Bahan Ajar 3 - Carpal Tunnel Syndrome PDF
Bahan Ajar 3 - Carpal Tunnel Syndrome PDF
Isi Materi;
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
3
posisi tidur berbaring ke satu sisi. Untuk mencegah terjadinya carpal tunnel
syndrome akibat aktivitas repetitif yang menimbulkan mati rasa dan nyeri,
perlu dilakukan gerakan pergelangan tangan, tangan dan jari tangan. Selain
itu, pengobatan yang efektif bagi penderita carpal tunnel syndrome dengan
menggunakan splint (balut tangan), injeksi kortikosteroid dan pembedahan.
Mayoritas kasus carpal tunnel syndrome di diagnosis tanpa disertai dengan
penyebab yang khusus dan pada beberapa penderita diartikan oleh faktor
genetik.7
2.2 EPIDEMIOLOGI
2.3 ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh saraf medianus juga
dilalui beberapa tendon flexor. Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin
padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekan pada saraf
medianus sehingga timbul carpal tunnel syndrome.
4
berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko
menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk carpal tunnel
syndrome
5
12. Inflamasi : inflamasi dari membran mukosa yang mengelilingi
tendon yang menyebabkan saraf medianus tertekan
Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat
pada malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya.
Rasa nyeri ini umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau
menggerak-gerakan tangannya atau dengan meletakkan tangannya pada
posisi yang lebih tinggi. Nyeri juga akan berkurang bila penderita lebih
banyak mengistirahatkan tangannya. Bila penyakit berlanjut, rasa nyeri dapat
bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan
dapat menetap. Kadang-kadang rasa nyeri dapat terus terasa sampai ke
lengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah
distal pergelangan tangan.
6
Pada penderita carpal tunnel syndrome pada tahap lanjut dapat dijumpai
atrofi otot-otot thenar dan otot-otot lainnya yang di inervasi oleh saraf
medianus.4
2.5 PATOGENESIS
7
2.6 DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan fisik
Haruslah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan
perhatian khusus pada fungsi motorik, sensorik, dan otonom tangan.
Beberapa pemeriksaan tes provokasi yang dapat membantu
menegakkan diagnosis carpal tunnel syndrome adalah sebagai
berikut:4
a. Flick’s sign
Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-
gerakan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan
menyokong diagnosa.
b. Thenar wasting
Pada inspeksi dan palpasi terdapat atrofi otot-otot thenar
c. Wrist extension test
Penderita melakukan ekstensi secara maksimal, sebaiknya
dilakukan secara serentak pada kedua tangan sehingga dapat
dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti
carpal tunnel syndrome, maka tes ini mendukung diagnosa.
d. Phalen’s test
Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam
waktu 60 detik timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, tes ini
menyokong diagnosa.
e. Torniquet test
Dilakukan pemasangan torniquet dengan menggunakan tensimeter
diatas siku dengan tekanan sedikit diatas sistolik. Bila dalam 1
8
menit timbul gejala carpal tunnel syndrome, maka tes ini
menyokong.
f. Tinel’s sign
Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri pada
daerah distribusi nervus medianus apabila dilakukan perkusi pada
terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.
g. Pressure test
Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan
menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik
timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, tes ini menyokong.
h. Luthy’s sign
Penderita diminta melingkari ibu jari dan jari telunjuk pada botol
atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh
dindingnya dengan rapat maka tes ini menyokong diagnosa.
i. Pemeriksaan fungsi otonom
Diperhatikan adalah perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin
yang terbatas pada daerah inervasi nervus medianus.
j. Pemeriksaan sensibilitas
Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point
discrimination) pada jarak lebih dari 6mm di daerah nervus
medianus, tes dianggap positif.
9
Gambar 2. Pemeriksaan fisis Carpal Tunnel Syndrome
3. Pemeriksaan radiologis
10
Pemeriksaan foto rontgen pada pergelangan tangan dapat membantu
melihat apakah penyebab dari carpal tunnel syndrome terdapat
penyebab lain seperti fraktur atau artritis.
4. Pemeriksaan laboratorium
Bila etiologi dari carpal tunnel syndrome belum jelas seperti pada usia
muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan
beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah, kadar hormon tiroid
ataupun darah lengkap.
2.7. TERAPI
11
Gambar 3. Manu hand brace
- Injeksi steroid. Deksametason 1-4 mg atau hidrokortison 10-25
mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke
dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no.23
atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan
tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus. Bila
belum berhasil, suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau
lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi
belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan.
- Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretik
- Viatmin B6. Beberapa hipotesis menyatakan bahwa carpal
tunnel syndrome terjadi karena adanya defisiensi vitamin B6
sehingga dianjurkan pemberian piridoksin 100-300 mg/hari
selama 3 bulan. Tetapi beberapa penulis lainnya berrpendapat
bahwa pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat
menimbulkan neuropati bila diberikan dalam dosis besar.
- Fisioterapi. Dianjurkan untuk perbaikan vaskularisasi tangan.
b. Terapi operatif
Tindakan operasi pada carpal tunnel syndrome disebut neurolisis
nervus medianus pada pergelangan tangan. Operasi hanya
dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan
12
terapi konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat
atau adanya atrofi otot-otot thenar. Indikasi relatif tindakan operasi
adalah hilangnya sensibilitas persisten.
13
ginjal, penderita yang sering hemodialisa, myxedema akibat hipotiroid,
akromegali akibat tumor hipofise, kehamilan atau penggunaan pil
kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis, tenosinovitis, infeksi
pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain yang dapat
menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi
terowongan.
2.8. PENCEGAHAN
2.9. PROGNOSIS
14
2. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus.
3. Terjadi carpal tunnel syndrome yang baru sebagai akibat komplikasi
operasi seperti akibat edema, infeksi, hematom atau jaringan
hipertrofik.
15
DAFTAR PUSTAKA
16