1. Periksa semua kondisi tangki trafo, termasuk semua baut, mur, dan termasuk bagian yang
dilas.Dan pastikan juga tidak ada kebocoran.
2. Periksa kondisi sambungan kabel/konduktor pada terminal-terminal dan pentanahan
3. Periksa keadaan silica gel dalam breather. Sedikitnya 3/4 dari silicagel yang pasti harus
dalam keadaan berwarna biru. Jika kurang dari itu, silica gel harus diganti seluruhnya atau
diaktifkan kembali.
4. Periksa tinggi permukaan oli, pastikan masih berada di atas batas yang ditunjukkan di oli
level indicator/gauge.
5. Jika dilengkapi dengan nitrogen, periksa tekanan nitrogen tersebut, seharusnya diantara
+2 Psi dan +3 Psi.
1. Tinggi Permukaan Oli: Tingggi permukaan oli dipastikan pada level yang sesuai.
2. Kualitas Oli: Oli trafo harus diperiksa secara berkala, tergantung kepada kondisi operasi
trafo. Terutama periksalah tegangan tembus oli dan apakah oli tersebut sudah harus di
filter.
3. Silica Gel: Jika telah berubah warna, silica gel harus diganti/diaktifkan kembali. Frekuensi
untuk pemeriksaan ini sebaiknya disesuaikan dengan pengalaman, tergantung kepada
beban dan kondisi lainnya.
Dengan perawatan demikian kinerja trafo mempunyai performa yang baik dan
semua perawatan ini bisa anda lakukan dengan jadwal yang sudah anda
tentukan
I. Maintenance Transformator
Agar selalu beroperasi dengan baik, trafo sebaiknya selalu dirawat dengan
teratur. Harus ada perhatian khusus jika trafo beroperasi dengan beban penuh
dan/atau dikondisi-kondisi tertentu yang berbahaya. :
Sebelum dilakukan pekerjaan, trafo harus dilepaskan dari rangkaian eksternal
dan harus ditanahkan dengan baik
2. Pembersihan
a. Bersihkan isolator terminal dengan kain pembersihan yang kering.
b. Bersihkan tangki dan radiator trafo. Gunakan angin atau udara bertekanan
untuk menghembuskan debu dan keringkan kembali dengan angin.
c. Jika ditemukan bagian yang berkarat, hapus karat dengan amplas dan segera
cat kembali.
3. Pemeriksaan Perlengkapan Trafo
a. Periksa apakah perlengkapan-perlengkapan trafo masih bekerja dengan baik.
b. Jika dilengkapi dengan relay pengaman, periksa kondisi dari contact point.
2. Perlu pemeriksaan terhadap kualitas oli trafo. Oli trafo harus bisa menahan
tegangan 30kV/2.5 mm selama satu menit, sesuai dengan dtandard IEC.
Pengukuran tegangan tembus minyak hanya dapat dilakukan dengan peralatan
yang sesuai (oli dielectric strength tester).
3. Kualitas Oli
Oli trafo harus diperiksa secara berkala, tergantung kepada kondisi operasi
trafo. Terut0ama periksalah tegangan tembus oli dan apakah oli tersebut sudah
harus di filter.
4. Silica Gel
Jika trafo anda dilengkapi dengan conservator, periksalah silica gel pada
breather. Jika telah berubah warna, silica gel harus diganti/diaktifkan kembali.
Frekuensi untuk pemeriksaan ini sebaiknya disesuaikan dengan pengalaman,
tergantung kepada beban dan kondisi lainnya.
2. Untuk trafo jenis conservator, periksalah keadaan silica gel (pengering udara)
yang terdapat di breather. Warna silica gel yang siap pakai adalah biru. Bila
warnanya berubah merah, silica gel tersebut harus diganti. Silica gel tersebut
bisa juga dipanaskan hingga suhu antara 150 C-200 C hingga warnanya
menjadi biru kembali.
Penyekat karet penutup flange silica gel harus dikeluarkan sebelum trafo
digunakan.
2. Untuk trafo jenis conservator, periksalah keadaan silica gel (pengering udara)
yang terdapat di breather. Warna silica gel yang siap pakai adalah biru. Bila
warnanya berubah merah, silica gel tersebut harus diganti. Silica gel tersebut
bisa juga dipanaskan hingga suhu antara 150 C-200 C hingga warnanya
menjadi biru kembali.
Penyekat karet penutup flange silica gel harus dikeluarkan sebelum trafo
digunakan.
3. Untuk trafo jenis hermetically-sealed dengan nitrogen (tanpa conservator),
periksalah pressure vacuum gauge. Pada suhu keliling 30 C, pressure harus
pada posisi antara +2 Psi hingga +3 Psi
d. Dalam hal sisi primer yang bertegangan ganda, maka terdapat 2 buah tap
changer. Untuk pengaturan tegangan sadapan yang diinginkan, gunakan tap
changer dengan 5 posisi tegangan sadapan. Untuk pengaturan tegangan kerja
yang diinginkan, gunakan tap changer dengan 2 posisi tegangan kerja.
e. Untuk memastikan bahwa posisi sadapan sudah sesuai (yaitu adanya rasio
yang sesuai antara tegangan primer dan tegangan sekunder), periksalah rasio
tersebut dengan jalan memberi tegangan 380V atau 220V pada sisi tegangan
tinggi dan ukurlah tegangan pada sisi tegangan rendah. Rasio yang terukur
akan membuktikan sesuai tidaknya posisi sadapan tersebut.
f. Bila dua atau lebih trafo akan diparalel, perhatikanlah hal-hal di bawah ini :
1. Vector group kedua trafo harus sama
2. Rasio tegangan harus sama
3. Polaritas dan rotasi harus sama
4. Impedansi tegangan harus sama