Anda di halaman 1dari 18

Nama: __________________________ Kelas:_____

a. Masakan dari Jawa Barat


Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan 1. Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti
Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah karedok atau sekadar lalap mentah yang disantap
bersama sambal.
2. Sedikit pedas dan asam.
3. Dominan masakan yang terbuat dari ikan.
4. Makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan
karedok.
awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan b. Masakan Jawa Tengah
khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring 1. Bawang putih sering jadi bumbu dominan.
Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat 2. Banyak ditemukan masakan bersantan.
manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan menemukan makanan khas daerah di berbagai macam 3. Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya.
penduduk, industri pangan pun makin meningkat. Tidak tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya, 4. Makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg.
heran jika industri pangan, terutama industri berskala keci! pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, c. Masakan Jawa Timur
makin bermunculan untuk memenuhi permintaan kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di 1. Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai
tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, berbagai daerah, bahkan di mancanegara. pemberi rasa pada masakan.
kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. 2. Agak pedas.
Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu 1. Pengertian Makanan Khas Daerah 3. Masakan banyak dimatangkan dengan cara
bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar.
pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu 4. Makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur
tumbuh-tumbuhan, seperti: sayur-sayuran, buah-buahan, daerah biasanya mencerminkan karaktermasyarakatnya. d. Masakan Sumatra
umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayur- 1. Menggunakan banyak bumbu terutama masakan
bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti: telur mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya Sumatra Barat.
,ayam, daging, ikan, dan susu. masakannya serba panas atau pedas, untuk 2. Masakannya menggunakan banyak cabai hingga
menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir rasanya relatif pedas.
Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya sering kontak dengan orang asing atau daerah lain 3. Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan
senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang yang asam rasanya.
putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah ikut memperkaya produk makanan khas daerah. 4. Masakan banyak dimatangkan dengan cara
memberikan karunian-Nya kepada manusia berupa akal direbus, dibakar, dan digoreng.
pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk 2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah 5. Waktu memasaknya relatif lama.
ciptaan-Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran, kita Negara kita sangat luas dan jumlah sukunya yang banyak 6. Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan
dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi telah melahirkan kebudayaan yang sangat beragam, santan yang kental.
produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat 7. Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya.
produk makanan khas daerah. pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur
daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk yang sering dipakai antara lain daun singkong,
A. Makanan Khas Daerah makanan yang beranekaragam pula. Masakan khas kacang panjang, bunds, dan nangka muda.
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti 8. Makanan khas dari Sumatra ialah rendang
suku bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai berikut. 9. Untuk mengenal lebih jauh jenis produk makanan
bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada khas daerah yang ada di Nusantara.
3. Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah nabati, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Contoh
Perebusan/Bolling.
Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan makanan khas daerah yang mengandung vitamin adalah
Memasak dengan cara pencelupan
manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, karedok, keripik pisang.
semua bahan dalam air/kaldu
bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang
mendidih, yaitu pada suhu 100 °C
digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah 4. Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah
sampai matang.
adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik
utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, tertentu agar dihasilkan suatu produk makanan seperti Blanching
vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik- Memasak dengan cara mencelupkan
berbeda-beda pada setiap bahan, bergantung pada teknik proses pengolahan untuk membuat makanan khas makanan dalam air mendidih/minyak
susunan, kekerasan, tekstur, citarasa, dan warna. daerah di antaranya adalah sebagai berikut. panas dalam waktu pendek
a. Persiapan Bahan (sebentar).
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi Menimbang, Menyiang , Mencuci, Memotong ,
manusia. Umumnya, karbohidrat terdapat pada bahan Mengocok Merendam dalam cairan bumbu, Simmering
pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum, dan Menggiling, Memanir Memasak dengan mendidihkan
umbi-umbian. Contoh makanan khas daerah yang secara perlahan-lahan.
mengandung karbohidrat adalah nasi liwet, nasi b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering
jamblang, getuk.
Memanggang (baking dan roasting)
Memanaskan dengan udara panas Braising
Protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun.
dan kering di sekelilingnya, biasanya Memasak dengan sedikit air dan
Umumnya, protein terdapat pada hasil hewani seperti
di dalam oven. tertutup rapat.
daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-
kacangan dan hasil olahannya. Contoh makanan khas
daerah yang banyak mengandung protein adalah telur Setup (stewing)
asin dan ayam betutu. Menggoreng dalam minyak (deep Memasak makanan secara perlahan
frying) (95 -99 °C) dengan sedikit air dan
Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah dihidangkan dengan air rebusannya.
