Untuk mendapatkan unjuk kerja dan umur trafo tsb diatas yang sesuai dengan yang
diharapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan dan pemeliharaan
mulai dari pabrikan, penerimaan/pemindahan, pembongkaran, pemasangan sampai
pengoperasian dan pembebanan.
Untuk menarik transformator dari atas truck dapat digunakan Rope Sling.
Posisi sling diletakkan di bawah atau pada dasar dan melingkar pada transformator yang akan
ditarik, karena tumpuan beratnya berada di dasar packing transformator.
Untuk menurunkan transformator dari atas truck dengan menggunakan forklift yang harus
diperhatikan adalah, mengangkat dari bawah/dasar packing yang sudah dibuat khusus untuk
penurunannya. Tidak boleh terlalu kasar pada saat mendorong atau meletakkan tranformator
tersebut.
Untuk menurunkan transformator dari atas truck dengan menggunakan crane maka bisa
mengangkatnya dari atas dengan menyantolkan sling ke tempat cantel yang sudah ada.
Jika posisi dari bak truck tidak rata, maka disaat penarikan dengan menggunakan sling
menuju ke posisi forklift yang akan menurunkannya harus secara perlahan karena cenderung
bisa merusak Arrester maupun LV Bushing.
Jadi tidak boleh salah pada saat penempatan sling sebagai alat bantu untuk menarik
transformator tersebut.
1. Harus membuka tutup atas terlebih dahulu dengan mencabut keseluruhan paku-paku
yang ada dengan menggunakan alat bantu cukit satu-persatu.
2. Setelah itu baru membuka stoot bagian dalam yang menyilang dengan mencabut
pakunya terlebih dahulu dengan alat bantu cukit.
1. Membuka klem siku plat yang berada pada sudut-sudut packing transformator
tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penerimaan transformator antara lain :
Periksa assesoris transformator, apakah sudah sesuai dengan syarat kontrak yang disepakati,
misalnya Termometer, Oil Level, Buchholz Relay, Breather (silica gel ) dll.
Periksa Name Plate serta Sertifikat Transformator, apakah telah sesuai dengan
permintaan, pemeriksaan antara lain :
Periksa Volume minyak pada gelas duga (oil Level), apakah terdapat kebocoran pada
transformator.
Periksa hubungan phasa-phasa pada sisi TT dan sisi TR apakah terhubung dengan
baik ( Megger 0 Ohm).
Pada transformator 1 phasa dengan 4 bushing tegangan rendah X1 terhubung dengan X2 dan
X3 terhubung dengan X4 dan antara X1-X2 dan X3-X4 tidak terhubung ( Open ).
Pada transformator 1 phasa CSP (dengan pengaman) periksa apakah mekanisme breker
bekerja, dengan meng On/Off kan breker.
Pada saat On hubungan phasa X1 X2 dan X3 X4 terhubung atau jika diukur dengan megger
menunjuk nilai 0 (short), pada saat Off hubungan phasa terbuka (Open).
Ubah-ubah posisi tap changer mulai tap 1 sampai tap ter akhir, dengan cara pengendurkan
pengunci pada kepala tap tap changer, tarik kepala keatas dan putar pada tapping yang
dikehendaki. Pada tiap tap, terminal phasa tersambung (megger 0 ).
Untuk transformator yang telah lama dan tersimpan digudang yang tidak digunakan (lebih
dari 1 tahun) sebelum diberi tegangan perlu diadakan pemeriksaan tegangan tembus minyak
trafo. Hal ini diperlukan karena dimungkinkan adanya benturan-benturan atau kebocoran-
kebocoran yang menyebabkan sil packing yang rusak sehingga adanya udara yang masuk ke
trafo, dan juga yang perlu diperhatikan saat penerimaan trafo dari pabrikan agar diperiksa
pada tahun pembuatannya
Pada transformator dengan daya yang besar diperlengkapi dengan sistem proteksi
transformator, yaitu :
5. Oil Level.
7. Pada Transformator type Hermatic peralatan 1 s/d 5 dapat digantikan dengan DGPT
yaitu satu peralatan untuk mendeteksi gas pressure dan temperatur minyak/oil.
