PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
1
pengobatan dengan obat antipsikotik yang dikombinasikan dengan obat mood
stabilizer atau pengobatan dengan antipsikotik saja. Untuk orang gangguan
skizoafektif dengan tipe manik, menggabungkan obat antipsikotik dengan mood
stabilizer cenderung bekerja dengan baik. Karena pengobatan yang konsisten
penting untuk hasil terbaik, psiko-edukasi pada penderita dan keluarga, serta
menggunakan obat long acting bisa menjadi bagian penting dari pengobatan pada
gangguan skizoafektif.3
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
Statistik umum gangguan ini yaitu kira-kira 0,2% di Amerika Serikat dari
populasi umum dan sampai sebanyak 9% orang dirawat di rumah sakit karena
gangguan ini. Gangguan skizoafektif diperkirakan terjadi lebih sering daripada
gangguan bipolar. Prevalensi pada pria lebih rendah daripada wanita. Onset umur
pada wanita lebih besar daripada pria, pada usia tua gangguan skizoafektif tipe
3
depresif lebih sering sedangkan untuk usia muda lebih sering gangguan
skizoafektif tipe bipolar. Laki-laki dengan gangguan skizoafektif kemungkinan
menunjukkan perilaku antisosial.3
2.3 Etiologi
4
2.4 Tanda dan Gejala
2.5 Diagnosis
A. Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana, pada suatu waktu.
Terdapat baik episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode campuran dengan
Catatan: Episode depresif berat harus termasuk kriteria A1: mood terdepresi.
B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama
C. Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode mood ditemukan untuk sebagian
bermakna dari lama total periode aktif dan residual dari penyakit.
D. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat
Sebutkan tipe:
Tipe bipolar: jika gangguan termasuk suatu episode manik atau campuran (atau suatu manik
Tabel dari DSM-IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. Ed. 4.
8
DSM-IV juga membantu klinisi untuk menentukan apakah pasien
menderita gangguan skizoafektif, tipe bipolar, atau gangguan skizoafektif, tipe
depresif. Seorang pasien diklasifikasikan menderita tipe bipolar jika episode yang
ada adalah dari tipe manik atau suatu episode campuran dan episode depresif
berat. Selain itu, pasien diklasifikasikan menderita tipe depresif.7
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan
afektif tetapi dalam episode penyaki yang berbeda.
Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu
episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia). Beberapa
pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0)
maupun depresif (F25.1) atau campuran dari keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami
satu atau dua episode manik atau depresif (F30-F33)
10
2.7 Tatalaksana
Oral :
Terapi Kombinasi:
11
Quetiapin hari II 400 mg 1x/hari
Quetiapin hari III atau 600 mg 1x/hari
Aripirazol 10-30 mg 1x/hari
2. Diazepam 10 mg 2x/hari
Oral
12
Terapi kombinasi
13
Tabel 2.5 obat-obatan pada skizoafektif fase lanjutan
Monoterapi
Edukasi Keluarga
Penting dilakukan agar keluarga siap menghadapi deteriorasi yang mungkin
dapat terjadi. Diskusi dapat tentang problem sehari-hari, hubungan dalam keluarga, dan
hal-hal khusus lainnya, misalnya tentang rencana pendidikan, atau pekerjaan pasien.
14
BAB 3
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16