Kompetensi Dasar
3.1 Memahami perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar (sebagai solusi
dari masalah lingkungan hidup) meliputi ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
pemasaran
4.1 Menyusun perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar (sebagai solusi
dari masalah lingkungan hidup) meliputi ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
pemasaran
Lingkup Materi
Ide bisnis didapat dari inspirasi, inspirasi didapat dari kesulitan yang datang bertubi-tubi, dimana
banyak orang yang mungkin tidak mendapatkan solusi untuk pemecahannya namun sebaliknya akan
menyebabkan peluang bagi orang yang bisa membaca situasi tersebut sebagai peluang bisnis atau
peluang usaha. Peluang usaha yang dimaksud adalah peluang usaha yang prospektif sehingga bisnis
yang dijalankan dapat menjadi sebuah industri.
Pengelolaan sumber daya usaha dikenal dengan istilah 6M + 1I, yakni Man (manusia), Money (uang),
Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja) dan Market (pasar).
MAN (manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah,
modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi
lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia
merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
MONEY (uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar & alat pengukur nilai.
MATERIAL (bahan)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut,
melainkan membeli dari pihak lain.
MACHINE (peralatan)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi
industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan
oleh mesin.
METHOD (cara kerja)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
MARKET (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak
laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
INFORMATION
Informasi sangat dibutuhkan agar hasil dari suatu hal dikerjakan dapat lebih sempurna. Suatu
proses pekerjaan tidak akan berkembang dengan baik jika tidak bisa menerima dan menyaring
informasi dari luar.
Administrasi Pemasaran (Marketing) terdiri atas Organisasi, Tata usaha( Sistem Informasi), dan
Management Marketing.
Administrasi Marketing dijalankan oleh Manager marketing atau Markeing Manager.
Marketing membutuhkan tenaga ahli yang terdiri dari:
Sales Promotion
Orang yang mengenalkan produk baru ke masyarakat.
Distribution
Bidang keahlian dan kegiatan untuk mendekatkan barang-barang kita (commodities, merchandise
) sedekat-dekatnya dan di tempatkan secara semenarik-menariknya kepada para warga
masyarakat.
Sales
Bidang keahlian dan kegiatan yang bertujuan pokok membuat proses, prosedur, atau tata cara
jual beli begitu cepat, gampang, meyenangkan dan effisien sehingga orang-orang (pembeli) yang
sebenarnya sudah mau membeli di tempat dan barang merk lain tanpa dirasa tahu-tahu pindah
membeli barang dagangan kita.
1. Konsep bisnis
Konsep bisnis merupakan ide bisnis tertulis yang berisi Visi misi sebuah bisnis, dan nilai produk
atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan. Konsep bisnis juga menjelaskan mengapa pelaku
usaha menawarka produk atau jasannya.
2. Pasar
Analisa mengenai situasi pasar meliputi target pasar, pesaing, proses distribusi, promosi, dan
sebagainya. Dalam hal ini perlu dibuat sebuah rencana yang matang yang menjabarkan rencana
pemasaran yang akan dijalankan dalam rangka memenangkan persaingan, dan mencapai target
yang telah ditentukan.
3. Keuangan
Analisa dan strategi keuangan sangat penting dalam menyusun rencana bisnis guna memberikan
gambaran sistematis terhadap langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai keuntungan
yang diharapkan.
3.2 Menganalisis sistem produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
4.2 Memproduksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat
Lingkup Materi
KERAJINAN
Kekayaan alam dan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan
Indonesia.Kerajinan Indonesia yang unik dan memiliki ciri khas daerah setempat menjadi acuan yang dapat
menjadi penyemangat dalam mengolah kerajinan dari bahan limbah organik ini. Sejak dahulu rakyat
Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan
ritual. Kini kerajinan berfungsi juga sebagai hiasan baik interior maupun ekterior. Berdasarkan pengetahuan
terhadap limbah dan juga pengamatan kebutuhan masyarakat maka kerajinan dari bahan dasar limbah dapat
dibuat dengan berbagai bentuk dan fungsinya.
