Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ARSITEKTUR KOMPUTER

SET INTRUKSI
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Arsitektur Komputer
Dosen: Ibu. Ayu Purnama Sari, M.Kom

Disusun oleh : kelompok 2


1. Aditya
2. Ahmad Musta’in
3. Albert Kolose Arikokena
4. Arya Prayoga
5. Irva Baligul Gifar
6. Muhammad David
7. Nover Fridolin Tuah
8. Sodikin
9. Yudi Faturohman

PRODI SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa, karena berkat rahmat
serta karunia-NYA lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah arsitektur komputer
dengan membuat makalah mengenai Set Intruksi. Makalah ini disusun agar pembaca serta
kami sendiri dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman mengenai Set Intruksi. Kami
juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, maupun dapat pula
digunakan sebagai bahan belajar dan sebagai prasarana penunjang tercapainya pemahaman
yang baik. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif yang
membangun, agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan
datang.

Akhirnya penulis sampaikan terimaksih

Wassalamualaikum

Serang, 08 Juli 2019


Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1

1.1 Pendahualan................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1

1.3 Tujuan............................................................................................................ 1

1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2

2.1 Reduced Intruction Set Computer (RISC)..................................................... 2

2.1.1 Karakteristik Eksekusi Intruksi.............................................................. 6

a. Penggunaan File Register Besar........................................................ 6

b. Pipelining.......................................................................................... 6

c. Penggunaan File Besar...................................................................... 6

2.2 Reduced Intruction Set Architecture (RISA)................................................. 6

2.3 Perbandingan RISC & CISC......................................................................... 8

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 11

3.2 Saran.............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sebuah CPU (Central Processing Unit) atau seringkali disederhanakan secara


bahasa menjadi prosesor, meruapakan komponen digital dari komputer yang
menerjemahkan intruksi dari program komputer dan bertugas memproses data. CPU
melengkapi komputer digital sehingga mereka deprogram, dan CPU (bersama denngan
media penyimpanan utama dan fasilitas input/output) merupakan komponen paling
penting disemua masa perkembangan komputer. Sebuah CPU yang dibangun sebagai
suatu komponen terintegrasi dikenal dengan microprocessor.

Fungsi utama CPU adalah menjalankan set interuksi dan program-program.


Ketuja sebuah CPU melakukan tugasnya untuk menjalankan interuksi maka ada dua
konsep yang dipakai dalam interuksi komputer. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil
intruksi-intruksi dari memori utama dan mengeksekusinya satu persatu sesuai dengan alur
perintah. Ada dua konsep intruksi yang berjalan dalam sistem sebuah CPU, dengan segala
kekurangan dana kelebihan konsep intruksi tersebut kami sedikitnya akan membahasnya
di makalah ini dalam bab selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Reduce Intruction Set Computer?
2. Apa itu Reduce Intruction Set Architecture?
3. Perbedaan RISC, RISA, dan CISC?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Reduce Intruction Set Computer
2. Mengetahui Reduce Intruction Set Architecture
3. Mengetahui RISC, RISA, dan CISC

