Bab 4 - M2 PDF
Bab 4 - M2 PDF
Hulu/Upstream Hilir/downstream
AB=0,3 BE Garis arah
C Parabola dasar
h1
Bendungan tanah
Sb.x(+) H
Dasar rapat air
p
debit dapat diturunkan dari gambar garis aliran paling atas atau disebut garis
rembesan (seepage line). Menurut Casagrande bentuk dasar garis rembesan adalah
parabola dengan pusat salib sumbu di F dan sumbu x positif arah ke kiri seperti
pada Gambar 4.1. Titik api F terletak pada perpotongan dasar bendung dengan
keluarnya air. Parabola dasar akan memotong garis muka air hulu tidak di B,
tetapi di A dengan AB = 0,3 BE Jika digunakan sistem salib sumbu x dan y,
persamaan parabola dasarnya adalah : y2 = 2px + p2, sedangkan jika digunakan
39
sistem koordinat polar seperti pada Gambar 4.2. persamaan parabola dasarnya
p
adalah : r
1 - cosθ
garis arah
r
x
F ½p V ½p
garis rembesan yang sebenarnya, parabola dasar tersebut perlu dikoreksi pada
bagian hulu dan bagian hilir.
Koreksi Bagian Hulu
1. Sudut lereng hulu < 90o
A B Koreksi
Parabola dasar/garis
< 90 rembesan
o
Gambar 4.3. Koreksi bagian hulu dengan sudut lereng < 90o
A B Koreksi
Parabola dasar/garis
rembesan
90o
H
Gambar 4.4. Koreksi bagian hulu dengan sudut lereng = 90o
A B
Koreksi
Parabola dasar/garis
rembesan
>90o
Gambar 4.5 Koreksi bagian hulu dengan sudut lereng > 90o
k1 k2 k1
tembus air rapat air tembus air
90o
k1 k1
k2
>90o
parabola dasar
G’
garis rembesan a
yang sebenarnya
G a
>30
F
Gambar 4.7. Koreksi garis rembesan di talud hilir
Selain menggunakan Tabel 4.1. koreksi garis rembesan juga bisa menggunakan
Gambar 4.8. Gambar 4.8. sekaligus untuk mencari koreksi garis rembesan yang
sudut talud hilir bendungannya selain yang ada dalam Tabel 4.1. Sudut-sudut
lereng bendungan hilir di atas 90o adalah seperti pada Gambar 4.9. Pada kondisi
ini bendungan pada bagian hilirnya menggunakan bahan filter yang berfungsi
untuk menahan butiran-butiran tanah bendungan yang terbawa oleh rembesan air
melalui badan bendungan tanah.
Gambar 4.8. Koreksi garis rembesan pada talud hilir bendungan tanah (Berry &
Reid, 1987)
parabola dasar
parabola dasar G’
G’ a
garis rembesan
garis rembesan a yang sebenarnya
yang sebenarnya a G
G a
F F
a V=G=G’
F
a
F
(c) 90o< (d)
Gambar 4.9. Berbagai sudut lereng bendungan tanah
Sehingga apabila p diketahui akan diperoleh nilai a + a. Dengan Tabel 4.1. nilai
a diketahui yang berarti letak titik G dapat digambar.
Contoh 4.1.
Misalkan dengan memasukkan koordinat titik A ke dalam persamaan parabola
dasar diperoleh nilai parameter p = 3 m. Jika sudut lereng hilir bendungan tanah
() = 90o, dimana letak garis rembesan bertemu dengan lereng hilir bendungan ?
Penyelesaian :
Dari Tabel 4.1. diperoleh : = 0,26
a + a = = =3m
Hulu/Upstream Hilir/downstream
AB=0,3 BE Garis arah
C Parabola dasar
h1
Bendungan tanah
y
> 30o
Sb.x(+) H
Dasar rapat air
p
Jika ada gambar flownet, debit rembesan dihitung dengan rumus : q = k.h.
Jika tidak ada gambar flownet tetapi hanya ada gambar garis rembesan saja
(Gambar 4.10.), dihitung dengan cara pendekatan sebagai berikut :
Dipandang tegak lurus bidang gambar = 1
Debit, q = V.A = k.i.A
dengan : k = koefisien permeabilitas
i = hidrolik gradien
A = luas penampang aliran
Disuatu tempat,
A=y i=
q = k.y.
q=k .
q = k.p
dengan :
q = debit rembesan per satu satuan tegak lurus bidang gambar
k = koefisien permeabilitas
46
p = parameter = –d
Sudut talud hilir < 30o
Sb.y(+)
Hulu/Upstream Hilir/downstream
AB=0,3 BE Garis arah
C Parabola dasar
h1
Bendungan tanah
h2 < 30o
Sb.x(+) H
Dasar rapat air
p
q = k.a.sin.tg
q.dx = k.y.dy
q =k
Batas integrasi dari titik G sampai dengan titik A
47
q =k
q(d-acos h12-a2sin2)
q=
k.a.sin.tg
= a.sin.tg a.d.sin.tga2.sin2
d.sin.tg
)+ =0
a=
1
: , tg
m m2 =
2
G
a= , asin = h2
a
h2
48
h2 = d tg
h2 =
q = k.a.sin.tg
q=k
Contoh 4.2.
