Anda di halaman 1dari 79

Topik : Mengenal Bumi

Alokasi Waktu : 10 x 3JP


Pertemuan : 9 s/d Pertemuan 18

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-
aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah
dan mampu meneliti tentang lingkungannya.
1.2 Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya.
1.3 Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara
menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir bathin.
2.1 Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran
geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang
ditimbulkan oleh dinamika geosfera.

3.3 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan


3.3.1. Menganalisis hipotesis/teori tentang terjadinya jagat raya atau alam
semesta
3.3.2. Menyebutkan galaksi-galaksi yang terdapat di jagat raya
3.3.3. Menganalisis teori terjadinya tata surya
3.3.4. Menyebutkan anggota tata surya
3.3.5. Menjelaskan proses terjadinya bumi
3.3.6. Mengklasifikasikan karakteristik lapisan bumi dan pergeseran benua
3.3.7. Menganalisis teori lempengtektonik
3.3.8. Menganalisis gerak rotasi dan revolusi bumi
3.3.9. Menganalisis kala geologi dan sejarah kehidupan
3.3.10.Mamahami kelayakan planet bumi untuk kehidupan

33
MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke:
IX. TEORI TERJADINYA JAGAD RAYA ATAU ALAM SEMESTA
Tujuan pembelajaran
• Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
• Menjelaskan teori terjadinya jagad raya atau alam semesta

Sejarah Pembentukan Jagad Raya


• Jagad raya (Universe) adalah alam semesta yang sangat luas (tidak dapat diukur),
mencakup berjuta-juta benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas dan kelompok
nebula (jadi jagad raya adalah kumpulan milyaran galaksi).
• Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya
atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-
benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan
galaksi

• Beberapa teori tentang terbentuknya jagad raya :


1. Teori Ledakan Besar ( the big bang theory )
Adalah bahwa ada suatu massa yang sangat besar meledak sebagai akibat adanya
reaksi inti. Bagian yang meledak beserakan menjauhi pusat ledakan, setelah
berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk galaksi

Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan pemikiran apa
yang melandasinya ? konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada tingkat
kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika itu
sendiri. Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak terbatas dan
besarnya tidak terhingga, konsepsi ini berasal dari Newton. Konsepsi mereka yang lain
adalah bahwa alam ini tidak berubah keadaannya sejak waktu tak terhingga lamanya
Sampai masa yang akan datang.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa
peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia
telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan
berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat
ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal
muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha
Perkasa dengan sempurna tanpa cacat.

34
2. Teori ekspansi dan kontraksi adalah ada suatu siklus dijagad raya. Siklus
tersebut mengalami satu massa ekspansi dan satu massa kontraksi. Satu siklus
diperkirakan selama 30 milyar tahun. Dalam massa ekspansi terbentuklah
galaksi dan bintang-bintang.

3. Teori jagad raya mengembang.


Menurut hasil penelitian dan pengamatan Hubble, ditemukan bahwa galaksi2
bergerak saling menjauhi. Hal ini berarti jagad raya mengembang menjadi lebih
luas.

B. Teori Ledakan Besar


Berdasarkan teori ledakan besar, dahulu kala galaksi2 pernah saling berdekatan.
Dengan demikian mungkin semua galaksi dalam jagad raya berasal dari massa tunggal.
Dalam keadaan massa tunggal, jagad raya memiliki suhu dan energi sangat besar. Untuk
itu, hanya ledakan besarlah yang dapat menghancurkan massa tunggal menjadi serpihan2
sebagai awal jagad raya. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika
teoritis.

C. Teori keadaan tetap.


Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia berpendapat bahwa materi baru (hidrogen)
diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad
raya. Dalam kasus ini jagad raya tetap dan akan selalu tampak sama. Namun, menurut
Stephen Hawking, materi baru yang dibicarakan Hoyle adalah divergen (memencar)
sehingga teori keadaan tetap harus ditinggalkan.

35
Sejalan dengan 3 teori tentang terjadinya jagad raya ini, muncullah beberapa
anggapan mengenai jagad raya (alam semesta).

1. Anggapan Antroposentris.
Antroposentris (anthropos = manusia; centrum =pusat) adalah anggapan yang
menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya. Anggapan ini dimulai sejak manusia
primitif, waktu manusia mulai menyadari ada bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang,
dan bumi, dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.

2. Anggapan Geosentris.
Geosentris (Geo = bumi; centrum = pusat) adalah anggapan yang menyatakan
bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi, dan semua
kekuatan alam berpusat di bumi. Anggapan ini dimulai lebih kurang abad ke-6 SM saat
para ilmuan tertarik kepada alam sekitarnya. Beberapa ahli pendukung anggapan geosentris
antara lain : Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Pytagoras.

3. Anggapan Heliosentris.
Heliosentris (helios =Matahari; Centrum = Pusat) adalah anggapan pusat jagad raya
adalah matahari. Ini berarti pergeseran pandangan yang dianggap revolusioner pada waktu
itu, yang menggantikan kedudukan bumi,; sebagai akibat dari makin majunya alat peneliti
dan sifat ilmuwan yang kritis.
Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awal mulanya berasal dari gas yang
berserakan secara teratur diangkasa kemudian menjadi kabut (menjadi kumpulan kosmos-
kosmos ).Dalam pengertian alam semesta mengcakup tentang Mikro kosmos dan
makrokosmos.
Mikro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran kecil seperti, atom, sel, elektron
dan benda-benda kecil lainnya. Adapun makro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran
besar, seperti bintang, planet, dan matahari.
Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an bahwasanya langit dan bumi keduanya
dahulu adalah suatu yang padu dan kemudian dipisahkan :

‫أولم يرالذين كفروا أن السمات والألرض كانتا رتقا ففتقنا هما وجعانا من الماء كل شيء حى أفال يؤمنون‬

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan
dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka mengapa mereka juga tidak beriman
?” (QS.Al Anbiya : 30 )

Proses penciptaan langit dan bumi menurut Al-Quran tidak semata dapat disusun
dari ayat-ayat yang menyatakan penciptaan langit dan bumi, tetapi juga dapat dilihat dari
kisah-kisah cerita kemusnahannya nanti, misalnya surat Al-Anbiya’ ayat 104 dan surat
yassin ayat 29.
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3)

9. Evaluasi ke-9
• Jawablah pertanyaan berikut:
• Jelaskan yang di maksud dengan jagad raya/alam semesta1
• Jelaskan yang di maksud dengan dengan teori Big Bang!
• Jelaskan yang di maksud dengan teori ekspansi dan kontraksi!

…………………………..…ooooooooooooooooooo…………………………….

X. GALAKSI DI DALAM JAGAD RAYA

36
Tujuan pembelajaran
Setelah proses pembelejaran, sisiwa diharapkan mampu:
 Menyebutkan macam-macam galaksi di dalam jagad raya

Pendahuluan
Galaksi (Galaxy) adalah kumpulan bintang, planet, gas, debu, nebula, dan benda2
langit lainnya yang membentuk semacam pulau2 di dalam ruang hampa jagad raya.
(galaksi adalah kumpulan milyaran tata surya).
Menurut para ilmuwan astronomi, ruang antara galaksi yang satu dengan galaksi
yang lainnya tidak kosong tetapi mengandung materi yang disebut zat inter galaxy. Zat
inter galaksi ini seperti zat interstellair yang terdiri dari proton, elektron, dan ion2 lain
yang bergerak simpang siur di dalam ruang hampa jagad raya ini.
Keberadaan galaksi dapat dilihat atau dideteksi dengan teleskop. Teleskop yang kuat
mampu mendeteksi 1000 juta galaksi, dengan ukuran dari tepi ke tepi mulai dari 1000 tc
sampai 10 juta tc (tc = tahun cahaya). Satu tahun cahaya kurang lebih 10.000.000.000.000
km atau 10.000 milyar km ( 1012). Yang dimaksudkan dengan jarak satu tahun cahaya
adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Perlu juga diketahui
menurut para ahli fisika dalam waktu satu detik cahaya dapat menempuh jarak 360.000 km.

Gambar Galaksi Bima Sakti

Teori Terbentuknya Galaksi


1. Hipotesis Fowler ( 1957 )
Menurut Fowler, 12000 juta tahun yang lalu galaksi kita tidaklah sepeti sekarang
ini, bentuknya berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang bentuknya berada diluar
angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk
bulat. Karena gaya beratnya ia mengadakan kontraksi. Pada bagian yang berkisar lambat
dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang itupun semakin turun
temperaturnya setelah berpuluh-puluh ribu tahun. Ia mempunyai bentuk yang dikatakan
tetap, seperti halnya matahari, hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan
pada pusat galaksi, tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupn
secara eksplosif

Penciptaan Alam Semesta


1. Dari sudut Islam
Teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan dan pakar diatas sama sekali
tidak bertentangan antara satu dengan yang lainnya walaupun kita lihat bahwa terjadi
perbedaan yang mencolok pada hipotesis mereka, dan Al-Qur’an pun mendukng hipotesis
mereka sebagaimana ALLAH berfirman :
‫ سنريهم ءاياتنا فى األفاق وفى أنفسهحِ ِِ ِِ ِِ ِِ ِِ ِِتى يتبين لهم أنه الحق أولم يكف بربك أنه على كل شيء شهيد‬. (53 : ‫)الفصلت‬

37
“Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda( kekuasaan) kami di segenap
penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah pada diri mereka bahwa Al-Qur’an
itu adalah benar, dan apakah tuhanmu tidak cukup ( bagi kamu ) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu. ( QS Al-Fhussilat 53 ).
Di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang penciptaan alam semesta yang
tercantum dalam surat Al-Anbiya’ dan Al-Fhussilat ayat 11 yang berbunyi :

11: ‫)ثم استوى إلى السماء و هى دخان فقال لها ولألرض ائتنا طوعا أو كرها قالتا أتينا طائعين ) الفصلت‬

Artinya:
Kemudian dia menuju dari penciptaan langit, dan langit masih merupakan asap, lalu dia
berkata kepadanya dan kepada bumi : “Datanglah kamu keduanya menurut perintahku
dengan suka hati atau terpaksa” Keduanya menjawab “Kami datang dengan suka hati”. (
Al-Fhussilat : 11 ).
Dari ayat-ayat Al-Qur’an diatas disimpulkan bahwa alam semesta itu ada karena
diciptakan oleh Allah, dan bukanlah suatu kebetulan seperti yang dikatakan oleh orang-
orang materialisme.

2. Dari Sudut Modern


Terdapat dua pendapat pada penciptaan alam semesta dari sudut ilmu pengetahuan
modern. Pertama : bahwasanya alam semesta tidak diciptakan, artinya alam semesta ini
terjadi karena suatu yang kebetulan yairu merupakan sekumpulan zat yang konstant, stabil
dan tidak berubah. Kedua : Bahwasanya alam semesta ini di ciptakan . setelah dilakukan
observasi dan pengambilan experiment-experiment dan juga melalui perhitungan fisika,
terbukti bahwa alam semesta memiliki suatu awal dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan
semua itu tidak lain hanyalah karena adanya Allah SWT.
Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti
sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar
yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan,
berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.

Ciri-ciri galaksi :
1. Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan.
2. Galaksi2 lainnya dapat terlihat berada di luar galaksi bimasakti (milky way).
3. Jarak antara galaksi yang satu dengan galaksi lainnya jutaan tahun cahaya.
4. Galaksi mempunyai bentuk2 tertentu, seperti : bentuk spiral/pilin, bentuk elips, dan
bentuk tidak beraturan (irregular galaxies).

Ada beberapa macam galaksi yang sudah diketahui manusia, antara lain sebagai
berikut :
1. Galaksi Bima Sakti.

Galaksi Bimasakti merupakan galaksi dimana bumi kita berada. Galaksi ini
memiliki bentuk spiral dengan diameter kira2 100.000 tc. Dalam bahasa inggris galaksi
bimasakti ini bernama Milky Way. Disebut milky way karena warna galaksi ini persis

38
warna susu (milk). Pada pinggiran galaksi ini terdapat matahari yang merupakan pusat dari
tata surya. Semenjak peradaban kuno, manusia telah menghadari fenomena menarik yang
diperlihatkan langit malam di musim kemarau, yakni jalur putih membentang di langit dari
utara ke selatan. Jalur tersebut seolah membelah langit malam menjadi dua bagian di sisi
timur dan barat. Dengan teleskop yang kecil sekalipun, pita cahaya tesebut jika diamati
ternyata merupakan himpunan dari bermilyar-milyar bintang. Jalur putih tersebut dikenal
dengan nama milky way (jalur susu) atau di jawa dikenali sebagai bimasakti.
Pusat galaksi di arah rasi Sagitarius. Bintang-bintang utama dalam rasi Sagitarius
ditandai dengan titik merah. Tampak bahwa terdapat penampakan seperti bayangan hitam
di tengah yang dikelilingi oleh semacam "aura" cemerlang.
Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea,
diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας Galaxias yang berarti "susu") adalah galaksi
spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar massa
matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya
dan ketebalan 1000 tahun cahaya.[1] Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan
27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang
didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam
lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam
supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk
menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat
terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.
Di dalam bahasa Indonesia, istilah "Bimasakti" berasal dari tokoh berkulit hitam
dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya
susunan bintang-bintang yang tersebar di angkasa jika dihubungkan dan ditarik garis akan
membentuk gambar Bima dililit ular naga maka disebutlah "Bimasakti". Sementara itu,
masyarakat Barat menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut
bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini
sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang
terletak di piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius,
dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.
Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah
galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
 Lengan Norma
 Lengan Scutum-Crux
 Lengan Sagitarius
 Lengan Orion atau Lengan Lokal
 Lengan Perseus
 Lengan Cygnus atau Lengan Luar

Dimensi
Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.5×1017
km), dan diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9.5×1015 km).
Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang[2] dan mungkin hingga
400 miliar bintang[3]. Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah,
yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan gas yang
lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti
mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 km) - sebesar dua kali nilai
yang diterima sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau
diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih
dari 1 mm.
Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit
Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic
Clouds), yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018 km).
Pada jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari obyek sekitar akan didisrupsi oleh
awan magelan, dan obyek obyek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima
Sakti.

39
Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA)
menunjukkan bahwa ukuran Bima Sakti adalah lebih besar dari yang diketahui
sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga
galaksi terdekat, galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur
geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di
posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai
daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi
kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan dark matter yang
terkandung di dalam galaksi) adalah 914.000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi dari nilai
umum sebelumnya 792,000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima
Sakti adalah sekitar 3 triliun bintang, atau kira kira 50% lebih besar dari perkiraan
sebelumnya.
Kemungkinan besar tidak ada sesuatu yang lebih misterius dan kelihatan
menakjubkan di langit selain dari galaksi bimasakti, yang membentang seperti untaian
permata dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lainnya. Pada zaman purba, ketika
orang-orang memandang pertunjukkan yang besar ini, mereka dipenuhi perasaan kagum
akan keindahannya sama seperti kamu. Tetapi karena mereka tidak benar-benar mengetahui
apakah itu, mereka menyusun segala macam penjelasan yang aneh dan indah tentang
galaksi Bimasakti
Galaksi kita dibentuk secara kasar seperti sebuah jam tangan, bundar dan datar. Jika
kamu dapat naik di atasnya dan melihat ke bawah, galaksi itu akan tampak seperti sebuah
jam tangan yang luar biasa. Tetapi kita sekarang berada di dalam galaksi ini, dan jika kita
melihatnya ke atas berarti kita memandang ke arah tepi dari dalam "jam tangan" itu. Jadi,
kita melihat tepi yang mengelilingi kita itu. Dan karena terdapat jutaan bintang di
dalamnya, kita melihat galaksi itu sebagai Bimasakti
Terdapat paling tidak 3.000.000.000 bintang di dalam galaksi. Akan memerlukan
waktu selama delapan menit bagi cahaya dari matahari untuk mencapai bumi. Akan
memerlukan waktu kira-kira 27.000 tahun bagi cahaya yang ada di pusat galaksi untuk
mencapai matahari.

2. Galaksi berputar pada pusatnya seperti sebuah roda. Dari posisi kita di dalam galaksi,
akan memerlukan waktu kira-kira 200.000.000 tahun hanya untuk membuat satu
putaran. Galaksi Magellan.
Galaksi Magellan merupakan galaksi yang paling dekat dengan galaksi bima sakti.
Jaraknya kurang lebih 150.000 tc dari galaksi bima sakti dan berada dibelahan langit
selatan.

3. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda ini garis tengahnya berukuran ± 10.000 tc dengan ketebalan 1
sampai 2000 tc.

4. Galaksi Ursa Mayor


Galaksi Ursa Mayor berjarak kira2 10.000.000 tc dari galaksi bima sakti. Bentuk
galaksi ursa mayor adalah ellips dan rapat.

5. Galaksi Jauh yaitu galaksi yang terletak lebih dari 10.000.000 tc dari galaksi bima
sakti. Contoh dari galaksi jauh yang telah ditemukan oleh manusia adalah :
1. Galaksi Silvery
2. Galaksi Triangulum
3. Galaksi Whirlpool

Sebanyak 3% dari galaksi yang teramati sejauh ini menunjukkan bentuk yang tidak
beraturan. Bentuknya lebih merupakan onggokan bintang dengan batas yang kurang jelas.
Berbagai contoh nyata galaksi ini antara lain awan Magellan kecil dan besar, tetangga
galaksi kita bima sakti.
Pola galaksi yang dirangkum dan diklasifikasikan Hubble ditafsirkan sebagai
perjalanan evolusi galaksi di alam semesta dari bentuk yang awalnya sangat teratur menuju

40
bentuk yang tidak beraturan. Galaksi juga teramati bergerombol di alam semesta kita.
Kumpulan galaksi seperti ini disebut sebagai Cluster Of Galaxies yang mengandung
puluhan hingga ribuan galaksi sebagai anggotanya. Salah satu gugus galaksi yang terkenal
dan sudah diamati oleh Hubble adalah gugus virgo.

Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam bentuk galaksi :


- galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis) jumlah 80%.
- galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis) jumlah 17%
- galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis) jumlah 3%

1.Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)


Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari
tiga bagian :
a. pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
b. lingkaran yang membungkus pusat spiral
c. piringan dengan lengan spiral

Macam-macam galaksi spiral :


a. Galaksi Bima Sakti
Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn. Kapteyn adalah seorang astronom yang
mengemukakan bahwa matahari terdapat pada galaksi bima sakti ini.
b. Galaksi Andromeda
Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan panjang 30 (garis
tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop kecil sudah dapat dilihat intinya, di
tengah-tengah kabut dan bila menggunakan teleskop 100 inci yang telah dilakukan di
Observatory Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda berbentuk spiral biasa.
c. Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.
d. Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta
tahun cahaya.
e. Galaksi Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni sebuah
galaksi tidak teratur.
f. Kabut Magellan (Magellanic Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada
tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.

2.Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)


Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi
ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :
1. pusat roda
 selubung yang membungkus pusat

3. Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)


Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan.
Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal,
sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.

10. Evaluasi ke-10


• Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan yang di maksud dengan galaksi!
2. Sebutkan jenis-jenis galaksi!

