Anda di halaman 1dari 6

Panduan Operasi dan Pemeliharaan Trafo

(Trafindo)

1. Pendahuluan
 Buku ini adalah petunjuk untuk instalasi, operasi, dan perawatan trafo. Harap baca buku
panduan ini baik-baik demi penggunaan trafo yang aman dan efektif.
 Buku ini merupakan panduan, namun jika trafo akan dioperasikan di kondisi-kondisi tertentu
yang berbahaya, harap hubungi PT. Trafoindo Prima Perkasa untuk instruksi-instruksi yang
lebih spesifik
1.1. Instruksi Keselamatan
 Trafo biasanya ditempatkan dan digunakan di rangkaian listrik bertegangan tinggi. Harap
berhati-hati atas bahaya listrik tegangan tinggi.
 Saat men-transport trafo, harap gunakan forklift atau crane yang sesuai dengan beratnya. Berat
trafo tercantum di name plate.
 Saat menangani trafo, harap gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan keperluan,
misalnya sepatu pengaman, helm, sarung tangan, dan kacamata pengaman.
 Saat beroperasi, tanki trafo bisa panas. Harap berhati-hati.
 Sebelum menyentuh trafo yang beroperasi, pastikan trafo tersebut sudah ditanahkan
(grounding).
 Trafo harus dalam keadaan non-aktif sebelum dilakukan pekerjaan perawatan/perbaikan.
 Instalasi dan perawatan sebaiknya dilakukan oleh personil yang terlatih dan berpengalaman
dalam pekerjaan rangkaian listrik
2. Pengukuran Parameter Elektrikal