Setiap makhluk hidup di bumi dalam proses kehidupannya merupakan kontributor terbesar dari sampah atau
limbah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia sehari-hari
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan limbah padat, dengan sampah
yang berserakan, tidak teratur di suatu tempat dapat membuat pemandangan menjadi tidak indah,
menghasilkan bau tidak sedap dan tentunya dampaknya akan merusak lingkungan. Sampah padat hanya
dapat diolah dengan cara dibuang lalu dibakar atau ditimbun dalam tanah sebagai bahan urukan permukaan
tanah, untuk sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-
pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Pada kehidupan masyarakat yang semakin
maju dan modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Jika kita telusuri bahwa dahulunya
manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang manusia sudah
menggunakan sabun yang mengandung zat kimia seperti deterjen (sodyum Lauryl Sulfate dan surfactant)
sebagai pengganti jeruk nipis sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi.
b. Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan
atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah
anorganik adalah plastik, beling, dan baja.
Penggunaan bahan limbah untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidak semudah perkiraan
orang. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain
bahan limbah adalah merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang
nilai gunanya. Seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup
secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk.
Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan global. Begitu juga
seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini. Penjelasan hal di atas dikemukaan
oleh Victor Papanek dalam bukunya yang berjudul ‘Design for the Real World’ bahwa ada 6 tata kelola desain
berkelanjutan (sustainable design) yang tidak berdiri sendiri namun mempunyai elemen-elemen lain yang
merajutnya, yaitu :
a. Metode (method)
Konsep method diulas dalam 2 pandangan yaitu, episteme dan techne. Episteme adalah pengetahuan
yang melibatkan daya serap, imajinasi, dan abstraksi. Sedangkan techne adalah keteknikan atau
keterampilan bertukang. Desain sangat dipengaruhi oleh penguasaan alat, pemahaman terhadap
material, dan bagaimana keduanya berinteraksi menjalin kepekaan melalui daya serap, imajinasi dan
abstraksi agar dapat terjalin dari proses pembuatan hingga melahirkan produk yang artistik. Hal ini dapat
dihasilkan melalui kegiatan yang rutin dan intensif.
b. Asosiasi (association)
Kemampuan menghubungkan antara gagasan dengan kemampuan panca-indra dengan menggunakan
gambar, bagan, tulisan, dan sebagainya.
c. Estetika (aesthetics)
Dalam mendesain perlu memahami estetika/ilmu keindahan yang diwujudkan dalam unsur desain;
garis, warna, bentuk, volume, dan tekstur, serta prinsip desain; kesatuan, keseimbangan, point of
interest, irama, proporsi dan komposisi. Desain harus dapat memadukan kesemuanya dalam penciptaan
karya.
d. Kebutuhan (need)
Karya desain merupakan jawaban dari sebuah kebutuhan. Merumuskan kebutuhan bukanlah sesuatu
yang mudah. Desainer harus memiliki kepekaan yang tajam untuk memilah apa yang menjadi kebutuhan
konsumen dan kemungkinannya untuk menjadi tren di masanya.
e. Telesis (telesis)
Pemahaman fungsi yang mengubah desain dari sesuatu yang sifatnya personal menjadi lebih komunal.
Telesis adalah fungsi desain yang berusaha mewadahi dimensi sosial dan budaya pada tempat desain
tersebut dibutuhkan dan digunakan.
f. Kegunaan (use)
Merupakan fungsi praktis dari sebuah desain. Dalam mewujudkan fungsi ‘guna’ yang baik tentunya
seorang desainer harus mempertimbangkan siapa yang akan menggunakannya (user) dan obyek dari
kegunaan desain tersebut. Maka perlu pemahaman tentang ergonomi yaitu ilmu tentang hubungan
antara manusia, mesin yang digunakan dan lingkungan kerjanya.