karbohidrat dan dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K.
Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan
lemak yang tidak dapat dilihat. Lemak yang dapat dilihat, Merebus (poaching)
seperti mentega, margarin, minyak goreng. Lemak yang Menggoreng dengan wajan dangkal Memasak dalam cairan dengan
tidak dapat dilihat, seperti lemak dari kacang tanah, lemak (shallow frying/pan frying) suhu antara 71-82 °C
kemiri, kuning telur, susu. Contoh makanan khas daerah
yang banyak mengandung lemak adalah rendang daging
dan bika ambon karena pada proses pembuatannya Mengukus (steaming)
menggunakan santan kental. Memasak dengan sedikit minyak Memasak bahan makanan dengan
(Saute/ Menumis) uap air panas/mendidih.
Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme,
menjaga daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber
vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani,
seperti danging, susu, dan telur. Sumber vitamin dari hasil c. Memasak Dengan Pemanasan Basah
B. Pembuatan Produk Makanan Khas Daerah c) Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan bumbu ini berguna untuk pengental, penambah cita
Sumatera aroma yang sedap. rasa dan aroma.
Kekayaan budaya Indonesia tidak ada satupun yang tidak d) Kelembaban: secara normal, daging mempunyai Adapun syarat terpenting dalam memilih bahan
mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang sangat permukaaan yang relatif kering sehingga dapat tambahan ialah berkualitas dan segar.
heterogen baik dari segi budaya, makanan khas tiap menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar.
daerah. Seperti halnya dengan makanan khas daerah Dengan demikian, kelembaban memengaruhi daya 2. Alat - Alat Pembuatan Makanan Khas Daerah
sumatera diantaranya; Rendang merupakan salah satu simpan daging tersebut. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan rendang
contoh makanan khas daerah Sumatra yang banyak Kriteria daging yang tidak baik, bau dan rasa tidak normal adalah seperti berikut.
digemari oleh konsumen lokal, maupun internasional. akan segera tercium sesudah hewan dipotong. a) Pisau, untuk memotong
Berikut ini adalah bahan-bahan, alat, dan proses b) Talenan, sebagai atas untuk memotong
pembuatan rendang. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan c) Parutan, untuk memarut kelapa
. sebagai berikut: d) Ulekan/ blender, untuk menghaluskan bumbu
1. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang a) Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat e) Kompor, untuk memasak bahan
Sebelum melakukan pembuatan rendang, diperlukan akut pada organ dalam yang akan menghasilkan f) Penggorengan, sebagai wadah untuk memasak
langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang daging berbau seperti mentega tengik. g) Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume
akan digunakan.Bahan utama yang digunakan dalam b) Hewan dalam pengobatan terutama dengan santan
pembuatan rendang adalah daging. Daging merupakan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging
produk pangan yang berasal dari hewan. Pembuatan yang berbau obat-obatan. 3. Proses Pembuatan Rendang
rendang umumnya menggunakan daging sapi bagian c) Warna daging tidak normal, tidak selalu Berikut merupakan proses pembuatan rendang :
bahu. membahayakan kesehatan, namun akan mengurangi a) Persiapkan alat dan bahan.
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, selera konsumen. b) Pilih daging yang bertekstur dan berserat halus.
baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah d) Konsistensi daging tidak normal yang ditandai c) Potong melawan serat dengan tebal 2 cm.
dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu kekenyalan daging rendah, dapat mengindikasikan d) Masukkan bumbu dan daging ke dalam santan cair.
hewan hidup adalah cara pemeliharaan yang meliputi: daging tidak sehat. Masak sambil diaduk sampai empuk dan kuah
pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan, dan e) Daging busuk, pembusukan dapat terjadi karena kental.
perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi penanganan yang kurang baik pada waktu e) Santan kental dituang. Masak di atas api kecil sambil
oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan pendinginan sehingga aktivitas bakteri pembusuk diaduk sampai meresap dan berminyak.
kontaminasi sesudah hewan dipotong. meningkat, sehingga terjadi proses pemecahan f) Rendang siap disajikan dan dikemas.
Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk protein oleh enzim-enzim dalam daging yang
menentukan kualitas daging yang layak konsumsi adalah menghasilkan amoniak dan asam sulfat. 4.Keselamatan Kesehatan Kerja pada Saat Proses
seperti berikut. Pembuatan Rendang
a) Keempukan daging ditentukan oleh kandungan Bahan tambahan dalam pembuatan rendang antara lain Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada dunia usaha
jaringan ikat. Makin tua usia hewan, susunan jaringan sebagai berikut. dan dunia industri harus diperhatikan dengan saksama
ikat makin banyak sehingga daging yang dihasilkan a) Kelapa, terdiri atas kelapa parut, santan kental, dan oleh semua tenaga kerja dalam lingkup kerjanya.
makin liat. santan encer. Kelapa yang digunakan kelapa tua dan Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya
b) Kandungan lemak adalah lemak yang terdapat di segar. untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan
antara serabut otot. Lemak berfungsi sebagai b) Bumbu, terdiri atas bawang merah, bawang putih, bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat
pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan cabai merah, ketumbar, kemiri, jahe, garam, gula mengurangi kecelakaan dalam kerja dan dapat
daging pada waktu dipanaskan. Lemak berpengaruh pasir, sereh, lengkuas, dan daun kunyit. Bumbu- meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
terhadap cita rasa.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga yang tentunya panduan bumbu yang memberi indra rasa d) Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat.
keamanan kerja di dapur antara lain peralatan listrik harus bekerja menghasilkan rasa nikmat. e) kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup
dalam kondisi baik. Letaknya tidak dekat dengan air, kembali serta berdesain attractif
penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya f) bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat
dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional didaur ulang.
