dan Growth.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan :
 Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
 Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
 Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah

Table 5.6. Penentuan Prioritas Masalah
NO UPAYA/KEGIATAN U S G Total prioritas

KIA/KB :
NO UPAYA/KEGIATAN U S G Total prioritas

1 Rendahnya cakupan komplikasi 5 5 4 14 III


kebidanan yang ditangani,
2 Rendahnya cakupan neonatus dengan 5 5 5 15 II
komplikasi yang ditangani

PROMKES :

3 Rendahnya tingkat pengkajian dan 3 4 4 11 VII


Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah
Tangga

4 Rendahnya bimbinaan UKBM dilihat 3 3 4 10 VIII


melalui prosentase (%) Posyandu
purnama & mandiri

5 Rendahnya Pemberdayaan 3 3 4 10 IX
individu/keluarga melalui kunjungan
rumah

GIZI MASY :

6 Rendahnya ASI ekslusif 4 4 4 12 VI

P2P :

7 Rendahnya Cak. TB BTA + 5 5 5 15 I

8 Rendahnya Cak. Penderita Pneumonia 4 5 4 13 IV


dan diare Balita

Kesehatan Lingkungan

9 Rendahnya cakupan dan mutu 3 4 3 10 X


pengawasan rumah, dan SPAL

PERKESMAS

10 Rendahnya cakupan pembinaan 4 4 5 13 V


terhadap keluarga rawan kesehatan
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar,
3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Atas dasar skoring tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah
Rendahnya cakupan Penemuan kasus TBC BTA +

5.4. Identifikasi Akar Penyebab Masalah


Berdasarkan hasil perhitungan matriks prioritas diatas, ditetapkan satu
masalah utama yang akan diintervensi yaitu masalah RENDAHNYA
KASUS PENEMUAN TBC BTA +
Setalah didapatkan prioritas masalah selanjutnya dilakukan
brainstorming untuk mencari penyebab masalah dan alternatif pemecahan
masalah yang sudah ditentukan. Dari hasil brainstorming didapatkan
beberapa hal yang menjadi penyebab masalah antara lain sebagai berikut
:
a. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan terutama TBC
Paru BTA + masih sangat rendah
b. Kurangnya jangkauan akses informasi kesehatan terhadap
masyarakat
c. Rendahnya utilisasi fasilitas Puskesmas dengan alasan
keterjangkauannya dan kendala lamanya masa pengobatan
d. Kurangnya strategi tenaga P2TBC menjangkau kasus-kasus resiko
TBC BTA + di masyarakat
e. Kurangnya analisis petgas P2TBC terhadap pencapaian
indikator/target program
f. Kurangnya strategi pendekatan terhadap kader kesehatan dalam
memperbaiki tingkat pemahaman masyarakat terhadap tupoksi tenaga
kesehatan
g. Kurangnya keterlibatan lintas sektor dalam penanganan kasus TBC
Bta +
h. Kurangnya pembinaan desa siaga oleh sektor terkait dalam
mendorong aktifnya desa siaga sehingga masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri untuk hidup sehat
i. Program penyuluhan melalui Posyandu dan minggon Desa mampu
menigkatkan partisipasi masyarakat
j. Rangkap tugas petugas TB
k. Pembentukan tim TB yang solid belum ada
l. Kader tb merangkap kader pos yandu
m. Kontak tidak bisa diperiksa, alasan kerja dan merasa tidak sakit
n. Belum ada mou dengan sarkes swasta dan rs sehingga data dari sarkes swasta
belum tercatat di puskesmas

Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah


pendekatan/metode yang digunakan untuk identifikasi penyebab suatu
masalah. Analisis pohon masalah dilakukan dengan membentuk pola
pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen sebab akibat yang
berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Metode ini dapat
diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan prioritas
masalah.Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan
cabang. Batang pohon menggambarkan masalah utama, akar
merupakan penyebab masalah inti, sedangkan cabang pohon mewakili
dampak. Penggunaan pohon masalah ini berkaitan dengan
perencanaan proyek. Hal ini terjadi karena komponen sebab akibat
dalam pohon masalah akan mempengaruhi desain intervensi yang
mungkin dilakukan. . :
 Man (Tenaga Kerja) : hal ini berkaitan dengan kekurangan
pengetahuan dan keterampilan dari sumber daya manusia
 Metode : segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
kegiatan
 Dana : hal yang berkaitan dengan segala pembiayaan
 Sarana : ketiadaan spesifikasi kualitas bahan baku yang digunakan
 Tempat&Lingkungan Kerja : tidak memerhatikan kebersihan,
lingkungan kerja tidak kondusif, kurangnya lampu penerangan,
ventilasi yang buruk, bising, dan lain sebagainya
Beberapa penyebab masalah diatas kemudian digambarkan dengan
diagram pohon masalah sebagi berikut :
Gambar 5.1. Diagram Pohon Masalah Penyebab Masalah program TB

Kasus TBC BTA + Meningkat Akibat

Rendahnya cakupan penemuan


kasus TBC BTA + Masalah

Manusia :

Penyebab Masalah
Metode : Sarana : Lingkungan :
Belum
- Belum optimalnya - Alat & sarana - Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang TBC BTA +.
optimalnya
kinerja pelaksanaan SOP utk penyuluhan - Faktor budaya / kebiasaan yang kurang baik masih mendominasi di
petugas P2TBC penjaringan kasus TBC msh kurang. masyarakat.
Petugas TB BTA + - Belum adanya MOU dengan sarkes swasta/negeri
rangkap tugas . a. - Belum adanya kader khusus TBC/ Kader tb
.
merangkap kader pos yandu

- Masih belum maksimalnya pemanfaatan Posyandu dan minggon


Desa sebagai tempat penyuluhan
b. Kontak tidak bisa diperiksa, alasan kerja dan

Alternatif Pemecahan
- Optimalisasi penjaringan - Pengadaan - Penyuluhan yang berkesinambungan pada masyarakat,
sarana merasa
terutama tidakresti.
kelompok sakit
kasus TBC BTA + dengan
melibatkan UKP penyuluhaan - Meluruskan mitos - mitos & kebudayaan yg kurang baik di

Masalah
- Pembinaan & melalui JKN masyarakat secara bertahap.
- Kunjungan rumah dalam
Evaluasi kepada - Revitalisasi - Pembentukan kader TBC
rangka penemuan kasus
petugas P2TBC ruangan poli - Pertemuan dengan linsek, untuk dukungan program
TBC BTA +
secara TBC - Membuat MOU dengan sarkes swasta/negeri
- Sosialisas/penyuluhan
berkesinambun - Optimalisasi peran Posyandu, dengan mengaktifkan program P2P
TBC BTA
gan.
- Pelatihan
Program TBC
Pembentukan tim
TB puskesmas
Untuk menentukan prioritas penyebab masalah dilakukan voting
kepada semua petugas . Dari beberapa penyebab masalah tersebut
kemudian ditetapkan bahwa penyebab utama masalah P2P rendahnya
kasus penemuan TBC BTA + bersinergi dengan penyuluhan pada
kelompok adalah kurangnya pembinaan Posyandu dan kurangnya
jumlah petugas,rangkap tugas petugas tb ,kemampuan analisis
petugas kurang dan belum adanya mou dengan sarana kesehatan
swasta.
5.5. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Langkah selanjutnya merumuskan alternatif pemecahan masalah dari
penyebab masalah yang telah diprioritaskan dengan melakukan
brainstorming kembali kepada petugas. Hasil dari brainstorming
selanjutnya adalah sebagai berikut :
 Optimalisasi posyandu melalui peningkatan kapasitas kader
posyandu/tokoh masyarakat dan kinerja P2 TBC, menuju Posyandu
purnama atau mandiri, sehingga fungsi sebagai posyandu multifungsi,
dengan mengaktifkan penanganan penyakit berbasis lingkungan dan
surveilans
 Peningkatan kinerja promkes bersinergi dengan semua
upaya/program terutama dalam penyuluhan kesehatan.
 Meningkatkan peran serta masyarakat melalui optimalisasi Desa
Siaga dengan meningkatkan strata Posyandu, berperan aktif dalam
penyuluhan terutama penyuluhan dalam hal mitos yang tidak baik,
serta pembinaan kader, juga membuat MOU dengan sarana
kesehatan swasta/negeri.
 Meningkatkan peran lintas sektor dalam penggerakan, pelaksanaan
dan monitoring evaluasi semua upaya/program dan pembentukan
kader TBC.
 Optimalisasi kompetensi petugas P2TBC melalui pembinaan dan
pelatihan program, serta melakukan evaluasi kegiatan secara rutin.
 Membangun Poli TOWS
Mengingat tidak semua alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan
secara terpisah, maka dibuat penentuan prioritas alternatif pemecahan
masalah menggunakan matriks dengan unsur penilaian sebagai berikut :
C = Capability (Ketersediaan sumber daya spt : dana, sarana dan
peralatan)
A = Accessibility (Kemudahaan didasarkan pada ketersediaan metode,
cara, teknologi
serta penunjang pelaksanaan)
R = Readiness (Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi
L = Leverage (Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan
yang
lain dalam pemecahan masalah yang dibahas)
Masing – masing unsur tersebut diberi rentang skor antara 1 sampai 5
dengan kriteria sebagai
berikut :
Tabel 5.7. Kriteria Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 31


