Anda di halaman 1dari 29

DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN

ABSES DIABETIK
DIABETES MELITUS TIPE 2
DEFINISI
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.
ETIOLOGI
DM tipe II disebabkan kegagalan relatif sel β dan
resisten insulin. Resisten insulin adalah turunnya
kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan
untuk menghambat produksi glikosa oleh hati.
PATOGENESIS
• Kegagalan sel beta pancreas: Pada saat
diagnosis DM tipe-2 ditegakkan, fungsi sel
beta sudah sangat berkurang.
• Pada penderita DM tipe-2 terjadi resistensi
insulin yang berat dan memicu
gluconeogenesis sehingga produksi glukosa
dalam keadaan basal oleh liver (HGP=hepatic
glucose production) meningkat.
• peningkatan proses lipolysis dan kadar asam lemak
bebas (FFA=Free Fatty Acid) dalam plasma. Penigkatan
FFA akan merangsang proses glukoneogenesis, dan
mencetuskan resistensi insulin di liver dan otot.
• Insulin merupakan penekan nafsu makan yang kuat.
Pada individu yang obes baik yang DM maupun
non-DM, didapatkan hiperinsulinemia yang
merupakan mekanisme kompensasi dari resistensi
insulin. Pada golongan ini asupan makanan justru
meningkat akibat adanya resistensi insulin yang juga
terjadi di otak.
MANIFESTASI KLINIS
1) Gejala khas DM :
a. Poliuria (sering kencing dalam jumlah banyak)
b. Polidipsi (banyak minum)
c. Polifagia (banyak makan)
d. Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas
2) Gejala tidak khas DM :
a. Kesemutan
b. Mata kabur
c. Impotensi pada pria
d. Pruritus pada vulva
e. Luka yang sulit sembuh
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan urin
2. Glukosa darah
3. Hb A1 C
4. Fructosamin
5. Insulin/ Glukagon
6. C-peptide : mengetahui insulin endogen
DIAGNOSIS BANDING
1. DM TIPE 1
2. DM TIPE LAINNYA
Kriteria diagnosis DM tipe II
1. Gejala klasik + gula darah sewaktu ≥
200mg/dl
2. Gejala klasik + gula darah puasa ≥ 126 mg/dl
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO ≥200
mg/dl
Tes toleransi glukosa oral (TTGO).
TTGO: beban glukosa = 75 gr glukosa
anhidrous (gula) dicairkan dalam air.
PENATALAKSANAAN
Tujuan Diet, exercise, health education

Sulphonylurea, metformin

Glucosidase Inhibitors
Glitinides
Thiazolidinediones
Oral combinations

Oral agents plus insulin

Gula terkontrol Insulin


KOMPLIKASI
Komplikasi akut
• Hipoglikemia
• ketoasidosis diabetik
• Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK)
Komplikasi kronis
• Mikroangiopati : nefropati, diabetik retinopati
(kebutaan), katarak diabetik, neuropati
• Makroangiopati : penyakit jantung koroner (PJK),
gagal jantung kongestif, dan stroke.
PROGNOSIS
• Diabetes melitus tipe 2 akan memburuk bila
merokok, memiliki hipertensi, dan
hiperkolesterolemia. Perkiraan angka harapan
hidup pengidap DM tipe 2, pria usia 55 tahun
adalah 13,2 tahun untuk yang merokok.
• Sedangkan, angka harapan hidup penderita
DM 2, pria usia yang sama adalah lebih lama,
mencapai 21,1 tahun bilamana tidak merokok.
PENCEGAHAN
• Menjaga pola makan sehat.
• Melakukan kegiatan jasmani dan latihan
jasmani yang teratur.
• Menjaga berat badan ideal
EDUKASI
Materi edukasi terdiri dari Perilaku hidup sehat bagi
penyandang Diabetes Melitus adalah memenuhi anjuran:
• Mengikuti pola makan sehat.
• Meningkatkan kegiatan jasmani dan latihan jasmani
yang teratur Menggunakan obat DM dan obat lainya
pada keadaan khusus secara aman dan teratur.
• Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri
(PGDM) dan memanfaatkan hasil pemantauan untuk
menilai keberhasilan pengobatan.
• Melakukan perawatan kaki secara berkala. Memiliki
kemampuan untuk mengenal dan menghadapi
keadaan sakit akut dengan tepat.
ABSES DIABETIK
DEFINISI
peradangan pada folikel rambut dan
jaringanyang disekitarnya, yang disebabkan
oleh Staphylococcus aureus.
ETIOLOGI
Abses sebagian besar disebabkan oleh
Staphylococcus aureus
MANIFESTASI KLINIS

• nodus kemerahan dan sangat nyeri


• Pada bagian tengah lesi terdapat bintik
kekuninganyang merupakan jaringan nekrotik,
dan disebut mata bisul (core)
• Apabila higinis penderita jelek atau menderita
diebetes militus, furunkel menjadi sering kambuh.
Predileksi penyakit ini biasanya pada daerah yang
berambut misalnya pada wajah, punggung,
kepala, ketiak, bokong dan ekstrimitas, dan
terutama pada daerah yang banyak bergesekan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan darah menunjukan peningkatan


sel darah putih, eosinofil dan peningkatan laju
sedimentasi eritrosit
• Pewarnaan gram dan kultur pus atau bahan
yang diaspirasi diperlukan, menunjukan
adanya organisme campuran.
DIAGNOSIS BANDING