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan juga
pemahaman mengenai Reduce Intruction. Bahwa didalam sebuah system komputer
terdapat banyak intruksi yang harus dipahami, semoga dengan makalah ini dapat
membantu dalam memberikan pemahaman terhadap pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Reduce Intruction Set Computer (RISC)
Perkembangan inovasi komputer sejak 1960 menambah satu daftar penemuan
yang sangat menarik dan paling penting, yaitu Arsitektur Reduced Instruction Set
computers (RISC). Walaupun sistem RISC telah ditentukan dan dirancang dengan
berbagai cara berdasarkan komunitasnya, elemen penting yang digunakan sebagian
rancangan umumnya adalah sebagai berikut :
 Set Intruksi yang terbatas dan sederhana
 Register general purpose berjumlah banyak atau penggunaaan teknologi kompiler
untuk mengoptimalklan penggunaan register
 Penekanan pada pengoptimalan pipeline instruksi.
RISC (Reduce Instruction Set Computer) adalah arsitektur komputer yang
mengurangi kompleksitas chip dengan hanya melakukan instruksi sederhana, yang
memungkinkan untuk beroperasi pada kecepatan tinggi.
RISC (Reduce Instruction Set Computer) atau komputasi set instruksi yang
disederhanakan merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur komputasi modern
dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Arsitektur ini
digunakan pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti komputer vector. Desain ini juga
diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa mikroprosesor
intel 960, Itanium(IA64) dari Intel Coorporation. Selain itu RISC juga umum dipakai pada
Advanced RISC Machine(ARM) dan StrongARM.
Ide dasar prosesor RISC sebenarnya bisa dilacak dari apa yang disarankan oleh
Von Neumann pada tahun 1946. Von Neumann menyarankan agar rangkaian elektronik
untuk konsep logika diimplementasikan hanya bila memang diperlukan untuk melengkapi
sistem agar berfungsi atau karena frekuensi penggunaannya cukup tinggi (Heudin, 1992 :
18). Jadi ide tentang RISC, yang pada dasarnya adalah untuk menyederhanakan realisasi
perangkat keras prosesor dengan melimpahkan sebagian besar tugas kepada perangkat
lunaknya, telah ada pada komputer elektronik pertama. Seperti halnya prosesor RISC,
komputer elektronik pertama merupakan komputer eksekusi-langsung yang memiliki
instruksi sederhana dan mudah didekode.
Hal yang sama dipercayai juga oleh Seymour Cray, spesialis pembuat
superkomputer. Pada tahun 1975, berdasarkan kajian yang dilakukannya, Seymour Cray
menyimpulkan bahwa penggunaan register sebagai tempat manipulasi data menyebabkan
rancangan instruksi menjadi sangat sederhana.
Ketika itu perancang prosesor lain lebih banyak membuat instruksi-instruksi yang
merujuk ke memori daripada ke register seperti rancangan Seymour Cray. Sampai akhir
tahun 1980-an komputer-komputer rancangan Seymour Cray, dalam bentuk

2
superkomputer seri Cray, merupakan komputer-komputer dengan kinerja sangat tinggi.
Pada tahun 1975, kelompok peneliti di IBM di bawah pimpinan George Radin, memulai
merancang komputer berdasar konsep John Cocke. Berdasarkan saran John Cocke, setelah
meneliti frekuensi pemanfaatan instruksi hasil kompilasi suatu program, untuk
memperoleh prosesor berkinerja tinggi tidak perlu diimplementasikan instruksi kompleks
ke dalam prosesor bila instruksi tersebut dapat dibuat dari instruksi-instruksi sederhana
yang telah dimilikinya.

Prosesor RISC Berkeley

Kelompok David Patterson dari Universitas California memulai proyek RISC


pada tahun 1980 dengan tujuan menghindari kecenderungan perancangan prosesor yang
perangkat instruksinya semakin kompleks sehingga memerlukan perancangan rangkaian
kontrol yang semakin rumit dari waktu ke waktu. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa
implementasi instruksi yang kompleks ke dalam perangkat instruksi prosesor justru
berdampak negatif pemakaian instruksi tersebut dalam kebanyakan program hasil
komplikasi (Heudin, 1992 : 22). Apalagi, instruksi kompleks itu pada dasarnya dapat
disusun dari instruksi-instruksi sederhana yang telah dimiliki.

Rancangan prosesor RISC-1 ditujukan untuk mendukung bahasa C, yang dipilih


karena popularitasnya dan banyaknya pengguna. Realisasi rancangan diselesaikan oleh
kelompok Patterson dalam waktu 6 bulan. Fabrikasi dilakukan oleh MOVIS dan XEROX
dengan menggunakan teknologi silikon NMOS (N-channel Metal-oxide Semiconductor) 2
mikron. Hasilnya adalah sebuah chip rangkaian terpadu dengan 44.500 buah transistor
(Heudin, 1992 : 230). Chip RISC-1 selesai dibuat pada musim panas dengan kecepatan
eksekusi 2 mikrosekon per instruksi (pada frekuensi detak 1,5 MHz), 4 kali lebih lambat
dari kecepatan yang ditargetkan. Tidak tercapainya target itu disebabkan terjadinya sedikit
kesalahan perancangan, meskipun kemudian dapat diatasi dengan memodifikasi rancangan
assemblernya.