Nilai Kriteria
1 Tidak Sesuai
2 Kurang Sesuai
3 Cukup
4 Sesuai
5 Sangat Sesuai

Berikut matriks hasil perhitungan untuk menentukan prioritas alternatif


pemecahan masalah sebagai intervensi :
Tabel 5.8 Matriks Skoring Penentuan Prioritas Alternatif
Pemecahan Masalah

No Alternatif C A R L Skor Prioritas


1 Optimalisasi posyandu multifungsi 4 4 4 4 16 V
 kelas ibu,
 kelas penanganan gizi kurang,
 kelas pembinaan kader,
 kelas penanganan penyakit
berbasis lingkungan
 surveilans
 refresing kader
2 Peningkatan Kompetensi dan 4 4 4 5 17 IV
kapasitas pegawai (P2TB)
 peningkatan kinerja P2TBC
melalui pelatihan
 pembinaan dan evaluasi
berkala
 Kerjasama dg UKP untuk
penjaringan
 Menambah petugas TB
3 Peningkatan kinerja promkes 4 4 4 4 16 III
bersinergi dengan semua
upaya/program terutama dalam
penyuluhan dan pembinaan
 peningkatan strata Posyandu
 Penyuluhan kesehatan,
terutama tentang TBC
4 Meningkatkan peran serta 5 5 5 5 20 I
masyarakat melaui optimalisasi
DESA SIAGA
 Penyuluhan
 Pembentukan Kader TBC
 Peningkatan srata Posyandu
 Membuat Pos TB di desa

5 Meningkatkan peran lintas sektor 4 4 5 5 18 II

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 32


No Alternatif C A R L Skor Prioritas
dalam penggerakan, pelaksanaan
dan monitoring evaluasi
upaya/program P2TBC
 Penggerakan sarkes swasta,
melaui MOU

Berdasarkan tabel tersebut ditetapkan intervensi yang akan dilaksanakan


dengan Meningkatkan peran serta masyarakat melaui optimalisasi DESA
SIAGA
 Penyuluhan
 Pembentukan Kader TBC
 Peningkatan srata Posyandu
 Membuat Pos TB di desa
alternatif kegiatan lain akan dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan
tenaga, waktu dan anggaran yang tersedia. Selanjutnya dituangkan di
dalam Rencana Usulan Kegiatan upaya/program untuk kemudian
diuraikan dalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan/POA. (terlampir)

C. Penyusunan Rencana

- Tujuan, Sasaran, Visi, Misi, Tata Nilai


Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat
membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan
dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus
dilaksanakan.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun


2009, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 16
Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018, Visi
Kabupaten Bogor adalah “ KABUPATEN BOGOR MENJADI
KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA”, sedangkan misi kabupaten
bogor berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangaka
Menengah Daerah) adalah :