Proses pengolahan masing-masing bahan limbah organik secara umum sama. Pengolahan dapat
dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Prosesnya yaitu:
a. Pemilahan bahan limbah organik
Sebelum didaur ulang bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan
bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan
bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengantujuan penggunaan bahan yang telah
dirancang.
b. Pembersihan limbah organik
Limbah organik yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa sisa bahan yang telah
dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari
tongkoldan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu
tergantung dari perancangan produk.
c. Pengeringan
Bahan limbah organik yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar
matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada bahan limbah organik yang sudah kering merupakan selera. Jika dalam desain
diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu
sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan
limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar
menyerap. Sedangkan bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur,
dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari
langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.
f. Finishing sebagai proses akhir agar siap pakai
Bahan limbah organik yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya.
Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak
kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.
Beberapa kerajinan dari bahan limbah organik di bawah ini merupakan contoh dan dapat menambah
wawasan serta pengetahuan baru, mari kita pelajari bersama!
b. Limbah Kertas
Jika diperhatikan setelah dibaca barang media cetak ini hanya menjadi tumpukan limbah rumah
tangga. Selain dapat bermanfaat kembali, hasil dari produk kerajinan dari kertas bekas ini pun dapat
menjadi peluang usaha. Beberapa referensi menyatakan bahwa kertas merupakan bagian dari
limbah organik kering. Hal ini karena kertas dapat terurai dalam tanah. Meskipun kertas mudah
hancur jika terkena air, namun jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan kertas dapat
diolah sedemikian rupa agar tidak mudah hancur, yaitu dengan menambah kandungan lem atau zat
pelindung anti air seperti melanin/politur, dapat pula dengan dilapisi plastik. Hal ini dimaksudkan
agar produk kerajinan yang dihasilkan dari kertas dapat tahan lama, tidak mudah rusak, dan terlihat
lebih kuat sehingga unsur kelemahan yang ada pada kertas tidak nampak, sedangkan keunikan
limbah kertasnya dapat dipertahankan.
Bahan dan alat pembuatan kerajinan dari limbah kertas : majalah bekas koran bekas pilox clear
lem kertas gunting Limbah kertas tidak perlu penanganan khusus seperti halnya limbah jenis
organik lainnya. Sehingga dalam proses pembuatannya pun tidak menemui kendala. Limbah kertas
yang tersedia di lingkungan langsung dapat dimanfaatkan segera dengan berbagai teknik seperti
teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, teknik gulung (pilin), bubur, dan masih banyak teknik
lainnya yang dapat ditemukan. Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas diantaranya
keranjang, vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka
baik bentuk manusia atau pun hewan, dan masih banyak lagi.
c. Limbah Jerami
Batang padi yang biasa disebut jerami merupakan limbah pertanian yang sangat banyak didapat di
daerah persawahan. Selama ini jerami biasa dipergunakan sebagai media tanam jamur merang, dan
campuran makanan ternak. Terkadang petani memanfaatkannya sebagai bahan bakar saat
pembakaran batu bata atau genteng yang dilakukan di areal sawah. Bagi para pedagang telur dan
buah, jerami juga dapat dimanfaatkan sebagai alas, agar barang dagangan mereka tidak mudah
rusak akibat goncangan. Limbah padi ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan
yang cukup unik dan artistik. Produk kerajinan dari jerami masih tergolong langka, sehingga sangat
berpotensi untuk dapat dikembangkan. Bagian-bagian jerami memiliki keunikan masing-masing,
yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan, dari mulai batang padi, ranting padi,
selongsong padi dan gabah kosong yang telah dirontokkan dari ranting padi. Pemilahan dilakukan
Kerajinan Bahan Limbah Bangun Datar 8
Prakarya dan Kewirausahaan
seperti gambar berikut : ranting jerami batang padi selongsong jerami gabah-gabah
kosong. Pengolahan jerami hampir sama dengan limbah jenis daun-daunan atau kulit buah, karena
jerami pun memiliki kandungan air, maka pengolahan yang paling sederhana dilakukan adalah
dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung. Batang padi sangat cocok digunakan pada
bagian pembentuk wadah pensil atau frame foto. Sedangkan ranting jerami yang lebih halus, dapat
dimanfaatkan untuk membuat bunga-bunga. Jerami dapat pula diberi warna dengan menggunakan
pewarna tekstil. Proses pewarnaan pun sama dengan mewarnai kulit jagung, yaitu dengan dimasak
dengan cairan yang sudah diberi zat warna makanan dengan komposisi yang diinginkan. Setelah
direndam beberapa saat, lalu jerami dijemur di bawah sinar matahari langsung hingga benar-benar
kering.
