(RPP) KE-7
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar, diharapkan peserta didik dapat:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
3. Menentukan pengertian teks tanggapan kritis;
4. Menentukan fungsi teks tanggapan kritis;
5. Menentukan ciri-ciri teks tanggapan kritis;
6. Menentukan kebahasaab sosial teks tanggapan kritis ;
7. Menentukan perbedaan struktur teks tanggapan kritis.
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler
Memahami Isi Teks Tanggapan Kritis
1. Pengertian Teks Tanggapan Kritis
Teks Tanggapan Kritis adalah teks yang berisi pendapat tanggapan setuju/tidak setuju
karena bertentangan dengan hati nurani kita. Tanggapan yang diberikan harus
berdasarkan fakta, data,dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain.
Contoh: Teks “Pesawat Kepresidenan” halaman 85
2. Ciri-ciri teks Tanggapan Kritis
a) Strukturnya terdiri atas: Evaluasi, Deskripsi teks, Penegasan ulang (Versi buku
peserta didik).
b) Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Evaluasi, Tafsiran, dan Simpulan (Versi Silabus).
c) Memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta
dan alasan.
d) Ciri-ciri bahasa: Ungkapan untuk menguatkan dan melemahkan, ungkapan untuk
melihat sudut pandang orang lain, ungkapan untuk menggambarkan penegasana
ulang, urutan bilangan, dan gaya bahasa.
3. Fungsi sosial teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis dalam konteks sosial berfungsi sebagai kepedulian kita terhadap
lingkungan dan menanggapi kebiasaan secara kritis permasalahan di sekitar tempat
tinggal kita.
(Buku paket hal. 85-87)
Struktur teks Tanggapan Kritis
Versi Silabus
Orientasi
Evaluasi
Struktur Teks
Tanggapan Kritis Tafsiran
Simpulan
Versi Buku Teks
Evaluasi
Struktur Teks
Tanggapan Kritis Deskripsi Teks
Penegasan Ulang
Unsur Kebahasaan 1
Teks Tanggapan Kritis “Pesawat Kepresidenan” halaman 85
Unsur Kebahasaan teks Tanggapan Kritis (Kalimat Kompleks dan Kata Hubung)
1. Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua
verba atau lebih
Contoh: Tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyirami.
2. Kata hubung adalah kata yang menghubungkan frasa dengan frasa, klausa dengan
klausa atau menghubungkan kalimat satu dengan kalimat berikutnya.
Unsur Kebahasaan 2
Unsur kebahasaan teks Tanggapan Kritis (Kata Rujukan dan Kata Kerja)
1. Kata rujukan adalah kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan
sebelumnya.
2. Kata kerja (verba) adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan,
pengalaman atau pengertian dinamis lainnya.
Unsur Kebahasaan 3
1) Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pelempar
gagasan
Misalnya:
Ide itu sangat tepat.
Saya sependapat dengan hal itu.
2) Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis
Misalnya:
Tentu pandangan-pandangan itu dapat terbantahkan.
Pendapat yang penulis ungkapkan tidak berdasarkan fakta
3) Ungkapan tanggapan yang mengungkapkan sudut pandang orang lain
Misalnya:
Dia mengatakan bahwa….
Dia berpendapat bahwa….
4) Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain
Misalnya:
Data yang disajikan menunjukkan bahwa ….
Simpulan tulisan itu menunjukkan bahwa ….
5) Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas penghalusan
Misalnya:
Saya setuju dengan pendapat itu, tetapi ….
Data yang dikumpulkan sudah cukup lengkap, tetapi ….
6) Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau urutan informasi
Misalnya:
Alasan pertama adalah ….
Alasan kedua dapat dikemukakan bahwa ….
Dasar berikutnya sebagai penguat pendapat saya adalah ….