…………………………….….ooooooooooooooooooooo……………………………….
XI. HIPOTESIS/TEORI TERJADINYA TATA SURYA

41
Tujuan pembelajaran
• Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang teori terjadinya taat surya
Sejarah Penemuan Tata Surya
• Lima planet terdekat ke matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter
dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu, karena mereka semua bisa dilihat
dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk
masing-masing planet.
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu
membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung
mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu
menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak
bisa diamati dengan mata telanjang.
• Karena Teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai
perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama
sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap matahari. Pennalaran Venus
mengitari matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari
adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolas
Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh
Merkurius hingga Saturnus.
• Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh Ilmuwan lain seperti Christian Huygens
(1629-1695) yang menemukan Titan, Satelit Saturnus, yang berada hampir dua kali
orbit Bumi-Yupiter.
• Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan
gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes
Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler, dan Puncaknya Sir Isaac Newton
(1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang
memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
• Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat
orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Sehingga
pada 1846 ditemukan Neptunus, namun penemuan Neptunus ini tidak dapat
menjelaskan secara sempurna pengganggu Uranus. Kemudian pada tahun 1930
ditemukan sebuah planet lain yang diberi nama Pluto, namun lisensinya sebagai
planet sudah beberapa tahun dicabut

Tata Surya
Tata Surya ( dalam bahasa inggris disebut : Solar System) adalah Matahari yang
mempunyai sejumlah anggota yang mengitarinya dan membentuk suatu susunan ataupun
gugusan benda2 langit (angkasa). Jadi sebuah tata surya terdiri dari satu matahari dan
semua benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Tata surya kita terdiri dari 10 planet,
termasuk planet bumi, , dari sembilan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam
dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, –
termasuk planet luar. Berturut-turut nama2 planet yang masuk susunan tata surya kita
adalah : Merkurius, Venus, Bumi (Earth), Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, Pluto, dan Sedna. Planet sedna terekam oleh teleskop ruang angkasa Spitzer
milik Rusia yang diluncurkan tanggal 23 Agustus 2003.

42
Gambar Tata Surya

Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan
hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian
planet2 yang mengelilinginya.
Tata surya kita terletak di tepi galaksi bima sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km
dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tc dari pusat galaksi. Tata surya kita
mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan
waktu 225 s/d 250 juta tahun untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata
surya kita yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat
galaksi sebanyak 20 s/d 25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata
surya, yang memepunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya. Ditandai adanya taburan
komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di
bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet
berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.
Hipotesis Terjadinya Bumi Dalam Sistem Tata Surya
Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan terbentuknya satu
sistem tata surya yang dinamakan keluarga matahari. Banyak hipotesis tentang asal-usul
tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :

1. Hipotesis Nebula (Kabut)


Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804)
pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace
pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan hipotesis nebula kant-
laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini dibentuk dari
debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hydrogen. Karena
gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu.
Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut
matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan putarannya semakin cepat. Selanjutnya
cincin2 gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas2 tersebut
memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara
yang sama, planet luar juga terbentuk.

43
2. Hipotesis Planetesimal
Hipotesis planetesimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain
dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan bahwa tata surya kita
terbentuk akibat adanya bintang laini yang hampir menabrak matahari.

3. Hipotesis Pasang Surut Bintang.


Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan
Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan
hipotesis platesimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

4. Hipotesis Kondensasi.
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom belanda yang bernama
G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata
surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

5. Hipotesis Bintang Kembar


Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001)
pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua
bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak
meninggalkan serpihan2 kecil.

44
Tabel 1.1
Anggota Tata Surya Selengkapnya
NAMA BENDA JUMLAH CONTOH
Bintang 1 Matahari
Planet 10 Bumi, Jupiter
Satelit 32 Bulan, titan
Asteroid Ribuan Ceres, eros
Komet Lebih dari 1500 Halley
Meteor 1 juta tiap jam Barringer

11. Evaluasi ke-11


• Sebut dan jelaskan 3 teori pembentukan tata surya yang kamu ketahui!

…………………….……….oooooooooooooooooooo……………….…………….

XII. ANGGOTA TATA SURYA


Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
 Menyebutkan Anggota tata Surya

Anggota Tata Surya


1. Matahari
Matahari disusun oleh empat lapisan, secara berurutan dari pusat matahari adalah :
1. Inti (suhu 15 Juta Kelvin)
2. Fotosfer (5700 K)
3. Kromosfer (10.000 K)
4. Korona (2 Juta K)
Pembentukan energy melalui fusi nuklir terjadi dalam inti matahari. Dalam zona
radiasi (dari inti sampai ke dekat fotosfer), energy merambat secara radiasi. Dalam zona
konveksi (dari dekat fotosfer ke fotosfer) energi merambat secara konveksi. Lapisan
matahari yang kita lihat berupa piringan emas yang terang adalah fotosfer. Kromosfer dan
korona adalah atmosfer matahari. Keduanya hanya dapat dilihat dengan mata telanjang
ketika terjadi gerhana matahari total. Kromosfer berbentuk seperti cincin kecil dengan
nyala merah kuat yang melingkar di sebelah luar fotosfer. Korona berbentuk seperti
mahkota.

45
Fotosfer yang berarti bola cahaya merupakan bagian angkasa tepat di bawah
kromosfer dan diatas zona konveksi. Pada fotosfer dapat diamati antara lain :
1. Granulasi : bulir2 dengan diameter 700-1000 km. bagian antar granulasi yang
relatif gelap memiliki temperature 200-300 K lebih rendah dari pusat granulasi
yang terang. Sama halnya dengan buih2 yang muncul kepermukaan air yang sedang
mendidih. Granulasi merupakan bukti hantaran energi dari dalam matahari yang
berlangsung secara konveksi.
2. Plages : bagian terang pada piringan matahari jika diamati pada daerah pangjang
gelombang merah.
3. Filament : bagian gelap pada piringan matahari jika diamati pada daerah panjang
gelombang merah.
4. Prominensa : filament yang Nampak di tepi proyeksi piringan matahari ke bidang
langit. Diartikan sebagai lontaran membubung keluar dari permukaan matahari dan
hanya dapat tampak dari bumi jika terjadi di tepi piringan matahari.
5. Bintik matahari : bintik2 yang relatif gelap dibanding dengan rata2 terang
fotosfer. Temperatur pada bintik matahari kira2 2000 K lebih rendah dari fotosfer.
Kala hidup bintik matahari ini dapat mencapai beberapa bulan. Jumlah bintik
matahari bervariasi dengan siklus 11,2 tahun (solar cycle) dan diketahui berkaitan
erat dengan tingkat aktivitas matahari. Babcock (1960) memberikan gagasan bahwa
terpuntirnya medan magnet matahari akibat rotasi diferensial fotosfer melambatkan
gerak ion dan electron. Akibat dari perlambatan tersebut, energi kinetik berkurang
dan menyebabkan turunnya temperature pada bintik.
6. Flare : letupan besar yang mendadak terjadi di sekitar daerah bintik matahari. Kala
ledakannya berkisar antara 20 menit hingga 3 jam. Letup an ini melontarkan
sejumlah besar materi dan energi dari permukaan matahari.

Daerah dingin di atas fotosfer adalah kromosfer (bola warna). Kromosfer hanya
dapat dilihat saat gerhana matahari atau dengan penapis yang hanya melewatkan cahaya
merah. Bentuk permukaan kromosfer memiliki pola berduri. Duri2 panjang itu disebut
spikula. Spikula sendiri berbentuk silinder dengan diameter 700 km dan tinggi hingga 7000
km. kala hidupnya berkisar hingga 15 menit.
Bagian terluar dari angkasa matahari disebut korona (mahkota). Kendati korona
memancarkan radiasi dengan terang sepersejuta terangnya fotosfer, temperaturnya ternyata
dapat mencapai 2 juta K. temperatur yang demikian tinggi ini menyebabkan gas di korona
merupakan pemancar sinar X yang kuat. Dari pengamatan satelit buatan Skylab ternyata
ditemukan adanya daerah yang tenang dan dingin disebut lubang korona.
Warna matahari berkaitandengan suhu matahari. Pada pagi/sore hari warna
matahari kemerahan karena suhu belum tinggi. Pada siang hari warnanya putih

46
kekuningan. Bahkan kebiruan karena suhunya tinggi. Warna yang dipancarkan oleh suatu
bintang bergantung dari suhu bintang tersebut. Ada yang berwarna merah, kuning atau
biru. Bintang yang berwarna merah suhunya relatif lebih rendah dari bintang yang
berwarna biru. Hal ini dapat kita buktikan pada saat kita membakar sebatang besi, pada saat
mulai berpijar besi tersebut berwarna merah, kemudian bila dipanaskan terus besi itu akan
memancarkan cahaya warna biru, ini menunjukkan suhunya sudah makin tinggi.
Dari pembicaraan mengenai matahari diungkapkan bahwa gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan sebagai cahaya polikromatik dapat diuraikan kedalam
warna2. Uraian cahaya inilah yang disebut spektrum. Dengan hukum Kirchhoff untuk
spektrum kontinu (malar), emisi dan absorpsi, maka dasar spektroskopi (ilmu penelaahan
spectrum cahaya) dibentuk.

Pengaruh Matahari Terhadap Bumi Dan Kehidupan Di Dalamnya


Ketika sinar matahari memanaskan bumi, panasnya dipantulkan ke atmosfer. ini
menimbulkan arus udara ke atas, dan terjadilah siklus udara. ketika sinar matahari
memanaskan air laut, panasnya menguapkan air laut. uap air naik ke atas mengikuti udara.
bila awan mendingin, uap air jatuh berupa hujan, dan terjadilah siklus air.
Salah satu dari spectrum sinar matahari yang tidak terlihat oleh kita dan memiliki efek
kimia terbesar adalah sinar ultraviolet. sinar ultraviolet dibutuhkan oleh tumbuh2an untuk
mengubah karbondioksida dan air menjadi molekul gula. proses ini disebut proses
fotosintesis atau asimilasi. molekul gula merupakan makanan bagi tumbuh2an sehingga
tumbuh2an dapat hidup. binatang dan manusia tidak dapat mengolah makanannya sendiri,
mereka memerlukan tumbuh2an.
Dari ulasan kedua paragraph diatas diperoleh bahwa tanpa matahari tidak akan ada
siklus udara dan siklus air. tanpa matahari tumbuh2an sebagai rantai makanan paling dasar
tidak dapat mengolah makanannya, dan ini berarti tidak ada bahan makanan bagi binatang
dan manusia.
Matahari juga mempengaruhi kesehatan manusia. sinar ultraviolet memiliki daya
pembunuh terhadap kuman penyakit kulit. sinar ultraviolet juga merupakan provitamin D
yang dibutuhkan untuk pembentukan tulang manusia, khususnya bagi anak2 yang dalam
masa pertumbuhan. kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit rachitis. tetapi
terlalu banyak menyerap sinar ultraviolet juga dapat menyebabkan kanker kulit.

2. Planet
Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbrntuk
bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring atau
pengikut planet disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.Planet adalah benda langit
yang berbentuk gelap yang mengorbit sebuah bintang. sinar dari planet yang kita lihat pada
malam hari adalah berasal dari sinar matahari yang dipantulkan. yang dimaksud dengan
orbit adalah lintasan gerak dari planet2 mengelilingi matahari. jadi megorbit artinya gerak
melintasi/mengelilingi matahari
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa
kriteria, antara lain sebagai berikut:

A. Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu


sebagai berikut:
 Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri dari: Jupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus.
 Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars.

47
B. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet dapat dibedakan atas dua macam
planet, yaitu sebagai berikut:
 Planet Dalam (Interior Planet) Planet dalam yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya
ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata planet bumi ke matahari. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan Venus.
Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi Matahari
berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari Bumi akan
berubah-ubah pula. Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-
Matahari dengan suatu Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk
oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat,
sedangkan sudut Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
 Planet Luar (Eksterior Planet) Planet Luar yaitu Planet-Planet yang jarak rata-
ratanya ke Matahari lebih panjang dari pada jarak rata-rata Planet Bumi ke
Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar adalah Planet Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180
derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut
sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah
dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada
pada jarak paling dekat dengan Bumi.
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai
kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah
dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada
jarak paling jauh dengan Bumi.
Gerak sebuah planet dalam orbitnya mengitarai matahari disebut revolusi. sedang
perputaran planet mengitari porosnya/sumbunya sendiri disebut rotasi. periode/kala
revolusi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk beredar satu kali
mengitari matahari. untuk bumi, periode revolusi didefenisikan satu tahun. sedang periode
rotasi adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah planet untuk berputar satu kali mengitari
porosnya sendiri. untuk bumi, periode rotasi didefenisikan satu hari.

Beberapa hal penting mengenai planet2 :


1. Planet2 tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya itu hanya merupakan cahaya yang
diterima dari matahari kemudian dipantulkan kembali.
2. Planet2 tidak berkelap-kelip seperti halnya bintang sejati, tetapi berkilauan.
3. Dengan teropong kecil, planet-planet itu terlihat sebagai keping atau cakram yang
bersinar.
4. Lintasan2 planet ini merupakan bidang2 yang berbentuk ellips.
5. Planet2 beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama.
6. Kebanyakan planet2 mempunyai satelit (pengiring) atau bulan.
Planet2 bergerak mengitari matahari karena massa matahari yang sangat besar
memberikan gaya gravitasi paling besar pada planet2.
Periode revolusi planet berhubungan dengan jari2 orbit planet. makin besar jari2 orbit
planet, makin lama periode revolusinya. jadi, periode revolusi paling singkat adalah merkurius,
dan paling lama adalah Sedna. Periode rotasi planet tak berhubungan dengan jari2 orbit.
Gerak langsung (direct) memiliki “arah timur”, yaitu arah dari barat ke timur atau
arah gerak yang berlawanan dengan arah jarum jam. lawannya adalah gerak balik
(retrograde). semua planet berevolusi dengan gerak langsung. tujuh planet berotasi degan
gerak langsung, sedang venus dan Uranus berotasi dengan gerak balik.

48
DATA PERBANDINGAN ANTAR PLANET
Nama Jarak rata-rata Garis Massa Massa
Planet dari tengah (bumi= jenis Periode Periode
Matahari (bumi (ribuan 5,98 x 1024 (air= rotasi revolusi
=149,6 juta km) km) kg) 1 g/cm3)
Merkurius 0,39 4,9 0,055 5,40 59 hari 88 hari
Venus 0,72 12,1 0,82 5,25 -243 hari 225 hari
Bumi 1,00 12,7 1,00 5,52 23,9 jam 365 hari
(earth) 1,52 6,8 0,11 3,93 24,6 jam 687 hari
Mars 5,20 143 318 1,33 9,8 jam 11,9 tahun
Jupiter 9,54 120 95 0,71 10,2 jam 29,5 tahun
Saturnus 19,2 51 15 1,27 -10,8 84 tahun
Uranus 30,1 50 17 1,70 jam 164,8
Neptunus 39,4 2,4 0,03 1,99 15,8 tahun
jami
catatan : tanda – pada kolom periode rotasi menunjukkan gerak balik
kata planet diambil dari bahasa yunani, planetes yang berarti “menyasar”. ini disebut
begini karena konsep planet belum dikenal jaman dahulu. planet mirip dengan bintang
yang orbitnya tidak teratur.

Nama-nama Planet dalam Tata Surya


A. Planet Merkurius

Merkurius merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya


hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai
4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian
yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran
paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter
3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong)
dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak
mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan
sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu
permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat
Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria
pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan
nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi
Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah
abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang
Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum
abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda
antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya

49
lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha
(बबब), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam,
Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah,
"bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40%
lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya
juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan
Saturnus, Titan.

B. Planet Venus

Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta
km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang
dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai
bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja
pada waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya
atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya
matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang
sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya
dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas
yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode
rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar
225 hari.
Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen,
sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan
arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada
jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang
pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca.
Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi
bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan
kehidupan.

C. Planet Bumi (The Earth)


Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak
rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari,
dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi
mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The
Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet
Venus.

50
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70
°C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan
setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760
miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar
5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet
yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi
kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi
adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di
samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal
dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas
394.299 km2.

D. Planet Mars

Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini
tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi.
Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-
satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan
mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi
oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini
merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah
manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang
telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut
hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

51
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars,
permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian
permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin
mirip dengan batu-batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga
dapat dijelaskan dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu
besi (III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya
kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars
daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya
sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar
setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan
suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua
satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.

E. Planet Jupiter

Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri
atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-
ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat
yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet
Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di
antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto,
Galilea, Io dan Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan
atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas
materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti
Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter
merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.

F. Planet Saturnus

52
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar
120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun.
Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu
Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin
Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus
dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus
mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak.
Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan,
Rhea, Thetys, dan Dione.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya
berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer
tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini.
Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu
tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal.
Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan
mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin
membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya
cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka
adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih
besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.

G. Planet Uranus

Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi.
Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit.
Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya
sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya
dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima
satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa
yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar
1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi
yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para
astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es".
Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari
hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama

53
dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata
Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan
berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan
awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama
terdiri atas es dan bebatuan.

H. Planet Neptunus

Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling
jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya
sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer
Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat
dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi
Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama
dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi
penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah
satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.

LAHIRNYA HUKUM KEPLER

Walaupun Copernicus telah menerbitkan tulisannya tentang teori heliosentris, tidak


semua orang setuju dengannya. Salah satunya, Tycho Brahe (1546-1601) dari Denmark
yang mendukung teori matahari dan bulan mengelilingi bumi sementara planet lainnya
mengelilingi matahari. Tahun 1576, Brahe membangun sebuah observatorium di pulau
Hven, di laut baltik dan melakukan penelitian di sana sampai kemudian ia pindah ke
Prague pada tahun 1596.
Di Prague, Brahe menghabiskan sisa hidupnya menyelesaikan tabel gerak planet
dengan bantuan asistennya Johannes Kepler (1571-1630). Setelah kematian Brahe,
Kepler menelaah data yang ditinggalkan Brahe dan menemukan bahwa orbit planet tidak
sirkular melainkan elliptik.

54
Kepler kemudian mengelurkan 3 hukum gerak orbit yang dikenal sampai saat ini
yaitu :
1. Planet bergerak dalam orbit ellips mengelilingi matahari sebagai pusat sistem.
2. Radius vektor menyapu luas yang sama dalam interval waktu yang sama.
3. Kuadrat kala edar planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak
rata2 dari matahari.

Bunyi hukum III Kepler dapat dapat dituliskan dalam rumus :


4π2R3 = G(Mm + MP)
T2
Dengan Mm adalah massa matahari, Mp massa planet, G tetapan gravitasi, T kala edar
planet mengelilingi matahari, dan R jarak planet ke matahari.
Dengan hukum II Kepler dijelaskan bahwa kecepatan gerka planet dalam
menempuh lintasannya mempunyai kecepatan yang bervariasi. Makin kecil jarak antara
planet dengan matahari, makin tinggi kecepatannya. Dengan demikian, di sekitar
perihelium, planet bergerak paling cepat dan sekitar aphelium paling lambat. Bentuk
lintasan planet tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Orbit Planet

Kepler menuliskan pekerjaannya dalam sejumlah buku, diantaranya adalah “


Epitome Of The Copernican Astronomy “ dan segera menjadi bagian dari daftar Index
Librorum Prohibitorum yang merupakan buku terlarang bagi umat Kristen katolik. Dalam
daftar ini juga terdapat publikasi Copernicus. “De Revolutionibus Orbium Coelestium “.