Menghindari bahaya kerja di dapur, kita harus seperti kendil dari tanah liat, anyaman daun pisang, daun g) Dalam wadah/kemasan disertakan label yang
memperhatikan hal-hal berikut. kelapa, kelobot jagung, dll. Sesuai dengan kemajuan memuat nama produk, tanggal, nama produsen,
a) Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih zaman teknologi dan kebutuhan manusia, produk berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal
aman dan tidak membutuhkan tenaga untuk menekan kemasan pun berkembang terus-menerus. Saat ini, kadaluarsa, efek samping.
dan menghindari meleset pada waktu memotong. makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan
b) Pakailah talenan pada saat memotong, jangan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula
memakai lapisan meja metal. yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional.
c) Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin.
d) Santan kental dituang. Masak di atas api kecil sambil Penyajian ataupun kemasan akan menjadi daya tarik
diaduk sampai meresap dan berminyak. konsumen untuk membelinya dan memakannya. Oleh
e) Rendang siap disajikan dan dikemas. karena itu, jenis, bentuk, warna dan dekorasi kemasan
f) d. Pakailah pisau hanya untuk memotong, jangan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik,
untuk membuka kaleng/botol atau lainnya. menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan
g) Jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh saat produknya. Teknik yang bisa digunakan untuk menjaga
dipakai, hindari dengan badan ke belakang, biarkan 1. Funsi Pengemasan
pisau jatuh. Pengemasan makanan juga memiliki beberapa fungsi
h) Jangan meletakkan pisau di cucian dalam air karena fungsi dari kemasan yaitu sebagai berikut.
tidak kelihatan, sedangkan pisaunya tajam. a) Fungsi perlindungan, pada aspek ini kemasan
i) Cucilah pisau setelah dipakai dengan hati-hati, bagian berfungsi untuk menjaga produk tetap bersih
tajam dijauhkan dari badan. pelindung dari kotoran dan kontaminasi melindungi
j) Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai. produk terhadap kerusakan fisik perubahan kadar air
k) Membawa pisau harus hati-hati, bagian tajam dan penyiaran.
menghadap ke bawah, jangan mengayunkan tangan. b) Fungsi penanganan, beberapa hal yang termasuk
l) Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kualitas makanan khas daerah tetap baik, digunakan dalam fungsi ini antara lain kemudahan dalam
kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih. teknik pengemasan vacuum dan disimpan dalam suhu membuka dan menutup mudah dalam tahap
Peralatan K3 dalam pembuatan makanan khas daerah : rendah. penanganan pengangkutan dan distribusi
Celemek Penutup Kepala Sarung tangan mempunyai fungsi yang baik efisien dan ekonomis
Kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam aman untuk lingkungan mempunyai ukuran bentuk
C. Penyajian dan Kemasan pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar
Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan berikut. yang ada udah dibuang dan mudah dibentuk
memegang peranan penting dalam usaha pengolahan a) Bahan kemasan/wadah penyajian mampu setelah dicetak.
makanan. Makanan dengan penampilan menarik akan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar. c) Fungsi pemasaran, kemasan menampakan
menggugah selera karena untuk mengonsumsi, b) Bahan kemasan tidak berbau. identitas informasi daya magnet dan tampilan yang
pertamatama harus pandangan mata yang bekerja, c) Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik jelas sehingga dapat membantu promosi dan
kemudian diikuti untuk indra penciuman untuk aroma, terhadap konsumen. penjualan.
• intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul • Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah
2. Bahan kemasan dari individu itu sendiri. usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan.
Bahan dalam membuat kemasan beranekaragam antara Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah • Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan
lain sebagai berikut. inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha.
a) kemasan logam. kemampuan kreatifitasnya, • Adanya kemampuan merencanakan taktik dan
Kemasan logam atau kaleng adalah kemasan yang b) Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam
paling aman karena kemasan ini dapat melindungi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan lingkungan usahanya.
produk dari sinar matahari uap air dan oksigen. sebuah inspirasi bisnis. Faktor- faktor eksternal antara • Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan
b) kemasan gelas. lain : cara mengolah keadaan usaha demi keuntungan.
Kemasan gelas sifatnya tidak bereaksi dengan bahan • masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan. • Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risikoyang
yang dikemas tahan terhadap produk yang bersifat • kesulitan yang dihadapi sehari–hari. ada. Risiko usaha ialah kegagalan atau
asam dan basa kekurangannya mudah pecah jika • kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk ketidakberhasilan dalam menangkap peluangusaha.
terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dirinya maupun orang lain. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena hal-hal
dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam • pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu berikut.
atau kertas. yang baru. • Permintaan (perubahan mode, selera, dandaya beli)
c) kemasan plastik Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya • Perubahan konjungtur (perubahan
Kemasan plastik sifatnya ringan relatif murah namun kita harus melihat bagaimana prospek usaha yang akan kondisiperekonomian yang pasang surut)
masih simpan relatif singkat dibandingkan dengan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha • Persaingan
kaleng. pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui • Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan
d) kemasan kertas bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain
Kemasan kertas dengan karton banyak digunakan prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan
untuk kotak karton lipat atau KKL dan kotak karton prasarana yang dibutuhkan. Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika
gelombang atau KKG mudah dicetak. bisnis yang sesuai dengan aturanagama yang
e) kemasan fleksibel 2) Risiko Usaha berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda
Kemasan fleksibel merupakan suatu revolusi dari Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak
teknologi pembuatan kemasan bentuknya fleksibel sebagai berikut. hanya mengejarkeuntungan saja, tetapi juga harus
sesuai sifat produk yang dikandungnya. • Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.
waktu sekarang.
Peluang Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah • Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk 3) Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha
a. Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan memenuhi permintaan konsumen. Pengolahan Makanan Khas Daerah
Khas Daerah • Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan
1) Ide Usaha permintaan konsumen. usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah • Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang • Keyakinan yang kuat dalam berusaha.
faktor internal dan faktor eksternal. lebih kecil. • Sikap mental yang positif dalam berusaha.
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari • Mengumpulkan informasi usaha. • Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri.
dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain : • Mengurangi risiko usaha. • Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan.
• pengetahuan yang dimiliki; • Inovatif dan kreatif.
• pengalaman dari individu itu sendiri; Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha antara lain • Keunggulan dalam menjalankan usaha.
• pengalaman saat ia melihat orang seperti berikut. • Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha.
lainmenyelesaikan masalah; • Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien.
• Pengembangan diri. suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan
• Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang berikut. peluang usaha dan potensi yang bisa dimanfaatkan, serta
dijalankan. • Perencanaan : Usaha ma-kanan khas daerah harus untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang
Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan.
kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada • Menetapkan tujuan: Bersamaan dengan Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha,
umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit perencanaan adalah me-netapkan tujuan. Tujuan oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau
orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya • pengolahan makanan khas daerah harus jelas, perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan
kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan apakah makanan khas daerah yang dilakukan hanya dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh
merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (ke- dan bertahan dalam ketatnya persaingan.
mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan untungan).
putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha • Adaptasi: Setiap bisnis, apa pun jenisnya, Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor
bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak unggulan dari setiap daerah. Pemetaan potensi usaha
menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk daerah menjadi sangat penting demi mendorong
kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan beradaptasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan
mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang untuk menentukan apakah usaha bisa bertahan atau kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara
dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai tidak. atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha,
berikut: • Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa
• Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha keberlanjutan usaha makanan khas daerah bahkan metode untuk melakukan pemetaan usaha, di antaranya
• Kurang berambisi lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi adalah analisa SWOT.
• Tidak disiplin dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang
• Pendidikan yang tidak cukup sukses akan terus-menerus fokus pada upaya Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan
• Sikap selalu menunda-nunda mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau internal dan eksternal wirausaha/perusahaan, dimana
• Kesehatan terganggu membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan
• Kurang tekun mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang (Strenght) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis
• Kepribadian yang negatif tidak kita pikirkan. eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua
• Tidak jujur • Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu gejala peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan
• Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah. datang serta ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang adanya pesaing/calon pesaing.
wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Secara kita hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang a. Analisis Kekuatan (Strenght)
umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan yang kita produksi buruk, usaha yang kita jalani tidak a. Rasa bakwan malang enak, disukai dan punya
tersebut, yaitu faktor internal (diri sendiri) dan faktor akan berlanjut. b. Harga jual bersaing.
eksternal (luar diri). Sebagai seorang wirausaha, • Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan c. Bakwan malang bebas bahan kimia dan
keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata kunci utama suatu usaha. Enam elemen ini pengawet.rasa khas.
uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini d. Hal yang perlu dilakukan setelah analisis:
hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia kurang berhasil. akan membantu jika kamu berpikir sebagai e. Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai
potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan berubah.
Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang untuk mengubah ide kamu, kerja keras, uang, dan f. Usahakan terus untuk mempertahankan harga
menyebabkan ia gagal atau berhasil.Selanjutnya, faktor keterampilan menjadi usaha yang sukses. bersaing.
nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
4) Pemetaan Peluang Usaha
g. Makin menonjolkan keunggulan bakwan malang yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah d. Perizinan usaha
yang akan dipasarkan tidak memakai bahan untuk memulai usaha. Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor
pengawet dan dijamin sehat. a. Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari
serta petakan sumber daya keuangan. Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari
b. Analisis Kelemahan ( Weakness) b. Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
a. Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan usaha kamu pada instansi terkait yang tepat. e. Sumber daya manusia
yang asli. c. Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri
b. Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet. konsumen. atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-
c. Hal yang perlu dilakukan setelah analisis d. Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain. masing sebagai:
d. Tonjolkan pada bentuk bakwan yang indah e. Carilah pasar yang tepat. • penanggung jawab produksi
e. Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dan Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat • penanggung jawab pemasaran
unik sehingga walaupun tak besar, tapi memiliki memberikan keuntungan cukup besar. Dengan • penanggung jawab administrasi dan keuangan
keunikan tersendiri yang dapat menarik mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai f. Melakukan survei pasar
pembeli.dijual untuk satu hari sehingga tidak keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai g. Memperhatikan aspek produksi
bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet. mengolah produk makanan khas daerah dengan cara Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi
c. Analisis Kesempatan (Opportunity) yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas ialah bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan.
a. Dapat melayani pesanan pesta atau katering. daerah bergantung pada rencana bisnis (bussinis plan) • Peralatan yang digunakan
b. Dapat membuka toko bakwan malang yang yang dibuat. Berikutini adalah hal yang perlu diperhatikan • Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
mangkal. saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas • Hasil produksi
c. Hal yang dapat dilakukan setelah analisis: daerah. h. Aspek keuangan
d. Mempersiapkan dan mulai menawarkan a. Pemilihan Jenis Usaha Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan
e. Mulai membuat rencana untuk membuka bakwan Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya adalah seperti berikut.
malang pada katering yang membutuhkan. usaha keripik sanjai.Keripik sanjai merupakan salah satu produk • Biaya variabel, seperti: pembelian bahan baku,
bakwan malang yang mangkal. makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak membayar gaji, dan lain-lain
f. d. Analisis Ancaman (Threat) digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga • Biaya tetap,
g. Makin banyak pesaing muncul jika bakwan laris. terjangkau menjadi alasan mengapa produk ini digemari • Total biaya
h. Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga. oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah • Penerimaan kotor
i. Hal yang dapat dilakukan setelah analisis : didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan • Pendapatan bersih
j. Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. banyak investasi peralatan. Pemilihan bahan baku dan
k. Mempertahankan kualitas dan jangan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan dan
sembarangan menaikkan harga karena persaingan simpan (keawetan) dari produk ini. Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan
ketat. b. Nama Perusahaan Makanan Khas Daerah
Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan
5) Langkah-Langkah Berwirausaha pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang atau lebih. usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan c. Lokasi perusahaan a) Keyakinan yang kuat dalam berusaha.
bagi yang menjalankannya. Mempelajari dan memahami Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan b) Sikap mental yang positif dalam berusaha.
cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah pengelola, dan
keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. c) Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri.
berwirausaha produk makanan khas daerah dengan cara Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di d) Tingkah laku yang dapat dipertanggung jawabkan.
rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal. e) Inovatif dan kreatif.
f) Keunggulan dalam menjalankan usaha. tersebut, yaitu faktor internal (diri sendiri) dan faktor hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan
g) Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha. eksternal (luar diri). Sebagai seorang wirausaha, membantu jika kita berpikir sebagai potongan puzzle
h) Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien. keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata yang harus diletakkan bersamaan untuk mengubah
i) Pengembangan diri. uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai ide kita, kerja keras, uang, dan keterampilan menjadi
j) Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia kurang berhasil. usaha yang sukses.
dijalankan. Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang
Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu menyebabkan ia gagal atau berhasil. Selanjutnya, faktor
kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti
orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya berikut:
kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan a) Perencanaan : Usaha makanan khas daerah harus
merupakan awal dari keberhasilan. dibuat dengan perencanaan yang sangat matang.
Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, b) Menetapkan tujuan: Bersamaan dengan perencanaan
dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia adalah menetapkan tujuan. Tujuan pengolahan
akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan
memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya khas daerah yang dilakukan hanya untuk hobi atau
setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan untuk mendapatkan profit (keuntungan).
pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan c) Adaptasi: Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi
serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan tantangan dan persaingan yang tidak ada habisnya.
kegagalan usaha adalah sebagai berikut: Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan
a) Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan
b) Kurang berambisi apakah usaha bisa bertahan atau tidak.