3. Penggantian Trafo
3.1. Penerimaan Trafo
3.1.1. Rakitan tanki dan radiator
 Trafo biasanya dikirim dalam bentuk:
o Tanki dan radiator sudah dilas, trafo diterima utuh, dan oli sudah terisi penuh, atau:
o Radiator dilepas, tanki terisi oli, dan sebagian oli dikirim terpisah. Radiator harus
dipasang dan oli tambahan harus diisi. Pekerjaan ini sebaiknya dilakukan di bawah
pengawasan teknisi PT. Trafoindo Prima Perkasa.
3.1.2. Pemeriksaan saat penerimaan trafo
 Pada saat penerimaan, trafo harus diinspeksi karena mungkin terjadi cacat/kerusakan saat
transportasi. Terutama, periksalah hal-hal sebagai berikut:
o Periksalah kondisi tanki trafo. Pastikan tidak ada bocor, retak, atau kecacatan lainnya.
o Periksalah kelengkapan dan kondisi dari pada perlengkapan trafo. Jika dilengkapi
bushing porselen, pastikan tidak retak.
o Periksalah tinggi permukaan minyak trafo di oil level indicator (gelas penduga).
Permukaan minyak tidak boleh di bawah tanda garis di oil level indicator.
o Pastikan semua baut dan mur terpasang kencang, dan keran-keran tertutup rapat.
o Periksa urutan fase pada terminal. Pastikan urutan fase sesuai dengan wiring diagram
pada name plate.
o Apabila terdapat perbedaan, pihak penerima harap mencatat kelainan tersebut dan
melapor kepada pihak pemborong/supplier.
3.2. Penempatan dan Pemindahan Trafo
 Trafo dirancang untuk dioperasikan di dalam dan di luar ruangan. Namun, jika bisa, trafo
sebaiknya diletakkan di dalam ruangan atau area beratap.
 Untuk memindahkan trafo, gunakanlah forklift atau derek (crane) yang sesuai dengan beratnya.
Untuk pengangkatan dengan derek, gunakanlah kupingan-kupingan pengangkat (lifting lugs)
yang tersedia pada trafo.
 Rantai derek sebaiknya tidak bersentuhan dengan bushing dan perlengkapan lainnya. Jika bisa,
gunakan empat rantai derek.
 Bila tidak tersedia forklft atau derek, beberapa trafo juga dilengkapi dengan roda, sehingga
dapat ditarik atau didorong, namun harus dijaga agar trafo tersebut jangan sampai miring atau
terbalik.
3.3. Pemeriksaan Elektrikal Sebelum Instalasi dan Penyambungan Trafo
 Periksalah tahanan isolasi antara kumparan primer dan sekunder dengan titik pertanahan
(grounding), dan antara kedua kumparan primer dan sekunder tersebut dengan menggunakan
megger. Sebelum dimegger, bersihkanlah bushing dengan lap. Jika hasil megger terlampau
rendah, ikutilah langkah-langkah berikut ini:
o Bersihkanlah bushing dan terminalnya dengan baik. Gunakan cairan pembersih jika
perlu.
o Keringkan bushing dan terminal tersebut dengan angin panas/kering.
 Tap Changer Trafo (lihat bagian Tap Changer Trafo)
3.4. Pemeriksaan Fisik Sebelum Pemasangan dan Penyambungan Trafo
 Periksa kembali kondisi trafo. Pastikan tidak ada kebocoran, kencangkan semua baut dan mur,
dan periksa kembali kondisi alat-alat perlengkapan trafo.
 Untuk trafo jenis conservator, periksalah keadaan silica gel (pengering udara) yang terdapat di
breather. Warna silica gel yang siap pakai adalah biru. Bila warnanya berubah merah, silica gel
tersebut harus diganti (hubungi PT. Trafoindo Prima Perkasa untuk pelayanan ini). Silica gel
tersebut bisa juga dipanaskan hingga suhu antara 150°C - 200°C hingga warnanya menjadi biru
kembali. Penyekat karet penutup flange Silica gel harus dikeluarkan sebelum tafo digunakan.
 Untuk trafo jenis hermetically-sealed dengan nitrogen (tanpa conservator), periksalah pressure
vacuum gauge. Pada suhu keliing 30°C, pressure harus pada posisi antara +2 PSI hingga +3
PSI.
3.5. Instalasi dan Penyambungan Trafo
 Jika trafo ditempatkan di dalam ruangan, perhatikan hal-hal berikut:
o Hindari trafo dari tetesan/curahan air.
o Sediakan ruang dan sarana untuk pemasangan, perbaikan dan pemindahan.
o Sediakan cukup ruang di atas trafo, minimal setinggi trafo tersebut, sehingga
memungkinkan mengangkat core-coil keluar trafo untuk keperluan pemeriksaan.
o Harus ada ventilasi yang cukup. Suhu di dalam ruang tersebut dilarang melebihi 40°C.
o Trafo harus diletakkan pada posisi rata.
 Penyambungan kabel-kabel terminal trafo harus menggunakan sepatu kabel (cable lug) yang
sesuai, untuk menghindari timbulnya panas dan kontak tak sempurna dengan terminal-terminal
trafo tersebut. Baut dan mur pada sepatu kabel harus dikencangkan dengan sempurna*.
Perhatikan wiring diagram dan connection diagram yang tercantum pada name plate.
 * Perhatikan torque pada kekencangan baut:
o Kekencangan baut & mur 10mm dianjurkan 35 Nm
o Kekencangan baut & mur 12mm dianjurkan 55 Nm
o Kekencangan baut & mur 16mm dianjurkan 65 Nm
o Kekencangan baut & mur 20mm dianjurkan 80 Nm
 Tanki trafo harus dihubungkan ke tanah dengan baik
 Switching in-rush current (arus) yang terjadi dalam trafo berkisar antara 3 hingga dengan 5 kali
arus nominal trafo. Untuk mengurangi switching inrush current ini, hindari penempatan trafo
di mana terdapat medan magnet yang besar, misalnya jika di bawah trafo terdapat kabel dengan
arus besar. Jika penempatan trafo tidak mungkin dihindari dari medan magnet, letakkan plat
stainless steel di antara trafo dan medan magnet demi menyekat medan magnet tersebut.
 Setelah dialirkan tegangan penuh, trafo sebaiknya diawasi selama beberapa jam setelah
dibebani. Setelah beberapa hari, periksa suhu dan tinggi oli.
4. Pemeliharaan Trafo
 Agar selalu beroperasi dengan baik, trafo anda sebaiknya selalu dirawat dengan teratur. Harus
ada perhatian khusus jika trafo beroperasi dengan beban penuh dan/atau di kondisi-kondisi
tertentu yang berbahaya.
 PENTING: Sebelum dilakukan pekerjaan, trafo harus dilepaskan dari rangkaian eksternal dan
harus ditanahkan dengan baik.
4.1. Pemeliharaan Berkala 1 Tahun
 Pemeriksaan bagian luar
o Periksa kondisi tanki trafo, termasuk semua baut, mur, dan bagian yang dilas. Pastikan
tidak ada kebocoran.