3. Bintang
Bintang adalah benda langit yang dapat menghasilkan cahaya dan panas sendiri
akibat dari tingginya suhu. Matahari adalah salah satu jenis bintang dan terdapat di dalam
tata surya kita. Diperkirakan dalam satu galaksi terdapat milyaran bintang. Diameter
matahari kira2 1.400.000 km, sehingga luas permukaannya memenuhi persamaan luas
permukaan bola yaitu sebesar 4πR2 = 4π x (700.000)2 km2. Suhu dipermukaan bola
matahari kira2 6.000 oC. dan suhu titik tengahnya kira2 20.000.000 oC, maka materi2
dalam matahari tidak mungking berbentuk padat, cair atau gas biasa. Materi2 dalam
matahari haruslah berbentuk gas pijar, yang disebut Plasma. Dengan demikian wujud zat
dibagi menjadi empat : padat, cair, gas, dan plasma. Matahari juga berotasi selama 25 hari.
Jarak antara matahari dan bumi, yaitu kira2 150 juta kilometer ditetapkan oleh para
ilmuwan sebagai satu satuan astronomi dengan demikian berlaku :

1 satuan astronomi (SA) = 150.000.000 km


Bila kita bandingkan ukuran matahari, bumi dan bulan demikian juga jarak yang satu
terhadap lainnya akan diperoleh :
Diameter bumi 12.800 km
Diameter bulan 0,272 x diameter bumi
Diameter matahari 109 x diameter bumi
Jarak bumi – bulan 30 x diameter bumi
Jarak bumi – matahari 11.700 x diameter bumi

55
Ada milyaran bintang yang terdapat dalam jagad raya. Matahari kita adalah bintang
yang sedang saja besarnya. Masih banyak bintang lain yang lebih besar, lebih panas dan
lebih cerah dari matahari. Sebagai contoh bintang yang paling cerah adalah Sirius. Bintang
kedua yang terdekat dari bumi adalah Proxima Centauri.

Tabel 1.2
Karakteristik dari beberapa bintang
NAMA BINTANG DIAMETER TEMPERATUR PERMUKAAN DENSITAS
(MIL) (oC) (gr/cc)
Antares 480.000.000 3.200 0,000.000.3
Beta Centauri 10.000.000 25.000 0,02
Matahari 865.400 6.000 1,42
Eridiani B 16.000 9.500 64.000

Melalui alat yang bernama spectrometer dari hasil pengamatan yang dilakukan
oleh para astronom lebih kurang satu abad, diketahui beberapa unsur yang menyusun
matahari antara lain :

Unsur % Massa
Hydrogen (H) 76,4
Helium (He) 21,8
Oksigen (O2) 0,8
Karbon (C) 0,4
Neon (Ne) 0,2
Ferrum (Fe) 0,1
Nitrogen (N) 0,1
Silicon (Si) 0,08
Magnesium (Mg) 0,07
Sulfur (S) 0,05
Nikel (Ni) 0,01

Bila spektrum berbagai bintang diamati, terlihat pola garis spektrumnya berbeda-
beda. Astronom mengelompokkan spectrum bintang berdasarkan kemiripan susunan garis
spektrumnya. Klasifikasi spectrum bintang dalam astronomi modern dinyatakan dengan
simbol2 kelas spectrum O, B, A, F, G, K, dan M. Awalnya perbedaan pola spectrum
bintang diduga karena perbedaan komposisi kimiawi bintang, tetapi ternyata teori struktur
dan angkasa bintang modern menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah perbedaan
suhu bintang. Unsur dasar yang paling dominan dalam tubuh bintang adalah hydrogen,
diikuti oleh helium dan dengan fraksi kecil sekali unsur2 atom berat.

Tabel 1.3 Klasifikasi Spektrum Bintang


Kelas Spektrum Suhu Warna Contoh Bintang
O > 25.000 K Biru -
B 11.000 – 25.000 K Biru Beta Centauri
A 7.500 – 11.000 K Biru Sirius
F 6.000 – 7.500 K Biru keputih-putihan Conopis
G 5.000 – 6.000 K Putih kekuning-kuningan Alpha Centuri
K 3.500 – 5.000 K Jingga kemerah-merahan Arcturus
M < 3.500 K merah Antares
Catatan : matahari termasuk ke dalam golongan G dan berwarna kuning
Energi matahari dibentuk dalam inti matahari berdasarkan fusi nuklir dari dua inti
hydrogen menjadi satu inti helium menghasilkan energy yang sangat besar. Dalam fusi
nuklir massa dua inti hydrogen lebih besar dari satu inti helium. Massa yang hilang (∆m)
berubah menjadi energy (E) sesuai dengan persamaan Elbert Einstein
E = ∆mc2

56
Dengan c = cepat rambat cahaya dalam vakum (300.000.000 m/s); ∆m = massa yang hilang
(kg); dan E = energi yang dihasilkan (joule).
catatan : setiap detik dalam inti matahari, 630 juta ton inti hydrogen diubah menjadi 625,4
juta ton inti helium.

EVOLUSI BINTANG
Seperti halnya manusia, bintang juga mengalami tahap “kehidupan”, yakni lahir,
berkembang dan akhirnya mati atau tidak bersinar lagi. Proses inilah yang disebut sebagai
evolusi bintang. Perbedaan hakiki dengan evolusi makhluk hidup adalah skala waktu yang
ditempuh dengan evolusi bintang dapat mencapai milyaran tahun.
Pembentukan bintang berawal dari awan gas dan debu antarbintang (nebula). Atom2 dari
awan ini saling tarik menarik akibat dari gaya gravitasi dan akhirnya membentuk jabang
bintang (protostar) yang kemudian mengerut, memanas dan memijar serta mulai bersinar.
Awan yang mengerut tersebut, temperatur pusatnya terus meningkat mencapai puluhan juta
derajat sehingga cukup panas untuk melangsungkan reaksi termonuklir mengubah inti
hydrogen menjadi helium. Tekanan radiasi akibat reaksi termonuklir inilah yang
mengimbangi gaya gravitasi bintang sehingga bintang stabil memancarkan cahaya, tapi
hingga kapan?
Persediaan hydrogen dalam tubuh bintang sangatlah besar. Bila bintang seperti
matahari telah kehabisan bahan bakar intinya, yaitu bila seluruh hydrogen dipusat bintang
telah diubah menjadi helium, tak ada lagi tekanan yang menyangga lapisan luar bintang.
Binang kembali mengerut, lapisan luarnya tertarik ke dalam oleh gaya tarik gravitasi materi
di dalamnya. Pengerutan akan berlangsung terus dan bintang semakin mapat dan mengecil.
Akhirnya ukuran bintang di akhir riwayatnya akan sama dengan bintang katai.
Bintang2 yang dilahirkan bermassa dan berukuran besar ternyata tidak mengakhiri
riwayatnya dengan “damai”, seperti matahari, tetapi akan meledak dahsyat dan dikenal
sebagai Supernova. Sebagian besar materinya akan dilontarkan oleh ledakan tersebut. Sisa
inti yang mengerut merupakan sebuah bintang yang sangat kompak, lebih kecil dari
bintang katai tetapi sangatlah padat. Bintang ini disebut sebagai bintang netron.

Dari pengamatan yang teratur, diketahui bahwa jumlah bintang di pusat galaksi
lebih banyak daripada di tepinya. Matahari merupakan bintang yang tidak berbeda dengan
bintang2 pada umumnya dan terletak di tepi galaksi. Dari pengamatan diketahui bahwa
matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi bimasakti dengan kecepatan 220 km/detik.
Degan mengetahui jarak matahari dari pusat galaksi dan asumsi bahwa gerak matahari
mengedari pusat galaksi berbentuk lingkaran, dapat dihitung bahwa dieperlukan waktu
selama 2,4 x 108 tahun (240 juta tahun) bagi matahari untuk mengedari pusat galaksi. Kala
edar (periode) ini dikenal sebagai 1 tahun kosmik (cosmic year). Jika matahari kita telah
berusia 5 x 109 tahun (5 milyar tahun), maka dapat dihitung bahwa matahari kini lebih dari
20 kali mengedari pusat galaksi bimasakti, atau matahari kini ada pada tahun kosmis k3-2.

57
Perubahan Kenampakan Rasi Bintang

Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk
pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada
lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati
dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain
Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.
Kita yang berada di bumi hanya dapat melihat bintang pada malam hari. Ketika
bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang
berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya
dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya
revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Berarti rasi bintang
yang nampak dari bumi juga berubah.

Menentukan Jarak Bintang


Untuk mengukur jarak bintang dipergunakan metode paralaks atau metode beda
lihat. Metode paralaks adalah suatu cara untuk menentukan perubahan letak suatu benda
yang jauh sebagai akibat pergeseran tempat orang yang mengamatinya. Misalnya paralaks
sebuah bintang C ketika bumi berada pada kedudukan B1 dan B2 dalam orbitnya
mengelilingi matahari, jadi karena perubahan kedudukan pengamat (bumi) seolah-olah
letak bintang C akan berubah, tetapi sebenarnya letak bintang C adalah tetap.
Contoh :
Pralaks bintang alpha centauri, yaitu bintang yang terdekat ke bumi adalah 0,76
detik busur. Dimana 1 detik busur = 1/3600 derajat busur. Maka dari sudut paralaks ini
akan didapatkan jarak bumi ke bintang alpha centauri.

58
Penyelesaian:
α = sudut paralaks
α = 0,76/3600 derajat
Jarak Bumi ke Matahari 150 juta km
misalkan jarak bumi ke bintang alpha centauri x, maka :
150 juta km = sin α
x
atau x = 150 juta km
sinα
x = 150 juta km
sin 0,76/3600
x = 150.000.000 km
sin (2,1 x10-4)
x = 150.000.000 km = 4x 1013 km.
3,68 x 10-6
daftar harga sinus (sin) dapat dicari pada tabel logaritma ataupun daftar kalkulator. jadi
jarak bumi ke bintang alpha centuri kira2 4×1013 km.

4. Satelit
Satelit adalah objek langit yang megorbit sebuah planet sebagai pengiring. Salah
satu contoh satelit alam adalah bulan. Kata satelit berasal dari bahasa latin “satelles” yang
berarti pengiring atau pelayan. Satelit ada dua macam yaitu satelit alam dan satelit buatan.

Jumlah
Planet Nama Satelit
Satelit
Merkurius 0
Venus 0 Bulan
Bumi 1 Phobos, Deimos
Mars 2 Metis, Adrastea, Amalthea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Callisto,
Jupiter 16 Leda, Himalia,
Saturnus 22 Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphae, Sinope.
Uranus 17 198OS,28, 198OS, 26, Prometheus, Pandora, Epimetheus, Janus,
Neptunus 8 Mimas, Mimas co-orbital, Enceledaus,
Pluto 1 Tethys, Clypso, Telesto, Dione, 198OS, 6, Dione co-orbital, Helene,
Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe.
Cordolia, Ophelia, Bianca, Cressida, Desdemona, Juliet, Portia,
Rosalind, Belinda, Puck, Miranda, Ariel,
Umbreil, titania, Oberon, S/19997 U2.
Naiad, thalassa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus, Triton, Nereid.
Charon.
 Karena perriode revolusi bulan sama dengan periode rotasinya, maka muka bulan
yang menghadap bumi selalu separo muka bulan yang tetap. Separo muka yang
lainnya selalu membelakangi bumi sehingga tidak pernah tampak dari bumi.

59
 Banyaknya kawah di permukaan bulan disebabkan bulan tidak memiliki atmosfer
untuk membakar habis meteorid2 yang menuju ke permukaan bulan.
 Bulan tampak sama besar dan cerah seperti matahari karena letak bulan dekat dari
bumi. Bulan bersinar karena memantulakn cahaya matahari.
 Karena gravitasi bulan yang kecil maka bulan tidak dapat menahan atmosfernya.
Akibat bulan tidak memiliki atmosfer :
1. Suhu di permukaan bulan dapat berubah sangat cepat.
2. Bunyi tidak dapat merambat di bulan
3. Langit di bulan Nampak hitam kelam
4. Di bulan tidak terdapat kehidupan seperti di bumi.
 Bulan melakukan gerakan tiga sekaligus :
1. Bulan berputar pada porosnya
2. Bulan beredar mengelilingi matahari
3. Bulan bersama dengan bumi beredar mengelilingi matahari.
 Orbit bulan mengitari bumi tidaklah bulat sempurna melainkan ellips yang hampir
bulat. Ini menyebabkan jarak bulan dari bumi berubah sedikit selama bulan
berevolusi. Pada suatu saat, bulan berada pada jarak paling dekat dengan bumi, dan
titik ini disebut perigee. Pada saat lain bulan juga dapat berada pada posisi paling
jauh dari bumi, dan titik ini disebut apogee. Jarak paling dekat bulan dari bumi
adalah 384 – 400 km, dan jarak paling jauhnya adalah 406 – 700 km.

 Ada dua macam periode rotasi bulan, yaitu periode sideris (bulan sideris) dan
periode sinodis (bulan sinodis). Periode sideris adalah periode rotasi bulan dengan
mengacu kepada suatu bintang jauh selain matahari. Satu bulan sideris kira2 27,3
hari. periode sinodis adalah periode rotasi bulan dengan mengacu ke matahari. Satu
bulan sinodis adalah selang waktu yang diperluakan bulan untuk berevolusi 360o
(tepat 1 putaran) mengitari matahari. Satubulan sinodis (disebut juga satu bulan
komariah) kira2 29,5 hari. perhatikan, bulan sinodis adalah bulan yang berdasarkan
pada perubahan fase bulan.
 Arah revolusi bulan mengitari matahari adalah “arah timur” dan orbit bulan
membentuk sudut 5o terhadap bidang orbit bumi (ekliptika), disebut inklinasi bulan
= 5o
 Fase bulan disebabkan oleh perbedaan bagian sinar matahari yang mengenai separo
muka bulan yang selalu menghadap bumi. Empat fase utama bulan adalah : tak
tampak, sabit, benjol, dan bulat penuh. Tiga aspek utama bulan adalah : konjungsi,
oposisi dan kuartir.

60
 Macam2 satelit buatan berdasarkan fungsinya atau aplikasinya :
1. Satelit komunikasi contohnya : Telstar, Sinkron, Intelsat, Molniya.
2. Satelit cuaca contohnya : Tiros 1, Nimbus 1, Nimbus 6
3. Satelit navigasi contohnya : Transit 1 B buatan amerika diluncurkan tanggal 13
April 1960
4. Satelit penelitian sumber daya bumi contohnya : Landsat
5. Satelit penelitian contohnya : Explorer, Vanguard 1, Pegasus
6. Satelit militer contohnya : Midas milik AS dapat meluncurkan peluru kendali,
Samos, Cosmos merupakan satelit intai.

 Negara kita memiliki satelit komunikasi yang dinamakan seri palapa, berasal dari
nama sumpah patih gadjah mada dalam usahanya mempersatukan seluruh nusantara
pada zaman Majapahit.
1. Asteroid
Asteroid adalah benda antar planet yang berupa bongakahan batuan. Asteroid
disebut juga sebagai planet yang berukuran kecil.
 Terdapat kira2 100 ribu asteroid dalam sabuk ateroid. Jika semua asteroid itu
menyatu massanya hanya 1/3000 massa bumi. Karena itu asteroid disebut planetoid
(planet kecil). Asteroid terbesar adalah Ceres, memiliki diameter 1000 km; dan

61
yang terkecil, asteroid 1976UA, memiliki diameter 0,5 km. para ilmuan
berpendapat bahwa sabuk asteroid merupakan sisa2 bahan dasar dari salah satu
tahap awal pembentukan planet. Gravitasi Jupiter yang sangat hebat menyebabkan
sisa2 ini tidak pernah terkumpul menjadi planet tunggal.

Sepuluh Asteroid Pertama yg Ditemukan


No Nama Penemu Diameter (km)
1 Ceres Pazzi, 1 Januari 1801 1003
2 Pallas Olbers, 28 Maret 1802 608
3 Juno Harding, 1 September 1804 250
4 Vesta Olbers, 29 Maret 1807 538
5 Astrea Hencke, 8 Desember 1845 117
6 Hebe Hencke, 1 Juli 1847 195
7 Iris Hind, 13 Agustus 1847 209
8 Flora Hind, 18 Oktober 1847 151
9 Metis Graham, 26 April 1848 151
10 Hygeia De Gasparis, 12 April 1849 450

Gambar Asteroid

2. Komet
Komet adalah benda antar planet yang berupa bongkahan es dan debu, yang
meluncur dengan sangat cepat melintasi tata surya. Kata komet sendiri berasal dari
bahasa Yunani “kometes” yang berarti rambut panjang. Oleh Karena itu komet
sering disebut bintang berekor atau bintang berambut panjang.

Komet

62
 Bagian2 sebuah komet adalah : inti, koma, awan hydrogen dan ekor. Ekor komet
Nampak lebih panjang dan jelas ketika mendekati matahari. Ketika menjauhi
matahari, secara berlahan ekornya bertambah pendek, memudar dan akhirnya
menghilang dari pandangan. Ekor komet selalu menjauh dari matahari karena
dihalau oleh angin matahari dan tekanan radiasi matahari.
 Ada dua alasan mengapa ekor komet terlihat :
1. Gas2 dan debu pembentuk ekor komet memantulkan cahaya matahari.
2. Sebagian gas2 dan debu menyerap sinar ultraviolet dan mengeluarkannya
sebagai cahaya tampak.

Komet dianggap sebagai bagian kecil yang tertinggal ketika tata surya dan planet2
terbentuk.
 Komet dikelompokka atas :
1. Komet periodik adalah komet yang penampakannya dapat dilihat dalam
selang waktu yang teratur. Komet2 ini mengitari matahari dalam periode mulai
dari 3,3 tahun sampai dengan 150 tahun. Contohnya Komet Halley.
2. Komet Non Periodik tidak dapat diperkirakan penampakannya karena
periodenya sangat lama. Contoh komet Grigg Mellish.

Tabel 3 komet yang sudah musnah


Periode Banyak Penampakan
Komet
(tahun) Penampakan Terakhir
Brorsen 5,5 5 1879
Biela 6,6 6 1852
Westphal 61,9 2 1913

3. Meteor
Meteor adalah benda langit yang merupkan bongkahan batu dan besi yang
berserakan di angkasa dan masuk menuju atmosfer bumi akibat dari gaya gravitasi bumi.
Meteor yang jatuh dan sampai di permukaan bumi disebut Meteorit. Meteor sebagian besar
berasal dari serpiha/pecahan komet dan asteroid.
Karena tarikan gravitasi bumi, meteorid memasuki atmosfer bumi dengan
kecepatan tinggi, yaitu 16 sampai dengan 71 kilometer per detik. Karena gesekan dengan
atmosfer bumi, meteorid menjadi panas dan timbullah pijar pada bagian luar meteorid. Kita
melihatnya berupa garis cahaya di langit. Inilah yang disebut Meteor atau Bintang Jatuh.

Di planetarium Jakarta kamu bisa melihat salah satu contoh meteorit. Meteorit ini
diberi nama meteorit Tambak Watu, jatuh 14 Februari 1975 di Pasuruan Jawa Timur.
Bahkan kira2 50.000 tahun yang lalu, meteorit dengan massa ribuan ton dan bergaris
tengan 15 meter, yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat, menyebabkan terbentuknya
kawah besar dengan diameter 1.250 meter. Kawah ini sekarang diberi nama Kawah
Barringer.

63
Ada lagi kawah Chicxulub (ekor setan), di Meksiko, dengan diameter 280 km.
kawah ini diduga dibentuk oleh meteorit besar yang meteoridnya adalah sebuah asteroid
berdiameter 10 km. konon peristiwa ini menyebabkan dinosaurus punah dari muka bumi 65
juta tahun lalu. Saat ini meteorit terbesar ada di Hoba, Afrika Selatan bagian barat ( massa
60 ton, jatuh pada tahun 1920). Bayangkan saja batu sebesar ini jatuh ke bumi dengan
kecepatan 50 km/detik. Mungkin kamu yang pernah menonton film Deep Impact dan
Armageddon bisa membayangkan dampaknya.