Berdasarkan hasil evaluasi, meskipun hanya bekerja pada frekuensi detak 1,5
MHz dan mengandung kesalahan perancangan, RISC-1 terbukti mampu mengeksekusi
program bahasa C lebih cepat dari beberapa prosesor CISC, yakni MC68000, Z8002,
VAX-11/780, dan PDP-11/70. Hampir bersamaan dengan proses fabrikasi RISC-1, tim
Berkeley lain mulai bekerja untuk merancang RISC-2. Chip yang dihasilkan tidak lagi

3
mengandung kesalahan sehingga mencapai kecepatan operasi yang ditargetkan, 330
nanosekon tiap instruksi (Heudin, 1992 : 27-28).

RISC-2 hanya memerlukan luas chip 25% dari yang dibutuhkan RISC-1 dengan
75% lebih banyak register. Meskipun perangkat instruksi yang ditanamkan sama dengan
perangkat instruksi yang dimiliki RISC-1, tetapi di antara keduanya terdapat perbedaan
mikroarsitektur perangkat kerasnya. RISC-2 memiliki 138 buah register yang disusun
sebagai 8 jendela register, dibandingkan dengan 78 buah register yang disusun sebagai 6
jendela register. Selain itu, juga terdapat perbedaan dalam hal organisasi alur-pipa
(pipeline). RISC-1 memiliki alur-pipa dua tingkat sederhana dengan penjeputan (fetch)
dan eksekusi instruksi yang dibuat tumpang-tindih, sedangkan RISC-2 memiliki 3 buah
alur-pipa yang masing-masing untuk penjemputan instruksi, pembacaan operan dan
eksekusinya, dan penulisan kembali hasilnya ke dalam register. Sukses kedua proyek
memacu tim Berkeley untuk mengerjakan proyek SOAR (Smalltalk on RISC) yang
dimulai pada tahun 1983.

Prosesor RISC Stanford

Sementara proyek RISC-1 dan RISC-2 dilakukan kelompok Patterson di


Universitas California, pada tahun 1981 itu juga John Hennessy dari Universitas Stanford
mengerjakan proyek MIPS (Microprocessor without Interlocked Pipeline Stages) .
Pengalaman riset tentang optimasi kompilator digabungkan dengan teknologi perangkat
keras RISC merupakan kunci utama proyek MIPS ini. Tujuan utamanya adalah
menghasilkan chip mikroprosesor serbaguna 32-bit yang dirancang untuk mengeksekusi
secara efisien kode-kode hasil kompilasi (Heudin, 1992: 34). Perangkat instruksi prosesor
MIPS terdiri atas 31 buah instruksi yang dibagi menjadi 4 kelompok, yakni kelompok
instruksi isi dan simpan, kelompok instruksi operasi aritmetika dan logika, kelompok
instruksi pengontrol, dan kelompok instruksi lain-lain. MIPS menggunakan lima tingkat
alur-pipa tanpa perangkat keras saling-kunci antar alur-pipa tersebut, sehingga kode yang
dieksekusi harus benar-benar bebas dari konflik antar alur-pipa.

Direalisasi dengan teknologi NMOS 2 mikron, prosesor MIPS yang memiliki


24.000 transistor ini memiliki kemampuan mengeksekusi satu instruksi setiap 500
nanodetik. Karena menggunakan lima tingkat alur-pipa bagian kontrol prosesor MIPS ini
menyita luas chip dua kali lipat dibanding dengan bagian kontrol pada prosesor RISC.
MIPS memiliki 16 register dibandingkan dengan 138 buah register pada RISC-2. Hal ini