o Periksa sambungan kabel/konduktor pada terminal-terminal dan pentanahan.
o Periksa keadaan silica gel dalam breather. Sedikitnya ¾ dari silicagel harus masih
berwarna biru. Jika kurang dari itu, silica gel harus diganti seluruhnya atau diaktifkan
kembali (Lihat Item 6.2).
o Periksa tinggi permukaan oli, pastikan masih berada di atas batas yang ditunjukkan di
oil level indicator/gauge.
o Jika dilengkapi dengan nitrogen, periksa tekanan nitrogen tersebut, seharusnya di
antara +2 PSI dan +3 PSI.
 Pembersihan
o Bersihkan isolator terminal dengan kain pembersihan yang kering.
o Bersihkan tanki dan radiator trafo. Gunakan angin atau udara bertekanan untuk
menghembuskan debu dari radiator. Jika sulit dibersihkan, gunakan cairan pembersih
dan keringkan kembali dengan angin.
o Jika ditemukan bagian yang berkarat, hapus karat dengan amplas dan segera cat
kembali.
 Pemeriksaan Perlengkapan Trafo
o Periksa apakah perlengkapan-perlengkapan trafo masih bekerja dengan baik.
o Jika dilengkapi dengan relay pengaman, periksa kondisi dari contact point.
4.2. Pemeliharaan Berkala 4 Tahun
 Pemeliharaan berkala empat tahun mencakup semua hal bagian perawatan tahunan, dengan
tambahan hal-hal berikut
 Perhatikan secara seksama kondisi tanki trafo, karena biasanya dibutuhkan pengecatan ulang.
 (2) Perlu pemeriksaan terhadap kualitas oli trafo. Oli trafo harus bisa menahan tegangan
30kV/2.5mm selama satu menit, sesuai dengan standard IEC. Pengukuran tegangan tembus
minyak hanya dapat dilakukan dengan peralatan yang sesuai (oil dielectric strength tester).
Apabila peralatan tersebut tidak tersedia, hubungi PT Trafoindo Prima Perkasa untuk jasa
pemeriksaan oli trafo tersebut.
 Periode untuk pemeliharaan yang dijelaskan di atas adalah merupakan acuan, namun mohon
diingat bahwa kebutuhan pemeliharaan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi setempat. Jika
trafo ditempatkan di kondisikondisi tertentu yang berbahaya, tentunya jangka waktu untuk
pemeliharaan akan lebih pendek.
4.3. Pemeriksaan Rutin pada Trafo
 Untuk menjaga agar trafo anda beroperasi dengan baik dan efisien, sebaiknya diadakan
pemeriksaan sendiri secara rutin. Khususnya, hal-hal di bawah ini harus diberi perhatian:
 Suhu oli trafo sebaiknya sering diperiksa, terutama bila trafo beroperasi pada beban penuh. Jika
dilengkapi dengan thermometer khusus dan/atau winding thermometer, periksalah indikator;
apakah ada tandatanda terjadinya beban yang terlampau berat.
 Tinggi permukaan oli sebaiknya sering diperiksa dan dipastikan pada level yang sesuai.
 Kualitas oli trafo harus diperiksa secara berkala, tergantung kepada kondisi operasi trafo.
Terutama periksalah tegangan tembus oli dan apakah oli tersebut sudah harus di-filter
 Jika trafo anda dilengkapi dengan conservator, periksalah silica gel pada brather. Jika telah
berubah warna, silica gel harus diganti/diaktifkan kembali. Frekuensi untuk pemeriksaan ini
sebaiknya disesuaikan dengan pengalaman, tergantung kepada beban dan kondisi
 lainnya.
4.4. Perbaikan Trafo
 Hanya perbaikan di bawah ini saja yang bisa dilaksanakan di lokasi, namun dilakukan oleh atau
di bawah pengawasan teknisi PT. Trafoindo Prima Perkasa:
o Penggantian oil level indicator/gauge, bushing, dan thermometer.
o Tes tegangan tembus oli.
o Pengisian kembali oli trafo.
 Pekerjaan perbaikan yang lain harus dilakukan di bengkel dengan peralatan yang memadai atau
di pabrik PT. Trafoindo Prima Perkasa.
 PT. Trafoindo Prima Perkasa juga mengadakan kontrak servis demi perawatan trafo yang rutin
dan terjamin. Hubungilah kami untuk penawaran kontrak servis yang sesuai dengan kebutuhan
Anda.
4.5. Pelestarian Lingkungan
 Trafo sama sekali tidak menimbulkan emisi dan tidak ada dampak langsung pada lingkungan,
namun sebaiknya langkah-langkah berikut ini diperhatikan demi tetap menjaga lingkungan
anda:
o Jika didapati kebocoran pada tanki trafo, segera tampung oli yang bocor tersebut
dengan penampung (container).
o Saat mengambil contoh oli atau filter oli, cegah tumpahan oli dengan meletakkan
penampung (container) di bawah keran yang digunakan.
o Jika oli harus diganti, oli tersebut merupakan limbah yang harus ditangani agar tidak
mencemari lingkungan.
5. Troubleshooting
Gejala Masalah
Trafo terlampau panas - Beban yang berlebihan
- Sambungan luar yang tidak benar
- Tegangan input yang tinggi
- Ventilasi yang kurang
- Suhu keliling yang tinggi (yaitu: suhu yang melebih
40°C, atau suhu rata-rata yang melebihi 30°C dalam
kurun waktu 24 jam
Kurang atau tidak ada tegangan - Belitan yang short
- Sambungan internal yang longgar
- Tap changer yang rusak atau kurang sesuai
Adanya tegangan antara netral - Load yang tidak seimbang
dan tanah (ground) - Adanya resistansi pada tanah (grounding yang kurang
bagus)
Tegangan sekunder yang - Tegangan input yang tinggi
berlebihan - Tap changer yang rusak atau kurang sesuai
Kegagalan isolasi - Beban lebih yang berkepanjangan
- Kerusakan yang terjadi saat transportasi
- Sambaran petir
Breaker atau fuse terbuka - Short circuit
- Beban yang berlebihan
- In-rush current internal atau eksternal
Panas berlebihan di bushing - Sambungan baud yang tidak benar (longgar)
Getaran atau bunyi - Frekuensi yang rendah
- Tegangan input yang tinggi
- Penjepit/clamp yang menjadi longgar saat transportasi.
Perlengkapan proteksi yang - Beban yang berlebihan
aktif - Adanya udara yang masuk ke tanki
- - Kegagalan isolasi
Isolasi yang terbakar, bushing, - Gangguan di jaringan
tapping, atau arrester yang - Flashover di bushing - Tegangan yang tiba-tiba melonjak
rusak.
Bushing yang retak - Kerusakan yang terjadi saat transportasi
- Kabel yang dipasang terlampau berat tanpa penopang.
Tekanan yang menurun - Periksa gasket
- Periksa bagian-bagian yang dilas
- Bushing yang retak