1. Meningkatkan keshalehan sosial dan kesejahteraan sosial


masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 33


2. Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan
pengembangan usaha berbasis sumber alam dan pariwisata

3. Meningkatkan integrasi koneksitas dan kualitas infrastruktur


wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan

4. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan


pendidikan dan pelayanan kesehatan

5. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan


kerjsama antar daerah dalam kerangka tata kelola
pemerintahan yang baik

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam


jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan
Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis,
Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan
tujuan yang akan ditetapkan, maka Puskesmas Kabupaten Bogor akan
dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu
sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya
dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang


akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu.
Sasaran adalah salah satu dasar dalam penilaian dan pemantauan
kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap
sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Bogor Visi dan Misi Puskesmas Cileungsi adalah

a. Visi : ”Terwujudnya Masyarakat Cileungsi Yang Mandiri


Untuk Hidup Sehat.”
b. Misi : 1. Mengembangkan pelayanan kesehatan dasar
yang lengkap dan profesional bagi masyarakat
2. Memberdayaka masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan
3. Menggalang kemitraan dengan sektor terkait.”
Dari Visi dan Misi yang telah di bentuk oleh puskesmas maka di
tentukan Tujuan dan Sasaran dari Misi antara lain :

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 34


A. Tujuan dari Misi ;

1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata


dan berkualitas bagi semua orang.
2. Meningkatnya Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat
dalam Bentuk Jampesehat.
3. Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan

B. Sasaran :

1) Meningkatnya cakupan pelayanaan kesehatan bagi masyarakat

2) Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat

3) Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat

4) Terselenggaranya pelayanan kseshatan melalui Jampesehat

5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik

6) Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan


dasar maupun rujukan.

Tata Nilai Puskesmas :

NILAI-NILAI

Kejujuran Bicara berdasarkan fakta Mengakui kekurangan


organisasi
CintaKasih Melayani dengan ikhlas
Profesional Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan prosedur
Komitmen Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan
Konsisten Berkesinambungan dalam menyelesaikan pekerjaan

- Strategi Pelaksanaan

Didalam pelaksanaan kegiatan di puskesmas perlu di susun


strategi dalam pelaksaan kegiatan. Merujuk pada tujuan dan
sasaran tersebut diatas rumusan strategi pada Puskesmas
Cileungsi adalah sebagai berikut :
a) Mengoptimalkan kewenangan untuk pengembangan
pelayanan kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 35


b) Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan
dengan kompetensi yang dibutuhkan.
c) Meningkatkan dan memasyarakatkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
d) Mengoptimalkan sarana kesehatan yang ada dan standar
operasional prosedur untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan
e) Memanfaatkan sistem informasi untuk meningkatkan
aksesibilitas data puskesmas yang tersaji secara tepat waktu
dan akurat.
f) Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat.

Sedangkan Kebijakan Puskesmas Cileungsi adalah


sebagai berikut :
1. Terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan sesuai
dengan standar yang berlaku
2. Terpenuhinya dan meningkatnya kualitas sumber daya
manusia kesehatan/ tenaga kesehatan
3. Meningkatnya kualitas upaya kesehatan, baik upaya
kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan
masyarakat (UKM)
4. Terpenuhinya pembiayaan kesehatan melalui sistem
jaminan pemeliharaan kesehatan
5. Meningkatnya manajemen pelayanan kesehatan termasuk
regulasi dalam bidang kesehatan.
6. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
bidang kesehatan.
7. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dalam
masyarakat.