4
bukan masalah penting karena MIPS memang dirancang untuk mebebankan kerumitan
perangkat keras ke dalam perangkat lunak sehingga menghasilkan perangkat keras yang
jauh lebih sederhana dan lebih efisien. Perangkat keras yang sederhana akan
mempersingkat waktu perancangan, implementasi, dan perbaikan bila terjadi kesalahan.
Sukses perancangan MIPS dilanjutkan oleh tim Stanford dengan merancang
mikroprosesor yang lebih canggih, yakni MIPS-X. Perancangan dilakukan oleh tim riset
MIPS sebelumnya ditambah 6 orang mahasiswa, dan dimulai pada musim panas tahun
1984. Rancangan MIPS-X banyak diperbaruhi oleh MIPS dan RISC-2 dengan beberapa
perbedaan utama :

 Semua instruksi MIPS-X merupakan operasi tunggal dan dieksekusi dalam


satu siklus detak
 Semua instruksi MIPS-X memiliki format tetap dengan panjang instruksi 32-
bit
 MIPS-X dilengkapi pendukung koprosesor yang efisien dan sederhana
 MIPS-X dilengkapi pendukung untuk digunakan sebagai prosesor dasar dalam
sistem multiprosesor memori-bersama (shared memory)
 MIPS-X dilengkapi chace instruksi dalam-chip yang cukup besar (2 kilobyte)
 MIPS-X difabrikasi dengan teknologi CMOS 2 mikron.
Perkembangan menarik terjadi pada tahun 1993 ketika aliansi tiga perusahaan
terkemuka, IBM, Apple, dan Motorola memperkenalkan produk baru mereka yakni
PowerPC 601, suatu mikroprosesor RISC 64-bit yang dirancang untuk stasiun kerja
(workstation) atau komputer personal (Thompson, 1993 : 56-74). Menarik, karena
kemunculan PowerPC 601 dimaksudkan untuk memberikan alternatif bagi dominasi
prosesor CISC keluarga-86 Intel dalam komputer rumahan.
Popularitas prosesor keluarga-86 didukung oleh harganya yang murah dan
banyaknya program aplikasi yang dapat dijalankan dengan prosesor ini. Untuk itu,
prosesor PowerPC dijual dengan harga yang cukup bersaing dibandingkan dengan
pentium, yakni prosesor buatan Intel mutakhir saat itu (Thompson, 1993 : 64).
Perkembangan teknologi emulasi yang memungkinkan prosesor RISC menjalankan sistem
operasi yang sama dengan prosesor CISC keluarga-86 diperkirakan akan membuat
prosesor RISC, terutama PowerPC 601, banyak digunakan di dalam komputer-komputer
personal (Halfhill, 1994 : 119-130).

2.1.1 Karakteristik
a. Siklus Eksekusi Satu Waktu

5
satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction)
atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk
mengoptimalkan setiap instruksi pada CPU.
b. Pipelining
adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara
simultan.Sehingga proses instruksi lebih efiisien
c. Penggunaan File Register Besar
Jumlah register yang sangat banyak. RISC di Desain dimaksudkan untuk dapat
menampung jumlah register yang sangat banyak untuk mengantisipasi agar tidak
terjadi interaksi yang berlebih dengan memory.

2.2 Reduce Intruction Set Architecture (RISA)


Reduce Instruction Set Architecture (RISA) adalah atribut dari sistem komputasi
yang dilihat dari sudut pandang programmer, seperti struktur konseptual, perilaku
fungsional yang diterapkan pada organisasi aliran data dan kendali atas desain logika dan
implementasi fisik pada mesin. Amdahl, Blaaw, and Brooks, 1964. Dengan kata lain,
RISA meliputi spesifikasi yang menentukan bagaimana programmer bahasa mesin akan
berinteraksi dengan komputer. RISA menentukan sifat komputasional komputer.
Selain itu RISA menjadi penghubung antar muka antara software dan hardware.
Dan juga menyediakan mekanisme agar software bisa bekerja optimal dengan hardware
yang tersedia.