6. Transformer Tap Setting

 Dengan menggunakan ohm-meter, periksa kesempurnaan kontak dari masing-masing tapping


 Periksalah masing-masing posisi sadapan (tapping), yang ditandai dengan angka 1 hingga 5.
Masing-masing menunjukkan tingkat tegangan sesuai dengan yang tercantum di name plate
trafo. Posisi sadapan harus disesuaikan dengan tegangan kerja yang diinginkan.
 Untuk merubah posisi sadapan, cara pengoperasian tap changer adalah sebagai berikut:
o PENTING: Trafo harus dalam kondisi non-aktif sebelum merubah posisi tap changer
o Buka kunci tap changer dengan mengendorkan sekrup pengamannya (warna merah).
o Angkat sekrup utama (warna hitam), dan putar ke posisi yang diinginkan.
o Turunkan kembali sekrup utama dan pastikan posisinya telah pas.
o Kunci kembali tap changer dengan mengencangkan sekrup pengamannya (warna
merah).
o Note: Trafo anda mungkin dilengkapi dengan tap changer yang modelnya berbeda.
Jika butuh panduan dalam mengoperasikan tap changer, harap hubungi PT. Trafoindo
Prima Perkasa.
 Dalam hal sisi primer yang bertegangan ganda, maka terdapat 2 buah tap changer. Untuk
pengaturan tegangan sadapan yang diinginkan, gunakan tap changer dengan 5 posisi tegangan
sadapan. Untuk pengaturan tegangan kerja yang diinginkan, gunakan tap changer dengan 2
posisi tegangan kerja.
 Untuk memastikan bahwa posisi sadapan sudah sesuai (yaitu: adanya rasio yang sesuai antara
tegangan primer dan tegangan sekunder), periksalah rasio tersebut dengan jalan memberi
tegangan 380V atau 220V pada sisi tegangan tinggi dan ukurlah tegangan pada sisi tegangan
rendah. Rasio yang terukur akan membuktikan sesuai tidaknya posisi sadapan tersebut.
 Bila dua atau lebih trafo akan dipararel, perhatikanlah hal-hal di bawah ini:
o Vector group kedua trafo harus sama
o Rasio tegangan harus sama
o Polaritas dan rotasi harus sama
o Impendasi tegangan harus sama
 Periksalah kondisi dan setting HH fuse/Oil Circuit Breaker/LBS pada sisi tegangan primer, dan
periksa kondisi circuit breaker/NFB/MCCB/N fuse di sisi tegangan rendah.
7. Kontak Pabrikan
PT. TRAFOINDO PRIMA PERKASA
 Kantor Pusat: Jl. Hayam Wuruk 4FX Jakarta 10120; Phone: (62-21) 3451384, 3850703; Fax:
(62-21) 3850702, 3861869
 Pabrik I: Jl. Siliwangi Kel. Alam Jaya, Kec. Jatiuwung Tangerang 15133; Phone: (62-21)
5903801, 59308111; Fax: (62-21) 5900616
 e-mail: trafo@trafoindonesia.com, marketing@trafoindonesia.com
 web: www.trafoindonesia.com
8. Referensi
[1] “Panduan Instalasi, Penggunaan dan Pemeliharaan Trafo”, PT. Trafoindo Prima Perkasa

Anda mungkin juga menyukai