c) Tidak disiplin d) Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi


keberlanjutan usaha makanan khas daerah bahkan
d) Pendidikan yang tidak cukup lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi
dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang
e) Sikap selalu menunda-nunda
sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka
f) Kesehatan terganggu untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat
mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari
g) Kurang tekun pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak kita
pikirkan.
h) Kepribadian yang negatif e) Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu
usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah.
i) Tidak jujur
Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang
j) Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain kita hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang
kita produksi buruk, usaha yang kita jalani tidak akan
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang berlanjut.
wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Secara f) Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan
umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan kunci utama suatu usaha.Enam elemen ini merupakan
Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan
Makanan
Bahan makanan yang ada di alam ini mempunyai sifat
dan karakteristik yang beragam. Tetapi banyak juga
kesamaan sifat yang dimilikinya, salah satunya mudah
rusak. Misalnya buah mangga, sejak dipanen hanya bisa
bertahan maksimum seminggu di suhu ruang, setelah itu
mangga akan membusuk.

Bahan makanan setelah dipanen secara fisiologis masih


hidup. Proses ini berlangsung terus sampai terjadi
pembusukan. Upaya untuk memperlambat proses
fisiologis yang bisa memperlambat proses pembusukan,
yaitu teknologi pengolahan.

Sifat mudah rusak ini tentu sangat terasa berat terutama


saat panen raya, dimana suatu komoditas memasuki
waktu panen bersamaan sehingga suplai meningkat
tajam. Jika hanya mengandalkan penjualan segar, tidak
akan terserap (terjual) semua. Hal ini berisiko akan over
supply sehingga bisa menurunkan harga jual, dan
tentunya akan sangat mengurangi keuntungan buat
petani. Hal yang berdampak paling berat adalah terlanjur
membusuk, sehingga akhirnya terbuang. Solusi akan hal
ini tentu sangat diperlukan, agar kejadian seperti pada
bulan Oktober 2015 dimana di beberapa daerah terjadi
pembusukan tomat karena tidak terjual (jika terjual pun
harganya di bawah harga pokok produksi) tidak terulang berkorelasi positif dengan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan penghasilan dan kesempatan berusaha
dan terulang lagi. peningkatan devisa negara masyarakat khususnya di daerah sehingga akan
Makanan awetan dari bahan nabati adalah makanan yang mendorong dan menumbuhkan per¬ekonomian
dibuat dari SDA nabati, yang sudah melalui proses masyarakat daerah. Kekhasan bahan baku, cara memasak,
pengolahan yang tepat sesuai dan dikemas dengan baik, dan filosofi dari makanan awetan berbahan nabati selalu
baik menggunakan pengawet (sesuai kriteria BPOM) menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun
maupun tidak sehingga mempunyai umur simpan yang internasional.
lebih panjang. Makanan awetan berbahan dasar nabati Kreativitas dibutuhkan dalam pengembangan wirausaha
yang saat ini beredar sudah cukup banyak, tetapi masih makanan awetan dari bahan nabati agar cita rasa lebih
dapat dikembangkan lebih lanjut, baik kuantitas maupun bervariasi, penampilan produk lebih menarik, produk
kualitasnya. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan lebih awet serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih
masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain ditingkatkan. Pengembangan makanan awetan dari
dan/atau wisatawan/pendatang. Beberapa terobosan bahan dasar nabati dapat dilakukan dengan memodifikasi
Teknologi pengolahan adalah salah satu solusi yang bisa dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa cara pengolahan dan pengemasan. Modifikasi dapat
digunakan, untuk keluar dari masalah ini. Teknologi makanan awetan tersebut. Upaya terobosan tersebut memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru.
pengolahan bisa membuat komoditas tersebut menjadi diharapkan dapat membuka peluang makanan awetan Mempertahankan dan mengembangkannya adalah
produk-produk yang mempunyai keawetan yang cukup berbahan dasar nabati tersebut untuk didistribusikan ke menjadi solusi untuk tetap menjaga keberadaannya, juga
lama. Berbagai jenis teknologi pengolahan bisa daerah lain dan diekspor. Hal tersebut akan menjadi tentu menjadi peluang bisnis yang sangat baik.
digunakan untuk setiap komoditas. Misalnya untuk pro¬mosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual Berbagai jenis wirausaha bisa menjadi alternatif dalam
mangga, bisa dijadikan selai, sirup, sari buah, fruit leather, makanan awetan berbahan dasar nabati dan pemilihan ide, bagi calon wirausahawan. Jenis wirausaha
manisan, dan lainnya. pengembangan pariwisata daerah. ini disesuaikan dengan banyak hal, baik keahlian, minat
Kehadiran teknologi pengolahan juga bisa menjadi pilihan Ketersediaan satu tempat/area yang menyediakan dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan
wirausaha yang prospektif. Wirausaha pengolahan produk-produk khas daerah tentu adalah dukungan akhir baku yang ada di sekitarnya, dan peluang yang ada.