Pada awal tahun 1980, teknologi RISA(Reduce Instruction Set Architecture)


sederhana mulai mendominasi dan para desainer tertarik akan hal tersebut. Karena, RISA
ini cenderung menghasilkan set instruksi dengan lebih sedikit instruksi, mereka

6
menciptakan istilah Reduced Instruction Set Computer (RISC). Bahkan meskipun tujuan
utama bukanlah untuk mengurangi jumlah instruksi, tetapi lebih diutamakan adanya
kompleksitas pada RISC.

Reduce Instruction Set Architecture (RISA) Terdiri dari :

 Organisasi penyimpanan yang dapat diprogram(Programmable Storage)


 Tipe Data & struktur Data : Encoding & Representasi
 Set Instruksi
 Format Instruksi
 Mode pengalamatan (Addressing) dan mode akses data danakses intruksi.

Contoh Impelementasi Reduce Instruction Set Architecture

 Bahasa pemrograman Java adalah bahasa interprentasi yang menjalankan sebuah


mesin software Java Virtual Machine (JVM).
 Sebuah JVM ditulis menggunakan bahasa asli untuk prosesor dengan array yang
luas, termasuk MIPS dan Intel.
 Seperti mesin yang nyata, JVM memiliki Reduce Instructure Set Architecture nya
sendiri yang disebut Bytecode. RISA ini didesain untuk kompatibel dengan
arsitektur dari berbagai macam mesin dimana JVM dijalankan.
2.3 Perbandingan RISC & CISC
Complex Instruction Set Computing (CISC) atau kumpulan instruksi komputasi
kompleks. Adalah suatu arsitektur komputer dimana setiap instruksi akan menjalankan
beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memori (load), operasi
aritmatika, dan penyimpanan ke dalam memori (store) yang saling bekerja sama. Tujuan
utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu instruksi cukup dengan beberapa
baris bahasa mesin yang relatif pendek sehingga implikasinya hanya sedikit saja RAM
yang digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut. Arsitektur CISC
menekankan pada perangkat keras karena filosofi dari arsitektur CISC yaitu bagaimana
memindahkan kerumitan perangkat lunak ke dalam perangkat keras.

a. Karakter Complex Instruction Set Computing (CISC)


 Sarat informasi memberikan keuntungan di mana ukuran program-program
yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory
akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada
saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat.
 Dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk
mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit)

7
Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa
rakitan.

b. Perbandingan CISC dan RISC


Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah untuk menyelesaikan tugas beberapa
baris perakitan dalam sebuah arsitektur. Hal ini dicapai dengan membangun prosesor
hardware yang mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian operasi. Kita
bisa mengukur perbedaan antara RISC dan CISC menggunakan dasar persamaan
kinerja komputer sebagai berikut:

Kinerja komputer, yang diukur oleh lama eksekusi program, berbanding lurus
Untuk waku siklus, jumlah siklus clock per instruksi, dan jumlah instruksi dalam
program ini. Memperpendek siklus clock, bila mungkin, menghasilkan peningkatan
kinerja RISC serta CISC. Jika tidak, mesin CISC meningkatkan kinerja dengan
mengurangi jumlah nomor instruksi program. Komputer RISC meminimalkan jumlah
siklus per instruksi. Namun kedua arsitektur dapat menghasilkan hasil yang identik
dalam jumlah waktu yang sama. Pada level gate, kedua sistem melakukan kuantitas
setara dengan pekerjaan. Mesin CISC mengandalkan microcode untuk mengatasi
kompleksitas instruksi. Microcode memberitahu prosesor bagaimana melaksanakan
setiap instruksi. Untuk alasan kinerja, microcode bersifat kompak, efisien, dan tentu
saja harus benar. Bagaimanapun instruksi microcode dibatasi oleh instruksi panjang
variabel, yang memperlambat proses decoding, dan berbagai jumlah siklus clock per
instruksi yang membuatnya sulit untuk melaksanakan instruksi pipeline. Proses
translasi tambahan akan membutuhkan waktu. Semakin kompleks set instruksi,
semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk mencari instruksi dan melibatkan
perangkat keras yang cocok untuk pelaksanaannya. Arsitektur RISC mengambil
pendekatan yang berbeda. Kebanyakan instruksi RISC mengeksekusi dalam satu
siklus clock. Untuk mencapai kecepatan ini, kontrol microprogrammed digantikan
oleh kontrol terprogram, yang lebih cepat di mengeksekusi instruksi. Ini membuatnya
lebih mudah untuk melakukan instruksi pipelining, tetapi lebih sulit untuk berurusan
dengan kompleksitas pada tingkat hardware. Dalam sistem RISC, kompleksitas
dihapus dari set instruksi didorong naik tingkat ke domain dari compiler.