Menangkap Makna
Menangkap makna kata/istilah dalam teks Tanggapan Kritis
Menangkap makna kata/istilah dalam teks Tanggapan Kritis dilakukan dengan cara:
1. Mendata kata-kata/istilah sulit dalam teks Tanggapan Kritis ”Remaja dan Game
Online” halaman 102
2. Mencari makna kata/istilah yang ditemukan dengan menggunakan kamus
3. Membuat kalimat dengan istilah yang sudah ditemukan dalam teks “Remaja dan Game
Online”
Materi Remidi
Unsur Kebahasaan 1
Unsur Kebahasaan teks Tanggapan Kritis (Kalimat Kompleks)
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua
verba atau lebih
Unsur Kebahasaan 2
Unsur kebahasaan teks Tanggapan Kritis (Kata Rujukan)
Kata rujukan adalah kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan
sebelumnya.
Unsur Kebahasaan 3
Unsur kebahasaan yang berupa penggunaan ungkapan untuk menguatkan, melemahkan,
melihat sudut pandang orang lain, menggambarkan penegasan ulang, urutan bilangan, dan
gaya bahasa.
Materi Pengayaan
Memahami Isi Teks Tanggapan Kritis
Memahami isi teks tanggapan kritis dari teks yang diunduh dari internet.
Struktur Teks
Memahami struktur teks Tanggapan Kritis dari teks yang diunduh dari internet.
Unsur Kebahasaan 1
1. Menemukan kalimat kompleks dalam teks Tanggapan Kritis yang diunduh dari
internet.
2. Menemukan penggunaan kata hubung dalam teks Tanggapan kritis yang diunduh dari
internet.
Unsur Kebahasan 2
1. Menemukan penggunaan kata rujukan dalam teks Tanggapan Kritis yang diunduh dari
internet.
2. Menemukan penggunaan kata kerja dalam teks Tanggapan kritis yang diunduh dari
internet.
Unsur Kebahasaan 3
1. Menemukan penggunaan ungkapan dalam teks Tanggapan Kritis yang diunduh dari
internet.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
d. Tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Surat kabar/majalah dan koran
LCD
Laptop
Alat dan bahan Teks Tanggapan Kritis
Mengomunikasikan
a. Peserta didik menyampaikan hasil pemahaman tentang perbedaan
teks Tanggapan Kritis dengan teks lain
3. Kegiatan Penutup 12 menit
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang perbedaan teks Tanggapan Kritis dengan
teks lain.
b. Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat
mempelajari perbedaan teks Tanggapan Kritis dengan teks lain
c. Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan dari guru
tentang pembelajaran perbedaan teks Tanggapan Kritis dengan
teks lain.
d. Peserta didik menyimak informasi tentang rencana tindak lanjut.
I. Penilaian
1. Penilaian sikap
a. Sikap Spiritual :
1) Teknik : Pengamatan Sikap
2) Bentuk : Lembar Pengamatan
3) Instrumen :
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
1) Teknik : Observasi
2) Bentuk : Lembar Pengamatan
3) Instrumen :
Observasi
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
2. Penilaian Pengetahuan
Pertemuan Pertama
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk : Uraian
c. Kisi-kisi :
d. Instrumen
Bacalah teks Tanggapan Kritis ”Pesawat Kepresidenan” pada buku teks peserta didik
halaman 85-88, untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
1. Untuk lebih memahami teks tanggapan kritis di atas, kamu diminta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
a) Apa yang dimaksud dengan pesawat kepresidenan?
b) Apa jenis pesawat yang dibeli Indonesia untuk pesawat kepresidenan?
c) Pada zaman pemerintahan siapa rencana pembelian pesawat
kepresidenan itu muncul?
d)Pada zaman pemerintahan siapa pula rencana itu baru terealisasi?