Berdasarkan penelitan yang dilakukan, ada 3 macam jenis meteorit yang dikenal :
1. Meteorit logam, memiliki unsur nikel dan besi.
2. Meteorit batuan, memiliki unsur silicon.
3. Meteorit campuran, memiliki unsur logam dan silicon.

Tabel Hujan Meteor


Nama Waktu Puncak Meteor/Jam Asal
Quadrantids 1-4 januari 3 januari 40 kozik-peltier
Lyrids 19-24 april 21 april 12 thatcher
Eta 1-8 mei 4 mei 20 halley
Aquarids 24 juni – 2 juli 28 juni 30 encke
Beta Taurids 10 – 14 agustus 12 agustus 700 swift-tuttle
Perseids 9 – 11 oktober 9 oktober 1000 giacobini-
Draconids 15 oktober – 30 20 oktober 25 zinner
Orionids neovember 31 oktober, 10 5 halley
Taurids 14 -20 november november 10.000 encke
Leonids 15 september – 15 16 november 15 temple
Taurids desember 5 november 50 encke
Geminids 7 – 15 desember 13 desember 15 asteroid 1983
Ursids 21 -23 desember 22 desember TB
tuttle

Bekas Jatuhnya Meteorit

12. Evaluasi ke-12


Jawab pertanyaan berikut:
1. Sebutkan planet-planet yang termasuk ke dalam planet:
a. planet dalam
b. planet luar
2. Sebutkan anggota tata surya
3. Diantara anggota tata surya, manakah yang kamu sukai, sebutkan alasannya!

……………………..………..ooooooooooooooooooooo…………………..…………

64
XIII. PROSES TERJADINYA BUMI
Tujuan pembelajaran
Setelah proses pembelajaran,siswa diharapkan mampu:
 Menjelaskan proses terjadinya bumi
Pendahuluan

Pembentukan bumi

Material paling awal yang ditemukan di Tata Surya berusia 4,5672±0,0006 miliar
tahu. Dengan demikian, Bumi diperkirakan terbentuk akibat akresi yang terjadi pada masa
itu. Sekitar 4,54±0,04 miliar tahun yang lalu,[24] Bumi primordial diperkirakan telah
terbentuk. Pembentukan dan evolusi Tata Surya terjadi bersamaan dengan Matahari. Secara
teori, nebula surya memisahkan volume awan molekul akibat keruntuhan gravitasi, yang
mulai berputar dan berpencar di cakram sirkumstelar, dan kemudian planet-planet
terbentuk bersamaan dengan bintang. Nebula mengandung gas, serat es, dan debu
(termasuk nuklida primordial). Menurut teori nebula, planetesimal mulai terbentuk sebagai
partikulat akibat penggumpalan kohesif dan gravitasi. Proses pembentukan Bumi
primordial terus berlanjut selama 10–20 juta tahun kemudian. Bulan terbentuk tak lama
sesudah pembentukan Bumi, sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu.

A.Pengertian Bumi
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Kira-kira
250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan satu massa
daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu
Pangea terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari
Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri
dari Amerika Selatan, Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan
dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan
bumi.Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,
pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet
yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita
perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan
bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses
terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

65
B. Teori Asal Mula Bumi
Lima miliar tahun yang lalu,system tata surya kita tidak ada. Yang ada hanyalah
awan debu dan gas yang secara perlahan berubah bentuk.sembilan planet, termasuk Bumi,
dibentuk dari materi yang menggumpal, menyerupai gumpalan bola salju, di dalam kabut.

Mengenai teori sejarah asal terbentuknya bumi sebagai berikut:


 Proses dimulai sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di pusat nebula matahari.
 Matahari terbentuk di pusat awan ini. Sementara itu, gas dan bahan lain di bagian
luarnya menggumpal.
 Bebatun kecil berubah menjadi lebih besar, membentuk cikal bakal planet, atau
protoplanet dengan diameter beberapa kilometre.
 Protoplanet saling bertumbuhan satu sama lain dan menggumpal hingga mencapai
ukuran planet (memiliki diameter beberapa ribu kilometer). Hingga ratusan juta
tahun, planet tersebut dibombardir secara kuat dan terus menerus oleh bebatuan lain.
 Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, bumitelah diselimuti oleh lautan larva yang berasal
dari bebatuan yang terbakar dan luasnya mencapai beberapa kilometre.
 Secara perlahan, lautan larva tersebut mendingin membentuk kerak yang dihantam
terus menerus oleh berbagai meteor dan komet.
 Planet muda kita juga mengalami aktifitas vulkanik yang melepaskan lapisan udara
secara radikal, lapisan udara ini berbeda dengan lapisan udara saat ini. Keberadaan
air dimungkinkan berassal dari kedalaman bumi atau dibawa dari angkasa oleh komet
dan membentuk laut. Pada saat bersamaan, kerak bumi berupa menjadi benua
 Kemunculan benua, laut, dan lapisan oksigen rendah menghasilkan proses
pembentukan molekul yang lebih kompleks, yang menuntun terciptanya fenomena
yang luar biasa, yaitu kehidupan. Bahkan lebih mengejutkan lagi, kehidupan dengan
sangat cepat muncul dari laut, kurang dari satu miliar tahun setelah bumi tecipta.
Kehidupan memerlukan beberapa miliar tahun lagi ke daratan.

C. Pembentukan Bumi
Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi
1. Teori Kabut(Nebula)

Teori Kabut Nebula

66
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755)
dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam
teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi
kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat
besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi
kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian
yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula
ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu

 Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat
dan besar.
 Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan
materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut
sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
 Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan
Keluarga Matahari.

2. Teori Planetisimal

Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama
rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal
Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada
suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang
tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan
pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan
materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal-
Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet
yang mengelilingi matahari.

67
3. Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918,
yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada
dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya
sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi
(60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar
dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang
raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-
gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar
yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang
besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet
yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami
proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet
besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita,
pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

4. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar

68
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori
ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya
gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi
bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan
matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5. Teori Big Bang

Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke
luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat,
gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar
tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian
ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-
gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet-planet, termasuk planet bumi.
 Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap
hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:
 Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan
atau perbedaan unsur.
 Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.
Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
 Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi.

69
Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:

Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon.
Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah
komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental
ini menjadi planet.
Teori Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald
P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan
cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar
mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan protomatahari
menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut
menguap dan menggumpal menjadi planet – planet.Dalam teorinya beliau juga mengatakan
bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu, es,
dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan
terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah
cakram mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah,
akhirnya terbentuklah matahari.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli
astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang
dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur
ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur
ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal
dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata
surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.
Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple,
mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang
berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan
terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya
hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian
membentuk planet – planet.
Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir
Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut “Steady-State”.Teori steady-state
menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan
tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori
Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang
mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu
pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang.
Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa
radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini
haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini
pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan
Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut 'radiasi
latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi
keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi
peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah
Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic
Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi
latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz
dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal
pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang
masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal.
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi
berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain
meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang
Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.

70
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya
keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada
kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem
berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.Para
penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak
paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie,
filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu yang
diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan
dengan seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia
berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang
mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang
di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang',
dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol'
merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu
pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas
pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'.
Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta
muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa
alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan
dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)

D. Perkembangan Bumi
Teori-teori tentang Perkembangan Bumi

1. Teori Kontraksi dari James Dana dan Elie de Baumant


Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan
di bagian dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.

Teori Kontrasi Pembentukan Bumi

2. Teori Descartes dan Suess


Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah
proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai
pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut
teori kontraksi.

71
3.Teori Geosinklin

Teori Geosinklin

Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh
Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan
sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan
Himalaya, Alpina dan Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen
yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar
cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses
orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen
yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya
dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan,
sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan
vertikal akibat gaya isostasi.
Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas
vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa
dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa
gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang
terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang
terdeformasi.

13. Evaluasi ke-13


Bagaiaman terbentuknya bumi,jelaskan menurut pendapat kamu masing-masing!
…………………………………oooooooooooooooooooo…………………..………..

72
XIV. KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI DAN PERGESERAN BENUA
Tujuan pembelajaran
Setelah proses pembelajaran,siswa diharapkan mampu:
 Menganalisis karakteristik lapisan bumi dan pergeseran benua
 Mengumpulkan informasi/data karakteristik lapisan bumi dan pergeseran benua

Karakteristik Bumi

Foto Bumi, diambil oleh NASA

Penamaan
Nama alternatif Tellus/Telluris atau Terra,[catatan 1] Gaia

Ciri-ciri orbit
Epos J2000,0[catatan 2]
152.098.232 km
Aphelion
1,01671388 SA[catatan 3]
147.098.290 km
Perihelion
0,98329134 SA[catatan 3]
149.598.261 km
Sumbu semi-mayor
1,00000261 SA[1]
Eksentrisitas 0,01671123[1]
365,256363004 hari[2]
Periode orbit
1,000017421 tahun
29,78 km/s[3]
Kecepatan orbit rata-rata
107.200 km/jam
Anomali rata-rata 357,51716°[3]
7,155° ke ekuator Matahari
Inklinasi
1,57869°[4] ke bidang invariabel
Bujur node menaik 348,73936°[3][catatan 4]
Argumen perihelion 114,20783°[3][catatan 5]
1 alami (Bulan),
Satelit
1.070 buatan (pada 24 Oktober 2013)[5]

Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata 6.371,0 km[6]
Jari-jari khatulistiwa 6.378,1 km[7][8]
Jari-jari kutub 6.356,8 km[9]
Kepepatan 0,0033528[10]

73
40.075,017 km (khatulistiwa)[8]
Keliling khatulistiwa
40.007,86 km (meridian)[11][12]
510.072.000 km2[13][14][catatan 6]
Luas permukaan 148.940.000 km2 daratan (29,2 %)
361.132.000 km2 perairan (70,8 %)
Volume 1,08321×1012 km3[3]
5,97219×1024 kg[15]
Massa
3,0×10-6 Matahari
Massa jenis rata-rata 5,515 g/cm3[3]
Gravitasi permukaan di 9,780327 m/s2[16]
khatulistiwa 0,99732 g
Kecepatan lepas 11,186 km/s[3]
0,99726968 d[17]
Hari sideris
23h 56m 4,100s
Kecepatan rotasi 1.674,4 km/j (465.1 m/s)[18]
Kemiringan sumbu 23°26'21",4119[2]
0,367 (Geometri)[3]
Albedo
0,306 (Bond)[3]
Suhu permukaan min rata-rata Maks
Kelvin 184 K[19] 288 K[20] 330 K[21]
Celsius −89,2 °C 15 °C 56,7 °C

Atmosfer
Tekanan permukaan 101,325 kPa (MSL)
78,08% nitrogen (N2)[3] (udara kering)
20,95% oksigen (O2)
Komposisi 0,93% argon
0,039% karbon dioksida[22]
Sekitar 1% uap air (bervariasi sesuai iklim)

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan
terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau
Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di
permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan
mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya
perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan
magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup
mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi,
dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang
mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70%
permukaan Bumi ditutupi oleh air dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang
memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan
hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antarktika dan
es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi
padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal
yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama
Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada
sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun
sideris Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang
menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis

74
(365,24 hari matahari) Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit
Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi
merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap
memperlambat rotasi Bumi.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Sumber
daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan
sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi yang dihuni
manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama
lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.
Dalam bahasa Inggris modern, kata benda earth dikembangkan dari kata bahasa
Inggris Pertengahan erthe (dicatat pada 1137), yang berasal dari kata bahasa Inggris Kuno
eorthe (sebelum 725), sedangkan kata itu sendiri berasal dari kata Proto-Jermanik *erthō.
Earth memiliki kata kerabat pada semua bahasa Jermanik lainnya, termasuk aarde dalam
bahasa Belanda, Erde dalam bahasa Jerman, dan jord dalam bahasa Swedia, Denmark, dan
Norwegia Earth adalah perumpamaan untuk dewi paganisme Jermanik (atau Jörð dalam
mitologi Norse, ibu dari dewa Thor).
Dalam bahasa Indonesia, kata bumi berasal dari bahasa Sanskerta bhumi, yang
berarti tanah, dan selalu ditulis dengan huruf kapital ("Bumi"), untuk merujuk pada planet
Bumi, sementara "bumi" dengan huruf kecil merujuk pada permukaan dunia, atau tanah

Komposisi dan struktur


Bumi tergolong planet kebumian yang umumnya terdiri dari bebatuan, bukannya
raksasa gas seperti Yupiter. Bumi adalah planet terbesar dari empat planet kebumian
lainnya menurut ukuran dan massa. Dari keempat planet tersebut, Bumi merupakan planet
dengan kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan tertinggi, medan magnet terkuat, dan
rotasi tercepat, dan diperkirakan juga merupakan satu-satunya planet dengan tektonik
lempeng yang aktif.

Bentuk Bumi

Awan stratokumulus di atas Pasifik, dilihat dari orbit.

Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan
pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar
khatulistiwa. Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter
khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub. Karena hal ini,
titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador,
yang berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh jika
dibandingkan dengan Gunung Everest. Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km,
atau kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter pada awalnya dihitung
sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis.
Topografi Bumi mengalami deviasi dari bentuk sferoid ideal, meskipun dalam skala
global deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki tingkat toleransi sekitar 584, atau 0,17%
dari sferoid sempurna, lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola
biliar (0,22%). Deviasi tertinggi dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung
Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah

75
permukaan laut). Karena adanya tonjolan khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang
berada paling jauh dari pusat Bumi adalah puncak Chimborazo di Ekuador dan Huascarán
di Peru.

Komposisi kimia kerak Bumi


Komposisi
Senyawa Rumus
Daratan Lautan
Silika SiO2 60.2% 48.6%
Alumina Al2O3 15.2% 16.5%
Kapur CaO 5.5% 12.3%
Magnesia MgO 3.1% 6.8%
Besi(II) oksida FeO 3.8% 6.2%
Sodium oksida Na2O 3.0% 2.6%
Kalium oksida K2O 2.8% 0.4%
Besi(III) oksida Fe2O3 2.5% 2.3%
Air H2O 1.4% 1.1%
Karbon dioksida CO2 1.2% 1.4%
Titanium dioksida TiO2 0.7% 1.4%
Fosforus pentoksida P2O5 0.2% 0.3%
Total 99.6% 99.9%

Komposisi kimiawi
Kelimpahan unsur kimia Bumi
Massa Bumi adalah sekitar 5,98×1024 kg. Komposisi Bumi sebagian besarnya
terdiri dari besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), belerang
(2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), dan aluminium (1,4%); sisanya terdiri dari unsur-
unsur lainnya (1,2%). Akibat segregasi massa, bagian inti Bumi diyakini mengandung besi
(88,8%), dan sejumlah kecil nikel (5,8%), belerang (4,5%), dan kurang dari 1% unsur-
unsur lainnya.
Ahli geokimia F. W. Clarke menghitung lebih dari 47% kerak Bumi mengandung
oksigen. Konstituen batuan yang umumnya terdapat pada kerak Bumi hampir semuanya
merupakan senyawa oksida; klorin, belerang, dan fluor adalah tiga pengecualian, dan
jumlah total kandungan unsur ini dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida utama
yang terkandung dalam kerak Bumi adalah silika, alumina, besi oksida, kapur, magnesia,
kalium, dan soda. Silika pada umumnya berfungsi sebagai asam, yang membentuk silikat,
dan mineral paling umum yang terdapat pada batuan beku adalah senyawa ini. Berdasarkan
analisisnya terhadap 1.672 jenis batuan di kerak Bumi, Clarke menyimpulkan bahwa
99,22% kerak Bumi terdiri dari 11 oksida (lihat tabel di sebelah kanan).

Struktur dalam
Interior Bumi, seperti halnya planet kebumian lainnya, dibagi menjadi sejumlah
lapisan menurut kandungan fisika atau kimianya (reologi). Namun, tidak seperti planet
kebumian lainnya, Bumi memiliki inti luar dan inti dalam yang berbeda. Lapisan luar Bumi
secara kimiawi berupa kerak padat silikat yang diselimuti oleh mantel viskose padat. Kerak
Bumi dipisahkan dari mantel oleh diskontinuitas Mohorovičić, dengan ketebalan kerak
yang bervariasi; ketebalan rata-ratanya adalah 6 km di bawah lautan dan 30-50 km di
bawah daratan. Kerak Bumi, serta bagian kaku dan dingin di puncak mantel atas, secara
kolektif dikenal dengan litosfer, dan pada lapisan inilah tektonika lempeng terjadi. Di
bawah litosfer terdapat astenosfer, lapisan dengan tingkat viskositas yang relatif rendah dan
menjadi tempat melekat bagi litosfer. Perubahan penting struktur kristal di dalam mantel
terjadi pada kedalaman 410 dan 660 km di bawah permukaan Bumi, yang juga mencakup
zona transisi yang memisahkan mantel atas dengan mantel bawah. Di bawah mantel,
terdapat fluida inti luar dengan viskositas yang sangat rendah di atas inti dalam.[46] Inti

76
dalam Bumi mengalami perputaran dengan kecepatan sudut yang sedikit lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bagian planet lainnya, sekitar 0,1-0,5° per tahun.

Lapisan geologi Bumi


Kedalaman Kepadatan
km Lapisan komponen g/cm3
0–60 Litosfer —
0–35 Kerak 2.2–2.9
35–60 Mantel atas 3.4–4.4
35–2890 Mantel 3.4–5.6
100–700 Astenosfer —
2890–5100 Inti luar 9.9–12.2

Penampang Bumi dari inti ke eksosfer. 5100–6378 Inti dalam 12.8–13.1

Panas
Panas dalam Bumi berasal dari perpaduan antara panas endapan dari akresi planet
(sekitar 20%) dan panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif (80%).Isotop penghasil
panas utama Bumi adalah kalium-40, uranium-238, uranium-235, dan torium-232 Di pusat
Bumi, suhu bisa mencapai 6000 °C (10,830 °F), dan tekanannya mencapai 360 GPa.
Karena sebagian besar panas Bumi dihasilkan oleh peluruhan radioaktif, para ilmuwan
percaya bahwa pada awal sejarah Bumi, sebelum isotop dengan usia pendek terkuras habis,
produksi panas Bumi yang dihasilkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan saat ini.
Panas yang dihasilkan pada masa itu diperkirakan dua kali lebih besar daripada saat ini,
kira-kira 3 miliar tahun yang lalu, dan hal tersebut akan meningkatkan gradien suhu di
dalam Bumi, meningkatkan tingkat konveksi mantel dan tektonik lempeng, serta
memungkinkan pembentukan batuan beku seperti komatiites, yang tidak bisa terbentuk
pada masa kini.

Isotop utama penghasil panas Bumi saat ini


Pelepasan panas Paruh hidup Konsentrasi mantel rata-rata Pelepasan panas
Isotop
W/kg isotop tahun kg isotop/kg mantel W/kg mantel
238
U 9.46 × 10−5 4.47 × 109 30.8 × 10−9 2.91 × 10−12
235
U 5.69 × 10−4 7.04 × 108 0.22 × 10−9 1.25 × 10−13
232
Th 2.64 × 10−5 1.40 × 1010 124 × 10−9 3.27 × 10−12
40
K 2.92 × 10−5 1.25 × 109 36.9 × 10−9 1.08 × 10−12

Rata-rata pelepasan panas Bumi adalah 87 mW m−2, dan 4.42 × 1013 W untuk panas
.
global Sebagian energi panas di dalam inti Bumi diangkut menuju kerak oleh bulu mantel;
bentuk konveksi yang terdiri dari batuan bersuhu tinggi yang mengalir ke atas. Bulu mantel
ini mampu menghasilkan bintik panas dan basal banjir. Panas Bumi yang selebihnya
dilepaskan melalui lempeng tektonik oleh mantel yang terhubung dengan punggung tengah
samudra. Pelepasan panas terakhir dilakukan melalui konduksi litosfer, yang umumnya
terjadi di samudra karena kerak di sana jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan kerak
benua.