Bahan dan alat pembuatan produk kerajinan dari limbah jerami : kulit jagung lem uhu lem tembak
gunting pisau. Berbekal keterampilan, kreatifitas, dan hanya menggunakan alat sederhana, produk
kerajinan dari limbah jerami ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti hiasan dinding,
bunga, bingkai foto, wadah serbaguna, wadah pensil, dan sebagainya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari batok kelapa cukup mudah untuk
didapatkan, seperti lem kayu, tempurung kelapa, dempul, melanin/politur, amplas dan cat. Selain
itu untuk pembuatan produk meja dan lemari kecil diperlukan texwood untuk dijadikan rangka
kerajinan sedangkan yang bagian luarnya ditempeli tempurung kelapa. Agar terlihat artistik, serat
dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Pada bagian serat itulah melekat nilai seni yang kuat
daripada jenis kerajinan ini, selain bentuk bentuk unik yang dapat dibuat.
Bahan dan alat pembuatan kerajinan dari batok kelapa : a) Tempurung kelapa, b) Lem, c)
Politur, d) Dempul, e) Amplas, f) Gergaji besi.
Kerajinan tempurung kelapa banyak dijual untuk dijadikan tangan dengan berbagai macam bentuk.
Mulai dari aksesoris wanita seperti jepitan, bingkai foto, tas, sandal hingga perabotan rumah tangga
seperti; sendok garpu, piring, mangkuk gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan, dan asbak. Selain
itu batok kelapa juga bisa dibentuk menjadi penutup lampu, jam dinding, dan aneka bentuk lainnya.
Proses Pembuatan kerajinan dari limbah batok kelapa 1)Tempurung kelapa
dipotong sesuai pola 2) Potongan dihaluskan dengan gerinda 3) Hasil potongan divernis dan dijemur
4) Setelah diberi lubang dengan dibor, disematkan gantungan kunci.
Setelah apa yang sudah kamu ketahui tentunya pemahaman tidak lagi menjadi hambatan. Pernahkah
kamu menjumpai produk kerajinan dari limbah organik yang dipadukan dari beberapa bahan limbah
lainnya? Misalnya; limbah kerang dipadukan dengan tempurung kelapa, limbah jerami dipadukan
dengan kayu pinus dan sebagainya. Bahan limbah organik memiliki ciri-ciri yang bervariasi, ada yang
basah atau lunak dan ada yang kering atau keras. Di masing masing daerah memiliki keungulan limbah
organik tersendiri. Cobalah kamu amati apa yang menjadi keunggulan limbah organik di daerah asalmu!
Dalam berkarya, tentunya tidak terlepas dari adanya tahapan pada proses penciptaannya. Karena
melalui tahapan yang benar dalam proses penciptaan suatu karya, maka secara otomatis akan
menghasilkan karya kerajinan yang baik kualitasnya. Oleh sebab itu, proses penciptaan karya kerajinan
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Ketiga, membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik.