2. Tulislah ciri-ciri teks Tanggapan Kritis berdasarkan teks yang telah kamu baca!
3. Tulislah fungsi sosial teks Tanggapan Kritis berdasarkan teks yang telah kamu baca!
Kunci Jawaban:
Kunci Jawaban
1. Kebijakan guru
2. Ciri-ciri teks Tanggapan Kritis
a. Teks bertujuan mempengaruhi, mendebat, membujuk, atau menyanggah
b. Bahasa yang digunakan mengutamakan aspek persuasif atau ajakan
c. Menggunakan bahasa yang efektif
d. Bagian resume disusun secara kronologis
3. Fungsi sosial teks tanggapan kritis (kebijaksanaan guru)
Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
Soal
1. Peserta didik mampu menjawab 4 pertanyaan teks dengan 4
benar
Peserta didik mampu menjawab 3 pertanyaan teks dengan 3
benar
Peserta didik mampu menjawab 2 pertanyaan teks dengan 2
benar
Peserta didik mampu menjawab 1pertanyaan teks dengan 1
benar
Peserta didik tidak menjawab pertanyaan 0
2. Peserta didik mampu menyebutkan 4 ciri bahasa teks dengan 4
benar
Peserta didik mampu menyebutkan 3 ciri bahasa teks dengan 3
benar
Peserta didik mampu menyebutkan 2 ciri bahasa teks dengan 2
benar
Peserta didik mampu menyebutkan 1 ciri bahasa teks dengan 1
benar
Peserta didik tidak mampu menyebutkan ciri bahasa teks . 0
3. Peserta didik mampu menyebutkan fungsi sosial teks 3
tanggapan kritis dengan benar
Peserta didik menyebutkan fungsi sosial teks tanggapan kritis 2
kurang benar
Peserta didik menyebutkan fungsi sosial teks tanggapan kritis 1
tidak benar
Peserta didik tidak menyebutkan fungsi sosial teks tanggapan 0
kritis
Skor perolehan
Nilai = ------------------------------- X 100
Skor maksimal
Pertemuan Kedua
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk : Uraian
c. Kisi-kisi :
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Mengidentifikasi struktur teks Tes Tulis Uraian Soal
Tanggapan Kritis
d. Instrumen
Bacalah teks Tanggapan Kritis ”Pesawat Kepresidenan” pada buku teks peserta didik
halaman 82-87, untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
4) Tentukan struktur teks Tanggapan Kritis tersebut!
Kunci Jawaban :
Kunci Jawaban
1. Kebijakan guru
2. Kebijakan guru
Pedoman Penskoran :
No Uraian Skor
Soal
1. Peserta didik mampu menyebutkan 4 bagian struktur teks 4
Peserta didik mampu menyebutkan 3 bagian struktur teks 3
Peserta didik mampu menyebutkan 2 bagian struktur teks 2
Peserta didik mampu menyebutkan 1 bagian struktur teks 1
Peserta didik tidak menyebutkan bagian struktur teks 0
Skor perolehan
Nilai = ------------------------------- X 100
Skor maksimal
Pertemuan Ketiga
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk : Uraian
c. Kisi-kisi :
Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Penilaian
Mengidentifikasi unsur kebahasa Tes Tulis Uraian Soal
an tentang penggunaan kalimat
kompleks, kata hubung, dan
ungkapan dalam teks Tanggapan
Kritis
d. Instrumen
Bacalah teks Tanggapan Kritis ”Pesawat Kepresidenan” pada buku teks peserta didik
halaman 82-87, untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
1) Tulislah 3 kalimat kompleks yang terdapat dalam teks!
2) Tulislah 7 kata hubung yang terdapat dalam teks!
3) Tulislah 4 jenis ungkapan dan contoh kalimatnya yang terdapat dalam teks!