BAB. III.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 36


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih


kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Dalam Renstra Puskesmas Cileungsi tahun 2013-2018, program yang


ada di puskesmas dengan mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan masuk
ke dalam Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari Kegiatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat di UPT Puskesmas (APBD
Kabupaten/operasional), Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional
FKTP Puskesmas dan Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan pada Puskesmas (BOK). Di dalam Rencana Strategis Puskesmas
periode tahun 2013-2018 disesuaikan dengan tujuan Pemerintah Kabupaten
Bogor untuk menjadikan Kabupaten Bogor yang termaju di Indonesia maka
akan dituangkan pula Indikator Termaju di sektor kesehatan yang dapat
menjadikan daya ungkit pada Indikator Termaju di Tingkat Kabupaten.
Berikut disajikan Program dan Kegiatan Puskesmas Cileungsi Kabupaten
Bogor tahun 2013-2018. Adapun Rencana program, Kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas Cileungsi tahun 2013 – 2018 dapat dilihat
dalam tabel III.1 di bawah ini ;
Anggaran dan Realisasi

TAHUN Operasional JKN BOK

Anggaran Real % Anggaran Real % Anggaran Real %

2014 206.861.000 201.337.811 97,33% 457.208.000 160.887.000 36% 118.547.000 118.847.000 100%

2015 151.023.000 148.569.022 98,3% 1.791.281.500 1.191.281.500 66,8% 221.410.000 221.400.000 100%

2016 224.351.000 221.796.924 98,86% 2.172.594.000 1.641.208.672 75,54% 401.870.000 352.297.500 87,66%

2017 Juni: Juni: Juni:


261.988.000 45% 2.140.748.003 33,86% 627.770.000 41,29%
Dst. 119.022.738 724.496.160 259.235.000

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 37


TABEL 5.5 TABEL REALISASI BIAYA OPERASIONAL UPT PUSKESMAS
CILEUNGSI

ANGGARAN

REALISASI

SALDO
URAIAN
NO

1 Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan 8.400.000 8.400.000

2 Belanja pengisian tabung gas 5.120.000 5.120.000

3 Belanja pengadaan Bahan Makanan 10.032.000 10.032.000

4 Belanja telepon 3.120.000 3.120.000

5 Belanja air 600.000 600.000

6 Belanja Listrik 30.600.000 30.354.947 245053

7 Belanja Jasa Piket 85.200.000 79.800.000 5400000

8 Belanja uji Lab 4.000.000 4.000.000

9 Belanja Surat Tanda Nomor


1.569.000 1.550.100 18900
Kendaraan

10 Belanja Jasa Service, Penggantian


1.500.000 1.500.000
Suku Cadang dan Pelumas

11 Belanja Makanan dan Minuman


8.950.000 8.950.000
Kegiatan

12 Belanja Perjalanan Dinas Dalam


53.500.000 48.420.000 5080000
Daerah

13 Belanja Pemeliharaan Gedung 10.000.000 10000000

14 Belanja Limbah Medis 5.280.000 5.280.000

15 Belanja Internet 2.640.000 2.640.000

16 Belanja ATK 9.975.000 9975000

17 Belanja Alat Listrik 2.800.000 2.800.000

18 Belanja Benda Pos 930.000 930.000

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 38


19 Belanja Alat Kebersihan 8.000.000 8.000.000

20 Belanja Gas Medis 1.380.000 1138.000

21 Belanja Pemeliharaan Komputer 3.598.000 3.598.000

22 Belanja Pemeliharaan AC 2.435.000 2.435.000

23 Jasa Pihak Ketiga 72.000.000 72.000.000

JUMLAH 318.989.000 286.347.625 9.255.985

REALISASI BIAYA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN UPF


PUSKESMAS CILEUNGSI TAHUN 2016
PENYERAPAN (kumulatif)
ALOKASI Total
NO PROGRAM TW 2 (Maret-Juni) TW 3 TW 4