Sketsa produk diperlukan sebagai acuan dalam pebuatan suatu karya kerajinan. Oleh sebab itu dalam
proses pembuatan suatu karya kerajinan dibutuhkan adanya sketsa yang jelas sehingga dapat
mempermudah dan mempercepat pengerjaannya. Hal tersebut serupa dengan proses pembuatan
sebuah gedung atau produk lainnya yang juga menggunakan sketsa sebagai acuan dasar dalam
penciptaannya.
Sumber : https://eltelu.blogspot.co.id/2014/06/6-enam-tahapan-proses-penciptaan-karya.html
Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan
pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami
pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.
Pengemasan bahan pangan harus memenuhi beberapa kondisi atau aspek untuk dapat mencapai
tujuan pengemasan itu, yaitu :
1. Bahan pengemasnya harus memenuhi persyaratan tertentu
2. Metode atau teknik pengemasan bahan pangan harus tepat
3. Pola ditribusi dan penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik
Untuk wadah luar (pelindung wadah utama selama distribusi, penjualan, atau penyimpanan) :
1. Kayu
2. Karton
Tujuan pengemasan adalah untuk mengatur interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar,
sehingga menguntungkan bagi bahan pangan, dan menguntungkan bagi manusia yang mengkonsumsi
bahan pangan. Sehingga pengemasan harus memenuhi syarat sebagai berikut ;
1. Memiliki permeabilitas (kemampuan melewatkan) udara yang sesuai dengan jenis bahan pangan
yang akan dikemas.
2. Harus tidak bersifat beracun dan inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan)
3. Harus kedap air
4. Tahan panas
5. Mudah dikerjakan secara masinal dan harganya relatif murah
Sumber : http://anandfauzy.blogspot.co.id/
3.3 Memahami perhitungan titik impas (Break Event Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun datar
4.3 Menghitung titik impas (Break Event Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun
datar
Lingkup Materi
Pengertian BEP
Biaya tetap
Biaya variabel
Perhitungan BEP
A. Pengertian BEP
BEP atau Break Event Point adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau
jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul
serta mendapatkan keuntungan / profit.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa
atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah ;
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan
kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
Sumber : https://irnawt.wordpress.com/2011/04/28/pengertian-definisi-dan-rumus-bep-break-even-
point-4/
Keterangan:
FC : Biaya tetap (fixed cost)
VC : Biaya variabel per unit (variable cost)
P : Harga jual per unit
Kerajinan Bahan Limbah Bangun Datar 14
Prakarya dan Kewirausahaan
Contoh:
Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah Rp. 250.000,- dan biaya
variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per
gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah:
Atau:
,-
Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,- supaya usaha aneka jus
buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya adalah laku 125 gelas atau hasil Rp. 635.000,-
tersebut sudah dapat digunakan untuk menutup semua pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika
mampu menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang diperoleh.
3.4 Menganalisis strategi promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar
4.4 Melakukan promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar
Lingkup Materi
Konsumen adalah pengguna produk. Pelanggan merupakan konsumen berupa pembeli ataupun
pengguna jasa yang melakukan kegiatan pembelian ataupun penggunaan jasa secara berulang-ulang
dikarenakan kepuasan yang diterimanya dari penjual ataupun penyedia jasa. Dalam sebuah bisnis
pelanggan sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan dan juga keuntungan sebuah bisnis.
Tanpa pelanggan yang tetap, maka bisnis yang dijalankan cenderung terombang-ambing dan lebih
beresiko.
Pelanggan pada dasarnya berasal dari konsumen biasa yang mencoba menggunakan jasa ataupun
produk dari sebuah perusahaan. Pelanggan terbentuk dari pola kerja sama saling menguntungkan yang
terjadi dalam proses kerja sama antara penyedia layanan dan pengguna layanan. Tanpa kerja sama
yang saling menguntungkan tidak akan ada yang disebut sebagai pelanggan. Tanpa kerja sama yang
saling menguntungkan yang ada hanyalah proses pembelian barang biasa tanpa diikuti dengan
pembelian barang berulang-ulang di waktu lainnya.