77
Benua

Peta dunia yang menunjukkan benua geografi tradisi dan negara-negara

Benua adalah daratan yang sangat luas yang berada di permukaan bumi; (kontinen).
Pada awalnya bumi terbentuk seluruh benua merupakan satu daratan yang amat luas, belum
terbagi-bagi oleh pergeseran kerak bumi; daratan tersebut disebut Pangea, pada masa
mesozoic terbagi atas dua bagian besar yaitu gondwana di belahan Bumi selatan dan
laurasia di belahan Bumi utara.

Pada masa kini bumi terbagi atas beberapa benua :


 Afrika : Afrika Barat, Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Selatan, Afrika Utara
 Amerika : Amerika Tengah, Amerika Selatan, Amerika Utara, Karibia
 Antarktika
 Arktik
 Asia : Asia Barat, Asia Barat Daya, Asia Tengah, Asia Tenggara, Asia Timur,
Asia Selatan, Asia Utara
 Eropa : Eropa Barat, Eropa Tengah, Eropa Timur, Eropa Selatan, Eropa Utara
 Oseania : Australia&Selandia Baru, Melanesia, Mikronesia, Polinesia

Pergeseran Benua
Menurut pembentukannya benua di permukaan bumi telah mengalami pergeseran
dan perubahan bentuk. Sekitar th. 1900 para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak
bumi bagian luar mengapung diatas lapisan yang lunak (astenosfer).

Beberapa teori tentang gerakan yang disampaikan oleh para ahli antara lain :
1. Alfred Lothar Wegener (1880 – 1930).
A.l. Wegener dalam bukunya “Die Enstehung der Kontinente und Ozeane” (Asal-
usul Benua) 1915 pertama kali mengungkap teori pergeseran benua. Menurutnya di
permukaan bumi pada mulanya hanya ada satu benua yaitu Pangea dan satu samudra
yaitu Tethys.

78
Pada zaman Trias akhir, Pangea pecah menjadi 2 benua besar yaitu Gondwana dan
Laurasia. Pada zaman Karbon (65 juta th,yl) pemisahan benua sudah tampak seperti
sekarang, tetapi daratan India belum bersatu dengan Asia. Selanjutnya benua-benua pecah
dan bergeser dengan kecepatan 3 – 13 cm per tahun hingga pada bentuk sekarang.

Condinental Drift

Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan


konsep Pengapungan Benua (Continental drfit). Dalam The Origin of Continents and
Oceans. Hipotesa utamanya adalah satu “super continent” yang disebut Pangaea (artinya
semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini
mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini. Sedangkan
hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua super kontinen , yaitu pangea
utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan yang disebut juga Gondwanaland.
Temuan/ bukti yang menjadi titik tolak teori A.L Wegener sebagai berikut :

a. Terdapat persamaan yang menyolok antara garis pantai timur Benua Amerika Utara
dan Selatan dengan garis pantai barat Eropa dan Afrika.
b. Daerah Greenland sekarang bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 3,6
cm per tahun, kep. Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 cm per
tahun.
c. Samudra Atlantik semakin luas karena benua Amerika terus bergerak ke barat.
d. Adanya kegiatan seismik (gempa bumi) yang luar biasa disepanjang patahan San
Andreas dekat pantai barat Amerika Serikat.
e. batas Samudra Hindia makin mendesak ke utara; anak Benua India semula diduga
agak panjang karena gerakan ke utara maka India makin menyempit dan mendekat ke
benuat Asia.(menimbulkan lipatan pegunungan Himalaya)

2. Edward Suess 1831 – 1914


Edward menyatakan bahwa persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan,
India, Australia dan Antartika disebabkan oleh bersatunya daratan-daratan itu pada awal
mulanya yang merupakan satu benua disebut Gondwana. Benua yang besar tinggal sisanya,
karena yang lain sudah tenggelam dibawah permukaan laut.

79
Gondwana

Permukaan benua dibagi atas 3 kelompok utama yaitu :


a. Dataran Stabil (stable platform) yaitu dataran yang sangat luas terdiri atas batuan
sedimen berlapis-lapis yang terhampar diatas perisai benua.
b. Jalur pegunungan lipatan (folded mountain belt) Yaitu jalur pegunungan yang
terdapat pada tepi-tepi benua yang saling bertumbukan (konvergensi). Jalur
pegunungan lipatan misalnya jalur pegunungan yang melingkari Samudra Pasifik
(Sirkum Pasifik) dan jalur pegunungan yang melingkari Laut Mediterania, Asia
Selatan dan Indonesia (Sirkum Mediterania).
c. Perisai benua (Shield) yaitu lapisan benua paling bawah (dasar benua). Lapisan ini
tersusun atas batuan beku yang mengalami metamorfosis (perubahan wujud).

Wilayah benua dan samudra bersambung membentuk satu kesatuan wilayah yang
saling terkait.

morfologi dasar laut/ penampang samudra

1. Bagian Penampang Samudra.


a. Lantai Abisal yaitu lantai dasar samudra dengan kedalaman kurang dari 3000 m.
misal : dasar samudra Pasifik, dasar samudra Hindia, dan samudra Atlantik.
b. Palung Laut (Trench) yaitu jurang di dasar laut yang dalam; terbentuk di daerah
sepanjang zona tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudra yang berada
di dasar laut.
misal : palung sunda, palung jepang, palung filiphina, palung new Britain dan
palung Izu.
c. Igir tengah samudra (mid oceanic ridge) yaitu jalur gunung api yang memanjang di
tengah samudra. Jalur ini merupakan pusat pemekaran (spreading center) yang
menyebabkan benua-benua pecah dan bergeser letaknya. Jalur ini juga merupakan
pusat-pusat gempa bumi.
misal : igir tengah samudra atlantik.

80
Landform tepi benua

2. Bagian Penampang Benua.


a. Stable Platform atau daratan stabil yaitu daratan luas yang terhampar di atas Shield.
misal : daratan Asia, Amerika utara bagian tengah dan Australia.
b. Pegunungan lipatan tepi benua. Misalnya : rangkaian peg. Sirkum pasifik dan
mediterania.
c. Shelf atau tepi benua disebut juga paparan benua yaitu bagian dari benua yang
tertutup air laut sampai kedalaman 200 m.
misal : dangkalan sahul (paparan benua Australia), dangkalan sunda (paparan
benua Asia).
d. Lereng Benua yaitu tebing curam yang merupakan peralihan dari benua ke dasar
samudra.

Evaluasi ke-14

Jawab pertanyaan berikut:


Mengapa benua-benua di permukaan bumi mengalami pergerakan!

…………………………..ooooooooooooooooooooooooo…………………………..

XV. TEORI TEKTONIK LEMPENG


Tujuan pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran,sisiwa diharapkan mampu:

1. Menginformasi tentang teori lempeng tektonik

Lempeng tektonik
Lempeng utama Bumi

Nama lempeng Area 106 km2


Lempeng Pasifik 103.3
Lempeng Afrika[catatan 10] 78.0
Lempeng Amerika Utara 75.9

81
Lempeng Eurasia 67.8
Lempeng Antarktika 60.9
Lempeng Indo-Australia 47.2
Lempeng Amerika Selatan 43.6

Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang
geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga
menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama
abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat
litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di
bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti
cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena
viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian
mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu
yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di
bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil.
Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu
dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen
(bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik,
pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di
daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-
100 mm/a.[1]
Lapisan luar Bumi yang berbentuk lapisan kaku, disebut dengan litosfer, terpecah
menjadi potongan-potongan yang disebut dengan lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini
merupakan segmen kaku yang saling berhubungan dan bergerak pada salah satu dari tiga
jenis batas lempeng. Ketiga batas lempeng tersebut adalah batas konvergen, tempat dua
lempeng bertumbukan; batas divergen, tempat dua lempeng saling menjauh; dan batas
peralihan, tempat dua lempeng saling bersilangan secara lateral. Gempa bumi, aktivitas
gunung berapi, pembentukan gunung, dan pembentukan palung laut terjadi di sepanjang
batas lempeng ini. Lempeng tektonik berada di atas astenosfer, lapisan mantel yang
bentuknya padat tetapi tidak begitu kental, yang bisa mengalir dan bergerak bersama
lempeng, dan pergerakan ini disertai dengan pola konveksi di dalam mantel Bumi.
Karena lempeng tektonik berpindah di seluruh Bumi, lantai samudra mengalami
penunjaman di bawah tepi utama lempeng pada batas konvergen. Pada saat yang
bersamaan, material mantel pada batas divergen membentuk punggung tengah samudra.
Perpaduan kedua proses ini secara berkelanjutan terus mendaur ulang kerak samudra
kembali ke dalam mantel. Karena proses daur ulang ini, sebagian besar lantai samudra
berusia kurang dari 100 juta tahun. Kerak samudra tertua berlokasi di Pasifik Barat, yang
usianya diperkirakan 200 juta tahun. Sebagai perbandingan, kerak benua tertua berusia
4.030 juta tahun.

82
Lempeng-lempeng tektonik di bumi barulah dipetakan pada paruh kedua abad ke-20.

Tectonics plates (preserved surfaces)


Perkembangan Teori

Peta dengan detail yang menunjukkan lempeng-lempeng tektonik


dan arah vektor gerakannya

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog berasumsi bahwa kenampakan-
kenampakan utama bumi berkedudukan tetap. Kebanyakan kenampakan geologis seperti
pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan vertikal kerak seperti dijelaskan dalam teori
geosinklin. Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa pantai Samudera Atlantik yang
berhadap-hadapan antara benua Afrika dan Eropa dengan Amerika Utara dan Amerika
Selatan memiliki kemiripan bentuk dan nampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini
akan semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari paparan benua di sana. Sejak saat itu
banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini, tetapi semuanya menemui jalan
buntu karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya padat menyulitkan penemuan
penjelasan yang sesuai.
Penemuan radium dan sifat-sifat pemanasnya pada tahun 1896 mendorong
pengkajian ulang umur bumi, karena sebelumnya perkiraan didapatkan dari laju
pendinginannya dan dengan asumsi permukaan bumi beradiasi seperti benda hitam. Dari
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahkan jika pada awalnya bumi adalah
sebuah benda yang merah-pijar, suhu Bumi akan menurun menjadi seperti sekarang dalam
beberapa puluh juta tahun. Dengan adanya sumber panas yang baru ditemukan ini maka
para ilmuwan menganggap masuk akal bahwa Bumi sebenarnya jauh lebih tua dan intinya
masih cukup panas untuk berada dalam keadaan cair.
Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental
drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912. dan dikembangkan lagi dalam
bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan
bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak
menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es'
dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih
padat.[7][8] Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang
dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti
yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut
dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog
Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada

83
di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah
kekuatan penggeraknya.
Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan
didapatkan dari penemuan perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan yang
berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di
Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori ekspansi
bumi, namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng
yang menjelaskan pemekaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan vertikal
(upwelling) batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terus
membesar atau berekspansi (expanding earth) dengan memasukkan zona
subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar translasi (translation fault). Pada waktu
itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang
umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian lebih
lanjut tentang hubungan antara seafloor spreading dan balikan medan magnet bumi
(geomagnetic reversal) oleh geolog Harry Hammond Hess dan oseanograf Ron G. Mason
menunjukkan dengan tepat mekanisme yang menjelaskan pergerakan vertikal batuan yang
baru.
Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan lajur-
lajur sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua sisi mid-
oceanic ridge, tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Kemajuan pesat dalam
teknik pencitraan seismik mula-mula di dalam dan sekitar zona Wadati-Benioff dan
beragam observasi geologis lainnya tak lama kemudian mengukuhkan tektonik lempeng
sebagai teori yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam segi penjelasan dan
prediksi.
Penelitian tentang dasar laut dalam, sebuah cabang geologi kelautan yang
berkembang pesat pada tahun 1960-an memegang peranan penting dalam pengembangan
teori ini. Sejalan dengan itu, teori tektonik lempeng juga dikembangkan pada akhir 1960-an
dan telah diterima secara cukup universal di semua disiplin ilmu, sekaligus juga
membaharui dunia ilmu bumi dengan memberi penjelasan bagi berbagai macam fenomena
geologis dan juga implikasinya di dalam bidang lain seperti paleogeografi dan
paleobiologi.

Prinsip-prinsip Utama
Bagian lapisan luar, interior bumi dibagi menjadi lapisan litosfer dan lapisan
astenosfer berdasarkan perbedaan mekanis dan cara terjadinya perpindahan panas. Llitosfer
lebih dingin dan kaku, sedangkan astenosfer lebih panas dan secara mekanik lemah. Selain
itu, litosfer kehilangan panasnya melalui proses konduksi, sedangkan astenosfer juga
memindahkan panas melalui konveksi dan memiliki gradien suhu yang hampir adiabatik.
Pembagian ini sangat berbeda dengan pembagian bumi secara kimia menjadi inti, mantel,
dan kerak. Litosfer sendiri mencakup kerak dan juga sebagian dari mantel.
Suatu bagian mantel bisa saja menjadi bagian dari litosfer atau astenosfer pada
waktu yang berbeda, tergantung dari suhu, tekanan, dan kekuatan gesernya. Prinsip kunci
tektonik lempengan adalah bahwa litosfer terpisah menjadi lempengan-lempengan tektonik
yang berbeda-beda. Lempengan ini bergerak menumpang di atas astenosfer yang
mempunyai viskoelastisitas sehingga bersifat seperti fluida. Pergerakan lempengan bisa
mencapai 10-40 mm/a (secepat pertumbuhan kuku jari) seperti di Mid-Atlantic Ridge,
ataupun bisa mencapai 160 mm/a (secepat pertumbuhan rambut) seperti di Lempeng
Nazca.
Lempeng-lempeng ini tebalnya sekitar 100 km dan terdiri atas mantel litosferik
yang di atasnya dilapisi dengan hamparan salah satu dari dua jenis material kerak.
1. Kerak Samudera atau yang sering disebut dengan "sima", gabungan dari silikon dan
magnesium.
2. Kerak Benua yang sering disebut "sial", gabungan dari silikon dan aluminium.

Kedua jenis kerak ini berbeda dari segi ketebalan di mana kerak benua memiliki
ketebalan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kerak samudera. Ketebalan kerak
benua mencapai 30-50 km sedangkan kerak samudera hanya 5-10 km.

84
Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (plate boundary), yaitu
daerah di mana aktivitas geologis umumnya terjadi seperti gempa bumi dan pembentukan
kenampakan topografis seperti gunung, gunung berapi, dan palung samudera. Kebanyakan
gunung berapi yang aktif di dunia berada di atas batas lempeng, seperti Cincin Api Pasifik
(Pacific Ring of Fire) di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas.
Lempeng tektonik bisa merupakan kerak benua atau samudera, tetapi biasanya satu
lempeng terdiri atas keduanya. Misalnya, Lempeng Afrika mencakup benua itu sendiri dan
sebagian dasar Samudera Atlantik dan Hindia.
Perbedaan antara kerak benua dengan kerak samudera ialah berdasarkan kepadatan
material pembentuknya.
 Kerak samudera lebih padat daripada kerak benua dikarenakan perbedaan
perbandingan jumlah berbagai elemen, khususnya silikon.
 Kerak benua lebih padat karena komposisinya yang mengandung lebih sedikit
silikon dan lebih banyak materi yang berat. Dalam hal ini, kerak samudera
dikatakan lebih bersifat mafik ketimbang felsik. Maka, kerak samudera umumnya
berada di bawah permukaan laut seperti sebagian besar Lempeng Pasifik,
sedangkan kerak benua timbul ke atas permukaan laut, mengikuti sebuah prinsip
yang dikenal dengan isostasi.

Jenis-jenis Batas Lempeng

Tiga jenis batas lempeng (plate boundary).

Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak
relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan
fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:

1. Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk
batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor
spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah
retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh
tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh
divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra
Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

85
2. Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath
another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau
lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman
inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra
(oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

3. Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other),
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun
saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform
fault).

Konvergen lempeng benua—samudra (Oceanic—Continental)

86
Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic)

Konvergen lempeng benua—benua (Continental—Continental)

Bagaimana Dengan Indonesia?


Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan Indo-
Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia
adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur,
bertemu 3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan Indo-
Australia.

87
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua lempeng menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung
berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di
sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit
Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau
benturan yang cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan
meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang
bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas
gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat.

Kekuatan Penggerak Pergerakan Lempeng


Pergerakan lempeng tektonik bisa terjadi karena kepadatan relatif litosfer samudera
dan karakter astenosfer yang relatif lemah. Pelepasan panas dari mantel telah didapati
sebagai sumber asli dari energi yang menggerakkan lempeng tektonik. Pandangan yang
disetujui sekarang, meskipun masih cukup diperdebatkan, adalah bahwa kelebihan
kepadatan litosfer samudera yang membuatnya menyusup ke bawah di zona subduksi
adalah sumber terkuat pergerakan lempengan.
Pada waktu pembentukannya di mid ocean ridge, litosfer samudera pada mulanya
memiliki kepadatan yang lebih rendah dari astenosfer di sekitarnya, tetapi kepadatan ini
meningkat seiring dengan penuaan karena terjadinya pendinginan dan penebalan. Besarnya
kepadatan litosfer yang lama relatif terhadap astenosfer di bawahnya memungkinkan
terjadinya penyusupan ke mantel yang dalam di zona subduksi sehingga menjadi sumber
sebagian besar kekuatan penggerak-pergerakan lempengan. Kelemahan astenosfer
memungkinkan lempengan untuk bergerak secara mudah menuju ke arah zona subduksi
Meskipun subduksi dipercaya sebagai kekuatan terkuat penggerak-pergerakan lempengan,
masih ada gaya penggerak lain yang dibuktikan dengan adanya lempengan seperti
lempengan Amerika Utara, juga lempengan Eurasia yang bergerak tetapi tidak mengalami
subduksi di manapun. Sumber penggerak ini masih menjadi topik penelitian intensif dan
diskusi di kalangan ilmuwan ilmu bumi.
Pencitraan dua dan tiga dimensi interior bumi (tomografi seismik) menunjukkan
adanya distribusi kepadatan yang heterogen secara lateral di seluruh mantel. Variasi dalam
kepadatan ini bisa bersifat material (dari kimia batuan), mineral (dari variasi struktur
mineral), atau termal (melalui ekspansi dan kontraksi termal dari energi panas). Manifestasi
dari keheterogenan kepadatan secara lateral adalah konveksi mantel dari gaya apung
(buoyancy forces) [20] Bagaimana konveksi mantel berhubungan secara langsung dan tidak
dengan pergerakan planet masih menjadi bidang yang sedang dipelajari dan dibincangkan
dalam geodinamika. Dengan satu atau lain cara, energi ini harus dipindahkan ke litosfer
supaya lempeng tektonik bisa bergerak. Ada dua jenis gaya yang utama dalam pengaruhnya
ke pergerakan planet, yaitu friksi dan gravitasi.