makanan adalah pilihan yang baik, bisa dilakukan sesuai yang harus juga menjadi perhatian Pemerintah Daerah. Persoalan mencari ide wirausaha seringkali menjadi
dengan kemampuan modal yang ada, dari mulai skala Dorongan menghasilkan produk yang baik akan menjadi masalah utama bagi calon wirausahawan. Banyak orang
rumah tangga, usaha mikro, kecil, menengah sampai kurang optimal jika tidak didukung oleh ketersediaan - yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai
besar. outlet yang mudah dijangkau dan/atau strategis. Oleh usaha sendiri, tetapi tak kunjung juga menemukan ide
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang sangat karena itu, setiap Pemerintah Daerah sebaiknya wirausaha yang pas. Padahal, ide wirausaha bisa
majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa dan menyediakan area tersebut, yang dikelola secara diperoleh dari mana saja mulai dari apa yang kita lihat di
budaya. Keberagaman ini tentu sangat berkorelasi positif professional. Area tersebut diharapkan bisa terpadu, lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari,
dengan keberagaman sumber daya alamnya, baik nabati antara tempatwisata, tempat kuliner, penginapan/hotel melihat potensi diri sendiri, mengamati lingkungan
maupun hewani. Sumber daya alam (SDA) yang beragam dan outlet oleh-oleh. sampai dengan meniru wirausaha orang lain yang sudah
ini mendorong harus diciptakan beragam produk sukses. lntinya, ide wirausaha bisa dipilih dari upaya
makanan awetan untuk membantu stabilitas harga di saat Potensi daerah dari bahan nabati yang kaya dan pemenuhan apa yang dibutuhkan manusia, mulai dari
panen raya dan juga menjaga agar sampai tidak ada dukungan serta peluang pasar membuat makanan kebutuhan primer, sekunder dan kebutuhan akan barang
yang terbuang saat musim panen tiba, seperti beberapa awetan dari bahan nabati menjadi pilihan potensial mewah. Perlu diingat bahwa berwirausaha sesuai dengan
kasus yang sering terjadi di negeri ini. bidang yang ditekuni untuk wirausaha. Pengembangan karakter dan hobi kita akan lebih menyenangkan,
Teknologi pengolahan juga bisa memberikan nilai tambah makanan awetan dari bahan nabati selain dapat dibandingkan dengan berwirausaha yang tidak kita sukai.
pada SDA tersebut, lebih memperluas pendistribusiannya membuka peluang usaha yang cukup besar, juga
karena keawetan produknya yang lebih baik. Hal ini juga otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan,
Kewirausahaan bidang makanan awetan dari bahan Walaupun produk khas daerah, inovasi tetap bisa
nabati bisa menjadi ide alternatif yang sangat dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk, maupun Produk makanan awetan adalah produk makanan dan
menjanjikan. Ada pesan moral dan motivasi yang sangat kemasannya. minuman yang sudah mengalami proses pengolahan
kuat dan melekat dari seorang dosen kewirausahaan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi.
senior di Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Ir Soesarsono Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, beragam Makanan awetan tidak identik dengan makanan yang
Wijandi, MSc (Alm) yaitu: "selama manusia masih makan, daerah dengan beragam budaya, Juga beragam menggunakan pengawet, karena untuk mengawetkan
bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati." makanan khas daerahnya. Hampir di setiap daerah makanan dan minuman, banyak proses yang bisa
Pilihan wirausaha pada produk makanan awetan dari mempunyai makanan khas, misalnya Medan dengan Bika dilakukan. Proses pengolahan dan pengemasan yang baik
bahan nabati adalah Pilihan yang tepat, karena banyak Ambon dan Sirup markisa; Padang dengan dadih dan juga dapat mengawetkan produk makanan dan
faktor kemudahan dan peluang yang bisa didapat dan rendang; Sukabumi terkenal dengan Moch, Yogyakarta minuman.
wirausaha bidang ini. Banyak negara yang pariwisatanya dengan bakpia; dan lainnya. Hal ini menjadi khasanah
sangat berkembang karena daya tarik makanan awetan kekayaan tersendiri yang menjadi peluang untuk dijadikan Makanan dapat dibagi menjadi makanan kering dan
khas daerahnya dan kulinernya. ide dalam pemilihan bidang wirausaha yang akan diambil. makanan basah. Produk makanan dapat juga
Persaingan bisnis makanan khas daerah juga tidak akan dikelompokkan menjadi makanan jadi dan makanan
Sebagai seorang wirausahawan pemula, sangat terlalu berat karena tidak setiap orang dan semua daerah setengah jadi. Makanan jadi adalah makanan yang dapat
dianjurkan untuk lebih kreatif dan inovatif dengan bisa melakukan hal yang sama, dikarenakan produknya langsung disajikan dan dimakan. Makanan setengah jadi
wirausaha yang dijalankannya. Artinya, selalu melakukan yang spesifik. membutuhkan proses untuk mematangkannya sebelum
diversifikasi produk atau pengembangan produk agar siap untuk disajikan dan dimakan. Makanan kering khas
memiliki varian lebih dan mempunyai kelebihan daerah yang dapat langsung dimakan contohnya keripik
dibandingkan dengan pesaingnya. Inovasi juga dilakukan balado dari daerah Sumatera Barat dan kuku macan dari
agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah Kalimantan Timur. Makanan kering khas daerah yang
ada. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan tidak dapat langsung dimakan misalnya kerupuk udang
Nabati sidoarjo dan dendeng sapi aceh.