Kunci Jawaban :
Kunci Jawaban
1. Kebijakan guru
2. Kebijakan guru
Pedoman Penskoran :
No Uraian Skor
Soal
1. Peserta didik dapat menuliskan 3 kalimat kompleks yang 3
terdapat dalam teks dengan benar
Peserta didik dapat menuliskan 2 kalimat kompleks yang 2
terdapat dalam teks dengan benar
Peserta didik dapat menuliskan 1 kalimat kompleks yang 1
terdapat dalam teks dengan benar
Peserta didik tidak dapat menuliskan kalimat kompleks yang 0
terdapat dalam teks dengan benar
Skor perolehan
Nilai = ------------------------------- X 100
Skor maksimal
Pertemuan Keempat
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk : Uraian
c. Kisi-kisi :
d. Instrumen
Bacalah teks Tanggapan Kritis “Pesawat Kepresidenan” pada buku teks peserta didik
halaman 82-87, untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
1) Tulislah 3 kata rujukan yang terdapat dalam teks!
2) Tulislah 3 kalimat yang menggunakan kata kerja dalam teks!
Kunci Jawaban :
Kunci Jawaban
1. Kebijakan guru
2. Kebijakan guru
Pedoman Penskoran :
No Uraian Skor
Soal
1 Peserta didik mampu menyebutkan 3 kata rujukan dalam teks 3
Peserta didik mampu menyebutkan 2 kata rujukan dalam teks 2
Peserta didik mampu menyebutkan 1 kata rujukan dalam teks 1
Peserta didik tidak mampu menyebutkan kata rujukan dalam 0
teks
Skor perolehan
Nilai = ------------------------------- X 100
Skor maksimal
Pertemuan Kelima
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk : Uraian
c. Kisi-kisi :
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
- Mengidentifikasi perbedaan teks Tes Tulis Uraian Soal
Tanggapan Kritis dengan teks
lain dari aspek isi
- Mengidentifikasi perbedaan teks
Tanggapan Kritis dengan teks
lain dari aspek kebahasaan
d. Instrumen
Bacalah teks Tanggapan Kritis ”Peranan Ibu dalam Keluarga” dan ”Mana yang Lebih
Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga” pada buku teks peserta didik halaman 91-
96, untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
1. Bedakan teks Tanggapan Kritis “Peranan Ibu dalam Keluarga” dengan “Mana yang
Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga” dari aspek isi !
2. Bedakan teks Tanggapan Kritis “Peranan Ibu dalam Keluarga” dengan “Mana yang
Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga” dari aspek kebahasaan!
Kunci Jawaban :
Kunci Jawaban
1. Kebijakan guru
2. Kebijakan guru
Pedoman Penskoran :
No Uraian Skor
Soal
1. Peserta didik mampu menyebutkan 3 perbedaan dua teks 3
dari aspek isi (struktur) dengan dengan benar
Peserta didik mampu menyebutkan 2 perbedaan dua teks 2
dari aspek isi (struktur) dengan dengan benar
Peserta didik mampu menyebutkan 1 perbedaan dua teks 1
dari aspek isi (struktur) dengan dengan benar
Peserta didik tidak mampu menyebutkan perbedaan dua 0
teks dari aspek isi (strtuktur) dengan benar
Skor perolehan
Nilai = ------------------------------- X 100
Skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
Pertemuan Keenam
a. Teknik : Unjuk Kerja
b. Bentuk : Tes Tertulis
c. Kisi-kisi :
Kunci Jawaban
1. Kebijakan guru
2. Kebijakan guru
Pedoman Penskoran :
No. Uraian Skor
Soal
1 Peserta didik menuliskan 5 kata sulit dari teks beserta 5
maknanya
Peserta didik menuliskan 4 kata sulit dari teks beserta 4
maknanya
Peserta didik menuliskan 3 kata sulit dari teks beserta 3
maknanya
Peserta didik menuliskan 2 kata sulit dari teks beserta 2
maknanya
Peserta didik menuliskan 1 kata sulit dari teks beserta 1
maknanya
Peserta didik tidak menuliskan kata sulit dari teks beserta 0
maknanya
2
Peserta didik membuat 5 kalimat menggunakan istilah yang
sudah ditemukan dengan bahasa sendiri.