• Ulkus Diabetik
• Selulitis
DIAGNOSIS
Pada anamnesis perlu ditanyakan riwayat
penyakit secara umum, terarah, maupun secara
khusus mengenai luka yang diderita. Anamnesis
umum meliputi lamanya menderita DM, kontrol
glikemik. Penyakit penyerta, gejala komplikasi
dan pemeriksaan ekstremitas
PENATALAKSANAAN
• Furunkel yang besar (multiple) umumnya
diterapi dengan penicillin (dicloxacillin 250
mg per oral tiap 6 jam selama 7-10 hari).
• Jika pasien alergi penisilin maka alternatif lain
adalah clindamycin (150-300 mg per oral tiap
6 jam).
• Tindakan insisi diindikasikan untuk lesi
KOMPLIKASI
1. Gangren
2. Osteomielitis
PROGNOSIS
Prognosis abses Diabetik bergantung pada
berbagai faktor yang terlibat dalam
patofisologinya berat ringannya komplikasi dan
penyakit penyerta lain juga memengaruhi
prognosis. Seperti telah disebutkan di awal,
angka kejadian amputasi mencapai 25% oleh
karena itu penatalaksaan secara holistik harus
ditekankan untuk menurunkan mortalitas dan
morbiditas.
PENCEGAHAN
• Menjaga pola makan sehat.
• Melakukan kegiatan jasmani dan latihan
jasmani yang teratur.
• Menjaga berat badan ideal
• Menjaga kebersihan kulit kaki
• Menghindari trauma kaki seperti
menggunakan sepatu yang sempit
EDUKASI
Edukasi pasien sebaiknya menekankan pada :
• Pemilihan alas kaki yang cermat.
• Pemeriksaan kaki harian untuk mendeteksi tanda
alas kaki yang tidak tepat atau trauma minor.
Menjaga kebersihan dan kelembaban kaki.
• Mencegah pentalkansaan yang tidak tepat dan
menghindari prilaku yang berisiko tinggi
• Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan apabila
terjadi kelainan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Obgyn Ojan
    Obgyn Ojan
    Dokumen3 halaman
    Obgyn Ojan
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • LIMFOMA PENDAHULUAN
    LIMFOMA PENDAHULUAN
    Dokumen25 halaman
    LIMFOMA PENDAHULUAN
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • 5637-Bab I
    5637-Bab I
    Dokumen1 halaman
    5637-Bab I
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Skripsi640 1705098035
    Skripsi640 1705098035
    Dokumen10 halaman
    Skripsi640 1705098035
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Paper Kulit Dermatitis Vesikulobullosa Palmoplantar
    Paper Kulit Dermatitis Vesikulobullosa Palmoplantar
    Dokumen13 halaman
    Paper Kulit Dermatitis Vesikulobullosa Palmoplantar
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Obgyn Mioma
    Obgyn Mioma
    Dokumen26 halaman
    Obgyn Mioma
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Tali Pusat Menumbung
    Tali Pusat Menumbung
    Dokumen12 halaman
    Tali Pusat Menumbung
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Obgyn Mioma
    Obgyn Mioma
    Dokumen26 halaman
    Obgyn Mioma
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • ERGONOMI DI PT ALAKASA
    ERGONOMI DI PT ALAKASA
    Dokumen26 halaman
    ERGONOMI DI PT ALAKASA
    Puji Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pathway Hernia
    Pathway Hernia
    Dokumen1 halaman
    Pathway Hernia
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Dokumen27 halaman
    Pembahasan
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Ganggua Panik
    Ganggua Panik
    Dokumen13 halaman
    Ganggua Panik
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Referat Hernia
    Referat Hernia
    Dokumen39 halaman
    Referat Hernia
    Sri Wahyuni
    Belum ada peringkat
  • Makalah Bipolar
    Makalah Bipolar
    Dokumen26 halaman
    Makalah Bipolar
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Makalah Bipolar
    Makalah Bipolar
    Dokumen16 halaman
    Makalah Bipolar
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Bagas Anggara Permadi Bab II
    Bagas Anggara Permadi Bab II
    Dokumen16 halaman
    Bagas Anggara Permadi Bab II
    Yoghi
    Belum ada peringkat
  • Anemia Defisiensi Besi
    Anemia Defisiensi Besi
    Dokumen7 halaman
    Anemia Defisiensi Besi
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Anemia Defisiensi Besi
    Anemia Defisiensi Besi
    Dokumen7 halaman
    Anemia Defisiensi Besi
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Lapkas KPD
    Lapkas KPD
    Dokumen11 halaman
    Lapkas KPD
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Paper Hana
    Paper Hana
    Dokumen17 halaman
    Paper Hana
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Paper Peritonitis
    Paper Peritonitis
    Dokumen25 halaman
    Paper Peritonitis
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Paper Hana
    Paper Hana
    Dokumen17 halaman
    Paper Hana
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Materi Hipertensi
    Materi Hipertensi
    Dokumen15 halaman
    Materi Hipertensi
    risdaauliaputri
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • 2validasi Proposal
    2validasi Proposal
    Dokumen1 halaman
    2validasi Proposal
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • 2validasi Proposal
    2validasi Proposal
    Dokumen1 halaman
    2validasi Proposal
    Hana Pinkle Amorra
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Baru
    Kata Pengantar Baru
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Baru
    abdul halim
    Belum ada peringkat