Tugas Kelompok

Observasi/Studi Pustaka
Kunjungilah rumah makan/cafe/gerai/tempat penjualan makanan khas daerah di wilayahmu, cari info berikut :
a. Apa makanan khas daerahmu yang terbuat dari bahan nabati /hewani, bagaimana sejarah/asal usul makanan tersebut?
b. Bahan apa yang diperlukan dan bagaimana memilih bahan yang baik untuk membuat makanan daerah tersebut?
c. Alat apa yang digunakan?
d. Bagaimana proses pembuatannya?
e. Apakah ada kriteria khusus pada orang yang membuat makanan khas daerah tersebut?
f. Bagaimana teknik memasarkannya?
g. Tips pembuatan/hal khusus yang perlu diperhatikan saat membuat makanan khas daerah.
Jika tidak memungkinkan observasi, carilah melalui studi pustaka. Buatlah laporan observasi/studi pustaka secara menarik dan indah, dengan menggunakan komputer jika ada,
bersikaplah ramah, sopan, dan bekerja samalah dengan temanmu. Presentasikan hasil observasi atau studi pustaka saat pembelajaran. Lihat LK 3.
Lembar Kerja 3(LK 3)
Kelompok :.................................................................
Nama anggota :………………………………………………
Kelas :………………………………………………
Laporan Observasi/ Study Pustaka
Nama makanan cepat saji daerahku :
.....................................................................................................
Sejarah/ asal usul makanan cepat saji tersebut:
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
Tahapan Pembuatannya :
Bahan
-
-
-
Alat
-
-
-
Proses Pembuatan (Gambar dan
Tuliskan Prosesnya)
Catatan hal khusus : (Tips, Keselamatan Kerja, dan lain-lain)
Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati

Perhitungan biaya produksi makanan awetan dari bahan nabati pada dasarnya sama dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah biaya investasi, biaya tetap
(listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Bahan baku dapat terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku tambahan,
serta bahan kemasa.

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. Biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai keterampilan yang dimiliki
pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dan pemilik usaha atau kesepakatan dalam kelompok kerja.

Biaya produksi menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk produksi. Pengolahan produk
kesehatan membutuhkan peralatan dan mesin kerja. Biaya pembelian alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya modal kerja ini akan terbayar dengan laba yang
diperoleh dari hasil penjualan.

Titik impas (Break Even Point) adalah seluruh biaya modal yang telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan
penjualan. Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan
promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead.

Secara umum biaya overhead dibedakan atas biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan biaya overhead
variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik,
bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan
baku, benang, jarum, lem dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).

Pada bahasan kali ini, akan dipaparkan contoh perhitungan harga untuk minuman lidah buaya. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok lidah buaya,
masing-masing berisi 240 gram lidah buaya (buah dan kuah).

Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak tetap (variabel) untuk lidah buaya disajikan berikut ini. Hal ini untuk menjadi bahan pembelajaran jika akan
membuat perencanaan kewirausaah jenis produk lainnya.

1. Investasi Alat dan Mesin


Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan
kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi lidah buaya, alat dan mesin yang dibutuhkan pada Tabel Berikut.
Investasi Alat dan Mesin

2. Biaya Tidak tetap (Variabel) Lidah Buaya


Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan · jumlah produksi. Jadi, sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi
biaya bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan. Pada proses produksi minuman lidah buaya, kebutuhan bahan baku pada Tabel.
Biaya Tidak tetap (Variabel)
3. Biaya Tetap Lidah Buaya
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat,
dan lainnya. Pada produk lidah buaya, biaya tetap yang dibutuhkan tersaji pada Tabel.
Biaya Tetap Lidah Buaya
4. Total Biaya Lidah Buaya

Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi lidah buaya, total biaya yang dibutuhkan adalah

5. Harga Pokok Produksi (HPP)


Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk. Jika dijual dengan harga tersebut, produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa menentukan
harga jual. Harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk lidah buaya ini, HPP-nya adalah
Total Biaya I Jumlah produksi
Rp 1. 408.950,- I 500 = Rp. 2.818,-

6. Harga Jual

Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing.
Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih mu rah karena saluran distribusi (agen, toko, counter, dll) tentu juga harus mendapatkan
keuntungan.
Pada produk-lidah-buaya dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP-nya yaitu Rp2.818,- dan produk pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar Rp5.000,- sampai Rp?.000,-,
ditetapkan harga jual untuk minuman lidah buaya dari pabrik adalah Rp 4.000,- (pada Tabel 4), dengan harapan di tingkat konsumen, harganya adalah Rp 4.500,- sampai Rp 6.000,

Harga Jual

7. Penerimaan Kotor

Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi lidah buaya ini, jumlah penerimaan kotor pada Tabel
Penerimaan Kotor

8. Pendapatan Bersih (Laba)

Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. Pada produksi lidah buaya ini, jumlah penerimaan bersih adalah:
Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor - Total biaya
= Rp2.000.000 - Rp 1.408.950
= Rp591.050

Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 500 mangkok lidah buaya, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp 591.050,- (lima ratus Sembilan puluh satu
ribu lima puluh rupiah).

Anda mungkin juga menyukai