Gaya Gesek
Basal drag
Arus konveksi berskala besar di mantel atas disalurkan melalui astenosfer, sehingga
pergerakan didorong oleh gesekan antara astenosfer dan litosfer.
Slab suction
Arus konveksi lokal memberikan tarikan ke bawah pada lempeng di zona subduksi
di palung samudera. Penyerotan lempengan (slab suction) ini bisa terjadi dalam kondisi
geodinamik di mana tarikan basal terus bekerja pada lempeng ini pada saat ia masuk ke

88
dalam mantel, meskipun sebetulnya tarikan lebih banyak bekerja pada kedua sisi
lempengan, atas dan bawah

Gravitasi
Runtuhan gravitasi: Pergerakan lempeng terjadi karena lebih tingginya lempeng di
oceanic ridge. Litosfer samudera yang dingin menjadi lebih padat daripada mantel panas
yang merupakan sumbernya, maka dengan ketebalan yang semakin meningkat lempeng ini
tenggelam ke dalam mantel untuk mengkompensasikan beratnya, menghasilkan sedikit
inklinasi lateral proporsional dengan jarak dari sumbu ini. :Dalam teks-teks geologi pada
pendidikan dasar, proses ini sering disebut sebagai sebuah doronga. Namun, sebenarnya
sebutan yang lebih tepat adalah runtuhan karena topografi sebuah lempeng bisa jadi sangat
berbeda-beda dan topografi pematang (ridge) yang melakukan pemekaran hanyalah fitur
yang paling dominan. Sebagai contoh, pembengkakan litosfer sebelum ia turun ke bawah
lempeng yang bersebelahan menghasilkan kenampakan yang bisa memengaruhi topografi.
Lalu, mantel plume yang menekan sisi bawah lempeng tektonik bisa juga mengubah
topografi dasar samudera.

Slab-pull (tarikan lempengan)


Pergerakan lempeng sebagian disebabkan juga oleh berat lempeng yang dingin dan
padat yang turun ke mantel di palung samudera.[21] Ada bukti yang cukup banyak bahwa
konveksi juga terjadi di mantel dengan skala cukup besar. Pergerakan ke atas materi di
mid-oceanic ridge mungkin sekali adalah bagian dari konveksi ini. Beberapa model awal
Tektonik Lempeng menggambarkan bahwa lempeng-lempeng ini menumpang di atas sel-
sel seperti ban berjalan.
Namun, kebanyakan ilmuwan sekarang percaya bahwa astenosfer tidaklah cukup
kuat untuk secara langsung menyebabkan pergerakan oleh gesekan gaya-gaya itu. Slab pull
sendiri sangat mungkin menjadi gaya terbesar yang bekerja pada lempeng. Model yang
lebih baru juga memberi peranan yang penting pada penyerotan (suction) di palung, tetapi
lempengan seperti Lempeng Amerika Utara tidak mengalami subduksi di manapun juga,
tetapi juga mengalami pergerakan seperti juga Lempeng Afrika, Eurasia, dan Antarktika.
Kekuatan penggerak utama untuk pergerakan lempengan dan sumber energinya itu sendiri
masih menjadi bahan riset yang sedang berlangsung

Gaya dari luar


Dalam studi yang dipublikasikan pada edisi Januari-Februari 2006 dari buletin
Geological Society of America Bulletin, sebuah tim ilmuwan dari Italia dan Amerika
Serikat berpendapat bahwa komponen lempeng yang mengarah ke barat berasal dari rotasi
Bumi dan gesekan pasang bulan yang mengikutinya. Mereka berkata karena Bumi berputar
ke timur di bawah bulan, gravitasi bulan meskipun sangat kecil menarik lapisan permukaan
bumi kembali ke barat.
Beberapa orang juga mengemukakan ide kontroversial bahwa hasil ini mungkin
juga menjelaskan mengapa Venus dan Mars tidak memiliki lempeng tektonik, yaitu karena
ketiadaan bulan di Venus dan kecilnya ukuran bulan Mars untuk memberi efek seperti
pasang di bumi.
Pemikiran ini sendiri sebetulnya tidaklah baru. Hal ini sendiri aslinya dikemukakan
oleh bapak dari hipotesis ini sendiri, Alfred Wegener, dan kemudian ditentang fisikawan
Harold Jeffreys yang menghitung bahwa besarnya gaya gesek oasang yang diperlukan akan
dengan cepat membawa rotasi bumi untuk berhenti sejak waktu lama.
Banyak lempeng juga bergerak ke utara dan barat, bahkan banyaknya pergerakan ke
barat dasar Samudera Pasifik adalah jika dilihat dari sudut pandang pusat pemekaran
(spreading) di Samudera Pasifik yang mengarah ke timur. Dikatakan juga bahwa relatif
dengan mantel bawah, ada sedikit komponen yang mengarah ke barat pada pergerakan
semua lempeng.

89
Signifikansi relatif masing-masing mekanisme

Pergerakan lempeng berdasar pada data satelit GPS NASA JPL. Vektor di sini
menunjukkan arah dan magnitudo gerakan.
Vektor yang sebenarnya pada pergerakan sebuah planet harusnya menjadi fungsi
semua gaya yang bekerja pada lempeng itu. Namun, masalahnya adalah seberapa besar
setiap proses ambil bagian dalam pergerakan setiap lempeng Keragaman kondisi
geodinamik dan sifat setiap lempeng seharusnya menghasilkan perbedaan dalam seberapa
proses-proses tersebut secara aktif menggerakkan lempeng. satu cara untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan melihat laju di mana setiap lempeng bergerak dan
mempertimbangkan bukti yang ada untuk setiap kekuatan penggerak dari lempeng ini
sejauh mungkin.
Salah satu hubungan terpenting yang ditemukan adalah bahwa lempeng litosferik
yang lengket pada lempeng yang tersubduksi bergerak jauh lebih cepat daripada lempeng
yang tidak. Misalnya, Lempeng Pasifik dikelilingi zona subduksi (Ring of Fire) sehingga
bergerak jauh lebih cepat daripada lempeng di Atlantik yang lengket pada benua yang
berdekatan dan bukan lempeng tersubduksi. Maka, gaya yang berhubungkan dengan
lempeng yang bergerak ke bawah (slab pull dan slab suction) adalah kekuatan penggerak
yang menentukan pergerakan lempeng kecuali untuk lempeng yang tidak disubduksikan.
Walau bagaimanapun juga, kekuatan penggerak pergerakan lempeng itu sendiri masih
menjadi bahan perdebatan dan riset para ilmuwan

Lempeng-lempeng utama

90
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
 Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua
 Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
 Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50
sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua
 Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
 Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut - Lempeng
benua
 Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng benua
 Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera

Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India,


Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng
Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
Tujuh lempeng utama di Bumi adalah Lempeng Pasifik, Amerika Utara, Eurasia,
Afrika, Antarktika, Lempeng Indo-Australia, dan Amerika Selatan. Lempeng terkemuka
lainnya adalah Lempeng Arab, Lempeng Karibia, Lempeng Nazca di pantai barat Amerika
Selatan, dan Lempeng Scotia di Samudra Atlantik selatan. Lempeng Australia menyatu
dengan Lempeng India kira-kira 50 sampai 55 juta tahun yang lalu. Lempeng dengan
pergerakan tercepat adalah lempeng samudra; Lempeng Cocos bergerak dengan laju
kecepatan 75 mm/tahun, dan Lempeng Pasifik bergerak 52–69 mm/tahun. Sedangkan
lempeng dengan pergerakan terlambat adalah Lempeng Eurasia, dengan laju pergerakan
sekitar 21 mm/tahun.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua
seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup
hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1 miliar
tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah
menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya
tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang pada akhirnya
juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana
(yang menjadi benua sisanya)

15. Evaluasi ke -15


Jawab pertanyaan berikut:
Sebutkan lempeng-lempeng utama di dunia!

……………………………ooooooooooooooooooooo………………………………

XVI. GERAK ROTASI DAN REVOLUSI BUMI


Tujuan pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
 Menganalisis gerak rotasi dan revolusi bumi
 Menjelaskan tentang gerak rotasi dan revolusi bumi
 Memperagakan gerak rotasi bumi dan gerak revolusi bumi

1. Rotasi Bumi
Gerak rotasi adalah gerak yang mengelilingi sumbu yang melalui kutub utara dan
kutub selatan Bumi, maka di kedua titik kutub kecepatan putar Bumi adalah nol. Dapat
dikatakan bahwa kecepatan gerak rotasi terbesar Bumi terjadi di katulistiwa, dan kecepatan
tersebut semakin berkurang dengan semakin dekat posisi suatu tempat dengan kutub, dan
akhirnya berharga nol di kedua titik kutub. Gerak rotasi bumi adalah gerak bumi yang

91
berputar para poros bumi. Lama 1 kali bumi berotasi 24 jam (1 hari) dengan kecepatan
kira-kira 1670 km/jam. Rotasi Bumi dari barat ke timur.

Rotasi Bumi merujuk pada gerakan berputar planet Bumi pada sumbunya. Bumi
berputar ke arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam.
Akibat pergerakan pada sumbunya, setiap daerah di bumi mengalami siang dan
malam, walaupun dengan panjang siang dan malam yang bisa berbeda-beda. Masa rotasi
Bumi pada sumbunya dalam dalam hubungannya dengan bintang ialah 23 jam, 56 menit
dan 4.091 detik. Masa rotasi dalam kaitannya dengan Matahari ialah 24 jam. Namun
perputaran ini perlahan terus melambat karena pengaruh gravitasi bulan. Hal ini bisa dilihat
dari melambatnya satu hari pada masa kini sebesar 1.7 milidetik dibanding seabad yang
lalu.
Kemiringan sumbu Bumi (atau obliquitas) dan hubungannya dengan sumbu rotasi
dan bidang orbit. Kala rotasi Bumi yang bersifat relatif terhadap Matahari – disebut hari
Matahari – adalah 86.400 detik dari waktu Matahari rata-rata (86.400,0025 SI detik).
Karena periode hari Matahari Bumi saat ini lebih panjang dari periode ketika abad ke-19
akibat akselerasi pasang surut, setiap hari bervariasi antara 0 hingga 2 SI ms lebih panjang.
Kala rotasi Bumi yang relatif terhadap bintang tetap, dinamakan hari bintang oleh
International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS), adalah
86.164,098903691 detik dari waktu Matahari rata-rata (UT1), atau 23h 56m 4,098903691s.
Kala rotasi Bumi yang relatif terhadap presesi atau pergerakan ekuinoks vernal, dinamakan
hari sideris, adalah 86.164,09053083288 detik dari waktu Matahari rata-rata (UT1) (23h
56m 4.09053083288s) pada 1982. Dengan demikian, hari sideris kira-kira lebih singkat
8,4 ms dari hari bintang. Panjang hari Matahari rata-rata dalam satuan detik SI dihitung
oleh IERS untuk periode 1623–2005[108] dan 1962–2005.
Selain meteor pada atmosfer dan satelit berorbit rendah, gerakan utama benda langit
di atas Bumi adalah ke arah barat, dengan laju 15°/jam = 15'/menit. Untuk benda langit di
dekat khatulistiwa angkasa, pergerakannya terlihat pada diameter Matahari dan Bulan
setiap dua menit; dari permukaan Bumi, ukuran Matahari dan Bulan kurang lebih sama.

Arah Rotasi Bumi


Ada dua jenis gerakan Bumi, yaitu revolusi Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi
Bumi mengelilingi dirinya sendiri. Bumi berotasi dari barat ke timur. Buktinya, kita
melihat Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Sumbu rotasi Bumi (sumbu
imajiner Bumi) membentuk sudut 23,50 terhadap sumbu revolusinya. Sudut ini hampir
tidak berubah. Buktinya, kutub utara Bumi selalu mengarah ke satu arah yaitu ke arah
bintang utara.
Miringnya sumbu rotasi ini dibuktikan dengan adanya empat musim di belahan
Bumi utara dan selatan. Ketika kemiringannya mengarah ke Matahari, di belahan Bumi
utara yang mendapat lebih banyak sinar Matahari terjadi musim panas. Sebaliknya, di
belahan Bumi selatan terjadi musim dingin. Di daerah kutub utara tidak ada malam (terang
terus sepanjang hari), sebaliknya di daerah kutub selatan tidak ada siang (gelap terus

92
sepanjang hari). Ketika kemiringannya menjauhi Matahari, terjadi musim dingin di utara
dan musim panas di selatan. Di antara kedua posisi itu terjadi musim semi dan musim
gugur. Jika sumbu rotasi Bumi berubah-ubah, maka bisa terjadi kekacauan musim. Bisa
terjadi bulan ini di Indonesia Matahari bersinar sepanjang hari, bulan depan Matahari tidak
terlihat sama sekali. Kehidupan manusia bisa kacau.

Akibat rotasi bumi

1. Terjadinya perubahan waktu


2. Terjadinya perubahan arah angin
3. Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer
4. Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi
5. Terjadinya pergantian siang dan malam
6. Bentuk bumi menjadi bulat spheroid
7. Terjadinya pembelokan arah angin
8. Terjadinya gerak semu harian matahari dan benda - benda langit lainnya
9. Terjadinya gaya coriolis
10. Dapat berfungsinya satelit
11. Terjadi perubahan arah bandul ( efek faucault )
12. Adanya Jetlag Bila kita naik pesawat

93
Mengenal Bumi: Akibat dari Rotasi
Bumi
Rotasi bumi adalah gerak
perputaran bumi pada sumbunya.
Mengingat bentuk bumi yang bulat, rotasi
bumi ini mengakibatkan terjadinya
pergantian siang dan malam. Lamanya
waktu dari satu siang ke siang berikutnya
atau dari satu malam ke malam
berikutnya disebut periode rotasi bumi.
Besarnya periode rotasi bumi adalah 24
jam (tepatnya 23 jam 56 menit). Adapun
rotasi bumi dimulai dari arah barat ke
timur. Hal ini terbukti dengan matahari
yang selalu terbit dari arah timur dan
terbenam di arah barat. Selain pergantian
siang dan malam, akibat yang
ditimbulkan dari adanya rotasi bumi
adalah sebagai berikut:

Gerak semu harian


Jika anda perhatikan matahari disiang hari atau bintang-bintang dilangit malam,
semuanya tampak bergerak dari arah timur ke barat. Namun, sebenarnya benda-benda
tersebut tidak bergerak dari arah timur ke barat, tetapi bumilah yang berputar pada
sumbunya dari arah barat ke timur. Perputaran bumi inilah yang menyebabkan benda-
benda tersebut tampak bergerak. Gerak seperti ini disebut dengan gerak semu harian.

Pembagian Waktu berdasarkan Garis Bujur


Dalam sekali putarannya, bumi menempuh sudut 360 derajat. Oleh karena itu, di
seluruh permukaan bumi dapat dibuat 360 buah garis khayal yang membujur dari utara ke
selatan. Garis yang membujur tersebut adalah garis bujur. Berdasarkan garis bujur inilah
waktu di bumi ditetapkan. Misalnya, garis bujur yang melalui kota Greenwich, dekat
London ditetapkan sebagai garis 0 derajat. Pada garis inilah waktu pangkal ditetapka.
Karena 360 derajat ditempuh dalam waktu 24 jam, maka setiap 1 jam bumi berputar
sejauh 15 derajat. Oleh karena itu, garis bujur yang jauhnya 15 derajat atau kelipatan 15
derajat disebelah barat atau timur dari garis 0 derajat, dapat dipakai sebagai bujur standar.
Adapun waktu pada bujur standar disebut waktu lokal atau waktu standar.

Batas Penanggalan Internasional


Batas penanggalan internasional (International date line) ditetapkan pada garis bujur
180 derajat. Maksudnya, jika dibelahan barat (sebelah barat garis bujur 180 derajat)
tanggal 10, dibelahan timur sudah tanggal 11. Jadi, penanggalan tersebut seolah-olah
melompat satu hari. Itulah sebabnya jika pada tanggal 4 di Las Vegas, Amerika Serikat
berlangsung pertandingan basket NBA, kita di Indonesia akan menyaksikannya pada
tanggal 5 pada bulan itu.

Kepepatan bentuk bumi


Karena bumi berputar terus menerus pada sumbunya, daerah khatulistiwa bumi
mengembung, Itulah sebabnya bentuk bumi tidak bulat seperti bola, melainkan bulat
pepat (diameter khatulistiwa lebih besar daripada diameter kutub).

94
Bila Bumi tidak berotasi akibatnya :

1. Tidak adanya magnit bumi (daya tarik)


2. Manusia akan terbang berhamburan
3. Bulan akan menabrak bumi

Hubungan dengan revolusi bumi


Gerakan melingkar mengelilingi Matahari terjadi selama setahun, yakni 365,2425
hari. Sehingga, revolusi Bumi mengelilingi Matahari tidak pas dengan gerakan Bumi pada
sumbunya. Dari sini kita memiliki tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali (kecuali
pada hitungan seratus yang tidak dapat dibagi 400).

2. Revolusi bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi
merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi,
selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi. Gerak revolusi adalah
gerakan Bumi mengelilingi matahari, melalui lintasan yang disebut orbit. Karena jarak
Bumi ke matahari jauh lebih besar dari ukuran garis tengah Bumi, maka gerak revolusi
Bumi berlangsung jauh lebih lama dari gerak rotasi Bumi, karena memiliki orbit yang jauh
lebih panjang daripada keliling Bumi.
Gerak revolusi bumi adalah gerak bumi mengelilingi matahari. Lama 1 kali bumi
berevolusi 365 hari ( 1 tahun) dengan kecepatan kira-kira 107.500 km/jam. Gerak revolusi
Bumi menyebabkan adanya perbedaan musim di permukaan Bumi. Waktu yang diperlukan
untuk satu putaran revolusi adalah 1 tahun. Dengan jarak rata-rata Bumi ke matahari yang
bernilai sekitar 15 juta km, berarti bahwa Bumi bergerak revolusi dengan kecepatan sekitar
30 km/detik. Gerak revolusi adalah gerakan Bumi mengelilingi matahari, melalui lintasan
yang disebut orbit. Karena jarak Bumi ke matahari jauh lebih besar dari ukuran garis
tengah Bumi, maka gerak revolusi Bumi berlangsung jauh lebih lama dari gerak rotasi
Bumi, karena memiliki orbit yang jauh lebih panjang daripada keliling Bumi.
Gerak revolusi bumi adalah gerak bumi mengelilingi matahari. Lama 1 kali bumi
berevolusi 365 hari ( 1 tahun) dengan kecepatan kira-kira 107.500 km/jam. Gerak revolusi
Bumi menyebabkan adanya perbedaan musim di permukaan Bumi. Waktu yang diperlukan
untuk satu putaran revolusi adalah 1 tahun. Dengan jarak rata-rata Bumi ke matahari yang
bernilai sekitar 15 juta km, berarti bahwa Bumi bergerak revolusi dengan kecepatan sekitar
30 km/detik. Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari.
Sepanjang Bumi berevolusi, rotasi bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika
melainkan berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat
terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang membelah kutub utara dan
kutub selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa.
Bumi mengorbit Matahari pada jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer setiap
365,2564 hari Matahari rata-rata, atau satu tahun sideris. Dari Bumi, akan terlihat jelas
gerakan Matahari ke arah timur dengan laju sekitar 1°/hari, yang memperjelas diameter
Bulan atau Bumi setiap 12 jam. Karena pergerakan ini, Bumi membutuhkan waktu rata-rata
24 jam (atau hari Matahari) untuk menyelesaikan putaran penuh pada porosnya sehingga
Matahari bisa kembali ke meridian. Rata-rata kecepatan orbit Bumi adalah 29,8 km/s
(107.000 km/h), cukup cepat untuk menempuh jarak yang sama dengan diameter planet,
atau sekitar 12.742 km dalam waktu tujuh menit, dan jarak ke Bulan, 384.000 km dalam
waktu 3,5 jam.
Bulan berputar dengan Bumi mengelilingi barisentrum setiap 27,32 hari. Saat
dipadukan dengan sistem revolusi Bumi-Bulan mengelilingi Matahari, periode Bulan
sinodik dari bulan baru ke bulan baru adalah 29,53 hari. Jika dilihat dari kutub utara langit,
gerakan Bumi, Bulan, dan rotasi sumbu mereka berlawanan dengan jarum jam. Sedangkan
jika dilihat dari sudut pandang di atas kutub utara, baik Matahari dan Bumi, Bumi berputar
dengan arah berlawanan mengelilingi Matahari. Bidang orbit dan sumbu Bumi tidak
teratur; sumbu Bumi miring sekitar 23,4 derajat dari serenjang bidang orbit Bumi-Matahari
(ekliptika), dan bidang orbit Bumi-Bulan miring sekitar ±5,1 derajat dari bidang orbit

95
Bumi-Matahari. Tanpa kemiringan ini, akan muncul gerhana setiap dua minggu, bergantian
antara gerhana bulan dan gerhana matahari.
Bukit sfer, atau lingkup pengaruh gravitasi Bumi, adalah sekitar 1,5 Gm atau
1.500.000 km di radius. Ini adalah jarak maksimum saat pengaruh gravitasi Bumi lebih
kuat daripada Matahari dan planet-planet jauh. Objek harus mengorbit Bumi dalam radius
ini, atau mereka akan terkena dampak perturbasi gravitasi Matahari.
Bumi, bersama dengan Tata Surya, terletak di galaksi Bima Sakti dan mengorbit sekitar
28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Saat ini, Bumi berada sekitar 20 tahun cahaya di
atas bidang galaktik di lengan spiral Orion.