5
Peserta didik membuat 4 kalimat menggunakan istilah yang
sudah ditemukan dengan bahasa sendiri.
4
Peserta didik membuat 3 kalimat menggunakan istilah yang
sudah ditemukan dengan bahasa sendiri.
3
Peserta didik membuat 2 kalimat menggunakan istilah yang
sudah ditemukan dengan bahasa sendiri. 2
Peserta didik membuat 1 kalimat menggunakan istilah yang
sudah ditemukan dengan bahasa sendiri. 1
Peserta didik tidak membuat kalimat menggunakan istilah
yang sudah ditemukan dengan bahasa sendiri. 0
Skor perolehan
Nilai = ------------------------------- X 100
Skor maksimal
1. Pembelajaran Remidial
Pembelajaran remedial ditujukan kepada siswa yang nilainya belum memenuhi
KKM. Pembelajaran remedial menggunakan waktu di luar jam pelajaran. Kegiatan
pembelajaran remedial berupa pembelajaran ulang pada materi yang belum dipahami
siswa, kemudian diadakan penilaian.
2. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan ditujukan kepada siswa yang sudah memenuhi KKM.
Kegiatan pembelajaran pengayaan dilaksanakan dengan perluasan dan pendalaman
materi yang mengambil dari sumber lain misalnya, internet. Siswa disuruh
mengerjakan soal-soal yang menuntut kemampuan berpikir lebih tinggi. Setelah itu
dinilai.
…………………………….. ……………………………..
NIP. ………………………. NIP. ……………………….
lampiran – lampiran :
1.Tes Tertulis
Soal Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/I (GASAL)
Kompetensi Dasar : 3.7.Memahami teks tanggapan kritis, baik melalui
lisan maupun tulisan
Topik/Subtopik : Teks Tanggapan Kritis/Penyusunan Teks
Secara Mandiri
Indikator Pencapaian : Mengidentifikasi struktur teks tanggapan kritis
Kompetensi Mengidentifikasi ciri bahasa teks tanggapan kritis
Di Indonesia homeschooling yang juga disebut sekolah rumah atau sekolah mandiri
sudah ada sejak lama. Tidak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Sekolah
rumah dianggap sebagai model alternatif belajar selain di sekolah. Salah satu pengertian umum
sekolah rumah adalah sebuah keluarga yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas
Pendidikan anak-anaknya dengan berbasis di rumah. Pada sekolah rumah orang tua
bertanggung jawab sepenuhnya atas proses Pendidikan anak. Sementara itu, pada sekolah
formal tanggung jawab itu diberikan kepada guru dan sekolah.
Walaupun orang tua menjadi penanggung jawab utama, Pendidikan sekolah rumah
tidak hanya dan tidak harus dilakukan oleh orang tua. Selain mengajar sendiri, orang
tua dapat mengundang guru privat, mendaftarkan anak pada kursus, melibatkan anak pada
proses magang (internship), dan sebagainya. Sesuai dengan namanya, proses sekolah rumah
memang berpusat di rumah. Meskipun demikian, proses sekolah rumah umumnya tidak hanya
mengambil lokasi di rumah, tetapi juga dapat menggunakan lokasi di tempat lain, sarana apa
saja, dan di mana saja.
Keberadaan sekolah rumah telah diatur dalam UU Nomor 20Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 27 ayat (10) menyatakan bahwa kegiatan Pendidikan
informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri. Dalam praktiknya, sekolah rumah tidak harus memenuhi penyetaraan Pendidikan.
Pendidikan kesetaraan adalah hak dan bersifat opsional. Jika praktisi sekolah rumah
menginginkan penyetaraan Pendidikan, mereka dapat menempuhnya. Jika tidak, mereka
tetap dapat memilih dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Meskipun demikian,
penyetaraan ini digunakan agar hasilnya setara dengan hasil Pendidikan formal. Hal itu
berlaku setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional Pendidikan.