Karena transformator dirancang menurut standart IEC yang mengacu pada temperatur udara
sekitar 20C, maka jika dioperasikan pada temperatur udara sekitar 30C ( Keadaan di
Indonesia ) maka transformator tersebut akan mengalami penurunan daya (derating) yang
menurut SPLN-17A daya Transformator akan menjadi 91% dari daya sebenarnya. Sehingga
temperatur rise oli dan winding di set pada daya 91% daya nominal dan dengan
mengasumsikan rugi besi (Wf) 19 %, dan rugi tembaga (Wcu) Transfortnator, maka :
dimana X adalah :
maka :
TRwd =
dimana Y adalah :
maka :
1. Relay Bucholz
Bucholz relay adalah suatu peralatan untuk mendeteksi gangguan dalam transformator yaitu :
Bucholz relay pada keadaan normal kontaknya terbuka (Normally open), Cara Kerja Bucholz
relay adalah :
Ketika Volume kandungan gas dalam rangka bucholz naik sampai batas tertentu atau ketika
volume oli dalam rangka menurun.
Ketika volume gas naik atau volume oli turun dengan cepat atau ketika kecepatan aliran oli
dari tangki ke konservator melebihi 1 m/sec.
Breather berfungsi sebagai lubang pernafasan transformator untuk menjaga tekanan dalam
tangki. Breather dilengkapi dengan silica gel untuk menyerap kandungan uap air dalam
transformator.
Pada saat sebelum pemasukan tegangan lepas packing karet ( yang tertutup) antara tangki
dengan breather. Jika silica gel masih baru akan berwarna biru karena mengandung cobalt
chloride dan akan berubah warna menjadi merah muda jika menyerap air, dan ganti dengan
yang baru.
3.3.4. Fan
Penggunaan fan akan membantu proses pendinginan transformator dan untuk desain tertentu
fan berfungsi untuk menaikkan kapasitas daya transformator tersebut, sebab perlu desain
khusus untuk bushing dan tap changernya.
Fan dapat dikerjakan secara manual atau otomatis dengan menambahkan thermostat pada
transformator.
Periksa kembali tahanan isolasi transformator sebelum ber operasi seperti dijelaskan pada sub
bab II.2.3.
Pemakaian kabel yang menghubungkan antara beban dan transformator, besar dan jumlahnya
tergantung pada besar beban yang ditanggung. pemasangan kabel usahakan memakai schuun
kabel yang sesuai dan harus rapat sehingga tidak akan menimbulkan loss kontak, demikian
pula yang terhubung dengan bushing sekunder.
Pemasangan kabel pada bushing sekunder sebaiknya ditopang dengan rak kabel (cable
Support) sehingga bushing sekunder tidak terkena gaya tarik/ gaya tekan dari kabel, apalagi
jika kabel dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini akan mengakibatkan bushing tertarik
dan menyebabkan kebocoran pada seal bushing atau bahkan bushing akan pecah.
3.4.3. Breather.
Buanglah packing karet (yang tertutup) pada breather jika masih ada untuk menjaga tekanan
dalam tangki transfortnator.
Fungsi dari tap changer pada transformator adalah menyesuaikan tegangan dari output
transformator agar sesuai dengan supply peralatan listrik/ beban yang akan digunakan.
Perubahan tegangan ini mungkin terjadi karena supply oleh PLN berubah. Biasanya posisi
nominal tap changer akan berada pada tap 3 (tegangan primer 20 KV), apabila diperlukan
perubahan posisi tap changer prosedur yang harus di ikuti adalah sebagai berikut :
1. Lepas tegangan incoming transformator (sisi primer) dengan melepaskan Fuse Cut
Out atau melalui Circuit Breaker pada panel incoming trafo. dan pastikan bahwa
sudah tidak ada tegangan tinggi yang mensupply trafo. Untuk menghindari beban
kejut yang besar pada transformator saat pemasukan tegangan, lepas beban pada sisi
sekunder dengan membuka beban pada panel Out Going.
Contoh perhitungan perbandingan tegangan. misal, pada trafo 1000 KVA 20 KV/400 V, pada
posisi tap 3 terjadi penurunan tegangan menjadi 390 V (no load) maka perhitungan .
20.000/400 x 390 = 19.500.
Jadi tap diubah ke posisi tap 4. (lihat name plate). Maka ada sisi sekunder akan keluar
tegangan 400 V (standar).