B. Jenis-jenis Pelanggan
Pelanggan Internal
Pelanggan internal merupakan pelanggan yang tidak mengonsumsi suatu barang ataupun jasa
secara langsung. Pelanggan tipe ini membeli barang ataupun jasa untuk dijual kembali oleh orang
lain. Pelanggan jenis ini dapat berupa produsen suatu barang ataupun agen penjualan yang
bekerja sama dengan perusahaan penyedia barang ataupun jasa. Pelanggan jenis ini akan
didapatkan oleh perusahaan dengan jalan memberikan berbagai keuntungan untuknya. Dengan
memberikan keuntungan yang lebih untuk pelanggan ini, maka pelanggan ini akan tetap setia
menjadi pelanggan perusahaan kita.
Pelanggan Eksternal
Pelanggan eksternal merupakan pelanggan yang secara aktif langsung mengonsumsi barang
ataupun jasa yang mereka beli. Pelanggan jenis ini sering juga disebut sebagai konsumen akhir.
Pelanggan tipe ini biasanya berhasil didapatkan oleh sebuah perusahaan dikarenakan mutu dan
kualitas dari barang ataupun jasa yang dirasakan oleh pelanggan ini. Dengan memberikan kualitas
terbaik dari barang ataupun jasa yang kita jual, kita akan mendapatkan komitmen yang besar dari
pelanggan eksternal ini.
Sumber : http://pengertiandefinisi.com/pengertian-pelanggan-dan-jenis-jenis-pelanggan/
Pesaing adalah mereka yang mengejar sasaran pasar yang sama. Perusahaan harus terus
membandingkan produk, harga, distribusi, promosi dengan pesaingnya.
Ada empat tingkat persaingan perusahaan dengan melihat hal-hal sebagai berikut;
Persaingan merk
Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa sejenis kepada pelanggan dan
harga relatif sama. Misalnya Aqua dengan Ades, Aqua dengan Zam.
Persaingan industri
Pesaing adalah semua perusahaan yang membuat jenis produk yang sama. Misalnya Aqua dengan
semua produsen air minum dalam kemasan (AMDK).
Persaingan bentuk
Pesaing adalah semua produk manufaktur perusahaan yang memberikan jasa yang sama. Misalnya
Aqua dengan semua produk minuman alam kemasan dan minuman ringan seperti cocacola, teh, sari
buah, dan sebagainya.
Persaingan umum
Pesaing adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapat konsumen yang sama. Misalnya
Perusahaan yang memproduksi barang konsumsi, peralatan dapur dan lain-lain.
Sumber : http://www.temukanpengertian.com/2015/08/pengertian-pesaing.html#
D. Strategi Promosi
Promosi adalah usaha yang dilakukan organisasi untuk menginformasikan, membujuk, serta
mengingatkan pasar terhadap organisasi itu sendiri atau produk dari organisasi. Disini, perusahaan
berusaha mempengaruhi perasaan, kepercayaan, atau perilakunya. Pemberian informasi ini selain
ditujukan kepada calon konsumen, juga ditujukan kepada ‘intermediaries’. Membujuk disini berarti
perusahaan berusaha meyakinkan konsumen untuk membeli produknya, daripada produk lain
walaupun fungsinya sama. Mengingatkan, berarti perusahaan berusaha meyakinkan konsumen untuk
membeli produknya, dimana sini ada proses pengulangan (karena di pasar banyak produk sejenis, dan
konsumen sudah tahu.)
Sumber : http://apngaza.8m.com/marketing/Bab7-Promotional%20Mix.html
E. Rencana Promosi
Promosi adalah satu hal terpenting dalam dunia bisnis . Mengapa? Karena promosi adalah satu-
satunya cara untuk mengenalkan produk anda ke masyarakat dan calon pembeli yang potensial. Kalau
anda tidak mempromosikan produk-produk kita, lalu bagaimana masyarakat dapat mengenali produk
kita.?