BOK (Rp) BOK (Rp) % BOK (Rp) % BOK (Rp) % BOK (Rp) %

1 GIZI 22,400,000 9,400,000 42% 8,800,000 39% 3,600,000 16% 97%


21,800,000

KESEHATAN
2 IBU DAN 149,234,000 53,840,000 36% 52,587,000 35% 40,640,000 27% 98%
147,067,000
REPRODUKSI

KESEHATAN
3 BAYI, ANAK 55,074,500 26,900,000 49% 11,300,000 21% 13,620,000 25% 94%
51,820,000
DAN REMAJA

4 KESLING 34,500,000 13,000,000 38% 5,700,000 17% 5,991,500 17% 71%


24,691,500

TB, HIV,
PENYAKIT
5 35,570,000 10,000,000 28% 10,311,500 29% 7,570,000 21% 78%
MENULAR 27,881,500
LAINNYA

PENYAKIT
6 TIDAK
MENULAR

7 KESWA

KESJA &
8
KESORGA

9 PROMKES 27,014,000 2,000,000 7% 3,600,000 13% 10,407,000 39% 59%


16,007,000

UPAYA
10 KESEHATAN 21,094,000 5,929,000 28% 5,533,000 26% 1,600,000 8% 62%
13,062,000
LAIN

MANAJEMEN
11 56,983,500 18,236,000 32% 19,175,000 34% 12,557,000 22% 88%
PUSKESMAS 49,968,000

TOTAL 401,870,000 139,305,000 35% 117,006,500 29% 95,985,500 24% 352,297,000 87,66%

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 39


Penggunaan /bulan
Kode
Kegiatan Anggaran Total
Rekening
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Honorarium Tim
Pengadaan 4,225,000 4,375,000 4,375,000
5210102 Barang dan Jasa
Honorarium Non
4,050,000 350,000 350,000
5210202 PNS
Honor/Upah kerja 600,000 600
5210203
Belanja Alat Tulis
6,694,000 16,894,000 16,894,000
5220101 Kantor
Belanja Bahan
dan Alat 89,779,000 38,020,000 38,020,000
5220109 Laboratorium
Belanja Alat
Kedokteran Pakai 8,432,000 5,448,800 5,448,800
5220110 Habis
Belanja
Perlengkapan
21,616,000 26,265,000 26,265,000
Medis Pakai
5220111 Habis
Belanja Obat-
120,422,000 23,928,539 23,928,539
5220204 obatan
Belanja Kawat/
11,040,000 8,654,517 8,654,517
5220306 Faksimili/ Internet
Belanja Jasa
911,010,000 78,361,800 154,348,800 77,691,600 78,501,600 79,657,200 80,020,800 79,423,000 79,840,800 74,900,000 73,731,600 54,532,800 911,010,000
5220312 Pelayanan
Belanja Cetak 39,947,000 36,733,550 36,733,550
5220601
Belanja
3,910,000 540,000 146,000 420,000 1,106,000
5220602 Penggandaan
Belanja makan
dan Minum 4,300,000 700,000 700,000
5221104 Kegiatan
Belanja
Perjalanan Dinas 26,400,000 750,000 1,020,000 770,000 2,810,000 2,025,000 2,350,000 2,300,000 3,300,000 15,325,000
5221501 Dalam Derah
Belanja
Perjalanan Dinas 63,880,000
5221502 Luar Derah

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 40


Penggunaan /bulan
Kode
Kegiatan Anggaran Total
Rekening
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

9,000,000 9,000,000
Belanja
Pemeliharaan
5221840 genset
Belanja
5221805 Pemeliharaan alat 2,195,000 2,195,000
kesehatan
Belanja
5221806 168,750,000 168,750,000
kepesertaan
Belanja Jasa
Tenaga
5221807 6,000,000 6,000,000
ahli/Instruktur/
Nara sumber
Belanja Modal
5231012 4,500,000 3,903,900 3,903,900
Mesin Absensi
Belanja Modal
5231107 23,875,000 23,750,000
Pengadaan AC
Belanja Modal
5231115 Pengadaan rak 4,720,000
arsip
Belanja Modal
5231119 Pengadaan 5,450,091 5,450,091
papan nama
Belanja Modal
Pengadaan
5231121 9,900,000
tabung pemadam
kebakaran
Belanja Modal
5231202 Pengadaan 44,871,000 46,913,048 46,913,048
Komputer PC
Belanja Modal
Pengadaan
5231203 42,875,000 31,319,089 31,319,089
Komputer
Notebook
Belanja Modal
5231204 Pengadaan 9,000,000 8,665,800 8,665,800
Printer
Belanja Modal
5231205 11,375,000 11,375,000
Pengadaan UPS