Penyetaraan dalam praktik sekolah rumah adalah penyetaraan ujian, penilaian,
penyelenggaraan, dan tujuan Pendidikan. Pendidikan kesetaraan dalam ujian nasional meliputi
program Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
Di dalam sistem Pendidikan, kelebihan sekolah rumah antara lain adalah pembelajaran
bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga; memberikan peluang untuk
kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum;
memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang
ditetapkan di sekolah; menyiapkan untuk terjun di dunia nyata (real world) karena proses
pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya; sesuai dengan
pertumbuhan nilai-nilai anak dan keluarga; terlindungi dari paparan nilai dan pergaulan yang
menyimpang (tawuran, konsumerisme, pornografi, mencontek, dsb.); mampu bergaul dengan
orang tua dan yang berbeda umur (vertical socialization), dan biaya Pendidikan dapat
disesuaikan dengan keadaan orang tua.
Sementara itu, kekurangan sekolah rumah adalah sekolah tersebut butuh komitmen dan
keterlibatan yang tinggi dari orang tua; sosialisasi seumur (peer-group socialization) relatif
rendah; anak tidak bisa bergaul secara heterogen di masyarakat; ada risiko kurangnya
kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi, dan kepemimpinan; perlindungan
orang tua yang dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikansituasi sosial
dan masalah yang kompleks tidak terprediksi. Semua sistem Pendidikan memiliki kelebihan
dan kekurangan. Satu sistem sesuai untuk kondisi tertentu dan sistem yang lain lebih sesuai
untuk kondisi yang berbeda. Orang tua lebih baik mencari sistem yang sesuai dengan
kebutuhan anak-anak.
Pada saat ini Pendidikan melalui sekolah menjadi pilihan hampir seluruh masyarakat.
Meskipun demikian, sekolah bukanlah satu-satunya cara bagi anak untuk memperoleh
Pendidikan. Sekolah hanyalah salah satu cara bagi anak untuk belajar dan memperoleh
Pendidikannya. Sebagai sebuah institusi/ sistem belajar, sekolah tidaklah sempurna. Itulah
sebabnya, selalu ada peluang pembaruan untuk memperbaiki sistem Pendidikan.
Sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mengantarkan anak-anak menuju masa
depannya, orang tua memiliki tanggung jawab dan pilihan untuk memberikan yang terbaik
bagi anak- anak. Sekolah rumah menjadi alternatif Pendidikan yang rasional bagi orang tua.
Tugas orang tua adalah memastikan bahwa kita telah memberikan yang maksimal untuk anak-
anak kita dengan segala batasan yang kita miliki.
Soal Uraian
Di Indonesia homeschooling yang juga disebut sekolah rumah atau sekolah mandiri sudah
ada sejak lama. Tidak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Sekolah rumah dianggap
sebagai model alternatif belajar selain di sekolah. Salah satu pengertian umum sekolah rumah adalah
sebuah keluarga yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya
dengan berbasis di rumah. Pada sekolah rumah orang tua bertanggung jawab sepenuhnya atas proses
pendidikan anak. Sementara itu, pada sekolah formal tanggung jawab itu diberikan kepada guru dan
sekolah.
Walaupun orang tua menjadi penanggung jawab utama, pendidikan sekolah rumah tidak
hanya dan tidak harus dilakukan oleh orang tua. Selain mengajar sendiri, orang tua dapat
mengundang guru privat, mendaftarkan anak pada kursus, melibatkan anak pada proses magang
(internship), dan sebagainya. Sesuai dengan namanya, proses sekolah rumah memang berpusat di
rumah. Meskipun demikian, proses sekolah rumah umumnya tidak hanya mengambil lokasi di rumah,
tetapi juga dapat menggunakan lokasi di tempat lain, sarana apa saja, dan di mana saja.