Banyak keuntungan yang diperoleh dengan berpromosi. Seperti, informasi produk akan tersebar
kepada masyarakat, mendapatkan kenaikan penjualan dan profit, mendapatkan pelanggan baru dan
menjaga kesetiaan pelanggan, membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing,
bahkan membantu mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.
Sumber : http://zahiraccounting.com/id/blog/tahapan-dalam-merencanakan-promosi/
F. Media Promosi
Banyak cara untuk melakukan promosi, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan media promosi
cetak. Walaupun era teknologi informasi mengarahkan khalayak pada penggunaan media internet,
namun media promosi cetak masih tetap bertahan. Alasannya, media cetak mempunyai kelebihan
yang tak dimiliki oleh media internet. Misalnya, media promosi cetak lebih mudah diakses
dibandingkan dengan media internet.
Media massa cetak seperti surat kabar atau koran, tabloid, dan majalah dapat menjadi alternatif
pertama sobat dalam mempromosikan produk dan jasa. Media massa cetak baik lokal maupun
nasional merupakan sumber informasi utama yang umumnya dicetak dalam jumlah banyak dan
disebarluaskan kepada banyak orang dalam waktu yang relatif singkat. Tingkat keterbacaan media
massa cetak yang tinggi dan jangkauan yang luas memungkinkan iklan dilihat dan dibaca oleh banyak
orang sehingga pesan merek dapat tersampaikan dengan baik. Apalagi jika karakteristik pembaca
media massa tersebut sesuai dengan khalayak sasaran yang sobat tuju.
Media promosi cetak ini merupakan sarana komunikasi pemasaran yang paling umum dan sering
dijumpai di banyak tempat, terutama di tempat-tempat umum dan strategis. Ukuran poster yang
relatif besar berpotensi untuk menarik perhatian pembaca dan mengarahkan mereka pada pesan
merek. Poster harus didesain semenarik mungkin agar menarik perhatian orang karena media ini
biasanya dibaca sambil lalu.
Berkembangnya mesin percetakan yang semakin maju dan canggih semakin memudahkan orang
dalam mencetak materi promosi dalam ukuran besar. Banner umumnya dicetak dalam ukuran besar
dan ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat orang. Bentuk banner dan teknik
pemasangannya bervariasi. Banner yang dipasang pada rangka berbentuk seperti huruf X mudah
Bisa disebut juga dengan pamflet, brosur berupa lembaran yang bisa dibaca lebih lama dibandingkan
dengan poster. Brosur umumnya dicetak dalam jumlah yang relatif banyak, dicetak dengan kualitas
yang bagus, dan diterbitkan secara tidak berkala pada kesempatan tertentu, misalnya pada event
pameran. Brosur yang berupa lembaran satu muka atau bolak balik dan mempunyai lipatan disebut
dengan leaflet.
Media yang satu ini sangatlah praktis dan cocok untuk menampilkan informasi yang singkat namun
padat. Ia berupa selebaran yang biasanya dibagikan kepada khalayak dan berupa informasi tentang
program promosi seperti diskon atau kegiatan tertentu. Flyer yang merupakan satu lembar kertas
tanpa lipatan seringkali dicetak dalam jumlah yang banyak agar mudah menjangkau banyak orang.
Kita dapat menggunakan kalender sebagai media promosi cetak yang cukup ampuh. Orang cenderung
suka menyimpan kalender sebagai alat penunjuk tanggal dan hari serta bulan sehingga media ini dapat
menampilkan pesan-pesan merek yang mempunyai umur panjang. Jumlah lembaran kalender
bervariasi. Ada kalender yang hanya berupa satu lembar mirip poster dan ada pula yang berupa
banyak lembaran.