Pengaruh Revolusi Bumi


Revolusi bumi memberikan beberapa pengaruh yaitu:
1. Gerhana Matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari menjelajahi alam semesta bersama planet, Bulan dan benda langit lainnya.
Matahari sangat besar- 100 kali lebih besar daripada Bumi.

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari
yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Gerhana matahari dibagi 3:

 Gerhana matahari total


Gerhana matahari total terjadi apabila piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh
piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari.
Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada
masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.

96
 Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.

 Gerhana Matahari Cincin


Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih
kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan
Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian
piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan
Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.

2. Gerhana bulan

Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar
ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan
sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
terhalangi oleh bumi.

97
3. Perbedaan lama siang dan malam

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang
ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.
Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan.
Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan / perbedaan lamanya
siang dan malam. Pada saat-saat tertentu disuatu tempat akan mengalami malam yang lebih
panjang dibanding siang demikian sebaliknya saat yang lain siang lebih lama dari malam.
Di kutub Utara malam hari dapat berlangsung selama 24 jam sebaliknya pada saat yang
sama di kutub selatan siang hari berlangsung selama 24 jam demikian pula sebaliknya.

Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September


 Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari
 Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
selatan.
 Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan
 Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah
disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
 Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
 Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 Juni. Pada saat ini pengamat
di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret


 Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih
menjauhi matahari.
 Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
utara.
 Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
 Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di
sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.

98
 Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
 Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o
ke selatan.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember


 Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari
 Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama
banyaknya.
 Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
 Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.

4. Gerak Semu Tahunan Matahari


Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21
Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya
matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

5. Perubahan Musim

Musim adalah salah satu pembagian utama tahun. Musim adalah hasil dari revolusi
tahunan bumi mengelilingi Matahari dan kemiringan sumbu bumi relatif terhadap bidang
revolusi. Di daerah beriklim sedang dan kutub, musim ditandai oleh perubahan intensitas
sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, variasi yang dapat menyebabkan hewan
untuk pergi ke hibernasi atau bermigrasi, dan tanaman yang akan aktif.

Biasanya setahun dibagi menjadi 4 musim, yaitu:


 Musim semi (vernal) / Spring adalah satu dari empat musim didaerah nontropis,
peralihan dari musim dingin ke musim panas. Dibelahan utara bumi, diperkirakan
musim semi terjadi pada tanggal 21 Maret-21 Juni dan dibelahan selatan bumi,
diperkirakan musim semi terjadi pada tanggal 23 September-21 Desember.
 Musim panas (festival) / Summer adalah salah satu musim di negara yang
berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada
waktu yang berbeda-beda. Di belahan utara bumi, diperkirakan musim panas terjadi
pada tanggal 21 Juni- 23 September dan di belahan selatan bumi, diperkirakan
musim panas terjadi pada tanggal 21 Desember- 21 Maret. Banyak negara, musim
panas adalah musim liburan sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke
pantai untuk berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-
tumbuhan sedang pada masa pertumbuhan penuhnya.
 Musim gugur / Autumn adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim
sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin.Dalam zona beriklim

99
sedang, musim gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau
ditunai, dan pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga merupakan
musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin, dan peningkatan presipitasi
di beberapa bagian dunia.Di belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar pada
tanggal 23 September- 21 Desember, sementara di belahan selatan bumi musim
gugur dimulai sekitar pada tanggal 21 Maret- 21 Juni.
 Musim dingin (musim salju) / Winter adalah musim yang paling dingin di bumi.
Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan
sedang. Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar pada tanggal 21
Desember- 21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai
sekitar pada tanggal 21 Juni- 23 September.

Di Indonesia merupakan daerah tropis maka dari itu di Indonesia hanya terdapat 2
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
 Musim kemarau adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem
muson. Musim kemarau dikenal sebagai musim kering. Untuk dapat disebut musim
kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm/bulan (atau 20 mm per
dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Selain di Indonesia negara-negara
yang sering mengalami musim ini adalah wilayah tropika di Asia Tenggara dan
Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan.
 Musim hujan adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu
wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim
hujan hanya dikenal di wilayah yang iklim tropis. Musim hujan dianggap mulai
terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100
mm/m2 per dasarian dan berlanjut terus.
 Musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim
muson, yaitu antara musim hujan dan musim kemarau. Masa pancaroba biasa
ditandai dengan tingginya frekuensi badai, hujan yang sangat deras disertai guruh,
serta angin yang bertiup dengan kencang. Pada masa pancaroba biasanya orang
yang menderita penyakit saluran pernafasan atas, seperti pilek atau batuk, relatif
meningkat. Masa ini juga banyak ditandai dengan perilaku khas beberapa hewan
dan tumbuhan.
 Musim dan perhitungan hari adalah hasil dari revolusi bumi dengan kemiringan
sudut 23.5 derajat. Sebuah aktivitas yang hampir terabaikan oleh sebagian besar
manusia. Kecuali mereka yang bergerak dan bekerja pada bidang science. Mereka
selalu mengamati dan berusaha memahami kejadian-kejadian alam untuk
kepentingan kehidupan manusia

6. Pasang surut air laut

100
 Penyebab utama pasang surut air laut adalah gravitasi bulan. Tempat yang paling
dekat ke bulan mengalami gaya tarik yang paling besar, sehingga air lautnya ditarik
mendekati bulan sedangkan tempat yang paling jauh dari ke bulan mengalami gaya
tarik paling kecil, sehingga air lautnya ditarik menjauhi bulan. Kedua tempat ini
mengalami pasang. Diantara kedua tempat ini mengalami surut karena air lautnya
tertarik. Dalam 1 hari, suatu tempat mengalami 2 kali pasang dan 2 kali surut.
 Gabungan gravitasi bulan dan gravitasi matahari memungkinkan terjadinya pasang
besar (pasang perbani) dan pasang kecil (neap tides). Pasang besar tejadi jika
kedudukan matahari, bulan dan bintang segaris, yaitu pada bulan baru dan bulan
purnama. Pasang kecil terjadi jika garis hubung matahari – bumi dan bulan – bumi
saling tegak lurus, yaitu pada kuartir awal dan kuartir akhir.
 Manfaat pasang surut :
- Memudahkan kapal berlayar dan berlabuh di dermaga yang agak dangkal.
- Membuat garam di tepi pantai.
- Persawahan pasang surut
- Pembangkit tenaga listrik

Hubungan dengan revolusi bumi


Gerakan melingkar mengelilingi Matahari terjadi selama setahun, yakni 365,2425
hari. Sehingga, revolusi Bumi mengelilingi Matahari tidak pas dengan gerakan Bumi pada
sumbunya. Dari sini kita memiliki tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali (kecuali
pada hitungan seratus yang tidak dapat dibagi 400).Revolusi ini menimbulkan beberapa
gejala alam yang berlangsung secara berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama siang
dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, dan perubahan penampakan
rasi bintang, serta kalender masehi.

Pergantian Tahun Masehi/Kalender Masehi


Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas
penanggalan internasional ialah bujur 180o , akibatnya apabila di belahan timur bujur 180o
tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180o masih tanggal 14, seolah-olah melompat satu
hari.
Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, di mana satu tahun
sama dengan 365 ¼ hari. Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender
Julius Caesar atau kalender Julian. Kalender Julian berdasarkan pada selang waktu antara
satu musim semi dengan musim semi berikutnya di belahan bumi utara. Selang waktu ini
tepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon.

Bila Bumi tidak Revolusi akibatnya :


1. Tidak ada magnit Bumi (Daya tolak)
2. Manusia aka lengket nempel dibumi,tdk bergerak.
3. Bumi menabrak matahari

16. Evaluasi ke-16


Gambar dan jelaskan gerhana matahari dan gerhana bulan

……………………………….oooooooooooooooooooo……….…………………….

101
XVII. KALA GEOLOGI DAN SEJARAH KEHIDUPAN
Tujuan pembelajaran
Setelah proses pembelajaran,siswa diharapkan mampu:
 Menganalisis kala geologi dan sejarah kehidupan
 Menjelaskan informasi/data kala geologi dan sejarah kehidupan

Sejarah Pembentukan Bumi

Sejarah terbentuknya bumi

Dalam bahasa Inggris, berturut-turut skala waktu geologi dari yang terbesar adalah
eon, era, period, epoch, dan stage. Dalam bahasa Indonesia, eon kadang diterjemahkan
menjadi kurun, era diterjemahkan menjadi masa, period diterjemahkan menjadi periode
atau zaman, sedangkan epoch diterjemahkan menjadi kala.
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi.
Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan
tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan
menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey.
Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar
4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa
yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai
dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai
contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan
dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki
peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur
absolut.
Sesudah bumi terjadi bersama-sama planet lainnya, maka bahan2 yang lebih padat
menggumpal di dalam intinya, sedangkan keraknya terdiri dari unsur2 silisium dan
aluminium sesudah itu menyusul lapisan yang agak dalam lagi, dengan unsur utama
silisium dan magnesium. Lebih dalam lagi terdapat lapisan yang banyak mengandung unsur
persenyawaan logam sulfida. Yang paling dalam adalah inti, yang mengandung besi dan
nikel.

Era sejarah pembentukan bumi dapat dibagi empat yaitu :


Prakambrium, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
1. Prakambrium.
Era prakambrium lebih tua dari zaman kambrium, dimana lapisan2nya selalu
terdapat di bawah lapisan2 yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan
pasti berumur prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil kambrium. Era
prakambrium terdiri dari masa Proterozoik dan Archea selama 2000 tahun. Organisme
bersel tunggal seperti alga hijau biru dan bakteri yang muncul pertama pada masa ini.
Lapisan prakambrium terdiri dari batu2an berhablur, baik yang berasal dari
pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen2 dan

102
batu2an lainnya, yang disebabkan perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen2 dan batuan
beku.
Pada era prakambrium dapat diketahui pula bahwa di beberapa daerah terdapat
iklim yang sangat dingin (endapan terbentuk oleh es darat atau gletser). Sedangkan pada
saat lain, iklimnya panas dan lembab (lapisan yang berwarna merah dengan rekah kerut).
Tetapi sangat sukar untuk menentukan iklim dari lapisan2 sedimen yang ada. Pada waktu
itu permukaan bumi yang ada diatas muka laut merupakan gurun, yang tidak disebabkan
karena kekurangan air yang sangat besar (sahara), tetapi karena waktu itu belum terdapat
tumbuh2an darat. Factor lain adalah adanya oksigen bebas dalam atmosfer, yang jauh lebih
sedikit dari sekarang.
Diketahui pula bahwa pada era prakambrium tidak ditemukan bentuk2 hidup
dengan tekstur dan bentuk yang terang/jelas. Tekstur adalah istilah yang dipakai untuk
bentuk2 dan arah2 di dalam batuan, misalnya tekstur butir.

2. Palaeozoikum
1) Kambrium
Pada endapan2 yang terbentuk pada zaman kambrium banyak ditemukan fosil,
sehingga banyaklah yang dapat diketahui tentang keadaan kehidupan masa itu. Semua
makhluh hidup terbatas pada air laut, terutama jasad2 samudera, contohnya archaecyatha
dan binatang petunjuk. Archaecyatha peranannya seperti binatang karang sekarang. Jenis
ini banyak membentuk endapan2 gamping yang tebal. Binatang yang menjadi fosil
penunjuk yang terpenting pada zaman kambrium adalah trilobita yaitu sejenis udang2an
yang berkulit keras.

Dengan menggunakan jejak fosil, maka dapatlah diketahui 3 macam zaman


kambrium, yaitu :
1. Fauna Kambrium Bawah.
Masih bersifat kosmopolit, yaitu binatang2 masih terdapat di berbagai tempat di dunia
(trilobite olenellus).
2. Fauna Kambrium Tengah.
Sudah terbagi menjadi daerah2 fauna pasifik disebut sebagai Olenoides dan fauna
daerah atlantik disebut sebagai fosil binatang Paradoxides.
3. Fauna Kambrium Atas.
Daerah fauna fasifik bercirikan Diclocephalus yang meliputi wilayah Eropa-Tiongkok-
Tibet sampai Spanyol. Daerah fauna atlantik bercirikan Olenus.

2) Silur
Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan dengan zaman
kambrium. Banyak kelompok binatang baru muncul dalam zaman Silur ini. Diantaranya
yang terpenting adalah Vertebrata atau binatang bertulang belakang. Graptalit adalah ciri
fosil penunjuk pada zaman Silur dan merupakan kumpulan binatang kecil yang disebut
Rabdosoma.

3) Devon
Zaman ini bercirikan munculnya tumbuh2an darat dan binatang amphibia. Di laut
dijumpai perkembangan luas kelompok2 binatang avertebrata (tidak bertulang belakang),
seperti Amronit. Pada dasarnya Devon terbagi atas tiga masa, yaitu Devon Bawah, Devon
Tengah, dan Devon Atas. Pada masa ini benua Asia dan Benua Eropa masih menyatu.

4) Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di berbagai
bagian dunia. Karbon ini berperan penting menjadi petunjuk keadaan cuaca dan iklim pada
masa itu. Pada zaman karbon ini terjadi pembentukan pegunungan. Terjadinya batu bara
juga sangat erat hubungannya dengan pengangkatan dan pembentukan pegunungan. Pada
masa ini mulai bermunculan serangga2 raksasa seperti lebah, lipan dan kalajengking.
Serangga2 zaman ini adalah karnivora (pemakan daging).

103
5) Perm
Perm memiliki letak lapisan yang diskor dan berada diatas lapisan karbon yang
mengandung batu bara. Ciri lain adalah adanya penyimpangan fauna laut dari 2 karbon
fosil pada era Palaeozoikum yang penghabisan.

3. Mesozoikum.
Mesozoikum terdiri dari zaman kapur, Jurrasic, dan Triassic. Zaman kapur
berumur kurang lebih 90 juta tahun, Jurassic 145 juta tahun, dan Triassic 190 juta tahun.
Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan. Pada zaman ini mulai timbul dan
berkembang tumbuh2an berdaun lebar, pakis raksasa, reptilia raksasa seperti dinosurus,
amphibia, ikan, dan mammalia pertama, tetapi klasifikasi dan penyebaran kehidupan flora
dan fauna pada era ini masih terbatas.

4. Kenozoikum.
Kenozoikum disebut juga era Neozoikum, terdiri atas zaman tersier dan kuarter
yang merupakan tingkat kehidupan baru.

1) Zaman tersier terbagi menjadi masa eosen berumur 70 juta tahun, oligosen 42 juta
tahun, miosen 20 juta tahun, dan pleistosen 16 juta tahun. Pada masa ini berkembang
semakin luasnya klasifikasi jenis flora dan fauna.
2) Zaman Kuarter terdiri atas masa diluvium dan masa alluvium. Kedua masa ini
kurang lebih 2 juta tahun yang lalu. Zaman kuarter merupakan permulaan era baru
dengan munculnya manusia pertama di dunia. Manusia pertama ini menurut Charles
Darwin adalah nenek moyang manusia yang berasal dari primata sejenis monyet.
Perkembangan flora dan fauna meluas serta sudah berkembang dengan baik.

Skala Waktu Geologi Beserta Kehidupannya


Umur Kehidupan Kehidupan
Era Zaman Masa
(juta tahun lalu) Tumbuh-tumbuhan Binatang dan Manusia
Kerusakan hutan hujan
Masa peradaban
Holosen 0 – 0,01 Topis oleh karena manu-
manusia
Sia menimbulkan kepunahan
Kepunahan Mamalia Penting
Keragaman dan penyebaran
Munculnya manusia
Pleistosen 0,01 – 2 Tumbuhan herba (tumbuhan
modern
Perdu )
Neogen
Tumbuh suburnya tumbuhan herba
Munculnya hominids
Pilosen 2–6 Angiospermae (tumbuhan perdu
pertama
angiospermae)
Kenozoikum Persebaran padang rumput sebagai Mamalia menyerupai kera
perkembagan Dan penggembalaan mama
Milosen 6 – 24
Hutan. Lia yang meningkat; bera
Gamnya insektivora.
Berkembangnya famili yang modern dari Mamalia pemakan rumput
Oligoson 24 – 37 tum- Dan munculnya primate
Buhan bunga2an. Menyerupai monyet
Hutan subtropical dengan curah hujan tinggi, Terdapatnya semua ordo
Eosen 37 – 38
Paleogen Tumbuh dengan subur/baik. Modern mamalia.
Tumbuhan bunga2an menjadi Munculnya primata primitif
Paleosen 58 – 66 beranekaragam. Herbivora, karnivora, dan
Insektivora.