Keberadaan sekolah rumah telah diatur dalam UU Nomor 20Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pasal 27 ayat (10) menyatakan bahwa kegiatan pendidikan informal yang
dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Dalam
praktiknya, sekolah rumah tidak harus memenuhi penyetaraan pendidikan. Pendidikan kesetaraan
adalah hak dan bersifat opsional. Jika praktisi sekolah rumah menginginkan penyetaraan pendidikan,
mereka dapat menempuhnya. Jika tidak, mereka tetap dapat memilih dan memberikan yang terbaik
untuk anak-anaknya. Meskipun demikian, penyetaraan ini digunakan agar hasilnya setara dengan
hasil pendidikan formal. Hal itu berlaku setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional
Pendidikan. Penyetaraan dalam praktik sekolah rumah adalah penyetaraan ujian, penilaian,
penyelenggaraan, dan tujuan Pendidikan. Pendidikan kesetaraan dalam ujian nasional meliputi
program Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
Di dalam sistemp, kelebihan sekolah rumah antara lain adalah pembelajaran bisa disesuaikan
dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga; memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas
individual yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum; memaksimalkan potensi anak sejak
usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah; menyiapkan untuk terjun
di dunia nyata (real world) karena proses pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada
di sekitarnya; sesuai dengan pertumbuhan nilai-nilai anak dan keluarga; terlindungi dari paparan
nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, konsumerisme, pornografi, mencontek, dsb.);
mampu bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical socialization), dan biaya
pendidikan dapat disesuaikan dengan keadaan orang tua.
Sementara itu, kekurangan sekolah rumah adalah sekolah tersebut butuh komitmen dan
keterlibatan yang tinggi dari orang tua; sosialisasi seumur (peer-group socialization) relatif rendah;
anak tidak bisa bergaul secara heterogen di masyarakat; ada risiko kurangnya kemampuan bekerja
dalam tim (team work), organisasi, dan kepemimpinan; perlindungan orang tua yang dapat
memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikansituasi sosial dan masalah yang kompleks
tidak terprediksi. Semua sistem pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan. Satu sistem sesuai
untuk kondisi tertentu dan sistem yang lain lebih sesuai untuk kondisi yang berbeda. Orang tua lebih
baik mencari sistem yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
Pada saat ini pendidikan melalui sekolah menjadi pilihan hampir seluruh masyarakat.
Meskipun demikian, sekolah bukanlah satu-satunya cara bagi anak untuk memperoleh pendidikan.
Sekolah hanyalah salah satu cara bagi anak untuk belajar dan memperoleh pendidikannya. Sebagai
institusi/ sistem belajar, sekolah tidaklah sempurna. Itulah sebabnya, selalu ada peluang pembaruan
untuk memperbaiki sistem Pendidikan.
Sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mengantarkan anak-anak menuju masa
depannya, orang tua memiliki tanggung jawab dan pilihan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-
anak. Sekolah rumah menjadi alternatif pendidikan yang rasional bagi orang tua. Tugas orang tua
adalah memastikan bahwa kita telah memberikan yang maksimal untuk anak-anak kita dengan segala
batasan yang kita miliki.
1 Ungkapan penguatan
2 Ungkapan penolakan
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
3. Ungkapan sudutpandang orang lain Orang tua lebih baik mencari sistem yang sesuai
dengan kebutuhan anak-anak
4. Ungkapan simpulan dari data orang lain Sekolah rumah menjadi alternatif Pendidikan
yang rasional bagi orang tua
5. Gaya bahasa penghalusan Pada saat ini Pendidikan melalui sekolah menjadi
pilihan hampir seluruh masyarakat. Meskipun
demikian, sekolah bukanlah satu-satunya cara
bagi anak untuk memperoleh Pendidikan
Rubrik Penilaian
Skor maksimal soal uraian:
Nilai tepat =3
Nilai kurang tepatr =2
Tidak tepat =1
Skor maksimal nilai uraian = 15
Skormaksimaladalahperolehanskorpilihangandadan skor soal uraian= 2 + 15=17
Nilai = (Nilai perolehan pilihan ganda + uraian) x 100
skor maksimal (17)
Pedoman penilaian
Skor maksimal = 12
Nilai = (skorperolehan/skormaksimal) x100
Pertemuan Kedua-Kelima
3. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian Projek
Instrumen:
Susunlah sebuah teks tanggapan kritis dengan tema tertentu dengan memperhatikan
ketepatan struktur dan kaidah bahasa.