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 41


Penggunaan /bulan
Kode
Kegiatan Anggaran Total
Rekening
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Belanja Modal
5231211 9,068,000
Pengadaan Software
Belanja Modal
5231301 12,000,000 12,875,000 12,875,000
Pengadaan Meja Kerja
Belanja Modal
5231304 Pengadaan Kursi kerja/ 51,550,000 43,613,141 43,613,141
Kursi Tunggu
Belanja Modal
5231305 Pengadaan Kursi 49,060,000 45,374,288 45,374,288
Rapat
Belanja Modal
5231308 3,450,000
Pengadaan Sofa
Belanja Modal
5231504 5,400,000 19,008,000 19,008,000
Pengadaan Gordeyn
Belanja Modal
5231505 Pengadaan sound 6,960,000 6,960,000
system
Belanja Modal
5231901 Pengadaan Alat alat
kedokteran umum
Belanja Modal
5231902 Pengadaan Alat alat
Kedokteran Gigi
Belanja Modal
Pengadaan Alat alat
5231907 kedokteran Kebidanan
dan Penyakit
Kandungan
Belanja Modal
5232003 Pengadaan Alat-alat
Laboratorium Kimia
Belanja Modal
5232506 Pengadaan Instalasi 2,500,000
AC

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 42


BAB IV
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS CILEUNGSI YANG MENGACU PADA
RENSTRA DINAS KESEHATAN

Pada era reformasi dan desentralisasi, keterbukaan publik terhadap


pelayanan kesehatan merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh
Puskesmas Cileungsi sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bogor, puskesmas
harus berkontribusi secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) yang mengacu pada Indikator kinerja Dinas Kesehatan dan juga
Tujuan dan sasaran RPJMD seperti pada Tabel IV. 1 sebagai berikut :

Tabel IV.1 Indikator Termaju dan Indikator Rencana Program Prioritas

Dinas Kesehatan yang Mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD

Kondisi
Kondisi
Kinerja
Kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No Indikator pada akhir
periode
periode
RPJMD
RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR TERMAJU

Jumlah puskesmas
1 - 0 0 6 14 20 40
yang terakreditasi
Seluruh masyarakat
2 mendapatkan jaminan - 40% 55% 70% 72-80% 80-100 % 100 %
kesehatan
Angka Usia Harapan
3 69,69 70,35 70,61 70,68 70,94 71,2 71,2
Hidup

INDIKATOR RENCANA PROGRAM PRIORITAS MENGACU PADA RPJMD

Cakupan komplikasi
1 kebidanan yang 99,7 80 80 81,25 81,25 82,5 82,5
ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
2 kesehatan yang 86,11 90 90 91,25 92,5 93,75 93,75
memiliki kompetensi
kebidanan
Persentase balita gizi
3 0,021 0,020 0,019 0,018 0,017 0,016 0,016
buruk

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 43


Cakupan Desa /
4 kelurahan Universal 95,1 100 100 100 100 100 100
Child Immunization (UCI)
Cakupan Balita Gizi
5 Buruk mendapat 100 100 100 100 100 100 100
perawatan
Cakupan penemuan dan
6 penanganan penderita 92,08 82 82 82 82 82 82
penyakit TBC BTA
Cakupan penemuan dan
7 penanganan penderita 100 100 100 100 100 100 100
penyakit DBD

8 Cakupan kunjungan bayi 94,76 95 95 95 95 95 95

Cakupan Rumah dengan


9 95,01 95 95 95 95 95 95
bebas jentik
Cakupan TTU (Tempat-
10 Tempat Umum) yang 77,22 77,72 78,22 79,72 79,72 79,72 79,72
memenuhi syarat
Cakupan TPM (Tempat
11 Pengolahan Makanan) 89,71 89,96 90,21 90,46 90,71 90,96 90,96
yang memenuhi syarat
Cakupan SAB (Sarana
12 Air Bersih) yang 70,07 70,57 71,07 71,57 72,07 72,57 72,57
memenuhi syarat
Cakupan JAGA (Jamban
13 Keluarga) yang 70,13 70,63 71,13 71,63 72,13 72,63 72,63
memenuhi syarat
Prosentase pengadaan
14 100 100 100 100 100 100 100
obat essensial
Cakupan pengawasan
100 100 100 100 100 100 100
15 terhadap obat
Cakupan Desa Siaga
50,23 60 80 85 90 100 100
16 Aktif