104
Kepunahan Massa (besar-besaran); sebagian besar Reptil dan Dinosaurus
Crestaseus Penyebaran tumbuhan bunga2an; Munculanya mamalia pla
66 – 144 keberlangsu Sental; munculnya sekelom
Ngan konivera. Pok insekta.
Munculnya tumbuhan bunga2an Berkembangnya dinosaurus;
Jura 144 – 208
munculnya burung.
Mesoozoikum
Kepunahan massa (besar-besaran)
Dominasi hutan konifera dan cycad Munculnya mamalia perta-
Ma; munculnya dinosaurus
208 – 245 Pertama, moluska dan kor
Al (karang) yang mendomi
Trias Nasi laut.
Kepunahan massa (besar-besaran)
Perm Beragamnya Gymnospermae Beragamnya reptil; penuru
245 – 286
Nan amphibi
Masa berkembangnya pembentukan batu Beragamnya amphibi; mun
bara Culnya reptile pertama; per
Karbon 286 – 360
Dalam jumlah besar; paku2an, lumut dan Tama kalinya radiasi hebat
hutan Terhadap insekta
Kepunahan massa (besar-besaran)
Munculnya tumbuhan berbiji pertama. Beragamnya ikan berahang
Devon Beragam Dan mendominasi laut;
360 – 408
Nya tumbuhan berpembuluh yang tidak Munculnya amphibi perta
Palaeozoikum
berbiji. Ma dan insekta pertama.
Munculnya tumbuhan berpembuluh yang Munculnya ikan berahang
Silur 408 – 438 tidak Pertama.
Berbiji.
Kepunahan massa (besar-besaran)
Berlimpahnya tumbuhan tidak berpembuluh. Keragaman penyebaran in-
Ordovik Berkembangnya alga laut. Vertebrata; munculnya
438 – 510
Ikan tidak berahang
(vertebrata pertama)
Munculnya tumbuhan pertama di daratan. Dominasi invertebrata de-
Kambrium 510 – 543
Berkembangnya alga laut Ngan kerangka.
600 Fosil invertebrata bertubuh halus tertua
1.400 – 700 Beragamnya dan berkembangnya profist.
2000 Fosil eukariotik tertua.
Prakambrium
2500 Akumulasi O2 di atmosfer.
3500 Fosil tertua yang diketahui (prokariotik)
4500 Pembentukan bumi

Beragam Teori Tentang Muncul dan Berkembangnya Manusia (Sejarah Kehidupan)


Berikut ini akan dideskripsikan beberapa teori dan pendapat para ilmuwan yang
berkaitan dengan asal-usul serta perkembangan manusia.
1. Kalangan Evolusionis
Tokoh2 pemikir Yunani kuno seperti Empodocles, Anaximander, dan Aristoteles
berpendpat bahwa baik tumbuhan dan hewan itu mengalami evolusi serta dari tubuh
binatang tertentu berevolusi menjadi manusia. Mereka mengatakan bahwa binatang yang
satu berasal dari binatang yang lain.
2. Ernst Haeckel (1834-1919)
Ilmuwan biologi dari Jerman ini berpendapat bahwa asal-usul kehidupan yang
pertama berasal dari zat putih telur yang liat dan cair. Akibat pengaruh dari luar maka
terciptalah bakteri, amuba, binatang berongga, ikan, amphibi, reptil, dan mamalia.
Binatang2 itu saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pada zaman tersier dari
binatang menyusui itu berkembang dan muncullah manusia. Haeckel berkesimpulan,
bahwa nenek moyang manusia itu berasal dari bangsa kera atau monyet dalam tingkatan
yang teratur.
3. Charles Robert Darwin (1809-1882).

105
Darwin adalah ilmuwan inggris yang kemudian dikenal sebagai tokoh evolusi itu,
memaparkan teorinya menjadi dua kelompok, yaitu :

1) Teori Descendensi atau Turunan.


Dalam bukunya yang berjudul “The Descen of Man (1871)”, Darwin berkata bahwa
manusia lebih dekat dengan kera besar di Afrika (gorilla dan simpanse). Teori lainnya
menyebutkan bahwa makhluk yang lebih tinggi itu berasal dari makhluk yang lebih
rendah. Akhirnya, semua makhluk hidup bisa dikembalikan kepada beberapa bentuk
asal.
2) Teori Natural Selection atau Seleksi Alam.
Teori ini mencoba memberi keterangan tentang terjadinya tumbuh2an dan binatang2
yang menyesuaikan diri kepada alam sekitarnya. Darwinisme adalah sebuah teori yang
mengatakan bahwa semua barang2 yang hidup dapat maju berlahan-lahan naik ke atas.
Keyakinan Darwin bahwa manusia itu berasal dari hewan, telah memicu perdebatan
antar ilmuwan dan kontroversi bahkan hingga kini. Dalam kerangka teori Darwin itu
pulalah, berbagai penemuan fosil manusia purba yang ada di Indonesia senantiasa
dikaitkan.

a. J.H. Wieringen
Ilmuwan ini menguraikan asal-usul manusia berdasarkan peninggalan2 manusia
yang ditemukan di lapisan bumi. Misalnya tahun 1856 ditemukan fosil di lembah Neander,
Erbefeld, Jerman Barat, yang kemudian disebut Homoneandertalensis. Ciri2 fosil itu,
antara lain : tulang keningnya rendah, letak mata yang sangat besar, mempunyai lengkung
alis, tulang roman muka yang sangat tebal, tengkoraknya besar, dan tergantung pada
tunlang belakang (tidak terletak di atasnya), tidak mempunyai dagu (belum pandai
berbicara dengan tekanan suara), serta berbentuk moncong (bagian paras lebih ke depan
dari tempat otak). Dari hasil identifikasi itu terlihat bahwa bentuk manusia tersebut
menyerupai kera. Diperkirakan manusia tersebut hidup antara 75.000 hingga 30.000
tahun sebelum masehi. Namun, Wieringen berpendapat bahwa meskipun manusia awal itu
menyerupai monyet, tetapi nenek moyang manusia bukanlah monyet. Alasan ia kemukakan
adalah antara manusia dan monyet adalah dua jenis yang berdiri sendiri, serta masing2
mempunyai jalan kemajuan sendiri2

Bagaiman Menjelaskan Evolusi itu ?


Evolusi adalah perubahan frekuensi gen (faktor keturunan) yang terjadi dari
generasi ke generasi. Evolusi bisa terjadi dalam skala besar pada tingkat di atas spesies.
Misalnya terjadi ordo baru. (Ordo adalah klasifikasi dalam biologi yang lebih rendah
daripada kelas dan lebih tinggi daripada family). Evolusi ini biasa disebut makro evolusi.
Evolusi yang lain disebut mikro evolusi yaitu perubahan frekuensi gen dalam skala kecil
dan terjadi pada tingkat di bawah spesies. Misalnya terjadinya ras baru. Perubahan2 itulah
yang bisa menandai ciri tubuh makhluk hidup.

106
Ada dua faktor yang yang bisa menyebabkan perbedaan ciri tubuh makhluk hidup,
yaitu pewarisan dan lingkungan. Satuan pewarisan yang kecil adalah gen, yang terdapat
pada kromosom. Kromosom ini terdapat di dalam inti sel dan terbentuk secara berpasang-
pasangan. Konon, manusia sekarang memiliki 23 pasang kromosom, dimana setiap
kromosom terdapat ribuan gen. ada sekitar 100.000 gen pada setiap manusia.
Lalu, bagaimana evolusi bisa terjadi pada manusia? Kita tentu mengetahui bahwa
manusia itu berkembang biak. Saat itulah, gen dari kedua orang tua menurun kepada
anaknya, sehingga terdapat kombinasi gen yang baru. Dalam suatu populasi, gen dan
frekuensinya tidak berubah kecuali jika ada kejadian2 tertentu. Gen dan frekuensi bisa
berubah apabila terjadi : pertama, mutasi yaitu gen atau kromosomnya berubah. Kedua,
Seleksi Alam artinya menguntungkan gen2 yang sesuai dengan lingkungan. Akibatnya
adalah gen bisa bertambah banyak dari generasi ke generasi serta bisa mengurangi gen
yang tidak sesuai. Ketiga, terjadinya arus gen yaitu mengalirnya gen ke dalam atau ke luar
suatu populasi. Keempat, terjadinya perubahan frekuensi gen secara acak dalam populasi
kecil yang disebut efek perintis. Nah, perubahan frekuensi gen yang berlangsung lambat
laun dari angkatan ke angkatan itulah yang disebut evolusi, dan keempat faktor itulah yang
disebut faktor evolusi.

Permasalahannya adalah mengapa evolusi senantiasa bisa terjadi? Salah satu


penyebabnya adalah dari keempat faktor evolusi itu pasti akan ada dalam jangka waktu
tertentu. Namun, kebanyakan yang terjadi adalah mikro evolusi, yaitu terjadinya perubahan
frekuensi gen dalam ukuran kecil di bawah tingkat spesies. Hal inilah yang menyebabkan
munculnya populasi lokal, subras, atau ras baru. Sedangkan golongan2 di atas spesies
mengalami makro evolusi, karena adaptasinya dengan lingkungan. Setelah bisa beradaptasi
dengan lingkungannya, kelompok2 baru ini mengalami spesialisasi.

17. Evaluasi ke-17


Jelaskan yang dimaksud dengan skala geologi,berikan contohnya

………………………………oooooooooooooooooo…………………………………

107
XVIII. KELAYAKAN BUMI UNTUK HIDUP
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran,siswa diharapkan mampu:
 Memahami kelayakan planet bumi untuk kehidupan
 Menginformasi/data tentang kelayakan planet bumi untuk kehidupan

Kelayakhunian

Kawah tubrukan meteor, saat ini dipenuhi oleh air, menandai permukaan Bumi.

Sebuah planet yang bisa mendukung kehidupan disebut dengan planet layak huni,
meskipun kehidupan tersebut tidak berasal dari sana. Bumi memiliki air – lingkungan tempat
molekul organik kompleks merakit diri dan berinteraksi, dan memiliki energi yang cukup
untuk mempertahankan metabolisme Jarak Bumi dari Matahari, eksentrisitas orbit, laju rotasi,
kemiringan sumbu, sejarah geologi, atmosfer, dan medan magnet pelindung merupakan faktor-
faktor yang bersumbangsih terhadap kondisi iklim di permukaan Bumi saat ini.

Biosfer

Terumbu karang dan pantai.

Kehidupan Bumi secara keseluruhan membentuk biosfer. Biosfer Bumi


diperkirakan mulai berevolusi sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu Biosfer terbagi menjadi
sejumlah bioma, yang dihuni oleh hewan dan tumbuhan sejenis. Di daratan, bioma dibagi
menurut perbedaan lintang, ketinggian dari permukaan laut, dan kelembaban. Bioma
kebumian membentang di Lingkar Antarktika dan Arktik, di lintang tinggi atau wilayah
kering, yang umumnya memiliki tumbuhan dan hewan yang jarang; keanekaragaman
spesies mencapai puncaknya di dataran rendah di lintang khatulistiwa.

Evolusi kehidupan

Model komputer beberapa DNA.

108
Peristiwa kimia yang sangat energik diperkirakan telah menciptakan sebuah
molekul yang mampu mereplika dirinya sendiri sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Setengah
miliar tahun kemudian, nenek moyang pertama dari semua kehidupan muncul Proses
fotosintesis menyebabkan energi surya bisa dinikmati secara langsung oleh bentuk
kehidupan; oksigen yang dihasilkan melalui fotosintesis terkumpul di atmosfer dan
membentuk lapisan ozon (bentuk oksigen molekul [O3]) di atmosfer bagian atas.
Penggabungan sel-sel kecil di dalam sel yang lebih besar menyebabkan perkembangan sel-
sel kompleks yang disebut dengan eukariota. Organisme multisel terbentuk sebagai sel di
dalam koloni khusus. Dengan diserapnya radiasi ultraungu berbahaya oleh lapisan ozon,
kehidupan berkembang di permukaan Bumi. Bukti awal kehidupan di Bumi adalah grafit
berusia 3,7 miliar tahun yang ditemukan di batuan metasedimen di Greenland Barat dan
fosil lapisan mikroba berusia 3,48 miliar tahun yang ditemukan di batu pasir di Australia
Barat.
Sejak 1960-an, muncul hipotesis yang menitikberatkan peristiwa glasial yang
terjadi antara 750 hingga 580 juta tahun yang lalu pada era Neoproterozoikum, ketika
sebagian besar permukaan Bumi ditutupi oleh lapisan es. Hipotesis ini disebut dengan
"Bumi Bola Salju", dan diperhitungkan karena terjadi sebelum ledakan Kambrium, saat
bentuk kehidupan multisel mulai berkembang biak.
Setelah ledakan Kambrium sekitar 535 juta tahun yang lalu, terjadi lima peristiwa
kepunahan massal besar.[129] Peristiwa terakhir terjadi 66 juta tahun yang lalu, saat
hantaman asteroid mengakibatkan kepunahan dinosaurus dan reptil besar lainnya, tetapi
beberapa hewan kecil seperti mamalia pengerat berhasil selamat. Selama 66 juta tahun
terakhir, kehidupan mamalia telah mengalami diversifikasi, dan beberapa juta tahun
sebelumnya, primata seperti kera Afrika Orrorin tugenensis mulai memiliki kemampuan
untuk berdiri tegak. Hal ini mendorong berkembangnya komunikasi dan memberikan
nutrisi dan stimulan yang dibutuhkan bagi otak, yang memicu terjadinya evolusi umat
manusia. Berkembangnya pertanian, dan diikuti oleh peradaban, memungkinkan manusia
untuk menguasai Bumi dalam waktu singkat karena tidak adanya bentuk kehidupan lain
yang mendominasi Bumi. Hal ini turut memengaruhi sifat dan kuantitas bentuk kehidupan
lainnya.

Sumber daya alam dan pemanfaatan lahan


Pemanfaatan lahan Mha
Lahan pertanian 1.510–1.611
Padang rumput 2.500–3.410
Hutan alam 3.143–3.871
Hutan ditanami 126–215
Kawasan perkotaan 66–351
Lahan produktif, tidak dimanfaatkan 356–445

Bumi menyediakan sumber daya yang digunakan oleh manusia untuk tujuan yang
bermanfaat. Beberapa di antaranya adalah sumber daya tak terbarukan, seperti bahan bakar
mineral, yang sulit untuk ditambah atau diperbarui dalam waktu singkat. Sebagian besar
bahan bakar fosil terkandung dalam kerak Bumi, yang terdiri dari batu bara, minyak bumi,
gas alam, dan metana klarat. Sumber daya ini dimanfaatkan oleh manusia untuk
memproduksi energi atau sebagai bahan baku untuk memproduksi bahan-bahan kimia.
Bijih mineral juga terbentuk di dalam kerak Bumi melalui proses genesis bijih, yang
disebabkan oleh aktivitas erosi dan tektonik lempeng. Mineral ini menjadi sumber
konsentrasi bagi banyak logam dan unsur kimia bernilaiguna lainnya.
Biosfer Bumi memproduksi banyak produk-produk biologi yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, termasuk makanan, kayu, obat-obatan, oksigen, dan pendaurulangan
limbah-limbah organik. Ekosistem darat bergantung pada humus dan air tawar, sedangkan
ekosistem laut bergantung pada nutrisi terlarut yang diluruhkan dari darat. Pada tahun
1980, 5.053 Mha lahan di permukaan Bumi terdiri dari hutan dan rimba, 6.788 Mha padang
rumput dan lahan peternakan, dan sisanya 1.501 Mha dibudidayakan sebagai lahan

109
pertanian. Jumlah lahan irigasi pada tahun 1993 diperkirakan 2.481.250 kilometer persegi
(958,020 mil²).Manusia juga hidup di darat dengan memanfaatkan bahan bangunan untuk
membangun tempat tinggal.

Bencana alam dan lingkungan

Gunung berapi menyemburkan awan panas ke atmosfer.

Sebagian besar wilayah di permukaan Bumi mengalami cuaca ekstrem seperti


siklon tropis, badai, hurikan, atau taifun yang mengancam kehidupan di wilayah tersebut.
Dari tahun 1980 sampai 2000, bencana-bencana tersebut telah mengakibatkan kematian
setidaknya 11.800 jiwa per tahun. Akibat aktivitas Bumi atau tindakan manusia, banyak
wilayah di permukaan Bumi yang dilanda oleh gempa bumi, tanah longsor, tsunami,
letusan gunung berapi, tornado, badai salju, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan
bencana alam lainnya.
Akibat tindakan manusia, wilayah-wilayah tertentu di permukaan Bumi juga kerap
mengalami polusi udara atau air, hujan asam dan zat beracun, musnahnya vegetasi
(deforestasi, desertifikasi), kepunahan spesies, degradasi tanah, penipisan tanah, erosi, dan
pengenalan spesies invasif.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, konsensus ilmiah saat ini mengaitkan
aktivitas manusia dengan pemanasan global akibat emisi karbon dioksida industri.
Fenomena ini diperkirakan akan menyebabkan perubahan seperti mencairnya gletser dan
lapisan es, suhu menjadi lebih ekstrem, perubahan cuaca, dan naiknya permukaan laut

Masa depan Bumi


Perkiraan mengenai berapa lama lagi Bumi sanggup menopang kehidupan berkisar
dari 500 juta tahun hingga 2,3 miliar tahun dari sekarang. Masa depan Bumi berkaitan erat
dengan Matahari. Akibat penumpukan helium di inti Matahari, luminositas total Matahari
akan meningkat secara perlahan. Luminositas Matahari akan meningkat sebesar 10% dalam
waktu 1,1 miliar tahun ke depan dan 40% dalam waktu 3,5 miliar tahun. Peningkatan
radiasi yang mencapai Bumi cenderung memiliki dampak yang mengerikan, termasuk
menghilangnya lautan di planet ini.[188]
Meningkatnya suhu di permukaan Bumi akan mempercepat siklus CO2 anorganik,
mengurangi konsentrasi yang akan menyebabkan kematian tanaman di Bumi (10 ppm
untuk fotosintesis C4), yang diperkirakan terjadi pada 500-900 miliar tahun ke depan.
Kurangnya vegetasi akan menyebabkan ketiadaan oksigen di atmosfer, sehingga hewan
akan punah dalam beberapa juta tahun lagi. Miliaran tahun kemudian, semua air di
permukaan Bumi akan habisdan suhu global akan mencapai 70 °C (158 °F). Bumi
diperkirakan efektif untuk dihuni dalam waktu 500 juta tahun dari sekarang, namun jangka
huni ini mungkin bisa diperpanjang hingga 2,3 miliar tahun jika nitrogen di atmosfer habis.
Bahkan jika Matahari tetap ada dan stabil, 27% air di samudra akan turun ke mantel Bumi
dalam waktu satu miliar tahun lagi akibat berkurangnya ventilasi uap di punggung tengah
samudra.

110
Siklus hidup Matahari

Matahari akan berevolusi menjadi raksasa merah sekitar 5 miliar tahun lagi. Radius
Matahari diperkirakan akan lebih luas 250 kali dari radius sekarang, atau sekitar 1 SA
(150,000,000 km). Sedangkan nasib Bumi masih belum jelas. Sebagai raksasa merah,
Matahari akan kehilangan massa sekitar 30%. Akibatnya, tidak ada efek pasang surut, dan
orbit Bumi akan berpindah 17 SA (2.5×109 km) dari Matahari saat bintang raksasa tersebut
mencapai radius maksimum. Bumi diperkirakan akan melindungi dirinya dengan cara
memperluas atmosfer luarnya. Meskipun demikian, kehidupan di Bumi tetap akan punah
akibat meningkatnya tingkat luminositas Matahari (dengan tingkat luminositas 5.000 kali
lebih besar dari sekarang) Penelitian pada tahun 2008 menunjukkan bahwa orbit Bumi akan
rusak karena efek pasang surut dan daya tarik Matahari, sehingga Bumi akan memasuki
atmosfer Matahari dan menguap akibat panas Setelah peristiwa ini terjadi, inti Matahari
akan luruh menjadi katai putih dan lapisan luarnya dimuntahkan ke angkasa menjadi
nebula planet. Materi Bumi di dalam Matahari akan dilepaskan ke angkasa antarbintang,
yang di kemudian hari mungkin akan membentuk planet generasi baru dan benda langit
lainnya.

18. Evaluasi ke 18
1. Jelaskan manfaat bumi bagi kehidupan manusia di bidang:
a. Pertanian
b. Perikanan
c. Perdagangan
d. Ekonomi
2. Semakin banyaknya manusia di atas permukaan bumi, bagaimana keadaan bumibila
kita lihat secara ekologi (lingkungan) baik positif dan negative

……………………………..oooooooooooooooooooooo………………………………

Mengetahui Bireuen, juli 2014


Kepala SMA Negeri 1 Bireuen Guru mata pelajaran

Drs. Afriadi, M.Pd Rahmi, S.Pd


NIP. 19650414 199103 1 003 NIP. 19761208 200904 2 001

111

Anda mungkin juga menyukai