7. Ukur dengan megger antar phasa untuk melihat hubungannya (megger harus nol).
8. Masukkan kembali tegangan pada sisi primer dan masukan beban secara bertahap.
Pemeriksaan yang seksama pada trafo yang sedang ber-operasi perlu dilakukan untuk
menjamin agar transformator selalu berada dalam kondisi yang baik. Apabila diperlukan dan
dapat membahayakan petugas, maka transformator tersebut dapat dimatikan agar
pemeriksaan yang dilakukan mendapatkan hasil/data yang optimal. Dengan pemeriksaan
yang rutin dan seksama akan diketahui kondisi transformator setiap saat dan kerusakan-
kerusakan yang akan memakan biaya besar dapat dihindari.
Pemeriksaan level minyak perlu dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah minyak
masih dalam batas yang diijinkan, jika ditemui keadaan yang abnormal, maka perlu diteliti
penyebabnya untuk mengetahui adanya kebocoran pada tangki.
Periksa packing/gasket, valve dan bagian yang dilas jika dijumpai kebocoran segera hubungi
pabrik pembuat.
Minyak transformator berguna untuk mengisolasi tegangan antara winding dan core, body
dan antara bagian-bagian yang bertegangan lainnya. Minyak juga berfungsi juga
memindahkan panas yang dibangkitkan oleh core dan winding ke peralatan pendingin. Oleh
sebab itu harus memenuhi persyaratan karakteristik seperti di bawah ini :
3. Harus sudah dimurnikan dan bebas dari material yang dapat menimbulkan karat atau
kerusakan material isolasi lainnya.
Minyak isolasi dalam transformator lambat-laun akan mengalami pencemaran sesuai dengan
umur pakainya.
Penyebabnya adalah, minyak akan beroksidasi bila berhubungan langsung dengan udara dan
prosesnya akan dipercepat dengan kenaikan temperatur, sedangkan kontak dengan metal
didalam tangki akan menimbulkan percampuran dengan logam tembaga, besi,kertas dan
larutan varnis. Selain hal tersebut diatas, dalam minyak terjadi reaksi kimia dekomposisi dan
polymerisasi yang akan menimbulkan endapan dalam minyak.
Endapan ini tidak berpengaruh langsung terhadap dielectric strength tetapi endapan ini
mengumpul pada winding dan akan mengakibatkan penyumbatan pada celah pendingin (oil
duct), radiator dan dinding tangki sehingga mempengaruhi temperature kerja yang
merupakan faktor penentu dari umur material isolasi.
Karena pencemaran minyak terutama disebabkan oleh proses oksidasi, maka tindakan
pencegahannya adalah :
1. Menghindarkan hubungan langsung minyak dengan udara. Untuk itu dibuat
konservator yang berfungsi mencegah kontak langsung antara minyak yang panas
dalam tangki dengan udara luar.
2. Uap air juga mencemari minyak transformator, oleh sebab itu dipasang dehydrating
breather yang diisi silica gel.
3. Tangki yang tertutup rapat (Hermatically Sealed) dan diisi dengan nitrogen.
4. Tangki yang tertutup rapat dan diisi minyak sampai penuh (Totally filled).
Karena pentingnya minyak transformator, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala,
menurut IEC-156 untuk :
Karena tegangan tembus dari contoh sangat sensitif terhadap pencemaran, maka pengambilan
contoh harus dilakukan dengan hati-hati. Letak/titik pengambilan contoh dilakukan di tempat
yang dianggap paling tercemar, misalkan pada titik terbawah.
Contoh: minyak diambil dengan membuka kran/valve bagian bawah secara perlahan-lahan,
biarkan minyak sedikit terbuang untuk membersihkan valve dari kotoran-kotoran yang
terdapat pada valve tersebut. Siapkan botol gelas yang bersih dari kotoran dan uap air.
Jika minyak sudah terlihat bersih, jangan tutup valve selanjutnya masukkan minyak ke dalam
botol tersebut kurang lebih 800 ml (test teg tembus, kandungan air dan kekentalan). Tutup
botol tsb dengan tutup yang bersih, usahakan jangan sampai minyak tersentuh tangan, karena
minyak trafo ini sangat peka terhadap lingkungan yang ada disekitarnya.
Bila ditemui Noise atau bising yang abnormal dan dapat dibedakan dari kondisi normal, hal
ini dapat menunjukkan gejala dini dari suatu gangguan.
3. Gangguan antar lapisan (inter layer short circuit) pada core yang disebabkan
kerusakan pada lapisan varnis antar lapisan, dengan penjepit atau baut-baut penahan.
5. Noise dari baaian-bagian yang sistem groundingnya kurang baik dan menyebabkan
terjadinya static discharge.