Ketentuan:
1. Tema bebas.
2. Carilah sumber-sumber informasi yang sesuai dengan tema yang kamu pilih, baik melalui
internet maupun media massa!
3. Perhatikan struktur teks dan kaidah bahasa.
4. Kerjakan secara berkelompok dalam waktu 2 minggu.
Format Penilaian:
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Nama : ....................................
Kelas : ................
Nomor : ..................
No Skor
Aspek
. 1 2 3 4
PERENCANAAN
1 a. Persiapan
PELAKSANAAN
d. Panarikan Kesimpulan
LAPORAN PROJEK
3 a. Orisinalitas / Keaslian
Total Skor
Perolehan Skor
NA = X 100%
Skor Total
Penilaian Produk
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / 1
Kompetensi Dasar : 4.8.Menyusun teks tanggapan kritis, sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat baik secara
lisan maupun tulisan
Topik/Subtopik : Teks Tanggapan Kritis/Penyusunan Teks Secara
Mandiri
Indikator Pencapaian : - Menentukan tema teks tanggapan kritis
Kompetensi - Mengembangkan tema menjadi kalimat-kalimat
- Menyusun/menggabungkan kalimat-kalimat tersebut
menjadi teks tanggapan kritis dengan memperhatikan
ketepatan struktur
- Menyusun teks tanggapan kritis dengan
memperhatikan kaidah bahasa
Instrumen:
Susunlah sebuah teks tanggapan kritis dengan tema tertentu dengan memperhatikan
ketepatan struktur dan kaidah bahasa.
Ketentuan:
1. Tema bebas.
2. Carilah sumber-sumber informasi yang sesuai dengan tema yang kamu pilih, baik
melalui internet maupun media massa!
3. Perhatikan struktur teks dan kaidah bahasa.
Skor
No
Tahapan
.
1 2 3 4 5
1 Tahap Perencanaan
a. Pengumpulan Data
2 b. Pengembangan
3 a. Isi
a. Keaslian
b. Struktur
d. Kebahasaan
Total Skor
Perolehan Skor
NA = X 100%
Skor Total
Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/08/29/20190521/Jumlah.SMK.Terus.Ditambah
No Indikator Skor
1 Menemukan kekurangan struktur teks dengan lengkap 2
2 Menemukan kekurangan struktur teks tetapi kurang lengkap 1
3 Tidak menemukan kekurangan struktur teks 0
Skor maksimal 2
No Indikator Skor
1 Menemukan 4 kesalahan kaidah bahasa 4
2 Menemukan 3 kesalahan kaidah bahasa 3
3 Menemukan 2 kesalahan kaidah bahasa 2
4 Menemukan 1 kesalahan kaidah bahasa 1
Skor maksimal 4
No Indikator Skor
1 Merevisi struktur teks dengan benar 2
2 Merevisi struktur teks kurang benar 1
3 Merevisi struktur teks tidak benar 0
Skor maksimal 2
Rubrik 4 : penilaian hasil revisi berdasarkan kaidah bahasa tesk tanggapan kritis
No Indikator Skor
1 Merevisi kaidah bahasa teks dengan tepat 2
2 Merevisi kaidah bahasa teks kurang tepat 1
3 Merevisi kaidah bahasa teks tidak tepat 0
Skor maksimal 2
Keterangan : SkorMaksimal 10
NIP