CISC RISC
8
Kompleks pada microcode Kompleks pada compiler

Penekanan pada perangkat keras Penekanan pada perangkat lunak

Termasuk instruksi kompleks multi-clock Single-clock, hanya sejumlah kecil instruksi

Memori-ke-memori: “LOAD” dan “STORE” Register ke register: “LOAD” dan “STORE”


saling bekerjasama adalah instruksi2 terpisah

Ukuran kode kecil, kecepatan rendah Ukuran kode besar, kecepatan (relatif) tinggi

Transistor digunakan untuk menyimpan Transistor banyak dipakai untuk register memo
instruksi2 kompleks

Mode pengalamatan Banyak Mode pengalamatan sedikit

Panjang Instruksi yang variatif Panjang instruksi yang tetap

Perbedaan RISC dengan CISC dilihat dari segi instruksinya

RISC ( Reduced Instruction Set Computer )


 Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
 Instruksi sederhana bahkan single
 Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
 Ukuran kode besar dan kecEpatan lebih tinggi
 Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori

CISC ( Complex Instruction Set Computer )

 Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan kebutuhan untuk


programmer.
 Memiliki instruksi komplek. Load / Store atau Memori ke Memori bekerjasama
 Memiliki ukuran kode yang kecil dan kecepatan yang rendah.
 Transistor di dalamnya digunakan untuk menyimpan instruksi – instruksi bersifat
komplek.

Contoh-contoh RISC dan CISC:

RISC :

 Komputer vektor
 Mikroprosesor Intel 960
 Itanium (IA64) dari Intel Corporation

9
 Power PC dari International Business Machine, dll.

CISC :

 Prosesor system/360
 Prosesor VAX
 Prosesor PDP-11
 CPU AMD
 Intel x86, dll.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Fungsi dasar sebuah Prosessor yaitu menjalankan program-program yang disimpan
dalam memoru utama dengan cara mengambil intruksi-intruksi, ada dua konsep model
intruksi yang dipakai oleh prosessor. RISC (Reduce Intruction Set Computer) adalah satu
konsep prosesor untuk intruksi sederhana sedangkan CISC (Complex Intruction Set
Computer) adalah konsep prosesor untuk kebutuhsn intruksi yang komplekitasnya cukup
tinggi.

1.2 Saran

Dengan memahami beberapa konsep set intruksi ini diharapakan kami sebagai
pengguna (user) dapat memperhatikan dan mempertimbangkan jenis konsep yang akan
digunakan dalam komputer sesuai dengan kebutuhan.

Penyusunan makalah ini kurang dari kata sempurna, maka dari itu penyusun
menyarankan pada pembaca yang ingin mendalami operasi pembacaan intruksi, setelah
membaca makalah ini membaca sumber lain yang lebih lengkap.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Ajarkowi. Pengertian, konsep CISC dan RISC. Diambil pada senin 08 Juli 2019,
http://azarkowi.blogspot.com/2015/10/pengertian-dan-konsep-cisc-dan-risc.html

Jogja web. Sejarah RISC. Diambil pada Senin, 08 Juli 2019, http://
//jogjaweb.co.id/blog/catatan/sejarah-prosesor-risc

The Computer Engineering Research Group . Diambil pada Senin, 08 Juli 2019, http:

//www.eecg.toronto.edu/~moshovos/ACA06/lecturenotes/003-ISA.pdf

iv

Anda mungkin juga menyukai