5m
2m
8m 1 1
2 2
Rapat air
Sebuah bendungan tanah dengan ukuran seperti gambar di atas mempunyai
koefisien permeabilitas (k) = 1,25.10-4 cm/detik. Bendungan mempunyai panjang
100 m.
Soal : a).Hitung debit rembesannya selama 1 tahun !
b).Gambar garis rembesannya
Penyelesaian :
5m
2m E A B
8m 1 1
2 Rapat air 2
D F
d
a).Sudut lereng hulu () = sudut lereng hilir () = arctg (1/2) = 26,57o < 30o
49
BE = 8 x 2 = 16 m
AE = 0,7 x BE = 0,7 x 16 = 11,2 m
DF = 5 + 2 x 10 x 2 = 45 m
d = 45 – 11,2 = 33,8 m
h1 = 8 m
a= =
yA = h1 = 8 m
64 = 2p.33,8 + p2
p2 + 67,6 p- 64 =0
sumbu adalah kaki lereng bagian hilir (titik F). Misalkan diambil x = 15 m dari
F, diperoleh y2 = 1,86 (15) + 0,86 = 28,76, sehingga y = 5,4 m.
Titik- titik yang lain dicari dengan cara yang sama sehingga diperoleh beberapa
titik dengan koordinat sebagai berikut :
x 20 10 25 4,2 15
y 6,2 4,4 6,9 2,1 5,4
5m
2m E A B
8m 1 6.9 6.9
6.2 5.4
2 4.4
2.1
D F
4,2
1.9
10
15
20
25
33.8
Contoh 4.3.
Suatu bendungan tanah anisotropis seperti gambar berikut mempunyai koefisien
permeabilitas arah horizontal = 1,25x10-4 cm/detik dan arah vertikal 2x10-5
cm/detik. Hitung debit rembesan dan gambar garis rembesannya !
5m
2m E A B
8m 1 1
2 Rapat air 2
D F
d
Penyelesaian :
2m
2m E A B
8m 1 1
0.8
0.8
D F
d
k' = = = 0,5.10-4 cm/detik = 5.10-7 m/dettik
arc tg 1,25 = 51,34o > 30o
BE = 0,8 x 8 m = 6,4 m
AE = 0,7 BE = 4,48 m
DF = 2 + 0,8x10x2 = 18 m
d = 18 – 4,48 = 13,52 m
y2 = 2(2,19)x + (2,19)2
y2 = 4,38 x + 4,80
Untuk menggambar persamaan parabola dasar tesebut diatas diperlukan beberapa
titik-titik pertolongan yang memenuhi persamaan parabola dasar. Koordinat titik-
titik tersebut ditentukan secara bebas yang letaknya diusahakan merata di
sepanjang garis rembesan, dan sebagai contoh adalah sebagai berikut :
x -1,10 0 4 8 9 10 13,52
y 0 2,19 4,72 6,31 6,65 6,97 8
2m
2m E A B 1
0.8
G' 1,91
8m 1
0.8 G 3,85
D 4.0 F 1.1
8.0
9.0
10.0
13.52
FG’ = r = = = 5,76 m
45o , faktor koreksi = 0,34
60o , faktor koreksi = 0,32
51,34o , faktor koreksi = 0,34 + ( 0,32-0,34) = 0,3315
= 0,3315
FG = 5,76-1,91 = 3,85 m
Garis rembesan pada gambar asli.
Koordinat titik-titik pada parabola dasar gambar asli diperoleh dengan mengalikan
nilai sumbu horizontal (x) dengan faktor transformasi sedang nilai sumbu vertikal
(y) tetap. Koordinat titik-titik pada penampang asli adalah sebagai berikut :
x -2,75 0 10 20 22,5 25 33,8
y 0 2,19 4,72 6,31 6,65 6,97 8
Gambar garis rembesan pada penampang asli adalah sebagai berikut :
5m
2m E A B
8m 1 8 6.97 G
6.31
2 4.72 6.72
D F
10
20
25
33.8
Shell
Sand gravel
Core
Silty clay
1 k1 k2 k1 1
2 2
l1
k1 l k1
k2
l2
k1 k1 k1
l'
h1 k1
l
t k2 poreus/permeabel
Rapat air
Gambar 4.14. Bendungan dengan tanah dasar permeabel
q2 = k2.h1.
Nilai harganya tergantung dari perbandingan l/t seperti pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.Nilai pada bendungan dengan tanah dasar permeabel
>20 5 4 3 2 1
E A B
h1'
q F
h1
Sb. x
q
d' hd
D
Rapat air
h
q2 = k2.h1’. d
.l
Nilai seperti pada Tabel 4.2. dengan menggunakan nilai hd sebagai nilai t pada
tabel tersebut.
Soal-soal latihan
4.1. Bendungan dari tanah isotropis seperti gambar mempunyai panjang 100 m dan
koefisien permeability 0,003 cm/det. Hitung debit rembesannya per tahun dan
gambar garis rembesannya !
4m
11 m 9m
1 1
1,5 2
5m
2m
10 m 1 1
2 Rapat air 2
10 m
2m
10 m 1 1
2 Rapat air 2
58
4.4. Diketahui suatu bendungan tanah yang berdiri di atas tanah yang tidak kedap
air seperti pada gambar dibawah. Hitung debit rembesan dan gambar garis
rembesannya !