Jika ditemui bagian penjepit yang kurang kencang, misalnya pada terminal bushing atau
grounding, matikan transformator dan segera kencangkan, jika tidak akan berakibat adanya
local over heating yang akan merusak isolasi transformator.
Selain itu katup/valve dapat menjadi kendur dan bocor oleh getaran yang terjadi selama
transformator beroperasi, sehingga harus selalu dikontrol.
Pemeriksaan assesories ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah masih bekerja dengan
baik, sehingga dapat mencegah gangguan-gangguan secara dini, antara lain :
3. Bucholz Relay.
5. Oil Level
6. Fan
Pemeriksaan bagian dalam dilakukan secara berkala yaitu 7 tahun sekali untuk transformator
biasa dan 13 tahun sekali untuk transformator yang diisi nitrogen ( Nitrogen Seal Type ).
Pemeriksaan dapat dibagi menjadi tiga tahapan tergantung sejauh mana akan diadakan
pemeriksaan.
2. Menguras semua minyak dalam tangki dan memeriksa bagian dalam transformator.
3. Mengangkat bagian dalam (inner) dari transformator.
Periksalah dengan seksama apakah terlihat adanya cacat, perubahan bentuk atau retak pecah
pada material isolasi. Periksalah apakah bagian dari penahan coil ada yg kendur.
Endapan yang terjadi pada dasar tangki dan pada winding harus dibersihkan dengan
menggunakan minyak.
Periksalah apakah core tidak terjadi karat, bekas discharge/hangus, perubahan bentuk, dan
keadaan abnormal lainnya termasuk konstruksi penahan,ipenjepit, juga apakah sistem
grounding dalam kondisi baik.
Periksalah apakah tidak terjadi cacat, kendur atau bagian-bagian yang hampir putus, terutama
pada material isolasinya dimana sudah rapuh, apabila transformator berumur cukup tua.
Periksalah dengan seksama apakah pada tap changer tidak ada bekas discharge/hangus, atau
karat.
Periksa juga pada kontak-kontaknya apakah mekanisme masih berjalan dengan baik,
sehingga tidak terjadi loss contact yang akan berakibat terjadinya discharge.
Karena tegangan tinggi cenderung menghisap debu maka debu sering menempel khususnya
pada bushing tegangan tingginya. Hal ini sepele tapi perlu untuk memperoleh perhatian
khusus, karena debu tersebut dapat mengakibatkan turunnya tahanan isolasi pada bushing
sehingga lebih mempermudah discharge.
Bersihkan debu-debu tersebut pada saat transformator tidak bekerja (listrik padam). Untuk
lebih amannya lepas tegangan incoming transformator (sisi primer) dengan melepas fuse Cut
Out atau melalui Circuit Breaker pada panel incoming transformator. Perhatikan pula
kemungkinan tumbuhnya tanaman di dalam gardu listrik.
Untuk menjaga agar temperatur transformator tidak terlalu panas, maka suhu ruangan
disekitar transformator ditempatkan harus dijaga sekitar 30 C. Kenaikan suhu ruangan akan
menyebabkan kenaikan suhu transformator, untuk menanggulangi hal tersebut dapat
ditambahkan fan untuk menghisap udara panas dari ruangan keluar (dengan EXHAUST
FAN).
30 C rata-rata harian
20 C rata-rata tahunan
Selain itu suhu udara tidak boleh melampaui 40 C dan lebih rendah dari -25 C (pasangan
luar) atau -5 C (pasangan dalam).
Transformator tersebut dapat dibebani 100% selama 24 jam selama terus menerus.
Dengan demikian jelaslah bahwa bila sebuah transformator dioperasikan dengan beban penuh
secara kontinue dan tidak terputus, maka transformator ini akan mengalami Kenaikan Susut
Umur, dengan kata lain mengalami umur yang lebih pendek.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka diperlukan pedoman pembebanan transformator sesuai
dengan keadaan Indonesia.
Bilamana beban lebih yang sebenarnya mempunyai dua atau lebih periode beban lebih yang
dipisahkan oleh periode periode beban rendah, maka waktu pembebanan beban lebih t,
dapat diambil sebagai penjumlahan waktu waktu pembebanan lebih. Keadaan beban lebih
yang selang-seling ini tidak seberat bila dibandingkan dengan beban lebih tunggal untuk
waktu total t yang sama.