Katalog dapat menjadi alternatif pilihan media promosi cetak yang mampu menampilkan banyak
informasi. Media ini sangat cocok untuk produk yang mempunyai banyak spesifikasi dan detail
sehingga pembaca dapat mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk yang ditawarkan.
Dengan katalog, pembaca umumnya membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk memutuskan
produk yang akan dibelinya.
Walau teknologi canggih seperti ponsel pintar dapat menyimpan berbagai informasi dengan mudah,
namun kartu nama masih tetap diperlukan. Ibaratnya, kartu nama adalah duta bisnis yang
mencerminkan dan mewakili perusahaan sobat. Informasi yang harus ada dalam kartu nama yaitu
nama perusahaan dan kontak yang bisa dihubungi.
Kaos atau T-shirt merupakan media promosi cetak yang populer dan sangat mudah diterima oleh
khalayak. Umumnya, orang secara suka rela memakai kaos promosi karena sifatnya yang nyaman
dipakai dan dapat dipakai dalam banyak kesempatan, terutama dalam situasi yang tidak formal. Nah,
dengan menampilkan logo merek pada kaos, maka secara langsung ataupun tidak, kita telah
mempromosikan merek pada banyak orang.
Sumber : http://www.bitebrands.co/2015/03/jenis-jenis-media-promosi-cetak.html
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar
4.5 Menyusun laporan kegiatan usaha kerajinan dari limbah berbentuk bangun datar
Lingkup Materi
Laporan Kegiatan adalah sebuah laporan hasil kegiatan, yang biasa nya dibuat setelah kegiatan
tersebut berlangsung. Laporan kegitan biasa dibuat oleh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pembuatan laporan kegiatan sendiri dimaksudkan sebagai bukti tanggungjawab seorang pelaksana
kegiatan kepada sang pemberi mandat terhadapat hasil kegiatan yang telah diikuti.
Laporan kegiatan sangat penting sebagai bukti tanggungjawab peserta kegiatan tentang kegiatan yang
telah di ikuti kepada sang atasan. Nah, untuk itu seberapa penting laporan kegiatan wajib dibuat :
1. Sebagai dasar untuk pengembangan rencana selanjutnya.
2. Sebagai penentuan kebijakan atasan
3. Sebagai bukti laporan kegiatan yang telah di laksanakan
4. Untuk mengetahui proses dan perkembangan kegiatan yang di ikuti.
1. Laporan lisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya secara langsung (lisan)
kepada atasan. Bentuk laporan ini biasa di laporan atau dilakukan secara langsung dengan tatap
muka, wawancara, telpon, dan lainnya.
2. Laporan tulisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya secara tulisan.
1. Laporan dengan tata bahasa populer, biasanya menggunakan tata bahasa yang sederhana, kadang
juga di selingi dengan kata-kata humor/lucu.
2. Laporan dengan tata bahasa ilmiah, biasa dilihat sebagai hasil penilitian. Dan biasa menggunakan
tata bahasa yang logis dan sistematis. Secara sistematis laporan kegiatan yang anda tulis harus
mengandung unsur di bawah ini :
- Apa (What)
- Mengapa (Why)
- Siapa (Who)
- Dimana (Where)
- Kapan (Bagaimana)
- Bagaimana (How)
1. Pendahuluan
2. Isi Laporan
Jenis kegiatan
Tempat dan waktu
Petugas kegiatan
Persiapan dan rencana kegiatan
Peserta kegiatan
Kesulitan dan hambatan
Hasil kegiatan
Kesimpulan dan saran
3. Penutup
Penutup dari isi laporan biasa dituliskan ucapan terima kasih kepada yang pemberi mandat
sehingga sang penerima mandat dapat mengikuti kegiatan tersebut dan telah berlangsung dengan
baik apa adanya.
Sumber : http://doakubunda.blogspot.co.id/2014/01/p-margin-bottom-0.html