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 44


BAB V
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA

A. Pengawasan dan Pengendalian

Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu


pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah
pengawasan yang dilakukan oleh Puskesmas sendiri, baik oleh
Kepala Puskesmas, tim audit internal maupun setiap penanggung
jawab dan pengelola/pelaksana program. Adapun pengawasan
eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara lain
dinas kesehatan kabupaten/kota, institusi lain selain Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat. Pengawasan yang dilakukan
mencakup aspek administratif, sumber daya, pencapaian kinerja
program, dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya
ketidaksesuaian baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu
dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dapat
dilakukan secara terjadwal atau sewaktu-waktu. Pengendalian adalah
serangkaian aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan
kegiatan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
cara membandingkan capaian saat ini dengan target yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka harus
dilakukan upaya perbaikan (corrective action).
Kegiatan pengendalian ini harus dilakukan secara terus
menerus. Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh
Dinas kesehatan kabupaten/kota, Kepala Puskesmas, maupun
penanggung jawab program. Tujuan dari pengawasan dan
pengendalian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan,
apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah
sumber daya telah ada dan digunakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan
pemecahan masalah sedini mungkin.

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 45


3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan
kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi.
4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang
adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat
mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada
pelaksanaan kegiatan atau program terkait, baik yang sedang
berjalan maupun pengembangannya di masa mendatang.
5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan
tentang adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus
ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan
hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang
berkepentingan, secara kontinyu dan dari waktu ke waktu

B. Penilaian Kinerja Puskesmas

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam


pembangunan kesehatan, mempunyai peran yang cukup besar
dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Penilaian
kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja / prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian kinerja
puskesmas dimulai dari tingkat puskesmas yang melakukan
penilaian secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melakukan verifikasi hasil dari penilaian tersebut.
Tujuan dari penilaian kinerja puskesmas Cileungsi adalah untuk
mencapai tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Bogor. Secara khusus tujuan
dilaksankaannya penilaian kinerja adalah agar puskesmas :
1) Mendapatkan gambaran tingkat kinerja puskesmas (hasil
cakupan kegiatan, mutu kegiatan dan manajemen puskesmas)
pada akhir tahun kegiatan.
2) Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di
tahun yang akan dating.
3) Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serat hambatan masalah

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 46


kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja puskesmas (output dan outcome).
4) Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk
persyaratan akreditasi puskesmas.
5) Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk
dilaksanakan segera pada tahun yang akan dating berdasarkan
prioritasnya.

Ruang lingkup dari penilaian kinerja puskesmas :


1) UKM Esensial yang berupa pelayanan promosi kesehatan,
pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak
dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
2) UKM pengembangan, dilaksanakan setelah puskesmas mampu
melaksanakan UKM esensial secara optimal, mengingat
keterbatasan sumber daya dan adanya prioritas masalah
kesehatan.
3) UKP yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat,
pelayanan satu hari (one day care), home care dan / atau rawat
inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 47


BAB VI
PENUTUP

Renstra Puskesmas Cileungsi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018


merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan yang memuat
visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembanguan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Puskesmas. Renstra
puskesmas ini telah mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2013-
2018 dalam program kegiatan maupun indikator kinerja pelaksanaan
kegiatan pelayanan di puskesmas.

Renstra Puskesmas Cileungsi Tahun 2013 – 2018 menjadi


pedoman dalam penyusunan Perencanaan Tahunan puskesmas, Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
Semoga Renstra ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
perencanaan tahun – tahun berikutnya.

Cibinong, 2016
Kepala Puskesmas Cileungsi

dr. Delly Mulyati


NIP. 196711282002122002

Rencana Strategis Puskesmas Cileungsi 48

Anda mungkin juga menyukai